Pub Date : 2023-01-14DOI: 10.56862/irajtma.v1i3.33
Muhammad Sobron Yamin Lubis, S. D, Alfred Briantio, Rosehan Rosehan
In the milling process, good surface roughness conditions are indicated by low surface roughness values. Surface roughness is formed by the friction of the cutting tools on the surface of the workpiece. Increasing the use of cutting parameters will invariably increase the applied frictional force and faster scratching; however, if there are three cutting parameters used, such as cutting speed, infeed speed, and depth of cut, it is difficult to determine which parameter contributes to the resulting value. Good surface roughness. So based on this, to find out the optimal cutting parameters, this research was carried out. The study was carried out using a milling machine. In the SKD11 Steel material milling process, the surface roughness value of the workpiece is an indicator in determining a good surface condition. SKD11 steel material has a hardness value of 16-20 HRC and is a type of tool steel commonly used as cutting tools, Deep Drawing molds, Drawing Cones, and Compression Molding Dies. By varying the cutting parameters, the workpiece is formed using a milling machine. The cut workpiece is then measured for surface roughness using a surface test tool. Furthermore, to analyze the optimal cutting parameter values for minimal surface roughness, the Taguchi method is used. The results showed that the optimal surface roughness value was obtained from a combination of cutting parameters with a spindle speed of 1800 r/min, a feed rate of 256 mm/min, and a depth of cut of 0.25 mm.
{"title":"Determination of Optimal Cutting Parameters for Milling Process Against Surface Roughness of SKD11 Steel Using the Taguchi Method","authors":"Muhammad Sobron Yamin Lubis, S. D, Alfred Briantio, Rosehan Rosehan","doi":"10.56862/irajtma.v1i3.33","DOIUrl":"https://doi.org/10.56862/irajtma.v1i3.33","url":null,"abstract":"In the milling process, good surface roughness conditions are indicated by low surface roughness values. Surface roughness is formed by the friction of the cutting tools on the surface of the workpiece. Increasing the use of cutting parameters will invariably increase the applied frictional force and faster scratching; however, if there are three cutting parameters used, such as cutting speed, infeed speed, and depth of cut, it is difficult to determine which parameter contributes to the resulting value. Good surface roughness. So based on this, to find out the optimal cutting parameters, this research was carried out. The study was carried out using a milling machine. In the SKD11 Steel material milling process, the surface roughness value of the workpiece is an indicator in determining a good surface condition. SKD11 steel material has a hardness value of 16-20 HRC and is a type of tool steel commonly used as cutting tools, Deep Drawing molds, Drawing Cones, and Compression Molding Dies. By varying the cutting parameters, the workpiece is formed using a milling machine. The cut workpiece is then measured for surface roughness using a surface test tool. Furthermore, to analyze the optimal cutting parameter values for minimal surface roughness, the Taguchi method is used. The results showed that the optimal surface roughness value was obtained from a combination of cutting parameters with a spindle speed of 1800 r/min, a feed rate of 256 mm/min, and a depth of cut of 0.25 mm.","PeriodicalId":437832,"journal":{"name":"IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA)","volume":"124 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128123637","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-14DOI: 10.56862/irajtma.v1i3.31
S. Supriatno
Energi listrik merupakan kebutuhan esensial bagi manusia untuk menjalankan segala jenis usaha baik usaha mikro, kecil, menengah dan besar. Usaha untuk menggunakan energi listrik secara efisien merupakan tindakan yang bijaksana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan energi listrik pada sebuah bangunan yang digunakan untuk kegiatan usaha mikro. Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan dan primer dan data skunder pada bangunan yang diobservasi. Cakupan data penelitian meliputi luas ruangan, penggunaan energi listrik, tingkat pencahayaan, temperatur dan kelembaban udara. Hasil pengolahan data dibandingkan dengan data standar yang termuat dalam peraturan mentri energi dan sumber daya mineral no 13 tahun 2012 . Hasil penelitian menunjukkan hanya satu ruangan pada bangunan masuk dalam kriteria boros. Tingkat pencahayaan memiliki perbedaan antara 18% sampai dengan 79% dibawah standar. Kelembaban udara pada ruangan yang di lengkapi air conditioning sudah memenuhi standar, sedangkan temperatur ruangannya masih lebih besar dari temperatur standar.
