Marwatul Mukarramah, Noor Mirad Sari, Lusyiani Lusyiani
Productivity and yield are results that compare the achieved, the raw materials with the functioning systems. The study aims to analyze productivity and the yield from the barecore of the sengon wood (Paraserianthes falcataria) pith wastes in PT Hutan Rindang Banua. Productivity calculations use a stopwatch with a zero stop method. Yield is calculated as a percentage of the ratio of yield and raw materials. The highest productivity on the seventh day was 0.3315 m3/ hour, while the third day lowest was 0.1241 m3/ hour. The average productivity for 7 days is 0.2372 m3/ hour. The highest yield on the third day is 89.9767 %, while the lowest on the second day is 58.0500 %. The average yield for 7 days is 74.5516 %.Produktivitas dan rendemen adalah hasil yang membandingkan antara hasil yang dicapai, bahan baku dengan sistem kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produktivitas dan rendemen dari pembuatan barecore dari limbah empulur kayu sengon (Paraserianthes falcataria) di PT. Hutan Rindang Banua. Perhitungan produktivitas menggunakan stopwatch dengan metode nol stop. Rendemen dihitung sebagai persentase dari perbandingan antara hasil dan bahan baku. Hasil produktivitas yang tertinggi pada hari ketujuh adalah 0.3315 m3/jam, sedangkan yang terendah pada hari ketiga adalah 0.1241 m3/jam. Rata – rata produktivitas selama 7 hari adalah 0.2372 m3/jam. Hasil rendemen yang tertinggi pada hari ketiga adalah 89.9767 %, sedangkan yang terendah pada hari kedua adalah 58.0500 %. Rata – rata rendemen selama 7 hari adalah 74.5516 %.
生产力和产量是将原料与功能系统进行比较的结果。本研究的目的是分析湖滩林当山松木(Paraserianthes falcataria)裸木的生产效率和产量。生产率计算使用带有零停止方法的秒表。产量是用产量和原料的比例来计算的。第7天产量最高,为0.3315 m3/ h,第3天最低,为0.1241 m3/ h。7天的平均产能为0.2372 m3/小时。第3天最高收益率为89.9767%,第2天最低收益率为58.0500%。7日平均收益率为74.5516%。生产活跃性dan rendemen adalah hasil yang membandingkan antara hasil yang dicapai, bahan baku dengan system kerjanya。Penelitian ini bertujuan untuk menganalis productivitas dan rendemen dari pembuatan bare - ore dari limbah empulur kayu senon (falcataria) [j]。perhitongan生产蒙古纳坎秒表,登干方法不停止。renmen dihitung sebagai代表了dari perbandingan和antara hasil dan bahan baku。Hasil produktivitas yang tertinggi pada hari ketujuh adalah 0.3315 m3/jam, sedangkan yang terendah pada hari ketiga adalah 0.1241 m3/jam。平均产量为0.2372 m3/jam。Hasil renmen yang tertinggi pada hari ketiga adalah 89.9767%, sedangkan yang terendah pada hari kedua adalah 58.0500%。Rata - Rata rendermen selama 7 hari adalah 74.5516 %。
{"title":"PRODUKTIVITAS DAN RENDEMEN BARECORE DARI LIMBAH EMPULUR KAYU SENGON (Paraserianthes falcataria) DI PT. HUTAN RINDANG BANUA, DESA SEBAMBAN BARU, KABUPATEN TANAH BUMBU, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN","authors":"Marwatul Mukarramah, Noor Mirad Sari, Lusyiani Lusyiani","doi":"10.20527/jss.v6i3.9226","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i3.9226","url":null,"abstract":"Productivity and yield are results that compare the achieved, the raw materials with the functioning systems. The study aims to analyze productivity and the yield from the barecore of the sengon wood (Paraserianthes falcataria) pith wastes in PT Hutan Rindang Banua. Productivity calculations use a stopwatch with a zero stop method. Yield is calculated as a percentage of the ratio of yield and raw materials. The highest productivity on the seventh day was 0.3315 m3/ hour, while the third day lowest was 0.1241 m3/ hour. The average productivity for 7 days is 0.2372 m3/ hour. The highest yield on the third day is 89.9767 %, while the lowest on the second day is 58.0500 %. The average yield for 7 days is 74.5516 %.Produktivitas dan rendemen adalah hasil yang membandingkan antara hasil yang dicapai, bahan baku dengan sistem kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produktivitas dan rendemen dari pembuatan barecore dari limbah empulur kayu sengon (Paraserianthes falcataria) di PT. Hutan Rindang Banua. Perhitungan produktivitas menggunakan stopwatch dengan metode nol stop. Rendemen dihitung sebagai persentase dari perbandingan antara hasil dan bahan baku. Hasil produktivitas yang tertinggi pada hari ketujuh adalah 0.3315 m3/jam, sedangkan yang terendah pada hari ketiga adalah 0.1241 m3/jam. Rata – rata produktivitas selama 7 hari adalah 0.2372 m3/jam. Hasil rendemen yang tertinggi pada hari ketiga adalah 89.9767 %, sedangkan yang terendah pada hari kedua adalah 58.0500 %. Rata – rata rendemen selama 7 hari adalah 74.5516 %.","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129476908","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Management of forest gardens (forest garden) by the Dayak Meratus people in Hinas Kiri Village, Batang Alai Timur District. The purpose of this study is to examine the system of forest garden management (forest garden) patters for Dayak Meratus community in the village of hinas kiri. The object of this research is the Dayak meratus community in Hinas Kiri Village, Batang Alai Timur District, Hulu Sungai Tengah Regency. This study uses a purposive sampling method, which is a deliberate sampling technique with parties who are considered capable and competent in providing descriptions and information to answer questions. The result of the data obtained were compiled, processed, and analyzed to be able to provide an overview of the exiting problems. Based on the result obtained from this study, the forest garden system in hinas kiri village is divided into 3 forest plantation systems, namely seasonal forest gardens, annual forest garden, mixed forest gardens (annual and seasonal).Pengelolaan Kebun Hutan (Forest Garden) Oleh Masyarakat Suku Dayak Meratus Di Desa Hinas Kiri Kecamatan Batang Alai Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji sistem pola pengelolaan kebun hutan (forest garden) masyarakat suku Dayak meratus di Desa Hinas Kiri. Objek pada penelitian ini adalah masyarakat Suku Dayak Meratus di Desa Hinas Kiri Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel secara sengaja dengan pihak yang dianggap mampu dalam menjawab pertanyaan dan berkompeten dalam memberikan gambaran dan informasi. Hasil data yang didapatkan dianalisis dengan cara analisis deskriptif data-data tersebut disusun, diolah, dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sistem kebun hutan yang terdapat di Desa Hinas Kiri terbagi menjadi 3 sistem kebun hutan yaitu kebun hutan semusim, kebun hutan tahunan, kebun hutan campuran (tahunan dan semusim).
