Pub Date : 2024-06-07DOI: 10.33474/jipemas.v7i2.21794
Muhammad Shobaruddin, Asti Amelia Novita, Endry Putra, Rispa Ngindana, Muhammad Halim Fauzi, Adinda Mariska Eka Yanti, Fitria Ramadhani, Rachmat Suparmansyah
Lembaga pemerintahan desa harus mampu mengelola dan mempertanggungjawabkan seluruh proses pengelolaan informasi dalam bentuk arsip. Dokumen arsip pada pemerintahan desa ini masih dalam bentuk lampiran kertas. Pengetahuan sumber daya manusia di pemerintahan desa ini sebagai pengelola dokumen kearsipan dikatakan masih belum sepenuhnya memahami pengelolaan arsip dinamis secara digital, sehingga banyak dokumen arsip dinamis masyarakat yang masih belum bisa diakses secara digital, dan karena masih dalam bentuk. dokumen manual (kertas) - Dokumen arsip dinamis tidak tersusun rapi. Pengabdian masyarakat dengan metode Community-Based Participatory Research (CBPR) dapat memberikan pemahaman mengenai pengelolaan arsip digital yang dinamis. Kegiatan ini memberikan banyak pengetahuan kepada para peserta mengenai pengelolaan digitalisasi arsip secara efektif dan efisien. Selain itu kegiatan ini memberikan pemahaman kepada aparat desa di pemerintahan desa ini mengenai pengelolaan digitalisasi arsip dinamis, meningkatkan kualitas kinerja aparat desa dalam pengelolaan arsip dinamis, memberikan referensi terkini terkait pengelolaan arsip dinamis sesuai standar kearsipan. Aparat desa tidak boleh mengambil risiko terkait miss komunikasi, dengan adanya arsip digital akan melindungi arsip-arsip tersebut dalam mengakses dokumen-dokumen penting secara digital.
{"title":"Digitalisasi arsip dinamis untuk pengelolaan kearsipan desa yang efektif dan efisien","authors":"Muhammad Shobaruddin, Asti Amelia Novita, Endry Putra, Rispa Ngindana, Muhammad Halim Fauzi, Adinda Mariska Eka Yanti, Fitria Ramadhani, Rachmat Suparmansyah","doi":"10.33474/jipemas.v7i2.21794","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/jipemas.v7i2.21794","url":null,"abstract":"Lembaga pemerintahan desa harus mampu mengelola dan mempertanggungjawabkan seluruh proses pengelolaan informasi dalam bentuk arsip. Dokumen arsip pada pemerintahan desa ini masih dalam bentuk lampiran kertas. Pengetahuan sumber daya manusia di pemerintahan desa ini sebagai pengelola dokumen kearsipan dikatakan masih belum sepenuhnya memahami pengelolaan arsip dinamis secara digital, sehingga banyak dokumen arsip dinamis masyarakat yang masih belum bisa diakses secara digital, dan karena masih dalam bentuk. dokumen manual (kertas) - Dokumen arsip dinamis tidak tersusun rapi. Pengabdian masyarakat dengan metode Community-Based Participatory Research (CBPR) dapat memberikan pemahaman mengenai pengelolaan arsip digital yang dinamis. Kegiatan ini memberikan banyak pengetahuan kepada para peserta mengenai pengelolaan digitalisasi arsip secara efektif dan efisien. Selain itu kegiatan ini memberikan pemahaman kepada aparat desa di pemerintahan desa ini mengenai pengelolaan digitalisasi arsip dinamis, meningkatkan kualitas kinerja aparat desa dalam pengelolaan arsip dinamis, memberikan referensi terkini terkait pengelolaan arsip dinamis sesuai standar kearsipan. Aparat desa tidak boleh mengambil risiko terkait miss komunikasi, dengan adanya arsip digital akan melindungi arsip-arsip tersebut dalam mengakses dokumen-dokumen penting secara digital.","PeriodicalId":509403,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)","volume":" 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141373433","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-06-01DOI: 10.33474/jipemas.v7i2.21759
Wiratri Anindhita, E. Sari, Dwi Linda Kusuma
