Unemployed youths constitute major problems in many countries. Ideally, they should get themselves prepared to respond to future challenges. Entrepreneurship is one of the ways they can get jobs or establish their own firms. However, to be successful entrepreneurs, they should go through a gradual process that can be prepared in the high school before they continue to the university. Thus, high school stakeholders need to develop their students’ entrepreneurial flair through a learning strategy on extracurricular activities supported by lesson plans, learning processes, and evaluation. This paper aims to give a clear picture of steps to hone students’ entrepreneurial skills through extracurricular activities in fashion field stimulated to prepare them for being good entrepreneurs. This program of character building depends on favorable education environments and supports from leaders, teachers and students’ parents.
{"title":"DEVELOPING YOUNG ENTREPRENEURS IN THE FASHION FIELD THROUGH EXTRACURRICULARS ACTIVITIES","authors":"Siti Zahro, Nyan-myau Lyau, D. Nurhadi","doi":"10.21831/HEJ.V4I1.31150","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/HEJ.V4I1.31150","url":null,"abstract":"Unemployed youths constitute major problems in many countries. Ideally, they should get themselves prepared to respond to future challenges. Entrepreneurship is one of the ways they can get jobs or establish their own firms. However, to be successful entrepreneurs, they should go through a gradual process that can be prepared in the high school before they continue to the university. Thus, high school stakeholders need to develop their students’ entrepreneurial flair through a learning strategy on extracurricular activities supported by lesson plans, learning processes, and evaluation. This paper aims to give a clear picture of steps to hone students’ entrepreneurial skills through extracurricular activities in fashion field stimulated to prepare them for being good entrepreneurs. This program of character building depends on favorable education environments and supports from leaders, teachers and students’ parents.","PeriodicalId":100610,"journal":{"name":"Home Economics Research Journal","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86037713","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan mahasiswa membuka usaha butik ditinjau dari kompetensi produksi busana custom made, produksi busana konveksi, dan pengetahuan kewirausahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Prodi Teknik Busana dan Pendidikan Teknik Busana Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2017 yang berjumlah 109 mahasiswa, sampel penelitian sebanyak 89 mahasiswa diambil menggunakan teknik proportional random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, tes, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis statistik inferensial. Teknik analisis statistik inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi parsial dan regresi linier berganda. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ada pengaruh yang signifikan baik secara parsial maupun simultan kompetensi produksi busana cuctom made, produksi busana konveksi, dan pengetahuan kewirausahaan terhadap kesiapan berwirausaha. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai sumbangan dari kompetensi produksi busana custom made sebesar 24,15%, produksi busana konveksi 10,28% dan pengetahuan kewirausahaan sebesar 12,57 %, jadi total sumbangannya sebesar 47%, sedangkan 53% merupakan sumbangan dari variabel lain yang tidak diteliti
{"title":"KONTRIBUSI HASIL BELAJAR PRODUKSI BUSANA DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA MEMBUKA USAHA BUTIK","authors":"Dian Retnasari","doi":"10.21831/HEJ.V4I1.31025","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/HEJ.V4I1.31025","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan mahasiswa membuka usaha butik ditinjau dari kompetensi produksi busana custom made, produksi busana konveksi, dan pengetahuan kewirausahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Prodi Teknik Busana dan Pendidikan Teknik Busana Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2017 yang berjumlah 109 mahasiswa, sampel penelitian sebanyak 89 mahasiswa diambil menggunakan teknik proportional random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, tes, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis statistik inferensial. Teknik analisis statistik inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi parsial dan regresi linier berganda. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ada pengaruh yang signifikan baik secara parsial maupun simultan kompetensi produksi busana cuctom made, produksi busana konveksi, dan pengetahuan kewirausahaan terhadap kesiapan berwirausaha. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai sumbangan dari kompetensi produksi busana custom made sebesar 24,15%, produksi busana konveksi 10,28% dan pengetahuan kewirausahaan sebesar 12,57 %, jadi total sumbangannya sebesar 47%, sedangkan 53% merupakan sumbangan dari variabel lain yang tidak diteliti","PeriodicalId":100610,"journal":{"name":"Home Economics Research Journal","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81538905","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Daun Kelor merupakan salah satu jenis sayuran yang telah diketahui masyarakat luas. Daun kelor memiliki sejuta manfaat. Berbagai penelitian telah dilakukan mengenai manfaat daun kelor bagi kesehatan dan memiliki kandungan gizi yang tinggi seperti Vitamin A, Vitamin B, Vitamin C, zat besi, kalsium dan kalium. Peminat kue tradisional di Indonesia masih cukup banyak, namun masih sedikit produk inovasi serta penambahan bahan yang memiliki nilai gizi tinggi agar produk yang dihasilkan memiliki nilai gizi yang lebih baik. Pukis merupakan kue tradisional yang masih jarang mendapat sentuhan modern atau penginovasian. Tujuan penelitian ini untuk 1) mengetahui daya terima konsumen terhadap pukis ekstrak daun kelor, 2) mengetahui kandungan gizi pukis ekstrak daun kelor per sajian. Jenis penelitian ini merupakan penelitian research and development (RD) yang menggunakan model 4D yang terdiri dari define, design, development, dan disseminate. Instrumen penelitian berupa borang uji sensoris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk terbaik dengan penambahan 5% ekstrak daun kelor dan 100% sari daun kelor. Dari hasil uji mutu sensoris terhadap produk pukis daun kelor diperoleh bahwa dengan penambahan ekstrak daun kelor sebanyak 5% dapat diterima oleh konsumen. Kandungan protein yang terdapat pada pukis ekstrak daun kelor sebesar 10%, Karbohidrat 12%, Vitamin A 4%, Vitamin E 10%, Vitamin C 294%, Kalsium 9%, Zat Besi 12%, dan Zinc sebanyak 2%.
{"title":"PUKIS EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera L) SEBAGAI CEMILAN BERNUTRISI TINGGI UNTUK IBU MENYUSUI","authors":"Tri Wahyuningtyas","doi":"10.21831/HEJ.V3I1.24682","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/HEJ.V3I1.24682","url":null,"abstract":"Daun Kelor merupakan salah satu jenis sayuran yang telah diketahui masyarakat luas. Daun kelor memiliki sejuta manfaat. Berbagai penelitian telah dilakukan mengenai manfaat daun kelor bagi kesehatan dan memiliki kandungan gizi yang tinggi seperti Vitamin A, Vitamin B, Vitamin C, zat besi, kalsium dan kalium. Peminat kue tradisional di Indonesia masih cukup banyak, namun masih sedikit produk inovasi serta penambahan bahan yang memiliki nilai gizi tinggi agar produk yang dihasilkan memiliki nilai gizi yang lebih baik. Pukis merupakan kue tradisional yang masih jarang mendapat sentuhan modern atau penginovasian. Tujuan penelitian ini untuk 1) mengetahui daya terima konsumen terhadap pukis ekstrak daun kelor, 2) mengetahui kandungan gizi pukis ekstrak daun kelor per sajian. Jenis penelitian ini merupakan penelitian research and development (RD) yang menggunakan model 4D yang terdiri dari define, design, development, dan disseminate. Instrumen penelitian berupa borang uji sensoris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk terbaik dengan penambahan 5% ekstrak daun kelor dan 100% sari daun kelor. Dari hasil uji mutu sensoris terhadap produk pukis daun kelor diperoleh bahwa dengan penambahan ekstrak daun kelor sebanyak 5% dapat diterima oleh konsumen. Kandungan protein yang terdapat pada pukis ekstrak daun kelor sebesar 10%, Karbohidrat 12%, Vitamin A 4%, Vitamin E 10%, Vitamin C 294%, Kalsium 9%, Zat Besi 12%, dan Zinc sebanyak 2%.","PeriodicalId":100610,"journal":{"name":"Home Economics Research Journal","volume":"87 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84794213","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pangan darurat adalah pangan yang dalam keadaan darurat diharapkan dapat memenuhi kebuttuhan kalori sebesar 233-250 kkal/50 gram bahan. Produk pangan darurat salah satunya adalah food bar. