首页 > 最新文献

Sakina: Journal of Family Studies最新文献

英文 中文
Karakteristik Nusyuz Suami Perspektif Usul al-Fiqh 从 "乌苏勒律法 "的角度看丈夫 "努斯尤兹 "的特征
Pub Date : 2023-12-02 DOI: 10.18860/jfs.v7i4.6206
Miftaqurrohman Miftaqurrohman, Lukman Santoso
Nushu>z suami dalam fikih klasik belum terelaborasi secara memuaskan. Ulasannya yang kurang konseptual menjadikan polemik tersendiri, dan eksistensinya dalam nas}s} al-Qur’an, 4:128 yang tidak terakomodasi secara eksplisit ke dalam regulasi positif menimbulkan kontroversial. Penelitian ini bertujuan menemukan legalitas maupun validitas atas nushu>z suami lewat identifikasi karakteristik-karakteristiknya dalam nas}s} tersebut perspektif us}u>l al-fiqh. Kemudian dilanjutkan dengan memaknai nushu>z suami dalam konteks tuntutan kesetaraan gender. Hal tersebut terkait dengan bahwa muatan us}u>l al-fiqh adalah keadilan yang muara awal dan akhirnya adalah kemaslahatan. Penelitian kualitatif-deskriptif yang berbentuk library research dengan metode content analysis yang melibatkan cara berfikir deduktif, induktif, dan komparatif sebagaimana terakomodasi dalam us}u>l al-fiqh ini menghasilkan kesimpulan bahwa legalitas dan validitas nushu>z suami didasarkan pada al-Qur’an, 4: 128. Nushu>z yang terjadi pada suami tidaklah sama persis dengan nushu>z pada istri. Perbedaan tersebut disebabkan di antaranya oleh faktor karakteristik nushu>z suami itu tersendiri, dan perbedaan dalam aspek kategorisasi terhadap hal-hal yang dapat merugikan istri. Dengan memahami karakteristik nushu>z suami tersebut, tampak bahwa agama -dalam hal ini hukum Islam- telah mendudukkan suami-istri sebagai bagian dari relasi gender secara proporsional sesuai posisi dan karakternya masing-masing semenjak dari awalnya.
古典教法中的 "夫权 "并未得到令人满意的阐述。由于缺乏概念化,它本身就是一场争论,而它在《古兰经》4:128 中的存在也存在争议,因为它没有被明确纳入正面规定中。本研究旨在从 us}u>l al-fiqh 的视角出发,通过识别文本中丈夫的 "努须>兹 "的特征,找出其合法性和有效性。然后,研究将从性别平等的要求出发,对丈夫的 nushu>z 进行解释。这与 us}u>l al-fiqh 的内容是正义(其起点和终点都是利益)这一事实有关。这项以图书馆研究为形式的定性描述性研究采用了内容分析法,该方法涉及 us}u>l al-fiqh 中所包含的演绎、归纳和比较思维,最终得出的结论是,丈夫的 nushu>z 的合法性和有效性是以《古兰经》第 4 章第 128 节为基础的。发生在丈夫身上的 nushu>z 与发生在妻子身上的 nushu>z 并不完全相同。造成这种差异的原因包括丈夫的 "努须尔兹 "本身的特点,以及对可能伤害妻子的事物的分类方面的差异。通过了解丈夫的 nushu>z 的特点,可以看出宗教(这里指伊斯兰法)从一开始就根据丈夫和妻子各自的地位和性格将他们按比例地定位为两性关系的一部分。
{"title":"Karakteristik Nusyuz Suami Perspektif Usul al-Fiqh","authors":"Miftaqurrohman Miftaqurrohman, Lukman Santoso","doi":"10.18860/jfs.v7i4.6206","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/jfs.v7i4.6206","url":null,"abstract":"Nushu>z suami dalam fikih klasik belum terelaborasi secara memuaskan. Ulasannya yang kurang konseptual menjadikan polemik tersendiri, dan eksistensinya dalam nas}s} al-Qur’an, 4:128 yang tidak terakomodasi secara eksplisit ke dalam regulasi positif menimbulkan kontroversial. Penelitian ini bertujuan menemukan legalitas maupun validitas atas nushu>z suami lewat identifikasi karakteristik-karakteristiknya dalam nas}s} tersebut perspektif us}u>l al-fiqh. Kemudian dilanjutkan dengan memaknai nushu>z suami dalam konteks tuntutan kesetaraan gender. Hal tersebut terkait dengan bahwa muatan us}u>l al-fiqh adalah keadilan yang muara awal dan akhirnya adalah kemaslahatan. Penelitian kualitatif-deskriptif yang berbentuk library research dengan metode content analysis yang melibatkan cara berfikir deduktif, induktif, dan komparatif sebagaimana terakomodasi dalam us}u>l al-fiqh ini menghasilkan kesimpulan bahwa legalitas dan validitas nushu>z suami didasarkan pada al-Qur’an, 4: 128. Nushu>z yang terjadi pada suami tidaklah sama persis dengan nushu>z pada istri. Perbedaan tersebut disebabkan di antaranya oleh faktor karakteristik nushu>z suami itu tersendiri, dan perbedaan dalam aspek kategorisasi terhadap hal-hal yang dapat merugikan istri. Dengan memahami karakteristik nushu>z suami tersebut, tampak bahwa agama -dalam hal ini hukum Islam- telah mendudukkan suami-istri sebagai bagian dari relasi gender secara proporsional sesuai posisi dan karakternya masing-masing semenjak dari awalnya.","PeriodicalId":509499,"journal":{"name":"Sakina: Journal of Family Studies","volume":"68 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139187487","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Problematika Pencantuman Status Perkawinan yang Belum Tercatat Dalam Kartu Keluarga Perspektif Maslahah 从 Maslahah 的角度看将未登记婚姻状况纳入家庭卡的问题
Pub Date : 2023-12-01 DOI: 10.18860/jfs.v7i4.6064
Mas Abdullah Syarif, Kasuwi Saiban, Noer Yasin
Tulisan ini dilatarbelakangi oleh munculnya kebijakan pencantuman status perkawinan kawin belum tercatat dalam Kartu Keluarga (KK) yang tentunya menjadi pro kontra dikalangan masyarakat dan kemudian dianalisis menggunakan konsep maslahah Memang merupakan fenomena yang terjadi di Indonesia yang dimuat dalam PERMENDAGRI nomor 109 tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jenis penelitian yang akan digunakan ini adalah penelitian (library research) yang bersifat kepustakaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menghadirkan data deskriptif beberapa kata tulisan. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya aturan yang memperbolehkan pencantuman status perkawinan kawin belum tercatat dalam KK memberikan perbedaan pendapat tentu dilatar belakangi pada sudut pandang dalam menentukan sebuah kemaslahatan. Pendapat setuju (pro) memandang bahwa kebijakan tersebut tidak bertentangan dengan nash syara’ karena pencatatan nikah hanyalah perbuatan administratif saja bukan terkait keabsahan nikah yang terletak pada terpenuhinya rukun dan syara’, mengandung kemaslahatan karena merupakan upaya pemerintah untuk mengarahkan masyarakat pada sebuah kebaikan, dan juga termasuk maslahah hajiyah karena memang harus dilakukan oleh pemerintah guna kebaikan warganya dengan tidak menyalahi hukum agama serta peraturan-peraturan yang berlaku serta menghindari efek negatif yang mungkin timbul. Sedangkan disatu sisi pendapat yang kontra memiliki alasan tersendiri.
