首页 > 最新文献

Sakina: Journal of Family Studies最新文献

英文 中文
Njaum-Njaum As A Marriage Proposal Of Kedayan’s Ethnic Perspective Sarawak Islam Family Law Ordinance 2001 Njaum-Njaum 作为 Kedayan 族人的求婚方式 砂拉越伊斯兰教 2001 年家庭法条例
Pub Date : 2023-10-21 DOI: 10.18860/jfs.v7i3.4044
Normiwati Binti Barwi
Njaum-njaum tradition as a usual event of propose marriage in Kedayan’s ethnic. This tradition was initiated by the giving of a ring and cash money by the men to the woman as a pembuka mulut. The amount of this opening money is not fix, but it is subject to the request of the woman. Nowadays, people look less appropriate about this tradition. This research belongs to the type of empirical research, using a qualitative descriptive approach. The researcher was collected the primary data from direct interviews with informants from the community in Kampung Bungai, Bekenu town in Province of Sarawak, Malaysia. The secondary data was collected from literature books, papers, and articles relevant and related. This study shows the implementing process of njaum-njaum tradition of Kedayan’s ethnic that still practice until nowadays. They has their own reasons why they need to maintain this tradition. Based from what has been written on Sarawak Islamic Family Law Ordinance 2001, whoever have already entered into marriage propose or engagement agreement, and if one of them reneges, then they cancelled the marriage proposal and engagement can report to the Syariah Court for action and penalty. Keyword: Njaum-njaum; Tradition; Marriage.
Njaum-njaum 传统是基达延族通常的求婚仪式。男方会向女方赠送戒指和现金作为开场白。这笔钱的数额并不固定,而是根据女方的要求而定。如今,人们对这一传统的看法已不再那么恰当。本研究属于实证研究,采用定性描述法。研究人员通过与马来西亚沙捞越州贝肯努镇甘榜文盖社区的信息提供者进行直接访谈,收集了第一手数据。二手数据则从相关的文献书籍、论文和文章中收集。本研究展示了克达央族的 njaum-njaum 传统的实施过程,该传统至今仍在延续。他们有自己需要保持这一传统的理由。根据沙捞越伊斯兰家庭法 2001 年法令的规定,凡已签订求婚或订婚协议的人,如果其中一方反悔,则可向伊斯兰法院报告取消求婚或订婚协议,并接受处罚。关键词:Njaum-njaum;传统;婚姻。
{"title":"Njaum-Njaum As A Marriage Proposal Of Kedayan’s Ethnic Perspective Sarawak Islam Family Law Ordinance 2001","authors":"Normiwati Binti Barwi","doi":"10.18860/jfs.v7i3.4044","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/jfs.v7i3.4044","url":null,"abstract":"Njaum-njaum tradition as a usual event of propose marriage in Kedayan’s ethnic. This tradition was initiated by the giving of a ring and cash money by the men to the woman as a pembuka mulut. The amount of this opening money is not fix, but it is subject to the request of the woman. Nowadays, people look less appropriate about this tradition. This research belongs to the type of empirical research, using a qualitative descriptive approach. The researcher was collected the primary data from direct interviews with informants from the community in Kampung Bungai, Bekenu town in Province of Sarawak, Malaysia. The secondary data was collected from literature books, papers, and articles relevant and related. This study shows the implementing process of njaum-njaum tradition of Kedayan’s ethnic that still practice until nowadays. They has their own reasons why they need to maintain this tradition. Based from what has been written on Sarawak Islamic Family Law Ordinance 2001, whoever have already entered into marriage propose or engagement agreement, and if one of them reneges, then they cancelled the marriage proposal and engagement can report to the Syariah Court for action and penalty. Keyword: Njaum-njaum; Tradition; Marriage.","PeriodicalId":509499,"journal":{"name":"Sakina: Journal of Family Studies","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139315773","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kesetaraan Peran Pasangan Pekerja Perspektif Qira’ah Mubadalah (Studi di Desa Beberan Kec. Kanigaran Kota Probolinggo) 从穆巴达拉(Qira'ah Mubadalah)的角度看工作夫妇的平等角色(在普罗波林戈市卡尼加兰区贝贝兰村进行的研究
Pub Date : 2023-10-15 DOI: 10.18860/jfs.v7i3.3662
Laily Ummi Sholihati
Masih banyak ditemukan ketidak keseimbangannya peran gender antara suami dan istri. Beberapa masyarakat masih menggaris tegas bahwa publik milik suami, domestik milik istri. Publik dan domestik merupakan tanggung jawab bersama, baik suami maupun istri boleh mengerjakannya. Dalam menyeimbangkan peran tersebut diperlukan sebuah komitmen, kerja sama, dan berkesalingan. Oleh karenanya, mubadalah adalah cara pandang yang tepat untuk mengatasi ketidak keseimbangan tersebut demi terwujudnya sebuah relasi suami istri yang berkesalingan dan seimbang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui upaya pasangan pekerja di Desa Beberan Kec. Kanigaran Kota Probolinggo untuk menjaga keutuhan rumah tangga serta untuk mengetahui kesetaraan peran pasangan pekerja di Desa Beberan Kec. Kanigaran Kota Probolinggo perspektif Qira’ah Mubadalah. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum empiris, dengan menggunakan pendekatan psikologi hukum. Data yang digunakan adalah primer dihasilkan dari proses wawancara dan sekunder dihasilkan dari berbagai literature. Hasil penelitian ini menunjukkan dua kesimpulan yaitu, (1) kelima pasangan suami istri pekerja tersebut mampu berupaya untuk menjaga keutuhan rumah tangga dengan membagi peran diantaranya mengatur nafkah atau ekonomi keluarga, membagi tugas publik dan domestik, menghadapi masalah dan menentukan keputusan, serta merawat anak dengan saling bekerja sama dan berkolaborasi dengan baik. (2) dari pembagian empat peran tersebut telah sesuai dengan mubadalah dan lima pondasi pernikahan.
