Pub Date : 2020-12-28DOI: 10.35719/ADABIYAH.V1I2.21
Ika Nafisatus Zuhro, Imron Fauzi
Ukhuwah Islamiyah merupakan hubungan sesama muslim tanpa membedakan luas dan sempitnya kapasitas hubungan, mulai dari hubungan keluarga, masyarakat sampai hubungan antar bangsa. Hal ini terbukti dengan masih banyak masyarakat yang belum mengerti atau kurangnya memahami sifat sosial seperti tolong menolong, khususnya dalam hal yang berkaitan dengan kematian, da ada beberapa masyarakat yang ditinggalkan kurang mampu, sehingga belum terlaksa-nanya dengan baik kegiatan mengurus jenazah. Penelitian ini dilakukan: (1) untuk mendeskripsikan internalisasi nilai-nilai ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan Rukun Kematian Nurud Dholam di Desa Glundengan Wuluhan, (2) untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kegiatan Rukun Kematian Nurud Dholam di Desa Glundengan Wuluhan, dan (3) untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat kegiatan Rukun Kematian Nurud Dholam di Desa Glundengan Wuluhan. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan teknik pengambilan data sampel purposive. Jenis Pendekatan menggunakan Deskriptif. Analisis data model Miles Huberman yang meliputi: pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Sedangkan pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian ini: (1) internalisasi nilai-nilai ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan Rukun Kematian Nurud Dholam yaitu sudah berjalan dengan baik akan tetapi kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal keagamaan. (2) Bentuk- bentuk kegiatan Rukun Kematian Nurud Dholam adalah mengurus jenazah, membersih-kan area makam, sosialisasi, penggalian dana, dan pemeliharaan aset Rukun Kematian yaitu berbentuk pohon sengon. (3) Faktor pendukung kegiatan Rukun Kematian Nurud Dholam adalah adanya dorongan baik dari pemerintah desa maupun masyarakat, untuk saling bergotong royong. Sedangkan factor penghambat kegiatan RUKEM Nurud Dholam adalah kurangnya kesadaran masyarakat, dan sangat minimnya pemberdayaan masyarakat. Kata kunci: internalisasi nilai-nilai ukhuwah islamiyah, rukun kematian Ukhuwah Islamiyah is a relationship between Muslims without distinguishing the breadth and narrowness of the capacity of relations, ranging from family relations, community relations between nations. This is proven by the fact that there are still many people who do not understand or lack understanding of social characteristics such as helping, especially in matters relating to death, and there are some people who are left disadvantaged, so that they have not properly carried out the care of the corpse. From this research was carried out to describe the internalization of the values of Ukhuwah Islamiyah through the activities of the Pillars of Death Nurud Dholam in Glundengan Wuluhan Village, to describe the forms of the activities of the Pillars of Death of Nurud Dholam in Glundengan Wuluhan Village, to describe the supporting factors and the activities of the Pillars of Death Nurud Dholam inhibiting the activities
Ukhuwah Islamiyah是穆斯林同胞关系的范围和范围,从家庭关系、社区关系到国家关系,没有区别。这一点在许多不了解或不了解援助等社会性质的人身上得到了证明,特别是在与死亡有关的情况下,也有一些人被严重剥夺了对尸体护理的充分考虑。这个研究:(1)来描述内化价值观ukhuwah通过活动与伊斯兰祈祷死亡Nurud村里Dholam Glundengan Wuluhan和睦,(2)活动形式来描述死亡Nurud村里Dholam Glundengan Wuluhan,(3)来描述死亡的因素和活动与抑制剂Nurud村里Dholam Glundengan Wuluhan。本研究方法采用定性研究,采用采样技术提取数据。使用描述性的方法。迈尔斯·胡伯曼模型分析包括数据采集、数据凝结、数据展示和撤军。同时使用源和工程三角测量来验证数据的有效性。这项研究的结果:(1)通过努鲁德·多拉姆(Nurud Dholam)的和平活动,伊斯兰乌胡瓦价值观的内化,这种活动一直很好,但缺乏公众对宗教的认识。(2) Nurud Dholam的死亡协调活动的形式包括处理遗体、清理墓地、社会化、资金提取和以桑农树的形式维护与死亡相关的资产。(3) Nurud Dholam的团结活动的一个因素是村民和社区政府之间的合作的动力。而抑制RUKEM Nurud Dholam活动的因素是社会缺乏意识,缺乏社会的力量。关键词:ukhuwah islamic价值观的内部融合,ukhuwah islamic死亡联盟是穆斯林之间的一种关系,没有对三段制关系、家庭关系关系的发展、社区关系的发展。顺便说一下这是proven事实上那有些还是很多人谁不明白或缺乏谅解《社会援助characteristics这样的美国,尤其是在事务relating to死亡和有一些people who are左disadvantaged,所以那他们有音符可以护理》carried out尸体。从这个研究是carried out到internalization》描述的价值观Ukhuwah伊斯兰祈祷活动》通过死亡之柱子Nurud Dholam in Glundengan Wuluhan村,为了描述forms》、《柱子of Death of Nurud Dholam in Glundengan Wuluhan村,为了描述《supporting factors和死亡的柱子、lds》Nurud Dholam inhibiting《死亡的柱子(Rukem)、lds Nurud Dholam in Glundengan Wuluhan村。本研究方法uses qualitative研究,采用采样技术收集数据样本。这是一种接近uses描述的类型。迈尔斯·胡伯曼的数据分析包括收集数据、冷凝数据、提交数据和草案。同时检查数据使用三角关系的有效性。因此,这项研究的结论:(1)ukhuwah islamic promation在死亡的钉子中占主导地位,这已经很好,但宗教意识的缺失。(2)苏祖德森林处理尸体的习惯,清理墓地,社交,筹集资金,并在桑松树的表单上记录死亡资产的清单。支持死刑行动的因素是来自村庄政府和社区的参与炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死炸死
{"title":"Internalisasi Nilai-Nilai Ukhuwah Islamiyah Melalui Kegiatan Rukun Kematian Nurud Dholam di Desa Glundengan Wuluhan Kabupaten Jember","authors":"Ika Nafisatus Zuhro, Imron Fauzi","doi":"10.35719/ADABIYAH.V1I2.21","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ADABIYAH.V1I2.21","url":null,"abstract":"Ukhuwah Islamiyah merupakan hubungan sesama muslim tanpa membedakan luas dan sempitnya kapasitas hubungan, mulai dari hubungan keluarga, masyarakat sampai hubungan antar bangsa. Hal ini terbukti dengan masih banyak masyarakat yang belum mengerti atau kurangnya memahami sifat sosial seperti tolong menolong, khususnya dalam hal yang berkaitan dengan kematian, da ada beberapa masyarakat yang ditinggalkan kurang mampu, sehingga belum terlaksa-nanya dengan baik kegiatan mengurus jenazah. Penelitian ini dilakukan: (1) untuk mendeskripsikan internalisasi nilai-nilai ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan Rukun Kematian Nurud Dholam di Desa Glundengan Wuluhan, (2) untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kegiatan Rukun Kematian Nurud Dholam di Desa Glundengan Wuluhan, dan (3) untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat kegiatan Rukun Kematian Nurud Dholam di Desa Glundengan Wuluhan. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan teknik pengambilan data sampel purposive. Jenis Pendekatan menggunakan Deskriptif. Analisis data model Miles Huberman yang meliputi: pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Sedangkan pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian ini: (1) internalisasi nilai-nilai ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan Rukun Kematian Nurud Dholam yaitu sudah berjalan dengan baik akan tetapi kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal keagamaan. (2) Bentuk- bentuk kegiatan Rukun Kematian Nurud Dholam adalah mengurus jenazah, membersih-kan area makam, sosialisasi, penggalian dana, dan pemeliharaan aset Rukun Kematian yaitu berbentuk pohon sengon. (3) Faktor pendukung kegiatan Rukun Kematian Nurud Dholam adalah adanya dorongan baik dari pemerintah desa maupun masyarakat, untuk saling bergotong royong. Sedangkan factor penghambat kegiatan RUKEM Nurud Dholam adalah kurangnya kesadaran masyarakat, dan sangat minimnya pemberdayaan masyarakat.