Zukhrufina Muthiah Nabilah, T. Widiastuti, Ayu Nissa Ainni
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang diakibatkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Indonesia termasuk dalam 3 daftar negara dengan kasus tuberkulosis tertinggi di dunia yang mencapai 9,2% kasus dan di Jawa Tengah khususnya di Kabupaten Kebumen pada tahun 2022 ditemukan lebih dari 500 kasus tuberkulosis. Menurut Setiawan (2015) salah satu faktor kegagalan terapi tuberkulosis di wilayah Kabupaten Kebumen adalah munculnya efek samping obat anti tuberkulosis (OAT) yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan minum obat, efek samping obat anti tuberkulosis dan hubungan antara efek samping obat anti tuberkulosis dengan kepatuhan minum obat. Penelitian ini merupakan penelitian prospektif dengan metode observasional cross-sectional yang bersifat deskriptif korelatif menggunakan data dari kuesioner. Hasil dari penelitian ini yaitu sebanyak 59 pasien patuh (98,3%) dan 1 pasien tidak patuh (1,7%). Efek samping ringan yang dirasakan oleh seluruh pasien berupa air seni menjadi kemerahan (100%) sedangkan efek samping berat yang paling banyak dirasakan adalah kemerahan di kulit dirasakan oleh 5 pasien (8,3%). Tidak ada hubungan yang signifikan antara efek samping obat anti tuberkulosis dengan kepatuhan minum obat dilihat dari nilai p-value sebesar 0,737>0,05.
{"title":"Hubungan Kejadian Efek Samping Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberkulosis Di Puskesmas Kuwarasan Kabupaten Kebumen Tahun 2023","authors":"Zukhrufina Muthiah Nabilah, T. Widiastuti, Ayu Nissa Ainni","doi":"10.36760/jp.v6i2.649","DOIUrl":"https://doi.org/10.36760/jp.v6i2.649","url":null,"abstract":"Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang diakibatkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Indonesia termasuk dalam 3 daftar negara dengan kasus tuberkulosis tertinggi di dunia yang mencapai 9,2% kasus dan di Jawa Tengah khususnya di Kabupaten Kebumen pada tahun 2022 ditemukan lebih dari 500 kasus tuberkulosis. Menurut Setiawan (2015) salah satu faktor kegagalan terapi tuberkulosis di wilayah Kabupaten Kebumen adalah munculnya efek samping obat anti tuberkulosis (OAT) yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan minum obat, efek samping obat anti tuberkulosis dan hubungan antara efek samping obat anti tuberkulosis dengan kepatuhan minum obat. Penelitian ini merupakan penelitian prospektif dengan metode observasional cross-sectional yang bersifat deskriptif korelatif menggunakan data dari kuesioner. Hasil dari penelitian ini yaitu sebanyak 59 pasien patuh (98,3%) dan 1 pasien tidak patuh (1,7%). Efek samping ringan yang dirasakan oleh seluruh pasien berupa air seni menjadi kemerahan (100%) sedangkan efek samping berat yang paling banyak dirasakan adalah kemerahan di kulit dirasakan oleh 5 pasien (8,3%). Tidak ada hubungan yang signifikan antara efek samping obat anti tuberkulosis dengan kepatuhan minum obat dilihat dari nilai p-value sebesar 0,737>0,05.","PeriodicalId":125640,"journal":{"name":"Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"314 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140233070","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Diabetes Melitus (DM) tipe 2 adalah penyakit kronik yang terjadi karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Salah satu komplikasi kronis pada DM adalah ulkus diabetik. Ulkus diabetik adalah keadaan ditemukannya infeksi, tukak dan atau destruksi ke jaringan kulit yang paling dalam di kaki pada pasien. Kejadian ulkus diabetik meningkatkan jumlah leukosit dan jumlah neutrofil pada pasien DM karena leukosit berperan dalam sistem pertahanan tubuh sedangkan neutrofil absolut dapat mengindikasi adanya infeksi dan inflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan perbedaan jumlah leukosit dan jumlah neutrofil absolut pada pasien DM tipe 2 dengan dan tanpa ulkus diabetik di Rumah Sakit Islam Fatimah Cilacap. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik di ambil dari SIM RS periode Januari-Juni 2022. Total sampel adalah 205 pasien yang terdiri dari 152 subyek DM tipe 2 tanpa ulkus diabetik dan 53 subyek DM dengan ulkus diabetik. Sampel merupakan pasien RSI Fatimah Cilacap yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Analisis yang digunakan adalah uji Mann-Whitney. Hasil rerata jumlah leukosit dan neutrofil absolut pada pasien DM tipe 2 tanpa ulkus adalah 8,91 μl.dan 6,49 μl. Rerata jumlah leukosit dan neutrofil absolut pada pasien DM tipe 2 dengan ulkus adalah 14,45 μl. dan 11,76 μl. Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan jumlah leukosit dan neutrofil absolut pada pasien DM tipe 2 dengan dan tanpa ulkus diabetik.
