Vitamin A menjadi salah satu zat gizi mikro yang berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Wortel merupakan salah satu sumber bahan makanan yang mengandung tinggi vitamin A. Masih kurangnya inovasi maupun fortifikasi pada kue tradisional sehingga dibutuhkan fortifikasi atau inovasi terbaru pada kue tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu sensoris dan kandungan gizi vitamin A pada produk kue tradisional celilong dengan penambahan purre wortel. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang menggunakan model 4D yang terdiri dari define, design, development, dan disseminate. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian produk terbaik terdapat pada penambahan puree wortel sebanyak 50%. Kandungan vitamin A dalam 1 porsi produk ini memberikan sumbangan > 100% pada semua kalangan usia yaitu balita, anak, remaja, dewasa dan lansia. Dari hasil uji mutu sensoris pada produk ini telah sesuai dan dapat diterima sesuai dengan kriteria produk yang diinginkan, sehingga penambahan puree wortel dapat diterima dan dapat menjadi sumber vitamin A pada kue tradisional Celilong. AbstractVitamin A is one of the micronutrients that plays an important role in the process of growth and development of children. Carrots are one of the sources of food that contains high vitamin A. There is still a lack of innovation and fortification in traditional cakes so fortification or the latest innovations in traditional cakes are needed. This study aims to determine the sensory quality and nutritional content of vitamin A in traditional celilong cake products with the addition of carrots purre. This research is a type of research and development (Research and Development) that uses a 4D model consisting of define, design, development, and disseminate. Data analysis in this study used qualitative and quantitative analysis. The results of the best product study were found in the addition of 50% carrot puree. The contain of vitamin A in 1 portion of this product contributes > 100% to all ages, namely toddlers, children, adolescents, adults and the elderly. From the results of sensory quality tests on this product it is appropriate and acceptable according to the desired product criteria, so that the addition of carrot puree is acceptable and can be a source of vitamin A in Celilong traditional cakes.
{"title":"Fortifikasi puree wortel (daucus carotal) sebagai sumber vitamin pada kue celilong","authors":"Luh Putu Prema Wadhani","doi":"10.21831/HEJ.V3I1.24676","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/HEJ.V3I1.24676","url":null,"abstract":"Vitamin A menjadi salah satu zat gizi mikro yang berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Wortel merupakan salah satu sumber bahan makanan yang mengandung tinggi vitamin A. Masih kurangnya inovasi maupun fortifikasi pada kue tradisional sehingga dibutuhkan fortifikasi atau inovasi terbaru pada kue tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu sensoris dan kandungan gizi vitamin A pada produk kue tradisional celilong dengan penambahan purre wortel. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang menggunakan model 4D yang terdiri dari define, design, development, dan disseminate. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian produk terbaik terdapat pada penambahan puree wortel sebanyak 50%. Kandungan vitamin A dalam 1 porsi produk ini memberikan sumbangan > 100% pada semua kalangan usia yaitu balita, anak, remaja, dewasa dan lansia. Dari hasil uji mutu sensoris pada produk ini telah sesuai dan dapat diterima sesuai dengan kriteria produk yang diinginkan, sehingga penambahan puree wortel dapat diterima dan dapat menjadi sumber vitamin A pada kue tradisional Celilong. AbstractVitamin A is one of the micronutrients that plays an important role in the process of growth and development of children. Carrots are one of the sources of food that contains high vitamin A. There is still a lack of innovation and fortification in traditional cakes so fortification or the latest innovations in traditional cakes are needed. This study aims to determine the sensory quality and nutritional content of vitamin A in traditional celilong cake products with the addition of carrots purre. This research is a type of research and development (Research and Development) that uses a 4D model consisting