首页 > 最新文献

Journal of Management and Pharmacy Practice最新文献

英文 中文
EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI JKN PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN KEEROM, PROVINSI PAPUA 在巴布亚省KEEROM地区JKN在PUSKESMAS实施前和之后对药物的可用性进行评估
Pub Date : 2017-03-30 DOI: 10.22146/JMPF.367
Ivonie Carolien, Achmad Fudholi, Dwi Endarti
Ketersediaan obat di puskesmas sangat terkait dengan sistem pengelolaan obat yang harus didukung oleh sumber daya yang cukup dan  berkesinambungan. Apalagi dengan pelaksanaan program JKN yang berpotensi meningkatkan kebutuhan obat di fasilitas kesehatan. Tujuan penelitian ini, 1). mengetahui gambaran ketersediaan obat pada puskesmas di Kabupaten Keerom sebelum dan sesudah JKN, 2). mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan obat pada puskesmas, 3). merumuskan solusi untuk meningkatkan ketersediaan obat pada puskesmas di Kabupaten Keerom. Metode penelitian adalah deskriptif. Data diperoleh melalui observasi dokumen obat puskesmas tahun 2012-2015, terhadap 35 jenis obat indikator, serta wawancara dengan pengelola obat dan kepala puskesmas, pengelola obat IFK dan kepala dinas kesehatan Kabupaten Keerom. Analisis data dilengkapi dengan gambar dan tabel. serta uraian secara naratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, 1). Ketersediaan obat pada puskesmas di Kabupaten Keerom sebelum dan sesudah JKN, adalah sama yaitu dalam kategori aman, tetapi belum mencukupi kebutuhan puskesmas. Ketersediaan obat dengan DOEN/Fornas dan pola penyakit belum sesuai standar, masih ditemukan obat rusak dan kadaluarsa di puskesmas, serta adanya peningkatan waktu kekosongan obat sesudah JKN, 2). faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan obat selama periode tersebut, antara lain, permintaan belum optimal, distribusi yang tidak cukup dan merata dari IFK, kurangnya SDM kefarmasian dan dukungan biaya distribusi obat, 3). solusi yang diusulkan adalah peningkatan pengetahuan dan ketrampilan bagi pengelola obat puskesmas, perencanaan kebutuhan SDM kefarmasian, pengadaan SIM persediaan obat, perencanaan obat terpadu dan penyediaan biaya distribusi yang cukup.
儿童健康中心的药物可用性与药物管理系统密切相关,该系统必须得到适当和可持续的资源支持。特别是JKN的实施计划有可能增加医疗保健对药物的需求。本研究的目的是,1)……确定影响药物供应的因素,并确定影响药物供应的因素,并在基罗摄政(JKN, 2)。研究方法是描述性的。根据2011 -2015年临床药物管理局(puskesmas)对35种指标药物的观察记录,以及对药品经理和保障局局长(IFK)和Keerom县卫生保健负责人(Keerom department of health service)的访谈,获得了数据。数据分析带有图片和表格。以及叙事性描述。这项研究的结果表明,1)- Fornas啊,用药物和疾病模式标准,还发现坏了,过期药在诊所,以及增加时间JKN药之后,2)真空。那个时期的药物影响可用性的因素,除其他外,还要求最佳IFK不够而均匀的分布,缺乏人力资源部kefarmasian和药物配送成本的支持,建议的解决方案是改善临床药物管理人员的知识和技能,规划药方的需求,获得药物储备,综合药物计划和提供足够的分销成本。
{"title":"EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI JKN PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN KEEROM, PROVINSI PAPUA","authors":"Ivonie Carolien, Achmad Fudholi, Dwi Endarti","doi":"10.22146/JMPF.367","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JMPF.367","url":null,"abstract":"Ketersediaan obat di puskesmas sangat terkait dengan sistem pengelolaan obat yang harus didukung oleh sumber daya yang cukup dan  berkesinambungan. Apalagi dengan pelaksanaan program JKN yang berpotensi meningkatkan kebutuhan obat di fasilitas kesehatan. Tujuan penelitian ini, 1). mengetahui gambaran ketersediaan obat pada puskesmas di Kabupaten Keerom sebelum dan sesudah JKN, 2). mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan obat pada puskesmas, 3). merumuskan solusi untuk meningkatkan ketersediaan obat pada puskesmas di Kabupaten Keerom. Metode penelitian adalah deskriptif. Data diperoleh melalui observasi dokumen obat puskesmas tahun 2012-2015, terhadap 35 jenis obat indikator, serta wawancara dengan pengelola obat dan kepala puskesmas, pengelola obat IFK dan kepala dinas kesehatan Kabupaten Keerom. Analisis data dilengkapi dengan gambar dan tabel. serta uraian secara naratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, 1). Ketersediaan obat pada puskesmas di Kabupaten Keerom sebelum dan sesudah JKN, adalah sama yaitu dalam kategori aman, tetapi belum mencukupi kebutuhan puskesmas. Ketersediaan obat dengan DOEN/Fornas dan pola penyakit belum sesuai standar, masih ditemukan obat rusak dan kadaluarsa di puskesmas, serta adanya peningkatan waktu kekosongan obat sesudah JKN, 2). faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan obat selama periode tersebut, antara lain, permintaan belum optimal, distribusi yang tidak cukup dan merata dari IFK, kurangnya SDM kefarmasian dan dukungan biaya distribusi obat, 3). solusi yang diusulkan adalah peningkatan pengetahuan dan ketrampilan bagi pengelola obat puskesmas, perencanaan kebutuhan SDM kefarmasian, pengadaan SIM persediaan obat, perencanaan obat terpadu dan penyediaan biaya distribusi yang cukup.","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"500 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134041841","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP TAHAP KEPUTUSAN DOKTER MEMILIH VAKSIN HEPATITIS B UNTUK ORANG DEWASA DI RUMAH SAKIT 营销包对医生在医院为成人选择乙肝疫苗的决策阶段的影响
Pub Date : 2016-09-30 DOI: 10.22146/JMPF.345
Abdul Aziz Setiawan, Masruchin Masruchin, T. Djoharsyah
