Pub Date : 2023-12-20DOI: 10.59141/cerdika.v3i12.717
Reza Agung Nurjaman, Fauzia Mulyawati, Siegfried Syafier
pada tahun 2021 ada suatu program yang bernama project 942 yang bertujuan untuk meminimalisir dampak banjir yang terjadi di daerah DKI Jakarta, salasatu project yang akan dilaksanakan yaitu pembangunan Waduk Lebak Bulus, yang mana proyek ini di rencanakan selesai pada akhir tahun 2022, namun pada pelaksanaan nya proyek ini rampung pada awal tahun 2023, terjadi suatu keterlambatan dalam pelaksanaan pembangunan proyek Waduk Lebak Bulus ini, maka dari itu masalah ini menarik untuk di teliti mengenai faktor apa saya yang menjadi dasar terjadinya suatu keterlambatan, menggunakan metode FTA yang mengutamakan penguraian suatu kesalahan hingga menghasilkan dasar dari sebuah kesalahan dan FMEA mengutamakan penilaian RPN untuk mengkaji nilai dari sebuah kesalahan, dimana hasil dari analisa menggunakan kedua metode ini, diperoleh sebuah hasil jika faktor yang mendasari suatu keterlambatan ini adalah perubahan desain pada beberapa pekerjaan yang dilakukan, keterlambatan dalam menyiapkan area kerja, kekurangan SDM dan tidak sesuainya mutu pada beberapa pekerjaan, yang menyebabkan dalam pelaksanaan mengalami keterlambatan, meski begitu pembangunan Waduk Lebek Bulus tetap selesai dalam pengerjaanya
{"title":"IDENTIFIKASI KETERLAMBATAN PROYEK DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) SNI 31010 TAHUN 2016","authors":"Reza Agung Nurjaman, Fauzia Mulyawati, Siegfried Syafier","doi":"10.59141/cerdika.v3i12.717","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v3i12.717","url":null,"abstract":"pada tahun 2021 ada suatu program yang bernama project 942 yang bertujuan untuk meminimalisir dampak banjir yang terjadi di daerah DKI Jakarta, salasatu project yang akan dilaksanakan yaitu pembangunan Waduk Lebak Bulus, yang mana proyek ini di rencanakan selesai pada akhir tahun 2022, namun pada pelaksanaan nya proyek ini rampung pada awal tahun 2023, terjadi suatu keterlambatan dalam pelaksanaan pembangunan proyek Waduk Lebak Bulus ini, maka dari itu masalah ini menarik untuk di teliti mengenai faktor apa saya yang menjadi dasar terjadinya suatu keterlambatan, menggunakan metode FTA yang mengutamakan penguraian suatu kesalahan hingga menghasilkan dasar dari sebuah kesalahan dan FMEA mengutamakan penilaian RPN untuk mengkaji nilai dari sebuah kesalahan, dimana hasil dari analisa menggunakan kedua metode ini, diperoleh sebuah hasil jika faktor yang mendasari suatu keterlambatan ini adalah perubahan desain pada beberapa pekerjaan yang dilakukan, keterlambatan dalam menyiapkan area kerja, kekurangan SDM dan tidak sesuainya mutu pada beberapa pekerjaan, yang menyebabkan dalam pelaksanaan mengalami keterlambatan, meski begitu pembangunan Waduk Lebek Bulus tetap selesai dalam pengerjaanya","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"53 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138954519","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-20DOI: 10.59141/cerdika.v3i12.721
Patricia Mahakurnia P.R Soghe, Tamiko A.E Pangau
Ketidaksetaraan gender di Jepang sangat dipengaruhi oleh budaya patriarki yang hadir pada masyarakat Jepang. Di mana laki-laki disebutkan lebih memiliki posisi yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Hal tersebut dibuktikan dengan berbagai bentuk ketimpangan atas hak-hak perempuan dalam lingkup keluarga dan pekerjaan. Penelitian ini akan menjelaskan bagaimana budaya patriarki yang mengakar tersebut mengakibatkan hadirnya berbagai kritik internasional yang juga akhirnya mendorong respon pemerintah Jepang akan ketidaksetaraan gender yang terjadi. Penelitian akan menggunakan pemahaman Feminisme Liberal dengan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini juga akan menjelaskan upaya-upaya NPO Fathering Japan sebagai salah satu mengurangi bentuk budaya patriaki di Jepang