{"title":"Analisis Penggunaan Energi pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)","authors":"S. Supriatno","doi":"10.56862/irajtma.v1i3.31","DOIUrl":"https://doi.org/10.56862/irajtma.v1i3.31","url":null,"abstract":"Energi listrik merupakan kebutuhan esensial bagi manusia untuk menjalankan segala jenis usaha baik usaha mikro, kecil, menengah dan besar. Usaha untuk menggunakan energi listrik secara efisien merupakan tindakan yang bijaksana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan energi listrik pada sebuah bangunan yang digunakan untuk kegiatan usaha mikro. Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan dan primer dan data skunder pada bangunan yang diobservasi. Cakupan data penelitian meliputi luas ruangan, penggunaan energi listrik, tingkat pencahayaan, temperatur dan kelembaban udara. Hasil pengolahan data dibandingkan dengan data standar yang termuat dalam peraturan mentri energi dan sumber daya mineral no 13 tahun 2012 . Hasil penelitian menunjukkan hanya satu ruangan pada bangunan masuk dalam kriteria boros. Tingkat pencahayaan memiliki perbedaan antara 18% sampai dengan 79% dibawah standar. Kelembaban udara pada ruangan yang di lengkapi air conditioning sudah memenuhi standar, sedangkan temperatur ruangannya masih lebih besar dari temperatur standar.","PeriodicalId":437832,"journal":{"name":"IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA)","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123440237","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-10DOI: 10.56862/irajtma.v1i3.23
Jekson Pasaribu, Uun Novalia Harahap, Denny Walady Utama
PT. Sumber Jaya Indahnusa COY adalah salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang pengolahan minyak kelapa sawit dengan daerah pemasaran produk dalam dan luar negeri. PT. Sumber Jaya Indahnusa COY memiliki permasalahan yang berkaitan dengan rantai pasokan perusahaan, dimana sampai saat ini sistem manajemen pengukuran kinerja supply chain masih kurang maksimal. Pengukuran yang dilakukan masih bersifat fungsional-based dimana pengukuran dilakukan di masing-masing divisi atau bagian yang ada di PT. Sumber Jaya Indahnusa COY. Adapun solusi atas permasalahan ini yang diupayakan dengan mengukur dan meningkatkan kinerja rantai pasokan perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah action research. Penyelesaian masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan supply chain operations reference. Hasil pengukuran kinerja supply chain terdapat 28 key performance indicators (KPI) yaitu 6 untuk perspektif plan, 8 untuk perspektif source, 4 untuk perspektif make, 6 untuk perspektif deliver, dan 4 untuk perspektif return. rata-rata nilai indeks total sebesar 7,42. Berdasarkan traffic light system, nilai indeks tersebut berada pada kategori kuning yang menunjukkan bahwa performansi supply chain PT. Sumber Jaya Indahnusa COY secara keseluruhan belum mencapai performa yang diharapkan meskipun hasilnya mendekati target yang ditetapkan.
