One of the programs in improving health status through immunization. Nationally, more than 90% immunization coverage has been achieved by Indonesia. However, there are still many areas that are difficult to reach immunization services and low immunization coverage. The purpose. of this study is to. analyze the relationship between knowledge, motivation of mothers & role health workers with gift basic immunization for infants in work area UPT Puskesmas M. This study was an observational analytic type with a cross sectional approach. Samples in this study 86 respondents, namely mothers who have children aged 10-24 months. instrument used for collect data of a study is questions and processing result with statistic chi- square. On the results of a study it can be concluded that there is a relationship between knowledge with basic immunization enough (48,8%), and high motivation of mothers (51,2%) with basic immunization, and for role health workers with gift basic immunization good category (100%). On the results of a study Expected UPT Puskesmas M can improve programs that are promotive and preventive in matters relating to immunization.
{"title":"Relationship Of Knowledge, Motivation Of Mother And The Role Of Health Workers With Gift Basic Immunization For Infants In The Work Area Of UPT Puskesmas M","authors":"Nova Pahria Sari, R. Hayati, M. Ilmi","doi":"10.35747/hmj.v4i1.375","DOIUrl":"https://doi.org/10.35747/hmj.v4i1.375","url":null,"abstract":"One of the programs in improving health status through immunization. Nationally, more than 90% immunization coverage has been achieved by Indonesia. However, there are still many areas that are difficult to reach immunization services and low immunization coverage. The purpose. of this study is to. analyze the relationship between knowledge, motivation of mothers & role health workers with gift basic immunization for infants in work area UPT Puskesmas M. This study was an observational analytic type with a cross sectional approach. Samples in this study 86 respondents, namely mothers who have children aged 10-24 months. instrument used for collect data of a study is questions and processing result with statistic chi- square. On the results of a study it can be concluded that there is a relationship between knowledge with basic immunization enough (48,8%), and high motivation of mothers (51,2%) with basic immunization, and for role health workers with gift basic immunization good category (100%). On the results of a study Expected UPT Puskesmas M can improve programs that are promotive and preventive in matters relating to immunization.","PeriodicalId":121175,"journal":{"name":"Healthy-Mu Journal","volume":"178 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121192309","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dewi Nurhanifah, Desy Noor Latifah Sari, R. Rahmawati
Salah satu masalah kesehatan yang sering dialami adalah penyakit gastritis. Gejala yang sering dikeluhkan oleh penderita gastritis adalah mual. Salah satu penatalaksanaan keperawatan yang dapat mengurangi rasa mual adalah tirah baring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tirah baring terhadap penurunan rasa mual pada klien gastritis di Pelayanan Kesehatan. Metode penelitian menggunakan eksperimental dengan bentuk penelitian one group pretest-posttest design. Populasi dan sampel adalah klien yang mengalami mual di Wilayah Kerja Puskesmas yang berjumlah 15 orang. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Alat pengumpul data menggunakan observasi. Analisa data melalui uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian menujukkan klien gastritis sebelum tirah baring mengalami mual ringan sebanyak 7 orang (46,7%), sesudah tirah baring mengalami tidak mual sebanyak 7 orang (46,7%). Ada pengaruh tirah baring terhadap penurunan rasa mual pada klien gastritis di Pelayanan Kesehatan (ρ value = 0,001).
