首页 > 最新文献

AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian最新文献

英文 中文
Karakteristik Mutu Tempe Kedelai (Glycine max L.) yang Dikemas dengan Klobot 豆浆的质量特点是Klobot
Pub Date : 2022-03-28 DOI: 10.30598/jagritekno.2022.11.1.32
Sifera S C Ellent, Lusiawati Dewi, Marisa Chr Tapilouw
Tempeh is a processed food made from fermented soybeans using the mold Rhizopus oryzae or Rhizopus oligosporus which has the main nutritional content of 56% protein. Quality tempeh has the characteristics of being compact, slightly grayish-white in color, and has a distinctive tempeh aroma. In general, tempe is packaged using banana leaves and plastic. The type of packaging in temphe can affect the quality characteristics of tempe. The purpose of this study was to analyze the quality characteristics of tempe with packaging using klobot (corn husk) on four main parameters are protein content, moisture content, shelf life, and organoleptic properties. This study used a completely randomized design with three treatments and three repetitions, namely banana leaf packaging, plastic packaging, and klobot packaging. Based on the results obtained, the use of the type of packaging has a significant effect on the 95% significance level on the physicochemical characteristics (protein and moisture content). Tempeh wrapped in klobot has a protein content of 23,87 ± 1,17 (%) and a moisture content of 51,58 ± 0,30 (%). This value is in accordance with Indonesian National Standard 3144: 2015 that the protein content of soybean tempeh is at least 15% (w/w) and the moisture content of soybean tempeh is a maximum of 65%. Next, the shelf-life analysis showed that tempeh wrapped in klobot had a shelf life of 5 days with a slight tempeh texture. Then based on the result of the organoleptic test, variation of treatment has no significant effect at the 95% significance level on organoleptic characteristics of color, flavor, texture, taste and significantly affects overall preference organoleptic characteristics. Keywords: Klobot, packaging, quality characteristics, tempeh   ABSTRAK Tempe merupakan makanan olahan yang dibuat dari kacang kedelai hasil fermentasi menggunakan kapang Rhizopus oryzae atau Rhizopus oligosporus yang memiliki kandungan gizi utama yaitu protein sebesar 56%. Tempe yang berkualitas memiliki karakteristik yaitu berbentuk kompak, berwarna putih serta memiliki aroma khas tempe. Pada umumnya tempe dikemas dengan menggunakan daun pisang dan plastik. Jenis kemasan pada tempe dapat mempengaruhi karakteristik mutu tempe. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis karakteristik mutu tempe dengan pengemasan menggunakan klobot (kulit jagung) terhadap empat parameter utama yaitu kadar protein, kadar air, umur simpan dan sifat organoleptik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakukan dan tiga kali pengulangan yaitu kemasan daun pisang, kemasan plastik, dan kemasan klobot. Berdasarkan hasil yang diperoleh penggunaan jenis pengemas berpengaruh nyata pada taraf signifikansi 95% terhadap karakteristik fisikokimia (kadar protein dan air). Tempe yang dibungkus dengan klobot memiliki kadar protein sebesar 23,87 ± 1,17 (%) dan kadar air sebesar 51,58 ± 0,30 (%). Nilai tersebut sesuai dengan dengan Standar Nasional Indonesia 3144: 2015 bah
豆豉是一种由发酵大豆制成的加工食品,使用的霉菌为米根霉或少孢根霉,其主要营养成分为56%的蛋白质。优质豆豉的特点是结构紧凑,颜色略呈灰白色,并具有独特的豆豉香气。一般来说,坦佩是用香蕉叶和塑料包装的。teme的包装类型会影响teme的质量特性。本研究从蛋白质含量、水分含量、保质期和感官特性4个主要指标分析了玉米皮包装temp的品质特征。本研究采用完全随机设计,3个处理,3个重复,分别为香蕉叶包装、塑料包装和klobot包装。根据所获得的结果,包装类型的使用对理化特性(蛋白质和水分含量)的95%显著性水平有显著影响。用大白菜包起来的豆豉蛋白质含量为23.87±1.17(%),水分含量为51.58±0.30(%)。该值符合印尼国家标准3144:2015大豆豆豉的蛋白质含量至少为15% (w/w),大豆豆豉的水分含量最高为65%。其次,保质期分析表明,用klobot包裹的豆豉保质期为5天,具有轻微的豆豉质地。在95%显著性水平下,处理的变化对色、味、质、味的感官特征无显著影响,对感官特征的整体偏好有显著影响。关键词:豆豉,豆豉,包装,品质特征,豆豉,豆豉,黄豆豉,黄豆豉,黄豆豉,黄豆豉,黄豆豉,黄豆豉,黄豆豉,黄豆豉,黄豆豉,黄豆豉,黄豆豉,黄豆豉,黄豆豉,黄豆豉,黄豆豉,黄豆豉,黄豆豉Tempe yang berkualitas memoriliki karakteristik yitu berbentuk kompak, berwarna putih with serta memoriliki aroma khas Tempe。帕达umumnya tempe dikemas dengan menggunakan和pisang dan plastik。Jenis kemasan pakadtempe dapat mempengaruhi karakteristik mutu tempe。Tujuan penelitian ini untuk menganalis karakteristik mutu tempe dengan pengemasan menggunakan klobot (kulit jagung) terhadap empat参数:yama yitu kadar protein, kadar air, umur simpan and sifat organoleptik。Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakukan dantiga kali pengangan yitu kemasan daun pisang, kemasan plastic, dan kemasan klobot。Berdasarkan hasil yang diperoleh penggunaan jenis pengemas berpengaruh nyata pada tarf显著95% terhadap karakteristik fisikokimia (kadar protein dan air)。Tempe yang dibungkus dengan klobot memiliki kadar蛋白脂质23,87±1,17 (%),kadar空气脂质51,58±0,30(%)。Nilai tersebut sesuai dengan dengan standard national Indonesia 3144: 2015 bawa kadar protein tempe kedelai minimum 15% (b/b) dan kadar air tempe kedelai maksimal 65%。Selanjutnya pa分析umur simpan menunjukkan bahwa tempe yang dibungkus klobot memoriliki daya simpan 5 hari dengan tekstur tempe yang sedikit lunak。Kemudian berdasarkan hasil uji organoleptik, variasi perlakuan tidak berpengaruh nyata patada tarf显著95% terhadap karakteristik organoleptik warna, aroma, tekstur, rasa dan berpengaruh nyata terhadap karakteristik organoleptik kesukaan secara keseluruhan。空手道;空手道;kemasan;klobot;坦佩
{"title":"Karakteristik Mutu Tempe Kedelai (Glycine max L.) yang Dikemas dengan Klobot","authors":"Sifera S C Ellent, Lusiawati Dewi, Marisa Chr Tapilouw","doi":"10.30598/jagritekno.2022.11.1.32","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/jagritekno.2022.11.1.32","url":null,"abstract":"Tempeh is a processed food made from fermented soybeans using the mold Rhizopus oryzae or Rhizopus oligosporus which has the main nutritional content of 56% protein. Quality tempeh has the characteristics of being compact, slightly grayish-white in color, and has a distinctive tempeh aroma. In general, tempe is packaged using banana leaves and plastic. The type of packaging in temphe can affect the quality characteristics of tempe. The purpose of this study was to analyze the quality characteristics of tempe with packaging using klobot (corn husk) on four main parameters are protein content, moisture content, shelf life, and organoleptic properties. This study used a completely randomized design with three treatments and three repetitions, namely banana leaf packaging, plastic packaging, and klobot packaging. Based on the results obtained, the use of the type of packaging has a significant effect on the 95% significance level on the physicochemical characteristics (protein and moisture content). Tempeh wrapped in klobot has a protein content of 23,87 ± 1,17 (%) and a moisture content of 51,58 ± 0,30 (%). This value is in accordance with Indonesian National Standard 3144: 2015 that the protein content of soybean tempeh is at least 15% (w/w) and the moisture content of soybean tempeh is a maximum of 65%. Next, the shelf-life analysis showed that tempeh wrapped in klobot had a shelf life of 5 days with a slight tempeh texture. Then based on the result of the organoleptic test, variation of treatment has no significant effect at the 95% significance level on organoleptic characteristics of color, flavor, texture, taste and significantly affects overall preference organoleptic characteristics. \u0000Keywords: Klobot, packaging, quality characteristics, tempeh \u0000  \u0000ABSTRAK \u0000Tempe merupakan makanan olahan yang dibuat dari kacang kedelai hasil fermentasi menggunakan kapang Rhizopus oryzae atau Rhizopus oligosporus yang memiliki kandungan gizi utama yaitu protein sebesar 56%. Tempe yang berkualitas memiliki karakteristik yaitu berbentuk kompak, berwarna putih serta memiliki aroma khas tempe. Pada umumnya tempe dikemas dengan menggunakan daun pisang dan plastik. Jenis kemasan pada tempe dapat mempengaruhi karakteristik mutu tempe. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis karakteristik mutu tempe dengan pengemasan menggunakan klobot (kulit jagung) terhadap empat parameter utama yaitu kadar protein, kadar air, umur simpan dan sifat organoleptik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakukan dan tiga kali pengulangan yaitu kemasan daun pisang, kemasan plastik, dan kemasan klobot. Berdasarkan hasil yang diperoleh penggunaan jenis pengemas berpengaruh nyata pada taraf signifikansi 95% terhadap karakteristik fisikokimia (kadar protein dan air). Tempe yang dibungkus dengan klobot memiliki kadar protein sebesar 23,87 ± 1,17 (%) dan kadar air sebesar 51,58 ± 0,30 (%). Nilai tersebut sesuai dengan dengan Standar Nasional Indonesia 3144: 2015 bah","PeriodicalId":126879,"journal":{"name":"AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115946497","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Penambahan Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Pada Fermentasi Tempe Sebagai Peningkat Antioksidan dan Pewarna Alami 加入特朗茶花。它是天然的抗氧化剂和染料增强剂
Pub Date : 2022-03-23 DOI: 10.30598/jagritekno.2022.11.1.25
Kresentia D Gracelia, Lusiawati Dewi
Food additives or additives are ingredients or mixtures if added to raw ingredients can affect the nature and shape of food and beverage. Some functions of these ingredients’ addition include a preservative, flavoring, coloring, antioxidant, and others. Tempeh is one of the foods consumed by many people, especially in Indonesia. The addition of additives to tempe can increase its nutritional components such as increasing antioxidant levels. Butterfly pea flower (Clitoria ternatea L.) is added as an additive to increase antioxidants because, from several studies, the flower has a high antioxidant. The addition of butterfly pea flower is also expected to affect the antioxidant activity and give the tempe an attractive aroma, taste, and color. The objective of this research was to determine the effect of butterfly pea flower addition with concentrations of 0%, 0.5%, 1%, 1.5%, and 2% on antioxidant activity using the DPPH method, and the organoleptic properties of tempeh based on the preference level (hedonic) using a questionnaire. Based on the results obtained, it was shown that the addition of butterfly pea flower was able to increase the antioxidant activity. This can be seen from the IC50 value at the addition at 2% concentration, which showed the highest value of 2398.5 ppm from each treatment even though in the antioxidant power category, it was still relatively low. Then on the organoleptic test, the results showed that in the color parameter, panelists tended to like the butterfly pea flower addition at a concentration of 1%, while in the aroma and taste parameters the panelists liked the butterfly pea flower addition at a concentration of 0.5%.   Keywords: Antioxidant; butterfly pea flower (Clitoria ternatea L.); natural dye; organoleptic; tempeh.   ABSTRAK Bahan tambahan pangan atau bahan aditif merupakan bahan ataupun campuran yang jika ditambahkan ke dalam bahan baku dapat mempengaruhi sifat serta bentuk dari suatu makanan dan minuman. Beberapa fungsi dari penambahan bahan ini diantaranya adalah sebagai pengawet, penyedap, pewarna, antioksidan dan lainnya. Tempe merupakan salah satu pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat terutama di Indonesia. Penambahan bahan aditif pada tempe dapat meningkatkan komposisi gizinya seperti meningkatkan kadar antioksidan. Bunga telang (Clitoria ternatea L.) ditambahkan sebagai bahan aditif untuk meningkatkan antioksidan karena dari beberapa penelitian yang dilakukan, bunga tersebut memiliki antioksidan yang cukup tinggi. Penambahan bunga telang juga diharapkan dapat mempengaruhi aktivitas antioksidan serta memberikan aroma, rasa dan warna yang menarik pada tempe. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan bunga telang dengan konsentrasi 0%, 0,5%, 1%, 1,5% dan 2% terhadap aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, dan sifat organoleptik pada tempe berdasarkan tingkat kesukaan (hedonik) menggunakan kuisioner. Berdasarkan hasil yang diperoleh, ditunjukkan bahwa penambahan bunga