\u0000Kata kunci: internalisasi nilai-nilai ukhuwah islamiyah, rukun kematian \u0000Ukhuwah Islamiyah is a relationship between Muslims without distinguishing the breadth and narrowness of the capacity of relations, ranging from family relations, community relations between nations. This is proven by the fact that there are still many people who do not understand or lack understanding of social characteristics such as helping, especially in matters relating to death, and there are some people who are left disadvantaged, so that they have not properly carried out the care of the corpse. From this research was carried out to describe the internalization of the values of Ukhuwah Islamiyah through the activities of the Pillars of Death Nurud Dholam in Glundengan Wuluhan Village, to describe the forms of the activities of the Pillars of Death of Nurud Dholam in Glundengan Wuluhan Village, to describe the supporting factors and the activities of the Pillars of Death Nurud Dholam inhibiting the activities ","PeriodicalId":7849,"journal":{"name":"AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":"33 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73302550","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini yaitu beurtujuan ntuk mendeskripsikan upaya membangun kesadaran inklusif-multikultiral untuk deradikalisai agama. Terdapat beberapa aksi di Indonesia yang menjadi bukti konkrit bahwa penggunaan pendekatan keamanan saja tidak cukup efektif untk mengatasi kasus terorisme hingga ke akar-akarnya. Oleh karena itu, berbagai pendekatan digunakan untuk penanganan aksi teroris dan radikal Islam. Salah satunya adalah dengan program deradikalisai dengan pendidikan Islam inklusif multikultural. Pendidikan Islam bernuansa inklusif multikultural dalam penelitian ini yaitu sebuah wujud tantangan bagi pendidikan Islam untuk bagaimana meminimalisir aksi teroris dengan pendekatan inklusif, dan multikuktral yang akhirnya berpengaruh kepada kehidupan masyarakat, tumbuh pemahaman keagamaan yang toleran,serta melakukan reorientasi visi pendidikan yang berbasis eksklusif-monolistik dengan penguatan visi misi pendidikan agama Islam. Dalam hal ini, maka mereka perlu memperhatikan faktor kurikulum, pemdidik, dan strategi pembelajaran yang diterapkan pendidik. Upaya deradikalisai Islam dalam rangka membangun inklusi multikultural perlu menajdu kajian yang mendalam, dengan gerakan review kurikulum diberbagai tingkatan pendidikan. Peneliti menggunakan metode penelitian berjenis kajian kepustakaan yaitu menghimpun informasi yang relevan dengan topic yang menjadi objek penelitian. Hasil atau kesimpulan dari penelitian ini yaitu upaya yang efektif dalam membangun deradikalisasi agama adalah dengan lembaga pendidikan, melalui reorientasi visi pendidikan agama yang berbasis eksklusif monopoli ke arah penggunaan inklusi-multikultural. Kata Kunci: deradikalisasi agama, pendidikan inklusif-multikultural The purpose of this study is to describe efforts to build an inclusive-multicultural awareness for the religious deradicalitation. There are still many acts of terrorism in Indonesia that constitute concrete evidence that the use of a security approach alone is not effective enough to deal with cases of terrorism to its roots. Therefore, various approaches are used to deal with terrorism and Islam ic radicalism, one of which is through a deradikalisai program through an inclusive-multicultural Islam ic education. Islam ic education with multicultural inclusive nuances in this research is a form of challenge for Islam ic education in how to minimize terrorist acts with an inclusive, and multicultural approach so that in the end of society life grows a tolerant religious understanding, and reorients the vision of education based on exclusive-monolistic basis strengthening the vision and mission of Islam ic religious education. In this case, they need to pay attention to curriculum factors, educators, and learning strategies used by educators. Efforts to deradikalisai Islam in order to build multicultural inclusion need to study in-depth studies, with curriculum review movements at various levels of education. Researchers use the type of literature study researc
本研究旨在描述为宗教文盲而建立的多元文化意识。印尼的一些行动提供了具体的证据,证明仅仅使用安全方法根本不足以解决恐怖主义案件。因此,各种方法被用来处理恐怖主义和伊斯兰激进行为。其中之一是多元文化的伊斯兰教育精简计划。这项研究的多元文化的包容性,即伊斯兰教育挑战的一个实体为伊斯兰教育如何减少恐怖主义的包容性方法,和multikuktral最终对社会生活的影响,长大了的宗教宽容、理解做重新定位基于eksklusif-monolistik的教育愿景和加强伊斯兰宗教教育的使命愿景。在这种情况下,他们需要考虑教育工作者使用的课程因素、学习者和学习策略。为了建立多元文化包容,伊斯兰反教的努力需要进行深入的研究,并在不同层次的课程审查运动中进行研究。研究人员使用的研究方法是收集与主题相关的相关信息。这项研究的结论或结论是,建立宗教歧视的有效努力是通过教育机构,通过对多元文化使用的专业化的宗教教育愿景的重新定位。关键词:宗教激进化,这种研究的目的是描述为为宗教越轨而建立多文化意识的努力。印尼仍然有许多恐怖主义的行为,这些事实证明,仅仅利用安全手段是不够的,根本无法解决恐怖主义的根源。例如,各种各样的威胁和伊斯兰极端主义的激进主义被用来解决,其中之一是通过多种文化的伊斯兰教育在内的各种项目进行的。ic伊斯兰教育和multicultural inclusive nuances in this research is a form of挑战赛for education in如何最小化ic伊斯兰恐怖分子行动的inclusive,和multicultural接近的地方,所以那in the end of society生活成长a tolerant宗教谅解,and reorients the vision of education改编自exclusive-monolistic强化基地ic伊斯兰宗教教育的愿景和使命。在这种情况下,他们需要关注教育机构、教育机构和教育机构使用的学习策略。要求对伊斯兰教进行多元文化审查,包括对教育水平不同的课程的curriculum审查。研究方法用的是收集信息与研究对象的主题。这项研究的结果是有效的,因为这项研究强调了基于多种文化参与的宗教理想和宗教教育的重复。
{"title":"Deradikalisai Agama Melalui Internalisasi Pendidikan Inklusif-Multikultural","authors":"Zahratunnisa Ramadhani, Depict Pristine Adi, Zamhaqiyullah","doi":"10.35719/ADABIYAH.V1I2.19","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ADABIYAH.V1I2.19","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini yaitu beurtujuan ntuk mendeskripsikan upaya membangun kesadaran inklusif-multikultiral untuk deradikalisai agama. Terdapat beberapa aksi di Indonesia yang menjadi bukti konkrit bahwa penggunaan pendekatan keamanan saja tidak cukup efektif untk mengatasi kasus terorisme hingga ke akar-akarnya. Oleh karena itu, berbagai pendekatan digunakan untuk penanganan aksi teroris dan radikal Islam. Salah satunya adalah dengan program deradikalisai dengan pendidikan Islam inklusif multikultural. Pendidikan Islam bernuansa inklusif multikultural dalam penelitian ini yaitu sebuah wujud tantangan bagi pendidikan Islam untuk bagaimana meminimalisir aksi teroris dengan pendekatan inklusif, dan multikuktral yang akhirnya berpengaruh kepada kehidupan masyarakat, tumbuh pemahaman keagamaan yang toleran,serta melakukan reorientasi visi pendidikan yang berbasis eksklusif-monolistik dengan penguatan visi misi pendidikan agama Islam. Dalam hal ini, maka mereka perlu memperhatikan faktor kurikulum, pemdidik, dan strategi pembelajaran yang diterapkan pendidik. Upaya deradikalisai Islam dalam rangka membangun inklusi multikultural perlu menajdu kajian yang mendalam, dengan gerakan review kurikulum diberbagai tingkatan pendidikan. Peneliti menggunakan metode penelitian berjenis kajian kepustakaan yaitu menghimpun informasi yang relevan dengan topic yang menjadi objek penelitian. Hasil atau kesimpulan dari penelitian ini yaitu upaya yang efektif dalam membangun deradikalisasi agama adalah dengan lembaga pendidikan, melalui reorientasi visi pendidikan agama yang berbasis eksklusif monopoli ke arah penggunaan inklusi-multikultural.\u0000Kata Kunci: deradikalisasi agama, pendidikan inklusif-multikultural\u0000The purpose of this study is to describe efforts to build an inclusive-multicultural awareness for the religious deradicalitation. There are still many acts of terrorism in Indonesia that constitute concrete evidence that the use of a security approach alone is not effective enough to deal with cases of terrorism to its roots. Therefore, various approaches are used to deal with terrorism and Islam ic radicalism, one of which is through a deradikalisai program through an inclusive-multicultural Islam ic education. Islam ic education with multicultural inclusive nuances in this research is a form of challenge for Islam ic education in how to minimize terrorist acts with an inclusive, and multicultural approach so that in the end of society life grows a tolerant religious understanding, and reorients the vision of education based on exclusive-monolistic basis strengthening the vision and mission of Islam ic religious education. In this case, they need to pay attention to curriculum factors, educators, and learning strategies used by educators. Efforts to deradikalisai Islam in order to build multicultural inclusion need to study in-depth studies, with curriculum review movements at various levels of education. Researchers use the type of literature study researc","PeriodicalId":7849,"journal":{"name":"AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89567741","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-28DOI: 10.35719/ADABIYAH.V1I2.22
Shofiyah Zahro, Diambang Fajar Ahwa
