Proses pertumbuhan kota dapat dilihat dari adanya perubahan kondisi lingkungan perkotaan. Fenomena urbanisasi memberikan pengaruh bagi perkembangan suatu kota khususnya di kota-kota besar. Dampak dari peristiwa urbanisasi cukup dirasakan oleh masyarakat bermukim khususnya masyarakat yang tinggal di lingkungan perkotaan. Apabila perilaku masyarakat bermukim sulit untuk dikendalikan dan terus mengarah pada kemerosotan lingkungan maka seiring berjalannya waktu, kondisi permukiman di wilayah tersebut akan condong dan mengarah pada kondisi lingkungan permukiman yang kumuh. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan melakukan manajemen pengendalian permukiman menuju kota tanpa kumuh dan difokuskan pada strategi penanganan permukiman kumuh di perkotaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur review. Wilayah yang menjadi kajian dalam studi literatur ini yaitu Kota Semarang, Kota Jakarta, Kota Malang, Kota Depok. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa upaya penanganan permukiman kumuh di perkotaan perlu diimplementasikan melalui penyusunan rencana program-program kreatif dari pemerintah setempat dengan melakukan pola penanganan yang tepat sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam rangka mengurangi tingkat kekumuhan di lingkungan permukiman perkotaan.
{"title":"Studi Literatur: Strategi Penanganan Permukiman Kumuh di Perkotaan","authors":"K. Putri, M. Ridlo, Hasti Widyasamratri","doi":"10.30659/jkr.v3i1.22909","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v3i1.22909","url":null,"abstract":"Proses pertumbuhan kota dapat dilihat dari adanya perubahan kondisi lingkungan perkotaan. Fenomena urbanisasi memberikan pengaruh bagi perkembangan suatu kota khususnya di kota-kota besar. Dampak dari peristiwa urbanisasi cukup dirasakan oleh masyarakat bermukim khususnya masyarakat yang tinggal di lingkungan perkotaan. Apabila perilaku masyarakat bermukim sulit untuk dikendalikan dan terus mengarah pada kemerosotan lingkungan maka seiring berjalannya waktu, kondisi permukiman di wilayah tersebut akan condong dan mengarah pada kondisi lingkungan permukiman yang kumuh. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan melakukan manajemen pengendalian permukiman menuju kota tanpa kumuh dan difokuskan pada strategi penanganan permukiman kumuh di perkotaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur review. Wilayah yang menjadi kajian dalam studi literatur ini yaitu Kota Semarang, Kota Jakarta, Kota Malang, Kota Depok. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa upaya penanganan permukiman kumuh di perkotaan perlu diimplementasikan melalui penyusunan rencana program-program kreatif dari pemerintah setempat dengan melakukan pola penanganan yang tepat sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam rangka mengurangi tingkat kekumuhan di lingkungan permukiman perkotaan.","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126335752","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTInspektorat Daerah Building is an office area owned by the West Java Provincial Government with an area of 4,010 m2 located in Bandung Wetan District, Bandung City. The West Java Provincial Inspektorat Daerah Building needs to be supported by a parking lot in accordance with the characteristics and availability of parking spaces. However, in the existing conditions, there are indications of problems including several vehicles parked not in their proper place. The purpose of this study was to identify the characteristics and availability of parking spaces. The research method used is a descriptive method with a quantitative approach. The data collection techniques used are interviews, scientific observations, documentation and literature studies. Data analysis techniques for quantitative approaches are used mathematical analysis using parking calculations. The results showed that the volume of motorcycle vehicles entering the parking area was much larger than that of car vehicles. The accumulation of vehicle parking is the highest as much as 136 vehicles/hour, while the parking capacity is based on the area of parking lots with an effective area to place vehicles as many as 96 parking spaces, with a parking index of more than 100% and a parking turnover rate of 2 to 4 vehicles/space/day, so from the results of the analysis it can be concluded that the need for parking is greater than the amount of parking space available in the Inspektorat Daerah Building of West Java Province.Keywords: Parking Characteristics, Availability of Parking Spaces, Office Buildings, Inspektorat Daerah of West Java Province ABSTRAKGedung Inspektorat Daerah merupakan area perkantoran milik Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dengan luas 4.010 m2 yang berlokasi di Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung. Gedung Inspektorat Daerah Provinsi Jawa Barat perlu ditunjang dengan pelataran parkir sesuai dengan karakteristik dan ketersediaan ruang parkir. Namun pada kondisi eksistingnya, terdapat indikasi permasalahan diantaranya ada beberapa kendaraan yang terparkir tidak pada tempat semestinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik dan ketersediaan ruang parkir. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi ilmiah, dokumentasi dan studi kepustakaan. Teknik analisis data untuk pendekatan kuantitatif digunakan analisis matematika menggunakan perhitungan parkir. Hasil penelitian menunjukan bahwa volume kendaraan sepeda motor yang memasuki area parkir jauh lebih besar daripada kendaraan mobil. Akumulasi parkir kendaraan paling tinggi sebanyak 136 kendaraan/jam, sementara kapasitas parkir berdasarkan luas lahan parkir dengan ukuran luas efektif untuk meletakan kendaraan sebanyak 96 ruang parkir, dengan indeks parkir lebih dari 100% dan tingkat pergantian parkir sebesar 2 sampai 4 kendaraan/ruang/hari, sehingga dari hasil analisis dapat disimp