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan food bar ini berasal dari tepung jagung dan bahan tambahan (gula jawa, madu, keripik ubi ungu, mix fruits, kacang tanah, selai kacang, keju, coklat, corn flake, rice crispy). Tepung jagung dipilih karena selama ini pemanfaatan tepung jagung masih terbatas untuk bahan pangan. Padahal kandungan gizinya dapat dimanfaatkan dalam pengembangan produk food bar. Selain itu jagung merupakan penyumbang terbesar kedua setelah bahan pangan padi dalam subsektor tanaman pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas food bar yang baik sesuai dengan syarat pangan darurat dan daya terima masyarakat. Proses pengolahan terutama penggunaan suhu yang tepat sehingga menghasilkan produk yang baik. Uji yang dilakukan adalah uji panelis terhadap produk yang dibuat dan pengamatan secara langsung pada proses pembuatan food bar. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengovenan suhu yang tepat adalah 80 0C selama 20 menit diikuti dengan temperature 50 0C selama 15 menit untuk produk food bar formula 1 dan temperature 80 0C selama 20 menit diikuti dengan temperature 50 0C selama 40 menit untuk formula 2. Hasil penelitian uji panelis menunjukkan bahwa produk sudah memenuhi kriteria produk yang baik, yang masih perlu ditingkatkan adalah penggunaan tepung jagung yang berkualitas baik sehingga menghasilkan produk food bar yang mempunyai aroma jagung yang kuat.
{"title":"Food Bar corn flour Combination sebagai Pangan Darurat","authors":"N. Yulianti","doi":"10.21831/HEJ.V3I2.24647","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/HEJ.V3I2.24647","url":null,"abstract":"Pangan darurat adalah pangan yang dalam keadaan darurat diharapkan dapat memenuhi kebuttuhan kalori sebesar 233-250 kkal/50 gram bahan. Produk pangan darurat salah satunya adalah food bar. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan food bar ini berasal dari tepung jagung dan bahan tambahan (gula jawa, madu, keripik ubi ungu, mix fruits, kacang tanah, selai kacang, keju, coklat, corn flake, rice crispy). Tepung jagung dipilih karena selama ini pemanfaatan tepung jagung masih terbatas untuk bahan pangan. Padahal kandungan gizinya dapat dimanfaatkan dalam pengembangan produk food bar. Selain itu jagung merupakan penyumbang terbesar kedua setelah bahan pangan padi dalam subsektor tanaman pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas food bar yang baik sesuai dengan syarat pangan darurat dan daya terima masyarakat. Proses pengolahan terutama penggunaan suhu yang tepat sehingga menghasilkan produk yang baik. Uji yang dilakukan adalah uji panelis terhadap produk yang dibuat dan pengamatan secara langsung pada proses pembuatan food bar. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengovenan suhu yang tepat adalah 80 0C selama 20 menit diikuti dengan temperature 50 0C selama 15 menit untuk produk food bar formula 1 dan temperature 80 0C selama 20 menit diikuti dengan temperature 50 0C selama 40 menit untuk formula 2. Hasil penelitian uji panelis menunjukkan bahwa produk sudah memenuhi kriteria produk yang baik, yang masih perlu ditingkatkan adalah penggunaan tepung jagung yang berkualitas baik sehingga menghasilkan produk food bar yang mempunyai aroma jagung yang kuat.","PeriodicalId":100610,"journal":{"name":"Home Economics Research Journal","volume":"109 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79168518","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Biji bunga matahari merupakan bahan makanan yang dapat dikonsumsi sebagai snack atau bahan campuran produk makanan. Biji bunga matahari adalah makanan yang sangat baik untuk nilai kecukupan gizi dan sering dianggap sebagai makanan ringan sehat.Pola makan vegetarian telah menjadi pola makan yang mulai banyak dipilih masyarakat seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat akan manfaat pola makan berbasis nabati untuk mengurangi risiko terhadap penyakit degeneratif. Pola makan vegetarian rentan kekurangan asupan beberapa zat gizi yaitu protein, zat besi, seng, dan vitamin B12 yang berpengaruh pada status gizi. Pola makan vegetarian telah menjadi pola makan yang mulai banyak dipilih masyarakat seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat akan manfaat pola makan berbasis nabati untuk mengurangi risiko terhadap penyakit degeneratif.
