Pub Date : 2021-12-15DOI: 10.31258/jipas.9.3.p.235-239
I. Ismail, S. Syaifuddin, Bustari Bustari
Kecamatan Pasir limau kapas merupakan satu satunya Kecamatan di Kabupaten Rokan Hilir yang memiliki potensi kelautan dan perikanan dengan jumlah nelayan 4.560 orang nelayan penuh, 222 orang nelayan sambilan dan 16 orang nelayan musiman. Dilihat dari potensi sumberdaya kelautan dan perikanan di Perairan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau, maka terdapat peluang untuk peningkatan pemanfatan sumberdaya berupa usaha perikanan tangkap oleh masyarakat setempat.Tujuan yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah komposisi hasil tangkapan rawai pada waktu siang dan malam hari yang dilakukan di Kota Penipahan Kecamatan Pasri Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir pada September 2019. Selama penelitian,ikan yang didapat pada hasil tangkapan siang dan malam ada 4 jenis ikan yaitu ikan pari (Dasyatidae), ikan senangin (Eleutheronema tetradactylum), ikan malong (Muraenesox cinereus) dan ikan mata besar (Thunnus obesus). Dimana hasil tangkapan dengan menggunakan menggunakan alat tangkap Rawai adalah sebanyak 668 ekor yang memiliki berat 668 kg, dengan jumlah hasil tangkapan siang hari sebanyak 261 ekor dengan berat 333 kg, sedangkan jumlah hasil tangkapan malam hari sebanyak 407 ekor dengan berat 517 kg. Dapat dilihat bahwa jumlah hasil tangkapan terbanyak tertangkap pada pengoperasian alat tangkap pada malam hari.
{"title":"Komposisi Hasil Tangkapan Rawai Siang dan Malam Hari di Kota Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir","authors":"I. Ismail, S. Syaifuddin, Bustari Bustari","doi":"10.31258/jipas.9.3.p.235-239","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/jipas.9.3.p.235-239","url":null,"abstract":"Kecamatan Pasir limau kapas merupakan satu satunya Kecamatan di Kabupaten Rokan Hilir yang memiliki potensi kelautan dan perikanan dengan jumlah nelayan 4.560 orang nelayan penuh, 222 orang nelayan sambilan dan 16 orang nelayan musiman. Dilihat dari potensi sumberdaya kelautan dan perikanan di Perairan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau, maka terdapat peluang untuk peningkatan pemanfatan sumberdaya berupa usaha perikanan tangkap oleh masyarakat setempat.Tujuan yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah komposisi hasil tangkapan rawai pada waktu siang dan malam hari yang dilakukan di Kota Penipahan Kecamatan Pasri Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir pada September 2019. Selama penelitian,ikan yang didapat pada hasil tangkapan siang dan malam ada 4 jenis ikan yaitu ikan pari (Dasyatidae), ikan senangin (Eleutheronema tetradactylum), ikan malong (Muraenesox cinereus) dan ikan mata besar (Thunnus obesus). Dimana hasil tangkapan dengan menggunakan menggunakan alat tangkap Rawai adalah sebanyak 668 ekor yang memiliki berat 668 kg, dengan jumlah hasil tangkapan siang hari sebanyak 261 ekor dengan berat 333 kg, sedangkan jumlah hasil tangkapan malam hari sebanyak 407 ekor dengan berat 517 kg. Dapat dilihat bahwa jumlah hasil tangkapan terbanyak tertangkap pada pengoperasian alat tangkap pada malam hari.","PeriodicalId":442396,"journal":{"name":"Ilmu Perairan (Aquatic Science)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127402788","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilakukan selama 56 hari dari bulan Februari sampai Maret 2020, yang bertujuan untuk mendapatkan jumlah tepung daun lemna fermentasi terbaik dalam pakan untuk pertumbuhan ikan gurami (Osphronemus gouramy). Ikan gurami yang digunakan memiliki bobot rata-rata 1,74-1,76 g, ikan dipelihara dalam keramba berukuran 1x1x1 m dengan padat tebar 20 ekor/m3. Pakan yang digunakan dalam percobaan menggunakan tepung kedelai yang diganti dengan tepung daun lemna fermentasi, sebanyak 0, 10, 15, 20, dan 25% dengan kandungan protein pakan sebesar 35%. Pakan diberikan tiga kali sehari sebanyak 10% dari berat badan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen satu faktor Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan daun lemna yang difermentasi dalam pakan mampu menggantikan tepung kedelai dan mempengaruhi laju pertumbuhan ikan gurami. Substitusi daun lemna fermentasi 20% merupakan perlakuan terbaik, menghasilkan kecernaan pakan 70,23%, kecernaan protein 81,41, efisiensi pakan 40,31%, retensi protein 31,05%, laju pertumbuhan spesifik 3,77%, dan kelangsungan hidup 98,33%. Hasil pengukuran kualitas air selama penelitian adalah suhu 29-31oC, pH 5-5,6, dan oksigen terlarut 6-8 ppm.