位于万隆市万隆Wetan区,面积4010平方米,是西爪哇省政府拥有的办公区。根据停车位的特点和可用性,西爪哇省检察员Daerah大楼需要配备一个停车场。然而,在目前的情况下,有迹象表明存在问题,包括几辆车停在不合适的地方。本研究的目的是确定停车位的特征和可用性。使用的研究方法是定量方法的描述性方法。使用的数据收集技术是访谈、科学观察、文件和文献研究。数据分析技术的定量方法是使用停车计算的数学分析。结果表明:进入停车场的摩托车数量远大于进入停车场的汽车。车辆累计停放量最高可达136辆/小时,而停车容量以停车场面积计算,有效停放车辆面积可达96个车位,停车指标均在100%以上,停车周转率为2 ~ 4辆/车位/天;因此,从分析结果可以得出结论,停车的需求大于西爪哇省Daerah检查员大楼的可用停车位数量。关键词:停车特征,停车位可用性,办公大楼,西爪哇省省巡察厅摘要:西爪哇省省巡察厅,东爪哇省,东爪哇省,东爪哇省,东爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省,西爪哇省。达拉省吉东督察,爪哇Barat perlu ditunjang dengan pelataran公园sesuai dengan karakteristik danketersediang公园。Namun pada kondisi eksistingnya, terdapat indikasi permasalahan diantaranya和beberapa kendaraan yang terparkir tidak pada tempat semestinya。图juan penelitian ini adalah untuk mengidfikasi karakteristik dan keteresdiang park。方法分析,方法分析,方法分析,方法分析,方法分析,方法分析。技术人口数据杨地古纳坎亚图瓦万卡拉,观测资料,文献资料和研究kepustakan。技术分析数据untuk pendekatan kuantitatif digunakan analysis matmatatika menggunakan perhitungan park。Hasil penelitian menunjukan bahwa volume kendaraan sepeda motor yang memasuki地区公园jauh lebih besar dar kendaraan mobil。Akumulasi park kendaraan paling tinggi sebanyak 136 kendaraan/jam, sementara kapasitas park berdasarkan luas lahan park dengan luas efektif untuk meletakan kendaraan sebanyak 96 ruang park, dengan indeks park lebih dari 100%, dengan perganian park sebesar 2 sampai 4 kendaraan/ruang/hari, sehinga dari hasil分析dapat dispulpulkan bahwa kebutuhan park lebih besar dari jumlah ruang park yang tersedia di Gedung省Jawa Barat。Kata Kunci: Karakteristik Parkir, Ketersediaan Ruang Parkir, Gedung Perkantoran, Daerah省巡视官Jawa Barat
{"title":"Analisis Karakteristik Dan Ketersediaan Ruang Parkir Di Gedung Inspektorat Daerah Provinsi Jawa Barat","authors":"Tiafahmi Angestiwi, Heru Eka Nurhasyan Nurdin","doi":"10.30659/jkr.v3i1.26531","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v3i1.26531","url":null,"abstract":"ABSTRACTInspektorat Daerah Building is an office area owned by the West Java Provincial Government with an area of 4,010 m2 located in Bandung Wetan District, Bandung City. The West Java Provincial Inspektorat Daerah Building needs to be supported by a parking lot in accordance with the characteristics and availability of parking spaces. However, in the existing conditions, there are indications of problems including several vehicles parked not in their proper place. The purpose of this study was to identify the characteristics and availability of parking spaces. The research method used is a descriptive method with a quantitative approach. The data collection techniques used are interviews, scientific observations, documentation and literature studies. Data analysis techniques for quantitative approaches are used mathematical analysis using parking calculations. The results showed that the volume of motorcycle vehicles entering the parking area was much larger than that of car vehicles. The accumulation of vehicle parking is the highest as much as 136 vehicles/hour, while the parking capacity is based on the area of parking lots with an effective area to place vehicles as many as 96 parking spaces, with a parking index of more than 100% and a parking turnover rate of 2 to 4 vehicles/space/day, so from the results of the analysis it can be concluded that the need for parking is greater than the amount of parking space available in the Inspektorat Daerah Building of West Java Province.Keywords: Parking Characteristics, Availability of Parking Spaces, Office Buildings, Inspektorat Daerah of West Java Province ABSTRAKGedung Inspektorat Daerah merupakan area perkantoran milik Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dengan luas 4.010 m2 yang berlokasi di Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung. Gedung Inspektorat Daerah Provinsi Jawa Barat perlu ditunjang dengan pelataran parkir sesuai dengan karakteristik dan ketersediaan ruang parkir. Namun pada kondisi eksistingnya, terdapat indikasi permasalahan diantaranya ada beberapa kendaraan yang terparkir tidak pada tempat semestinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik dan ketersediaan ruang parkir. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi ilmiah, dokumentasi dan studi kepustakaan. Teknik analisis data untuk pendekatan kuantitatif digunakan analisis matematika menggunakan perhitungan parkir. Hasil penelitian menunjukan bahwa volume kendaraan sepeda motor yang memasuki area parkir jauh lebih besar daripada kendaraan mobil. Akumulasi parkir kendaraan paling tinggi sebanyak 136 kendaraan/jam, sementara kapasitas parkir berdasarkan luas lahan parkir dengan ukuran luas efektif untuk meletakan kendaraan sebanyak 96 ruang parkir, dengan indeks parkir lebih dari 100% dan tingkat pergantian parkir sebesar 2 sampai 4 kendaraan/ruang/hari, sehingga dari hasil analisis dapat disimp","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116638203","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTThis study aims to examine the concept of tourism development in Raja Ampat Regency. Tourism development is currently important for regions that have tourism potential, because in the last few decades the tourism sector is one sector that plays an important role in improving the country's economy. This study uses a mixed method, qualitative methods are used to identify the condition of tourism objects and formulate the concept of tourism development in accordance with their potential and see policies that support tourism development in Raja Ampat Regency, while the use of quantitative methods to analyze the number of visits and tourist demand using the method least square. The output of this research is the concept of tourism development in Raja Ampat Regency based on EduEco Tourism, this concept means that tourism activities in Raja Ampat focus on ecological concepts, especially on the balance of nature and the environment, and in tourism activities tourists can learn about biodiversity and tourism ecosystems in Raja Ampat.Keywords: Tourism, Raja Ampat, Tourism Concept ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep pengembangan pariwisata di Kabupaten Raja Ampat. Pengembangan pariwisata saat ini penting dilakukan oleh daerah-daerah yang memiliki potensi wisata, karena dibeberapa dekade terakhir sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki peran penting terhadap peningkatan ekonomi negara. Penelitian ini menggunakan metode campuran kualitatif dan kuantitaif, metode kualitatif digunakan dalam mengidentifikasi kondisi obyek wisata dan merumuskan konsep pengembangan pariwisata sesuai dengan potensi yang dimiliki serta melihat kebijakan yang mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Raja Ampat, sedangkan penggunaan penggunaan kuantitatif untuk menganalisis jumlah kunjungan dan permintaan wisatawan yang menggunakan metode least square. Luaran dari penelitian ini berupa konsep pengembangan pariwisata Kabupaten Raja Ampat yang berbasis EduEco Tourism, konsep ini berarti bahwa kegiatan pariwisata di Kabupaten Raja Ampat menitikberatkan pada konsep ekologis terutama pada keseimbangan alam dan lingkungan, dan dalam kegiatan pariwisata wisatawan dapat memperoleh pembelajaran mengenai keanekaragaman hayati dan ekosistem wisata di Raja Ampat.Kata Kunci: Pariwisata, Raja Ampat, Konsep Pariwisata
摘要本研究旨在探讨拉加安帕县的旅游发展理念。旅游业发展目前对具有旅游潜力的地区很重要,因为在过去的几十年里,旅游业是一个在改善国家经济方面发挥重要作用的部门。本研究采用混合方法,采用定性方法识别旅游对象的条件,并根据其潜力制定旅游发展概念,并看到支持拉贾安帕县旅游发展的政策,同时使用定量方法使用最小二乘法分析访问量和旅游需求。本研究的产出是基于EduEco tourism的拉贾安帕县旅游发展概念,这一概念意味着拉贾安帕的旅游活动侧重于生态概念,特别是自然和环境的平衡,游客可以在旅游活动中了解拉贾安帕的生物多样性和旅游生态系统。关键词:旅游,拉贾安帕特,旅游概念penembangan pariwisata saat i penting dilakukan oleh daerah-daerah yang memiliki potensi wisata, karea dibeberapa十年terakhir部门pariwisata merupakan salah satu部门yang memiliki peran penhadap peningkatan经济negara。Penelitian ini menggunakan memede campuran kuitatif dan kuantitaf, memetokalitf digunakan dalam mengidentifii kondisi obyek wisata danmerumuskan konsep pengembangan pariwisata sesuai dengan potensi yang didimiliki seriti kebijakan yang mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Raja Ampat, sedangkan penggunaan kuantitaf untuk menganalis jumlah kunjungan danpermintaan wisatawan yang menggunakan meme最小二乘法。Luaran dari penelitian ini berupa pengembangan pariwisata Kabupaten Raja Ampat yang基于教育生态旅游,konsep ini berarti bahwa kegiatan pariwisata di Kabupaten Raja Ampat, konsep ini berarti bahwa kegiatan pariwisata padpadkonsep生态学,terutama padseimbangan alam lingkungan, dan dalam kegiatan pariwisata wisatawa, dataam kegiatan pariwisata, dataam penbelajan mengenai keanekaragaman hayati和ekokosystem wisata di Raja Ampat。Kata Kunci: Pariwisata, Raja Ampat, Konsep Pariwisata
{"title":"PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS EDUECO TOURISM DI KABUPATEN RAJA AMPAT, PAPUA BARAT","authors":"Risal Rasyid, Mila Karmila, Hertine M Kesaulya","doi":"10.30659/jkr.v2i2.27308","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v2i2.27308","url":null,"abstract":"ABSTRACTThis study aims to examine the concept of tourism development in Raja Ampat Regency. Tourism development is currently important for regions that have tourism potential, because in the last few decades the tourism sector is one sector that plays an important role in improving the country's economy. This study uses a mixed method, qualitative methods are used to identify the condition of tourism objects and formulate the concept of tourism development in accordance with their potential and see policies that support tourism development in Raja Ampat Regency, while the use of quantitative methods to analyze the number of visits and tourist demand using the method least square. The output of this research is the concept of tourism development in Raja Ampat Regency based on EduEco Tourism, this concept means that tourism activities in Raja Ampat focus on ecological concepts, especially on the balance of nature and the environment, and in tourism activities tourists can learn about biodiversity and tourism ecosystems in Raja Ampat.Keywords: Tourism, Raja Ampat, Tourism Concept ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep pengembangan pariwisata di Kabupaten Raja