她经常遇到的健康问题之一是胃炎。胃炎患者最常抱怨的症状是恶心。能减少恶心的护理方案之一是tirah baring。本研究的目的是确定卧床休息对医疗保健胃病患者减少恶心的影响。采用一种实验形式的研究方法采用了第一组的预试验设计。该种群和样本是在15名工作场所出现恶心症状的客户。样本采用采样技术。通过观察来收集数据。通过Wilcoxon Signed Rank测试进行数据分析。研究表明,在baring tirah baring之前,胃炎患者的发病率为7人(46.7%),而baring的发病率为7人(46.7%)。tirah躺有影响觉得恶心的客户减少胃炎在医疗保健(ρ价值= 0.001)。
{"title":"PENGARUH TIRAH BARING TERHADAP PENURUNAN RASA MUAL PADA KLIEN GASTRITIS DI PELAYANAN KESEHATAN","authors":"Dewi Nurhanifah, Desy Noor Latifah Sari, R. Rahmawati","doi":"10.35747/HMJ.V3I1.386","DOIUrl":"https://doi.org/10.35747/HMJ.V3I1.386","url":null,"abstract":"Salah satu masalah kesehatan yang sering dialami adalah penyakit gastritis. Gejala yang sering dikeluhkan oleh penderita gastritis adalah mual. Salah satu penatalaksanaan keperawatan yang dapat mengurangi rasa mual adalah tirah baring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tirah baring terhadap penurunan rasa mual pada klien gastritis di Pelayanan Kesehatan. Metode penelitian menggunakan eksperimental dengan bentuk penelitian one group pretest-posttest design. Populasi dan sampel adalah klien yang mengalami mual di Wilayah Kerja Puskesmas yang berjumlah 15 orang. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Alat pengumpul data menggunakan observasi. Analisa data melalui uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian menujukkan klien gastritis sebelum tirah baring mengalami mual ringan sebanyak 7 orang (46,7%), sesudah tirah baring mengalami tidak mual sebanyak 7 orang (46,7%). Ada pengaruh tirah baring terhadap penurunan rasa mual pada klien gastritis di Pelayanan Kesehatan (ρ value = 0,001).","PeriodicalId":121175,"journal":{"name":"Healthy-Mu Journal","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121829088","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada setiap tahunnya masih terdapat kasus kenakalan pada remaja. Kasus kenakalan remaja yang ditangani Yayasan Wagas Limpua dari bulan Januari 2016 sampai Maret 2019 yang terbanyak adalah kasus perilaku seks pranikah, NAPZA, dan minum-minuman keras. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi kenakalan remaja di Yayasan Wagas Limpua. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Subjek penelitian menggunakan teknik “purposive sampling” yaitu 5 orang klien remaja berusia 13-18 tahun di Yayasan Wagas Limpua. Sebagai informan triangulasinya, antara lain : teman sebaya, guru BK, tokoh masyarakat, dan konselor dari yayasan. Hasil penelitian menunjukkan : pertama, dilihat dari faktor internal bahwa semua informan kunci mengalami krisis identitas dan memiliki kontrol diri yang lemah. Kedua, dilihat dari faktor eksternal sebagian besar informan kunci kurang mendapatkan perhatian dan kurang berkomunikasi dengan keluarga, sebagian besar dari teman nongkrong atau bergaul lebih banyak yang sudah putus sekolah atau anak jalanan, dan sebagian besar informan kunci menggunakan waktu luang untuk bekerja dan sebagian menggunakan waktu luangnya untuk bermain HP. Sedangkan lingkungan tempat tinggal tidak mempengaruhi karena yang mempengaruhinya adalah lingkungan bergaul para remaja tersebut. Diharapkan para remaja dapat merubah perilakunya untuk menjauhi perilaku berisiko yang dapat mempengaruhi status kesehatan remaja utamanya masalah reproduksi.
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI KENAKALAN PADA REMAJA DI YAYASAN “WAGAS LIMPUA” BANJARMASIN","authors":"I. Rusdiyanti, Fahrurazi Fahrurazi, S. Anggraeni","doi":"10.35747/HMJ.V3I1.377","DOIUrl":"https://doi.org/10.35747/HMJ.V3I1.377","url":null,"abstract":"Pada setiap tahunnya masih terdapat kasus kenakalan pada remaja. Kasus kenakalan remaja yang ditangani Yayasan Wagas Limpua dari bulan Januari 2016 sampai Maret 2019 yang terbanyak adalah kasus perilaku seks pranikah, NAPZA, dan minum-minuman keras. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi kenakalan remaja di Yayasan Wagas Limpua. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Subjek penelitian menggunakan teknik “purposive sampling” yaitu 5 orang klien remaja berusia 13-18 tahun di Yayasan Wagas Limpua. Sebagai informan triangulasinya, antara lain : teman sebaya, guru BK, tokoh masyarakat, dan konselor dari yayasan. Hasil penelitian menunjukkan : pertama, dilihat dari faktor internal bahwa semua informan kunci mengalami krisis identitas dan memiliki kontrol diri yang lemah. Kedua, dilihat dari faktor eksternal sebagian besar informan kunci kurang mendapatkan perhatian dan kurang berkomunikasi dengan keluarga, sebagian besar dari teman nongkrong atau bergaul lebih banyak yang sudah putus sekolah atau anak jalanan, dan sebagian besar informan kunci menggunakan waktu luang untuk bekerja dan sebagian menggunakan waktu luangnya untuk bermain HP. Sedangkan lingkungan tempat tinggal tidak mempengaruhi karena yang mempengaruhinya adalah lingkungan bergaul para remaja tersebut. Diharapkan para remaja dapat merubah perilakunya untuk menjauhi perilaku berisiko yang dapat mempengaruhi status kesehatan remaja utamanya masalah reproduksi.","PeriodicalId":121175,"journal":{"name":"Healthy-Mu Journal","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114909415","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menggosok gigi merupakan pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut yang paling umum dilakukan oleh masyarakat Indonesia, setiap orang mempunyai kebiasaan tertentu dalam melakukan penggosokan gigi sebelum tidur berperan penting dalam pencegahan perkembangan bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan gigi. Mengetahui hubungan motivasi dengan kebiasaan menggosok gigi pada anak usia 8-10 tahun di MIS AL-ASHRIYAH Banjarmasin. Penelitian menggunakan deskriftif analitik dengan pendekatan cross Sectional. Populasi penelitian 30 sampel dari seluruh anak usia 8-10 tahun di MIS AL-ASHRIYAH Banjarmasin. penelitian menunjukan responden didapatkan bahwa dari 30 responden, didapatkan sebanyak 6 orang (67%) yang motivasinya kurang baik, hasil analisa di dapatkan ρ = 0,001 yang berarti ρ < 0,05 sehingga motivasi berhubungan dengan kebiasaan anak menggosok gigi. Dari hasil tersebut maka Ho dinyatakan di tolak yang artinya ada hubungan motivasi dengan kebiasaan menggosok gigi pada anak.
{"title":"HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK USIA 8-10","authors":"Y. Sari","doi":"10.35747/HMJ.V3I1.353","DOIUrl":"https://doi.org/10.35747/HMJ.V3I1.353","url":null,"abstract":"Menggosok gigi merupakan pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut yang paling umum dilakukan oleh masyarakat Indonesia, setiap orang mempunyai kebiasaan tertentu dalam melakukan penggosokan gigi sebelum tidur berperan penting dalam pencegahan perkembangan bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan gigi. Mengetahui hubungan motivasi dengan kebiasaan menggosok gigi pada anak usia 8-10 tahun di MIS AL-ASHRIYAH Banjarmasin. Penelitian menggunakan deskriftif analitik dengan pendekatan cross Sectional. Populasi penelitian 30 sampel dari seluruh anak usia 8-10 tahun di MIS AL-ASHRIYAH Banjarmasin. penelitian menunjukan responden didapatkan bahwa dari 30 responden, didapatkan sebanyak 6 orang (67%) yang motivasinya kurang baik, hasil analisa di dapatkan ρ = 0,001 yang berarti ρ < 0,05 sehingga motivasi berhubungan dengan kebiasaan anak menggosok gigi. Dari hasil tersebut maka Ho dinyatakan di tolak yang artinya ada hubungan motivasi dengan kebiasaan menggosok gigi pada anak.","PeriodicalId":121175,"journal":{"name":"Healthy-Mu Journal","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134285423","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Saat ini usia harapan hidup bertambah panjang sehingga jumlah warga usia lanjut semakin banyak. Seseorang yang bekerja di Tentara Nasional Indonesia akan memasuki masa pensiun pada saatnya. Saat ini masih banyak pensiunan tentara yang tetap aktif bekerja setelah memasuki usia pensiun karena faktor ekonomi, faktor sosial, kondisi fisik dan psikis yang masih sehat. Proses penuaan dan aktivitas secara langsung akan mempengaruhi kemampuan otak seseorang sehingga dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tetap bekerja setelah pensiun akan mempengaruhi fungsi kognitif pada Tentara Nasional Indonesia di wilayah “X” di Jakarta. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik sampling jenuh yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi sehingga didapatkan 35 responden. Data di uji dengan menggunakan uji statistik Chi-Square. Berdasarkan hasil uji statistik diketahui nilai signifikasi yaitu (p)=0,000 dengan nilai α=0,05, maka p<α yang menunjukkan hubungan yang bermakna antara variabel keaktifan bekerja dengan fungsi kognitif. Fungsi kognitif pada pensiunan Tentara Nasional Indonesia yang tetap berkarya/bekerja lebih baik dibandingkan yang tidak bekerja setelah pensiun di wilayah “X” di Jakarta.