Batang Alai Timur区Hinas Kiri村Dayak Meratus人对森林花园(森林花园)的管理。摘要本研究的目的是探讨中国奇里村达亚克梅拉图斯社区的森林花园管理系统(森林花园)模式。本研究的对象是Hulu Sungai Tengah摄区Batang Alai Timur区Hinas Kiri村的Dayak meratus社区。本研究采用有目的的抽样方法,这是一种深思熟虑的抽样技术,当事人被认为有能力和能力提供描述和信息来回答问题。对获得的数据结果进行了编译、处理和分析,以便能够提供现有问题的概述。根据研究结果,将hinas kiri村的森林园林系统划分为3个人工林系统,即季节性森林园林、一年生森林园林和混交林(一年生和季节性)。Pengelolaan Kebun Hutan(森林花园)Oleh Masyarakat Suku Dayak Meratus Di Desa Hinas Kiri Kecamatan Batang Alai Timur。Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji系统pola pengelolaan kebun hutan(森林花园)masyarakat suku Dayak meratus di Desa Hinas Kiri。Objek pada penelitian ini adalah masyarakat Suku Dayak Meratus di Desa Hinas Kiri Kecamatan Batang Alai Timur, kabupten Hulu Sungai Tengah。Penelitian ini menggunakan方法目的取样yitu teknik pentanan样品secara sengaja dengan pihak yang ganggap mampu dalam menjab pertanaan dan kompeten dalam成员kan gambaran dan informasi。Hasil data yang didapatkan dianalysis dengan cara analysis deskriptif data-data - terusun, diolah, dandianaluntuk datapat成员kan gambaran mengenai masalah yang ada。Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah system kebun hutan yang terdapat di Desa Hinas Kiri terbagi menjadi 3 system kebun hutan yitu kebun hutan semusim, kebun hutan ta湖南,kebun hutan campuran(塔湖南丹semusim)。
{"title":"PENGELOLAAN KEBUN HUTAN (FOREST GARDEN) OLEH MASYARAKAT SUKU DAYAK MERATUS DI DESA HINAS KIRI KECAMATAN BATANG ALAI TIMUR","authors":"Heni Meliani, Hafizianor Hafizianor, D. Itta","doi":"10.20527/jss.v6i2.8534","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i2.8534","url":null,"abstract":"Management of forest gardens (forest garden) by the Dayak Meratus people in Hinas Kiri Village, Batang Alai Timur District. The purpose of this study is to examine the system of forest garden management (forest garden) patters for Dayak Meratus community in the village of hinas kiri. The object of this research is the Dayak meratus community in Hinas Kiri Village, Batang Alai Timur District, Hulu Sungai Tengah Regency. This study uses a purposive sampling method, which is a deliberate sampling technique with parties who are considered capable and competent in providing descriptions and information to answer questions. The result of the data obtained were compiled, processed, and analyzed to be able to provide an overview of the exiting problems. Based on the result obtained from this study, the forest garden system in hinas kiri village is divided into 3 forest plantation systems, namely seasonal forest gardens, annual forest garden, mixed forest gardens (annual and seasonal).Pengelolaan Kebun Hutan (Forest Garden) Oleh Masyarakat Suku Dayak Meratus Di Desa Hinas Kiri Kecamatan Batang Alai Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji sistem pola pengelolaan kebun hutan (forest garden) masyarakat suku Dayak meratus di Desa Hinas Kiri. Objek pada penelitian ini adalah masyarakat Suku Dayak Meratus di Desa Hinas Kiri Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel secara sengaja dengan pihak yang dianggap mampu dalam menjawab pertanyaan dan berkompeten dalam memberikan gambaran dan informasi. Hasil data yang didapatkan dianalisis dengan cara analisis deskriptif data-data tersebut disusun, diolah, dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sistem kebun hutan yang terdapat di Desa Hinas Kiri terbagi menjadi 3 sistem kebun hutan yaitu kebun hutan semusim, kebun hutan tahunan, kebun hutan campuran (tahunan dan semusim).","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121083401","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Elda Nastitie Hidayah, Adistina Fithria, Rina Muhayah Noor Pitri
Change in natural conditions are caused by several things, one of which is the increase in amount of CO2 in atmosphere. The cause of increase in CO2 is due pollution so trees and forests begin to decrease in area. Plants are able to absorb carbon dioxide for the process of photosynthesis to reduce carbon dioxide from atmosphere. The way to reduce this impact is by planting plants and maintaining land use change. Vegetation absorbs CO2 is stored in plant body in the form of biomass in the plant body. Land cover is a field covers the earth's surface, the difference in land cover causes carbon stored will also be different. Purpose of this study was to analyze amount of carbon in forest land cover, settlements and open land in Mandiangin Barat Village and also to calculate the economic value of carbon stocks. Method used in this research is non destructive and destructive (for litter and undergrowth). Plots were made on each land cover measuring 20m x 100m. Results showed that the residential environment in Mandiangin Barat Village was very good because carbon stock (tons/ha) around the settlement was higher than forest land. The result of this research is that the carbon in forest land cover, settlements and open land in West Mandiangin Village amounted to 158,282,539 tons. Carbon in forest is 157,392.434 tons, residential land is 741,879 tons and open land is 148,226 tons. Overall economic value of carbon stocks on forest land, settlements and open land is IDR 11,447,428,478,224Perubahan kondisi alam disebabkan karena beberapa hal salah satunya yaitu karena meningkatnya jumlah CO2di atmosfer. Penyebab peningkatan CO2 disebabkan karena adanya polusi hingga pohon dan hutan yang mulai berkurang luasannya. Tumbuhan mampu menyerap karbondioksida untuk proses fotosintesis sehingga mampu mengurangi karbondioksida dari atmosfer. Cara untuk mengurangi dampak tersebut dengan melakukan penanaman tumbuhan dan mempertahankan perubahan alih fungsi lahan. Vegetasi yang menyerap CO2 disimpan dalam tubuh tanaman dalam bentuk biomassa dalam tubuh tumbuhan. Tutupan lahan merupakan suatu bidang yang menutupi permukaan bumi, perbedaan dari tutupan lahan menyebabkan karbon yang tersimpan juga akan berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis besaran karbon di tutupan lahan hutan, pemukiman dan lahan terbuka di Desa Mandiangin Barat dan juga untuk menghitung nilai ekonomi cadangan karbon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah non destructive dan destructive (untuk serasah dan tumbuhan bawah). Plot dibuat pada setiap tutupan lahan berukuran 20m 100m. Hasil penelitian menunjukan bahwa lingkungan pemukiman di Desa Mandiangin Barat sangat bagus karena karbon stok (ton/ha) yang ada disekitar pemukiman lebih tinggi dari lahan hutan. Hasil dari penelitian ini adalah karbon di tutupan lahan hutan, pemukiman dan lahan terbuka Desa Mandiangin Barat berjumlah 158.282,539 ton. Karbon di hutan sebesar 157.392,434 ton, lahan pemukiman sebesar 741,879 ton dan l
