Pub Date : 2023-06-27DOI: 10.30587/jtiee.v7i1.5475
Alien Nisaul Hikmiah
This research is based on the low student learning outcomes in the Mathematics lesson. This is caused by students experiencing difficulties in the distribution operation, the selection of models and learning methods is not in accordance with the material to be delivered by the teacher. The solution given is to apply the learning model Make a match. The purpose of this study is to find out how the increase in teacher and student activities and learning outcomes. The research method used uses a type of classroom action research with two cycles. Data collection techniques in this study were observations and tests. The data collection instruments used were observation sheets for teacher activities, student activity observation sheets, and learning outcomes test sheets. The data analysis technique in this study is quantitative. The results showed that teacher activity in the first cycle was 78.95% and 89.28% in the second cycle, fulfilling the completeness indicator of ≥85%. In student activities the results showed 78.3% in the first cycle and 87.5% in the second cycle. Average learning outcomes are 73.75 and classical percentages are 89.7%.
{"title":"","authors":"Alien Nisaul Hikmiah","doi":"10.30587/jtiee.v7i1.5475","DOIUrl":"https://doi.org/10.30587/jtiee.v7i1.5475","url":null,"abstract":"This research is based on the low student learning outcomes in the Mathematics lesson. This is caused by students experiencing difficulties in the distribution operation, the selection of models and learning methods is not in accordance with the material to be delivered by the teacher. The solution given is to apply the learning model Make a match. The purpose of this study is to find out how the increase in teacher and student activities and learning outcomes. The research method used uses a type of classroom action research with two cycles. Data collection techniques in this study were observations and tests. The data collection instruments used were observation sheets for teacher activities, student activity observation sheets, and learning outcomes test sheets. The data analysis technique in this study is quantitative. The results showed that teacher activity in the first cycle was 78.95% and 89.28% in the second cycle, fulfilling the completeness indicator of ≥85%. In student activities the results showed 78.3% in the first cycle and 87.5% in the second cycle. Average learning outcomes are 73.75 and classical percentages are 89.7%.","PeriodicalId":477127,"journal":{"name":"Journal of teaching in elementary education","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135503449","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah ingin memberi wawasan terkait pendidikan life skill di Indonesia. Metode penelitiannya adalah penelitian pustaka atau literature review. Literature diambil dari Google Schoolar, Sinta, dan Garuda, dengan kata kunci: pendidikan life skill, literasi, dan numerasi. Ada delapan artikel yang direview dan langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah menyusun pertanyaan spesifik. Urutan pertanyaannya : 1) Bagaimanakah profil life skill lulusan sekolah di Indonesia, 2) Faktor apa saja yang mempengaruhi life skill lulusan sekolah, 3) Bagaimana kompetensi life skill terutama literasi dan numerasi di sekolah dasar di Indonesia. Berdasar tiga pertanyaan ini jawabannya akan dicari peneliti pada delapan artikel yang akan direview. Hasil studi menunjukan bahwa pendidikan life skill merupakan kajian yang sangat luas dan kompleks, kajiannya tidak sebatas pada jumlah lulusan yang terserap atau belum terserap di pasar kerja. Ruang lingkup kajiaanya juga mencakup pada sistem pendidikan, mekanisme sosial, system ekonomi, dan politik yang mengitarinya. Terkait life skill di jenjang SMK dan pendidikan tinggi (kecakapan vokasional) masih banyak ruang yang harus dibenahi dan diperbaiki, demikian pula life skill di jenjang pendidikan dasar terutama terkait kecakapan literasi dan numerasi hasilnya sama perlu perbaikan yang lebih serius.