丈夫和妻子之间的性别角色仍然很不平衡。有些社区仍然强调公共事务属于丈夫,家庭事务属于妻子。公共和家务是共同的责任,丈夫和妻子都可以做到。平衡这些角色需要承诺、合作和持续性。因此,"穆巴达拉 "是克服这种不平衡的正确视角,以实现平衡和均衡的夫妻关系。本研究的目的是要从 Qira'ah Mubadalah 的角度,了解普罗波林果市卡尼加兰分区贝贝兰村的工作夫妇为维护家庭完整性所做的努力,并了解普罗波林果市卡尼加兰分区贝贝兰村工作夫妇的平等角色。此类研究属于实证法律研究,采用的是法律心理学方法。所使用的数据主要来自访谈过程,其次来自各种文献。本研究的结果显示了两个结论,即:(1)五对已婚工人夫妇能够通过分工努力维持家庭的完整,分工包括管理家庭生计或经济、分担公共和家庭责任、处理问题和做出决定,以及通过共同努力和良好协作照顾子女。(2) 四种角色的分工符合穆巴达拉和婚姻的五个基础。
{"title":"Kesetaraan Peran Pasangan Pekerja Perspektif Qira’ah Mubadalah (Studi di Desa Beberan Kec. Kanigaran Kota Probolinggo)","authors":"Laily Ummi Sholihati","doi":"10.18860/jfs.v7i3.3662","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/jfs.v7i3.3662","url":null,"abstract":"Masih banyak ditemukan ketidak keseimbangannya peran gender antara suami dan istri. Beberapa masyarakat masih menggaris tegas bahwa publik milik suami, domestik milik istri. Publik dan domestik merupakan tanggung jawab bersama, baik suami maupun istri boleh mengerjakannya. Dalam menyeimbangkan peran tersebut diperlukan sebuah komitmen, kerja sama, dan berkesalingan. Oleh karenanya, mubadalah adalah cara pandang yang tepat untuk mengatasi ketidak keseimbangan tersebut demi terwujudnya sebuah relasi suami istri yang berkesalingan dan seimbang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui upaya pasangan pekerja di Desa Beberan Kec. Kanigaran Kota Probolinggo untuk menjaga keutuhan rumah tangga serta untuk mengetahui kesetaraan peran pasangan pekerja di Desa Beberan Kec. Kanigaran Kota Probolinggo perspektif Qira’ah Mubadalah. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum empiris, dengan menggunakan pendekatan psikologi hukum. Data yang digunakan adalah primer dihasilkan dari proses wawancara dan sekunder dihasilkan dari berbagai literature. Hasil penelitian ini menunjukkan dua kesimpulan yaitu, (1) kelima pasangan suami istri pekerja tersebut mampu berupaya untuk menjaga keutuhan rumah tangga dengan membagi peran diantaranya mengatur nafkah atau ekonomi keluarga, membagi tugas publik dan domestik, menghadapi masalah dan menentukan keputusan, serta merawat anak dengan saling bekerja sama dan berkolaborasi dengan baik. (2) dari pembagian empat peran tersebut telah sesuai dengan mubadalah dan lima pondasi pernikahan.","PeriodicalId":509499,"journal":{"name":"Sakina: Journal of Family Studies","volume":"115 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139318989","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Perkawinan Beda Agama Pemikiran Abdullahi Ahmed An-Na’im Perspektif Fiqih Dan Ham Serta Relevansinya Dengan Hukum Perkawinan Di Indonesia 阿卜杜拉希-艾哈迈德-安-纳伊姆的教律和哈姆的宗教婚姻观点及其与印度尼西亚婚姻法的相关性
Pub Date : 2023-10-15 DOI: 10.18860/jfs.v7i3.5729
Feren Maubi Al-nainilna Fatawi Syah, Umi Sumbulah
Kosongnya regulasi hukum terkait larangan perkawinan beda agama menjadi salah satu faktor masyarakat melangsungkan perkawinan tersebut selain itu beberapa hakim Pengadilan Negeri mengesahkan perkawinan beda agama yang juga berdasarkan atas HAM. Dari latar belakang tersebut beberapa tokoh agama juga ikut memberikan pandangannya terhadap perkawinan beda agama, salah satu tokoh dalam penelitian ini yakni Abdullahi ahmed An-nai’im. Oleh karena itu yang menjadi fokus masalah pada pada penelitian ini adalah, 1). Bagaimana Pandangan Abdullahi Ahmed An-na’im tentang Perkawinan Beda Agama, 2) Bagaimana Perkawinan Beda Agama Abdullahi Ahmed An-na’im perspektif Fikih dan HAM dan 3). Bagaimana relevansi Perkawinan Beda Agama pandangan Abdullahi Ahmed An-na’im dengan hukum perkawinan di Indonesia.Dimana Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum yuridis normatif dengan sumber data yang diperoleh melalui Undang-Undang, Keputusan pengadilan, buku, jurnal, artikel maupun pandangan tokoh agama dan tokoh hukum. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa, 1). Abdullahi Ahmed An-na’im menganggap adanya diskriminasi gender dalam ayat-ayat madaniyah yang membahas mengenai perkawinan dengan wanita musyrik, oleh karenanya an-na’im menggunakan konsep nasakh untuk mengkaji ulang terkait ayat tersebut, 2). Konsep yang tercantum dalam DUHAM dianggap oleh An-na’im lebih relevan dalam menjawab fenomena yang saat ini lebih banyak mengedepankan HAM, 3). Adanya celah kekosongan hukum terkait hukum perkawina beda agama menimbulkan banyak masyarakat Indonesia yang melaksanakannya, yang dalam pelaksanaannya juga atas dasar HAM.
