首页 > 最新文献

Journal of Management and Pharmacy Practice最新文献

英文 中文
EVALUASI PENGARUH KONSELING FARMASIS TERHADAP KEPATUHAN DAN HASIL TERAPI PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD CILACAP PERIODE DESEMBER 2013 - JANUARI 2014 2013年12月至2014年1月期间,临床高血压药物治疗对顺从而性药物治疗的影响评估
Pub Date : 2014-12-18 DOI: 10.22146/JMPF.291
M. Swandari, Ika Puspitasari, A. W. Kusharwanti
Tujuan konseling Apoteker adalah untuk meningkatkan hasil terapi dengan memaksimalkan penggunaan obat-obatan yang tepat. Pemberian konseling yang tepat dan bermanfaat diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan terhadap terapi obat demi mencapai tekanan darah yang diinginkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konseling Apoteker terhadap kepatuhan dan untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan dan hasil terapi pasien hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Cilacap. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan quasi eksperimental. Pengambilan data pasien secara prospektif dilakukan selama periode Desember 2013 - Januari 2014. Pasien dikelompokkan secara random menjadi 2 kelompok subjek yang berbeda, yaitu kelompok pasien yang mendapat konseling dari farmasis/peneliti (kelompok intervensi) dan pasien tanpa mendapat konseling (kelompok kontrol) diikuti kurang lebih satu bulan untuk mengamati tingkat kepatuhan dan hasil terapi (penurunan tekanan darah) pada pasien hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Cilacap. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner kepatuhan MMAS sedangkan nilai tekanan darah diambil dari catatan medis. Hasil penelitian ini diperoleh 87 subjek penelitian terdiri dari 42 (48,27%) kelompok kontrol dan 45 (51,72%) kelompok intervensi. Uji t yang digunakan ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada katagori MMAS antara kelompok kontrol dengan skor kepatuhan (3,10) dan intervensi dengan skor kepatuhan (6,76) dengan tingkat signifikansi 0,000 (P<0,05). Berdasar analisis dengan menggunakan Chisquare untuk kepatuhan berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah baik sistolik 0,001 maupun diastolik 0,006 (P<0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa konseling dapat meningkatkan kepatuhan pasien sehingga dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan atau diastolik pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol. Kata kunci : konseling, kepatuhan, hipertensi
药师咨询的目的是通过最大限度地使用适当的药物来增加治疗结果。提供适当和有益的咨询可以增加药物治疗的合理性,以达到预期的血压。本研究旨在确定药师咨询合规的影响,并确定合规与医管局Cilacap内科疾病临床高血压患者治疗结果之间的关系。本研究采用实验quasi的设计进行。2013年12月至2014年1月期间进行了预期的患者数据检索。病人被随机地分成两组不同的主题,即病人得到咨询的farmasis /研究员(干预)和病人中没有得到咨询小组(对照组)之后,差不多一个月的时间观察和治疗结果(合规程度降低高血压病人血压)在内科诊所Cilacap县。数据收集是通过访谈和提交MMAS合规问卷,而血压的价值来自医疗记录。该研究获得87个研究对象,包括42个(48.27%)控制组和45个(51.72%)干预小组。使用的t测试表明,控制组与合规分数(3.10)和合规得分(6.76)之间的MMAS评分有显著差异,合规得分为10,000 (P< 0.05)。使用Chisquare进行合规性分析影响了0.001收缩压和0.006舒张压降低(P< 0.05)。这项研究的结论是,咨询可以增加病人的合规性,从而降低干预组的收缩压和或舒张压,而不是控制组。关键词:咨询,服从,高血压
{"title":"EVALUASI PENGARUH KONSELING FARMASIS TERHADAP KEPATUHAN DAN HASIL TERAPI PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD CILACAP PERIODE DESEMBER 2013 - JANUARI 2014","authors":"M. Swandari, Ika Puspitasari, A. W. Kusharwanti","doi":"10.22146/JMPF.291","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JMPF.291","url":null,"abstract":"Tujuan konseling Apoteker adalah untuk meningkatkan hasil terapi dengan memaksimalkan penggunaan obat-obatan yang tepat. Pemberian konseling yang tepat dan bermanfaat diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan terhadap terapi obat demi mencapai tekanan darah yang diinginkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konseling Apoteker terhadap kepatuhan dan untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan dan hasil terapi pasien hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Cilacap. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan quasi eksperimental. Pengambilan data pasien secara prospektif dilakukan selama periode Desember 2013 - Januari 2014. Pasien dikelompokkan secara random menjadi 2 kelompok subjek yang berbeda, yaitu kelompok pasien yang mendapat konseling dari farmasis/peneliti (kelompok intervensi) dan pasien tanpa mendapat konseling (kelompok kontrol) diikuti kurang lebih satu bulan untuk mengamati tingkat kepatuhan dan hasil terapi (penurunan tekanan darah) pada pasien hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Cilacap. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner kepatuhan MMAS sedangkan nilai tekanan darah diambil dari catatan medis. Hasil penelitian ini diperoleh 87 subjek penelitian terdiri dari 42 (48,27%) kelompok kontrol dan 45 (51,72%) kelompok intervensi. Uji t yang digunakan ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada katagori MMAS antara kelompok kontrol dengan skor kepatuhan (3,10) dan intervensi dengan skor kepatuhan (6,76) dengan tingkat signifikansi 0,000 (P<0,05). Berdasar analisis dengan menggunakan Chisquare untuk kepatuhan berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah baik sistolik 0,001 maupun diastolik 0,006 (P<0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa konseling dapat meningkatkan kepatuhan pasien sehingga dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan atau diastolik pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol. Kata kunci : konseling, kepatuhan, hipertensi","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122874994","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
PENGARUH KEPATUHAN DAN POLA PENGOBATAN TERHADAP HASIL TERAPI PASIEN HIPERTENSI 对高血压患者治疗结果的服从和治疗模式的影响
