Pub Date : 2020-11-09DOI: 10.31983/LINK.V16I2.5636
Alfu Izzatil Munna, Muliatul Jannah, E. Susilowati
Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku ibu hamil dalam pemanfaatan buku KIA, salah satunya rendahnya pengetahuan ibu hamil dalam pemanfaatan buku KIA. Data RISKESDAS tahun 2018, bahwa kepemilikan Buku KIA masih dibawah target standar pelayanan 100%.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu hamil trimester III dalam pemanfaatan buku KIA di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Menggunakan teknik accidental sampling , didapatkanjumlah sampel45 responden . Pengumpulan data menggunakan alat ukur kuesioner tingkat pengetahuan dan perilaku ibu hamil trimestester III dalam pemanfaatan buku KIA. Ada hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu hamil (p = 0,007) trimester III dalam pemanfaatan Buku KIA.Simpulan hasil penelitian ini semakin tinggi pengetahuan ibu hamil, sehingga dapat mendeteksi diri sedini mungkin jika terjadi kelainan pada kehamilannya.
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DI PUSKESMAS TLOGOSARI KULON KOTA SEMARANG","authors":"Alfu Izzatil Munna, Muliatul Jannah, E. Susilowati","doi":"10.31983/LINK.V16I2.5636","DOIUrl":"https://doi.org/10.31983/LINK.V16I2.5636","url":null,"abstract":"Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku ibu hamil dalam pemanfaatan buku KIA, salah satunya rendahnya pengetahuan ibu hamil dalam pemanfaatan buku KIA. Data RISKESDAS tahun 2018, bahwa kepemilikan Buku KIA masih dibawah target standar pelayanan 100%.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu hamil trimester III dalam pemanfaatan buku KIA di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Menggunakan teknik accidental sampling , didapatkanjumlah sampel45 responden . Pengumpulan data menggunakan alat ukur kuesioner tingkat pengetahuan dan perilaku ibu hamil trimestester III dalam pemanfaatan buku KIA. Ada hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu hamil (p = 0,007) trimester III dalam pemanfaatan Buku KIA.Simpulan hasil penelitian ini semakin tinggi pengetahuan ibu hamil, sehingga dapat mendeteksi diri sedini mungkin jika terjadi kelainan pada kehamilannya.","PeriodicalId":53019,"journal":{"name":"LINK","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91394437","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-01DOI: 10.31983/link.v16i1.5631
Ardiya Garini, Sri Hartini Harianja, Dian Adhe Bianggo Naue, A. Syailendra
Kecelakaan saat dijalan raya terjadi akibat kendaraan bermotor yang bertabrakan, bisa mengakibatkan kehancuran, luka, hingga kematian. Tidak ada yang bisa menduga waktu dan lokasi akan terjadinya kecelakaan. Jumlah penduduk yang cukup padat dan pembangunan yang pesat menyebabkan mobilitas penduduk menjadi tinggi bisa meningkatkan angka kecelakaan lalu lintas. Pada kasus kecelakaan ini kadangkala diperlukan penanganan yang cepat untuk menyelamatkan nyawa korban misalnya dengan tindakan transfusi darah. Rendahnya pengetahuan tentang golongan darah yang dimiliki korban bisa mengakibatkan penanganan tindakan transfusi darah menjadi terlambat dan menyebabkan kematian. Golongan darah ABO dan Rh adalah golongan darah yang paling penting meskipun beberapa golongan darah yang lain telah ditemukan sejauh ini. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi tentang jenis golongan darah yang dimiliki oleh masing-masing pelajar TK, kegiatan yang dilakukan dalam bentuk pemeriksaan laboratorium. Berdasarkan distribusi frekuensi golongan darah sistem ABO yang dimiliki oleh pelajar TK, diperoleh hasil golongan darah A lebih banyak jumlah nya dari golongan darah lainnya dan seluruh responden mempunyai Rhesus positif (Rh+).
