Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ekspresi-ekspresi dan perspektif bahasa yang munculdalam analisis wacana berita sosial surat kabar Harian Kompas. Hasil penelitian ini diharapkan dapatmenambah wawasan tentang wacana kritis. Tenik dalam penelitian ini adalah wacana kritis berita sosialyang ada dalam surat kabar harian kompas April 2021. Hasil penelitian ini antara lain: modalitas(kebenaran 15 temuan atau 25%; keinginan 10 temuan atau 16,70%; keharusan 4 temuan atau 8,30 %)dan perspektif (promasyarakat 16 temuan atau 26,70%; propemerintah 11 temuan atau 18,30%; netral 3temuan 5%). Terkait dengan pembelajaran bahasa Indonesia, Penelitian ini dapat digunakan untukmengetahui teks berita dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Sedangkan pada silabus kurikulum 2013dijelaskan bahwa teks berita merupakan salah satu bahan ajar yang perlu diajarkan di kelas VIII sekolahmenengah pertama, teks berita merupakan pokok yang tercantum dalam Kompetensi Dasar 3.1 dan 4.1.Kata Kunci: Wacana Kritis, Berita Sosial, Kompas.
{"title":"ANALISIS WACANA KRITIS PADA BERITA SOSIAL SURAT KABAR HARIAN KOMPAS DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA","authors":"Ade Puspitasari, Endang Wiyanti, Ifran Nutriputra","doi":"10.30998/.v1i2.6270","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/.v1i2.6270","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ekspresi-ekspresi dan perspektif bahasa yang munculdalam analisis wacana berita sosial surat kabar Harian Kompas. Hasil penelitian ini diharapkan dapatmenambah wawasan tentang wacana kritis. Tenik dalam penelitian ini adalah wacana kritis berita sosialyang ada dalam surat kabar harian kompas April 2021. Hasil penelitian ini antara lain: modalitas(kebenaran 15 temuan atau 25%; keinginan 10 temuan atau 16,70%; keharusan 4 temuan atau 8,30 %)dan perspektif (promasyarakat 16 temuan atau 26,70%; propemerintah 11 temuan atau 18,30%; netral 3temuan 5%). Terkait dengan pembelajaran bahasa Indonesia, Penelitian ini dapat digunakan untukmengetahui teks berita dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Sedangkan pada silabus kurikulum 2013dijelaskan bahwa teks berita merupakan salah satu bahan ajar yang perlu diajarkan di kelas VIII sekolahmenengah pertama, teks berita merupakan pokok yang tercantum dalam Kompetensi Dasar 3.1 dan 4.1.Kata Kunci: Wacana Kritis, Berita Sosial, Kompas.","PeriodicalId":447133,"journal":{"name":"Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia","volume":"81 9","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114105544","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh metode resitasi terhadap keterampilan menulis teks narasi. Jenis penelitian ini adalah jenis eksperimen dengan metode kuantitatif. Sampel yang digunakan adalah kelas VII SMP Bina Citra Mandiri yang berjumlah 50 siswa. Desain yang digunakan adalah eksperimen dengan kelompok siswa yang diajar menggunakan metode demonstrasi dan kontrol dengan kelompok siswa yang diajar dengan melalui metode ceramah. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas VII SMP Bina Citra Mandiri tahun ajaran 2020/2021 dengan jumlah 50 peserta didik. