Malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi seperti bayi, balita, ibu hamil, dan secara langsung menyebabkan anemia y ang menurunkan produktivitas kerja. Pengendalian malaria dilakukan secara menyeluruh melalui upaya promotif, preventif, pengobatan, dan rehabilitasi yang ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian serta mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB). Pada tahun 2010 terjadi KLB di kabupaten Cilacap mencapai 45 kasus yang terjadi di kecamatan Kampung laut. Kasus yang terjadi di Kampung Laut diakibatkan penularan setempat dan juga impor. Tujuan Peneltian : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya Plasmodium malaria beserta spesies Plasmodium malaria pada sediaan tetes darah tebal dan tipis pada masyarakat di Kabupaten Cilacap. Metode : Metode penelitiannya adalah deskriptif dengan teknik pengambilan sampel Accidental Sampling (non random) dan dilakukan pemeriksaan Laboratorium. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 8 responden yang memiliki gejala klinis malaria di delapan puskesmas di wilayah Kabupaten Cilacap. Hasil : Hasil penelitian identifikasi jenis Plasmodium yang menginfeksi pada kejadian Malaria di kabupaten Cilacap adalah Plasmodium falciparum (50%) dan Plasmodium vivax (50%) dari keseluruhan jumlah sampel dan semua yang terinfeksi malaria dikarenakan setelah berpergian atau bekerja dari daerah endemis malaria (malaria impor). Kesimpulan : Jenis Plasmodium yang menginfeksi pada pemeriksaan sediaan tetes darah tebal dan tipis penderita malaria adalah Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax. Bagi masyarakat diharapkan menggunakan informasi ini dengan bijak agar bisa membantu dan berpartisipasi aktif dalam penanggulangan penyakit malaria di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa tengah.
{"title":"IDENTIFIKASI SPESIES PLASMODIUM MALARIA PADA MASYARAKAT DI KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH","authors":"Aprilia Sugesti, Dwi Haryatmi","doi":"10.36760/jp.v4i2.436","DOIUrl":"https://doi.org/10.36760/jp.v4i2.436","url":null,"abstract":"Malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi seperti bayi, balita, ibu hamil, dan secara langsung menyebabkan anemia y ang menurunkan produktivitas kerja. Pengendalian malaria dilakukan secara menyeluruh melalui upaya promotif, preventif, pengobatan, dan rehabilitasi yang ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian serta mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB). Pada tahun 2010 terjadi KLB di kabupaten Cilacap mencapai 45 kasus yang terjadi di kecamatan Kampung laut. Kasus yang terjadi di Kampung Laut diakibatkan penularan setempat dan juga impor. Tujuan Peneltian : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya Plasmodium malaria beserta spesies Plasmodium malaria pada sediaan tetes darah tebal dan tipis pada masyarakat di Kabupaten Cilacap. Metode : Metode penelitiannya adalah deskriptif dengan teknik pengambilan sampel Accidental Sampling (non random) dan dilakukan pemeriksaan Laboratorium. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 8 responden yang memiliki gejala klinis malaria di delapan puskesmas di wilayah Kabupaten Cilacap. Hasil : Hasil penelitian identifikasi jenis Plasmodium yang menginfeksi pada kejadian Malaria di kabupaten Cilacap adalah Plasmodium falciparum (50%) dan Plasmodium vivax (50%) dari keseluruhan jumlah sampel dan semua yang terinfeksi malaria dikarenakan setelah berpergian atau bekerja dari daerah endemis malaria (malaria impor). Kesimpulan : Jenis Plasmodium yang menginfeksi pada pemeriksaan sediaan tetes darah tebal dan tipis penderita malaria adalah Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax. Bagi masyarakat diharapkan menggunakan informasi ini dengan bijak agar bisa membantu dan berpartisipasi aktif dalam penanggulangan penyakit malaria di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa tengah.","PeriodicalId":125640,"journal":{"name":"Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130855501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. Pambudi, Danik Miftakhul Jannah, Khotimatul Khusna
Preeklampsia terjadi pada usia kehamilan diatas 20 minggu dan menjadi salah satu faktor tingginya angka kematian ibu (AKI). Penggunaan obat antihipertensi berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan pasien. Oleh karena itu, diperlukan analisis efektivitas biaya terapi yang mempermudah dalam pengambilan keputusan dalam pemilihan obat yang tepat. Obat yang tepat adalah efektif secara manfaat dan biaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas biaya terapi pengobatan pasien preeklampsia yang diberikan kepada pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dilakukan dengan mengakses data rekam medik pasien pada tahun 2021 dan menggunakan teknik purpose sampling. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 rekam medik. Metode analisis biaya yang digunakan adalah Cost Effectiveness Analysis (CEA) dan metode Cost Effectiveness Ratio (CER) digunakan untuk menganalisis terapi pengobatan preeklampsia yang paling cost effective. Obat yang dinilai paling cost effective adalah penggunaan obat tunggal nifedipin 10 mg dengan nilai ACER Rp. 26.157,02. Pada pengobatan kombinasi 2 antihipertensi ada Nifedipin 10 mg + metildopa 250 mg dengan nilai ACER Rp. 160.453,49, sehingga dianjurkan untuk menggunakan terapi antihipertensi jenis tersebut dilihat dari segi biaya dan keaktifannya.
