Pub Date : 2023-05-31DOI: 10.56862/irajtma.v2i1.44
Muhammad Lutfi, Nurlianna Tarigan
Bucket elevator merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk memindahkan material secara miring dari bawah menuju ke atas. Pada pabrik Indarung V, bucket elevator digunakan untuk memindahkan semen hasil keluaran tube mill menuju sepack separator dikarenakan posisi inlet dari sepack separator jauh lebih tinggi daripada oulet tube mill yakni sekitar 20 meter. Komponen yang sering mengalami kegagalan adalah chain pada bucket conveyor. Setelah dilakukan berbagai pertimbangan oleh pihak manajemen di PT. Semen Padang maka didatangkan kembali pihak rekanan untuk mengganti chain tersebut dengan spesifikasi yang lebih bagus. Akhirnya chain tersebut diganti dengan yang baru, tipe CNBH450-B12-A. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa tegangan chain maksimum 34.129,83 kg, dan tegangan pada poros pin chain saat pengoperasian bucket elevator di unit raw mill sebesar 14,798 N/m2 dan momen torsi yang terjadi sebesar 17,9256 N.m.
{"title":"Analisis Tegangan Chain Pada Bucket Elevator Untuk Mencegah Troubleshoot Unit Raw Mill Indarung IV Di PT Semen Padang","authors":"Muhammad Lutfi, Nurlianna Tarigan","doi":"10.56862/irajtma.v2i1.44","DOIUrl":"https://doi.org/10.56862/irajtma.v2i1.44","url":null,"abstract":"Bucket elevator merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk memindahkan material secara miring dari bawah menuju ke atas. Pada pabrik Indarung V, bucket elevator digunakan untuk memindahkan semen hasil keluaran tube mill menuju sepack separator dikarenakan posisi inlet dari sepack separator jauh lebih tinggi daripada oulet tube mill yakni sekitar 20 meter. Komponen yang sering mengalami kegagalan adalah chain pada bucket conveyor. Setelah dilakukan berbagai pertimbangan oleh pihak manajemen di PT. Semen Padang maka didatangkan kembali pihak rekanan untuk mengganti chain tersebut dengan spesifikasi yang lebih bagus. Akhirnya chain tersebut diganti dengan yang baru, tipe CNBH450-B12-A. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa tegangan chain maksimum 34.129,83 kg, dan tegangan pada poros pin chain saat pengoperasian bucket elevator di unit raw mill sebesar 14,798 N/m2 dan momen torsi yang terjadi sebesar 17,9256 N.m.\u0000 ","PeriodicalId":437832,"journal":{"name":"IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125947442","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-18DOI: 10.56862/irajtma.v2i1.41
Eliza Simanjuntak, M. Idris, Jufrizal Jufrizal
Boiler merupakan bejana tertutup penghasil uap yang dapat mengkonversi energi kimia dari bahan bakar menjadi uap bertekanan. Uap tersebut digunakan sebagai sumber daya listrik dan untuk pengolahan buah kelapa sawit. Peneliti menggunakan metode observasi langsung untuk mengidentifikasi spesimen dan parameter. Untuk menganalisis efisiensi thermal boiler dan Specific Fuel Consumption (SFC) menggunakan bahan bakar fiber 100% dan kombinasi fiber 70% dan cangkang 30%. Dari hasil penelitian ini dioeroleh bahwa menggunakan bahan bakar fiber 100% menghasilkan 68,1% efisiensi thermal boiler, dan diperoleh nilai SFC yaitu 13,37 kg/kWh. Penggunaan bahan bakar kombinasi fiber 70% dan cangkang 30% menghasilkan 74,2% efisiensi thermal boiler, dan diperoleh nilai SFC yaitu 10,98 kg/kWh. Sehingga Efisiensi thermal boiler mengalami peningkatan sebesar 6,1% dan nilai SFC mengalami penurunan sebesar 2,39 kg/kWh. Peningkatan performa boiler dan rendahnya nilai SFC disebabkan tingginya nilai kalor pada bahan bakar kombinasi fiber dan cangkang yaitu 12799,343 kJ/kg dan rendahnya konsumsi bahan bakar yaitu 5492,53 kg/jam.