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 siswa, yakni 24 siswa kelas VII-A sebagai kelas eksperimen dan 26 siswa kelas VII-B sebagai kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis data deskriptif diperoleh nilai rata-rata sebesar 80,12 pada kelas yang diajarkan menggunakan metode resitasi, sedangkan kelas yang diajarkan dengan metode konvensional diperoleh nilai rata-rata sebesar 68,34. Uji normalitas yang dilakukan menunjukan bahwa kedua data tersebut berdistribusi normal. Dilihat dari uji homogenitas menunjukan bahwa kedua varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat homogen karena diperoleh hasil Fhitung 5,4204 < Ftabel 12,592. Dalam pengujian hipotesis pada taraf signifikan bahwa ttabel = t (α = 0,05 dk = n1 + n2 – 2 = 48) nilai ttabel untuk α = 0,05 dan dk = 48 yaitu ttabel = 1,677. Karena thitung >ttabel atau 7,6 > 1,677. Maka Ho ditolak. Artinya terdapat pengaruh metode resitasi terhadap keterampilan menulis teks narasi. Kata Kunci: Metode Resitasi, Keterampilan Menulis, Narasi
{"title":"PENGARUH METODE RESITASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP BINA CITRA MANDIRI","authors":"Nanang Heryana, Erna Megawati, Jatut Yoga Prameswari","doi":"10.30998/.v1i2.6278","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/.v1i2.6278","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh metode resitasi terhadap keterampilan menulis teks narasi. Jenis penelitian ini adalah jenis eksperimen dengan metode kuantitatif. Sampel yang digunakan adalah kelas VII SMP Bina Citra Mandiri yang berjumlah 50 siswa. Desain yang digunakan adalah eksperimen dengan kelompok siswa yang diajar menggunakan metode demonstrasi dan kontrol dengan kelompok siswa yang diajar dengan melalui metode ceramah. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas VII SMP Bina Citra Mandiri tahun ajaran 2020/2021 dengan jumlah 50 peserta didik. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 siswa, yakni 24 siswa kelas VII-A sebagai kelas eksperimen dan 26 siswa kelas VII-B sebagai kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis data deskriptif diperoleh nilai rata-rata sebesar 80,12 pada kelas yang diajarkan menggunakan metode resitasi, sedangkan kelas yang diajarkan dengan metode konvensional diperoleh nilai rata-rata sebesar 68,34. Uji normalitas yang dilakukan menunjukan bahwa kedua data tersebut berdistribusi normal. Dilihat dari uji homogenitas menunjukan bahwa kedua varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat homogen karena diperoleh hasil Fhitung 5,4204 < Ftabel 12,592. Dalam pengujian hipotesis pada taraf signifikan bahwa ttabel = t (α = 0,05 dk = n1 + n2 – 2 = 48) nilai ttabel untuk α = 0,05 dan dk = 48 yaitu ttabel = 1,677. Karena thitung >ttabel atau 7,6 > 1,677. Maka Ho ditolak. Artinya terdapat pengaruh metode resitasi terhadap keterampilan menulis teks narasi. Kata Kunci: Metode Resitasi, Keterampilan Menulis, Narasi","PeriodicalId":447133,"journal":{"name":"Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128905141","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis konsep naluri kematian dari perilaku tokoh Aldrich dalam novel My Psychopath Boy Friend. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Konsep naluri kematian yang mendominasi perilaku tokoh Aldrich dalam novel My Psychopath Boy Friend adalah konsep kebencian dengan 21 temuan dari total 51 temuan atau 41,18 %, A membunuh tokoh lain sebanyak 9 temuan dari atau 17,65 %, tindakan yang menjerumuskan bunuh diri mencapai 19 temuan atau 37,25 %, bunuh diri karena kesedihan, bunuh diri karena penyesalan, dan death wish tidak ditemukan 0 atau 0%, dan untuk tindakan pengrusakan diri mencapai 2 temuan atau 3,92 % . Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa konsep kebencian dari perilaku tokoh Aldrich dalam novel My Psychopath Boy Friend sangat mendominasi isi dari cerita. Hal itu disebabkan konsep kebencian berperan dalam konsep naluri kematian khususnya perilaku tokoh dalam novel. Kata Kunci: Naluri Kematian, Novel, Perilaku, Tokoh Aldrich.
