Pub Date : 2023-05-17DOI: 10.36841/integritas.v7i1.2842
Tri Susila Hidayati, J. Siswanto, Suprapto Hadi, Brasie Pradana Sela Bunga Riska Ayu
Banyak gangguan keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan ketertiban lalu lintas yang ditimbulkan Siswa dengan perilaku pelanggaran lalu lintas. Pendidikan keselamatan jalan diperlukan supaya Siswa SMK atau Sederajat meningkatkan kesadaran berlalu lintas yang selamat dan aman. Penyuluhan berupa sosialisasi diperlukan Siswa tentang keselamatan dan regulasi lalu lintas yang berlaku. Kegiatan tersebut terselenggara di SMK Negeri 1 Cirebon dengan 3 aspek materi yaitu jalan, rambu lalu lintas, dan marka jalan. 3 tahapan pelaksanaan penyuluhan meliputi identifikasi, penyuluhan, dan evaluasi. Partisipan sebanyak 94 (36 OSIS dan 58 PKS). Penyuluhan mengindentifikasi kebutuhan dari perlengkapan, alat peraga atau praktikum, media, dan ruangan. Pemahaman keselamatan berlulintas pada 3 aspek diatas 81% menjadi perwujudan dasar kehidupan di sekolah, rumah, dan lingkungan. Evaluasi hasil akhir seluruh aspek ada direntang 51-75 termasuk kategori Cukup Baik.
{"title":"PENYULUHAN PENDIDIKAN KESELAMATAN JALAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN","authors":"Tri Susila Hidayati, J. Siswanto, Suprapto Hadi, Brasie Pradana Sela Bunga Riska Ayu","doi":"10.36841/integritas.v7i1.2842","DOIUrl":"https://doi.org/10.36841/integritas.v7i1.2842","url":null,"abstract":"Banyak gangguan keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan ketertiban lalu lintas yang ditimbulkan Siswa dengan perilaku pelanggaran lalu lintas. Pendidikan keselamatan jalan diperlukan supaya Siswa SMK atau Sederajat meningkatkan kesadaran berlalu lintas yang selamat dan aman. Penyuluhan berupa sosialisasi diperlukan Siswa tentang keselamatan dan regulasi lalu lintas yang berlaku. Kegiatan tersebut terselenggara di SMK Negeri 1 Cirebon dengan 3 aspek materi yaitu jalan, rambu lalu lintas, dan marka jalan. 3 tahapan pelaksanaan penyuluhan meliputi identifikasi, penyuluhan, dan evaluasi. Partisipan sebanyak 94 (36 OSIS dan 58 PKS). Penyuluhan mengindentifikasi kebutuhan dari perlengkapan, alat peraga atau praktikum, media, dan ruangan. Pemahaman keselamatan berlulintas pada 3 aspek diatas 81% menjadi perwujudan dasar kehidupan di sekolah, rumah, dan lingkungan. Evaluasi hasil akhir seluruh aspek ada direntang 51-75 termasuk kategori Cukup Baik.","PeriodicalId":117365,"journal":{"name":"INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128687735","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-04DOI: 10.36841/integritas.v7i1.2775
N. Wijaya, Moh. Baqir Ainun, Dedy Arfiyanto
Pengguna terbesar internet adalah muda-mudi atau generasi melenial. Kaum muda berada pada posisi ambiguitas yang acapkali dijadikan sebagai target pasar yang mendorongnya masuk dalam dimensi konsumsi dan tak jarang dari mereka terkena dampak akses negatif globalisasi, seperti konsumerisme maupun hedonism. Perilaku konsumtif yang terjadi pada remaja disebabkan belum bisa mengontrol kebutuhannya dan terus memenuhi semua keinginannya. Jumlah penggunaan kuota internet yang sangat besar dan kegunaannya hanya untuk bersenang-senang melakukan chatting atau bermain media sosial secara terus menerus menyebabkan remaja cenderung berperilaku konsumtif. Kondisi demikian akan berdampak buruk jika tidak diatasi dengan cara meningkatkan kesadaran generasi muda untuk memanfaatkan internet dengan lebih produktif seperti berwirausaha dengan memanfaatkan teknologi dan internet atau menjadi technopreneur. Pengabdian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran generasi muda agar memanfaatkan teknologi dan internet sesuai dengan perkembangan dan peluang bisnis saat ini dan masa depan. Program ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda agar menggunakan internet dengan lebih produktif dan mendorong minat menjadi technopreneur. Pengabdian ini menargetkan siswa-siswi SMKN 1 Sumenep. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi dan forum group discussion (FGD) yang intensif. Hasil dari kegiatan ini yaitu meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa untuk memanfaatkan teknologi dan internet dengan lebih produktif (Hasil pre-test 57,65 dan post-test 91,87). Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah membuka usaha online shop sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti produk kosmetik, buket, dan baju.
