ABSTRACTIndonesia is a country with varying regional topography conditions. This varied topography also means that Indonesia has varying slope levels as well. With the slope of this varied slope increases the potential for landslide disasters. Some areas with steep slope levels are utilized not as they should increase the risk of losses experienced in the event of a disaster. This research aims to identify and analyze the suitability of residential land to landslide-prone areas and to identify mitigation efforts against landslides. This analysis begins by identifying the factors that affect landslide disaster insecurity. After that, identify the distribution of settlements. After the two were identified, an analysis was carried out to determine the suitability of the landslide-prone settlement. Based on the analysis that has been done, then the next step is to classify landslide disaster prone areas where the number of classes obtained is 5 (five) classes. The classification of landslide disaster insanity is divided into very low, low, medium, high, and very high levels of insanity.Keywords: Settlements, Disaster Insecurity, Landslide ABSTRAKIndonesia merupakan negara dengan kondisi topografi wilayah yang bervariasi. Topografi yang bervariasi ini juga mengartikan bahwa Indonesia memiliki tingkat kemiringan lereng yang bervariasi pula. Dengan kemiringan lereng yang bervariasi ini meningkatkan potensi terjadinya tanah longsor. Beberapa wilayah dengan tingkat kemiringan lereng curam ini dimanfaatkan tidak sebagaimana mestinya sehingga meningkatkan risiko kerugian yang dialami saat terjadi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kesesuaian lahan permukiman terhadap kawasan rawan bencana longsor serta mengetahui upaya mitigasi terhadap bencana tanah longsor. Analisis ini dimulai dengan melakukan identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kerawanan bencana longsor. Setelah itu, melakukan identifikasi persebaran lokasi permukiman. Setelah keduanya diidentifikasi, maka dilakukan analisis guna mengetahui kesesuaian lahan permukiman terhdap kawasn rawan bencana longsor. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan klasifikasi kawasan rawan bencana tanah longsor dimana jumlah kelas yang diperoleh adalah 5 (lima) kelas. Klasifikasi kerawanan bencana tanah longsor terbagi menjadi tingkat kerawanan sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.Kata Kunci : Permukiman, Kerawanan Bencana, Tanah Longsor
印度尼西亚是一个地域地形条件多变的国家。这种多变的地形也意味着印尼有不同的坡度水平。随着坡度的变化,发生滑坡灾害的可能性增大。一些坡度陡的地区没有被利用,因为它们会增加灾害发生时遭受损失的风险。本研究旨在确定和分析住宅用地对滑坡易发地区的适宜性,并确定针对滑坡的缓解措施。本文首先从确定影响滑坡灾害不安全的因素入手。之后,确定定居点的分布。在确定了两者之后,进行了分析,以确定易发生滑坡的定居点的适宜性。在以上分析的基础上,下一步是对滑坡易发区进行分类,得到的等级数为5(5)级。滑坡灾害精神错乱的分类分为极低、低、中、高、高四个级别。关键词:聚落;灾害不安全;滑坡;地形杨树林ini juga mengartikan bahwa印度尼西亚memoriliki tingkat kemiringan lereng杨树林pula。登干,克明宁,林林外杨,林林外杨,林林外杨,林林外杨,林林外杨,林林外杨。Beberapa wilayah dengan tingkat kemiringan和leringan curam ini dimanfaatkan tidak sebagaimana mestinya seingga脑膜炎katkan risko kerugian yang dialami saat terjadi ben加纳。Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalis kesessuan lahan permukiman terhadap kawasan rawan benana longsor or serta mengetahui upaya mitigasi terhadap benana tanah longsor。对喀拉拉邦和喀拉拉邦长期发展的影响因素进行了分析。【翻译】Setelah itu, melakukan identifikasi persebaran and lokasi permukiman。Setelah keduanya diidentifikasi, maka dilakukan分析guna mengetahui, kesaian lahan permukiman terdap kahasan rawan bencana longsor。Berdasarkan分析yang telah dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan klasifikasi kawasan rawan bencana tanah longsor dimana jumlah kelas yang diperoleh adalah 5 (lima) kelas。Klasifikasi kerawanan bencana tanah longsor terbagi menjadi tingkat kerawanan sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi。Kata Kunci: Permukiman, Kerawanan Bencana, Tanah Longsor
{"title":"Kesesuaian Lahan Permukiman Terhadap Kawasan Rawan Bencana Longsor","authors":"Muhammad Iqbal Firdaus, Eppy Yuliani","doi":"10.30659/jkr.v1i2.20030","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v1i2.20030","url":null,"abstract":"ABSTRACTIndonesia is a country with varying regional topography conditions. This varied topography also means that Indonesia has varying slope levels as well. With the slope of this varied slope increases the potential for landslide disasters. Some areas with steep slope levels are utilized not as they should increase the risk of losses experienced in the event of a disaster. This research aims to identify and analyze the suitability of residential land to landslide-prone areas and to identify mitigation efforts against landslides. This analysis begins by identifying the factors that affect landslide disaster insecurity. After that, identify the distribution of settlements. After the two were identified, an analysis was carried out to determine the suitability of the landslide-prone settlement. Based on the analysis that has been done, then the next step is to classify landslide disaster prone areas where the number of classes obtained is 5 (five) classes. The classification of landslide disaster insanity is divided into very low, low, medium, high, and very high levels of insanity.Keywords: Settlements, Disaster Insecurity, Landslide ABSTRAKIndonesia merupakan negara dengan kondisi topografi wilayah yang bervariasi. Topografi yang bervariasi ini juga mengartikan bahwa Indonesia memiliki tingkat kemiringan lereng yang bervariasi pula. Dengan kemiringan lereng yang bervariasi ini meningkatkan potensi terjadinya tanah longsor. Beberapa wilayah dengan tingkat kemiringan lereng curam ini dimanfaatkan tidak sebagaimana mestinya sehingga meningkatkan risiko kerugian yang dialami saat terjadi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kesesuaian lahan permukiman terhadap kawasan rawan bencana longsor serta mengetahui upaya mitigasi terhadap bencana tanah longsor. Analisis ini dimulai dengan melakukan identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kerawanan bencana longsor. Setelah itu, melakukan identifikasi persebaran lokasi permukiman. Setelah keduanya diidentifikasi, maka dilakukan analisis guna mengetahui kesesuaian lahan permukiman terhdap kawasn rawan bencana longsor. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan klasifikasi kawasan rawan bencana tanah longsor dimana jumlah kelas yang diperoleh adalah 5 (lima) kelas. Klasifikasi kerawanan bencana tanah longsor terbagi menjadi tingkat kerawanan sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.Kata Kunci : Permukiman, Kerawanan Bencana, Tanah Longsor","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114186692","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTThe suburban area is an area that has experienced many changes in land use, especially changes in agricultural land use to non-agricultural. With increasing activity, the demand for land also increases, causing development to widen to the suburban areas. As a result, there has been a tendency to shift urban functions to suburban areas. The development in the area around the city, has a negative impact on the condition of the city itself if it is not properly monitored and anticipated. The appearance of mismatches between land use and land designation regulations is an example of the negative impact resulting from the irregular rate of land use change. Conflict of interest over land use allows inconsistencies between land use and its allotment plan. With the land use mismatch phenomenon, an analysis is needed to see the rate of land use change and its suitability with the regulations on land use designation that have been made. The research method used is descriptive analysis method by comparing between case studies that have been there before. The case studies are drawn from previous studies with the same theme regarding the suitability of land use change with spatial planning. Analysis of land use changes and findings of mismatches between land use and spatial planning are expected to be considered in evaluating the implementation of spatial plans and determining future policy directions.Keywords: Land Use, Land Use Change, Urban Fringe, Spatial PlanningABSTRAKDaerah pinggiran kota merupakan wilayah yang banyak mengalami perubahan penggunaan lahan terutama perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi non pertanian. Dengan kegiatan yang semakin meningkat, maka kebutuhan lahan juga semakin meningkat, menyebabkan perkembangan melebar ke daerah pinggiran kota. Akibatnya muncul kecenderungan pergeseran fungsi-fungsi perkotaan ke daerah pinggiran. Perkembangan pada area sekitar kota, memiliki dampak negatif bagi keadaan kota itu sendiri jika tidak diawasi dan di antisipasi dengan baik. Munculnya ketidaksesuaian antara penggunaan lahan dengan aturan peruntukan lahan merupakan contoh dampak negatif yang ditimbulkan dari tidak teraturnya laju perubahan penggunaan lahan. Benturan kepentingan atas penggunaan lahan memungkinkan terjadinya ketidakselarasan antara penggunaan lahan dengan rencana peruntukannya. Dengan adanya fenomena ketidaksesuaian penggunaan lahan tersebut perlu adanya anlisis untuk melihat laju perubahan penggunaan lahan serta kesesuaian nya dengan peraturan peruntukan penggunaan lahan yang sudah dibuat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan membandingkan antara studi kasusstudi kasus yang sudah ada sebelumnya. Studi kasus diambil dari penelitian-penelitian sebelumnya yang mengangkat tema yang sama tentang kesesuaian perubahan penggunaan lahan dengan rencana tata ruang. Analisis perubahan penggunaan lahan dan temuan ketidaksesuaian antara penggunaan lahan dengan rencana tata ruang diharapkan dapat