PT. source前景是印度尼西亚最具生产力的棕榈油加工公司之一,该公司的业务涉及国内和国外产品的市场。PT. sources Jaya Indahnusa这与公司的供应链有关,该公司目前存在一个管理系统链供应链绩效测量的问题。所进行的测量仍然是基于在PT. Indahnusa的任何部门或部分进行的测量。至于通过测量和改善公司供应链的性能来解决这个问题。研究方法是行动研究。问题解决是通过使用供应链操作参考来完成的。供应链性能测量结果为6种关键性能,为源代码透视8种,为透镜4种,为deliver透视6种,为回来视图4种。总指数平均值为7.42。根据traffic light系统,该指数的值属于黄色类别,这表明,尽管结果接近既定目标,但总体而言,该指标尚未达到预期性能。
{"title":"Analisis Kinerja Supply Chain Manajement dengan Metode Supply Chain Operation Reference di PT. Sumber Jaya Indahnusa COY","authors":"Jekson Pasaribu, Uun Novalia Harahap, Denny Walady Utama","doi":"10.56862/irajtma.v1i3.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.56862/irajtma.v1i3.23","url":null,"abstract":"PT. Sumber Jaya Indahnusa COY adalah salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang pengolahan minyak kelapa sawit dengan daerah pemasaran produk dalam dan luar negeri. PT. Sumber Jaya Indahnusa COY memiliki permasalahan yang berkaitan dengan rantai pasokan perusahaan, dimana sampai saat ini sistem manajemen pengukuran kinerja supply chain masih kurang maksimal. Pengukuran yang dilakukan masih bersifat fungsional-based dimana pengukuran dilakukan di masing-masing divisi atau bagian yang ada di PT. Sumber Jaya Indahnusa COY. Adapun solusi atas permasalahan ini yang diupayakan dengan mengukur dan meningkatkan kinerja rantai pasokan perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah action research. Penyelesaian masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan supply chain operations reference. Hasil pengukuran kinerja supply chain terdapat 28 key performance indicators (KPI) yaitu 6 untuk perspektif plan, 8 untuk perspektif source, 4 untuk perspektif make, 6 untuk perspektif deliver, dan 4 untuk perspektif return. rata-rata nilai indeks total sebesar 7,42. Berdasarkan traffic light system, nilai indeks tersebut berada pada kategori kuning yang menunjukkan bahwa performansi supply chain PT. Sumber Jaya Indahnusa COY secara keseluruhan belum mencapai performa yang diharapkan meskipun hasilnya mendekati target yang ditetapkan.","PeriodicalId":437832,"journal":{"name":"IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA)","volume":"191 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116563030","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-10DOI: 10.56862/irajtma.v1i3.25
M. Mansyur, Said Hanief, Yunianto Yunianto
Penggunaan alat-alat ukur sangat dibutuhkan pada saat ini terutama di industri. Salah satu contoh dari alat ukur adalah transmitter, dimana transmitter itu terdiri dari transmitter elektrik. Transmitter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah sinyal fisis menjadi sinyal instrument atau mengirimkan sinyal dari alat transmitter (sensor) ke kontroller dan dari kontroller ke pengatur akhir. Dalam hal ini akan dibahas tentang pengukuran level cairan CPO, dimana yang diukur adalah ketinggian cairan CPO dengan menggunakan differential pressure transmitter elektrik, yang dilengkapi dengan peralatan instrumentasi lain seperti recorder, transmitter, digital manometer, sumber tegangan DC, pressure gage, compressor, air regulator. Dari Pengukuran level dengan menggunakan differential pressure transmitter elektrik diperoleh hasil pengukuran level sebanding dengan tekanan fisis, dimana pada level tangki 6000 mm mempunyai sinyal instrument sebesar 20 mA, dan pada level tangki 0 mm mempunyai sinyal instrument sebesar 4 mA.
{"title":"Sistem Level Kontrol Menggunakan Differential Pressure Transmitter untuk Tangki Timbun CPO","authors":"M. Mansyur, Said Hanief, Yunianto Yunianto","doi":"10.56862/irajtma.v1i3.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.56862/irajtma.v1i3.25","url":null,"abstract":"Penggunaan alat-alat ukur sangat dibutuhkan pada saat ini terutama di industri. Salah satu contoh dari alat ukur adalah transmitter, dimana transmitter itu terdiri dari transmitter elektrik. Transmitter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah sinyal fisis menjadi sinyal instrument atau mengirimkan sinyal dari alat transmitter (sensor) ke kontroller dan dari kontroller ke pengatur akhir. Dalam hal ini akan dibahas tentang pengukuran level cairan CPO, dimana yang diukur adalah ketinggian cairan CPO dengan menggunakan differential pressure transmitter elektrik, yang dilengkapi dengan peralatan instrumentasi lain seperti recorder, transmitter, digital manometer, sumber tegangan DC, pressure gage, compressor, air regulator. Dari Pengukuran level dengan menggunakan differential pressure transmitter elektrik diperoleh hasil pengukuran level sebanding dengan tekanan fisis, dimana pada level tangki 6000 mm mempunyai sinyal instrument sebesar 20 mA, dan pada level tangki 0 mm mempunyai sinyal instrument sebesar 4 mA.","PeriodicalId":437832,"journal":{"name":"IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA)","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123156512","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-10DOI: 10.56862/irajtma.v1i3.26
Irwansyah Irwansyah
Objek observasi yang penulis tuangkan dalam karya akhir ini adalah spring kompresi helix. Spring kompresi helix difungsikan untuk meredam tekanan dimana cara kerjanya berdasarkan besarnya gaya tekan yang diberikan oleh pelat press terhadap pallet. Adapun pallet yang digunakan ada 9 jenis pallet dengan 3 ukuran kertas utama yaitu A4, F4, dan B5. Tujuan observasi ini adalah untuk mempelajari sejauh mana hubungan antara variabel tekanan, defleksi dan tegangan geser pegas. Berdasarkan hasil pembahasan yang diperoleh, pallet yang menerima gaya tekan, defleksi dan tegangan geser terbesar adalah pallet F4 5 plate dan pallet yang menerima gaya tekan, defleksi dan tegangan geser terkecil adalah pallet B5 3 plate. Hal ini membuktikan bahwa besar tekanan berbanding lurus dengan defleksi dan tegangan geser pegas.