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembinaan keagamaan bagi tukang becak melalui majelis taklim abang becak (Matabaca) Nurul Hayat Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Penelitian ini memperoleh kesimpulan : (1) Pembinaan keagamaan dalam kehidupan tukang becak melalui Matabaca Nurul Hayat Jember diantaranya meliputi pembinaan akidah, pembinaan ibadah, dan pembinaan akhlak. (2) Metode yang digunakan dalam pembinaan keagamaan bagi tukang becak di Matabaca Nurul Hayat Jember adalah metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi. (3) Tujuan pembinaan keagamaan bagi tukang becak melalui Matabaca Nurul Hayat Jember adalah untuk memberdayakan ekonomi jamaahnya, untuk mengembangkan pengetahuan agama dan merubah sikap, tingkah laku serta kehidupan beragama para jamaahnya menjadi lebih baik, untuk menumbuh kembangkan sikap positif dan disiplin terhadap agama, serta untuk memberikan ruang kepada jamaah agar diakui keberadaanya oleh masyarakat melalui majelis taklim yang mampu memberikan kegiatan positif di dalamnya. Kata kunci: pembinaan keagamaan, majelis taklim This study aims to describe the religious guidance of pedicab drivers through the Majelis Taklim Abang Becak (Matabaca) Nurul Hayat Jember. This research uses a qualitative approach with the type of field research. The data collection technique used was observation, interview and documentation. The validity of the data used were source triangulation and technical triangulation. This research draws the following conclusions: (1) Religious guidence in the life of a pedicab drivers through Matabaca Nurul Hayat Jember includes fostering faith, fostering worship, and building moral. (2) The method used in religious guidance for pedicab drivers in Matabaca Nurul Hayat Jember is a lecture methods, questions and answers and demonstrations. (3) The aim of religious guidance for pedicab drivers through Matabaca Nurul Hayat Jember is to empower the congregation's economy, to develop religious knowledge and to changing attitudes, behavior and religious life of the congregations is to be better, to develop positive attitudes and discipline of religion, and to provide space for the congregation to acknowledge their existence by the community through majelis taklim which are able to provide positive activities in it.
这项研究旨在通过Nurul Hayat Jember律师(taklim brother becak)大会来描述三轮车的宗教建设。本研究采用现场研究类型的定性方法。采用观察、采访和记录的数据收集技术。使用的数据的有效性是源三角法和工程三角法。这项研究得出以下结论:(1)黄包车生活中的宗教指导包括修建婴儿床、崇拜仪式和教导。(2)马塔鲁·哈吉特·哈吉伯(Nurul Hayat Jember)的宗教指导方法是一种演讲、问答和示范的方法。(3)宗教辅导的目的通过Matabaca为车夫Nurul九月生命是为了迫使jamaahnya经济,培养知识和行为改变态度,宗教和宗教jamaahnya们的生活变得更好,对宗教种培养积极的态度和纪律,以及为了空间给名朝拜者被社会承认存在通过联大taklim里面能够提供积极的活动。关键词:宗教指导、这项研究旨在描述凯科林老大哥三轮车会议(Taklim老大哥三轮车)的宗教指导方针。这项研究的uses是对现场研究类型的合理认同。数据收集技术是观察、采访和文档。使用的数据的有效性是源三角和技术三角。这项研究吸引了遵循其结果的人:(1)一个人的生活中的宗教指导:(1)通过阅读Nurul Hayat Jember包括凝聚信仰、凝聚崇拜和道德建设。(2)在Nurul Hayat Jember的宗教指导中使用的方法是豆类、问题、答案和恶魔。(3)宗教指导之aim for pedicab drivers无论是Matabaca九月是需要empower《托举生命的Nurul economy,为了秘密宗教知识和为了改变congregations attitudes,社会行为和宗教生活》是成为更好的,冲洗积极attitudes和规则”of religion), and to。顺便说一下太空#托举到确认他们的存在社区通过联大taklim哪种are able to。积极活动在里面。
{"title":"Pembinaan Keagamaan bagi Tukang Becak Melalui Majelis Taklim Abang Becak (MATABACA) Nurul Hayat Jember","authors":"Shofiyah Zahro, Diambang Fajar Ahwa","doi":"10.35719/ADABIYAH.V1I2.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ADABIYAH.V1I2.22","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembinaan keagamaan bagi tukang becak melalui majelis taklim abang becak (Matabaca) Nurul Hayat Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Penelitian ini memperoleh kesimpulan : (1) Pembinaan keagamaan dalam kehidupan tukang becak melalui Matabaca Nurul Hayat Jember diantaranya meliputi pembinaan akidah, pembinaan ibadah, dan pembinaan akhlak. (2) Metode yang digunakan dalam pembinaan keagamaan bagi tukang becak di Matabaca Nurul Hayat Jember adalah metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi. (3) Tujuan pembinaan keagamaan bagi tukang becak melalui Matabaca Nurul Hayat Jember adalah untuk memberdayakan ekonomi jamaahnya, untuk mengembangkan pengetahuan agama dan merubah sikap, tingkah laku serta kehidupan beragama para jamaahnya menjadi lebih baik, untuk menumbuh kembangkan sikap positif dan disiplin terhadap agama, serta untuk memberikan ruang kepada jamaah agar diakui keberadaanya oleh masyarakat melalui majelis taklim yang mampu memberikan kegiatan positif di dalamnya.\u0000Kata kunci: pembinaan keagamaan, majelis taklim\u0000This study aims to describe the religious guidance of pedicab drivers through the Majelis Taklim Abang Becak (Matabaca) Nurul Hayat Jember. This research uses a qualitative approach with the type of field research. The data collection technique used was observation, interview and documentation. The validity of the data used were source triangulation and technical triangulation. This research draws the following conclusions: (1) Religious guidence in the life of a pedicab drivers through Matabaca Nurul Hayat Jember includes fostering faith, fostering worship, and building moral. (2) The method used in religious guidance for pedicab drivers in Matabaca Nurul Hayat Jember is a lecture methods, questions and answers and demonstrations. (3) The aim of religious guidance for pedicab drivers through Matabaca Nurul Hayat Jember is to empower the congregation's economy, to develop religious knowledge and to changing attitudes, behavior and religious life of the congregations is to be better, to develop positive attitudes and discipline of religion, and to provide space for the congregation to acknowledge their existence by the community through majelis taklim which are able to provide positive activities in it.","PeriodicalId":7849,"journal":{"name":"AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":"249 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80682314","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-10DOI: 10.35719/ADABIYAH.V1I2.30
Iqlimah Maulidiyah, Sarwan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran budaya literasi dalam pembentukan karakter religius anak di Kampoeng Batja Patrang Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis fenomenologi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis datanya menggunakan analisis interaktuf model Miles, Huberman dan Saldana yaitu pengumpulan data, kondensai data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Untuk menguji keabsahan data yang diperoleh, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini adalah (1) Karakter membaca yang terbentuk melaui budaya literasi yang telah diterapkan di Kampoeng Batjaadalah karakter membaca reseptif, reflektif, skimming dan scanning (2) Budaya literasi di Kampoeng Batjadapat membentuk karakter menulis cerita, menulis ayat-ayat Al-quran, menulis kaligrafi, menulis sinopsis, menulis pantun, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan bernuansa keagamaan (3) Karakter berbicara yang terbentuk melaui budaya literasi yang telah diterapkan di Kampoeng Batjaadalah karakter berbicara di depan publik dan berbicara interpersonal. Kata Kunci: budaya literasi, karakter religius The purpose of this study is to describe the role of literacy culture in the creation of the child's religious character in kampoeng batja patrang jember. The study uses a descriptive qualitative approach with a type of phenomenon. Data collection in this study uses observation techniques, interviews and documentation. The data analysis uses miles's and huberman and saldana analysis for data collection, data condenser, data presentation, deduction/verification. To test the validity of the acquired data, researchers used source triangulation and technical triangulation. The study is (1) the character reading through the literated cultures already applied in kampoeng batjais the character of prescriptive, reflective, skimming and scanning (2) of the literated cultures in the kampoeng batjadat forming the character of storywriting, writing of the quran, writing calligraphy, writing synopsis, poetry, The activity was carried out in a religious (3) speaking character through literacy cultures already adopted in kampoeng batjais a public speaking and interpersonal speech.