{"title":"PENINGKATAN KESADARAN GENERASI MUDA AKAN PENTINGNYA BISNIS DIGITAL DI ERA DIGITAL","authors":"N. Wijaya, Moh. Baqir Ainun, Dedy Arfiyanto","doi":"10.36841/integritas.v7i1.2775","DOIUrl":"https://doi.org/10.36841/integritas.v7i1.2775","url":null,"abstract":"Pengguna terbesar internet adalah muda-mudi atau generasi melenial. Kaum muda berada pada posisi ambiguitas yang acapkali dijadikan sebagai target pasar yang mendorongnya masuk dalam dimensi konsumsi dan tak jarang dari mereka terkena dampak akses negatif globalisasi, seperti konsumerisme maupun hedonism. Perilaku konsumtif yang terjadi pada remaja disebabkan belum bisa mengontrol kebutuhannya dan terus memenuhi semua keinginannya. Jumlah penggunaan kuota internet yang sangat besar dan kegunaannya hanya untuk bersenang-senang melakukan chatting atau bermain media sosial secara terus menerus menyebabkan remaja cenderung berperilaku konsumtif. Kondisi demikian akan berdampak buruk jika tidak diatasi dengan cara meningkatkan kesadaran generasi muda untuk memanfaatkan internet dengan lebih produktif seperti berwirausaha dengan memanfaatkan teknologi dan internet atau menjadi technopreneur. Pengabdian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran generasi muda agar memanfaatkan teknologi dan internet sesuai dengan perkembangan dan peluang bisnis saat ini dan masa depan. Program ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda agar menggunakan internet dengan lebih produktif dan mendorong minat menjadi technopreneur. Pengabdian ini menargetkan siswa-siswi SMKN 1 Sumenep. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi dan forum group discussion (FGD) yang intensif. Hasil dari kegiatan ini yaitu meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa untuk memanfaatkan teknologi dan internet dengan lebih produktif (Hasil pre-test 57,65 dan post-test 91,87). Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah membuka usaha online shop sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti produk kosmetik, buket, dan baju.","PeriodicalId":117365,"journal":{"name":"INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian","volume":"137 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125645795","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-04DOI: 10.36841/integritas.v7i1.2760
Tri Cahyanto, Nur Qadariyah Fitriyah, Alvi Nur Fadhilah, Sulistyowati Munawaroh
Mayoritas lapisan masyarakat saat ini sudah memiliki gawai yang mumpuni untuk mendukung segala aktivitas sehari-hari. Hal ini tentu saja menjadi suatu keunggulan tersendiri yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan hal-hal yang positif sehingga dapat bermanfaat untuk seluruh individu. Literasi teknologi informasi belum semuanya mampu diperoleh masyarakat khususnya dalam hal pembuatan video. Oleh karena itu, pada kegiatan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus ini, tim pengusul berupaya untuk memberikan pelatihan pemanfaatan aplikasi kinemaster untuk pembuatan video yang nantinya diharapkan dapat mendukung untuk pembuatan dokumentasi video terkait kegemaran atau hobi para peserta. Hal ini juga selaras dengan kebutuhan dari masyarakat yang menginginkan agar para ibu rumah tangga dapat memiliki aktivitas positif dan produktif. Kegiatan yang dilakukan secara umum terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap sosialisasi atau pemaparan materi, tahap praktik pembuatan video dan tahap evaluasi. Setelah seluruh kegiatan berhasil terlaksana, peserta yang hadir pada kegiatan ini mengalami peningkatan pengetahuan terkait dengan pembuatan video dengan aplikasi kinemaster. Selain itu, kemampuan peserta dalam memanfaatkan sosial media juga semakin baik.