{"title":"Pengaruh Daun Lemna (Lemna minor) Fermentasi pada Pakan terhadap Pertumbuhan Ikan Gurame (Osphronemus gouramy)","authors":"Khairudin Khairudin, Adelina Adelina, Indra Suharman","doi":"10.31258/jipas.9.2.p.108-115","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/jipas.9.2.p.108-115","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan selama 56 hari dari bulan Februari sampai Maret 2020, yang bertujuan untuk mendapatkan jumlah tepung daun lemna fermentasi terbaik dalam pakan untuk pertumbuhan ikan gurami (Osphronemus gouramy). Ikan gurami yang digunakan memiliki bobot rata-rata 1,74-1,76 g, ikan dipelihara dalam keramba berukuran 1x1x1 m dengan padat tebar 20 ekor/m3. Pakan yang digunakan dalam percobaan menggunakan tepung kedelai yang diganti dengan tepung daun lemna fermentasi, sebanyak 0, 10, 15, 20, dan 25% dengan kandungan protein pakan sebesar 35%. Pakan diberikan tiga kali sehari sebanyak 10% dari berat badan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen satu faktor Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan daun lemna yang difermentasi dalam pakan mampu menggantikan tepung kedelai dan mempengaruhi laju pertumbuhan ikan gurami. Substitusi daun lemna fermentasi 20% merupakan perlakuan terbaik, menghasilkan kecernaan pakan 70,23%, kecernaan protein 81,41, efisiensi pakan 40,31%, retensi protein 31,05%, laju pertumbuhan spesifik 3,77%, dan kelangsungan hidup 98,33%. Hasil pengukuran kualitas air selama penelitian adalah suhu 29-31oC, pH 5-5,6, dan oksigen terlarut 6-8 ppm.","PeriodicalId":442396,"journal":{"name":"Ilmu Perairan (Aquatic Science)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124383491","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-22DOI: 10.31258/jipas.9.2.p.99-107
Ardian Putra Firdani, Niken Ayu Pamukas, U. Tang
Belut (Monopterus albus) adalah komoditas perikanan air tawar yang bernilai ekonomi cukup tinggi, permintaan pasar yang tinggi namun ketersediaannya di alam mulai sulit ditemukan maka perlu melakukan peningkatan produksinya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah intensifikasi budidaya belut dengan sistem bioflok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan dosis probiotik terbaik yang ditambahkan ke media pemeliharaan, dalam meningkatkan volume flok, pertumbuhan dan kelulushidupan belut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2020, bertempat di UPT Kolam Percobaan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Hewan uji yang digunakan adalah belut yang berukuran 10-15 cm dengan lama pemeliharaan 40 hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yang terdiri dari lima taraf perlakuan dengan tiga kali ulangan sehingga diperlukan 15 unit percobaan Taraf perlakuan yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut: P0 (Tanpa diberi probiotik boster sel multi 0 ml/L air), P1 (Dosis probiotik boster sel multi 0,6 mL/L air), P2 (0,9 mL/L air), P3 (1,2 mL/L air) dan P4 (1,5 mL/L air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik pada media pemeliharaan belut memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan belut. Dosis 0,9 mL/L memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan bobot multak, laju pertumbuhan spesifik, panjang mutlak, tingkat kelulushidupan masing masing sebesar 18,91 g, 3,59%, 15,53 cm, dan 75,55%. Selanjutnya kualitas air selama penelitian masih dapat ditoleransi oleh belut, seperti suhu berkisar antara 26-30oC, pH 5-7, DO 6,0-7,4 mg/L, dan NH3 0,00001-0,0005 mg/L.