{"title":"","authors":"Ismail Marzuki, Suryanti Suryanti, Wiryanto Wiryanto","doi":"10.30587/jtiee.v7i1.5661","DOIUrl":"https://doi.org/10.30587/jtiee.v7i1.5661","url":null,"abstract":"Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah ingin memberi wawasan terkait pendidikan life skill di Indonesia. Metode penelitiannya adalah penelitian pustaka atau literature review. Literature diambil dari Google Schoolar, Sinta, dan Garuda, dengan kata kunci: pendidikan life skill, literasi, dan numerasi. Ada delapan artikel yang direview dan langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah menyusun pertanyaan spesifik. Urutan pertanyaannya : 1) Bagaimanakah profil life skill lulusan sekolah di Indonesia, 2) Faktor apa saja yang mempengaruhi life skill lulusan sekolah, 3) Bagaimana kompetensi life skill terutama literasi dan numerasi di sekolah dasar di Indonesia. Berdasar tiga pertanyaan ini jawabannya akan dicari peneliti pada delapan artikel yang akan direview. Hasil studi menunjukan bahwa pendidikan life skill merupakan kajian yang sangat luas dan kompleks, kajiannya tidak sebatas pada jumlah lulusan yang terserap atau belum terserap di pasar kerja. Ruang lingkup kajiaanya juga mencakup pada sistem pendidikan, mekanisme sosial, system ekonomi, dan politik yang mengitarinya. Terkait life skill di jenjang SMK dan pendidikan tinggi (kecakapan vokasional) masih banyak ruang yang harus dibenahi dan diperbaiki, demikian pula life skill di jenjang pendidikan dasar terutama terkait kecakapan literasi dan numerasi hasilnya sama perlu perbaikan yang lebih serius.","PeriodicalId":477127,"journal":{"name":"Journal of teaching in elementary education","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135503448","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-27DOI: 10.30587/jtiee.v7i1.5744
Putri Puji Astuti, Suhandi Astuti
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan dalam penggunaan model pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis matematika peserta didik kelas 5 di Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan jenis Quasi Eksperimental dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas 5 Sekolah Dasar di gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Pabelan sejumlah 66 peserta didik, namun sampel yang digunakan dalam penelitian ini di SD Negeri Ujung-Ujung 01, SD Negeri Sumberejo 01 dan SD Negeri Sumberejo 02 dengan sejumlah 44 peserta didik. hasil yang diperoleh dari penelitian ini berdasarkan uji t kemampuan berpikir kritis peserta didik pada model Discovery Learning dan Problem Based Learning menunjukkan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Oleh karena nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut membuktikan bahwa kemampuan berpikir kritis dalam penerapan model Discovery Learning lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning pada pelajaran Matematika peserta didik kelas 5 di Sekolah Dasar Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Pabelan Tahun Pelajaran 2022/2023.
{"title":"","authors":"Putri Puji Astuti, Suhandi Astuti","doi":"10.30587/jtiee.v7i1.5744","DOIUrl":"https://doi.org/10.30587/jtiee.v7i1.5744","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan dalam penggunaan model pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis matematika peserta didik kelas 5 di Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan jenis Quasi Eksperimental dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas 5 Sekolah Dasar di gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Pabelan sejumlah 66 peserta didik, namun sampel yang digunakan dalam penelitian ini di SD Negeri Ujung-Ujung 01, SD Negeri Sumberejo 01 dan SD Negeri Sumberejo 02 dengan sejumlah 44 peserta didik. hasil yang diperoleh dari penelitian ini berdasarkan uji t kemampuan berpikir kritis peserta didik pada model Discovery Learning dan Problem Based Learning menunjukkan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Oleh karena nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut membuktikan bahwa kemampuan berpikir kritis dalam penerapan model Discovery Learning lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning pada pelajaran Matematika peserta didik kelas 5 di Sekolah Dasar Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Pabelan Tahun Pelajaran 2022/2023.","PeriodicalId":477127,"journal":{"name":"Journal of teaching in elementary education","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135503443","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-27DOI: 10.30587/jtiee.v7i1.5610