{"title":"PEMANFAATAN APLIKASI KINEMASTER UNTUK ALAT BANTU PEMBUATAN VIDEO DALAM RANGKA MENINGKATKAN LITERASI TEKNOLOGI INFORMASI","authors":"Tri Cahyanto, Nur Qadariyah Fitriyah, Alvi Nur Fadhilah, Sulistyowati Munawaroh","doi":"10.36841/integritas.v7i1.2760","DOIUrl":"https://doi.org/10.36841/integritas.v7i1.2760","url":null,"abstract":"Mayoritas lapisan masyarakat saat ini sudah memiliki gawai yang mumpuni untuk mendukung segala aktivitas sehari-hari. Hal ini tentu saja menjadi suatu keunggulan tersendiri yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan hal-hal yang positif sehingga dapat bermanfaat untuk seluruh individu. Literasi teknologi informasi belum semuanya mampu diperoleh masyarakat khususnya dalam hal pembuatan video. Oleh karena itu, pada kegiatan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus ini, tim pengusul berupaya untuk memberikan pelatihan pemanfaatan aplikasi kinemaster untuk pembuatan video yang nantinya diharapkan dapat mendukung untuk pembuatan dokumentasi video terkait kegemaran atau hobi para peserta. Hal ini juga selaras dengan kebutuhan dari masyarakat yang menginginkan agar para ibu rumah tangga dapat memiliki aktivitas positif dan produktif. Kegiatan yang dilakukan secara umum terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap sosialisasi atau pemaparan materi, tahap praktik pembuatan video dan tahap evaluasi. Setelah seluruh kegiatan berhasil terlaksana, peserta yang hadir pada kegiatan ini mengalami peningkatan pengetahuan terkait dengan pembuatan video dengan aplikasi kinemaster. Selain itu, kemampuan peserta dalam memanfaatkan sosial media juga semakin baik.","PeriodicalId":117365,"journal":{"name":"INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian","volume":"601 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134327338","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kasus perundungan masih terjadi di dunia pendidikan kita, termasuk di kalangan siswa SMP “X” yang menjadi mitra kegiatan pengabdian ini. Berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya perundungan di antaranya pengetahuan tentang perundungan dan empati terhadap korban. Berdasarkan analisis permasalahan tersebut tim pengabdian melakukan program psikoedukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan empati pada siswa SMP X. Kelompok mitra pengabdian adalah siswa-siswi SMP X kelas 9 sejumlah 210 orang. Psikoedukasi dilakukan menggunakan metode ceramah, diskusi film, dan pemberian modul. Efektivitas intervensi berupa perubahan pengetahuan dan empati pada pre-test dan post-test diukur menggunakan skala. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan dan empati pada siswa-siswi di SMP X Surabaya. Untuk itu, peningkatan pengetahuan tentang bentuk dan dampak perundungan, dan peningkatan empati dapat menjadi alternatif dalam mengurangi perundungan selain berbagai faktor lainnya.
{"title":"PSIKOEDUKASI UNTUK PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN EMPATI GUNA MENGATASI PERUNDUNGAN DI SMP “X” SURABAYA","authors":"Marselius Sampe Tondok, Intan Cantika Agustin, N. Eka, Stella Maris, Rizkina Yasmin, Leonardo Leonardo, Ananda Dinar Putri Kinanti","doi":"10.36841/integritas.v7i1.2292","DOIUrl":"https://doi.org/10.36841/integritas.v7i1.2292","url":null,"abstract":"Kasus perundungan masih terjadi di dunia pendidikan kita, termasuk di kalangan siswa SMP “X” yang menjadi mitra kegiatan pengabdian ini. Berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya perundungan di antaranya pengetahuan tentang perundungan dan empati terhadap korban. Berdasarkan analisis permasalahan tersebut tim pengabdian melakukan program psikoedukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan empati pada siswa SMP X. Kelompok mitra pengabdian adalah siswa-siswi SMP X kelas 9 sejumlah 210 orang. Psikoedukasi dilakukan menggunakan metode ceramah, diskusi film, dan pemberian modul. Efektivitas intervensi berupa perubahan pengetahuan dan empati pada pre-test dan post-test diukur menggunakan skala. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan dan empati pada siswa-siswi di SMP X Surabaya. Untuk itu, peningkatan pengetahuan tentang bentuk dan dampak perundungan, dan peningkatan empati dapat menjadi alternatif dalam mengurangi perundungan selain berbagai faktor lainnya.","PeriodicalId":117365,"journal":{"name":"INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122254458","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-14DOI: 10.36841/integritas.v7i1.2800