Penyakit hepatitis telah menjadi masalah kesehatan di dunia, diperkirakan 1 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat sirosis dan kanker hati. Di Indonesia diperkirakan 13 juta orang menderita hepatitis B, sekitar 50% berpotensi menjadi penyakit hepatitis kronis, bila tidak diobati secara baik maka 10% diantaranya dapat menjadi liver fibrosis sebagai cikal bakal kanker hati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap tahap keputusan dokter melakukan vaksinasi hepatitis B untuk orang dewasa di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.  Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah survey-cross sectional dari bulan  Agustus 2012 sampai dengan bulan Desember 2012 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Pengambilan sampel dilakukan secara non-probabilitas sampling – purposive sampling sebanyak 61 dokter internist, 21 dokter internist diambil untuk uji pendahuluan dan 40 dokter internist diambil setelah uji validitas dan realibilitas. Pengujian hipotesa menggunakan analisa regresi berganda, uji t dan uji F pada tingkat kepercayaan 95% (a = 5%). Hasil analisa menunjukkan uji koefisien determinasi variabel produk, harga, tempat dan promosi memberikan kontribusi pengaruh sebesar 24,8% terhadap tahap keputusan dokter. Variabel harga dan promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tahap keputusan dokter. Sedangkan secara simultan terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel produk, harga, tempat dan promosi terhadap tahap keputusan dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
据估计,每年有100万人死于肝硬化和肝癌。据估计,在印度尼西亚有1300万人患有乙型肝炎,大约50%是慢性肝炎,如果不及时治疗,其中10%可能成为纤维化肝癌的前肢。本研究的目的是了解和分析市场组合对医生在雅加达Cipto Mangunkusumo医院为成人接种乙肝疫苗的决定阶段的影响。这项研究的数据收集是从2012年8月到2012年12月在雅加达的Cipto Mangunkusumo医院进行的调查。采样是不概率的——采样是61名内科医生,21名内科医生在初步试验中进行的,40名内科医生在验证和实现能力测试后进行的。用95%的可靠性测试t和F测试进行假设分析(a = 5%)。分析表明,产品变量、价格、地点和推广的系数测试对医生决策阶段的影响为248%。价格变量和晋升部分对医生的决策阶段有重大影响。同时,商品、价格、地点和推广对雅加达Cipto Mangunkusumo医院医生决策阶段的重大影响。
{"title":"PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP TAHAP KEPUTUSAN DOKTER MEMILIH VAKSIN HEPATITIS B UNTUK ORANG DEWASA DI RUMAH SAKIT","authors":"Abdul Aziz Setiawan, Masruchin Masruchin, T. Djoharsyah","doi":"10.22146/JMPF.345","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JMPF.345","url":null,"abstract":"Penyakit hepatitis telah menjadi masalah kesehatan di dunia, diperkirakan 1 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat sirosis dan kanker hati. Di Indonesia diperkirakan 13 juta orang menderita hepatitis B, sekitar 50% berpotensi menjadi penyakit hepatitis kronis, bila tidak diobati secara baik maka 10% diantaranya dapat menjadi liver fibrosis sebagai cikal bakal kanker hati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap tahap keputusan dokter melakukan vaksinasi hepatitis B untuk orang dewasa di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.  Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah survey-cross sectional dari bulan  Agustus 2012 sampai dengan bulan Desember 2012 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Pengambilan sampel dilakukan secara non-probabilitas sampling – purposive sampling sebanyak 61 dokter internist, 21 dokter internist diambil untuk uji pendahuluan dan 40 dokter internist diambil setelah uji validitas dan realibilitas. Pengujian hipotesa menggunakan analisa regresi berganda, uji t dan uji F pada tingkat kepercayaan 95% (a = 5%). Hasil analisa menunjukkan uji koefisien determinasi variabel produk, harga, tempat dan promosi memberikan kontribusi pengaruh sebesar 24,8% terhadap tahap keputusan dokter. Variabel harga dan promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tahap keputusan dokter. Sedangkan secara simultan terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel produk, harga, tempat dan promosi terhadap tahap keputusan dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126620396","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PERSEPSI APOTEKER DAN PASIEN TERHADAP PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN JKN PADA APOTEK 药剂师和病人对药学联合支付系统的看法
Pub Date : 2016-09-30 DOI: 10.22146/JMPF.349
S. Satibi, Dewa Ayu Putu Satrya Dewi, Atika Dalili Akhmad, Novita Kaswindiarti, Dyah Ayu Puspandari
Pelayanan kesehatan pada era JKN diselenggarakan oleh semua Fasilitas Kesehatan (faskes) yang bekerja  sama dengan BPJS Kesehatan. Pelayanan kesehatan dapat dilakukan berdasarkan perjanjian kerjasama antara BPJS dan faskes, bagi faskes yang tidak mempunyai sarana kefarmasian dapat menjalin kerja sama dengan apotek dalam hal pelayanan kefarmasian. Metode pembayaran untuk jasa pelayanan kesehatan pada era JKN menggunakan sistem kapitasi dan pembayaran langsung oleh BPJS kepada faskes. Namun masalah yang sering timbul dan menjadi pertanyaan dalam program JKN adalah mutu pelayanan, masyarakat masih ragu dengan mutu pelayanan yang diberikan oleh faskes. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana sistem kapitasi JKN dilihat dari sudut pandang Apoteker untuk mengetahui persepsi apoteker dan pasien terkait dengan sistem kapitasi JKN di Apotek PRB, Apotek Jejaring, dan Apotek Klinik Pratama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik menggunakan kuesioner yang berisi pernyataan tentang persepsi apoteker terhadap  profit, klaim biaya, perjanjian  kerjasama, dan pelayanan, sedangkan pada pasien  tentang kualitas, jumlah, dan ketersediaan obat dan pembayaran obat. Data statistik dianalisis menggunakan analisis dengan Kruskal Wallis test dan uji post hoc Mann Whitney dengan melihat nilai signifikansi (p). Hasil penelitian di Apotek PRB, Apotek Jejaring dan Apotek Klinik Pratama, yaitu terdapat perbedaan persepsi apoteker pada indikator profit (p = 0,003) dan indikator pelayanan (p = 0,001), namun tidak terdapat perbedaan persepsi apoteker pada indikator klaim biaya (p = 0,0546) dan  indikator perjanjian kerjasama (p = 0,606). Selanjutnya, untuk persepsi pasien rawat jalan yaitu  terdapat perbedaan persepsi pasien pada indikator kualitas dan ketersediaan obat (p = 0,000), tetapi tidak terdapat perbedaan persepsi pasien rawat jalan pada indikator jumlah (p= 0,667) dan indikator pembayaran (p = 0,057). Berdasarkan biaya obat, yaitu terdapat perbedaan biaya obat (p = 0,000) pada apotek PRB, Apotek Jejaring, dan Apotek Klinik Pratama.