{"title":"PANNACOTTA BIJI BUNGA MATAHARI (Helianthus Annuus L) BAGI VEGETARIAN","authors":"Stevia Tafdhila Ramadhani","doi":"10.21831/HEJ.V3I2.24618","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/HEJ.V3I2.24618","url":null,"abstract":"Biji bunga matahari merupakan bahan makanan yang dapat dikonsumsi sebagai snack atau bahan campuran produk makanan. Biji bunga matahari adalah makanan yang sangat baik untuk nilai kecukupan gizi dan sering dianggap sebagai makanan ringan sehat.Pola makan vegetarian telah menjadi pola makan yang mulai banyak dipilih masyarakat seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat akan manfaat pola makan berbasis nabati untuk mengurangi risiko terhadap penyakit degeneratif. Pola makan vegetarian rentan kekurangan asupan beberapa zat gizi yaitu protein, zat besi, seng, dan vitamin B12 yang berpengaruh pada status gizi. Pola makan vegetarian telah menjadi pola makan yang mulai banyak dipilih masyarakat seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat akan manfaat pola makan berbasis nabati untuk mengurangi risiko terhadap penyakit degeneratif.","PeriodicalId":100610,"journal":{"name":"Home Economics Research Journal","volume":"41 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83519419","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kecukupan zat gizi menjadi pondasi dasar yang sangat penting untuk kesehatan di masyarakat, sehingga pertumbuhan anak tidak dapat berlangsung secara optimal. Inovasi pengembangan produk Ed’Key (susu edamame jelly kelor) adalah mengahdirkan minuman dengan bahan alami dan tanpa pemanis buwatan. Minuman kaya nutrisi ini terbuat dari bahan baku edamae dan kelor merupakan salah satu minuman alternatif untuk perbaikan gizi anak. Penelitian ini yang menggunakan model 4D yang terdiri dari define, design, development, dan disseminate. Hasil dari penelitian ini produk terbaik di dapatkan adalah dengan presentase 80% susu kedelai, 20 % Jelly Kelor dan 10 % cairan daun kelor. Presentase penerimaan adalah 90,32%. dengan sifat keseluruhan sangat baik. Ditinjau dari kandungan nilai gizi yang terdapat dalam produk Ed’Key (susu edamame jelly kelor mampu sebagai alternatif minuman untuk perbaikan gizi anak sekolah 7-9 tahun.
{"title":"SUSU EDAMAME JELLY KELOR SEBAGAI ALTERNATIF MINUMAN UNTUK PERBAIKAN GIZI ANAK","authors":"Ni Wayan Uci Ratna Dewi","doi":"10.21831/hej.v3i2.24624","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/hej.v3i2.24624","url":null,"abstract":"Kecukupan zat gizi menjadi pondasi dasar yang sangat penting untuk kesehatan di masyarakat, sehingga pertumbuhan anak tidak dapat berlangsung secara optimal. Inovasi pengembangan produk Ed’Key (susu edamame jelly kelor) adalah mengahdirkan minuman dengan bahan alami dan tanpa pemanis buwatan. Minuman kaya nutrisi ini terbuat dari bahan baku edamae dan kelor merupakan salah satu minuman alternatif untuk perbaikan gizi anak. Penelitian ini yang menggunakan model 4D yang terdiri dari define, design, development, dan disseminate. Hasil dari penelitian ini produk terbaik di dapatkan adalah dengan presentase 80% susu kedelai, 20 % Jelly Kelor dan 10 % cairan daun kelor. Presentase penerimaan adalah 90,32%. dengan sifat keseluruhan sangat baik. Ditinjau dari kandungan nilai gizi yang terdapat dalam produk Ed’Key (susu edamame jelly kelor mampu sebagai alternatif minuman untuk perbaikan gizi anak sekolah 7-9 tahun.","PeriodicalId":100610,"journal":{"name":"Home Economics Research Journal","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85340923","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal ini bertujuan untuk 1) menghasilkan resep minuman alternative untuk menambah imun penderita HIV, 2) Pemanfaatan bahan pangan local untuk dikembangkan menjadi minuman alternative penderita HIV. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan produk ini yaitu RD (Research and Development) dengan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Dissemination). Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah: 1) Resep yang tepat dalam pembuatan susu madu peria adalah dengan menambahkan 100 gr dari total 500 ml air dengan presentase penerimaan atau uji kesukaan produk susu madu peria adalah 80% dengan sifat keseluruhan baik. 2) Minuman ini memiliki zat gizi yang baik untuk menambah imunitas penderita HIV aktif karena mengandung protein MAP30 (Momordica Antiviral Protein 30) yang terdapat dapa sari pare yang ada didalam minuman ini. 3) Minuman ini ialah sebagai jamu alternative selain dengan menggunakan terapi arv untuk penderita HIV aktif.