Ampat. Pengembangan pariwisata saat ini penting dilakukan oleh daerah-daerah yang memiliki potensi wisata, karena dibeberapa dekade terakhir sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki peran penting terhadap peningkatan ekonomi negara. Penelitian ini menggunakan metode campuran kualitatif dan kuantitaif, metode kualitatif digunakan dalam mengidentifikasi kondisi obyek wisata dan merumuskan konsep pengembangan pariwisata sesuai dengan potensi yang dimiliki serta melihat kebijakan yang mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Raja Ampat, sedangkan penggunaan penggunaan kuantitatif untuk menganalisis jumlah kunjungan dan permintaan wisatawan yang menggunakan metode least square. Luaran dari penelitian ini berupa konsep pengembangan pariwisata Kabupaten Raja Ampat yang berbasis EduEco Tourism, konsep ini berarti bahwa kegiatan pariwisata di Kabupaten Raja Ampat menitikberatkan pada konsep ekologis terutama pada keseimbangan alam dan lingkungan, dan dalam kegiatan pariwisata wisatawan dapat memperoleh pembelajaran mengenai keanekaragaman hayati dan ekosistem wisata di Raja Ampat.Kata Kunci: Pariwisata, Raja Ampat, Konsep Pariwisata","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124791605","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah bergantung kepada permintaan dari luar wilayah terhadap produk-produk dari dalam wilayah itu sendiri, sehingga sektor/komoditi yang memiliki keunggulan komparatif dapat mendorong pertumbuhan ekonomi bagi wilayah terkait. Guna menunjang pembangunan suatu wilayah, maka diperlukan identifikasi komoditas-komoditas unggulan pertanian sebagai arahan prioritasi pengembangan yang menjadi dasar perumusan strategi pembangunan wilayah. Tujuan dari kajian ini yaitu guna mengetahui peran sektor pertanian dalam pertumbuhan perekonomian wilayah. Kajian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan literatur studi guna memberi penjelasan mengenai peran sektor pertanian terhadap perekonomian wilayah. Keberadaan sektor pertanian dalam pembangunan perekonomian masih dianggap sebagai sektor pasif dan sekadar menjadi elemen penunjang sebagai input bagi sektor lain terutama sektor industri serta perdagangan dan jasa. Akan tetapi, hal tersebut juga dapat menjadi peluang serta tantangan bagi sektor pertanian untuk berkembang pesat dan meningkatkan daya saingnya. Meskipun sektor pertanian pada suatu wilayah bukan merupakan sektor unggulan, bukan berarti sektor pertanian dapat dikesampingkan karena perannya yang penting dalam proses pertumbuhan ekonomi dan erat kaitannya dengan ketahanan pangan, serapan tenaga kerja, sumber bahan baku industri, dan sumber pendapatan masyarakat yang kemudian berdampak pada pertumbuhan perekonomian suatu wilayah.
{"title":"ANALISIS PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN WILAYAH","authors":"Erina Yuliana Dewi, Eppy Yuliani, Boby Rahman","doi":"10.30659/jkr.v2i2.20961","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v2i2.20961","url":null,"abstract":"Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah bergantung kepada permintaan dari luar wilayah terhadap produk-produk dari dalam wilayah itu sendiri, sehingga sektor/komoditi yang memiliki keunggulan komparatif dapat mendorong pertumbuhan ekonomi bagi wilayah terkait. Guna menunjang pembangunan suatu wilayah, maka diperlukan identifikasi komoditas-komoditas unggulan pertanian sebagai arahan prioritasi pengembangan yang menjadi dasar perumusan strategi pembangunan wilayah. Tujuan dari kajian ini yaitu guna mengetahui peran sektor pertanian dalam pertumbuhan perekonomian wilayah. Kajian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan literatur studi guna memberi penjelasan mengenai peran sektor pertanian terhadap perekonomian wilayah. Keberadaan sektor pertanian dalam pembangunan perekonomian masih dianggap sebagai sektor pasif dan sekadar menjadi elemen penunjang sebagai input bagi sektor lain terutama sektor industri serta perdagangan dan jasa. Akan tetapi, hal tersebut juga dapat menjadi peluang serta tantangan bagi sektor pertanian untuk berkembang pesat dan meningkatkan daya saingnya. Meskipun sektor pertanian pada suatu wilayah bukan merupakan sektor unggulan, bukan berarti sektor pertanian dapat dikesampingkan karena perannya yang penting dalam proses pertumbuhan ekonomi dan erat kaitannya dengan ketahanan pangan, serapan tenaga kerja, sumber bahan baku industri, dan sumber pendapatan masyarakat yang kemudian berdampak pada pertumbuhan perekonomian suatu wilayah.","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116997405","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bencana Tanah longsor merupakan jenis bencana dengan intensitas kejadian tertinggi ke tiga di Indonesia pada tahun 2020. Longsor yang terjadi membawa dampak timbulnya korban jiwa meninggal, hilang dan terluka serta kerugian dari kerusakan bangunan milik pribadi maupun fasilitas umum dan sosial. Salah satu bentuk upaya pengurangan risiko bencana longsor dapat dilakukan melalui perencanaan mitigasi bencana longsor untuk meminimalkan ancaman dan kerentanan serta mengoptimalkan kapasitas. Mitigasi longsor dapat didasarkan atas urgensi atau kebutuhan kawasan berdasarkan tingkat risiko bencana longsor. Metode dalam tulisan ini menggunakan kajian studi kasus mitigasi berdasarkan tingkat risiko longsornya dari beberapa wilayah. Hasil dari tulisan ini menunjukan berbagai bentuk upaya mitigasi bencana longsor baik secara struktural maupun non struktural berdasarkan urgensi yang harus diterapkan sesuai klasifikasi tingkat risiko bencana longsor. Hasil dalam tulisan ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam perencanaan mitigasi bencana baik secara struktural maupun non struktural yang tepat dengan kebutuhan kawasan.Kata kunci: mitigasi bencana, risiko bencana, tanah longsor