{"title":"ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA TERAPI PENGOBATAN PASIEN PREEKLAMPSIA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2021","authors":"R. Pambudi, Danik Miftakhul Jannah, Khotimatul Khusna","doi":"10.36760/jp.v4i2.408","DOIUrl":"https://doi.org/10.36760/jp.v4i2.408","url":null,"abstract":"Preeklampsia terjadi pada usia kehamilan diatas 20 minggu dan menjadi salah satu faktor tingginya angka kematian ibu (AKI). Penggunaan obat antihipertensi berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan pasien. Oleh karena itu, diperlukan analisis efektivitas biaya terapi yang mempermudah dalam pengambilan keputusan dalam pemilihan obat yang tepat. Obat yang tepat adalah efektif secara manfaat dan biaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas biaya terapi pengobatan pasien preeklampsia yang diberikan kepada pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dilakukan dengan mengakses data rekam medik pasien pada tahun 2021 dan menggunakan teknik purpose sampling. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 rekam medik. Metode analisis biaya yang digunakan adalah Cost Effectiveness Analysis (CEA) dan metode Cost Effectiveness Ratio (CER) digunakan untuk menganalisis terapi pengobatan preeklampsia yang paling cost effective. Obat yang dinilai paling cost effective adalah penggunaan obat tunggal nifedipin 10 mg dengan nilai ACER Rp. 26.157,02. Pada pengobatan kombinasi 2 antihipertensi ada Nifedipin 10 mg + metildopa 250 mg dengan nilai ACER Rp. 160.453,49, sehingga dianjurkan untuk menggunakan terapi antihipertensi jenis tersebut dilihat dari segi biaya dan keaktifannya.","PeriodicalId":125640,"journal":{"name":"Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130861451","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan sampo probiotik yang berbahan aktif lauutan fermentasi kombucha bunga telang (Clitoria ternatea L) sebagai produk bioteknologi farmasi yang berpotensi dalam menghambat pertumbuhan fungi penyebab ketombe. Mikroba penyebab ketombe yang dimaksud dalam penelitian ini diantaranya adalah Candida albicans, Aspergillus fumigatus, dan Pitosprorum ovale. Sediaan sampo dibuat dengan 4 perlakuan formula yaitu konsentrasi 0%, 20%, 30%, dan 40% serta sampo pasaran sebagai kontrol positif. Pengujian antifungi dilakukan dengan metode difusi cakram dari konsentrasi secara keseluruhan. Data hasil rata-rata diameter zona hambat dianalisis menggunakan statistik yaitu ANOVA satu jalur kemudian dilanjutkan dengan uji post hoc. Hasil penelitian telah membuktikan bahwa sediaan sampo probiotik yang berbahan aktif larutan fermentasi kombucha bunga telang memiliki daya hambat terhadap ketiga pertumbuhan fungi. Konsentrasi 40% merupakan konsentrasi terbaik dalam menghambat pertumbuhan ketiga fungi, sehingga berpotensi sebagai produk bioteknologi farmasi khsusnya pada sediaan sampo probiotik.