Rachmat Udhi Prabowo, Djoko Soejono, D. B. Zahrosa, Dyah Ayu Nugraheni, Sasmita Sari, Akbar Yoga Pratama
Masyarakat sesungguhnya sangat menginginkan adanya keamanan pangan yaitu produk pangan yang bergizi dan tidak menimbulkan pada terganggunya kesehatan seseorang. Pada kenyataannya banyak produk pangan yang mengakibatkan masyarakat sakit. Pasalnya, produsen makanan tidak memperdulikan unsur keamanan pangan, namun ada juga pelaku bisnis yang sengaja melakukan kesalahan demi mendapatkan banyak keuntungan. Desa Jenggawah merupakan salah satu wilayah administrasi dari Struktur Pemerintahan Kabupaten Jember. Tujuan dari program pengabdian ini adalah penggalian potensi desa, desa Jenggawah merupakan salah satu daerah yang merupakan sentra dari para pelaku usaha khususnya usaha di bidang pengolahan pangan yang sehat. Hasil dari kegiatan tersebut adalah (1) Hasil yang diperoleh berupa masalah umum dan ide pemecahan masalah yang terdiri dari keinginan mayoritas pelaku usaha di Desa Jenggawah yang berkepentingan dengan diberlakukannya usaha yang sedang berlangsung (2) Meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan pelaku usaha yang selama ini menjadi masalah umum khususnya kegiatan penjualan produk. Selanjutnya didapatkan rekomendasi di dalam memberikan solusi yang terdiri dari sosialisasi, penyuluhan dan pendampingan teknis dalam pentingnya pelaksanaan perijinan SPP-IRT dan optimalisasi manajemen usaha melalui proses manajemen keuangan digital.
{"title":"OPTIMALISASI KINERJA MANAJEMEN DAN SADAR LEGALITAS USAHA TERHADAP PEMBERDAYAAN UMKM DESA JENGGAWAH KABUPATEN JEMBER","authors":"Rachmat Udhi Prabowo, Djoko Soejono, D. B. Zahrosa, Dyah Ayu Nugraheni, Sasmita Sari, Akbar Yoga Pratama","doi":"10.36841/integritas.v7i1.2800","DOIUrl":"https://doi.org/10.36841/integritas.v7i1.2800","url":null,"abstract":"Masyarakat sesungguhnya sangat menginginkan adanya keamanan pangan yaitu produk pangan yang bergizi dan tidak menimbulkan pada terganggunya kesehatan seseorang. Pada kenyataannya banyak produk pangan yang mengakibatkan masyarakat sakit. Pasalnya, produsen makanan tidak memperdulikan unsur keamanan pangan, namun ada juga pelaku bisnis yang sengaja melakukan kesalahan demi mendapatkan banyak keuntungan. Desa Jenggawah merupakan salah satu wilayah administrasi dari Struktur Pemerintahan Kabupaten Jember. Tujuan dari program pengabdian ini adalah penggalian potensi desa, desa Jenggawah merupakan salah satu daerah yang merupakan sentra dari para pelaku usaha khususnya usaha di bidang pengolahan pangan yang sehat. Hasil dari kegiatan tersebut adalah (1) Hasil yang diperoleh berupa masalah umum dan ide pemecahan masalah yang terdiri dari keinginan mayoritas pelaku usaha di Desa Jenggawah yang berkepentingan dengan diberlakukannya usaha yang sedang berlangsung (2) Meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan pelaku usaha yang selama ini menjadi masalah umum khususnya kegiatan penjualan produk. Selanjutnya didapatkan rekomendasi di dalam memberikan solusi yang terdiri dari sosialisasi, penyuluhan dan pendampingan teknis dalam pentingnya pelaksanaan perijinan SPP-IRT dan optimalisasi manajemen usaha melalui proses manajemen keuangan digital.","PeriodicalId":117365,"journal":{"name":"INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127255302","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-31DOI: 10.36841/integritas.v7i1.2714
M. Arifin, M. Faisol, Aprilya Dwi Yandari
Penggunaan dana desa ataupun anggaran dana desa pada Pemerintah Desa Totosan membuat bendahara desa berkewajiban untuk melakukan pemotongan/ pemungutan pajak dan membayarkannya ke kas negara. Terkait kewajiban tersebut, bendahara desa memiliki keterbatasan pada saat melakukan pemungutan atau pemotongan PPh serta pembayaran PPN seringkali meniru transaksi sebelumnya, sehingga sering terjadi kesalahan dalam perhitungannya. Tujuan pengabdian ini untuk memberikan edukasi dan meningkatkan kemampuan perangkat desa secara umum tentang tata cara perhitungan saat melakukan pemotongan/ pemungutan pajak dan pembayaran PPN melaui DJP online. Metode yang digunakan terdiri dari tahap (1) Focus Group