Pub Date : 2014-12-17 DOI: 10.22146/JMPF.292
N. Chusna, Ika Puspitasari, Probosuseno Probosuseno
Peningkatan kepatuhan dan pola pengobatan diharapkan dapat mempengaruhi keberhasilan terapi berupa penurunan tekanan darah pasien hipertensi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepatuhan dan pola pengobatan terhadap hasil terapi pasien hipertensi. Penelitian dilakukan dengan metode observasi retrospektif. Pengambilan data pasien secara prospektif dilakukan selama bulan November sampai Desember 2013 di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkarya. Dengan mengambil data dari rekam medik pasien hipertensi dari rawat jalan poliklinik penyakit dalam yang akan digunakan sebagai sampel penelitian. Kepatuhan pasien diukur dengan menggunakan kuesioner MMAS. Selain melakukan penilaian terhadap kepatuhan peneliti juga menilai pola pengobatan pada pasien tersebut. Pola pengobatan diperoleh dari pencatatan rekam medik pasien. Pola pengobatan dibagi menjadi 2 yaitu tunggal dan kombiunasi. Diperoleh 114 subyek penelitian. Terdapat perbedaan bermakna pada kategori MMAS terhadap penurunan tekanan darah sitolik, dan tekanan darah diastolik. Terdapat perbedaan bermakna pada kategori Pola pengobatan terhadap penurunan tekanan darah sistolik, dan tekanan darah diastolik. Kepatuhan dan pola pengobatan dapat berpengaruh bermakna secara statistika terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pasien. Kata kunci : kepatuhan, pola pengobatan, hasil terapi, hipertensi
增加合规和治疗模式可能会影响高血压患者血压下降的治疗效果。目前正在进行研究,以确定合规和治疗方法对高血压患者治疗结果的影响。这项研究是通过回顾性观察方法进行的。2013年11月至12月,在多丽丝·西尔瓦努斯(Doris Sylvanus)的术前评估将于11月至12月进行。通过从内科门诊门诊疾病临床诊所记录高血压患者的病史,这些记录将作为研究样本。用MMAS问卷来测量病人的顺从程度。除了评估病人的合规外,研究人员还评估病人的治疗模式。治疗方法来自于病人的医疗记录。治疗模式分为两种:单一和可育。获得了114个研究对象。MMAS降低细胞质血压和舒张压的评分有显著差异。收缩压降低和舒张压治疗模式有显著差异。顺从和治疗模式对病人收缩压和舒张压的降低有统计意义。关键词:顺从,治疗模式,治疗结果,高血压
{"title":"PENGARUH KEPATUHAN DAN POLA PENGOBATAN TERHADAP HASIL TERAPI PASIEN HIPERTENSI","authors":"N. Chusna, Ika Puspitasari, Probosuseno Probosuseno","doi":"10.22146/JMPF.292","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JMPF.292","url":null,"abstract":"Peningkatan kepatuhan dan pola pengobatan diharapkan dapat mempengaruhi keberhasilan terapi berupa penurunan tekanan darah pasien hipertensi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepatuhan dan pola pengobatan terhadap hasil terapi pasien hipertensi. Penelitian dilakukan dengan metode observasi retrospektif. Pengambilan data pasien secara prospektif dilakukan selama bulan November sampai Desember 2013 di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkarya. Dengan mengambil data dari rekam medik pasien hipertensi dari rawat jalan poliklinik penyakit dalam yang akan digunakan sebagai sampel penelitian. Kepatuhan pasien diukur dengan menggunakan kuesioner MMAS. Selain melakukan penilaian terhadap kepatuhan peneliti juga menilai pola pengobatan pada pasien tersebut. Pola pengobatan diperoleh dari pencatatan rekam medik pasien. Pola pengobatan dibagi menjadi 2 yaitu tunggal dan kombiunasi. Diperoleh 114 subyek penelitian. Terdapat perbedaan bermakna pada kategori MMAS terhadap penurunan tekanan darah sitolik, dan tekanan darah diastolik. Terdapat perbedaan bermakna pada kategori Pola pengobatan terhadap penurunan tekanan darah sistolik, dan tekanan darah diastolik. Kepatuhan dan pola pengobatan dapat berpengaruh bermakna secara statistika terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pasien. Kata kunci : kepatuhan, pola pengobatan, hasil terapi, hipertensi","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122609732","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN SISTEM PELAYANAN FARMASI SATU PINTU 影响制药服务系统运作的因素分析
Pub Date : 2014-12-17 DOI: 10.22146/jmpf.293
Partini Partini, T. Andayani, S. Satibi
Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 15 ayat 3 menyebutkan bahwa pengelolaan alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis pakai di rumah sakit harus dilakukan oleh instalasi farmasi sistem satu pintu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien IFRS dr. Soeradji Tirtonegoro dan Apotek Kimia Farma, tingkat keterjaringan pasien, lost of profit dan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pelaksanaan sistem pelayanan farmasi satu pintu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yang bersifat analitik, dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan dari kuesioner yang diperoleh dari manajemen dan staf rumah sakit sebanyak 98 orang untuk kuesioner pelaksanaan sistem farmasi satu pintu. Pasien yang menebus obat di instalasi farmasi rumah sakit sebanyak 345 orang dan Apotek Kimia Farma sebanyak 385 orang untuk kuesioner kepuasan pasien, serta data kunjungan pasien dan penjualan yang ada di rumah sakit. Analisis yang digunakan untuk pelaksanaan sistem farmasi satu pintu adalah dengan menggunakan pengujian secara parsial dengan t-test yang selanjutnya dilakukan analisis regresi sedangkan untuk kepuasan pasien menggunakan SERVQUAL/analisis gap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kepuasan pasien di instalasi farmasi masih lebih tinggi daripada di Apotek Kimia Farma. Tingkat keterjaringan pasien rawat jalan di instalasi farmasi pada bulan Januari sampai dengan Maret 2014 rata-rata sebesar 21,08%, dan lost of profit di instalasi farmasi adalah Rp. 623.255.384,- per bulan atau sekitar 26,87% dari total penjualan di rumah sakit. Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pelayanan farmasi satu pintu yaitu administrasi (p=0,008) dan service delivery (p=0,028). Kata kunci : pelayanan farmasi, satu pintu, IFRS