鳗鱼(monop继续阿不路斯)是一种对淡水渔业具有相当大经济价值的商品,市场需求很高,但其自然资源枯竭变得困难,因此有必要增加产量。可以做的一项努力是加强鳗鱼在生物flok系统上的养殖。这项研究的目的是确定添加到维持介质中的最佳益生菌剂量,以提高鳗鱼的体积、生长和长寿。这项研究于2020年6月至7月在廖内大学渔业和海洋学院的试验场进行。使用的动物测试是10-15厘米长的鳗鱼,需要40天的长维修费。这项研究使用完全随机设计(财富)组成的一个因素和申命记三次五待遇水平,需要15这个单位的待遇水平的实验,用于研究如下:P0(没有被益生菌细胞boster多0毫升/ L水),P1(多剂量的益生菌细胞boster 0.6 ml / L)水,P2 (0,9 ml / L), P3 (1.2 ml / L水)和P4 (1.5 ml / L)。研究表明,向鳗鱼养殖场提供益生菌对鳗鱼的生长和长寿产生了影响。0.9毫升/L的剂量对木塔克的平均增长率、具体的生长速度、绝对长度、平均寿命为18.91 g、3.59%、15.53厘米和75.5%。此外,在研究过程中,水的质量仍然可以被鳗鱼所容忍,比如温度在26-30oC、pH 5-7、6 6- 7.4 mg/L和NH3 0.00001 - 0.0005 mg/L之间。
{"title":"Pengaruh Pemberian Probiotik terhadap Laju Pertumbuhan dan Kelulushidupan Belut (Monopterus albus) pada Sistem Bioflok","authors":"Ardian Putra Firdani, Niken Ayu Pamukas, U. Tang","doi":"10.31258/jipas.9.2.p.99-107","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/jipas.9.2.p.99-107","url":null,"abstract":"Belut (Monopterus albus) adalah komoditas perikanan air tawar yang bernilai ekonomi cukup tinggi, permintaan pasar yang tinggi namun ketersediaannya di alam mulai sulit ditemukan maka perlu melakukan peningkatan produksinya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah intensifikasi budidaya belut dengan sistem bioflok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan dosis probiotik terbaik yang ditambahkan ke media pemeliharaan, dalam meningkatkan volume flok, pertumbuhan dan kelulushidupan belut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2020, bertempat di UPT Kolam Percobaan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Hewan uji yang digunakan adalah belut yang berukuran 10-15 cm dengan lama pemeliharaan 40 hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yang terdiri dari lima taraf perlakuan dengan tiga kali ulangan sehingga diperlukan 15 unit percobaan Taraf perlakuan yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut: P0 (Tanpa diberi probiotik boster sel multi 0 ml/L air), P1 (Dosis probiotik boster sel multi 0,6 mL/L air), P2 (0,9 mL/L air), P3 (1,2 mL/L air) dan P4 (1,5 mL/L air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik pada media pemeliharaan belut memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan belut. Dosis 0,9 mL/L memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan bobot multak, laju pertumbuhan spesifik, panjang mutlak, tingkat kelulushidupan masing masing sebesar 18,91 g, 3,59%, 15,53 cm, dan 75,55%. Selanjutnya kualitas air selama penelitian masih dapat ditoleransi oleh belut, seperti suhu berkisar antara 26-30oC, pH 5-7, DO 6,0-7,4 mg/L, dan NH3 0,00001-0,0005 mg/L.","PeriodicalId":442396,"journal":{"name":"Ilmu Perairan (Aquatic Science)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130726765","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-22DOI: 10.31258/jipas.9.2.p.126-133
Febri Ridho Putra, I. Suharman, Adelina Adelina
Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan tanaman air yang memiliki kemampuan berkembang biak dengan cepat dan memiliki nutrisi yang dibutuhkan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan tepung daun eceng gondok difermentasi kombucha dalam pakan untuk pertumbuhan benih ikan mas dan dapat mengetahui dosis yang optimal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2020, persiapan bahan pakan dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ikan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Pemeliharaan ikan dilakukan di Balai Benih Ikan Sei Tibun, Kabupaten kampar, Riau, sedangkan untuk uji proksimat pakan dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Riau. Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan mas (Cyprinus carpio) dengan berat rata-rata 4,5±0,2g sebanyak 475 ekor. Perlakuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut P0 (Tepung eceng gondok 0%: tepung kedelai 100%), P1 (25%:75%), P2 (50%:50%), P3 (75%:25%), dan P4 (100%:0%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi tepung eceng gondok dan tepung kedelai memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan dan kelulushidupan ikan mas (p<0,05). Hasil terbaik terdapat pada P2 (Tepung eceng gondok 50%: tepung kedelai 50%) dengan nilai kecernaan pakan (68,94%), kecernaan protein (85,01%), nilai efisiensi pakan (32,80%±2,03), retensi protein (52,45%±3,21), laju pertumbuhan spesifik (2,76 %/hari), dan Kelulushidupan 100%. Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa tepung eceng gondok terfermentasi sebanyak 50% mampu menggantikan tepung kedelai dalam pemeliharaan ikan mas.