Discussion (FGD) dengan Perangkat Desa; (2) Menyusun modul pelatihan “aspek perpajakan pada Pemerintah Desa”; (3) Melakukan pelatihan tata cara pemotongan/ pemungutan pajak dan penggunaan fitur DJP online; dan (4) Melakukan evaluasi dan rencana tindaklanjut. Hasil pengabdian ini memberikan edukasi bagi perangkat Desa Totosan tentang kewajiban pajak pemerintah desa. Pemerintah desa menyambut baik kegiatan ini karena memberikan pengetahuan baru di bidang perpajakan dan bermanfaat bagi pemerintah desa. Pasca kegiatan pelatihan terdapat perubahan tingkat pemahaman perangkat desa akan kewajiban pajak dengan nilai 3,71 sebelum pelatihan dan 7,56 setelah kegiatan pelatihan. Meningkatnya pemahaman perangkat desa tersebut dapat meningkatkan ketepatan dalam pemotongan/ pemungutan PPh dan PPN serta kesadaran pajak perangkat desa dalam memenuhi kewajiban pajaknya.
{"title":"PENINGKATAN KEMAMPUAN PAJAK PERANGKAT DESA DALAM MEWUJUDKAN KESADARAN PAJAK PEMERINTAH DESA TOTOSAN","authors":"M. Arifin, M. Faisol, Aprilya Dwi Yandari","doi":"10.36841/integritas.v7i1.2714","DOIUrl":"https://doi.org/10.36841/integritas.v7i1.2714","url":null,"abstract":"Penggunaan dana desa ataupun anggaran dana desa pada Pemerintah Desa Totosan membuat bendahara desa berkewajiban untuk melakukan pemotongan/ pemungutan pajak dan membayarkannya ke kas negara. Terkait kewajiban tersebut, bendahara desa memiliki keterbatasan pada saat melakukan pemungutan atau pemotongan PPh serta pembayaran PPN seringkali meniru transaksi sebelumnya, sehingga sering terjadi kesalahan dalam perhitungannya. Tujuan pengabdian ini untuk memberikan edukasi dan meningkatkan kemampuan perangkat desa secara umum tentang tata cara perhitungan saat melakukan pemotongan/ pemungutan pajak dan pembayaran PPN melaui DJP online. Metode yang digunakan terdiri dari tahap (1) Focus Group Discussion (FGD) dengan Perangkat Desa; (2) Menyusun modul pelatihan “aspek perpajakan pada Pemerintah Desa”; (3) Melakukan pelatihan tata cara pemotongan/ pemungutan pajak dan penggunaan fitur DJP online; dan (4) Melakukan evaluasi dan rencana tindaklanjut. Hasil pengabdian ini memberikan edukasi bagi perangkat Desa Totosan tentang kewajiban pajak pemerintah desa. Pemerintah desa menyambut baik kegiatan ini karena memberikan pengetahuan baru di bidang perpajakan dan bermanfaat bagi pemerintah desa. Pasca kegiatan pelatihan terdapat perubahan tingkat pemahaman perangkat desa akan kewajiban pajak dengan nilai 3,71 sebelum pelatihan dan 7,56 setelah kegiatan pelatihan. Meningkatnya pemahaman perangkat desa tersebut dapat meningkatkan ketepatan dalam pemotongan/ pemungutan PPh dan PPN serta kesadaran pajak perangkat desa dalam memenuhi kewajiban pajaknya. ","PeriodicalId":117365,"journal":{"name":"INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian","volume":"354 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134144785","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-31DOI: 10.36841/integritas.v7i1.2774
Deny Murdianto, Muhammad Firdan Nurdin, S. Sudirman, Hadi Santoso, Shinta Tri Kismanti, Marhadi Budi Waluyo, Rasmawati Ridwan, Dwi Santoso, Prayoga Raja Lambok Silalahi
Industri pengolahan tahu dan tempe Bapak Fandy terletak di Jl. Damai Bakti, Kelurahan Karang Harapan,Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan. Dibutuhkan waktu yang cukup lama bagi industri ini untuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan mampu diterima di pasaran. Proses produksi dan bahan baku yang tepat merupakan dua hal penting yang pada akhirnya membuat tahu dan tempe hasil olahan industri Bapak Fandy ini dapat diterima pasar hingga saat ini. Proses penyaringan adalah proses yang harus dilakukan berulang dengan beban yang harus diayunkan lebih dari 10 kg sekali ayun. Aktivitas penyaringan yang dilakukan menyebabkan keluhan rasa sakit dan pegal-pegal pada bagian tubuh. Selain itu, rasa panas pada tangan dan wajah yang harus berhadapan langsung pada kuali juga menjadi permasalahan saat penyaringan susu kedelai pada proses pembuatan tahu. Alat tepat guna yang dikembangkan dapat mempermudah pekerja dalam proses penyaringan karena telah menggunakan motor listrik sehingga pekerja tidak perlu menanggung beban kerja yang cukup berat, meningkatkan produktivitas perhari, serta menghemat biaya serta meminimasi jumlah tenaga kerja.