2009年第15条第3款医院第44条规定,只有一扇门这项研究的目的是确定Soeradji Tirtonegoro博士的IFRS患者满意度和药物药厂Farma医生的满意度,患者的组织性水平,失去利润,并找出影响一扇门的制药服务系统运作的因素。所使用的研究类型是分析调查,有定量和定性方法。数据是从98名管理人员和医院工作人员的问卷中收集的,用于一扇门的药物实施问卷。在医院的药厂购买药物的患者多达345人,药理学家收购了385人,用于调查病人的满意度,以及现有的病人访问和销售数据。用于实施一扇制药系统的分析方法是使用部分的测试与随后进行的t测试进行回归分析,而病人使用SERVQUAL/ gap分析为满意。研究结果表明,总的来说,药房患者的满意度仍然高于药理学药房。2014年1月至3月,制药公司的门诊门诊门诊患者的发病率平均为21,08%,而制药行业失利的利润为每月623万3,255,384卢比(约合26.87%),相当于医院总销售额的26.87%。影响单向制药服务的因素包括行政(p= 008)和送货服务(p= 028)。药物服务,一扇门,慈善机构
{"title":"ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN SISTEM PELAYANAN FARMASI SATU PINTU","authors":"Partini Partini, T. Andayani, S. Satibi","doi":"10.22146/jmpf.293","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jmpf.293","url":null,"abstract":"Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 15 ayat 3 menyebutkan bahwa pengelolaan alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis pakai di rumah sakit harus dilakukan oleh instalasi farmasi sistem satu pintu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien IFRS dr. Soeradji Tirtonegoro dan Apotek Kimia Farma, tingkat keterjaringan pasien, lost of profit dan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pelaksanaan sistem pelayanan farmasi satu pintu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yang bersifat analitik, dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan dari kuesioner yang diperoleh dari manajemen dan staf rumah sakit sebanyak 98 orang untuk kuesioner pelaksanaan sistem farmasi satu pintu. Pasien yang menebus obat di instalasi farmasi rumah sakit sebanyak 345 orang dan Apotek Kimia Farma sebanyak 385 orang untuk kuesioner kepuasan pasien, serta data kunjungan pasien dan penjualan yang ada di rumah sakit. Analisis yang digunakan untuk pelaksanaan sistem farmasi satu pintu adalah dengan menggunakan pengujian secara parsial dengan t-test yang selanjutnya dilakukan analisis regresi sedangkan untuk kepuasan pasien menggunakan SERVQUAL/analisis gap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kepuasan pasien di instalasi farmasi masih lebih tinggi daripada di Apotek Kimia Farma. Tingkat keterjaringan pasien rawat jalan di instalasi farmasi pada bulan Januari sampai dengan Maret 2014 rata-rata sebesar 21,08%, dan lost of profit di instalasi farmasi adalah Rp. 623.255.384,- per bulan atau sekitar 26,87% dari total penjualan di rumah sakit. Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pelayanan farmasi satu pintu yaitu administrasi (p=0,008) dan service delivery (p=0,028). Kata kunci : pelayanan farmasi, satu pintu, IFRS","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"235 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124128084","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PERBANDINGAN PENURUNAN TEKANAN DARAH SETELAH PEMBERIAN LISINOPRIL MALAM ATAU PAGI HARI 夜间或清晨致癌后降低血压的比较
Pub Date : 2014-09-17 DOI: 10.22146/JMPF.281
A. Utami, L. Hakim, I. Pramantara
Lisinopril merupakan salah satu pilihan terapi hipertensi dengan mekanisme menghambat kerja dari angiotensin-converting enzyme (ACE). Penelitian mengenai pengaruh ritme sirkadian terhadap sistem renin-angiotensin membuktikan bahwa target utama dari terapi anti-hipertensi dengan lisinopril justru mengalami puncak aktivasi pada malam hari, saat waktu tidur. Penelitian bertujuan membandingkan penurunan tekanan darah antara pasien hipertensi yang mengkonsumsi lisinopril pada pagi hari dengan pada malam hari. Penelitian merupakan penelitian prospektif analitik dengan rancangan penelitian cohort. Cara pengambilan data adalah dengan metode wawancara dan data sekunder berdasarkan rekam medik terhadap pasien rawat jalan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Mei sampai Juli 2014. Dari 26 pasien yang diambil dalam penelitian ini yaitu pasien hipertensi rawat jalan (kelompok penggunaan lisinopril pagi 13 pasien dan lisinopril malam 13 pasien) dengan diagnosis utama hipertensi yang menggunakan lisinopril 10 mg per hari sebagai terapi hipertensi selama 1 bulan diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan penurunan tekanan darah sistole sebesar 13,00 ± 13,16 mmHg dan diastole sebesar 6,23 ± 11,34 mmHg untuk lisinopril yang dikonsumsi pada pagi hari sedangkan untuk lisinopril yang dikonsumsi malam hari menghasilkan penurunan tekanan darah sistole sebesar 12,23 ± 15,19 mmHg dan diastole sebesar 6,62 ± 11,93 mmHg. Berdasarkan uji t independen dengan tingkat kepercayaan 95%, hasil di atas tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan ( p >0,05). Lisinopril pemberian satu kali sehari yang diberikan pada malam hari tidak menunjukkan penurunan tekanan darah yang lebih besar dibandingkan pagi hari pada pasien di apotek rawat jalan RSUP Dr. Sardjito. Kata kunci : hipertensi, ritme sirkadian, lisinopril, kronoterapi
致癌药物是高血压治疗的选择之一,该治疗抑制血管转诊酶(ACE)的机制。研究人参节律对血管上浆系统的影响证明,非高血压性脂肪酶疗法的主要目标实际上是在夜间最活跃的时候,也就是睡觉时间。研究的目的是比较高血压患者早上服用致癌物质和晚上服用致癌物质之间的血压下降。研究是cohort研究设计的分析前瞻性研究。数据提取方法是根据2014年5月至7月日惹RSUP门诊病人病史进行访谈和次要数据。从这个研究中拍摄的26名患者门诊病人高血压(早上使用lisinopril 13组病人lisinopril晚上,13)的诊断高血压的主要用lisinopril每天10毫克作为治疗高血压1月获得结果的研究表明,血压收缩压下降高达13,00±13,16 mmHg,舒张压大6,23±11,34 mmHg为lisinopril lisinopril早晨而消耗的电力大晚上产生消费的血压收缩压下降12,23±15,19 mmHg,舒张压大6.62±11.93 mmHg。根据95%的独立测试,上述结果没有显示显著差异(p > 0.05)。livicipril在夜间服用的剂量没有Sardjito RSUP门诊药房的病人血压下降的迹象。关键词:高血压,昼夜节律,致癌率,慢性治疗