{"title":"PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS PADA PELAJAR TK DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2019","authors":"Ardiya Garini, Sri Hartini Harianja, Dian Adhe Bianggo Naue, A. Syailendra","doi":"10.31983/link.v16i1.5631","DOIUrl":"https://doi.org/10.31983/link.v16i1.5631","url":null,"abstract":"Kecelakaan saat dijalan raya terjadi akibat kendaraan bermotor yang bertabrakan, bisa mengakibatkan kehancuran, luka, hingga kematian. Tidak ada yang bisa menduga waktu dan lokasi akan terjadinya kecelakaan. Jumlah penduduk yang cukup padat dan pembangunan yang pesat menyebabkan mobilitas penduduk menjadi tinggi bisa meningkatkan angka kecelakaan lalu lintas. Pada kasus kecelakaan ini kadangkala diperlukan penanganan yang cepat untuk menyelamatkan nyawa korban misalnya dengan tindakan transfusi darah. Rendahnya pengetahuan tentang golongan darah yang dimiliki korban bisa mengakibatkan penanganan tindakan transfusi darah menjadi terlambat dan menyebabkan kematian. Golongan darah ABO dan Rh adalah golongan darah yang paling penting meskipun beberapa golongan darah yang lain telah ditemukan sejauh ini. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi tentang jenis golongan darah yang dimiliki oleh masing-masing pelajar TK, kegiatan yang dilakukan dalam bentuk pemeriksaan laboratorium. Berdasarkan distribusi frekuensi golongan darah sistem ABO yang dimiliki oleh pelajar TK, diperoleh hasil golongan darah A lebih banyak jumlah nya dari golongan darah lainnya dan seluruh responden mempunyai Rhesus positif (Rh+). ","PeriodicalId":53019,"journal":{"name":"LINK","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80077444","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-01DOI: 10.31983/link.v15i2.5384
Supriyana Supriyana, Endah Aryati, Sadimin Sadimin, W. Utami
Jintan hitam mengandung senyawa antimikroba bersifat volatil dan non volatil dengan bermacam tingkat kepolaran. Penelitian sebelumnya dikemukakan semakin lama perendaman kantong celup berisi bahan herbal, kadar klorinnya semakin rendah, terutama pada perendaman kantong celup berisi ekstrak flavonoid dari jinten hitam. Adanya kandungan flavonoid ekstrak jinten hitam dan klorin yang dikeluarkan oleh kantong celup, perlu diketahui bagaimana ekstrak jinten hitam dengan sediaan kantong celup mempengaruhi respon inflamasi sel radang neutrofil yang sebelumnya dipapar Streptokokus mutan secara in-vitro. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratories, rancangan penelitian menggunakan the post test only control group design. Populasi penelitian ekstrak flavonoid jinten hitam dengan sediaan kantung celup jumlah sampel minimal 4 sampel untuk tiap kelompok perlakuan. Sampel dikelompok menjadi 10 kelompok yaitu 5 uji adhesi neutrofil dan 5 uji monosit. Hasil perhitungan viabilitas monosit yang dipapar S. mutans menunjukkan bahwa jumlah monosit yang viabel (hidup) pada inkubasi air seduhan 8 menit kantung teh celup ekstrak flavonoid jinten hitam paling tinggi, dan kelompok kontrol (kantung kosong) paling rendah, dan menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan (p0.05). Obat kumur dengan sediaan teh celup berisi ekstrak flavonoid jinten hitam mampu meningkatkan adhesi S mutans pada neutrofil, sehingga neutrofil sebagai sel imunitas dapat melakukan fagositosis dan membunuh S mutans.