这项研究的目的是在我精神错乱的男朋友朋友的小说中发现和分析奥尔德里奇行为的死亡本能的概念。本研究采用的方法是一种带有内容分析技术的定性描述性方法。死亡的本能支配行为的概念我小说中的人物奥尔德里奇Psychopath Boy Friend概念是仇恨的21项不当行为完全51或41.18 %,发现A杀死另一个人物或17.65 %的多达9发现,把自杀的行为达到19或37,25 %,发现自杀,因为悲伤、悔恨而自杀和死亡愿望没有发现任何0或0%,发现自我破坏的行为达到2或3,92 %。从这些结果可以看出,在我精神错乱的男友朋友的小说中,奥尔德里奇行为的仇恨观念在内容中占据了主导地位。这是因为仇恨的概念在小说中扮演着死亡本能尤其是角色行为的概念。关键词:死亡本能,小说,行为,奥尔德里奇的角色。
{"title":"KONSEP NALURI KEMATIAN DARI PERILAKU TOKOH ALDRICH DALAM NOVEL MY PSYCHOPATH BOY FRIEND DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA","authors":"Eko Yulia Pangestuti, Hilda Hilaliyah, Sangaji Niken Hapsari","doi":"10.30998/.v1i2.6285","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/.v1i2.6285","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis konsep naluri kematian dari perilaku tokoh Aldrich dalam novel My Psychopath Boy Friend. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Konsep naluri kematian yang mendominasi perilaku tokoh Aldrich dalam novel My Psychopath Boy Friend adalah konsep kebencian dengan 21 temuan dari total 51 temuan atau 41,18 %, A membunuh tokoh lain sebanyak 9 temuan dari atau 17,65 %, tindakan yang menjerumuskan bunuh diri mencapai 19 temuan atau 37,25 %, bunuh diri karena kesedihan, bunuh diri karena penyesalan, dan death wish tidak ditemukan 0 atau 0%, dan untuk tindakan pengrusakan diri mencapai 2 temuan atau 3,92 % . Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa konsep kebencian dari perilaku tokoh Aldrich dalam novel My Psychopath Boy Friend sangat mendominasi isi dari cerita. Hal itu disebabkan konsep kebencian berperan dalam konsep naluri kematian khususnya perilaku tokoh dalam novel. Kata Kunci: Naluri Kematian, Novel, Perilaku, Tokoh Aldrich. ","PeriodicalId":447133,"journal":{"name":"Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128189391","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sartika Sartika, Achmad Muzaki, Akhmad Khoiril Anam
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis Makna Idiomatik pada Novel Orang-Orang Biasa Karya Andrea Hirata untuk mengungkap idiom sebagian dan idiom penuh, selain itu peneliti berharap agar para pembaca lebih memahami idiom tersebut. Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis makna idoma pada surat kabar ini adalah metode analisis deskriptif yang berarti penulis mencari bahan atau sumber data melalui buku-buku yang relevan sebagai landasan teori, fokusnya makna idiomatik yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu idomatik sebagian dan idiomatik penuh yang ada di dalam novel Orang-Orang Biasa Karya Andrea Hirata. Hasil penelitian menggambarkan makna idiomatik penuh yang paling banyak muncul, dibandingkan idiomatik sebagian dengan persentase sebagai berikut: dari 45 idiom yang ditemukan terdapat idiomatik penuh ditemukan sebanyak 60% atau setara dengan 27 temuan data dan idiomatik sebagian ditemukan sebanyak 40% atau setara dengan 18 temuan data. Makna Idiomatik pada Novel Orang-Orang Biasa Karya Andrea Hirata terbagi menjadi dua bagian yaitu idiom penuh dan idiom sebagian. Idiom penuh yang sering muncul di novel Orang- Orang Biasa Karya Andrea Hirata setiap edisinya dibandingkan idiom sebagian.Kata Kunci: Makna Idiomatik, Novel, Pembelajaran Bahasa Indonesia.
{"title":"MAKNA IDIOMATIK PADA NOVEL ORANG-ORANG BIASA KARYA ANDREA HIRATA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA","authors":"Sartika Sartika, Achmad Muzaki, Akhmad Khoiril Anam","doi":"10.30998/.v1i2.6286","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/.v1i2.6286","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis Makna Idiomatik pada Novel Orang-Orang Biasa Karya Andrea Hirata untuk mengungkap idiom sebagian dan idiom penuh, selain itu peneliti berharap agar para pembaca lebih memahami idiom tersebut. Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis makna idoma pada surat kabar ini adalah metode analisis deskriptif yang berarti penulis mencari bahan atau sumber data melalui buku-buku yang relevan sebagai landasan teori, fokusnya makna idiomatik yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu idomatik sebagian dan idiomatik penuh yang ada di dalam novel Orang-Orang Biasa Karya Andrea Hirata. Hasil penelitian menggambarkan makna idiomatik penuh yang paling banyak muncul, dibandingkan idiomatik sebagian dengan persentase sebagai berikut: dari 45 idiom yang ditemukan terdapat idiomatik penuh ditemukan sebanyak 60% atau setara dengan 27 temuan