{"title":"Pengaruh Tekanan Terhadap Deflection dan Shear Stress Helical Compression Spring Pada Press Pallet","authors":"Irwansyah Irwansyah","doi":"10.56862/irajtma.v1i3.26","DOIUrl":"https://doi.org/10.56862/irajtma.v1i3.26","url":null,"abstract":"Objek observasi yang penulis tuangkan dalam karya akhir ini adalah spring kompresi helix. Spring kompresi helix difungsikan untuk meredam tekanan dimana cara kerjanya berdasarkan besarnya gaya tekan yang diberikan oleh pelat press terhadap pallet. Adapun pallet yang digunakan ada 9 jenis pallet dengan 3 ukuran kertas utama yaitu A4, F4, dan B5. Tujuan observasi ini adalah untuk mempelajari sejauh mana hubungan antara variabel tekanan, defleksi dan tegangan geser pegas. Berdasarkan hasil pembahasan yang diperoleh, pallet yang menerima gaya tekan, defleksi dan tegangan geser terbesar adalah pallet F4 5 plate dan pallet yang menerima gaya tekan, defleksi dan tegangan geser terkecil adalah pallet B5 3 plate. Hal ini membuktikan bahwa besar tekanan berbanding lurus dengan defleksi dan tegangan geser pegas.","PeriodicalId":437832,"journal":{"name":"IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA)","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125593593","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-30DOI: 10.56862/irajtma.v1i2.16
M. I. Tambusay, Achmad Jusuf Zulfikar, Iswandi Iswandi
Dalam studi ini, penguatan struktur beton dikerjakan dengan melapisinya dengan bahan komposit laminat dari kombinasi penguat dari bahan alami (lembar kain jute anyaman) dan bahan sintetik (lembar serat kaca e-glass anyaman). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kekuatan tarik belah beton kolom silinder (BKS) dengan metode uji tarik belah (split tensile test) akibat pemberian selubung komposit laminat hibrid jute e-glass (KLHJG), analisis validitas data dengan metode data terdistribusi normal (DTN) terhadap hasil uji kekuatan geser selubung KLHJG sebagai penguat BKS, dan analisa pengaruh pemberian selubung KLHJG terhadap kekuatan tarik BKS. Spesimen dicetak berdasarkan standar uji ASTM C496 dengan perlakuan perendaman dalam air bersih selama 28 hari dan pengeringan di udara terbuka selama 28 hari. Variasi KLHJG terdiri dari JGJ, JJG, JJJG, JGJG, dan GJGJ. Tiap variasi terdiri dari 3 kali perulangan pengujian. Proses pemberian selubung KLHJG pada BKS menggunakan metode Vacuum Bagging. Validitas data menggunakan metode fungsi kerapatan probabilitas. Hasil studi memperlihatkan bahwa pemberian KLHJG mampu meningkatkan kekuatan tarik belah hingga 800 %. Dengan demikian, aplikasi KLHJG berpotensi diterapkan sebagai penguat BKS.