将未登记婚姻的婚姻状况纳入家庭卡(KK)的政策的出现无疑在社会上引起了强烈反响,本文正是受这一政策的推动而撰写的,随后将使用 "maslahah "的概念对这一现象进行分析。本研究采用的研究方法是图书馆研究,即文献研究。本研究是一项定性研究,它提供了若干书面文字的描述性数据。研究结果表明,对于是否存在允许将未登记婚姻状况纳入 KK 的规则存在不同意见,当然,这是以确定一项福利的观点为基础的。同意(赞成)的观点认为,该政策与 nash shara' 没有冲突,因为婚姻登记只是一种行政行为,与婚姻的有效性无关,而婚姻的有效性在于履行支柱和 shara',包含好处,因为这是政府引导社会向善的努力,还包括 maslahah hajiyah,因为政府必须通过不违反宗教法律和适用法规以及避免可能产生的负面影响来为公民谋福利。同时,一方面,反对意见也有自己的理由。
{"title":"Problematika Pencantuman Status Perkawinan yang Belum Tercatat Dalam Kartu Keluarga Perspektif Maslahah","authors":"Mas Abdullah Syarif, Kasuwi Saiban, Noer Yasin","doi":"10.18860/jfs.v7i4.6064","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/jfs.v7i4.6064","url":null,"abstract":"Tulisan ini dilatarbelakangi oleh munculnya kebijakan pencantuman status perkawinan kawin belum tercatat dalam Kartu Keluarga (KK) yang tentunya menjadi pro kontra dikalangan masyarakat dan kemudian dianalisis menggunakan konsep maslahah Memang merupakan fenomena yang terjadi di Indonesia yang dimuat dalam PERMENDAGRI nomor 109 tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jenis penelitian yang akan digunakan ini adalah penelitian (library research) yang bersifat kepustakaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menghadirkan data deskriptif beberapa kata tulisan. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya aturan yang memperbolehkan pencantuman status perkawinan kawin belum tercatat dalam KK memberikan perbedaan pendapat tentu dilatar belakangi pada sudut pandang dalam menentukan sebuah kemaslahatan. Pendapat setuju (pro) memandang bahwa kebijakan tersebut tidak bertentangan dengan nash syara’ karena pencatatan nikah hanyalah perbuatan administratif saja bukan terkait keabsahan nikah yang terletak pada terpenuhinya rukun dan syara’, mengandung kemaslahatan karena merupakan upaya pemerintah untuk mengarahkan masyarakat pada sebuah kebaikan, dan juga termasuk maslahah hajiyah karena memang harus dilakukan oleh pemerintah guna kebaikan warganya dengan tidak menyalahi hukum agama serta peraturan-peraturan yang berlaku serta menghindari efek negatif yang mungkin timbul. Sedangkan disatu sisi pendapat yang kontra memiliki alasan tersendiri.","PeriodicalId":509499,"journal":{"name":"Sakina: Journal of Family Studies","volume":"52 1-2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139195774","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Studi Komparatif Peraturan Adopsi Anak Di Negara Indonesia dan Palestina 印度尼西亚和巴勒斯坦儿童收养法规比较研究
Pub Date : 2023-11-29 DOI: 10.18860/jfs.v7i4.6176
Yola Cindytia Sakila, Rohmah Maulidia
This research aims to determine the regulations for child adoption in Indonesia and Palestine and analyze the problems of child adoption in Indonesia and Palestine. This research uses library research by collecting qualitative data. This data was obtained from several sources such as books, journals and the internet. This research uses a normative approach by analyzing the regulations in Muslim countries, namely Indonesia and Palestine, which relate to the law on adoption or placement of children. The results of this research are that adoption regulations in Indonesia and Palestine both guarantee the welfare of children, but prohibit adopted children from being given the status of biological children and having the fate of their adoptive father. The difference is, in Indonesia it is permissible for single parents to adopt, but in Palestine it must be a husband and wife pair. In Indonesia there is only 1 home visit when a child is being adopted, in Palestine there are 2 home visits, namely pre and post adoption, in Indonesia there is an explanation of the age that is considered a child, in Palestine there is none. However, due to the prolonged conflict situation, namely the aggression launched by Israel against Palestine, Palestine has tightened its regulations on adopting children, namely not allowing Palestinian children to be accepted and taken to other countries. Adoption is permitted only to support living and education costs.Keywords: Regulations, Child Adoption, Indonesia and Palestine
本研究旨在确定印度尼西亚和巴勒斯坦的儿童收养法规,并分析印度尼西亚和巴勒斯坦的儿童收养问题。本研究采用图书馆研究法,收集定性数据。这些数据来自书籍、期刊和互联网等多个来源。本研究采用规范方法,分析穆斯林国家(即印度尼西亚和巴勒斯坦)与儿童收养或安置法律相关的法规。研究结果表明,印尼和巴勒斯坦的收养法规都保障了儿童的福利,但禁止给予被收养儿童亲生子女的地位和养父的命运。不同之处在于,印尼允许单亲领养,而巴勒斯坦则必须是夫妻领养。在印尼,收养儿童时只需进行一次家访,而在巴勒斯坦,则需要进行两次家访,即收养前和收养后的家访。然而,由于长期的冲突局势,即以色列对巴勒斯坦发动的侵略,巴勒斯坦收紧了领养儿童的规定,即不允许接受巴勒斯坦儿童并将其带到其他国家。收养只允许用于支付生活和教育费用:法规、儿童收养、印度尼西亚和巴勒斯坦
{"title":"Studi Komparatif Peraturan Adopsi Anak Di Negara Indonesia dan Palestina","authors":"Yola Cindytia Sakila, Rohmah Maulidia","doi":"10.18860/jfs.v7i4.6176","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/jfs.v7i4.6176","url":null,"abstract":"This research aims to determine the regulations for child adoption in Indonesia and Palestine and analyze the problems of child adoption in Indonesia and Palestine. This research uses library research by collecting qualitative data. This data was obtained from several sources such as books, journals and the internet. This research uses a normative approach by analyzing the regulations in Muslim countries, namely Indonesia and Palestine, which relate to the law on adoption or placement of children. The results of this research are that adoption regulations in Indonesia and Palestine both guarantee the welfare of children, but prohibit