{"title":"Antifungi Candida albicans, Aspergilus fumigatus, dan Pitosporum ovale Dari Sediaan Sampo Probiotik Kombucha Bunga Telang (Clitoria ternatea L) Sebagai Produk Bioteknologi Farmasi","authors":"Firman Rezaldi, Lucky Dita Agustiansyah, Endang Safitri, Swastika Oktavia, Cory, Novi, Akademik Farmasi Al-Ishlah Cilegon","doi":"10.36760/jp.v4i1.385","DOIUrl":"https://doi.org/10.36760/jp.v4i1.385","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan sampo probiotik yang berbahan aktif lauutan fermentasi kombucha bunga telang (Clitoria ternatea L) sebagai produk bioteknologi farmasi yang berpotensi dalam menghambat pertumbuhan fungi penyebab ketombe. Mikroba penyebab ketombe yang dimaksud dalam penelitian ini diantaranya adalah Candida albicans, Aspergillus fumigatus, dan Pitosprorum ovale. Sediaan sampo dibuat dengan 4 perlakuan formula yaitu konsentrasi 0%, 20%, 30%, dan 40% serta sampo pasaran sebagai kontrol positif. Pengujian antifungi dilakukan dengan metode difusi cakram dari konsentrasi secara keseluruhan. Data hasil rata-rata diameter zona hambat dianalisis menggunakan statistik yaitu ANOVA satu jalur kemudian dilanjutkan dengan uji post hoc. Hasil penelitian telah membuktikan bahwa sediaan sampo probiotik yang berbahan aktif larutan fermentasi kombucha bunga telang memiliki daya hambat terhadap ketiga pertumbuhan fungi. Konsentrasi 40% merupakan konsentrasi terbaik dalam menghambat pertumbuhan ketiga fungi, sehingga berpotensi sebagai produk bioteknologi farmasi khsusnya pada sediaan sampo probiotik.","PeriodicalId":125640,"journal":{"name":"Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":" 6","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113946172","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi adalah kondisi medis serius yang menjadi salah satu faktor risiko krusial pada penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit arteri koroner, gagal jantung, stroke serebral, ginjal, dan penyakit lainnya. Pengobatan hipertensi dapat digunakan monoterapi atau kombinasi. Terapi lini pertama pasien baru terdiagnosa hipertensi yaitu antihipertensi monoterapi. Pengobatan kombinasi tidak bisa dihindari pada pasien komplikasi penyakit kardiovaskular lainnya. Kualitas hidup merupakan persepsi subjektif individu terhadap kondisi fisik psikologis, sosial, dan lingkungan yang dialaminya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik dan hubungan penggunaan obat antihipertensi terhadap kualitas hidup pasien hipertensi rawat jalan di UPTD Puskesmas Ayah I Kebumen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik accidental sampling pada Oktober 2021. Instrumen pengukuran kualitas hidup menggunakan EUROQOL EQ-5D. Karakteristik pasien hipertensi didominasi perempuan 51,1% dengan umur >65 tahun 41,8%, pendidikan Sekolah Menengah Atas 26,7%, jenis pekerjaan pedagang 44,4%. Karakteristik jenis obat hipertensi terbanyak yaitu obat tunggal 77,8%. Karakteristik kualitas hidup berdasarkan jenis kelamin 90,42% laki-laki dan 88,64% perempuan, umur terendah pada >65 tahun 87,37%, tingkat pendidikan rendah 80%, tinggi 97,5%. Pasien tidak bekerja mempunyai kualitas hidup 84,5% lebih rendah daripada orang yang bekerja. Secara umum kualitas hidup pasien dengan pengobatan monoterapi, mempunyai nilai kualitas hidup lebih tinggi daripada pasien dengan pengobatan kombinasi. Dengan demikian, terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan obat antihipertensi terhadap kualitas hidup pasien hipertensi dengan hasil uji Chi Square p values adalah 0,014.