自然条件的变化是由几个因素引起的,其中之一是大气中二氧化碳含量的增加。二氧化碳增加的原因是由于污染,所以树木和森林的面积开始减少。植物通过光合作用吸收二氧化碳,减少大气中的二氧化碳。减少这种影响的方法是通过种植植物和保持土地利用的变化。植物吸收的二氧化碳以生物量的形式储存在植物体内。土地覆盖是一个覆盖地球表面的领域,土地覆盖的不同导致碳储量也会不同。本研究的目的是分析Mandiangin Barat村森林土地覆盖、聚落和开放土地的碳含量,并计算碳储量的经济价值。本研究使用的方法是非破坏性和破坏性的(对凋落物和林下植物)。在每个土地覆盖上绘制了20米x 100米的地块。结果表明:Mandiangin Barat村人居环境良好,住区周边碳储量(吨/公顷)高于林地;研究结果表明,西曼迪安金村森林覆盖、居民点和空地的碳含量为158,282,539吨。森林碳为157,392.434吨,居住用地碳为741,879吨,开阔地碳为148,226吨。林地、居民点和开阔土地上碳储量的总体经济价值为11,447,428,478,224印尼卢比。Penyebab peningkatan CO2 disebabkan karena adanya污染,singga pohon danhutan yang mulai berkurang luasannya。Tumbuhan mampu menyerap karbondioksida untuk提出了一种新的研究方法,即建立mampu mengurangi karbondioksida dari大气。卡拉untuk mengurangi danpak tersebut dengan melakukan penanaman tumbuhan dan mepertahankan perubahan alih fungsi lahan。草木,草木,草木,草木,草木,草木,草木,草木,草木。Tutupan lahan merupakan suatu bidang yang menutupi permukaan bumi, perbedaan dari Tutupan lahan menyebabkan karbon yang tersimpan juga akan berbeda。Tujuan dari penelitian ini adalah menganalis besaran karbon di tutupan lahan hutan, pemukiman danlahan terbuka di Desa Mandiangin Barat danjuga untuk menghitung nilai经济,cadangan karbon。Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah non - destructive (untuk serasah dan tumbuhan bawah)。地块分布帕达设置图图潘拉罕伯鲁库兰20米100米。Hasil penelitian menunjukan bahwa lingkungan pemukiman di Desa Mandiangin Barat sangat bagus karena碳储量(吨/公顷)yang ada disekitar pemukiman lebih tinggi dari lahan hutan。Hasil dari penelitian ini adalah karbon di tutupan lahan hutan, pemukiman dan lahan terbuka Desa Mandiangin Barat berjumlah 158.282,539吨。Karbon di hutan sebesar 157.392,434吨,lahan pemukiman sebesar 741,879吨,lahan terbuka sebesar 148,226吨。Nilai economic cadangan karbon keseluruhan paadlahanhutan, pemukiman danlahanterbuka yititsebesar Rp 11.447.428.478,224
{"title":"ESTIMASI STOK KARBON PADA TUTUPAN LAHAN HUTAN, PEMUKIMAN DAN LAHAN TERBUKA DI DESA MANDIANGIN BARAT","authors":"Elda Nastitie Hidayah, Adistina Fithria, Rina Muhayah Noor Pitri","doi":"10.20527/jss.v6i2.8504","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i2.8504","url":null,"abstract":"Change in natural conditions are caused by several things, one of which is the increase in amount of CO2 in atmosphere. The cause of increase in CO2 is due pollution so trees and forests begin to decrease in area. Plants are able to absorb carbon dioxide for the process of photosynthesis to reduce carbon dioxide from atmosphere. The way to reduce this impact is by planting plants and maintaining land use change. Vegetation absorbs CO2 is stored in plant body in the form of biomass in the plant body. Land cover is a field covers the earth's surface, the difference in land cover causes carbon stored will also be different. Purpose of this study was to analyze amount of carbon in forest land cover, settlements and open land in Mandiangin Barat Village and also to calculate the economic value of carbon stocks. Method used in this research is non destructive and destructive (for litter and undergrowth). Plots were made on each land cover measuring 20m x 100m. Results showed that the residential environment in Mandiangin Barat Village was very good because carbon stock (tons/ha) around the settlement was higher than forest land. The result of this research is that the carbon in forest land cover, settlements and open land in West Mandiangin Village amounted to 158,282,539 tons. Carbon in forest is 157,392.434 tons, residential land is 741,879 tons and open land is 148,226 tons. Overall economic value of carbon stocks on forest land, settlements and open land is IDR 11,447,428,478,224Perubahan kondisi alam disebabkan karena beberapa hal salah satunya yaitu karena meningkatnya jumlah CO2di atmosfer. Penyebab peningkatan CO2 disebabkan karena adanya polusi hingga pohon dan hutan yang mulai berkurang luasannya. Tumbuhan mampu menyerap karbondioksida untuk proses fotosintesis sehingga mampu mengurangi karbondioksida dari atmosfer. Cara untuk mengurangi dampak tersebut dengan melakukan penanaman tumbuhan dan mempertahankan perubahan alih fungsi lahan. Vegetasi yang menyerap CO2 disimpan dalam tubuh tanaman dalam bentuk biomassa dalam tubuh tumbuhan. Tutupan lahan merupakan suatu bidang yang menutupi permukaan bumi, perbedaan dari tutupan lahan menyebabkan karbon yang tersimpan juga akan berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis besaran karbon di tutupan lahan hutan, pemukiman dan lahan terbuka di Desa Mandiangin Barat dan juga untuk menghitung nilai ekonomi cadangan karbon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah non destructive dan destructive (untuk serasah dan tumbuhan bawah). Plot dibuat pada setiap tutupan lahan berukuran 20m 100m. Hasil penelitian menunjukan bahwa lingkungan pemukiman di Desa Mandiangin Barat sangat bagus karena karbon stok (ton/ha) yang ada disekitar pemukiman lebih tinggi dari lahan hutan. Hasil dari penelitian ini adalah karbon di tutupan lahan hutan, pemukiman dan lahan terbuka Desa Mandiangin Barat berjumlah 158.282,539 ton. Karbon di hutan sebesar 157.392,434 ton, lahan pemukiman sebesar 741,879 ton dan l","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126886278","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The purpose of this study is to analyze the effectiveness and efficiency of the machines in the plywood production process at PT. Basirih Industrial. The method used includes the process of collecting data in the form of observations, interviews, and literature studies, as well as descriptive data analysis in the form of tables and calculation graphs which are then analyzed using the Effectiveness and Efficiency formula. The effectiveness value of using machines in one series at PT Basirih Industrial has reached a high effectiveness value of 100% on seven machines in the plywood production process including the Log cutting, Rotary, Continues Dryer, Glue Spreader, Hot press, Composser and Scraf joint stages and two the engine value is not high, namely at the Sizer and Sander stages it only reaches 91.66% and the engine efficiency value at PT Basirih Industrial ranges from 54.02% - 96.15%. The most efficient stage in the production process is the Hot Press stage of 96% and the lowest efficiency is the Composer, Sander and Rotary respectively 54.02%, 66.57% and 66.66%.Tujuan dari penelitian ialah menganalisis dari nilai efektifitas dan efisiensi mesin-mesin pada proses produksi di industri kayu lapis di PT. Basirih Industrial. Metode yang digunakan meliputi dari kumpulan data berupa data observasi, tahap wawancara, dan metode studi pustaka, serta analisis data secara deskriftif berupa tabel serta grafik hasil perhitungan yang selanjutya dianalisis menggunakan rumus Efektifitas dan Efesiensi. Nilai dari efektifitas penggunaan mesin pada satu rangkaian di PT Basirih Industrial sudah mencapai nilai efektifitas yang tinggi sebesar 100% pada tujuh mesin tahap proses produksi kayu lapis diantaranya tahap Log cutting, Rotary, Continues Dryer, Glue Spreader, Hot press, Composser dan Scraf joint dan dua mesin nilainya belunn tinggi yaitu pada tahap Sizer dan Sander hanya mencapai 91,66% dan Nilai efisiensi mesin pada PT Basirih Industrial berkisar antara 54,02% - 96,15%. Tahap yang paling efisien dalam proses produksi yaitu tahap Hot Press sebesar 96% dan efisiensi paling rendah yaitu pada Composer, Sander dan Rotary masing – masing 54,02%, 66,57% dan 66,66%.
