Penelitian ini akan menganalisis pemerolehan bahasa pada anak usia 3 tahun yang meliputi tataran fonologi dan sintaksis. Pemerolehan bahasa pada manusia diawali dari anak-anak ketika belajar berbicara. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pemerolehan bahasa anak pada tataran sitaksis melalui kajian Mean Length of Utterence (MLU). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data dalam penelitian ini adalah seorang anak yang berinisial HANIN. Data artikel dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian bahwa pada usia 3 tahun ini tampaknya ada huruf konsonan yang dikuasi dan ada juga huruf konsosan yang belum dikuasai HANIN. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa fonologi anak usia 3 tahun yaitu faktor alat ucapnya dan faktor lingkungan atau keluarganya. Tidak dibiasakannya anak dalam melafalkan ujarannya dan orang tua mengikuti melafalkan huruf vokal konsonan yang salah ketika berbicara dengan anak. Masyarakat yang tidak membenarkan ujaran anak tersebut membuat HANIN terbiasa mengujarkan kata dengan huruf vokal atau konsonan yang salah, sehingga merasa bahwa yang diujarkannya adalah benar.
{"title":"Kajian Psikolinguistik : Pemerolehan Bahasa Pada Anak Usia 3-4 Tahun","authors":"Wahyudin Ahmadi, Ainun Syifa Azizah, Yenling Yenling","doi":"10.59141/cerdika.v4i2.750","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v4i2.750","url":null,"abstract":"Penelitian ini akan menganalisis pemerolehan bahasa pada anak usia 3 tahun yang meliputi tataran fonologi dan sintaksis. Pemerolehan bahasa pada manusia diawali dari anak-anak ketika belajar berbicara. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pemerolehan bahasa anak pada tataran sitaksis melalui kajian Mean Length of Utterence (MLU). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data dalam penelitian ini adalah seorang anak yang berinisial HANIN. Data artikel dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian bahwa pada usia 3 tahun ini tampaknya ada huruf konsonan yang dikuasi dan ada juga huruf konsosan yang belum dikuasai HANIN. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa fonologi anak usia 3 tahun yaitu faktor alat ucapnya dan faktor lingkungan atau keluarganya. Tidak dibiasakannya anak dalam melafalkan ujarannya dan orang tua mengikuti melafalkan huruf vokal konsonan yang salah ketika berbicara dengan anak. Masyarakat yang tidak membenarkan ujaran anak tersebut membuat HANIN terbiasa mengujarkan kata dengan huruf vokal atau konsonan yang salah, sehingga merasa bahwa yang diujarkannya adalah benar.","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"49 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140446733","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan suatu metode peningkatan mutu pendidikan dengan memberdayakan sekolah dalam mengelola sumber daya sekolah sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk memperdalam peran kepemimpinan kepala sekolah dan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SD Al-Washliyah 4 RT I yang berlokasi di Jl. M. Basir, Pangkalan Masyhur, Kab. Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pendekatan kualitatif dipilih untuk memahami secara mendalam fenomena yang terjadi, metode deskriptif tidak fokus pada pengujian hipotesis, melainkan mendeskripsikan fenomena tersebut. Teknik pengumpulan data meliputi observasi langsung, wawancara terstruktur dan studi dokumentasi untuk mendukung data. Analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, menyajikan data melalui teks deskriptif, dan menarik kesimpulan sebagai jawaban rumusan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepala SD Al-Washliyah 4 aktif melakukan perbaikan pelaksanaan MBS melalui berbagai program, antara lain pengembangan sumber daya manusia dan penambahan fasilitas pendidikan.