食品添加剂或添加剂是配料或混合物,如果添加到原料中可以影响食品和饮料的性质和形状。添加这些成分的一些功能包括防腐剂、调味剂、着色剂、抗氧化剂等。天贝是许多人食用的食物之一,尤其是在印度尼西亚。在豆豉中添加添加剂可以增加其营养成分,如增加抗氧化剂水平。蝴蝶豌豆花(Clitoria ternatea L.)被添加为增加抗氧化剂的添加剂,因为从几项研究来看,这种花具有很高的抗氧化剂。此外,蝴蝶豌豆花的加入也有望影响抗氧化活性,并使teme具有吸引人的香气,味道和颜色。本研究采用DPPH法测定了添加浓度为0%、0.5%、1%、1.5%和2%的蝶豆花对豆豉抗氧化活性的影响,并采用问卷调查法测定了基于偏好水平(享乐)的豆豉的感官特性。结果表明,加入蝴蝶豌豆花可以提高其抗氧化活性。这可以从添加浓度为2%时的IC50值看出,尽管在抗氧化能力类别中仍然相对较低,但每种处理的IC50值最高,为2398.5 ppm。然后在感官测试中,结果表明,在颜色参数中,小组成员倾向于喜欢浓度为1%的蝴蝶豌豆花添加剂,而在香气和味道参数中,小组成员倾向于喜欢浓度为0.5%的蝴蝶豌豆花添加剂。关键词:抗氧化剂;蝴蝶豌豆花(Clitoria ternata L.);天然染料;感官;豆豉。[摘要][中文]:中文:Bahan tambahan pangan atau Bahan aditif merupakan Bahan ataupun campuran yang jika ditambahkan ke dalam Bahan baku dapat mempengaruhi sifat serta bentuk dari suatu makanan dan minuman。Beberapa funsi dari penambahan bahan ini diantaranya adalah sebagai pengawet, penyedap, pewarna, antioksidan dan lainnya。Tempe merupakan salah satu pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat terutama di Indonesia。Penambahan bahan adif pada tempe dapat脑膜炎katkan komposisi gizinya serperti脑膜炎katkan kadar antioksidan。邦格特朗(雌雄同体)ditambahkan sebagai bahan aditif untuk meningkatkan antioksidan karena dari beberapa penelitian yang dilakukan,邦格特朗(雌雄同体)Penambahan bunga telang juga diharapkan dapat mempengaruhi aktivitas antioksidan serta memberikan aroma, rasa dan warna yang menarik pada tempe。Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan bunga telang dengan konsentrasi 0%, 0,5%, 1%, 1.5%和2% terhadap aktivitas antioksidan dengan方法DPPH, dan sifat organoleptik pada tempe berdasarkan tingkat kesukaan (hedonik) menggunakan kuisioner。我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。Hal ini dililhat dari nilai IC50 pada penambahan konsentrasi 2% menunjukkan nilai tertinggi yitu 2398.5 ppm dari seap perlakuan walaupun dalam kategori kekuatan antioksidan, masih tergolong rendah。Kemudian pada uji organoleptik, hasil menunjukkan bahwa dalam参数warna, panelis cenderung menyukai penambahan bunga telang pada konsentrasi 1%, sedangkan pada参数香气dan rasa panelis menyukai penambahan bunga telang dengan konsentrasi 0.5%。Kata kunci: Antioksidan;bunga telang (Clitoria ternata L.);organoleptik;pewarna alami;坦佩。
{"title":"Penambahan Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Pada Fermentasi Tempe Sebagai Peningkat Antioksidan dan Pewarna Alami","authors":"Kresentia D Gracelia, Lusiawati Dewi","doi":"10.30598/jagritekno.2022.11.1.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/jagritekno.2022.11.1.25","url":null,"abstract":"Food additives or additives are ingredients or mixtures if added to raw ingredients can affect the nature and shape of food and beverage. Some functions of these ingredients’ addition include a preservative, flavoring, coloring, antioxidant, and others. Tempeh is one of the foods consumed by many people, especially in Indonesia. The addition of additives to tempe can increase its nutritional components such as increasing antioxidant levels. Butterfly pea flower (Clitoria ternatea L.) is added as an additive to increase antioxidants because, from several studies, the flower has a high antioxidant. The addition of butterfly pea flower is also expected to affect the antioxidant activity and give the tempe an attractive aroma, taste, and color. The objective of this research was to determine the effect of butterfly pea flower addition with concentrations of 0%, 0.5%, 1%, 1.5%, and 2% on antioxidant activity using the DPPH method, and the organoleptic properties of tempeh based on the preference level (hedonic) using a questionnaire. Based on the results obtained, it was shown that the addition of butterfly pea flower was able to increase the antioxidant activity. This can be seen from the IC50 value at the addition at 2% concentration, which showed the highest value of 2398.5 ppm from each treatment even though in the antioxidant power category, it was still relatively low. Then on the organoleptic test, the results showed that in the color parameter, panelists tended to like the butterfly pea flower addition at a concentration of 1%, while in the aroma and taste parameters the panelists liked the butterfly pea flower addition at a concentration of 0.5%.   \u0000Keywords: Antioxidant; butterfly pea flower (Clitoria ternatea L.); natural dye; organoleptic; tempeh. \u0000  \u0000ABSTRAK \u0000Bahan tambahan pangan atau bahan aditif merupakan bahan ataupun campuran yang jika ditambahkan ke dalam bahan baku dapat mempengaruhi sifat serta bentuk dari suatu makanan dan minuman. Beberapa fungsi dari penambahan bahan ini diantaranya adalah sebagai pengawet, penyedap, pewarna, antioksidan dan lainnya. Tempe merupakan salah satu pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat terutama di Indonesia. Penambahan bahan aditif pada tempe dapat meningkatkan komposisi gizinya seperti meningkatkan kadar antioksidan. Bunga telang (Clitoria ternatea L.) ditambahkan sebagai bahan aditif untuk meningkatkan antioksidan karena dari beberapa penelitian yang dilakukan, bunga tersebut memiliki antioksidan yang cukup tinggi. Penambahan bunga telang juga diharapkan dapat mempengaruhi aktivitas antioksidan serta memberikan aroma, rasa dan warna yang menarik pada tempe. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan bunga telang dengan konsentrasi 0%, 0,5%, 1%, 1,5% dan 2% terhadap aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, dan sifat organoleptik pada tempe berdasarkan tingkat kesukaan (hedonik) menggunakan kuisioner. Berdasarkan hasil yang diperoleh, ditunjukkan bahwa penambahan bunga","PeriodicalId":126879,"journal":{"name":"AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian","volume":"561 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131847103","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Sifat Kimia dan Fisik Engay Food Berbasis Ikan Kembung dengan Penambahan Kedelai Hitam 以河豚为基础的化学和生理健康特性与添加黑大豆
Pub Date : 2022-01-29 DOI: 10.30598/jagritekno.2022.11.1.9
Ani Cahyati, Nurrahman Nurrahman, S. Aminah
Engay food is a type of food with a distinctively soft texture that is easy to swallow. This product is classified as a texture-modified food group. The primary ingredient used is mackerel fish, with the added nutritional benefit provided by black soybeans. The purpose of this research was to determine the effect of adding various concentrations of black soybeans on the physical and chemical characteristics of material-based engay food. A completely randomized experimental design was used in this study, which included 200 g of mackerel meat formulation and varying amounts of black soybean flour (0, 5, 10, 15, and 20%). Antioxidant activity, texture, and color were all determined during this study. The results indicated that increasing the concentration of black soybeans had a substantial effect on the chemical and physical properties of engay food made with mackerel. The greater the amount of black soybean added to the formulation, the higher the antioxidant activity, the lower the cohesiveness and gumminess, and the lower brightness of the yellow-red hue. Keywords: Black soybean; chemical; engay food; mackerel fish; physical   ABSTRAK Engay food adalah salah satu produk pangan dengan karakeristik tekstur yang lunak sehingga mudah ditelan. Produk ini termasuk dalam dalam kelompok makanan modifikasi tekstur. Bahan utama yang digunakan adalah ikan kembung dengan penambahan kedelai hitam yang diketahui berpotensi untuk meningkatkan nilai gizi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan kedelai hitam terhadap karakteristik kimia dan fisik  dari engay food berbasis ikan kembung. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan formulasi ikan kembung 200 g dan penambahan tepung kedelai hitam sebanyak 0, 5, 10, 15, dan 20%. Analisis yang dilakukan yaitu aktivitas antioksidan, tekstur dan warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh penambahan konsentrasi kedelai hitam terhadap karakteristik kimia dan fisik dari engay food berbasis ikan kembung. penambahan kedelai hitam yang semakin banyak dalam engay food akan meningkatkan nilai aktivitas antioksidan, menurunkan nilai cohessiveness, adhesion, dan gumminess, akan tetapi menurunkan kecerahan dengan jenis warna yellow-red. Kata Kunci: Engay food; fisik; ikan kembung; kedelai hitam; kimia
Engay food是一种质地柔软、易于吞咽的食物。本产品属于质地改性食品。使用的主要原料是鲭鱼,加上黑大豆提供的营养价值。本研究的目的是确定添加不同浓度的黑大豆对原料基加工食品理化特性的影响。本研究采用完全随机实验设计,包括200 g鲭鱼肉配方和不同量的黑豆粉(0、5、10、15和20%)。在这项研究中,测定了抗氧化活性、质地和颜色。结果表明,提高黑大豆的浓度对鲐鱼加工食品的理化性质有较大影响。配方中加入黑大豆的量越大,抗氧化活性越高,黏结性和胶性越低,黄红色调亮度越低。关键词:黑大豆;化学;engay食物;鲭鱼;【物理文摘】英国食品adalah salah satu产品pangan dengan karakeristik tekstur yang lunak sehinga mudah ditelan。产品为:termasuk dalam dalam kelompok makanan modifikasi tekstur。巴汉·乌塔马·杨·迪古纳坎·阿达拉坎·邓坎·巴汉·克德莱·希坦·杨·迪古纳坎·贝坎坎·尼莱吉兹。Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan kedelai hitam terhadap karakteristik kimia danfisik dari为基础,以kan kembung为基础。然干干阳迪古纳干阿达拉然干干阿达拉然干干阿达拉然干干阿达拉干干丹丹丹丹丹丹丹丹丹克德莱希丹丹丹丹丹20%分析杨迪拉库坎的抗氧活性、抗氧活性、抗氧活性和抗氧活性。Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh penambahan konsentrasi kedelai hitam terhadap karakteristik kimia dan fisik dari engay food,以kan kembung为基础。Penambahan kedelai hitam Yang semakin banyak dalam engay food, akan meningkatkan nilai aktivitas antioksidan, menurunkan nilai粘结性,附着力,Dan胶性,akan tetapi menurunkan kecerahan dengan jenis warna黄红色。Kata Kunci: Engay food;fisik;鱼kembung;kedelai hitam;kimia