本研究旨在描述识字文化在Kampoeng Batja Patrang Jember建立儿童宗教特征方面的作用。本研究采用描述性质的现象学方法。本研究采用观察技术、采访和文献收集数据。数据分析使用迈尔斯、胡伯曼和Saldana的内部分析——数据收集、冷凝数据、数据演示、提取结论/验证。为了测试获得的数据的有效性,研究人员使用了源三角法和工程三角法。本研究的结果是(1)在堪本巴杰应用的识字文化中形成的识字文化是吸收吸收、反射、略读和扫描(2)字符串识字文化可以塑造故事、写可兰经经文、写草书、写剧本、写诗歌、这项活动是由一种宗教色彩(3)在堪蓬batjaja.com应用的识字文化中形成的语音特征,即公众演讲和人与人之间的对话。关键词:这一研究的宗教性质是为了描述在kampoeng batja patrang jember创造的宗教信仰信仰角色。研究uses是一种解释性的品质,有一种现象的认可。数据收集在这个研究技术uses,面试和文件。数据分析uses miles and huberman and saldana收集数据分析,冷凝器数据,数据提交,deduction/verification。测试采用的数据的有效性研究已经在冈本文化中应用了强调、反思、略读和扫描的特点(2)数字写作、古兰经写作、写作写作、诗歌、诗歌、当时的宗教信仰(3)已经被公众演讲和人际演讲所吸引。
{"title":"Peran Budaya Literasi dalam Pembentukan Karakter Religius Anak di Kampoeng Batja Patrang Jember","authors":"Iqlimah Maulidiyah, Sarwan","doi":"10.35719/ADABIYAH.V1I2.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ADABIYAH.V1I2.30","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran budaya literasi dalam pembentukan karakter religius anak di Kampoeng Batja Patrang Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis fenomenologi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis datanya menggunakan analisis interaktuf model Miles, Huberman dan Saldana yaitu pengumpulan data, kondensai data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Untuk menguji keabsahan data yang diperoleh, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini adalah (1) Karakter membaca yang terbentuk melaui budaya literasi yang telah diterapkan di Kampoeng Batjaadalah karakter membaca reseptif, reflektif, skimming dan scanning (2) Budaya literasi di Kampoeng Batjadapat membentuk karakter menulis cerita, menulis ayat-ayat Al-quran, menulis kaligrafi, menulis sinopsis, menulis pantun, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan bernuansa keagamaan (3) Karakter berbicara yang terbentuk melaui budaya literasi yang telah diterapkan di Kampoeng Batjaadalah karakter berbicara di depan publik dan berbicara interpersonal. \u0000Kata Kunci: budaya literasi, karakter religius\u0000The purpose of this study is to describe the role of literacy culture in the creation of the child's religious character in kampoeng batja patrang jember. The study uses a descriptive qualitative approach with a type of phenomenon. Data collection in this study uses observation techniques, interviews and documentation. The data analysis uses miles's and huberman and saldana analysis for data collection, data condenser, data presentation, deduction/verification. To test the validity of the acquired data, researchers used source triangulation and technical triangulation. The study is (1) the character reading through the literated cultures already applied in kampoeng batjais the character of prescriptive, reflective, skimming and scanning (2) of the literated cultures in the kampoeng batjadat forming the character of storywriting, writing of the quran, writing calligraphy, writing synopsis, poetry, The activity was carried out in a religious (3) speaking character through literacy cultures already adopted in kampoeng batjais a public speaking and interpersonal speech.","PeriodicalId":7849,"journal":{"name":"AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":"615 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77648801","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-16DOI: 10.35719/ADABIYAH.V1I2.9
Gusti Katon, Saivy Ilma Diany, Ro'id Naufal Sulistyono, Firman Bachruddin, Fatmawati
Artikel ini hendak melihat cara bagaimana peran dari pesantren modern dalam membentuk karakter kepemimpinan santri-santrinya. Seperti diketahui banyak lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia khususnya pondok pesantren modern memiliki strategi sendiri dalam membentuk karakter kepemimpinan santrinya. Pembentukan karakter santri ini nantinya akan berdampak pada alumni yg dihasilkan. Banyak alumni dari pesantren modern yang menjadi seorang pemimpin yang berkarakter yang telah memberikan banyak manfaat serta kontribusi pada masyarakat. Sehingga kami tergerak untuk menulis artikel ini untuk ingin mengetahui lebih dalam terkait bagaimana pesantren modern dalam membentuk karakter kepemimpinan santri. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur (pustaka) terhadap sumber-sumber yang relevan terkait judul mengenai “Peran Pesantren Modern dalam Pembentukan Karakter Kepemimpinan Santri”. Demi terbentuknya pemimpin yang berkarakter, pesantren modern bukan hanya me-manage, teach dan lead secara parsial. Melainkan total mendidikkan kehidupan secara utuh dan melibatkan dirinya dengan berbekal iman, ilmu, amal, akhlaq, komunikasi/interaksi dan mental yang tangguh. Sehingga terlahir pemimpin yang harus menguasai permasalahan, selalu banyak mengambil inisiatif, tidak menunggu diperintah, mampu menciptakan pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan. Kata kunci: karakter kepemimpinan, pesantren modern, santri Abstract This article is about to see how the role of modern pesantren in shaping the character of Santri-santrinya leadership. As many institutions in Indonesia are known, especially modern boarding schools have their own strategy in shaping the character of its Santrinya leadership. The creation of the students will later impact on the alumni who produced. Many alumni of modern pesantren have become a character leader who has given many benefits and contributions to the community. So we are moved to write this article to want to know more in the related how modern pesantren in shaping the character of students leadership. This study used the literature study method (libraries) on relevant sources related to the title of the role of Modern Pesantren in the formation of the character of the leadership of Santri. For the sake of the creation of character leaders, modern pesantren not only manage, teach and lead in a partial manner. Malainkan total lives the whole life and involves itself armed with faith, science, charity, Akhlaq, communication/interaction and a tough mental. So born leaders who have to master the problem, always many take the initiative, do not wait to be ruled, able to create jobs and do not find a job.
