Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana dampak terapi okupasi memasang kancing baju terhadap peningkatan kemampuan motorik halus di anak tunagrahita di SLB Tunas Harapan III Mojoagung. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian pra eksperimen pre-post test one class design. Akibat analisis univariat intervensi berasal dari 41 responden sebelum diberikan terapi okupasi perkembangan motoric halus ialah 1.20 dan stelah diberikan terapi okupasi perkembangan motorik halus artinya 1.41. Hasil penelitian ini pertanda rata-rata perkembangan motorik halus saat pre test merupakan 1.20. Setelah diberikan perlakuan terapi okupasi memasang kancing baju diperoleh rata-rata perkembangan motorik halus menjadi 1.41. Yang akan terjadi analisa data menggunakan uji Wilcoxon dapatkan nilai 0,003 atau p<α (0,05). Maka ditarik kesimpulan, bahwa terdapat adanya pengaruh antara terapi okupasi memasang kancing baju terhadap motorik halus pada anak tunagrahita sedang di SLB Tunas Harapan III Mojoagung
这项研究的目的是确定okusesement疗法对SLB的不透明度儿童的精细运动能力的影响有多大。本研究方法是一种采用实验前试验性设计的定量研究方法。干预univariat的分析来自41名受访者,他们之前的okuic进展为1.20,而shas has prompted to精细运动发展为1.41。这项研究表明,在测试前的精细运动发育平均为1.20。安装耳钉治疗后,精细运动的平均发展达到1.41。数据分析使用Wilcoxon试验得到的价值会发生0.003或p <α(0。05)。然后得出的结论是,okupasi的治疗方法在一个无家可归的儿童在SLB拍摄希望III Mojoagung的希望
{"title":"TERAPI OKUPASI MEMASANG KANCING BAJU TERHADAP MOTORIK HALUS PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG","authors":"Yenny Puspitasari, Y. Yuliati, Sri Wilujeng","doi":"10.56721/pegas.v1i1.79","DOIUrl":"https://doi.org/10.56721/pegas.v1i1.79","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana dampak terapi okupasi memasang kancing baju terhadap peningkatan kemampuan motorik halus di anak tunagrahita di SLB Tunas Harapan III Mojoagung. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian pra eksperimen pre-post test one class design. Akibat analisis univariat intervensi berasal dari 41 responden sebelum diberikan terapi okupasi perkembangan motoric halus ialah 1.20 dan stelah diberikan terapi okupasi perkembangan motorik halus artinya 1.41. Hasil penelitian ini pertanda rata-rata perkembangan motorik halus saat pre test merupakan 1.20. Setelah diberikan perlakuan terapi okupasi memasang kancing baju diperoleh rata-rata perkembangan motorik halus menjadi 1.41. Yang akan terjadi analisa data menggunakan uji Wilcoxon dapatkan nilai 0,003 atau p<α (0,05). Maka ditarik kesimpulan, bahwa terdapat adanya pengaruh antara terapi okupasi memasang kancing baju terhadap motorik halus pada anak tunagrahita sedang di SLB Tunas Harapan III Mojoagung","PeriodicalId":436268,"journal":{"name":"PEGAS (Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar)","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132648302","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anna Maria Oktaviani, Abdul Malik Iskandar, Syarifah Nurlina
Penelitian ini bertujuan Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional Siswa Pada Pelajaran PKn melalui Model Pembelajaran Debate. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus yang setiap siklusnya terdiri atas 2 pertemuan. Tiap pertemuan menggunakan prosedur penelitian terdiri atas Tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan obervasi, angket, dan dokumentasi. Subjek dari penelitian ini adalah kelas VI SDN No. 64 Jonggowa berjumlah 12 siswa. Paparan data hasil menunjukkan bahwa peningkatan kecerdasan emosional siswa mengalami peningkatan yang signifikan pada tiap siklusnya yang ditandai dari kategori Cukup, pada siklus I dengan tingkat keberhasilan 58,33% kemudian Meningkat pada siklus II dengan tingkat keberhasilan 83,32% hingga mencapai kualifikasi Baik sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan Model Pembelajaran Debate dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa kelas VI SDN No. 64 Jonggowa pada mata pelajaran PKn.
