首页 > 最新文献

Jurnal Sylva Scienteae最新文献

英文 中文
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DAYAK MERATUS DALAM PENGELOLAAN HUTAN SECARA TRADISIONAL DI DESA ATIRAN 当地居民达雅克•米拉图斯(DAYAK MERATUS)传统上负责森林管理
Pub Date : 2023-03-27 DOI: 10.20527/jss.v6i1.8204
M. Anwar, Hafizianor Hafizianor, Asysyifa Asysyifa
The people of Atiran Village as the Dayak Meratus tribe are very dependent on the forest, their average livelihood is as farmers who use the forest for farming, gardening and hunting. The importance of forests for the socio-economic life of a society is now felt to be increasing because cultural values in the form of human wisdom in managing nature are believed to be the best way to manage nature. This study aims to examine the material infrastructure aspect of the local wisdom of the Meratus Dayak community in Atiran Village. Data collection was done by field observations and interviews. Respondents were determined by purposive sampling method. Data processing is carried out by inductive qualitative analysis, which provides a general and comprehensive picture of the actual situation. Based on the results of research on local wisdom of the Meratus Dayak community in traditional forest management in Atiran Village, namely the cultivation pattern carried out by the Atiran Village community with a "gilir balik" cultivation pattern followed by rituals and customary rules and the Meratus Dayak community always uses land that is no longer productive again to be used as a forest gardenMasyarakat Desa Atiran sebagai suku Dayak Meratus sangat bergantung besar kepada hutan, rata-rata mata pencaharian mereka adalah sebagai petani yang memanfaatkan hutan untuk berladang, berkebun dan berburu. Pentingnya hutan bagi kehidupan sosial ekonomi suatu masyarakat kini dirasakan semakin meningkat karena nilai budaya berupa kearifan manusia dalam mengelola alam itulah yang diyakini merupakan cara yang paling baik dalam mengelola alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek infrastruktur material pada kearifan lokal masyarakat Dayak Meratus di Desa Atiran. Pengambilan data dilakukan dengan observasi lapangan dan wawancara. Responden ditentukan dengan metode purposive sampling. Pengolahan data dilakukan dengan analisis kualitatif secara induktif yaitu memberikan gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya. Berdasarkan hasil Penelitian kearifan lokal masyarakat dayak meratus dalam pengelolaan hutan secara tradisional di Desa Atiran yaitu pola perladangan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Atiran dengan pola perladangan “gilir balik” yang diikuti dengan ritual dan aturan adat serta masyarakat Dayak Meratus selalu memanfaatkan lahan yang sudah tidak produktif lagi untuk dijadikan kebun hutan (forest garden).
作为Dayak Meratus部落的Atiran村的人们非常依赖森林,他们的平均生计是农民,他们利用森林耕种,园艺和狩猎。森林对一个社会的社会经济生活的重要性现在感到日益增加,因为人们认为管理自然的人类智慧形式的文化价值是管理自然的最佳方式。本研究旨在考察Atiran村Meratus Dayak社区当地智慧的物质基础设施方面。数据收集是通过实地观察和访谈完成的。调查对象采用目的抽样法确定。数据处理采用归纳定性分析,对实际情况有一个全面的了解。基于对Atiran村传统森林管理中Meratus Dayak社区当地智慧的研究结果,即Atiran村社区以遵循仪式和习惯规则的“gilir balik”种植模式进行的种植模式,以及Meratus Dayak社区总是将不再生产的土地用作森林花园masyarakat Desa Atiran sebagai suku Dayak Meratus sangat bergantung besar kepada hutan,Rata-rata mata pencaharian mereka adalah sebagai petani Yang memanfaatkan hutan untuk berladang, berkebun Dan berburu。Pentingnya hutan bagi kehidupan社会经济学suatu masyarakat kini diasakan semakin meningkat karena nilai budaya berupa kearifan dalam mengelola警报itulah yang diyakini merupakan cara yang paling baik dalam mengelola警报。Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji说,基础设施材料是当地masyarakat Dayak Meratus di Desa Atiran。彭甘比兰的数据是:dilakukan dengan observasi lapangan dan wawancara。被调查者采用有目的的抽样方法。彭戈拉罕数据,双拉坎邓根分析,经济产业的质量,经济产业的质量,经济的质量,经济的质量,经济的质量,经济的质量。Berdasarkan hasil Penelitian kearifan当地masyarakat dayak meratus dalam pengelolaan hutan secara传统di Desa Atiran yitu pola perladangan dilakukan oleh masyarakat Desa Atiran dengan pola perladangan“gilir balik”yang diikuti dengan仪式dan aturan adat serta masyarakat dayak meratus selalu memanfaatkan lahan yang sudah tidak产品lagi untuk dijadikan kebun hutan(森林花园)。
{"title":"KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DAYAK MERATUS DALAM PENGELOLAAN HUTAN SECARA TRADISIONAL DI DESA ATIRAN","authors":"M. Anwar, Hafizianor Hafizianor, Asysyifa Asysyifa","doi":"10.20527/jss.v6i1.8204","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i1.8204","url":null,"abstract":"The people of Atiran Village as the Dayak Meratus tribe are very dependent on the forest, their average livelihood is as farmers who use the forest for farming, gardening and hunting. The importance of forests for the socio-economic life of a society is now felt to be increasing because cultural values in the form of human wisdom in managing nature are believed to be the best way to manage nature. This study aims to examine the material infrastructure aspect of the local wisdom of the Meratus Dayak community in Atiran Village. Data collection was done by field observations and interviews. Respondents were determined by purposive sampling method. Data processing is carried out by inductive qualitative analysis, which provides a general and comprehensive picture of the actual situation. Based on the results of research on local wisdom of the Meratus Dayak community in traditional forest management in Atiran Village, namely the cultivation pattern carried out by the Atiran Village community with a \"gilir balik\" cultivation pattern followed by rituals and customary rules and the Meratus Dayak community always uses land that is no longer productive again to be used as a forest gardenMasyarakat Desa Atiran sebagai suku Dayak Meratus sangat bergantung besar kepada hutan, rata-rata mata pencaharian mereka adalah sebagai petani yang memanfaatkan hutan untuk berladang, berkebun dan berburu. Pentingnya hutan bagi kehidupan sosial ekonomi suatu masyarakat kini dirasakan semakin meningkat karena nilai budaya berupa kearifan manusia dalam mengelola alam itulah yang diyakini merupakan cara yang paling baik dalam mengelola alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek infrastruktur material pada kearifan lokal masyarakat Dayak Meratus di Desa Atiran. Pengambilan data dilakukan dengan observasi lapangan dan wawancara. Responden ditentukan dengan metode purposive sampling. Pengolahan data dilakukan dengan analisis kualitatif secara induktif yaitu memberikan gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya. Berdasarkan hasil Penelitian kearifan lokal masyarakat dayak meratus dalam pengelolaan hutan secara tradisional di Desa Atiran yaitu pola perladangan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Atiran dengan pola perladangan “gilir balik” yang diikuti dengan ritual dan aturan adat serta masyarakat Dayak Meratus selalu memanfaatkan lahan yang sudah tidak produktif lagi untuk dijadikan kebun hutan (forest garden).","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132251218","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
TINGKAT KEKRITISAN LAHAN DI SUB DAS TEBING SIRING DAS TABUNIO KABUPATEN TANAH LAUT
Pub Date : 2023-03-27 DOI: 10.20527/jss.v6i1.8201
Laila Indasari, Syarifuddin Kadir, Eko Rini Indriyatie