of define, design, development, and disseminate. Data analysis in this study used qualitative and quantitative analysis. The results of the best product study were found in the addition of 50% carrot puree. The contain of vitamin A in 1 portion of this product contributes > 100% to all ages, namely toddlers, children, adolescents, adults and the elderly. From the results of sensory quality tests on this product it is appropriate and acceptable according to the desired product criteria, so that the addition of carrot puree is acceptable and can be a source of vitamin A in Celilong traditional cakes.","PeriodicalId":100610,"journal":{"name":"Home Economics Research Journal","volume":"47 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85790426","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Eni Juniastuti, I. Pranita, Elok Novita, Asi Tritanti
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan (1) Pengetahuan siswa SMP tentang cara perawatan wajah yang tepat sesuai jenis kulit wajah dan perawatan kulit kepala, (2) Kemampuan siswa dalam pengaplikasikan perawatan wajah dan rambut sesuai dengan kondisi kulit dan kulit kepala masing-masing siswa, (3) kebermanfaatan dan kepuasan peserta melalui pelatihan. Metode kegiatan yang digunakan dalam pelatihan ini adalah ceramah, demostrasi dan praktek. Hasil kegiatan (1) terselenggaranya kegiatan pelatihan sebagai bentuk pengetahuan penampilan diri yang tepat untuk usia pubertas; (2) Para peserta dapat mengaplikasikan keterampilan tersebut dirumah agar menambah rasa percaya dirinya dalam sebuah pergaulan baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat maupan sekolah. (3) Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada respon peserta terhadap tingkat kebermanfaatan kegiatan pelatihan menunjukan kegiatan pelatihan bermanfaat dengan rerata skor 3,42 dan respon peserta terhadap kegiatan pelatihan adalah puas dengan rerata 3,47. Kepuasan peserta terlihat pada setiap aspek, yaitu aspek penyamapaian materi, aspek materi, aspek fasilitas yang diperoleh, dan aspek hasil yang diperoleh. AbstractThe community service aim to improve (1) Knowledge of junior high school students about facial care according to the type of facial skin and scalp care, (2) Students ability to apply facial and hair care according to the skin and scalp conditions of each student, (3) participants usefulness and satisfaction through training. The method this training are lectures, demonstrations and practices. The results of the activity (1) implementation of training as a form of knowledge of proper appearance for the age of puberty; (2) Participants can apply these skills at home in order to increase their confidence in an association both in the school and the community; (3) Evaluation of the implementation of activities can be seen in the responses of participants to the level of usefulness of the training activities showing that the training activities are beneficial with a mean score of 3.42 and the participants' responses to training activities are satisfied with the average of 3.47. Participant satisfaction is seen in every aspect, namely the aspect of material achievement, material aspects, aspects of facilities obtained, and aspects of the results obtained.
这个社会奉献活动旨在提高:(1)初中学生知识脸完全按照你的肤色的治疗方法和治疗头皮,(2)学生pengaplikasikan脸和头发护理的能力符合皮肤和头皮每个学生的情况,(3)kebermanfaatan参与者通过培训和满足。培训中使用的活动方法是演讲、演示和实践。活动结果(1)开展培训活动,作为青春期前自我表现的正确形式;(2)参与者可以在家里运用这些技能,以增加他们对学校环境和学校社区交往的信心。(3)对活动表现的评估可以从参与者对培训活动福利程度的反应中看到,参与者对培训活动的反应为重复分数3.42,参与者对培训活动的反应为满意平均值3.47。参与者的满足感体现在每一个方面,包括物质成就的方面,物质的方面,获得的设施的方面,以及获得的结果的方面。AbstractThe社区服务aim to improve(1)初中高中学生的知识关于面部按摩面部的皮肤型援外合作署弥足和scalp医改,(2)学生不在乎去专心面部和头发护理皮肤和scalp条件》弥足每学生,(3)participants usefulness and satisfaction无论是训练。这些训练的方法是有效的,恶魔和实践。行动的重复(1)训练的实施是对青春期过程过程的一种知识;(2) Participants可以应用这些家庭技巧,在学校和社区中增加他们的信心;(3)调查员of the implementation of活动可以成为participants之我见》“回嘴级of usefulness of》《培训活动培训活动显示那是beneficial a的平均得分3 . 42和培训活动是心满意足的participants”“回嘴和47之平均3。满意的部分是观察到的每一个方面,纳美利的每一个方面的材料成就、材料辅助、磨损性和可再生性的评估。