Permasalahan banjir tidak hanya sebatas mengupayakan upaya agar sungai tidak meluap saja, akan tetapi langkah-langkah melakukan evaluasi menjadi hal penting yang harus dilakukan oleh masyarakat disaat bencana banjir datang. Pengkomunikasian pentingnya tanggap bencana banjir harus selalu digaungkan tidak hanya kepada masyarakat dari kalangan orang tua, dewasa, remaja tetapi juga anak usia dini. Solusi permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui mitigasi bencana banjir pada anak usia dini. Metode pengabdian ini dilakukan dengan Asset Based Community Development (ABCD). Kegiatan ini bekerjasama dengan komunitas Masyarakat Peduli Ciliwung dan Lingkungan Hidup (Mat Peci). Peserta kegiatan pengabdian ini adalah 20 anak usia dini dengan rentang usia 5 sampai 7 tahun. Mitigasi bencana banjir ini dilakukan melalui workshop dan praktik simulasi banjir. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa 84.9 persen aspek pembicara dinyatakan baik sekali. Selain itu 92.7 persen substansi pelatihan yang dilakukan dinilai baik sekali. Sedangkan 80.3 persen aspek layanan kegiatan ini dinilai baik. Aspek sarana dan prasarana dari kegiatan mitigasi bencana banjir juga baik dengan presentase 79.2 persen. Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat membantu meminimalisir jumlah korban jiwa anak-anak ketika terjadi bencana banjir dan dapat dilanjutkan di berbagai wilayah yang rentan dengan bencana alam seperti longsor dan gempa bumi.
{"title":"Mitigasi bencana banjir pada anak usia dini","authors":"Wiratri Anindhita, E. Sari, Dwi Linda Kusuma","doi":"10.33474/jipemas.v7i2.21759","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/jipemas.v7i2.21759","url":null,"abstract":"Permasalahan banjir tidak hanya sebatas mengupayakan upaya agar sungai tidak meluap saja, akan tetapi langkah-langkah melakukan evaluasi menjadi hal penting yang harus dilakukan oleh masyarakat disaat bencana banjir datang. Pengkomunikasian pentingnya tanggap bencana banjir harus selalu digaungkan tidak hanya kepada masyarakat dari kalangan orang tua, dewasa, remaja tetapi juga anak usia dini. Solusi permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui mitigasi bencana banjir pada anak usia dini. Metode pengabdian ini dilakukan dengan Asset Based Community Development (ABCD). Kegiatan ini bekerjasama dengan komunitas Masyarakat Peduli Ciliwung dan Lingkungan Hidup (Mat Peci). Peserta kegiatan pengabdian ini adalah 20 anak usia dini dengan rentang usia 5 sampai 7 tahun. Mitigasi bencana banjir ini dilakukan melalui workshop dan praktik simulasi banjir. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa 84.9 persen aspek pembicara dinyatakan baik sekali. Selain itu 92.7 persen substansi pelatihan yang dilakukan dinilai baik sekali. Sedangkan 80.3 persen aspek layanan kegiatan ini dinilai baik. Aspek sarana dan prasarana dari kegiatan mitigasi bencana banjir juga baik dengan presentase 79.2 persen. Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat membantu meminimalisir jumlah korban jiwa anak-anak ketika terjadi bencana banjir dan dapat dilanjutkan di berbagai wilayah yang rentan dengan bencana alam seperti longsor dan gempa bumi.","PeriodicalId":509403,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)","volume":"26 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141396148","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari pelaksanaan program pemberdayaan kemitraan masyarakat dengan skema mitra sasaran masyarakat sekolah di lingkungan MGMP Pemasaran se-eks Karesidenan Pekalongan ini adalah untuk memberikan solusi atas permasalahan dengan melakukan empat aktivitas. Pertama, Pelatihan dan pendampingan dalam mencapai kelulusan dalam uji kompetensi Digital Marketing. Kedua, Menentukan sistem kesetaraan kualifikasi guru antara kompetensi pembelajaran yang didapat dari suatu pendidikan dengan standar kompetensi yang dipersyaratkan. Ketiga, Menguatkan kerjasama dalam bidang peningkatan kapasitas guru pemasaran online. Keempat, Melaksanakan hasil evaluasi dan tindak lanjut Penguatan Karakter Pelajar Pancasila di delapan SMK se-eks karesidenan Pekalongan. Hasil yang diperoleh adalah peningkatan skor post-test materi uji kompetensi digital marketing pada guru dan siswa. Luaran yang dihasilkan adalah tersedianya website mgmp pekalongan, media sosial instagram dan tiktok serta alur tujuan pembelajaran digital marketing dengan penguatan profil pelajar Pancasila. Rencana tindal lanjut adalah dengan mengembangkan pendekatan inovatif dalam pembelajaran digital marketing yang berorientasi pada siswa dalam penguatan karakter pelajar Pancasila.