{"title":"PERBANDINGAN PENURUNAN TEKANAN DARAH SETELAH PEMBERIAN LISINOPRIL MALAM ATAU PAGI HARI","authors":"A. Utami, L. Hakim, I. Pramantara","doi":"10.22146/JMPF.281","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JMPF.281","url":null,"abstract":"Lisinopril merupakan salah satu pilihan terapi hipertensi dengan mekanisme menghambat kerja dari angiotensin-converting enzyme (ACE). Penelitian mengenai pengaruh ritme sirkadian terhadap sistem renin-angiotensin membuktikan bahwa target utama dari terapi anti-hipertensi dengan lisinopril justru mengalami puncak aktivasi pada malam hari, saat waktu tidur. Penelitian bertujuan membandingkan penurunan tekanan darah antara pasien hipertensi yang mengkonsumsi lisinopril pada pagi hari dengan pada malam hari. Penelitian merupakan penelitian prospektif analitik dengan rancangan penelitian cohort. Cara pengambilan data adalah dengan metode wawancara dan data sekunder berdasarkan rekam medik terhadap pasien rawat jalan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Mei sampai Juli 2014. Dari 26 pasien yang diambil dalam penelitian ini yaitu pasien hipertensi rawat jalan (kelompok penggunaan lisinopril pagi 13 pasien dan lisinopril malam 13 pasien) dengan diagnosis utama hipertensi yang menggunakan lisinopril 10 mg per hari sebagai terapi hipertensi selama 1 bulan diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan penurunan tekanan darah sistole sebesar 13,00 ± 13,16 mmHg dan diastole sebesar 6,23 ± 11,34 mmHg untuk lisinopril yang dikonsumsi pada pagi hari sedangkan untuk lisinopril yang dikonsumsi malam hari menghasilkan penurunan tekanan darah sistole sebesar 12,23 ± 15,19 mmHg dan diastole sebesar 6,62 ± 11,93 mmHg. Berdasarkan uji t independen dengan tingkat kepercayaan 95%, hasil di atas tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan ( p >0,05). Lisinopril pemberian satu kali sehari yang diberikan pada malam hari tidak menunjukkan penurunan tekanan darah yang lebih besar dibandingkan pagi hari pada pasien di apotek rawat jalan RSUP Dr. Sardjito. Kata kunci : hipertensi, ritme sirkadian, lisinopril, kronoterapi","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"519 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-09-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116253430","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGARUH PEMANTUAN APOTEKER TERHADAP KEBERHASILAN TERAPI DAN KUALITAS HIDUP PASIEN TUBERKULOSIS 药师出纳对结核病患者的治疗和生活质量的影响
Pub Date : 2014-09-15 DOI: 10.22146/JMPF.286
Vina Angga Rini, Z. Ikawati, D. A. Perwitasari
Pemberian pemantauan pengobatan oleh apoteker pada minggu ke-0, 2, 4 dan 8 di fase intensif pengobatan tuberkulosis dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan keberhasilan terapi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan kualitas hidup dan keberhasilan terapi dengan parameter perubahan BTA. Penelitian telah dilakukan dengan memberikan pemantauan pengobatan pada 24 orang pasien dibandingkan dengan 23 pasien lainnya yang hanya mendapatkan pelayanan standar dari RSKP Respira September 2013 sampai Februari 2014. Kualitas hidup pasien pada minggu ke-2, 4 dan 8 kemudian dianalisis menggunakan uji two way anova terhadap pemberian pemantauan pengobatan, sedangkan keberhasilan terapi dengan parameter perubahan BTA pada minggu ke-8 dianalisis menggunakan uji Chi square . Analisis two way anova pemberian perlakuan menghasilkan kualitas hidup yang signifikan pada domain aktivitas dan dampak, sedangkan perbedaan waktu pemberian perlakuan memberikan hasil yang signifikan pada semua domain. Analisis Chi square hubungan antara perlakuan terhadap keberhasilan terapi tidak signifikan. Dari 24 pasien yang mendapat perlakuan sebanyak 11 pasien (45,83 %) mengalami DRP . DRP yang terjadi antara lain Adverse Drug Reaction /ADR sebanyak 12 kasus, interaksi obat 3 kasus dan overdosis 1 kasus. Pemberian pemantauan pengobatan oleh apoteker meningkatkan kualitas hidup pasien secara signifikan, namun tidak berhubungan dengan keberhasilan terapi. Kata kunci : tuberkulosis, keberhasilan terapi, kualitas hidup, pemantauan pengobatan
在结核病治疗的强化阶段,第0、2、4和8周药师监督药物治疗可以提高患者的生活质量和治疗的成功。研究的目的是通过BTA变化参数来确定生活质量和治疗成功。该研究对24名患者的治疗进行了监测,而不是23名仅从2013年9月至2014年2月获得标准服务的患者。在第二、四、八周,患者的生活质量随后通过两种方法的测试进行分析,而在八周的BTA变化参数方面的治疗成功采用了Chi square测试。对两种方法的治疗对活动域和影响产生了显著的生活质量,而不同的时间分配给所有域都产生了显著的结果。Chi square分析治疗成功与治疗之间的关系并不重要。24名接受治疗的11名患者(45.83 %)中有DRP。ad诗毒品反应的发病率为12例,药物与3例药物的相互作用,1例药物过量。药师对药物的监测显著提高了病人的生活质量,但与治疗的成功无关。关键词:结核病,治疗成功,生活质量,药物监控
{"title":"PENGARUH PEMANTUAN APOTEKER TERHADAP KEBERHASILAN TERAPI DAN KUALITAS HIDUP PASIEN TUBERKULOSIS","authors":"Vina Angga Rini, Z. Ikawati, D. A. Perwitasari","doi":"10.22146/JMPF.286","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JMPF.286","url":null,"abstract":"Pemberian pemantauan pengobatan oleh apoteker pada minggu ke-0, 2, 4 dan 8 di fase intensif pengobatan tuberkulosis dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan keberhasilan terapi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan kualitas hidup dan keberhasilan terapi dengan parameter perubahan BTA. Penelitian telah dilakukan dengan memberikan pemantauan pengobatan pada 24 orang pasien dibandingkan dengan 23 pasien lainnya yang hanya mendapatkan pelayanan standar dari RSKP Respira September 2013 sampai Februari 2014. Kualitas hidup pasien pada minggu ke-2, 4 dan 8 kemudian dianalisis menggunakan uji two way anova terhadap pemberian pemantauan pengobatan, sedangkan keberhasilan terapi dengan parameter perubahan BTA pada minggu ke-8 dianalisis menggunakan uji Chi square . Analisis two way anova pemberian perlakuan menghasilkan kualitas hidup yang signifikan pada domain aktivitas dan dampak, sedangkan perbedaan waktu pemberian perlakuan memberikan hasil yang signifikan pada semua domain. Analisis Chi square hubungan antara perlakuan terhadap keberhasilan terapi tidak signifikan. Dari 24 pasien yang mendapat perlakuan sebanyak 11 pasien (45,83 %) mengalami DRP . DRP yang terjadi antara lain Adverse Drug Reaction /ADR sebanyak 12 kasus, interaksi obat 3 kasus dan overdosis 1 kasus. Pemberian pemantauan pengobatan oleh apoteker meningkatkan kualitas hidup pasien secara signifikan, namun tidak berhubungan dengan keberhasilan terapi. Kata kunci : tuberkulosis, keberhasilan terapi, kualitas hidup, pemantauan pengobatan","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117032223","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PERAN INTERPROFESSIONAL EDUCATION TERHADAP PERSEPSI KETERLIBATAN APOTEKER DALAM KOLABORASI ANTAR PROFESI 药剂师参与行业合作的专业教育作用