data dan idiomatik sebagian ditemukan sebanyak 40% atau setara dengan 18 temuan data. Makna Idiomatik pada Novel Orang-Orang Biasa Karya Andrea Hirata terbagi menjadi dua bagian yaitu idiom penuh dan idiom sebagian. Idiom penuh yang sering muncul di novel Orang- Orang Biasa Karya Andrea Hirata setiap edisinya dibandingkan idiom sebagian.Kata Kunci: Makna Idiomatik, Novel, Pembelajaran Bahasa Indonesia.","PeriodicalId":447133,"journal":{"name":"Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132211077","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguraikan: (1) minat membaca pada siswa kelas X SMA Negeri 8 OKU. (2) untuk mengetahui keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas X SMA Negeri 8 OKU. (3) untuk mengetahui hubungan antara minat membaca dengan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas X SMA Negeri 8 OKU. Metode penelitian ini adalah metode survei dengan analisis korelasional meggunakan tes kuisioner dan tes soal pilihan ganda. Data dianalisis dengan analisis deskripsi, analisis persyaratan data, dan teknik uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat membaca pada kelas X SMA Negeri 8 OKU berada pada kategori tinggi sedangkan eterampilan membaca pemahaman pada siswa Pada kelas X SMA Negeri 8 OKU masih menduduki kategori rendah atau kurang dibawah KKM 70,00 sehingga perlu ditingkatkan. Berdasarkan pengujian hipotesis statistik dengan menggunakan uji t diperoleh thitung = 4,50 > ttabel= 2,042, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat membaca dengan keterampilan membaca pemahaman. Kata Kunci: Minat Membaca; Keterampilan Membaca Pemahaman
{"title":"HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 OKU","authors":"Pungki Yuliana, Nur Irwansyah, Azhari Ikhwati","doi":"10.30998/.v1i2.6279","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/.v1i2.6279","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguraikan: (1) minat membaca pada siswa kelas X SMA Negeri 8 OKU. (2) untuk mengetahui keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas X SMA Negeri 8 OKU. (3) untuk mengetahui hubungan antara minat membaca dengan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas X SMA Negeri 8 OKU. Metode penelitian ini adalah metode survei dengan analisis korelasional meggunakan tes kuisioner dan tes soal pilihan ganda. Data dianalisis dengan analisis deskripsi, analisis persyaratan data, dan teknik uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat membaca pada kelas X SMA Negeri 8 OKU berada pada kategori tinggi sedangkan eterampilan membaca pemahaman pada siswa Pada kelas X SMA Negeri 8 OKU masih menduduki kategori rendah atau kurang dibawah KKM 70,00 sehingga perlu ditingkatkan. Berdasarkan pengujian hipotesis statistik dengan menggunakan uji t diperoleh thitung = 4,50 > ttabel= 2,042, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat membaca dengan keterampilan membaca pemahaman. Kata Kunci: Minat Membaca; Keterampilan Membaca Pemahaman ","PeriodicalId":447133,"journal":{"name":"Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia","volume":"280 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121467845","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur batin pada puisi-puisi Soe Hok Gie dalam buku Sekali Lagi dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripsi kualitatif. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik studi kepustakaan. Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat delapan puisi Soe Hok Gie dalam buku Sekali Lagi yaitu puisi dengan judul Pesan, Sebuah Tanya, Cinta, Cita-Cita, Kepada Pejuang-Pejuang Lama, Mandalawangi Pangrango, Hidup, dan Tentang Kemerdekaan. Hasil penelitian analisis struktur batin puisi terdiri dari tema, nada, rasa, dan amanat. Tema yang ditemukan dalam puisi-puisi Soe Hok Gie yaitu tema mengenai Ketuhanan, Kemanusiaan, Patriotisme, Cinta Kasih, Demokrasi, dan Keadilan Sosial. Kemudian nada yang terdapat dalam puisi-puisi Soek Ho Gie terdiri dari nada Sinis, Optimis, dan Khusyuk. Selain itu, dapat diketahui perasaan yang diungkapkan dalam puisi-puisi Soe Hok Gie teridiri dari perasaan Santai, Marah, Terharu, Berharap, dan Gembira. Kata Kunci: Struktur Batin, Puisi Soe Hok Gie, Buku Sekali Lagi
本研究的目的是再次了解索霍克诗歌的内在结构,以及它们对印尼语学习的影响。本研究采用一种定性描述方法。至于本研究使用的方法与文献研究技术有关。根据这项研究的分析,作者可以得出结论,这本书中再一次有八首索霍克吉诗,这些诗的标题是:向老战士、彭兰戈人、生活和自由的信息、问题、爱、目标。对诗歌结构的分析分析的结果包括主题、语气、品味和委托。在索霍克诗歌中找到的主题是关于神性、人性、爱国主义、爱、民主和社会正义。Soek Ho Gie诗歌中的音调随后是一种愤世嫉俗、乐观和庄严的基调。除此之外,你还可以在诗歌中找到放松、愤怒、激动、希望和兴奋的感觉。关键词:内在结构,一首关于Soe Hok Gie的诗,再次预订