高血压是严重的医疗疾病,是心血管疾病、冠状动脉疾病、心脏衰竭、脑中风、肾脏和其他疾病的关键因素之一。高血压疗法可以采用单一疗法或组合疗法。第一个新诊断的高血压患者的线程疗法是单疗法。其他心血管疾病并发症患者的综合治疗是不可避免的。生活质量是个体对心理、社会和环境状况的主观感知。本研究的目的是确定服用抗高血压药物对父亲诊所UPTD Puskesmas患者生活质量的特性和关系。本研究于2021年10月采用采样技术的描述性方法。欧洲EQ-5D的生活质量测量工具。高血压患者的特征是女性占主导地位的51.1%,年龄为65岁,41.8%,高中教育26.7%,商业就业类型为44.4%。高血压药物的典型特征是一种77.8%的药物。基于性别的生活质量特征:9042%的男性和88.64%的女性,65岁最低的年龄是87.37%,接受教育的80%,97.5%。不工作的病人的生活质量比工作人员低84.5%。总的来说,单疗患者的生活质量比综合治疗患者高。因此,服用抗高血压药物对高血压患者的生活质量的使用与Chi Square p values测试结果为0.014之间存在显著的联系。
{"title":"Karakteristik dan Kualitas Hidup Pasien Hipertensi Rawat Jalan dengan Penggunaan Obat Hipertensi di UPTD Puskesmas Ayah I Kebumen Bulan Oktober 2021","authors":"M. Swandari, Heri Tri Nugroho, Yuniariana Pertiwi","doi":"10.36760/jp.v4i1.358","DOIUrl":"https://doi.org/10.36760/jp.v4i1.358","url":null,"abstract":"Hipertensi adalah kondisi medis serius yang menjadi salah satu faktor risiko krusial pada penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit arteri koroner, gagal jantung, stroke serebral, ginjal, dan penyakit lainnya. Pengobatan hipertensi dapat digunakan monoterapi atau kombinasi. Terapi lini pertama pasien baru terdiagnosa hipertensi yaitu antihipertensi monoterapi. Pengobatan kombinasi tidak bisa dihindari pada pasien komplikasi penyakit kardiovaskular lainnya. Kualitas hidup merupakan persepsi subjektif individu terhadap kondisi fisik psikologis, sosial, dan lingkungan yang dialaminya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik dan hubungan penggunaan obat antihipertensi terhadap kualitas hidup pasien hipertensi rawat jalan di UPTD Puskesmas Ayah I Kebumen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik accidental sampling pada Oktober 2021. Instrumen pengukuran kualitas hidup menggunakan EUROQOL EQ-5D. Karakteristik pasien hipertensi didominasi perempuan 51,1% dengan umur >65 tahun 41,8%, pendidikan Sekolah Menengah Atas 26,7%, jenis pekerjaan pedagang 44,4%. Karakteristik jenis obat hipertensi terbanyak yaitu obat tunggal 77,8%. Karakteristik kualitas hidup berdasarkan jenis kelamin 90,42% laki-laki dan 88,64% perempuan, umur terendah pada >65 tahun 87,37%, tingkat pendidikan rendah 80%, tinggi 97,5%. Pasien tidak bekerja mempunyai kualitas hidup 84,5% lebih rendah daripada orang yang bekerja. Secara umum kualitas hidup pasien dengan pengobatan monoterapi, mempunyai nilai kualitas hidup lebih tinggi daripada pasien dengan pengobatan kombinasi. Dengan demikian, terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan obat antihipertensi terhadap kualitas hidup pasien hipertensi dengan hasil uji Chi Square p values adalah 0,014.","PeriodicalId":125640,"journal":{"name":"Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132733951","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kombucha bunga telang gula tropicanaslim merupakan salah satu minuman fermentasi probiotik yang diproduksi melalui konsorsium bakteri dan ragi dengan substrat gula tropicanaslim. Bahan baku pembuatan kombucha dalam penelitian ini adalah berupa rebusan bunga telang dimana sampel yang digunakan adalah bunga telang yang berasal dari desa Pekuncen Cilegon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri kombucha bunga telang pada konsentrasi gula tropicanaslim yang berbeda-beda. Konsentrasi gula tropicanaslim yang digun akan dalam penelitian ini adalah 20%, 30%, dan 40% (b/v) yang masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Kontrol positif yang digunakan berupa teh hitam, sedangkan kontrol negatif yang digunakan dalam bentuk akuades steril. Metode difusi sumuran merupakan salah satu metode yang digunakan dalam pengujian antibakteri untuk menghitung diameter zona hambat. Fermentasi kombucha bunga telang mempunyai aktivitas sebagai antibakteri dalam spektrum luas. Hal tersebut diindikasikan adanya potensi dalam mencegah pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Pseudomonas aeruginosa, dan Escherichia coli. Kombucha bunga telang pada konsentrasi gula tropicanaslim sebesar 40% memiliki aktivitas antibakteri tertinggi, sehingga konsentrasi gula tropicanaslim tersebut berpotensi sebagai inovasi terkini pada produk bioteknologi fermentasi dalam menunjang aspek kesehatan.