JKN的卫生服务是由所有与BPJS合作的卫生设施(faskes)安排的。医疗服务可以在BPJS和faskes之间的合作协议下进行,对于那些没有法医学手段的faskes来说,可以在法医学服务方面与药剂师建立合作。JKN时代卫生保健服务的支付方式,使用BPJS直接支付给faskes。然而,JKN项目中常见的问题是服务质量,人们仍然对faskes提供的服务质量犹豫不决。本研究的目的是了解毛细素系统是如何从药剂师的角度来看待的,以了解在PRB、网络药房和初级诊所药房与毛细素相关的患者的感觉。本研究采用的方法是一种分析性描述性描述,该问卷列出了药剂师对利润、成本索赔、合作协议和服务的看法,而患者对药物的质量、数量和可用性和医疗报酬的看法。数据分析用分析Kruskal沃利斯和曼特设职位惠特尼试验测试看见价值意义(p)。研究结果在小学PRB药房,药房和药店诊所网络,有感知药剂师利润指标的差异(p = 0.003)和服务指标(p = 0.001),但并没有出现药剂师的感知差异的指标(p = 0.0546费用索赔)和指标(p = 0.606)的合作协议。此外,对于门诊患者的感知,即患者在药物质量和可用性指标(p= 20000)中感知差异,但门诊患者在数量指示器(p= 667)和支付指示器(p= 057)中感知差异存在。从药物成本来看,这意味着PRB药房、网络药房和初级诊所药房的学费有所不同。
{"title":"PERSEPSI APOTEKER DAN PASIEN TERHADAP PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN JKN PADA APOTEK","authors":"S. Satibi, Dewa Ayu Putu Satrya Dewi, Atika Dalili Akhmad, Novita Kaswindiarti, Dyah Ayu Puspandari","doi":"10.22146/JMPF.349","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JMPF.349","url":null,"abstract":"Pelayanan kesehatan pada era JKN diselenggarakan oleh semua Fasilitas Kesehatan (faskes) yang bekerja  sama dengan BPJS Kesehatan. Pelayanan kesehatan dapat dilakukan berdasarkan perjanjian kerjasama antara BPJS dan faskes, bagi faskes yang tidak mempunyai sarana kefarmasian dapat menjalin kerja sama dengan apotek dalam hal pelayanan kefarmasian. Metode pembayaran untuk jasa pelayanan kesehatan pada era JKN menggunakan sistem kapitasi dan pembayaran langsung oleh BPJS kepada faskes. Namun masalah yang sering timbul dan menjadi pertanyaan dalam program JKN adalah mutu pelayanan, masyarakat masih ragu dengan mutu pelayanan yang diberikan oleh faskes. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana sistem kapitasi JKN dilihat dari sudut pandang Apoteker untuk mengetahui persepsi apoteker dan pasien terkait dengan sistem kapitasi JKN di Apotek PRB, Apotek Jejaring, dan Apotek Klinik Pratama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik menggunakan kuesioner yang berisi pernyataan tentang persepsi apoteker terhadap  profit, klaim biaya, perjanjian  kerjasama, dan pelayanan, sedangkan pada pasien  tentang kualitas, jumlah, dan ketersediaan obat dan pembayaran obat. Data statistik dianalisis menggunakan analisis dengan Kruskal Wallis test dan uji post hoc Mann Whitney dengan melihat nilai signifikansi (p). Hasil penelitian di Apotek PRB, Apotek Jejaring dan Apotek Klinik Pratama, yaitu terdapat perbedaan persepsi apoteker pada indikator profit (p = 0,003) dan indikator pelayanan (p = 0,001), namun tidak terdapat perbedaan persepsi apoteker pada indikator klaim biaya (p = 0,0546) dan  indikator perjanjian kerjasama (p = 0,606). Selanjutnya, untuk persepsi pasien rawat jalan yaitu  terdapat perbedaan persepsi pasien pada indikator kualitas dan ketersediaan obat (p = 0,000), tetapi tidak terdapat perbedaan persepsi pasien rawat jalan pada indikator jumlah (p= 0,667) dan indikator pembayaran (p = 0,057). Berdasarkan biaya obat, yaitu terdapat perbedaan biaya obat (p = 0,000) pada apotek PRB, Apotek Jejaring, dan Apotek Klinik Pratama.","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130698359","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
EVALUASI KESESUAIAN ANTIBIOTIK DEFINITIF TERHADAP CLINICAL OUTCOME PADA PASIEN ANAK DENGAN MENINGITIS BAKTERIAL DI BANGSAL RAWAT INAP RUMAS SAKIT UMUM PUSAT 对中心住院病房儿科儿科患者和细菌性脑膜炎儿科患者的决定性抗生素结果的一致评估
Pub Date : 2016-09-30 DOI: 10.22146/JMPF.346
W. Yanuar, Ika Puspitasari, Titik Nuryastuti
Meningitis bacterial merupakan infeksi sistem saraf pusat (SSP), terutama menyerang anak pada usia <2 tahun, dengan puncak angka kejadian pada usia 6-18 bulan. Penyakit ini diperkirakan mencapai  1,2 juta kasus tiap tahunnya dengan mortalitas pasien berkisar antara 2%-30% diseluruh dunia. Kasus meningitis bakteri di Indonesia mencapai 158/100,000 kasus pertahun, dengan etiologi Haemophilus influenza tipe b (H. influenza) 16/100.000 dan bakteri lain 67/100.000. Pasien dengan meningitis bakteri yang bertahan hidup beresiko mengalami komplikasi. Komplikasi utama meningitis bakterial terjadi karena adanya kerusakan pada otak. Pasien yang bertahan hidup dari meningitis dapat mengalami gangguan saraf. Oleh karena itu, pasien meningitis bakterial khususnya pada anak perlu mendapatkan terapi  yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penggunaan antibiotik definitif terhadap cinical outcome pasien anak dengan meningitis bakterial di bangsal rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta serta gambaran antibiogramnya. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan deskriptif observasional dengan pengumpulan data secara retrospektif terhadap rekam medis pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penyusunan antibiogram dilakukan berdasarkan perhitungan persentase sensitivitas antibiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik definitif 63,33% sesuai dengan hasil uji kultur dan sensitivitas antibiotik. Clinical outcomepenggunaan antibiotik definitif sesuai dengan hasil uji kultur dan sensitivitas 100% (19 pasien) membaik. Antibiogram pada pasien anak dengan meningitis bakterial di RSUP Dr. Sardjito adalah: pola bakteri Gram positif sebesar 63,33% dan bakteri Gram negatif 36,67%, dimana antibiotik yang memliki sensitivitas tinggi terhadap bakteri Gram positif adalah vankomisin 89% dan siprofloksasin 83% sedangkan untuk bakteri Gram negatif adalah meropenem 100%  dan amikasin 83%.