Pub Date : 2014-09-15 DOI: 10.22146/JMPF.283
Dzikrina Ilmanita, M. R. Rokhman
Kolaborasi antar profesi mengharuskan semua profesi memiliki persepsi yang sama terhadap ranah masing-masing profesi termasuk ranahketerlibatan apoteker. Interprofessional education (IPE) dapat digunakan untuk menyamakan persepsi tersebut. Penelitian dilakukan untuk melihat peran IPE dalam mempengaruhi persepsi mahasiswa kesehatan terhadap keterlibatan apoteker pada kolaborasi antar profesi. Penelitian dilakukan pada Februari sampai Mei 2014 menggunakan rancangan cross sectional dengan alat ukur kuesioner pada satu univeritas yang sudah menerapkan IPE dan 1 universitas lainnya yang belum menerpkan IPE. Kuesioner mengukur tiga bentuk keterlibatan apoteker dalam kolaborasi antar profesi yaitu keterlibatan apoteker dalam IPE, kewenangan apoteker, dan tanggung jawab apoteker. Pengambilan sampel dengan metode kuota sampling ditetapkan 225 responden mahasiswa kesehatan yang terbagi menjadi kelompok yang sudah dan belum mendapatkan IPE. Data dianalisis menggunakan two way anova, one  way anova,dan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang sudah mendapat IPE secara signifikan mempunyai tingkat kesetujuan yang lebih tinggi pada 84,6% pertanyaan tentang keterlibatan apoteker dalam kolaborasi antar profesi, 33,3% pertanyaan tentang tanggung jawab apoteker, dan 33,3% pertanyaan tentang kewenangan apoteker. Mahasiswa kedokteran, kedokteran gigi maupun farmasi yang sudah mendapatkan IPE memiliki tingkat percaya diri yang homogen. Tingkat percaya diri mahasiswa farmasi yang sudah mendapat IPE lebih tinggi daripada mahasiswa farmasi yang belum mendapat IPE. Kata kunci : kolaborasi antar profesi, interprofessional education , apoteker, mahasiswa kesehatan
职业之间的合作要求所有职业对包括药剂师的参与在内的每个职业的领域都有相同的看法。国际教育可以用来平衡这种看法。这项研究旨在探讨IPE在影响药师对药师参与各职业合作的影响方面所起的作用。这项研究于2014年2月至5月采用了跨分段设计,采用了一所已经申请了IPE的大学和另一所尚未提交IPE的大学的问卷测量法。这份问卷测量了药剂师在不同行业之间合作的三种方式,即药剂师在IPE中的参与、药剂师的权威和药剂师的责任。根据规定的抽样配额采样法,225名健康学生的受访者被分成已经没有ip的小组。数据使用两种方式、一种方式和测试进行分析。研究表明,获得IPE的学生在84.6%的问题上有很高的共同立场,关于药剂师参与不同职业合作的问题有33.3%,关于药剂师职责的问题有33.3%。获得性知识产权的医科学生、牙科或制药专业的学生都有一定程度的同质自信。与尚未获得IPE的制药学生相比,制药学生的自信心水平要高得多。关键词:职业间合作、专业教育、药剂师、健康专业学生
{"title":"PERAN INTERPROFESSIONAL EDUCATION TERHADAP PERSEPSI KETERLIBATAN APOTEKER DALAM KOLABORASI ANTAR PROFESI","authors":"Dzikrina Ilmanita, M. R. Rokhman","doi":"10.22146/JMPF.283","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JMPF.283","url":null,"abstract":"Kolaborasi antar profesi mengharuskan semua profesi memiliki persepsi yang sama terhadap ranah masing-masing profesi termasuk ranahketerlibatan apoteker. Interprofessional education (IPE) dapat digunakan untuk menyamakan persepsi tersebut. Penelitian dilakukan untuk melihat peran IPE dalam mempengaruhi persepsi mahasiswa kesehatan terhadap keterlibatan apoteker pada kolaborasi antar profesi. Penelitian dilakukan pada Februari sampai Mei 2014 menggunakan rancangan cross sectional dengan alat ukur kuesioner pada satu univeritas yang sudah menerapkan IPE dan 1 universitas lainnya yang belum menerpkan IPE. Kuesioner mengukur tiga bentuk keterlibatan apoteker dalam kolaborasi antar profesi yaitu keterlibatan apoteker dalam IPE, kewenangan apoteker, dan tanggung jawab apoteker. Pengambilan sampel dengan metode kuota sampling ditetapkan 225 responden mahasiswa kesehatan yang terbagi menjadi kelompok yang sudah dan belum mendapatkan IPE. Data dianalisis menggunakan two way anova, one  way anova,dan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang sudah mendapat IPE secara signifikan mempunyai tingkat kesetujuan yang lebih tinggi pada 84,6% pertanyaan tentang keterlibatan apoteker dalam kolaborasi antar profesi, 33,3% pertanyaan tentang tanggung jawab apoteker, dan 33,3% pertanyaan tentang kewenangan apoteker. Mahasiswa kedokteran, kedokteran gigi maupun farmasi yang sudah mendapatkan IPE memiliki tingkat percaya diri yang homogen. Tingkat percaya diri mahasiswa farmasi yang sudah mendapat IPE lebih tinggi daripada mahasiswa farmasi yang belum mendapat IPE. Kata kunci : kolaborasi antar profesi, interprofessional education , apoteker, mahasiswa kesehatan","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129581136","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI KUALITAS, DAN NIAT APOTEKER UNTUK MEREKOMENDASIKAN FITOFARMAKA 药师的知识、感知能力和推荐药方的意图
Pub Date : 2014-09-15 DOI: 10.22146/jmpf.279
Kestri Harjanti, Triana Hertiani, S. Sumarni