校本管理(SBM)是一种根据学校环境的需要和要求,授权学校管理学校资源,从而提高教育质量的方法。本研究旨在深化校长的领导作用,并在位于北苏门答腊棉兰市棉兰柔佛区 Pangkalan Masyhur Jl. M. Basir 的 SD Al-Washliyah 4 RT I 学校实施校本管理(SBM)。采用的研究方法是定性方法和描述性方法。选择定性方法是为了深入了解所发生的现象,描述性方法不注重假设检验,而是描述现象。数据收集技术包括直接观察、结构化访谈和支持数据的文献研究。数据分析是通过减少数据、通过描述性文本呈现数据以及得出结论作为对问题表述的回答来进行的。结果表明,SD Al-Washliyah 4 的负责人通过各种计划,包括开发人力资源和增加教育设 施,积极改进了管理和预算系统的实施。
{"title":"Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah di SD Al-Washliyah 4 RT I Kota Medan","authors":"Sylva Qamara Nur Fadilah, Khairunnisa Effendi, Diva Aulia Nathasya, Zahwatul Hasanah Siregar, Fauzan Asyqarullah Ginting","doi":"10.59141/cerdika.v4i2.759","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v4i2.759","url":null,"abstract":"Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan suatu metode peningkatan mutu pendidikan dengan memberdayakan sekolah dalam mengelola sumber daya sekolah sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk memperdalam peran kepemimpinan kepala sekolah dan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SD Al-Washliyah 4 RT I yang berlokasi di Jl. M. Basir, Pangkalan Masyhur, Kab. Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pendekatan kualitatif dipilih untuk memahami secara mendalam fenomena yang terjadi, metode deskriptif tidak fokus pada pengujian hipotesis, melainkan mendeskripsikan fenomena tersebut. Teknik pengumpulan data meliputi observasi langsung, wawancara terstruktur dan studi dokumentasi untuk mendukung data. Analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, menyajikan data melalui teks deskriptif, dan menarik kesimpulan sebagai jawaban rumusan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepala SD Al-Washliyah 4 aktif melakukan perbaikan pelaksanaan MBS melalui berbagai program, antara lain pengembangan sumber daya manusia dan penambahan fasilitas pendidikan.","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"1077 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140445903","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-20DOI: 10.59141/cerdika.v4i2.758
Suryanto Suryanto, Adang Muhammad Gugun, Diah Nurpratami
Blood transfusion, one of them, is a process of transferring blood components containing glucose, lactate, and potassium. During storage, blood cells undergo metabolic changes such as decreased blood pH, hemolysis, and increased potassium levels. One of the complications of transfusion that must be avoided is hyperkalemia due to the release of potassium. This study aimed to determine differences in stored blood potassium levels and PRC QC results during 11 days of storage. This was an analytic observational study with a cross sectional approach. A T-test was used to analyze the difference. In addition, PRC blood quality control (QC) was also carried out for stored blood according to standards. This study used 40 samples of fresh blood bags obtained from UTD PMI Yogyakarta City. The mean potassium level in fresh blood bags was 4.373 ± 0.417 mmol/L (3.70-5.50) and the average potassium level in blood bags stored for 6 days was 8.290 ± 0.275 mmol/L (7.80-8.90). There was a significant difference in potassium levels between fresh blood bags and blood bags stored for 6 days (p = 0.000). The overall QC PRC result is 50% which indicates the need for improvement in terms of the blood component separation process.