细菌性脑膜炎是一种中枢神经系统感染(SSP),主要攻击年龄只有2岁的儿童,发病率高达18 -18个月。据估计,这种疾病每年有120万例病例,患者的死亡率在全球30%到30%之间。印度尼西亚的细菌脑膜炎每年达到158万例,其中16/10万例是甲型流感(H. t .)病因,另75 /10万例是由同一种病因引起的。存活下来的细菌脑膜炎患者有并发症的危险。细菌性脑膜炎的主要并发症是由于大脑损伤。活下来的脑膜炎患者可能会出现神经紊乱。因此,小儿脑膜炎患者尤其需要获得最佳治疗。本研究旨在确定对小儿脑膜炎结果的最终应用与小儿脑膜炎脑膜炎以及抗生素的说明。这项研究是通过一种观察性描述性的草案和对符合包容和排斥标准的病人的医疗记录的追溯数据进行的。抗生素的排版基于对抗生素敏感性的计算。研究结果表明,决定性抗生素的使用63.33%与抗生素文化和敏感性测试相符。临床产前抗生素的确定使用与100%培养和灵敏度测试(19例患者)的结果一致。Antibiogram在病人的孩子脑膜炎bakterial RSUP Sardjito博士是:细菌克积极63,33%和细菌克大小的消极模式36,67%,抗生素对细菌有高灵敏度的地方积极克是vankomisin 89%和负面siprofloksasin 83%的细菌,而克是meropenem 100%, amikasin 83%。
{"title":"EVALUASI KESESUAIAN ANTIBIOTIK DEFINITIF TERHADAP CLINICAL OUTCOME PADA PASIEN ANAK DENGAN MENINGITIS BAKTERIAL DI BANGSAL RAWAT INAP RUMAS SAKIT UMUM PUSAT","authors":"W. Yanuar, Ika Puspitasari, Titik Nuryastuti","doi":"10.22146/JMPF.346","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JMPF.346","url":null,"abstract":"Meningitis bacterial merupakan infeksi sistem saraf pusat (SSP), terutama menyerang anak pada usia <2 tahun, dengan puncak angka kejadian pada usia 6-18 bulan. Penyakit ini diperkirakan mencapai  1,2 juta kasus tiap tahunnya dengan mortalitas pasien berkisar antara 2%-30% diseluruh dunia. Kasus meningitis bakteri di Indonesia mencapai 158/100,000 kasus pertahun, dengan etiologi Haemophilus influenza tipe b (H. influenza) 16/100.000 dan bakteri lain 67/100.000. Pasien dengan meningitis bakteri yang bertahan hidup beresiko mengalami komplikasi. Komplikasi utama meningitis bakterial terjadi karena adanya kerusakan pada otak. Pasien yang bertahan hidup dari meningitis dapat mengalami gangguan saraf. Oleh karena itu, pasien meningitis bakterial khususnya pada anak perlu mendapatkan terapi  yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penggunaan antibiotik definitif terhadap cinical outcome pasien anak dengan meningitis bakterial di bangsal rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta serta gambaran antibiogramnya. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan deskriptif observasional dengan pengumpulan data secara retrospektif terhadap rekam medis pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penyusunan antibiogram dilakukan berdasarkan perhitungan persentase sensitivitas antibiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik definitif 63,33% sesuai dengan hasil uji kultur dan sensitivitas antibiotik. Clinical outcomepenggunaan antibiotik definitif sesuai dengan hasil uji kultur dan sensitivitas 100% (19 pasien) membaik. Antibiogram pada pasien anak dengan meningitis bakterial di RSUP Dr. Sardjito adalah: pola bakteri Gram positif sebesar 63,33% dan bakteri Gram negatif 36,67%, dimana antibiotik yang memliki sensitivitas tinggi terhadap bakteri Gram positif adalah vankomisin 89% dan siprofloksasin 83% sedangkan untuk bakteri Gram negatif adalah meropenem 100%  dan amikasin 83%.","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130919273","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN OBAT DI ERA JKN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 分析影响该县公立医院药物可用性的因素
Pub Date : 2016-09-30 DOI: 10.22146/JMPF.348
Pulung Prabowo, S. Satibi, Gunawan Pamudji
Ketersediaan obat sangat penting berhubungan erat dengan mutu pelayanan. Ketrersediaan obat merupakan pilar utama dalam menciptakan kepuasan pasien, dokter, tenaga kefarmasian. Ketersediaan obat yang baik membuat anggaran belanja semakin efisien dan efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peran dokter, tenaga kefarmasian dan pasien berpengaruh terhadap ketersediaan obat di RSUD dr.Soedono Madiun. Penelitian ini dilakukan di RSUD dr.Soedono Madiun. Metode pengambilan sampel dokter dan tenaga kefarmasian yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Sedangkan, sampel pasien diambil menggunakan tabel rumus issac dan michael. Variabel bebas penelitian yaitu dokter, tenaga kefarmasian dan pasien. Variabel tergantungnya adalah ketersediaan obat.  Data diperoleh dengan menyebarkan secara langsung kuesioner, kemudian data dianalisis menggunakan regresi linear dengan program komputer spss versi 22. Hasil uji R2 dan F secara berurutan diperoleh faktor dokter sebesar 0,706 dan 69,562, faktor tenaga kefarmasian sebesar 0710 dan 114,962, faktor pasien sebesar 0,945 dan 5660,020. Hasil uji bersama-sama faktor dokter, tenaga kefarmasian dan pasien sebesar 0,971 dan 293,447. Penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor dokter, faktor tenaga kefarmasian dan faktor pasien berpengaruh secara signifikan terhadap ketersediaan obat. Faktor dokter, tenaga kefarmasian dan pasien berpengaruh secara bersama-sama terhadap ketersediaan obat di era JKN pada RSUD dr.Soedono Madiun
药物的可用性与服务质量密切相关。ketrer让药物成为创造病人、医生和药物活力的主要支柱。有效的药物可用性使预算更有效。本研究的目的是确定医生、药物耐药性和患者的作用是否影响Soedono Madiun医生的药物可用性。这项研究是在Soedono Madiun博士进行的。本研究采用的医生和药效采样方法为全抽样。然而,患者样本是用伊萨克和迈克尔的配方表采集的。自由研究变量是医生、药力和病人。可行性是药物的可用性。数据是通过直接展开问卷调查获得的,然后用spss版本计算机程序的线性回归分析数据。R2和F的测试连续获得了0.706和69.562的医生因子、0710和114.962的法幻剂、0.945和5660,020的病人因子。测试结果显示,医生、药物动能和患者为0.971和293,447。研究可以得出结论,医生、药物耐药性因素和患者因素对药物的可用性有显著影响。药物、药物耐药性和患者共同影响了Soedono Madiun博士服用药物的时间
{"title":"ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN OBAT DI ERA JKN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH","authors":"Pulung Prabowo, S. Satibi, Gunawan Pamudji","doi":"10.22146/JMPF.348","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JMPF.348","url":null,"abstract":"Ketersediaan obat sangat penting berhubungan erat dengan mutu pelayanan. Ketrersediaan obat merupakan pilar utama dalam menciptakan kepuasan pasien, dokter, tenaga kefarmasian. Ketersediaan obat yang baik membuat anggaran belanja semakin efisien dan efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peran dokter, tenaga kefarmasian dan pasien berpengaruh terhadap ketersediaan obat di RSUD dr.Soedono Madiun. Penelitian ini dilakukan di RSUD dr.Soedono Madiun. Metode pengambilan sampel dokter dan tenaga kefarmasian yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Sedangkan, sampel pasien diambil menggunakan tabel rumus issac dan michael. Variabel bebas penelitian yaitu dokter, tenaga kefarmasian dan pasien. Variabel tergantungnya adalah ketersediaan obat.  Data diperoleh dengan menyebarkan secara langsung kuesioner, kemudian data dianalisis menggunakan regresi linear dengan program komputer spss versi 22. Hasil uji R2 dan F secara berurutan diperoleh faktor dokter sebesar 0,706 dan 69,562, faktor tenaga kefarmasian sebesar 0710 dan 114,962, faktor pasien sebesar 0,945 dan 5660,020. Hasil uji bersama-sama faktor dokter, tenaga kefarmasian dan pasien sebesar 0,971 dan 293,447. Penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor dokter, faktor tenaga kefarmasian dan faktor pasien berpengaruh secara signifikan terhadap ketersediaan obat. Faktor dokter, tenaga kefarmasian dan pasien berpengaruh secara bersama-sama terhadap ketersediaan obat di era JKN pada RSUD dr.Soedono Madiun","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122627380","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