Apoteker yang mempunyai pengetahuan yang baik dan persepsi yang positif terhadap kualitas fitofarmaka diharapkan akan merekomendasikan produk fitofarmaka kekonsumen di apotek. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan persepsi apoteker terhadap kualitas fitofarmaka, serta pengaruhnya terhadap niat merekomendasikan produk fitofarmaka. Penelitian merupakan penelitian korelasional dengan instrumen berupa kuesioner. Responden adalah apoteker yang bekerja di apotek yang menjual fitofarmaka di Yogyakarta. Kuesioner terdiri dari 4 bagian yaitu karakteristik responden, pengetahuan fitofarmaka, persepsi kualitas fitofarmaka, dan niat merekomendasikan produk fitofarmaka. Persepsi kualitas dan niat merekomendasikan diukur dengan skala Likert. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana. Data dianalisis dengan analisis deskriptif dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan apoteker di apotek kota Yogyakarta secara rata-rata adalah cukup (nilai mean 6,67). Persepsi apoteker tentang kualitas fitofarmaka adalah baik (positif) berturut-turut dari nilai dimensi tertinggi adalah keamanan, efikasi, ketersediaan, akseptabilitas, merek, dan harga. Pengetahuan apoteker tentang fitofarmaka memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi kualitas fitofarmaka. Pengetahuan dan persepsi apoteker tentang kualitas fitofarmaka masing–masing memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap niat merekomendasikan produk fitofarmaka. Kata kunci : fitofarmaka, pengetahuan, persepsi kualitas
药师对药材质量有良好的了解和积极的看法,他们希望推荐药材产品给他们的顾客。研究的目的是了解药剂师对药材质量的知识和感知,以及它对药材产品推荐意图的影响。研究是研究问卷工具的相互关联的研究。受访者是在日惹经营fitofar因此的药店工作的药剂师。问卷由四部分组成,包括受访者的特征、fitofarthen的知识、fitofarthen的质量感知以及他们对fitofarthen产品的意图。感知质量和推荐意图是用液体尺度来衡量的。抽样技术是随机的,简单明了。通过简单的描述性分析和线性回归来分析数据。研究结果表明,日惹药业的平均知识是足够的(值为6.67)。药剂师对药材质量的看法是一个连续的(正的)最高维度的价值是安全、公平、可用性、可问性、品牌和价格。药剂师fitofarmaka知识产生积极而重要的影响fitofarmaka质量的看法。药师对药材的质量的了解和感知对药师推荐药材产品的意图产生了积极而重要的影响。关键词:fitofarmaka知识、感知质量
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI KUALITAS, DAN NIAT APOTEKER UNTUK MEREKOMENDASIKAN FITOFARMAKA","authors":"Kestri Harjanti, Triana Hertiani, S. Sumarni","doi":"10.22146/jmpf.279","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jmpf.279","url":null,"abstract":"Apoteker yang mempunyai pengetahuan yang baik dan persepsi yang positif terhadap kualitas fitofarmaka diharapkan akan merekomendasikan produk fitofarmaka kekonsumen di apotek. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan persepsi apoteker terhadap kualitas fitofarmaka, serta pengaruhnya terhadap niat merekomendasikan produk fitofarmaka. Penelitian merupakan penelitian korelasional dengan instrumen berupa kuesioner. Responden adalah apoteker yang bekerja di apotek yang menjual fitofarmaka di Yogyakarta. Kuesioner terdiri dari 4 bagian yaitu karakteristik responden, pengetahuan fitofarmaka, persepsi kualitas fitofarmaka, dan niat merekomendasikan produk fitofarmaka. Persepsi kualitas dan niat merekomendasikan diukur dengan skala Likert. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana. Data dianalisis dengan analisis deskriptif dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan apoteker di apotek kota Yogyakarta secara rata-rata adalah cukup (nilai mean 6,67). Persepsi apoteker tentang kualitas fitofarmaka adalah baik (positif) berturut-turut dari nilai dimensi tertinggi adalah keamanan, efikasi, ketersediaan, akseptabilitas, merek, dan harga. Pengetahuan apoteker tentang fitofarmaka memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi kualitas fitofarmaka. Pengetahuan dan persepsi apoteker tentang kualitas fitofarmaka masing–masing memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap niat merekomendasikan produk fitofarmaka. Kata kunci : fitofarmaka, pengetahuan, persepsi kualitas","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117179898","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PERBANDINGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DISPEPSIA YANG MENGGUNAKAN LANSOPRAZOL DENGAN INJEKSI RANITIDIN 将营养不良患者的生活质量与RANITIDIN注射中的LANSOPRAZOL进行比较
Pub Date : 2014-09-13 DOI: 10.22146/jmpf.285
O. P. Sugiyarto, Probosuseno Probosuseno, Ika Puspitasari
Dispepsia mempengaruhi kualitas hidup pasien yang menderitanya. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup penderita dispepsia yang mendapatkan terapi lansoprazol (2 kali sehari 30mg) atau injeksi ranitidin (2 kali sehari 25mg/ml) diukur dengan menggunakan kuesioner kualitas hidup Nepean Dispepsia Indeks Indonesia (NDII) . NDII terdiri dari 5 domain yaitu Tensi, aktivitas sehari-hari, makan/minum, pengetahuan dan kerja/studi. Metode penelitian adalah cross sectional dengan melakukan consecutive sampling selama periode April sampai Juni 2014. Data kualitas hidup dikumpulkan dari hasil pengisian kuesioner NDII saat pasien dirawat di rumah sakit. Analisa data dengan sistem pemberian skor, Chi -square , dan independent t- test . Subjek penelitian 30 pasien dengan masing-masing kelompok 15 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kualitas hidup antara pasien yang menggunakan injeksi ranitidin dengan lansoprazol pada keempat domain yaitu tensi, aktivitsa sehari-hari, makan/ minum, pengetahuan, dan kerja/studi. Kata kunci : dyspepsia, lansoprazole, ranitidine injection, Nepean Dyspepsia Index
spepsia影响患者的生活质量。研究目的是用《印度尼西亚索引》(NDII)中每天2次或注射ranitidin(每天2次25毫克/ml)的Nepean dispesia live质量问卷进行测量。NDII由时态、日常活动、饮食、知识和学习组成的五个领域。研究方法是在2014年4月至6月期间进行结论性抽样。生活质量数据是在病人住院时提交的一份调查问卷中收集的。用分数系统、Chi -square和独立性测试进行数据分析。研究对象为30名患者,每组15名受访者。研究结果表明,服用ranitidin与lansoprazol注射的患者的生活质量没有区别。在四域上,紧张、日常活动、饮食、知识和工作/研究都是如此。关键词:dyspepsia, lansoprazole,随机注射,ne葡聚糖索引