没有禁止不同信仰间通婚的相关法律规定是该社区进行这种通婚的因素之一,此外,一些地区法院的法官将不同信仰间的通婚合法化,这也是基于人权的考虑。在这一背景下,一些宗教人士也对不同信仰间的婚姻发表了自己的看法,本研究中的一位宗教人士是阿卜杜拉希-艾哈迈德-安-奈伊姆(Abdullahi ahmed An-nai'im)。因此,本研究的重点问题是:1).阿卜杜拉希-艾哈迈德-安-奈-伊姆如何看待不同信仰间的婚姻;2).从法理学和人权的角度看阿卜杜拉希-艾哈迈德-安纳伊姆的宗教婚姻观如何;3).本研究采用规范法学研究方法,数据来源于法律、法院判决、书籍、期刊、文章以及宗教领袖和法律人士的观点。研究结果表明:1).阿卜杜拉希-艾哈迈德-安纳伊姆(Abdullahi Ahmed An-na'im)认为,在讨论与多神教妇女结婚的伊斯兰教经文中存在性别歧视,因此安纳伊姆(an-na'im)使用了 "纳萨赫"(nasakh)的概念来审查经文,2).An-na'im 认为,《世界人权宣言》中所包含的概念更能回答当前人权优先的现象,3)。与不同信仰间婚姻法有关的法律真空空白的存在导致许多印尼人实施该法,而该法的实施也是以人权为基础的。
{"title":"Perkawinan Beda Agama Pemikiran Abdullahi Ahmed An-Na’im Perspektif Fiqih Dan Ham Serta Relevansinya Dengan Hukum Perkawinan Di Indonesia","authors":"Feren Maubi Al-nainilna Fatawi Syah, Umi Sumbulah","doi":"10.18860/jfs.v7i3.5729","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/jfs.v7i3.5729","url":null,"abstract":"Kosongnya regulasi hukum terkait larangan perkawinan beda agama menjadi salah satu faktor masyarakat melangsungkan perkawinan tersebut selain itu beberapa hakim Pengadilan Negeri mengesahkan perkawinan beda agama yang juga berdasarkan atas HAM. Dari latar belakang tersebut beberapa tokoh agama juga ikut memberikan pandangannya terhadap perkawinan beda agama, salah satu tokoh dalam penelitian ini yakni Abdullahi ahmed An-nai’im. Oleh karena itu yang menjadi fokus masalah pada pada penelitian ini adalah, 1). Bagaimana Pandangan Abdullahi Ahmed An-na’im tentang Perkawinan Beda Agama, 2) Bagaimana Perkawinan Beda Agama Abdullahi Ahmed An-na’im perspektif Fikih dan HAM dan 3). Bagaimana relevansi Perkawinan Beda Agama pandangan Abdullahi Ahmed An-na’im dengan hukum perkawinan di Indonesia.Dimana Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum yuridis normatif dengan sumber data yang diperoleh melalui Undang-Undang, Keputusan pengadilan, buku, jurnal, artikel maupun pandangan tokoh agama dan tokoh hukum. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa, 1). Abdullahi Ahmed An-na’im menganggap adanya diskriminasi gender dalam ayat-ayat madaniyah yang membahas mengenai perkawinan dengan wanita musyrik, oleh karenanya an-na’im menggunakan konsep nasakh untuk mengkaji ulang terkait ayat tersebut, 2). Konsep yang tercantum dalam DUHAM dianggap oleh An-na’im lebih relevan dalam menjawab fenomena yang saat ini lebih banyak mengedepankan HAM, 3). Adanya celah kekosongan hukum terkait hukum perkawina beda agama menimbulkan banyak masyarakat Indonesia yang melaksanakannya, yang dalam pelaksanaannya juga atas dasar HAM.","PeriodicalId":509499,"journal":{"name":"Sakina: Journal of Family Studies","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139318979","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pembaruan Hukum Keluarga Dalam Putusan Pengadilan Agama 宗教法院判决中的家庭法改革
Pub Date : 2023-10-15 DOI: 10.18860/jfs.v7i3.3935
Muhammad Husni Abdulah Pakarti
Pembaharuan hukum keluarga dalam putusan pengadilan agama merupakan fenomena yang terjadi dalam sistem peradilan keluarga di berbagai negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan terkini dalam pembaruan hukum keluarga dan dampaknya terhadap putusan pengadilan agama. Melalui metode pendekatan penelitian hukum normatif, penelitian ini mengkaji berbagai aspek perubahan hukum keluarga yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi proses pengadilan agama. Penelitian ini mengidentifikasi beberapa isu utama yang menjadi fokus dalam pembaruan hukum keluarga. Pertama, pengakuan terhadap hak-hak individu dan kesetaraan gender dalam konteks pernikahan dan perceraian. Perkembangan hukum keluarga menunjukkan adanya peningkatan kesadaran akan perlunya perlindungan terhadap hak-hak individu yang terlibat dalam proses peradilan keluarga, termasuk hak-hak perempuan. Ini tercermin dalam putusan pengadilan agama yang semakin memperhatikan prinsip-prinsip kesetaraan gender dan keadilan dalam penyelesaian perkara keluarga. Kedua, penyesuaian hukum keluarga dengan perkembangan sosial dan budaya. Masyarakat yang terus berubah membutuhkan regulasi hukum yang mampu menanggapi kebutuhan dan tuntutan baru dalam konteks keluarga. Oleh karena itu, pembaruan hukum keluarga berupaya mengakomodasi perubahan sosial dan budaya, seperti pengakuan terhadap pernikahan sejenis, perlindungan hak anak dalam kasus perceraian, dan pengaturan hak-hak keluarga dalam konteks keluarga maju. Ketiga, penggunaan teknologi dan digitalisasi dalam proses pengadilan agama. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara kita berinteraksi dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk sistem peradilan keluarga. Pembaruan hukum keluarga harus mampu mengikuti perkembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam proses pengadilan agama. Hasil Penelitian menunjukkan pembaruan hukum keluarga juga mempengaruhi putusan pengadilan agama. Pengadilan agama harus mampu mengadaptasi perubahan hukum keluarga dan memastikan bahwa putusan yang dihasilkan sejalan dengan prinsip-prinsip hukum yang baru. Hal ini membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang pembaruan hukum keluarga dan kemampuan untuk menerapkannya secara konsisten dalam praktik pengadilan.