{"title":"Sifat Kimia dan Fisik Engay Food Berbasis Ikan Kembung dengan Penambahan Kedelai Hitam","authors":"Ani Cahyati, Nurrahman Nurrahman, S. Aminah","doi":"10.30598/jagritekno.2022.11.1.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/jagritekno.2022.11.1.9","url":null,"abstract":"Engay food is a type of food with a distinctively soft texture that is easy to swallow. This product is classified as a texture-modified food group. The primary ingredient used is mackerel fish, with the added nutritional benefit provided by black soybeans. The purpose of this research was to determine the effect of adding various concentrations of black soybeans on the physical and chemical characteristics of material-based engay food. A completely randomized experimental design was used in this study, which included 200 g of mackerel meat formulation and varying amounts of black soybean flour (0, 5, 10, 15, and 20%). Antioxidant activity, texture, and color were all determined during this study. The results indicated that increasing the concentration of black soybeans had a substantial effect on the chemical and physical properties of engay food made with mackerel. The greater the amount of black soybean added to the formulation, the higher the antioxidant activity, the lower the cohesiveness and gumminess, and the lower brightness of the yellow-red hue. \u0000Keywords: Black soybean; chemical; engay food; mackerel fish; physical \u0000  \u0000ABSTRAK \u0000Engay food adalah salah satu produk pangan dengan karakeristik tekstur yang lunak sehingga mudah ditelan. Produk ini termasuk dalam dalam kelompok makanan modifikasi tekstur. Bahan utama yang digunakan adalah ikan kembung dengan penambahan kedelai hitam yang diketahui berpotensi untuk meningkatkan nilai gizi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan kedelai hitam terhadap karakteristik kimia dan fisik  dari engay food berbasis ikan kembung. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan formulasi ikan kembung 200 g dan penambahan tepung kedelai hitam sebanyak 0, 5, 10, 15, dan 20%. Analisis yang dilakukan yaitu aktivitas antioksidan, tekstur dan warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh penambahan konsentrasi kedelai hitam terhadap karakteristik kimia dan fisik dari engay food berbasis ikan kembung. penambahan kedelai hitam yang semakin banyak dalam engay food akan meningkatkan nilai aktivitas antioksidan, menurunkan nilai cohessiveness, adhesion, dan gumminess, akan tetapi menurunkan kecerahan dengan jenis warna yellow-red. \u0000Kata Kunci: Engay food; fisik; ikan kembung; kedelai hitam; kimia","PeriodicalId":126879,"journal":{"name":"AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127476507","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Studi Pengaruh Suhu dan Lama Penggorengan Terhadap Kualitas Jamur Tiram (Pleurotus osteatus) dengan Penggorengan Vacum 研究煎锅的温度和长期影响牡蛎蘑菇和髓质质量的影响
Pub Date : 2021-11-09 DOI: 10.30598/jagritekno.2022.11.1.1
St. Sabahannur, Suraedah Alimuddin, Hanifa Nikmah
Oyster mushroom is one type of vegetable that is rarely utilized due to a lack of knowledge about how to process the mushroom itself. The perishable nature of mushrooms causes difficulties in distribution and marketing as fresh produce. One of the processed products from oyster mushrooms is chips. Vacuum frying is a frying method that is applied to heat-sensitive materials such as fruits and vegetables. This study was aimed to determine the effect of temperature and duration of vacuum frying on the physicochemical and organoleptic qualities of oyster mushroom chips. The study was conducted using a completely randomized design with a two-factor factorial pattern: the first factor, vacuum frying with a temperature of 85o and 90oC. The second factor, frying time, is 50, 60, and 70 minutes. The results showed that vacuum-fried oyster mushrooms with a temperature of 85oC and a frying time of 70 minutes produced oyster mushroom chips with the lowest fat content of 38.08%, the preferred taste, and color (score 4), while the preferred texture was frying at 90oC and long 70 minutes. The yield value and moisture content of oyster mushroom chips did not differ at different temperatures and frying times. Keywords: Oyster mushroom; vacuum frying; chips; temperature   ABSTRAK Jamur tiram merupakan salah satu jenis sayuran yang pemanfaatannya sangat sedikit karena kurangnya pengetahuan tentang cara mengolah jamur itu sendiri. Sifat jamur yang mudah rusak menyebabkan kesulitan dalam distribusi dan pemasaran sebagai produk segar. Salah satu produk olahan dari jamur tiram adalah keripik. Penggorengan vakum merupakan metode penggorengan yang diterapkan pada bahan yang peka terhadap panas seperti buah-buahan dan sayuran. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh suhu dan lama waktu penggorengan vakum terhadap kualitas fisikokimia dan organoleptik keripik jamur tiram. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dengan pola faktorial dua faktor. Faktor pertama, penggorengan vakum dengan suhu 85o dan 90oC. Faktor kedua, lama penggorengan adalah 50, 60, dan 70 menit. Hasil penelitian menunjukkan jamur tiram yang digoreng vakum dengan suhu 85oC dan lama penggorengan 70 menit menghasilkan keripik jamur tiram dengan kadar lemak terendah 38,08%, rasa, dan warna yang disukai (skor 4), sedangkan tekstur yang disukai adalah penggorengan pada suhu 90oC dan lama. 70 menit. Nilai rendemen dan kadar air keripik jamur tiram tidak menunjukkan perbedaan pada suhu dan waktu penggorengan yang berbeda. Kata kunci: Jamur tiram; keripik; penggorengan vakum; suhu
由于缺乏如何加工蘑菇本身的知识,平菇是一种很少被利用的蔬菜。蘑菇易腐烂的特性给作为新鲜农产品的分销和销售带来了困难。平菇的加工产品之一是薯片。真空油炸是一种油炸方法,适用于热敏性材料,如水果和蔬菜。研究了真空油炸温度和时间对平菇片理化品质和感官品质的影响。该研究采用完全随机设计,采用双因素析因模式:第一因素,温度为85℃和90℃的真空油炸。第二个因素是煎炸时间,有50分钟、60分钟和70分钟。结果表明,在温度为85℃、油炸时间为70分钟的条件下,真空油炸的平菇片脂肪含量最低,为38.08%,口感和颜色最好,得分为4分,而在温度为90℃、油炸时间为70分钟的条件下,口感最好。在不同温度和煎炸时间下,平菇片的产率值和含水率无显著差异。关键词:平菇;真空油炸;芯片;【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】Sifat jamur yang mudah rusak menyebabkan kesulitan dalam分销业务dan pemasaran sebagai产品segar。Salah satu产品olahan dari jamur tiram adalah keripik。彭高仁干的真空,merupakan方法,彭高仁干,杨,diterapkan,帕达,巴汉,杨,peka, terhadap, panas, seperti, buah-buahan, dan sayuran。Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh suhu danlama waktu penggorengan真空,terhadap kualitas fisikokimia dan organoleptik keripik jamur tiram。peneltian, dilakkan, menggunakan, ranancan, acak, lengkap, dengan, polatalduffactor。因素perama,彭高仁干真空登干苏湖85 - 90℃。Faktor kedua, lama penggorengan adalah 50,60, dan 70 menit。Hasil penelitian menunjukkan jamur tiram yang digoreng vakum dengan suhu 85oC dan lama penggorengan 70 menit menghasilkan keripik jamur tiram dengan kadar lemak terendah 38,08%, rasa, dan warna yang disukai (skor 4), sedangkan tekstur yang disukai adalah penggorengan padsuhu 90oC dan lama。70 menit。这是我的梦想,这是我的梦想,这是我的梦想。Kata kunci: Jamur tiram;keripik;penggorengan vakum;苏沪
{"title":"Studi Pengaruh Suhu dan Lama Penggorengan Terhadap Kualitas Jamur Tiram (Pleurotus osteatus) dengan Penggorengan Vacum","authors":"St. Sabahannur, Suraedah Alimuddin, Hanifa Nikmah","doi":"10.30598/jagritekno.2022.11.1.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/jagritekno.2022.11.1.1","url":null,"abstract":"Oyster mushroom is one type of vegetable that is rarely utilized due to a lack of knowledge about how to process the mushroom itself. The perishable nature of mushrooms causes difficulties in distribution and marketing as fresh produce. One of the processed products from oyster mushrooms is chips. Vacuum frying is a frying method that is applied to heat-sensitive materials such as fruits and vegetables. This study was aimed to determine the effect of temperature and duration of vacuum frying on the physicochemical and organoleptic qualities of oyster mushroom chips. The study was conducted using a completely randomized design with a two-factor factorial pattern: the first factor, vacuum frying with a temperature of 85o and 90oC. The second factor, frying time, is 50, 60, and 70 minutes. The results showed that vacuum-fried oyster mushrooms with a temperature of 85oC and a frying time of 70 minutes produced oyster mushroom chips with the lowest fat content of 38.08%, the preferred taste, and color (score 4), while the preferred texture was frying at 90oC and long 70 minutes. The yield value and moisture content of oyster mushroom chips did not differ at different temperatures and frying times. \u0000Keywords: Oyster mushroom; vacuum frying; chips; temperature \u0000  \u0000ABSTRAK \u0000Jamur tiram merupakan salah satu jenis sayuran yang pemanfaatannya sangat sedikit karena kurangnya pengetahuan tentang cara mengolah jamur itu sendiri. Sifat jamur yang mudah rusak menyebabkan kesulitan dalam distribusi dan pemasaran sebagai produk segar. Salah satu produk olahan dari jamur tiram adalah keripik. Penggorengan vakum merupakan metode penggorengan yang diterapkan pada bahan yang peka terhadap panas seperti buah-buahan dan sayuran. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh suhu dan lama waktu penggorengan vakum terhadap kualitas fisikokimia dan organoleptik keripik jamur tiram. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dengan pola faktorial dua faktor. Faktor pertama, penggorengan vakum dengan suhu 85o dan 90oC. Faktor kedua, lama penggorengan adalah 50, 60, dan 70 menit. Hasil penelitian menunjukkan jamur tiram yang digoreng vakum dengan suhu 85oC dan lama penggorengan 70 menit menghasilkan keripik jamur tiram dengan kadar lemak terendah 38,08%, rasa, dan warna yang disukai (skor 4), sedangkan tekstur yang disukai adalah penggorengan pada suhu 90oC dan lama. 70 menit. Nilai rendemen dan kadar air keripik jamur tiram tidak menunjukkan perbedaan pada suhu dan waktu penggorengan yang berbeda. \u0000Kata kunci: Jamur tiram; keripik; penggorengan vakum; suhu","PeriodicalId":126879,"journal":{"name":"AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123218107","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
A FMEA-based Approach to Identify Risk of Damage for Besuki Na-Oogst Tobacco Leaves 一种基于fmea的Besuki Na-Oogst烟叶危害风险识别方法
Pub Date : 2021-09-22 DOI: 10.30598/jagritekno.2021.10.2.106