{"title":"PERBANDINGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DISPEPSIA YANG MENGGUNAKAN LANSOPRAZOL DENGAN INJEKSI RANITIDIN","authors":"O. P. Sugiyarto, Probosuseno Probosuseno, Ika Puspitasari","doi":"10.22146/jmpf.285","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jmpf.285","url":null,"abstract":"Dispepsia mempengaruhi kualitas hidup pasien yang menderitanya. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup penderita dispepsia yang mendapatkan terapi lansoprazol (2 kali sehari 30mg) atau injeksi ranitidin (2 kali sehari 25mg/ml) diukur dengan menggunakan kuesioner kualitas hidup Nepean Dispepsia Indeks Indonesia (NDII) . NDII terdiri dari 5 domain yaitu Tensi, aktivitas sehari-hari, makan/minum, pengetahuan dan kerja/studi. Metode penelitian adalah cross sectional dengan melakukan consecutive sampling selama periode April sampai Juni 2014. Data kualitas hidup dikumpulkan dari hasil pengisian kuesioner NDII saat pasien dirawat di rumah sakit. Analisa data dengan sistem pemberian skor, Chi -square , dan independent t- test . Subjek penelitian 30 pasien dengan masing-masing kelompok 15 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kualitas hidup antara pasien yang menggunakan injeksi ranitidin dengan lansoprazol pada keempat domain yaitu tensi, aktivitsa sehari-hari, makan/ minum, pengetahuan, dan kerja/studi. Kata kunci : dyspepsia, lansoprazole, ranitidine injection, Nepean Dyspepsia Index","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"27 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-09-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133169394","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGARUH IMPLEMENTASI CLINICAL PATHWAY TERHADAP LUARAN KLINIK DAN EKONOMIK PASIEN ACUTE CORONARY SYNDROME
Pub Date : 2014-09-13 DOI: 10.22146/JMPF.280
Ani Pahriyani, T. Andayani, I. Pramantara
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dibidang kesehatan yang sudah mulai dilaksanakan pada 1 Januari 2014 mencakup semua pelayanan kesehatan yang pembiayaannya berdasarkan tarif paket Indonesia Case Based Group (INA-CBGs). Hal ini mendorong rumah sakit agar mampu mengoptimalkan pengelolaan keuangan serta kendali mutu, salah satunya dengan pembuatan clinical pathway untuk beberapa penyakit. Tujuan penelitian adalah untuk melihat pengaruh implementasi clinical pathway (CP) terhadap luaran ekonomik dan klinik pada Acute Coronary Syndrome (ACS). Penelitian dilakukan dengan rancangan cross sectional retrospektif pada pasien ACS rawat inap di RSUP Dr. Sardjito dari Januari 2013 sampai Mei 2014. Parameter luaran klinik menggunakan Length of Stay (LOS), readmission rate (RR) dan in-hospital mortality (1HM) serta untuk luaran ekonomik dihitung biaya total dari masing-masing tingkat keparahan penyakit. Data luaran klinik diperoleh dari catatan medik pasien selama dirawat sedangkan untuk biaya terapi riil diperoleh dari bagian jaminan kesehatan. Jumlah total subyek adalah 136, terdiri dari 68 pasien pada kelompok sebelum CP dan 68 pasien dari kelompok setelah CP. Hasil analisis statistik menunjukkan perbedaan rata-rata Length of Stay (LOS) pada kedua kelompok 7,44 dengan 6,31 hari, IHM tidak berbeda pada kelompok sebelum CP 12 pasien (17,6%), dan 6 pasien (9,2%) pada kelompok setelah CP, sedangkan untuk RR tidak terdapat pasien yang kembali menjalani perawatan (0%) untuk kelompok sebelum implementasi CP dan setelah implementasi CP 1 pasien (1,7%) yang menjalani perawatan kembali ( p >0,05). Median biaya dari dua kelompok (sebelum dan setelah implementasi clinical pathway ) adalah Rp 50.383.652 dan Rp 12.583.503 untuk keparahan I ( p 0,05), Rp 37.064.546 dan Rp 20.169.375 untuk keparahan III ( p >0,05). Oleh karena itu terdapat perbedaan luaran klinik dan ekonomik sebelum dan setelah implementasi clinical pathway pada tata laksana acute coronary syndrome (ACS). Kata kunci : acute coronary syndrome , clinical pathway , luaran klinik, luaran ekonomik
2014年1月1日启动的国家卫生安全系统(SJSN)包括根据印尼案例集团(INA-CBGs)邮费提供的所有医疗保健服务。这促使医院能够利用财务管理和质量控制,其中之一是创造治疗多种疾病的临床路径。该研究的目的是研究药物对Acute Coronary综合症(ACS)的经济学领域和临床应用的影响。该研究采用了2013年1月至2014年5月在Sardjito医生的住院住院ACS的跨部门回顾设计。临床外部参数使用的是住院住院率、住院率(RR)和住院住院率(1HM)以及住院住院率以及疾病的总成本。诊所的外部数据来自住院期间的医疗记录,而来自医疗保险部门的实际治疗费用。对象总数是136篇,由68组的病人的前一组CP和68个CP。统计分析结果显示,平均长度正好和后留下的两组(LOS)在7,44 6,31一天,IHM没有什么不同于之前CP组12个病人(17,6%)、6(9,2%)在后组CP,而在CP实施前,没有任何患者返回治疗(0%);在CP实施前,也没有任何患者返回治疗(p > 0.05)。两组的中值(在临床pathway实施前和实施后)为I (p . 05) $ 50.383652和$ 12583,503 (p . 05)、$ 37.064546和$ 20169,375为III (p > 0.05)。因此,在临床应用治疗会前和之后,存在临床和经济学领域的差别。关键词:acute coronary综合征,clinical pathway,诊所路,经济学路
{"title":"PENGARUH IMPLEMENTASI CLINICAL PATHWAY TERHADAP LUARAN KLINIK DAN EKONOMIK PASIEN ACUTE CORONARY SYNDROME","authors":"Ani Pahriyani, T. Andayani, I. Pramantara","doi":"10.22146/JMPF.280","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JMPF.280","url":null,"abstract":"Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dibidang kesehatan yang sudah mulai dilaksanakan pada 1 Januari 2014 mencakup semua pelayanan kesehatan yang pembiayaannya berdasarkan tarif paket Indonesia Case Based Group (INA-CBGs). Hal ini mendorong rumah sakit agar mampu mengoptimalkan pengelolaan keuangan serta kendali mutu, salah satunya dengan pembuatan clinical pathway untuk beberapa penyakit. Tujuan penelitian adalah untuk melihat pengaruh implementasi clinical pathway (CP) terhadap luaran ekonomik dan klinik pada Acute Coronary Syndrome (ACS). Penelitian dilakukan dengan rancangan cross sectional retrospektif pada pasien ACS rawat inap di RSUP Dr. Sardjito dari Januari 2013 sampai Mei 2014. Parameter luaran klinik menggunakan Length of Stay (LOS), readmission rate (RR) dan in-hospital mortality (1HM) serta untuk luaran ekonomik dihitung biaya total dari masing-masing tingkat keparahan penyakit. Data luaran klinik diperoleh dari catatan medik pasien selama dirawat sedangkan untuk biaya terapi riil diperoleh dari bagian jaminan kesehatan. Jumlah total subyek adalah 136, terdiri dari 68 pasien pada kelompok sebelum CP dan 68 pasien dari kelompok setelah CP. Hasil