{"title":"Peran Pesantren Modern dalam Pembentukan Karakter Kepemimpinan Santri","authors":"Gusti Katon, Saivy Ilma Diany, Ro'id Naufal Sulistyono, Firman Bachruddin, Fatmawati","doi":"10.35719/ADABIYAH.V1I2.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ADABIYAH.V1I2.9","url":null,"abstract":"Artikel ini hendak melihat cara bagaimana peran dari pesantren modern dalam membentuk karakter kepemimpinan santri-santrinya. Seperti diketahui banyak lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia khususnya pondok pesantren modern memiliki strategi sendiri dalam membentuk karakter kepemimpinan santrinya. Pembentukan karakter santri ini nantinya akan berdampak pada alumni yg dihasilkan. Banyak alumni dari pesantren modern yang menjadi seorang pemimpin yang berkarakter yang telah memberikan banyak manfaat serta kontribusi pada masyarakat. Sehingga kami tergerak untuk menulis artikel ini untuk ingin mengetahui lebih dalam terkait bagaimana pesantren modern dalam membentuk karakter kepemimpinan santri. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur (pustaka) terhadap sumber-sumber yang relevan terkait judul mengenai “Peran Pesantren Modern dalam Pembentukan Karakter Kepemimpinan Santri”. Demi terbentuknya pemimpin yang berkarakter, pesantren modern bukan hanya me-manage, teach dan lead secara parsial. Melainkan total mendidikkan kehidupan secara utuh dan melibatkan dirinya dengan berbekal iman, ilmu, amal, akhlaq, komunikasi/interaksi dan mental yang tangguh. Sehingga terlahir pemimpin yang harus menguasai permasalahan, selalu banyak mengambil inisiatif, tidak menunggu diperintah, mampu menciptakan pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan.\u0000Kata kunci: karakter kepemimpinan, pesantren modern, santri\u0000 Abstract\u0000This article is about to see how the role of modern pesantren in shaping the character of Santri-santrinya leadership. As many institutions in Indonesia are known, especially modern boarding schools have their own strategy in shaping the character of its Santrinya leadership. The creation of the students will later impact on the alumni who produced. Many alumni of modern pesantren have become a character leader who has given many benefits and contributions to the community. So we are moved to write this article to want to know more in the related how modern pesantren in shaping the character of students leadership. This study used the literature study method (libraries) on relevant sources related to the title of the role of Modern Pesantren in the formation of the character of the leadership of Santri. For the sake of the creation of character leaders, modern pesantren not only manage, teach and lead in a partial manner. Malainkan total lives the whole life and involves itself armed with faith, science, charity, Akhlaq, communication/interaction and a tough mental. So born leaders who have to master the problem, always many take the initiative, do not wait to be ruled, able to create jobs and do not find a job.","PeriodicalId":7849,"journal":{"name":"AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88650230","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-18DOI: 10.35719/ADABIYAH.V1I1.12
E. Alamsyah, D. F. Ahwa
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam atau sering disingkat dengan PAI kurang diminati oleh peserta didik. Hal ini terbukti dengan kurangnya respon semangat ketika pembelajaran PAI dimulai, pasif, kurangnya rasa responsif pada pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh kurangnya tenaga pengajar yang kompeten, mengajar dengan pemaksaan serta kurangnya waktu pada Pembelajaran. Untuk itu dengan menggunakan metode yang menyenangkan atau joyfull learning diperlukan dalam mengatasi permasalah tersebut. Data ini relasinya dengan judul “Implementasi Metode Joyfull Learning Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Pertama Alam Banyuwangi Islamic School.” Metode Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Jenis pendekatan menggunakan narative research (penelitian naratif). Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data model Miles Huberman yang meliputi: kondensasi data, penyajian data, verifikasi dan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangualasi teknik dan sumber. Penelitian ini memperoleh kesimpulan (1) Implementasi metode joyfull learning pada pembelajaran PAI adalah dengan cara menerapkan outbound and moving class, outdoor class, mind mapping, pelatihan (training of trainer), game pelajaran disertai dengan iringan musik melalui pengeras suara loud speaker, disamping itu juga menerapkan hafalan dengan super memory rumus. (2) Faktor pendukung implementasi metode joyfull learning pada pembelajaran PAI di SMP Alam BIS adalah motivasi semangat dari peserta didik untuk belajar, sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya kreativitas pendidik menerapkan permainan dalam mengajar menggunakan metode joyfull learning. Kata Kunci: joyfull learning, pembelajaran pendidikan agama Islam, sekolah menengah pertama Islamic Religious Education or often abbreviated as PAI is less desirable by students. This is evidenced by the lack of enthusiasm response when PAI learning begins, passive, lack of responsiveness to learning. This is due to the lack of competent teaching staff, coercive teaching and lack of time in learning. For this reason, using a fun method or joyfull learning is needed to overcome these problems. This data is related to the title "Implementation of Joyfull Learning Methods in Learning Islamic Religious Education in Alam Banyuwangi Islamic Middle School." This research method uses qualitative research, using purposive sampling technique. This type of approach uses narrative research. Data collection methods use observation, interviews and documentation studies. Analysis of Miles Huberman model data which includes: data condensation, data presentation, verification and conclusions. Data validity uses triangualation techniques and sources. This study obtained conclusions (1) The implementation of the joyfull learning method in PAI learning is by implementing outbound and moving classes, outdoor classes, mind mapping
伊斯兰教教育的学习或简称为PAI,对学习者的兴趣较小。这证明,当PAI的学习开始时,缺乏精神反应,缺乏被动,缺乏对学习的反应。这是由于缺乏合格的教师、胁迫教学和学习时间不足造成的。要做到这一点,使用愉快或愉快的方法来解决问题是必要的。这些数据与“在伊斯兰教初中伊斯兰教教育学习中快乐的实践方法”的标题相关联。本研究方法采用定性研究,采用采样样技术。利用叙事性研究的一种方法。利用观察、采访和文献研究来收集数据的方法。迈尔斯·胡伯曼模型分析包括数据凝结、数据展示、验证和结论。使用工程三角和源的数据有效性。这项研究得出的结论(1)在PAI的学习中获得快乐的学习方法的实现是采用outbound和moving class、outdoor、mind maing、training,以及通过大声扬声器的音乐伴奏伴奏的课程游戏,此外还包括超级记忆公式死记硬背。(2)在SMP Alam BIS实施快乐学习方法的一个因素是学习者学习的热情动力,而抑制因素是教师在快乐学习方式教学中缺乏创造力。关键词:愉快的学习,伊斯兰教教育,第一所伊斯兰宗教教育或十所学校被学生们认为不那么理想。当学习派开始、传递和缺乏责任感时,这就证明了热情的缺失。这将取决于强迫员工、持续不断的教学和学习时间。出于这个原因,使用快乐或快乐的方法来解决这些问题是必要的。这篇文章的题目是“在学习伊斯兰宗教教育中快乐的实践方法”。本研究方法uses qualitative研究,采用采样技术。这是对uses narrative研究的一种妥协。观测方法收集数据,采访和验尸研究。迈尔斯·胡伯曼的数据分析包括:冷凝数据、出席数据、验证和结论。数据验证uses技术和sources。这个研究获得conclusions implementation》(1)出港joyfull学习方法在学习是由implementing派和移动课堂户外课堂、研究所(mind绘图培训(培训课accompanied by trainers),游戏的音乐accompaniment死记硬背通过大声讲话,此外它还applies memorization《超级记忆公式。supporting因素》(2)implementation of The joyfull学习方法在初中学习在自然派namely巴士是leass motivation学生要学》,而《creativity inhibiting因素就是缺乏教育家applying》《游戏》和《joyfull教书用学习方法。
{"title":"Implementasi Metode Joyfull Learning pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Alam Banyuwangi Islamic School","authors":"E. Alamsyah, D. F. Ahwa","doi":"10.35719/ADABIYAH.V1I1.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ADABIYAH.V1I1.12","url":null,"abstract":"Pembelajaran Pendidikan Agama Islam atau sering disingkat dengan PAI kurang diminati oleh peserta didik. Hal ini terbukti dengan kurangnya respon semangat ketika pembelajaran PAI dimulai, pasif, kurangnya rasa responsif pada pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh kurangnya tenaga pengajar yang kompeten, mengajar dengan pemaksaan serta kurangnya waktu pada Pembelajaran. Untuk itu dengan menggunakan metode yang menyenangkan atau joyfull learning diperlukan dalam mengatasi permasalah tersebut. Data ini relasinya dengan judul “Implementasi Metode Joyfull Learning Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Pertama Alam Banyuwangi Islamic School.” Metode Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Jenis pendekatan menggunakan narative research (penelitian naratif). Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data model Miles Huberman yang meliputi: kondensasi data, penyajian data, verifikasi dan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangualasi teknik dan sumber. Penelitian ini memperoleh kesimpulan (1) Implementasi metode joyfull learning pada pembelajaran PAI adalah dengan cara menerapkan outbound and moving class, outdoor class, mind mapping, pelatihan (training of trainer), game pelajaran disertai dengan iringan musik melalui pengeras suara loud speaker, disamping itu juga menerapkan hafalan dengan super memory rumus. (2) Faktor pendukung implementasi metode joyfull learning pada pembelajaran PAI di SMP Alam BIS adalah motivasi semangat dari peserta didik untuk belajar, sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya kreativitas pendidik menerapkan permainan dalam mengajar menggunakan metode joyfull learning.