{"title":"UPAYA MENGATASI KETIDAKSETARAAN GENDER SEBAGAI AKIBAT DARI BUDAYA PATRIARKI DI JEPANG","authors":"Patricia Mahakurnia P.R Soghe, Tamiko A.E Pangau","doi":"10.59141/cerdika.v3i12.721","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v3i12.721","url":null,"abstract":"Ketidaksetaraan gender di Jepang sangat dipengaruhi oleh budaya patriarki yang hadir pada masyarakat Jepang. Di mana laki-laki disebutkan lebih memiliki posisi yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Hal tersebut dibuktikan dengan berbagai bentuk ketimpangan atas hak-hak perempuan dalam lingkup keluarga dan pekerjaan. Penelitian ini akan menjelaskan bagaimana budaya patriarki yang mengakar tersebut mengakibatkan hadirnya berbagai kritik internasional yang juga akhirnya mendorong respon pemerintah Jepang akan ketidaksetaraan gender yang terjadi. Penelitian akan menggunakan pemahaman Feminisme Liberal dengan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini juga akan menjelaskan upaya-upaya NPO Fathering Japan sebagai salah satu mengurangi bentuk budaya patriaki di Jepang","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"22 19","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138955246","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-20DOI: 10.59141/cerdika.v3i12.715
Ghaly Abiyyu Irfansyah
Pasar modal syariah sendiri bisa dibilang baru di sektor keuangan. Produk syariah sendiri mulai menunjukkan eksistensinya saat krisis moneter 1998. Krisis moneter 1998 telah membuktikan bahwa produk syariah memiliki ketahanan yang baik terhadap fluktuasi ekonomi yang tidak stabil. Hal ini mendorong peningkatan kesadaran masyarakat terhadap produk jasa keuangan syariah; hal ini mendorong peningkatan penggunaan produk jasa keuangan syariah. Permasalahan yang menyertainya juga mengikuti tingginya minat masyarakat terhadap berbagai produk syariah. Jadi, dalam hal ini diperlukan mekanisme penyelesaian sengketa antara para pihak di sektor jasa keuangan di sektor pasar modal. Dalam berbagai sengketa perdata, pengadilan negeri seringkali menjadi satu-satunya pilihan bagi para pihak untuk menyelesaikan sengketa. Kompleksitas kasus perdata di luar KUH Perdata tidak diragukan lagi merupakan tantangan baru saat ini. Hal ini berkaitan dengan kompetensi dan wawasan hakim dalam memahami perkara. Untuk menjawab kompleksitas permasalahan terkait kompetensi lembaga penyelesaian sengketa, hadir Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS) Sektor Jasa Keuangan. Artikel ini akan membahas alternatif penyelesaian sengketa pasar modal syariah melalui SJK LAPS di bidang pasar modal syariah
{"title":"PENYELESAIAN SENGKETA PASAR MODAL DALAM MEMBERIKAN REFERENSI PERENCANAAN INVESTASI SAHAM SEBAGAI BAGIAN DARI PERLINDUNGAN TERHADAP INVESTOR DALAM PERSPEKTIF HUKUM INDONESIA MELALUI LEMBAGA ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA ALTERNATIF (LAPS) SEKTOR JASA KEU","authors":"Ghaly Abiyyu Irfansyah","doi":"10.59141/cerdika.v3i12.715","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v3i12.715","url":null,"abstract":"Pasar modal syariah sendiri bisa dibilang baru di sektor keuangan. Produk syariah sendiri mulai menunjukkan eksistensinya saat krisis moneter 1998. Krisis moneter 1998 telah membuktikan bahwa produk syariah memiliki ketahanan yang baik terhadap fluktuasi ekonomi yang tidak stabil. Hal ini mendorong peningkatan kesadaran masyarakat terhadap produk jasa keuangan syariah; hal ini mendorong peningkatan penggunaan produk jasa keuangan syariah. Permasalahan yang menyertainya juga mengikuti tingginya minat masyarakat terhadap berbagai produk syariah. Jadi, dalam hal ini diperlukan mekanisme penyelesaian sengketa antara para pihak di sektor jasa keuangan di sektor pasar modal. Dalam berbagai sengketa perdata, pengadilan negeri seringkali menjadi satu-satunya pilihan bagi para pihak untuk menyelesaikan sengketa. Kompleksitas kasus perdata