Critical land is supported by the physical condition of the soil which is prone to erosion due to excessive land use, high rainfall and steep slope conditions. The Tebing Siring Sub-Watershed is one of the upstream parts of the Tabunio watershed which is dominated by plantations due to the large number of activities of residents managing land such as plantations. This study aims to analyze the level of land criticality and determine efforts to control the level of land criticality in the Tebing Siring Sub-Watershed of the Tabunio Watershed, Tanah Laut Regency. The methods used in the study are overlapping (overlayed) methods of land cover maps, slope maps and soil type maps with critical land determinant parameters in agricultural business cultivation areas including productivity, slopes, erosion and management. The results showed that land cover/use in oil palm plantations is included in the critical potential category, rubber plantations are in the rather critical to critical category, reeds are included in the critical category and open land is included in the very critical category. Factors caused by the slope of the slope, soil factors, the degree of danger of erosion and its vegetation. Efforts to control the level of land criticality through forest and land rehabilitation directives. Oil palm and rubber plantations are maintained and improved maintenance but with an intercropping pattern and rehabilitated with superior plant types and steep marbles directed at making terraces. Open land and reeds are converted into forests through enrichment of forest plants and Multy Purpose Tree Species (MPTS) that correspond to the place of growth according to plant species and land productivity can increaseLahan kritis didukung oleh kondisi fisik tanah yang rentan terjadi erosi akibat penggunaan lahan yang berlebihan, tingginya curah hujan dan keadaan lereng curam. Sub DAS Tebing Siring salah satu bagian hulu dari DAS Tabunio yang didominasi oleh perkebunan karena banyaknya aktifitas penduduk mengelola lahan seperti perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kekritisan lahan dan menentukan upaya pengendalian tingkat kekritisan lahan pada Sub DAS Tebing Siring DAS Tabunio Kabupaten Tanah Laut. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode tumpang tindih (di-overlay) peta tutupan lahan, peta lereng dan peta jenis tanah dengan parameter penentu lahan kritis pada kawasan budidaya usaha pertanian meliputi produktivitas, lereng, erosi dan manajemen. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penutupan/penggunaan lahan pada perkebunan sawit termasuk kategori potensial kritis, perkebunan karet termasuk kategori agak kritis hingga kritis, alang-alang termasuk kategori kritis serta lahan terbuka termasuk kategori sangat kritis. Faktor-faktor yang disebabkan oleh kemiringan lereng, faktor tanah, tingkat bahaya erosi dan vegetasinya. Upaya pengendalian tingkat kekritisan lahan melalui arahan rehabilitasi hutan dan lahan. Perkebunan sawit dan
临界土地是由土壤的物理条件支撑的,由于过度的土地利用、高降雨量和陡峭的斜坡条件,土壤容易受到侵蚀。特兵寺令子流域是Tabunio流域的上游部分之一,由于大量的居民经营土地活动,如人工林等,以人工林为主。本研究旨在分析塔纳劳特省塔布尼奥流域特兵锡令子流域土地临界水平,并确定控制土地临界水平的措施。研究中使用的方法是土地覆盖图、坡度图和土壤类型图的重叠(叠加)方法,其中包含农业经营性耕作区域的关键土地决定参数,包括生产力、坡度、侵蚀和管理。结果表明:油棕人工林的土地覆被/利用处于临界潜力范畴,橡胶人工林处于相当临界至临界范畴,芦苇处于临界范畴,开阔地处于非常临界范畴。造成坡度的因素有坡度、土壤因素、侵蚀的危险程度及其植被。努力通过森林和土地恢复指令控制土地危急程度。油棕和橡胶种植园得到了维护和改善,但采用间作模式,并采用优良的植物类型和陡峭的大理石进行修复,以形成梯田。通过丰富森林植物和多用途树种(MPTS)将开阔土地和芦苇转化为森林,根据植物种类和土地生产力对应于生长地点,可以提高lahan kritis didukung oleh kondisi fisik tanah yang rentan terjadi erosi akibat penggunaan lahan yang berlebihan, tingginya curah hujan dan keadaan lereng curam。subdas Tebing Siring salah satu bagian hulu dari DAS Tabunio yang didominasi oleh perkebuan karena banyaknya aktifitas penduduk mengelola lahan perkebuan。Penelitian ini bertujuan untuk menganalis tingkat kekritisan lahan dan menentukan upaya pengen大连tingkat kekritisan lahan pada subdas Tebing Siring DAS Tabunio Kabupaten Tanah Laut。Metode yang digunakan pada penelitian adalah metofongpangtih(双覆盖)peta tutupan lahan, peta leeng, peta jenis, tanah dengan参数penentu lahan kritis pada kawasan budidaya usaha pertanian melputi生产活动,学习,学习管理。Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penutupan/penggunaan lahan paada perkebuan看到termasuk kategori潜在的批评,perkebuan karet termasuk kategori agak kritis hinga kritis, alang-alang termasuk kategori kritis serta lahan terbuka termasuk kategori sangat kritis。因子因子yang disebabkan oleh kemiringan leeng,因子因子tanah,因子因子bahaya erosi dan vegetasinya。Upaya pengendalian tingkat kekritisan lahan melalui arahan rehabilitation is hutan dan lahan。Perkebunan看到了dan karet yitittetap, ditatahankan, didiingkatkan, pemeliharaannya, namun, dengan, pola, tumpangsari, serta, direhabiliti, dengan, jenis, tanaman, danada, kelerengan, yang, curam, diaahkan,成员。Lahan terbuka danalang -alang dikonversi menjadi hutan melalui pengkayaan tanaman hutan danmts (MPTS) yang sesuai dunan tempat tumbuh sesuai Species tanaman serta producktivitas Lahan dapat meningkat。
{"title":"TINGKAT KEKRITISAN LAHAN DI SUB DAS TEBING SIRING DAS TABUNIO KABUPATEN TANAH LAUT","authors":"Laila Indasari, Syarifuddin Kadir, Eko Rini Indriyatie","doi":"10.20527/jss.v6i1.8201","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i1.8201","url":null,"abstract":"Critical land is supported by the physical condition of the soil which is prone to erosion due to excessive land use, high rainfall and steep slope conditions. The Tebing Siring Sub-Watershed is one of the upstream parts of the Tabunio watershed which is dominated by plantations due to the large number of activities of residents managing land such as plantations. This study aims to analyze the level of land criticality and determine efforts to control the level of land criticality in the Tebing Siring Sub-Watershed of the Tabunio Watershed, Tanah Laut Regency. The methods used in the study are overlapping (overlayed) methods of land cover maps, slope maps and soil type maps with critical land determinant parameters in agricultural business cultivation areas including productivity, slopes, erosion and management. The results showed that land cover/use in oil palm plantations is included in the critical potential category, rubber plantations are in the rather critical to critical category, reeds are included in the critical category and open land is included in the very critical category. Factors caused by the slope of the slope, soil factors, the degree of danger of erosion and its vegetation. Efforts to control the level of land criticality through forest and land rehabilitation directives. Oil palm and rubber plantations are maintained and improved maintenance but with an intercropping pattern and rehabilitated with superior plant types and steep marbles directed at making terraces. Open land and reeds are converted into forests through enrichment of forest plants and Multy Purpose Tree Species (MPTS) that correspond to the place of growth according to plant species and land productivity can increaseLahan kritis didukung oleh kondisi fisik tanah yang rentan terjadi erosi akibat penggunaan lahan yang berlebihan, tingginya curah hujan dan keadaan lereng curam. Sub DAS Tebing Siring salah satu bagian hulu dari DAS Tabunio yang didominasi oleh perkebunan karena banyaknya aktifitas penduduk mengelola lahan seperti perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kekritisan lahan dan menentukan upaya pengendalian tingkat kekritisan lahan pada Sub DAS Tebing Siring DAS Tabunio Kabupaten Tanah Laut. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode tumpang tindih (di-overlay) peta tutupan lahan, peta lereng dan peta jenis tanah dengan parameter penentu lahan kritis pada kawasan budidaya usaha pertanian meliputi produktivitas, lereng, erosi dan manajemen. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penutupan/penggunaan lahan pada perkebunan sawit termasuk kategori potensial kritis, perkebunan karet termasuk kategori agak kritis hingga kritis, alang-alang termasuk kategori kritis serta lahan terbuka termasuk kategori sangat kritis. Faktor-faktor yang disebabkan oleh kemiringan lereng, faktor tanah, tingkat bahaya erosi dan vegetasinya. Upaya pengendalian tingkat kekritisan lahan melalui arahan rehabilitasi hutan dan lahan. Perkebunan sawit dan","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"512 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123203203","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG MERAH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JOHAR (Cassia siamea Lamk) DI SHADE HOUSE FAKULTAS KEHUTANAN BANJARBARU
Pub Date : 2023-03-27 DOI: 10.20527/jss.v6i1.8206
Novita Sari Hutabarat, Yusanto A. Nugroho, D. Payung
