首页 > 最新文献

Indonesian Bulletin of Health Research最新文献

英文 中文
Epidemiological Studies of Dengue Hemorrhagic Fever in Indonesia, 1975-1976 1975-1976年印度尼西亚登革出血热流行病学研究
Pub Date : 1979-03-01 DOI: 10.22435/bpk.v7i1 Mar.327.
J. S, Imran L, I. Koiman, Suharyono W
Suatu penelitian tentang daya transmisi virus dengue di masyarakat telah dilakukan di 3 kota yaitu: Ujung Pandang (bebas DHF), Surakarta (endemis DHF) dan Jepara (sekali wabah DHF kemudian menghilang). Infection rate ketiga kota tersebut ternyata besarnya sama (berkisar dari 70.0%, 81.5% dan 81.9%), sehingga seperti kota Ujung Pandang termasuk daerah dengan endemisitas virus dengue yang tinggi walaupun belum pernah ditemukan kasus DHF. Sedangkan Conversion rate selama musim hujan tahun 1975-1976 ditemukan 27.7% untuk Jepara, 61.2% untuk Surakarta dan 70.0% untuk Ujung Pandang. Disini ditunjukkan juga bahwa walaupun conversion rate (menunjukkan aktifitas virus dengue) di Surakarta dan Ujung Pandang pada waktu itu sama-sama tinggi. Tetapi didapatkan perbedaan gambaran DHF yaitu: Surakarta sebagai daerah endemis dan Ujung Pandang masih bebas DHF. Contoh larvae A. aegypti dari Ujung Pandang dan Jepara dibiakkan dan dilakukan pemeriksaan susceptibility terhadap virus dengue 2, ternyata keduanya sama-sama rendah. Di ketiga kota tersebut ditemukan juga bahwa tingginya transmisi virus dengue berhubungan dengan aktifitas penduduk (pasar, sekolah dan lain-lain) dan tidak tergantung pada kepadatan nyamuk A. aegypti atau kepadatan penduduk. Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya suatu virus dengue saja tidak menjamin terjadinya suatu DHF.
在三个城市进行了有关登革热病毒在人类社会传播力量的研究:视(免费DHF)、日惹(endemis DHF)和Jepara(一旦DHF疫情消失)。这三个城市的感染率是一样的(从700%、81.5%和81.9%不等),因此周边城市包括了登革热病毒特有高度的地区,尽管DHF病例从未见过。然而在1975-1976年雨季期间的可调性利率为27.7%的Jepara, 61.2%的Surakarta, 700%的视野。这还表明,尽管日惹的同步率(显示登革热病毒的活性)和日惹的远景一样高。但DHF的不同之处在于:Surakarta是一个地方区,视角仍然是DHF。登革热病毒2的发病率和发病率是埃及幼虫A的例子。在这三个城市中,登革热病毒传播的高频率与人口活动(市场、学校等)有关,并不取决于埃及蚊子的密度。研究表明,仅登革热病毒的存在并不保证登革热病毒的存在。
{"title":"Epidemiological Studies of Dengue Hemorrhagic Fever in Indonesia, 1975-1976","authors":"J. S, Imran L, I. Koiman, Suharyono W","doi":"10.22435/bpk.v7i1 Mar.327.","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/bpk.v7i1 Mar.327.","url":null,"abstract":"Suatu penelitian tentang daya transmisi virus dengue di masyarakat telah dilakukan di 3 kota yaitu: Ujung Pandang (bebas DHF), Surakarta (endemis DHF) dan Jepara (sekali wabah DHF kemudian menghilang). Infection rate ketiga kota tersebut ternyata besarnya sama (berkisar dari 70.0%, 81.5% dan 81.9%), sehingga seperti kota Ujung Pandang termasuk daerah dengan endemisitas virus dengue yang tinggi walaupun belum pernah ditemukan kasus DHF. Sedangkan Conversion rate selama musim hujan tahun 1975-1976 ditemukan 27.7% untuk Jepara, 61.2% untuk Surakarta dan 70.0% untuk Ujung Pandang. Disini ditunjukkan juga bahwa walaupun conversion rate (menunjukkan aktifitas virus dengue) di Surakarta dan Ujung Pandang pada waktu itu sama-sama tinggi. Tetapi didapatkan perbedaan gambaran DHF yaitu: Surakarta sebagai daerah endemis dan Ujung Pandang masih bebas DHF. Contoh larvae A. aegypti dari Ujung Pandang dan Jepara dibiakkan dan dilakukan pemeriksaan susceptibility terhadap virus dengue 2, ternyata keduanya sama-sama rendah. Di ketiga kota tersebut ditemukan juga bahwa tingginya transmisi virus dengue berhubungan dengan aktifitas penduduk (pasar, sekolah dan lain-lain) dan tidak tergantung pada kepadatan nyamuk A. aegypti atau kepadatan penduduk. Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya suatu virus dengue saja tidak menjamin terjadinya suatu DHF.","PeriodicalId":13470,"journal":{"name":"Indonesian Bulletin of Health Research","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1979-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90329269","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Project System Analysis For Planning Rural Water Supply Of 31 Kecamatans In West Java 西爪哇省31个县农村供水规划的工程系统分析
Pub Date : 1977-06-01 DOI: 10.22435/bpk.v5i2 Jun.361.