{"title":"Analisis Metode Split Tensile Test Komposit Laminat Hybrid Jute E-Glass Akibat Beban Tarik Beton Kolom Silinder","authors":"M. I. Tambusay, Achmad Jusuf Zulfikar, Iswandi Iswandi","doi":"10.56862/irajtma.v1i2.16","DOIUrl":"https://doi.org/10.56862/irajtma.v1i2.16","url":null,"abstract":"Dalam studi ini, penguatan struktur beton dikerjakan dengan melapisinya dengan bahan komposit laminat dari kombinasi penguat dari bahan alami (lembar kain jute anyaman) dan bahan sintetik (lembar serat kaca e-glass anyaman). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kekuatan tarik belah beton kolom silinder (BKS) dengan metode uji tarik belah (split tensile test) akibat pemberian selubung komposit laminat hibrid jute e-glass (KLHJG), analisis validitas data dengan metode data terdistribusi normal (DTN) terhadap hasil uji kekuatan geser selubung KLHJG sebagai penguat BKS, dan analisa pengaruh pemberian selubung KLHJG terhadap kekuatan tarik BKS. Spesimen dicetak berdasarkan standar uji ASTM C496 dengan perlakuan perendaman dalam air bersih selama 28 hari dan pengeringan di udara terbuka selama 28 hari. Variasi KLHJG terdiri dari JGJ, JJG, JJJG, JGJG, dan GJGJ. Tiap variasi terdiri dari 3 kali perulangan pengujian. Proses pemberian selubung KLHJG pada BKS menggunakan metode Vacuum Bagging. Validitas data menggunakan metode fungsi kerapatan probabilitas. Hasil studi memperlihatkan bahwa pemberian KLHJG mampu meningkatkan kekuatan tarik belah hingga 800 %. Dengan demikian, aplikasi KLHJG berpotensi diterapkan sebagai penguat BKS.","PeriodicalId":437832,"journal":{"name":"IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA)","volume":"112 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122654475","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-30DOI: 10.56862/irajtma.v1i2.12
M. Irfansyah, Zulkifli B. Lubis, K. Oppusunggu, N. Nurdiana
Mesin pengiris buah pinang dengan kapasitas 25 kg/jam, memiliki kontruksi mesin yang terdiri dari mekanisme pengerak, mekanisme saluran masuk,saluran keluar dan mekanisme pengiris. Untuk mekanisme pengiris buah pinang yang menggunakan komponen-komponen utama seperti handel penekan, saluran masuk, piringan pembawa mata pisau, dan pisau pengiris. Sedangkan mekanisme penggerak yang menggunakan komponen-komponen pendukung seperti poros perantara, reduser, roda gigi, pully dan belt. Pada pembuatan mesin ini menggunakan jenis-jenis mesin perkakas diantaranya adalah mesin bubut, mesin gerinda, mesin gerinda potong, mesin gurdi/bor, mesin milling dan mesin pengelasan. Sedangkan komponen-komponen yang dibuat meliputi rangka mesin, poros penggerak, handel penekan, mata pisau pengiris, piringan pembawa mata pisau, saluran masuk, saluran keluar, dan casing penutup. Perhitungan waktu dapat dilakukan dengan merencanakan langkah kerja proses pembuatanan setiap komponen termasuk pengadaan bahan, pengukuran, proses, interval waktu (waktu terbuang) dan finishing. Dari hasil pengerjaan diperoleh waktu total pembuatan untuk 8 komponen dan perakitan adalah 1094,48 menit (18,24 jam).