Y. Wibowo, A. S. Rusdianto, Septy T Wahyuni
Besuki Na-Oogst tobacco is a type of plantation commodity that requires special handling. Improper post-harvest handling increases the risks of being damaged. This study aimed to identify the types of damage to Besuki Na‑Oogst tobacco leaves, analyze the risk level of damage to Besuki Na-Oogst tobacco leaves, and provide recommendations for risk control of tobacco leaves damage. The Failure Mode and Effect Analysis method was applied to Identify the Besuki Na-Oogst tobacco leaves risk damages. This method can determine the value of severity, occurrence, and detection to obtain a critical Risk Priority Number (RPN) that indicates the most critical level of risk. The results showed that the types of damage to Besuki Na-Oogst tobacco leaf classified as having a high-risk impact were perforated leaves, oily leaves, white spots, blue spots, and moldy leaves indicated by RPN values greater than the critical value. If these risks are not appropriately handled, it can decrease the quality of the tobacco leaves, resulting in losses. The risk control of leaf damage is based on risk-causing factors in suggestions for improvements that the management can follow up. Keywords: Besuki Na-Oogst tobacco leaves; critical value; FMEA; risk; RPN   ABSTRAK Tembakau Besuki Na-Oogst merupakan jenis komoditas perkebunan yang memerlukan penanganan khusus. Penanganan pasca panen yang tidak tepat menimbulkan risiko yang tidak diinginkan yaitu daun tembakau menjadi rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kerusakan daun tembakau Besuki Na-Oogst, menganalisis tingkat risiko kerusakan daun tembakau Besuki Na-Oogst, dan memberikan rekomendasi pengendalian risiko kerusakan daun tembakau. Identifikasi risiko kerusakan daun tembakau Besuki Na-Oogst menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis. Metode ini dapat digunakan untuk menentukan nilai keparahan, kejadian, dan deteksi untuk mendapatkan risk priority number kritis yang menunjukkan tingkat risiko paling kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kerusakan pada daun tembakau Besuki Na-Oogst yang tergolong berisiko tinggi adalah daun berlubang, daun berminyak, bercak putih, bercak biru, dan daun berjamur yang ditunjukkan dengan nilai RPN lebih besar dari nilai kritis. Jika risiko tersebut tidak ditangani dengan baik, maka daun tembakau akan mengalami penurunan kualitas yang dapat mengakibatkan kerugian. Pengendalian risiko kerusakan daun tembakau didasarkan pada faktor penyebab risiko berupa saran perbaikan yang dapat ditindaklanjuti oleh pihak perusahaan. Kata kunci: Daun tembakau Besuki Na-Oogst; FMEA; nilai kritis; risiko; RPN
Besuki Na-Oogst烟草是一种需要特殊处理的种植园商品。采收后处理不当增加了受损的风险。本研究旨在识别Besuki Na-Oogst烟叶的危害类型,分析Besuki Na-Oogst烟叶的危害风险等级,为烟叶危害风险控制提供建议。采用失效模式与效应分析方法,对红木那古斯特烟叶进行了危害鉴定。该方法可以确定严重性、发生和检测的值,以获得表示最危险风险级别的关键风险优先级数(RPN)。结果表明,以RPN值大于临界值为标志的红木烟叶危害类型为穿孔叶、油叶、白斑、蓝斑和霉变叶。如果这些风险处理不当,就会降低烟叶质量,造成损失。叶片损害的风险控制是基于改善建议中的风险因素,管理层可以跟进。毕业论文关键词:红叶烟叶;临界值;FMEA;风险;【摘要】Tembakau Besuki Na-Oogst merupakan jenis komoditas perkefuan yang memerlukan penanganan khusus。Penanganan pasca panen yang tidak tepat menimbulkan visiko yang tidak diinginkan yitu and tembakau menjadi rusak。Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kerusakan daum tembakau Besuki Na-Oogst, menganalis_tingkat risiko kerusakan daum tembakau Besuki Na-Oogst,但memberikan rekomendasi pengendalian risiko kerusakan daum tembakau。识别kasi risiko kerusakan和tembakau Besuki Na-Oogst menggunakan方法失效模式和效果分析。Metode ini dapat digunakan untuk menentukan nilai keparahan, kejadian, dan deteksi untuk mendapatkan风险优先级号码kritis yang menunjukkan tingkat risko paling kritis。Hasil penelitian menunjukkan bawa jenis kerusakan paada dandani - oggst yang tergolong berisiko tinggi dalah dawn berlubang, dawn berminyak, berchak putih, berchak biru, dan dawn berjamur yang ditunjukkan dengan nilai RPN lebih besar dari nilai kritis。Jika visiko tersebut tidak ditangani dengan baik, maka daum tembakau akan mengalami penurunan kualitas yang dapat mengakibatkan kerugian。Pengendalian visiko kerusakan和tembakau didasarkan padftor penyebab visiko berupa saran perbaikan yang dapat ditindaklanjuti oleh pihak perusaan。Kata kunci: dawn tembakau Besuki Na-Oogst;FMEA;汝克里特岛;risiko;项
{"title":"A FMEA-based Approach to Identify Risk of Damage for Besuki Na-Oogst Tobacco Leaves","authors":"Y. Wibowo, A. S. Rusdianto, Septy T Wahyuni","doi":"10.30598/jagritekno.2021.10.2.106","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/jagritekno.2021.10.2.106","url":null,"abstract":"Besuki Na-Oogst tobacco is a type of plantation commodity that requires special handling. Improper post-harvest handling increases the risks of being damaged. This study aimed to identify the types of damage to Besuki Na‑Oogst tobacco leaves, analyze the risk level of damage to Besuki Na-Oogst tobacco leaves, and provide recommendations for risk control of tobacco leaves damage. The Failure Mode and Effect Analysis method was applied to Identify the Besuki Na-Oogst tobacco leaves risk damages. This method can determine the value of severity, occurrence, and detection to obtain a critical Risk Priority Number (RPN) that indicates the most critical level of risk. The results showed that the types of damage to Besuki Na-Oogst tobacco leaf classified as having a high-risk impact were perforated leaves, oily leaves, white spots, blue spots, and moldy leaves indicated by RPN values greater than the critical value. If these risks are not appropriately handled, it can decrease the quality of the tobacco leaves, resulting in losses. The risk control of leaf damage is based on risk-causing factors in suggestions for improvements that the management can follow up. \u0000Keywords: Besuki Na-Oogst tobacco leaves; critical value; FMEA; risk; RPN \u0000  \u0000ABSTRAK \u0000Tembakau Besuki Na-Oogst merupakan jenis komoditas perkebunan yang memerlukan penanganan khusus. Penanganan pasca panen yang tidak tepat menimbulkan risiko yang tidak diinginkan yaitu daun tembakau menjadi rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kerusakan daun tembakau Besuki Na-Oogst, menganalisis tingkat risiko kerusakan daun tembakau Besuki Na-Oogst, dan memberikan rekomendasi pengendalian risiko kerusakan daun tembakau. Identifikasi risiko kerusakan daun tembakau Besuki Na-Oogst menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis. Metode ini dapat digunakan untuk menentukan nilai keparahan, kejadian, dan deteksi untuk mendapatkan risk priority number kritis yang menunjukkan tingkat risiko paling kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kerusakan pada daun tembakau Besuki Na-Oogst yang tergolong berisiko tinggi adalah daun berlubang, daun berminyak, bercak putih, bercak biru, dan daun berjamur yang ditunjukkan dengan nilai RPN lebih besar dari nilai kritis. Jika risiko tersebut tidak ditangani dengan baik, maka daun tembakau akan mengalami penurunan kualitas yang dapat mengakibatkan kerugian. Pengendalian risiko kerusakan daun tembakau didasarkan pada faktor penyebab risiko berupa saran perbaikan yang dapat ditindaklanjuti oleh pihak perusahaan. \u0000Kata kunci: Daun tembakau Besuki Na-Oogst; FMEA; nilai kritis; risiko; RPN","PeriodicalId":126879,"journal":{"name":"AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian","volume":"21 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128916228","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Potensi Produksi Asap Cair, Arang dan Tar dari Limbah Industri Pengolahan Kayu 来自木材加工工业废弃物的废气、木炭和焦油的潜在生产
Pub Date : 2021-09-09 DOI: 10.30598/jagritekno.2021.10.2.100
Alaik Z H Albaki, A. S. Purnama, Fajri Yulianto, Budy Rahmat, Vita Meylani
The practice of burning and stockpiling to reduce wood waste from the wood processing industry is not in line with the demands of clean production, environmentally friendly and sustainable industries. Pyrolysis technology can be used to produce bioenergy from wood waste. The temperature and the time of the pyrolysis process, the water content of materials, and the content of different yields between types of wood waste affect the bioenergy products produced. This study was aimed at determining the effect of wood waste form and condition on the quality and quantity of liquid smoke, tar, and charcoal. A Completely Randomized Design with two factors of treatments, i.e., waste forms and the drying process, was applied in this research. The results showed that the condition and shape of the material affect the volume of liquid smoke and the weight of the charcoal produced. The condition of the material without drying with high water content and the shape of the chunks produce more liquid smoke with an average yield of 191.14 mL and 186.37 mL, while the charcoal produced is higher in the condition of the material with drying and shaved form at 125.83 g and 115.62 g. The results of the test characteristics of grade 1 and 2 distillation liquid smoke meet the Japanese liquid smoke quality standards with phenol levels in the range of 26.66-35.94 mg GAE/mL sample and acidity levels of 16.91-58.9%. Keywords: Char; liquid smoke; pyrolysis; tar; wood waste.   ABSTRAK Praktik pembakaran dan penimbunan untuk mereduksi limbah kayu dari industri pengolahan kayu tidak selaras dengan tuntutan produksi bersih, ramah lingkungan dan industri berkelanjutan. Teknologi pirolisis dapat digunakan untuk memproduksi bioenergi dari limbah kayu dengan suhu dan waktu proses pirolisis, kadar air bahan serta kandungan rendemen yang berbeda antar jenis limbah kayu mempengaruhi produk bioenergi yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bentuk dan kondisi limbah kayu terhadap kualitas dan kuantitas asap cair, ter dan arang. Metode penelitian yang dilakukan adalah Rancangan Acak Lengkap yang disusun secara faktorial dengan perlakuan bentuk limbah dan proses pengeringan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi dan bentuk bahan mempengaruhi volume asap cair dan bobot arang yang dihasilkan. Kondisi bahan tanpa pengeringan dengan kadar air tinggi dan bentuk bongkah menghasilkan asap cair lebih banyak dengan hasil rata-rata 191,14 mL dan 186,37 mL, sedangkan arang yang dihasilkan lebih tinggi pada kondisi bahan dengan pengeringan dan bentuk serut yaitu 125,83 g dan 115,62 g. Hasil uji karakteristik asap cair distilasi grade 1 dan 2 memenuhi standar mutu asap cair Jepang dengan kadar fenol berada pada kisaran 26,66-35,94 mg GAE/mL sampel dan kadar keasaman 16,91-58,9 %. Kata kunci: Arang; asap cair; limbah kayu; pirolisis; ter.