{"title":"Substitusi Tepung Kedelai dengan Tepung Daun Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Terfermentasi untuk Pertumbuhan Benih Ikan Mas (Cyprinus Carpio)","authors":"Febri Ridho Putra, I. Suharman, Adelina Adelina","doi":"10.31258/jipas.9.2.p.126-133","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/jipas.9.2.p.126-133","url":null,"abstract":"Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan tanaman air yang memiliki kemampuan berkembang biak dengan cepat dan memiliki nutrisi yang dibutuhkan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan tepung daun eceng gondok difermentasi kombucha dalam pakan untuk pertumbuhan benih ikan mas dan dapat mengetahui dosis yang optimal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2020, persiapan bahan pakan dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ikan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Pemeliharaan ikan dilakukan di Balai Benih Ikan Sei Tibun, Kabupaten kampar, Riau, sedangkan untuk uji proksimat pakan dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Riau. Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan mas (Cyprinus carpio) dengan berat rata-rata 4,5±0,2g sebanyak 475 ekor. Perlakuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut P0 (Tepung eceng gondok 0%: tepung kedelai 100%), P1 (25%:75%), P2 (50%:50%), P3 (75%:25%), dan P4 (100%:0%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi tepung eceng gondok dan tepung kedelai memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan dan kelulushidupan ikan mas (p<0,05). Hasil terbaik terdapat pada P2 (Tepung eceng gondok 50%: tepung kedelai 50%) dengan nilai kecernaan pakan (68,94%), kecernaan protein (85,01%), nilai efisiensi pakan (32,80%±2,03), retensi protein (52,45%±3,21), laju pertumbuhan spesifik (2,76 %/hari), dan Kelulushidupan 100%. Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa tepung eceng gondok terfermentasi sebanyak 50% mampu menggantikan tepung kedelai dalam pemeliharaan ikan mas.","PeriodicalId":442396,"journal":{"name":"Ilmu Perairan (Aquatic Science)","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126495542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-22DOI: 10.31258/jipas.9.2.p.144-151
Isna Sudirman, Henni Syawal, Iesje Lukistyowati
Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan jenis ikan air tawar yang banyak dikonsumsi. Salah satu penyakit yang biasa menyerang ikan mas adalah Motile Aeromonos Septiceamia yang disebabkan oleh Aeromonas hydrophila. Vaksinasi adalah pemberian vaksin yang tujuan utnuk meningkatkan kekebalan ikan terhadap bakteri A.hydrophila. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil darah merah ikan mas yang diberi vaksin A. hydrophila pada pakan dengan dosis yang berbeda, dan mendapatkan dosis vaksin A. hydrophila terbaik ditambahkan ke pakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menerapkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan empat taraf perlakuan, yaitu adalah Kn (Pemberian pakan tanpa diberi Vaksin A.hydrophila), P1 (Pemberian Vaksin A.hydrophila dengan Dosis 3 mL/Kg pakan), P2 (4 mL/Kg pakan), dan P3 (5 mL/Kg pakan). Ikan dipelihara dalam keramba berukuran 1x1x1 m sebanyak 12 unit. Ikan yang digunakan berukuran 8-10 cm, dipelihara selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian A.hydrophila pada pakan terhadap profil darah merah ikan mas yang dipelihara di keramba (P<0,05). Dosis terbaik pemberian vaksin A.hydrophila pada pakan yaitu 5 mL/kg pakan (P3), dilihat dari gambaran darah merah seperti rata-rata total eritrosit 2,12×106sel/mm3, hemoglobin 8,67 g/dL, kadar hematokrit 34,33%, tingkat perlindungan relatif 66,67%, dan kelulushidupan 97,33 %.