{"title":"Analisis Performa Boiler Berbahan Bakar Kombinasi Fiber Dan Cangkang Pada Boiler Takuma N-600 SA","authors":"Eliza Simanjuntak, M. Idris, Jufrizal Jufrizal","doi":"10.56862/irajtma.v2i1.41","DOIUrl":"https://doi.org/10.56862/irajtma.v2i1.41","url":null,"abstract":"Boiler merupakan bejana tertutup penghasil uap yang dapat mengkonversi energi kimia dari bahan bakar menjadi uap bertekanan. Uap tersebut digunakan sebagai sumber daya listrik dan untuk pengolahan buah kelapa sawit. Peneliti menggunakan metode observasi langsung untuk mengidentifikasi spesimen dan parameter. Untuk menganalisis efisiensi thermal boiler dan Specific Fuel Consumption (SFC) menggunakan bahan bakar fiber 100% dan kombinasi fiber 70% dan cangkang 30%. Dari hasil penelitian ini dioeroleh bahwa menggunakan bahan bakar fiber 100% menghasilkan 68,1% efisiensi thermal boiler, dan diperoleh nilai SFC yaitu 13,37 kg/kWh. Penggunaan bahan bakar kombinasi fiber 70% dan cangkang 30% menghasilkan 74,2% efisiensi thermal boiler, dan diperoleh nilai SFC yaitu 10,98 kg/kWh. Sehingga Efisiensi thermal boiler mengalami peningkatan sebesar 6,1% dan nilai SFC mengalami penurunan sebesar 2,39 kg/kWh. Peningkatan performa boiler dan rendahnya nilai SFC disebabkan tingginya nilai kalor pada bahan bakar kombinasi fiber dan cangkang yaitu 12799,343 kJ/kg dan rendahnya konsumsi bahan bakar yaitu 5492,53 kg/jam.","PeriodicalId":437832,"journal":{"name":"IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA)","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125231783","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-17DOI: 10.56862/irajtma.v2i1.36
Jenny Maruli Tambun, M. Pasaribu, Abdul Azis Syarif
Proses produksi pada PT. Grahadura Leidong Prima menggunakan peralatan-peralatan produksi yang berpotensi menimbulkan kebisingan. Petugas yang mengoperasikan peralatan merupakan komponen lingkungan yang terkena pengaruh langsung akibat adanya peningkatan kebisingan. Disinyalir banyak karyawan perusahaan yang mengalami gangguan pendengaran ketika bekerja di unit-unit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kebisingan di unit kerja tersebut serta mengetahui pengaruh kebisingan yang dirasakan oleh karyawan. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengukuran langsung terhadap sumber kebisingan selama 3 shift menggunakan Sound Levelmeter. Pengukuran dilakukan pada jarak sekitar 1 m dari sumber kebisingan pada berbagai posisi dan dilakukan secara manual setiap 5 menit dengan interval waktu ukur 5 detik, pada kapasitas operasi maksimum. Selain itu dilakukan pula observasi kepada karyawan terkait dengan dampak yang dirasakan selama dilingkungan pabrik, serta melakukan analisis data rekam medik para karyawan yang pernah bekerja di unit tersebut. Hasil dari pengolahan data menunjukkan bahwa mesin memiliki tingkat kebisingan yang memapari karyawan selama jam kerja melebihi nilai ambang batas, dimana tingkat kebisingan tersebut sebesar 89,7 dB pada sitasiun Sterilizer, 89,6 dB pada stasiun Thresser, sedangkan tingkat kebisingan yang paling besar terdapat pada stasiun Press 92,3 dB. Dengan tingkat kebisingan yang melebihi nilai ambang batas, dilakukan pengendalian kebisingan dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) bagi setiap karyawan.