{"title":"Peningkatan kompetensi digital marketing MGMP pemasaran dalam dimensi penguatan karakter pelajar pancasila","authors":"Elen . Puspitasari, Fatkhul Amin, Alimuddin Rizal, Eddy Nurraharjo, F. Sutanto","doi":"10.33474/jipemas.v7i1.20880","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/jipemas.v7i1.20880","url":null,"abstract":"Tujuan dari pelaksanaan program pemberdayaan kemitraan masyarakat dengan skema mitra sasaran masyarakat sekolah di lingkungan MGMP Pemasaran se-eks Karesidenan Pekalongan ini adalah untuk memberikan solusi atas permasalahan dengan melakukan empat aktivitas. Pertama, Pelatihan dan pendampingan dalam mencapai kelulusan dalam uji kompetensi Digital Marketing. Kedua, Menentukan sistem kesetaraan kualifikasi guru antara kompetensi pembelajaran yang didapat dari suatu pendidikan dengan standar kompetensi yang dipersyaratkan. Ketiga, Menguatkan kerjasama dalam bidang peningkatan kapasitas guru pemasaran online. Keempat, Melaksanakan hasil evaluasi dan tindak lanjut Penguatan Karakter Pelajar Pancasila di delapan SMK se-eks karesidenan Pekalongan. Hasil yang diperoleh adalah peningkatan skor post-test materi uji kompetensi digital marketing pada guru dan siswa. Luaran yang dihasilkan adalah tersedianya website mgmp pekalongan, media sosial instagram dan tiktok serta alur tujuan pembelajaran digital marketing dengan penguatan profil pelajar Pancasila. Rencana tindal lanjut adalah dengan mengembangkan pendekatan inovatif dalam pembelajaran digital marketing yang berorientasi pada siswa dalam penguatan karakter pelajar Pancasila.","PeriodicalId":509403,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)","volume":"19 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140432386","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Sartika merupakan suatu kelompok guru yang keberadaannya diharapkan menjadi wadah untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan guru serta menjadi motor dalam pengembangan guru khususnya di Desa Lubuk Ruso Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari. Namun saat ini keberadaanya masih belum maksimal dalam mendorong dan memotivasi guru untuk terus mengembangkan kualitas dan kompetensi dalam mengajar. Problematika saat ini yang dihadapi adalah rendahnya kemampuan dan kreatifitas guru dalam memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Kurangnya kolaborasi antar guru dan minimnya fasilitas menjadi faktor penghambat dalam pengembangan kualitas guru. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pengelolaan pembelajaran berbasis pelatihan literasi digital. Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan kegiatan yang didanai oleh kemdikbudristek tahun 2023. Metode yang digunakan adalah Community Based Participatory Action Research (CBPAR) yang dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Adapun pelatihan literasi yang diterapkan adalah pelatihan konsep implementasi kurikulum merdeka belajar, pelatihan membuat video pembelajaran dengan canva, dan membuat quis interaktif dengan AI. Hasil kegiatan ini memberikan dampak positif dalam meningkatkan kompetensi literasi digital guru dengan rata-rata 20 %. Berdasarkan evaluasi kegiatan, adanya peningkatan target guru sebesar 82 % dari pelatihan sebelumnya. Kegiatan pengabdian secara keseluruhan mendapat respon dan stimulus yang baik ke depannya.