Hengkang Bara Saputro
Matematika merupakan bidang studi yang mendukung ilmu perkembangan, pengetahuan dan teknologi, namun pembelajaran yang dilaksanakan di kelas secara umum masih monoton dan belum menarik perhatian siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengetahui kualitas alat peraga PALIAN (Papan Perkalian) berbasis montessori. Penelitian ini menggunakan pendekatan R&D (Research and Development) dengan model pengembangan oleh Borg dan Gall dengan lima tahap yaitu penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan bentuk awal produk, uji lapangan awal, dan revisi produk. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah ahli media, ahli materi, ahli pembelajaran, guru, dan peserta didik. Kualitas alat peraga PALIAN (Papan Perkalian) diperoleh dari hasil validasi ahli media adalah 79,16 dengan kategori “Baik”. Ahli materi memberikan skor 84,37 dengan kategori “Sangat Baik”. Ahli pembelajaran memberikan skor 82,82 dengan kategori “Sangat Baik”. Guru memberikan skor 93,76 dengan kategori “Sangat Baik”. Serta peserta didik memberikan skor 90 dengan kategori “Sangat Baik”. Secara keseluruhan, skor penilaian yang diberikan masuk pada kategori “Sangat Baik”. Hasil ini menunjukan bahwa alat peraga Palian (Papan Perkalian) memiliki dampak positif dalam membantu peserta didik memahami materi perkalian Kata Kunci: alat peraga, matematika, montessori, perkalian
{"title":"","authors":"Hengkang Bara Saputro","doi":"10.30587/jtiee.v7i1.5610","DOIUrl":"https://doi.org/10.30587/jtiee.v7i1.5610","url":null,"abstract":"Matematika merupakan bidang studi yang mendukung ilmu perkembangan, pengetahuan dan teknologi, namun pembelajaran yang dilaksanakan di kelas secara umum masih monoton dan belum menarik perhatian siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengetahui kualitas alat peraga PALIAN (Papan Perkalian) berbasis montessori. Penelitian ini menggunakan pendekatan R&D (Research and Development) dengan model pengembangan oleh Borg dan Gall dengan lima tahap yaitu penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan bentuk awal produk, uji lapangan awal, dan revisi produk. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah ahli media, ahli materi, ahli pembelajaran, guru, dan peserta didik. Kualitas alat peraga PALIAN (Papan Perkalian) diperoleh dari hasil validasi ahli media adalah 79,16 dengan kategori “Baik”. Ahli materi memberikan skor 84,37 dengan kategori “Sangat Baik”. Ahli pembelajaran memberikan skor 82,82 dengan kategori “Sangat Baik”. Guru memberikan skor 93,76 dengan kategori “Sangat Baik”. Serta peserta didik memberikan skor 90 dengan kategori “Sangat Baik”. Secara keseluruhan, skor penilaian yang diberikan masuk pada kategori “Sangat Baik”. Hasil ini menunjukan bahwa alat peraga Palian (Papan Perkalian) memiliki dampak positif dalam membantu peserta didik memahami materi perkalian Kata Kunci: alat peraga, matematika, montessori, perkalian","PeriodicalId":477127,"journal":{"name":"Journal of teaching in elementary education","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135503450","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-21DOI: 10.30587/jtiee.v6i2.5287
Nurul Komariyah, Nataria Wahyuning Subayani
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan karakter kepada peserta didik, menerapkan dan mempraktikkannya dalam kehidupan baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Penanaman karakter ini dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter moral dan perilaku peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka di kelas IV UPT SD Negeri 112 Gresik yang berjumlah 10 peserta didik yaitu lima laki-laki dan lima perempuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan angket. Hasil penelitan ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter yang dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka diharapkan mampu menciptakan karakter moral yang mencakup nilai religius, jujur, disiplin, mandiri, tanggung jawab, dan peduli sosial. Dengan adanya pendidikan nilai-nilai moral peserta didik melalui ekstrakurikuler pramuka diharapkan peserta didik mampu memahami nilai-nilai kepramukaan misalnya, tolong menolong, mandiri, disiplin, dan tanggung jawab dan dapat menjadikan sebagai pribadi yang lebih baik serta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