{"title":"The Difference In Potassium Levels In Fresh Blood Bags With Blood Bags Stored At Pku Muhammadiyah Gamping Hospital","authors":"Suryanto Suryanto, Adang Muhammad Gugun, Diah Nurpratami","doi":"10.59141/cerdika.v4i2.758","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v4i2.758","url":null,"abstract":"Blood transfusion, one of them, is a process of transferring blood components containing glucose, lactate, and potassium. During storage, blood cells undergo metabolic changes such as decreased blood pH, hemolysis, and increased potassium levels. One of the complications of transfusion that must be avoided is hyperkalemia due to the release of potassium. This study aimed to determine differences in stored blood potassium levels and PRC QC results during 11 days of storage. This was an analytic observational study with a cross sectional approach. A T-test was used to analyze the difference. In addition, PRC blood quality control (QC) was also carried out for stored blood according to standards. This study used 40 samples of fresh blood bags obtained from UTD PMI Yogyakarta City. The mean potassium level in fresh blood bags was 4.373 ± 0.417 mmol/L (3.70-5.50) and the average potassium level in blood bags stored for 6 days was 8.290 ± 0.275 mmol/L (7.80-8.90). There was a significant difference in potassium levels between fresh blood bags and blood bags stored for 6 days (p = 0.000). The overall QC PRC result is 50% which indicates the need for improvement in terms of the blood component separation process.","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"974 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140446453","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-20DOI: 10.59141/cerdika.v4i2.755
Intania Mitha Virayanti
Seks bebas merupakan perilaku yang terjadi akibat timbulnya dorongan hasrat seksual. Remaja termasuk kelompok orang yang sangat rentan melakukan seks bebas, karena tingginya rasa ingin tahu, suka akan petualangan dan tantangan, serta berani mengambil risiko yang tidak disertai dengan pemikiran yang matang. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran mengenai tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja tentang bahaya seks bebas pada pelajar SMA Negeri 3 Kota Ternate. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan observational. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 3 Kota Ternate. Waktu pengambilan dan pengumpulan data pada bulan Desember 2022 sampai dengan bulan Januari 2023, Digunakan dua jenis data dalam penelitian ini, diantaranya adalah primer dan sekunder. Hasil penelitian ini menunjukan pada 261 responden ditemukan bahwa sebanyak 151 responden (57,9%) adalah perempuan, sebanyak 136 responden (52,1%) pengetahuannya berkategori baik, sebanyak 194 responden (74,3%) memiliki sikap berkategori baik, dan sebanyak 230 responden (88,1%) memiliki perilaku seks bebas berkategori kurang. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap yang dimiliki oleh mayoritas responden tergolong baik serta perilaku yang tidak mengarah pada seks bebas.
滥交是一种因性欲而产生的行为。青少年好奇心强,喜欢冒险和挑战,敢于冒没有经过成熟思考的风险,因此是非常容易发生自由性行为的群体。本研究的目的是概述特尔纳特市 SMA Negeri 3 学生中青少年对自由性行为危险的认识水平、态度和行为。本研究采用观察法进行描述性研究。研究在 SMA Negeri 3 Kota Ternate 进行。数据收集时间为 2022 年 12 月至 2023 年 1 月,本研究使用了两类数据,包括第一手数据和第二手数据。研究结果显示,在 261 名受访者中,151 名受访者(57.9%)为女性,136 名受访者(52.1%)具有良好的知识,194 名受访者(74.3%)具有良好的态度,230 名受访者(88.1%)性行为不太自由。这项研究的结论表明,大多数受访者拥有的知识和态度被归类为良好,其行为也不会导致滥交。
{"title":"Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Remaja Tentang Bahaya Seks Bebas Di Sma Negeri 3 Ternate","authors":"Intania Mitha Virayanti","doi":"10.59141/cerdika.v4i2.755","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v4i2.755","url":null,"abstract":"Seks bebas merupakan perilaku yang terjadi akibat timbulnya dorongan hasrat seksual. Remaja termasuk kelompok orang yang sangat rentan melakukan seks bebas, karena tingginya rasa ingin tahu, suka akan petualangan dan tantangan, serta berani mengambil risiko yang tidak disertai dengan pemikiran yang matang. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran mengenai tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja tentang bahaya seks bebas pada pelajar SMA Negeri 3 Kota Ternate. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan observational. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 3 Kota Ternate. Waktu pengambilan dan pengumpulan data pada bulan Desember 2022 sampai dengan bulan Januari 2023, Digunakan dua jenis data dalam penelitian ini, diantaranya adalah primer dan sekunder. Hasil penelitian ini menunjukan pada 261 responden ditemukan bahwa sebanyak 151 responden (57,9%) adalah perempuan, sebanyak 136 responden (52,1%) pengetahuannya berkategori baik, sebanyak 194 responden (74,3%) memiliki sikap berkategori baik, dan sebanyak 230 responden (88,1%) memiliki perilaku seks bebas berkategori kurang. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap yang dimiliki oleh mayoritas responden tergolong baik serta perilaku yang tidak mengarah pada seks bebas. ","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"402 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140448051","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-20DOI: 10.59141/cerdika.v4i2.757