{"title":"Perbedaan Jumlah Leukosit Dan Neutrofil Absolut Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Dan Tanpa Ulkus Diabetik Di Rumah Sakit Islam Fatimah Cilacap","authors":"Fajar Nugraheni, Dini Puspodewi, Akhmad Mubarok","doi":"10.36760/jp.v6i2.612","DOIUrl":"https://doi.org/10.36760/jp.v6i2.612","url":null,"abstract":"Diabetes Melitus (DM) tipe 2 adalah penyakit kronik yang terjadi karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Salah satu komplikasi kronis pada DM adalah ulkus diabetik. Ulkus diabetik adalah keadaan ditemukannya infeksi, tukak dan atau destruksi ke jaringan kulit yang paling dalam di kaki pada pasien. Kejadian ulkus diabetik meningkatkan jumlah leukosit dan jumlah neutrofil pada pasien DM karena leukosit berperan dalam sistem pertahanan tubuh sedangkan neutrofil absolut dapat mengindikasi adanya infeksi dan inflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan perbedaan jumlah leukosit dan jumlah neutrofil absolut pada pasien DM tipe 2 dengan dan tanpa ulkus diabetik di Rumah Sakit Islam Fatimah Cilacap. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik di ambil dari SIM RS periode Januari-Juni 2022. Total sampel adalah 205 pasien yang terdiri dari 152 subyek DM tipe 2 tanpa ulkus diabetik dan 53 subyek DM dengan ulkus diabetik. Sampel merupakan pasien RSI Fatimah Cilacap yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Analisis yang digunakan adalah uji Mann-Whitney. Hasil rerata jumlah leukosit dan neutrofil absolut pada pasien DM tipe 2 tanpa ulkus adalah 8,91 μl.dan 6,49 μl. Rerata jumlah leukosit dan neutrofil absolut pada pasien DM tipe 2 dengan ulkus adalah 14,45 μl. dan 11,76 μl. Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan jumlah leukosit dan neutrofil absolut pada pasien DM tipe 2 dengan dan tanpa ulkus diabetik.","PeriodicalId":125640,"journal":{"name":"Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"1 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139957877","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Solihatul Ma'rifah, Ira Pangesti, Imam Agus Faizal
Penyakit tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan utama yang menjadi tantangan dunia. Salah satu tantangan kita terhadap penanggulangan TB dalam beberapa tahun belakangan ini adalah penyebaran TB resisten obat yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (MTB) yang resisten terhadap Rifampisin (RIF) dan Isoniazid (INH). Multi Drug Resistant Tuberculosis (TB MDR) pada dasarnya adalah suatu fenomena yang merupakan dampak dari perbuatan manusia yang kebanyakan terjadi karena pengobatan TB yang tidak adekuat maupun juga dapat disebabkan karena penularan langsung. Penyakit Tuberkulosis paru merupakan suatu infeksi kronis pada jaringan paru yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Setiap kondisi penyakit yang berhubungan dengan peradangan, dan yang berlangsung lebih dari 1 atau 2 bulan, dapat menyebabkan anemia kronis. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui pengaruh pengobatan TB MDR terhadap kadar hemoglobin dan hematokrit pada pasien TB MDR sebelum dan sesudah pengobatan di RSUD Cilacap. Jenis penelitian cross sectional menggunakan pendekatan analitik dengan rancangan komparatif Data yang digunakan berupa data sekunder pengobatan TB MDR terhadap kadar hemoglobin dan hematokrit yang dia ambil di RSUD Cilacap dalam jangka waktu bulan Januari 2020 -Desember 2022 sebanyak 26 sampel pasien. Hasil dari penelitian ini adalah tidak ada penurunan kadar hemoglobin dan hematokrit pada pasien TB MDR sebelum dan sesudah pengobatan.