{"title":"Upaya tampil sehat dan menarik di usia remaja pada siswa usia sekolah melalui pelatihan grooming kecantikan","authors":"Eni Juniastuti, I. Pranita, Elok Novita, Asi Tritanti","doi":"10.21831/HEJ.V3I1.24685","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/HEJ.V3I1.24685","url":null,"abstract":"Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan (1) Pengetahuan siswa SMP tentang cara perawatan wajah yang tepat sesuai jenis kulit wajah dan perawatan kulit kepala, (2) Kemampuan siswa dalam pengaplikasikan perawatan wajah dan rambut sesuai dengan kondisi kulit dan kulit kepala masing-masing siswa, (3) kebermanfaatan dan kepuasan peserta melalui pelatihan. Metode kegiatan yang digunakan dalam pelatihan ini adalah ceramah, demostrasi dan praktek. Hasil kegiatan (1) terselenggaranya kegiatan pelatihan sebagai bentuk pengetahuan penampilan diri yang tepat untuk usia pubertas; (2) Para peserta dapat mengaplikasikan keterampilan tersebut dirumah agar menambah rasa percaya dirinya dalam sebuah pergaulan baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat maupan sekolah. (3) Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada respon peserta terhadap tingkat kebermanfaatan kegiatan pelatihan menunjukan kegiatan pelatihan bermanfaat dengan rerata skor 3,42 dan respon peserta terhadap kegiatan pelatihan adalah puas dengan rerata 3,47. Kepuasan peserta terlihat pada setiap aspek, yaitu aspek penyamapaian materi, aspek materi, aspek fasilitas yang diperoleh, dan aspek hasil yang diperoleh. AbstractThe community service aim to improve (1) Knowledge of junior high school students about facial care according to the type of facial skin and scalp care, (2) Students ability to apply facial and hair care according to the skin and scalp conditions of each student, (3) participants usefulness and satisfaction through training. The method this training are lectures, demonstrations and practices. The results of the activity (1) implementation of training as a form of knowledge of proper appearance for the age of puberty; (2) Participants can apply these skills at home in order to increase their confidence in an association both in the school and the community; (3) Evaluation of the implementation of activities can be seen in the responses of participants to the level of usefulness of the training activities showing that the training activities are beneficial with a mean score of 3.42 and the participants' responses to training activities are satisfied with the average of 3.47. Participant satisfaction is seen in every aspect, namely the aspect of material achievement, material aspects, aspects of facilities obtained, and aspects of the results obtained.","PeriodicalId":100610,"journal":{"name":"Home Economics Research Journal","volume":"347 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82982788","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengembangkan naskah program video pembelajaran Dodot Pengantin Putri Gaya Solo Basahan, 2) untuk menguji kelayakan video pembelajaran Dodot Pengantin Putri Gaya Solo Basahan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research and development). Subyek penelitian adalah mahasiswa semester 3 dan semester 5 prodi D3 Tata Rias dan kecantikan FT UNY tahun angkatan 2008 yang sudah mengambil Mata Kuliah Pengantin Indonesia II dan angkatan 2009 yang belum mengambil Mata Kuliah Pengantin Indonesia II. Data penelitian dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif secara sederhana, yakni dengan membandingkan nilai rerata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pengembangan Video Pembelajara Dodot pengantin gaya solo basahan terdiri dari beberapa tahapan antara lain: a)Terdapat perencanaan dalam merumuskan tujuan, disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa agar dapat tercapai kompetensi dibidang Tata Rias Pengantin.b) Pembuatan produk Video Pembelajara Dodot pengantin gaya Solo Basahan dengan prosedur yang direncanakan.c) Uji coba Video untuk memvalidasi produk, dengan validasi ahli materi,dan ahli media yang berkompeten di bidang Tata Rias Pengantin Terutama penganti Gaya Solo Basahan . d) Merevisi hasil produk dan memperbaiki sebelum dilakukan uji coba dilapangan.e) Uji coba produk dilapangan atau pada pengguna produk tersebut.f) membuat laporan hasil sesuai dengan data yang diperoleh dilapangan baik dari ahli materi, ahli media dan pengguna Video Dodot pengantin gaya Solo Basahan 2) penelitian Video Pembelajaran Dodot Pengantin Putri Gaya Solo Basahan Puteri ini dalam kategori sangat layak sebagai sumber belajar menurut ahli media dan ahli materi, dan baik berdasarkan hasil uji coba di lapangan.