{"title":"FUNGSI KOGNITIF PADA PENSIUNAN TENTARA NASIONAL INDONESIA YANG MASIH BEKERJA SETELAH PENSIUN DI WILAYAH “X” DI JAKARTA","authors":"R. M. Theresa, Sanitya Dwi Yuli","doi":"10.35747/HMJ.V3I1.349","DOIUrl":"https://doi.org/10.35747/HMJ.V3I1.349","url":null,"abstract":"Saat ini usia harapan hidup bertambah panjang sehingga jumlah warga usia lanjut semakin banyak. Seseorang yang bekerja di Tentara Nasional Indonesia akan memasuki masa pensiun pada saatnya. Saat ini masih banyak pensiunan tentara yang tetap aktif bekerja setelah memasuki usia pensiun karena faktor ekonomi, faktor sosial, kondisi fisik dan psikis yang masih sehat. Proses penuaan dan aktivitas secara langsung akan mempengaruhi kemampuan otak seseorang sehingga dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tetap bekerja setelah pensiun akan mempengaruhi fungsi kognitif pada Tentara Nasional Indonesia di wilayah “X” di Jakarta. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik sampling jenuh yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi sehingga didapatkan 35 responden. Data di uji dengan menggunakan uji statistik Chi-Square. Berdasarkan hasil uji statistik diketahui nilai signifikasi yaitu (p)=0,000 dengan nilai α=0,05, maka p<α yang menunjukkan hubungan yang bermakna antara variabel keaktifan bekerja dengan fungsi kognitif. Fungsi kognitif pada pensiunan Tentara Nasional Indonesia yang tetap berkarya/bekerja lebih baik dibandingkan yang tidak bekerja setelah pensiun di wilayah “X” di Jakarta.","PeriodicalId":121175,"journal":{"name":"Healthy-Mu Journal","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114628225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Diabetes mellitus (DM) menjadi suatu masalah dalam kesehatan. Dalam penelitian global di tahun 2011 pasien DM sudah mencapai 366 juta jiwa dan sejumlah 13 jiwa tidak menyadarinya jika mereka telah terdiagnosis DM. Pola makan memiliki hubungan yang erat dengan penyakit degeneratif Diabetes Mellitus Tipe II. Rekomendasi asupan yang rendah dari karbohidrat dengan jenis yang sederhana dapat mempenggaruhi level gula dalam darah. Buah-buahan yang dianjurkan untuk dimakan adalah buah yang kurang manis yang sering digolongkan menjadi golongan buah B (pada umumnya memiliki indeks glikemiks sedang). Berdasarkan uraian diatas maka perlu adanya penelitian untuk mengidentifikasi perubahan kadar glukosa darah pada konsumsi buah dengan indeks glikemik medium yang sering tersedia di pasaran yaitu salah satunya adalah buah semangka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar buah semangka meningkatkan gula darah. jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan metode Pretest and Posttest. Subjek penelitian ini adalah pasien rawat jalan dengan diagnosis DM tipe 2 tanpa komplikasi sebanyak 15 pasien. Data dianalisis secara dekriptif dan statistik menggunakan uji Paired Sample T Test. Perubahan Kadar gula darah adalah variabel dalam penelitian ini. Pemberian buah semangka diberikan dalam bentuk potongan dan jus (tanpa gula) dengan kalori sebesar 170 kkal yang diberikan pada waktu pagi hari sebelum beraktifitas dapat meningkatkan glukosa darah dengan rata-rata kenaikan sebesar 50 mg/dl.