{"title":"Profil Eritrosit Ikan Mas (Cyprinus carpio L) yang Diberi Pakan Mengandung Vaksin Aeromonas hydrophila","authors":"Isna Sudirman, Henni Syawal, Iesje Lukistyowati","doi":"10.31258/jipas.9.2.p.144-151","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/jipas.9.2.p.144-151","url":null,"abstract":"Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan jenis ikan air tawar yang banyak dikonsumsi. Salah satu penyakit yang biasa menyerang ikan mas adalah Motile Aeromonos Septiceamia yang disebabkan oleh Aeromonas hydrophila. Vaksinasi adalah pemberian vaksin yang tujuan utnuk meningkatkan kekebalan ikan terhadap bakteri A.hydrophila. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil darah merah ikan mas yang diberi vaksin A. hydrophila pada pakan dengan dosis yang berbeda, dan mendapatkan dosis vaksin A. hydrophila terbaik ditambahkan ke pakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menerapkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan empat taraf perlakuan, yaitu adalah Kn (Pemberian pakan tanpa diberi Vaksin A.hydrophila), P1 (Pemberian Vaksin A.hydrophila dengan Dosis 3 mL/Kg pakan), P2 (4 mL/Kg pakan), dan P3 (5 mL/Kg pakan). Ikan dipelihara dalam keramba berukuran 1x1x1 m sebanyak 12 unit. Ikan yang digunakan berukuran 8-10 cm, dipelihara selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian A.hydrophila pada pakan terhadap profil darah merah ikan mas yang dipelihara di keramba (P<0,05). Dosis terbaik pemberian vaksin A.hydrophila pada pakan yaitu 5 mL/kg pakan (P3), dilihat dari gambaran darah merah seperti rata-rata total eritrosit 2,12×106sel/mm3, hemoglobin 8,67 g/dL, kadar hematokrit 34,33%, tingkat perlindungan relatif 66,67%, dan kelulushidupan 97,33 %.","PeriodicalId":442396,"journal":{"name":"Ilmu Perairan (Aquatic Science)","volume":"92 8","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114040699","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-22DOI: 10.31258/jipas.9.2.p.162-172
Yozi Ahmad Fadhil, Syafruddin Nasution, Elizal Elizal
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2020 di Ekosistem Mangrove Teluk Mandeh Kabupaten Pesisir Selatan yang bertujuan untuk mengetahui kepadatan, pola sebaran dan ukuran sebaran Terebralia palustris. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Ada lima stasiun yang dipilih di ekosistem mangrove Mandeh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa densitas dari 4,47 menjadi 6,8 ind/m2. Perbedaan densitas Terebralia palustris antar stasiun dianalisis menggunakan One way ANOVA. Hasil uji ANOVA diperoleh nilai signifikansi 0,036 (p value < 0,05) yang menggambarkan bahwa terdapat perbedaan densitas yang nyata dan nyata antar stasiun. Indeks pola sebarannya adalah Id = 1 yang artinya pola sebarannya acak
这项研究在2020年曼德海湾红树林生态系统在9月进行的南方沿海地区旨在探讨的大小和密度,散射模式Terebralia羽palustris。本研究采用的方法是一种调查方法。在红树林曼德生态系统中选择了五个站点。研究结果表明,密度从4.47变成了6.8 ind / m2。车站之间的密度差异Terebralia palustris用One way ANOVA分析。ANOVA测试结果0.036意义(p值value < 0。05)的说明,有真实和车站之间的密度差异。sebarannya模式分类索引Id = 1的意思是随机sebarannya模式
{"title":"Struktur Populasi Gastropoda Terebralia palustris pada Ekosistem Mangrove Teluk Mandeh Kabupaten Pesisir Selatan","authors":"Yozi Ahmad Fadhil, Syafruddin Nasution, Elizal Elizal","doi":"10.31258/jipas.9.2.p.162-172","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/jipas.9.2.p.162-172","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2020 di Ekosistem Mangrove Teluk Mandeh Kabupaten Pesisir Selatan yang bertujuan untuk mengetahui kepadatan, pola sebaran dan ukuran sebaran Terebralia palustris. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Ada lima stasiun yang dipilih di ekosistem mangrove Mandeh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa densitas dari 4,47 menjadi 6,8 ind/m2. Perbedaan densitas Terebralia palustris antar stasiun dianalisis menggunakan One way ANOVA. Hasil uji ANOVA diperoleh nilai signifikansi 0,036 (p value < 0,05) yang menggambarkan bahwa terdapat perbedaan densitas yang nyata dan nyata antar stasiun. Indeks pola sebarannya adalah Id = 1 yang artinya pola sebarannya acak","PeriodicalId":442396,"journal":{"name":"Ilmu Perairan (Aquatic Science)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130585667","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 s/d Februari 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah tepung daun lemna fermentasi dalam pakan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan efisiensi pakan ikan gurami (Osphronemus gouramy). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor, lima taraf perlakuan dan tiga ulangan. Ikan yang digunakan berukuran bobot rata-rata 1,5 g dan panjang 4 cm. Ikan dipelihara dalam keramba berukuran 1 m3 dengan padat tebar 25 ekor/m3. Perlakuan pada penelitian ini adalah pemberian pakan dengan penggantian tepung kedelai dengan tepung daun lemna fermentasi, adapun perlakuannya adalah kontrol P0 (0:100%), P1 (10:90%), P2 (15:85%), P3 (20:80%) dan P4 (25:75%) untuk kandungan protein 30%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung daun lemna fermentasi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan, efisiensi pakan dan retensi protein. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa protein bungkil daun lemna yang difermentasi dapat menggantikan hingga 10% dari tepung kedelai dalam pakan untuk pertumbuhan ikan gurami.