{"title":"Pengaruh Metode Bioteknologi Fermentasi Kombucha Bunga Telang (Clitoria Ternateaa L) Sebagai Antibakteri Gram Positif-Negatif Berdasarkan Konsentrasi Gula Tropicanaslim Yang Berbeda-Beda","authors":"Firman Rezaldi, Heny Sasmita, Ucu Wandi Somantri, Yuliana Kolo, Meliyawati","doi":"10.36760/jp.v4i1.373","DOIUrl":"https://doi.org/10.36760/jp.v4i1.373","url":null,"abstract":"Kombucha bunga telang gula tropicanaslim merupakan salah satu minuman fermentasi probiotik yang diproduksi melalui konsorsium bakteri dan ragi dengan substrat gula tropicanaslim. Bahan baku pembuatan kombucha dalam penelitian ini adalah berupa rebusan bunga telang dimana sampel yang digunakan adalah bunga telang yang berasal dari desa Pekuncen Cilegon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri kombucha bunga telang pada konsentrasi gula tropicanaslim yang berbeda-beda. Konsentrasi gula tropicanaslim yang digun akan dalam penelitian ini adalah 20%, 30%, dan 40% (b/v) yang masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Kontrol positif yang digunakan berupa teh hitam, sedangkan kontrol negatif yang digunakan dalam bentuk akuades steril. Metode difusi sumuran merupakan salah satu metode yang digunakan dalam pengujian antibakteri untuk menghitung diameter zona hambat. Fermentasi kombucha bunga telang mempunyai aktivitas sebagai antibakteri dalam spektrum luas. Hal tersebut diindikasikan adanya potensi dalam mencegah pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Pseudomonas aeruginosa, dan Escherichia coli. Kombucha bunga telang pada konsentrasi gula tropicanaslim sebesar 40% memiliki aktivitas antibakteri tertinggi, sehingga konsentrasi gula tropicanaslim tersebut berpotensi sebagai inovasi terkini pada produk bioteknologi fermentasi dalam menunjang aspek kesehatan.","PeriodicalId":125640,"journal":{"name":"Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131033837","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ekstrak kulit manggis dan squalen terbukti sebagai antioksidan. Untuk mempermudah penggunaan kandungan senyawa tersebut maka pada penelitian ini dibuat dalam sediaan krim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi optimum tween 80 dan PEG 400 yang digunakan sebagai emulgator dan mengetahui sifat fisik sediaan krim ekstrak kulit manggis dan squalen serta mengetahui daya antioksidan dengan senyawa uji DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazin). Tiga Formula krim dengan perbandingan Tween 80 : PEG 400 sebagai berikut: F1 (6:0), F2 (3:3) F3 (0:6). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa komposisi formulasi krim ekstrak kulit manggis dan squalen optimum pada formulasi 2. Hasil uji sifat fisik krim ekstrak kulit manggis dan squalen memiliki uji organoleptis berbentuk semi padat, berwarna coklat muda, berbau jeruk purut dan tekstur lembut, homogen, pH 6, uji daya sebar 28,06 cm2, uji daya lekat 2,46 detik, uji proteksi baik, dan uji viskositas 25.000 cp. Aktifitas antioksidan dengan hasil nilai IC50 krim ekstrak kulit manggis dan squalen lebih tinggi dibandingkan ekstrak kulit manggis.