{"title":"PERUBAHAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN RAWAT JALAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 YANG DIBERI SEMANGKA","authors":"F. Budiman, Tutut Pujianto","doi":"10.35747/HMJ.V3I1.355","DOIUrl":"https://doi.org/10.35747/HMJ.V3I1.355","url":null,"abstract":"Diabetes mellitus (DM) menjadi suatu masalah dalam kesehatan. Dalam penelitian global di tahun 2011 pasien DM sudah mencapai 366 juta jiwa dan sejumlah 13 jiwa tidak menyadarinya jika mereka telah terdiagnosis DM. Pola makan memiliki hubungan yang erat dengan penyakit degeneratif Diabetes Mellitus Tipe II. Rekomendasi asupan yang rendah dari karbohidrat dengan jenis yang sederhana dapat mempenggaruhi level gula dalam darah. Buah-buahan yang dianjurkan untuk dimakan adalah buah yang kurang manis yang sering digolongkan menjadi golongan buah B (pada umumnya memiliki indeks glikemiks sedang). Berdasarkan uraian diatas maka perlu adanya penelitian untuk mengidentifikasi perubahan kadar glukosa darah pada konsumsi buah dengan indeks glikemik medium yang sering tersedia di pasaran yaitu salah satunya adalah buah semangka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar buah semangka meningkatkan gula darah. jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan metode Pretest and Posttest. Subjek penelitian ini adalah pasien rawat jalan dengan diagnosis DM tipe 2 tanpa komplikasi sebanyak 15 pasien. Data dianalisis secara dekriptif dan statistik menggunakan uji Paired Sample T Test. Perubahan Kadar gula darah adalah variabel dalam penelitian ini. Pemberian buah semangka diberikan dalam bentuk potongan dan jus (tanpa gula) dengan kalori sebesar 170 kkal yang diberikan pada waktu pagi hari sebelum beraktifitas dapat meningkatkan glukosa darah dengan rata-rata kenaikan sebesar 50 mg/dl.","PeriodicalId":121175,"journal":{"name":"Healthy-Mu Journal","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115526939","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kasus ngelem sekarang ini semakin banyak ditemukan pada remaja. Sekitar 1,99% pengguna narkoba di Indonesia rentan umur 10-59 pengguna mencapai 2,56%. Hal tersebut apakah disebabkan oleh peran orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran orang tua terhadap perilaku remaja. Tujuan penelitian ini (1) mengidentifikasi peran orang tua terhadap perilaku ngelem pada anak remaja, (2) mengidentifikasi perilaku ngelem pada anak remaja (3) menganalis hubungan peran orang tua terhadap perilaku menghirup lem pada anak remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan metode deskriptif. Sempel berjumlah 26 orang diambil secara total sampling. Dengan menggunakan skala likert dan data dianalisa dengan korelasi menggunakan uji chi square hasil r = 0,012 dan α = 0,05.Hasil penelitian ini terdapat pengaruh peran orang tua di kelurahan Pelambuan Kecamatan Banjarmasin Barat. Sehingga dapat disimpulkan Ada hubungan signifikan antara peran orang tua dengan perilaku ngelem anak di Kelurahan Pelambuan Kecamatan Banjarmasin Barat.
ngelem案子现在越来越多的青少年身上。大约在印尼1,99%吸毒10-59达到2,56%用户年龄都很脆弱。这是由于父母的作用。本研究旨在探讨角色父母对青少年的行为。这次研究的目的(1)确定对ngelem行为的青少年父母的角色,(2)识别ngelem在青少年的行为(3)分析角色关系对闻胶水行为的青少年的父母。本研究采用分段法与描述性方法。抽样Sempel共有26人被彻底。使用likert规模和数据分析的相关性用太极广场试验结果r = 0.012和α= 0。05。这个研究结果有影响的父母角色Pelambuan街道Banjarmasin区西部。可以推断出角色之间存在着显著的父母ngelem Kelurahan Pelambuan街道Banjarmasin西部孩子的行为。
{"title":"Hubungan Peran Orang Tua Terhadap Perilaku Menghirup Lem Pada Anak Remaja di Kelurahan Pelambuan Kecamatan Banjarmasin Barat Provinsi Kalimatna Selatan Tahun 2018","authors":"Baidah Baidah","doi":"10.35747/HMJ.V2I2.309","DOIUrl":"https://doi.org/10.35747/HMJ.V2I2.309","url":null,"abstract":"Kasus ngelem sekarang ini semakin banyak ditemukan pada remaja. Sekitar 1,99% pengguna narkoba di Indonesia rentan umur 10-59 pengguna mencapai 2,56%. Hal tersebut apakah disebabkan oleh peran orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran orang tua terhadap perilaku remaja. Tujuan penelitian ini (1) mengidentifikasi peran orang tua terhadap perilaku ngelem pada anak remaja, (2) mengidentifikasi perilaku ngelem pada anak remaja (3) menganalis hubungan peran orang tua terhadap perilaku menghirup lem pada anak remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan metode deskriptif. Sempel berjumlah 26 orang