Peni Rahmadani, A. H. Manurung
Hubungan volume dan harga selalu menjadi perhatian para pelaku pasar, apakah volume memiliki pengaruh atau tidak terhadap perubahan harga yang ada di pasar keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Volume Perdagangan terhadap Harga Saham. Pelaku pasar dan peneliti selalu ingin mencari tahu hubungan volume perdagangan terhadap harga saham. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif dengan menggunakan GARCH (1,1). GARCH adalah model untuk menghasilkan prakiraan berdasarkan data historis menggunakan fungsi dari kelambatan (lag) masa lalunya sendiri ditambah inovasi masa lalu. Penelitian yang dilakukan di Indonesia masih sangat sangat jarang menggunakan GARCH (1,1) untuk menganalisis hubungan volume dan harga saham. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 04 Januari 2010 – 29 September 2023. Penelitian ini juga menemukan hasil Model terbaik yaitu model GARCH-M (1.1). Hasil penelitian yang dilakukan menemukan bahwasanya volume perdagangan berpengaruh Positif dan signifikan terhadap harga saham atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kesimpulan penelitian ini Data IHSG dan Volume setelah uji root tes ADF terbukti stasioner; analisis GARCH (1,1) menunjukkan tidak ada ARCH Effect, dengan volume perdagangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap IHSG; model terbaik adalah GARCH-M (1,1) dengan R-Squared 0.426526 dan AIC -1.929132.
{"title":"Analisis Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia","authors":"Peni Rahmadani, A. H. Manurung","doi":"10.59141/cerdika.v4i2.757","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v4i2.757","url":null,"abstract":"Hubungan volume dan harga selalu menjadi perhatian para pelaku pasar, apakah volume memiliki pengaruh atau tidak terhadap perubahan harga yang ada di pasar keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Volume Perdagangan terhadap Harga Saham. Pelaku pasar dan peneliti selalu ingin mencari tahu hubungan volume perdagangan terhadap harga saham. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif dengan menggunakan GARCH (1,1). GARCH adalah model untuk menghasilkan prakiraan berdasarkan data historis menggunakan fungsi dari kelambatan (lag) masa lalunya sendiri ditambah inovasi masa lalu. Penelitian yang dilakukan di Indonesia masih sangat sangat jarang menggunakan GARCH (1,1) untuk menganalisis hubungan volume dan harga saham. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 04 Januari 2010 – 29 September 2023. Penelitian ini juga menemukan hasil Model terbaik yaitu model GARCH-M (1.1). Hasil penelitian yang dilakukan menemukan bahwasanya volume perdagangan berpengaruh Positif dan signifikan terhadap harga saham atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kesimpulan penelitian ini Data IHSG dan Volume setelah uji root tes ADF terbukti stasioner; analisis GARCH (1,1) menunjukkan tidak ada ARCH Effect, dengan volume perdagangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap IHSG; model terbaik adalah GARCH-M (1,1) dengan R-Squared 0.426526 dan AIC -1.929132.","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"585 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140446362","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pentingnya kondisi tubuh yang baik dan optimal dapat menunjang keterampilan bermain, teknik yang baik, berbagai taktik yang diberikan pelatih, dan mentalitas yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi fisik bola basket di Human Club (Hutama Manggala) Kota Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan pengukuran. Hasil tes atlet putri bola basket Hutama Manggala menunjukkan berbagai data, termasuk berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh, jumlah push up, sprint 20 meter, Illinois Agility, vertical jump, dan hasil bleep test. Data tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan fisik atlet, membantu dalam perencanaan program latihan, dan meningkatkan performa atlet dalam cabang olahraga mereka. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa sebagian besar atlet menunjukkan kemampuan fisik yang memuaskan. Hasil tes sprint 20 meter dan Illinois Agility menunjukkan bahwa sebagian besar atlet memiliki kelincahan dan kecepatan yang baik sesuai dengan norma tes untuk atlet junior. Meskipun terdapat variasi dalam tes push up, vertical jump, dan bleep test, secara umum, atlet menunjukkan kekuatan otot, daya ledak, dan kebugaran yang cukup baik.