POLA PENGOBATAN DAN LUARAN KLINIS PADA PASIEN TERINFEKSI HELICOBACTER PYLORI 幽居病患者的临床治疗和病变模式
Pub Date : 2016-06-07 DOI: 10.22146/JMPF.267
Yanita Harliana Atharini, Probosuseno Probosuseno, A. Nugroho
Prevalensi Helicobacter pylori (H. pylori) bervariasi di seluruh dunia dan tergantung pada standar kehidupan di wilayah masing-masing. Dalam penanganannya, terdapat beberapa regimen terapi eradikasi yang akan mempengaruhi luaran klinis pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengobatan dan luaran klinis pasien. Penelitian ini merupakan penelitian multicenter di tiga rumah sakit dengan rancangan observasional analitik retrospektif dengan metode potong lintang, menggunakan data sekunder dari tanggal 1 Januari 2009 hingga 31 Mei 2014. Jumlah pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 47 pasien. Cara penilaian luaran klinis dengan melihat keluhan yang dirasakan pasien sebelum di terapi dibanding dengan keluhan yang dirasakan pasien setelah di terapi. Karakteristik umum pasien adalah laki-laki (53,2%), usia kurang dari sama dengan 59 tahun (68,1%), peserta askes (57,4%), pendidikan terakhir SLTA (29,8%), dan pekerjaan PNS (23,4%). Sebanyak 37 pasien (78,7%) mendapatkan terapi antibiotik, dan 10 pasien (21,3%) tanpa antibiotik. Kombinasi amoksisilin-klaritromisin merupakan kombinasi paling banyak digunakan (72,3%). Keluhan dirasakan pasien adalah mual (48,93%), nyeri perut (48,93 %), melena (40,42%), muntah (31,91%), nyeri ulu hati (31,91%), buang air besar cair (19,14%), hematemesis (17,02%) dan nafsu makan menurun (17,02%). Terdapat perbedaan signifikan dalam perbaikan luaran klinis antara pasien yang mendapatkan antibiotik dengan yang tanpa antibiotik (p = 0,046; OR=5,438). Lansoprazol-Amoksisilin-Klaritromisin merupakan regimen terapi eradikasi paling banyak digunakan, Perbaikan luaran klinis dipengaruhi oleh penggunaan antibiotik. Jenis kelamin, faktor usia, dan jenis antibiotik tidak memberikan perbedaan signifikan pada luaran klinis, dikarenakan perbaikan luaran klinis dan keberhasilan terapi lebih dipengaruhi oleh tingkat resistensi antibiotik, kepatuhan dalam mengkonsumsi obat, dan reinfeksi. Kata Kunci: Helicobacter pylori, terapi eradikasi, luaran klinis, gejala dispepsia, perbaikan klinis
pylori heli钴的流行在世界各地有所不同,取决于该地区的生活水平。在他的治疗中,有几种治疗方法会影响病人的临床表现。本研究旨在确定患者的治疗和临床模式。本研究是三家医院的多中心研究,采用纬度分析设计,利用2009年1月1日至2014年5月31日的次要数据。只有47名患者符合包容和排斥标准。临床评估方法是查看患者在接受治疗前的症状,而不是患者在接受治疗后的症状。患者的一般特征是男性(53.2%),年龄小于59岁(68.1%),健康保险参与者(57.4%),SLTA上的教育(29.8%),公务员工作(23.4%)。多达37名患者(78.7%)接受抗生素治疗,10名患者(21.3%)不服用抗生素。刺山柑和杆菌素是最常用的组合(72.3%)。患者感到的投诉包括恶心(48.93%)、腹痛(48.93 %)、呕吐(31.91%)、胃泌尿(1.91%)、肠绞痛(19.141%)、肠绞痛(19.02%)和食欲下降(17.02%)。服用抗生素的患者和没有抗生素的患者之间的临床进展有显著差异(p = 046;或= 5,438)。消炎药是一种广泛使用的根除疗法,治疗方法受到抗生素的影响。性别、年龄因素和抗生素在临床环境改善和治疗成功方面没有显著差异,更多的是由抗菌素耐药性、服用药物合金性和感染程度所影响。关键词:边缘偏转疗法,诊断疗法,临床进展,临床改善
{"title":"POLA PENGOBATAN DAN LUARAN KLINIS PADA PASIEN TERINFEKSI HELICOBACTER PYLORI","authors":"Yanita Harliana Atharini, Probosuseno Probosuseno, A. Nugroho","doi":"10.22146/JMPF.267","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JMPF.267","url":null,"abstract":"Prevalensi Helicobacter pylori (H. pylori) bervariasi di seluruh dunia dan tergantung pada standar kehidupan di wilayah masing-masing. Dalam penanganannya, terdapat beberapa regimen terapi eradikasi yang akan mempengaruhi luaran klinis pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengobatan dan luaran klinis pasien. Penelitian ini merupakan penelitian multicenter di tiga rumah sakit dengan rancangan observasional analitik retrospektif dengan metode potong lintang, menggunakan data sekunder dari tanggal 1 Januari 2009 hingga 31 Mei 2014. Jumlah pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 47 pasien. Cara penilaian luaran klinis dengan melihat keluhan yang dirasakan pasien sebelum di terapi dibanding dengan keluhan yang dirasakan pasien setelah di terapi. Karakteristik umum pasien adalah laki-laki (53,2%), usia kurang dari sama dengan 59 tahun (68,1%), peserta askes (57,4%), pendidikan terakhir SLTA (29,8%), dan pekerjaan PNS (23,4%). Sebanyak 37 pasien (78,7%) mendapatkan terapi antibiotik, dan 10 pasien (21,3%) tanpa antibiotik. Kombinasi amoksisilin-klaritromisin merupakan kombinasi paling banyak digunakan (72,3%). Keluhan dirasakan pasien adalah mual (48,93%), nyeri perut (48,93 %), melena (40,42%), muntah (31,91%), nyeri ulu hati (31,91%), buang air besar cair (19,14%), hematemesis (17,02%) dan nafsu makan menurun (17,02%). Terdapat perbedaan signifikan dalam perbaikan luaran klinis antara pasien yang mendapatkan antibiotik dengan yang tanpa antibiotik (p = 0,046; OR=5,438). Lansoprazol-Amoksisilin-Klaritromisin merupakan regimen terapi eradikasi paling banyak digunakan, Perbaikan luaran klinis dipengaruhi oleh penggunaan antibiotik. Jenis kelamin, faktor usia, dan jenis antibiotik tidak memberikan perbedaan signifikan pada luaran klinis, dikarenakan perbaikan luaran klinis dan keberhasilan terapi lebih dipengaruhi oleh tingkat resistensi antibiotik, kepatuhan dalam mengkonsumsi obat, dan reinfeksi. Kata Kunci: Helicobacter pylori, terapi eradikasi, luaran klinis, gejala dispepsia, perbaikan klinis","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123622838","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
EFEKTIVITAS JAMU TETES SOMAN 1® TERHADAP HbA1C DAN EVALUASI ADVERSE EVENTS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT 对HbA1C的草药滴SOMAN 1®和评估的有效性ADVERSE事件MELLITUS 2型糖尿病病人在医院
Pub Date : 2016-06-07 DOI: 10.22146/jmpf.265
Nurul Atikah, Z. Ikawati, M. E. Cahyanto