Sri Soewasti Soesanto, U. Rafei
Dalam bulan Januari dan Februari 1973 dengan kerjasama antara Wold Health Organisation aan Departemen Kesehatan telah diadakan pemakaian Project System Analysis (P.S.A.) untuk perencanaan air minum pedesaan di 31 kecamatan Jawa Barat. Daerah yang dipilih adalah daerah kritis. Yang dimaksud dengan daerah kritis yalah daerah yang kepadatan dan kecepatan pertambahan penduduknya tinggi, sukar mendapatkan air, angka penyakit cholera/gastro-enteritis tinggi dan potensi pengembangan sosial-ekonominya rendah. Penduduk dari 31 kecamatan ± 10 persen jumlah penduduk propinsi Jawa Barat yang ditahun 1988 diperkirakan akan menjadi 2,5 juta orang yang penghasilannya relatif rendah. System analysis memakai pendekatan macro planning dimana 31 kecamatan diberikan urutan prioritas berdasarkan besarnya masalah dengan mengingat faktor demografi, socio-ekonomi, tehnologi air, kesehatan dan bantuan masyarakat. Lebih lanjut diadakan analisa terperinci mengenai tehnologi dan kegiatan penyediaan air minum. Demikian pula diadakan analisa mengenai tenaga kerja, bahan dan biaya yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan tersebut di atas serta diadadakan analisa hambatan. Dalam perencanaan ini ditentukan sasaran program sebanyak ± 6.500 sistim yang terdiri dari mata air, sumur artesis dan penggunaan air permukaan dengan atau tanpa pengolahan dan pembagian. Sistim penyediaan air ini diharapkan dapat menghasilkan 150.000 M air minum per hari (1736 1/det) untuk dibagikan di 7 kabupaten. Untuk penyelenggaraan dan pemeliharaan sistim yang sedemikian besar diperlukan organisasi yang mantap. Beberapa alternatif organisasi disarankan dalam P.S.A. ini. Seluruh program ditaksir akan memakan biaya pembangunan Rp. 4,3 milyard atau Rp. 1.750,-per orang. Selanjutnya tiap tahun harus dibayar Rp. 80,- per capita oleh masyarakat dibantu pemerintah untuk biaya pelayanan.
1973年1月至2月,随着Wold Health organization and two合作,卫生部已将项目系统分析(p.s.)投入到31个西爪哇省的农村地区进行规划。选择的区域是临界区。这是一个关键地区,人口密度和速度都很高,很难获得水,霍乱/肠疾病发病率高,社会经济发展潜力低。31街道±10%的居民在1988年西爪哇的省份的人口预计将成为收入相对较低的2.5万人。系统分析采用宏观规划方法,通过考虑人口、社会经济、水技术、卫生和公共援助等问题,31个街道优先排序。进一步分析技术和供水活动。同样,对上述和进行路障分析所需的人力、材料和费用进行了分析。这个规划中确定的目标程序±6500多的眼睛是由水组成的系统,自流井和使用地表水或没有加工和分配。这个供水系统预计每天可生产15万米(1736万/det),供7个地区使用。需要一个稳定的组织来安排和维护这样一个庞大的系统。这里建议了一些替代组织。整个项目的估价是每人4.3亿卢比(约合1.75美元)。此外,每年的服务费必须由公众支付80卢比,并由政府协助支付服务费。
{"title":"Project System Analysis For Planning Rural Water Supply Of 31 Kecamatans In West Java","authors":"Sri Soewasti Soesanto, U. Rafei","doi":"10.22435/bpk.v5i2 Jun.361.","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/bpk.v5i2 Jun.361.","url":null,"abstract":"Dalam bulan Januari dan Februari 1973 dengan kerjasama antara Wold Health Organisation aan Departemen Kesehatan telah diadakan pemakaian Project System Analysis (P.S.A.) untuk perencanaan air minum pedesaan di 31 kecamatan Jawa Barat. Daerah yang dipilih adalah daerah kritis. Yang dimaksud dengan daerah kritis yalah daerah yang kepadatan dan kecepatan pertambahan penduduknya tinggi, sukar mendapatkan air, angka penyakit cholera/gastro-enteritis tinggi dan potensi pengembangan sosial-ekonominya rendah. Penduduk dari 31 kecamatan ± 10 persen jumlah penduduk propinsi Jawa Barat yang ditahun 1988 diperkirakan akan menjadi 2,5 juta orang yang penghasilannya relatif rendah. System analysis memakai pendekatan macro planning dimana 31 kecamatan diberikan urutan prioritas berdasarkan besarnya masalah dengan mengingat faktor demografi, socio-ekonomi, tehnologi air, kesehatan dan bantuan masyarakat. Lebih lanjut diadakan analisa terperinci mengenai tehnologi dan kegiatan penyediaan air minum. Demikian pula diadakan analisa mengenai tenaga kerja, bahan dan biaya yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan tersebut di atas serta diadadakan analisa hambatan. Dalam perencanaan ini ditentukan sasaran program sebanyak ± 6.500 sistim yang terdiri dari mata air, sumur artesis dan penggunaan air permukaan dengan atau tanpa pengolahan dan pembagian. Sistim penyediaan air ini diharapkan dapat menghasilkan 150.000 M air minum per hari (1736 1/det) untuk dibagikan di 7 kabupaten. Untuk penyelenggaraan dan pemeliharaan sistim yang sedemikian besar diperlukan organisasi yang mantap. Beberapa alternatif organisasi disarankan dalam P.S.A. ini. Seluruh program ditaksir akan memakan biaya pembangunan Rp. 4,3 milyard atau Rp. 1.750,-per orang. Selanjutnya tiap tahun harus dibayar Rp. 80,- per capita oleh masyarakat dibantu pemerintah untuk biaya pelayanan.","PeriodicalId":13470,"journal":{"name":"Indonesian Bulletin of Health Research","volume":"43 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1977-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82958359","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Impact of Ddt Spraying on Malaria Transmission in Different Areas of Java Where the Vector a. Aconitus is Resistant to Ddt 在爪哇不同地区喷洒滴滴涕对疟疾传播的影响,那里的病媒乌头虫对滴滴涕有抗药性
Pub Date : 1975-06-01 DOI: 10.22435/bpk.v3i2 Jun.620.