diambil secara total sampling. Dengan menggunakan skala likert dan data dianalisa dengan korelasi menggunakan uji chi square hasil r = 0,012 dan α = 0,05.Hasil penelitian ini terdapat pengaruh peran orang tua di kelurahan Pelambuan Kecamatan Banjarmasin Barat. Sehingga dapat disimpulkan Ada hubungan signifikan antara peran orang tua dengan perilaku ngelem anak di Kelurahan Pelambuan Kecamatan Banjarmasin Barat.","PeriodicalId":121175,"journal":{"name":"Healthy-Mu Journal","volume":"143 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132773373","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Depresi merupakan gangguan kejiwaan yang terjadi pada semua tingkat usia dan sering muncul sebagai dampak hemodialisa. Logo therapy medical miniastri merupakan salah satu terapy klien gagal ginjal kronik agar klien mampu bertahan hidup, mendapatkan kembali makna hidupnya, menyadari potensi yang dimiliki serta terhindar dari depresi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan study kasus pada 4 klien gagal ginjal kronis , memiliki kondisi fisiologis stabil ditandai dengan tidak menggunakan alat bantu pernafasan dan sudah mejalani haemodialisa lebih dari 3 bulan . Hasil penelitian menunjukkan logoterapi medical miniastry pada keempat kasus adalah terdapat penurunan tingkat depresi dari sedang menjadi ringan, klien lebih sabar, lebih adaptif, dan menyadari perilaku terbaik yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatannya.. Peneliti menyarankan mengaplikasikan Teori Keperawatan logotherapy medical miniastri pada klien gagal ginjal yang menjalani haemodialisa .
{"title":"Logoterapi Medical Ministry Untuk Mengatasi Depresi Klien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa : Sebuah Study Kasus","authors":"Buntar Handayani, Ritanti Wahyudi","doi":"10.35747/HMJ.V2I2.296","DOIUrl":"https://doi.org/10.35747/HMJ.V2I2.296","url":null,"abstract":"Depresi merupakan gangguan kejiwaan yang terjadi pada semua tingkat usia dan sering muncul sebagai dampak hemodialisa. Logo therapy medical miniastri merupakan salah satu terapy klien gagal ginjal kronik agar klien mampu bertahan hidup, mendapatkan kembali makna hidupnya, menyadari potensi yang dimiliki serta terhindar dari depresi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan study kasus pada 4 klien gagal ginjal kronis , memiliki kondisi fisiologis stabil ditandai dengan tidak menggunakan alat bantu pernafasan dan sudah mejalani haemodialisa lebih dari 3 bulan . Hasil penelitian menunjukkan logoterapi medical miniastry pada keempat kasus adalah terdapat penurunan tingkat depresi dari sedang menjadi ringan, klien lebih sabar, lebih adaptif, dan menyadari perilaku terbaik yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatannya.. Peneliti menyarankan mengaplikasikan Teori Keperawatan logotherapy medical miniastri pada klien gagal ginjal yang menjalani haemodialisa .","PeriodicalId":121175,"journal":{"name":"Healthy-Mu Journal","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121806247","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kegawatdaruratan merupakan suatu kejadian yang terjadi secara tiba-tiba yang dapat disebabkan oleh kejadian alam, bencana teknologi, perselisihan atau kejadian yang disebabkan oleh manusia, dan menuntut suatu penanganan segera. Kejadian gawat darurat dapat menimpa siapa saja dan terjadi dimana saja. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk Mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan Awam Khusus Tentang Bantuan Hidup Dasar Berdasarkan Karakteristik Usia Di RSUD X Hulu Sungai Selatan. Rancangan pada penelitian ini adalah study Korelasi yaitu yag menghubungkan antara dua variabel bebas dan terikat. Pengambilan sampel ini menggunakan teknik nonprobability sampling dengan cara Total Sampling yaitu sebanyak 34 Responden dengan Hasil Uji Statistik Spearman Rank. Berdasarkan hasil analisis menggunakan Spearman Rank maka diperoleh nilai P hitung = 0,277 (α=0,05) yang berarti H0 ditolak yang Artinya Adanya Hubungan Tingkat Pengetahuan Awam Khusus Tentang Bantuan Hidup Dasar Berdasarkan Karakteristik Usia Di RSUD X Hulu Sungai Selatan. Rekomendasi : Pengembangan Pengetahuan pada awam khusus yang ada di lingkungan rumah sakit yang bisa langsung diberikan oleh perawat yang sudah mendapatkan pelatihan BHD.