{"title":"Perkembangan Kondisi Fisik Bola Basket Putri Pada Kelompok Usia 14 Tahun Klub Human (Hutama Manggala) Di Kota Malang","authors":"Lingga Wisnu Gymnastiar Putra, Rangga Divario Prabowo, Rizky Setya Wihatama, Prisca Widiawati","doi":"10.59141/cerdika.v4i2.756","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v4i2.756","url":null,"abstract":"Pentingnya kondisi tubuh yang baik dan optimal dapat menunjang keterampilan bermain, teknik yang baik, berbagai taktik yang diberikan pelatih, dan mentalitas yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi fisik bola basket di Human Club (Hutama Manggala) Kota Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan pengukuran. Hasil tes atlet putri bola basket Hutama Manggala menunjukkan berbagai data, termasuk berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh, jumlah push up, sprint 20 meter, Illinois Agility, vertical jump, dan hasil bleep test. Data tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan fisik atlet, membantu dalam perencanaan program latihan, dan meningkatkan performa atlet dalam cabang olahraga mereka. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa sebagian besar atlet menunjukkan kemampuan fisik yang memuaskan. Hasil tes sprint 20 meter dan Illinois Agility menunjukkan bahwa sebagian besar atlet memiliki kelincahan dan kecepatan yang baik sesuai dengan norma tes untuk atlet junior. Meskipun terdapat variasi dalam tes push up, vertical jump, dan bleep test, secara umum, atlet menunjukkan kekuatan otot, daya ledak, dan kebugaran yang cukup baik.","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"159 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140445477","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-20DOI: 10.59141/cerdika.v4i2.753
Fika Rahmi Putri, Bambang Edi Susyanto, Ade Erni
Di Indonesia diare masih menjadi penyebab utama kematian pada balita. Berdasarkan kelompok umur, balita (1-4 tahun) menduduki prevalensi tertinggi terhadap kejadian diare yaitu sebesar 16,7%. Oleh karena itu diperlukan tindakan penatalaksanaan yang cepat dan tepat untuk mengurangi angka kematian balita karena diare. Mengetahui hubungan anatara pengetahuan ibu tentang diare dengan pengelolaan diare pada anak usia 1-5 tahun di kecamatan Taman Tirto kasihan bantul. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan anatara pengetahuan ibu terhadap diare dengan pengelolaan diare pada anak usia 1-5 tahun di wilayah kasihan bantul. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2017 dengan mengguanakan desain penelitian observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Sampel penelitian ialah anak usia 1-5 tahun yang terdaftar di beberapa TPA/SPS/PAUD di wilayah Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Subyek dipilih secara purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada orang tua responden. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Uji Chi-Square/Fisher. Hasil penelitian ini menunjukkan 66 sampel yang dipilih secara acak di Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-Kanak (TK) dan Satuan PAUD Sejenis kelurahan Taman Tirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan ibu sebagian besar termasuk dalam kategori baik yaitu sebanyak 38 responden (57.6%). Perilaku ibu sebagian besar termasuk kategori baik yaitu sebanyak 34 responden (51.5%). Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang diare dengan pengelolaan diare pada anak usia 1-5 tahun, dengan nilai significancy 0.007 (P<0.05). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang diare dengan pengelolaan diare pada anak usia 1-5 tahun di kecamatan Taman Tirto Kasihan Bantul Yogyakarta.