adopted children from being given the status of biological children and having the fate of their adoptive father. The difference is, in Indonesia it is permissible for single parents to adopt, but in Palestine it must be a husband and wife pair. In Indonesia there is only 1 home visit when a child is being adopted, in Palestine there are 2 home visits, namely pre and post adoption, in Indonesia there is an explanation of the age that is considered a child, in Palestine there is none. However, due to the prolonged conflict situation, namely the aggression launched by Israel against Palestine, Palestine has tightened its regulations on adopting children, namely not allowing Palestinian children to be accepted and taken to other countries. Adoption is permitted only to support living and education costs.Keywords: Regulations, Child Adoption, Indonesia and Palestine","PeriodicalId":509499,"journal":{"name":"Sakina: Journal of Family Studies","volume":"82 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139214224","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Fungsionalisme Pembagian Waris Sebelum Pewaris Meninggal Dunia Dalam Keberlanjutan Keluarga 家庭可持续发展中继承人去世前遗产分配的功能主义
Pub Date : 2023-11-29 DOI: 10.18860/jfs.v7i4.6173
Muchamad Imron, Miftahul Huda
Dalam penulisan artikel ini, penulis bermaksud membahas bagaimana pembagian waris menjadi hal penting untuk dipahami dengan benar untuk menghindari pembelaan waris dalam keluarga. Hukum waris telah diatur secara rinci di dalam al-Qur'an dan hadits, dimana waris diedarkan ketika pewaris telah meninggal dunia dan meninggalkan harta warisan. Meskipun demikian, pada masyarakat pada umumnya membagikan warisannya ketika masih hidup untuk dimanfaatkan oleh ahli waris, hal tersebut menurut hukum Islam tidak bisa disebut waris tetapi disebut dengan hubah karena hal tersebut tidak memenuhi rukun waris. Artikel ini menggunakan fungsionalisme dimana teori ini adalah suatu teori sosial yang menganggap masyarakat sebagai suatu sistem kompleks yang berfungsi dengan cara tertentu untuk memenuhi keinginan keluarga. Khususnya melalui perspektif Émile Durkheim dan analogi organik dimana masyarakat terbentuk dari struktur aturan budaya yaitu keyakinan dan praktik yang sudah mapan. Dalam analisis fungsionalisme, penulis menyimpulkan bahwa, Pembagian waris seperti yang dijelaskan di atas, yaitu harta warisan yang dibagikan lebih awal dengan tujuan menghindari pertikaian pada masa mendatang karena Pembagian harta warisan sudah dibagikan melalui kesepakatan bersama dan melihat dari keberfungsiannya harta tersebut kepada masing-masing ahli waris.
在撰写这篇文章时,作者打算讨论如何正确理解遗产的分割,以避免家庭中的遗产防卫。继承法在《古兰经》和圣训中都有详细规定,继承人死亡并留下遗产后,遗产要进行分配。然而,在一般情况下,人们在世时将遗产分配给继承人使用,根据伊斯兰法,这不能称为继承,而被称为 hubah,因为它不符合继承的支柱。功能主义是一种社会理论,认为社会是一个复杂的系统,它以某种方式发挥着满足家庭愿望的功能。特别是通过埃米尔-杜克海姆(Émile Durkheim)的观点和有机类比,社会是由文化规则结构(即既定信仰和习俗)形成的。在功能主义的分析中,作者得出结论认为,上文所述的遗产分割,即提前分配遗产,目的是避免将来出现纠纷,因为遗产的分割是通过双方同意并着眼于财产对每个继承人的功能来分配的。
{"title":"Fungsionalisme Pembagian Waris Sebelum Pewaris Meninggal Dunia Dalam Keberlanjutan Keluarga","authors":"Muchamad Imron, Miftahul Huda","doi":"10.18860/jfs.v7i4.6173","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/jfs.v7i4.6173","url":null,"abstract":"Dalam penulisan artikel ini, penulis bermaksud membahas bagaimana pembagian waris menjadi hal penting untuk dipahami dengan benar untuk menghindari pembelaan waris dalam keluarga. Hukum waris telah diatur secara rinci di dalam al-Qur'an dan hadits, dimana waris diedarkan ketika pewaris telah meninggal dunia dan meninggalkan harta warisan. Meskipun demikian, pada masyarakat pada umumnya membagikan warisannya ketika masih hidup untuk dimanfaatkan oleh ahli waris, hal tersebut menurut hukum Islam tidak bisa disebut waris tetapi disebut dengan hubah karena hal tersebut tidak memenuhi rukun waris. Artikel ini menggunakan fungsionalisme dimana teori ini adalah suatu teori sosial yang menganggap masyarakat sebagai suatu sistem kompleks yang berfungsi dengan cara tertentu untuk memenuhi keinginan keluarga. Khususnya melalui perspektif Émile Durkheim dan analogi organik dimana masyarakat terbentuk dari struktur aturan budaya yaitu keyakinan dan praktik yang sudah mapan. Dalam analisis fungsionalisme, penulis menyimpulkan bahwa, Pembagian waris seperti yang dijelaskan di atas, yaitu harta warisan yang dibagikan lebih awal dengan tujuan menghindari pertikaian pada masa mendatang karena Pembagian harta warisan sudah dibagikan melalui kesepakatan bersama dan melihat dari keberfungsiannya harta tersebut kepada masing-masing ahli waris.","PeriodicalId":509499,"journal":{"name":"Sakina: Journal of Family Studies","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139210108","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Nusyuz Suami dan Penyelesaiannya Menurut Perspektif Qira’ah Mubadalah (Studi di Desa Manggar, Tlanakan, Madura) 从穆巴达拉(Qira'ah Mubadalah)的角度看丈夫的 "努斯尤兹 "及其解决(在马杜拉省特拉纳坎市曼加村的研究
Pub Date : 2023-11-23 DOI: 10.18860/jfs.v7i4.6126
Amelya Fauzia Putri