\u0000Kata Kunci: joyfull learning, pembelajaran pendidikan agama Islam, sekolah menengah pertama\u0000Islamic Religious Education or often abbreviated as PAI is less desirable by students. This is evidenced by the lack of enthusiasm response when PAI learning begins, passive, lack of responsiveness to learning. This is due to the lack of competent teaching staff, coercive teaching and lack of time in learning. For this reason, using a fun method or joyfull learning is needed to overcome these problems. This data is related to the title \"Implementation of Joyfull Learning Methods in Learning Islamic Religious Education in Alam Banyuwangi Islamic Middle School.\" This research method uses qualitative research, using purposive sampling technique. This type of approach uses narrative research. Data collection methods use observation, interviews and documentation studies. Analysis of Miles Huberman model data which includes: data condensation, data presentation, verification and conclusions. Data validity uses triangualation techniques and sources. This study obtained conclusions (1) The implementation of the joyfull learning method in PAI learning is by implementing outbound and moving classes, outdoor classes, mind mapping","PeriodicalId":7849,"journal":{"name":"AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":"159 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73955464","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-17DOI: 10.35719/ADABIYAH.V1I1.1
Ahmad Jaelani, Yasya Fauzan Wakila, Devi Nur Dianah, S KrisandiAgis
Selama ini fiqih diajarkan dengan metode yang relatif konvensional. Artinya, proses belajar mengajar dilakukan dengan cara penyampaian materi, dilanjutkan dengan menghafal dan praktik, sehingga bagi sebagian siswa terkesan monoton dan membosankan. Tidak jarang pula, karena alasan mengejar target kurikulum, para pendidik membebani siswa dengan materi yang begitu banyak tanpa memperdulikan apakah siswa telah benar-benar paham, tertarik dengan yang diajarkan atau tidak. Padahal suasana belajar yang monoton akan menciptakan suasana yang tidak nyaman, jenuh, bosan, bahkan bisa mengakibatkan stres. Kondisi yang tidak kondusif ini akan sangat menyulitkan untuk meningkatkan minat belajar fiqih dan tidak dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Sehingga dibutuhkan suatu upaya pengembangan metode pembelajaran fiqih yang sesuai, tepat, dan menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami serta mengimplementasikan metode PQRST (Preview, Question, Read, Summarize and Test) dalam pembelajaran fiqih siswa MI Dayeuhmanggung Kabupaten Garut. Penelitian merupakan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif, sumber data merupakan primer yang diperoleh dari observasi dan hasil wawancara. Hasil penelitian yang diperoleh adalah metode PQRST (Preview, Question, Read, Summarize and Test) dalam pembelajaran fiqih pada siswa kelas V MI Dayeuhmanggung Kabupaten Garut dilaksanakan dengan baik, optimal dan efektif sehingga sikap minat belajar siswa meningkat. Kata Kunci: belajar mengajar, fiqih, pengembangan metode During this time jurisprudence (Fiqh) is taught by relatively conventional methods. That is, the teaching and learning process is carried out by means of the delivery of material, followed by memorization and practice, so that some students seem monotonous and boring. Not infrequently, for reasons of pursuing curriculum targets, educators burden students with so much material regardless of whether students really understand, are interested in what is taught or not. Though a monotonous learning atmosphere will create an uncomfortable, bored, bored, and even stressful atmosphere. Conditions that are not conducive will be very difficult to increase the interest in learning jurisprudence and cannot achieve optimal learning outcomes. So we need an effort to develop a method of learning that is appropriate, appropriate, and fun. This study aims to understand and implement the PQRST (Preview, Question, Read, Summarize and Test) method in learning fiqh of MI Dayeuhmanggung students in Garut Regency. Research is a classroom action research approach with a qualitative approach, the source of data is the primary obtained from observations and interviews. The results obtained are the PQRST (Preview, Question, Read, Summarize and Test) method in fiqh learning in fifth grade students of MI Dayeuhmanggung Garut Regency implemented properly, optimally and effectively so that the attitude of students' interest in learning increases.
{"title":"Metode Preview, Question, Read, Summarize and Test (PQRST) dalam Pembelajaran Fiqih Untuk Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI) Dayeuhmanggung Kabupaten Garut","authors":"Ahmad Jaelani, Yasya Fauzan Wakila, Devi Nur Dianah, S KrisandiAgis","doi":"10.35719/ADABIYAH.V1I1.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ADABIYAH.V1I1.1","url":null,"abstract":"Selama ini fiqih diajarkan dengan metode yang relatif konvensional. Artinya, proses belajar mengajar dilakukan dengan cara penyampaian materi, dilanjutkan dengan menghafal dan praktik, sehingga bagi sebagian siswa terkesan monoton dan membosankan. Tidak jarang pula, karena alasan mengejar target kurikulum, para pendidik membebani siswa dengan materi yang begitu banyak tanpa memperdulikan apakah siswa telah benar-benar paham, tertarik dengan yang diajarkan atau tidak. Padahal suasana belajar yang monoton akan menciptakan suasana yang tidak nyaman, jenuh, bosan, bahkan bisa mengakibatkan stres. Kondisi yang tidak kondusif ini akan sangat menyulitkan untuk meningkatkan minat belajar fiqih dan tidak dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Sehingga dibutuhkan suatu upaya pengembangan metode pembelajaran fiqih yang sesuai, tepat, dan menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami serta mengimplementasikan metode PQRST (Preview, Question, Read, Summarize and Test) dalam pembelajaran fiqih siswa MI Dayeuhmanggung Kabupaten Garut. Penelitian merupakan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif, sumber data merupakan primer yang diperoleh dari observasi dan hasil wawancara. Hasil penelitian yang diperoleh adalah metode PQRST (Preview, Question, Read, Summarize and Test) dalam pembelajaran fiqih pada siswa kelas V MI Dayeuhmanggung Kabupaten Garut dilaksanakan dengan baik, optimal dan efektif sehingga sikap minat belajar siswa meningkat.\u0000Kata Kunci: belajar mengajar, fiqih, pengembangan metode\u0000 \u0000During this time jurisprudence (Fiqh) is taught by relatively conventional methods. That is, the teaching and learning process is carried out by means of the delivery of material, followed by memorization and practice, so that some students seem monotonous and boring. Not infrequently, for reasons of pursuing curriculum targets, educators burden students with so much material regardless of whether students really understand, are interested in what is taught or not. Though a monotonous learning atmosphere will create an uncomfortable, bored, bored, and even stressful atmosphere. Conditions that are not conducive will be very difficult to increase the interest in learning jurisprudence and cannot achieve optimal learning outcomes. So we need an effort to develop a method of learning that is appropriate, appropriate, and fun. This study aims to understand and implement the PQRST (Preview, Question, Read, Summarize and Test) method in learning fiqh of MI Dayeuhmanggung students in Garut Regency. Research is a classroom action research approach with a qualitative approach, the source of data is the primary obtained from observations and interviews. The results obtained are the PQRST (Preview, Question, Read, Summarize and Test) method in fiqh learning in fifth grade students of MI Dayeuhmanggung Garut Regency implemented properly, optimally and effectively so that the attitude of students' interest in learning increases.","PeriodicalId":7849,"journal":{"name":"AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":"44 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79953635","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-15DOI: 10.35719/ADABIYAH.V1I1.11
Fatia Inast Tsuroya