宗教法院判决中的家庭法改革是各国家庭司法系统中出现的一种现象。本研究旨在分析家庭法改革的最新进展及其对宗教法院判决的影响。通过规范性法律研究方法,本研究探讨了近年来发生的家庭法改革的各个方面,以及这些改革对宗教法院诉讼程序的影响。研究确定了家庭法改革的几个关键问题。首先,在结婚和离婚方面承认个人权利和性别平等。家庭法的发展表明,人们越来越意识到有必要保护参与家庭法庭诉讼的个人权利,包括妇女的权利。这反映在宗教法院的判决中,这些判决在解决家庭案件时越来越重视性别平等和公正原则。第二,家庭法适应社会和文化的发展。不断变化的社会要求法律法规能够应对家庭方面的新需求和新要求。因此,家庭法改革力求适应社会和文化的变化,如承认同性婚姻、保护离婚案件中儿童的权利、规范高级家庭背景下的家庭权利等。第三,在宗教法庭诉讼中使用技术和数字化。信息和通信技术的发展改变了我们的交往方式,影响了生活的各个方面,包括家庭司法系统。家庭法改革必须能够跟上技术发展的步伐,以提高宗教法庭诉讼程序的效率和透明度。研究结果表明,家庭法改革也会影响宗教法院的判决。宗教法庭必须能够适应家庭法的变化,确保判决符合新的法律原则。这需要对家庭法改革有深刻的理解,并能在法庭实践中始终如一地加以应用。
{"title":"Pembaruan Hukum Keluarga Dalam Putusan Pengadilan Agama","authors":"Muhammad Husni Abdulah Pakarti","doi":"10.18860/jfs.v7i3.3935","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/jfs.v7i3.3935","url":null,"abstract":"Pembaharuan hukum keluarga dalam putusan pengadilan agama merupakan fenomena yang terjadi dalam sistem peradilan keluarga di berbagai negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan terkini dalam pembaruan hukum keluarga dan dampaknya terhadap putusan pengadilan agama. Melalui metode pendekatan penelitian hukum normatif, penelitian ini mengkaji berbagai aspek perubahan hukum keluarga yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi proses pengadilan agama. Penelitian ini mengidentifikasi beberapa isu utama yang menjadi fokus dalam pembaruan hukum keluarga. Pertama, pengakuan terhadap hak-hak individu dan kesetaraan gender dalam konteks pernikahan dan perceraian. Perkembangan hukum keluarga menunjukkan adanya peningkatan kesadaran akan perlunya perlindungan terhadap hak-hak individu yang terlibat dalam proses peradilan keluarga, termasuk hak-hak perempuan. Ini tercermin dalam putusan pengadilan agama yang semakin memperhatikan prinsip-prinsip kesetaraan gender dan keadilan dalam penyelesaian perkara keluarga. Kedua, penyesuaian hukum keluarga dengan perkembangan sosial dan budaya. Masyarakat yang terus berubah membutuhkan regulasi hukum yang mampu menanggapi kebutuhan dan tuntutan baru dalam konteks keluarga. Oleh karena itu, pembaruan hukum keluarga berupaya mengakomodasi perubahan sosial dan budaya, seperti pengakuan terhadap pernikahan sejenis, perlindungan hak anak dalam kasus perceraian, dan pengaturan hak-hak keluarga dalam konteks keluarga maju. Ketiga, penggunaan teknologi dan digitalisasi dalam proses pengadilan agama. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara kita berinteraksi dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk sistem peradilan keluarga. Pembaruan hukum keluarga harus mampu mengikuti perkembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam proses pengadilan agama. Hasil Penelitian menunjukkan pembaruan hukum keluarga juga mempengaruhi putusan pengadilan agama. Pengadilan agama harus mampu mengadaptasi perubahan hukum keluarga dan memastikan bahwa putusan yang dihasilkan sejalan dengan prinsip-prinsip hukum yang baru. Hal ini membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang pembaruan hukum keluarga dan kemampuan untuk menerapkannya secara konsisten dalam praktik pengadilan.","PeriodicalId":509499,"journal":{"name":"Sakina: Journal of Family Studies","volume":"89 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139319122","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pandangan Jabatan Agama Islam Sarawak Terhadap Isteri Murtad Akibat Kekerasan Rumah Tangga Di Kapit, Sarawak 沙捞越州 Jabatan Agama Islam 对因家庭暴力而背教的妻子的看法
Pub Date : 2023-10-15 DOI: 10.18860/jfs.v7i3.4041
Nawwar Azura Bt Asrul
Kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang menimbulkan kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, dan psikologis. Di Kapit, Sarawak terdapat beberapa kasus cerai yang dikarenakan kekerasan rumah tangga, bahkan sehingga ada beberapa mengambil keputusan untuk murtad dan kembali kepada agama asalnya. Tujuannya mendiskripsikan pandangan dan bentuk penanganan Jabatan Agama Islam Sarawak (JAIS) tentang isteri murtad akibat kekerasan rumah tangga. Kekerasan terjadi oleh banyak hal, seperti pemarah, penggunaan zat terlarang (seperti alkohol atau narkotika), ketidaktahuan agama, atau budaya baru yang membuat hidup tidak nyama. Cara Pejabat Agama Islam untuk menangani perempuan yang murtad akibat kekerasan dalam rumah tangga menawarkan konseling pranikah. Calon pengantin akan banyak belajar tentang munakahat, tata cara, dan etika setelah menikah, serta tentang hak dan kewajiban suami istri. Kata Kunci: Jabatan Agama Islam, Isteri Murtad, Kekerasan Rumah Tangga
家庭暴力是指针对个人(尤其是妇女)的任何造成身体、性和心理伤害或痛苦的行为。在砂拉越甲必特,有几起因家庭暴力而离婚的案件,因此有些人甚至决定叛教,回到原来的宗教。本文旨在描述砂拉越伊斯兰宗教部(JAIS)对因家庭暴力而背教的妻子的看法和处理方式。暴力发生的原因有很多,如愤怒、使用违禁药物(如酒精或毒品)、宗教无知或新文化使生活变得不舒适。伊斯兰宗教官员处理因家庭暴力而离家出走的妇女的方法是提供婚前咨询。准新娘会学到很多关于婚后的 munakahat、程序和伦理,以及丈夫和妻子的权利和义务。关键词伊斯兰宗教办公室、背夫之妻、家庭暴力
{"title":"Pandangan Jabatan Agama Islam Sarawak Terhadap Isteri Murtad Akibat Kekerasan Rumah Tangga Di Kapit, Sarawak","authors":"Nawwar Azura Bt Asrul","doi":"10.18860/jfs.v7i3.4041","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/jfs.v7i3.4041","url":null,"abstract":"Kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang menimbulkan kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, dan psikologis. Di Kapit, Sarawak terdapat beberapa kasus cerai yang dikarenakan kekerasan rumah tangga, bahkan sehingga ada beberapa mengambil keputusan untuk murtad dan kembali kepada agama asalnya. Tujuannya mendiskripsikan pandangan dan bentuk penanganan Jabatan Agama Islam Sarawak (JAIS) tentang isteri murtad akibat kekerasan rumah tangga. Kekerasan terjadi oleh banyak hal, seperti pemarah, penggunaan zat terlarang (seperti alkohol atau narkotika), ketidaktahuan agama, atau budaya baru yang membuat hidup tidak nyama. Cara Pejabat Agama Islam untuk menangani perempuan yang murtad akibat kekerasan dalam rumah tangga menawarkan konseling pranikah. Calon pengantin akan banyak belajar tentang munakahat, tata cara, dan etika setelah menikah, serta tentang hak dan kewajiban suami istri. Kata Kunci: Jabatan Agama Islam, Isteri Murtad, Kekerasan Rumah Tangga","PeriodicalId":509499,"journal":{"name":"Sakina: Journal of Family Studies","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139319130","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hibah Sebagai Pengganti Waris Pada Anak Angkat Perspektif MWCNU Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang 从玛琅市 Lowokwaru 分区的角度看领养儿童的遗产代替补助金问题
Pub Date : 2023-10-15 DOI: 10.18860/jfs.v7i3.4055
Aqilah Sabrina Sabatini
Pembagian waris adalah ketentuan yang telah ditetapkan dalam Al-Quran baik banyaknya maupun orang yang mendapatkannya. Diantara fenomena dimasyarakat pembagian waris pada anak angkat itu mengalami permasalahan, yang mana tidak jarang terjadi konflik akibat dari ke tidak pahaman pewaris mengenai pemberian warisan pada anak angkat. Adapun tujuan artikel ini yaitu untuk mengetahui bagaimana praktik dan pandangan Majelis Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Lowokwaru tentang pemberian hibah sebagai pengganti waris pada anak angkat. Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian hukum empiris dengan pendekatan sosiologi hukum. Sumber data primer yaitu wawancara dan data sekunder menggunakan studi pustaka. Adapun tahapan pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari proses pemeriksaan, klasifikasi, verifikasi, analisis, dan kesimpulan. Artikel ini memaparkan pertama, praktik hibah sebagai pengganti waris pada anak angkat yang terjadi di Kecamatan Lowokwaru yaitu  hibah pada anak angkat itu dilakukan sebelum orang tua meninggal bahkan diantara mereka untuk memperjuangkan hak anak angkatnya dengan memalsukan identitas dalam rangka agar anak angkat itu mendapatkan hartanya. Kedua, para tokoh Nahdlatul Ulama Kecamatan Lowokwaru sepakat bahwa pemberian hibah kepada anak angkat tidak bisa diberikan seluruh dari harta yang dimiliki oleh orang tua angkatnya. Dimana  mereka membatasi sepertiga bagian maksimal yang bisa anak angkat dapatkan serta mendapatkan persetujuan dari ahli waris.