{"title":"","authors":"Nurul Komariyah, Nataria Wahyuning Subayani","doi":"10.30587/jtiee.v6i2.5287","DOIUrl":"https://doi.org/10.30587/jtiee.v6i2.5287","url":null,"abstract":"Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan karakter kepada peserta didik, menerapkan dan mempraktikkannya dalam kehidupan baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Penanaman karakter ini dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter moral dan perilaku peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka di kelas IV UPT SD Negeri 112 Gresik yang berjumlah 10 peserta didik yaitu lima laki-laki dan lima perempuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan angket. Hasil penelitan ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter yang dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka diharapkan mampu menciptakan karakter moral yang mencakup nilai religius, jujur, disiplin, mandiri, tanggung jawab, dan peduli sosial. Dengan adanya pendidikan nilai-nilai moral peserta didik melalui ekstrakurikuler pramuka diharapkan peserta didik mampu memahami nilai-nilai kepramukaan misalnya, tolong menolong, mandiri, disiplin, dan tanggung jawab dan dapat menjadikan sebagai pribadi yang lebih baik serta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.","PeriodicalId":477127,"journal":{"name":"Journal of teaching in elementary education","volume":"515 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135031423","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-18DOI: 10.30587/jtiee.v6i2.5213
Eka Melavenia Nagata, Nanang Khoirul Umam
Membaca adalah keterampilan serbaguna yang tidak hanya alat dasar untuk memperoleh pengetahuan, tetapi juga mempengaruhi orang secara total pada istilah individu dan sosial. Siswa sekolah dasar merupakan anak-anak yang usianya masih di bawah umur, sehingga perlu adanya pemantauan khusus dari guru maupun orangtua agar mereka gemar membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan gemar membaca, faktor pendukung dan penghambat kegiatan gemar membaca, serta solusi yang bisa meningkatkan minat baca siswa kelas 3 SD di UPT SD Negeri 49 Gresik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara bersama guru, observasi di lingkungan UPT SD Negeri 49 Gresik. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa UPT SD Negeri 49 Gresik kelas 3. Teknik pengumpulan data dalam penelitian dilakukan melalui angket, wawancara dan observasi. Desain penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan desain penelitian studi kasus. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas 3 memiliki kegemaran membaca cukup tinggi jika dilakukan di fasilitas sekolah seperti di ruang perpustakaan sekolah, gazebo sekolah dan di fasilitas sekolah yang lain terkecuali di dalam kelas. Faktor yang mempengaruhi siswa tidak gemar membaca di dalam kelas adalah siswa merasa bosan ketika harus membaca di dalam kelas, buku yang ada di dalam kelas kurang bervariasi dibandingkan buku yang ada di perpustakaan, suasana di dalam kelas tidak senyaman ketika membaca di luar kelas seperti di dalam perpustakaan, di gazebo sekolah. Solusi yang harus dilakukan oleh guru adalah tetap mengarahkan siswa membaca di dalam kelas, menciptakan ruangan khusus membaca di dalam kelas. Hal tersebut bertujuan agar siswa lebih gemar membaca di dalam kelas dan meningkatkan minat baca siswa ketika jam pelajaran tidak hanya ketika jamm istirahat saja. Namun hal tersebut masih perlu perhatian khusus dari guru untuk lebih meningkatkan kegiatan gemar membaca agar merata pada seluruh siswa di sekolah dan peran orang tua ketika siswa telah berada di luar sekolah (Rumah).