PT. Grahadura Leidong Prima的生产过程使用了潜在的制造噪音的设备。操作设备的职员是环境中由于噪音增加而直接受到影响的一部分。据报道，许多公司员工在工作中听力受损。本研究旨在评估工作单位的噪音，并了解员工的噪音影响。这项研究是通过使用声压表进行三班二的声音测量来完成的。测量是在不同位置的噪音源约1米(3英尺)距离进行的，每5分钟用5秒的间隔进行一次测量，最大操作容量为5秒。此外，还对在工厂环境中所受到的影响的员工进行了观察，并对在该部门工作过的员工的医疗记录进行了分析。机器的数据处理的结果表明,有噪音水平memapari员工在工作时间超过了阈值的价值,在这些89,7大分贝的噪音水平sitasiun Sterilizer Thresser 89.6分贝的车站,而最大的噪音水平存在于车站出版社92,3分贝。超过阈值的噪音控制，使用每个员工的自我保护(APD)来控制噪音。
{"title":"Analisis Lingkungan Kerja Berdasarkan Tingkat Kebisingan Mesin di PT. Grahadura Leidong Prima","authors":"Jenny Maruli Tambun, M. Pasaribu, Abdul Azis Syarif","doi":"10.56862/irajtma.v2i1.36","DOIUrl":"https://doi.org/10.56862/irajtma.v2i1.36","url":null,"abstract":"Proses produksi pada PT. Grahadura Leidong Prima menggunakan peralatan-peralatan produksi yang berpotensi menimbulkan kebisingan. Petugas yang mengoperasikan peralatan merupakan komponen lingkungan yang terkena pengaruh langsung akibat adanya peningkatan kebisingan. Disinyalir banyak karyawan perusahaan yang mengalami gangguan pendengaran ketika bekerja di unit-unit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kebisingan di unit kerja tersebut serta mengetahui pengaruh kebisingan yang dirasakan oleh karyawan. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengukuran langsung terhadap sumber kebisingan selama 3 shift menggunakan Sound Levelmeter. Pengukuran dilakukan pada jarak sekitar 1 m dari sumber kebisingan pada berbagai posisi dan dilakukan secara manual setiap 5 menit dengan interval waktu ukur 5 detik, pada kapasitas operasi maksimum. Selain itu dilakukan pula observasi kepada karyawan terkait dengan dampak yang dirasakan selama dilingkungan pabrik, serta melakukan analisis data rekam medik para karyawan yang pernah bekerja di unit tersebut. Hasil dari pengolahan data menunjukkan bahwa mesin memiliki tingkat kebisingan yang memapari karyawan selama jam kerja melebihi nilai ambang batas, dimana tingkat kebisingan tersebut sebesar 89,7 dB pada sitasiun Sterilizer, 89,6 dB pada stasiun Thresser, sedangkan tingkat kebisingan yang paling besar terdapat pada stasiun Press 92,3 dB. Dengan tingkat kebisingan yang melebihi nilai ambang batas, dilakukan pengendalian kebisingan dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) bagi setiap karyawan.","PeriodicalId":437832,"journal":{"name":"IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129829891","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-13DOI: 10.56862/irajtma.v2i1.28
I. Gunawan, M. Ridwan, Said Hi Abbas
Today the development of technology is very rapid both in the field of basic science and the modification of a tool and even modifications in the field of engines, both combustion engines and electric engines. Modifications are needed to improve the performance of a machine. Modifications that can be applied to diesel engines that use fuels such as MFO, diesel, and biosolar. Diesel oil is the result of distillation of petroleum which is used only as fuel for compression ignition engines used by injectors. Biodiesel or biosolar is a type of fuel made from vegetable oil. The main objective of developing biodiesel is to substitute fossil fuels to produce green, environmentally friendly energy. The research we conducted was on the Caterpilar C15 Engine at PLTD Laiwui, and used biodiesel fuel (B30). Data collection is carried out when the machine is operating normally. From the data, we process it by analyzing it so we can find the main problem. From the results of the analysis, we get the root of the problem, namely the engine often shuts down because the pressure drops in the fuel system, this is caused by a dirty filter. From the results of the analysis, the researchers made a plan to modify the fuel system on the Caterpilar C15 engine at PLTD Laiwui. The modification applied is to add a material filter before entering the machine. then a performance test was carried out for 1 week and the modified data was compared with the initial data before the modification.
{"title":"Analysis Of Caterpillar C15 Fuel Filter Modifications In The Laiwui Electricity Center","authors":"I. Gunawan, M. Ridwan, Said Hi Abbas","doi":"10.56862/irajtma.v2i1.28","DOIUrl":"https://doi.org/10.56862/irajtma.v2i1.28","url":null,"abstract":"Today the development of technology is very rapid both in the field of basic science and the modification of a tool and even modifications in the field of engines, both combustion engines and electric engines. Modifications are needed to improve the performance of a machine. Modifications that can be applied to diesel engines that use fuels such as MFO, diesel, and biosolar. Diesel oil is the result of distillation of petroleum which is used only as fuel for compression ignition engines used by injectors. Biodiesel or biosolar is a type of fuel made from vegetable oil. The main objective of developing biodiesel is to substitute fossil fuels to produce green, environmentally friendly energy. The research we conducted was on the Caterpilar C15 Engine at PLTD Laiwui, and used biodiesel fuel (B30). Data collection is carried out when the machine is operating normally. From the data, we process it by analyzing it so we can find the main problem. From the results of the analysis, we get the root of the problem, namely the engine often shuts down because the pressure drops in the fuel system, this is caused by a dirty filter. From the results of the analysis, the researchers made a plan to modify the fuel system on the Caterpilar C15 engine at PLTD Laiwui. The modification applied is to add a material filter before entering the machine. then a performance test was carried out for 1 week and the modified data was compared with the initial data before the modification.\u0000 ","PeriodicalId":437832,"journal":{"name":"IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA)","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116864322","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-12DOI: 10.56862/irajtma.v2i1.38