摘要城郊地区是一个土地利用经历了多次变化的地区,尤其是农业用地向非农业用地的转变。随着活动的增加,对土地的需求也在增加,导致开发范围扩大到郊区。因此,出现了城市功能向郊区转移的趋势。城市周边地区的发展,如果没有得到适当的监控和预测,会对城市本身的状况产生负面影响。土地利用与土地指定法规之间不匹配的出现是土地利用变化不规则率所造成的负面影响的一个例子。土地使用的利益冲突导致土地使用与其分配计划之间的不一致。对于土地利用错配现象,需要分析土地利用变化的速度及其与已制定的土地利用指定规定的适应性。使用的研究方法是描述性分析方法,通过比较已有的案例研究。案例研究来源于以往关于土地利用变化与空间规划的适宜性的相同主题的研究。在评估空间规划的执行情况和确定未来政策方向时,预计将考虑对土地利用变化的分析以及土地利用与空间规划之间不匹配的发现。关键词:土地利用,土地利用变化,城市边缘区,空间规划Dengan kegiatan yang semakin meningkat, maka kebutuhan lahan juga semakin meningkat, menyebabkan perkembangan melebar ke daerah pinggiran kota。Akibatnya muncul kecenderungan pergeseran真菌-真菌- perkotaan ke daerah pinggiran。Perkembangan pada area sekitar kota, memiliki danpak negative bagi keadaan kota to sendiri jika tidaak diawasi dani antisipasi dengan baik。这句话的意思是:“我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。”Benturan kepentingan atas penggunaan lahan memungkinkan terjadinya ketidakselarasan antara penggunaan lahan dengan rencana peruntukannya。登干拉罕现象,分析登干拉罕现象,分析登干拉罕现象,分析登干拉罕现象,分析登干拉罕现象,分析登干拉罕现象,分析登干拉罕现象,分析登干拉罕现象。方法分析,方法分析,方法分析,方法分析,方法分析,方法分析,方法分析,方法分析,方法分析,方法分析,方法分析,方法分析,方法分析,方法分析研究kasus diambil dari penpenet - penpenet - sebelumnya yang mengangkat tema yang sama tentenang, kesesaian perubahan penggunaan lahan dengan rencana ruang。【分析】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】Kata kunci: Penggunaan Lahan, Perubahan Penggunaan Lahan, Peri-Urban, Rencana Tata Ruang
{"title":"Kesesuaian Perubahan Penggunaan Lahan Dengan Rencana Tata Ruang Di Kawasan Peri-Urban","authors":"Rizky Suprayogi, Agus Rochani","doi":"10.30659/jkr.v1i2.20031","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v1i2.20031","url":null,"abstract":"ABSTRACTThe suburban area is an area that has experienced many changes in land use, especially changes in agricultural land use to non-agricultural. With increasing activity, the demand for land also increases, causing development to widen to the suburban areas. As a result, there has been a tendency to shift urban functions to suburban areas. The development in the area around the city, has a negative impact on the condition of the city itself if it is not properly monitored and anticipated. The appearance of mismatches between land use and land designation regulations is an example of the negative impact resulting from the irregular rate of land use change. Conflict of interest over land use allows inconsistencies between land use and its allotment plan. With the land use mismatch phenomenon, an analysis is needed to see the rate of land use change and its suitability with the regulations on land use designation that have been made. The research method used is descriptive analysis method by comparing between case studies that have been there before. The case studies are drawn from previous studies with the same theme regarding the suitability of land use change with spatial planning. Analysis of land use changes and findings of mismatches between land use and spatial planning are expected to be considered in evaluating the implementation of spatial plans and determining future policy directions.Keywords: Land Use, Land Use Change, Urban Fringe, Spatial PlanningABSTRAKDaerah pinggiran kota merupakan wilayah yang banyak mengalami perubahan penggunaan lahan terutama perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi non pertanian. Dengan kegiatan yang semakin meningkat, maka kebutuhan lahan juga semakin meningkat, menyebabkan perkembangan melebar ke daerah pinggiran kota. Akibatnya muncul kecenderungan pergeseran fungsi-fungsi perkotaan ke daerah pinggiran. Perkembangan pada area sekitar kota, memiliki dampak negatif bagi keadaan kota itu sendiri jika tidak diawasi dan di antisipasi dengan baik. Munculnya ketidaksesuaian antara penggunaan lahan dengan aturan peruntukan lahan merupakan contoh dampak negatif yang ditimbulkan dari tidak teraturnya laju perubahan penggunaan lahan. Benturan kepentingan atas penggunaan lahan memungkinkan terjadinya ketidakselarasan antara penggunaan lahan dengan rencana peruntukannya. Dengan adanya fenomena ketidaksesuaian penggunaan lahan tersebut perlu adanya anlisis untuk melihat laju perubahan penggunaan lahan serta kesesuaian nya dengan peraturan peruntukan penggunaan lahan yang sudah dibuat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan membandingkan antara studi kasusstudi kasus yang sudah ada sebelumnya. Studi kasus diambil dari penelitian-penelitian sebelumnya yang mengangkat tema yang sama tentang kesesuaian perubahan penggunaan lahan dengan rencana tata ruang. Analisis perubahan penggunaan lahan dan temuan ketidaksesuaian antara penggunaan lahan dengan rencana tata ruang diharapkan dapat","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"213 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117332628","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACT Indonesia is the fourth most populous country in the world whose population continues to develop. Increasing the number of residents is not directly proportional to the area of land required. The industrial area is one of the areas with high economic activity so that it will require a lot of labor and cause urbanization. The large amount of labor absorption resulted in the high need for housing for industrial workers. Therefore, an analysis was carried out in this study which aims to formulate an ideal location for developers to build low-cost housing for industrial workers. The analytical method used is a mixed method between quantitative and Geographical Information Systems (GIS) / Spatial. The quantitative method is used to calculate the weighting and the Geographical Information System (GIS) method is used to determine the appropriate location for the establishment of residential land using overlay and buffer analysis tools. There are 8 criteria in determining the location of low cost housing for industrial workers followed by the determination of the score and weight. From these criteria an alternative location was selected based on the affordability of housing from the industry and the price of land. The process is continued by multiplying the scores and weights for each criterion so as to produce a total weight for each alternative residential land location. The location with the largest total weight will be chosen to be the right location for developers to build changes for low-income communities around industrial areas..Keywords: Houseing, Industrial Area, Geographic Information System (GIS)ABSTRAK Indonesia adalah negara dengan penduduk terbesar ke empat di dunia yang jumlah penduduk terus mengalami perkembangan. Bertambah banyaknya penduduk tidak berbanding lurus dengan luas lahan yang dibutuhkan. Kawasan industri merupakan salah satu kawasan dengan aktivitas ekonomi yang tinggi sehingga akan banyak membutuhkan banyak tenaga kerja dan menyebabkan urbanisasi. Banyaknya jumlah serapan tenaga kerja mengakibatkan tingginya kebutuhan tempat tinggal bagi pekerja industri. Maka dari itu pada penelitian dilakukan analisis yang bertujuan untuk merumuskan lokasi yang ideal bagi developer untuk membangun perumahan biaya rendah bagi pekerja industri. Metode analisis yang digunakan adalah metode campuran antara kuantitatif dan Sistem Informasi Geografis (SIG)/Spasial. Metode kuantitatif digunakan untuk menghitung pembobotan dan metode Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menentukan lokasi yang sesusai untuk didirikan lahan permukiman menggunakan alat analisis overlay dan buffer. Terdapat 8 kriteria dalam penentuan lokasi perumahan biaya rendah bagi pekerja industri yang diikuti oleh penentuan skor dan bobotnya. Dari kriteria tersebut dipilih alternatif lokasi berdasarkan keterjangkauan perumahan dari industri dan harga lahan. Proses dilanjutkan dengan melakukan perkalian skor dan bobot pada setiap kriteria sehingga menghasilk