Gugus Sartika 教师工作小组(KKG)是一个教师团体,它的存在有望成为一个提高教师能力的论坛,并成为教师发展的发动机,尤其是在巴塘哈里县 Pemayung 分区的 Lubuk Ruso 村。然而,在鼓励和激励教师继续提高教学质量和能力方面,它目前的存在仍不尽如人意。目前面临的问题是教师在学习中利用技术的能力和创造力较低。教师之间缺乏合作,设施匮乏,这些都是阻碍教师素质发展的因素。这项社区服务的目的是在数字扫盲培训的基础上提高教师管理学习的能力。这项社区服务活动是由 Kemdikbudristek 在 2023 年资助的一项活动。采用的方法是基于社区的参与式行动研究(CBPAR),分为三个阶段,即准备、实施和评估。所采用的扫盲培训包括实施自主学习课程理念的培训、使用 Canva 制作学习视频的培训以及使用 AI 制作互动式测验的培训。这项活动的成果对提高教师的数字素养能力产生了积极影响,平均提高了 20%。根据对活动的评估,教师目标比之前的培训提高了 82%。整个服务活动收到了良好的反响,并对今后的活动产生了激励作用。
{"title":"Peningkatan kompetensi guru dalam pengelolaan pembelajaran berbasis literasi digital","authors":"Fattachul Huda Aminuddin, Teuku Djauhari, Santoso, Gustinar, Kasih Adinda S., Chandra Kusuma","doi":"10.33474/jipemas.v7i1.20697","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/jipemas.v7i1.20697","url":null,"abstract":"Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Sartika merupakan suatu kelompok guru yang keberadaannya diharapkan menjadi wadah untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan guru serta menjadi motor dalam pengembangan guru khususnya di Desa Lubuk Ruso Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari. Namun saat ini keberadaanya masih belum maksimal dalam mendorong dan memotivasi guru untuk terus mengembangkan kualitas dan kompetensi dalam mengajar. Problematika saat ini yang dihadapi adalah rendahnya kemampuan dan kreatifitas guru dalam memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Kurangnya kolaborasi antar guru dan minimnya fasilitas menjadi faktor penghambat dalam pengembangan kualitas guru. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pengelolaan pembelajaran berbasis pelatihan literasi digital. Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan kegiatan yang didanai oleh kemdikbudristek tahun 2023. Metode yang digunakan adalah Community Based Participatory Action Research (CBPAR) yang dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Adapun pelatihan literasi yang diterapkan adalah pelatihan konsep implementasi kurikulum merdeka belajar, pelatihan membuat video pembelajaran dengan canva, dan membuat quis interaktif dengan AI. Hasil kegiatan ini memberikan dampak positif dalam meningkatkan kompetensi literasi digital guru dengan rata-rata 20 %. Berdasarkan evaluasi kegiatan, adanya peningkatan target guru sebesar 82 % dari pelatihan sebelumnya. Kegiatan pengabdian secara keseluruhan mendapat respon dan stimulus yang baik ke depannya.","PeriodicalId":509403,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)","volume":"4 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140437618","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-23DOI: 10.33474/jipemas.v7i1.20765
H. Arief, Mar’atun Sholiha, Friscilla Wulan Tersta, E. Iryani, Salman Jufri, Salman Hasani
UU Nomor 36 Tahun 2009 menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan, mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya. Akan tetapi fakta menunjukan bahwa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih minim diterapkan di lingkungan pesantren. Masih banyaknya santri yang tidak bersih dalam berperilaku sehari-harinya sehingga penularan berbagai macam penyakit mudah terjadi dikalangan mereka. Untuk itu perlu salah satu usaha yang dilakukan untuk menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat yaitu melalui sosialiasi. Tujuan pengabdian ini adalah untuk menanamkan perilaku tentang pola hidup sehat, mengedukasi para santri dan masyarakat yang ada di pondok pesantren, mencegahnya penyakit menular sehingga terciptanya lingkungan yang sehat dan bebas penyakit di pondok pesantren Nurul Iman Kota Jambi. Metode yang digunakan dalam penyampaian materi dalam kegiatan ini menggunakan metode ceramah yang kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi. evaluasi kegiatan dilakukan dengan teknik pretest-posttest dan gain score untuk mengukur keefektifan dari kagiatan ini. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman para santri pondok pesantren Nurul Iman Kota Jambi tentang PHBS yang kemudian diharapkan lingkungan yang bersih, sehat dan bebas dari penyakit terbentuk di pondok pesantren Nurul Iman Kota Jambi.