Pada kasus yang terjadi di Desa Manggar, Tlanakan, Madura. Peneliti menemukan lima pihak istri yang mengalami nusyuz dari suaminya dan tahapan penyelesaiannya pun juga berbeda – beda. Fokus penelitian ini yaitu untuk mengetahui bentuk dan penyelesaian nusyuz suami di Desa Manggar, Tlanakan, Madura. Dan nusyuz suami serta penyelesaiannya menurut perspektif qira’ah mubadalah. Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian empiris dengan pendekatan penelitian kualitatif studi kasus. Sumber data yang digunakan menggunakan sumber data primer yaitu wawancara dan dokumentasi dan sumber data sekunder yaitu menggunakan studi pustaka seperti buku, jurnal dan skripsi. Proses pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Adapun tahapan pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu memakai teknik pemeriksaan data, klasifikasi, verifikasi, analisis, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bentuk nusyuz suami yang telah peneliti temukan antara lain, perselingkuhan, tidak memenuhi kebutuhan, kekerasan fisik, komunikasi yang buruk dan menuduh tanpa bukti. Penyelesaian oleh para informan ada yang berdamai dengan suaminya dan ada yang bercerai dengan suaminya. Perbuatan nusyuz menurut perspektif mubadalah bisa terjadi pada kedua belah pihak. Sedangkan nusyuz suami ialah suatu pembangkangan yang dilakukan oleh suami. Bentuk dan tahapan penyelesaian nusyuz suami yang dialami oleh kelima informan tersebut sesuai dengan gambaran Faqihuddin Abdul Kodir dalam perspektif mubadalah.
在马都拉省特拉纳坎市曼加村发生的案例中。研究人员发现有五位妻子遭遇了丈夫的 nusyuz,而且解决的阶段也各不相同。本研究的重点是了解马都拉省特拉纳坎市芒加尔村丈夫的 nusyuz 的形式和解决方法。根据 qira'ah mubadalah 的观点,丈夫的 nusyuz 及其解决方法。此类研究属于实证研究类型,采用个案研究的定性研究方法。使用的数据来源包括一手数据来源(即访谈和文献)和二手数据来源(即使用书籍、期刊和论文等文献研究)。数据收集过程采用访谈和文献资料法。本研究使用的数据处理阶段包括数据检查技术、分类、验证、分析和结论。结果表明,研究人员发现丈夫的 nusyuz 形式包括不忠、不满足需求、身体暴力、沟通不畅和无证据指控。有些受访者与丈夫和解,有些则与丈夫离婚。根据 Mubadalah 的观点,nusyuz 行为可能发生在双方身上。丈夫的 nusyuz 行为是丈夫的一种反抗行为。五名受访者所经历的解决丈夫的 nusyuz 行为的形式和阶段与 Faqihuddin Abdul Kodir 在穆巴达拉观点中的描述一致。
{"title":"Nusyuz Suami dan Penyelesaiannya Menurut Perspektif Qira’ah Mubadalah (Studi di Desa Manggar, Tlanakan, Madura)","authors":"Amelya Fauzia Putri","doi":"10.18860/jfs.v7i4.6126","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/jfs.v7i4.6126","url":null,"abstract":"Pada kasus yang terjadi di Desa Manggar, Tlanakan, Madura. Peneliti menemukan lima pihak istri yang mengalami nusyuz dari suaminya dan tahapan penyelesaiannya pun juga berbeda – beda. Fokus penelitian ini yaitu untuk mengetahui bentuk dan penyelesaian nusyuz suami di Desa Manggar, Tlanakan, Madura. Dan nusyuz suami serta penyelesaiannya menurut perspektif qira’ah mubadalah. Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian empiris dengan pendekatan penelitian kualitatif studi kasus. Sumber data yang digunakan menggunakan sumber data primer yaitu wawancara dan dokumentasi dan sumber data sekunder yaitu menggunakan studi pustaka seperti buku, jurnal dan skripsi. Proses pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Adapun tahapan pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu memakai teknik pemeriksaan data, klasifikasi, verifikasi, analisis, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bentuk nusyuz suami yang telah peneliti temukan antara lain, perselingkuhan, tidak memenuhi kebutuhan, kekerasan fisik, komunikasi yang buruk dan menuduh tanpa bukti. Penyelesaian oleh para informan ada yang berdamai dengan suaminya dan ada yang bercerai dengan suaminya. Perbuatan nusyuz menurut perspektif mubadalah bisa terjadi pada kedua belah pihak. Sedangkan nusyuz suami ialah suatu pembangkangan yang dilakukan oleh suami. Bentuk dan tahapan penyelesaian nusyuz suami yang dialami oleh kelima informan tersebut sesuai dengan gambaran Faqihuddin Abdul Kodir dalam perspektif mubadalah.","PeriodicalId":509499,"journal":{"name":"Sakina: Journal of Family Studies","volume":"360 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139245907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pemenuhan Kebutuhan Isteri Dalam Berhias Diluar Rumah 满足妻子外出装饰的需求
Pub Date : 2023-11-17 DOI: 10.18860/jfs.v7i4.5702
Lailatul Mu’arofah
Berhias merupakan suatu aktifitas yang menjadi kebiasaan bagi perempuan. Dalam hal ini Islam memperbolehkan berhias namun harus tetap sesuai dengan adab-adab yang telah ditetapkan oleh syariat. Namun pada kenyataan masih banyak suami yang melarang istrinya untuk berhias, dengan anggapan berhias merupakan hal yang merugikan secara ekonomi dan juga sumber fitnah bagi wanita. Dalam penelitian ini terdapat dua tujuan penelitian yaitu mengetahui pemenuhan kebutuhan isteri dalam berhias di tinjau dari feminisme dan ditinjau dari maslahah mursalah. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, dengan pendekatan konseptual yaitu menganalisa bahan hukum sehingga dapat diketahui makna yang terkandung pada istilah-istilah. Jenis data yang digunakan ialah data primer dan sekunder. Pengumpulan data yaitu dokumentasi. Begitu hal nya dengan teknik pengolahan data pemeriksaan data, klasifikasi data, verifikasi data, analisis dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa istri berhias di luar rumah dalam  persepektif feminisme diperbolehkan dan tidak ada batasan tertentu karena dalam persepektif feminisme, seorang istri berhias merupakan hak prerogratif dari seorang istri dan seorang suami tidak berhak untuk melarang istrinya untuk tidak berhias. Sedangkan dalam persepektif maslahah mursalah diperbolehkan dengan adanya batasan-batasan tertentu seperti tidak ber-tabarruj. Maksud dari tidak tabarruj yaitu dalam berhiasnya seorang istri tidak berlebih-lebihan karena hal tersebut mampu mengundang fitnah di kalangan masyarakat.