Arwati Arwati, J. Verdrager
Di Jawa dan Bali vektor utama yang berperanan terhadap transmissi penyakit adalah A. aconitus yang berkembang biak dipersawahan dan A. sundaicus yang berkembang biak diair payau. Resistensi A. aconitus terhadap dieldrin mulai timbul pada tahun 1959 (Subah, Jawa Tengah) dan mulai tahun 1962 juga resistent terhadap DDT (double resistent). Resistensi terhadap DDT dari tahun ketahun makin meluas didaerah pedalaman di Jawa Tengah bahkan meluas sampai dipedalaman Jawa Timur yang berbatasan dengan Jawa Tengah. Karena DDT masih merupakan racun serangga yang paling murah untuk program pemberantasan malaria, maka dilaksanakan percobaan untuk mengetahui sampai berapa jauh manfaat penyemportan dengan DDT didaerah ditnana vektornya telah resistent terhadap racun serangga tersebut. Penelitian dilaksanakan didua daerah di kabupaten Magetan Jawa Timur dan Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Hasil penelitian yang diperoleh di Magetan baik dari hasil parasite survey, case detection, maupun pengamatan entomologi menunjukkan bahwa terjadi kenaikan jumlah penderita. Kenaikan P.R. dan S.P.R. didaerah yang tidak disemprot jauh lebih besar daripada daerah yang disemprot. Di Bantul terjadi penurunan jumlah penderita baru yang meyakinkan di daerah yang disemprot (323 pada tahun 1972 menjadi 75 pada tahun 1973). Dari hasil yang dicapai terlihat bahwa meskipun vektor telah resistent terhadap DDT masih ada effek dari penyemportan berupa penurunan "man/vector contact", "indoor resting" dan umur nyamuk pendek yang mempengaruhi "basic reproduction rate" dari penyakit malaria Di Magetan dimana manusia dan hewan tinggal dalam bangunan yang sama, hasilnya dapat diharapkan akan kecil bila dibandingkan dengan Yogyakarta, dimana hewan tinggal dikandang terbuka yang terpisah jauh. Penghapusan terhadap DDT yang telah disemprotkan di Magetan juga cukup berarti terutama di rumah-rumah yang bagus. Faktor-faktor ini dapat menerangkan mengapa hasil yang kurang baik di Magetan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa situasi setempat kiranya menyebabkan perbedaan hasil ini. Ditempat dimana hewan ditaruh terpisah dari manusia, Perubahan kecil dari man/vector contact sudah cukup untuk mengurangi penularan. Sebaliknya ditempat dimana hewan dan manusia tinggal pada tempat yang berdekatan, perobahan man/vector contact tidak cukup untuk memberikan pengurangan terhadap penularan. Pada keadaan yang demikian perlu dipakai racun serangga lain yang mengakibatkan kematian yang tinggi terhadap vektor.
在爪哇和巴厘岛,治疗这种疾病的主要媒介是一种菌类传播者,另一种是在咸水中繁殖的微生物sundaicus。1959年,迪埃尔德林的乌斯提抗药性开始上升,1962年开始持续存在于滴滴涕(双重存在)。多年来,对滴滴涕的抵抗力一直延伸到爪哇中部的内陆地区,甚至在与爪哇中部接壤的爪哇东部。由于滴滴涕仍然是除疟疾项目中最便宜的杀虫剂,因此人们进行了试验,试图了解滴滴涕在滴滴涕区域的作用有多大。这项研究在爪哇东部的马吉坦区和日惹的班图尔区进行。从寄生虫调查、病例检测和昆虫观察中获得的研究表明,患者的数量正在增加。未喷洒区域的P.R.和不喷洒区域的增长率比喷洒区域大得多。协助减少喷洒区域内令人信服的新患者数量(1972年的323年至1973年的75年)。从取得的结果表明,尽管已经对DDT还有effek resistent矢量的penyemportan伙计-向量联系”下降,“resting室内和蚊子的寿命短疟疾的影响“basic reproduction率”在研究人类和动物住在同一栋楼里,结果可以预计将宣布与西方国家相比,在日惹,小动物住在笼子里的开放是天壤之别。去除在Magetan喷洒的DDT也很重要,尤其是在好的家庭中。这些因素可以解释为什么马吉坦的结果不好。因此,可以得出结论,当地的情况导致了结果的不同。在动物与人类分离的地方,人类/向量接触的微小变化足以减少传染。另一方面,在动物和人类生活在附近的地方,有限的人类/向量接触不足以减少传染。在这种情况下,必须使用其他毒素,导致高危向量死亡。
{"title":"Impact of Ddt Spraying on Malaria Transmission in Different Areas of Java Where the Vector a. Aconitus is Resistant to Ddt","authors":"Arwati Arwati, J. Verdrager","doi":"10.22435/bpk.v3i2 Jun.620.","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/bpk.v3i2 Jun.620.","url":null,"abstract":"Di Jawa dan Bali vektor utama yang berperanan terhadap transmissi penyakit adalah A. aconitus yang berkembang biak dipersawahan dan A. sundaicus yang berkembang biak diair payau. Resistensi A. aconitus terhadap dieldrin mulai timbul pada tahun 1959 (Subah, Jawa Tengah) dan mulai tahun 1962 juga resistent terhadap DDT (double resistent). Resistensi terhadap DDT dari tahun ketahun makin meluas didaerah pedalaman di Jawa Tengah bahkan meluas sampai