{"title":"Pengembangan Video Pembelajaran Dodot Pengantin Puteri Gaya Solo Basahan","authors":"Eni Juniastuti, Yuswati Yuswati, Asi Tritanti","doi":"10.21831/HEJ.V2I2.23294","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/HEJ.V2I2.23294","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengembangkan naskah program video pembelajaran Dodot Pengantin Putri Gaya Solo Basahan, 2) untuk menguji kelayakan video pembelajaran Dodot Pengantin Putri Gaya Solo Basahan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research and development). Subyek penelitian adalah mahasiswa semester 3 dan semester 5 prodi D3 Tata Rias dan kecantikan FT UNY tahun angkatan 2008 yang sudah mengambil Mata Kuliah Pengantin Indonesia II dan angkatan 2009 yang belum mengambil Mata Kuliah Pengantin Indonesia II. Data penelitian dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif secara sederhana, yakni dengan membandingkan nilai rerata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pengembangan Video Pembelajara Dodot pengantin gaya solo basahan terdiri dari beberapa tahapan antara lain: a)Terdapat perencanaan dalam merumuskan tujuan, disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa agar dapat tercapai kompetensi dibidang Tata Rias Pengantin.b) Pembuatan produk Video Pembelajara Dodot pengantin gaya Solo Basahan dengan prosedur yang direncanakan.c) Uji coba Video untuk memvalidasi produk, dengan validasi ahli materi,dan ahli media yang berkompeten di bidang Tata Rias Pengantin Terutama penganti Gaya Solo Basahan . d) Merevisi hasil produk dan memperbaiki sebelum dilakukan uji coba dilapangan.e) Uji coba produk dilapangan atau pada pengguna produk tersebut.f) membuat laporan hasil sesuai dengan data yang diperoleh dilapangan baik dari ahli materi, ahli media dan pengguna Video Dodot pengantin gaya Solo Basahan 2) penelitian Video Pembelajaran Dodot Pengantin Putri Gaya Solo Basahan Puteri ini dalam kategori sangat layak sebagai sumber belajar menurut ahli media dan ahli materi, dan baik berdasarkan hasil uji coba di lapangan. ","PeriodicalId":100610,"journal":{"name":"Home Economics Research Journal","volume":"54 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86487829","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian bertujuan: (1) mengetahui penerapan K3 di prodi tata rias untuk diri sendiri, alat dan bahan praktik, serta area kerja, (2) membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sesuai K3 untuk kegiatan praktik (2) tata kecantikan kulit, (3) tata kecantikan rambut, dan (4) tata rias pengantin. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif model interaktif Miles dan Huberman. Subjek penelitian adalah mahasiswa prodi tata rias semester genap 2015/2016 dan semester ganjil 2016/2017, dosen dan laboran Prodi Tata Rias. Data dikumpulkan dengan lembar observasi, kuisioner dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. . Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di prodi tata rias pada diri sendiri, alat dan bahan praktik, serta area kerja praktik sudah diterapkan. Mahasiswa, laboran dan dosen pengampu memiliki komitmen melakukan K3, memiliki pengetahuan dasar K3, dan bersedia menerapkan K3 sesuai dengan SOP yang berlaku, Standar Operasional Prosedur yang sesuai prinsip K3 untuk (2) bidang keahlian tata kecantikan kulit dibuat dengan memperhatikan prinsip dasar dan kompetensi tata kecantikan kulit, (3) tata kecantikan rambut dibuat dengan memperhatikan prinsip dasar dan kompetensi tata kecantikan rambut, dan (4) praktik tata rias pengantin dibuat dengan memperhatikan konsep dasar dan jenis tata rias pengantin dengan kompetensi rias pengantin Indonesia, pengantin Barat, dan Pengantin Muslim
{"title":"Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Laboratorium Tata Rias dan Kecantikan","authors":"Asi Tritanti, Ika Pranita Siregar","doi":"10.21831/HEJ.V1I1.23285","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/HEJ.V1I1.23285","url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan: (1) mengetahui penerapan K3 di prodi tata rias untuk diri sendiri, alat dan bahan praktik, serta area kerja, (2) membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sesuai K3 untuk kegiatan praktik (2) tata kecantikan kulit, (3) tata kecantikan rambut, dan (4) tata rias pengantin. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif model interaktif Miles dan Huberman. Subjek penelitian adalah mahasiswa prodi tata rias semester genap 2015/2016 dan semester ganjil 2016/2017, dosen dan laboran Prodi Tata Rias. Data dikumpulkan dengan lembar observasi, kuisioner dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. . Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di prodi tata rias pada diri sendiri, alat dan bahan praktik, serta area kerja praktik sudah diterapkan. Mahasiswa, laboran dan dosen pengampu memiliki komitmen melakukan K3, memiliki pengetahuan dasar K3, dan bersedia menerapkan K3 sesuai dengan SOP yang berlaku, Standar Operasional Prosedur yang sesuai prinsip K3 untuk (2) bidang keahlian tata kecantikan kulit dibuat dengan memperhatikan prinsip dasar dan kompetensi tata kecantikan kulit, (3) tata kecantikan rambut dibuat dengan memperhatikan prinsip dasar dan kompetensi tata kecantikan rambut, dan (4) praktik tata rias pengantin dibuat dengan memperhatikan konsep dasar dan jenis tata rias pengantin dengan kompetensi rias pengantin Indonesia, pengantin Barat, dan Pengantin Muslim","PeriodicalId":100610,"journal":{"name":"Home Economics Research Journal","volume":"55 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86599067","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Andian Ari Anggraeni, Mutiara Nugraheni, T. Handayani
Penelitian ini bertujuan mengembangkan video pembelajaran yang layak pada mata kuliah Teknologi Pengawetan Makanan materi pembuatan kacang disko. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Video dikembangkan dengan pendekatan 4D, yaitu define, design, develop dan disseminate. Pengumpulan data menggunakan angket penilaian kelayakan media. Subyek penelitian 1 orang ahli materi, 1 orang ahli media dan 30 orang calon pengguna yaitu mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Boga, Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa video dikembangkan dengan format mp4, durasi 11 menit. Video ini terdiri dari 5 bagian yaitu pembukaan, persiapan alat dan bahan, proses produksi, uji kadaluarsa dan penutupan. Dan menggunakan format presenter di bagian pembukaan dan penutupan. Bagian persiapan, produksi, dan uji kadaluarsa dipandu oleh suara dubber dan diperagakan oleh talent mahasiswa. Video diunggah dalam YouTube channel Pendidikan Teknik Boga Universitas Negeri Yogyakarta dengan URL https://youtu.be/ne7981MDqbY. Prosentase kelayakan video berdasar ahli materi 97%, ahli media 89% dan calon pengguna 79% yang semuanya masuk kategori sangat layak. Oleh karena itu, video kacang disko ini dinyatakan sangat layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran pada mata kuliah Teknologi Pengawetan Makanan.