di luar KUH Perdata tidak diragukan lagi merupakan tantangan baru saat ini. Hal ini berkaitan dengan kompetensi dan wawasan hakim dalam memahami perkara. Untuk menjawab kompleksitas permasalahan terkait kompetensi lembaga penyelesaian sengketa, hadir Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS) Sektor Jasa Keuangan. Artikel ini akan membahas alternatif penyelesaian sengketa pasar modal syariah melalui SJK LAPS di bidang pasar modal syariah","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"119 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138958339","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perancangan tebal lapis tambah (overlay) harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti beban lalu lintas, karakteristik tanah, kondisi eksisting perkerasan, dan rencana perubahan desain jalan. Prosedur perhitungan overlay ini biasanya dilakukan menggunakan metode perancangan perkerasan yang diakui secara teknis, seperti metode perhitungan AASHTO 1993 (Guide for Design of Pavement Structure). Penelitian yang dilakukan merupakan metode untuk menentukan algoritma perancangan tebal lapis tambah menggunakan lapisan aspal pada jalan beton berdasarkan standar AASHTO 1993. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data desain perkerasan jalan dan data lendutan Falling Weight Deflectometer (FWD). Nilai kumulatif beban lalu lintas yang digunakan sebesar 35,000,000 juta lalu dihitung menggunakan faktor distribusi lajur dan arah maka dihasilkan nilai w18 adalah 8,750,000 juta, maka hasil perhitungan tebal pelat untuk melayani lalu lintas masa depan (Df) adalah 11,64 inci atau 29.57 cm dan nilai tebal pelat efektif (Deff) adalah 9,45 inci atau 24,01 cm, Faktor A dari konversi ketebalan beton menjadi ketebalan aspal adalah 1.93 inci atau 4.91 cm, maka hasil tebal lapis tambah (Dol) adalah 4.24 inci atau 10.77 cm. Perancangan ini dipengaruhi oleh data lendutan Falling Weight Deflectometer (FWD) sehingga perhitungan tebal lapis tambah ini dianalisa setiap titik station (STA).
{"title":"PERANCANGAN TEBAL LAPIS TAMBAH MENGGUNAKAN LAPISAN ASPAL PADA JALAN BETON BERDASARKAN STANDAR AASHTO 1993 (GUIDE FOR DESIGN OF PAVEMENT STRUCTURE)","authors":"Dian Andriyana, Mochamad Dafa Syafrizal, Moch Azis Saputra, Siegfried Syafier","doi":"10.59141/cerdika.v3i12.713","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v3i12.713","url":null,"abstract":"Perancangan tebal lapis tambah (overlay) harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti beban lalu lintas, karakteristik tanah, kondisi eksisting perkerasan, dan rencana perubahan desain jalan. Prosedur perhitungan overlay ini biasanya dilakukan menggunakan metode perancangan perkerasan yang diakui secara teknis, seperti metode perhitungan AASHTO 1993 (Guide for Design of Pavement Structure). Penelitian yang dilakukan merupakan metode untuk menentukan algoritma perancangan tebal lapis tambah menggunakan lapisan aspal pada jalan beton berdasarkan standar AASHTO 1993. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data desain perkerasan jalan dan data lendutan Falling Weight Deflectometer (FWD). Nilai kumulatif beban lalu lintas yang digunakan sebesar 35,000,000 juta lalu dihitung menggunakan faktor distribusi lajur dan arah maka dihasilkan nilai w18 adalah 8,750,000 juta, maka hasil perhitungan tebal pelat untuk melayani lalu lintas masa depan (Df) adalah 11,64 inci atau 29.57 cm dan nilai tebal pelat efektif (Deff) adalah 9,45 inci atau 24,01 cm, Faktor A dari konversi ketebalan beton menjadi ketebalan aspal adalah 1.93 inci atau 4.91 cm, maka hasil tebal lapis tambah (Dol) adalah 4.24 inci atau 10.77 cm. Perancangan ini dipengaruhi oleh data lendutan Falling Weight Deflectometer (FWD) sehingga perhitungan tebal lapis tambah ini dianalisa setiap titik station (STA).","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"118 28","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138958374","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-20DOI: 10.59141/cerdika.v3i12.719