Wahyu Perangin-Angin, Anna Angela Sitinjak
Seiring berkembangnya berbagai jenis industri termasuk peningkatan pada pengolahan makanan, mengakibatkan terjadi juga peningkatan kebutuhan akan pakan ternak. Dalam pengolahan pakan ternak menggunakan mesin yang dapat menggiling atau menghaluskan bahan baku disebut hammer mill dengan menggunakan prinsip gaya pukul. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh impact force terhadap kehalusan pakan ternak. Seiring berkembangnya berbagai jenis industri termasuk peningkatan pada pengolahan makanan, mengakibatkan terjadi juga peningkatan kebutuhan akan pakan ternak. Dalam pengolahan pakan ternak menggunakan mesin yang dapat menggiling atau menghaluskan bahan baku disebut hammer mill dengan menggunakan prinsip gaya pukul. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh impact force terhadap kehalusan pakan ternak. Adapun metode peneliian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dimana penelitian ini diawali dengan menghitung besarnya impact force yang terjadi pada hammer mill di suatu pabrik, kemudian diambil sampel setelah digiling pada hammer mill dan dihitung tingkat kehalusan menggunakan mesh 16 dan mesh 40. Adapun bahan baku dari sampel pakan ternak yang digunakan adalah jagung sekitar 40-50%, bungkil kacang kedelai sebanyak 18-38%, bungkil kelapa sekitar 15%, dedak halus sekitar 10-20%, tepung ikan sekitar 4-11%, tepung batu kapur sebagai sumber kalsium sebanyak 2-5%, dan berbagai vitamin dan mineral. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan impact force sebesar 32.536.680 N menghasilkan tingkat kehalusan pada mesh 16 adalah 99,54% dan pada mesh 40 sebesar 88,46%. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi pada penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan impact force yang dihubungkan dengan variasi rpm dalam melihat kualitas pakan yang terbaik.
{"title":"Besarnya Impact Force pada Hammer Mill terhadap Kehalusan Pakan Ternak","authors":"Wahyu Perangin-Angin, Anna Angela Sitinjak","doi":"10.56862/irajtma.v2i1.38","DOIUrl":"https://doi.org/10.56862/irajtma.v2i1.38","url":null,"abstract":"Seiring berkembangnya berbagai jenis industri termasuk peningkatan pada pengolahan makanan, mengakibatkan terjadi juga peningkatan kebutuhan akan pakan ternak. Dalam pengolahan pakan ternak menggunakan mesin yang dapat menggiling atau menghaluskan bahan baku disebut hammer mill dengan menggunakan prinsip gaya pukul. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh impact force terhadap kehalusan pakan ternak.\u0000Seiring berkembangnya berbagai jenis industri termasuk peningkatan pada pengolahan makanan, mengakibatkan terjadi juga peningkatan kebutuhan akan pakan ternak. Dalam pengolahan pakan ternak menggunakan mesin yang dapat menggiling atau menghaluskan bahan baku disebut hammer mill dengan menggunakan prinsip gaya pukul. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh impact force terhadap kehalusan pakan ternak. Adapun metode peneliian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dimana penelitian ini diawali dengan menghitung besarnya impact force yang terjadi pada hammer mill di suatu pabrik, kemudian diambil sampel setelah digiling pada hammer mill dan dihitung tingkat kehalusan menggunakan mesh 16 dan mesh 40. Adapun bahan baku dari sampel pakan ternak yang digunakan adalah jagung sekitar 40-50%, bungkil kacang kedelai sebanyak 18-38%, bungkil kelapa sekitar 15%, dedak halus sekitar 10-20%, tepung ikan sekitar 4-11%, tepung batu kapur sebagai sumber kalsium sebanyak 2-5%, dan berbagai vitamin dan mineral. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan impact force sebesar 32.536.680 N menghasilkan tingkat kehalusan pada mesh 16 adalah 99,54% dan pada mesh 40 sebesar 88,46%. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi pada penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan impact force yang dihubungkan dengan variasi rpm dalam melihat kualitas pakan yang terbaik.","PeriodicalId":437832,"journal":{"name":"IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA)","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127373080","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-14DOI: 10.56862/irajtma.v1i3.34
Derlini Derlini, Achmad Jusuf Zulfikar
Studi ini merupakan penyelidikan terhadap penyebab kegagalan pada bagian alat pemisah karet alam dengan air yang dikenal dengan nama Centrifuge jenis LRH 410. Adapun bagian yang mengalami kerusakan ialah pada bagian lock ring ang berfungsi sebagai pengunci utamanya. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendapatkan perbandingan nilai kekuatan tarik, kekerasan bahan, dan komposisi unsur-unsur penyusun dari kedua jenis lock tersebut. Penyelidikan ini meliputi kunjungan lapangan ke lokasi kejadian untuk mengumpulkan data-data awal kegagalan dan mengirimkan sampel ke Laboratorium. Spesimen dibedakan atas 2 jenis, yaitu bahan lock ring yang rusak (LR-R) dan bahan lock ring yang masih baik (LR-B). Pengujian tarik dilakukan dengan menggunakan sistem metrik standar E8M-99 ASTM. Uji kekerasan menggunakan metode uji kekerasan Brinell. Pengamatan struktur mikro pada lock ring (spesimen) bertujuan untuk mengetahui struktur mikro dari spesimen. Analisis komposisi unsur-unsur bahan lock ring menggunakan spectrometer. Hasil uji tarik diperoleh bahwa kekuatan luluh bahan LR-R hanya 50% dibandingkan dengan LR-B. Berdasarkan pengujian kekerasan material terlihat bahwa nilai kekerasan LR-R lebih rendah dibandingkan LR-B. Berdasarkan hasil pengujian komposisi diperoleh bahwa kandungan unsur Carbon pada LR-R lebih rendah 50% dibandingkan dengan LR-B. Dengan demikian bahan LR-R akan lebih cepat aus ketika dioperasikan dibandingkan dengan bahan LR-B.