{"title":"Pengaruh Pengobatan Multi Drug Resistant Tuberculosis (TBMDR) Terhadap Kadar Hemoglobin Dan Hematokrit Di RSUD Cilacap Pada Januari 2020 Sampai Desember 2022","authors":"Solihatul Ma'rifah, Ira Pangesti, Imam Agus Faizal","doi":"10.36760/jp.v6i2.609","DOIUrl":"https://doi.org/10.36760/jp.v6i2.609","url":null,"abstract":"Penyakit tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan utama yang menjadi tantangan dunia. Salah satu tantangan kita terhadap penanggulangan TB dalam beberapa tahun belakangan ini adalah penyebaran TB resisten obat yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (MTB) yang resisten terhadap Rifampisin (RIF) dan Isoniazid (INH). Multi Drug Resistant Tuberculosis (TB MDR) pada dasarnya adalah suatu fenomena yang merupakan dampak dari perbuatan manusia yang kebanyakan terjadi karena pengobatan TB yang tidak adekuat maupun juga dapat disebabkan karena penularan langsung. Penyakit Tuberkulosis paru merupakan suatu infeksi kronis pada jaringan paru yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Setiap kondisi penyakit yang berhubungan dengan peradangan, dan yang berlangsung lebih dari 1 atau 2 bulan, dapat menyebabkan anemia kronis. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui pengaruh pengobatan TB MDR terhadap kadar hemoglobin dan hematokrit pada pasien TB MDR sebelum dan sesudah pengobatan di RSUD Cilacap. Jenis penelitian cross sectional menggunakan pendekatan analitik dengan rancangan komparatif Data yang digunakan berupa data sekunder pengobatan TB MDR terhadap kadar hemoglobin dan hematokrit yang dia ambil di RSUD Cilacap dalam jangka waktu bulan Januari 2020 -Desember 2022 sebanyak 26 sampel pasien. Hasil dari penelitian ini adalah tidak ada penurunan kadar hemoglobin dan hematokrit pada pasien TB MDR sebelum dan sesudah pengobatan.","PeriodicalId":125640,"journal":{"name":"Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"32 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139775965","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular dengan angka kematian sebesar 34per 100.000 penduduk atau atau setara dengan 11 kematian/jam dan merupakansalah satu ancaman yang mematikan yang disebabkan oleh bakteriMycrobacterium tuberculosis. Salah satu pengendalian TB Paru adalah mampumendeteksi kasus TB secara dini. Saat ini pemeriksaan Mikroskopis BTA (BakteriTehan Asam) yang banyak digunakan masih memiliki kelemahan dalammendeteksi yang efektif. Perkembangan teknologi telah mampu mendeteksiTuberkulosis (TB) dengan pemeriksaan TCM (Tes Cepat Molekuler) GeneXpert®MTB/RIF. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat perbedaan hasilpemeriksaan Tuberkulosis (TB) metode Mikroskopis dibandingkan dengan hasilpemeriksaan TCM (Tes Cepat Molekuler) GeneXpert® MTB/RIF berdasarkanuji deoxyribonucleic acid (DNA) untuk mendeteksi bakteri Tuberkulosis (TB).Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analitikeksperimental dengan pendekatan cross-sectional. Sampel pada penelitian inisebanyak 30 sampel diambil secara kuota sampling. Sampel diperiksamenggunakan metode Mikroskopis dan TCM. Dari hasil penelitian menunjukkantidak ada perbedaan interpretasi hasil pemeriksaan Bakteri Tahan Asam metodeMikroskopis dengan TCM (Tes Cepat Molekuler) GeneXpert® MTB/RIF, adaperbedaan hasil mikroskopis berdasar Konsistensi sampel.
{"title":"Perbedaan Interpretasi Hasil Bakteri Tahan Asam Berdasarkan Faktor yang Mempengaruhi Pemeriksaan di Puskesmas Bandar Lampung","authors":"Aprilia Sari, Yusianti Silviani","doi":"10.36760/jp.v6i2.611","DOIUrl":"https://doi.org/10.36760/jp.v6i2.611","url":null,"abstract":"Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular dengan angka kematian sebesar 34per 100.000 penduduk atau atau setara dengan 11 kematian/jam dan merupakansalah satu ancaman yang mematikan yang disebabkan oleh bakteriMycrobacterium tuberculosis. Salah satu pengendalian TB Paru adalah mampumendeteksi kasus TB secara dini. Saat ini pemeriksaan Mikroskopis BTA (BakteriTehan Asam) yang banyak digunakan masih memiliki kelemahan dalammendeteksi yang efektif. Perkembangan teknologi telah mampu mendeteksiTuberkulosis (TB) dengan pemeriksaan TCM (Tes Cepat Molekuler) GeneXpert®MTB/RIF. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat perbedaan hasilpemeriksaan Tuberkulosis (TB) metode Mikroskopis dibandingkan dengan hasilpemeriksaan TCM (Tes Cepat Molekuler) GeneXpert® MTB/RIF berdasarkanuji deoxyribonucleic acid (DNA) untuk mendeteksi bakteri Tuberkulosis (TB).Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analitikeksperimental dengan pendekatan cross-sectional. Sampel pada penelitian inisebanyak 30 sampel diambil secara kuota sampling. Sampel diperiksamenggunakan metode Mikroskopis dan TCM. Dari hasil penelitian menunjukkantidak ada perbedaan interpretasi hasil pemeriksaan Bakteri Tahan Asam metodeMikroskopis dengan TCM (Tes Cepat Molekuler) GeneXpert® MTB/RIF, adaperbedaan hasil mikroskopis berdasar Konsistensi sampel.","PeriodicalId":125640,"journal":{"name":"Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"58 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139842065","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wahyu Aji Suhada, Akhmad Mubarok, Yusuf Eko Nugroho