{"title":"EXTRA BIJI BUAH PARE (MOMORDICA CHARANTIA) DAN SARI KACANG KEDELAI UNTUK MINUMAN TAMBAHAN DALAM MENINGKATKAN IMUNITAS PENDERITA HIV","authors":"Rizky Kukuh Meidyrianto","doi":"10.21831/HEJ.V3I1.24684","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/HEJ.V3I1.24684","url":null,"abstract":"Jurnal ini bertujuan untuk 1) menghasilkan resep minuman alternative untuk menambah imun penderita HIV, 2) Pemanfaatan bahan pangan local untuk dikembangkan menjadi minuman alternative penderita HIV. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan produk ini yaitu RD (Research and Development) dengan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Dissemination). Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah: 1) Resep yang tepat dalam pembuatan susu madu peria adalah dengan menambahkan 100 gr dari total 500 ml air dengan presentase penerimaan atau uji kesukaan produk susu madu peria adalah 80% dengan sifat keseluruhan baik. 2) Minuman ini memiliki zat gizi yang baik untuk menambah imunitas penderita HIV aktif karena mengandung protein MAP30 (Momordica Antiviral Protein 30) yang terdapat dapa sari pare yang ada didalam minuman ini. 3) Minuman ini ialah sebagai jamu alternative selain dengan menggunakan terapi arv untuk penderita HIV aktif.","PeriodicalId":100610,"journal":{"name":"Home Economics Research Journal","volume":"58 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73519770","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh penggunaan sabun terhadap kulit berjerawat; (2) Efektifitas penggunaan sabun untuk perawatan kulit wajah berjerawat; 3) Kendala-kendala yang dihadapi dalam penggunaan; (4) Hasil akhir perawatan wajah elektrik pada kulit berjerawat dengan pemakaiaan sabun. Desain penelitian quasi eksperimen dilaksanakan di Laboraturium Rias Jurusan Pendidikan Boga dan Busana dengan membagi dua kelompok eksperimen dan kontrol. Subyek penelitian adalah semua mahasiswa rias yang memiliki kondisi kulit berjerawat dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan (1) Penggunaan sabun memiliki pengaruh sebesar 88.63% untuk kondisi jerawat dan kondisi minyak 89.28 % pada kulit berjerawat; (2) Efektifitas penggunaan sabun pada masa penyembuhan jerawat 87.5 % lebih cepat waktu yang dibutuhkan; (3) Kendala yang sering muncul pada proses pemakaian meliputi faktor menstrulasi, pola makan, kurang istirahat dan pemakaian make up yang terlalu lama pada wajah; (4) hasil akhir perawatan wajah yang menggunakan sabun lemon grass essensial 89.28% dinyatakan berhasil mengurangi jerawat, kondisi minyak dan mempercepat masa penyembuhan jerawat. Dapat disimpulan bahwa penggunaan sabun berpengaruh terhadap kulit berjerawat pada mata kuliah perawatan wajah elektrik.AbstractThis study aims to determine (1) the effect of using soap on acne prone skin; (2) Effectiveness of using soap for acne-prone facial skin care; 3) Usage Constraints; (4) Final of result electrical facial care on acne prone skin with the use of soap. The quasi-experimental research design was carried out in the Cosmetology Laboratory of the Department of Culinary and Fashion Education by dividing the two experimental and control groups. The research subjects were all Cosmetology’s students who had acne prone skin with purposive sampling technique. The results are (1) The use of soap has an effect of 88.63% for acne conditions and oil conditions 89.28% on acne prone skin; (2) Effectiveness of the use of soap during acne healing period 87.5% faster time needed; (3) Constraints that often in the process of use include menstrual factors, dietary habit, rest deffiency and the use of makeup that is too long on the face; (4) the final result of facial treatment using essential lemon grass soap 89.28% was successful in reducing acne, oil conditions and accelerating the healing period of acne. It can be concluded that the use of soap has an effect on acne-prone skin in electric facial care courses.