Anggita Novie Rianawati, Abdur Rafik
Bisnis makanan memang banyak dicoba oleh para pelaku usaha. Peluang bisnis makanan di Indonesia cukup tinggi, bisa dilihat dari banyaknya bisnis kuliner yang baru bermunculan dan berkembang dengan pesat. Biasanya bisnis makanan memiliki modal yang tidak terlalu besar, makanya banyak sekali pelaku usaha yang menggelutinya. Selain itu, makanan juga merupakan kebutuhan manusia setiap saat, karenanya usaha di bidang makanan memiliki banyak peminat. Inovasi terkait makanan pun semakin bertambah. Usaha ini memberikan alternatif pilihan lain untuk camilan bagi orang yang suka nyemil. Karena banyak orang yang menyukai camilan, produk ini hadir untuk menjadi alternatif pilihan camilan yang berbeda. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan suatu usaha dengan produk makanan ringan yang dilakukan oleh penulis. Penulisan ini berisi perjalanan melaksanakan usaha mulai dari melakukan perencanaan sampai melaksanakannya dan mengatasi permasalahan yang ada dan terjadi. Dalam penulisan ini terkandung empat aspek manajemen yakni aspek operasional, aspek sumber daya manusia, aspek pemasaran dan aspek keuangan.
{"title":"DESIGN AND IMPLEMENTATION OF SNACK FOOD BUSINESS","authors":"Anggita Novie Rianawati, Abdur Rafik","doi":"10.59141/cerdika.v3i12.719","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v3i12.719","url":null,"abstract":"Bisnis makanan memang banyak dicoba oleh para pelaku usaha. Peluang bisnis makanan di Indonesia cukup tinggi, bisa dilihat dari banyaknya bisnis kuliner yang baru bermunculan dan berkembang dengan pesat. Biasanya bisnis makanan memiliki modal yang tidak terlalu besar, makanya banyak sekali pelaku usaha yang menggelutinya. Selain itu, makanan juga merupakan kebutuhan manusia setiap saat, karenanya usaha di bidang makanan memiliki banyak peminat. Inovasi terkait makanan pun semakin bertambah. Usaha ini memberikan alternatif pilihan lain untuk camilan bagi orang yang suka nyemil. Karena banyak orang yang menyukai camilan, produk ini hadir untuk menjadi alternatif pilihan camilan yang berbeda. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan suatu usaha dengan produk makanan ringan yang dilakukan oleh penulis. Penulisan ini berisi perjalanan melaksanakan usaha mulai dari melakukan perencanaan sampai melaksanakannya dan mengatasi permasalahan yang ada dan terjadi. Dalam penulisan ini terkandung empat aspek manajemen yakni aspek operasional, aspek sumber daya manusia, aspek pemasaran dan aspek keuangan.","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"55 14","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139169911","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Infrastruktur jalan merupakan tulang punggung dalam sistem transportasi suatu negara. Perkerasan jalan sangat penting dalam mendukung infrastruktur transportasi yang efisien dan berkelanjutan. Salah satu jenis perkerasan jalan yang sering digunakan adalah perkerasan jalan berkerikil. Perkerasan jalan berkerikil sering digunakan di wilayah pedesaan atau daerah dengan lalu lintas ringan hingga sedang. LWD (Light Weight Deflectometer) merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan struktural dari suatu sistem perkerasan jalan terutama untuk jalan-jalan yang tanpa penutup. LWD Pusjatan merupakan alat yang sudah dikembangkan oleh Puslitbang Jalan dan Jembatan. Penelitian ini dilakukan pada ruas jalan Rancabali – Sukaati, Kab. Bandung. Pengujian ini diambil pada 3 titik dengan masing-masing 15 kali pengambilan. Terdapat 3 sensor yang membaca defleksi yakni D0 pada pusat pembebanan, D1 pada geophone 1 dan D2 pada geophone 2. Hasil dari penelitian ini adalah defleksi pada D0 dan D1 memiliki nilai koefisien variasi yang relatif kecil (konsisten) sedangkan D2 memiliki nilai koefisien variasi yang besar sehingga tidak dapat digunakan untuk perencanaan. Dapat disimpulkan bahwa penelitian konsistensi LWD (Light Weight Deflectometer) Pusjatan untuk jalan kerikil hanya membutuhkan satu geophone dan tidak memerlukan geophone tambahan