梳妆打扮已成为女性的一种习惯。在这种情况下,伊斯兰教允许装饰,但必须符合伊斯兰教法规定的 "adab-adab"。但在现实生活中,仍有许多丈夫禁止妻子打扮,认为打扮会损害经济利益,还会诽谤妇女。本研究有两个研究目标,即从女权主义和 maslahah mursalah 的角度了解妻子在装饰方面的需求满足情况。这类研究属于图书馆研究,采用概念方法,即分析法律材料,从而了解术语所包含的含义。使用的数据类型有原始数据和二手数据。数据收集是文献工作。数据处理技术也是如此,包括数据检查、数据分类、数据验证、分析和结论。结果表明,从女权主义的角度来看,妻子在家庭外装饰是允许的,没有一定的限制,因为从女权主义的角度来看,妻子装饰是妻子的特权,丈夫无权禁止妻子不装饰。与此同时,从 maslahah mursalah 的角度来看,允许妻子装饰是有一定限制的,比如不允许 tabarruj。不装饰的含义是,妻子的装饰不能过多,因为这会在社区中引起骚乱。
{"title":"Pemenuhan Kebutuhan Isteri Dalam Berhias Diluar Rumah","authors":"Lailatul Mu’arofah","doi":"10.18860/jfs.v7i4.5702","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/jfs.v7i4.5702","url":null,"abstract":"Berhias merupakan suatu aktifitas yang menjadi kebiasaan bagi perempuan. Dalam hal ini Islam memperbolehkan berhias namun harus tetap sesuai dengan adab-adab yang telah ditetapkan oleh syariat. Namun pada kenyataan masih banyak suami yang melarang istrinya untuk berhias, dengan anggapan berhias merupakan hal yang merugikan secara ekonomi dan juga sumber fitnah bagi wanita. Dalam penelitian ini terdapat dua tujuan penelitian yaitu mengetahui pemenuhan kebutuhan isteri dalam berhias di tinjau dari feminisme dan ditinjau dari maslahah mursalah. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, dengan pendekatan konseptual yaitu menganalisa bahan hukum sehingga dapat diketahui makna yang terkandung pada istilah-istilah. Jenis data yang digunakan ialah data primer dan sekunder. Pengumpulan data yaitu dokumentasi. Begitu hal nya dengan teknik pengolahan data pemeriksaan data, klasifikasi data, verifikasi data, analisis dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa istri berhias di luar rumah dalam  persepektif feminisme diperbolehkan dan tidak ada batasan tertentu karena dalam persepektif feminisme, seorang istri berhias merupakan hak prerogratif dari seorang istri dan seorang suami tidak berhak untuk melarang istrinya untuk tidak berhias. Sedangkan dalam persepektif maslahah mursalah diperbolehkan dengan adanya batasan-batasan tertentu seperti tidak ber-tabarruj. Maksud dari tidak tabarruj yaitu dalam berhiasnya seorang istri tidak berlebih-lebihan karena hal tersebut mampu mengundang fitnah di kalangan masyarakat.","PeriodicalId":509499,"journal":{"name":"Sakina: Journal of Family Studies","volume":"31 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139263581","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Tinjauan Hukum Islam dan Hukum Positif Terhadap Pandangan Tokoh Masyarakat tentang Pernikahan Dini 伊斯兰法和成文法对社区领袖早婚观点的审查
Pub Date : 2023-11-16 DOI: 10.18860/jfs.v7i4.5814
Moh. Wildan Mu’arif, Amiliya Suwardinata, Alviah Camilla Maharani, Eka Safitri, Achmad Solakhuddin Al Af Ghoni, Riza Multazam Luthfy
Dalam perkawinan, calon suami dan istri harus telah siap jiwa raganya, mempersiapkan fisik dan mentalnya sehingga perkawinan dapat terwujud dengan sakinah, mawaddah, warahmah tanpa adanya perceraian. Ukuran tingkat kedewasaan seseorang dalam pernikahan diimplementasikan sebagai batasan umur seseorang, yang harus dipenuhi sebagai syarat seseorang melakukan perkawinan tersebut. Meskipun telah ada regulasi yang mengatur terkait batasan umur tersebut, tidak sedikit juga terjadi penyimpangan dengan berupa pernikahan dibawah umur dengan berbagai macam alasan. Pola pikir masyarakat terhadap pernikahan dini menjadikan penyimpangan tersebut sering terjadi di daerah Kecamatan Kejayan. Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode observasi, wawancara dan studi pustaka. Dengan mengambil data primer berupa sampel pertanyaan dari tokoh masyarakat di Kecamatan Kejayan seperti; Kepala KUA Kejayan, bapak modin, ditambah dengan kepustakaan sebagai data sekunder sehingga dapat diketahui beberapa tinjauan terkait pernikahan dini, khususnya di daerah Kecamatan Kejayan. Implikasi dari tulisan ini, yaitu para Hakim di Pengadilan Agama diharapkan memperketat sesuai SOP terkait permohonan pernikahan dini, sehingga regulasi perkawinan bagi para calon suami atau istri yang ingin menikah dini tidak dianggap sepele, terkait persyaratan dalam permasalahan pernikahan dini.