{"title":"Optimasi Formulasi Krim Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) dan Squalen Sebagai Antioksidan","authors":"Septiana Indratmoko, Nifty Yuliani Sutrisno, Elisa Issusilaningtyas","doi":"10.36760/jp.v4i1.393","DOIUrl":"https://doi.org/10.36760/jp.v4i1.393","url":null,"abstract":"Ekstrak kulit manggis dan squalen terbukti sebagai antioksidan. Untuk mempermudah penggunaan kandungan senyawa tersebut maka pada penelitian ini dibuat dalam sediaan krim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi optimum tween 80 dan PEG 400 yang digunakan sebagai emulgator dan mengetahui sifat fisik sediaan krim ekstrak kulit manggis dan squalen serta mengetahui daya antioksidan dengan senyawa uji DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazin). Tiga Formula krim dengan perbandingan Tween 80 : PEG 400 sebagai berikut: F1 (6:0), F2 (3:3) F3 (0:6). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa komposisi formulasi krim ekstrak kulit manggis dan squalen optimum pada formulasi 2. Hasil uji sifat fisik krim ekstrak kulit manggis dan squalen memiliki uji organoleptis berbentuk semi padat, berwarna coklat muda, berbau jeruk purut dan tekstur lembut, homogen, pH 6, uji daya sebar 28,06 cm2, uji daya lekat 2,46 detik, uji proteksi baik, dan uji viskositas 25.000 cp. Aktifitas antioksidan dengan hasil nilai IC50 krim ekstrak kulit manggis dan squalen lebih tinggi dibandingkan ekstrak kulit manggis.","PeriodicalId":125640,"journal":{"name":"Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114349463","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Diabetes mellitus menjadi masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Selain antidiabetika oral, pasien diabetes mellitus tipe 2 ini juga banyak menggunakan obat herbal sebagai obat komplementer alternatif penyembuhan. Flavonoid yang terkandung di dalam daun salam merupakan salah satu golongan senyawa yang dapat menurunkan kadar glukosa darah.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh air rebusan daun salam (Syzygium polyanthum) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit (Mus musculus L.) yang hiperglikemia. Hewan percobaan dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok 1 adalah kelompok kontrol normal, yaitu hewan yang tidak diberi perlakuan apapun, kelompok 2 adalah kelompok kontrol negatif, yaitu hewan yang diberi induksi glukosa namun tidak diberi air rebusan daun salam, kelompok 3 adalah kelompok hewan hasil induksi glukosa dan diberi air rebusan daun salam 0,2 ml/20 gBB, kelompok 4 adalah kelompok hewan hasil induksi glukosa dan diberi air rebusan daun salam 0,4 ml/20 gBB. Kadar glukosa darah mencit setelah perlakuan selama 7 hari kelompok 1 97,8 mg/dl, kelompok 2 265,4 mg/dl, kelompok 3 204,5 mgdl, dan kelompok 4 164,7 mg/dl. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian air rebusan daun salam (Syzygium polyanthum) selama 7 hari dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit meskipun penurunannya tidak sebanding dengan kadar normal.
{"title":"UJI ANTIHIPERGLIKEMIA REBUSAN DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) PADA MENCIT YANG DIINDUKSI GLUKOSA","authors":"Vidya Kartikaningrum","doi":"10.36760/jp.v4i1.374","DOIUrl":"https://doi.org/10.36760/jp.v4i1.374","url":null,"abstract":"Diabetes mellitus menjadi masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Selain antidiabetika oral, pasien diabetes mellitus tipe 2 ini juga banyak menggunakan obat herbal sebagai obat komplementer alternatif penyembuhan. Flavonoid yang terkandung di dalam daun salam merupakan salah satu golongan senyawa yang dapat menurunkan kadar glukosa darah.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh air rebusan daun salam (Syzygium polyanthum) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit (Mus musculus L.) yang hiperglikemia. Hewan percobaan dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok 1 adalah kelompok kontrol normal, yaitu hewan yang tidak diberi perlakuan apapun, kelompok 2 adalah kelompok kontrol negatif, yaitu hewan yang diberi induksi glukosa namun tidak diberi air rebusan daun salam, kelompok 3 adalah kelompok hewan hasil induksi glukosa dan diberi air rebusan daun salam 0,2 ml/20 gBB, kelompok 4 adalah kelompok hewan hasil induksi glukosa dan diberi air rebusan daun salam 0,4 ml/20 gBB. Kadar glukosa darah mencit setelah perlakuan selama 7 hari kelompok 1 97,8 mg/dl, kelompok 2 265,4 mg/dl, kelompok 3 204,5 mgdl, dan kelompok 4 164,7 mg/dl. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian air rebusan daun salam (Syzygium polyanthum) selama 7 hari dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit meskipun penurunannya tidak sebanding dengan kadar normal.","PeriodicalId":125640,"journal":{"name":"Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132576379","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Daun Kunyit (Curcuma domestica Val.) mengandung senyawa alkaloid, steroid, triterpenoid, tanin, dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi yang baik pada pembuatan Krim Ekstrak Daun Kunyit (Curcuma domestica Val.) dan aktivitas antibakteri pada formula. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan variasi konsentrasi Ekstrak Daun Kunyit (Curcuma domestica Val.) yaitu F1 (40 %), F2 (60 %), dan F3 (80 %). Karakteristik fisik yang diamati berupa organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, dan tipe krim. Hasil uji organoleptis F1, F2 dan F3 krim bau khas kunyit, krim berbentuk semisolid, tekstur halus, krim berwarna hijau (F1), hijau pekat (F2), hijau hijau kehitaman (F3), pada uji homogenitas krim semua formulasi (F1, F2, F3), bersifat homogen, pada uji pH semua formulasi hasil pH 6. Pada uji viskositas semua formulasi sesuai dengan standar viskositas, sedangkan pada uji daya sebar krim formulasi terbaik pada F1, akan tetapi pada F3 tidak memenuhi standar daya sebar yang baik dan pada uji daya lekat krim formulasi terbaik ditunjukan pada F3. Serta pada uji tipe krim hasilnya yaitu minyak dalam air (M/A). Hasil pengujian antibakteri sediaan krim terdapat aktivitas antibakteri hasil diameter zona hambat bakteri pada F1 (15 mm), F2 (18 mm) dan F3 (19 mm).