dipedalaman Jawa Timur yang berbatasan dengan Jawa Tengah. Karena DDT masih merupakan racun serangga yang paling murah untuk program pemberantasan malaria, maka dilaksanakan percobaan untuk mengetahui sampai berapa jauh manfaat penyemportan dengan DDT didaerah ditnana vektornya telah resistent terhadap racun serangga tersebut. Penelitian dilaksanakan didua daerah di kabupaten Magetan Jawa Timur dan Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Hasil penelitian yang diperoleh di Magetan baik dari hasil parasite survey, case detection, maupun pengamatan entomologi menunjukkan bahwa terjadi kenaikan jumlah penderita. Kenaikan P.R. dan S.P.R. didaerah yang tidak disemprot jauh lebih besar daripada daerah yang disemprot. Di Bantul terjadi penurunan jumlah penderita baru yang meyakinkan di daerah yang disemprot (323 pada tahun 1972 menjadi 75 pada tahun 1973). Dari hasil yang dicapai terlihat bahwa meskipun vektor telah resistent terhadap DDT masih ada effek dari penyemportan berupa penurunan \"man/vector contact\", \"indoor resting\" dan umur nyamuk pendek yang mempengaruhi \"basic reproduction rate\" dari penyakit malaria Di Magetan dimana manusia dan hewan tinggal dalam bangunan yang sama, hasilnya dapat diharapkan akan kecil bila dibandingkan dengan Yogyakarta, dimana hewan tinggal dikandang terbuka yang terpisah jauh. Penghapusan terhadap DDT yang telah disemprotkan di Magetan juga cukup berarti terutama di rumah-rumah yang bagus. Faktor-faktor ini dapat menerangkan mengapa hasil yang kurang baik di Magetan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa situasi setempat kiranya menyebabkan perbedaan hasil ini. Ditempat dimana hewan ditaruh terpisah dari manusia, Perubahan kecil dari man/vector contact sudah cukup untuk mengurangi penularan. Sebaliknya ditempat dimana hewan dan manusia tinggal pada tempat yang berdekatan, perobahan man/vector contact tidak cukup untuk memberikan pengurangan terhadap penularan. Pada keadaan yang demikian perlu dipakai racun serangga lain yang mengakibatkan kematian yang tinggi terhadap vektor.","PeriodicalId":13470,"journal":{"name":"Indonesian Bulletin of Health Research","volume":"71 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1975-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73660420","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
A Study On Prevention Of Vitamin A Deficiency By Annual Oral Massive Dose Vitamin A And E Emulsion Administration 每年大剂量口服维生素A E乳剂预防维生素A缺乏症的研究
Pub Date : 1974-03-01 DOI: 10.22435/bpk.v2i1 Mar.553.
J. Husaini, S. Samsudin, D. Karyadi, W. Wirya, S. Soedibjo, Faried Bakry, Hasnah Soetedjo, H. Husaini
Suatu penyelidikan mengenai pencegahan dan pengobatan penyakit defisiensi vit. A. di Cibatok, Bogor, telah dilakukan dengan menggunakan oral massive dose vit. A. (retinol palmitat e) 300,000 I.U. dikombinasikan dengan vit E (a tocopherol acetate) 50 I.U. dl. Dua group anak-anak umur 1-6 tahun dipilih masing-masing sebagai group Experiment dan Control yang hanya diberikan placebo. Sedangkan masing-masing group dibagi lagi menjadi golongan-golongan penderita dan golongan Non vit. A. defisiensi (normal). Ternyata setelah 6 (enam) bulan kemudian 90 percent penderita yang mendapat pengobatan menjadi sembuh dan sebaliknya 88.9 percent dari penderita yang mendapat placebo masih tetap menderita defisiensi vit. A. (table 2) Table 3. Menunjukkan adanya pengaruh penyakit infeksi G.I tract terhadap berhasilnya pengobatan dan juga pada umumnya dapat disimpulkan bahwa gizi penderita tidak mempengaruhi pengobatan. Table 4 Kadar Vit. A. didalam darah penderita setelah pengobatan ternyata jauh lebih tinggi dari semula. Sedangkan dalam group yang mendapat placebo tidak terjadi kenaikan. Dari data penyelidikan tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian oral massive dose kombinasi dari vit. A dan E pada anak-anak sebelum sekolah dapat mencegah, mengobati gejala-gejala defisiensi vit. A. di mata.