{"title":"Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Diare Dengan Pengelolaan Diare Pada Anak Usia 1-5 Tahun","authors":"Fika Rahmi Putri, Bambang Edi Susyanto, Ade Erni","doi":"10.59141/cerdika.v4i2.753","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v4i2.753","url":null,"abstract":"Di Indonesia diare masih menjadi penyebab utama kematian pada balita. Berdasarkan kelompok umur, balita (1-4 tahun) menduduki prevalensi tertinggi terhadap kejadian diare yaitu sebesar 16,7%. Oleh karena itu diperlukan tindakan penatalaksanaan yang cepat dan tepat untuk mengurangi angka kematian balita karena diare. Mengetahui hubungan anatara pengetahuan ibu tentang diare dengan pengelolaan diare pada anak usia 1-5 tahun di kecamatan Taman Tirto kasihan bantul. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan anatara pengetahuan ibu terhadap diare dengan pengelolaan diare pada anak usia 1-5 tahun di wilayah kasihan bantul. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2017 dengan mengguanakan desain penelitian observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Sampel penelitian ialah anak usia 1-5 tahun yang terdaftar di beberapa TPA/SPS/PAUD di wilayah Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Subyek dipilih secara purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada orang tua responden. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Uji Chi-Square/Fisher. Hasil penelitian ini menunjukkan 66 sampel yang dipilih secara acak di Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-Kanak (TK) dan Satuan PAUD Sejenis kelurahan Taman Tirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan ibu sebagian besar termasuk dalam kategori baik yaitu sebanyak 38 responden (57.6%). Perilaku ibu sebagian besar termasuk kategori baik yaitu sebanyak 34 responden (51.5%). Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang diare dengan pengelolaan diare pada anak usia 1-5 tahun, dengan nilai significancy 0.007 (P<0.05). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang diare dengan pengelolaan diare pada anak usia 1-5 tahun di kecamatan Taman Tirto Kasihan Bantul Yogyakarta.","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"231 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140445997","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-20DOI: 10.59141/cerdika.v4i2.754
Hafni Zuchra Noor, Muchammad Fajrul Falach
Semua pekerjaan yang dilakukan manusia dari ringan sampai berat dapat menyebabkan risiko dinding jaringan penyangga melemah dan apabila pada pekerjaan angkat berat yang dilakukan dalam jangka waktu lama dengan frekuensi terus menerus dapat menyebabkan risiko lemahnya dinding perut Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan faktor risiko hernia inguinalis yaitu beban kerja fisik, usia, dan obesitas dengan kejadian hernia inguinalis di RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal. Penelitian ini merupakan penelitian observational dengan pendekatan retrospektif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 80 pasien hernia inguinalis. Variabel independen pada penelitian ini yaitu adalah beban kerja fisik, usia, dan obesitas. Sedangkan variabel dependen penelitian ini adalah hernia inguinalis. Penelitian dilakukan secara online dan di RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2020 – September 2021Hasil penelitian didapatkan pasien hernia inguinalis bilateral sebanyak 13 pasien dan hernia inguinalis unilateral sebanyak 67 pasien. Hasil uji statistik didapatkan terdapat hubungan beban kerja fisik dengan kejadian hernia inguinalis dengan nilai p=0,026. Terdapat hubungan usia dengan kejadian hernia inguinalis dengan kejadian hernia inguinalis dengan nilai p=0,002. Terdapat hubungan obesitas dengan kejadian hernia inguinalis dengan nilai p=0,026. Kesimpulan peneliian ini menunjukan terdapat hubungan antara faktor risiko hernia inguinalis yaitu beban kerja fisik, usia, dan obesitas dengan kejadian hernia inguinalis di RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal.