在婚姻中,未来的丈夫和妻子必须在身体和灵魂上做好准备,在生理和心理上做好准备,这样才能在不离婚的情况下实现婚姻的 "sakinah"、"mawaddah "和 "warahmah"。婚姻中衡量一个人成熟程度的标准是一个人的年龄限制,必须满足这个年龄限制才能结婚。虽然有关于年龄限制的规定,但由于各种原因,未成年结婚的情况也不在少数。社区对早婚的观念使得这些偏差在柯贾扬区经常发生。本文采用的研究方法包括观察、访谈和文献研究。通过以抽样问题的形式从柯贾扬区的社区领袖(如柯贾扬区社区协会会长莫丁先生)那里获取第一手资料,并将文献资料作为第二手资料,从而了解与早婚有关的一些评论,尤其是在柯贾扬区。本文的意义在于,希望宗教法院的法官能够严格按照《标准作业程序》处理早婚申请,从而使希望早婚的准丈夫或妻子的婚姻规定不被视为与早婚问题的要求有关的小事。
{"title":"Tinjauan Hukum Islam dan Hukum Positif Terhadap Pandangan Tokoh Masyarakat tentang Pernikahan Dini","authors":"Moh. Wildan Mu’arif, Amiliya Suwardinata, Alviah Camilla Maharani, Eka Safitri, Achmad Solakhuddin Al Af Ghoni, Riza Multazam Luthfy","doi":"10.18860/jfs.v7i4.5814","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/jfs.v7i4.5814","url":null,"abstract":"Dalam perkawinan, calon suami dan istri harus telah siap jiwa raganya, mempersiapkan fisik dan mentalnya sehingga perkawinan dapat terwujud dengan sakinah, mawaddah, warahmah tanpa adanya perceraian. Ukuran tingkat kedewasaan seseorang dalam pernikahan diimplementasikan sebagai batasan umur seseorang, yang harus dipenuhi sebagai syarat seseorang melakukan perkawinan tersebut. Meskipun telah ada regulasi yang mengatur terkait batasan umur tersebut, tidak sedikit juga terjadi penyimpangan dengan berupa pernikahan dibawah umur dengan berbagai macam alasan. Pola pikir masyarakat terhadap pernikahan dini menjadikan penyimpangan tersebut sering terjadi di daerah Kecamatan Kejayan. Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode observasi, wawancara dan studi pustaka. Dengan mengambil data primer berupa sampel pertanyaan dari tokoh masyarakat di Kecamatan Kejayan seperti; Kepala KUA Kejayan, bapak modin, ditambah dengan kepustakaan sebagai data sekunder sehingga dapat diketahui beberapa tinjauan terkait pernikahan dini, khususnya di daerah Kecamatan Kejayan. Implikasi dari tulisan ini, yaitu para Hakim di Pengadilan Agama diharapkan memperketat sesuai SOP terkait permohonan pernikahan dini, sehingga regulasi perkawinan bagi para calon suami atau istri yang ingin menikah dini tidak dianggap sepele, terkait persyaratan dalam permasalahan pernikahan dini.","PeriodicalId":509499,"journal":{"name":"Sakina: Journal of Family Studies","volume":"43 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139267318","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pertimbangan Hakim Terhadap Penetapan Wali Adhal Bagi Anak Perempuan yang Berbeda Agama Dengan Ayah Kandung 法官对确定与生父信仰不同宗教的女儿的 Wali Adhal 的考虑
Pub Date : 2023-11-16 DOI: 10.18860/jfs.v7i4.3712
Metana Sinare Salsabillah, Ahsin Dinal Mustafa
Putusan Pengadilan Agama No. 65/Pdt.P/2019/PA.Dps merupakan kasus tentang seorang anak perempuan muallaf  yang mengajukan permohonan wali nikah dikarenakan wali dari anak perempuan (ayah kandungnya) beragama Hindu. Dalam permohonannya, anak perempuan tersebut mengajukan wali adhal, yang mana hal tersebut kemudian dikabulkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Denpasar melalui beberapa pertimbangan.  Penelitian ini terfokus pada wali adhal beda agama. Adapun tujuan pokok penelitian ini adalah Pertama, untuk mendeskripsikan kronologi perkara pada putusan Pengadilan Agama Denpasar No.65/Pdt.P/2019/PA.Dps dalam persidangan. Kedua, untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam penetapan wali adhal bagi anak perempuan yang berbeda agama dengan ayah kandungnya. Metode Penelitian menggunakan metode yuridis empiris dengan pendekatan kualitatif. Berlokasi di kota Denpasar tepatnya di Pengadilan Agama Denpasar. Pengumpulan data diperoleh dari wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa; 1). Kronologi dalam persidangan menemukan fakta jika pemohon dan calon suami pemohon adalah seorang muallaf yang telah menikah secara agama dan dikaruniai seorang buah hati. Namun, pernikahan tersebut tidak dapat diisbatkan dikarenakan tidak memenuhi syariat. Pada proses pernikahannyapun mengalami kendala berupa surat penolakan perkawinan dari PPN karna tidak memenuhi persyaratan administratif, hal tersebut yang kemudian membuat pemohon mengajukan permohonan. 2). Pertimbangan hakim yang digunakan dalam menetapkan perkara No.65/Pdt.P/2019/PA.Dps dengan beberapa faktor diantaranya pertimbangan hukum berdasarkan fakta dan konstitusi hal ini diperoleh dari hal hal yang terungkap dalam persidangan, pertimbangan berdasarkan non hukum dan subjektif yang dilihat dari kesiapan pemohon baik fisik dan mental, yang terakhir pertimbangan hukum berdasarkan diskresi hakim dengan mengutip beberapa pendapat pakar hukum atau hadis hadis yang dirasa relevan dengan kasus yang terjadi.