{"title":"Penyelidikan Kegagalan pada Alat Pemisah Karet Alam Jenis LRH 410","authors":"Derlini Derlini, Achmad Jusuf Zulfikar","doi":"10.56862/irajtma.v1i3.34","DOIUrl":"https://doi.org/10.56862/irajtma.v1i3.34","url":null,"abstract":"Studi ini merupakan penyelidikan terhadap penyebab kegagalan pada bagian alat pemisah karet alam dengan air yang dikenal dengan nama Centrifuge jenis LRH 410. Adapun bagian yang mengalami kerusakan ialah pada bagian lock ring ang berfungsi sebagai pengunci utamanya. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendapatkan perbandingan nilai kekuatan tarik, kekerasan bahan, dan komposisi unsur-unsur penyusun dari kedua jenis lock tersebut. Penyelidikan ini meliputi kunjungan lapangan ke lokasi kejadian untuk mengumpulkan data-data awal kegagalan dan mengirimkan sampel ke Laboratorium. Spesimen dibedakan atas 2 jenis, yaitu bahan lock ring yang rusak (LR-R) dan bahan lock ring yang masih baik (LR-B). Pengujian tarik dilakukan dengan menggunakan sistem metrik standar E8M-99 ASTM. Uji kekerasan menggunakan metode uji kekerasan Brinell. Pengamatan struktur mikro pada lock ring (spesimen) bertujuan untuk mengetahui struktur mikro dari spesimen. Analisis komposisi unsur-unsur bahan lock ring menggunakan spectrometer. Hasil uji tarik diperoleh bahwa kekuatan luluh bahan LR-R hanya 50% dibandingkan dengan LR-B. Berdasarkan pengujian kekerasan material terlihat bahwa nilai kekerasan LR-R lebih rendah dibandingkan LR-B. Berdasarkan hasil pengujian komposisi diperoleh bahwa kandungan unsur Carbon pada LR-R lebih rendah 50% dibandingkan dengan LR-B. Dengan demikian bahan LR-R akan lebih cepat aus ketika dioperasikan dibandingkan dengan bahan LR-B.","PeriodicalId":437832,"journal":{"name":"IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA)","volume":"178 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132116821","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-14DOI: 10.56862/irajtma.v1i3.37
Rizal Afandi Purba, A. Zulfikar, I. Iswandi
Penyelidikan pada bahan komposit terus mengalami perkembangan yang signifikan sejalan dengan kebutuhan manusia akan produk yang lebih ringan, kuat, mudah bentuk, ramah lingkungan, dan berbiaya murah. Bahan alternatif yang bersumber dari bahan alami seperti tanaman Jute yang digabungkan dengan bahan sintetik e-glass menjadi perioritas utama untuk mencapai target bahan yang kuat namun ramah lingkungan. Dalam studi ini, penyelidikan bertujuan untuk analisis pengaruh pemberian bahan komposit laminat hibrid lembar serat jute anyaman dan e-glass (KLHJG) pada beton kolom berbentuk silinder dengan cara menghitung pesentase pola retak (PPR) yang terjadi dan selanjutnya dibandingkan dengan kekuatan tarik belahnya (KTB) untuk mendapatkan fenomena yang terjadi. Spesimen dicetak dengan menggunakan standar ASTM D496 untuk pengujian kekuatan tarik belah. PPR dihitung dengan menggunakan metode Histogram dengan bantuan software Adobe Photoshop. Hasil yang diperoleh ialah pemberian KLHJG pada beton kolom silinder mampu meredam PPR hingga dibawah 20%. Akan tetapi, pada komposisi JGJG dipeorleh PPR yang lebih besar dari 30% yang mengindikasikan bahwa pada komposisi ini tidak begitu efektif melindungi struktur beton terhadap beban eksternal yang dikenainya.