{"title":"Pengembangan Video Pembelajaran Mata Kuliah Teknologi Pengawetan Makanan Materi Kacang Disko","authors":"Andian Ari Anggraeni, Mutiara Nugraheni, T. Handayani","doi":"10.21831/HEJ.V1I1.23281","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/HEJ.V1I1.23281","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mengembangkan video pembelajaran yang layak pada mata kuliah Teknologi Pengawetan Makanan materi pembuatan kacang disko. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Video dikembangkan dengan pendekatan 4D, yaitu define, design, develop dan disseminate. Pengumpulan data menggunakan angket penilaian kelayakan media. Subyek penelitian 1 orang ahli materi, 1 orang ahli media dan 30 orang calon pengguna yaitu mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Boga, Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa video dikembangkan dengan format mp4, durasi 11 menit. Video ini terdiri dari 5 bagian yaitu pembukaan, persiapan alat dan bahan, proses produksi, uji kadaluarsa dan penutupan. Dan menggunakan format presenter di bagian pembukaan dan penutupan. Bagian persiapan, produksi, dan uji kadaluarsa dipandu oleh suara dubber dan diperagakan oleh talent mahasiswa. Video diunggah dalam YouTube channel Pendidikan Teknik Boga Universitas Negeri Yogyakarta dengan URL https://youtu.be/ne7981MDqbY. Prosentase kelayakan video berdasar ahli materi 97%, ahli media 89% dan calon pengguna 79% yang semuanya masuk kategori sangat layak. Oleh karena itu, video kacang disko ini dinyatakan sangat layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran pada mata kuliah Teknologi Pengawetan Makanan.","PeriodicalId":100610,"journal":{"name":"Home Economics Research Journal","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73138887","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh rasio puree krokot dan sari kedelai terhadap sifat organoleptik yang meliputi mutu hedonik (flavor dan tekstur) dan hedonik (warna, flavor dan tekstur) mellorine. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua kali pengulangan dengan tiga perlakuan yaitu rasio puree krokot dan sari kedelai 20%:80%, 40%:60%, dan 60%:40%. Analisis data menggunakan ANOVA dengan uji lanjut DMRT. Hasil penelitian uji mutu hedonik (flavor dan tekstur) dan uji hedonik (warna, flavor, dan tekstur) mellorine rasio puree krokot dan sari kedelai 20%:80%, 40%:60%, dan 60%:40% terdapat pengaruh yang signifikan pada taraf 5%. Rerata skor uji mutu hedonik dan uji hedonik tertinggi diperoleh dari mellorine rasio puree krokot dan sari kedelai 20%:80%
{"title":"Pengaruh Rasio Puree Krokot (Portulaca Oleracea L.) Dan Sari Kedelai Terhadap Sifat Organoleptik Mellorine","authors":"W. Wahyuni, Laili Hidayati","doi":"10.21831/HEJ.V1I2.23273","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/HEJ.V1I2.23273","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh rasio puree krokot dan sari kedelai terhadap sifat organoleptik yang meliputi mutu hedonik (flavor dan tekstur) dan hedonik (warna, flavor dan tekstur) mellorine. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua kali pengulangan dengan tiga perlakuan yaitu rasio puree krokot dan sari kedelai 20%:80%, 40%:60%, dan 60%:40%. Analisis data menggunakan ANOVA dengan uji lanjut DMRT. Hasil penelitian uji mutu hedonik (flavor dan tekstur) dan uji hedonik (warna, flavor, dan tekstur) mellorine rasio puree krokot dan sari kedelai 20%:80%, 40%:60%, dan 60%:40% terdapat pengaruh yang signifikan pada taraf 5%. Rerata skor uji mutu hedonik dan uji hedonik tertinggi diperoleh dari mellorine rasio puree krokot dan sari kedelai 20%:80%","PeriodicalId":100610,"journal":{"name":"Home Economics Research Journal","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83925123","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Minta Harsana, M. Baiquni, E. Harmayani, Y. Widyaningsih