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas jamu tetes Soman 1® terhadap HbA1C dan mengetahui adverse events pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di rumah Sakit UGM. Rancangan penelitian adalah experimental double blind, dengan teknik consecutive sampling pada pasien rawat jalan, dengan diagnosa diabetes mellitus tipe 2 di Rumah Sakit UGM. Sejumlah 30 pasien masuk dalam kriteria inklusi, kemudian dilakukan random allocation untuk menentukan pasien menerima perlakuan uji jamu tetes Soman 1® kombinasi metformin atau plasebo kombinasi metformin selama 12 minggu. Pasien yang di drop out berjumlah 3 orang. Uji independent t-test digunakan untuk membandingkan rata-rata penurunan HbA1C pada kedua kelompok, dengan nilai signifikansi p 0,05). Begitu pula secara klinis, penurunan rata-rata HbA1C pada kelompok uji cenderung lebih tinggi daripada kelompok plasebo, dengan nilai selisih perbedaan rerata penurunan HbA1C diantara kedua kelompok adalah 0,41%, walaupun secara klinis tidak berbeda signifikan (< 0,6%). Jumlah kejadian adverse events yang terjadi pada kelompok uji adalah 27 adverse events, antara lain mual (33,33%), diare (20%), nyeri perut (20%), nyeri badan, lemas dan pusing masing-masing 13,33%, alergi/gatal-gatal, nafsu makan meningkat, tenggorokan sakit, konstipasi, mulut terasa pahit, sakit pinggang, susah tidur, kaki kaku/pegal dan mengantuk masing-masing 6,67%, sedangkan pada kelompok plasebo, adverse events yang terjadi yaitu diare (13,33%) dan mual (6,67%). Kata Kunci: diabetes mellitus tipe 2, jamu tetes Soman 1®, HbA1c, adverse events
这是为了知道有效性研究草药滴Soman 1®对HbA1C和知道adverse事件UGM mellitus 2型糖尿病病人在医院。这项研究的设计是一种双盲试验,采用门诊门诊患者的结期采样技术,诊断为UGM医院2型糖尿病。一些病人30标准中包含进去,然后做随机试验allocation决定病人接受治疗1滴Soman®草药组合metformin或安慰剂metformin 12周的组合。三名退学的病人。用于独立性t测试的测试对象是两组HbA1C的平均下降,具有p . 05的重要性。同样,在临床上,HbA1C在测试组中的平均下降往往比安慰剂组高,两组之间的HbA1C平均下降率为0.41%,尽管在临床上没有显著差异(< 0.6%)。adverse事件的发生数量的测试组是27 adverse事件,包括恶心(33,33%)、腹泻(20%)、腹痛(20%),身体疼痛,头晕和头晕每人13,33%,过敏-荨麻疹,食欲增加,喉咙痛,便秘,口苦,腰痛,失眠,腿僵硬-消除疲劳和困倦每人6,67%,而安慰剂组,adverse事件的发生腹泻(13,33%)和恶心(6,67%)。关键词:2型糖尿病mellitus,草药滴Soman 1®,HbA1c adverse事件
{"title":"EFEKTIVITAS JAMU TETES SOMAN 1® TERHADAP HbA1C DAN EVALUASI ADVERSE EVENTS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT","authors":"Nurul Atikah, Z. Ikawati, M. E. Cahyanto","doi":"10.22146/jmpf.265","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jmpf.265","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas jamu tetes Soman 1® terhadap HbA1C dan mengetahui adverse events pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di rumah Sakit UGM. Rancangan penelitian adalah experimental double blind, dengan teknik consecutive sampling pada pasien rawat jalan, dengan diagnosa diabetes mellitus tipe 2 di Rumah Sakit UGM. Sejumlah 30 pasien masuk dalam kriteria inklusi, kemudian dilakukan random allocation untuk menentukan pasien menerima perlakuan uji jamu tetes Soman 1® kombinasi metformin atau plasebo kombinasi metformin selama 12 minggu. Pasien yang di drop out berjumlah 3 orang. Uji independent t-test digunakan untuk membandingkan rata-rata penurunan HbA1C pada kedua kelompok, dengan nilai signifikansi p 0,05). Begitu pula secara klinis, penurunan rata-rata HbA1C pada kelompok uji cenderung lebih tinggi daripada kelompok plasebo, dengan nilai selisih perbedaan rerata penurunan HbA1C diantara kedua kelompok adalah 0,41%, walaupun secara klinis tidak berbeda signifikan (< 0,6%). Jumlah kejadian adverse events yang terjadi pada kelompok uji adalah 27 adverse events, antara lain mual (33,33%), diare (20%), nyeri perut (20%), nyeri badan, lemas dan pusing masing-masing 13,33%, alergi/gatal-gatal, nafsu makan meningkat, tenggorokan sakit, konstipasi, mulut terasa pahit, sakit pinggang, susah tidur, kaki kaku/pegal dan mengantuk masing-masing 6,67%, sedangkan pada kelompok plasebo, adverse events yang terjadi yaitu diare (13,33%) dan mual (6,67%). Kata Kunci: diabetes mellitus tipe 2, jamu tetes Soman 1®, HbA1c, adverse events","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"64 1-2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120913759","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS BIAYA PENGOBATAN PENYAKIT GINJAL KRONIS RAWAT INAP DENGAN HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT 医院血液透析慢性肾病住院治疗费用分析
Pub Date : 2016-06-07 DOI: 10.22146/JMPF.266
M. Azalea, T. Andayani, S. Satibi
Gangguan fungsi ginjal merupakan salah satu permasalahan utama kesehatan masyarakat Indonesia. Pada era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pembiayaan kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) menggunakan tarif Indonesian Case Based Group (INA-CBGs), tetapi seringkali biaya riil lebih besar dari tarif INA-CBGs. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata biaya pengobatan pasien penyakit ginjal kronis (PGK) rawat inap dengan hemodialisis serta mengetahui komponen biaya yang paling berpengaruh terhadap tarif rumah sakit, faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya biaya pengobatan PGK dan perbedaan antara biaya riil dengan tarif INA-CBGs. Jenis penelitian adalah analitik cross-sectional dengan perspektif rumah sakit. Data diambil secara retrospektif pada bulan Januari-April 2016. Subjek penelitian adalah pasien PGK rawat inap dengan hemodialisis. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif, uji korelasi Spearman dan uji one sample t-test. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 47 episode rawat inap. Rata-rata biaya riil pengobatan pasien PGK rawat inap dengan hemodialisis dengan tindakan operatif per episode rawat inap sebesar Rp.23.732.520,02 ± Rp.19.142.379,09 dan non operatif sebesar Rp.12.800.910,61 ± Rp.6.409.290,00. Pada kelompok biaya operatif komponen terbesar adalah biaya tindakan medis operatif sebesar 29,39% dan pada kelompok non operatif biaya yang terbesar pada biaya pelayanan penunjang medis sebesar 27,12%. Faktor yang mempengaruhi biaya pengobatan pasien PGK rawat inap dengan hemodialisis adalah komorbid, frekuensi HD dan LOS. Perbedaan antara biaya riil dan tarif INA-CBGs terdapat pada kelompok N-4-10 II Kelas I; N-4-10-II Kelas II; N-4-10-III; N-4-10-I Kelas I dan selisih tarif rumah sakit dan tarif INA-CBGs sebesar Rp.225.632.939,96. Kata Kunci: penyakit ginjal kronis , analisis biaya, INA-CBGs, hemodialisis