对疾病疾病的预防和治疗。在慈巴托,茂物,已经使用了大量的口服vit。50亿欧元加上vit (tocopherol acetate)。6岁的两组儿童分别被选为实验和控制小组,他们只给安慰剂。另一方面,每个小组被分为患者和非vit类。一个正常的缺陷。事实证明,在6(6)一个月后,90名接受治疗的人康复,而服用安慰剂治疗的人仍然患有vit缺陷。(桌2)桌3。指出通用小册子感染对治疗效果的影响,并可以得出结论,患者的营养不会影响治疗。4 .桌位Vit。治疗后血液中的A.被证明比最初高得多。而在得到安慰剂的群体中则没有增加。从这些研究数据可以得出结论,大量的口服剂量是vit的组合。学前儿童的A和E可以预防,治疗vit缺陷的症状。A.在眼睛里。
{"title":"A Study On Prevention Of Vitamin A Deficiency By Annual Oral Massive Dose Vitamin A And E Emulsion Administration","authors":"J. Husaini, S. Samsudin, D. Karyadi, W. Wirya, S. Soedibjo, Faried Bakry, Hasnah Soetedjo, H. Husaini","doi":"10.22435/bpk.v2i1 Mar.553.","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/bpk.v2i1 Mar.553.","url":null,"abstract":"Suatu penyelidikan mengenai pencegahan dan pengobatan penyakit defisiensi vit. A. di Cibatok, Bogor, telah dilakukan dengan menggunakan oral massive dose vit. A. (retinol palmitat e) 300,000 I.U. dikombinasikan dengan vit E (a tocopherol acetate) 50 I.U. dl. Dua group anak-anak umur 1-6 tahun dipilih masing-masing sebagai group Experiment dan Control yang hanya diberikan placebo. Sedangkan masing-masing group dibagi lagi menjadi golongan-golongan penderita dan golongan Non vit. A. defisiensi (normal). Ternyata setelah 6 (enam) bulan kemudian 90 percent penderita yang mendapat pengobatan menjadi sembuh dan sebaliknya 88.9 percent dari penderita yang mendapat placebo masih tetap menderita defisiensi vit. A. (table 2) Table 3. Menunjukkan adanya pengaruh penyakit infeksi G.I tract terhadap berhasilnya pengobatan dan juga pada umumnya dapat disimpulkan bahwa gizi penderita tidak mempengaruhi pengobatan. Table 4 Kadar Vit. A. didalam darah penderita setelah pengobatan ternyata jauh lebih tinggi dari semula. Sedangkan dalam group yang mendapat placebo tidak terjadi kenaikan. Dari data penyelidikan tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian oral massive dose kombinasi dari vit. A dan E pada anak-anak sebelum sekolah dapat mencegah, mengobati gejala-gejala defisiensi vit. A. di mata.","PeriodicalId":13470,"journal":{"name":"Indonesian Bulletin of Health Research","volume":"78 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1974-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76507124","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The Prevalence of Endemic Goitre Among School Children in Some Parts of Sumatra, Java and Bali, Indonesia 印度尼西亚苏门答腊岛、爪哇岛和巴厘岛部分地区学童中流行性甲状腺肿的流行情况
Pub Date : 1974-03-01 DOI: 10.22435/bpk.v2i1 Mar.549.
Arifin Surjadi, Sumilah Sastroamidjojo, A. Halim, F. J. Maspaitella, D. Abunain
Suattt per7yelidikaiz goildok erldentik pada anak-anak Sekolall D~zsar dilakukan di enzpat propinsi di daeralr-daerah .vang dikeiral sebagai doerah eirdemik dalam bularl Juli dan Nopember 1972. Penzeriksaan dilakukaiz terhadap sejunzlalz 6 703 anak-anak sekolah dari 46 Sekolak Dasar .vang terdapat di 3 9 desa di berbagui tempat d i propinsi-propinsi Surnatra Utara, Sunzatra Barat, Jawa Tirnur dan Bali. Pertentrrat~ tiirgkat penzbesaran kelenjar goizdok, didasarkan alas klasifikasi yaizg dianjurkail oleh Seinirzur on Goitre Corztrol yarig diselenggarakan oleh W.H.O. di New Delhi dalanl tallun 1967. Penyelidikan ini menunjukkan bahwa angka prevalensi penyakit gortdok pada anak-anak sekolah di ernpat propiitsi bcrkisar aiztara 62.1 per cent d i Sumatra Utara dan 89.4 per cent di Sunzatra Barat. Walauprrn Stinzatra Barat nierru~ljlrkkan angka prevalerzsi tertinggi, percentase gondok yang rampak pada anak-anak yang diperiksa tidak rnempun.vai gondok varzg tergolong tingkat 3. Perielitian yang mendalam dan intensif dianjurkan sebelum dilaksanakan progranl pencegahan gondok endemik dengan jodisasi garam.
{"title":"The Prevalence of Endemic Goitre Among School Children in Some Parts of Sumatra, Java and Bali, Indonesia","authors":"Arifin Surjadi, Sumilah Sastroamidjojo, A. Halim, F. J. Maspaitella, D. Abunain","doi":"10.22435/bpk.v2i1 Mar.549.","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/bpk.v2i1 Mar.549.","url":null,"abstract":"Suattt per7yelidikaiz goildok erldentik pada anak-anak Sekolall D~zsar dilakukan di enzpat propinsi di daeralr-daerah .vang dikeiral sebagai doerah eirdemik dalam bularl Juli dan Nopember 1972. Penzeriksaan dilakukaiz terhadap sejunzlalz 6 703 anak-anak sekolah dari 46 Sekolak Dasar .vang terdapat di 3 9 desa di berbagui tempat d i propinsi-propinsi Surnatra Utara, Sunzatra Barat, Jawa Tirnur dan Bali. Pertentrrat~ tiirgkat penzbesaran kelenjar goizdok, didasarkan alas klasifikasi yaizg dianjurkail oleh Seinirzur on Goitre Corztrol yarig diselenggarakan oleh W.H.O. di New Delhi dalanl tallun 1967. Penyelidikan ini menunjukkan bahwa angka prevalensi penyakit gortdok pada anak-anak sekolah di ernpat propiitsi bcrkisar aiztara 62.1 per cent d i Sumatra Utara dan 89.4 per cent di Sunzatra Barat. Walauprrn Stinzatra Barat nierru~ljlrkkan angka prevalerzsi tertinggi, percentase gondok yang rampak pada anak-anak yang diperiksa tidak rnempun.vai gondok varzg tergolong tingkat 3. Perielitian yang mendalam dan intensif dianjurkan sebelum dilaksanakan progranl pencegahan gondok endemik dengan jodisasi garam.","PeriodicalId":13470,"journal":{"name":"Indonesian Bulletin of Health Research","volume":"62 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1974-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83693976","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Malayan Filariasis in the Transmigration Settlements of Parigi, Central Sulawesi, Indonesia 印度尼西亚中苏拉威西岛Parigi迁移聚落中的马来亚丝虫病
Pub Date : 1973-03-01 DOI: 10.22435/bpk.v1i1 Mar.525.