{"title":"TEKNOLOGI TEPAT GUNA PADA PROSES PENYARINGAN SUSU KEDELAI DI INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU","authors":"Deny Murdianto, Muhammad Firdan Nurdin, S. Sudirman, Hadi Santoso, Shinta Tri Kismanti, Marhadi Budi Waluyo, Rasmawati Ridwan, Dwi Santoso, Prayoga Raja Lambok Silalahi","doi":"10.36841/integritas.v7i1.2774","DOIUrl":"https://doi.org/10.36841/integritas.v7i1.2774","url":null,"abstract":"Industri pengolahan tahu dan tempe Bapak Fandy terletak di Jl. Damai Bakti, Kelurahan Karang Harapan,Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan. Dibutuhkan waktu yang cukup lama bagi industri ini untuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan mampu diterima di pasaran. Proses produksi dan bahan baku yang tepat merupakan dua hal penting yang pada akhirnya membuat tahu dan tempe hasil olahan industri Bapak Fandy ini dapat diterima pasar hingga saat ini. Proses penyaringan adalah proses yang harus dilakukan berulang dengan beban yang harus diayunkan lebih dari 10 kg sekali ayun. Aktivitas penyaringan yang dilakukan menyebabkan keluhan rasa sakit dan pegal-pegal pada bagian tubuh. Selain itu, rasa panas pada tangan dan wajah yang harus berhadapan langsung pada kuali juga menjadi permasalahan saat penyaringan susu kedelai pada proses pembuatan tahu. Alat tepat guna yang dikembangkan dapat mempermudah pekerja dalam proses penyaringan karena telah menggunakan motor listrik sehingga pekerja tidak perlu menanggung beban kerja yang cukup berat, meningkatkan produktivitas perhari, serta menghemat biaya serta meminimasi jumlah tenaga kerja.","PeriodicalId":117365,"journal":{"name":"INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian","volume":"128 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133227236","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-02DOI: 10.36841/integritas.v7i1.2178
Lula Daihuda Nurur Rahman, Dwi Gita Dian Prahara, Syifa Aulia, P. Puryantoro, M. Arief
Lele merupakan salah satu ikan hasil perairan tawar yang banyak diminati oleh masyarakat Situbondo. Di Desa Kapongan, terdapat 5 peternak lele yang membudidayakan lele sejak 2016 dan tergabung dalam Kelompok Ternak Lele Jaya Mandiri. Potensi kelompok ternak ini sangat potensial untuk terus dikembangkan karena banyaknya pasar dan konsumen peminat ikan lele. Sementara Kelompok Ternak Lele Jaya Mandiri tidak dapat meningkatkan kuantitasnya karena terkendala dengan tingginya pakan yang harus disiapkan. Kelompok ternak lele ini mengalami permasalahan yang tidak jauh berbeda seperti kelompok ternak lainnya, yaitu tingginya harga pakan lele. Biaya pengadaan pakan ikan merupakan komponen terbesar yang dapat mencapai ± 60% dari total biaya produksi. Harga pakan yang tinggi merupakan permasalahan utama yang dihadapi pembudidaya ikan lele. Maka dari itu diperlukan pakan alternatif yang berasal dari alam. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah ampas tahu. Desa Kapongan juga sebagai salah satu desa sentra industri tahu di Situbondo. Terdapat 16 UKM industri tahu dengan kapasitas produksi menengah ke atas. Perusahaan tahu ini menghasilkan limbah ampas tahu kurang lebih 30 kg/harinya. Hal ini sangat mengganggu lingkungan, dan hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan tidak terserap sepenuhnya. Penggunaan ampas tahu sebagai alternatif pakan menjadi sebuah solusi untuk meningkatkan profit dan produksi sekaligus sebagai upaya penyelamatan lingkungan.