本研究的目的是分析PT. Basirih工业胶合板生产过程中机器的有效性和效率。使用的方法包括以观察,访谈和文献研究的形式收集数据的过程,以及以表格和计算图的形式进行描述性数据分析,然后使用有效性和效率公式进行分析。PT Basirih Industrial的一个系列机器在胶合板生产过程中的7台机器,包括原木切割、旋转、连续干燥机、涂胶机、热压机、合成机和拼接机的效率值达到了100%的高效率值,两个发动机的效率值不高,即在浆纱机和砂磨机阶段仅达到91.66%,PT Basirih Industrial的发动机效率值在54.02% - 96.15%之间。生产过程中效率最高的阶段是热压阶段,效率为96%,最低的阶段是作曲、桑德和旋转,效率分别为54.02%、66.57%和66.66%。土鹃达penpentitian, alalmenganalis,达nilai, efektitias,达elisiensis,达meisiensis,达meisiensis,达meisiensis,达meisiensis,达meisiensis,达meisiensis,达meisiensis,达meisiensis,达meisiensis,达meisiensis,达meisiensis,达meisiensis,达meisiensis,达meisiensis,达meisiensis,达meisialis,达Basirih工业。Metode yang digunakan meliputi dari kumpulan data berupa data observasi, tahap wawancara, dan Metode study pustaka, serta analysis data secara deskriif berupa tabel serta grafik hasil perhitungan yang selanjutya dianalis menggunakan rumus Efektifitas dan esesiensis。汝来达里语efektifitas penggunaan mesin篇研究rangkaian di PT Basirih工业sudah mencapai汝efektifitas杨丁宜受困sebesar 100%篇tujuh mesin tahap散文produksi kayu青金石diantaranya tahap日志切割、旋转,继续干燥机,涂胶机,热压机,心神丹围巾联合丹dua mesin nilainya belunn丁宜受困yaitu篇tahap筛选器丹·桑德hanya mencapai 91, 66%丹汝efisiensi mesin篇PT Basirih工业berkisar安塔拉54岁的02% - 96,15%。塔哈阳轧轧工艺产品塔哈热压轧轧工艺产品96%塔哈热压轧轧工艺产品96%塔哈轧轧工艺产品96%塔哈轧轧工艺产品;塔哈轧轧工艺产品;塔哈轧轧工艺;
{"title":"EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI MESIN-MESIN DALAM SATU RANGKAIAN PADA PROSES PRODUKSI KAYU LAPIS (STUDI KASUS DI PT BASIRIH INDUSTRIAL)","authors":"Noor Fitriadi, Z. Abidin, Budi Sutiya","doi":"10.20527/jss.v6i2.8541","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i2.8541","url":null,"abstract":"The purpose of this study is to analyze the effectiveness and efficiency of the machines in the plywood production process at PT. Basirih Industrial. The method used includes the process of collecting data in the form of observations, interviews, and literature studies, as well as descriptive data analysis in the form of tables and calculation graphs which are then analyzed using the Effectiveness and Efficiency formula. The effectiveness value of using machines in one series at PT Basirih Industrial has reached a high effectiveness value of 100% on seven machines in the plywood production process including the Log cutting, Rotary, Continues Dryer, Glue Spreader, Hot press, Composser and Scraf joint stages and two the engine value is not high, namely at the Sizer and Sander stages it only reaches 91.66% and the engine efficiency value at PT Basirih Industrial ranges from 54.02% - 96.15%. The most efficient stage in the production process is the Hot Press stage of 96% and the lowest efficiency is the Composer, Sander and Rotary respectively 54.02%, 66.57% and 66.66%.Tujuan dari penelitian ialah menganalisis dari nilai efektifitas dan efisiensi mesin-mesin pada proses produksi di industri kayu lapis di PT. Basirih Industrial. Metode yang digunakan meliputi dari kumpulan data berupa data observasi, tahap wawancara, dan metode studi pustaka, serta analisis data secara deskriftif berupa tabel serta grafik hasil perhitungan yang selanjutya dianalisis menggunakan rumus Efektifitas dan Efesiensi. Nilai dari efektifitas penggunaan mesin pada satu rangkaian di PT Basirih Industrial sudah mencapai nilai efektifitas yang tinggi sebesar 100% pada tujuh mesin tahap proses produksi kayu lapis diantaranya tahap Log cutting, Rotary, Continues Dryer, Glue Spreader, Hot press, Composser dan Scraf joint dan dua mesin nilainya belunn tinggi yaitu pada tahap Sizer dan Sander hanya mencapai 91,66% dan Nilai efisiensi mesin pada PT Basirih Industrial berkisar antara 54,02% - 96,15%. Tahap yang paling efisien dalam proses produksi yaitu tahap Hot Press sebesar 96% dan efisiensi paling rendah yaitu pada Composer, Sander dan Rotary masing – masing 54,02%, 66,57% dan 66,66%.","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114169036","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Changes in land use made to meet the needs of life in line with population growth do not balance with the decreasing availability of natural resources. The Tabunio watershed is a watershed that is included in the watershed with the second priority that needs to be handled in the province of South Kalimantan. The Amparo Kecil sub-watershed is one part of the Tabunio watershed, which is located in the upstream area. The upstream sub-watershed has a large slope, the vegetation is in the form of forest, has rivers with fast currents and is prone to erosion. This study aims to calculate the amount of erosion in the Amparo Kecil sub-watershed, the Tabunio watershed and to analyze the erosion hazard level (TBE) in the Amparo Kecil sub-watershed, the Tabunio watershed. The method used in this study is the Universal Soil Loss Equation (USLE) proposed by Wischmeier and Smith by collecting data by purposive sampling. The results obtained from this study are that the highest erosion value is in Land Unit 3 on shrubs with a large amount of erosion of 57.84 tons/ha/year with erosion hazard class II, while the lowest erosion value is in Land Unit 1 on plantations. Rubber with the amount of erosion 0.06 tons/ha/yr with erosion hazard class I. The level of erosion hazard in each land unit and land cover, shows TBE class 0-SR (very light), namely in rubber plantations (UL 1), and secondary forest (UL 4 & 5), while TBE class IR (light) was found in rubber plantations (UL 2) and shrubs (UL 3).Perubahan tata guna lahan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup seiring dengan perkembangan jumlah penduduk, tidak seimbang dengan ketersediaan sumberdaya alam yang semakin berkurang. DAS Tabunio merupakan DAS yang termasuk dalam DAS dengan urutan prioritas kedua yang perlu penanganan di Provinsi Kalimantan Selatan. Sub DAS Amparo Kecil merupakan salah satu bagian DAS Tabunio yang berada di daerah hulu. Sub DAS bagian hulu memiliki kemiringan lereng yang besar, vegetasi berupa hutan, memiliki sungai dengan arus yang deras dan rawan terjadi erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung besarnya jumlah erosi di Sub DAS Amparo Kecil DAS Tabunio dan menganalisis tingkat bahaya erosi (TBE) di Sub DAS Amparo Kecil DAS Tabunio. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Universal Soil Loss Equation (USLE) yang dikemukakan oleh Wischmeier dan Smith dengan pengambilan data dengan cara purposive sampling. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah besarnya jumlah nilai erosi tertinggi berada pada Unit Lahan 3 pada semak belukar dengan besarnya jumlah erosi sebesar 57,84 ton/ha/thn dengan keIas bahaya erosi II, sedangkan nilai erosi terendah ada pada Unit Lahan 1 pada perkebunan karet dengan besarnya jumlah erosi sebesar 0,06 ton/ha/thn dengan keIas bahaya erosi I. Tingkat bahaya erosi pada setiap unit lahan dan tutupan lahan, menunjukkan TBE keIas 0-SR (sangat ringan) yaitu pada perkebunan karet (UL 1), dan hutan sekunder (UL 4 & 5), sedangkan TBE keIas I-R (ringan) a