Johar plant (Cassia siamea Lamk) is a type of plant that can be categorized as a versatile tree species or a type of plant that has many uses. This study has the objectives of assessing the percentage level of plant life, knowing the concentration response of the onion bulb treatment to the parametrics used in the study and the best response to each treatment on the growth of the johar (Cassia siamea Lamk) plant. Observations using the RAL method (Completely Randomized Design) were 30 replicates and 4 treatments so that there were 120 research seeds. The results of the live percentage of johar (Cassia siamea Lamk) seedlings were treatment A (without treatment) of 93.33%, treatment B (dose of 100 gr/l water) of 96.66%, treatment C (dose of 150 gr/l water) of 96.66%, treatment D (dose of 200 g/l water) was 96.66%. So that the average percentage of live johar plants for all treatments was 95.83%. The treatment had a significant effect on increasing the height of johar seedlings, significantly on increasing the number of leaves of johar seedlings, and had no significant effect on increasing stem diameter of johar seedlings. Administration of growth regulators to treatment D with a concentration of 200 g/liter of water was able to provide the best and optimum response to increasing the height of johar seedlings by 18.76 cm, increasing leaf blades by 9.23 strands, and increasing stem diameter by 2.26 mm.Tanaman Johar (Cassia siamea Lamk) merupakan jenis tanaman yang dapat dikategorikan sebagai jenis pohon serbaguna atau jenis tanaman yang dimanfaatkan yang mempunyai banyak kegunaan. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengkaji tingkat presentase kehidupan tanaman, mengetahui respon konsentrasi perlakuan umbi bawang merah terhadap parametrik yang digunakan dalam penelitian dan respon terbaik pada setiap perlakuan terhadap pertumbuhan tanaman johar (Cassia siamea Lamk). Pengamatan menggunakan metode RAL (Rancangan Acak Lengkap) yaitu 30 ulangan dan 4 perlakuan sehingga terdapat 120 bibit penelitian. Hasil persentase hidup bibit johar (Cassia siamea Lamk) yaitu perlakuan A (tanpa perlakuan) sebesar 93,33 %, perlakuan B (dosis 100 gr/l air) sebesar 96,66 %, perlakuan C (dosis 150 gr/l air) sebesar 96,66%, perlakuan D (dosis 200 gr/l air) sebesar 96,66 %. Sehingga hasil rata-rata persentase hidup tanaman johar untuk semua perlakuan adalah 95,83%. Perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap bertambahnya tinggi bibit johar, berpengaruh nyata terhadap bertambahnya jumlah daun bibit johar, berpengaruh tidak nyata terhadap bertambahnya diameter batang bibit johar. Pemberian zat pengatur tumbuh terhadap perlakuan D dengan konsentrasi 200 gr/liter air yaitu mampu memberikan respon terbaik dan optimum terhadap bertambahnya tinggi bibit johar sebesar 18,76 cm, bertambahnya helaian daun sebesar 9,23 helai, dan bertambahnya diameter batang sebesar 2,26 mm
Johar plant (Cassia siamea Lamk)是一种植物,可以被归类为一种多功能树种或一种具有多种用途的植物。本研究的目的是评估植物寿命的百分比水平,了解洋葱球茎处理对研究中使用的参数的浓度响应,以及每种处理对johar (Cassia siamea Lamk)植物生长的最佳响应。采用RAL法(完全随机设计),共30个重复,4个处理,共120个研究种子。结果决明子幼苗存活率为:A处理(未处理)为93.33%,B处理(100 g/l水)为96.66%,C处理(150 g/l水)为96.66%,D处理(200 g/l水)为96.66%。各处理平均活株率为95.83%。不同处理对提高幼苗高度有显著影响,对提高幼苗叶片数有显著影响,对提高幼苗茎粗无显著影响。在浓度为200 g/l的水处理下,添加生长调节剂D能使桂树苗苗高增加18.76 cm,叶片增加9.23缕,茎粗增加2.26 mm。桂树苗苗高增加18.76 cm,叶片增加9.23缕,茎粗增加2.26 mm。Penelitian ini memoriliki tujuan yitu mengkaji tingkat, presentase kehidupan tanaman, mengetahui响应konsentrasi perlakuan umbi baang merah terhadap参数化yang digunakan dalam Penelitian dan响应terbaik padsetiap perlakuan terhadap pertumbuhan tanaman johar (Cassia siamea Lamk)。蓬马丹menggunakan mede RAL (ranangan Acak Lengkap) yitu 30 ulangan dan 4 perlakuan seingga terdapat 120 bibit penelitian。Hasil代表酶hidup bibit johar (Cassia siamea Lamk) yitu perlakuan A (tanpa perlakuan) sebesar 93,33 %, perlakuan B(剂量100克/升空气)sebesar 96,66%, perlakuan C(剂量150克/升空气)sebesar 96,66%, perlakuan D(剂量200克/升空气)sebesar 96,66%。sehinga hasil rata-rata代表,hidup tanaman johar untuk semua perlakuan adalah 95,83%。Perlakuan memberikkan pengaruh nyata terhadap bertambahnya tinggi bibit johar, berpengaruh nyata terhadap bertambahnya jumlah daun bibit johar, berpengaruh tidak nyata terhadap bertambahnya diameter batang bibit johar。Pemberian zat pengatur tumbuh terhadap perlakuan D dengan konsentrasi 200克/升空气yyitu mampu成员响应terbaik danoptimum terhadap bertambahnya tinggi bibit johar sebesar 18,76厘米,bertambahnya helaian daum sebesar 9,23毫米,但bertambahnya直径batang sebesar 2,26毫米
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG MERAH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JOHAR (Cassia siamea Lamk) DI SHADE HOUSE FAKULTAS KEHUTANAN BANJARBARU","authors":"Novita Sari Hutabarat, Yusanto A. Nugroho, D. Payung","doi":"10.20527/jss.v6i1.8206","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i1.8206","url":null,"abstract":"Johar plant (Cassia siamea Lamk) is a type of plant that can be categorized as a versatile tree species or a type of plant that has many uses. This study has the objectives of assessing the percentage level of plant life, knowing the concentration response of the onion bulb treatment to the parametrics used in the study and the best response to each treatment on the growth of the johar (Cassia siamea Lamk) plant. Observations using the RAL method (Completely Randomized Design) were 30 replicates and 4 treatments so that there were 120 research seeds. The results of the live percentage of johar (Cassia siamea Lamk) seedlings were treatment A (without treatment) of 93.33%, treatment B (dose of 100 gr/l water) of 96.66%, treatment C (dose of 150 gr/l water) of 96.66%, treatment D (dose of 200 g/l water) was 96.66%. So that the average percentage of live johar plants for all treatments was 95.83%. The treatment had a significant effect on increasing the height of johar seedlings, significantly on increasing the number of leaves of johar seedlings, and had no significant effect on increasing stem diameter of johar seedlings. Administration of growth regulators to treatment D with a concentration of 200 g/liter of water was able to provide the best and optimum response to increasing the height of johar seedlings by 18.76 cm, increasing leaf blades by 9.23 strands, and increasing stem diameter by 2.26 mm.Tanaman Johar (Cassia siamea Lamk) merupakan jenis tanaman yang dapat dikategorikan sebagai jenis pohon serbaguna atau jenis tanaman yang dimanfaatkan yang mempunyai banyak kegunaan. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengkaji tingkat presentase kehidupan tanaman, mengetahui respon konsentrasi perlakuan umbi bawang merah terhadap parametrik yang digunakan dalam penelitian dan respon terbaik pada setiap perlakuan terhadap pertumbuhan tanaman johar (Cassia siamea Lamk). Pengamatan menggunakan metode RAL (Rancangan Acak Lengkap) yaitu 30 ulangan dan 4 perlakuan sehingga terdapat 120 bibit penelitian. Hasil persentase hidup bibit johar (Cassia siamea Lamk) yaitu perlakuan A (tanpa perlakuan) sebesar 93,33 %, perlakuan B (dosis 100 gr/l air) sebesar 96,66 %, perlakuan C (dosis 150 gr/l air) sebesar 96,66%, perlakuan D (dosis 200 gr/l air) sebesar 96,66 %. Sehingga hasil rata-rata persentase hidup tanaman johar untuk semua perlakuan adalah 95,83%. Perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap bertambahnya tinggi bibit johar, berpengaruh nyata terhadap bertambahnya jumlah daun bibit johar, berpengaruh tidak nyata terhadap bertambahnya diameter batang bibit johar. Pemberian zat pengatur tumbuh terhadap perlakuan D dengan konsentrasi 200 gr/liter air yaitu mampu memberikan respon terbaik dan optimum terhadap bertambahnya tinggi bibit johar sebesar 18,76 cm, bertambahnya helaian daun sebesar 9,23 helai, dan bertambahnya diameter batang sebesar 2,26 mm","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124567648","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
RESPON PERTUMBUHAN KAYU PUTIH (Melaleuca cajaputi) TERHADAP PEMBERIAN MEDIA PUPUK HAYATI ECOFERT
Pub Date : 2023-03-27 DOI: 10.20527/jss.v6i1.8199
F. Anwar, Eny Dwi Pujawati, Adistina Fitriani