木材加工业通过燃烧和储存来减少木材废料的做法不符合清洁生产、环境友好和可持续发展的要求。热解技术可用于从木材废料中生产生物能源。热解过程的温度和时间、材料的含水量以及不同类型木材废弃物的不同产率的含量都会影响产生的生物能源产品。本研究旨在确定木材废料的形式和条件对液体烟、焦油和木炭的质量和数量的影响。本研究采用完全随机设计,考虑两种处理因素,即废弃物形态和干燥过程。结果表明,物料的条件和形状影响了烟液的体积和木炭的重量。高含水量和块状不干燥条件下产生的液烟较多,平均产率为191.14 mL和186.37 mL,而干燥和刮削条件下产生的木炭较高,分别为125.83 g和115.62 g。1级和2级蒸馏液烟的测试特性符合日本液烟质量标准,样品中苯酚含量为26.66 ~ 35.94 mg GAE/mL,酸度为16.91 ~ 58.9%。关键词:字符;液体烟雾;热解;焦油;木材废料。摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract技术:piolis dapat digunakan untuk产品bioenergi dari limbah kayu dengan suhu danwaktu proprois, kadar air bahan serta kandungan rendemen yang berbea, antar jenis limbah kayu mempengaruhi产品bioenergi yang dihasilkan。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bentuk dan kondisi limbah kayu terhadap kualitas dan kuantitas asap, ter dan arang。Metode penelitian yang dilakukan adalah ranganan Acak Lengkap yang disusun secarfa dengan perlakuan bentuk limbah danpropropengeringan。Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi dan bentuk bahan mempengaruhi volume asap主席dan bobot arang yang dihasilkan。Kondisi bahan tanpa pengeringan dengan kadar air tinggi dan bentuk bongkah menghasilkan asap cair lebih banyak dengan hasil rata-rata 191,14 mL丹186,37 mL, sedangkan arang yang dihasilkan lebih tinggi pada Kondisi bahan dengan pengeringan dan bentuk serut yitu 125,83 g丹115,62 g。Hasil uji karakteristik asap cair distilasi grade 1和memenuhi标准mutu asap cair japang dengan kadar fenol berada ada kisaran 26,66-35,94 mg GAE/mL样品dan kadar keasaman 16,91-58,9 %。Kata kunci: Arang;尽快以下简称;limbah kayu;pirolisis;怪兽。
{"title":"Potensi Produksi Asap Cair, Arang dan Tar dari Limbah Industri Pengolahan Kayu","authors":"Alaik Z H Albaki, A. S. Purnama, Fajri Yulianto, Budy Rahmat, Vita Meylani","doi":"10.30598/jagritekno.2021.10.2.100","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/jagritekno.2021.10.2.100","url":null,"abstract":"The practice of burning and stockpiling to reduce wood waste from the wood processing industry is not in line with the demands of clean production, environmentally friendly and sustainable industries. Pyrolysis technology can be used to produce bioenergy from wood waste. The temperature and the time of the pyrolysis process, the water content of materials, and the content of different yields between types of wood waste affect the bioenergy products produced. This study was aimed at determining the effect of wood waste form and condition on the quality and quantity of liquid smoke, tar, and charcoal. A Completely Randomized Design with two factors of treatments, i.e., waste forms and the drying process, was applied in this research. The results showed that the condition and shape of the material affect the volume of liquid smoke and the weight of the charcoal produced. The condition of the material without drying with high water content and the shape of the chunks produce more liquid smoke with an average yield of 191.14 mL and 186.37 mL, while the charcoal produced is higher in the condition of the material with drying and shaved form at 125.83 g and 115.62 g. The results of the test characteristics of grade 1 and 2 distillation liquid smoke meet the Japanese liquid smoke quality standards with phenol levels in the range of 26.66-35.94 mg GAE/mL sample and acidity levels of 16.91-58.9%. \u0000Keywords: Char; liquid smoke; pyrolysis; tar; wood waste. \u0000  \u0000ABSTRAK \u0000Praktik pembakaran dan penimbunan untuk mereduksi limbah kayu dari industri pengolahan kayu tidak selaras dengan tuntutan produksi bersih, ramah lingkungan dan industri berkelanjutan. Teknologi pirolisis dapat digunakan untuk memproduksi bioenergi dari limbah kayu dengan suhu dan waktu proses pirolisis, kadar air bahan serta kandungan rendemen yang berbeda antar jenis limbah kayu mempengaruhi produk bioenergi yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bentuk dan kondisi limbah kayu terhadap kualitas dan kuantitas asap cair, ter dan arang. Metode penelitian yang dilakukan adalah Rancangan Acak Lengkap yang disusun secara faktorial dengan perlakuan bentuk limbah dan proses pengeringan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi dan bentuk bahan mempengaruhi volume asap cair dan bobot arang yang dihasilkan. Kondisi bahan tanpa pengeringan dengan kadar air tinggi dan bentuk bongkah menghasilkan asap cair lebih banyak dengan hasil rata-rata 191,14 mL dan 186,37 mL, sedangkan arang yang dihasilkan lebih tinggi pada kondisi bahan dengan pengeringan dan bentuk serut yaitu 125,83 g dan 115,62 g. Hasil uji karakteristik asap cair distilasi grade 1 dan 2 memenuhi standar mutu asap cair Jepang dengan kadar fenol berada pada kisaran 26,66-35,94 mg GAE/mL sampel dan kadar keasaman 16,91-58,9 %. \u0000Kata kunci: Arang; asap cair; limbah kayu; pirolisis; ter.","PeriodicalId":126879,"journal":{"name":"AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115329040","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Gambaran Daya Terima Minuman Sari Buah Pedada (Sonneratia sp.) dengan Penambahan Gula Stevia (Stevia rebaudiana)
Pub Date : 2021-09-04 DOI: 10.30598/jagritekno.2021.10.2.89
D. W. Dari, Sri Rahmadhani, Dini Junita
One type of coastal plant in the mangrove forest is the pedada (Sonneratia sp.). This fruit has high nutritional value and has the potential to be processed into food products. This fruit is still rarely used because of its sour taste. One form of food processed from pedada fruit is pedada juice drink. The purpose of this study was to describe the acceptance of the parameters of color, aroma, texture, taste, and overall acceptance in the form of selecting the best formulation, which was analyzed using the exponential method of pedada fruit juice drinks. A descriptive analysis within the experimental design was applied in this research. There were 5 samples in this study, namely A1 positive control (200 g, 70% sucrose sugar), A2 negative control (200 g pedada, 0% stevia sugar), A3 (200 g pedada, 9% stevia sugar), A4 (pedada 200 g, 18% stevia sugar), and A5 (200 g pedada, 36% stevia sugar). The acceptance test used the hedonic method with 40 consumer panelists aged 17-35 years. This research was conducted in May-August 2020. The manufacture of pedada fruit juice drinks and acceptance testing were carried out at home. The results showed that the A4 sample of 200 g of pedada fruit with the addition of 18% stevia sugar obtained the highest score on the acceptability of pedada fruit juice drinks and overall acceptance. The average results of each color, aroma, texture, and taste acceptability parameter were 3.9, 3.9, 4.0, and 4.0, respectively. Keywords: Acceptance; fruit juice; pedada; stevia sugar   ABSTRAK Indonesia kaya akan hasil alamnya seperti berbagai jenis hutan yang salah satunya adalah hutan mangrove. Hutan mangrove itu sendiri memiliki berbagai jenis tumbuhan pantai seperti pedada atau Sonneratia sp. Buah ini memiliki nilai gizi yang tinggi dan berpotensi untuk diolah menjadi produk pangan. Buah ini masih jarang digunakan karena rasanya yang asam. Salah satu bentuk pengolahan makanan dari buah pedada adalah minuman sari buah pedada. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan penerimaan terhadap parameter warna, aroma, tekstur, dan rasa serta penerimaan secara keseluruhan berupa pemilihan formulasi terbaik yang dianalisis menggunakan metode eksponensial minuman sari buah pedada. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain analisis deskriptif murni. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 5 sampel yaitu kontrol positif A1 (200 g, gula sukrosa 70%), kontrol negatif A2 (200 g pedada, gula stevia 0%), A3 (200 g pedada, gula stevia 9%), A4 ( pedada 200 g, gula stevia 18%), A5 (200 g pedada, gula stevia 36%). Uji penerimaan menggunakan metode hedonis dengan 40 panelis konsumen berusia 17-35 tahun. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Agustus 2020, pembuatan minuman sari buah pedada dan uji daya terima dilakukan di rumah. Akseptabilitas minuman sari buah pedada dan penerimaan keseluruhan yaitu sampel minuman A4 buah pedada 200 g dengan penambahan gula stevia 18%, diperoleh skor rata-rata tertinggi (4,0) de