{"title":"Proses Pembuatan Mesin Pengiris Buah Pinang Model Pisau Rotari Kapasitas 25 Kg/Jam","authors":"M. Irfansyah, Zulkifli B. Lubis, K. Oppusunggu, N. Nurdiana","doi":"10.56862/irajtma.v1i2.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.56862/irajtma.v1i2.12","url":null,"abstract":"Mesin pengiris buah pinang dengan kapasitas 25 kg/jam, memiliki kontruksi mesin yang terdiri dari mekanisme pengerak, mekanisme saluran masuk,saluran keluar dan mekanisme pengiris. Untuk mekanisme pengiris buah pinang yang menggunakan komponen-komponen utama seperti handel penekan, saluran masuk, piringan pembawa mata pisau, dan pisau pengiris. Sedangkan mekanisme penggerak yang menggunakan komponen-komponen pendukung seperti poros perantara, reduser, roda gigi, pully dan belt. Pada pembuatan mesin ini menggunakan jenis-jenis mesin perkakas diantaranya adalah mesin bubut, mesin gerinda, mesin gerinda potong, mesin gurdi/bor, mesin milling dan mesin pengelasan. Sedangkan komponen-komponen yang dibuat meliputi rangka mesin, poros penggerak, handel penekan, mata pisau pengiris, piringan pembawa mata pisau, saluran masuk, saluran keluar, dan casing penutup. Perhitungan waktu dapat dilakukan dengan merencanakan langkah kerja proses pembuatanan setiap komponen termasuk pengadaan bahan, pengukuran, proses, interval waktu (waktu terbuang) dan finishing. Dari hasil pengerjaan diperoleh waktu total pembuatan untuk 8 komponen dan perakitan adalah 1094,48 menit (18,24 jam).","PeriodicalId":437832,"journal":{"name":"IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130630834","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-30DOI: 10.56862/irajtma.v1i2.14
Nurul Hidayat, Achmad Jusuf Zulfikar, I. Iswandi
Bahan komposit telah mengalami perkembangan yang cukup pesat sebagai bahan baru alternatif pengganti bahan-bahan logam. Struktur beton merupakan struktur utama dari suatu bangunan dan akan mengalami penurunan kekuatan mekaniknya seiring dengan waktu pakainya. Dalam studi ini, bahan komposit laminat dari kain jute anyaman akan digunakan sebagai penguat struktur beton. Tujuan penelitian ini ialah mendapatkan kekuatan tarik beton kolom silinder (BKS) yang diperkuat komposit laminat jute (KLJ) dengan metode split tensile test, analisis validitas data hasil uji dengan metode data terdistribusi normal (DTN), dan analisis kekuatan tarik BKS yang diperkuat KLJ berdasarkan hasil uji metode split tensile test. Pengujian tarik belah menggunakan standar ASTM C496 dengan variasi lapisan dari 1 lapis hingga 4 lapis KLJ. Pada masing-masing variasi dilakukan 3 kali pengujian. Pencetakan selubung KLJ pada BKS menggunakan metode Vacuum Bagging. Sebagai perbandingan, dipersiapkan 3 buah spesimen tanpa selubung KLJ sebagai control specimen. Hasil penyelidikan memperlihatkan bahwa pemberian selubung KLJ pada BKS mengakibatkan peningkatan kekuatan tarik belah BKS pada 1, 2, 3, dan 4 selubung KLJ sebesar 62 %, 166 %, 200 %, dan 330 % secara berturut-turut. Dengan demikian, pemberian selubung KLJ berpotensi sebagai bahan penguat struktur BKS.
{"title":"Analisis Metode Split Tensile Test Komposit Laminat Jute Terhadap Kekuatan Tarik Belah Beton Kolom Silinder","authors":"Nurul Hidayat, Achmad Jusuf Zulfikar, I. Iswandi","doi":"10.56862/irajtma.v1i2.14","DOIUrl":"https://doi.org/10.56862/irajtma.v1i2.14","url":null,"abstract":"Bahan komposit telah mengalami perkembangan yang cukup pesat sebagai bahan baru alternatif pengganti bahan-bahan logam. Struktur beton merupakan struktur utama dari suatu bangunan dan akan mengalami penurunan kekuatan mekaniknya seiring dengan waktu pakainya. Dalam studi ini, bahan komposit laminat dari kain jute anyaman akan digunakan sebagai penguat struktur beton. Tujuan penelitian ini ialah mendapatkan kekuatan tarik beton kolom silinder (BKS) yang