随着人口增长而为满足生活需要而改变土地使用的做法,与日益减少的自然资源不相平衡。Tabunio流域是南加里曼丹省需要处理的第二优先流域。Amparo Kecil子流域是Tabunio流域的一部分,位于上游地区。上游小流域坡度大,植被呈森林形式,河流流速快,易受侵蚀。本研究旨在计算Tabunio流域Amparo Kecil子流域的侵蚀量,并分析Tabunio流域Amparo Kecil子流域的侵蚀危害等级(TBE)。本研究采用的方法是Wischmeier和Smith通过目的抽样收集数据提出的通用土壤流失方程(USLE)。研究结果表明:第3单元侵蚀值最高的是灌木,侵蚀量大,达57.84 t /ha/年,侵蚀危害等级为II级;第1单元侵蚀值最低的是人工林;橡胶的侵蚀量为0.06吨/公顷/年,侵蚀危害等级为i级。每个土地单元和土地覆盖的侵蚀危害等级为0-SR级(非常轻),即橡胶人工林(UL 1)和次生林(UL 4和5),而橡胶人工林(UL 2)和灌木(UL 3)的侵蚀危害等级为IR级(轻)。我的天,我的天,我的天,我的天。DAS Tabunio merupakan DAS yang termasuk dalam DAS dengan urutan prioritas kedua yang perlu penanganan di province Kalimantan Selatan。subdas Amparo Kecil merupakan, salah, salah, Tabunio, yang berada, di daerah hulu。subdas bagian hulu memoriliki kemiringan lereng yang besar, vegetasi berupa hutan, memoriliki sungai dengan arus yang deras dan rawan terjadi erosi。Penelitian ini bertujuan untuk menghitung besarnya jumlah erosi di Sub DAS Amparo Kecil DAS Tabunio (TBE) dass Amparo Kecil DAS Tabunio (TBE)。方法杨diunakan dalam penelitian ini yyitu通用土壤流失方程(USLE)杨dikemukakan oleh Wischmeier dan Smith dengan pengambilan数据dengan cara目的抽样。Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah besarya jumlah nilai erosi tertinggi berada ada ada Unit Lahan 3 padsemak belukar dengan besarya jumlah erosi sebesar 57,84吨/公顷,然后是dengan keas bahaya erosi II, sedangkan nilai erosi terendah ada ada ada Unit Lahan 1 padperkebunan karet dengan besarya jumlah erosi sebesar 0,06吨/公顷,然后是dengan keas bahaya erosi I. Tingkat bahaya erosi padseap Unit Lahan dan tutupan Lahan;该be keIas 0-SR (sangat ringan) yitu pada perkebunan karet (ul1), dan hutan sekunder (ul4 & 5), sedangkan该be keIas I-R (ringan) ada pada perkebunan karet (ul2) dan semak belukar (ul3)。
{"title":"ANALISIS TINGKAT BAHAYA EROSI DI SUB DAS AMPARO KECIL DAS TABUNIO KABUPATEN TANAH LAUT","authors":"Ridha Hariani, Syarifuddin Kadir, Asysyifa Asysyifa","doi":"10.20527/jss.v6i2.8545","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i2.8545","url":null,"abstract":"Changes in land use made to meet the needs of life in line with population growth do not balance with the decreasing availability of natural resources. The Tabunio watershed is a watershed that is included in the watershed with the second priority that needs to be handled in the province of South Kalimantan. The Amparo Kecil sub-watershed is one part of the Tabunio watershed, which is located in the upstream area. The upstream sub-watershed has a large slope, the vegetation is in the form of forest, has rivers with fast currents and is prone to erosion. This study aims to calculate the amount of erosion in the Amparo Kecil sub-watershed, the Tabunio watershed and to analyze the erosion hazard level (TBE) in the Amparo Kecil sub-watershed, the Tabunio watershed. The method used in this study is the Universal Soil Loss Equation (USLE) proposed by Wischmeier and Smith by collecting data by purposive sampling. The results obtained from this study are that the highest erosion value is in Land Unit 3 on shrubs with a large amount of erosion of 57.84 tons/ha/year with erosion hazard class II, while the lowest erosion value is in Land Unit 1 on plantations. Rubber with the amount of erosion 0.06 tons/ha/yr with erosion hazard class I. The level of erosion hazard in each land unit and land cover, shows TBE class 0-SR (very light), namely in rubber plantations (UL 1), and secondary forest (UL 4 & 5), while TBE class IR (light) was found in rubber plantations (UL 2) and shrubs (UL 3).Perubahan tata guna lahan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup seiring dengan perkembangan jumlah penduduk, tidak seimbang dengan ketersediaan sumberdaya alam yang semakin berkurang. DAS Tabunio merupakan DAS yang termasuk dalam DAS dengan urutan prioritas kedua yang perlu penanganan di Provinsi Kalimantan Selatan. Sub DAS Amparo Kecil merupakan salah satu bagian DAS Tabunio yang berada di daerah hulu. Sub DAS bagian hulu memiliki kemiringan lereng yang besar, vegetasi berupa hutan, memiliki sungai dengan arus yang deras dan rawan terjadi erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung besarnya jumlah erosi di Sub DAS Amparo Kecil DAS Tabunio dan menganalisis tingkat bahaya erosi (TBE) di Sub DAS Amparo Kecil DAS Tabunio. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Universal Soil Loss Equation (USLE) yang dikemukakan oleh Wischmeier dan Smith dengan pengambilan data dengan cara purposive sampling. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah besarnya jumlah nilai erosi tertinggi berada pada Unit Lahan 3 pada semak belukar dengan besarnya jumlah erosi sebesar 57,84 ton/ha/thn dengan keIas bahaya erosi II, sedangkan nilai erosi terendah ada pada Unit Lahan 1 pada perkebunan karet dengan besarnya jumlah erosi sebesar 0,06 ton/ha/thn dengan keIas bahaya erosi I. Tingkat bahaya erosi pada setiap unit lahan dan tutupan lahan, menunjukkan TBE keIas 0-SR (sangat ringan) yaitu pada perkebunan karet (UL 1), dan hutan sekunder (UL 4 & 5), sedangkan TBE keIas I-R (ringan) a","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114973014","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Population growth has resulted in widespread land conversion due to increasing human needs. This can have an impact on the hydrological cycle, especially the infiItration process. The purpose of this research is to anaIye the physicaI properties of the soil, rate of infiltration, capacity and voIume of infiItration on various Iand covers in the Sub DAS Amparo Kecil DAS Tabunio Tanah Laut Regency. Location of the research was determined by overIay 3 types of maps: soiI type maps, Iand cover maps, and sIope maps. Data was coIIected using purposive sampIing technique, the data taken were infiltration measurement with 3 repetitions at each location and soil samples were taken to test the physical properties of the soil. This research was conducted at 5 locations with different land cover, namely rubber plantations on A-T1 and A-T2, shrubs on A-T3, and secondary forest on A-T4 and A-T5. The resuIts of laboratory tests of soiI physicaI properties showed that the largest percentage of soil porosity was found in A-T4 which is 64% and the lowest is in A-T2, which is 45%. The highest infiItration rate was found in A-T4 which is 118.33 mm/hour and the Iowest was found in A-T3 which is 28.33 mm/hour. The highest infiltration capacity was found in A-T4 which is 334.92 mm/hour and the highest infiltration volume was found in A-T5 which is 307.37 mm3, and the Iowest infiItration capacity and voIume were found in A-T3 which is 49,12 mm/hour and 27 ,85 mm3.Pertumbuhan penduduk mengakibatkan maraknya alih fungsi lahan karena meningkatnya kebutuhan manusia. HaI tersebut dapat berdampak pada siklus hidrologi terutama proses penyerapan air. PeneIitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik tanah, Iaju infiItrasi, serta kapasitas dan voIume infiItrasi pada berbagai tutupan Iahan di Sub DAS Amparo Kecil DAS Tabunio Kabupaten Tanah Laut. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan melalui overlay antara peta jenis tanah, peta tutupan Iahan, dan peta keIerengan. Data diambil dengan teknik purposive sampling, data yang diambiI berupa pengukuran infiItrasi dengan 3 kaIi penguIangan pada setiap lokasi dan pengambilan sampeI tanah untuk dilakukan pengujian sifat fisik tanah. Penelitian ini dilakukan pada 5 titik lokasi dengan tutupan lahan berbeda yaitu perkebunan karet pada A-T1 dan A-T2, semak belukar pada A-T3, dan hutan sekunder pada A-T4 dan A-T5. Hasil uji laboratorium sifat fisik tanah menunjukan persentase porositas tanah terbesar terdapat pada A-T4 yaitu 64% dan yang terendah pada A-T2 yaitu 45%. Laju infiltrasi tertinggi terdapat pada A-T4 yaitu 118,33 mm/jam dan yang terendah terdapat pada A-T3 yaitu 28,33 mm/jam. Kapasitas infiltrasi tertinggi terdapat pada A-T4 yaitu 334,92 mm/jam dan volume infiltrasi tertinggi terdapat pada A-T5 yaitu 307,37 mm3, sedangkan kapasitas dan voIume terendah terdapat pada pada A-T3 yaitu 49,12 mm/jam dan 27,85 mm3.
由于人类需求的增加,人口增长导致了广泛的土地转换。这可能对水文循环,特别是入渗过程产生影响。本研究的目的是分析亚DAS Amparo Kecil DAS Tabunio Tanah Laut摄取区不同土地覆盖的土壤物理特性、入渗速率、入渗容量和体积。研究地点由三种类型的地图确定:土壤类型地图、土地覆盖地图和sIope地图。数据采集采用有目的采样技术,每个地点进行3次重复入渗测量,并取土样测试土壤的物理性质。研究在不同土地覆被的5个地点进行,分别是A-T1和A-T2上的橡胶林,A-T3上的灌木,A-T4和A-T5上的次生林。室内土壤物理性质测试结果表明,A-T4区土壤孔隙率最高,为64%,A-T2区土壤孔隙率最低,为45%。A-T4的渗滤速率最高,为118.33 mm/h, A-T3最低,为28.33 mm/h。A-T4的入渗能力最大,为334.92 mm/h, A-T5的入渗体积最大,为307.37 mm3, A-T3的入渗能力和体积最小,分别为49、12 mm/h和27、85 mm3。Pertumbuhan penduduk mengakibatkan maraknya alih真菌lahan karena脑膜炎kebutuhan手稿。他说:“我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是我的意思。”peneititian ini bertujuan untuk mengetahui sifat finisik tanah, Iaju initrasi, serta kapasitas和volume initrasi pada berbagai tutuan ihani Sub DAS Amparo Kecil DAS Tabunio Kabupaten tanah Laut。Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan melalui overlay antara peta jenis tanah, peta tutupan ihan, dan peta keIerengan。数据diambiI dengan teknik有目的采样,数据yang diambiI berupa penguan initrasi dengan 3 kaIi penguins iangan pengan setiap lokasi dan pengambilan sampeI tanah untuk dilakukan penguins sifat finisik tanah。Penelitian ini dilakukan pagada 5 titik lokasi dengan tutupan lahan berbeda yitu perkebunan karet pagada A-T1和A-T2, semak belukar pagada A-T3, danhutan sekunder pagada A-T4和A-T5。Hasil uji实验室sifat fisik tanah menunjukan代表酶porsisitas tanah terbesar terdapada A-T4 yitu 64%丹阳terendah paada A-T2 yitu 45%。Laju浸润型tertinggi terdapat pada A-T4 yitu 118,33 mm/jam丹阳terendah terdapat pada A-T3 yitu 28,33 mm/jam。Kapasitas浸润型teringgi terdapat pada A-T4型yit34,92 mm/jam dan体积浸润型Kapasitas terdapat pada A-T5型yit307,37 mm3, sedangkan Kapasitas dan体积terendah terdapat pada A-T3型yit49,12 mm/jam dan 27,85 mm3。
{"title":"ANALlSlS lNFlLTRASl PADA BERBAGAl TUTUPAN LAHAN Dl SUB DAS AMPARO KEClL DAS TABUNlO KABUPATEN TANAH LAUT","authors":"Nur Syifa Yarnie, Badaruddin Badaruddin, S. Kadir","doi":"10.20527/jss.v6i2.8538","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i2.8538","url":null,"abstract":"Population growth has resulted in widespread land conversion due to increasing human needs. This can have an impact on the hydrological cycle, especially the infiItration process. The purpose of this research is to anaIye the physicaI properties of the soil, rate of infiltration, capacity and voIume of infiItration on various Iand covers in the Sub DAS Amparo Kecil DAS Tabunio Tanah Laut Regency. Location of the research was determined by overIay 3 types of maps: soiI type maps, Iand cover maps, and sIope maps. Data was coIIected using purposive sampIing technique, the data taken were infiltration measurement with 3 repetitions at each location and soil samples were taken to test the physical properties of the soil. This research was conducted at 5 locations with different land cover, namely rubber plantations on A-T1 and A-T2, shrubs on A-T3, and secondary forest on A-T4 and A-T5. The resuIts of laboratory tests of soiI physicaI properties showed that the largest percentage of soil porosity was found in A-T4 which is 64% and the lowest is in A-T2, which is 45%. The highest infiItration rate was found in A-T4 which is 118.33 mm/hour and the Iowest was found in A-T3 which is 28.33 mm/hour. The highest infiltration capacity was found in A-T4 which is 334.92 mm/hour and the highest infiltration volume was found in A-T5 which is 307.37 mm3, and the Iowest infiItration capacity and voIume were found in A-T3 which is 49,12 mm/hour and 27 ,85 mm3.Pertumbuhan penduduk mengakibatkan maraknya alih fungsi lahan karena meningkatnya kebutuhan manusia. HaI tersebut dapat berdampak pada siklus hidrologi terutama proses penyerapan air. PeneIitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik tanah, Iaju infiItrasi, serta kapasitas dan voIume infiItrasi pada berbagai tutupan Iahan di Sub DAS Amparo Kecil DAS Tabunio Kabupaten Tanah Laut. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan melalui overlay antara peta jenis tanah, peta tutupan Iahan, dan peta keIerengan. Data diambil dengan teknik purposive sampling, data yang diambiI berupa pengukuran infiItrasi dengan 3 kaIi penguIangan pada setiap lokasi dan pengambilan sampeI tanah untuk dilakukan pengujian sifat fisik tanah. Penelitian ini dilakukan pada 5 titik lokasi dengan tutupan lahan berbeda yaitu perkebunan karet pada A-T1 dan A-T2, semak belukar pada A-T3, dan hutan sekunder pada A-T4 dan A-T5. Hasil uji laboratorium sifat fisik tanah menunjukan persentase porositas tanah terbesar terdapat pada A-T4 yaitu 64% dan yang terendah pada A-T2 yaitu 45%. Laju infiltrasi tertinggi terdapat pada A-T4 yaitu 118,33 mm/jam dan yang terendah terdapat pada A-T3 yaitu 28,33 mm/jam. Kapasitas infiltrasi tertinggi terdapat pada A-T4 yaitu 334,92 mm/jam dan volume infiltrasi tertinggi terdapat pada A-T5 yaitu 307,37 mm3, sedangkan kapasitas dan voIume terendah terdapat pada pada A-T3 yaitu 49,12 mm/jam dan 27,85 mm3.","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124189843","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Akbar Khairu Juhda, Gusti Ahmad Rahmat Thamrin, Rosidah R Radam