{"title":"MITIGASI BENCANA BERDASARKAN TINGKAT RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR","authors":"Vira Ananda Zulfa, Hasti Widyasamratri, Jamilla Kautsary","doi":"10.30659/jkr.v2i2.26532","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v2i2.26532","url":null,"abstract":"Bencana Tanah longsor merupakan jenis bencana dengan intensitas kejadian tertinggi ke tiga di Indonesia pada tahun 2020. Longsor yang terjadi membawa dampak timbulnya korban jiwa meninggal, hilang dan terluka serta kerugian dari kerusakan bangunan milik pribadi maupun fasilitas umum dan sosial. Salah satu bentuk upaya pengurangan risiko bencana longsor dapat dilakukan melalui perencanaan mitigasi bencana longsor untuk meminimalkan ancaman dan kerentanan serta mengoptimalkan kapasitas. Mitigasi longsor dapat didasarkan atas urgensi atau kebutuhan kawasan berdasarkan tingkat risiko bencana longsor. Metode dalam tulisan ini menggunakan kajian studi kasus mitigasi berdasarkan tingkat risiko longsornya dari beberapa wilayah. Hasil dari tulisan ini menunjukan berbagai bentuk upaya mitigasi bencana longsor baik secara struktural maupun non struktural berdasarkan urgensi yang harus diterapkan sesuai klasifikasi tingkat risiko bencana longsor. Hasil dalam tulisan ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam perencanaan mitigasi bencana baik secara struktural maupun non struktural yang tepat dengan kebutuhan kawasan.Kata kunci: mitigasi bencana, risiko bencana, tanah longsor","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"19 17-19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133193057","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTMonument Perjuangan Park is one of the Green Open Spaces. The location of this park is in the center of Bandung and its strategic position so that it is visited by many people, especially on Sundays. The road around the Monument Perjuangan Park is used as a special location for selling street vendors, but many traders violate the rules by selling inside the park area so that many park facilities are damaged and the management and maintenance of the park is not optimal, affecting the quality of the Monument Perjuangan Park as a green open space. This study aims to analyze the quality of Green Open Space based on aspects of accessibility, activities and facilities. This study used a descriptive analysis of the results of observations, questionnaires and documentation studies. The results of the research from the aspects of accessibility, activities and facilities are not available access for the disabled, the absence of information and directions, the unavailability of facilities to carry out play activities, the lack of conservation and biodiversity as well as some park facilities that are not functioning properly and the conditions are damaged so that the quality of the green Open Space of the Monument Perjuangan Park shows poor quality. The recommendation for the solution to solve the problems found is the planning of the development of Green Open Space assets based on aspects of facilities, activities and accessibility in the Monument Perjuangan Park. Keywords: Green Open Space, quality, accessibility, activities, facilities. ABSTRAKTaman Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat merupakan salah satu Ruang Terbuka Hijau. Lokasi taman ini berada di pusat kota Bandung dan posisinya yang strategis sehingga banyak dikunjungi masyarakat terutama pada hari Minggu. Jalan di sekitar taman Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat dijadikan lokasi khusus untuk berjualan pedagang kaki lima, namun banyak pedagang yang melanggar aturan dengan berjualan di dalam area taman sehingga banyak fasilitas taman yang rusak serta pengelolaan dan pemeliharaan taman yang tidak optimal sehingga mempengaruhi kualitas taman Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat sebagai ruang terbuka hijau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas Ruang Terbuka Hijau berdasarkan aspek aksesibilitas, aktivitas dan fasilitas. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dari hasil observasi, kuesioner dan studi dokumentasi. Hasil penelitian dari aspek aksesibilitas, aktivitas dan fasilitas yaitu tidak tersedia akses untuk difabel, tidak adanya informasi dan petunjuk arah, tidak tersedianya fasilitas untuk melakukan aktivitas bermain, kurangnya konservasi dan keanakaragaman hayati serta beberapa fasilitas taman yang tidak berfungsi dengan baik dan kondisi yang rusak sehingga kualitas Ruang Terbuka hijau taman Monumen perjuangan Rakyat menunjukan kualitas yang tidak baik. Rekomendasi solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ditemukan adalah perencanaan pengembangan aset Ruang T