{"title":"KEMAMPUAN OBAT KUMUR EKSTRAK JINTEN HITAM SEDIAAN KANTONG CELUP TERHADAP MONOSIT DAN NEUTROFIL PADA ADHESI STREPTOCOCCUS MUTAN","authors":"Supriyana Supriyana, Endah Aryati, Sadimin Sadimin, W. Utami","doi":"10.31983/link.v15i2.5384","DOIUrl":"https://doi.org/10.31983/link.v15i2.5384","url":null,"abstract":"Jintan hitam mengandung senyawa antimikroba bersifat volatil dan non volatil dengan bermacam tingkat kepolaran. Penelitian sebelumnya dikemukakan semakin lama perendaman kantong celup berisi bahan herbal, kadar klorinnya semakin rendah, terutama pada perendaman kantong celup berisi ekstrak flavonoid dari jinten hitam. Adanya kandungan flavonoid ekstrak jinten hitam dan klorin yang dikeluarkan oleh kantong celup, perlu diketahui bagaimana ekstrak jinten hitam dengan sediaan kantong celup mempengaruhi respon inflamasi sel radang neutrofil yang sebelumnya dipapar Streptokokus mutan secara in-vitro. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratories, rancangan penelitian menggunakan the post test only control group design. Populasi penelitian ekstrak flavonoid jinten hitam dengan sediaan kantung celup jumlah sampel minimal 4 sampel untuk tiap kelompok perlakuan. Sampel dikelompok menjadi 10 kelompok yaitu 5 uji adhesi neutrofil dan 5 uji monosit. Hasil perhitungan viabilitas monosit yang dipapar S. mutans menunjukkan bahwa jumlah monosit yang viabel (hidup) pada inkubasi air seduhan 8 menit kantung teh celup ekstrak flavonoid jinten hitam paling tinggi, dan kelompok kontrol (kantung kosong) paling rendah, dan menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan (p0.05). Obat kumur dengan sediaan teh celup berisi ekstrak flavonoid jinten hitam mampu meningkatkan adhesi S mutans pada neutrofil, sehingga neutrofil sebagai sel imunitas dapat melakukan fagositosis dan membunuh S mutans.","PeriodicalId":53019,"journal":{"name":"LINK","volume":"15 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72477889","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-01DOI: 10.31983/link.v15i2.4487
N. Lestari, Putu Wira Kusuma Putra, I. A. A. Laksmi
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular seringkali dikaitkan dengan kemiskinan dan umumnya menyerang rentang usia produktif (15-59 tahun). Indonesia termasuk peringkat ke-5 dunia dengan kasus TB paru terutama masalah Multi Drug Resistent (MDR). Tujuan penelitian mengetahui bagaimana pengalaman hidup, makna hidup, hambatan serta harapan hidup penderita TB paru. Penelitian ini penelitian kualititatif fenomenologi, menggunakan desain deskriptif fenomenologi dengan metode wawancara mendalam. Data dikumpulkan melalui rekaman wawancara, catatan dan dokumentasi lapangan dianalisis dengan teknik Creswell empat strategi. Terdapat empat makna hasil penelitian yaitu pengalaman kehidupan penderita TB paru terindikasi buruk, makna hidup penderita TB paru adalah penderitaan, hambatan kehidupan yang dirasakan penderita TB paru berupa hambatan fisik (cepat lelah, nafsu makan menurun, batuk, lemas, dan sesak), hambatan psikologi (rasa bosan dalam mengonsumsi obat TB), hambatan sosial (berkurangnya interaksi sosial) hambatan finansial (tidak bekerja sama sekali dan berdiam diri di tempat tinggalnya), dan harapan kehidupan penderita TB paru menginginkan sembuh dari penyakitnya. Mengingat penyakit TB menyebabkan gangguan fisik, sosial, psikologi, finansial bagi penderitanya, dimana penderita akan merasa menderita, sedih tidak produktif, hidup bosan, maka sangat penting mengintensifkan pola penyuluhan agar masyarakat terhindar dari penyakit TB.
{"title":"PENGALAMAN HIDUP PASIEN TUBERKULOSIS PARU USIA DEWASA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEROKGAK I, KABUPATEN BULELENG, PROVINSI BALI","authors":"N. Lestari, Putu Wira Kusuma Putra, I. A. A. Laksmi","doi":"10.31983/link.v15i2.4487","DOIUrl":"https://doi.org/10.31983/link.v15i2.4487","url":null,"abstract":"Tuberkulosis paru adalah penyakit menular seringkali dikaitkan dengan kemiskinan dan umumnya menyerang rentang usia produktif (15-59 tahun). Indonesia termasuk peringkat ke-5 dunia dengan kasus TB paru terutama masalah Multi Drug Resistent (MDR). Tujuan penelitian mengetahui bagaimana pengalaman hidup, makna hidup, hambatan serta harapan hidup penderita TB paru. Penelitian ini penelitian kualititatif fenomenologi, menggunakan desain deskriptif fenomenologi dengan metode wawancara mendalam. Data dikumpulkan melalui rekaman wawancara, catatan dan dokumentasi lapangan dianalisis dengan teknik Creswell empat strategi. Terdapat empat makna hasil penelitian yaitu pengalaman kehidupan penderita TB paru terindikasi buruk, makna hidup penderita TB paru adalah penderitaan, hambatan kehidupan yang dirasakan penderita TB paru berupa hambatan fisik (cepat lelah, nafsu makan menurun, batuk, lemas, dan sesak), hambatan psikologi (rasa bosan dalam mengonsumsi obat TB), hambatan sosial (berkurangnya interaksi sosial) hambatan finansial (tidak