{"title":"KONSISTENSI LWD (LIGHT WEIGHT DEFLECTOMETER) PUSJATAN UNTUK JALAN KERIKIL","authors":"Riqqi Azzidul Piktor, Asep Taufik Hudaya, Siegfried Syafier","doi":"10.59141/cerdika.v3i12.720","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v3i12.720","url":null,"abstract":"Infrastruktur jalan merupakan tulang punggung dalam sistem transportasi suatu negara. Perkerasan jalan sangat penting dalam mendukung infrastruktur transportasi yang efisien dan berkelanjutan. Salah satu jenis perkerasan jalan yang sering digunakan adalah perkerasan jalan berkerikil. Perkerasan jalan berkerikil sering digunakan di wilayah pedesaan atau daerah dengan lalu lintas ringan hingga sedang. LWD (Light Weight Deflectometer) merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan struktural dari suatu sistem perkerasan jalan terutama untuk jalan-jalan yang tanpa penutup. LWD Pusjatan merupakan alat yang sudah dikembangkan oleh Puslitbang Jalan dan Jembatan. Penelitian ini dilakukan pada ruas jalan Rancabali – Sukaati, Kab. Bandung. Pengujian ini diambil pada 3 titik dengan masing-masing 15 kali pengambilan. Terdapat 3 sensor yang membaca defleksi yakni D0 pada pusat pembebanan, D1 pada geophone 1 dan D2 pada geophone 2. Hasil dari penelitian ini adalah defleksi pada D0 dan D1 memiliki nilai koefisien variasi yang relatif kecil (konsisten) sedangkan D2 memiliki nilai koefisien variasi yang besar sehingga tidak dapat digunakan untuk perencanaan. Dapat disimpulkan bahwa penelitian konsistensi LWD (Light Weight Deflectometer) Pusjatan untuk jalan kerikil hanya membutuhkan satu geophone dan tidak memerlukan geophone tambahan","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"47 21","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138957205","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-20DOI: 10.59141/cerdika.v3i12.718
Fajar Syiar Jaelani, Siegfried Syafier
Pondasi telapak memiliki peran penting dalam mengalurkan beban dari struktur bangunan ke lapisan tanah di bawahnya. Untuk memastikan kekuatan dan keselamatan pondasi telapak, diperlukan analisis daya dukung dan perencanaan yang teliti. Namun, metode manual dalam melakukan analisis daya dukung dan perencanaan pondasi telapak pada bangunan gedung dapat memakan waktu yang lama dan memiliki risiko kesalahan manusia. Dalam upaya mengatasi hal tersebut, dikembangkanlah program analisa daya dukung dan perencanaan pondasi telapak berdasarkan SNI 2847:2013. Program ini merupakan solusi berbasis web yang bertujuan untuk mendukung proses analisis dan perencanaan pondasi telapak dalam proyek konstruksi. Dengan mengacu pada standar nasional Indonesia (SNI) yang mengatur persyaratan untuk beton struktural bangunan, program ini mengimplementasikan metode perhitungan Terzaghi dan Mayerhof. Hasil validasi yang dilakukan menunjukkan bahwa selisih antara perhitungan manual dan menggunakan program hanya sekitar 0,0002, yang utamanya disebabkan oleh pembulatan angka. Hal ini mengindikasikan tingkat keakuratan yang tinggi dalam program ini. Diharapkan bahwa program ini dapat menjadi alat yang efektif dan efisien dalam mendukung perencanaan pondasi telapak yang sesuai dengan standar keselamatan dan peraturan yang berlaku