J. H, J. M. C. M. D, Arbain Joesoef M D
Salah satu program dari Rencana Pembangunan Nasional Lima tahun adalah peningkatan dan perluasan USAha pertanian, terutama didaerah subur dan berpenduduk tipis di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi yang disertai dengan pelaksanaan USAha transmigrasi kedaerah ini dari daerah berpenduduk padat Jawa, Madura, Bali dan Lombok. Untuk mengetahui keadaan fllariasis didaerah tersebut pertama ini, maka dalam bulan April 1972 telah diperiksa 240 transmigran dari Bali dan 282 penduduk Sulawesi yang hidup berdampingan dalam dua kampung yang terpencil yaitu Tanalanto dan Masi didistrik Parigi, Sulawesi Tengah. Parigi dikenal endemis terhadap fllariasis sedangkan di Bali dimana transmigran berasal, tidak dilaporkan adanya penyakit ini. Dari hasil penelitian tersebut dapat di-kemukakan : daerah transmigrasi Parigi, Sulawesi Tengah adalah endemis terhadap fllariasis yang disebabkan oleh Brugia malayi, periodik nokturna.timbulnya fllariasis diantara transmigran berhubungan erat dengan lamanya mereka berada didaerah endemis inibaik pada transmigran maupun pada penduduk asli, tidak nyata adanya perbedaan frekwensi penyakit menurut jenis kelamin.(4) Frekwensi penyakit ini pada transmigran terlihat menonjol pada golongan umur 10-49 tahun, sedangkan pada penduduk asli pada semua golongan umur.walaupun keadaan intensitas infeksi dari penyakit ini pada kedua golongan penduduk di Tanalanto, hampir sama, namun pada transmigran terdapat dengan microfilaraemia dan dengan gejala klinis fllariasis yang lebih ringan dibanding dengan penduduk asli.
为期五年的国家建设计划的一个项目是农业努力的增加和扩大,主要是在苏门答腊、加里曼丹和苏拉威西的肥沃和人口稀疏的地区,以及从人口稠密的爪哇、马杜拉、巴厘岛和龙目岛向该地区开展移民业务。为了了解第一个地区的fllariasis情况,到1972年4月,来自巴厘岛的240名移民和282名苏拉威西岛和苏拉威西中部的Parigi地区居民已经被调查。帕里吉以患fllariasis而闻名,而在巴厘岛,这些疾病没有得到报道。从这项研究的结果可以推断出来:帕里吉地区的移位区,苏拉威西中部是由布鲁塞尔、周期性的马来人引起的fllariasis的endemis。与人类和本土居民在同一地方性地区的fllariasis密切相关的是,在10至49岁的人群中,与当地人在所有年龄段中都明显不同。尽管这种疾病在Tanalanto的两种居民中感染的强度大致相同,但移民表现出的是微费尔亚米亚和比当地人温和的fllariasis症状。
{"title":"Malayan Filariasis in the Transmigration Settlements of Parigi, Central Sulawesi, Indonesia","authors":"J. H, J. M. C. M. D, Arbain Joesoef M D","doi":"10.22435/bpk.v1i1 Mar.525.","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/bpk.v1i1 Mar.525.","url":null,"abstract":"Salah satu program dari Rencana Pembangunan Nasional Lima tahun adalah peningkatan dan perluasan USAha pertanian, terutama didaerah subur dan berpenduduk tipis di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi yang disertai dengan pelaksanaan USAha transmigrasi kedaerah ini dari daerah berpenduduk padat Jawa, Madura, Bali dan Lombok. Untuk mengetahui keadaan fllariasis didaerah tersebut pertama ini, maka dalam bulan April 1972 telah diperiksa 240 transmigran dari Bali dan 282 penduduk Sulawesi yang hidup berdampingan dalam dua kampung yang terpencil yaitu Tanalanto dan Masi didistrik Parigi, Sulawesi Tengah. Parigi dikenal endemis terhadap fllariasis sedangkan di Bali dimana transmigran berasal, tidak dilaporkan adanya penyakit ini. Dari hasil penelitian tersebut dapat di-kemukakan : daerah transmigrasi Parigi, Sulawesi Tengah adalah endemis terhadap fllariasis yang disebabkan oleh Brugia malayi, periodik nokturna.timbulnya fllariasis diantara transmigran berhubungan erat dengan lamanya mereka berada didaerah endemis inibaik pada transmigran maupun pada penduduk asli, tidak nyata adanya perbedaan frekwensi penyakit menurut jenis kelamin.(4) Frekwensi penyakit ini pada transmigran terlihat menonjol pada golongan umur 10-49 tahun, sedangkan pada penduduk asli pada semua golongan umur.walaupun keadaan intensitas infeksi dari penyakit ini pada kedua golongan penduduk di Tanalanto, hampir sama, namun pada transmigran terdapat dengan microfilaraemia dan dengan gejala klinis fllariasis yang lebih ringan dibanding dengan penduduk asli.","PeriodicalId":13470,"journal":{"name":"Indonesian Bulletin of Health Research","volume":"54 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1973-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72637822","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
An Analysis of the Utilization of Two General Hospitals in the Pasuruan Regency (a Preliminary Report) 帕苏鲁安县两所综合医院利用情况分析(初步报告)
Pub Date : 1973-03-01 DOI: 10.22435/bpk.v1i1 Mar.528.