【摘要】佩朱安干纪念碑公园是绿色开放空间之一。这个公园的位置是在万隆的中心和它的战略地位,所以它是许多人参观,特别是在星期天。Perjuangan纪念碑公园周围的道路被用作街头小贩售卖的专用场所,但许多商贩违反规定在公园区域内售卖,导致许多公园设施遭到破坏,公园管理和维护不佳,影响了纪念碑公园作为绿色开放空间的质量。本研究旨在从可达性、活动和设施三个方面分析绿色开放空间的质量。本研究采用了对观察、问卷调查和文献研究结果的描述性分析。研究结果表明,从可达性、活动和设施方面来看,残障人士没有无障碍通道,缺乏信息和指导,没有开展游戏活动的设施,缺乏保护和生物多样性,以及一些公园设施功能不正常,条件遭到破坏,使得佩朱安干纪念碑公园的绿色开放空间质量较差。解决所发现问题的建议是基于Perjuangan纪念碑公园的设施、活动和可达性方面的绿色开放空间资产的发展规划。关键词:绿色开放空间,质量,可达性,活动,设施【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】Lokasi taman ini berada di pusat kota Bandung dan posisinya yang的战略是,在印度,在印度,在印度,在印度,在印度,在印度。Jalan di sekitar taman纪念碑Perjuangan Rakyat爪哇Barat dijadikan lokasi khusus untuk berjualan pedagang kaki lima, namun banyak pedagang yang melanggar turan dengan berjualan di dalam区域taman sehinga banyak fasilitas taman yang tejak最佳seinga mempengaruhi kualitas taman纪念碑Perjuangan Rakyat爪哇Barat sebagai ruang terbuka hijau。Penelitian ini bertujuan untuk menganalis kualitas Ruang Terbuka Hijau berdasarkan讲的是感性、能动性和fasilitas。Penelitian ini mongunakan分析书桌,记录了大量的观测资料,并研究了文献。新疆维吾尔自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。Kata Kunci: Ruang Terbuka Hijau, kualitas, aksesibilitas, aktivitas, fasilitas。
{"title":"Analisis Kualitas Ruang Terbuka Hijau Taman Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat","authors":"Tiafahmi Angestiwi, Feny Wahyuniati","doi":"10.30659/jkr.v2i2.26530","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v2i2.26530","url":null,"abstract":"ABSTRACTMonument Perjuangan Park is one of the Green Open Spaces. The location of this park is in the center of Bandung and its strategic position so that it is visited by many people, especially on Sundays. The road around the Monument Perjuangan Park is used as a special location for selling street vendors, but many traders violate the rules by selling inside the park area so that many park facilities are damaged and the management and maintenance of the park is not optimal, affecting the quality of the Monument Perjuangan Park as a green open space. This study aims to analyze the quality of Green Open Space based on aspects of accessibility, activities and facilities. This study used a descriptive analysis of the results of observations, questionnaires and documentation studies. The results of the research from the aspects of accessibility, activities and facilities are not available access for the disabled, the absence of information and directions, the unavailability of facilities to carry out play activities, the lack of conservation and biodiversity as well as some park facilities that are not functioning properly and the conditions are damaged so that the quality of the green Open Space of the Monument Perjuangan Park shows poor quality. The recommendation for the solution to solve the problems found is the planning of the development of Green Open Space assets based on aspects of facilities, activities and accessibility in the Monument Perjuangan Park. Keywords: Green Open Space, quality, accessibility, activities, facilities. ABSTRAKTaman Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat merupakan salah satu Ruang Terbuka Hijau. Lokasi taman ini berada di pusat kota Bandung dan posisinya yang strategis sehingga banyak dikunjungi masyarakat terutama pada hari Minggu. Jalan di sekitar taman Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat dijadikan lokasi khusus untuk berjualan pedagang kaki lima, namun banyak pedagang yang melanggar aturan dengan berjualan di dalam area taman sehingga banyak fasilitas taman yang rusak serta pengelolaan dan pemeliharaan taman yang tidak optimal sehingga mempengaruhi kualitas taman Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat sebagai ruang terbuka hijau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas Ruang Terbuka Hijau berdasarkan aspek aksesibilitas, aktivitas dan fasilitas. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dari hasil observasi, kuesioner dan studi dokumentasi. Hasil penelitian dari aspek aksesibilitas, aktivitas dan fasilitas yaitu tidak tersedia akses untuk difabel, tidak adanya informasi dan petunjuk arah, tidak tersedianya fasilitas untuk melakukan aktivitas bermain, kurangnya konservasi dan keanakaragaman hayati serta beberapa fasilitas taman yang tidak berfungsi dengan baik dan kondisi yang rusak sehingga kualitas Ruang Terbuka hijau taman Monumen perjuangan Rakyat menunjukan kualitas yang tidak baik. Rekomendasi solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ditemukan adalah perencanaan pengembangan aset Ruang T","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"144 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124629192","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penutup lahan mengacu pada karakteristik biofisik permukaan bumi,termasuk distribusi vegetasi, air, tanah, dan lain-lain ciri fisik tanah. Sedangkan penggunaan lahan adalah kegiatan campur tangan oleh manusia terhadap lingkungan, biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Pada studi kasus tersebut yaitu Kecamatan Mijen, Semarang, Malang, dan Bali memiliki kesamaan yaitu perubahan perubahan lahan yaitu pertumbuhan penduduk dengan upaya untuk memenuhi kehidupan seperti rumah, sarana, dan prasarana. Lahan yang memiliki perubahan paling banyak yaitu lahan terbangun atau permukiman. Sedangkan lahan yang berkurang adalah lahan vegetasi. Pengurangan lahan vegetasi memiliki dampak yang buruk yaitu menjadi salah satu pendorong perubahan lingkungan global, perubahan air permukaan, dan penurunan muka air tanah.