印度尼西亚是世界上第四大人口大国,其人口还在持续增长。居民数量的增加与所需的土地面积不成正比。工业区是经济活跃度较高的地区之一,对劳动力的需求较大,会引起城市化。大量的劳动力吸收导致了产业工人对住房的高需求。因此,本研究进行了分析,旨在为开发商制定一个理想的位置,为产业工人建设低成本住房。所使用的分析方法是定量和地理信息系统(GIS) /空间的混合方法。采用定量方法计算权重,采用地理信息系统(GIS)方法,利用覆盖层和缓冲层分析工具确定适宜建设居民点的位置。在确定产业工人低成本住房的位置时,有8个标准,然后确定得分和权重。根据这些标准,根据工业住房的可负担性和土地价格选择了备选地点。这个过程通过将每个标准的分数和权重相乘来继续,从而产生每个备选住宅用地位置的总权重。关键字:住房,工业区,地理信息系统(GIS)摘要:印度尼西亚adalah negara dengan penduduk terbesar ke empat di dunia yang jumlah penduduk terus mengalami perkembangan。Bertambah banyaknya penduduk tidak berbanding lurus dengan luas lahan yang dibutuhkan。川山工业,旅游,旅游,经济,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游,旅游。Banyaknya jumlah serapan tenaga kerja mengakibatkan tingginya kebutuhan tempat tinggal bagi pekerja工业。Maka dari itu pada penelitian dilakukan分析yang bertujuan untuk merumuskan lokasi yang理想的bagi开发商untuk membangan perumahan biaya rendah bagi pekerja工业。方法分析[j] .地理信息系统/空间研究。方法定量分析;方法系统信息地理分析;方法系统信息地理分析;方法系统信息地理分析;方法系统信息地理分析;Terdapat 8个标准:dalam penentuan lokasi perumahan biaya rendah bagi pekerja industri yang diikuti oleh penentuan skor dan bobotnya。达里标准很简单,但也有其他的选择,如:berdasarkan keterjangkauan perumahan达里工业丹harga lahan。Proses dilanjutkan dengan melakukan perkalian skor dan bobot pada设置标准seingga menghasilkan总bobot pada masing-masing alternative lokasi lahan perumahan。Lokasi dunan总bobot yang terbesar akan dipilih menjadi Lokasi yang tepat bagi开发商untuk membangunn perubahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah padsekitar kawasan industries。Kata Kunci: Perumahan, Kawasan industries, system Informasi Geografis (SIG)
{"title":"Analisis Penentuan Lokasi Perumahan Oleh Developer Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah Pada Sekitar Kawasan Industri","authors":"Maghriza Rakha Adyatma, Tjoek Suroso Hadi","doi":"10.30659/jkr.v1i2.20025","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v1i2.20025","url":null,"abstract":"ABSTRACT Indonesia is the fourth most populous country in the world whose population continues to develop. Increasing the number of residents is not directly proportional to the area of land required. The industrial area is one of the areas with high economic activity so that it will require a lot of labor and cause urbanization. The large amount of labor absorption resulted in the high need for housing for industrial workers. Therefore, an analysis was carried out in this study which aims to formulate an ideal location for developers to build low-cost housing for industrial workers. The analytical method used is a mixed method between quantitative and Geographical Information Systems (GIS) / Spatial. The quantitative method is used to calculate the weighting and the Geographical Information System (GIS) method is used to determine the appropriate location for the establishment of residential land using overlay and buffer analysis tools. There are 8 criteria in determining the location of low cost housing for industrial workers followed by the determination of the score and weight. From these criteria an alternative location was selected based on the affordability of housing from the industry and the price of land. The process is continued by multiplying the scores and weights for each criterion so as to produce a total weight for each alternative residential land location. The location with the largest total weight will be chosen to be the right location for developers to build changes for low-income communities around industrial areas..Keywords: Houseing, Industrial Area, Geographic Information System (GIS)ABSTRAK Indonesia adalah negara dengan penduduk terbesar ke empat di dunia yang jumlah penduduk terus mengalami perkembangan. Bertambah banyaknya penduduk tidak berbanding lurus dengan luas lahan yang dibutuhkan. Kawasan industri merupakan salah satu kawasan dengan aktivitas ekonomi yang tinggi sehingga akan banyak membutuhkan banyak tenaga kerja dan menyebabkan urbanisasi. Banyaknya jumlah serapan tenaga kerja mengakibatkan tingginya kebutuhan tempat tinggal bagi pekerja industri. Maka dari itu pada penelitian dilakukan analisis yang bertujuan untuk merumuskan lokasi yang ideal bagi developer untuk membangun perumahan biaya rendah bagi pekerja industri. Metode analisis yang digunakan adalah metode campuran antara kuantitatif dan Sistem Informasi Geografis (SIG)/Spasial. Metode kuantitatif digunakan untuk menghitung pembobotan dan metode Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menentukan lokasi yang sesusai untuk didirikan lahan permukiman menggunakan alat analisis overlay dan buffer. Terdapat 8 kriteria dalam penentuan lokasi perumahan biaya rendah bagi pekerja industri yang diikuti oleh penentuan skor dan bobotnya. Dari kriteria tersebut dipilih alternatif lokasi berdasarkan keterjangkauan perumahan dari industri dan harga lahan. Proses dilanjutkan dengan melakukan perkalian skor dan bobot pada setiap kriteria sehingga menghasilk","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122104760","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTRecently, the carrying capacity and carrying capacity of the environment (DDDTL) are currently being discussed. The high population growth which results in the development rate greatly influences environmental sustainability. Increased population growth causes the need for space for built-in land such as housing to also increase. Of course, once the land is built, it will be accompanied by an increase in natural resource needs such as air. DDDTL is an alarm to wake up whether the resource capacity is available or not to support the large number of people in an area. This is at the same time to measure the limits of the existing space to keep it under control. The qualitative analysis method with the literature review approach was chosen to examine in this study. There are several factors that can influence or not DDDT for agricultural land in an area. DDDT agricultural land that is developed by the area of harvested land, population, food production and minimum physical consumption. Meanwhile, water DDDT is influenced by the average rainfall, population, water needs per person, and area.Keywords: DDDTL, DDDT Agricultural Land and DDDT WaterABSTRAKBaru-baru ini daya dukung dan daya tampung lingkungan (DDDTL) menjadi hal yang sedang gencar diperbincangkan. Tingginya pertumbuhan penduduk yang berakibat pada meningkatnya angka pembangunan sangat berpengaruh terhadap kelestarian lingkungan. Pertumbuhan penduduk yang meningkat menyebabkan kebutuhan ruang untuk lahan terbangun seperti pemukiman juga meningkat. Tentu saja setelah adanya lahan- lahan terbangun akan dibarengi dengan adanya peningkatan konsumsi SDA seperti air. DDDTL ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kapasitas sumber daya yang tersedia mampu atau tidak untuk mendukung banyaknya penduduk yang ada di suatu wilayah. Hal ini sekaligus untuk mengetahui batas pemanfaatan ruang yang ada agar tetap terkendali. Metode analisis kualitatif dengan pendekatan literature review dipilih untuk mengkaji penelitian. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi mampu atau tidaknya DDDT lahan pertanian yang ada di suatu daerah. DDDT lahan pertanian dipengaruhi oleh luas lahan panen, jumlah penduduk, hasil produksi tanaman pangan, dan konsumsi fisik minimum. Sedangkan DDDT air dipengaruhi oleh rata-rata curah hujan, jumlah penduduk, kebutuhan air per orang, dan luas wilayah.Kata Kunci: DDDTL, DDDT Lahan Pertanian dan DDDT Air