Cajuput has the advantage of being able to grow in dry to wet soil. Cajuput plant is one of the producers of essential oils that are used as ingredients for health or pharmaceutical products. One of the essential oil needs for eucalyptus oil is still lacking in production. Therefore it is necessary to have a certain treatment so that the growth of eucalyptus can be even better. The purpose of this study was to analyze the effect of eucalyptus growth based on live percentage parameters, height growth parameters, diameter and shoots with the application of Ecofert biofertilizer. This research method was carried out using a completely randomized design (CRD) which consisted of 5 different treatments, namely 1) treatment A without the application of Ecofert biofertilizer; 2) treatment B application of 10 grams of Ecofert fertilizer; 3) treatment C with 20 grams of Ecofert fertilizer; 4) treatment D application of 30 grams of Ecofert fertilizer; 4) treatment E was the application of 40 grams of Ecofert fertilizer. From each treatment, the observation of the percentage of life got a range of 90%-100%, the highest result at the end of the observation of the average height increase in the E 40 grams treatment was 32.445 cm, the average increase in diameter in the E 40 grams treatment was 3.83 mm, and the growth of shoots with the highest value in treatment E was 20.9 shootsKayu putih memiliki kelebihan bisa tumbuh di tanah kering hingga basah. Tanaman kayu putih salah satu penghasil minyak atsiri yang digunakan sebagai bahan produk kesehatan atau farmasi. Kebutuhan minyak atsiri salah satunya untuk minyak kayu putih masih kekurangan produksinya. Maka dari itu perlu adanya perlakuan tertentu agar pertumbuhan kayu putih bisa lebih baik lagi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan tanaman kayu putih bedasarkan parameter persentase hidup, parameter pertambahan tinggi, diameter dan tunas dengan pemberian pupuk hayati Ecofert. Metode penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan berbeda yaitu 1) perlakuan A tanpa pemberian pupuk hayati Ecofert; 2) perlakuan B pemberian pupuk Ecofert 10 gram; 3) perlakuan C pemberian pupuk Ecofert 20 gram; 4) perlakuan D pemberian pupuk Ecofert 30 gram; 4) perlakuan E pemberian pupuk Ecofert 40 gram. Dari setiap perlakuan pengamatan dari persentasi hidup mendapatkan kisaran 90%-100%, hasil tertinggi diakhir pengamatan dari rata-rata pertambahan tinggi pada perlakuan E 40 gram mendapatkan 32,445 cm, pada pertambahan rata-rata pertambahan diameter diperlakuan E 40 gram sebesar 3,83 mm, dan pertambahan tunas dengan nilai tertinggi pada perlakuan E sebesar 20,9 satuan tunas
仙人掌的优点是可以在干燥到潮湿的土壤中生长。仙人掌植物是精油的生产者之一,用作保健或医药产品的成分。其中一种桉树精油的需求在生产中仍然缺乏。因此有必要进行一定的处理,这样桉树的生长才能更好。本研究旨在分析施用Ecofert生物肥料对桉树生长的影响,包括生长率参数、生长高度参数、直径和芽数。本研究方法采用完全随机设计(CRD),共设5个不同处理,即处理a不施用Ecofert生物肥料;2)处理B施Ecofert肥10克;3) C处理,施用Ecofert肥料20克;4)处理D施Ecofert肥30 g;4)处理E为施用Ecofert肥40 g。从各处理的生长率观察得到90% ~ 100%的范围,观察结束时,e40 g处理的平均株高增长达到32.445 cm, e40 g处理的平均株径增长达到3.83 mm, E处理的株长达到20.9株。Tanaman kayu putih salah satu penghasil minyak atsiri yang digunakan sebagai bahan产品kesehatan atau farmasi。Kebutuhan minyak atsiri salah satunya untuk minyak kayu putih masih kekurangan productksinya。Maka dari itu perlu adanya perlakuan tertentu agar pertumbuhan kayu putih bisa lebih baik lagi。Tujuan penelitian ini untuk menganalis pengaruh pertumbuhan tanaman kayu putih bedasarkan参数表示酶hidup,参数pertambahan tinggi,直径dan tunas dengan pemberian pupuk hayati Ecofert。5 . perlakuan berbeda yitu; 1) perlakuan A tanpa pemberian pupuk hayati Ecofert;2) perlakuan B perberian pupuk Ecofert 10克;3) perlakuan C perberian pupuk Ecofert 20克;4) perlakuan D pemberian pupuk Ecofert 30克;4) perlakuan E pemberian pupuk Ecofert 40克。Dari setiap perlakuan pengamatan Dari persentasi hidup mendapatkan kisaran 90%-100%, hasil tertinggi diakhir pengamatan Dari rata-rata pertambahan tinggi padperlakuan E 40克mendapatkan 32,445 cm, padpertambahan rata-rata pertambahan直径diperlakuan E 40克sebesar 3,83 mm, danpertambahan tunas dengan nilai tertinggi padperlakuan E sebesar 20,9 satuan tunas
{"title":"RESPON PERTUMBUHAN KAYU PUTIH (Melaleuca cajaputi) TERHADAP PEMBERIAN MEDIA PUPUK HAYATI ECOFERT","authors":"F. Anwar, Eny Dwi Pujawati, Adistina Fitriani","doi":"10.20527/jss.v6i1.8199","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i1.8199","url":null,"abstract":"Cajuput has the advantage of being able to grow in dry to wet soil. Cajuput plant is one of the producers of essential oils that are used as ingredients for health or pharmaceutical products. One of the essential oil needs for eucalyptus oil is still lacking in production. Therefore it is necessary to have a certain treatment so that the growth of eucalyptus can be even better. The purpose of this study was to analyze the effect of eucalyptus growth based on live percentage parameters, height growth parameters, diameter and shoots with the application of Ecofert biofertilizer. This research method was carried out using a completely randomized design (CRD) which consisted of 5 different treatments, namely 1) treatment A without the application of Ecofert biofertilizer; 2) treatment B application of 10 grams of Ecofert fertilizer; 3) treatment C with 20 grams of Ecofert fertilizer; 4) treatment D application of 30 grams of Ecofert fertilizer; 4) treatment E was the application of 40 grams of Ecofert fertilizer. From each treatment, the observation of the percentage of life got a range of 90%-100%, the highest result at the end of the observation of the average height increase in the E 40 grams treatment was 32.445 cm, the average increase in diameter in the E 40 grams treatment was 3.83 mm, and the growth of shoots with the highest value in treatment E was 20.9 shootsKayu putih memiliki kelebihan bisa tumbuh di tanah kering hingga basah. Tanaman kayu putih salah satu penghasil minyak atsiri yang digunakan sebagai bahan produk kesehatan atau farmasi. Kebutuhan minyak atsiri salah satunya untuk minyak kayu putih masih kekurangan produksinya. Maka dari itu perlu adanya perlakuan tertentu agar pertumbuhan kayu putih bisa lebih baik lagi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan tanaman kayu putih bedasarkan parameter persentase hidup, parameter pertambahan tinggi, diameter dan tunas dengan pemberian pupuk hayati Ecofert. Metode penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan berbeda yaitu 1) perlakuan A tanpa pemberian pupuk hayati Ecofert; 2) perlakuan B pemberian pupuk Ecofert 10 gram; 3) perlakuan C pemberian pupuk Ecofert 20 gram; 4) perlakuan D pemberian pupuk Ecofert 30 gram; 4) perlakuan E pemberian pupuk Ecofert 40 gram. Dari setiap perlakuan pengamatan dari persentasi hidup mendapatkan kisaran 90%-100%, hasil tertinggi diakhir pengamatan dari rata-rata pertambahan tinggi pada perlakuan E 40 gram mendapatkan 32,445 cm, pada pertambahan rata-rata pertambahan diameter diperlakuan E 40 gram sebesar 3,83 mm, dan pertambahan tunas dengan nilai tertinggi pada perlakuan E sebesar 20,9 satuan tunas","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115303149","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KOMPOSISI DAN STRUKTUR VEGETASI HUTAN RIPARIAN SEMPADAN SUNGAI KIRAM KABUPATEN BANJAR
Pub Date : 2023-03-27 DOI: 10.20527/jss.v6i1.8192
Anggi Nur Priosejati, Ahmad Jauhari, Kissinger Kissinger