遗产的分配是《古兰经》中确定的一项规定,包括数额和继承人。在社会现象中,领养子女的遗产分配遇到了一些问题,由于继承人对领养子女的遗产分配缺乏了解而导致的冲突并不少见。本文旨在了解 Lowokwaru 分区 Nahdlatul Ulama 分部理事会(MWCNU)在向养子女发放代替遗产赠款方面的做法和观点。此类研究属于法律社会学方法的实证法律研究类型。主要数据来源是访谈和使用文献研究的二手数据。本研究中使用的数据处理阶段包括检查、分类、验证、分析和结论过程。本文首先介绍了发生在洛沃库鲁分区的以赠与代替养子女继承遗产的做法,即在父母去世前将财产赠与养子女,甚至父母之间通过伪造身份来争取养子女的权利,以便养子女获得财产。其次,洛沃克瓦鲁分区的 Nahdlatul Ulama 领导人一致认为,不能将养父母所有的财产全部赠与养子女。他们限制养子女可获得的最大份额的三分之一,并得到继承人的批准。
{"title":"Hibah Sebagai Pengganti Waris Pada Anak Angkat Perspektif MWCNU Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang","authors":"Aqilah Sabrina Sabatini","doi":"10.18860/jfs.v7i3.4055","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/jfs.v7i3.4055","url":null,"abstract":"Pembagian waris adalah ketentuan yang telah ditetapkan dalam Al-Quran baik banyaknya maupun orang yang mendapatkannya. Diantara fenomena dimasyarakat pembagian waris pada anak angkat itu mengalami permasalahan, yang mana tidak jarang terjadi konflik akibat dari ke tidak pahaman pewaris mengenai pemberian warisan pada anak angkat. Adapun tujuan artikel ini yaitu untuk mengetahui bagaimana praktik dan pandangan Majelis Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Lowokwaru tentang pemberian hibah sebagai pengganti waris pada anak angkat. Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian hukum empiris dengan pendekatan sosiologi hukum. Sumber data primer yaitu wawancara dan data sekunder menggunakan studi pustaka. Adapun tahapan pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari proses pemeriksaan, klasifikasi, verifikasi, analisis, dan kesimpulan. Artikel ini memaparkan pertama, praktik hibah sebagai pengganti waris pada anak angkat yang terjadi di Kecamatan Lowokwaru yaitu  hibah pada anak angkat itu dilakukan sebelum orang tua meninggal bahkan diantara mereka untuk memperjuangkan hak anak angkatnya dengan memalsukan identitas dalam rangka agar anak angkat itu mendapatkan hartanya. Kedua, para tokoh Nahdlatul Ulama Kecamatan Lowokwaru sepakat bahwa pemberian hibah kepada anak angkat tidak bisa diberikan seluruh dari harta yang dimiliki oleh orang tua angkatnya. Dimana  mereka membatasi sepertiga bagian maksimal yang bisa anak angkat dapatkan serta mendapatkan persetujuan dari ahli waris.","PeriodicalId":509499,"journal":{"name":"Sakina: Journal of Family Studies","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139319035","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Tradisi Pataru Sere Sahatan dalam Perkawinan Adat Batak Angkola 吴哥拉巴塔克习俗婚姻中的 Pataru Sere Sahatan 传统
Pub Date : 2023-10-05 DOI: 10.18860/jfs.v7i4.5583
Fakhri Abdillah Hasibuan
Tradisi Pataru Sere Sahatan merupakan salah satu rangkaian acara dalam pernikahan adat Batak Angkola. Tradisi ini memiliki makna yang sama dengan peminangan secara umum. Pelaksanaan tradisi pataru sere sahatan ini sangat unik dan berbeda dengan yang lain dan di dalamnya terdapat sanksi bagi yang melanggar kesepakatan yang telah dicapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan Islam terhadap Tradisi Pataru Sere Sahatan pada pernikahan adat Batak Angkola yang ditinjau menggunakan perspektif al-‘Urf. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian hukum empiris, yaitu jenis penelitian yang mengkaji dan menganalisis efektifitas hukum dalam masyarakat dan pendekatan penelitiannya menggunakan pendekatan yuridis sosiologis, yaitu pendekatan yang digunakan untuk menganalisis tentang bagaimana suatu hukum dapat mempengaruhi masyarakat. Data primer diperoleh melalui wawancara kepada beberapa tokoh adat yang ada di kelurahan Ujung Padang. Sedangkan data sekunder didapatkan dari buku dan skripsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan Tradisi Pataru Sere Sahatan ini jika ditinaju dari perspektif ‘Urf, maka berdasarkan obyeknya tradisi ini termasuk ke dalam ‘urf al-‘amali.sedangkan jika ditinjau dari cakupannya maka tradisi ini termasuk ke dalam ‘urf al-khash. Dan jika ditinjau berdasarkan keabsahannya maka tradisi ini tergolong kepada ‘urf shahih, yaitu suatu kebiasaan yang dianggap sah.