肾功能障碍是印尼公共卫生的主要问题之一。在国民健康保险(JKN)时代,向高级转诊医疗设施(FKRTL)提供健康融资,使用印尼大通集团(inak - cbgs)的费用,但通常比INA-CBGs的成本更高。这项研究的目的是确定慢性肾病患者的平均住院成本(PGK),了解影响医院房价的成本成分,以及影响PGK治疗成本的因素,以及实际成本与INA-CBGs的差异。这种研究是医院角度的交叉分析。数据回溯到2016年1月- 4月。受试者是血液透析的PGK住院病人。所获得的数据是通过描述性分析、Spearman相关性测试和测试一种t-test样本进行分析的。符合条件的患者共47期住院治疗。平均实际费用与血液透析治疗病人住院PGK总计住院每集特工行动。23.732.520,02±Rp 19.142.379,09和非总计特工。12.800.910,61 6.409.290,00±Rp。最大组成部分的医疗成本是2939%的医疗行动成本,而非工作人员对医疗支持服务的成本最大的是277.12%。用血液透析治疗PGK住院医生的治疗成本是同源、HD和LOS的。实际成本与INA-CBGs票价的区别在于N-4-10 II班;N-4-10-II类;N-4-10-III;N-4-10-I - class及医院及INA-CBGs差额为225,632,939.96卢比。关键词:慢性肾病、成本分析、泡打水、血液透析
{"title":"ANALISIS BIAYA PENGOBATAN PENYAKIT GINJAL KRONIS RAWAT INAP DENGAN HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT","authors":"M. Azalea, T. Andayani, S. Satibi","doi":"10.22146/JMPF.266","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JMPF.266","url":null,"abstract":"Gangguan fungsi ginjal merupakan salah satu permasalahan utama kesehatan masyarakat Indonesia. Pada era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pembiayaan kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) menggunakan tarif Indonesian Case Based Group (INA-CBGs), tetapi seringkali biaya riil lebih besar dari tarif INA-CBGs. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata biaya pengobatan pasien penyakit ginjal kronis (PGK) rawat inap dengan hemodialisis serta mengetahui komponen biaya yang paling berpengaruh terhadap tarif rumah sakit, faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya biaya pengobatan PGK dan perbedaan antara biaya riil dengan tarif INA-CBGs. Jenis penelitian adalah analitik cross-sectional dengan perspektif rumah sakit. Data diambil secara retrospektif pada bulan Januari-April 2016. Subjek penelitian adalah pasien PGK rawat inap dengan hemodialisis. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif, uji korelasi Spearman dan uji one sample t-test. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 47 episode rawat inap. Rata-rata biaya riil pengobatan pasien PGK rawat inap dengan hemodialisis dengan tindakan operatif per episode rawat inap sebesar Rp.23.732.520,02 ± Rp.19.142.379,09 dan non operatif sebesar Rp.12.800.910,61 ± Rp.6.409.290,00. Pada kelompok biaya operatif komponen terbesar adalah biaya tindakan medis operatif sebesar 29,39% dan pada kelompok non operatif biaya yang terbesar pada biaya pelayanan penunjang medis sebesar 27,12%. Faktor yang mempengaruhi biaya pengobatan pasien PGK rawat inap dengan hemodialisis adalah komorbid, frekuensi HD dan LOS. Perbedaan antara biaya riil dan tarif INA-CBGs terdapat pada kelompok N-4-10 II Kelas I; N-4-10-II Kelas II; N-4-10-III; N-4-10-I Kelas I dan selisih tarif rumah sakit dan tarif INA-CBGs sebesar Rp.225.632.939,96. Kata Kunci: penyakit ginjal kronis , analisis biaya, INA-CBGs, hemodialisis","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122998944","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TERHADAP LUARAN KLINIK PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH AKIBAT KATETERISASI 使用抗生素治疗因教义问答引起的泌尿系感染诊所
Pub Date : 2016-06-07 DOI: 10.22146/jmpf.259
D. Wulandari, Djoko Wahyono, Rizka Humardewayanti Asdie
Infeksi saluran kemih akibat kateterisasi didefinisikan sebagai infeksi pada pasien yang pernah atau masih menggunakan kateter indwelling (menetap). Penggunaan antibiotik secara tidak rasional dapat menimbulkan pengobatan kurang efektif, resiko efek samping, meningkatnya resistensi antibiotik dan tingginya biaya pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik dan pengaruhnya terhadap luaran klinik pasien infeksi saluran kemih akibat kateterisasi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain cohort retrospektif dengan pengambilan data secara retrospektif berdasarkan data catatan medis pasien infeksi saluran kemih akibat kateterisasi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari 2013-November 2015. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dievaluasi rasionalitas penggunaan antibiotiknya dengan metode Gyssens serta outcome klinik setelah terapi antibiotik empiris diberikan selama tiga hari. Data dianalisis dengan uji statistik Chi-square (variabel kategorik). Jumlah pasien pada penelitian ini sebanyak 63 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antobiotik empiris yang diberikan pada pasien CAUTI setelah dievaluasi dengan metode Gyssens, dari 63 pasien diketahui 49 (77,77 %) pasien penggunaannya rasional (kategori 0) dan 14 pasien (22,22 %) tidak rasional. Penggunaan antibiotik rasional pada pasien infeksi saluran kemih akibat kateterisasi memberikan luaran klinik lebih baik dibandingkan dengan pasien yang mendapatkan antibiotik tidak rasional. Kata kunci: Infeksi saluran kemih akibat kateterisasi, antibiotik, rasionalitas, luaran klinik, metode Gyssens
导管性膀胱感染被定义为曾经或仍然使用导管的患者的感染。不合理地使用抗生素会导致药物无效、副作用风险增加、抗生素耐药性增加和治疗成本高。本研究旨在探讨抗生素使用的合理性性,以及抗生素对口腔分类引起的尿路感染患者的影响。这项研究是一项分析研究,采用cohort回顾性设计,根据2015年1月13- 11月日立日立膀胱感染病例的医疗记录进行回溯。在进行三天的经验抗生素治疗后,符合包容性标准的患者将抗生素使用与Gyssens方法以及药检结果的理性评估。数据是由chi square(范畴变量)统计结果分析的。这项研究的病人人数是63人。研究结果表明,在用Gyssens方法对考蒂患者进行对照后,已知的63名患者中(77.77% %)使用的是理性的(0类别),14名患者(22.22%)使用的是不理性的。对尿路感染患者使用理性抗生素,比服用不合理抗生素的患者提供更多的诊所设施。关键词:泌尿科、抗生素、理性、循环治疗、Gyssens方法引起的尿路感染
{"title":"PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TERHADAP LUARAN KLINIK PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH AKIBAT KATETERISASI","authors":"D. Wulandari, Djoko Wahyono, Rizka Humardewayanti Asdie","doi":"10.22146/jmpf.259","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jmpf.259","url":null,"abstract":"Infeksi saluran kemih akibat kateterisasi didefinisikan sebagai infeksi pada pasien yang pernah atau masih menggunakan kateter indwelling (menetap). Penggunaan antibiotik secara tidak rasional dapat menimbulkan pengobatan kurang efektif, resiko efek samping, meningkatnya resistensi antibiotik dan tingginya biaya pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik dan pengaruhnya terhadap luaran klinik pasien infeksi saluran kemih akibat kateterisasi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain cohort retrospektif dengan pengambilan data secara retrospektif berdasarkan data catatan medis pasien infeksi saluran kemih akibat kateterisasi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari 2013-November 2015. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dievaluasi rasionalitas penggunaan antibiotiknya dengan metode Gyssens serta outcome klinik setelah terapi antibiotik empiris diberikan selama tiga hari. Data dianalisis dengan uji statistik Chi-square (variabel kategorik). Jumlah pasien pada penelitian ini sebanyak 63 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antobiotik empiris yang diberikan pada pasien CAUTI setelah dievaluasi dengan metode Gyssens, dari 63 pasien diketahui 49 (77,77 %) pasien penggunaannya rasional (kategori 0) dan 14 pasien (22,22 %) tidak rasional. Penggunaan antibiotik rasional pada pasien infeksi saluran kemih akibat kateterisasi memberikan luaran klinik lebih baik dibandingkan dengan pasien yang mendapatkan antibiotik tidak rasional. Kata kunci: Infeksi saluran kemih akibat kateterisasi, antibiotik, rasionalitas, luaran klinik, metode Gyssens","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124394586","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