diperkuat komposit laminat jute (KLJ) dengan metode split tensile test, analisis validitas data hasil uji dengan metode data terdistribusi normal (DTN), dan analisis kekuatan tarik BKS yang diperkuat KLJ berdasarkan hasil uji metode split tensile test. Pengujian tarik belah menggunakan standar ASTM C496 dengan variasi lapisan dari 1 lapis hingga 4 lapis KLJ. Pada masing-masing variasi dilakukan 3 kali pengujian. Pencetakan selubung KLJ pada BKS menggunakan metode Vacuum Bagging. Sebagai perbandingan, dipersiapkan 3 buah spesimen tanpa selubung KLJ sebagai control specimen. Hasil penyelidikan memperlihatkan bahwa pemberian selubung KLJ pada BKS mengakibatkan peningkatan kekuatan tarik belah BKS pada 1, 2, 3, dan 4 selubung KLJ sebesar 62 %, 166 %, 200 %, dan 330 % secara berturut-turut. Dengan demikian, pemberian selubung KLJ berpotensi sebagai bahan penguat struktur BKS.","PeriodicalId":437832,"journal":{"name":"IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA)","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115036546","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-30DOI: 10.56862/irajtma.v1i2.22
Muhammad Idris, I. Hermawan, Verianto Sihombing
Permintaan energi di dunia terus meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Biomassa merupakan sumber energi terbarukan yang berasal dari makhluk hidup yang meliputi tumbuh-tumbuhan, hewan dan produk sampingnya seperti sampah kebun, hasil panen dan sebagainya. Massa 0,0002 kg merupakan massa briket yang di izinkan pada alat uji bom kalorimeter, pengujian dilakukan sebanyak Sembilan kali percobaan pada masing-masing variasi campuran, dimana ada tiga variasi campuran dalam pengujian yaitu level 1 variasi campuran 25% arang cangkang kemiri, 65% arang tempurung kelapa dan 10% tepung kanji, level 2 variasi campuran 65% arang cangkang kemiri, 25% arang tempurung kelapa dan 10% tepung kanji, level 3 variasi campuran 45% arang cangkang kemiri, 45% arang tempurung kelapa dan 10% tepung kanji. Briket adalah bahan bakar yang dipadatkan dan dibentuk dalam cetakan. Hasil data analisis diperoleh menggunakan Minitab20 dengan optimasi produk metode Taguchi. Nilai LHV optimum briket yang direkomendasikan Taguchi didapat dari briket variasi campuran level 2 yaitu 65% arang cangkang kemiri dan 25% arang tempurung kelapa dengan konsentrasi perekat 10%, diperoleh kalor sebesar 23884,252 kJ/kg terhadap uncontrol factor pada saat pengeringan briket yaitu kecepatan angin 0,5 m/s, temperatur lingkungan 37,4 °C, dengan kelembaban udara 46% sedangkan pada pengamatan pengujian di labolatorium nilai LHV optimum berada pada briket variasi campuran level 3 dengan perolehan nilai sebesar 32054,208 kJ/kg dengan variasi campuran yaitu 45% cangkang kemiri dan 45% arang tempurung kelapa dengan konsentrasi perekat 10% tepung kanji.
{"title":"Pengaruh Kombinasi Cangkang Kemiri Dengan Tempurung Kelapa Terhadap Nilai Kalor Briket","authors":"Muhammad Idris, I. Hermawan, Verianto Sihombing","doi":"10.56862/irajtma.v1i2.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.56862/irajtma.v1i2.22","url":null,"abstract":"Permintaan energi di dunia terus meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Biomassa merupakan sumber energi terbarukan yang berasal dari makhluk hidup yang meliputi tumbuh-tumbuhan, hewan dan produk sampingnya seperti sampah kebun, hasil panen dan sebagainya. Massa 0,0002 kg merupakan massa briket yang di izinkan pada alat uji bom kalorimeter, pengujian dilakukan sebanyak Sembilan kali percobaan pada masing-masing variasi campuran, dimana ada tiga variasi campuran dalam pengujian yaitu level 1 variasi campuran 25% arang cangkang kemiri, 65% arang tempurung kelapa dan 10% tepung kanji, level 2 variasi campuran 65% arang cangkang kemiri, 25% arang tempurung kelapa dan 