{"title":"Penanaman budaya perilaku hidup bersih dan sehat melalui peningkatan pengetahuan pada santri pondok pesantren","authors":"H. Arief, Mar’atun Sholiha, Friscilla Wulan Tersta, E. Iryani, Salman Jufri, Salman Hasani","doi":"10.33474/jipemas.v7i1.20765","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/jipemas.v7i1.20765","url":null,"abstract":"UU Nomor 36 Tahun 2009 menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan, mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya. Akan tetapi fakta menunjukan bahwa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih minim diterapkan di lingkungan pesantren. Masih banyaknya santri yang tidak bersih dalam berperilaku sehari-harinya sehingga penularan berbagai macam penyakit mudah terjadi dikalangan mereka. Untuk itu perlu salah satu usaha yang dilakukan untuk menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat yaitu melalui sosialiasi. Tujuan pengabdian ini adalah untuk menanamkan perilaku tentang pola hidup sehat, mengedukasi para santri dan masyarakat yang ada di pondok pesantren, mencegahnya penyakit menular sehingga terciptanya lingkungan yang sehat dan bebas penyakit di pondok pesantren Nurul Iman Kota Jambi. Metode yang digunakan dalam penyampaian materi dalam kegiatan ini menggunakan metode ceramah yang kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi. evaluasi kegiatan dilakukan dengan teknik pretest-posttest dan gain score untuk mengukur keefektifan dari kagiatan ini. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman para santri pondok pesantren Nurul Iman Kota Jambi tentang PHBS yang kemudian diharapkan lingkungan yang bersih, sehat dan bebas dari penyakit terbentuk di pondok pesantren Nurul Iman Kota Jambi.","PeriodicalId":509403,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140498308","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
One of the problems faced by MSMEs is the difficulty of obtaining capital from outside parties. After conducting interviews with the Bogor Regency MSME association which accommodates about 700,000 MSMEs, information was obtained that one of the causes of the funding difficulties was the unavailability of a business plan by MSMEs. This was also confirmed through answers from MSMEs trainees, where 100% of MSMEs did not have a written business plan either manually or digitally. The method for community development activities is Participatory Action Research (PAR), which emphasizes meeting needs and solving problems in the community. The Business Model Canvas method was chosen for making MSMEs' business plan by reviewing the literature and paying attention to best practices. After attending the training, all MSMEs understand the Business Model Canvas (BMC). After understanding BMC, all MSMEs created business models in groups with assistance from community engagement team (authors). MSMEs fill all blocks relatively well in BMC, but there needs to be an increase in filling customer segments and cost structure. Next, the business model created by the MSME is input into a digital application, which is ready to be printed by the MSME (carried out in the next activity). It is hoped that this business model in digital and print form will answer one of the administrative obstacles in obtaining external funding.
{"title":"Business plan for business development and financing opportunities for (micro) small and medium enterprises","authors":"Ratna Juwita, Mia Andika Sari, Lini Ingriyani, Anis Wahyu Intan Maris, Sabar Warsini, Indianik Aminah","doi":"10.33474/jipemas.v7i1.19499","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/jipemas.v7i1.19499","url":null,"abstract":"One of the problems faced by MSMEs is the difficulty of obtaining capital from outside parties. After conducting interviews with the Bogor Regency MSME association which accommodates about 700,000 MSMEs, information was obtained that one of the causes of the funding difficulties was the unavailability of a business plan by MSMEs. This was also confirmed through answers from MSMEs trainees, where 100% of MSMEs did not have a written business plan either manually or digitally. The method for community development activities is Participatory Action Research (PAR), which emphasizes meeting needs and solving problems in the community. The Business Model Canvas method was chosen for making MSMEs' business plan by reviewing the literature and paying attention to best practices. After attending the training, all MSMEs understand the Business Model Canvas (BMC). After understanding BMC, all MSMEs created business models in groups with assistance from community engagement team (authors). MSMEs fill all blocks relatively well in BMC, but there needs to be an increase in filling customer segments and cost structure. Next, the business model created by the MSME is input into a digital application, which is ready to be printed by the MSME (carried out in the next activity). It is hoped that this business model in digital and print form will answer one of the administrative obstacles in obtaining external funding.","PeriodicalId":509403,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)","volume":"31 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140499159","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-20DOI: 10.33474/jipemas.v7i1.21219
Yuliani Pujianti, Entin Nuryati, Siti Aminah, Endang Komara, Agus Mulyanto
Lembaga PAUD, bersama dengan keluarga dan lingkungan anak itu sendiri, memainkan peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter anak usia dini. Guru di PAUD memiliki peran besar dalam meningkatkan pendidikan karakter anak. Guru harus memberikan contoh yang baik kepada anak agar anak dapat meniru apa yang dikatakan. Guru akan membantu anak menerapkan nilai-nilai karakter. Guru juga digugu dan ditiru oleh anak didiknya. Tujuan dari kegiatan PKM adalah untuk memberikan pemahaman kepada guru PAUD tentang implementasi kurikulum berbasis karakter pada anak usia dini sampai penilaian tentang implementasi kurikulum karakter yang sudah diterapkan oleh lembaga PAUD masing-masing. Lembaga mitra kegiatan PKM adalah ketua IGTKI Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Peserta dalam kegiatan ini sebanyak 22 orang terdiri dari kepala sekolah dan guru PAUD. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM adalah seminar dan workshop. Pengumpulan data dengan memberikan instrumen berupa angket kepada guru dalam bentuk google form. Hasil dari kegiatan ini adalah guru-guru sangat antusias ketika narasumber menjelaskan materi, hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan dari guru. Selain itu, guru mendapatkan buku saku yang berisi contoh penerapan kurikulum karakter pada anak usia dini.