Pataru Sere Sahatan 传统是 Angkola Batak 传统婚礼中的一系列活动之一。该传统与一般的订婚含义相同。Pataru Sere Sahatan 传统的执行方式非常独特,与其他传统不同,违反已达成的协议将受到制裁。本研究的目的是了解伊斯兰教如何从 al-'Urf 的角度审视 Angkola Batak 传统婚姻中的 Pataru Sere Sahatan 传统。本研究属于实证法律研究范畴,实证法律研究是一种考察和分析法律在社会中的有效性的研究类型,研究方法采用社会学法学方法,该方法用于分析法律如何影响社会。原始数据是通过与 Ujung Padang 村的几位传统领袖进行访谈获得的。二手数据则来自书籍和论文。研究结果表明,如果从 "乌尔夫 "的角度来看《帕塔鲁-塞雷-萨哈坦传统》的实施情况,那么根据其对象,该传统被归入 "乌尔夫-阿马利";如果从其范围来看,则该传统被归入 "乌尔夫-卡什"。如果根据其有效性进行审查,则该传统被归类为 "urf shahih",这是一种被认为有效的习俗。
{"title":"Tradisi Pataru Sere Sahatan dalam Perkawinan Adat Batak Angkola","authors":"Fakhri Abdillah Hasibuan","doi":"10.18860/jfs.v7i4.5583","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/jfs.v7i4.5583","url":null,"abstract":"Tradisi Pataru Sere Sahatan merupakan salah satu rangkaian acara dalam pernikahan adat Batak Angkola. Tradisi ini memiliki makna yang sama dengan peminangan secara umum. Pelaksanaan tradisi pataru sere sahatan ini sangat unik dan berbeda dengan yang lain dan di dalamnya terdapat sanksi bagi yang melanggar kesepakatan yang telah dicapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan Islam terhadap Tradisi Pataru Sere Sahatan pada pernikahan adat Batak Angkola yang ditinjau menggunakan perspektif al-‘Urf. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian hukum empiris, yaitu jenis penelitian yang mengkaji dan menganalisis efektifitas hukum dalam masyarakat dan pendekatan penelitiannya menggunakan pendekatan yuridis sosiologis, yaitu pendekatan yang digunakan untuk menganalisis tentang bagaimana suatu hukum dapat mempengaruhi masyarakat. Data primer diperoleh melalui wawancara kepada beberapa tokoh adat yang ada di kelurahan Ujung Padang. Sedangkan data sekunder didapatkan dari buku dan skripsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan Tradisi Pataru Sere Sahatan ini jika ditinaju dari perspektif ‘Urf, maka berdasarkan obyeknya tradisi ini termasuk ke dalam ‘urf al-‘amali.sedangkan jika ditinjau dari cakupannya maka tradisi ini termasuk ke dalam ‘urf al-khash. Dan jika ditinjau berdasarkan keabsahannya maka tradisi ini tergolong kepada ‘urf shahih, yaitu suatu kebiasaan yang dianggap sah.","PeriodicalId":509499,"journal":{"name":"Sakina: Journal of Family Studies","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139323103","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Tradisi Babubusi Pada Perkawinan Suku Banggai Dalam Tinjauan ‘Urf 邦盖部落婚姻中的巴布布西传统 "Urf "回顾
Pub Date : 2023-10-04 DOI: 10.18860/jfs.v7i3.3622
Ogahata Apal, Ahmad Wahidi
Tradisi Babubusi merupakan tradisi menyirami kubur leluhur yang dilakukan oleh calon pengantin ketika akan melaksanakan perkawinan. Babubusi diadakan dengan tujuan meminta perlindungan kepada leluhur agar dalam pelaksanaan acara perkawinan pasangan pengantin dijauhkan dari marabahaya dan musibah. Tradisi ini juga diyakini oleh masyarakat setempat bahwa apabila tidak melaksanakan tradisi ini maka akan terdapat musibah yang menimpa calon pengantin dan keluarganya berupa jatuh sakit dan tidak harmonis hubungan rumah tangga.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pandangan masyarakat suku Banggai terhadap tradisi Babubusi yang terdapat di desa Apal kecamatan Liang serta alasan-alasan tradisi penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan pendekatan deskriptif kualitaatif. Metode pengumpulan data melalui wawancara,observasi,dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini,  menjelaskan bahwa tradisi babubusi  sendiri dapat dikategorikan dalam al-‘urf al-fasid dan ‘urf al-‘urf al-shahih. Dikatakan al-‘urf al-fasid karena adanya keyakinan yang dimiliki masyarakat suku Bangai bahwa dengan melaksanakan babubusi maka akan terhindari dari marbahaya dan dilancarkan acara perkawinan serta mendapat perlindungan dari leluhurnya. Kemudian, dikatakan al-‘urf al-shahih karena dalam tata cara pelaksanaanya dan alat yang dipakai tidak melenceng dari ajaran islam serta yang menjadi alasan dilaksanakan tradisi ini perlu dihilangkan agar tetap menyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi itu adalah kehendak Allah tanpa adanya maksud lain.
巴布布西(Babubusi)传统是新郎新娘在即将结婚时为祖先的坟墓浇水的传统。举行巴布布西仪式的目的是祈求祖先保佑新郎新娘在举行婚礼时远离危险和灾难。当地社区还认为,如果不执行这一传统,新郎新娘及其家人就会遭遇灾难,表现为生病和家庭关系不和谐。本研究的目的是了解邦盖部落社区对梁区阿帕尔村巴布布西传统的看法以及执行该传统的原因。数据收集方法包括访谈、观察和文献记录。研究结果表明,babubusi 传统本身可分为 al-'urf al-fasid 和 'urf al-'urf al-shahih。说它是al-'urf al-fasid,是因为班盖部落认为进行babubusi可以避开危险,举行结婚仪式,得到祖先的保护。然后,说它是 al-'urf al-shahih,是因为其执行程序和使用的工具没有偏离伊斯兰教义,而且需要消除执行这一传统的原因,以便继续相信所发生的一切都是真主的旨意,没有任何其他意图。
{"title":"Tradisi Babubusi Pada Perkawinan Suku Banggai Dalam Tinjauan ‘Urf","authors":"Ogahata Apal, Ahmad Wahidi","doi":"10.18860/jfs.v7i3.3622","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/jfs.v7i3.3622","url":null,"abstract":"Tradisi Babubusi merupakan tradisi menyirami kubur leluhur yang dilakukan oleh calon pengantin ketika akan melaksanakan perkawinan. Babubusi diadakan dengan tujuan meminta perlindungan kepada leluhur agar dalam pelaksanaan acara perkawinan pasangan pengantin dijauhkan dari marabahaya dan musibah. Tradisi ini juga diyakini oleh masyarakat setempat bahwa apabila tidak melaksanakan tradisi ini maka akan terdapat musibah yang menimpa calon pengantin dan keluarganya berupa jatuh sakit dan tidak harmonis hubungan rumah tangga.