This riparian vegetation can affect the development of river ecosystems. The role of riparian vegetation in the ecosystem, among others, is to control erosion, prevent flooding, absorb pollutants carried by water and improve the quality of river water and soil around the river. This study aims to make an inventory of vegetation types in riparian forests in order to analyze the composition and structure of vegetation. The method used in data collection is purposive sampling and plot lines. While the calculation and data analysis using the J curve and INP. This research was conducted at the river border of Kiram Village, Banjar Regency. The results of the J curve with the number of types of seedlings as many as 252 species and yields as many as 630,000 species per hectare, saplings as many as 145 species and yields as many as 58,000 species per hectare, poles as many as 74 species and yields as many as 7400 species per hectare, trees as many as 51 the number of species has a yield of 1275 the number of species per hectare. The research showed that the species that were inventoried were categorized starting from 19 species/4m2 seedlings with a total of 252 stems/4m2, 25 types/25m2 saplings with 167/25m2 stems, 19 species/100m2 poles with a total of 74 stems/100m2 and trees as many as 25 species/400m2 with a total of 51 stems/400m2. The highest Importance Value Index (INP) was at the seedling level, namely Petindis Plant Types at 44.44 percent, at the sapling level, namely Sari Departure Plants at 11.03%, at the pole level, namely Alaban Plant Types at 103.59% and at the tree level. Namely the Madang Puspa plant species by 165.85%.Vegetasi riparian ini dapat mempengaruhi perkembangan ekosistem sungai. Peran vegetasi riparian dalam ekosistem antara lain sebagai pengontrol erosi, mencegah terjadinya banjir, menyerap zat pencemar yang terbawa air serta memperbaiki kualitas air sungai dan tanah di sekitar sungai. Penelitian ini bertujuan untuk Mengiventarisasi jenis vegetasi pada hutan riparian guna menganalisis komposisi dan struktur vegetasi. Adapun metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah purposive sampling dan plot berjalur. Sedangkan perhitungan dan analisa data menggunakan kurva J dan INP. Penelitian ini dilaksanakan di sempadan sungai Desa Kiram Kabupaten Banjar. Hasil kurva J dengan jumlah jenis semai sebanyak 252 jumlah jenis dan memiliki hasil sebanyak 630.000 jumlah jenis perhektar, pancang sebanyak 145 jumlah jenis dan memiliki hasil sebanyak 58.000 jumlah jenis perhektar,  tiang sebanyak 74 jumlah jenis dan memiliki hasil sebanyak 7400 jumlah jenis perhektar,  pohon sebanyak 51 jumlah jenis memiliki hasil sebanyak 1275 jumlah jenis perhektar. penelitian menunjukkan jenis-jenis yang terinventarisasi pada pengkategorian mulai dari semai sebanyak 19 jenis/4m2 dengan jumlah 252 batang/4m2, pancang sebanyak 25 jenis/25m2 dengan jumlah 167/25m2 batang,  tiang sebanyak 19 jenis/100m2 dengan jumlah 74 batang/100m2 dan pohon sebanyak 25 je
这些河岸植被会影响河流生态系统的发展。河岸植被在生态系统中的作用包括控制侵蚀,防止洪水泛滥,吸收水携带的污染物,改善河流水质和河流周围的土壤质量。本研究旨在对河岸林的植被类型进行清查,以分析植被的组成和结构。数据收集的方法是有目的的抽样和情节线。采用J曲线和INP进行计算和数据分析。这项研究是在班贾尔县基拉姆村的河边进行的。结果表明,J曲线的幼苗种类数多达252种,产量比63万种/公顷,树苗种类数多达145种,产量比5.8万种/公顷,杆子种类数多达74种,产量比7400种/公顷,乔木种类数多达51种,产量比1275种/公顷。研究表明,被调查物种从幼苗19种/4m2,共252茎/4m2,树苗25种/25m2, 167/25m2茎,杆19种/100m2,共74茎/100m2,乔木多达25种/400m2,共51茎/400m2。重要值指数(INP)最高的是苗木水平(44.44%)、幼树水平(11.03%)、极材水平(103.59%)和乔木水平(103.59%)。即马当蒲属植物占165.85%。植物河岸生态系统研究进展。Peran vegetasi河岸生态系统antara lain sebagai pengcontrol erosi, menmenegah terjadinya banjir, menmenap zemar yang terbawa航空公司成员perbaiki kualitas air sungai dan tanah di sekitar sungai。Penelitian ini bertujuan untuk mengiventarisas jenis vegetasi pada hutan河岸guna menganalis komposisi dan struktur vegetasi。Adapun方法yang digunakan dalam pengambilan数据adalah有目的采样dan plot berjalur。[J] [J] [J]。Penelitian ini dilaksanakan di sempadan sungai Desa Kiram Kabupaten Banjar。Hasil kurva J dengan jumlah jenis semai sebanyak 252 jumlah jenis dan memiliki Hasil sebanyak 630.000 jumlah jenis perhektar, panang sebanyak 145 jumlah jenis dan memiliki Hasil sebanyak 58.000 jumlah jenis perhektar, tiang sebanyak 74 jumlah jenis dan memiliki Hasil sebanyak 7400 jumlah jenis perhektar, pohon sebanyak 51 jumlah jenis memiliki Hasil sebanyak 1275 jumlah jenis perhektar。Penelitian menunjukkan jenis-jenis Yang terinventarisasi padpadkategorian mulai dari semai sebanyak 19 jenis/4m2登干jumlah 252 batang/4m2, pancang sebanyak 25 jenis/25m2登干jumlah 167/25m2 batang, tiang sebanyak 19 jenis/100m2登干jumlah 74 batang/100m2丹pohon sebanyak 25 jenis/400m2登干jumlah 51 batang/400m2。Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi pada tingkat semai yatu Jenis Tumbuhan Petindis sebesar 44,44%, pada tingkat panang yatu Jenis Tumbuhan Sari Berangkat sebesar 11,03%, pada tingkat tiang yatu Jenis Tumbuhan Alaban sebesar 103,59%, pada tingkat pohon yatu Jenis Tumbuhan Madang Puspa sebesar 165,85%。
{"title":"KOMPOSISI DAN STRUKTUR VEGETASI HUTAN RIPARIAN SEMPADAN SUNGAI KIRAM KABUPATEN BANJAR","authors":"Anggi Nur Priosejati, Ahmad Jauhari, Kissinger Kissinger","doi":"10.20527/jss.v6i1.8192","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i1.8192","url":null,"abstract":"This riparian vegetation can affect the development of river ecosystems. The role of riparian vegetation in the ecosystem, among others, is to control erosion, prevent flooding, absorb pollutants carried by water and improve the quality of river water and soil around the river. This study aims to make an inventory of vegetation types in riparian forests in order to analyze the composition and structure of vegetation. The method used in data collection is purposive sampling and plot lines. While the calculation and data analysis using the J curve and INP. This research was conducted at the river border of Kiram Village, Banjar Regency. The results of the J curve with the number of types of seedlings as many as 252 species and yields as many as 630,000 species per hectare, saplings as many as 145 species and yields as many as 58,000 species per hectare, poles as many as 74 species and yields as many as 7400 species per hectare, trees as many as 51 the number of species has a yield of 1275 the number of species per hectare. The research showed that the species that were inventoried were categorized starting from 19 species/4m2 seedlings with a total of 252 stems/4m2, 25 types/25m2 saplings with 167/25m2 stems, 19 species/100m2 poles with a total of 74 stems/100m2 and trees as many as 25 species/400m2 with a total of 51 stems/400m2. The highest Importance Value Index (INP) was at the seedling level, namely Petindis Plant Types at 44.44 percent, at the sapling level, namely Sari Departure Plants at 11.03%, at the pole level, namely Alaban Plant Types at 103.59% and at the tree level. Namely the Madang Puspa plant species by 165.85%.Vegetasi riparian ini dapat mempengaruhi perkembangan ekosistem sungai. Peran vegetasi riparian dalam ekosistem antara lain sebagai pengontrol erosi, mencegah terjadinya banjir, menyerap zat pencemar yang terbawa air serta memperbaiki kualitas air sungai dan tanah di sekitar sungai. Penelitian ini bertujuan untuk Mengiventarisasi jenis vegetasi pada hutan riparian guna menganalisis komposisi dan struktur vegetasi. Adapun metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah purposive sampling dan plot berjalur. Sedangkan perhitungan dan analisa data menggunakan kurva J dan INP. Penelitian ini dilaksanakan di sempadan sungai Desa Kiram Kabupaten Banjar. Hasil kurva J dengan jumlah jenis semai sebanyak 252 jumlah jenis dan memiliki hasil sebanyak 630.000 jumlah jenis perhektar, pancang sebanyak 145 jumlah jenis dan memiliki hasil sebanyak 58.000 jumlah jenis perhektar,  tiang sebanyak 74 jumlah jenis dan memiliki hasil sebanyak 7400 jumlah jenis perhektar,  pohon sebanyak 51 jumlah jenis memiliki hasil sebanyak 1275 jumlah jenis perhektar. penelitian menunjukkan jenis-jenis yang terinventarisasi pada pengkategorian mulai dari semai sebanyak 19 jenis/4m2 dengan jumlah 252 batang/4m2, pancang sebanyak 25 jenis/25m2 dengan jumlah 167/25m2 batang,  tiang sebanyak 19 jenis/100m2 dengan jumlah 74 batang/100m2 dan pohon sebanyak 25 je","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125829529","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
VALUASI EKONOMI EKOWISATA HUTAN MERANTI DENGAN PENDEKATAN TRAVEL COST METHOD (TCM) DI DESA SEBELIMBINGAN KECAMATAN PULAU LAUT UTARA KABUPATEN KOTABARU
Pub Date : 2023-03-27 DOI: 10.20527/jss.v6i1.8194
A. N. Sari, Rina Muhayah Noor Pitri, Khairun Nisa