{"title":"Hubungan Tingkat Pengetahuan Awam Khusus Tentang Bantuan Hidup Dasar Berdasarkan Karakteristik Usia di RSUD X Hulu Sungai Selatan","authors":"M. Muthmainnah","doi":"10.35747/HMJ.V2I2.235","DOIUrl":"https://doi.org/10.35747/HMJ.V2I2.235","url":null,"abstract":"Kegawatdaruratan merupakan suatu kejadian yang terjadi secara tiba-tiba yang dapat disebabkan oleh kejadian alam, bencana teknologi, perselisihan atau kejadian yang disebabkan oleh manusia, dan menuntut suatu penanganan segera. Kejadian gawat darurat dapat menimpa siapa saja dan terjadi dimana saja. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk Mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan Awam Khusus Tentang Bantuan Hidup Dasar Berdasarkan Karakteristik Usia Di RSUD X Hulu Sungai Selatan. Rancangan pada penelitian ini adalah study Korelasi yaitu yag menghubungkan antara dua variabel bebas dan terikat. Pengambilan sampel ini menggunakan teknik nonprobability sampling dengan cara Total Sampling yaitu sebanyak 34 Responden dengan Hasil Uji Statistik Spearman Rank. Berdasarkan hasil analisis menggunakan Spearman Rank maka diperoleh nilai P hitung = 0,277 (α=0,05) yang berarti H0 ditolak yang Artinya Adanya Hubungan Tingkat Pengetahuan Awam Khusus Tentang Bantuan Hidup Dasar Berdasarkan Karakteristik Usia Di RSUD X Hulu Sungai Selatan. Rekomendasi : Pengembangan Pengetahuan pada awam khusus yang ada di lingkungan rumah sakit yang bisa langsung diberikan oleh perawat yang sudah mendapatkan pelatihan BHD.","PeriodicalId":121175,"journal":{"name":"Healthy-Mu Journal","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129232251","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Remaja merupakan kelompok berisiko terhadap penyalahgunaan NAPZA salah satu penyebabnya adalah remaja berada pada masa transisi dimana mempunyai kepribadian coba-coba atau iseng , mudah terpengaruh teman sebaya dan lingkungannya sehingga perlu mendapat perhatian khusus dari segi pencegahan dan penangannya. Penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan rancangan the non randomized pretest posttest design. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 36 remaja. Hasil kegiatan teridentifikasinya peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku pada kelompok remaja;. Simpulan dari penelitian ini adalah multydimensional family therapy efektif dan aplikatif digunakan mencegah dan mengatasi penyalahgunaan NARKOBA pada remaja . Penulis merekomendasikan perlunya perawat untuk berperan dalam penyusunan program dan terlibat aktif dalam pencegahan primer, sekunder dan tersier Narkoba.
{"title":"Efektifitas Intervensi Keperawatan Multidimesional Family Therapy Untuk Mengatasi Penyalahgunaan Narkoba Pada Kelompok Anak Remaja","authors":"Ritanti Wahyudi","doi":"10.35747/hmj.v2i2.316","DOIUrl":"https://doi.org/10.35747/hmj.v2i2.316","url":null,"abstract":"Remaja merupakan kelompok berisiko terhadap penyalahgunaan NAPZA salah satu penyebabnya adalah remaja berada pada masa transisi dimana mempunyai kepribadian coba-coba atau iseng , mudah terpengaruh teman sebaya dan lingkungannya sehingga perlu mendapat perhatian khusus dari segi pencegahan dan penangannya. Penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan rancangan the non randomized pretest posttest design. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 36 remaja. Hasil kegiatan teridentifikasinya peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku pada kelompok remaja;. Simpulan dari penelitian ini adalah multydimensional family therapy efektif dan aplikatif digunakan mencegah dan mengatasi penyalahgunaan NARKOBA pada remaja . Penulis merekomendasikan perlunya perawat untuk berperan dalam penyusunan program dan terlibat aktif dalam pencegahan primer, sekunder dan tersier Narkoba.","PeriodicalId":121175,"journal":{"name":"Healthy-Mu Journal","volume":"40 9","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132576841","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}