这项研究在2016年12月进行2017 s / d 2。这项研究的目的是确定饲料中发酵的豆叶数量,这影响了番薯饲料(Osphronemus gouramy)的增长和效率。这项研究用一个因素完全随机设计(财富),五和待遇水平三《申命记》。鱼的平均重量为1.5 g, 4厘米(2英寸)长。鱼饲养在keramba大小相当于1 m3和固体流口水25 - m3的尾巴。研究这是饲料喂养的待遇替换面粉发酵大豆与面粉lemna叶子,至于他是控制P0 0:100%), P1 (10:90%), P2 (15:85%) P3(20:80%)和P4(25:75%)蛋白质含量为30%。研究结果表明,发酵小叶对蛋白质的生长、饲料效率和保存有明显的影响。这项研究的结果表明,发酵的豆瓣蛋白可以代替饲料中10%的大豆,以促进鲤鱼的生长。
{"title":"Pengaruh Tepung Daun Lemna (Lemna minor) Fermentasi pada Pakan Formulasi terhadap Pertumbuhan Ikan Gurame (Osphronemus gouramy)","authors":"Slamat Harianto Sukran, Indra Suharman, Adelina Adelina","doi":"10.31258/jipas.9.2.p.86-93","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/jipas.9.2.p.86-93","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 s/d Februari 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah tepung daun lemna fermentasi dalam pakan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan efisiensi pakan ikan gurami (Osphronemus gouramy). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor, lima taraf perlakuan dan tiga ulangan. Ikan yang digunakan berukuran bobot rata-rata 1,5 g dan panjang 4 cm. Ikan dipelihara dalam keramba berukuran 1 m3 dengan padat tebar 25 ekor/m3. Perlakuan pada penelitian ini adalah pemberian pakan dengan penggantian tepung kedelai dengan tepung daun lemna fermentasi, adapun perlakuannya adalah kontrol P0 (0:100%), P1 (10:90%), P2 (15:85%), P3 (20:80%) dan P4 (25:75%) untuk kandungan protein 30%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung daun lemna fermentasi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan, efisiensi pakan dan retensi protein. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa protein bungkil daun lemna yang difermentasi dapat menggantikan hingga 10% dari tepung kedelai dalam pakan untuk pertumbuhan ikan gurami.","PeriodicalId":442396,"journal":{"name":"Ilmu Perairan (Aquatic Science)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122568686","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-22DOI: 10.31258/jipas.9.2.p.152-161
Abdul Alif, Henni Syawal, Morina Riauwaty
Daun bakau R. apiculata memiliki senyawa bioaktif berupa flavonoid, tanin, saponin, dan quinon yang mempunyai daya antioksidan, antibakteri dan antiinflamasi. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November 2019 di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis histopatologi hati dan usus ikan jambal siam (P. hypophthalmus) yang diberi pakan mengandung ekstrak daun R. apiculata. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor 4 taraf perlakuan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah kontrol tanpa penambahan ekstrak daun R. apiculata (P0), dan pemberian pakan dengan tambahan ekstrak daun R. apiculata dosis 1,5 mg/Kg (P1), 1,7 mg/Kg (P2) dan 1,9 mg/Kg (P3) pakan. Ikan yang digunakan berukuran 8-10 cm dan dipelihara di waduk. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 10% dari bobot biomassa ikan dengan frekuensi pemberian sebanyak 3 kali selama 60 hari pemeliharaan. Organ sampel difiksasi menggunakan formalin 10%. Preparat histologi dengan pewarnaan HE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan mengandung ekstrak daun R. apiculata berpengaruh terhadap perubahan histologis hati dan usus ikan jambal siam. Perubahan yang terjadi pada hati ikan yaitu hemoragi, hipertropi dan nekrosis, sedangkan pada usus terjadi perubahan histologis berupa hemoragi, edema, proliferasi sel goblet, degenerasi vakuola dan nekrosis. Dosis terbaik terdapat pada P1 yaitu sebesar 1,5mg/Kg pakan. Parameter kualitas air selama penelitian yaitu suhu 28-29.50C; pH 6,1-6,8; DO 6,4-6,9ppm; dan NH3 0,04-0,08ppm.