Located in Sebelimbingan Village, North Laut Island District, Kotabaru Regency, Meranti Forest Ecotourism is the subject of this study. The aim of the study was to determine the cost of visiting the forest tourism site and analyze the surplus enjoyed by the site. The methods used in determining the results of the study were Multiple Linear Regression and Individual Travel Cost Method. The study showed that average costs for visitors are Rp 267,760,- per person, which includes round-trip transportation, entrance fees, food/drinks, and animal feed. The total economic value of Kotabaru Regencies Meranti Forest Ecotourism is Rp 807,244,513.92, - per year. With a consumer surplus of 323,415.27 rupiah per visit, the environment and the community both benefit from this large positive impactEkowisata Hutan Meranti terletak di Desa Sebelimbingan, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru. Studi ini bertujuan untuk menganalisis besar biaya yang dibutuhkan untuk mengunjungi Ekowisata Hutan Meranti, serta menganalisis surplus konsumen yang dimiliki oleh Ekowisata Hutan Meranti. Metode yang dipakai dalam menganalisis hasil studi ini yaitu regresi linier berganda serta Individual Travel Cost Method. Berdasarkan hasil penelitian, biaya yang dikeluarkan oleh pengunjung rata-rata senilai Rp 267.760,- per individu yang mencakup biaya transportasi (pulang-pergi), tiket masuk, konsumsi, serta biaya pakan hewan. angka surplus konsumen yang didapatkan senilai Rp 323.415,27,- / individu/ kunjungan, dengan angka ekonomi Ekowisata Hutan Meranti senilai Rp 807.244.513,92,- / tahun. Hal ini berarti Ekowisata Hutan Meranti memberikan dampak positif bagi masyarakat serta lingkungan sekitar, karena Ekowisata Hutan Meranti Kabupaten Kotabaru memiliki angka total ekonomi yang cukup besar
本研究以小塔巴鲁县北劳特岛区赛伯林宾根村的莫兰蒂森林生态旅游为研究对象。本研究的目的是确定参观森林旅游地点的成本,并分析该地点所享有的盈余。确定研究结果的方法是多元线性回归法和个人旅行成本法。研究表明,游客的平均消费为每人267,760卢比,其中包括往返交通、入场费、食品/饮料和动物饲料。Kotabaru Regencies Meranti森林生态旅游的总经济价值为每年807,244,513.92卢比。由于每次访问的消费者剩余为323,415.27印尼盾,环境和社区都受益于这一巨大的积极影响。研究结果表明,在中国,只有在中国,只有在中国,只有在中国,只有在中国,只有在中国,只有在中国,只有在中国,只有在中国,只有在中国,只有在中国。杨迪派凯,杨迪派凯,杨迪派凯,杨迪派凯,杨迪派凯,杨迪派凯,杨迪派凯,杨迪派凯。Berdasarkan hasil penelitian,杨biaya dikeluarkan oleh pokalchuk pengunjung rata-rata senilai Rp 267.760,杨——每典型个体mencakup biaya transportasi (pulang-pergi) tiket masuk, konsumsi,舒达biaya pakan hewan。唐卡盈余konsumen杨didapatkan senilai Rp 323.415, 27日——/最/ kunjungan dengan唐卡ekonomi Ekowisata Hutan柳安木senilai Rp 807.244.513, 92, - / tahun。中华人民共和国国民经济委员会委员,全国政协委员,全国政协委员,全国政协委员,全国政协委员,全国政协委员,全国政协委员
{"title":"VALUASI EKONOMI EKOWISATA HUTAN MERANTI DENGAN PENDEKATAN TRAVEL COST METHOD (TCM) DI DESA SEBELIMBINGAN KECAMATAN PULAU LAUT UTARA KABUPATEN KOTABARU","authors":"A. N. Sari, Rina Muhayah Noor Pitri, Khairun Nisa","doi":"10.20527/jss.v6i1.8194","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i1.8194","url":null,"abstract":"Located in Sebelimbingan Village, North Laut Island District, Kotabaru Regency, Meranti Forest Ecotourism is the subject of this study. The aim of the study was to determine the cost of visiting the forest tourism site and analyze the surplus enjoyed by the site. The methods used in determining the results of the study were Multiple Linear Regression and Individual Travel Cost Method. The study showed that average costs for visitors are Rp 267,760,- per person, which includes round-trip transportation, entrance fees, food/drinks, and animal feed. The total economic value of Kotabaru Regencies Meranti Forest Ecotourism is Rp 807,244,513.92, - per year. With a consumer surplus of 323,415.27 rupiah per visit, the environment and the community both benefit from this large positive impactEkowisata Hutan Meranti terletak di Desa Sebelimbingan, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru. Studi ini bertujuan untuk menganalisis besar biaya yang dibutuhkan untuk mengunjungi Ekowisata Hutan Meranti, serta menganalisis surplus konsumen yang dimiliki oleh Ekowisata Hutan Meranti. Metode yang dipakai dalam menganalisis hasil studi ini yaitu regresi linier berganda serta Individual Travel Cost Method. Berdasarkan hasil penelitian, biaya yang dikeluarkan oleh pengunjung rata-rata senilai Rp 267.760,- per individu yang mencakup biaya transportasi (pulang-pergi), tiket masuk, konsumsi, serta biaya pakan hewan. angka surplus konsumen yang didapatkan senilai Rp 323.415,27,- / individu/ kunjungan, dengan angka ekonomi Ekowisata Hutan Meranti senilai Rp 807.244.513,92,- / tahun. Hal ini berarti Ekowisata Hutan Meranti memberikan dampak positif bagi masyarakat serta lingkungan sekitar, karena Ekowisata Hutan Meranti Kabupaten Kotabaru memiliki angka total ekonomi yang cukup besar","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124962188","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS INFILTRASI PADA BERBAGAI TUTUPAN LAHAN DI KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) MANDIANGIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 分析对象:南加里曼丹省曼迪西安森林覆盖的土地
Pub Date : 2023-03-27 DOI: 10.20527/jss.v6i1.8205
Monika Rolina, Syarifuddin Kadir, Badaruddin Badaruddin
Infiltration can affects hydrological cycle in area. The infiltration process is also required by vegetation. Infiltration can occur in various land covers. This study has a purpose was to determine the infiltration rate on various land covers, determine the capacity and volume of infiltration on various land covers in the Special Purpose Forest Area (SPFA) Mandiangin, South Kalimantan. Land cover in this study was grouped into 4 namely reeds, shrubs, rubber and secondary forest. Primary data collection was carried out directly in the field using an infiltrometer to further analyze the infiltration rate, capacity and volume of infiltration. Each land cover was replicated 3 times so that the number of samples was 12 samples. The largest infiltration rate was found in the bushland cover of 2.57 mm/hour and the smallest was at the alang-alang area of 0.3 mm/hour. The largest infiltration capacity and volume was found in bushland cover with an infiltration capacity of 7.03 mm/hour and an infiltration volume of 3.15 mm3. While the smallest occurred in Imperata land cover with an infiltration capacity of 0.27 mm/hour and an infiltration volume of 0.14 mm3Infiltrasi berpengaruh terhadap siklus hidrologi di dalam suatu kawasan. Proses infiltrasi juga diperlukan oleh vegetasi. Infiltrasi dapat terjadi di berbagai penutupan lahan. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan besarnya laju infiltrasi pada berbagai tutupan lahan, menentukan kapasitas dan volume infiltrasi pada berbagai tutupan lahan di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Mandiangin, Kalimantan Selatan. Tutupan lahan pada penelitian ini dikelompokkan menjadi 4 yaitu alang-alang, semak belukar, karet dan hutan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan langsung dilapangan dengan menggunakan alat infiltrometer untuk selanjutnya dianalisa laju infiltrasi, kapasitas dan volume infiltrasi. Setiap tutupan lahan dilakukan ulangan sebanyak 3 kali sehingga jumlah sampel 12 sampel. Besarnya laju infiltrasi terbesar terdapat pada tutupan lahan semak belukar sebesar 2,57 mm/jam dan yang terkecil berada pada lokasi alang- alang sebesar 0,3 mm/jam. Kapasitas dan volume infiltrasi terbesar terdapat pada tutupan lahan semak belukar dengan kapasitas infiltrasi sebesar 7,03 mm/jam dan volume infiltrasi sebesar 3,15 mm3. Sedangkan yang terkecil terjadi pada tutupan lahan alang-alang dengan kapasitas infitrasi sebesar 0,27 mm/jam dan untuk volume inftrasinya sebesar 0,14 mm3
入渗可以影响地区的水文循环。入渗过程也是植被所需要的。渗透可以发生在各种土地覆盖上。本研究的目的是确定南加里曼丹曼迪安金特殊目的林区(SPFA)各种土地覆盖的入渗速率,确定各种土地覆盖的入渗容量和体积。将土地覆被分为芦苇、灌木、橡胶林和次生林4类。利用入渗仪直接在田间进行初步数据采集,进一步分析入渗速率、入渗容量和入渗体积。每个土地覆盖重复3次,样本数量为12个样本。森林覆盖区入渗速率最大,为2.57 mm/h, alang-alang区域最小,为0.3 mm/h。林地的入渗量和入渗体积最大,为7.03 mm/h,入渗体积为3.15 mm3。而Imperata地表最小,入渗量为0.27 mm/h,入渗量为0.14 mm/h。散文渗透juga diperlukan oleh vegetasi。渗透者dapat terjadi di berbagai penutupan lahan。Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan besarya laju浸润padadberbagai tutupanlahan, menentukan kapasitas dan volume浸润padadberbagai tutupan lahan di Kawasan Hutan Dengan tutupan Khusus (KHDTK)曼迪扬金,加里曼丹Selatan。Tutupan lahan padpenelitian ini dikelompokkan menjadi 4 yitu alang-alang, semak belukar, karet dan hutan sekunder。彭普兰数据入门dilakukan langsung破旧的dengan menggunakan alat渗透计untuk selanjutnya dianalisa laju渗透,kapasitas dan体积渗透。3 kali sehinga jumlah sampel 12 sampel。沙山拉朱渗透、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱、沙山拉朱。Kapasitas丹体积浸润terbesar terdapat pata tutupan lahan semak belukar dengan Kapasitas浸润sebesar 7,03 mm/jam丹体积浸润sebesar 3,15 mm3。Sedangkan yang terkecil terjadi pada tutupan lahan alang-alang dengan kapasitas infratrassebesar 0.27 mm/jam dan untuk volume infratasasar 0.14 mm3