One of the most widely available lignocellulosic materials in Indonesia is red meranti wood sawdust. Most of the natural forests outside Java are dominated by stands of dipterocarpaceae, especially red meranti. This study calculates the content of bioethanol and bioethanol in the fermentation process, and how variable the amount and content of bioethanol from waste due to the addition of yeast and variations in the length of fermentation time. The collection and processing of data from the results of the study were recorded in an observation table associated with a factorial Completely Randomized Design (CRD) experiment using parameters such as yeast volume and fermentation time. Based on the results obtained, the amount of ethanol produced from the fermentation process of red meranti sawdust (Shorea leprosula Miq) obtained the largest yield of 9.104 ml and the smallest 2.419 ml, while for the ethanol content produced the largest yield was 10.889% and the lowest was 2.419 ml. the smallest 3.541%. From the results of further testing, it was found that there was a significant effect between the AB interaction on the volume of ethanol produced, while the bioethanol content had a very significant effect on the AB interactionSalah satu bahan lignoselulosa yang banyak tersedia di Indonesia adalah limbah serbuk kayu meranti merah. Sebagian besar hutan alam di luar Pulau Jawa didominasi oleh tegakan dipterocarpaceae, terutama meranti merah. Penelitian ini menghitung kandungan bioetanol dan bioetanol dalam proses fermentasi, dan bagaimana variabel jumlah dan kandungan bioetanol dari limbah akibat penambahan ragi dan variasi lama waktu fermentasi. Pengumpulan dan pengolahan data dari hasil penelitian dicatat dalam tabel observasi yang terkait dengan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan menggunakan parameter seperti volume ragi dan waktu fermentasi. Berdasarkan hasil yang diperoleh, jumlah etanol yang dihasilkan dari proses fermentasi serbuk gergaji kayu meranti merah (Shorea leprosula Miq) didapatkan hasil yang terbesar yaitu 9,104 ml dan yang terkecil 2,419 ml, sedangkan untuk kadar etanol yang dihasilkan didapatkan hasil yang terbesar yaitu 10,889% dan yang terkecil 3,541%. Dari hasil pengujian lanjutan, didapatkan hasil berupa adanya pengaruh nyata antara interaksi AB terhadap volume etanol yang dihasilkan sedangkan untuk kadar bioetanol memiliki pengaruh sangat nyata terhadap interaksi AB.
在印度尼西亚最广泛使用的木质纤维素材料之一是红莫兰蒂木屑。爪哇以外的大部分天然林都以双龙心科的林分为主,尤其是红莫兰蒂。本研究计算了发酵过程中生物乙醇和生物乙醇的含量,以及由于酵母的添加和发酵时间的变化,废物中生物乙醇的量和含量是如何变化的。研究结果的数据收集和处理记录在一个观察表中,该观察表与一个因子完全随机设计(CRD)实验相关,使用酵母体积和发酵时间等参数。结果表明,红莫兰蒂木屑(Shorea lemasula Miq)发酵过程的乙醇产率最高为9.104 ml,最低为2.419 ml,乙醇含量最高为10.889%,最低为2.419 ml,最低为3.541%。从进一步的测试结果来看,AB互作对乙醇产量有显著影响,而生物乙醇含量对AB互作的影响非常显著。在爪哇岛上发现了一种叫做“双翅龙舌兰”的植物。Penelitian ini menghitung kandungan bioetanol danbioetanol dalam proprofermentasi, danbagaimana variabel jumlah dankandungan bioetanol dari limbah akibat penambahan ragi danvariasi lama waktu fermentasi。彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山、彭根山等。Berdasarkan hasil yang diperoleh, jumlah etanol yang dihasilkan dari proprofermentasi serbuk gergaji kayu meranti merah (Shorea lelesula Miq) didapatkan hasil yang terbesar yitu 9,104 ml, dan yang terkecil 2,419 ml, sedangkan untuk kadar etanol yang dihasilkan didapatkan hasil yang terbesar yitu 10,889%, dan yang terkecil 3,541%。熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫,熊猫。
{"title":"PENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN PENAMBAHAN JUMLAH RAGI TERHADAP KADAR BIOETANOL DARI LIMBAH MERANTI MERAH (Shorea leprosula MIQ)","authors":"Akbar Khairu Juhda, Gusti Ahmad Rahmat Thamrin, Rosidah R Radam","doi":"10.20527/jss.v6i2.8503","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i2.8503","url":null,"abstract":"One of the most widely available lignocellulosic materials in Indonesia is red meranti wood sawdust. Most of the natural forests outside Java are dominated by stands of dipterocarpaceae, especially red meranti. This study calculates the content of bioethanol and bioethanol in the fermentation process, and how variable the amount and content of bioethanol from waste due to the addition of yeast and variations in the length of fermentation time. The collection and processing of data from the results of the study were recorded in an observation table associated with a factorial Completely Randomized Design (CRD) experiment using parameters such as yeast volume and fermentation time. Based on the results obtained, the amount of ethanol produced from the fermentation process of red meranti sawdust (Shorea leprosula Miq) obtained the largest yield of 9.104 ml and the smallest 2.419 ml, while for the ethanol content produced the largest yield was 10.889% and the lowest was 2.419 ml. the smallest 3.541%. From the results of further testing, it was found that there was a significant effect between the AB interaction on the volume of ethanol produced, while the bioethanol content had a very significant effect on the AB interactionSalah satu bahan lignoselulosa yang banyak tersedia di Indonesia adalah limbah serbuk kayu meranti merah. Sebagian besar hutan alam di luar Pulau Jawa didominasi oleh tegakan dipterocarpaceae, terutama meranti merah. Penelitian ini menghitung kandungan bioetanol dan bioetanol dalam proses fermentasi, dan bagaimana variabel jumlah dan kandungan bioetanol dari limbah akibat penambahan ragi dan variasi lama waktu fermentasi. Pengumpulan dan pengolahan data dari hasil penelitian dicatat dalam tabel observasi yang terkait dengan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan menggunakan parameter seperti volume ragi dan waktu fermentasi. Berdasarkan hasil yang diperoleh, jumlah etanol yang dihasilkan dari proses fermentasi serbuk gergaji kayu meranti merah (Shorea leprosula Miq) didapatkan hasil yang terbesar yaitu 9,104 ml dan yang terkecil 2,419 ml, sedangkan untuk kadar etanol yang dihasilkan didapatkan hasil yang terbesar yaitu 10,889% dan yang terkecil 3,541%. Dari hasil pengujian lanjutan, didapatkan hasil berupa adanya pengaruh nyata antara interaksi AB terhadap volume etanol yang dihasilkan sedangkan untuk kadar bioetanol memiliki pengaruh sangat nyata terhadap interaksi AB.","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126626761","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Melita Puspitasari, Udiansyah Udiansyah, S. Suyanto