Perkembangan industri pariwisata dapat memberikan peluang bagi berkembangnya produk-produk wisata, termasuk kuliner di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tingginya perkembangan industri pariwisata, memberikan peluang yang sangat besar bagi masyarakatnya, untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan pariwisata, khususnya wisata kuliner yang saat ini masih sangat terbatas jumlahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan makanan tradisional sebagai Daya Tarik Wisata Kuliner di Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teori Daya tarik Wisata dari Damanik dan Weber, (keunikan, originalitas, otentisitas, dan keragaman).Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa makanan tradisional Kue Kolombeng merupakan suatu produk yang berdaya tarik wisata. Daya tarik wisata pada Makanan Tradisional Kolombeng adalah karena makanan Tradisional ini memiliki keunikan, originalitas, otentisitas, dan keragaman. Keunikan dapat dilihat dari adanya kombinasi kelangkaan dan kekhasan yang melekat pada makanan tradisional Kue Kolombeng. Originalitas makanan tradisional tergambar dari keaslian bahan makanan tradisional dengan tetap mempertahankan bahan baku lokal asli dan proses dengan ,juga menggambarkan otentisitasnya, keragaman mengarah pada variasi bentuk dan nama.
{"title":"Potensi Makanan Tradisional Kue Kolombeng Sebagai Daya Tarik Wisata Di Daerah Istimewa Yogyakarta","authors":"Minta Harsana, M. Baiquni, E. Harmayani, Y. Widyaningsih","doi":"10.21831/HEJ.V2I2.23291","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/HEJ.V2I2.23291","url":null,"abstract":"Perkembangan industri pariwisata dapat memberikan peluang bagi berkembangnya produk-produk wisata, termasuk kuliner di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tingginya perkembangan industri pariwisata, memberikan peluang yang sangat besar bagi masyarakatnya, untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan pariwisata, khususnya wisata kuliner yang saat ini masih sangat terbatas jumlahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan makanan tradisional sebagai Daya Tarik Wisata Kuliner di Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teori Daya tarik Wisata dari Damanik dan Weber, (keunikan, originalitas, otentisitas, dan keragaman).Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa makanan tradisional Kue Kolombeng merupakan suatu produk yang berdaya tarik wisata. Daya tarik wisata pada Makanan Tradisional Kolombeng adalah karena makanan Tradisional ini memiliki keunikan, originalitas, otentisitas, dan keragaman. Keunikan dapat dilihat dari adanya kombinasi kelangkaan dan kekhasan yang melekat pada makanan tradisional Kue Kolombeng. Originalitas makanan tradisional tergambar dari keaslian bahan makanan tradisional dengan tetap mempertahankan bahan baku lokal asli dan proses dengan ,juga menggambarkan otentisitasnya, keragaman mengarah pada variasi bentuk dan nama. ","PeriodicalId":100610,"journal":{"name":"Home Economics Research Journal","volume":"21 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85573698","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media komik animasi untuk simulasi pembelajaran melayani makan dan minum (food and beverage service) di restoran, khususnya materi American Service. Penelitian dilakukan untuk merancang alur cerita American Service dalam bentuk komik, khusunya memilih materi American Service yang sesuai, membuat alur cerita dan mengembangan komik American Service. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan model 4D (define, design, developt and dissemination). Define dilakukan untuk menetapkan materi pembelajaran yang dapat disimulasikan dalam cerita komik. Desain dibuat bentuk komik dan developt dilakukan untuk menguji dan memperbaiki komik sekaligus menambah animasi. Disseminasi dilakukan dengan media on-line melalui situs internet Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana. Subjek penelitian untuk menguji produk ditetapkan 5 pakar dan 40 orang calon pengguna. Metode pengumpulan data pengujian produk menggunakan teknik Delphi, Focus Group Discussion (FGD) dan observasi tampilan komik. Hasil pengujian dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Penelitian menghasilkan rancangan media komik digital American service dengan sistem American Service, menggunakan aplikasi Comicize-thecomics maker dan Photo talks:speech bubbles. Pada tahap ini dapat diidentifikasi materi untuk pengembangan komik berupa American service.