Seseorang dengan penyakit penyerta atau komorbid seperti diabetes melitus mempunyai risiko lebih besar tertular virus selama terjadinya wabah COVID-19. Kadar IL-6 dapat meningkat sampai ribuan kali lipat ketika mengalami stres seluler serta membantu dalam mengkoordinasikan respon terhadap disregulasi homeostasis jaringan. IL-6 digunakan sebagai prediktor prognosis pasien COVID-19 terkonfirmasi. Peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaah hasil pemeriksaan IL-6 pada pasien COVID-19 dengan Diabetes Melitus dan tanpa Diabetes Melitus. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di RSUD Cilacap dengan populasi sampel yaitu data pasien COVID-19 yang dilakukan pemeriksaan IL-6. Data dianalisis dengan menggunakan uji normalitas Kolmogorov-smirnof. Dan dilanjutkan dengan uji T-Test. Hasil IL-6 pada pasien COVID dengan DM tertinggi yaitu 5000 COI, sedangkan tanpa DM tertinggi 72,6 COI. Ada perbedaan hasil IL-6 pada pasien COVID-19 dengan DM dan tanpa DM dimana hasil IL-6 pasien COVID-19 dengan DM lebih tinggi.
{"title":"Perbandingan Hasil IL-6 Pada Pasien Covid-19 Dengan Diabetes Melitus Dan Tanpa Diabetes Melitus","authors":"Wahyu Aji Suhada, Akhmad Mubarok, Yusuf Eko Nugroho","doi":"10.36760/jp.v6i2.613","DOIUrl":"https://doi.org/10.36760/jp.v6i2.613","url":null,"abstract":"Seseorang dengan penyakit penyerta atau komorbid seperti diabetes melitus mempunyai risiko lebih besar tertular virus selama terjadinya wabah COVID-19. Kadar IL-6 dapat meningkat sampai ribuan kali lipat ketika mengalami stres seluler serta membantu dalam mengkoordinasikan respon terhadap disregulasi homeostasis jaringan. IL-6 digunakan sebagai prediktor prognosis pasien COVID-19 terkonfirmasi. Peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaah hasil pemeriksaan IL-6 pada pasien COVID-19 dengan Diabetes Melitus dan tanpa Diabetes Melitus. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di RSUD Cilacap dengan populasi sampel yaitu data pasien COVID-19 yang dilakukan pemeriksaan IL-6. Data dianalisis dengan menggunakan uji normalitas Kolmogorov-smirnof. Dan dilanjutkan dengan uji T-Test. Hasil IL-6 pada pasien COVID dengan DM tertinggi yaitu 5000 COI, sedangkan tanpa DM tertinggi 72,6 COI. Ada perbedaan hasil IL-6 pada pasien COVID-19 dengan DM dan tanpa DM dimana hasil IL-6 pasien COVID-19 dengan DM lebih tinggi.","PeriodicalId":125640,"journal":{"name":"Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"84 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139843950","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Afrida Chesarani Agustin, Yusuf Eko Nugroho, Ira Pangesti
DBD tersebar luas di daerah tropis dan sering menimbulklan kejadian luar biasa (KLB). Angka kejadian penyakit DBD yang terus meningkat dapat menjadi ancaman besar pada kesehatan masyarakat, hal ini dapat meningkatkan angka rawat inap di rumah sakit. Menurut data BPS Jateng pada 2021 di dapatkan angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk Kabupaten Cilacap tertinggi di Provinsi Jawa Tengah sebesar 36,10. Kriteria laboratoris untuk dengue yaitu trombositopenia dan leukopenia serta didukung dengan IgG dan IgM positif pada tes serologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan jumlah trombosit dan leukosit pada pasien dewasa dengan DBD terhadap lama rawat inap. Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek pada penelitian ini dipilih menggunakan random sampling pada pasien dewasa dengan DBD di RSI Fatimah Cilacap bulan Februari-Maret 2022 didapatkan 64 subjek pasien rawat inap dewasa. Berdasarkan analisis bivariat dengan SPSS 25.0 didapatkan hasil terdapat hubungan antara jumlah trombosit dan leukosit terhadap lama rawat inap pasien DBD dewasa dengan nilai signifikansi p=0,020 untuk variabel jumlah trombosit, dan didapatkan nilai signifikansi sebesar p=0,001untuk variabel jumlah leukosit. Jumlah trombosit dan leukosit memiliki hubungann terhadap lama rawat inap pada pasien dewasa dengan DBD di RSI Fatimah Cilacap bulan Februari-Maret 2022.