{"title":"PERANCANGAN PROGRAM ANALISA DAYA DUKUNG DAN PERENCANAAN PONDASI TELAPAK BERDASARKAN SNI 2847:2013","authors":"Fajar Syiar Jaelani, Siegfried Syafier","doi":"10.59141/cerdika.v3i12.718","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v3i12.718","url":null,"abstract":"Pondasi telapak memiliki peran penting dalam mengalurkan beban dari struktur bangunan ke lapisan tanah di bawahnya. Untuk memastikan kekuatan dan keselamatan pondasi telapak, diperlukan analisis daya dukung dan perencanaan yang teliti. Namun, metode manual dalam melakukan analisis daya dukung dan perencanaan pondasi telapak pada bangunan gedung dapat memakan waktu yang lama dan memiliki risiko kesalahan manusia. Dalam upaya mengatasi hal tersebut, dikembangkanlah program analisa daya dukung dan perencanaan pondasi telapak berdasarkan SNI 2847:2013. Program ini merupakan solusi berbasis web yang bertujuan untuk mendukung proses analisis dan perencanaan pondasi telapak dalam proyek konstruksi. Dengan mengacu pada standar nasional Indonesia (SNI) yang mengatur persyaratan untuk beton struktural bangunan, program ini mengimplementasikan metode perhitungan Terzaghi dan Mayerhof. Hasil validasi yang dilakukan menunjukkan bahwa selisih antara perhitungan manual dan menggunakan program hanya sekitar 0,0002, yang utamanya disebabkan oleh pembulatan angka. Hal ini mengindikasikan tingkat keakuratan yang tinggi dalam program ini. Diharapkan bahwa program ini dapat menjadi alat yang efektif dan efisien dalam mendukung perencanaan pondasi telapak yang sesuai dengan standar keselamatan dan peraturan yang berlaku","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"86 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138957769","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-20DOI: 10.59141/cerdika.v3i12.716
Shangilia Sifrainsani Gloria Silalahi, Maria Medelin C. Pius Sare
Persoalan kesetaraan upah antara laki-laki dan perempuan merupakan isu penting, tidak hanya secara global tetapi juga di Indonesia. Faktanya, tampaknya lebih sulit bagi perempuan untuk mendapatkan lebih banyak uang. Baik laki-laki maupun perempuan menganggap pilihan karier yang berbeda ini cukup populer, namun konsekuensi jangka panjang dari pilihan karier perempuan adalah bahwa mereka secara konsisten memperoleh penghasilan yang lebih rendah dibandingkan pekerja laki-laki. Pemerintah Indonesia masih berupaya menyeimbangkan upah pekerja. Indonesia menghadapi banyak tantangan, termasuk menghilangkan prasangka buruk di masyarakat terhadap perempuan, karena pada kenyataannya masyarakat juga mengalami situasi serupa. Ketimpangan upah juga bisa muncul akibat iklan baris, paket gaji, dan pekerjaan yang cenderung terlalu fleksibel. Ketimpangan upah juga bisa muncul akibat iklan baris, paket gaji, dan pekerjaan yang cenderung terlalu fleksibel. Ini adalah masalah yang sulit lebih mungkin berdampak negatif terhadap karier perempuan dibandingkan laki-laki. Oleh karena itu, ILO menetapkan Konvensi ILO C111 yang telah diratifikasi oleh Indonesia dan menghapuskan segala bentuk diskriminasi terhadap pekerja perempuan. Selain Konvensi C111, ILO juga menerbitkan Rekomendasi 111 tentang diskriminasi yang belum diratifikasi oleh Indonesia
{"title":"PERAN ILO DALAM MENGATASI KESENJANGAN UPAH BURUH ANTAR GENDER DI INDONESIA PADA TAHUN 2020","authors":"Shangilia Sifrainsani Gloria Silalahi, Maria Medelin C. Pius Sare","doi":"10.59141/cerdika.v3i12.716","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v3i12.716","url":null,"abstract":"Persoalan kesetaraan upah antara laki-laki dan perempuan merupakan isu penting, tidak hanya secara global tetapi juga di Indonesia. Faktanya, tampaknya lebih sulit bagi perempuan untuk mendapatkan lebih banyak uang. Baik laki-laki maupun perempuan menganggap pilihan karier yang berbeda ini cukup populer, namun konsekuensi jangka panjang dari pilihan karier perempuan adalah bahwa mereka secara konsisten memperoleh penghasilan yang lebih rendah dibandingkan pekerja laki-laki. Pemerintah Indonesia masih berupaya menyeimbangkan upah pekerja. Indonesia menghadapi banyak tantangan, termasuk menghilangkan prasangka buruk di masyarakat terhadap perempuan, karena pada kenyataannya masyarakat juga mengalami situasi serupa. Ketimpangan upah juga bisa muncul akibat iklan baris, paket