摘要近年来,环境承载力和环境承载力(DDDTL)成为人们讨论的热点。人口的高速增长导致的发展速度极大地影响了环境的可持续性。人口增长的增加导致对住房等内置土地空间的需求也在增加。当然,土地一旦建成,就会伴随着对空气等自然资源需求的增加。DDDTL是一种警报,用来提醒一个地区是否有足够的资源容量来支持大量的人口。这同时是为了测量现有空间的极限,使其处于控制之下。本研究采用文献回顾法进行定性分析。有几个因素可以影响或不影响一个地区农用地的DDDT。按收获面积、人口、粮食产量和最低物质消耗开发的DDDT农业用地。同时,水DDDT受平均降雨量、人口、人均需水量和面积的影响。关键词:DDDTL, DDDT农业用地,DDDT水资源,DDDTL, DDDTL, DDDTL, DDDTL, DDDTL, DDDTL, DDDTLTingginya pertumbuhan penduduk yang berakibat pada meningkatnya angka pembangunan sangat berpengaruh terhadap kelestan lingkungan。Pertumbuhan penduduk yang meningkat menyebabkan kebutuhan ruang untuk lahan terbangun seperti pemukiman juga meningkat。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。DDDTL ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kapasitas suma daya yang termedia mampu atau datak untuk mendukung banyaknya penduduk yang ada di suatu wilayah。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。文献综述:中药制剂制剂的质量分析。Terdapat beberapa fakto yang dapat mempengaruhi mampu atau tidaknya DDDT lahan pertanian yang ada di suatu daerah。DDDT lahan pertanian dipengaruhi oleh luas lahanpanen, jumlah penduduk, hasil produksi tanaman pangan, dan konsumsi fisik minimum。Sedangkan DDDT air dipengaruhi oleh rata-rata curah hujan, jumlah penduduk, kebutuhan air per orang, dan luas wilayah。Kata Kunci: DDDTL, DDDT Lahan Pertanian和DDDT Air
{"title":"Analisis Daya Dukung Dan Daya Tampung Di Tinjau Dari Aspek Ruang Pertanian","authors":"Siti Rofi’ah, Boby Rahman","doi":"10.30659/jkr.v1i2.20033","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v1i2.20033","url":null,"abstract":"ABSTRACTRecently, the carrying capacity and carrying capacity of the environment (DDDTL) are currently being discussed. The high population growth which results in the development rate greatly influences environmental sustainability. Increased population growth causes the need for space for built-in land such as housing to also increase. Of course, once the land is built, it will be accompanied by an increase in natural resource needs such as air. DDDTL is an alarm to wake up whether the resource capacity is available or not to support the large number of people in an area. This is at the same time to measure the limits of the existing space to keep it under control. The qualitative analysis method with the literature review approach was chosen to examine in this study. There are several factors that can influence or not DDDT for agricultural land in an area. DDDT agricultural land that is developed by the area of harvested land, population, food production and minimum physical consumption. Meanwhile, water DDDT is influenced by the average rainfall, population, water needs per person, and area.Keywords: DDDTL, DDDT Agricultural Land and DDDT WaterABSTRAKBaru-baru ini daya dukung dan daya tampung lingkungan (DDDTL) menjadi hal yang sedang gencar diperbincangkan. Tingginya pertumbuhan penduduk yang berakibat pada meningkatnya angka pembangunan sangat berpengaruh terhadap kelestarian lingkungan. Pertumbuhan penduduk yang meningkat menyebabkan kebutuhan ruang untuk lahan terbangun seperti pemukiman juga meningkat. Tentu saja setelah adanya lahan- lahan terbangun akan dibarengi dengan adanya peningkatan konsumsi SDA seperti air. DDDTL ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kapasitas sumber daya yang tersedia mampu atau tidak untuk mendukung banyaknya penduduk yang ada di suatu wilayah. Hal ini sekaligus untuk mengetahui batas pemanfaatan ruang yang ada agar tetap terkendali. Metode analisis kualitatif dengan pendekatan literature review dipilih untuk mengkaji penelitian. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi mampu atau tidaknya DDDT lahan pertanian yang ada di suatu daerah. DDDT lahan pertanian dipengaruhi oleh luas lahan panen, jumlah penduduk, hasil produksi tanaman pangan, dan konsumsi fisik minimum. Sedangkan DDDT air dipengaruhi oleh rata-rata curah hujan, jumlah penduduk, kebutuhan air per orang, dan luas wilayah.Kata Kunci: DDDTL, DDDT Lahan Pertanian dan DDDT Air","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"100 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131930735","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rizqi Wardiana Sari Wardiana Sari Sari, Eppy Yuliani
ABSTRACTGrowth in urban areas is very influential on the use of available land. The growth of the area directly or indirectly will require more land to accommodate life in the community. The transfer of functions on land is one of the consequences in the development of a region. This study aims to identify the transfer of land functions, ranging from causative factors to recognizing the social and economic conditions of the community due to the impact of the transfer of land functions. This article uses the method used in the form of deskrptif qualitative with the approach of study literature in reviewing the impact of land transfer with case studies used, namely located in the cities of Semarang, Bali, Lamongan and Klaten. The impacts caused by the transfer of land functions such as affecting the socioeconomic condition of the community, however, the transfer of land functions does not always have a negative impact, but there is a positive impact such as the opening of jobs. Land transfer is inevitable as the population grows. This article is expected to be a consideration to reduce the negative impact that occurs on land transfer.Keywords: Transfer of Functions, Land, Agriculture, HousingABSTRAKPertumbuhan di kawasan perkotaan sangat berpengaruh pada tata guna lahan yang tersedia. Pertumbuhan kawasan secara langsung ataupun tidak langsung pasti nantinya membutuhkan lahan yang lebih luas lagi guna mewadahi kehidupan di masyarakat. Peralihan fungsi pada lahan salah satu konsekuensi dalam perkembangan suatu wilayah. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi alih fungsi lahan, mulai dari faktor penyebab hingga mengenalisa kondisi sosial serta ekonomi masyarakat akibat dampak dari alih fungsi lahan ini. Artikel ini menggunakan Metode yang digunakan berupa kualitatif deskrptif dengan pendekatan literatur studi dalam mengkaji dampak alih fungsi lahan dengan studi kasus yang dipakai yaitu berlokasi di Kota Semarang, Bali, Lamongan dan Klaten. Dampak yang ditimbulkan dari alih fungsi lahan bermacam-macam seperti mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat namun, adanya alih fungsi lahan ini tidak selalu berdampak negatif, namun ada yang berdampak postif seperti terbukanya lapangan pekerjaan. Alih fungsi lahan tidak dapat dihindari seiring dengan pertumbuhan penduduk. Artikel ini diharapkan menjadi pertimbangan untuk mengurangi dampak negatif yang terjadi pada alih fungsi lahan.Kata Kunci: Alih Fungsi, Lahan, Pertanian, Perumahan
摘要城市的发展对可利用土地的利用有很大的影响。该地区的增长将直接或间接地需要更多的土地来容纳社区生活。陆地上功能的转移是一个地区发展的后果之一。本研究旨在识别土地功能转移,从成因因素到认识由于土地功能转移的影响而导致的社区社会经济状况。本文采用了研究文献的方法,以定性的形式使用了研究文献的方法来审查土地转让的影响,使用的案例研究,即位于三宝垄,巴厘岛,拉蒙干和克拉拉丹的城市。土地功能转移所带来的影响如影响社区的社会经济状况,然而,土地功能转移并不总是产生负面影响,而是存在积极影响,如就业机会的开放。随着人口的增长,土地流转是不可避免的。这篇文章预计将是一个考虑,以减少对土地转让发生的负面影响。【关键词】职能转移、土地、农业、住房;Pertumbuhan kawasan secara langsung ataupun tidak langsung pasti nantinya membutuhkan lahan yang lebih luas lagi guna mewadhi kehidupan di masyarakat。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi alih fungsi lahan, mulai dari factor for penyebab hinga mengenalisa kondisi social serta ekonomi masyarakat akibat dampak dari alih fungsi lahan ini。文章来源:孟古纳坎Metode, digunakan berupa,质量研究,文学研究,dalam, mengkaji, dampak, alih, lahan, dengan,研究,kasus, dipakai, yitu, berlokasi, Kota三宝郎,巴厘岛,拉蒙干丹克拉丹。Dampak yang ditimbulkan dari alih fungsi lahan bermacam-macam seperti mempengaruhi kondisi social economi masyarakat namun, adanya alih fungsi lahan ini tidak selalu berdampak negative, namun ada yang berdampak post - seperti terbukanya lapangan pekerjaan。Alih funsi lahan tidak dapat dihindari seiring dengan pertumbuhan penduduk。Artikel ini diharapkan menjadi pertimbangan untuk mengurangi danpak阴性yang terjadi pada alih真菌lahan。Kata Kunci: Alih funsi, Lahan, Pertanian, Perumahan