{"title":"ANALISIS INFILTRASI PADA BERBAGAI TUTUPAN LAHAN DI KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) MANDIANGIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN","authors":"Monika Rolina, Syarifuddin Kadir, Badaruddin Badaruddin","doi":"10.20527/jss.v6i1.8205","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i1.8205","url":null,"abstract":"Infiltration can affects hydrological cycle in area. The infiltration process is also required by vegetation. Infiltration can occur in various land covers. This study has a purpose was to determine the infiltration rate on various land covers, determine the capacity and volume of infiltration on various land covers in the Special Purpose Forest Area (SPFA) Mandiangin, South Kalimantan. Land cover in this study was grouped into 4 namely reeds, shrubs, rubber and secondary forest. Primary data collection was carried out directly in the field using an infiltrometer to further analyze the infiltration rate, capacity and volume of infiltration. Each land cover was replicated 3 times so that the number of samples was 12 samples. The largest infiltration rate was found in the bushland cover of 2.57 mm/hour and the smallest was at the alang-alang area of 0.3 mm/hour. The largest infiltration capacity and volume was found in bushland cover with an infiltration capacity of 7.03 mm/hour and an infiltration volume of 3.15 mm3. While the smallest occurred in Imperata land cover with an infiltration capacity of 0.27 mm/hour and an infiltration volume of 0.14 mm3Infiltrasi berpengaruh terhadap siklus hidrologi di dalam suatu kawasan. Proses infiltrasi juga diperlukan oleh vegetasi. Infiltrasi dapat terjadi di berbagai penutupan lahan. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan besarnya laju infiltrasi pada berbagai tutupan lahan, menentukan kapasitas dan volume infiltrasi pada berbagai tutupan lahan di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Mandiangin, Kalimantan Selatan. Tutupan lahan pada penelitian ini dikelompokkan menjadi 4 yaitu alang-alang, semak belukar, karet dan hutan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan langsung dilapangan dengan menggunakan alat infiltrometer untuk selanjutnya dianalisa laju infiltrasi, kapasitas dan volume infiltrasi. Setiap tutupan lahan dilakukan ulangan sebanyak 3 kali sehingga jumlah sampel 12 sampel. Besarnya laju infiltrasi terbesar terdapat pada tutupan lahan semak belukar sebesar 2,57 mm/jam dan yang terkecil berada pada lokasi alang- alang sebesar 0,3 mm/jam. Kapasitas dan volume infiltrasi terbesar terdapat pada tutupan lahan semak belukar dengan kapasitas infiltrasi sebesar 7,03 mm/jam dan volume infiltrasi sebesar 3,15 mm3. Sedangkan yang terkecil terjadi pada tutupan lahan alang-alang dengan kapasitas infitrasi sebesar 0,27 mm/jam dan untuk volume inftrasinya sebesar 0,14 mm3","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116840380","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
EVALUASI PERTUMBUHAN TANAMAN DARI BERBAGAI REGIONAL YANG DIBUDIDAYAKAN DI THHTI KALIMANTAN SELATAN 南 加里曼丹省不同地区的植物生长评估
Pub Date : 2023-03-27 DOI: 10.20527/jss.v6i1.8202
L. Anggraini, Gusti Muhammad Hatta, Normela Rachmawati
Plant growth is the process of increasing volume accompanied by an increase in the number of cells. The purpose of this study is to evaluate the growth of plants from various regions of Indonesia that are cultivated in THTTI Banjarbaru, South Kalimantan so that they can be used as consideration for further planting activities. Research implementation time for 3 months. Data were collected using purposive sampling method, the parameters in this study were the percentage of plant life, plant height and diameter. Based on the research results, it is known that in Kalimantan Region the percentage of plant life is 70% with an average height of 239.9 cm and a diameter of 28.5 mm, in the Java-Bali-Nusra Region the percentage of plant life is 100% with an average height of 230.1 cm and 43.12 mm in diameter, Sulawesi Region, the percentage of plant life is 93% with an average height of 228.7 cm and a diameter of 26.05 mm, Maluku Papua Region has a plant life percentage of 83% with an average height of 247.5 cm. and a diameter of 26.92 mm, and for the Sumatra Region the percentage of plant life was 100% with an average height of 246.3 cm and a diameter of 33.34 mm. The average plant growth is not uniform in each region, this happens because the species in each region are different so that the growth speed is not uniform, besides that many plants are disturbed and damaged by pests and weeds around the plantsPertumbuhan tanaman ialah proses pertambahan volume disertai pertambahan jumlah sel, Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi pertumbuhan tanaman dari berbagai regional Indonesia yang dibudidayakan di THHTI Banjarbaru Kalimantan Selatan sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk kegiatan penanaman selanjutnya. Waktu pelaksanaan penelitian selama 3 bulan. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, parameter dalam penelitian ini yaitu persentase hidup tanaman, tinggi dan diameter tanaman. Berdasarkan hasil Penelitian diketahui bahwa pada Regional Kalimantan persentase hidup tanaman sebesar 70% dengan rata-rata tinggi 239,9 cm dan diameter 28,5 mm, Regional Jawa–Bali–Nusra persentase hidup tanaman sebesar 100% dengan rata-rata tinggi 230,1 cm dan diameter 43,12 mm, Regional Sulawesi persentase hidup tanaman sebesar 93% dengan rata-rata tinggi 228,7 cm dan diameter 26,05 mm, Regional Maluku Papua persentase hidup tanaman sebesar 83% dengan rata-rata tinggi 247,5 cm dan diameter 26,92 mm, dan Regional Sumatera persentase hidup tanaman sebesar 100% dengan rata-rata tinggi 246,3 cm dan diameter 33,34 mm. Rata-rata pertumbuhan tanaman tidak seragam pada setiap regional, hal ini terjadi karena jenis pada setiap regional berbeda sehingga kecepatan tumbuh pun tidak seragam, selain itu banyak tanaman yang terganggu dan mengalami kerusakan akibat hama serta gulma disekitar tanaman.
植物生长是伴随着细胞数量增加而体积增大的过程。本研究的目的是评估在南加里曼丹 THTTI Banjarbaru 种植的印尼不同地区植物的生长情况,以便为进一步的种植活动提供参考。研究实施时间为 3 个月。采用目的性抽样方法收集数据,研究参数为植株寿命百分比、植株高度和直径。根据研究结果可知,加里曼丹地区的植物生命百分比为 70%,平均高度为 239.9 厘米,直径为 28.5 毫米;爪哇-巴厘-努斯拉地区的植物生命百分比为 100%,平均高度为 230.1 厘米,直径为 43.12 毫米;苏拉威西地区的植物生命百分比为 93%,平均高度为 228.马鲁古巴布亚地区的植物生命率为 83%,平均高度为 247.5 厘米,直径为 26.92 毫米;苏门答腊地区的植物生命率为 100%,平均高度为 246.3 厘米,直径为 33.34 毫米。植物生长是伴随着细胞数量的增加而体积增大的过程。本研究的目的是评估在南加里曼丹 THHTI Banjarbaru 种植的印尼各地区植物的生长情况,以便为进一步的种植活动提供参考。研究为期 3 个月。数据收集采用目的取样法,研究参数为植株寿命百分比、植株高度和直径。根据研究结果可知,加里曼丹地区的植物生命百分比为 70%,平均高度为 239.9 厘米,直径为 28.5 毫米;爪哇-巴厘-努斯拉地区的植物生命百分比为 100%,平均高度为 230.1 厘米,直径为 43.12 毫米;苏拉威西地区的植物生命百分比为 93%,平均高度为 228.7 厘米,直径为 26.05 毫米;马鲁古-巴布亚地区的植物生命百分比为 83%,平均高度为 247.5 厘米,直径为 26.92 毫米;苏门答腊地区的植物生命百分比为 100%,平均高度为 246.3 厘米,直径为 33.34 毫米。每个地区的植物平均生长速度并不一致,这是因为每个地区的物种不同,因此生长速度也不一致,此外,许多植物受到害虫和植物周围杂草的干扰和破坏。
{"title":"EVALUASI PERTUMBUHAN TANAMAN DARI BERBAGAI REGIONAL YANG DIBUDIDAYAKAN DI THHTI KALIMANTAN SELATAN","authors":"L. Anggraini, Gusti Muhammad Hatta, Normela Rachmawati","doi":"10.20527/jss.v6i1.8202","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i1.8202","url":null,"abstract":"Plant growth is the process of increasing volume accompanied by an increase in the number of cells. The purpose of this study is to evaluate the growth of plants from various regions of Indonesia that are cultivated in THTTI Banjarbaru, South Kalimantan so that they can be used as consideration for further planting activities. Research implementation time for 3 months. Data were collected using purposive sampling method, the parameters in this study were the percentage of plant life, plant height and diameter. Based on the research results, it is known that in Kalimantan Region the percentage of plant life is 70% with an average height of 239.9 cm and a diameter of 28.5 mm, in the Java-Bali-Nusra Region the percentage of plant life is 100% with an average height of 230.1 cm and 43.12 mm in diameter, Sulawesi Region, the percentage of plant life is 93% with an average height of 228.7 cm and a diameter of 26.05 mm, Maluku Papua Region has a plant life percentage of 83% with an average height of 247.5 cm. and a diameter of 26.92 mm, and for the Sumatra Region the percentage of plant life was 100% with an average height of 246.3 cm and a diameter of 33.34 mm. The average plant growth is not uniform in each region, this happens because the species in each region are different so that the growth speed is not uniform, besides that many plants are disturbed and damaged by pests and weeds around the plantsPertumbuhan tanaman ialah proses pertambahan volume disertai pertambahan jumlah sel, Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi pertumbuhan tanaman dari berbagai regional Indonesia yang dibudidayakan di THHTI Banjarbaru Kalimantan Selatan sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk kegiatan penanaman selanjutnya. Waktu pelaksanaan penelitian selama 3 bulan. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, parameter dalam penelitian ini yaitu persentase hidup tanaman, tinggi dan diameter tanaman. Berdasarkan hasil Penelitian diketahui bahwa pada Regional Kalimantan persentase hidup tanaman sebesar 70% dengan rata-rata tinggi 239,9 cm dan diameter 28,5 mm, Regional Jawa–Bali–Nusra persentase hidup tanaman sebesar 100% dengan rata-rata tinggi 230,1 cm dan diameter 43,12 mm, Regional Sulawesi persentase hidup tanaman sebesar 93% dengan rata-rata tinggi 228,7 cm dan diameter 26,05 mm, Regional Maluku Papua persentase hidup tanaman sebesar 83% dengan rata-rata tinggi 247,5 cm dan diameter 26,92 mm, dan Regional Sumatera persentase hidup tanaman sebesar 100% dengan rata-rata tinggi 246,3 cm dan diameter 33,34 mm. Rata-rata pertumbuhan tanaman tidak seragam pada setiap regional, hal ini terjadi karena jenis pada setiap regional berbeda sehingga kecepatan tumbuh pun tidak seragam, selain itu banyak tanaman yang terganggu dan mengalami kerusakan akibat hama serta gulma disekitar tanaman.","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"1764 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129510458","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
SIFAT FISIKA DAN MEKANIKA KAYU JELUTUNG (DYERA COSTULATA) DARI HUTAN TANAMAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 加里曼丹中部人民森林中jeludong (DYERA COSTULATA)的物理和力学性质
Pub Date : 2023-03-27 DOI: 10.20527/jss.v6i1.8196
Rio Ilhamsyah, Wiwin Tyas Istikowati, Rosidah R Radam
The physical and mechanical of jelutung wood come from the community plantation forest, village of Kelampangan, Sebangau district, Palangka Raya city, Central Kalimantan, It was observed in this study with the aim of deciding to match the use of jelutung wood according to the properties of physics and mechanics. The wood cut was taken at 50  5  5 centimeters for MOE's test and at 50  3  3 centimeters for testing the mor taken from three jelutung wood. Test samples using universal testing devices mechine (utm) Manuals and digital calipers to test shrink on jelutung wood. The coinage of jelutous wood range from 0.38, 0.37 and 0.34 and based on an average of 0.36 wood that is included in the strong IV class. the rate of depreciation in tangential and radial directions ina sequence is 0.28 and 0.11. MOE's two-time repeat sequence has 27.6 and 23.6. MOR tests with double repetition also have a value of 46.35 and 216.2.Pengujian sifat fisika dan mekanika kayu jelutung berasal dari kawasan Hutan Tanaman Rakyat desa Kelampangan, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah diamati pada penelitian ini dengan tujuan untuk menentukan kesesuaian penggunaan kayu jelutung berdasarkan sifat fisika dan mekanika. Potongan kayu diambil sebesar sebesar 50 5  5 cm untuk pengujian MOE dan sebesar 50  3  3 cm untuk pengujian MOR yang diambil dari 3 bagian kayu jelutung. Sampel diuji menggunakan alat Universal Testing Mechine (UTM) manual dan kaliper digital untuk menguji penyusutan pada kayu jelutung. Berat jenis kayu jelutung berkisar dari 0,38, 0,37 dan 0,34 serta berdasarkan rata-rata yang bernilai 0,36 kayu ini termasuk dalam kelas kuat IV. Nilai penyusutan pada arah tangensial dan radial secara berurutan adalah 0,28 dan 0,11. Pengujian MOE sebanyak 2 kali pengulangan secara berurutan memiliki nilai 27,6 dan 23,6. Pengujian MOR dengan 2 kali pengulangan secara berurutan juga memiliki nilai 46,35 dan 216,2.
jelutung木材的物理和机械性能来自加里曼丹中部Palangka Raya市Sebangau区Kelampangan村的社区人工林,在本研究中观察到,目的是根据物理和力学特性决定匹配jelutung木材的使用。木刻在5055厘米处进行MOE测试,在5033厘米处进行测试。使用通用测试设备,机器(utm)手册和数字卡尺测试样品在熔胶木材上的收缩。胶状木材的铸币范围从0.38,0.37和0.34,基于平均0.36的木材,包括在强IV类。序列上切向和径向折旧率分别为0.28和0.11。MOE的二次重复序列为27.6和23.6。双重重复的MOR测试值也分别为46.35和216.2。企鹅sifat fisika dan mekanika kayu jelutung berasal dari kawasan Hutan Tanaman Rakyat desa kelpangan, Kecamatan Sebangau,哥打帕朗卡拉亚,加里曼丹Tengah diamati padpenelitian i dengan tujuan untuk menentukan kesesusuan penggunaan kayu jelutung berdasarkan sifat fisika dan mekanika。poongan kayu diambil sebesar sebesar 50 55 55 cm untuk penguin MOE dan sebesar 50 33 cm untuk penguin more yang diambil dari 3 bagian kayu jelutung。样品机(UTM)手动卡尺,数字卡尺,自动卡尺,自动卡尺,自动卡尺,自动卡尺,自动卡尺,自动卡尺,自动卡尺。2 .四川四川地区的自然资源资源0,38,0,37,0,34 .四川四川地区的自然资源资源0,36 .四川四川地区的自然资源资源资源0,28,0,11。企鹅MOE sebanyak 2 kali pengulangan secara berurutan memoriliki nilai 27,6丹23,6。企鹅MOR dengan 2 kali pengangan secara berurutan juga memiliki nilai 46,35 dan 216,2。
{"title":"SIFAT FISIKA DAN MEKANIKA KAYU JELUTUNG (DYERA COSTULATA) DARI HUTAN TANAMAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH","authors":"Rio Ilhamsyah, Wiwin Tyas Istikowati, Rosidah R Radam","doi":"10.20527/jss.v6i1.8196","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i1.8196","url":null,"abstract":"The physical and mechanical of jelutung wood come from the community plantation forest, village of Kelampangan, Sebangau district, Palangka Raya city, Central Kalimantan, It was observed in this study with the aim of deciding to match the use of jelutung wood according to the properties of physics and mechanics. The wood cut was taken at 50  5  5 centimeters for MOE's test and at 50  3  3 centimeters for testing the mor taken from three jelutung wood. Test samples using universal testing devices mechine (utm) Manuals and digital calipers to test shrink on jelutung wood. The coinage of jelutous wood range from 0.38, 0.37 and 0.34 and based on an average of 0.36 wood that is included in the strong IV class. the rate of depreciation in tangential and radial directions ina sequence is 0.28 and 0.11. MOE's two-time repeat sequence has 27.6 and 23.6. MOR tests with double repetition also have a value of 46.35 and 216.2.Pengujian sifat fisika dan mekanika kayu jelutung berasal dari kawasan Hutan Tanaman Rakyat desa Kelampangan, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah diamati pada penelitian ini dengan tujuan untuk menentukan kesesuaian penggunaan kayu jelutung berdasarkan sifat fisika dan mekanika. Potongan kayu diambil sebesar sebesar 50 5  5 cm untuk pengujian MOE dan sebesar 50  3  3 cm untuk pengujian MOR yang diambil dari 3 bagian kayu jelutung. Sampel diuji menggunakan alat Universal Testing Mechine (UTM) manual dan kaliper digital untuk menguji penyusutan pada kayu jelutung. Berat jenis kayu jelutung berkisar dari 0,38, 0,37 dan 0,34 serta berdasarkan rata-rata yang bernilai 0,36 kayu ini termasuk dalam kelas kuat IV. Nilai penyusutan pada arah tangensial dan radial secara berurutan adalah 0,28 dan 0,11. Pengujian MOE sebanyak 2 kali pengulangan secara berurutan memiliki nilai 27,6 dan 23,6. Pengujian MOR dengan 2 kali pengulangan secara berurutan juga memiliki nilai 46,35 dan 216,2.","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115457843","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Sampul JSS Vol 6 No 1 Edisi Februari 2023
Pub Date : 2023-03-27 DOI: 10.20527/jss.v6i1.8240
T. Satriadi
{"title":"Sampul JSS Vol 6 No 1 Edisi Februari 2023","authors":"T. Satriadi","doi":"10.20527/jss.v6i1.8240","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i1.8240","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129592774","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Sylva Scienteae
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1