P. Md, M. H. W. Md
Study ini didasarkan atas adanya dua pendapat yang saling berlawanan, yaitu : Bahwa makin banyak tersedia fasilitas2 kesehatan, yang tersebar secara merata dalam satu unit penduduk tertentu makin dapat terpenuhi kebutuhan serta keinginan (need and demand) penduduk tersebut untuk menggunakan fasilitas2 tersebut.Bahwa penilaian tersebut diatas adalah tidak selalu benar karena Kenyataan menunjukan bahwa fasilitas2 kesehatan yang telah tersedia, penggunaannya masih dibawah kemampuan yang sebenarnya (underutilized). Semua membuktikan pendapat manakah yang benar, maka telah dilakukan analisa dan penggunaan (th. 1970) dua Rumah Sakit Pemerintah (R.S. Kodya Pasuruan dan R.S. Kabupaten Pasuruan di Bangil) didaerah Kabupaten Pa- p5 suruan, untuk mengetahui apakah kedua fasilitas kesehatan (Rumah Sakit) tersebut telah bekerja penuh sebagaimana diharapkan. Dari analisa ini dapat disimpulkan bahwa: Di Rumah Sakit Bangil dari 24065 kasus yang memerlukan perawatan di polikliniknya, 1006 kasus memerlukan perawatan khusus dalam rumah sakit. Sedangkan di Rumah Sakit Pasuruan 1.999 dari 7896 kasus yang datang ke poliklinik memerlukan perawatan khusus dalam Rumah Sakit. Jumlah kasus2 (in & outpatient) yang memerlukan perawatan dan kedua fasilitas kesehatan tersebut, hanya meliputi 31 per 10.000 penduduk kabupaten dan kotamadya Pasuruan (rata2 satu perawatan bagi tiap2 kasus per orang). Lama hari perawatan rata2 pada kedua Rumah Sakit tersebut adalah 5.61 hari di R.S. Bangil dan 5.75 hari di R.S. Pasuruan. Mengenai penggunaan fasilitas tempat tidur (bed occupancy ratio) dikedua Rumah Sakit tersebut menunjukan bahwa hanya 38 percent (di R.S. Bangil) dan 31 percent (di R.S. Pasuruan) fasilitas tempat tidurnya yang digunakan. Selain hal2 yang tersebut diatas, diketahui pula bahwa kebanyakan dari penderita2 yang dirawat dikedua Rumah Sakit (72 percent) berasal dari daerah2 yang berjarak tidak lebih dari 5 kilometer dari Rumah Sakit (figure 2 A dan 2 B). Jenis2 kasus yang dirawat dikedua Rumah Sakit tersebut adalah hampir bersamaan (tabel I dan II), dimana terutama didapatkan kasus2:1. Golongan Penyakit Infeksi dan ParasitEnteritis & Diarrhea 50 percentTBC saluran pernapasan 18 percentMalaria 10 percent2. Golongan Penyakit/Komplikasi kehamilanKelahiran normal 63 percentAbortus 20 percent3. Penyakit yang tidak diketahui sebabnya4. Penyakit2 akibat kecelakaan, keracunan dan kekerasanDari hasil analisa tersebut diatas telah dibuktikan bahwa R.S. Bangil dan R.S. Pasuruan masih digunakan dibawah kapasitas yang sebenarnya (underutilized).Hal ini dapat dilihat dari Kenyataan2:Walaupun jumlah penyakit2 yang mungkin memerlukan perawatan2 khusus dalam Rumah Sakit belum dapat dipastikan, namun melihat keadaan penyakit pada umumnya dapat diperkirakan bahwa fasilitas2 yang tersedia belum dipergunakan seperlunya.Kedua Rumah Sakit tersebut hanya dipergunakan oleh penduduk yang bertempat tinggal tidak lebih dari 5 kilometer dari Rumah Sakit.Dari sudut pembiayaan, maka penggunaan fasilita
这项研究基于两种截然不同的观点:在一个特定的人口单位中,健康设施越普遍,人们就越有可能使用这些设施。上述评估并不总是正确的,因为事实表明,现有的卫生设施,其实际用途仍然低于实际能力。所有这些都证明了哪些观点是正确的,然后进行了分析和使用(th)。1970年)在宾夕法尼亚州- p5 su阮区,两家政府医院(科迪亚·科迪亚·帕贾汗区)正在全力工作,以确定这两家医疗机构是否如预期的那样全面运作。分析可能会得出这样的结论:在班吉尔医院,24065例需要她的多边形治疗的病例中,1006例需要医院的特殊护理。至于帕苏鲁安科医院,在前往波兰诊所的7896例病例中,需要在医院内进行特殊治疗。需要治疗和这两种医疗设施的病例数量仅占每1万名摄政和镇居民的31例(人均为每24例)。两家医院的平均护理时间为5.61天,住院医生为5.75天。至于两家医院使用的床上用品(bed occupancy ratio)显示,医院使用的床设施只有38个。除了上述的事情,也知道大多数都住院的penderita2(百分之72)来自daerah2不超过5公里的医院(玩偶2 A和B)。Jenis2都住院病例几乎是同时(表I和II),尤其是在哪里kasus2:1获得。感染及阴肠炎及腹腔镜50 perttbc呼吸道18 pert疟疾10 cents。正常分娩期63期并发症,每隔20期20分。未知原因4。上述分析结果的事故、中毒和暴怒症状已被证明,r.s.班吉尔和斯巴达人仍在实际容量不足的情况下使用。这可以从现实中看到:虽然可能需要医院特别护理的疾病数量还不确定,但考虑到一般疾病情况,预计现有设施尚未在必要时使用。这两家医院都只供居住在离医院不到5公里的居民使用。从融资的角度来看,不完全使用卫生设施是不合适的支出。接下来的学习还需要进行,主要是为了调查原因,而不是在实际能力下的促进健康。