bekerja sama sekali dan berdiam diri di tempat tinggalnya), dan harapan kehidupan penderita TB paru menginginkan sembuh dari penyakitnya. Mengingat penyakit TB menyebabkan gangguan fisik, sosial, psikologi, finansial bagi penderitanya, dimana penderita akan merasa menderita, sedih tidak produktif, hidup bosan, maka sangat penting mengintensifkan pola penyuluhan agar masyarakat terhindar dari penyakit TB.","PeriodicalId":53019,"journal":{"name":"LINK","volume":"49 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77851293","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan masalah kesehatan global. Pembiayaan penyakit ginjal merupakan peringkat kedua terbesar dari BPJS kesehatan setelah penyakit jantung. Indonesia memasuki era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak 01 Januari 2014. Pola pembayaran JKN adalah dengan sistem Indonesia Case Base Group (INA-CBGs). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata biaya pengobatan, komponen biaya yang paling besar, serta selisih antara biaya pengobatan pasien PGK dengan JKN rawat inap terapi hemodialisis dengan standar tarif INA-CBGs. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengumpulan data sekunder berupa biaya medik langsung dari perspektif rumah sakit pada pasien PGK rawat inap dengan JKN terapi hemodialisis di RSUD Undata Palu periode Januari - Desember 2017. Hasil penelitian menunjukan rata-rata biaya medik langsung pasien PGK rawat inap dengan hemodialisis sebesar Rp 11.074.834. Komponen biaya terbesar adalah biaya hemodialisis sebesar Rp 155.122.000 (37,86%) dari total pembayaran, dan selisih antara biaya medik langsung pasien PGK JKN rawat inap hemodialisis dengan standar tarif INA-CBGs sebesar Rp 191.920.841 (46,84 %) dari total biaya rumah sakit.
{"title":"ANALISIS BIAYA PENGOBATAN PENYAKIT GINJAL KRONIK RAWAT INAP DENGAN HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA PALU","authors":"Muhamad Rinaldhi Tandah, Ihwan Ihwan, Khusnul Diana, Zulfiah Zulfiah, Nurul Ambianti","doi":"10.31983/link.v15i2.5222","DOIUrl":"https://doi.org/10.31983/link.v15i2.5222","url":null,"abstract":"Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan masalah kesehatan global. Pembiayaan penyakit ginjal merupakan peringkat kedua terbesar dari BPJS kesehatan setelah penyakit jantung. Indonesia memasuki era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak 01 Januari 2014. Pola pembayaran JKN adalah dengan sistem Indonesia Case Base Group (INA-CBGs). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata biaya pengobatan, komponen biaya yang paling besar, serta selisih antara biaya pengobatan pasien PGK dengan JKN rawat inap terapi hemodialisis dengan standar tarif INA-CBGs. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengumpulan data sekunder berupa biaya medik langsung dari perspektif rumah sakit pada pasien PGK rawat inap dengan JKN terapi hemodialisis di RSUD Undata Palu periode Januari - Desember 2017. Hasil penelitian menunjukan rata-rata biaya medik langsung pasien PGK rawat inap dengan hemodialisis sebesar Rp 11.074.834. Komponen biaya terbesar adalah biaya hemodialisis sebesar Rp 155.122.000 (37,86%) dari total pembayaran, dan selisih antara biaya medik langsung pasien PGK JKN rawat inap hemodialisis dengan standar tarif INA-CBGs sebesar Rp 191.920.841 (46,84 %) dari total biaya rumah sakit.","PeriodicalId":53019,"journal":{"name":"LINK","volume":"30 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90444668","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-01DOI: 10.31983/link.v15i2.5155
Reni Yuli Astutik, Mirthasari Palupi
Kader kesehatan merupakan perpanjangan tangan dari bidan yang berfungsi sebagai penggerak, motivator serta pemberi informasi kepada masyarakat, termasuk dalam peningkatan kualitas hidup wanita menopause. Di desa Sumberbendo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri peran kader belum dapat dilaksanakan secara maksimal, hal ini dikarenakan kader belum pernah mendapatkan pelatihan tentang peran kader serta kurangnya informasi tentang menopause. Dalam rangka memenuhi salah satu tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat, maka dosen perlu berperan dalam meningkatkan kualitas hidup wanita menopause. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan menggerakkan kader sehingga mampu menjalankan program Kumpulan Wanita Menopause Aktif (KUWAT) yang dapat diterapkan pada wanita menopause. Kegiatan ini dilaksanakan dalam empat kali pelatihan yaitu pelatihan 1 materi tentang kader bagi wanita menopause, menopause. Pelatihan 2 materi tentang konsep dasar gizi, gizi masa menopause. Pelatihan 3 tentang ketrampilan pembuatan bobok jahe kunyit (bojanyit) untuk mengurangi keluhan arthritis . Pelatihan 4 tentang pemanfaatan kain perca dan bekas gelas teh menjadi barang yang bernilai ekonomi. Harapan dari kegiatan ini adalah adanya pendampingan dari UMKM Kabupaten Kediri untuk memberikan pelatihan yang bervariasi.