{"title":"","authors":"Eka Melavenia Nagata, Nanang Khoirul Umam","doi":"10.30587/jtiee.v6i2.5213","DOIUrl":"https://doi.org/10.30587/jtiee.v6i2.5213","url":null,"abstract":"Membaca adalah keterampilan serbaguna yang tidak hanya alat dasar untuk memperoleh pengetahuan, tetapi juga mempengaruhi orang secara total pada istilah individu dan sosial. Siswa sekolah dasar merupakan anak-anak yang usianya masih di bawah umur, sehingga perlu adanya pemantauan khusus dari guru maupun orangtua agar mereka gemar membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan gemar membaca, faktor pendukung dan penghambat kegiatan gemar membaca, serta solusi yang bisa meningkatkan minat baca siswa kelas 3 SD di UPT SD Negeri 49 Gresik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara bersama guru, observasi di lingkungan UPT SD Negeri 49 Gresik. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa UPT SD Negeri 49 Gresik kelas 3. Teknik pengumpulan data dalam penelitian dilakukan melalui angket, wawancara dan observasi. Desain penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan desain penelitian studi kasus. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas 3 memiliki kegemaran membaca cukup tinggi jika dilakukan di fasilitas sekolah seperti di ruang perpustakaan sekolah, gazebo sekolah dan di fasilitas sekolah yang lain terkecuali di dalam kelas. Faktor yang mempengaruhi siswa tidak gemar membaca di dalam kelas adalah siswa merasa bosan ketika harus membaca di dalam kelas, buku yang ada di dalam kelas kurang bervariasi dibandingkan buku yang ada di perpustakaan, suasana di dalam kelas tidak senyaman ketika membaca di luar kelas seperti di dalam perpustakaan, di gazebo sekolah. Solusi yang harus dilakukan oleh guru adalah tetap mengarahkan siswa membaca di dalam kelas, menciptakan ruangan khusus membaca di dalam kelas. Hal tersebut bertujuan agar siswa lebih gemar membaca di dalam kelas dan meningkatkan minat baca siswa ketika jam pelajaran tidak hanya ketika jamm istirahat saja. Namun hal tersebut masih perlu perhatian khusus dari guru untuk lebih meningkatkan kegiatan gemar membaca agar merata pada seluruh siswa di sekolah dan peran orang tua ketika siswa telah berada di luar sekolah (Rumah).","PeriodicalId":477127,"journal":{"name":"Journal of teaching in elementary education","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135480977","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-18DOI: 10.30587/jtiee.v6i2.4953
Nunik Lailiyah
Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran matematika di kelas IV SDN Ngrowo 1 kecamatan Bangsal kabupaten Mojokerto tahun pelajaran 2020/2021 diawali dari tindakan guru yang kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Indikasi ini berdasar fakta bahwa guru mengajar hanya menggunakan metode ceramah, tanpa dikombinasikan dengan metode-metode lain yang mampu melibatkan mental dan emosional siswa dalam pembelajaran. Selain itu, para guru juga tidak pernah menggunakan media pembelajaran. Sehingga materi yang bersifat abstrak sulit dicerna dan dipahami oleh siswa. Maka perlu dilaksanakan tindakan penelitian untuk mengatasi permasalahan pembelajaran yang timbul dengan menerapkan metode pembelajaran metode resitasi yang dipadu dengan media pembelajaran gir pecahan. Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Ngrowo 1 kecamatan Bangsal kabupaten Mojokerto tahun pelajaran 2020/2021 yang terdiri atas 26 siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan tanggal 1 Februari 2021 sampai 7 Juni 2021, di ruang kelas IV. Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah di lakukan selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan media pembelajaran gir pecahan memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar matematika tentang operasi hitung bilangan pecahan yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus. Hal ini berdasar hasil penelitian yang terus meningkat dari siklus pertama hingga terakhir. Penerapan media pembelajaran gir pecahan pada pembelajaran matematika tentang operasi hitung bilangan pecahan, diawali dengan memberikan tugas kepada siswa untuk menyusun kalimat matematika berdasarkan gir pecahan pecahan yang ada. Kalimat matematika yang tersusun di kerjakan secara kelompok. Pada proses selanjutnya siswa diberi tugas membuat media pembelajaran gir pecahan pecahan dengan bimbingan guru, dan harus menyelesaikan kalimat matematika yang tersusun secara individu.