{"title":"Peran guru PAUD dalam mengimplementasikan kurikulum berbasis karakter","authors":"Yuliani Pujianti, Entin Nuryati, Siti Aminah, Endang Komara, Agus Mulyanto","doi":"10.33474/jipemas.v7i1.21219","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/jipemas.v7i1.21219","url":null,"abstract":"Lembaga PAUD, bersama dengan keluarga dan lingkungan anak itu sendiri, memainkan peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter anak usia dini. Guru di PAUD memiliki peran besar dalam meningkatkan pendidikan karakter anak. Guru harus memberikan contoh yang baik kepada anak agar anak dapat meniru apa yang dikatakan. Guru akan membantu anak menerapkan nilai-nilai karakter. Guru juga digugu dan ditiru oleh anak didiknya. Tujuan dari kegiatan PKM adalah untuk memberikan pemahaman kepada guru PAUD tentang implementasi kurikulum berbasis karakter pada anak usia dini sampai penilaian tentang implementasi kurikulum karakter yang sudah diterapkan oleh lembaga PAUD masing-masing. Lembaga mitra kegiatan PKM adalah ketua IGTKI Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Peserta dalam kegiatan ini sebanyak 22 orang terdiri dari kepala sekolah dan guru PAUD. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM adalah seminar dan workshop. Pengumpulan data dengan memberikan instrumen berupa angket kepada guru dalam bentuk google form. Hasil dari kegiatan ini adalah guru-guru sangat antusias ketika narasumber menjelaskan materi, hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan dari guru. Selain itu, guru mendapatkan buku saku yang berisi contoh penerapan kurikulum karakter pada anak usia dini.","PeriodicalId":509403,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)","volume":"35 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140502202","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-19DOI: 10.33474/jipemas.v7i1.21211
N. Priyanti, Chandra Apriansyah, Srie Harmiasih, S. Nurhayati, Rice Anggrayni, Lelly Lenny, Rini Kumari, Vera Risman, Yayuk Winarsih
Pada tahun 2020 Kemendikbudristek merilis sebuah kebijakan yaitu Kampus Merdeka Belajar sebagai pondasi untuk membantu mahasiswa menjadi lulusan yang berprestasi, relevan dengan perkembangan zaman, dan siap menjadi pemimpin yang berjiwa kebangsaan yang luhur.Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah memberikan pemahaman tentang kurikulum merdeka, baik dalam hal penyusunan KOSP, pembelajaran intrakurikuler, maupun Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila terhadap guru-guru PAUD di Kota Bogor. Kegiatan PKM ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR). Hasil dari pre-test menunjukan rata-rata 50% pengetahuan guru-guru PAUD di Kota Bogor yang mengikuti pelatihan tentang Kurikulum merdeka, sedangkan hasil post-test menunjukkan peningkatan rata-rata 76% diperoleh peserta dengan bertambahnya pemahaman tentang kurikulum merdeka, baik dalam hal penyusunan KOSP, pembelajaran intrakurikuler, maupun Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, sebanyak 95% peserta mampu membuat dan menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan yang sesuai dengan karakteristik masing-masing Lembaga.