EFEK TERAPI IRON DEXTRAN PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK HEMODIALISIS RUTIN DI RUMAH SAKIT 铁右旋糖酐对肾脏慢性血液透析患者的影响
Pub Date : 2016-06-07 DOI: 10.22146/jmpf.264
Tety Nuryanti, Dhiyan Kusumawati, T. Andayani, Fredie Irijanto
Anemia berhubungan dengan peningkatan mortalitas dan morbiditas yang signifikan pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis (PGK-HD). Anemia defisiensi besi terjadi pada sebagian besar pasien dengan PGK-HD. Anemia defisiensi besi dapat membatasi efikasi terapi epoetin (EPO) pada pasienPGK-HD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek terapi iron dextran pada pasien PGK-HD rutin ditinjau dari parameter perubahan nilai status besi (SI, TIBC, ST) dan kadar hemoglobin (Hb) pasien sebelum dan sesudah terapi iron dextran, dan kemungkinan muncul adverse drug event (ADE) selama terapi iron dextran. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain cross sectional retrospektif berdasarkan data rekam medis pasien PGK dengan HD rutin 2x/minggu, pasien dengan pemeliharaan EPO, nilai SI < 60 μg/dl, ST<50%, usia ≥ 18 tahun yang mendapat iron dextran selama 5 minggu dengan frekuensi pemberian 2x/minggu, pada periode Januari 2015-Desember 2015 di RS UGM Yogyakarta. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dilihat rata-rata perubahan nilai status besi dan kadar Hb setelah terapi iron dextran diberikan selama 5 minggu. Data dianalisis dengan uji statistik paired-t-test. Pasien juga dilihat kemungkinan muncul ADE dengan melihat perkembangan kondisi pasien yang tercatat di rekam medik pasien selama terapi iron dextran. Hasil penelitian terhadap 33 pasien menunjukkan bahwa penggunaan iron dextran untuk terapi anemia pada pasien PGKHD memiliki efek dapat meningkatkan nilai SI dari 39 μg/dl menjadi 62 μg/dl(ΔSI 23 μg/dl), TIBC dari 148 μg/dl menjadi 170 μg/dl (ΔTIBC 22 μg/dl), ST dari 26,70 % menjadi 38,64% (ΔST 11,94 %) dan kadar Hb dari 10,13 g/dl menjadi 10,72 g/dl (ΔHb 0,59 g/dl) serta tidak ditemukan ADE selama penggunaan iron dextran. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap perubahan nilai status besi dan Hb (p < 0,05). Kata kunci: anemia, defisiensi besi, iron dextran
贫血与慢性血液病患者的死亡率和发病率显著增加有关。大多数患有PGK-HD的患者都患有铁脆性贫血。铁缺乏性贫血可限制pgk - hd患者的epoetin疗法的疗效。该研究旨在确定铁右旋糖酐患者对pgtran - hd患者的常规检测参数(SI, TIBC, ST)和血红蛋白水平(Hb)患者在铁右旋糖治疗期间可能出现adverse drug事件(ADE)。研究这项研究是回顾性分析用横截面设计根据病人病历数据定期PGK hds 2x -周,病人的EPO,维修价值< 60μg / dl,圣≥18岁的< 50%,开设了为期5周的铁葡聚糖的礼物2x - 1周时期,频率在医院2015年2015-Desember UGM日惹。在进行5周的铁葡聚糖治疗后,符合其内含标准的患者可以平均评估铁的地位和Hb水平的变化。数据是通过paired-t-test的统计测试来分析的。患者还观察到ADE可能是通过观察患者在铁右旋治疗过程中记录的病情发展而出现的。对33名病人的研究结果表明,使用铁葡聚糖进行贫血治疗的病人PGKHD有可以增值效应的39μg / dl成为62μg / dl(Δ23μg / dl), TIBC的148μg / dl成为170μg / dl(ΔTIBC 22从26.70μg / dl),圣圣11,94成为38,64%(Δ%)和10,13 Hb中的含量g / dl成为10.72 g / dl(ΔHb 0.59 g / dl)使用期间,并没有发现任何ADE铁葡聚糖。统计分析结果显示,铁的地位和Hb (p < 0.05)的变化存在显著差异。关键词:贫血,铁缺乏,铁葡聚糖
{"title":"EFEK TERAPI IRON DEXTRAN PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK HEMODIALISIS RUTIN DI RUMAH SAKIT","authors":"Tety Nuryanti, Dhiyan Kusumawati, T. Andayani, Fredie Irijanto","doi":"10.22146/jmpf.264","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jmpf.264","url":null,"abstract":"Anemia berhubungan dengan peningkatan mortalitas dan morbiditas yang signifikan pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis (PGK-HD). Anemia defisiensi besi terjadi pada sebagian besar pasien dengan PGK-HD. Anemia defisiensi besi dapat membatasi efikasi terapi epoetin (EPO) pada pasienPGK-HD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek terapi iron dextran pada pasien PGK-HD rutin ditinjau dari parameter perubahan nilai status besi (SI, TIBC, ST) dan kadar hemoglobin (Hb) pasien sebelum dan sesudah terapi iron dextran, dan kemungkinan muncul adverse drug event (ADE) selama terapi iron dextran. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain cross sectional retrospektif berdasarkan data rekam medis pasien PGK dengan HD rutin 2x/minggu, pasien dengan pemeliharaan EPO, nilai SI < 60 μg/dl, ST<50%, usia ≥ 18 tahun yang mendapat iron dextran selama 5 minggu dengan frekuensi pemberian 2x/minggu, pada periode Januari 2015-Desember 2015 di RS UGM Yogyakarta. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dilihat rata-rata perubahan nilai status besi dan kadar Hb setelah terapi iron dextran diberikan selama 5 minggu. Data dianalisis dengan uji statistik paired-t-test. Pasien juga dilihat kemungkinan muncul ADE dengan melihat perkembangan kondisi pasien yang tercatat di rekam medik pasien selama terapi iron dextran. Hasil penelitian terhadap 33 pasien menunjukkan bahwa penggunaan iron dextran untuk terapi anemia pada pasien PGKHD memiliki efek dapat meningkatkan nilai SI dari 39 μg/dl menjadi 62 μg/dl(ΔSI 23 μg/dl), TIBC dari 148 μg/dl menjadi 170 μg/dl (ΔTIBC 22 μg/dl), ST dari 26,70 % menjadi 38,64% (ΔST 11,94 %) dan kadar Hb dari 10,13 g/dl menjadi 10,72 g/dl (ΔHb 0,59 g/dl) serta tidak ditemukan ADE selama penggunaan iron dextran. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap perubahan nilai status besi dan Hb (p < 0,05). Kata kunci: anemia, defisiensi besi, iron dextran","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"2005 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128294992","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
期刊
Journal of Management and Pharmacy Practice
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1