{"title":"PROGRAM KUMPULAN WANITA MENOPAUSE AKTIF OLEH KADER DESA SUMBERBENDO KECAMATAN PARE","authors":"Reni Yuli Astutik, Mirthasari Palupi","doi":"10.31983/link.v15i2.5155","DOIUrl":"https://doi.org/10.31983/link.v15i2.5155","url":null,"abstract":"Kader kesehatan merupakan perpanjangan tangan dari bidan yang berfungsi sebagai penggerak, motivator serta pemberi informasi kepada masyarakat, termasuk dalam peningkatan kualitas hidup wanita menopause. Di desa Sumberbendo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri peran kader belum dapat dilaksanakan secara maksimal, hal ini dikarenakan kader belum pernah mendapatkan pelatihan tentang peran kader serta kurangnya informasi tentang menopause. Dalam rangka memenuhi salah satu tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat, maka dosen perlu berperan dalam meningkatkan kualitas hidup wanita menopause. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan menggerakkan kader sehingga mampu menjalankan program Kumpulan Wanita Menopause Aktif (KUWAT) yang dapat diterapkan pada wanita menopause. Kegiatan ini dilaksanakan dalam empat kali pelatihan yaitu pelatihan 1 materi tentang kader bagi wanita menopause, menopause. Pelatihan 2 materi tentang konsep dasar gizi, gizi masa menopause. Pelatihan 3 tentang ketrampilan pembuatan bobok jahe kunyit (bojanyit) untuk mengurangi keluhan arthritis . Pelatihan 4 tentang pemanfaatan kain perca dan bekas gelas teh menjadi barang yang bernilai ekonomi. Harapan dari kegiatan ini adalah adanya pendampingan dari UMKM Kabupaten Kediri untuk memberikan pelatihan yang bervariasi.","PeriodicalId":53019,"journal":{"name":"LINK","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87740861","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-01DOI: 10.31983/link.v15i2.4840
Muh Amirul Mukminin, Via Rahmah, Ideris Ideris
Kegiatan yang berjalan di radiologi memungkinkan adanya bahaya radiasi, maka sebagai petugas radiografer perlu memperhatikan pengembangan sistem manajemen keselamatan radiasi pada radiodiagnostik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan sistem manajemen keselamatan radiasi pada radiodiagnostik yang telah dicapai BLUD RS Ulin Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dimana dalam penelitian ini dilakukan observasi dalam pelaksanaan program quality control rumah sakit, melakukan pengumpulan data dengan mewawancarai petugas terkait, dan menganalisa pengembangan sistem manajemen keselamatan radiasi pada radiodiagnostik di Instalasi Radiologi BLUD RS Ulin Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Instalasi Radiologi BLUD RS Ulin Banjarmasin sudah memiliki organisasi proteksi radiasi. Namun, belum ada penyelenggaraan resmi dari pemegang izin atau pihak manajemen BLUD RS Ulin Banjarmasin terkait pelatihan proteksi radiasi. Pemantauan kesehatan terhadap pekerja radiasi telah dilakukan. Instalasi Radiologi BLUD RS Ulin Banjarmasin memiliki peralatan proteksi radiasi yang memadai. Sistem manajemen keselamatan radiasi pada Radiodiagnostik di Instalasi Radiologi BLUD RS Ulin Banjarmasin sudah sesuai dengan standar berlaku.