{"title":"Menjelajah pemahaman Guru PAUD tentang implementasi kurikulum merdeka","authors":"N. Priyanti, Chandra Apriansyah, Srie Harmiasih, S. Nurhayati, Rice Anggrayni, Lelly Lenny, Rini Kumari, Vera Risman, Yayuk Winarsih","doi":"10.33474/jipemas.v7i1.21211","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/jipemas.v7i1.21211","url":null,"abstract":"Pada tahun 2020 Kemendikbudristek merilis sebuah kebijakan yaitu Kampus Merdeka Belajar sebagai pondasi untuk membantu mahasiswa menjadi lulusan yang berprestasi, relevan dengan perkembangan zaman, dan siap menjadi pemimpin yang berjiwa kebangsaan yang luhur.Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah memberikan pemahaman tentang kurikulum merdeka, baik dalam hal penyusunan KOSP, pembelajaran intrakurikuler, maupun Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila terhadap guru-guru PAUD di Kota Bogor. Kegiatan PKM ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR). Hasil dari pre-test menunjukan rata-rata 50% pengetahuan guru-guru PAUD di Kota Bogor yang mengikuti pelatihan tentang Kurikulum merdeka, sedangkan hasil post-test menunjukkan peningkatan rata-rata 76% diperoleh peserta dengan bertambahnya pemahaman tentang kurikulum merdeka, baik dalam hal penyusunan KOSP, pembelajaran intrakurikuler, maupun Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, sebanyak 95% peserta mampu membuat dan menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan yang sesuai dengan karakteristik masing-masing Lembaga.","PeriodicalId":509403,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)","volume":"97 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140502418","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Soft skill memainkan peran penting dalam karir dan interaksi sosial di masyarakat. Data tracer yang diperoleh melalui (Universitas Negeri Malang, 2021) memaparkan bahwa, 58,42% lulusan program studi pendidikan kepelatihan olahraga (PKO) menunggu untuk mendapatkan pekerjaan rata-rata 3 bulan. Hal tersebut sebagai landasan pelatihan soft skill guna bekal alumni dalam bekerja dan kehidupan sehari-hari untuk meniti karir. Dengan diadakannya pelatihan personal branding for career development akan menambah wawasan dan keterampilan alumni, sehingga diharapkan dapat memberikan bekal para pelatih khususnya alumni PKO agar lebih siap bersaing didunia kerja. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR). Data primer didapatkan melalui pre-test kepada alumni PKO sebelum pelatihan dan setelah pelatihan diberikan post-test menggunakan platform Quizizz sebagai alat bantu. Adapun data sekunder yang diperoleh melalui pengamatan secara langsung selama kegiatan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini yaitu tercapainya keberhasilan target alumni PKO yaitu 30 peserta, ketercapaian tujuan pelatihan yaitu memberikan peningkatan pengetahuan dan pemahaman alumni sebesar 25,44% dari yang awalnya (pre-test) 45.16% menjadi 70,6% (post-test), ketercapaian target materi yang telah direncanakan yaitu 12 materi terkait soft skill dalam olahraga, pemahaman alumni dalam menerima materi yang disampaikan dibuktikan melalui hasil post-test peserta. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pada alumni setelah dilaksanakannya pelatihan hybrid soft skill dan diberikan produk berupa video materi soft skill. Video tersebut dapat dipelajari kembali sebagai bekali diri untuk bersaing di dunia kerja.