{"title":"Histopatologi Hati dan Usus Ikan Jambal Siam (Pangasionodon hypophthalmus) yang Diberi Pakan Mengandung Ekstrak Daun Rhizophora apiculata","authors":"Abdul Alif, Henni Syawal, Morina Riauwaty","doi":"10.31258/jipas.9.2.p.152-161","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/jipas.9.2.p.152-161","url":null,"abstract":"Daun bakau R. apiculata memiliki senyawa bioaktif berupa flavonoid, tanin, saponin, dan quinon yang mempunyai daya antioksidan, antibakteri dan antiinflamasi. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November 2019 di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis histopatologi hati dan usus ikan jambal siam (P. hypophthalmus) yang diberi pakan mengandung ekstrak daun R. apiculata. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor 4 taraf perlakuan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah kontrol tanpa penambahan ekstrak daun R. apiculata (P0), dan pemberian pakan dengan tambahan ekstrak daun R. apiculata dosis 1,5 mg/Kg (P1), 1,7 mg/Kg (P2) dan 1,9 mg/Kg (P3) pakan. Ikan yang digunakan berukuran 8-10 cm dan dipelihara di waduk. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 10% dari bobot biomassa ikan dengan frekuensi pemberian sebanyak 3 kali selama 60 hari pemeliharaan. Organ sampel difiksasi menggunakan formalin 10%. Preparat histologi dengan pewarnaan HE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan mengandung ekstrak daun R. apiculata berpengaruh terhadap perubahan histologis hati dan usus ikan jambal siam. Perubahan yang terjadi pada hati ikan yaitu hemoragi, hipertropi dan nekrosis, sedangkan pada usus terjadi perubahan histologis berupa hemoragi, edema, proliferasi sel goblet, degenerasi vakuola dan nekrosis. Dosis terbaik terdapat pada P1 yaitu sebesar 1,5mg/Kg pakan. Parameter kualitas air selama penelitian yaitu suhu 28-29.50C; pH 6,1-6,8; DO 6,4-6,9ppm; dan NH3 0,04-0,08ppm.","PeriodicalId":442396,"journal":{"name":"Ilmu Perairan (Aquatic Science)","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133642203","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-22DOI: 10.31258/jipas.9.2.p.116-125
Kiky Dirgantara Ginting, Morina Riauwaty, Henni Syawal
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2020 di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis terbaik pemberian pakan mengandung kunyit (Curcuma domestica Val.) pada ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) untuk mencegah infeksi Aeromonas hydrophila. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor lima taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah Kn (kontrol, tanpa kunyit), Kp (tanpa kunyit dan diuji tantang dengan A. hydrophila), P1 (0,5 g kunyit/kg pelet dan diuji tantang dengan A. hydrophila), P2 (0,7 g/kg), P3 (0,9 g/kg pelet). Ikan dipelihara selama 45 hari dalam akuarium berukuran 40x30x30 cm dengan padat tebar 1 ekor/ 3 L air. Uji tantang dengan A. hydrophila kepadatan 108 CFU/mL sebanyak 0,1 mL/ekor dilakukan pada hari ke-30. Setelah uji tantang ikan kembali dipelihara hingga hari ke- 45. Pada perlakuan Kp dan P1 menunjukkan gejala klinis berupa produksi lendir berlebih, warna pucat, pergerakan tidak normal, mata buram, nafsu makan berkurang, dan sirip geripis. Pemberian pakan mengandung kunyit pada ikan lele dumbo untuk mencegah infeksi A. hydrophila. Dosis terbaik pemberian pakan mengandung kunyit adalah 0,9 g/kg pelet yang ditandai dengan total leukosit 11,29x104 sel/mm3, kadar leukokrit 1,33%, limfosit 79,66%, monosit 12,00%, neutrofil 7,00%, aktivitas fagositosis 34,66%, dan kelulushidupan ikan 80,00%.