{"title":"ANALISIS PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN RADIASI PADA RADIODIAGNOSTIK","authors":"Muh Amirul Mukminin, Via Rahmah, Ideris Ideris","doi":"10.31983/link.v15i2.4840","DOIUrl":"https://doi.org/10.31983/link.v15i2.4840","url":null,"abstract":"Kegiatan yang berjalan di radiologi memungkinkan adanya bahaya radiasi, maka sebagai petugas radiografer perlu memperhatikan pengembangan sistem manajemen keselamatan radiasi pada radiodiagnostik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan sistem manajemen keselamatan radiasi pada radiodiagnostik yang telah dicapai BLUD RS Ulin Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dimana dalam penelitian ini dilakukan observasi dalam pelaksanaan program quality control rumah sakit, melakukan pengumpulan data dengan mewawancarai petugas terkait, dan menganalisa pengembangan sistem manajemen keselamatan radiasi pada radiodiagnostik di Instalasi Radiologi BLUD RS Ulin Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Instalasi Radiologi BLUD RS Ulin Banjarmasin sudah memiliki organisasi proteksi radiasi. Namun, belum ada penyelenggaraan resmi dari pemegang izin atau pihak manajemen BLUD RS Ulin Banjarmasin terkait pelatihan proteksi radiasi. Pemantauan kesehatan terhadap pekerja radiasi telah dilakukan. Instalasi Radiologi BLUD RS Ulin Banjarmasin memiliki peralatan proteksi radiasi yang memadai. Sistem manajemen keselamatan radiasi pada Radiodiagnostik di Instalasi Radiologi BLUD RS Ulin Banjarmasin sudah sesuai dengan standar berlaku.","PeriodicalId":53019,"journal":{"name":"LINK","volume":"116 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77284564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-01DOI: 10.31983/link.v15i2.4790
Tri Nurani Orienti, Agustin Indracahyani, Lilis Rayatin
Asuhan keperawatan primer dikembangkan untuk mengurangi fragmentasi perawatan pasien, dan meningkatkan status profesional keperawatan. Penelitian ini mengidentifikasi faktor yang berkontribusi terhadap belum optimalnya pelaksanaan metode keperawatan primer. Penelitian deskriptif analisis dengan menggunakan Fishbone Analysis. Sampel diambil secara purposive sample pada salah satu instalasi di rumah sakit anak dan bunda di Jakarta. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, penyebaran kuesioner, dan data sekunder (telusur dokumentasi). Penelitian ini menganalisis lima komponen yang berkontribusi terhadap belum optimalnya metode asuhan keperawatan primer yaitu Man, Methode, Managemen, Materials, dan Machine. Hasil analisis menunjukkan masih kurangnya pemahaman/tingkat pengetahuan staf keperawatan tentang metode keperawatan primer. Kualifikasi pendidikan formal dan kompetensi staf keperawatan yang belum sesuai. Peran dan fungsi manajemen yang belum optimal, dan pengembangan teknologi keperawatan yang belum memadai. Sumber daya manusia merupakan faktor yang dominan terutama tingkat pengetahuan dan pemahaman primer, Upaya yang dapat dilakukan dengan peningkatan pengetahuan dan pemahaman staf keperawatan yang di update secara berkala, meningkatkan peran informasional tentang primary nursing care dan meningkatkan fungsi staffing, actuating, dan controlling dari manajer keperawatan.
{"title":"ANALISIS SITUASI DAN OPTIMALISASI PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PRIMER DI RS ANAK DAN BUNDA DI JAKARTA","authors":"Tri Nurani Orienti, Agustin Indracahyani, Lilis Rayatin","doi":"10.31983/link.v15i2.4790","DOIUrl":"https://doi.org/10.31983/link.v15i2.4790","url":null,"abstract":"Asuhan keperawatan primer dikembangkan untuk mengurangi fragmentasi perawatan pasien, dan meningkatkan status profesional keperawatan. Penelitian ini mengidentifikasi faktor yang berkontribusi terhadap belum optimalnya pelaksanaan metode keperawatan primer. Penelitian deskriptif analisis dengan menggunakan Fishbone Analysis. Sampel diambil secara purposive sample pada salah satu instalasi di rumah sakit anak dan bunda di Jakarta. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, penyebaran kuesioner, dan data sekunder (telusur dokumentasi). Penelitian ini menganalisis lima komponen yang berkontribusi terhadap belum optimalnya metode asuhan keperawatan primer yaitu Man, Methode, Managemen, Materials, dan Machine. Hasil analisis menunjukkan masih kurangnya pemahaman/tingkat pengetahuan staf keperawatan tentang metode keperawatan primer. Kualifikasi pendidikan formal dan kompetensi staf keperawatan yang belum sesuai. Peran dan fungsi manajemen yang belum optimal, dan pengembangan teknologi keperawatan yang belum memadai. Sumber daya manusia merupakan faktor yang dominan terutama tingkat pengetahuan dan pemahaman primer, Upaya yang dapat dilakukan dengan peningkatan pengetahuan dan pemahaman staf keperawatan yang di update secara berkala, meningkatkan peran informasional tentang primary nursing care dan meningkatkan fungsi staffing, actuating, dan controlling dari manajer keperawatan. ","PeriodicalId":53019,"journal":{"name":"LINK","volume":"73 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84215299","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-01DOI: 10.31983/link.v15i2.4442
Nina Zuhana, Wahyu Ersila, S. Suparni
Balita merupakan salahsatu populasi yang berisiko terjadi berbagai macam gangguan kesehatan (penyakit) dan kematian. Ada banyak program kesehatan yang telah di implementasikan pemerintah dengan harapan turut berperan aktif dalam menurunkan kesakitan dan kematian pada anak balita yaitu dengan kelas balita. Kelas balita merupakan suatu aktifitas belajar kelompok dalam kelas dengan anggota beberapa ibu yang mempunyai anak balita (0-59 tahun) di bawah bimbingan satu atau beberapa fasilitator dengan menggunakan buku KIA sebagai alat pembelajaran.(direktorat jenderal bina gizi dan kesehatan ibu dan anak kemenkes RI, 2011). Tujuan kelas ibu balita (KIB) adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan menggunakan buku KIA dalam mewujudkan tumbuh kembang balita yang optimal. Metode pengabdian masyarakat ini adalah dengan proses belajar mengajar orang dewasa yaitu menggunakan metode partisipatif (masing-masing ibun balita bercerita bertukar pengalaman) kemudian disusul dengan diskusi kelompok, bidan sebagai tenaga ahli dan fasilitator. Instrument yang digunakan adalah Buku KIA, kartu KPSP. Hasil peningkatan pengetahuan ibu balita dapat dilihat dari hasil rata-rata nilai pre test 50,8 dan nilai rata-rata nilai post test adalah 90, 4. Simpulan kelas ibu balita dapat menjadi salahsatu upaya meningkatkan pengetahuan ibu balita dalam menjaga kesehatan balitanya.
{"title":"PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM) MEWUJUDKAN GENERASI BERKUALITAS DENGAN KEBAL (KELAS IBU BALITA) DI DESA TANGKIL TENGAH KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN","authors":"Nina Zuhana, Wahyu Ersila, S. Suparni","doi":"10.31983/link.v15i2.4442","DOIUrl":"https://doi.org/10.31983/link.v15i2.4442","url":null,"abstract":"Balita merupakan salahsatu populasi yang berisiko terjadi berbagai macam gangguan kesehatan (penyakit) dan kematian. Ada banyak program kesehatan yang telah di implementasikan pemerintah dengan harapan turut berperan aktif dalam menurunkan kesakitan dan kematian pada anak balita yaitu dengan kelas balita. Kelas balita merupakan suatu aktifitas belajar kelompok dalam kelas dengan anggota beberapa ibu yang mempunyai anak balita (0-59 tahun) di bawah bimbingan satu atau beberapa fasilitator dengan menggunakan buku KIA sebagai alat pembelajaran.(direktorat jenderal bina gizi dan kesehatan ibu dan anak kemenkes RI, 2011). Tujuan kelas ibu balita (KIB) adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan menggunakan buku KIA dalam mewujudkan tumbuh kembang balita yang optimal. Metode pengabdian masyarakat ini adalah dengan proses belajar mengajar orang dewasa yaitu menggunakan metode partisipatif (masing-masing ibun balita bercerita bertukar pengalaman) kemudian disusul dengan diskusi kelompok, bidan sebagai tenaga ahli dan fasilitator. Instrument yang digunakan adalah Buku KIA, kartu KPSP. Hasil peningkatan pengetahuan ibu balita dapat dilihat dari hasil rata-rata nilai pre test 50,8 dan nilai rata-rata nilai post test adalah 90, 4. Simpulan kelas ibu balita dapat menjadi salahsatu upaya meningkatkan pengetahuan ibu balita dalam menjaga kesehatan balitanya. ","PeriodicalId":53019,"journal":{"name":"LINK","volume":"38 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87999229","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}