宗教法院第 65/Pdt.P/2019/PA.Dps 号裁决是一个关于穆斯林女儿申请婚姻监护人的案件,因为女儿的监护人(其生父)是印度教徒。女儿在诉状中申请 wali adhal,登巴萨宗教法院的法官小组经过多方考虑后批准了她的申请。 本研究的重点是不同宗教的 wali adhal。本研究的主要目标是:第一,描述登巴萨宗教法院第 65/Pdt.P/2019/PA.Dps 号判决中案件审理的时间顺序。其次,了解法官在确定与生父宗教信仰不同的女孩的 wali adhal 时的考虑因素。研究方法采用定性的实证司法方法。研究地点位于登巴萨市,确切地说是登巴萨宗教法院。通过访谈和文献收集数据。研究结果表明:1).根据审判的时间顺序,申请人和申请人未来的丈夫都是皈依者,他们通过宗教仪式结了婚, 并喜得贵子。但是,由于婚姻不符合伊斯兰教法,因此不能取消。在结婚过程中,由于不符合行政要求,申请人收到了 PPN 的拒婚信,从而导致申请人提交申请。2).法官在裁决第 65/Pdt.P/2019/PA.Dps 号案件时采用了多种考虑因素,包括基于审判中揭示的事 实和宪法的法律考虑因素、基于申请人身心准备情况的非法律和主观因素的考虑因素,以及法官 通过引用法律专家的若干意见或被认为与案件相关的圣训传统进行自由裁量的最后一种法律考虑因 素。
{"title":"Pertimbangan Hakim Terhadap Penetapan Wali Adhal Bagi Anak Perempuan yang Berbeda Agama Dengan Ayah Kandung","authors":"Metana Sinare Salsabillah, Ahsin Dinal Mustafa","doi":"10.18860/jfs.v7i4.3712","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/jfs.v7i4.3712","url":null,"abstract":"Putusan Pengadilan Agama No. 65/Pdt.P/2019/PA.Dps merupakan kasus tentang seorang anak perempuan muallaf  yang mengajukan permohonan wali nikah dikarenakan wali dari anak perempuan (ayah kandungnya) beragama Hindu. Dalam permohonannya, anak perempuan tersebut mengajukan wali adhal, yang mana hal tersebut kemudian dikabulkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Denpasar melalui beberapa pertimbangan.  Penelitian ini terfokus pada wali adhal beda agama. Adapun tujuan pokok penelitian ini adalah Pertama, untuk mendeskripsikan kronologi perkara pada putusan Pengadilan Agama Denpasar No.65/Pdt.P/2019/PA.Dps dalam persidangan. Kedua, untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam penetapan wali adhal bagi anak perempuan yang berbeda agama dengan ayah kandungnya. Metode Penelitian menggunakan metode yuridis empiris dengan pendekatan kualitatif. Berlokasi di kota Denpasar tepatnya di Pengadilan Agama Denpasar. Pengumpulan data diperoleh dari wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa; 1). Kronologi dalam persidangan menemukan fakta jika pemohon dan calon suami pemohon adalah seorang muallaf yang telah menikah secara agama dan dikaruniai seorang buah hati. Namun, pernikahan tersebut tidak dapat diisbatkan dikarenakan tidak memenuhi syariat. Pada proses pernikahannyapun mengalami kendala berupa surat penolakan perkawinan dari PPN karna tidak memenuhi persyaratan administratif, hal tersebut yang kemudian membuat pemohon mengajukan permohonan. 2). Pertimbangan hakim yang digunakan dalam menetapkan perkara No.65/Pdt.P/2019/PA.Dps dengan beberapa faktor diantaranya pertimbangan hukum berdasarkan fakta dan konstitusi hal ini diperoleh dari hal hal yang terungkap dalam persidangan, pertimbangan berdasarkan non hukum dan subjektif yang dilihat dari kesiapan pemohon baik fisik dan mental, yang terakhir pertimbangan hukum berdasarkan diskresi hakim dengan mengutip beberapa pendapat pakar hukum atau hadis hadis yang dirasa relevan dengan kasus yang terjadi.","PeriodicalId":509499,"journal":{"name":"Sakina: Journal of Family Studies","volume":"25 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139269030","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hibah Mua’llaqah Untuk Menghindari Sengketa Waris Perspektif Fath Adz-Dzariah 从 Fath Adz-Dzariah 的角度看避免继承纠纷的 Hibah Mua'llaqah
Pub Date : 2023-11-16 DOI: 10.18860/jfs.v7i4.3732
Alfan Hidayatulloh, Muhammad Nuruddien
Setiap manusia akan meningalkan dunia ini, jika sudah meninggal biasanya ada harta yang ditinggalkan, baik itu banyak maupun sedikit, harta itu disebut dengan harta warisan, Dalam prakteknya pembagian harta waris sering kali menimbulkan beberapa masalah diantara nya terjadinya sengketa akibat pembagian waris sampai mengakibatkan hal hal yang tidak diinginkan, untuk menghindari hal itu, maka masyarakat Arjosari mempunyai cara yang sudah turun temurun dilakukan  dalam hal pembagian waris dengan tujuan supaya tidak terjadi perselisihan.Tujuan dari penelitian ini adalah melihat apakah cara yang dilakukan oleh masyarakat Arjosari tersebut sudah sesuai dengan syariat islam atau tidak, penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa cara pembagian waris yang dilakukan masyarakat Arjosari adalah dengan membagi warisan secara keseluruhan kepada ahli warisnya ketika pewaris masih hidup dan dibagi secara merata, setiap ahli waris memperoleh bagian yang sama, tetapi pembagian harta tersebut masih dalam bentuk kata kata tidak diserahkan langsung saat itu juga, dalam hal ini pembagian tersebut disebut hibah Mu’alaqah, hal ini bertujuan untuk menghindari konflik diantara ahli warisnya karena yang membagi langsung pewarisnya langsung. Jika ditinjau dari perspektif Fath Adz-Dzari’ah  maka hal ini mempunyai hukum boleh
每个人都会离开这个世界,如果他们死了,通常都会有财产留下,不管是很多还是很少,这些财产就叫做遗产,在实际生活中,遗产的分割往往会引起一些问题,其中就有因遗产分割而发生纠纷,直至导致一些不可取的事情发生,为了避免这种情况的发生,阿尔乔萨里社区在遗产分割方面有一种世袭的方式,目的就是为了防止纠纷的发生。本研究的目的是了解阿尔乔萨里社区采用的方法是否符合伊斯兰法,本研究是一项实证研究,采用的是定性描述法。根据研究结果,阿尔乔萨里社区采用的遗产分配方式是,在立遗嘱人还活着的时候,将遗产作为一个整体平均分配给继承人、每个继承人获得相同的份额,但财产的分割仍然是以文字的形式进行的,而不是当时就直接移交,这种情况下的分割被称为穆阿拉卡赠与,其目的是避免继承人之间的冲突,因为继承人之间的冲突是由继承人直接分割的。如果从 Fath Adz-Dzari'ah 的角度来看,这具有可允许的法律效力