{"title":"IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEBATE DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA","authors":"Anna Maria Oktaviani, Abdul Malik Iskandar, Syarifah Nurlina","doi":"10.56721/pegas.v1i1.81","DOIUrl":"https://doi.org/10.56721/pegas.v1i1.81","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional Siswa Pada Pelajaran PKn melalui Model Pembelajaran Debate. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus yang setiap siklusnya terdiri atas 2 pertemuan. Tiap pertemuan menggunakan prosedur penelitian terdiri atas Tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan obervasi, angket, dan dokumentasi. Subjek dari penelitian ini adalah kelas VI SDN No. 64 Jonggowa berjumlah 12 siswa. Paparan data hasil menunjukkan bahwa peningkatan kecerdasan emosional siswa mengalami peningkatan yang signifikan pada tiap siklusnya yang ditandai dari kategori Cukup, pada siklus I dengan tingkat keberhasilan 58,33% kemudian Meningkat pada siklus II dengan tingkat keberhasilan 83,32% hingga mencapai kualifikasi Baik sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan Model Pembelajaran Debate dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa kelas VI SDN No. 64 Jonggowa pada mata pelajaran PKn.","PeriodicalId":436268,"journal":{"name":"PEGAS (Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar)","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116401025","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keterpaduan pendidikan baik keluarga, sekolah dan masyarakat sangat menentukan keberhasilan dalam dunia pendidikan. Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi; (1) Aspek psikologis, misalnya sikap, minat, kemandirian, kecerdasan, bakat, disiplin, motivsai dan lain sebagainya. (2) Aspek fisiologis yang meliputi kematangan fisik, kesehatan jasmani maupun rohani dan keadaan indera. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa secara keseluruhan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel hasil belajar siswa dinyatakan valid. Hal ini dibuktikan dengan nilai r-hitung untuk seluruh instrument > r-tabel. Nilai r- hitung terendah sebesar 0,398 terdapat pada pernyataan nomor sebelas, yaitu “Dalam penilaian diperlukan adannya uji validitas” dan nilai r-hitung tertinggi yaitu sebesar 0,885 terdapat pada pernyataan nomor lima, tujuh, sepuluh, dua belas dan tiga belas. Sedangkan r-tabel pada penelitian ini yaitu 0,374. Hasil penelitian pada uji normalitas dapat diketahui bahwa variabel Y pada seluruh indikator dinyatakan normal dengan nilai p-value > 0,05 berarti seluruh data tersebut telah berdistribusi normal. Tingkat pendidikan orang tua siswa kelas VI SD Negeri Banjaran rata-rata berpendidikan tinggi. Pendidikan paling tinggi yaitu lulusan SMA/MA/SMK sebanyak 23 orang (13 ayah dan 10 ibu), sedangkan yang paling rendah yaitu lulusan D1 sebanyak 2 orang. Hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Banjaran dalam kriteria sangat baik dengan rata-rata skor 1,000 dan dinyatakan signifikan dengan nilai koefisien korelasi +1
{"title":"PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI BANJARAN","authors":"Gilang Maulana Jamaludin, Herdianto Wahyu Pratomo, Haniatul Isnaeni","doi":"10.56721/pegas.v1i1.80","DOIUrl":"https://doi.org/10.56721/pegas.v1i1.80","url":null,"abstract":"Keterpaduan pendidikan baik keluarga, sekolah dan masyarakat sangat menentukan keberhasilan dalam dunia pendidikan. Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi; (1) Aspek psikologis, misalnya sikap, minat, kemandirian, kecerdasan, bakat, disiplin, motivsai dan lain sebagainya. (2) Aspek fisiologis yang meliputi kematangan fisik, kesehatan jasmani maupun rohani dan keadaan indera. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa secara keseluruhan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel hasil belajar siswa dinyatakan valid. Hal ini dibuktikan dengan nilai r-hitung untuk seluruh instrument > r-tabel. Nilai r- hitung terendah sebesar 0,398 terdapat pada pernyataan nomor sebelas, yaitu “Dalam penilaian diperlukan adannya uji validitas” dan nilai r-hitung tertinggi yaitu sebesar 0,885 terdapat pada pernyataan nomor lima, tujuh, sepuluh, dua belas dan tiga belas. Sedangkan r-tabel pada penelitian ini yaitu 0,374. Hasil penelitian pada uji normalitas dapat diketahui bahwa variabel Y pada seluruh indikator dinyatakan normal dengan nilai p-value > 0,05 berarti seluruh data tersebut telah berdistribusi normal. Tingkat pendidikan orang tua siswa kelas VI SD Negeri Banjaran rata-rata berpendidikan tinggi. Pendidikan paling tinggi yaitu lulusan SMA/MA/SMK sebanyak 23 orang (13 ayah dan 10 ibu), sedangkan yang paling rendah yaitu lulusan D1 sebanyak 2 orang. Hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Banjaran dalam kriteria sangat baik dengan rata-rata skor 1,000 dan dinyatakan signifikan dengan nilai koefisien korelasi +1","PeriodicalId":436268,"journal":{"name":"PEGAS (Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar)","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133996187","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hasil pemikiran ini bertujuan memberikan penyegaran tentang pembelajaran berpusat pada siswa/ student centered learning (SCL). SCL bukanlah hal baru, tetapi suatu metode pembelajaran yang belum sepenuhnya digunakan oleh pendidik. Pada metode ini peserta didik akan terlibat langsung, mempraktikkan, mencoba, menemukan dan mendapatkan pemahamannya sendiri. Namun pendidik bukan lantas duduk diam, melepas sepenuhnya proses pembelajaran, tetapi pendidik tetap memikirkan sebelum pembelajaran berlangsung mengenai model pembelajaran yang cocok digunakan sehingga akan mendukung metode SCL. Pendidik harus memperhatikan sintaks model yang akan digunakan, pendidik tetap di kelas, sehingga pengawasan tetap terkontrol dan terpantau, memfasilitasi ketika ada peserta didik memerlukan bimbingan dan tetap melakukan asesmen kinerja kelompok maupun individu dengan melihat langsung pembelajaran saat itu. Dengan demikian harapannya proses pembelajaran akan lebih bermakna dan berkesan, serta memberikan pengalaman pada peserta didik. Hasil pemikiran ini menggunakan kajian literatur yang bersumber dari berbagai penelitian terdahulu dari berbagai artikel
{"title":"PERGESERAN PEMBELAJARAN BERBASIS STUDENT CENTERED LEARNING","authors":"Arina Wulandari, Didiet Enggar Wibowo, M. Arifin","doi":"10.56721/pegas.v1i1.78","DOIUrl":"https://doi.org/10.56721/pegas.v1i1.78","url":null,"abstract":"Hasil pemikiran ini bertujuan memberikan penyegaran tentang pembelajaran berpusat pada siswa/ student centered learning (SCL). SCL bukanlah hal baru, tetapi suatu metode pembelajaran yang belum sepenuhnya digunakan oleh pendidik. Pada metode ini peserta didik akan terlibat langsung, mempraktikkan, mencoba, menemukan dan mendapatkan pemahamannya sendiri. Namun pendidik bukan lantas duduk diam, melepas sepenuhnya proses pembelajaran, tetapi pendidik tetap memikirkan sebelum pembelajaran berlangsung mengenai model pembelajaran yang cocok digunakan sehingga akan mendukung metode SCL. Pendidik harus memperhatikan sintaks model yang akan digunakan, pendidik tetap di kelas, sehingga pengawasan tetap terkontrol dan terpantau, memfasilitasi ketika ada peserta didik memerlukan bimbingan dan tetap melakukan asesmen kinerja kelompok maupun individu dengan melihat langsung pembelajaran saat itu. Dengan demikian harapannya proses pembelajaran akan lebih bermakna dan berkesan, serta memberikan pengalaman pada peserta didik. Hasil pemikiran ini menggunakan kajian