10% tepung kanji, level 3 variasi campuran 45% arang cangkang kemiri, 45% arang tempurung kelapa dan 10% tepung kanji. Briket adalah bahan bakar yang dipadatkan dan dibentuk dalam cetakan. Hasil data analisis diperoleh menggunakan Minitab20 dengan optimasi produk metode Taguchi. Nilai LHV optimum briket yang direkomendasikan Taguchi didapat dari briket variasi campuran level 2 yaitu 65% arang cangkang kemiri dan 25% arang tempurung kelapa dengan konsentrasi perekat 10%, diperoleh kalor sebesar 23884,252 kJ/kg terhadap uncontrol factor pada saat pengeringan briket yaitu kecepatan angin 0,5 m/s, temperatur lingkungan 37,4 °C, dengan kelembaban udara 46% sedangkan pada pengamatan pengujian di labolatorium nilai LHV optimum berada pada briket variasi campuran level 3 dengan perolehan nilai sebesar 32054,208 kJ/kg dengan variasi campuran yaitu 45% cangkang kemiri dan 45% arang tempurung kelapa dengan konsentrasi perekat 10% tepung kanji.","PeriodicalId":437832,"journal":{"name":"IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA)","volume":"111 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116626960","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-30DOI: 10.56862/irajtma.v1i2.21
Pramdya A.T. Lubis, Achmad Zulfikar, I. Iswandi
Tujuan studi ini ialah menghitung jumlah energi yang mampu diserap (ketangguhan) bahan berdasarkan grafik hasil uji tarik belah spesimen beton kolom slinder (BKS) diperkuat komposit laminat jute (KLJ) dan analisis terhadap perbandingan antara kekuatan tarik belah (KTB) dan ketangguhan bahan dari hasil uji tarik belah spesimen BKS diperkuat KLJ. Spesimen uji dicetak berdasarkan standar uji ASTM C496 dengan metode Vacuum Bagging. Variasi spesimen terdiri dari 1 hingga 4 lapis KLJ dan satu variasi tanpa selubung KLJ sebagai spesimen kontrol. Pengujian tarik belah menggunakan alat uji UTM dengan masing-masing variasi dilakukan 3 kali perulangan. Perhitungan Energi Ketangguhan Bahan (EKB) menggunakan metode Integrasi Numerik jenis Trapezoidal. Hasil studi memperlihatkan bahwa pemberian penguat KLJ pada BKS mampu meningkatkan EKB hingga mencapai lebih dari 1000% mulai jumlah selubung 2 lapis. Dengan demikian pemberian KLJ pada BKS dapat direkomendasikan sebagai bahan penguat struktur kolom beton.
{"title":"Analisis Kekuatan Tarik Belah Komposit Laminat Jute sebagai Penguat Beton Kolom Silinder Berdasarkan Metode Penyerapan Energi Bahan","authors":"Pramdya A.T. Lubis, Achmad Zulfikar, I. Iswandi","doi":"10.56862/irajtma.v1i2.21","DOIUrl":"https://doi.org/10.56862/irajtma.v1i2.21","url":null,"abstract":"Tujuan studi ini ialah menghitung jumlah energi yang mampu diserap (ketangguhan) bahan berdasarkan grafik hasil uji tarik belah spesimen beton kolom slinder (BKS) diperkuat komposit laminat jute (KLJ) dan analisis terhadap perbandingan antara kekuatan tarik belah (KTB) dan ketangguhan bahan dari hasil uji tarik belah spesimen BKS diperkuat KLJ. Spesimen uji dicetak berdasarkan standar uji ASTM C496 dengan metode Vacuum Bagging. Variasi spesimen terdiri dari 1 hingga 4 lapis KLJ dan satu variasi tanpa selubung KLJ sebagai spesimen kontrol. Pengujian tarik belah menggunakan alat uji UTM dengan masing-masing variasi dilakukan 3 kali perulangan. Perhitungan Energi Ketangguhan Bahan (EKB) menggunakan metode Integrasi Numerik jenis Trapezoidal. Hasil studi memperlihatkan bahwa pemberian penguat KLJ pada BKS mampu meningkatkan EKB hingga mencapai lebih dari 1000% mulai jumlah selubung 2 lapis. Dengan demikian pemberian KLJ pada BKS dapat direkomendasikan sebagai bahan penguat struktur kolom beton.","PeriodicalId":437832,"journal":{"name":"IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA)","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129919123","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}