{"title":"INOVASI PAKAN ORGANIK LIMBAH AMPAS TAHU SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN PROFIT DAN PRODUKSI PADA KELOMPOK TERNAK LELE DI DESA KAPONGAN KABUPATEN SITUBONDO","authors":"Lula Daihuda Nurur Rahman, Dwi Gita Dian Prahara, Syifa Aulia, P. Puryantoro, M. Arief","doi":"10.36841/integritas.v7i1.2178","DOIUrl":"https://doi.org/10.36841/integritas.v7i1.2178","url":null,"abstract":"Lele merupakan salah satu ikan hasil perairan tawar yang banyak diminati oleh masyarakat Situbondo. Di Desa Kapongan, terdapat 5 peternak lele yang membudidayakan lele sejak 2016 dan tergabung dalam Kelompok Ternak Lele Jaya Mandiri. Potensi kelompok ternak ini sangat potensial untuk terus dikembangkan karena banyaknya pasar dan konsumen peminat ikan lele. Sementara Kelompok Ternak Lele Jaya Mandiri tidak dapat meningkatkan kuantitasnya karena terkendala dengan tingginya pakan yang harus disiapkan. Kelompok ternak lele ini mengalami permasalahan yang tidak jauh berbeda seperti kelompok ternak lainnya, yaitu tingginya harga pakan lele. Biaya pengadaan pakan ikan merupakan komponen terbesar yang dapat mencapai ± 60% dari total biaya produksi. Harga pakan yang tinggi merupakan permasalahan utama yang dihadapi pembudidaya ikan lele. Maka dari itu diperlukan pakan alternatif yang berasal dari alam. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah ampas tahu. Desa Kapongan juga sebagai salah satu desa sentra industri tahu di Situbondo. Terdapat 16 UKM industri tahu dengan kapasitas produksi menengah ke atas. Perusahaan tahu ini menghasilkan limbah ampas tahu kurang lebih 30 kg/harinya. Hal ini sangat mengganggu lingkungan, dan hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan tidak terserap sepenuhnya. Penggunaan ampas tahu sebagai alternatif pakan menjadi sebuah solusi untuk meningkatkan profit dan produksi sekaligus sebagai upaya penyelamatan lingkungan.","PeriodicalId":117365,"journal":{"name":"INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121631109","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-01DOI: 10.36841/integritas.v7i1.1752
Novita Lidyana, Dyah Ayu Perwirasari, Trivosa AN Haidiputri, Mutimmah Rustianawati, J. Junaidi
Baglog merupakan media tanam yang digunakan oleh petani dalam membudidayakan jamur tiram. Baglog yang telah habis masa produktifnya pada umur empat bulan, akan menjadi masalah bagi petani. Baglog tersebut berubah menjadi limbah padat yang nantinya akan terbuang secara sia-sia serta mengotori dan mencemari lingkungan setempat. Untuk itu perlu adanya pemrosesan menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat serta memiliki nilai ekonomis yakni dengan pembuatan briket yang berasal dari limbah baglog. Melalui pengabdian masyarakat oleh Dosen Universitas Panca Marga Probolinggo mengajak kelompok tani “Arka Jamur” di Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo dengan mengadakan Pelatihan Pengolahan Baglog Jamur Tiram Menjadi Briket. Tujuan pelatihan ini adalah mengurangi limbah baglog, dan pembudidaya pada kelompok petani “Arka Jamur” memiliki kemandirian serta keterampiran dalam memproduksi briket dari baglog jamur yang berkualitas serta dapat dijual untuk menambah pendapatan petani