analisis statistik menunjukkan perbedaan rata-rata Length of Stay (LOS) pada kedua kelompok 7,44 dengan 6,31 hari, IHM tidak berbeda pada kelompok sebelum CP 12 pasien (17,6%), dan 6 pasien (9,2%) pada kelompok setelah CP, sedangkan untuk RR tidak terdapat pasien yang kembali menjalani perawatan (0%) untuk kelompok sebelum implementasi CP dan setelah implementasi CP 1 pasien (1,7%) yang menjalani perawatan kembali ( p >0,05). Median biaya dari dua kelompok (sebelum dan setelah implementasi clinical pathway ) adalah Rp 50.383.652 dan Rp 12.583.503 untuk keparahan I ( p 0,05), Rp 37.064.546 dan Rp 20.169.375 untuk keparahan III ( p >0,05). Oleh karena itu terdapat perbedaan luaran klinik dan ekonomik sebelum dan setelah implementasi clinical pathway pada tata laksana acute coronary syndrome (ACS). Kata kunci : acute coronary syndrome , clinical pathway , luaran klinik, luaran ekonomik","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-09-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127044924","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
EVALUASI TERAPI ORAL TERHADAP HASIL TERAPI PASIEN ASMA 哮喘患者口服治疗结果的评估
Pub Date : 2014-09-11 DOI: 10.22146/JMPF.287
Heni Lutfiyati, Z. Ikawati, Chairun Wiedyaningsih
Asma merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak ditemui dan secara klinis ditandai oleh adanya episode batuk rekuren, napas pendek, rasa sesak di dada dan mengi ( wheezing ). Terapi asma pada pasien dewasa diberikan secara oral, inhalasi dan parenteral. Peresepan pasien asma rawat jalan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Wilayah Magelang sebagian besar menggunakan obat yang diberikan secara oral karena mahalnya harga inhaler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi oral terhadap hasil terapi pasien asma. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pengambilan data secara prospektif dari Februari sampai April 2014. Data diambil dari hasil pemeriksaan Peak Flow Meter , rekam medis dan lembar pengumpul data. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 75 pasien tetapi hanya 71 pasien yang mengikuti seluruh proses penelitian. Untuk membuktikan adanya pengaruh sebelum dan sesudah menggunakan terapi oral terhadap hasil terapi digunakan uji t paired dan uji Wilcoxon . Untuk membandingkan besarnya perubahan digunakan uji t independent dan uji Chi-square dan alternatifnya Fisher . Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan nilai Arus Puncak Ekspirasi (APE) sebesar 92,68± 66,70 setelah 1 bulan menggunakan terapi oral Frekuensi serangan pada awal penelitian sebagian besar pasien ≥4x/minggu sebanyak 33 pasien (46,48%), setelah 1 bulan menggunakan terapi oral frekuensi serangan sebagian besar pasien menjadi 1-2x/bulan sebanyak 48 pasien (67,61%). Penggunaan terapi oral menunjukkan kemajuan hasil terapi berupa peningkatan nilai APE dan penurunan frekuensi serangan asma. Kata kunci: asma , terapi oral, hasil terapi
哮喘是一种常见的慢性疾病,临床表现为急性咳嗽、呼吸短促、胸痛和气喘。成人患者的哮喘治疗是口服、吸入和肠内注射。马格朗地区公共卫生厅(BKPM)患者游走阿司匹林,主要使用口服药物,因为吸入器价格高。本研究旨在确定口服疗法对哮喘患者治疗结果的影响。本研究是2014年2月至4月对数据挖掘的初步观察研究。数据来自于检查峰值流表、医疗记录和数据收集表。符合条件的患者共有75名患者,但只有71名患者遵循整个研究过程。为了证明口服疗法对t配对试验和Wilcoxon试验的结果有影响。比较独立测试、Chi-square测试和Fisher替代方案所使用的变化规模。研究结果表明发生增加流量价值Ekspirasi(猿)高峰92.68±66.70初袭击频率1月使用口服治疗后大部分研究病人≥4x -多达33周(46,48%),一个月后使用口服治疗发作频率大部分病人成为1-2x /月多达48(67,61%)。口服疗法的使用表明,治疗结果的进展包括猿猴价值增加和哮喘发作频率下降。关键词:哮喘,口服治疗,治疗结果
{"title":"EVALUASI TERAPI ORAL TERHADAP HASIL TERAPI PASIEN ASMA","authors":"Heni Lutfiyati, Z. Ikawati, Chairun Wiedyaningsih","doi":"10.22146/JMPF.287","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JMPF.287","url":null,"abstract":"Asma merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak ditemui dan secara klinis ditandai oleh adanya episode batuk rekuren, napas pendek, rasa sesak di dada dan mengi ( wheezing ). Terapi asma pada pasien dewasa diberikan secara oral, inhalasi dan parenteral. Peresepan pasien asma rawat jalan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Wilayah Magelang sebagian besar menggunakan obat yang diberikan secara oral karena mahalnya harga inhaler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi oral terhadap hasil terapi pasien asma. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pengambilan data secara prospektif dari Februari sampai April 2014. Data diambil dari hasil pemeriksaan Peak Flow Meter , rekam medis dan lembar pengumpul data. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 75 pasien tetapi hanya 71 pasien yang mengikuti seluruh proses penelitian. Untuk membuktikan adanya pengaruh sebelum dan sesudah menggunakan terapi oral terhadap hasil terapi digunakan uji t paired dan uji Wilcoxon . Untuk membandingkan besarnya perubahan digunakan uji t independent dan uji Chi-square dan alternatifnya Fisher . Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan nilai Arus Puncak Ekspirasi (APE) sebesar 92,68± 66,70 setelah 1 bulan menggunakan terapi oral Frekuensi serangan pada awal penelitian sebagian besar pasien ≥4x/minggu sebanyak 33 pasien (46,48%), setelah 1 bulan menggunakan terapi oral frekuensi serangan sebagian besar pasien menjadi 1-2x/bulan sebanyak 48 pasien (67,61%). Penggunaan terapi oral menunjukkan kemajuan hasil terapi berupa peningkatan nilai APE dan penurunan frekuensi serangan asma. Kata kunci: asma , terapi oral, hasil terapi","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-09-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127115588","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Journal of Management and Pharmacy Practice
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1