{"title":"FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN KUNYIT (Curcuma domestica Val) TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 25923","authors":"Asep Nurrahman, Rini Susanti, Tatang Tajudin","doi":"10.36760/jp.v4i1.383","DOIUrl":"https://doi.org/10.36760/jp.v4i1.383","url":null,"abstract":"Daun Kunyit (Curcuma domestica Val.) mengandung senyawa alkaloid, steroid, triterpenoid, tanin, dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi yang baik pada pembuatan Krim Ekstrak Daun Kunyit (Curcuma domestica Val.) dan aktivitas antibakteri pada formula. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan variasi konsentrasi Ekstrak Daun Kunyit (Curcuma domestica Val.) yaitu F1 (40 %), F2 (60 %), dan F3 (80 %). Karakteristik fisik yang diamati berupa organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, dan tipe krim. Hasil uji organoleptis F1, F2 dan F3 krim bau khas kunyit, krim berbentuk semisolid, tekstur halus, krim berwarna hijau (F1), hijau pekat (F2), hijau hijau kehitaman (F3), pada uji homogenitas krim semua formulasi (F1, F2, F3), bersifat homogen, pada uji pH semua formulasi hasil pH 6. Pada uji viskositas semua formulasi sesuai dengan standar viskositas, sedangkan pada uji daya sebar krim formulasi terbaik pada F1, akan tetapi pada F3 tidak memenuhi standar daya sebar yang baik dan pada uji daya lekat krim formulasi terbaik ditunjukan pada F3. Serta pada uji tipe krim hasilnya yaitu minyak dalam air (M/A). Hasil pengujian antibakteri sediaan krim terdapat aktivitas antibakteri hasil diameter zona hambat bakteri pada F1 (15 mm), F2 (18 mm) dan F3 (19 mm).","PeriodicalId":125640,"journal":{"name":"Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"166 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134222662","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penyakit ginjal kronik (PGK) saat ini merupakan masalah kesehatan yang penting mengingat insidennya yang meningkat. Di Indonesia, diperkirakan jumlahnya 100 penderita per satu juta penduduk dalam setahun. Kreatinin adalah produk akhir dari metabolisme kreatin. Kreatinin terutama disintesis oleh hati, teRdapat hampir semuanya dalam otot rangka yang terikat secara reversible dengan fosfat dalam bentuk fosfokreatin atau keratinfosfa, yakni senyawa penyimpan energi. Pemeriksaan kreatinin dalam darah merupakan salah satu parameter penting untuk mengetahui fungsi ginjal. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Pemeriksaan kadar kreatinin dengan menggunakan metode fotometri. semua sampel yang diuji diperoleh hasil dibawah nilai normal yaitu 0.6 – 1.3 mg/dL. Ginjal memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, mempertahankan keseimbangan cairan dan zat-zat lain dalam tubuh. Ginjal mengeluarkan sisa- sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum, kreatinin, dan amoniak.