本研究旨在培养服务于餐饮服务(food and beverage service)的学习学习媒介动画,尤其是美国服务的材料。该研究旨在设计一部以漫画形式出现的美国服务故事情节,特别是选择合适的美国服务材料,创建一个故事情节,并出版一部美国服务漫画。本研究采用4D模型的研究和开发方法。定义是可以在漫画中模拟的学习材料。设计成漫画形式的设计和开发是为了测试和改进漫画,并增加动画。受精是通过Boga技术和时尚教育专业的在线媒体进行的。测试对象为5名专家和40名潜在用户准备的产品。产品测试数据收集方法采用了德尔福技术、焦点小组讨论(FGD)和漫画视图观察。测试结果是定量和定性的描述性分析。该研究采用了美国服务系统的comizezee -thecomics maker和Photo talks应用程序:speech泡沫。在这个阶段,你可以确定美国服务业漫画发展的材料。
{"title":"Pengembangan Komik Animasi Digital Untuk Simulasi American Service","authors":"Prihastuti Ekawatiningsih, Wika Rinawati, Ilmawan Mustaqim","doi":"10.21831/HEJ.V1I2.23272","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/HEJ.V1I2.23272","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media komik animasi untuk simulasi pembelajaran melayani makan dan minum (food and beverage service) di restoran, khususnya materi American Service. Penelitian dilakukan untuk merancang alur cerita American Service dalam bentuk komik, khusunya memilih materi American Service yang sesuai, membuat alur cerita dan mengembangan komik American Service. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan model 4D (define, design, developt and dissemination). Define dilakukan untuk menetapkan materi pembelajaran yang dapat disimulasikan dalam cerita komik. Desain dibuat bentuk komik dan developt dilakukan untuk menguji dan memperbaiki komik sekaligus menambah animasi. Disseminasi dilakukan dengan media on-line melalui situs internet Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana. Subjek penelitian untuk menguji produk ditetapkan 5 pakar dan 40 orang calon pengguna. Metode pengumpulan data pengujian produk menggunakan teknik Delphi, Focus Group Discussion (FGD) dan observasi tampilan komik. Hasil pengujian dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Penelitian menghasilkan rancangan media komik digital American service dengan sistem American Service, menggunakan aplikasi Comicize-thecomics maker dan Photo talks:speech bubbles. Pada tahap ini dapat diidentifikasi materi untuk pengembangan komik berupa American service.","PeriodicalId":100610,"journal":{"name":"Home Economics Research Journal","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72916324","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian bertujuan: 1) mengetahui formula tempe bekatul yang tepat sesuai dengan karakteristik bekatul, 2) mengetahui daya terima konsumen terhadap tempe bekatul, dan 3) mengetahui kandungan gizi tempe bekatul berdasarkan analisis proksimat. Jenis penelitian adalah eksperimen di Laboratorium Program Studi Pendidikan Teknik Boga, Universitas Negeri Yogyakarta dan Chemix Pratama. Disain penelitian adalah rancangan blok lengkap 3 kali ulangan percobaan dan 2 kali sampel. Formula tempe bekatul 1 dan 2 menggunakan 7½ % , 10%, dan 12½ %. Hasil penelitian: 1) Formula tempe bekatul yang tepat baik tempe bekatul 1 maupun 2 adalah 10% bekatul, 90% kedelai dan 8% ragi tempe. 2) Tempe bekatul yang disukai adalah formula 2 dengan substitusi 10%. 3) Kandungan gizi tempe bekatul 1 dan 2 tidak berbeda jauh dengan tempe kedelai. Kadar air tempe bekatul 60-61%. Kadar abu tertinggi adalah tempe bekatul 2 sebesar 1,5452%. Kandungan protein tempe kedelai adalah 17,7712%, tempe bekatul 1 adalah 16,1638%, dan tempe bekatul 2 adalah 17,8622%. Kandungan lemak tertinggi dimiliki tempe bekatul 1 sebesar 10,3032% . Serat kasar tempe bekatul 2 lebih rendah 5,4824% dibandingkan tempe bekatul 1. Kandungan karbohidrat dan energi lebih tinggi pada tempe bekatul 1 sebesar 4,7637%
{"title":"Pembuatan Tempe Bekatul Dan Kandungan Gizinya","authors":"Rizqie Auliana","doi":"10.21831/HEJ.V1I2.23288","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/HEJ.V1I2.23288","url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan: 1) mengetahui formula tempe bekatul yang tepat sesuai dengan karakteristik bekatul, 2) mengetahui daya terima konsumen terhadap tempe bekatul, dan 3) mengetahui kandungan gizi tempe bekatul berdasarkan analisis proksimat. Jenis penelitian adalah eksperimen di Laboratorium Program Studi Pendidikan Teknik Boga, Universitas Negeri Yogyakarta dan Chemix Pratama. Disain penelitian adalah rancangan blok lengkap 3 kali ulangan percobaan dan 2 kali sampel. Formula tempe bekatul 1 dan 2 menggunakan 7½ % , 10%, dan 12½ %. Hasil penelitian: 1) Formula tempe bekatul yang tepat baik tempe bekatul 1 maupun 2 adalah 10% bekatul, 90% kedelai dan 8% ragi tempe. 