gaji, dan pekerjaan yang cenderung terlalu fleksibel. Ketimpangan upah juga bisa muncul akibat iklan baris, paket gaji, dan pekerjaan yang cenderung terlalu fleksibel. Ini adalah masalah yang sulit lebih mungkin berdampak negatif terhadap karier perempuan dibandingkan laki-laki. Oleh karena itu, ILO menetapkan Konvensi ILO C111 yang telah diratifikasi oleh Indonesia dan menghapuskan segala bentuk diskriminasi terhadap pekerja perempuan. Selain Konvensi C111, ILO juga menerbitkan Rekomendasi 111 tentang diskriminasi yang belum diratifikasi oleh Indonesia","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"38 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138954566","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-30DOI: 10.59141/cerdika.v3i11.723
Rusdinah Rusdinah, Seselia Ongso, A. Winardi, Ricky Banke
Hukum pembuktian sendiri terkait dengan hak-hak terdakwa dalam sistem peradilan pidana, seperti hak untuk berdiam diri atau hak mendapat pembelaan yang layak. Hukum pembuktian memastikan dalam prosesnya peradilan pidana adil dan bahwa terdakwa memiliki hak-hak yang dilindungi dalam proses pengadilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembuktian terhadap penipuan online berkedok asmara sesuai dengan UU ITE. Metode penelitian yang diterapkan adalah jenis penelitian kepustakaan, di mana sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang telah ada dalam bentuk dokumen-dokumen. Sumber data utama adalah jurnal ilmiah yang terkait dengan penipuan online berkedok asmara yang ditemukan secara online. Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah dengan majunya perkembangan zaman, tindak pidana penipuan online berkedok asmara sudah bisa dihukum. Dan yang bisa dan berkompeten dalam mencari barang bukti tersebut merupakan polisi virtual sesuai Surat Edaran Kapolri Nomor SE/2/II/2021 tentang Kesadaran Budaya Beretika untuk Mewujudkan Ruangan Digital Indonesia yang Bersih, Sehat, dan Produktif. Kesimpulan yang didapat adalah dengan seiring berkembangnya globalisasi teknologi, tidak sedikit orang memanfaatkan media sosial menggunakan citra palsu, identitas palsu, sampai banyak korban yang merasakan kerugian baik secara finansial sampai fisik ataupun jasmani mereka.
{"title":"PEMBUKTIAN TERHADAP PENIPUAN ONLINE BERKEDOK ASMARA MENURUT UU ITE","authors":"Rusdinah Rusdinah, Seselia Ongso, A. Winardi, Ricky Banke","doi":"10.59141/cerdika.v3i11.723","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v3i11.723","url":null,"abstract":"Hukum pembuktian sendiri terkait dengan hak-hak terdakwa dalam sistem peradilan pidana, seperti hak untuk berdiam diri atau hak mendapat pembelaan yang layak. Hukum pembuktian memastikan dalam prosesnya peradilan pidana adil dan bahwa terdakwa memiliki hak-hak yang dilindungi dalam proses pengadilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembuktian terhadap penipuan online berkedok asmara sesuai dengan UU ITE. Metode penelitian yang diterapkan adalah jenis penelitian kepustakaan, di mana sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang telah ada dalam bentuk dokumen-dokumen. Sumber data utama adalah jurnal ilmiah yang terkait dengan penipuan online berkedok asmara yang ditemukan secara online. Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah dengan majunya perkembangan zaman, tindak pidana penipuan online berkedok asmara sudah bisa dihukum. Dan yang bisa dan berkompeten dalam mencari barang bukti tersebut merupakan polisi virtual sesuai Surat Edaran Kapolri Nomor SE/2/II/2021 tentang Kesadaran Budaya Beretika untuk Mewujudkan Ruangan Digital Indonesia yang Bersih, Sehat, dan Produktif. Kesimpulan yang didapat adalah dengan seiring berkembangnya globalisasi teknologi, tidak sedikit orang memanfaatkan media sosial menggunakan citra palsu, identitas palsu, sampai banyak korban yang merasakan kerugian baik secara finansial sampai fisik ataupun jasmani mereka.","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139205542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-27DOI: 10.59141/cerdika.v3i11.702