{"title":"An Analysis of the Utilization of Two General Hospitals in the Pasuruan Regency (a Preliminary Report)","authors":"P. Md, M. H. W. Md","doi":"10.22435/bpk.v1i1 Mar.528.","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/bpk.v1i1 Mar.528.","url":null,"abstract":"Study ini didasarkan atas adanya dua pendapat yang saling berlawanan, yaitu : Bahwa makin banyak tersedia fasilitas2 kesehatan, yang tersebar secara merata dalam satu unit penduduk tertentu makin dapat terpenuhi kebutuhan serta keinginan (need and demand) penduduk tersebut untuk menggunakan fasilitas2 tersebut.Bahwa penilaian tersebut diatas adalah tidak selalu benar karena Kenyataan menunjukan bahwa fasilitas2 kesehatan yang telah tersedia, penggunaannya masih dibawah kemampuan yang sebenarnya (underutilized). Semua membuktikan pendapat manakah yang benar, maka telah dilakukan analisa dan penggunaan (th. 1970) dua Rumah Sakit Pemerintah (R.S. Kodya Pasuruan dan R.S. Kabupaten Pasuruan di Bangil) didaerah Kabupaten Pa- p5 suruan, untuk mengetahui apakah kedua fasilitas kesehatan (Rumah Sakit) tersebut telah bekerja penuh sebagaimana diharapkan. Dari analisa ini dapat disimpulkan bahwa: Di Rumah Sakit Bangil dari 24065 kasus yang memerlukan perawatan di polikliniknya, 1006 kasus memerlukan perawatan khusus dalam rumah sakit. Sedangkan di Rumah Sakit Pasuruan 1.999 dari 7896 kasus yang datang ke poliklinik memerlukan perawatan khusus dalam Rumah Sakit. Jumlah kasus2 (in & outpatient) yang memerlukan perawatan dan kedua fasilitas kesehatan tersebut, hanya meliputi 31 per 10.000 penduduk kabupaten dan kotamadya Pasuruan (rata2 satu perawatan bagi tiap2 kasus per orang). Lama hari perawatan rata2 pada kedua Rumah Sakit tersebut adalah 5.61 hari di R.S. Bangil dan 5.75 hari di R.S. Pasuruan. Mengenai penggunaan fasilitas tempat tidur (bed occupancy ratio) dikedua Rumah Sakit tersebut menunjukan bahwa hanya 38 percent (di R.S. Bangil) dan 31 percent (di R.S. Pasuruan) fasilitas tempat tidurnya yang digunakan. Selain hal2 yang tersebut diatas, diketahui pula bahwa kebanyakan dari penderita2 yang dirawat dikedua Rumah Sakit (72 percent) berasal dari daerah2 yang berjarak tidak lebih dari 5 kilometer dari Rumah Sakit (figure 2 A dan 2 B). Jenis2 kasus yang dirawat dikedua Rumah Sakit tersebut adalah hampir bersamaan (tabel I dan II), dimana terutama didapatkan kasus2:1. Golongan Penyakit Infeksi dan ParasitEnteritis & Diarrhea 50 percentTBC saluran pernapasan 18 percentMalaria 10 percent2. Golongan Penyakit/Komplikasi kehamilanKelahiran normal 63 percentAbortus 20 percent3. Penyakit yang tidak diketahui sebabnya4. Penyakit2 akibat kecelakaan, keracunan dan kekerasanDari hasil analisa tersebut diatas telah dibuktikan bahwa R.S. Bangil dan R.S. Pasuruan masih digunakan dibawah kapasitas yang sebenarnya (underutilized).Hal ini dapat dilihat dari Kenyataan2:Walaupun jumlah penyakit2 yang mungkin memerlukan perawatan2 khusus dalam Rumah Sakit belum dapat dipastikan, namun melihat keadaan penyakit pada umumnya dapat diperkirakan bahwa fasilitas2 yang tersedia belum dipergunakan seperlunya.Kedua Rumah Sakit tersebut hanya dipergunakan oleh penduduk yang bertempat tinggal tidak lebih dari 5 kilometer dari Rumah Sakit.Dari sudut pembiayaan, maka penggunaan fasilita","PeriodicalId":13470,"journal":{"name":"Indonesian Bulletin of Health Research","volume":"79 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1973-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88256187","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Indonesian Bulletin of Health Research
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1