红树林中的一种海岸植物是海桑(Sonneratia sp.)。这种水果有很高的营养价值,有可能被加工成食品。这种水果因其酸味而很少被使用。从扁桃果加工而成的一种食品是扁桃汁饮料。本研究的目的是以选择最佳配方的形式来描述对色、香、质、味等参数的接受度和总体接受度,并采用pedada果汁饮料指数法进行分析。本研究采用实验设计中的描述性分析。本研究共设5个样品,分别为A1阳性对照(200 g, 70%蔗糖)、A2阴性对照(200 g, 0%甜菊糖)、A3阳性对照(200 g, 9%甜菊糖)、A4阳性对照(200 g, 18%甜菊糖)、A5阳性对照(200 g, 36%甜菊糖)。接受度测试采用享乐法,有40名年龄在17-35岁之间的消费者小组成员。该研究于2020年5月至8月进行。在国内进行了pedada果汁饮料的生产和验收试验。结果表明,添加18%甜叶菊糖的200g桃果A4样品对桃果果汁饮料的接受度和整体接受度得分最高。色、香、质、味各可接受性参数的平均得分分别为3.9、3.9、4.0、4.0。关键词:验收;果汁;pedada;【摘要】印尼甜菊糖(kaya akan hasil alamnya seperti berbagai jenis hutan)。湖南红树,红树,红树,红树,红树,红树,红树,红树,红树,红树,红树,红树,红树,红树,红树,红树,红树。Buah ini masih jarang digunakan karena rasanya yang asam。Salah satu bentuk pengolahan makanan dari buah pedada adalah minuman sari buah pedada。【摘要】本文主要研究了中药的中药配方、中药配方、中药配方、中药配方、中药配方、中药配方、中药配方、中药配方。Penelitian的翻译结果:Penelitian的翻译结果:Penelitian的翻译结果:5个样品叶土对照阳性A1 (200 g,甜叶菊70%),对照阴性A2 (200 g,甜叶菊0%),A3 (200 g,甜叶菊9%),A4 (200 g,甜叶菊18%),A5 (200 g,甜叶菊36%)。Uji penerimaan menggunakan方法hedonis dengan 40面板,消费,17-35,tahun。2020年Penelitian ini dilakukan篇bulan Mei-Agustus pembuatan minuman纱丽buah pedada丹里头亚都terima dilakukan di大。Akseptabilitas minuman sari buah peada dan penerimaan keseluruhan yitu样品minuman A4 buah peada 200g dengan penambahan gula stevia 18%, diperoleh skor rata-rata tertinggi (4,0) dengan hasil rata-rata masmasing - masmasing参数Akseptabilitas warna 3.9, aroma 3.9, tekstur 4.0, dan rasa 4.0。Kata Kunci:达亚terima,古拉甜叶菊,pedada,纱丽布亚
{"title":"Gambaran Daya Terima Minuman Sari Buah Pedada (Sonneratia sp.) dengan Penambahan Gula Stevia (Stevia rebaudiana)","authors":"D. W. Dari, Sri Rahmadhani, Dini Junita","doi":"10.30598/jagritekno.2021.10.2.89","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/jagritekno.2021.10.2.89","url":null,"abstract":"One type of coastal plant in the mangrove forest is the pedada (Sonneratia sp.). This fruit has high nutritional value and has the potential to be processed into food products. This fruit is still rarely used because of its sour taste. One form of food processed from pedada fruit is pedada juice drink. The purpose of this study was to describe the acceptance of the parameters of color, aroma, texture, taste, and overall acceptance in the form of selecting the best formulation, which was analyzed using the exponential method of pedada fruit juice drinks. A descriptive analysis within the experimental design was applied in this research. There were 5 samples in this study, namely A1 positive control (200 g, 70% sucrose sugar), A2 negative control (200 g pedada, 0% stevia sugar), A3 (200 g pedada, 9% stevia sugar), A4 (pedada 200 g, 18% stevia sugar), and A5 (200 g pedada, 36% stevia sugar). The acceptance test used the hedonic method with 40 consumer panelists aged 17-35 years. This research was conducted in May-August 2020. The manufacture of pedada fruit juice drinks and acceptance testing were carried out at home. The results showed that the A4 sample of 200 g of pedada fruit with the addition of 18% stevia sugar obtained the highest score on the acceptability of pedada fruit juice drinks and overall acceptance. The average results of each color, aroma, texture, and taste acceptability parameter were 3.9, 3.9, 4.0, and 4.0, respectively. \u0000Keywords: Acceptance; fruit juice; pedada; stevia sugar \u0000  \u0000ABSTRAK \u0000Indonesia kaya akan hasil alamnya seperti berbagai jenis hutan yang salah satunya adalah hutan mangrove. Hutan mangrove itu sendiri memiliki berbagai jenis tumbuhan pantai seperti pedada atau Sonneratia sp. Buah ini memiliki nilai gizi yang tinggi dan berpotensi untuk diolah menjadi produk pangan. Buah ini masih jarang digunakan karena rasanya yang asam. Salah satu bentuk pengolahan makanan dari buah pedada adalah minuman sari buah pedada. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan penerimaan terhadap parameter warna, aroma, tekstur, dan rasa serta penerimaan secara keseluruhan berupa pemilihan formulasi terbaik yang dianalisis menggunakan metode eksponensial minuman sari buah pedada. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain analisis deskriptif murni. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 5 sampel yaitu kontrol positif A1 (200 g, gula sukrosa 70%), kontrol negatif A2 (200 g pedada, gula stevia 0%), A3 (200 g pedada, gula stevia 9%), A4 ( pedada 200 g, gula stevia 18%), A5 (200 g pedada, gula stevia 36%). Uji penerimaan menggunakan metode hedonis dengan 40 panelis konsumen berusia 17-35 tahun. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Agustus 2020, pembuatan minuman sari buah pedada dan uji daya terima dilakukan di rumah. Akseptabilitas minuman sari buah pedada dan penerimaan keseluruhan yaitu sampel minuman A4 buah pedada 200 g dengan penambahan gula stevia 18%, diperoleh skor rata-rata tertinggi (4,0) de","PeriodicalId":126879,"journal":{"name":"AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114328089","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Karakteristik Kimia dan Organoleptik Kamaboko Surimi Tetelan Ikan Tuna 金枪鱼的化学和有机特性
Pub Date : 2021-08-23 DOI: 10.30598/jagritekno.2021.10.2.74
V. M. Lalopua, Aria Onsu
Tuna loin waste called “tetelan” is a waste of tuna loin processing, consisting of red meat and some white meat. “Tetelan” is fish meat that sticks to the bone or unused meat because of its ununiform size. This loin waste contains high protein but smells fishy. To reduce the fishy smells, “tetelan” tuna was processed to surimi kamaboko due to the steaming process and spices' addition to improving the texture properties of kamaboko carrageenan was added while surimi was processed. The research objective was to determine the effect of carrageenan concentrations on the chemical and organoleptic properties of kamaboko “tetelan” tuna. The research used an experimental method, with a single treatment named concentration of carrageenan and sago starch consisted of 3 levels of carrageenan concentration 1.0, 1.5, and 2.0%. Kamaboko was analyzed chemically involved moisture, ash, fat and protein content, and organoleptic involved aroma, taste and texture. Organoleptic test data (aroma, taste, texture) were analyzed using the Friedman test followed by multiple comparison tests. Meanwhile, the chemical data were analyzed using a Completely Randomized Design. Data analysis showed that the concentration of carrageenan and sago starch did not significantly affect the taste, aroma, and texture of kamaboko. The treatment applied significantly influenced the ash content of kamaboko. Kamaboko “tetelan” tuna showed a high protein content above the kamaboko protein quality standard. Keywords: Carrageenan; chemistry; organoleptic.   ABSTRAK Limbah hasil pengolahan tuna loin berupa tetelan ikan yang terdiri dari jenis daging merah dan sebagian daging ikan putih. Tetelan berupa daging ikan yang menempel pada tulang ikan atau daging ikan yang tidak dapat dimanfaatkan karena sayatannya yang tidak merata. Daging ikan tuna mengandung protein tinggi tetapi memiliki kelemahan berbau amis, sehingga kurang disukai konsumen. Pemanfaatan tetelan ikan tuna sebagai bahan baku surimi untuk diolah menjadi kamaboko diharapkan dapat mengurangi bau amis karena adanya proses pengukusan dan penambahan bumbu. Penambahan konsentrasi karagenan bertujuan untuk meningkatkan sifat tekstur kamaboko. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh konsentrasi karagenan terhadap sifat kimia dan organoleptik kamaboko tetelan ikan tuna. Penelitian menggunakan metode eksperimen, dengan perlakuan tunggal konsentrasi karagenan terdiri dari tiga taraf yaitu konsentrasi karagenan 1,0, 1,5, dan 2%. Kamaboko di analisa kimia (kadar air, abu, lemak dan protein) serta organoleptik (aroma, rasa dan tekstur). Data uji organoleptik (aroma, rasa, tekstur) dianalisis mengggunakan uji Friedman dilanjutkan dengan uji perbandingan berganda. Sedangkan data kimia dianalisis dengan rancangan acak lengkap. Hasil uji Friedman menunjukkan perlakuan konsentrasi karagenan tidak berpengaruh nyata terhadap rasa, aroma dan tekstur kamaboko, sedangkan perlakuan hanya berpengaruh terhadap kadar abu kamaboko. Tetapi kadar protein