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pandangan masyarakat suku Banggai terhadap tradisi Babubusi yang terdapat di desa Apal kecamatan Liang serta alasan-alasan tradisi penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan pendekatan deskriptif kualitaatif. Metode pengumpulan data melalui wawancara,observasi,dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini,  menjelaskan bahwa tradisi babubusi  sendiri dapat dikategorikan dalam al-‘urf al-fasid dan ‘urf al-‘urf al-shahih. Dikatakan al-‘urf al-fasid karena adanya keyakinan yang dimiliki masyarakat suku Bangai bahwa dengan melaksanakan babubusi maka akan terhindari dari marbahaya dan dilancarkan acara perkawinan serta mendapat perlindungan dari leluhurnya. Kemudian, dikatakan al-‘urf al-shahih karena dalam tata cara pelaksanaanya dan alat yang dipakai tidak melenceng dari ajaran islam serta yang menjadi alasan dilaksanakan tradisi ini perlu dihilangkan agar tetap menyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi itu adalah kehendak Allah tanpa adanya maksud lain.","PeriodicalId":509499,"journal":{"name":"Sakina: Journal of Family Studies","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139323490","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pembagian Waris Masyarakat Adat Bima Perspektif Munawir Sjadzali 从穆纳维尔-斯亚德扎利的视角看比马原住民的遗产分配
Pub Date : 2023-10-04 DOI: 10.18860/jfs.v7i3.3599
Yadi Darmawan, Abd. Haris
Setiap daerah di Indonesia memiliki caranya masing-masing dalam pelaksaan pembagian waris dikarenakan Indonesia adalah negara yang beragam suku, budaya. Dalam ketentuan Allah mengenai warisan sudah jelas disebutkan dalam Surat An-Nisa‟ ayat 11 bahwa anak laki-laki adalah dua kali lebih besar daripada anak perempuan. Masyarakat Desa Tumpu Kecamatan Bolo Kabupaten dalam pembagian warisan masih menggunakan sistem hukum adat yaitu dengan cara mbolo radampa untuk mencapai pembagian waris yang seimbang antara anak laki-laki dan perempuan dengan asas kemanfaatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian empiris. Peneliti memaparkan pembagian warisan di Desa Tumpu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, dan menjadikan tokoh agama, budayawan dan juga masyarakat sebagai sumber data primer. Teknik pengumpulan data dalam skripsi ini dengan cara wawancara. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisa dan ditarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah pertama: masyarakat Desa Tumpu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima melakukan pembagian waris dengan cara Mboloradampa atau musyawarah Mufakat untuk mencapai kesepakat bersama. Dengan cara mbolo radampa, mengacu pada asas kemanfaatan pembagian bisa menghasilkan 2:1 seperti dalam Al-Qur‟an bahasa Bima: Salemba: Sancuu’ Salemba artinya sepikul, yaitu 2 (dua) bagian untuk anak laki-laki, dan Sancuu’ artinya sejinjing, yaitu 1 (satu) bagian untuk anak perempuan, dan yang kedua 1:1 Bahasa Bima: sancuu, sancuu. Sancuu, artinya sejinjing, yaitu 1(satu) bagian untuk anak laki-laki dan 1(satu) bagian pula untuk anak perempuan berdasarkan mboloradampa. kedua: pembagian warisan Munawir Sjadzali dengan pembagian waris masyarakat Desa Tumpu memiliki kesamaan dan perbedaan. Persamaanya yaitu sama-sama menghsilkan 1:1 sedangkan perbedaan terletak pada asas kemanfaatan dan asas keadilan distributif antara anak laki-laki dan perempuan.   Waris; Adat; Munawir;Sjadzali.
由于印尼是一个民族和文化多元化的国家,因此印尼的每个地区都有自己的遗产分配方式。安拉在《安尼萨经》(Surah An-Nisa)"第 11 节 "中明确规定,儿子的继承权是女儿的两倍。博洛区屯布村的人们在分配遗产时仍然使用习惯法制度,即通过 mbolo radampa,以权宜原则在男孩和女孩之间实现遗产的均衡分配。采用的研究方法是实证研究法。研究人员解释了比马县博洛分区屯普村的遗产分配情况,并将宗教领袖、文化名人和社区作为主要数据来源。本论文的数据收集技术采用访谈的方式。然后对收集到的数据进行分析并得出结论。本研究的结果是:首先,比马行政区博洛分区屯普村的人们通过姆博洛拉达姆巴或协商一致的商议方式进行遗产分配,以达成共同协议。采用姆博罗拉达姆帕法,根据权宜原则,分割结果可以是 2:1,正如比马语《古兰经》中所说的那样:萨拉姆巴:Sancuu' Salemba 的意思是 sepikul,男孩是 2(两)份,Sancuu' 的意思是 sejinjing,女孩是 1(一份),第二个 1:1 比马语:sancuu, sancuu。Sancuu "意为 "sejinjing",即男孩和女孩各占 1 份,以 mboloradampa 为基础。 第二:Munawir Sjadzali 的遗产分配与屯布村社区的遗产分配有相似之处,也有不同之处。相同之处在于都是 1:1 的分配,不同之处在于男孩和女孩之间的权宜原则和分配公正原则。 瓦里斯;阿达特;穆纳维尔;斯贾扎利。
{"title":"Pembagian Waris Masyarakat Adat Bima Perspektif Munawir Sjadzali","authors":"Yadi Darmawan, Abd. Haris","doi":"10.18860/jfs.v7i3.3599","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/jfs.v7i3.3599","url":null,"abstract":"Setiap daerah di Indonesia memiliki caranya masing-masing dalam pelaksaan pembagian waris dikarenakan Indonesia adalah negara yang beragam suku, budaya. Dalam ketentuan Allah mengenai warisan sudah jelas disebutkan dalam Surat An-Nisa‟ ayat 11 bahwa anak laki-laki adalah dua kali lebih besar daripada anak perempuan. Masyarakat Desa Tumpu Kecamatan Bolo Kabupaten dalam pembagian warisan masih menggunakan sistem hukum adat yaitu dengan cara mbolo radampa untuk mencapai pembagian waris yang seimbang antara anak laki-laki dan perempuan dengan asas kemanfaatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian empiris. Peneliti memaparkan pembagian warisan di Desa Tumpu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, dan menjadikan tokoh agama, budayawan dan juga masyarakat sebagai sumber data primer. Teknik pengumpulan data dalam skripsi ini dengan cara wawancara. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisa dan ditarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah pertama: masyarakat Desa Tumpu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima melakukan pembagian waris dengan cara Mboloradampa atau musyawarah Mufakat untuk mencapai kesepakat bersama. Dengan cara mbolo radampa, mengacu pada asas kemanfaatan pembagian bisa menghasilkan 2:1 seperti dalam Al-Qur‟an bahasa Bima: Salemba: Sancuu’ Salemba artinya sepikul, yaitu 2 (dua) bagian untuk anak laki-laki, dan Sancuu’ artinya sejinjing, yaitu 1 (satu) bagian untuk anak perempuan, dan yang kedua 1:1 Bahasa Bima: sancuu, sancuu. Sancuu, artinya sejinjing, yaitu 1(satu) bagian untuk anak laki-laki dan 1(satu) bagian pula untuk anak perempuan berdasarkan mboloradampa. kedua: pembagian warisan Munawir Sjadzali dengan pembagian waris masyarakat Desa Tumpu memiliki kesamaan dan perbedaan. Persamaanya yaitu sama-sama menghsilkan 1:1 sedangkan perbedaan terletak pada asas kemanfaatan dan asas keadilan distributif antara anak laki-laki dan perempuan.   Waris; Adat; Munawir;Sjadzali.","PeriodicalId":509499,"journal":{"name":"Sakina: Journal of Family Studies","volume":"30 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139323616","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Putusan Hakim Atas Kasus Perceraian Akibat Gangguan Jiwa Analisis Maqashid Al-Syariah (Studi Kasus Pengadilan Agama Malang Nomor 558/Pdt.G/2021/Pa.Mlg) 法官对精神失常离婚案的判决分析(马朗宗教法院案例研究,编号 558/Pdt.G/2021/Pa.Mlg)。
Pub Date : 2023-07-05 DOI: 10.18860/jfs.v7i2.3630
M. Rasyid, A. Azis
Perbedaan prinsip, pandangan, visi-misi serta kepentingan pasangan suami istri seringkali menimbulkan masalah yang tidak diselesaikan sehingga tujuan rumah tangga yang dibina menjadi gagal.  Di Pengadilan Agama Malang terdapat kasus perceraian akibat gangguan jiwa yang mana tergugat tidak bisa menjalankan haknya sebagai seorang suami akibat penyakit gangguan jiwa yang ia derita. Penelitian ini bertujuan mengkaji putusan hakim pengadilan agama malang nomor 558/pdt.G/2021/PA.Mlg yang mengabulkan gugatan perceraian akibat gangguan jiwa menggunakan perspektif maqashid al-syariah al-Syatibi. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan case approach. Metode pengumpulan bahan hukum menggunakan metode studi kepustakaan yang berkaitan dengan perceraian akibat gangguan jiwa dan maqashid al-syariah al-Syatibi. Hasil penelitian menunjukkan dua kesimpulan.  Pertama, dalam putusan tersebut yaitu, Majelis Hakim mengabulkan gugatan penggugat dan memutus perceraian tersebut dengan jalan talak ba’in sughro dengan alasan seringnya terjadi perselisihan dan sulit untuk kembali rukun akibat suami mengalami gangguan jiwa hingga tidak bisa menjalankan kewajibannya sebagai seorang suami berupa menafkahi lahir dan batin dengan. Kedua, putusan perceraian tersebut sejalan dengan maqashid syariah. Adanya gangguan jiwa yang berdampak pada hal negatif lainnya jelas mencerminkan bahwa lima pilar penting dalam maqashid syariah itu tidak berjalan dengan baik.
已婚夫妇在原则、观点、愿景使命和利益上的差异往往会导致问题得不到解决,从而使建立家庭的目标落空。 在马朗宗教法院,有一起因精神疾病而离婚的案件,其中被告因患有精神疾病而无法行使其作为丈夫的权利。本研究旨在研究玛琅宗教法庭法官(编号 558/pdt.G/2021/PA.Mlg)以 al-Syatibi 的 maqashid al-syariah 观点为依据做出的判决,该判决批准了因精神疾病而提出的离婚要求。本研究是采用案例法进行的规范性法律研究。收集法律材料的方法采用了与因精神障碍而离婚和 al-Syatibi 的 maqashid al-syariah 相关的文献研究方法。结果显示了两个结论。 第一,在判决书中,法官小组同意原告的诉讼请求,并以经常发生争执以及由于丈夫精神失常导致其无法履行作为丈夫的义务(提供身体和精神支持)而难以和好为由,通过离婚 ba'in sughro 判决离婚。其次,离婚判决符合伊斯兰教法。精神障碍的存在会对其他负面事情产生影响,这清楚地反映出伊斯兰教法的五大重要支柱没有发挥应有的作用。
{"title":"Putusan Hakim Atas Kasus Perceraian Akibat Gangguan Jiwa Analisis Maqashid Al-Syariah (Studi Kasus Pengadilan Agama Malang Nomor 558/Pdt.G/2021/Pa.Mlg)","authors":"M. Rasyid, A. Azis","doi":"10.18860/jfs.v7i2.3630","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/jfs.v7i2.3630","url":null,"abstract":"Perbedaan prinsip, pandangan, visi-misi serta kepentingan pasangan suami istri seringkali menimbulkan masalah yang tidak diselesaikan sehingga tujuan rumah tangga yang dibina menjadi gagal.  Di Pengadilan Agama Malang terdapat kasus perceraian akibat gangguan jiwa yang mana tergugat tidak bisa menjalankan haknya sebagai seorang suami akibat penyakit gangguan jiwa yang ia derita. Penelitian ini bertujuan mengkaji putusan hakim pengadilan agama malang nomor 558/pdt.G/2021/PA.Mlg yang mengabulkan gugatan perceraian akibat gangguan jiwa menggunakan perspektif maqashid al-syariah al-Syatibi. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan case approach. Metode pengumpulan bahan hukum menggunakan metode studi kepustakaan yang berkaitan dengan perceraian akibat gangguan jiwa dan maqashid al-syariah al-Syatibi. Hasil penelitian menunjukkan dua kesimpulan.  Pertama, dalam putusan tersebut yaitu, Majelis Hakim mengabulkan gugatan penggugat dan memutus perceraian tersebut dengan jalan talak ba’in sughro dengan alasan seringnya terjadi perselisihan dan sulit untuk kembali rukun akibat suami mengalami gangguan jiwa hingga tidak bisa menjalankan kewajibannya sebagai seorang suami berupa menafkahi lahir dan batin dengan. Kedua, putusan perceraian tersebut sejalan dengan maqashid syariah. Adanya gangguan jiwa yang berdampak pada hal negatif lainnya jelas mencerminkan bahwa lima pilar penting dalam maqashid syariah itu tidak berjalan dengan baik.","PeriodicalId":509499,"journal":{"name":"Sakina: Journal of Family Studies","volume":"33 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139362648","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Sakina: Journal of Family Studies
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1