Gerakan radikalisme antimultikultural telah memberikan dampak yang dapat membahayakan proses kerukunan berbangsa dan bernegara serta mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pergerakanannya yang semakin massif melalui gerakan massa, lembaga masyarakat sampai lembaga berbalut keagamaan hal ini menunjukkan betapa pemahaman agama sebagian masyarakat masih sangat rentan untuk disusupi dengan paham-paham radikal yang disampaikan oleh mereka melalui ruang publik, seperti sekolah, pesantren atau bahkan di perguruan tinggi. Pesantren merupakan salah satu lembaga tertua pemelihara tradisi intelektual keagamaan di Indonesia yang telah berproses sejarah panjang dan telah banyak memberikan kontribusi terhadap warisan keberagaman dan kebudayaan warga negara Indonesia. Maka dari itu perlu menelaah pandangan seorang tokoh kelahiran Rembang yang besar dari pesantren yaitu KH. Bisri Musthofa adapun tentang pendidikan multikultural berbasis pesantren dalam sudut pandang tafsir al-Ibriz karya KH. Bisri Musthofa dalam QS. Al-Hujurat ayat 11-13. Penelitian ini berbasis library research. Berdasarkan hasil penelitian terdapat tiga poin penting pertama, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih dari mereka (yang mengolok-olokkan). Kedua, Jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. Ketiga, allah menjadikan kita dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kami berbangsa-bangsa, bersuku-suku supaya saling kenal-mengenal. Kata Kunci: multikultural, pesantren, Tafsir Al Ibriz, al-Hujurat 11-13 The antimulticultural radicalism movement had an impact which could endanger the process of national and state harmony and threaten the integrity of the Unitary State of the Republic of Indonesia. The increasingly massive movement through mass movements, community institutions to religiously wrapped institutions shows that religious understanding of some people is still very vulnerable to be infiltrated by radical notions conveyed by them through public spaces, such as schools, pesantren or even in universities. Pesantren is one of the institutions that maintain religious intellectual traditions in Indonesia, which has a long history and has contributed to the diversity and cultural heritage of Indonesian citizens. Therefore it is necessary to examine the views of a great figure born in Rembang from a pesantren, namely KH. Bisri Musthofa as for the pesantren-based multicultural education in the perspective of the interpretation of al-Ibriz by KH. Bisri Musthofa QS. Al-Hujurat verses 11-13. This research is based on library research. Based on the results of this study there are three important points first, let not a people make fun of other people (because) they may (those who are mocked) more than them more than they (who make fun). Second, stay away from most prejudices, in fact some of the prejud
反文化激进主义运动的影响可能危及国家和国家的和谐进程,并威胁印度尼西亚共和国的完整。它通过群众运动、社区机构和宗教机构进行的大规模活动表明,一些社区的宗教理解仍然非常容易受到他们在公共空间(如学校、寄宿学校甚至大学)传播的激进思想的渗透。寄宿学校是印尼最古老的宗教知识传统保护机构之一,这些机构有着悠久的历史,为印尼公民多样性和文化遗产做出了巨大贡献。因此,需要研究KH这个伟大的体制女祭司的观点。Bisri Musthofa从KH的al-Ibriz的观点来看,是基于基于pesansir的多文化教育。Bisri Musthofa在QS。- hujurat 11-13节。这项研究是基于图书馆研究的。根据这项研究的前三个要点,不要让一个人取笑另一个人(因为)可能比他们(嘲笑)更多。第二,远离大多数偏见,事实上,一些偏见是一种罪,不要吹毛求疵。第三,神使我们从一男一女中出来,使我们成为列国的人,使我们彼此认识。关键字:多元文化,pesantren, Tafsir Al Ibriz, Al - hujurat 11通过大规模的活动、社区组织和宗教活动,人们所建立的一些宗教信仰的机构仍然非常容易被公众空间、诸如此类的学校、寄宿学校或大学里的信息所污染。寄宿学校是印尼保守宗教知识传统的机构之一,其历史悠久,一直致力于印尼公民的多样性和文化遗产。这就解释了为什么一个伟大的人物必须从一个古老的秩序中诞生,namely KH。Bisri Musthofa美国基于对KH解释的多文化教育。Bisri Musthofa QS。Al-Hujurat verses 11-13。这项研究基于图书馆研究。基于这项研究的结果,首先让人不要让别人觉得有趣,因为他们可能比别人有趣得多。第二,远离大多数偏见,事实上,一些偏见是有罪的,不去寻找别人的缺点。第三,上帝从一个男人和一个女人那里创造了我们,使我们成为一个民族,一个部落,所以我们认识彼此。
{"title":"Pendidikan Multikultural Berbasis Pesantren Perspektif Tafsir Al-Ibriz Quran Surat Al-Hujurat Ayat 11-13","authors":"Fatia Inast Tsuroya","doi":"10.35719/ADABIYAH.V1I1.11","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ADABIYAH.V1I1.11","url":null,"abstract":"Gerakan radikalisme antimultikultural telah memberikan dampak yang dapat membahayakan proses kerukunan berbangsa dan bernegara serta mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pergerakanannya yang semakin massif melalui gerakan massa, lembaga masyarakat sampai lembaga berbalut keagamaan hal ini menunjukkan betapa pemahaman agama sebagian masyarakat masih sangat rentan untuk disusupi dengan paham-paham radikal yang disampaikan oleh mereka melalui ruang publik, seperti sekolah, pesantren atau bahkan di perguruan tinggi. Pesantren merupakan salah satu lembaga tertua pemelihara tradisi intelektual keagamaan di Indonesia yang telah berproses sejarah panjang dan telah banyak memberikan kontribusi terhadap warisan keberagaman dan kebudayaan warga negara Indonesia. Maka dari itu perlu menelaah pandangan seorang tokoh kelahiran Rembang yang besar dari pesantren yaitu KH. Bisri Musthofa adapun tentang pendidikan multikultural berbasis pesantren dalam sudut pandang tafsir al-Ibriz karya KH. Bisri Musthofa dalam QS. Al-Hujurat ayat 11-13. Penelitian ini berbasis library research. Berdasarkan hasil penelitian terdapat tiga poin penting pertama, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih dari mereka (yang mengolok-olokkan). Kedua, Jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. Ketiga, allah menjadikan kita dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kami berbangsa-bangsa, bersuku-suku supaya saling kenal-mengenal.\u0000Kata Kunci: multikultural, pesantren, Tafsir Al Ibriz, al-Hujurat 11-13\u0000The antimulticultural radicalism movement had an impact which could endanger the process of national and state harmony and threaten the integrity of the Unitary State of the Republic of Indonesia. The increasingly massive movement through mass movements, community institutions to religiously wrapped institutions shows that religious understanding of some people is still very vulnerable to be infiltrated by radical notions conveyed by them through public spaces, such as schools, pesantren or even in universities. Pesantren is one of the institutions that maintain religious intellectual traditions in Indonesia, which has a long history and has contributed to the diversity and cultural heritage of Indonesian citizens. Therefore it is necessary to examine the views of a great figure born in Rembang from a pesantren, namely KH. Bisri Musthofa as for the pesantren-based multicultural education in the perspective of the interpretation of al-Ibriz by KH. Bisri Musthofa QS. Al-Hujurat verses 11-13. This research is based on library research. Based on the results of this study there are three important points first, let not a people make fun of other people (because) they may (those who are mocked) more than them more than they (who make fun). Second, stay away from most prejudices, in fact some of the prejud","PeriodicalId":7849,"journal":{"name":"AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":"43 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86693101","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-10DOI: 10.35719/ADABIYAH.V1I1.8
Muhamad Parhan, D. AdillaTiekyI., S. AjengIrmaH., Arnis Susnita, K. EvaFauziah
Penelitian ini merupakan sebuah upaya yang dilakukan peneliti dalam mengkaji tentang masalah-masalah penerapan metodologi Barat pada pendidikan dasar di Indonesia dalam perspektif Islam. Upaya yang dilakukan dengan cara studi pustaka yang bertujuan untuk mendapatkan metode pendidikan yang tepat dan sesuai dengan tujuan pendidikan di Indonesia. Pendekatan penelitian ini merupakan kombinasi antara penelitian kuantitatif dan kualitatif (mix research) dengan teknik pengumpulan data berupa sebar kuesioner, studi pustaka, dan wawancara yang dilakukan kepada beberapa narasumber yang berbeda guna mendapatkan jawaban-jawaban untuk disimpulkan dengan benar. Penelitian ini dapat dilihat dari hasil kuesioner dan wawancara. Masalah-masalah penerapan metodologi Barat pada pendidikan dasar di Indonesia dapat diatasi dengan menerapkan beberapa cara mendidik anak yang dicontohkan oleh Rasulullah saw., yaitu didasarkan kepada Alquran dan Hadits, serta mengambil metodologi Barat dengan terlebih dahulu melakukan pemilihan konten yang tepat dan relevan dengan pendidikan Islam. Kata Kunci: problematika, metodologi barat, pendidikan dasar This research is an attempt by the researcher in examining the problems of applying Western methodology to basic education in Indonesia in an Islamic perspective. Efforts are made by means of literature study that aims to get the right educational methods and in accordance with the objectives of education in Indonesia. This research approach is a combination of quantitative and qualitative research (mix research) with data collection techniques in the form of questionnaires, literature studies, and interviews conducted to several different sources to get answers to be concluded correctly. This research can be seen from the results of the questionnaire and interview. The problems of applying Western methodology to basic education in Indonesia can be overcome by applying several ways of educating children as exemplified by the Messenger of Allah, which is based on the Qur'an and Hadith, and taking Western methodologies by first selecting the right content and relevant to Islamic education.