金枪鱼腰肉废料被称为“tetelan”,是金枪鱼腰肉加工的废料,由红肉和一些白肉组成。“Tetelan”是指因大小不均匀而粘在骨头上或未使用的鱼肉。这里脊肉含有高蛋白,但闻起来有腥味。为了减少鱼腥味,将“tetelan”金枪鱼通过蒸制过程加工成鱼腥味,并在加工鱼腥味的同时加入香料以改善鱼腥味的质地。研究目的是确定卡拉胶浓度对kamaboko“tetelan”金枪鱼的化学和感官特性的影响。本研究采用实验方法,以角叉胶西米淀粉浓度为单一处理,角叉胶浓度分别为1.0、1.5、2.0% 3个水平。对卡马博科的水分、灰分、脂肪和蛋白质含量进行了化学分析,对香气、味道和质地进行了感官分析。感官测试数据(香气、味觉、质地)采用Friedman测试和多重比较测试进行分析。同时,化学数据采用完全随机设计进行分析。数据分析表明,卡拉胶和西米淀粉的浓度对马马子的口感、香气和质地没有显著影响。不同处理对竹叶灰分含量有显著影响。Kamaboko“tetelan”金枪鱼的蛋白质含量高于Kamaboko蛋白质质量标准。关键词:卡拉胶;化学;感官。【摘要】林巴金枪鱼腰肉、鱼腩、鱼腩、鱼腩、鱼腩、鱼腩、鱼腩、鱼腩、鱼腩、鱼腩。Tetelan berupa daging ikan yang menempel pada tulang ikan atau daging ikan yang tidak dapat dimanfaatkan karena sayatannya yang tidak merata。大龄金枪鱼梦和洞蛋白,tinggi tetapi memiliki kelemahan berbau amis, sehinga kurang disukai konsumen。pmanfaatan tetelan ikan金枪鱼sebagai bahan baku surimi untuk diolah menjadi kamaboko diharapkan dapat mengurangi bau amis karena adanya处理企鹅和penambahan bumbu。Penambahan konsentrasi karagenan bertujuan untuk meningkatkan sifat tekstur kamaboko。Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh konsentrasi karagenan terhadap sifat kimia dan organolepeptik kamaboko tetelan ikan tuna。peneltian menggunakan方法实验,dengan perlakuan tungal konsentrasi karagenan terdiri dari tiga taraf yitu konsentrasi karagenan 1,0,1,5, dan 2%。Kamaboko di analisa kimia (kadar air, abu, lemak dan protein), serta organoleptik (aroma, rasa dan tekstur)。数据uji的感官(香气、气味、气味)分析,menggunakan uji Friedman, dilanjutkan, dengan uji perbandingan和berganda。世当坎数据:数据分析。Hasil uji Friedman menunjukkan perlakuan konsentrasi karagenan tidak berpengaruh nyata terhadap rasa, aroma dan tekstur kamaboko, sedangkan perlakuan hanya berpengaruh terhadap kadar abu kamaboko。Tetapi kadar蛋白kamaboko surimi tetelan金枪鱼tinggi di数据标准mutu kamaboko。Kata kunci: Karagenan;organoleptik;sifat-sifat kimia。
{"title":"Karakteristik Kimia dan Organoleptik Kamaboko Surimi Tetelan Ikan Tuna","authors":"V. M. Lalopua, Aria Onsu","doi":"10.30598/jagritekno.2021.10.2.74","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/jagritekno.2021.10.2.74","url":null,"abstract":"Tuna loin waste called “tetelan” is a waste of tuna loin processing, consisting of red meat and some white meat. “Tetelan” is fish meat that sticks to the bone or unused meat because of its ununiform size. This loin waste contains high protein but smells fishy. To reduce the fishy smells, “tetelan” tuna was processed to surimi kamaboko due to the steaming process and spices' addition to improving the texture properties of kamaboko carrageenan was added while surimi was processed. The research objective was to determine the effect of carrageenan concentrations on the chemical and organoleptic properties of kamaboko “tetelan” tuna. The research used an experimental method, with a single treatment named concentration of carrageenan and sago starch consisted of 3 levels of carrageenan concentration 1.0, 1.5, and 2.0%. Kamaboko was analyzed chemically involved moisture, ash, fat and protein content, and organoleptic involved aroma, taste and texture. Organoleptic test data (aroma, taste, texture) were analyzed using the Friedman test followed by multiple comparison tests. Meanwhile, the chemical data were analyzed using a Completely Randomized Design. Data analysis showed that the concentration of carrageenan and sago starch did not significantly affect the taste, aroma, and texture of kamaboko. The treatment applied significantly influenced the ash content of kamaboko. Kamaboko “tetelan” tuna showed a high protein content above the kamaboko protein quality standard. \u0000Keywords: Carrageenan; chemistry; organoleptic. \u0000  \u0000ABSTRAK \u0000Limbah hasil pengolahan tuna loin berupa tetelan ikan yang terdiri dari jenis daging merah dan sebagian daging ikan putih. Tetelan berupa daging ikan yang menempel pada tulang ikan atau daging ikan yang tidak dapat dimanfaatkan karena sayatannya yang tidak merata. Daging ikan tuna mengandung protein tinggi tetapi memiliki kelemahan berbau amis, sehingga kurang disukai konsumen. Pemanfaatan tetelan ikan tuna sebagai bahan baku surimi untuk diolah menjadi kamaboko diharapkan dapat mengurangi bau amis karena adanya proses pengukusan dan penambahan bumbu. Penambahan konsentrasi karagenan bertujuan untuk meningkatkan sifat tekstur kamaboko. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh konsentrasi karagenan terhadap sifat kimia dan organoleptik kamaboko tetelan ikan tuna. Penelitian menggunakan metode eksperimen, dengan perlakuan tunggal konsentrasi karagenan terdiri dari tiga taraf yaitu konsentrasi karagenan 1,0, 1,5, dan 2%. Kamaboko di analisa kimia (kadar air, abu, lemak dan protein) serta organoleptik (aroma, rasa dan tekstur). Data uji organoleptik (aroma, rasa, tekstur) dianalisis mengggunakan uji Friedman dilanjutkan dengan uji perbandingan berganda. Sedangkan data kimia dianalisis dengan rancangan acak lengkap. Hasil uji Friedman menunjukkan perlakuan konsentrasi karagenan tidak berpengaruh nyata terhadap rasa, aroma dan tekstur kamaboko, sedangkan perlakuan hanya berpengaruh terhadap kadar abu kamaboko. Tetapi kadar protein","PeriodicalId":126879,"journal":{"name":"AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131876763","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Analisis Penerimaan Yoghurt Sari Almond dengan Penambahan Kurma
Pub Date : 2021-08-23 DOI: 10.30598/jagritekno.2021.10.2.83
Anisa Firdatama, Esteria Priyanti
The purpose of this study was to determine the acceptance of almond extract yoghurt mixed with dates. This research was divided into 3 stages. The first stage included preparing ingredients and equipment and preparing formulas for almond extract yoghurt with dates. The second stage involved adding dates into almond extract yoghurt. The third stage was the implementation of the hedonic test and the ranking test. The percentage of adding dates in the production of almond extract yoghurt was as much as 10, 20, and 30% of the weight of the almond extract, respectively. Thirty (30) untrained panelists participated in the hedonic and rating tests. The nonparametric analysis Kruskal Wallis test and the Mann-Whitney further test were used to examine the data. The Kruskal Wallis test showed significant differences in taste, aroma, texture, and color between almond extract yoghurt with dates. The Mann-Whitney test showed that the taste, aroma, viscosity, and color of almond extract yoghurt with the addition of dates as much as 10% were significantly different from 20% and 30%. It can be concluded that the addition of dates can increase the acceptance of the taste, aroma, viscosity, and color of almond extract yoghurt. Keywords: Almond extract; dates; yoghurt; acceptance   ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui penerimaan yoghurt sari almond dengan penambahan kurma. Penelitian ini terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama meliputi persiapan bahan dan peralatan serta penyusunan formula yoghurt sari almond dengan penambahan kurma. Tahap kedua yaitu proses pembuatan yoghurt sari almond dengan penambahan kurma. Tahap ketiga yaitu pelaksanaan uji hedonik dan uji peringkat. Persentase penambahan kurma pada pembuatan yoghurt sari almond yaitu sebanyak 10%, 20%, dan 30% dari berat sari almond. Uji hedonik dan uji peringkat melibatkan 30 panelis tidak terlatih. Data dianalisis menggunakan analisis nonparametrik uji Kruskal Wallis dan uji lanjut Mann-Whitney. Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan penambahan kurma memberikan perbedaan yang nyata pada penerimaan rasa, aroma, kekentalan dan warna yoghurt sari almond. Uji lanjut Mann-Whitney menunjukkan bahwa rasa, aroma, kekentalan dan warna dari yoghurt sari almond dengan penambahan kurma sebanyak 10% berbeda nyata dengan 20% dan 30%. Dapat disimpulkan bahwa penambahan kurma dapat meningkatkan penerimaan rasa, aroma, kekentalan dan warna yoghurt sari almond. Kata kunci: Kurma; penerimaan; sari almond; yoghurt.