{"title":"Identifikasi Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Ke Non Pertanian Untuk Perumahan","authors":"Rizqi Wardiana Sari Wardiana Sari Sari, Eppy Yuliani","doi":"10.30659/jkr.v1i2.20032","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v1i2.20032","url":null,"abstract":"ABSTRACTGrowth in urban areas is very influential on the use of available land. The growth of the area directly or indirectly will require more land to accommodate life in the community. The transfer of functions on land is one of the consequences in the development of a region. This study aims to identify the transfer of land functions, ranging from causative factors to recognizing the social and economic conditions of the community due to the impact of the transfer of land functions. This article uses the method used in the form of deskrptif qualitative with the approach of study literature in reviewing the impact of land transfer with case studies used, namely located in the cities of Semarang, Bali, Lamongan and Klaten. The impacts caused by the transfer of land functions such as affecting the socioeconomic condition of the community, however, the transfer of land functions does not always have a negative impact, but there is a positive impact such as the opening of jobs. Land transfer is inevitable as the population grows. This article is expected to be a consideration to reduce the negative impact that occurs on land transfer.Keywords: Transfer of Functions, Land, Agriculture, HousingABSTRAKPertumbuhan di kawasan perkotaan sangat berpengaruh pada tata guna lahan yang tersedia. Pertumbuhan kawasan secara langsung ataupun tidak langsung pasti nantinya membutuhkan lahan yang lebih luas lagi guna mewadahi kehidupan di masyarakat. Peralihan fungsi pada lahan salah satu konsekuensi dalam perkembangan suatu wilayah. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi alih fungsi lahan, mulai dari faktor penyebab hingga mengenalisa kondisi sosial serta ekonomi masyarakat akibat dampak dari alih fungsi lahan ini. Artikel ini menggunakan Metode yang digunakan berupa kualitatif deskrptif dengan pendekatan literatur studi dalam mengkaji dampak alih fungsi lahan dengan studi kasus yang dipakai yaitu berlokasi di Kota Semarang, Bali, Lamongan dan Klaten. Dampak yang ditimbulkan dari alih fungsi lahan bermacam-macam seperti mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat namun, adanya alih fungsi lahan ini tidak selalu berdampak negatif, namun ada yang berdampak postif seperti terbukanya lapangan pekerjaan. Alih fungsi lahan tidak dapat dihindari seiring dengan pertumbuhan penduduk. Artikel ini diharapkan menjadi pertimbangan untuk mengurangi dampak negatif yang terjadi pada alih fungsi lahan.Kata Kunci: Alih Fungsi, Lahan, Pertanian, Perumahan","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131126924","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTFlood is a natural phenomenon that occurs due to high rainfall intensity which causes excess water that is not accommodated by the drainage network of an area (Rachmat & Pamungkas, 2014). Based on the 2015 BNPB disaster risk assessment in (BNPB, 2016), the number of people exposed to flood risk in all regions of Indonesia is more than 170 million people with an exposed asset value of more than IDR 750 trillion. Floods are disasters that always occur every year in several places. The composition of the population greatly affects the level of social vulnerability to floods. Therefore, this research needs to be carried out with the aim of identifying social vulnerability to flood disasters as one of the disaster management efforts to reduce disaster risk.The method used in this research is qualitative method with a literature review approach. The results showed that the level of social vulnerability in Baleendah District, East Tondano District, and the coastal villages of Demak Regency is influenced by several factors. These factors are population, population according to sex, population according to age group, population density, poverty level, population with disabilities, level of dependency, number of family members, population growth, education level, and health insurance.Keywords: Social Vulnerability, Flood Disaster, Vulnerability Factors ABSTRAKBanjir adalah fenomena alam yang terjadi akibat intensitas curah hujan yang tinggi yang menyebabkan kelebihan air yang tidak tertampung oleh jaringan pematusan suatu wilayah (Rachmat & Pamungkas, 2014). Berdasarkan kajian risiko bencana BNPB tahun 2015 dalam (BNPB, 2016), jumlah jiwa terpapar risiko bencana banjir di seluruh wilayah Indonesia yaitu lebih dari 170 juta jiwa dengan nilai aset terpaparnya lebih dari Rp750 triliun. Banjir merupakan bencana yang selalu terjadi setiap tahun di beberapa tempat. Komposisi penduduk sangat mempengaruhi tingkat kerentanan sosial terhadap bencana banjir. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi kerentanan sosial terhadap bencana banjir sebagai salah satu upaya penanggulangan bencana untuk mengurangi risiko bencana.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan kajian literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerentanan sosial di Kecamatan Baleendah, Kecamatan Tondano Timur, dan pedesaan pesisir Kabupaten Demak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu jumlah penduduk, penduduk menurut jenis kelamin, penduduk menurut kelompok umur, kepadatan penduduk, tingkat kemiskinan, penduduk penyandang disabilitas, tingkat ketergantungan, jumlah anggota keluarga, pertumbuhan penduduk, tingkat pendidikan, dan jaminan kesehatan.Kata kunci: Kerentanan Sosial, Bencana Banjir, Faktor Kerentanan
【摘要】洪水是一种自然现象,是由于高降雨强度导致一个地区的排水网络无法容纳多余的水而发生的(Rachmat & Pamungkas, 2014)。根据2015年BNPB灾害风险评估(BNPB, 2016),印度尼西亚所有地区面临洪水风险的人数超过1.7亿人,暴露的资产价值超过750万亿印尼盾。洪水是每年都会在几个地方发生的灾害。人口构成在很大程度上影响着社会易受洪水影响的程度。因此,本研究需要以确定洪水灾害的社会脆弱性为目标,作为减少灾害风险的灾害管理工作之一。本研究采用的方法是质性法和文献回顾法。结果表明,Baleendah区、East Tondano区和Demak Regency沿海村庄的社会脆弱性水平受多个因素的影响。这些因素是人口、按性别划分的人口、按年龄组划分的人口、人口密度、贫困水平、残疾人口、受抚养程度、家庭成员人数、人口增长、教育水平和健康保险。摘要:banjir adalah现象alam yang terjadi akibat intensitas curah hujan yang tinggi yang menyebabkan kelelebihan air yang tidak tertampung oleh jaringan pematusan suatu wilayah (Rachmat & Pamungkas, 2014)。Berdasarkan kajian risko bencana BNPB tahun 2015 dalam (BNPB, 2016), jumlah jiwa terpapar risko bencana banjir di seluruh wilayah Indonesia yitu lebih dari 170 juta jiwa dengan nilai asset terpaparya lebih dari 750万亿卢比。Banjir merupakan bencana yang selalu terjadi setiap tahun di beberapa tempat。Komposisi penduduk sangat mempengaruhi tingkat kerentanan social terhadap bencana banjir。这句话的意思是:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”Metode yang diunakan dalam penelitian ini yitu Metode定性;dengan pendekatan kajian文学。Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerentanan社会学家Kecamatan Baleendah, Kecamatan Tondano Timur, dan pedesaan pesisir Kabupaten Demak dipengaruhi oleh beberapa faktor。因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子Kata kunci: Kerentanan social, Bencana Banjir, Faktor Kerentanan
{"title":"KAJIAN KERENTANAN SOSIAL TERHADAP BENCANA BANJIR","authors":"Endah Puspitotanti, Milla Karmilah","doi":"10.30659/jkr.v1i2.20023","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v1i2.20023","url":null,"abstract":"ABSTRACTFlood is a natural phenomenon that occurs due to high rainfall intensity which causes excess water that is not accommodated by the drainage network of an area (Rachmat & Pamungkas, 2014). Based on the 2015 BNPB disaster risk assessment in (BNPB, 2016), the number of people exposed to flood risk in all regions of Indonesia is more than 170 million people with an exposed asset value of more than IDR 750 trillion. Floods are disasters that always occur every year in several places. The composition of the population greatly affects the level of social vulnerability to floods. Therefore, this research needs to be carried out with the aim of identifying social vulnerability to flood disasters as one of the disaster management efforts to reduce disaster risk.The method used in this research is qualitative method with a literature review approach. The results showed that the level of social vulnerability in Baleendah District, East Tondano District, and the coastal villages of Demak Regency is influenced by several factors. These factors are population, population according to sex, population according to age group, population density, poverty level, population with disabilities, level of dependency, number of family members, population growth, education level, and health insurance.Keywords: Social Vulnerability, Flood Disaster, Vulnerability Factors ABSTRAKBanjir adalah fenomena alam yang terjadi akibat intensitas curah hujan yang tinggi yang menyebabkan kelebihan air yang tidak tertampung oleh jaringan pematusan suatu wilayah (Rachmat & Pamungkas, 2014). Berdasarkan kajian risiko bencana BNPB tahun 2015 dalam (BNPB, 2016), jumlah jiwa terpapar risiko bencana banjir di seluruh wilayah Indonesia yaitu lebih dari 170 juta jiwa dengan nilai aset terpaparnya lebih dari Rp750 triliun. Banjir merupakan bencana yang selalu terjadi setiap tahun di beberapa tempat. Komposisi penduduk sangat mempengaruhi tingkat kerentanan sosial terhadap bencana banjir. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi kerentanan sosial terhadap bencana banjir sebagai salah satu upaya penanggulangan bencana untuk mengurangi risiko bencana.