{"title":"Analisis Kekuatan Komposit Laminat Hybrid Jute E-Glass Berdasarkan Pola Kerusakan dengan Metode Split Tensile Test","authors":"Rizal Afandi Purba, A. Zulfikar, I. Iswandi","doi":"10.56862/irajtma.v1i3.37","DOIUrl":"https://doi.org/10.56862/irajtma.v1i3.37","url":null,"abstract":"Penyelidikan pada bahan komposit terus mengalami perkembangan yang signifikan sejalan dengan kebutuhan manusia akan produk yang lebih ringan, kuat, mudah bentuk, ramah lingkungan, dan berbiaya murah. Bahan alternatif yang bersumber dari bahan alami seperti tanaman Jute yang digabungkan dengan bahan sintetik e-glass menjadi perioritas utama untuk mencapai target bahan yang kuat namun ramah lingkungan. Dalam studi ini, penyelidikan bertujuan untuk analisis pengaruh pemberian bahan komposit laminat hibrid lembar serat jute anyaman dan e-glass (KLHJG) pada beton kolom berbentuk silinder dengan cara menghitung pesentase pola retak (PPR) yang terjadi dan selanjutnya dibandingkan dengan kekuatan tarik belahnya (KTB) untuk mendapatkan fenomena yang terjadi. Spesimen dicetak dengan menggunakan standar ASTM D496 untuk pengujian kekuatan tarik belah. PPR dihitung dengan menggunakan metode Histogram dengan bantuan software Adobe Photoshop. Hasil yang diperoleh ialah pemberian KLHJG pada beton kolom silinder mampu meredam PPR hingga dibawah 20%. Akan tetapi, pada komposisi JGJG dipeorleh PPR yang lebih besar dari 30% yang mengindikasikan bahwa pada komposisi ini tidak begitu efektif melindungi struktur beton terhadap beban eksternal yang dikenainya.","PeriodicalId":437832,"journal":{"name":"IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA)","volume":"251 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114246910","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-14DOI: 10.56862/irajtma.v1i3.30
Tino Hermanto, Muhammad Idris, I. Hermawan, Muhammad Akhiruddin
Energi memiliki peran sangat penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan karena meningkatnya pertumbuhan pembangunan mengakibatkan meningkat pula kebutuhan akan bahan bakar. Dalam unjuk kerja mesin genset ada bebeapa parameter penting dalam pengambilan data seperti daya efektif, Torsi, konsumsi bahan bakar spesifik, dan efisiensi thermal. Didalam peneitian ini menggunakan beberapa jenis bahan bakar seperti LPG dan juga Biogas, dimana nantinya diharapkan dapat dijadikan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan secara eksperinental pada mesin genset 4 langkah yang telah dilakukan perubahan pada karbulator berbahan bakar minyak menjadi memakai bahan bakar gas agar dapat digunakan dengan memakai bahan bakar gas LPG maupun Biogas, serta ditambahkan komponen tambahan pada saluran inlet bahan bakar seperti flow meter agar dapat memvariasikan bahan bakar yang msuk kedalam ruang pembakaran. Selain itu juga penelitian ini membandingkan pengaruh bahan bakar LPG dan campura Biogas dengan LPG terhadap unjuk kerja mesin yang dihasilkan. Hasil keseluruhan pengujian terbaik didapat menggunakan bahan bakar LPG dengan peningkatan Ne: 27,31%, Torsi: 0,05%, SFC: 0,34%, dan Efisiensi Thermal: 4,09%.dibandingkan menggunakan bahan bakar kombinasi Biogas dengan LPG.