{"title":"Hubungan Faktor Risiko Hernia Inguinalis Terhadap Kejadian Hernia Inguinalis Di Rsud Dr. Soeselo Kabupaten Tegal","authors":"Hafni Zuchra Noor, Muchammad Fajrul Falach","doi":"10.59141/cerdika.v4i2.754","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v4i2.754","url":null,"abstract":"Semua pekerjaan yang dilakukan manusia dari ringan sampai berat dapat menyebabkan risiko dinding jaringan penyangga melemah dan apabila pada pekerjaan angkat berat yang dilakukan dalam jangka waktu lama dengan frekuensi terus menerus dapat menyebabkan risiko lemahnya dinding perut Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan faktor risiko hernia inguinalis yaitu beban kerja fisik, usia, dan obesitas dengan kejadian hernia inguinalis di RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal. Penelitian ini merupakan penelitian observational dengan pendekatan retrospektif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 80 pasien hernia inguinalis. Variabel independen pada penelitian ini yaitu adalah beban kerja fisik, usia, dan obesitas. Sedangkan variabel dependen penelitian ini adalah hernia inguinalis. Penelitian dilakukan secara online dan di RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2020 – September 2021Hasil penelitian didapatkan pasien hernia inguinalis bilateral sebanyak 13 pasien dan hernia inguinalis unilateral sebanyak 67 pasien. Hasil uji statistik didapatkan terdapat hubungan beban kerja fisik dengan kejadian hernia inguinalis dengan nilai p=0,026. Terdapat hubungan usia dengan kejadian hernia inguinalis dengan kejadian hernia inguinalis dengan nilai p=0,002. Terdapat hubungan obesitas dengan kejadian hernia inguinalis dengan nilai p=0,026. Kesimpulan peneliian ini menunjukan terdapat hubungan antara faktor risiko hernia inguinalis yaitu beban kerja fisik, usia, dan obesitas dengan kejadian hernia inguinalis di RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal.","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"109 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140446564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-20DOI: 10.59141/cerdika.v4i2.752
Bambang Dwinanto, Bambang Yulianto
Kegiatan alam seperti mendaki gunung merupakan kegiatan yang membutuhkan sistem komunikasi yang baik, apakah itu untuk keperluan mengetahui posisi ataupun komunikasi ke sesama pendaki dalam suatu kelompok kecil ataupun besar. Kasus hilangnya pendaki sering terjadi di pegunungan, sehingga komunikasi dalam pencarian di daerah pegunungan menjadi salah satu hal yang sulit saat melakukan pencarian. Tujuan dari rancang bangun repeater LoRa RFM95 dengan frekuensi 915 MHz berbasis ESP32 adalah untuk meningkatkan jangkauan dan stabilitas komunikasi dalam jaringan LoRa. Penelitian skala internasional mengenai pengujian performansi LoRa menyimpulkan bahwa jarak jangkauan LoRa sangat dipengaruhi oleh kondisi area yang diuji. Oleh karena itu, diperlukan repeater untuk LoRa RFM95 menambah jarak jangkauan yang mengacu pada metode System Development Life Cycle (SDLC). Hasil uji coba yang dilakukan untuk transmitter dan receiver dapat berkomunikasi sejauh 80meter dengan kondisi line of sight (LoS) dan 60meter dengan kondisi non-line of sight (NLOS). Hasil uji coba yang dilakukan repeater dapat memperluas jangkauan komunikasi sejauh 60meter dengan kondisi line of sight dan 40meter dengan kondisi non-line of sight (NLOS).
{"title":"Rancang Bangun Repeater Lora Rfm95 Dengan Frekuensi 915 Mhz Berbasis Esp32","authors":"Bambang Dwinanto, Bambang Yulianto","doi":"10.59141/cerdika.v4i2.752","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v4i2.752","url":null,"abstract":"Kegiatan alam seperti mendaki gunung merupakan kegiatan yang membutuhkan sistem komunikasi yang baik, apakah itu untuk keperluan mengetahui posisi ataupun komunikasi ke sesama pendaki dalam suatu kelompok kecil ataupun besar. Kasus hilangnya pendaki sering terjadi di pegunungan, sehingga komunikasi dalam pencarian di daerah pegunungan menjadi salah satu hal yang sulit saat melakukan pencarian. Tujuan dari rancang bangun repeater LoRa RFM95 dengan frekuensi 915 MHz berbasis ESP32 adalah untuk meningkatkan jangkauan dan stabilitas komunikasi dalam jaringan LoRa. Penelitian skala internasional mengenai pengujian performansi LoRa menyimpulkan bahwa