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan kajian literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerentanan sosial di Kecamatan Baleendah, Kecamatan Tondano Timur, dan pedesaan pesisir Kabupaten Demak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu jumlah penduduk, penduduk menurut jenis kelamin, penduduk menurut kelompok umur, kepadatan penduduk, tingkat kemiskinan, penduduk penyandang disabilitas, tingkat ketergantungan, jumlah anggota keluarga, pertumbuhan penduduk, tingkat pendidikan, dan jaminan kesehatan.Kata kunci: Kerentanan Sosial, Bencana Banjir, Faktor Kerentanan","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116773770","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTTourism development certainly involves the community, especially tourism development in tourist villages. Tourism villages are one of the most developed tourism sites in Indonesia because they have supporting potentials. This study aims to determine the development of a tourist village using the concept of community based tourism and the impact of implementing community based tourism for the community. The method used in this research is qualitative data analysis. In this research, the development of a tourism village that uses the concept of community based tourism, which involves the local community in the tourism village to manage the tourism village and the community has full involvement from the planning, implementation to evaluation stages and the impact on the community's economy with the existence of a tourist village that is getting better. This research is expected to be a consideration for the community to manage a tourist village.Keywords : Tourism Village, Community Based Tourism, Community ABSTRAKPengembangan pariwisata tentunya melibatkan masyarakat terutama pengembangan wisata desa wisata. Desa wisata menjadi salah satu pariwisata yang banyak dikembangkan di Indonesia karena memiliki potensi – potensi yang mendukung. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui pengembangan desa wisata yang menggunakan konsep community based tourism serta dampak dari penerapan community based tourism bagi masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data kualitatif. Dalam penelitian ini pengembangan desa wisata yang menggunakan konsep community based tourism dimana melibatkan masyarakat daerah desa wisata untuk mengelola desa wisata tersebut dan masyarakat memiliki keterlibatan secara penuh dari mulai tahap perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi serta dampak bagi perekonomian masyarakat dengan adanya desa wisata yang semakin membaik. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan masyarakat untuk mengelola desa wisata.Kata kunci : Desa Wisata, Community Based Tourism, Masyarakat
旅游开发必然涉及社区,尤其是旅游乡村的旅游开发。旅游村是印尼最发达的旅游景点之一,因为它们具有配套潜力。本研究旨在以社区为基础的旅游概念来确定旅游村的发展,以及实施社区为基础的旅游对社区的影响。本研究采用的方法是定性数据分析。在本研究中,旅游村的开发采用社区旅游的理念,由旅游村的当地社区来管理旅游村,从规划、实施到评价阶段,社区都充分参与,对社区经济的影响随着旅游村的存在而越来越好。本研究可望为社区管理旅游村提供参考。关键词:旅游村寨、社区旅游、社区在印度尼西亚,我想说的是:我想说的是:我想说的是:我想说的是:我想说的是:我想说的是:我想说的是:Penelitian ini memoriliki tujuan mengetahui pengembangan desa wisata yang menggunakan konsep社区旅游serta dampak dari penerapjapan社区旅游bagi masyarakat。方法杨迪库纳坎dalam penelitian在yyitu分析数据定性。Dalam penelitian ini pengembangan desa wisata yang menggunakan konsep社区旅游dimana melibatkan masyarakat daerah desa wisata untuk mengelola desakakata untuk mengelola desakakata untuk mengelola desakakata untuk mengelola desakakata untuk,但danmasyarakat memoriliki keterlibatan secara penha dari mulai perencakan, pelaksanakan评估serta danpak bagi perekonomian masyarakat dengan adanya desakakata yang semakin成员。Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan masyarakat untuk mengelola desa wisata。Kata kunci: Desa Wisata,社区旅游,Masyarakat
{"title":"Studi Literatur: Pengembangan Desa Wisata Melalui Community Based Tourism Untuk Kesejahteraan Masyarakat","authors":"Rizki Syarifah, Agus Rochani","doi":"10.30659/jkr.v1i1.19983","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v1i1.19983","url":null,"abstract":"ABSTRACTTourism development certainly involves the community, especially tourism development in tourist villages. Tourism villages are one of the most developed tourism sites in Indonesia because they have supporting potentials. This study aims to determine the development of a tourist village using the concept of community based tourism and the impact of implementing community based tourism for the community. The method used in this research is qualitative data analysis. In this research, the development of a tourism village that uses the concept of community based tourism, which involves the local community in the tourism village to manage the tourism village and the community has full involvement from the planning, implementation to evaluation stages and the impact on the community's economy with the existence of a tourist village that is getting better. This research is expected to be a consideration for the community to manage a tourist village.Keywords : Tourism Village, Community Based Tourism, Community ABSTRAKPengembangan pariwisata tentunya melibatkan masyarakat terutama pengembangan wisata desa wisata. Desa wisata menjadi salah satu pariwisata yang banyak dikembangkan di Indonesia karena memiliki potensi – potensi yang mendukung. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui pengembangan desa wisata yang menggunakan konsep community based tourism serta dampak dari penerapan community based tourism bagi masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data kualitatif. Dalam penelitian ini pengembangan desa wisata yang menggunakan konsep community based tourism dimana melibatkan masyarakat daerah desa wisata untuk mengelola desa wisata tersebut dan masyarakat memiliki keterlibatan secara penuh dari mulai tahap perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi serta dampak bagi perekonomian masyarakat dengan adanya desa wisata yang semakin membaik. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan masyarakat untuk mengelola desa wisata.Kata kunci : Desa Wisata, Community Based Tourism, Masyarakat","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134537197","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACK Settlement is one of the primary needed for humans. Settlement will increase every year, but the available land is relatively constant. In addition, there were uncorresponding in residential development that were not in accordance with the directions for spatial use. As a result, land use is less effective and maximal. Therefore, proper and optimal land use is needed so that increasing population growth can be fulfilled by the amount of land available. The purpose of this study is to analyze and assess the suitability of land for the development of suitable and targeted residential locations. This study used spatial analysis and descriptive empirical methods using analysis techniques such as scoring and overlay. Geographical Information System (GIS) is an analytical tool used in conducting land suitability research. The results of the research that have been carried out indicate that there are still settlements in several areas that are not in accordance with the direction of space utilization. This is the task of the government to make proper improvements and relocation in residential areas.Keywords: Spatial use, land suitability, settlement. ABSTRAK Pemukiman merupakan salah satu kebutuhan primer bagi manusia. Kebutuhan pemukiman ini akan meningkat pada setiap tahunnya, akan tetapi lahan yang tersedia relatif tetap. Selain itu, terdapat kesalahan pembangunan pemukiman yang kurang sesuai dengan arahan pemanfaatan ruang. Akibatnya, pemanfaatan lahan kurang efektif dan maksimal. Oleh karena itu, dibutuhkan pemanfaatan lahan yang tepat dan optimal agar pertambahan penduduk yang semakin meningkat dapat terpenuhi dengan jumlah lahan yang ada. Tujuan pembuatan artikel ini untuk menganalisis serta mengkaji mengenai kesesuaian lahan terhadap pengembangan lokasi pemukiman yang sesuai dan tepat sasaran. Artikel ini menggunakkan metode analisis kualitatif dan deskriptif empiris. Berdasarkan hasil kajian literatur yang telah dilakukan menunjukkan bahwa masih terdapat pemukiman di beberapa daerah yang belum sesuai dengan arahan pemanfaatan ruang. Hal tersebut merupakan tugas pemerintah untuk melakukan pembenahan serta relokasi yang tepat pada kawasan pemukiman.Kata Kunci : Pemanfaatan ruang, kesesuaian lahan, permukiman.