{"title":"Profil Kreatinin Untuk Skrining Penyakit Ginjal Kronis (PGK) Pada Karyawan Stikes Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap","authors":"Dini Puspodewi, I. Faizal, D. Kusumawati","doi":"10.36760/jp.v3i2.330","DOIUrl":"https://doi.org/10.36760/jp.v3i2.330","url":null,"abstract":"Penyakit ginjal kronik (PGK) saat ini merupakan masalah kesehatan yang penting mengingat insidennya yang meningkat. Di Indonesia, diperkirakan jumlahnya 100 penderita per satu juta penduduk dalam setahun. Kreatinin adalah produk akhir dari metabolisme kreatin. Kreatinin terutama disintesis oleh hati, teRdapat hampir semuanya dalam otot rangka yang terikat secara reversible dengan fosfat dalam bentuk fosfokreatin atau keratinfosfa, yakni senyawa penyimpan energi. Pemeriksaan kreatinin dalam darah merupakan salah satu parameter penting untuk mengetahui fungsi ginjal. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Pemeriksaan kadar kreatinin dengan menggunakan metode fotometri. semua sampel yang diuji diperoleh hasil dibawah nilai normal yaitu 0.6 – 1.3 mg/dL. Ginjal memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, mempertahankan keseimbangan cairan dan zat-zat lain dalam tubuh. Ginjal mengeluarkan sisa- sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum, kreatinin, dan amoniak.","PeriodicalId":125640,"journal":{"name":"Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129996597","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jumlah penderita pasien HIV/AIDS tiap tahun dilaporkan menunjukan trend yang meningkat disertai dengan kompleksitas dari terapi, menjadikan pengatasan penyakit ini memerlukan perhatian khusus terutama pada pengobatanya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat profil terapi yang menggunakan antiretroviral (ARV) beserta parameter nilai Viral Load (VL) pada pasien HIV/AIDS di Puskesmas. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif non eksperimental, dengan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif, menggunakan data rekam medik pasien bulan Januari-Desember 2019. Jumlah sampel pasien yang akan digunakan adalah menggunakan pendekatan purposive sampling yaitu menggunakan semua pasien terdiagnosis positif HIV di Puskesmas “X” Distrik Cilacap yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan karakteristik jumalah sampel sebanyak 41 orang terdiri dari pasien laki-laki sebanyak 34 pasiendan pasien wanita senayak 7 pasien. dan kelompok umur terbanyak adalah 20-29 tahun (37%). Golongan obat ARV yang digunakan adalah Nucleoside/Nucleotide Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTI) dan NonNucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NNRTI), dengan kombinasi obat ARV terbanyak adalah kombinasi lini pertama zidovudine + lamivudine + nevirapine (69%). Data profil pengobatan ARV menunjukan adalah 100% sesuai mengggunakan lini pertama, dengan penggunaan terbanyak zidovudine + lamivudine + nevirapine dan hasil pemeriksaan nilai viral load yang terdeteksi sebesar 9.75% dengan nilai 40 copies/ml.
{"title":"Profil Terapi Antiretoviral (ARV) Beserta Nilai Parameter Viral Load (Vl) Pada Pasien Hiv/Aids Di Puskesmas “X” Distrik Cilacap","authors":"Denih Agus Setia Permana, I. Faizal, DM Ningrum","doi":"10.36760/jp.v3i2.350","DOIUrl":"https://doi.org/10.36760/jp.v3i2.350","url":null,"abstract":"Jumlah penderita pasien HIV/AIDS tiap tahun dilaporkan menunjukan trend yang meningkat disertai dengan kompleksitas dari terapi, menjadikan pengatasan penyakit ini memerlukan perhatian khusus terutama pada pengobatanya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat profil terapi yang menggunakan antiretroviral (ARV) beserta parameter nilai Viral Load (VL) pada pasien HIV/AIDS di Puskesmas. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif non eksperimental, dengan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif, menggunakan data rekam medik pasien bulan Januari-Desember 2019. Jumlah sampel pasien yang akan digunakan adalah menggunakan pendekatan purposive sampling yaitu menggunakan semua pasien terdiagnosis positif HIV di Puskesmas “X” Distrik Cilacap yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan karakteristik jumalah sampel sebanyak 41 orang terdiri dari pasien laki-laki sebanyak 34 pasiendan pasien wanita senayak 7 pasien. dan kelompok umur terbanyak adalah 20-29 tahun (37%). Golongan obat ARV yang digunakan adalah Nucleoside/Nucleotide Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTI) dan NonNucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NNRTI), dengan kombinasi obat ARV terbanyak adalah kombinasi lini pertama zidovudine + lamivudine + nevirapine (69%). Data profil pengobatan ARV menunjukan adalah 100% sesuai mengggunakan lini pertama, dengan penggunaan terbanyak zidovudine + lamivudine + nevirapine dan hasil pemeriksaan nilai viral load yang terdeteksi sebesar 9.75% dengan nilai 40 copies/ml. \u0000 ","PeriodicalId":125640,"journal":{"name":"Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123713468","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}