{"title":"ANALISIS PERUBAHAN LAHAN Studi Kasus : Kecamatan Mijen Kota Semarang, Kota Malang, dan Bali","authors":"Rizal Mubarok, Hasti Widyasamratri, Sadar Pakarti Budi","doi":"10.30659/jkr.v2i2.26533","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v2i2.26533","url":null,"abstract":"Penutup lahan mengacu pada karakteristik biofisik permukaan bumi,termasuk distribusi vegetasi, air, tanah, dan lain-lain ciri fisik tanah. Sedangkan penggunaan lahan adalah kegiatan campur tangan oleh manusia terhadap lingkungan, biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Pada studi kasus tersebut yaitu Kecamatan Mijen, Semarang, Malang, dan Bali memiliki kesamaan yaitu perubahan perubahan lahan yaitu pertumbuhan penduduk dengan upaya untuk memenuhi kehidupan seperti rumah, sarana, dan prasarana. Lahan yang memiliki perubahan paling banyak yaitu lahan terbangun atau permukiman. Sedangkan lahan yang berkurang adalah lahan vegetasi. Pengurangan lahan vegetasi memiliki dampak yang buruk yaitu menjadi salah satu pendorong perubahan lingkungan global, perubahan air permukaan, dan penurunan muka air tanah.","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124327749","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pelaksanaan pembangunan ekonomi wilayah yang tidak disesuaikan terhadap potensi dari masing-masing wilayah mengakibatkan sumber daya yang dimiliki dimanfaatkan secara kurang optimal sehingga mengakibatkan lambatnya proses pertumbuhan ekonomi wilayahnya. Oleh karena itu, perlu untuk mengidentifikasi potensi ekonomi di masing-masing wilayah agar penyusunan perencanaan pembangunan wilayah menjadi lebih terarah dan juga menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan yang mana prioritas pembangunan ekonomi difokuskan pada pengoptimalan sektor ekonomi potensial sehingga dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Tujuan penulisan artikel kajian ini yaitu untuk menganalisis sektor ekonomi potensial yang digunakan sebagai arahan pembangunan ekonomi wilayah dengan pengambilan studi kasus yaitu Kota Semarang, Kota Surabaya, dan Kota Bandung. Metode penulisan artikel ini yaitu deskriptif melalui pendekatan literatur studi. Berdasarkan hasil kajian, sektor ekonomi potensial di Kota Surabaya yaitu sektor jasa perusahaan. Sedangkan sektor ekonomi paling potensial di Kota Semarang dan Kota Bandung yaitu sektor informasi dan komunikasi.
{"title":"ANALISIS SEKTOR EKONOMI POTENSIAL SEBAGAI ARAHAN PEMBANGUNAN EKONOMI WILAYAH","authors":"Ayu Nisa Ufitri, Ardiana Yuli Puspitasari","doi":"10.30659/jkr.v2i2.20962","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v2i2.20962","url":null,"abstract":"Pelaksanaan pembangunan ekonomi wilayah yang tidak disesuaikan terhadap potensi dari masing-masing wilayah mengakibatkan sumber daya yang dimiliki dimanfaatkan secara kurang optimal sehingga mengakibatkan lambatnya proses pertumbuhan ekonomi wilayahnya. Oleh karena itu, perlu untuk mengidentifikasi potensi ekonomi di masing-masing wilayah agar penyusunan perencanaan pembangunan wilayah menjadi lebih terarah dan juga menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan yang mana prioritas pembangunan ekonomi difokuskan pada pengoptimalan sektor ekonomi potensial sehingga dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Tujuan penulisan artikel kajian ini yaitu untuk menganalisis sektor ekonomi potensial yang digunakan sebagai arahan pembangunan ekonomi wilayah dengan pengambilan studi kasus yaitu Kota Semarang, Kota Surabaya, dan Kota Bandung. Metode penulisan artikel ini yaitu deskriptif melalui pendekatan literatur studi. Berdasarkan hasil kajian, sektor ekonomi potensial di Kota Surabaya yaitu sektor jasa perusahaan. Sedangkan sektor ekonomi paling potensial di Kota Semarang dan Kota Bandung yaitu sektor informasi dan komunikasi.","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128524453","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTSmart city-based development is becoming a trend in the world amid the complexity of urban problems and technological developments. Continuation of the Movement Towards 100 Smart Cities program in Indonesia, in 2021 the government is targeting 50 Super Priority Tourism Areas for technical guidance on the Smart City Masterplan. One of the selected areas is Wakatobi Regency, which has problems with limited infrastructure and budget. This study aims to determine the gap in the regional performance of Wakatobi Regency related to smart city readiness indicators. Smart city is a complex, gradual and multi-sectoral business, so long-term planning is needed. This study uses a quantitative approach with a descriptive method that aims to describe the situation objectively. The results show that the achievement of smart city readiness indicators in the Wakatobi Regency development program is low or there is a gap between existing and target conditions in the smart city dimension.Kata Kunci : Smart City, Teknologi, Kesenjangan, Kinerja