{"title":"Penggunaan sabun lemon grass essensial terhadap kulit berjerawat pada mata kuliah perawatan wajah elektrik","authors":"Eni Juniastuti, Yuswati Yuswati, Elok Novita","doi":"10.21831/hej.v3i1.24673","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/hej.v3i1.24673","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh penggunaan sabun terhadap kulit berjerawat; (2) Efektifitas penggunaan sabun untuk perawatan kulit wajah berjerawat; 3) Kendala-kendala yang dihadapi dalam penggunaan; (4) Hasil akhir perawatan wajah elektrik pada kulit berjerawat dengan pemakaiaan sabun. Desain penelitian quasi eksperimen dilaksanakan di Laboraturium Rias Jurusan Pendidikan Boga dan Busana dengan membagi dua kelompok eksperimen dan kontrol. Subyek penelitian adalah semua mahasiswa rias yang memiliki kondisi kulit berjerawat dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan (1) Penggunaan sabun memiliki pengaruh sebesar 88.63% untuk kondisi jerawat dan kondisi minyak 89.28 % pada kulit berjerawat; (2) Efektifitas penggunaan sabun pada masa penyembuhan jerawat 87.5 % lebih cepat waktu yang dibutuhkan; (3) Kendala yang sering muncul pada proses pemakaian meliputi faktor menstrulasi, pola makan, kurang istirahat dan pemakaian make up yang terlalu lama pada wajah; (4) hasil akhir perawatan wajah yang menggunakan sabun lemon grass essensial 89.28% dinyatakan berhasil mengurangi jerawat, kondisi minyak dan mempercepat masa penyembuhan jerawat. Dapat disimpulan bahwa penggunaan sabun berpengaruh terhadap kulit berjerawat pada mata kuliah perawatan wajah elektrik.AbstractThis study aims to determine (1) the effect of using soap on acne prone skin; (2) Effectiveness of using soap for acne-prone facial skin care; 3) Usage Constraints; (4) Final of result electrical facial care on acne prone skin with the use of soap. The quasi-experimental research design was carried out in the Cosmetology Laboratory of the Department of Culinary and Fashion Education by dividing the two experimental and control groups. The research subjects were all Cosmetology’s students who had acne prone skin with purposive sampling technique. The results are (1) The use of soap has an effect of 88.63% for acne conditions and oil conditions 89.28% on acne prone skin; (2) Effectiveness of the use of soap during acne healing period 87.5% faster time needed; (3) Constraints that often in the process of use include menstrual factors, dietary habit, rest deffiency and the use of makeup that is too long on the face; (4) the final result of facial treatment using essential lemon grass soap 89.28% was successful in reducing acne, oil conditions and accelerating the healing period of acne. It can be concluded that the use of soap has an effect on acne-prone skin in electric facial care courses. ","PeriodicalId":100610,"journal":{"name":"Home Economics Research Journal","volume":"66 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81073707","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nadina Hajar Annisa Al Asimi, Siti Hamidah, Badraningsih Lastariwati
Jurnal ini bertujuan untuk 1) menghasilkan resep serta membuat kemasan yang tepat untuk produk kue lumpur ketan hitam, 2) mengetahui daya terima panelis terhadap produk kue lumpur ketan hitam. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan produk ini yaitu R&D (Research and Development) dengan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Dissemination). Tempat dan waktu penelitian yaitu Program Studi Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta di mulai dari bulan Januari 2019 sampai Maret 2019. Bahan pengujian berupa sampel dari produk, sedangkan alat pengujian berupa borang. Metode analisis data secara statistik deskriptif dengan prinsip penyajian data komunikatif dari kuesioner. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah: 1) resep yang tepat untuk produk kue lumpur ketan hitam adalah dengan substitusi tepung ketan hitam sebanyak 100%, dan tahap akhir dipanggang dan dikemas dengan wadah tertutup berupa mika agar produk higienis dan terjaga kualitasnya. 