这项研究是研究人员在从伊斯兰教的角度来研究西方教育方法在印尼的应用问题上所做的努力。以获得适当的教育方法和符合印尼教育目标的库研究方式进行的努力。这种研究方法是定量研究和定性研究(mix research)的数据收集技术,其范围包括问卷调查、库研究和对不同来源进行采访,以获得正确推断的答案。本研究可从问卷调查和访谈结果看出。在印度尼西亚,西方方法应用在小学教育上的问题可以通过使用几种方法来解决,这些方法可以培养由先知(愿上帝)为榜样的儿童。即以《古兰经》和《圣训》为基础,采用西方方法论,首先选择与伊斯兰教育相关的内容。关键字:问题,西方方法论,基础研究的教育是基于研究努力是通过对正确教育方法的识字研究来实现印度尼西亚的教育目标的。这项研究涉及的是一种量化和合理性研究,其数据收集技术以问题、文学研究和面试以不同的资源为目的,以验证正确。这个研究可以从提问和采访的结果中看到。西部problems of applying methodology to basic education》可以成为印尼overcome by applying educating儿童的好几个方面美国exemplified由神的信使》,这是改编自《读'an Hadith,和偏methodologies西部第一的应试selecting正确的内容和相关的的伊斯兰教育。
{"title":"Problematika Penerapan Metodologi Barat pada Pendidikan Dasar dalam Perspektif Islam","authors":"Muhamad Parhan, D. AdillaTiekyI., S. AjengIrmaH., Arnis Susnita, K. EvaFauziah","doi":"10.35719/ADABIYAH.V1I1.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ADABIYAH.V1I1.8","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan sebuah upaya yang dilakukan peneliti dalam mengkaji tentang masalah-masalah penerapan metodologi Barat pada pendidikan dasar di Indonesia dalam perspektif Islam. Upaya yang dilakukan dengan cara studi pustaka yang bertujuan untuk mendapatkan metode pendidikan yang tepat dan sesuai dengan tujuan pendidikan di Indonesia. Pendekatan penelitian ini merupakan kombinasi antara penelitian kuantitatif dan kualitatif (mix research) dengan teknik pengumpulan data berupa sebar kuesioner, studi pustaka, dan wawancara yang dilakukan kepada beberapa narasumber yang berbeda guna mendapatkan jawaban-jawaban untuk disimpulkan dengan benar. Penelitian ini dapat dilihat dari hasil kuesioner dan wawancara. Masalah-masalah penerapan metodologi Barat pada pendidikan dasar di Indonesia dapat diatasi dengan menerapkan beberapa cara mendidik anak yang dicontohkan oleh Rasulullah saw., yaitu didasarkan kepada Alquran dan Hadits, serta mengambil metodologi Barat dengan terlebih dahulu melakukan pemilihan konten yang tepat dan relevan dengan pendidikan Islam.\u0000 \u0000Kata Kunci: problematika, metodologi barat, pendidikan dasar\u0000This research is an attempt by the researcher in examining the problems of applying Western methodology to basic education in Indonesia in an Islamic perspective. Efforts are made by means of literature study that aims to get the right educational methods and in accordance with the objectives of education in Indonesia. This research approach is a combination of quantitative and qualitative research (mix research) with data collection techniques in the form of questionnaires, literature studies, and interviews conducted to several different sources to get answers to be concluded correctly. This research can be seen from the results of the questionnaire and interview. The problems of applying Western methodology to basic education in Indonesia can be overcome by applying several ways of educating children as exemplified by the Messenger of Allah, which is based on the Qur'an and Hadith, and taking Western methodologies by first selecting the right content and relevant to Islamic education.","PeriodicalId":7849,"journal":{"name":"AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":"2012 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86412336","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-09DOI: 10.35719/ADABIYAH.V1I1.13
Hisny Fajrussalam, Nurwadjah Ahmad E.Q., Andewi Suhartini
Tulisan ini dilatarbelakangi oleh dampak pandemi Covid-19 dan program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terhadap sosial-ekonomi di Indonesia, khususnya Jawa Barat. Di Jawa Barat sendiri, dukungan masyarakat terhadap program PSBB dinilai paling rendah di Indonesia. Sehingga penelitian ini betujuan untuk menjawab kebutuhan akan sikap yang harus diambil masyarakat Jawa Barat dalam menghadapi pandemi Covid-19 dalam perspektif khalifah sebagai tujuan hidup manusia berbasis nilai-nilai etika budaya Sunda. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Data bersumber dari al-Qur’an, kitab tafsir, hadis, buku, artikel jurnal, dan referensi yang relevan. Data yang diperoleh kemudian dikompulasi, dianalisis dan disimpulan dengan menggunakan teknik analysis content. Hasil penelitian menunjukan bahwa sikap yang harus diambil masyarakat Jawa Barat tergategorikan ke dalam empat ajaran dalam agama Islam, yakni aqidah, akhlak, tasawuf, dan mu’amalah. Kata Kunci: khalifah, tujuan hidup, nilai-nilai etika, pandemi Covid-19 This paper is based on the impact of the Covid-19 pandemic and the Large-Scale Social Limitation (PSBB) program on socio-economic development in Indonesia, in particular West Java. In West Java itself, public support for the PSBB program is lowest in Indonesia. So, this study aims to address the needs of the attitude that the people of West Java must face in facing the Covid-19 pandemic in the perspective of the caliph as a purpose of human life based on the ethical values of Sunda culture. Research using qualitative approach. Data is sourced from the Qur'an, interpretive books, hadiths, books, journal articles, and relevant references. The data obtained were then compiled, analyzed and inferred using content analysis techniques. The results show that the attitude that the people of West Java should take is divided into four teachings in Islam, namely beliefs, morals, sufism, and mu'amalah.
{"title":"Paradigma Teologi Pendidikan Islam: Konsep Khalifah Perspektif Nilai-Nilai Etika Budaya Sunda di Jawa Barat","authors":"Hisny Fajrussalam, Nurwadjah Ahmad E.Q., Andewi Suhartini","doi":"10.35719/ADABIYAH.V1I1.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ADABIYAH.V1I1.13","url":null,"abstract":"Tulisan ini dilatarbelakangi oleh dampak pandemi Covid-19 dan program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terhadap sosial-ekonomi di Indonesia, khususnya Jawa Barat. Di Jawa Barat sendiri, dukungan masyarakat terhadap program PSBB dinilai paling rendah di Indonesia. Sehingga penelitian ini betujuan untuk menjawab kebutuhan akan sikap yang harus diambil masyarakat Jawa Barat dalam menghadapi pandemi Covid-19 dalam perspektif khalifah sebagai tujuan hidup manusia berbasis nilai-nilai etika budaya Sunda. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Data bersumber dari al-Qur’an, kitab tafsir, hadis, buku, artikel jurnal, dan referensi yang relevan. Data yang diperoleh kemudian dikompulasi, dianalisis dan disimpulan dengan menggunakan teknik analysis content. Hasil penelitian menunjukan bahwa sikap yang harus diambil masyarakat Jawa Barat tergategorikan ke dalam empat ajaran dalam agama Islam, yakni aqidah, akhlak, tasawuf, dan mu’amalah.\u0000Kata Kunci: khalifah, tujuan hidup, nilai-nilai etika, pandemi Covid-19\u0000This paper is based on the impact of the Covid-19 pandemic and the Large-Scale Social Limitation (PSBB) program on socio-economic development in Indonesia, in particular West Java. In West Java itself, public support for the PSBB program is lowest in Indonesia. So, this study aims to address the needs of the attitude that the people of West Java must face in facing the Covid-19 pandemic in the perspective of the caliph as a purpose of human life based on the ethical values of Sunda culture. Research using qualitative approach. Data is sourced from the Qur'an, interpretive books, hadiths, books, journal articles, and relevant references. The data obtained were then compiled, analyzed and inferred using content analysis techniques. The results show that the attitude that the people of West Java should take is divided into four teachings in Islam, namely beliefs, morals, sufism, and mu'amalah.","PeriodicalId":7849,"journal":{"name":"AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76056760","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}