{"title":"Strategi pengembangan karir melalui pelatihan soft skill","authors":"Prisca Widiawati, Moch. Yunus, Yulingga Nanda Hanief, Ulma Erdilanita, Dinda Arisetya Purwadi","doi":"10.33474/jipemas.v7i1.21139","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/jipemas.v7i1.21139","url":null,"abstract":"Soft skill memainkan peran penting dalam karir dan interaksi sosial di masyarakat. Data tracer yang diperoleh melalui (Universitas Negeri Malang, 2021) memaparkan bahwa, 58,42% lulusan program studi pendidikan kepelatihan olahraga (PKO) menunggu untuk mendapatkan pekerjaan rata-rata 3 bulan. Hal tersebut sebagai landasan pelatihan soft skill guna bekal alumni dalam bekerja dan kehidupan sehari-hari untuk meniti karir. Dengan diadakannya pelatihan personal branding for career development akan menambah wawasan dan keterampilan alumni, sehingga diharapkan dapat memberikan bekal para pelatih khususnya alumni PKO agar lebih siap bersaing didunia kerja. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR). Data primer didapatkan melalui pre-test kepada alumni PKO sebelum pelatihan dan setelah pelatihan diberikan post-test menggunakan platform Quizizz sebagai alat bantu. Adapun data sekunder yang diperoleh melalui pengamatan secara langsung selama kegiatan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini yaitu tercapainya keberhasilan target alumni PKO yaitu 30 peserta, ketercapaian tujuan pelatihan yaitu memberikan peningkatan pengetahuan dan pemahaman alumni sebesar 25,44% dari yang awalnya (pre-test) 45.16% menjadi 70,6% (post-test), ketercapaian target materi yang telah direncanakan yaitu 12 materi terkait soft skill dalam olahraga, pemahaman alumni dalam menerima materi yang disampaikan dibuktikan melalui hasil post-test peserta. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pada alumni setelah dilaksanakannya pelatihan hybrid soft skill dan diberikan produk berupa video materi soft skill. Video tersebut dapat dipelajari kembali sebagai bekali diri untuk bersaing di dunia kerja.","PeriodicalId":509403,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)","volume":"42 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140505997","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Literasi digital telah menjadi kebutuhan penting dalam masyarakat modern yang semakin bergantung pada teknologi digital. Di tengah perubahan komunikasi dan aksesibilitas teknologi, Desa Pleret di Kecamatan Pohjentrek mengambil inisiatif untuk meningkatkan literasi digital masyarakat melalui pendampingan yang difokuskan pada pengelolaan website dan media sosial desa. Tujuan dari Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk mengidentifikasi dampak dari pendampingan literasi digital melalui pengelolaan website dan media sosial desa terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan digital masyarakat. Metode Pengabdian kepada Masyarakat dengan metode PAR (Participatory Action Research). Hasil dari Pengabdian kepada Masyarakat ini menunjukkan bahwa pendampingan literasi digital di Desa Pleret memiliki potensi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pemberdayaan masyarakat dalam penggunaan teknologi digital. Ini dapat memfasilitasi komunikasi yang lebih baik, akses informasi yang lebih luas, dan partisipasi aktif dalam perkembangan digital. Namun, keberhasilan pendampingan ini memerlukan kerja sama yang erat antara pemerintah desa, lembaga pendidikan, dan komunitas lokal untuk menyediakan pelatihan dan dukungan yang diperlukan untuk mewujudkan Desa Digital. Untuk pengembangan selanjutnya yaitu Pengembangan dan integrasi Digitalisasi Desa dengan Digitalisasi BUMDES serta Pokdarwis di sektor Pariwisata.
{"title":"Pemanfaatan literasi digital melalui pegelolaan website dan media sosial desa menuju desa go digital","authors":"Miftahul Huda, Irfan Maulana, Maslikhatul Uriva C, Laelatul Hidayati","doi":"10.33474/jipemas.v7i1.21030","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/jipemas.v7i1.21030","url":null,"abstract":"Literasi digital telah menjadi kebutuhan penting dalam masyarakat modern yang semakin bergantung pada teknologi digital. Di tengah perubahan komunikasi dan aksesibilitas teknologi, Desa Pleret di Kecamatan Pohjentrek mengambil inisiatif untuk meningkatkan literasi digital masyarakat melalui pendampingan yang difokuskan pada pengelolaan website dan media sosial desa. Tujuan dari Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk mengidentifikasi dampak dari pendampingan literasi digital melalui pengelolaan website dan media sosial desa terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan digital masyarakat. Metode Pengabdian kepada Masyarakat dengan metode PAR (Participatory Action Research). Hasil dari Pengabdian kepada Masyarakat ini menunjukkan bahwa pendampingan literasi digital di Desa Pleret memiliki potensi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pemberdayaan masyarakat dalam penggunaan teknologi digital. Ini dapat memfasilitasi komunikasi yang lebih baik, akses informasi yang lebih luas, dan partisipasi aktif dalam perkembangan digital. Namun, keberhasilan pendampingan ini memerlukan kerja sama yang erat antara pemerintah desa, lembaga pendidikan, dan komunitas lokal untuk menyediakan pelatihan dan dukungan yang diperlukan untuk mewujudkan Desa Digital. Untuk pengembangan selanjutnya yaitu Pengembangan dan integrasi Digitalisasi Desa dengan Digitalisasi BUMDES serta Pokdarwis di sektor Pariwisata.","PeriodicalId":509403,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)","volume":"47 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140510324","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}