Daerah ABSTRAKPembangunan berbasis smart city telah menjadi trend di dunia ditengah kompleksitas permasalah perkotaan dan laju perkembangan teknologi. Sebagai lanjutan dari program Gerakan Menuju 100 Smart City di Indonesia, Tahun 2021 pemerintah menyasar 50 daerah yang termasuk dalam Kawasan Pariwisata Super Prioritas untuk bimbingan teknis Masterplan Smart City. Salah satu daerah yang terpilih adalah Kabupaten Wakatobi yang disisi lain masih menghadapi masalah keterbatasan infrastrukur dan anggaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesenjangan capaian kinerja daerah Kabupaten Wakatobi yang terkait dengan indikator kesiapan smart city (smart city readiness). Pembangunan smart city merupakan usaha yang kompleks, bertahap dan bersifat multi sektoral sehingga diperlukan perencanaan jangka panjang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan secara objektif. Hasil penelitian menunjukan pencapaian indikator smart city readiness dalam program pembangunan daerah di Kabupaten Wakatobi masih rendah atau masih ada gap antara kondisi eksisiting dan target dalam dimensi smart city.Kata Kunci : Smart City, Teknologi, Kesenjangan, Kinerja Daerah
摘要随着城市问题的复杂化和科技的发展,以智慧城市为基础的发展正在成为一种趋势。作为印尼“迈向100个智慧城市”计划的延续,2021年,印尼政府将瞄准50个超级优先旅游区,为智慧城市总体规划提供技术指导。其中一个被选中的地区是Wakatobi Regency,该地区存在基础设施和预算有限的问题。本研究旨在确定瓦卡托比县在智慧城市准备指标方面的区域表现差距。智慧城市是一项复杂、渐进、多部门的事业,需要长期规划。本研究采用定量方法和描述性方法,旨在客观地描述情况。结果表明,瓦卡托比县发展计划中智慧城市准备指标的实现程度较低,或者在智慧城市维度的现有条件与目标条件之间存在差距。智慧城市,技术,Kesenjangan, Kinerja Daerah摘要:基于智慧城市的发展趋势(telah menjadi trend di dunia ditengah kompleksitas permasalah perkotaan dan laju perkembangan teologi)。Salah satu daerah yang terpilih adalah Kabupaten Wakatobi yang disisi lain masih menghadapi masalah keterbatasan infrastructure kur dangaran。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesenjangan capcapitan kinerja daerah Kabupaten Wakatobi yang terkait dengan指标kesijapan智慧城市(smart city readiness)。彭邦古南智慧城市merupakan usaha yang kompleks, bertaha dan berbersiks,多部门合作,多部门合作,多部门合作,多部门合作,多部门合作,多部门合作。Penelitian ini menggunakan pendekatan定量分析方法描述:yang bertujuan untuk menggunakan keadaan secara对象。Hasil penelitian menunjukan pencapaian指标智慧城市准备就绪dalam计划pembangunan daerah di Kabupaten Wakatobi masih rendah atau masih ada gap antara kondisi建立了一个目标dalam维度的智慧城市。Kata Kunci:智慧城市,技术,Kesenjangan, Kinerja Daerah
{"title":"Analisis Gap & Pencapaian Indikator Smart City Readiness Dalam Program Pembangunan Daerah Kabupaten Wakatobi","authors":"Wa Ode Sitti Jurianti Aswad","doi":"10.30659/jkr.v2i2.26916","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v2i2.26916","url":null,"abstract":"ABSTRACTSmart city-based development is becoming a trend in the world amid the complexity of urban problems and technological developments. Continuation of the Movement Towards 100 Smart Cities program in Indonesia, in 2021 the government is targeting 50 Super Priority Tourism Areas for technical guidance on the Smart City Masterplan. One of the selected areas is Wakatobi Regency, which has problems with limited infrastructure and budget. This study aims to determine the gap in the regional performance of Wakatobi Regency related to smart city readiness indicators. Smart city is a complex, gradual and multi-sectoral business, so long-term planning is needed. This study uses a quantitative approach with a descriptive method that aims to describe the situation objectively. The results show that the achievement of smart city readiness indicators in the Wakatobi Regency development program is low or there is a gap between existing and target conditions in the smart city dimension.Kata Kunci : Smart City, Teknologi, Kesenjangan, Kinerja Daerah ABSTRAKPembangunan berbasis smart city telah menjadi trend di dunia ditengah kompleksitas permasalah perkotaan dan laju perkembangan teknologi. Sebagai lanjutan dari program Gerakan Menuju 100 Smart City di Indonesia, Tahun 2021 pemerintah menyasar 50 daerah yang termasuk dalam Kawasan Pariwisata Super Prioritas untuk bimbingan teknis Masterplan Smart City. Salah satu daerah yang terpilih adalah Kabupaten Wakatobi yang disisi lain masih menghadapi masalah keterbatasan infrastrukur dan anggaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesenjangan capaian kinerja daerah Kabupaten Wakatobi yang terkait dengan indikator kesiapan smart city (smart city readiness). Pembangunan smart city merupakan usaha yang kompleks, bertahap dan bersifat multi sektoral sehingga diperlukan perencanaan jangka panjang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan secara objektif. Hasil penelitian menunjukan pencapaian indikator smart city readiness dalam program pembangunan daerah di Kabupaten Wakatobi masih rendah atau masih ada gap antara kondisi eksisiting dan target dalam dimensi smart city.Kata Kunci : Smart City, Teknologi, Kesenjangan, Kinerja Daerah","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132260632","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}