{"title":"Analisisi Unjuk Mesin Genset Kerja dengan Bahan Bakar Kombinasi Biogas dan LPG","authors":"Tino Hermanto, Muhammad Idris, I. Hermawan, Muhammad Akhiruddin","doi":"10.56862/irajtma.v1i3.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.56862/irajtma.v1i3.30","url":null,"abstract":"Energi memiliki peran sangat penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan karena meningkatnya pertumbuhan pembangunan mengakibatkan meningkat pula kebutuhan akan bahan bakar. Dalam unjuk kerja mesin genset ada bebeapa parameter penting dalam pengambilan data seperti daya efektif, Torsi, konsumsi bahan bakar spesifik, dan efisiensi thermal. Didalam peneitian ini menggunakan beberapa jenis bahan bakar seperti LPG dan juga Biogas, dimana nantinya diharapkan dapat dijadikan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan secara eksperinental pada mesin genset 4 langkah yang telah dilakukan perubahan pada karbulator berbahan bakar minyak menjadi memakai bahan bakar gas agar dapat digunakan dengan memakai bahan bakar gas LPG maupun Biogas, serta ditambahkan komponen tambahan pada saluran inlet bahan bakar seperti flow meter agar dapat memvariasikan bahan bakar yang msuk kedalam ruang pembakaran. Selain itu juga penelitian ini membandingkan pengaruh bahan bakar LPG dan campura Biogas dengan LPG terhadap unjuk kerja mesin yang dihasilkan. Hasil keseluruhan pengujian terbaik didapat menggunakan bahan bakar LPG dengan peningkatan Ne: 27,31%, Torsi: 0,05%, SFC: 0,34%, dan Efisiensi Thermal: 4,09%.dibandingkan menggunakan bahan bakar kombinasi Biogas dengan LPG.","PeriodicalId":437832,"journal":{"name":"IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA)","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128540625","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-14DOI: 10.56862/irajtma.v1i3.32
Muhammad Idris, I. Hermawan, Bongot Halomoan Simamora
Untuk menghasilkan energi listrik yang ideal, diperlukan kincir air dengan efisiensi yang layak. Tampilan kincir air dapat dipengaruhi oleh beberapa batasan, termasuk ukuran tepi, kecepatan aliran air, dan jumlah tepi yang dimasukkan. Selain itu, juga penting untuk menyelaraskan kincir air dengan kerangka sungai, sehingga roda kincir dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu overshot, breastshot, dan undershot. Kincir air undershot bekerja pada aliran air yang menimbulkan gerakan di sekitar bagian bawah roda. Meskipun rancangannya mendasar dan terjangkau, jenis ini layak digunakan di perairan dangkal di daerah datar dan tidak sulit untuk dipindahkan Prosedur pada penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis performa dari pembangkit listrik tenaga mikro hidro yang terdiri dari debit, torsi dan efisiensi. Daya Listrik maksimum yang dihasilkan kincir air tipe undershot dengan jumlah 10 sudu pada sudut sudu 20⁰ dengan bahan aluminium adalah sebesar 5,7 Watt dengan debit air 0,00546 m3/s serta daya listrik terkecil sebesar 4,2 Watt, daya ini didapat pada debit air sebesar 0,00429 m3/s. Kincir air tipe undershoot ini dapat di implementasikan di daerah-daerah yang memiliki aliran sungai atau air terjun yang deras agar dapat menjadi salah satu pembangkit listrik alternatif. Kajian ini menyimpulkan bahwa Daya Listrik maksimum yang dihasilkan kincir air tipe undershot dengan jumlah 10 sudu pada sudut sudu 20⁰ dengan bahan aluminium adalah sebesar 5,7 Watt dengan debit air 0,00546 m3/s serta daya listrik terkecil sebesar 4,2 Watt, daya ini didapat pada debit air sebesar 0,00429 m3/s.