2) Tempe bekatul yang disukai adalah formula 2 dengan substitusi 10%. 3) Kandungan gizi tempe bekatul 1 dan 2 tidak berbeda jauh dengan tempe kedelai. Kadar air tempe bekatul 60-61%. Kadar abu tertinggi adalah tempe bekatul 2 sebesar 1,5452%. Kandungan protein tempe kedelai adalah 17,7712%, tempe bekatul 1 adalah 16,1638%, dan tempe bekatul 2 adalah 17,8622%. Kandungan lemak tertinggi dimiliki tempe bekatul 1 sebesar 10,3032% . Serat kasar tempe bekatul 2 lebih rendah 5,4824% dibandingkan tempe bekatul 1. Kandungan karbohidrat dan energi lebih tinggi pada tempe bekatul 1 sebesar 4,7637%","PeriodicalId":100610,"journal":{"name":"Home Economics Research Journal","volume":"50 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90672311","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Lesson Study berbasis Classroom Action Research. Kegiatan Lesson Study mencakup 3 tahap kegiatan dalam satu siklus yaitu Plan, Do, dan See selama 3 siklus yang melibatkan dua dosen observer. Hasil Lesson Study menunjukkan bahwa pelaksanaan Lesson Study selama 3 siklus ini, antara lain : (1) Suasana perkuliahan menjadi “lebih hidup” ditunjukkan oleh meningkatnya keaktifan belajar mahasiswa selama 3 siklus tersebut; (2) Penerapan Flipped classroom meningkatkan kesiapan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan, yang dapat dilihat dari adanya peningkatan keaktifan dan kesiapan mahasiswa pada setiap siklusnya saat berada pada sesi tanya jawab dan diskusi kelompok; (3) Terjadi perubahan pola pembelajaran dosen berupa semakin mengurangi penggunaan ceramah dan menambah variasi metode serta penggunaan media; (4) Semua dosen yang terlibat baik dosen model maupun dosen observer ada kecenderungan semakin bisa bekerja sama dengan teman sejawat ,semakin terbuka dalam mengemukakan kekurangan, dan semakin berkeinginan untuk selalu meningkatkan kualitas pembelajarannya; dan (5) Tanggapan mahasiswa terhadap penerapan flipped classroom berbantu ICT terhadap kemandirian mahasiswa pada perkuliahan Fotografi Dasar adalah positif.
{"title":"Peningkatan Self-Directed Learning Readiness Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Fotografi Dasar Melalui Flipped Classroom Dan Ict","authors":"P. Satrio, A. Utami","doi":"10.21831/HEJ.V2I2.23274","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/HEJ.V2I2.23274","url":null,"abstract":"Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Lesson Study berbasis Classroom Action Research. Kegiatan Lesson Study mencakup 3 tahap kegiatan dalam satu siklus yaitu Plan, Do, dan See selama 3 siklus yang melibatkan dua dosen observer. Hasil Lesson Study menunjukkan bahwa pelaksanaan Lesson Study selama 3 siklus ini, antara lain : (1) Suasana perkuliahan menjadi “lebih hidup” ditunjukkan oleh meningkatnya keaktifan belajar mahasiswa selama 3 siklus tersebut; (2) Penerapan Flipped classroom meningkatkan kesiapan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan, yang dapat dilihat dari adanya peningkatan keaktifan dan kesiapan mahasiswa pada setiap siklusnya saat berada pada sesi tanya jawab dan diskusi kelompok; (3) Terjadi perubahan pola pembelajaran dosen berupa semakin mengurangi penggunaan ceramah dan menambah variasi metode serta penggunaan media; (4) Semua dosen yang terlibat baik dosen model maupun dosen observer ada kecenderungan semakin bisa bekerja sama dengan teman sejawat ,semakin terbuka dalam mengemukakan kekurangan, dan semakin berkeinginan untuk selalu meningkatkan kualitas pembelajarannya; dan (5) Tanggapan mahasiswa terhadap penerapan flipped classroom berbantu ICT terhadap kemandirian mahasiswa pada perkuliahan Fotografi Dasar adalah positif.","PeriodicalId":100610,"journal":{"name":"Home Economics Research Journal","volume":"104 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79164594","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}