{"title":"ANALISIS STRUKTUR BATIN PADA PUISI-PUISI SOE HOK GIE DALAM BUKU SEKALI LAGI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA","authors":"A. Azis, Chadis Chadis, Tio Zulfan Amri","doi":"10.30998/.v1i2.6282","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/.v1i2.6282","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur batin pada puisi-puisi Soe Hok Gie dalam buku Sekali Lagi dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripsi kualitatif. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik studi kepustakaan. Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat delapan puisi Soe Hok Gie dalam buku Sekali Lagi yaitu puisi dengan judul Pesan, Sebuah Tanya, Cinta, Cita-Cita, Kepada Pejuang-Pejuang Lama, Mandalawangi Pangrango, Hidup, dan Tentang Kemerdekaan. Hasil penelitian analisis struktur batin puisi terdiri dari tema, nada, rasa, dan amanat. Tema yang ditemukan dalam puisi-puisi Soe Hok Gie yaitu tema mengenai Ketuhanan, Kemanusiaan, Patriotisme, Cinta Kasih, Demokrasi, dan Keadilan Sosial. Kemudian nada yang terdapat dalam puisi-puisi Soek Ho Gie terdiri dari nada Sinis, Optimis, dan Khusyuk. Selain itu, dapat diketahui perasaan yang diungkapkan dalam puisi-puisi Soe Hok Gie teridiri dari perasaan Santai, Marah, Terharu, Berharap, dan Gembira. Kata Kunci: Struktur Batin, Puisi Soe Hok Gie, Buku Sekali Lagi","PeriodicalId":447133,"journal":{"name":"Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128201109","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rufita Ayu Nursukma, Chadis Chadis, Ahmad Khairil Anam
Tujuan penelitian ini untuk meninjau semiotika pada lirik lagu album Mantra-Mantra karyaKunto Aji dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Metode penelitian yangdigunakan untuk meninjau lirik lagu ini menggunakan analisis deskriptif bertujuan untukmendeskripsikan secara objektif tentang semiotik yang terdapat dalam lirik lagu album MantraMantra karya Kunto Aji. Dalam lirik album lagu ini mempunyai sign (tanda) yang menjaditema utama yaitu kesehatan mental seseorang. Setelah meninjau semiotik, penulis dapatmenyimpulkan data yang diperoleh bahwa pencipta lagu atau penulis lagu album MantraMantra ini dominan menggunakan tanda semiotik sign (tanda) jenis qualisign (sifat tanda),yaitu terdapat pada 19 bait dengan persentase 47,5 % disusul oleh sinsigns (tampilan tanda)dengan persentase 42,5%, lalu legisigns (konvensi tanda) dengan persentase 10%.Kata Kunci: semiotik, lirik lagu, album, bahasa Indonesia
{"title":"TINJAUAN SEMIOTIK DALAM LIRIK LAGU ALBUM MANTRAMANTRA KARYA KUNTO AJI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA","authors":"Rufita Ayu Nursukma, Chadis Chadis, Ahmad Khairil Anam","doi":"10.30998/.v1i2.6272","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/.v1i2.6272","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk meninjau semiotika pada lirik lagu album Mantra-Mantra karyaKunto Aji dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Metode penelitian yangdigunakan untuk meninjau lirik lagu ini menggunakan analisis deskriptif bertujuan untukmendeskripsikan secara objektif tentang semiotik yang terdapat dalam lirik lagu album MantraMantra karya Kunto Aji. Dalam lirik album lagu ini mempunyai sign (tanda) yang menjaditema utama yaitu kesehatan mental seseorang. Setelah meninjau semiotik, penulis dapatmenyimpulkan data yang diperoleh bahwa pencipta lagu atau penulis lagu album MantraMantra ini dominan menggunakan tanda semiotik sign (tanda) jenis qualisign (sifat tanda),yaitu terdapat pada 19 bait dengan persentase 47,5 % disusul oleh sinsigns (tampilan tanda)dengan persentase 42,5%, lalu legisigns (konvensi tanda) dengan persentase 10%.Kata Kunci: semiotik, lirik lagu, album, bahasa Indonesia","PeriodicalId":447133,"journal":{"name":"Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128735609","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bela Citra Sukasta, Heppy Atmapratiwi, Ridhowati Ridhowati