住区是人类的主要需求之一。定居人口每年都在增加,但可用土地却相对稳定。此外,住宅开发中还存在不符合空间使用方向的不对应现象。因此,土地利用效率较低,最大化。因此,需要适当和最佳的土地利用,以便可用的土地数量可以满足不断增长的人口增长。这项研究的目的是分析和评估土地的适宜性,以发展合适和有针对性的住宅地点。本研究采用空间分析和描述性实证方法,采用评分和叠加等分析技术。地理信息系统(GIS)是用于进行土地适宜性研究的分析工具。已经进行的研究结果表明,在一些地区仍有不符合空间利用方向的住区。对居住区进行适当的改造和搬迁是政府的任务。关键词:空间利用,土地适宜性,聚落。【摘要】[摘要][footnoteref: 3]。Kebutuhan pemukiman ini akan meningkat padsetiap tahunnya, akan tetapi lahan yang tersedia relativetap。Selain itu, terdapat kesalahan pembangunan pemukiman yang kurang sesuai dengan arahan permanfaatan ruang。Akibatnya, pemanfaatan lahan kurang ekktif dan maksimal。Oleh karena, dibutuhkan pemanfaatan lahan yang tepat dan优化琼脂pertambahan penduduk yang semakin meningkat dapat terpenuhi dengan jumlah lahan yang ada。土娟,彭华丹,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国。Artikel ini mongunakkan方法分析定性和描述经验。杨Berdasarkan hasil kajian文学telah dilakukan menunjukkan bahwa masih terdapat pemukiman di beberapa daerah杨belum sesuai dengan arahan pemanfaatan ruang。这句话的意思是:“我爱你,我爱你,我爱你。”Kata Kunci: Pemanfaatan ruang, kesesuaian lahan, permukiman。
{"title":"Studi Literatur : Analisis Kesesuaian Lahan Terhadap Lokasi Permukiman","authors":"Mella Febri Nurfikasari, Eppy Yuliani","doi":"10.30659/jkr.v1i1.19981","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v1i1.19981","url":null,"abstract":"ABSTRACK Settlement is one of the primary needed for humans. Settlement will increase every year, but the available land is relatively constant. In addition, there were uncorresponding in residential development that were not in accordance with the directions for spatial use. As a result, land use is less effective and maximal. Therefore, proper and optimal land use is needed so that increasing population growth can be fulfilled by the amount of land available. The purpose of this study is to analyze and assess the suitability of land for the development of suitable and targeted residential locations. This study used spatial analysis and descriptive empirical methods using analysis techniques such as scoring and overlay. Geographical Information System (GIS) is an analytical tool used in conducting land suitability research. The results of the research that have been carried out indicate that there are still settlements in several areas that are not in accordance with the direction of space utilization. This is the task of the government to make proper improvements and relocation in residential areas.Keywords: Spatial use, land suitability, settlement. ABSTRAK Pemukiman merupakan salah satu kebutuhan primer bagi manusia. Kebutuhan pemukiman ini akan meningkat pada setiap tahunnya, akan tetapi lahan yang tersedia relatif tetap. Selain itu, terdapat kesalahan pembangunan pemukiman yang kurang sesuai dengan arahan pemanfaatan ruang. Akibatnya, pemanfaatan lahan kurang efektif dan maksimal. Oleh karena itu, dibutuhkan pemanfaatan lahan yang tepat dan optimal agar pertambahan penduduk yang semakin meningkat dapat terpenuhi dengan jumlah lahan yang ada. Tujuan pembuatan artikel ini untuk menganalisis serta mengkaji mengenai kesesuaian lahan terhadap pengembangan lokasi pemukiman yang sesuai dan tepat sasaran. Artikel ini menggunakkan metode analisis kualitatif dan deskriptif empiris. Berdasarkan hasil kajian literatur yang telah dilakukan menunjukkan bahwa masih terdapat pemukiman di beberapa daerah yang belum sesuai dengan arahan pemanfaatan ruang. Hal tersebut merupakan tugas pemerintah untuk melakukan pembenahan serta relokasi yang tepat pada kawasan pemukiman.Kata Kunci : Pemanfaatan ruang, kesesuaian lahan, permukiman.","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132328381","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTDrought is a natural disaster that has a high complexity and is still often found in some areas in Indonesia. The amount of losses caused by drought is of more concern to the community and stakeholders to compete to reduce the impact. One of the efforts made to minimize the damage caused by natural disasters is the existence of appropriate disaster mitigation efforts. In the context of drought natural disasters one of the mitigation efforts that can be done is to map areas based on the risk of drought. This is done in order to maximize mitigation efforts to deal with drought both before and during the occurrence of drought. One of the methods used in mapping a disaster is through hazard and vulnerability methods. This method is carried out in accordance with the theory that a disaster will occur due to the interaction of insecurity factors that occur in vulnerable conditions. Through the mapping of drought risk areas is expected to maximize disaster mitigation in a region, thereby minimizing the losses experienced by the community.Keyword: Drought, Hazard, Vulnerability ABSTRAKKekeringan merupakan bencana alam yang memiliki kompleksitas tinggi dan masih sering dijumpai pada beberapa wilayah di Indonesia. Besarnya kerugian yang diakibatkan oleh bencana kekeringan menjadi perhatian lebih bagi masyarakat dan pemangku kepentingan untuk berlomba-lomba mengurangi dampak tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meminimalisir kerugaian akibat bencana alam adalah adanya upaya mitigasi bencana yang tepat. Pada konteks bencana alam kekeringan salah satu upaya mitigasi yang dapat dilakukan adalah memetakan daerah-daerah berdasarkan risiko kekeringannya. Hal ini dilakukan guna memaksimalkan upaya mitigasi untuk menangani kekeringan baik sebelum maupun saat terjadinya kekeringan. Salah satu metode yang digunakan dalam memetakan sebuah bencana adalah melalui metode kerawanan (hazard) dan kerentanan (vulnerability). Metode ini dilakukan sesuai dengan teori bahwa suatu bencana akan terjadi karena interaksi faktor kerawanan yang terjadi pada kondisi rentan. Melalui pemetaan daerah risiko kekeringan ini diharapkan mampu memaksimalkan mitigasi bencana pada suatu daerah, sehingga meminimalisir kerugian yang dialami oleh masyarakat.Kata kunci: Kekeringan, Kerawanan, Kerentanan
【摘要】干旱是一种高度复杂的自然灾害,在印度尼西亚的一些地区仍然经常发生。干旱造成的损失数额是社会和利益相关者更关心的问题,他们竞相减少影响。为尽量减少自然灾害造成的损害所作的努力之一是开展适当的减灾工作。在干旱自然灾害的情况下,可以开展的减灾工作之一是根据干旱风险绘制地区地图。这样做是为了在干旱发生之前和发生期间最大限度地缓解干旱。绘制灾难地图的方法之一是通过危险和脆弱性方法。这种方法是根据在脆弱条件下发生的不安全因素的相互作用将导致灾难发生的理论进行的。通过绘制干旱风险地区的地图,预计将最大限度地减轻一个区域的灾害,从而最大限度地减少社区遭受的损失。关键词:干旱,灾害,脆弱性[关键词]干旱,灾害,脆弱性[关键词]干旱,灾害,脆弱性[关键词]干旱,灾害,脆弱性我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。Salah satu upaya yang dilakukan untuk memimalisir kerugaian akibat benana alam adalah adanya upaya mitigasi benana yang tepat。当我在这里的时候,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是。我是说,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。Salah satu metode yang digunakan dalam memetakan sebuah bencana adalah melalui metode kerawanan(危险)dan kerentanan(脆弱性)。在喀拉拉邦,当你想要在喀拉拉邦,当你想要在喀拉拉邦,当你想要在喀拉拉邦,当你想要在喀拉拉邦。Melalui pemetaan daerah visiko kekeringan ini diharapkan mampu memaksimalkan mitigasi bencana pada suatu daerah, sehinga minimalisir kerugian yang dialami oleh masyarakat。Kata kunci:克开令安,Kerawanan, Kerentanan