四年级数学课学生辅修数学的成绩较低:Ngrowo 1区区段Mojokerto district year 2020/2021学年的学生学习成绩较差,开始于教师在学习过程中不涉及学生的行为。这一迹象是基于这样一个事实:教师只使用演讲方法,而不结合其他能够让学生在学习中投入精神和情感的方法。此外,教师也从不使用学习媒介。因此,抽象的材料很难被学生理解和消化。因此,有必要采取研究行动来解决现有的学习问题,使用替代的学习方法,再加上分数学习媒介。该研究的主题是四年级学生Ngrowo 1区街道Mojokerto区2010 /2021学年,由26名学生组成。本班行动研究于2021年2月1日至2021年6月7日在四年级教室进行。根据所有的讨论和分析,可以得出结论,分数学习媒介在增加分数计算作业的数学成绩方面有积极的影响,其特点是在每个周期中增加学生的学习能力。这是基于从第一个循环到最后一个循环的不断增长的研究结果。分数计算作业中分数学习媒介的应用,首先给学生分配一个任务,让他们根据分数分数的分数组成一个数学句子。组成一个团队的数学句子。在接下来的过程中,学生被分配到在老师的指导下创建分数学习媒介,并必须完成单独的数学句子。
{"title":"","authors":"Nunik Lailiyah","doi":"10.30587/jtiee.v6i2.4953","DOIUrl":"https://doi.org/10.30587/jtiee.v6i2.4953","url":null,"abstract":"Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran matematika di kelas IV SDN Ngrowo 1 kecamatan Bangsal kabupaten Mojokerto tahun pelajaran 2020/2021 diawali dari tindakan guru yang kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Indikasi ini berdasar fakta bahwa guru mengajar hanya menggunakan metode ceramah, tanpa dikombinasikan dengan metode-metode lain yang mampu melibatkan mental dan emosional siswa dalam pembelajaran. Selain itu, para guru juga tidak pernah menggunakan media pembelajaran. Sehingga materi yang bersifat abstrak sulit dicerna dan dipahami oleh siswa. Maka perlu dilaksanakan tindakan penelitian untuk mengatasi permasalahan pembelajaran yang timbul dengan menerapkan metode pembelajaran metode resitasi yang dipadu dengan media pembelajaran gir pecahan. Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Ngrowo 1 kecamatan Bangsal kabupaten Mojokerto tahun pelajaran 2020/2021 yang terdiri atas 26 siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan tanggal 1 Februari 2021 sampai 7 Juni 2021, di ruang kelas IV. Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah di lakukan selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan media pembelajaran gir pecahan memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar matematika tentang operasi hitung bilangan pecahan yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus. Hal ini berdasar hasil penelitian yang terus meningkat dari siklus pertama hingga terakhir. Penerapan media pembelajaran gir pecahan pada pembelajaran matematika tentang operasi hitung bilangan pecahan, diawali dengan memberikan tugas kepada siswa untuk menyusun kalimat matematika berdasarkan gir pecahan pecahan yang ada. Kalimat matematika yang tersusun di kerjakan secara kelompok. Pada proses selanjutnya siswa diberi tugas membuat media pembelajaran gir pecahan pecahan dengan bimbingan guru, dan harus menyelesaikan kalimat matematika yang tersusun secara individu.","PeriodicalId":477127,"journal":{"name":"Journal of teaching in elementary education","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135480978","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-13DOI: 10.30587/jtiee.v6i2.5031
Nanik Ariska, Nanang Khoirul Umam
habituation is an act or skill that educators do to students consistently so that it becomes a habit that is difficult to leave. The purpose of this study was to determine the habit of reading short letters carried out at UPT SD Negeri 219 Gresik. Researchers use this type of qualitative research. Data collection techniques carried out by researchers are observation, interviews and documentation. Researchers conducted interviews with principals, teachers and students. The results showed that the habit of reading short letters can form good student characters such as discipline, responsibility, religion, courtesy and tolerance. With this habituation, students are expected to be able to practice it well in the school, community and family environment.
习惯化是教育者不断对学生进行的一种行为或技能,使其成为一种难以离开的习惯。本研究的目的是确定在UPT SD Negeri 219 Gresik进行的阅读短信件的习惯。研究人员使用这种类型的定性研究。研究人员采用观察法、访谈法和文献法进行数据收集。研究人员对校长、教师和学生进行了采访。结果表明,阅读短信的习惯可以形成良好的学生性格,如纪律、责任、宗教、礼貌和宽容。有了这种习惯,学生就能在学校、社区和家庭环境中很好地实践它。
{"title":"","authors":"Nanik Ariska, Nanang Khoirul Umam","doi":"10.30587/jtiee.v6i2.5031","DOIUrl":"https://doi.org/10.30587/jtiee.v6i2.5031","url":null,"abstract":"habituation is an act or skill that educators do to students consistently so that it becomes a habit that is difficult to leave. The purpose of this study was to determine the habit of reading short letters carried out at UPT SD Negeri 219 Gresik. Researchers use this type of qualitative research. Data collection techniques carried out by researchers are observation, interviews and documentation. Researchers conducted interviews with principals, teachers and students. The results showed that the habit of reading short letters can form good student characters such as discipline, responsibility, religion, courtesy and tolerance. With this habituation, students are expected to be able to practice it well in the school, community and family environment.","PeriodicalId":477127,"journal":{"name":"Journal of teaching in elementary education","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135947744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}