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran daring terhadap kemampuan menyimak dalam mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IX MTs Nurul Hidayah Jakarta. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain penelitian one-group pretest-posttest. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa MTs Nurul Hidayah sebanyak 69 siswa terdiri dari 39 laki-laki dan 30 perempuan. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX sejumlah 30 siswaHasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh signifikan penggunaan metode pembelajaran daring bentuk web centric course terhadap kemampuan menyimak pada siswa kelas IX MTs Nurul Hidayah Jakarta, karena metode tersebut menghasilkan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata dari hasil pembelajaran yang menggunakan bentuk web course. Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh nilai = 19,80 dan untuk menentukan nilai berdasarkan taraf signifikan α = 0,05 dan dk = 30 – 1 = 29 yaitu = 1,699. Ternyata nilai > atau 19,80 > 1,699. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ditolak yang artinya ada pengaruh signifikan dalam kemampuan menyimak menggunakan metode pembelajaran daring pada siswa kelas IX MTs Nurul Hidayah Jakarta Kata Kunci: Metode pembelajaran, daring, menyimak, siswa
{"title":"PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DARING TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IX MTS NURUL HIDAYAH JAKARTA","authors":"Bela Citra Sukasta, Heppy Atmapratiwi, Ridhowati Ridhowati","doi":"10.30998/.v1i2.6281","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/.v1i2.6281","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran daring terhadap kemampuan menyimak dalam mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IX MTs Nurul Hidayah Jakarta. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain penelitian one-group pretest-posttest. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa MTs Nurul Hidayah sebanyak 69 siswa terdiri dari 39 laki-laki dan 30 perempuan. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX sejumlah 30 siswaHasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh signifikan penggunaan metode pembelajaran daring bentuk web centric course terhadap kemampuan menyimak pada siswa kelas IX MTs Nurul Hidayah Jakarta, karena metode tersebut menghasilkan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata dari hasil pembelajaran yang menggunakan bentuk web course. Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh nilai = 19,80 dan untuk menentukan nilai berdasarkan taraf signifikan α = 0,05 dan dk = 30 – 1 = 29 yaitu = 1,699. Ternyata nilai > atau 19,80 > 1,699. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ditolak yang artinya ada pengaruh signifikan dalam kemampuan menyimak menggunakan metode pembelajaran daring pada siswa kelas IX MTs Nurul Hidayah Jakarta Kata Kunci: Metode pembelajaran, daring, menyimak, siswa","PeriodicalId":447133,"journal":{"name":"Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129440663","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui campur kode di dalam acara gelar wicara Mata Najwa danimplikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahdeskriptif kualitatif. Data penelitian merupakan data tertulis berupa transkip ujaran atau tuturan yangdiucapkan oleh pembawa acara dan bintang tamu dalam acara gelar wicara Mata Najwa. Sumber datapenelitian ini ialah campur kode dalam acara gelar wicara Mata Najwa episode “Beres-beres Kursi Menkes”dan “Cerita Pilu Ruang ICU”. Data diperoleh dengan menggunakan teknik rekam, simak, dan catat.Berdasarkan hasil analisis campur kode dalam acara gelar wicara Mata Najwa terdapat 98 temuan yangterdiri dari campur kode kata sebanyak 51 temuan atau 52%, campur kode frasa sebanyak 28 temuan atau29%, campur kode baster sebanyak 12 temuan atau 12%, campur kode pengulangan kata sebanyak 3 atau3%, campur kode klausa sebanyak 1 atau 1%, dan camur kode idiom sebanyak 3 atau 3%. Sesuai denganKD 3.6 tentang menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial dan 4.6 merancang teks editorial denganmemerhatikan struktur dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis, penelitian ini dapat dijadikan sebagaiacuan karena di dalamnya terdapat banyak unsur campur kode.Kata Kunci: Campur Kode, Mata Najwa, Pembelajaran Bahasa Indonesia