Natasya NST¹, Suraiya Nazlia¹, T. M. H. Almuqaramah², Kata Kunci, Abstrak Ikan Gurami, Natasya Nst, Suraiya Nazlia, T. M. Haja
Penelitian ini diharapkan dapat menentukan pengaruh penambahan arang aktif tulang ikan tuna terhadap histologi panjang dan lebar vili usus ikan gurami dan menentukan dosis optimal penambahan arang aktif tulang ikan dalam pakan. Bertempat di Laboratorium Terpadu Fakultas Perikanan Universitas Abulyatama Aceh. Pengujian Histologi Usus dilakukan di Laboratorium Central Pet Care Rukoh, Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode komparatif yaitu dengan membandingkan hasil uji histologi panjang dan lebar vili usus ikan gurami yang diberi arang aktif tulang ikan tuna dengan dosis yang berbeda yaitu 0% (tanpa penambahan arang aktif), 1% (penambahan arang aktif 1%), 2% (penambahan arang aktif 2%) dan 3% (penambahan arang aktif 3%). Penelitian ini berlangsung selama 60 hari, menggunakan ikan gurami dengan berat 2-2,5 gram dan panjang 5-6 cm sebagai biota uji. Benih ikan gurami dipelihara dalam akuarium yang telah disetting resirkulasi dengan volume air 72 liter, yang ditebar 10 ekor per wadah. Selama penelitian berlangsung ikan diberi pakan secara AdSatiation dengan frekuensi dua kali sehari. Parameter yang diuji pada penelitian ini yaitu pengamatan histologi usus yang meliputi panjang dan lebar vili. Penambahan arang aktif tulang ikan tuna pada pakan memberikan nilai yang berbeda terhadap gambaran panjang dan lebar vili usus ikan gurami. Penambahan arang aktif tulang ikan tuna pada pakan dengan konsentrasi 2% merupakan hasil yang terbaik dengan nilai panjang dan lebar vili masing-masing 100,31 ?m dan 40,26 µm
{"title":"HISTOLOGI USUS IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GOURAMY) YANG DIBERI ARANG AKTIF TULANG IKAN TUNA (THUNNUS SP) PADA PAKAN","authors":"Natasya NST¹, Suraiya Nazlia¹, T. M. H. Almuqaramah², Kata Kunci, Abstrak Ikan Gurami, Natasya Nst, Suraiya Nazlia, T. M. Haja","doi":"10.59141/cerdika.v3i11.702","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v3i11.702","url":null,"abstract":"Penelitian ini diharapkan dapat menentukan pengaruh penambahan arang aktif tulang ikan tuna terhadap histologi panjang dan lebar vili usus ikan gurami dan menentukan dosis optimal penambahan arang aktif tulang ikan dalam pakan. Bertempat di Laboratorium Terpadu Fakultas Perikanan Universitas Abulyatama Aceh. Pengujian Histologi Usus dilakukan di Laboratorium Central Pet Care Rukoh, Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode komparatif yaitu dengan membandingkan hasil uji histologi panjang dan lebar vili usus ikan gurami yang diberi arang aktif tulang ikan tuna dengan dosis yang berbeda yaitu 0% (tanpa penambahan arang aktif), 1% (penambahan arang aktif 1%), 2% (penambahan arang aktif 2%) dan 3% (penambahan arang aktif 3%). Penelitian ini berlangsung selama 60 hari, menggunakan ikan gurami dengan berat 2-2,5 gram dan panjang 5-6 cm sebagai biota uji. Benih ikan gurami dipelihara dalam akuarium yang telah disetting resirkulasi dengan volume air 72 liter, yang ditebar 10 ekor per wadah. Selama penelitian berlangsung ikan diberi pakan secara AdSatiation dengan frekuensi dua kali sehari. Parameter yang diuji pada penelitian ini yaitu pengamatan histologi usus yang meliputi panjang dan lebar vili. Penambahan arang aktif tulang ikan tuna pada pakan memberikan nilai yang berbeda terhadap gambaran panjang dan lebar vili usus ikan gurami. Penambahan arang aktif tulang ikan tuna pada pakan dengan konsentrasi 2% merupakan hasil yang terbaik dengan nilai panjang dan lebar vili masing-masing 100,31 ?m dan 40,26 µm","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139230025","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}