{"title":"PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH BAGLOG JAMUR TIRAM MENJADI BRIKET DI KECAMATAN PAJARAKAN KABUPATEN PROBOLINGGO","authors":"Novita Lidyana, Dyah Ayu Perwirasari, Trivosa AN Haidiputri, Mutimmah Rustianawati, J. Junaidi","doi":"10.36841/integritas.v7i1.1752","DOIUrl":"https://doi.org/10.36841/integritas.v7i1.1752","url":null,"abstract":"Baglog merupakan media tanam yang digunakan oleh petani dalam membudidayakan jamur tiram. Baglog yang telah habis masa produktifnya pada umur empat bulan, akan menjadi masalah bagi petani. Baglog tersebut berubah menjadi limbah padat yang nantinya akan terbuang secara sia-sia serta mengotori dan mencemari lingkungan setempat. Untuk itu perlu adanya pemrosesan menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat serta memiliki nilai ekonomis yakni dengan pembuatan briket yang berasal dari limbah baglog. Melalui pengabdian masyarakat oleh Dosen Universitas Panca Marga Probolinggo mengajak kelompok tani “Arka Jamur” di Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo dengan mengadakan Pelatihan Pengolahan Baglog Jamur Tiram Menjadi Briket. Tujuan pelatihan ini adalah mengurangi limbah baglog, dan pembudidaya pada kelompok petani “Arka Jamur” memiliki kemandirian serta keterampiran dalam memproduksi briket dari baglog jamur yang berkualitas serta dapat dijual untuk menambah pendapatan petani","PeriodicalId":117365,"journal":{"name":"INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114884950","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) yang dilakukan adalah berupa sosialisasi dan edukasi pentingnya belajar Bahasa inggris di Era Globaisasi pada siswa -siswi Mts Fitra Mulia Desa Nambo. Metode yang digunakan adalah observasi dan wawancara ke lapangan untuk mengetahui pemahaman serta minat para siswa dalam belajar bahasa inggris. Edukasi dilakukan dengan kegiatan yang menyenangkan dan menarik. Salah satu skill yang paling diperlukan di Era Globaisasi sekarang yaitu komunikasi berbahasa inggris, karena bahasa inggris merupakan bahasa yang universal dan penting untuk dipelajari. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran generasi muda mengenai pentingnya skill berbahasa inggris, dan untuk memudahkan memahami segala bentuk informasi dalam era yang hampir keseluruhan menggunakan bahasa inggris baik dari teknologi dan budaya. Para siswa Mts Fitra Mulia perlu diarahkan lagi untuk memahami manfaat pentingnya belajar bahasa inggris maka dari itu setelah kegiatan ini dilakukan terlihat minat serta pemahaman para siswa mengenai pentingnya untuk mempelajari bahasa inggris.
{"title":"SOSIALISASI DAN EDUKASI PENTINGNYA BELAJAR BAHASA INGGRIS DI ERA GLOBALISASI UNTUK SISWA MTS FITRA MULIA DI DESA NAMBO","authors":"Desmy Riani, Yuggo Afrianto, Hannisa Rahmaniar Hasnin, Annisa Desri Kurnia","doi":"10.36841/integritas.v7i1.2630","DOIUrl":"https://doi.org/10.36841/integritas.v7i1.2630","url":null,"abstract":"Kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) yang dilakukan adalah berupa sosialisasi dan edukasi pentingnya belajar Bahasa inggris di Era Globaisasi pada siswa -siswi Mts Fitra Mulia Desa Nambo. Metode yang digunakan adalah observasi dan wawancara ke lapangan untuk mengetahui pemahaman serta minat para siswa dalam belajar bahasa inggris. Edukasi dilakukan dengan kegiatan yang menyenangkan dan menarik. Salah satu skill yang paling diperlukan di Era Globaisasi sekarang yaitu komunikasi berbahasa inggris, karena bahasa inggris merupakan bahasa yang universal dan penting untuk dipelajari. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran generasi muda mengenai pentingnya skill berbahasa inggris, dan untuk memudahkan memahami segala bentuk informasi dalam era yang hampir keseluruhan menggunakan bahasa inggris baik dari teknologi dan budaya. Para siswa Mts Fitra Mulia perlu diarahkan lagi untuk memahami manfaat pentingnya belajar bahasa inggris maka dari itu setelah kegiatan ini dilakukan terlihat minat serta pemahaman para siswa mengenai pentingnya untuk mempelajari bahasa inggris.","PeriodicalId":117365,"journal":{"name":"INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115719098","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}