literatur yang bersumber dari berbagai penelitian terdahulu dari berbagai artikel","PeriodicalId":436268,"journal":{"name":"PEGAS (Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar)","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131565054","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendidikan karakter adalah upaya terencana untuk menjadikan siswa mengenal peduli dan menginternalisasi nilai-nilai serta berperilaku sebagai insan kamil. Dalam kegiatan sekolah, kegiatan kepramukaan menjadi salah satu wadahnya sebagai pelayanan prima guru dalam membangun karakter siswa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan pramuka di SD Inpres Borong Jambu II Kecamatan Manggala Kota Makassar, tingkat tanggung jawab siswa SD Inpres Borong Jambu II Kecamatan Manggala Kota Makassar, dan adanya pengaruh kegiatan ekstrakulikuler pramuka terhadap tanggung jawab siswa SD Inpres Borong Jambu II Kecamatan Manggala Kota Makassar. Metode pendekatan yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif ex post facto dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 33 siswa SD Inpres Borong Jambu II Kecamatan Manggala Kota Makassar yang terpilih menjadi sampel menggunakan teknik non-random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan ekstrakulikuler pramuka yang dilakukan di SD Inpres Borong Jambu II Kecamatan Manggala Kota Makassar adalah latihan rutin tiap hari Sabtu, Persami, dan jelajah alam. Tanggung jawab dalam diri siswa SD Inpres Borong Jambu II Kecamatan Manggala Kota Makassar dilihat dari sikap siswa yang lebih berani dan sadar akan tugas dan kewajibannya. Kegiatan ekstrakulikuler pramuka di SD Inpres Borong Jambu II Kecamatan Manggala Kota Makassar terbukti berpengaruh terhadap tingkat tanggung jawab siswa
{"title":"PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKULIKULER PRAMUKA TERHADAP TINGKAT TANGGUNG JAWAB SISWA DI SEKOLAH DASAR","authors":"Perawati Bte Abustang, Waddi Fatimah, Sulaeha Sulaeha","doi":"10.56721/pegas.v1i1.82","DOIUrl":"https://doi.org/10.56721/pegas.v1i1.82","url":null,"abstract":"Pendidikan karakter adalah upaya terencana untuk menjadikan siswa mengenal peduli dan menginternalisasi nilai-nilai serta berperilaku sebagai insan kamil. Dalam kegiatan sekolah, kegiatan kepramukaan menjadi salah satu wadahnya sebagai pelayanan prima guru dalam membangun karakter siswa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan pramuka di SD Inpres Borong Jambu II Kecamatan Manggala Kota Makassar, tingkat tanggung jawab siswa SD Inpres Borong Jambu II Kecamatan Manggala Kota Makassar, dan adanya pengaruh kegiatan ekstrakulikuler pramuka terhadap tanggung jawab siswa SD Inpres Borong Jambu II Kecamatan Manggala Kota Makassar. Metode pendekatan yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif ex post facto dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 33 siswa SD Inpres Borong Jambu II Kecamatan Manggala Kota Makassar yang terpilih menjadi sampel menggunakan teknik non-random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan ekstrakulikuler pramuka yang dilakukan di SD Inpres Borong Jambu II Kecamatan Manggala Kota Makassar adalah latihan rutin tiap hari Sabtu, Persami, dan jelajah alam. Tanggung jawab dalam diri siswa SD Inpres Borong Jambu II Kecamatan Manggala Kota Makassar dilihat dari sikap siswa yang lebih berani dan sadar akan tugas dan kewajibannya. Kegiatan ekstrakulikuler pramuka di SD Inpres Borong Jambu II Kecamatan Manggala Kota Makassar terbukti berpengaruh terhadap tingkat tanggung jawab siswa","PeriodicalId":436268,"journal":{"name":"PEGAS (Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar)","volume":"76 6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123224446","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}