2) Uji kesukaan terhadap produk kue lumpur ketan hitam dengan substitusi tepung ketan hitam menunjukkan bahwa produk tersebut dapat diterima oleh konsumen dengan presentase 88,89%. AbstractThis journal aims to 1) making recipes and making the right packaging for black sticky rice cake products, 2) learning panelists acceptance of black sticky rice cake products. The type of research used in making this product is R&D (Research and Development) with a 4D development model (Determine, Design, Develop, Disseminate). The place and time of the study are the Program Study of Culinary, Faculty of Engineering, and Yogyakarta State University from January 2019 to March 2019. The test material consists of product samples, while the testing tool consists of forms. Methods of data analysis with descriptive statistics with the principle of presenting communicative data from the questionnaire. The results obtained from this study are: 1) the right recipe for black sticky rice cake products is with the substitution of 100% black sticky rice flour, and stored finally filled with a closed container containing mica to ensure hygienic products and guaranteed quality. 2) The preference test for black sticky rice cake products with the substitution of black sticky rice determines the product can be accepted by consumers with a percentage of 88.89%.
{"title":"Pemanfaatan tepung ketan hitam dalam pembuatan kue lumpur gluten free","authors":"Nadina Hajar Annisa Al Asimi, Siti Hamidah, Badraningsih Lastariwati","doi":"10.21831/HEJ.V3I1.24675","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/HEJ.V3I1.24675","url":null,"abstract":"Jurnal ini bertujuan untuk 1) menghasilkan resep serta membuat kemasan yang tepat untuk produk kue lumpur ketan hitam, 2) mengetahui daya terima panelis terhadap produk kue lumpur ketan hitam. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan produk ini yaitu R&D (Research and Development) dengan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Dissemination). Tempat dan waktu penelitian yaitu Program Studi Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta di mulai dari bulan Januari 2019 sampai Maret 2019. Bahan pengujian berupa sampel dari produk, sedangkan alat pengujian berupa borang. Metode analisis data secara statistik deskriptif dengan prinsip penyajian data komunikatif dari kuesioner. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah: 1) resep yang tepat untuk produk kue lumpur ketan hitam adalah dengan substitusi tepung ketan hitam sebanyak 100%, dan tahap akhir dipanggang dan dikemas dengan wadah tertutup berupa mika agar produk higienis dan terjaga kualitasnya. 2) Uji kesukaan terhadap produk kue lumpur ketan hitam dengan substitusi tepung ketan hitam menunjukkan bahwa produk tersebut dapat diterima oleh konsumen dengan presentase 88,89%. AbstractThis journal aims to 1) making recipes and making the right packaging for black sticky rice cake products, 2) learning panelists acceptance of black sticky rice cake products. The type of research used in making this product is R&D (Research and Development) with a 4D development model (Determine, Design, Develop, Disseminate). The place and time of the study are the Program Study of Culinary, Faculty of Engineering, and Yogyakarta State University from January 2019 to March 2019. The test material consists of product samples, while the testing tool consists of forms. Methods of data analysis with descriptive statistics with the principle of presenting communicative data from the questionnaire. The results obtained from this study are: 1) the right recipe for black sticky rice cake products is with the substitution of 100% black sticky rice flour, and stored finally filled with a closed container containing mica to ensure hygienic products and guaranteed quality. 2) The preference test for black sticky rice cake products with the substitution of black sticky rice determines the product can be accepted by consumers with a percentage of 88.89%. ","PeriodicalId":100610,"journal":{"name":"Home Economics Research Journal","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84935520","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal ini bertujuan untuk 1) menghasilkan resep yang disukai serta membuat kemasan yang tepat untuk produk kue kering kacang hijau, 2) menghasilkan resep kue kering yang mempunyai kandungan zat gizi yang lebih tinggi untuk penderita anemia. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan produk ini yaitu R&D (Research and Development) dengan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Dissemination). Bahan pengujian berupa sampel dari produk, sedangkan alat pengujian berupa borang. Metode analisis data secara statistik deskriptif dengan prinsip penyajian data komunikatif dari kuesioner. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah: 1) resep yang tepat untuk produk kue kering kacang hijau adalah dengan substitusi tepung kacang hijau sebanyak 50%, dan tahap akhir dioven dan dikemas dengan wadah tertutup berupa stoples agar tekstur tetap renyah. Uji kesukaan menunjukkan bahwa 86,67% panelis menyukai produk ini. 2) Kandungan zat besi kue kering kacang hijau meningkat 100% dari resep acuan yakni kue kacang (dari 16,15mg menjadi 33,2mg). AbstractThis journal aims to 1) produce the preferred recipe and make the right packaging for green bean pastry products, 2) produce pastry recipes that have a higher nutrient content for anemia sufferers. The method of research used in making this product is R&D (Research and Development) with the 4D development model (Define, Design, Development, and Dissemination). The test material is a sample of the product, while the testing tool is in the form. The method of data analysis is descriptive statistics with the principle of presenting communicative data from the questionnaire. The results obtained from this study are: 1) the right recipe for green bean pastry products is by substituting green bean flour as much as 50%, and the final stage is woven and packaged in a closed in a jar so that the texture remains crisp. The preference test shows that 86.67% of panelists like this product. 2) The iron contain of green bean cookies increases 100% from the reference recipe namely peanut cake (from 16.15mg to 33.2mg).
{"title":"Pemanfaatan tepung kacang hijau dalam pembuatan kue kering bagi penderita anemia","authors":"Evajune Widiyawati, Siti Hamidah, Badraningsih Lastariwati","doi":"10.21831/HEJ.V3I1.24678","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/HEJ.V3I1.24678","url":null,"abstract":"Jurnal ini bertujuan untuk 1) menghasilkan resep yang disukai serta membuat kemasan yang tepat untuk produk kue kering kacang hijau, 2) menghasilkan resep kue kering yang mempunyai kandungan zat gizi yang lebih tinggi untuk penderita anemia. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan produk ini yaitu R&D (Research and Development) dengan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Dissemination). Bahan pengujian berupa sampel dari produk, sedangkan alat pengujian berupa borang. Metode analisis data secara statistik deskriptif dengan prinsip penyajian data komunikatif dari kuesioner. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah: 1) resep yang tepat untuk produk kue kering kacang hijau adalah dengan substitusi tepung kacang hijau sebanyak 50%, dan tahap akhir dioven dan dikemas dengan wadah tertutup berupa stoples agar tekstur tetap renyah. Uji kesukaan menunjukkan bahwa 86,67% panelis menyukai produk ini. 2) Kandungan zat besi kue kering kacang hijau meningkat 100% dari resep acuan yakni kue kacang (dari 16,15mg menjadi 33,2mg). AbstractThis journal aims to 1) produce the preferred recipe and make the right packaging for green bean pastry products, 2) produce pastry recipes that have a higher nutrient content for anemia sufferers. The method of research used in making this product is R&D (Research and Development) with the 4D development model (Define, Design, Development, and Dissemination). The test material is a sample of the product, while the testing tool is in the form. The method of data analysis is descriptive statistics with the principle of presenting communicative data from the questionnaire. The results obtained from this study are: 1) the right recipe for green bean pastry products is by substituting green bean flour as much as 50%, and the final stage is woven and packaged in a closed in a jar so that the texture remains crisp. The preference test shows that 86.67% of panelists like this product. 2) The iron contain of green bean cookies increases 100% from the reference recipe namely peanut cake (from 16.15mg to 33.2mg).","PeriodicalId":100610,"journal":{"name":"Home Economics Research Journal","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78132530","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}