{"title":"Pemetaan Risiko Bencana Kekeringan Menggunakan Metode Kerawanan (Hazard) Dan Kerentanan (Vulnerability)","authors":"R. Wibowo, Boby Rahman","doi":"10.30659/jkr.v1i1.19982","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v1i1.19982","url":null,"abstract":" ABSTRACTDrought is a natural disaster that has a high complexity and is still often found in some areas in Indonesia. The amount of losses caused by drought is of more concern to the community and stakeholders to compete to reduce the impact. One of the efforts made to minimize the damage caused by natural disasters is the existence of appropriate disaster mitigation efforts. In the context of drought natural disasters one of the mitigation efforts that can be done is to map areas based on the risk of drought. This is done in order to maximize mitigation efforts to deal with drought both before and during the occurrence of drought. One of the methods used in mapping a disaster is through hazard and vulnerability methods. This method is carried out in accordance with the theory that a disaster will occur due to the interaction of insecurity factors that occur in vulnerable conditions. Through the mapping of drought risk areas is expected to maximize disaster mitigation in a region, thereby minimizing the losses experienced by the community.Keyword: Drought, Hazard, Vulnerability ABSTRAKKekeringan merupakan bencana alam yang memiliki kompleksitas tinggi dan masih sering dijumpai pada beberapa wilayah di Indonesia. Besarnya kerugian yang diakibatkan oleh bencana kekeringan menjadi perhatian lebih bagi masyarakat dan pemangku kepentingan untuk berlomba-lomba mengurangi dampak tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meminimalisir kerugaian akibat bencana alam adalah adanya upaya mitigasi bencana yang tepat. Pada konteks bencana alam kekeringan salah satu upaya mitigasi yang dapat dilakukan adalah memetakan daerah-daerah berdasarkan risiko kekeringannya. Hal ini dilakukan guna memaksimalkan upaya mitigasi untuk menangani kekeringan baik sebelum maupun saat terjadinya kekeringan. Salah satu metode yang digunakan dalam memetakan sebuah bencana adalah melalui metode kerawanan (hazard) dan kerentanan (vulnerability). Metode ini dilakukan sesuai dengan teori bahwa suatu bencana akan terjadi karena interaksi faktor kerawanan yang terjadi pada kondisi rentan. Melalui pemetaan daerah risiko kekeringan ini diharapkan mampu memaksimalkan mitigasi bencana pada suatu daerah, sehingga meminimalisir kerugian yang dialami oleh masyarakat.Kata kunci: Kekeringan, Kerawanan, Kerentanan","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"490 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122173529","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTGreen open space is one of the noteworthy lists in development planning and implementation. The existence of green open space will increase the quality of urban ecology. In accordance with Minister of Public Works Regulation No. 05 / PRT / M / 2008 concerning Guidelines for Provision and Utilization of Green Open Space in Urban Areas, the ideal area of green open space in urban areas is 30% consisting of 10% private green open space and 20% public open green space from the city area. The effort to make this happen is by determining and revitalizing public green open space. Damaged green open space needs to be a concern of the government because it can reduce the aesthetics and function of the environment. The use of the method for writing this research is a method of literature study obtained from books and journals with locations : Kartasura District, Martapura, East Palu District,. The outputs of this study conclude that the requisite and existence of green open space in several cities that still do not meet the broad percentage contained in the regulations so that development planning needs to optimize areas that have the potential for the determination of green open space.Keywords : Provision, Green Open Space, Urban. ABSTRAKRuang terbuka hijau merupakan salah satu daftar penting dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Adanya ruang terbuka hijau akan meningkatkan kualitas ekologi perkotaan. Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, luasan ideal RTH di perkotaan adalah 30 % yang terdiri dari 10 % RTH privat dan 20 % RTH publik dari luas kota. Usaha untuk mewujudkannya adalah dengan cara penetapan dan revitalisasi RTH publik. Ruang terbuka hijau yang rusak perlu menjadi perhatian pemerintah karena dapat mengurangi estetika dan fungsi lingkungan. Penggunaan metode untuk penulisan penelitian ini adalah metode studi literatur yang diperoleh dari buku dan jurnal dengan lokasi di Kecamatan Kartasura, Martapura, dan Kecamatan Palu Timur. Hasil dari kajian ini menyimpulkan bahwa kebutuhan dan keberadaan RTH di beberapa kawasan kota yang ada masih belum memenuhi presentase luas yang terdapat dalam peraturan sehinngga perencanaan pembangunan perlu mengoptimalkan wilayah yang memiliki potensi untuk penetapan RTH.Kata kunci : Penyediaan, Ruang Terbuka Hijau, Urban.
【摘要】绿色开放空间是城市发展规划与实施中值得关注的项目之一。绿色开放空间的存在将提高城市生态质量。根据公共工程部长条例第05 / PRT / M / 2008号关于城市地区绿色开放空间提供和利用指南的规定,城市地区绿色开放空间的理想面积为30%,其中10%为私人绿色开放空间,20%为城市地区的公共开放空间。实现这一目标的努力是通过确定和振兴公共绿色开放空间。被破坏的绿色开放空间需要引起政府的关注,因为它会降低环境的美观和功能。撰写本研究的方法是一种文献研究方法,从地点的书籍和期刊中获得:Kartasura区,Martapura, East Palu区,。本研究的结论是,在一些城市中,绿色开放空间的必要性和存在性仍然没有达到规定所包含的广泛百分比,因此发展规划需要优化有潜力确定绿色开放空间的区域。关键词:供给,绿色开放空间,城市。[摘要][摘要]在此基础上,我们总结出了一种新的研究方法,即:从长远的角度看,从长远的角度看,从长远的角度看,从长远的角度看,从长远的角度看。从生态学的角度来看,这是一个很好的例子。台湾地方政府行政文件No. 05/PRT/M/2008 tenang Pedoman Penyediaan an pmanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, luasan理想RTH di Perkotaan adalah 30% yang terdiri dari 10% RTH private dan 20% RTH public dari luas kota。Usaha untuk mewujudkannya adalah dengan cara penetapan an reisisth public。黄特布卡hijau, yang rusak, perlu, menjadi, perhendi, perhendi, karena, mengurangi, estetika, dan,真菌,lingkungan。彭古南方法,untuk penpenalaan penpenelitian ini adalah方法研究文献[j] .中国农业大学学报,dengan lokasi di Kecamatan Kartasura, Martapura, dan Kecamatan Palu Timur。Hasil dari kajian ini menypulkkan bahwa kebutuhan dan keberadaan RTH di beberapa kawasan kota yang ada masih belum memenhi现在是luas yang terdapat dalam peraturan sehinningga perencanan pembangunan perlu mengoptimalkan wilayah yang memiliki potentisi untuk penetapan RTH。Kata kunci: Penyediaan, Ruang Terbuka Hijau, Urban。
{"title":"Studi Literatur : Analisis Penyediaan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Urban","authors":"Meirina Wahyu Purnamaselfi, Hasti Widyasamratri","doi":"10.30659/jkr.v1i1.19976","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v1i1.19976","url":null,"abstract":"ABSTRACTGreen open space is one of the noteworthy lists in development planning and implementation. The existence of green open space will increase the quality of urban ecology. In accordance with Minister of Public Works Regulation No. 05 / PRT / M / 2008 concerning Guidelines for Provision and Utilization of Green Open Space in Urban Areas, the ideal area of green open space in urban areas is 30% consisting of 10% private green open space and 20% public open green space from the city area. The effort to make this happen is by determining and revitalizing public green open space. Damaged green open space needs to be a concern of the government because it can reduce the aesthetics and function of the environment. The use of the method for writing this research is a method of literature study obtained from books and journals with locations : Kartasura District, Martapura, East Palu District,. The outputs of this study conclude that the requisite and existence of green open space in several cities that still do not meet the broad percentage contained in the regulations so that development planning needs to optimize areas that have the potential for the determination of green open space.Keywords : Provision, Green Open Space, Urban. ABSTRAKRuang terbuka hijau merupakan salah satu daftar penting dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Adanya ruang terbuka hijau akan meningkatkan kualitas ekologi perkotaan. Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, luasan ideal RTH di perkotaan adalah 30 % yang terdiri dari 10 % RTH privat dan 20 % RTH publik dari luas kota. Usaha untuk mewujudkannya adalah dengan cara penetapan dan revitalisasi RTH publik. Ruang terbuka hijau yang rusak perlu menjadi perhatian pemerintah karena dapat mengurangi estetika dan fungsi lingkungan. Penggunaan metode untuk penulisan penelitian ini adalah metode studi literatur yang diperoleh dari buku dan jurnal dengan lokasi di Kecamatan Kartasura, Martapura, dan Kecamatan Palu Timur. Hasil dari kajian ini menyimpulkan bahwa kebutuhan dan keberadaan RTH di beberapa kawasan kota yang ada masih belum memenuhi presentase luas yang terdapat dalam peraturan sehinngga perencanaan pembangunan perlu mengoptimalkan wilayah yang memiliki potensi untuk penetapan RTH.Kata kunci : Penyediaan, Ruang Terbuka Hijau, Urban.","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"347 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132469263","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}