本研究的目的是确定杏仁提取物与枣混合酸奶的接受度。本研究分为3个阶段。第一阶段包括原料和设备的准备,以及枣杏仁提取物酸奶配方的制备。第二阶段是在杏仁提取物酸奶中加入枣。第三阶段是实施享乐性测试和排名测试。在杏仁提取物酸奶的生产中,添加枣的比例分别高达杏仁提取物重量的10%、20%和30%。三十(30)名未经训练的小组成员参加了享乐和评级测试。采用非参数分析Kruskal Wallis检验和Mann-Whitney进一步检验对数据进行检验。Kruskal Wallis测试显示,枣杏仁提取物酸奶在口感、香气、质地和颜色上都有显著差异。Mann-Whitney试验表明,枣添加量为10%时,杏仁提取物酸奶的口感、香气、粘度和颜色与添加量为20%和30%时有显著差异。由此可见,枣的加入可以提高杏仁提取物酸奶的口感、香气、粘度和颜色的接受度。关键词:杏仁提取物;日期;酸奶;【摘要】土juan dari penelitian ini yitu mengetahui penerimaan酸奶sari almond dengan penambahan kurma。Penelitian ini terdiri atas tiga tahap。Tahap pertama meliputi peralatan bahan danperalatan serta penyusunan配方酸奶sari杏仁dengan penambahan kurma。Tahap kedua yaitu制作pembuatan酸奶sari almond dengan penambahan kurma。Tahap ketiga yitu pelaksanaan uji hedonik danuji peringkat。perentase penambahan kurma pada pembuatan酸奶sari杏仁yitu sebanyak 10%, 20%, dan 30% dari berat sari杏仁。Uji hedonik和Uji peringkat melibatkan共30个面板。数据分析,孟古那坎分析,非参数分析,Kruskal, Wallis, anjut, Mann-Whitney。Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan penambahan kurma memberikan perbedaan yang nyata padpenerimaan rasa, aroma, kekentalan dan warna酸奶sari杏仁。Uji lanjut Mann-Whitney menunjukkan bahwa rasa,香气,kekentalan dan warna dari酸奶sari almond dengan penambahan kurma sebanyak 10% berbeda nyata dengan 20% dan 30%。Dapat dispulkan bahwa penambahan kurma Dapat meningkatkan penerimaan rasa,香气,kekentalan dan warna酸奶sari杏仁。Kata kunci: Kurma;penerimaan;纱丽杏仁;酸奶。
{"title":"Analisis Penerimaan Yoghurt Sari Almond dengan Penambahan Kurma","authors":"Anisa Firdatama, Esteria Priyanti","doi":"10.30598/jagritekno.2021.10.2.83","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/jagritekno.2021.10.2.83","url":null,"abstract":"The purpose of this study was to determine the acceptance of almond extract yoghurt mixed with dates. This research was divided into 3 stages. The first stage included preparing ingredients and equipment and preparing formulas for almond extract yoghurt with dates. The second stage involved adding dates into almond extract yoghurt. The third stage was the implementation of the hedonic test and the ranking test. The percentage of adding dates in the production of almond extract yoghurt was as much as 10, 20, and 30% of the weight of the almond extract, respectively. Thirty (30) untrained panelists participated in the hedonic and rating tests. The nonparametric analysis Kruskal Wallis test and the Mann-Whitney further test were used to examine the data. The Kruskal Wallis test showed significant differences in taste, aroma, texture, and color between almond extract yoghurt with dates. The Mann-Whitney test showed that the taste, aroma, viscosity, and color of almond extract yoghurt with the addition of dates as much as 10% were significantly different from 20% and 30%. It can be concluded that the addition of dates can increase the acceptance of the taste, aroma, viscosity, and color of almond extract yoghurt. \u0000Keywords: Almond extract; dates; yoghurt; acceptance \u0000  \u0000ABSTRAK \u0000Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui penerimaan yoghurt sari almond dengan penambahan kurma. Penelitian ini terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama meliputi persiapan bahan dan peralatan serta penyusunan formula yoghurt sari almond dengan penambahan kurma. Tahap kedua yaitu proses pembuatan yoghurt sari almond dengan penambahan kurma. Tahap ketiga yaitu pelaksanaan uji hedonik dan uji peringkat. Persentase penambahan kurma pada pembuatan yoghurt sari almond yaitu sebanyak 10%, 20%, dan 30% dari berat sari almond. Uji hedonik dan uji peringkat melibatkan 30 panelis tidak terlatih. Data dianalisis menggunakan analisis nonparametrik uji Kruskal Wallis dan uji lanjut Mann-Whitney. Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan penambahan kurma memberikan perbedaan yang nyata pada penerimaan rasa, aroma, kekentalan dan warna yoghurt sari almond. Uji lanjut Mann-Whitney menunjukkan bahwa rasa, aroma, kekentalan dan warna dari yoghurt sari almond dengan penambahan kurma sebanyak 10% berbeda nyata dengan 20% dan 30%. Dapat disimpulkan bahwa penambahan kurma dapat meningkatkan penerimaan rasa, aroma, kekentalan dan warna yoghurt sari almond. \u0000Kata kunci: Kurma; penerimaan; sari almond; yoghurt.","PeriodicalId":126879,"journal":{"name":"AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian","volume":"121 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125769655","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Karakteristik Kimia dan Fisik Bubur Instan Berbahan Dasar Tepung Jagung Pulut dan Tepung Kacang Merah 由粉状玉米粉末状和红豆粉制成的化学和生理特征
Pub Date : 2020-04-30 DOI: 10.30598/jagritekno.2020.9.1.20
Syane Palijama, Rachel Breemer, Miranda Topurmera
People tend to choose their food practically and efficiently presented and made without reducing their nutritional content. The use of red bean flour is needed to replace protein sources while waxy rice flour contributes to carbohydrate replacement. The purpose of this study was to know and to determine the characteristics of instant porridge with the ratio of red bean flour and waxy corn flour. Results showed that the characteristics of instant porridge were influenced by the different ratios between red bean and waxy corn flour on instant porridge ash, protein, fat, fiber, carbohydrate contents as well as ask bulk density and rehydration powder. The ratio between corn and red bean flours of 80% and 20% resulted in instant porridge with moisture, protein, and carbohydrate of 3.44%, 10.8%, and 80.53%, respectively and met the quality standard set by SNI 01-7111.4-2005, an ash content of 1%, a fat content of 0.76% the fiber content of 3.79%, bulk density of 1.03 g/mL, and rehydration power of 2.83 mL/g.: instant porridge, the ratio of red bean, and waxy flour. Keywords: instant porridge, the ratio of red bean and waxy cornflour   ABSTRAK Masyarakat lebih memilih makanan yang dikonsumsi secara praktis dalam bentuk penyajian maupun dalam pembuatannya tanpa mengurangi pemenuhan kebutuhan gizi. Penggunaan tepung kacang merah diperlukan sebagai sumber protein dan penggunaan tepung jagung pulut sebagai pengganti karbohidrat. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui dan menentukan karakteristik bubur instan dengan rasio tepung kacang merah dan tepung jagung pulut. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik bubur instan dipengaruhi oleh rasio tepung kacang merah dan tepung jagung pulut yang berbeda terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar serat, kadar karbohidrat, densitas kamba dan daya rehidrasi. Hasil penelitian menunjukkan rasio tepung jagung pulut 80% dan tepung kacang merah 20% memiliki karakteristik kadar air (3,44%), kadar protein (10,8%) dan kadar karbohidrat (80,53%) sesuai SNI 01-7111.4-2005, kadar abu (1%), kadar lemak (0,76%), kadar serat (3,79%), densitas kamba (1.03 g/mL) dan daya rehidrasi (2.83 mL/g). Kata kunci: bubur instan, tepung jagung pulut dan tepung kacang merah
人们倾向于选择实际有效的食物,而不降低其营养成分。需要使用红豆粉来替代蛋白质来源,而糯米粉有助于替代碳水化合物。本研究的目的是了解和确定红豆粉与糯玉米粉的比例对速溶粥的特性。结果表明,红豆与糯玉米粉的不同配比对速溶粥的灰分、蛋白质、脂肪、纤维、碳水化合物含量、容重和复水粉等性状均有影响。玉米粉与红豆粉的比例为80%和20%,制成的速溶粥的水分、蛋白质和碳水化合物含量分别为3.44%、10.8%和80.53%,达到SNI 01-7111.4-2005的质量标准,灰分含量为1%,脂肪含量为0.76%,纤维含量为3.79%,容重为1.03 g/mL,复水能力为2.83 mL/g。:速溶粥、红豆、糯粉的比例。关键词:速溶粥;红豆与糯玉米粉的比例;豆浆;Penggunaan tepung kacang merah diperlukan sebagai number protein dan Penggunaan tepung jagung pulut sebagai pengganti karbohidrat。土鹃达里penelitian adalah untuk mengetahui danmenentukan karakteristik bubur,即时邓加根rasio tepung kacang merah dantepung jagung pulut。Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik bubur即时dipengaruhi oleh rasio tepunang kacang merah dan tepung jagung pulut yang berbeda terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar serat, kadar karbohidrat, densitas kamba dan daya rehidrasi。Hasil penelitian menunjukkan rasio tepung jagung pulut 80%、tepung kacang merah 20%、memiliki karakteristik kadar air(3,44%)、kadar protein(10,8%)、kadar karbohidrat(80,53%)、sesuai SNI 01-7111.4-2005、kadar abu(1%)、kadar lemak(0,76%)、kadar serat(3,79%)、densitas kamba (1.03 g/mL)、dan daya rehidrasi (2.83 mL/g)。Kata kunci: bubur instance, tepong jagung pulut和tepong kacang merah
{"title":"Karakteristik Kimia dan Fisik Bubur Instan Berbahan Dasar Tepung Jagung Pulut dan Tepung Kacang Merah","authors":"Syane Palijama, Rachel Breemer, Miranda Topurmera","doi":"10.30598/jagritekno.2020.9.1.20","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/jagritekno.2020.9.1.20","url":null,"abstract":"People tend to choose their food practically and efficiently presented and made without reducing their nutritional content. The use of red bean flour is needed to replace protein sources while waxy rice flour contributes to carbohydrate replacement. The purpose of this study was to know and to determine the characteristics of instant porridge with the ratio of red bean flour and waxy corn flour. Results showed that the characteristics of instant porridge were influenced by the different ratios between red bean and waxy corn flour on instant porridge ash, protein, fat, fiber, carbohydrate contents as well as ask bulk density and rehydration powder. The ratio between corn and red bean flours of 80% and 20% resulted in instant porridge with moisture, protein, and carbohydrate of 3.44%, 10.8%, and 80.53%, respectively and met the quality standard set by SNI 01-7111.4-2005, an ash content of 1%, a fat content of 0.76% the fiber content of 3.79%, bulk density of 1.03 g/mL, and rehydration power of 2.83 mL/g.: instant porridge, the ratio of red bean, and waxy flour. \u0000Keywords: instant porridge, the ratio of red bean and waxy cornflour \u0000  \u0000ABSTRAK \u0000Masyarakat lebih memilih makanan yang dikonsumsi secara praktis dalam bentuk penyajian maupun dalam pembuatannya tanpa mengurangi pemenuhan kebutuhan gizi. Penggunaan tepung kacang merah diperlukan sebagai sumber protein dan penggunaan tepung jagung pulut sebagai pengganti karbohidrat. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui dan menentukan karakteristik bubur instan dengan rasio tepung kacang merah dan tepung jagung pulut. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik bubur instan dipengaruhi oleh rasio tepung kacang merah dan tepung jagung pulut yang berbeda terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar serat, kadar karbohidrat, densitas kamba dan daya rehidrasi. Hasil penelitian menunjukkan rasio tepung jagung pulut 80% dan tepung kacang merah 20% memiliki karakteristik kadar air (3,44%), kadar protein (10,8%) dan kadar karbohidrat (80,53%) sesuai SNI 01-7111.4-2005, kadar abu (1%), kadar lemak (0,76%), kadar serat (3,79%), densitas kamba (1.03 g/mL) dan daya rehidrasi (2.83 mL/g). \u0000Kata kunci: bubur instan, tepung jagung pulut dan tepung kacang merah","PeriodicalId":126879,"journal":{"name":"AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131234167","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
期刊
AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1