{"title":"CAMPUR KODE DALAM ACARA GELAR WICARAMATA NAJWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASAINDONESIA","authors":"Ririn Agustina, Memmy Dwi Jayanti, Astuti Samosir","doi":"10.30998/.v1i2.6271","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/.v1i2.6271","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui campur kode di dalam acara gelar wicara Mata Najwa danimplikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahdeskriptif kualitatif. Data penelitian merupakan data tertulis berupa transkip ujaran atau tuturan yangdiucapkan oleh pembawa acara dan bintang tamu dalam acara gelar wicara Mata Najwa. Sumber datapenelitian ini ialah campur kode dalam acara gelar wicara Mata Najwa episode “Beres-beres Kursi Menkes”dan “Cerita Pilu Ruang ICU”. Data diperoleh dengan menggunakan teknik rekam, simak, dan catat.Berdasarkan hasil analisis campur kode dalam acara gelar wicara Mata Najwa terdapat 98 temuan yangterdiri dari campur kode kata sebanyak 51 temuan atau 52%, campur kode frasa sebanyak 28 temuan atau29%, campur kode baster sebanyak 12 temuan atau 12%, campur kode pengulangan kata sebanyak 3 atau3%, campur kode klausa sebanyak 1 atau 1%, dan camur kode idiom sebanyak 3 atau 3%. Sesuai denganKD 3.6 tentang menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial dan 4.6 merancang teks editorial denganmemerhatikan struktur dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis, penelitian ini dapat dijadikan sebagaiacuan karena di dalamnya terdapat banyak unsur campur kode.Kata Kunci: Campur Kode, Mata Najwa, Pembelajaran Bahasa Indonesia","PeriodicalId":447133,"journal":{"name":"Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia","volume":"274 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115894062","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Satrio Adi Hanggoro, Hilda Hilaliyah, Ifran Nurtriputra
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis penggunaan tindak tutur direktif pada percakapan film “Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini” karya Angga Dwimas Sasongko. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik simak bebas libat cakap. Sumber data penelitian ini adalah percakapan film “Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini” karya Angga Dwimas Sasongko. Data penelitiannya adalah data lisan yang mengandung tindak tutur direktif yang meliputi bentuk tindak tutur direktif dalam dialog. Bentuk tindak tutur direktif terbagi menjadi enam bentuk tindak tutur, yaitu tindak permintaan, tindak pertanyaan, tindak perintah, tindak larangan, tindak pemberian izin, dan tindak nasihat. Hasil penelitian dari tindak tutur direktif dalam percakapan film tersebut ditemukan tujuh puluh sembilan temuan dan tindak tutur direktif yang mendominasi adalah tindak pertanyaan. Simpulan, dapat diketahui bahwa penggunaan tindak tutur direktif pada film tersebut sangat berperan penting dalam sebuah interaksi yang dilakukan oleh penutur dengan mitra tuturnya, khususnya pada percakapan sebuah film. Kata Kunci: Tindak Tutur Dirtektif, Percakapan, Film
{"title":"TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA PERCAKAPAN FILM NANTI KITA CERITA TENTANG HARI INI KARYA ANGGA DWIMAS SASONGKO DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA","authors":"Satrio Adi Hanggoro, Hilda Hilaliyah, Ifran Nurtriputra","doi":"10.30998/.v1i2.6288","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/.v1i2.6288","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis penggunaan tindak tutur direktif pada percakapan film “Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini” karya Angga Dwimas Sasongko. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik simak bebas libat cakap. Sumber data penelitian ini adalah percakapan film “Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini” karya Angga Dwimas Sasongko. Data penelitiannya adalah data lisan yang mengandung tindak tutur direktif yang meliputi bentuk tindak tutur direktif dalam dialog. Bentuk tindak tutur direktif terbagi menjadi enam bentuk tindak tutur, yaitu tindak permintaan, tindak pertanyaan, tindak perintah, tindak larangan, tindak pemberian izin, dan tindak nasihat. Hasil penelitian dari tindak tutur direktif dalam percakapan film tersebut ditemukan tujuh puluh sembilan temuan dan tindak tutur direktif yang mendominasi adalah tindak pertanyaan. Simpulan, dapat diketahui bahwa penggunaan tindak tutur direktif pada film tersebut sangat berperan penting dalam sebuah interaksi yang dilakukan oleh penutur dengan mitra tuturnya, khususnya pada percakapan sebuah film. Kata Kunci: Tindak Tutur Dirtektif, Percakapan, Film ","PeriodicalId":447133,"journal":{"name":"Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127053369","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}