{"title":"Hibah Mua’llaqah Untuk Menghindari Sengketa Waris Perspektif Fath Adz-Dzariah","authors":"Alfan Hidayatulloh, Muhammad Nuruddien","doi":"10.18860/jfs.v7i4.3732","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/jfs.v7i4.3732","url":null,"abstract":"Setiap manusia akan meningalkan dunia ini, jika sudah meninggal biasanya ada harta yang ditinggalkan, baik itu banyak maupun sedikit, harta itu disebut dengan harta warisan, Dalam prakteknya pembagian harta waris sering kali menimbulkan beberapa masalah diantara nya terjadinya sengketa akibat pembagian waris sampai mengakibatkan hal hal yang tidak diinginkan, untuk menghindari hal itu, maka masyarakat Arjosari mempunyai cara yang sudah turun temurun dilakukan  dalam hal pembagian waris dengan tujuan supaya tidak terjadi perselisihan.Tujuan dari penelitian ini adalah melihat apakah cara yang dilakukan oleh masyarakat Arjosari tersebut sudah sesuai dengan syariat islam atau tidak, penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa cara pembagian waris yang dilakukan masyarakat Arjosari adalah dengan membagi warisan secara keseluruhan kepada ahli warisnya ketika pewaris masih hidup dan dibagi secara merata, setiap ahli waris memperoleh bagian yang sama, tetapi pembagian harta tersebut masih dalam bentuk kata kata tidak diserahkan langsung saat itu juga, dalam hal ini pembagian tersebut disebut hibah Mu’alaqah, hal ini bertujuan untuk menghindari konflik diantara ahli warisnya karena yang membagi langsung pewarisnya langsung. Jika ditinjau dari perspektif Fath Adz-Dzari’ah  maka hal ini mempunyai hukum boleh","PeriodicalId":509499,"journal":{"name":"Sakina: Journal of Family Studies","volume":"59 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139269260","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kepastian Perkawinan Beda Agama di Indonesia Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 24/PUU-XX/2022 宪法法院第 24/PUU-XX/2022 号判决后印度尼西亚不同信仰间婚姻的确定性
Pub Date : 2023-10-27 DOI: 10.18860/jfs.v7i3.4145
Mohammad Fa iq A mir Rizki, Dominikus Rato, Galuh Puspaningrum
Fenomena perkawinan beda agama sebagai realitas sosiologis yang tidak terbendung dalam masyarakat Indonesia yang heterogen menempati ruang abu-abu dalam domain yuridis disebabkan disatu sisi ketentuan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan secara implisit diinterpretasikan sebagai ketentuan yang memberikan halangan dilakukan perkawinan beda agama dan dilain sisi ketentuan Pasal 35 huruf (a) Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan memberikan kesempatan dilakukan pencatatan perkawinan beda agama. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana status hukum perkawinan beda agama pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 24/PUU-XX/2022. Tujuan Penelitian untuk mengetahui status hukum perkawinan beda agama pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 24/PUU-XX/2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif dengan menggubakan 3 (tiga) pendekatan, yaitu pendekatan undang-undang, kasus, dan konseptual. Hasil dari penelitian ini adalah status perkawinan beda agama berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 24/PUU-XX/2022 ditentukan oleh hukum agama melalui institusi keagamaan untuk melakukan interpretasi dan menentukan perkawinan tersebut absah. Formalitas pencatatan perkawinan beda agama sebagai kepentingan dan tanggung jawab negara menurut ketentuan Pasal 35 huruf (a) Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dilakukan sepanjang hasil interpretasi institusi keagamaan menentukan keabsahan perkawinan tersebut.
不同信仰间的婚姻现象是印度尼西亚多元社会中不可阻挡的社会现实,它在司法领域占据着灰色空间,因为一方面,1974 年关于婚姻的第 1 号法律第 2 条第(1)款的规定被隐晦地解释为阻碍不同信仰间婚姻的规定,另一方面,2006 年关于人口管理的第 23 号法律第 35 条(a)款的规定为记录不同信仰间的婚姻提供了机会。本研究提出的问题是,在宪法法院第 24/PUU-XX/2022 号裁决之后,不同信仰间婚姻的法律地位如何。本研究的目的是了解宪法法院第 24/PUU-XX/2022 号判决后不同信仰间婚姻的法律地位。本研究采用的方法是规范法学,使用了三种方法,即法定方法、案例方法和概念方法。本研究的结果是,根据宪法法院第 24/PUU-XX/2022 号裁决,宗教间婚姻的地位由宗教法律通过宗教机构来解释和确定婚姻的有效性。根据关于人口管理的第 23/2006 号法律第 35 条(a)款的规定,只要宗教机构的解释结果确定婚姻的有效性,就可以将不同信仰间的婚姻作为国家的利益和责任正式记录在案。
{"title":"Kepastian Perkawinan Beda Agama di Indonesia Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 24/PUU-XX/2022","authors":"Mohammad Fa iq A mir Rizki, Dominikus Rato, Galuh Puspaningrum","doi":"10.18860/jfs.v7i3.4145","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/jfs.v7i3.4145","url":null,"abstract":"Fenomena perkawinan beda agama sebagai realitas sosiologis yang tidak terbendung dalam masyarakat Indonesia yang heterogen menempati ruang abu-abu dalam domain yuridis disebabkan disatu sisi ketentuan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan secara implisit diinterpretasikan sebagai ketentuan yang memberikan halangan dilakukan perkawinan beda agama dan dilain sisi ketentuan Pasal 35 huruf (a) Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan memberikan kesempatan dilakukan pencatatan perkawinan beda agama. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana status hukum perkawinan beda agama pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 24/PUU-XX/2022. Tujuan Penelitian untuk mengetahui status hukum perkawinan beda agama pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 24/PUU-XX/2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif dengan menggubakan 3 (tiga) pendekatan, yaitu pendekatan undang-undang, kasus, dan konseptual. Hasil dari penelitian ini adalah status perkawinan beda agama berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 24/PUU-XX/2022 ditentukan oleh hukum agama melalui institusi keagamaan untuk melakukan interpretasi dan menentukan perkawinan tersebut absah. Formalitas pencatatan perkawinan beda agama sebagai kepentingan dan tanggung jawab negara menurut ketentuan Pasal 35 huruf (a) Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dilakukan sepanjang hasil interpretasi institusi keagamaan menentukan keabsahan perkawinan tersebut.","PeriodicalId":509499,"journal":{"name":"Sakina: Journal of Family Studies","volume":"39 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139312495","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Sakina: Journal of Family Studies
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1