jarak jangkauan LoRa sangat dipengaruhi oleh kondisi area yang diuji. Oleh karena itu, diperlukan repeater untuk LoRa RFM95 menambah jarak jangkauan yang mengacu pada metode System Development Life Cycle (SDLC). Hasil uji coba yang dilakukan untuk transmitter dan receiver dapat berkomunikasi sejauh 80meter dengan kondisi line of sight (LoS) dan 60meter dengan kondisi non-line of sight (NLOS). Hasil uji coba yang dilakukan repeater dapat memperluas jangkauan komunikasi sejauh 60meter dengan kondisi line of sight dan 40meter dengan kondisi non-line of sight (NLOS).","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"45 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140447716","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-20DOI: 10.59141/cerdika.v4i2.751
Tanti Rosmiati, Jessica Putri Bahari, Alfini Yuliyanti
Gamelan Bali merupakan salah satu alat musik tradisional populer yang dikagumi oleh warga Internsional dan memiliki karakterisitik kuat dengan ritme musiknya yang cepat. Pada penelitian ini akan difokuskan pada satu objek alat musik gamelan bali, yaitu gangsa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep matematika yang terdapat pada alat musik gamelan Bali, khususnya gangsa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Subjek penelitian ini adalah Ketua Tabuh UKM STANA, sebuah unit kegiatan mahasiswa yang bergerak dibidang seni di Universitas Mahasaraswati Denpasar. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kajian literatur, observasi, wawancara, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis dan diidentifikasi konsep-konsep matematika yang ada dalam alat musik gangsa sehingga dapat dilakukan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui observasi dan wawancara, dapat diketahui bahwa ukuran dan permainan dalam alat musik gangsa memiliki konsep matematika. Konsep matematika yang kami temukan dalam alat musik gangsa yaitu konsep pola barisan aritmatika dan pola berulang (repeating pattern). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada keterkaitan antara alat musik gangsa dengan pembelajaran matematika sehingga hal ini dapat dijadikan alternatif media belajar matematika.
巴厘岛加麦兰是深受国际友人喜爱的传统乐器之一,具有节奏明快的鲜明特点。本研究的重点是巴厘加麦兰乐器中的一种,即 "甘萨"。本研究的目的是找出巴厘岛加麦兰乐器,尤其是甘萨所包含的数学概念。这种研究属于定性研究,采用人种学方法。研究对象是登巴萨圣母大学(Mahasaraswati University Denpasar)从事艺术活动的学生活动单位 Tabuh UKM STANA 的负责人。使用的数据收集方法包括文献综述、观察、访谈和文献,然后对这些方法进行分析,确定 gangsa 乐器中的数学概念,从而得出结论。通过观察和访谈获得的研究结果表明,甘萨乐器的大小和演奏都有数学概念。我们在甘萨乐器中发现的数学概念是算术序列模式和重复模式的概念。本研究的结论是,伽萨乐器与数学学习之间存在联系,因此伽萨乐器可以作为学习数学的另一种媒介。
{"title":"Pola Barisan Dalam Alat Musik Gangsa Daerah Bali","authors":"Tanti Rosmiati, Jessica Putri Bahari, Alfini Yuliyanti","doi":"10.59141/cerdika.v4i2.751","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v4i2.751","url":null,"abstract":"Gamelan Bali merupakan salah satu alat musik tradisional populer yang dikagumi oleh warga Internsional dan memiliki karakterisitik kuat dengan ritme musiknya yang cepat. Pada penelitian ini akan difokuskan pada satu objek alat musik gamelan bali, yaitu gangsa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep matematika yang terdapat pada alat musik gamelan Bali, khususnya gangsa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Subjek penelitian ini adalah Ketua Tabuh UKM STANA, sebuah unit kegiatan mahasiswa yang bergerak dibidang seni di Universitas Mahasaraswati Denpasar. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kajian literatur, observasi, wawancara, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis dan diidentifikasi konsep-konsep matematika yang ada dalam alat musik gangsa sehingga dapat dilakukan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui observasi dan wawancara, dapat diketahui bahwa ukuran dan permainan dalam alat musik gangsa memiliki konsep matematika. Konsep matematika yang kami temukan dalam alat musik gangsa yaitu konsep pola barisan aritmatika dan pola berulang (repeating pattern). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada keterkaitan antara alat musik gangsa dengan pembelajaran matematika sehingga hal ini dapat dijadikan alternatif media belajar matematika.","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"58 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140447747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}