{"title":"Analisis Kinerja Kincir Air Tipe Undershot Bahan Aluminium Dengan Jumlah 10 Sudu dan Sudut 20⁰","authors":"Muhammad Idris, I. Hermawan, Bongot Halomoan Simamora","doi":"10.56862/irajtma.v1i3.32","DOIUrl":"https://doi.org/10.56862/irajtma.v1i3.32","url":null,"abstract":"Untuk menghasilkan energi listrik yang ideal, diperlukan kincir air dengan efisiensi yang layak. Tampilan kincir air dapat dipengaruhi oleh beberapa batasan, termasuk ukuran tepi, kecepatan aliran air, dan jumlah tepi yang dimasukkan. Selain itu, juga penting untuk menyelaraskan kincir air dengan kerangka sungai, sehingga roda kincir dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu overshot, breastshot, dan undershot. Kincir air undershot bekerja pada aliran air yang menimbulkan gerakan di sekitar bagian bawah roda. Meskipun rancangannya mendasar dan terjangkau, jenis ini layak digunakan di perairan dangkal di daerah datar dan tidak sulit untuk dipindahkan Prosedur pada penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis performa dari pembangkit listrik tenaga mikro hidro yang terdiri dari debit, torsi dan efisiensi. Daya Listrik maksimum yang dihasilkan kincir air tipe undershot dengan jumlah 10 sudu pada sudut sudu 20⁰ dengan bahan aluminium adalah sebesar 5,7 Watt dengan debit air 0,00546 m3/s serta daya listrik terkecil sebesar 4,2 Watt, daya ini didapat pada debit air sebesar 0,00429 m3/s. Kincir air tipe undershoot ini dapat di implementasikan di daerah-daerah yang memiliki aliran sungai atau air terjun yang deras agar dapat menjadi salah satu pembangkit listrik alternatif. Kajian ini menyimpulkan bahwa Daya Listrik maksimum yang dihasilkan kincir air tipe undershot dengan jumlah 10 sudu pada sudut sudu 20⁰ dengan bahan aluminium adalah sebesar 5,7 Watt dengan debit air 0,00546 m3/s serta daya listrik terkecil sebesar 4,2 Watt, daya ini didapat pada debit air sebesar 0,00429 m3/s.","PeriodicalId":437832,"journal":{"name":"IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA)","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123768729","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-14DOI: 10.56862/irajtma.v1i3.35
Muhammad Idris, I. Hermawan, I. Iswandi, Felix Darwin Jaya Waruwu
Tujuan penelitian ini adalah menentukan sudut kemiringan panel surya 10 WP agar jumlah sinar matahari yang jatuh pada area permukaan sel surya lebih maksimum, menganalisa kinerja solar cell, menghitung durasi pengisian baterai dengan menggunakan panel surya 10 WP. Metode yang digunakan adalah experimen dengan mencatat setiap 10 menit arus dan tegangan keluaran panel surya 10 WP dan baterai, arus dan tegangan masuk baterai serta mencatat intensitas cahaya matahari menggunakan solar meter. Hasil keseluruhan berdasarkan teori maupun experimen didapat sudut kemiringan panel surya 10 WP agar jumlah sinar matahari yang jatuh pada area permukaan sel surya lebih maksimum yaitu pada sudut 9,3620 pada jam 12.00 WIB menghadap ke selatan dimana intensitas cahaya matahari sesaat yang menerpa panel surya pada jam tersebut sebesar 1049 W/m2, kinerja solar cell diperoleh rata-rata arus output panel surya 0,1295 A, rata-rata tegangan output panel surya 14,3162 V, rata-rata daya keluaran panel surya 1,8798 W, rata- rata daya yang menerpa panel surya 59,3811 W, dan rata-rata efesiensi panel 3,1707 %, durasi pengisian baterai dengan menggunakan panel surya 10 WP kurang lebih 29 jam 8 menit supaya daya baterai terisi penuh atau kurang lebih 2 hari 5 jam 8 menit.
{"title":"Analisis PLTS Sebagai Sumber Daya Sistem Pakan Ikan Otomatis","authors":"Muhammad Idris, I. Hermawan, I. Iswandi, Felix Darwin Jaya Waruwu","doi":"10.56862/irajtma.v1i3.35","DOIUrl":"https://doi.org/10.56862/irajtma.v1i3.35","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah menentukan sudut kemiringan panel surya 10 WP agar jumlah sinar matahari yang jatuh pada area permukaan sel surya lebih maksimum, menganalisa kinerja solar cell, menghitung durasi pengisian baterai dengan menggunakan panel surya 10 WP. Metode yang digunakan adalah experimen dengan mencatat setiap 10 menit arus dan tegangan keluaran panel surya 10 WP dan baterai, arus dan tegangan masuk baterai serta mencatat intensitas cahaya matahari menggunakan solar meter. Hasil keseluruhan berdasarkan teori maupun experimen didapat sudut kemiringan panel surya 10 WP agar jumlah sinar matahari yang jatuh pada area permukaan sel surya lebih maksimum yaitu pada sudut 9,3620 pada jam 12.00 WIB menghadap ke selatan dimana intensitas cahaya matahari sesaat yang menerpa panel surya pada jam tersebut sebesar 1049 W/m2, kinerja solar cell diperoleh rata-rata arus output panel surya 0,1295 A, rata-rata tegangan output panel surya 14,3162 V, rata-rata daya keluaran panel surya 1,8798 W, rata- rata daya yang menerpa panel surya 59,3811 W, dan rata-rata efesiensi panel 3,1707 %, durasi pengisian baterai dengan menggunakan panel surya 10 WP kurang lebih 29 jam 8 menit supaya daya baterai terisi penuh atau kurang lebih 2 hari 5 jam 8 menit.","PeriodicalId":437832,"journal":{"name":"IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA)","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133300107","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
京公网安备 11010802042870号
京ICP备2023020795号-1
扫码关注我们
求助内容：
应助结果提醒方式：