{"title":"Diferensiasi Leukosit Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) yang diberi Pakan Mengandung Kunyit (Curcuma domestica Val.) dan Diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila","authors":"Kiky Dirgantara Ginting, Morina Riauwaty, Henni Syawal","doi":"10.31258/jipas.9.2.p.116-125","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/jipas.9.2.p.116-125","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2020 di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis terbaik pemberian pakan mengandung kunyit (Curcuma domestica Val.) pada ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) untuk mencegah infeksi Aeromonas hydrophila. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor lima taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah Kn (kontrol, tanpa kunyit), Kp (tanpa kunyit dan diuji tantang dengan A. hydrophila), P1 (0,5 g kunyit/kg pelet dan diuji tantang dengan A. hydrophila), P2 (0,7 g/kg), P3 (0,9 g/kg pelet). Ikan dipelihara selama 45 hari dalam akuarium berukuran 40x30x30 cm dengan padat tebar 1 ekor/ 3 L air. Uji tantang dengan A. hydrophila kepadatan 108 CFU/mL sebanyak 0,1 mL/ekor dilakukan pada hari ke-30. Setelah uji tantang ikan kembali dipelihara hingga hari ke- 45. Pada perlakuan Kp dan P1 menunjukkan gejala klinis berupa produksi lendir berlebih, warna pucat, pergerakan tidak normal, mata buram, nafsu makan berkurang, dan sirip geripis. Pemberian pakan mengandung kunyit pada ikan lele dumbo untuk mencegah infeksi A. hydrophila. Dosis terbaik pemberian pakan mengandung kunyit adalah 0,9 g/kg pelet yang ditandai dengan total leukosit 11,29x104 sel/mm3, kadar leukokrit 1,33%, limfosit 79,66%, monosit 12,00%, neutrofil 7,00%, aktivitas fagositosis 34,66%, dan kelulushidupan ikan 80,00%.","PeriodicalId":442396,"journal":{"name":"Ilmu Perairan (Aquatic Science)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126315158","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-22DOI: 10.31258/jipas.9.2.p.134-143
Rabil Yusuf, Morina Riauwaty, Henni Syawal
Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan respon imun spesifik ikan terhadap suatu penyakit. Tujuan penelitian adalah mendapatkan lama waktu perendaman ikan dalam larutan vaksin HydroVac yang optimal dalam meningkatkan respons imun spesifik ikan patin siam dilihat dari total leukosit, diferensiasi leukosit dan aktivitas fagositosis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan lima taraf perlakuan, adapun perlakuan pada penelitian adalah: Kn (tanpa perendaman vaksin HydroVac dan tanpa diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila), Kp (tanpa perendaman vaksin HydroVac dan diinfeksi bakteri A. hydrophila), P1 (Perendaman vaksin HydroVac selama 15 menit), P2 (Perendaman selama 30 menit), dan P3 (Perendaman selama 45 menit), serta diujitantang bakteri A. hydrophila). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perendaman dengan vaksin HydroVac dapat meningkatkan respons imun non-spesifik ikan patin siam yang terinfeksi bakteri A.hydrophila. Waktu perendaman selama 30 menit merupakan hasil terbaik untuk meningkatkan respons imunitas ikan patin siam yang terinfeksi bakteri A. hydrophila dilihat dari hasil total leukosit 9,12×104 sel/mm3, kadar leukokrit 1,67%, diferensiasi leukosit (limfosit 82,33%, monosit 8,67% dan neutrofil 9,00%), nilai aktivitas fagositosis 34,67%, dan tingkat perlindungan relatif 83,33%.
{"title":"Efek Perendaman Ikan Patin Siam (Pangasionodon hypophthalmus) dalam Larutan Vaksin HydroVac terhadap Diferensiasi Leukosit","authors":"Rabil Yusuf, Morina Riauwaty, Henni Syawal","doi":"10.31258/jipas.9.2.p.134-143","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/jipas.9.2.p.134-143","url":null,"abstract":"Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan respon imun spesifik ikan terhadap suatu penyakit. Tujuan penelitian adalah mendapatkan lama waktu perendaman ikan dalam larutan vaksin HydroVac yang optimal dalam meningkatkan respons imun spesifik ikan patin siam dilihat dari total leukosit, diferensiasi leukosit dan aktivitas fagositosis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan lima taraf perlakuan, adapun perlakuan pada penelitian adalah: Kn (tanpa perendaman vaksin HydroVac dan tanpa diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila), Kp (tanpa perendaman vaksin HydroVac dan diinfeksi bakteri A. hydrophila), P1 (Perendaman vaksin HydroVac selama 15 menit), P2 (Perendaman selama 30 menit), dan P3 (Perendaman selama 45 menit), serta diujitantang bakteri A. hydrophila). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perendaman dengan vaksin HydroVac dapat meningkatkan respons imun non-spesifik ikan patin siam yang terinfeksi bakteri A.hydrophila. Waktu perendaman selama 30 menit merupakan hasil terbaik untuk meningkatkan respons imunitas ikan patin siam yang terinfeksi bakteri A. hydrophila dilihat dari hasil total leukosit 9,12×104 sel/mm3, kadar leukokrit 1,67%, diferensiasi leukosit (limfosit 82,33%, monosit 8,67% dan neutrofil 9,00%), nilai aktivitas fagositosis 34,67%, dan tingkat perlindungan relatif 83,33%.","PeriodicalId":442396,"journal":{"name":"Ilmu Perairan (Aquatic Science)","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133640931","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}