{"title":"Hubungan Jumlah Trombosit Dan Leukosit Pada Pasien Dewasa Dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) Terhadap Lama Rawat Inap Di Rsi Fatimah Cilacap Bulan Februari-Maret 2022","authors":"Afrida Chesarani Agustin, Yusuf Eko Nugroho, Ira Pangesti","doi":"10.36760/jp.v6i2.602","DOIUrl":"https://doi.org/10.36760/jp.v6i2.602","url":null,"abstract":"DBD tersebar luas di daerah tropis dan sering menimbulklan kejadian luar biasa (KLB). Angka kejadian penyakit DBD yang terus meningkat dapat menjadi ancaman besar pada kesehatan masyarakat, hal ini dapat meningkatkan angka rawat inap di rumah sakit. Menurut data BPS Jateng pada 2021 di dapatkan angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk Kabupaten Cilacap tertinggi di Provinsi Jawa Tengah sebesar 36,10. Kriteria laboratoris untuk dengue yaitu trombositopenia dan leukopenia serta didukung dengan IgG dan IgM positif pada tes serologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan jumlah trombosit dan leukosit pada pasien dewasa dengan DBD terhadap lama rawat inap. Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek pada penelitian ini dipilih menggunakan random sampling pada pasien dewasa dengan DBD di RSI Fatimah Cilacap bulan Februari-Maret 2022 didapatkan 64 subjek pasien rawat inap dewasa. Berdasarkan analisis bivariat dengan SPSS 25.0 didapatkan hasil terdapat hubungan antara jumlah trombosit dan leukosit terhadap lama rawat inap pasien DBD dewasa dengan nilai signifikansi p=0,020 untuk variabel jumlah trombosit, dan didapatkan nilai signifikansi sebesar p=0,001untuk variabel jumlah leukosit. Jumlah trombosit dan leukosit memiliki hubungann terhadap lama rawat inap pada pasien dewasa dengan DBD di RSI Fatimah Cilacap bulan Februari-Maret 2022.","PeriodicalId":125640,"journal":{"name":"Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"35 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139784264","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dian Mustika Dewi, Mika Tri Kumala Swandari, Tatang Tajudin
Pelayanan kefarmasian merupakan salah satu pelayanan yang berkaitan dengan informasi obat, khususnya dari tenaga kefarmasian untuk obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Kepuasan pasien merupakan hal yang penting karena kepuasan konsumen yang tinggi dapat menggambarkan PIO yang dilakukan oleh tenaga kefarmasian sudah baik dan cenderung membuat pasien lebih baik dalam mengkonsumsi obat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap pemberian informasi obat di apotek dengan menggunakan metode SERVQUAL yang membagi atas dimensi kehandalan, dimensi bukti fisik, dimensi daya tanggap, dimensi jaminan, dan dimensi empati. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 132 responden. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan software Excell. Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen yang datang ke Apotek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai dimensi kehandalan -0,02, nilai dimensi bukti fisik -0,09, nilai dimensi daya tanggap 0,13, nilai dimensi jaminan 0,07, dan nilai dimensi empati 0,51. Kesimpulan dari penelitian secara keseluruhan dimensi diperoleh nilai 0.12. Nilai ini menunjukkan bahwa konsumen lebih puas banding harapan dengan pelayanan informasi obat di Apotek Prembun
{"title":"Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Informasi Obat di Apotek Prembun Periode November 2022","authors":"Dian Mustika Dewi, Mika Tri Kumala Swandari, Tatang Tajudin","doi":"10.36760/jp.v6i2.577","DOIUrl":"https://doi.org/10.36760/jp.v6i2.577","url":null,"abstract":"Pelayanan kefarmasian merupakan salah satu pelayanan yang berkaitan dengan informasi obat, khususnya dari tenaga kefarmasian untuk obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Kepuasan pasien merupakan hal yang penting karena kepuasan konsumen yang tinggi dapat menggambarkan PIO yang dilakukan oleh tenaga kefarmasian sudah baik dan cenderung membuat pasien lebih baik dalam mengkonsumsi obat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap pemberian informasi obat di apotek dengan menggunakan metode SERVQUAL yang membagi atas dimensi kehandalan, dimensi bukti fisik, dimensi daya tanggap, dimensi jaminan, dan dimensi empati. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 132 responden. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan software Excell. Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen yang datang ke Apotek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai dimensi kehandalan -0,02, nilai dimensi bukti fisik -0,09, nilai dimensi daya tanggap 0,13, nilai dimensi jaminan 0,07, dan nilai dimensi empati 0,51. Kesimpulan dari penelitian secara keseluruhan dimensi diperoleh nilai 0.12. Nilai ini menunjukkan bahwa konsumen lebih puas banding harapan dengan pelayanan informasi obat di Apotek Prembun","PeriodicalId":125640,"journal":{"name":"Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"75 24","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139783766","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
N. Rahmawati, T. Rahayu, Naelaz Zukhruf Wakhidatul Kiromah
Kanker merupakan penyakit yang tidak menular dan menjadi bebankesehatan terbanyak di dunia. Pengobatan kanker mengakibatkanbanyak dampak efek samping yang tidak sama dan tidakmenyenangkan. Efek samping pengobatan kanker telah mendorongberbagai penelitian yang dilakukan untuk mencari alternatif barudalam pengobatan kanker yaitu berupa tanaman kulit melinjo merah(Gnetum genom L). Kulit Melinjo Merah (Gnetum genom L)mengandung komponen senyawa stilbenoid sebagai sitotoksik.Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui aktivitas sitotoksikpada ekstrak etil asetat kulit melinjo merah (Gnetum genom L)dengan nilai LC50 pada Artemia salina Leach. Penelitian ini diawalidengan standarisasi ekstrak yang terdiri dari kadar air, kadar abu total,dan kadar abu tidak larut asam, skrining fitokimia (uji alkaloid,flavonoid, tanin, saponin, dan KLT). Tahap selanjutnya dilakukan ujisitotoksik BSLT dengan menghitung nilai LC50. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa ekstrak etil asetat positif mengandung alkaloid,flavonoid, tanin, dan negatif mengandung saponin. Uji standarisasiekstrak etil asetat yaitu kadar air 8,16 %; kadar abu total 3,18%; kadarabu tidak larut asam 0,605%. Pada tingkat toksisitas ekstrak etil asetatKulit Melinjo Merah (Gnetum gnemon L) menunjukan sifat toksikdengan nilai LC50 58,39µg/mL.
癌症是一种非传染性疾病,也是世界上最大的健康负担。癌症治疗会产生许多不平等和令人不快的副作用。癌症治疗的副作用促使人们开展各种研究,以寻找癌症治疗的新替代品,即红美林乔皮植物(Gnetum genom L)。本研究的目的是确定红瓜蒌皮(Gnetum genom L)乙酸乙酯提取物对鲑鱼蒿(Artemia salina Leach)的半数致死浓度(LC50)的细胞毒性活性。研究首先对提取物进行了标准化,包括含水量、总灰分和酸不溶灰分含量,植物化学筛选(生物碱、黄酮、单宁、皂苷和 KLT 测试)。下一阶段是 BSLT 毒性试验,计算 LC50 值。结果表明,乙酸乙酯提取物对生物碱、黄酮类、单宁酸呈阳性反应,对皂甙呈阴性反应。乙酸乙酯提取物的标准化测试结果为:含水量 8.16%;总灰分含量 3.18%;酸不溶性灰分含量 0.605%。红美林乔皮(Gnetum gnemon L)乙酸乙酯提取物的毒性水平为半数致死浓度 58.39 微克/毫升。
{"title":"Uji Sitotoksik Ekstrak Etil Asetat Kulit Melinjo Merah (Gnetum Gnemon L) Terhadap Larva Udang Artemia Salina Leach Menggunakan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)","authors":"N. Rahmawati, T. Rahayu, Naelaz Zukhruf Wakhidatul Kiromah","doi":"10.36760/jp.v6i2.624","DOIUrl":"https://doi.org/10.36760/jp.v6i2.624","url":null,"abstract":"Kanker merupakan penyakit yang tidak menular dan menjadi bebankesehatan terbanyak di dunia. Pengobatan kanker mengakibatkanbanyak dampak efek samping yang tidak sama dan tidakmenyenangkan. Efek samping pengobatan kanker telah mendorongberbagai penelitian yang dilakukan untuk mencari alternatif barudalam pengobatan kanker yaitu berupa tanaman kulit melinjo merah(Gnetum genom L). Kulit Melinjo Merah (Gnetum genom L)mengandung komponen senyawa stilbenoid sebagai sitotoksik.Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui aktivitas sitotoksikpada ekstrak etil asetat kulit melinjo merah (Gnetum genom L)dengan nilai LC50 pada Artemia salina Leach. Penelitian ini diawalidengan standarisasi ekstrak yang terdiri dari kadar air, kadar abu total,dan kadar abu tidak larut asam, skrining fitokimia (uji alkaloid,flavonoid, tanin, saponin, dan KLT). Tahap selanjutnya dilakukan ujisitotoksik BSLT dengan menghitung nilai LC50. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa ekstrak etil asetat positif mengandung alkaloid,flavonoid, tanin, dan negatif mengandung saponin. Uji standarisasiekstrak etil asetat yaitu kadar air 8,16 %; kadar abu total 3,18%; kadarabu tidak larut asam 0,605%. Pada tingkat toksisitas ekstrak etil asetatKulit Melinjo Merah (Gnetum gnemon L) menunjukan sifat toksikdengan nilai LC50 58,39µg/mL.","PeriodicalId":125640,"journal":{"name":"Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"31 19","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139783479","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
N. Rahmawati, T. Rahayu, Naelaz Zukhruf Wakhidatul Kiromah
Kanker merupakan penyakit yang tidak menular dan menjadi bebankesehatan terbanyak di dunia. Pengobatan kanker mengakibatkanbanyak dampak efek samping yang tidak sama dan tidakmenyenangkan. Efek samping pengobatan kanker telah mendorongberbagai penelitian yang dilakukan untuk mencari alternatif barudalam pengobatan kanker yaitu berupa tanaman kulit melinjo merah(Gnetum genom L). Kulit Melinjo Merah (Gnetum genom L)mengandung komponen senyawa stilbenoid sebagai sitotoksik.Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui aktivitas sitotoksikpada ekstrak etil asetat kulit melinjo merah (Gnetum genom L)dengan nilai LC50 pada Artemia salina Leach. Penelitian ini diawalidengan standarisasi ekstrak yang terdiri dari kadar air, kadar abu total,dan kadar abu tidak larut asam, skrining fitokimia (uji alkaloid,flavonoid, tanin, saponin, dan KLT). Tahap selanjutnya dilakukan ujisitotoksik BSLT dengan menghitung nilai LC50. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa ekstrak etil asetat positif mengandung alkaloid,flavonoid, tanin, dan negatif mengandung saponin. Uji standarisasiekstrak etil asetat yaitu kadar air 8,16 %; kadar abu total 3,18%; kadarabu tidak larut asam 0,605%. Pada tingkat toksisitas ekstrak etil asetatKulit Melinjo Merah (Gnetum gnemon L) menunjukan sifat toksikdengan nilai LC50 58,39µg/mL.
癌症是一种非传染性疾病,也是世界上最大的健康负担。癌症治疗会产生许多不平等和令人不快的副作用。癌症治疗的副作用促使人们开展各种研究,以寻找癌症治疗的新替代品,即红美林乔皮植物(Gnetum genom L)。本研究的目的是确定红瓜蒌皮(Gnetum genom L)乙酸乙酯提取物对鲑鱼蒿(Artemia salina Leach)的半数致死浓度(LC50)的细胞毒性活性。研究首先对提取物进行了标准化,包括含水量、总灰分和酸不溶灰分含量,植物化学筛选(生物碱、黄酮、单宁、皂苷和 KLT 测试)。下一阶段是 BSLT 毒性试验,计算 LC50 值。结果表明,乙酸乙酯提取物对生物碱、黄酮类、单宁酸呈阳性反应,对皂甙呈阴性反应。乙酸乙酯提取物的标准化测试结果为:含水量 8.16%;总灰分含量 3.18%;酸不溶性灰分含量 0.605%。红美林乔皮(Gnetum gnemon L)乙酸乙酯提取物的毒性水平为半数致死浓度 58.39 微克/毫升。
{"title":"Uji Sitotoksik Ekstrak Etil Asetat Kulit Melinjo Merah (Gnetum Gnemon L) Terhadap Larva Udang Artemia Salina Leach Menggunakan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)","authors":"N. Rahmawati, T. Rahayu, Naelaz Zukhruf Wakhidatul Kiromah","doi":"10.36760/jp.v6i2.624","DOIUrl":"https://doi.org/10.36760/jp.v6i2.624","url":null,"abstract":"Kanker merupakan penyakit yang tidak menular dan menjadi bebankesehatan terbanyak di dunia. Pengobatan kanker mengakibatkanbanyak dampak efek samping yang tidak sama dan tidakmenyenangkan. Efek samping pengobatan kanker telah mendorongberbagai penelitian yang dilakukan untuk mencari alternatif barudalam pengobatan kanker yaitu berupa tanaman kulit melinjo merah(Gnetum genom L). Kulit Melinjo Merah (Gnetum genom L)mengandung komponen senyawa stilbenoid sebagai sitotoksik.Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui aktivitas sitotoksikpada ekstrak etil asetat kulit melinjo merah (Gnetum genom L)dengan nilai LC50 pada Artemia salina Leach. Penelitian ini diawalidengan standarisasi ekstrak yang terdiri dari kadar air, kadar abu total,dan kadar abu tidak larut asam, skrining fitokimia (uji alkaloid,flavonoid, tanin, saponin, dan KLT). Tahap selanjutnya dilakukan ujisitotoksik BSLT dengan menghitung nilai LC50. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa ekstrak etil asetat positif mengandung alkaloid,flavonoid, tanin, dan negatif mengandung saponin. Uji standarisasiekstrak etil asetat yaitu kadar air 8,16 %; kadar abu total 3,18%; kadarabu tidak larut asam 0,605%. Pada tingkat toksisitas ekstrak etil asetatKulit Melinjo Merah (Gnetum gnemon L) menunjukan sifat toksikdengan nilai LC50 58,39µg/mL.","PeriodicalId":125640,"journal":{"name":"Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"35 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139843200","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Afrida Chesarani Agustin, Yusuf Eko Nugroho, Ira Pangesti
DBD tersebar luas di daerah tropis dan sering menimbulklan kejadian luar biasa (KLB). Angka kejadian penyakit DBD yang terus meningkat dapat menjadi ancaman besar pada kesehatan masyarakat, hal ini dapat meningkatkan angka rawat inap di rumah sakit. Menurut data BPS Jateng pada 2021 di dapatkan angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk Kabupaten Cilacap tertinggi di Provinsi Jawa Tengah sebesar 36,10. Kriteria laboratoris untuk dengue yaitu trombositopenia dan leukopenia serta didukung dengan IgG dan IgM positif pada tes serologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan jumlah trombosit dan leukosit pada pasien dewasa dengan DBD terhadap lama rawat inap. Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek pada penelitian ini dipilih menggunakan random sampling pada pasien dewasa dengan DBD di RSI Fatimah Cilacap bulan Februari-Maret 2022 didapatkan 64 subjek pasien rawat inap dewasa. Berdasarkan analisis bivariat dengan SPSS 25.0 didapatkan hasil terdapat hubungan antara jumlah trombosit dan leukosit terhadap lama rawat inap pasien DBD dewasa dengan nilai signifikansi p=0,020 untuk variabel jumlah trombosit, dan didapatkan nilai signifikansi sebesar p=0,001untuk variabel jumlah leukosit. Jumlah trombosit dan leukosit memiliki hubungann terhadap lama rawat inap pada pasien dewasa dengan DBD di RSI Fatimah Cilacap bulan Februari-Maret 2022.
{"title":"Hubungan Jumlah Trombosit Dan Leukosit Pada Pasien Dewasa Dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) Terhadap Lama Rawat Inap Di Rsi Fatimah Cilacap Bulan Februari-Maret 2022","authors":"Afrida Chesarani Agustin, Yusuf Eko Nugroho, Ira Pangesti","doi":"10.36760/jp.v6i2.602","DOIUrl":"https://doi.org/10.36760/jp.v6i2.602","url":null,"abstract":"DBD tersebar luas di daerah tropis dan sering menimbulklan kejadian luar biasa (KLB). Angka kejadian penyakit DBD yang terus meningkat dapat menjadi ancaman besar pada kesehatan masyarakat, hal ini dapat meningkatkan angka rawat inap di rumah sakit. Menurut data BPS Jateng pada 2021 di dapatkan angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk Kabupaten Cilacap tertinggi di Provinsi Jawa Tengah sebesar 36,10. Kriteria laboratoris untuk dengue yaitu trombositopenia dan leukopenia serta didukung dengan IgG dan IgM positif pada tes serologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan jumlah trombosit dan leukosit pada pasien dewasa dengan DBD terhadap lama rawat inap. Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek pada penelitian ini dipilih menggunakan random sampling pada pasien dewasa dengan DBD di RSI Fatimah Cilacap bulan Februari-Maret 2022 didapatkan 64 subjek pasien rawat inap dewasa. Berdasarkan analisis bivariat dengan SPSS 25.0 didapatkan hasil terdapat hubungan antara jumlah trombosit dan leukosit terhadap lama rawat inap pasien DBD dewasa dengan nilai signifikansi p=0,020 untuk variabel jumlah trombosit, dan didapatkan nilai signifikansi sebesar p=0,001untuk variabel jumlah leukosit. Jumlah trombosit dan leukosit memiliki hubungann terhadap lama rawat inap pada pasien dewasa dengan DBD di RSI Fatimah Cilacap bulan Februari-Maret 2022.","PeriodicalId":125640,"journal":{"name":"Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"71 38","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139844043","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}