Research on Structure and Dominance of Forest in Arboretum Faculty of Forestry aims to analyze the forest structure and dominance in arboretum area Faculty of Forestry, University of Lambung Mangkurat. The method used in this study is sampling method with a model of continuous line plots. Forest structure analysis is tabulation method and dominance analysis using significant value index. Based on the results of the analysis at the arboretum Faculty of Forestry, University of Lambung Mangkurat it was found that 32 species were found, 17 species at seedling level, 15 species at sapling level, 18 species at pole level and 5 species at tree level. The seedling rate was dominated by Bridelia tomentosa 32,31%, the sapling level was dominated by Aporasa spp. 69,19%, the pole level was dominated by Aquilaria malaccensis 66,62% and the tree level was dominated by Acacia mangium 208,15%. Analysis of the stand structure in the arboretum area Faculty of Forestry both inside and outside the sampling found 46 species with a total of 92 individuals, the pole level of 70 individuals and the tree level of 84 individuals. Stand structure according to growth rate shows that the arboretum of the Faculty of Forestry is a type of secondary natural forest with a distribution like the concept of an inverted “J”. It is suggested that in arboretum area Faculty of Forestry it is necessary to regulate the species composition, spacing and number of each species to maximize the function of the arboretum as a collection of treesPenelitian tentang Struktur Dan Dominansi Tegakan di Arboretum Fakultas Kehutanan bertujuan untuk menganalisis struktur tegakan dan dominansi yang berada di area arboretum Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sampling dengan model plot berbentuk jalur berpetak. Analisis struktur tegakan adalah metode tabulasi dan analisis dominansi menggunakan indeks nilai penting. Berdasarkan hasil analisis di arboretum Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat yaitu ditemukan secara samping ditemukan 32 jenis, 17 jenis tingkat semai, 15 jenis tingkat pancang, 18 jenis tingkat tiang dan 5 jenis tingkat pohon. Tingkat semai didominansi oleh jenis Bridelia tomentosa 32,31%, tingkat pancang didominansi oleh Aporasa spp. 69,19%, tingkat tiang didominansi oleh Aquilaria malaccensis 66,62% dan tingkat pohon didominansi oleh pohon Acacia mangium 208,15%. Analisis struktur tegakan di area arboretum Fakultas Kehutanan baik yang di dalam dan di luar sampling ditemukan 46 jenis dengan jumlah 460 individu dari tingkat semai 214 individu, tingkat pancang 92 individu, tingkat tiang 70 individu dan tingkat pohon 84 individ. Struktur tegakan menurut tingkat pertumbuhan menunukkan arboretum Fakultas Kehutanan merupakan tipe hutan alam sekunder dengan sebaran seperti konsep “J” terbalik. Disarankan bahwa di area arboretum Fakultas Kehutanan perlu dilakukan pengaturan komposisi jenis, jarak tanam dan jumlahnya m
林荫区森林结构与优势度研究兰邦曼库拉特大学林学院旨在分析林荫区森林结构与优势度。本研究采用的方法是采用连续线图模型的抽样方法。森林结构分析采用表列法,优势度分析采用显著值指数。根据兰邦曼库拉特大学林学院的分析结果,共发现32种,其中苗木层17种,幼树层15种,极层18种,乔木层5种。成苗率以毛蕊花(Bridelia tomentosa) 32,31%为优势,小树龄以Aporasa 69,19%为优势,竿龄以木香(Aquilaria malaccensis) 66,62%为优势,乔木(Acacia mangium) 208,15%为优势。林学院样内外林分结构分析发现46种,共92个个体,杆状层70个个体,乔木层84个个体。根据生长率的林分结构可以看出,林学院植物园属于次生林类型,其分布呈倒“J”字形。建议在林学院林区,应适当调节树种组成、间距和各树种数量,以最大限度地发挥林苑作为树木集合的功能。林苑是指林苑、林苑、林苑、林苑、林苑、林苑、林苑、林苑、林苑、林苑、林苑等。方法yang digunakan dalam penelitian ini adalah方法采样dengan模型plot berbentuk jalur berpetak。分析构造、构造、构造、构造、构造、构造、构造、构造、构造、构造、构造、构造、构造、构造、构造、构造、构造、构造、构造等。Berdasarkan hasil分析di arboretum Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat yitu ditemukan secara采样ditemukan 32 jenis, 17 jenis tingkat semai, 15 jenis tingkat pancang, 18 jenis tingkat tiang dan 5 jenis tingkat pohon。丁kat semai didominansi oleh jenis Bridelia tomentosa 32,31%,丁kat pancang didominansi oleh Aporasa 69,19%,丁kat tiang didominansi oleh malaccensis 66,62%,丁kat pohon didominansi oleh pohon manacacia 208,15%。特嘎坎迪地区植物Fakultas Kehutanan baik yang di dalam dan diluar取样图木坎46 jenis dengan jumlah 460个体,tingkat semai 214个体,tingkat panang 92个体,tingkat tiang 70个体,tingkat pohon 84个体。竹竹树,竹竹树,竹竹树,竹竹树,竹竹树,竹竹树,竹竹树,竹竹树,竹竹树,竹竹树Disarankan bahwadi地区植物园Fakultas Kehutanan perlu dilakukan pengaturan komposisi jenis, jarak tanam dan jumlahnya masing-masing jenis untuk memaksimalkan arboretum sebagai koleksi pohon-pohon
{"title":"STRUKTUR DAN DOMINANSI TEGAKAN DI ARBORETUM FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT","authors":"Melita Puspitasari, Udiansyah Udiansyah, S. Suyanto","doi":"10.20527/jss.v6i2.8539","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i2.8539","url":null,"abstract":"Research on Structure and Dominance of Forest in Arboretum Faculty of Forestry aims to analyze the forest structure and dominance in arboretum area Faculty of Forestry, University of Lambung Mangkurat. The method used in this study is sampling method with a model of continuous line plots. Forest structure analysis is tabulation method and dominance analysis using significant value index. Based on the results of the analysis at the arboretum Faculty of Forestry, University of Lambung Mangkurat it was found that 32 species were found, 17 species at seedling level, 15 species at sapling level, 18 species at pole level and 5 species at tree level. The seedling rate was dominated by Bridelia tomentosa 32,31%, the sapling level was dominated by Aporasa spp. 69,19%, the pole level was dominated by Aquilaria malaccensis 66,62% and the tree level was dominated by Acacia mangium 208,15%. Analysis of the stand structure in the arboretum area Faculty of Forestry both inside and outside the sampling found 46 species with a total of 92 individuals, the pole level of 70 individuals and the tree level of 84 individuals. Stand structure according to growth rate shows that the arboretum of the Faculty of Forestry is a type of secondary natural forest with a distribution like the concept of an inverted “J”. It is suggested that in arboretum area Faculty of Forestry it is necessary to regulate the species composition, spacing and number of each species to maximize the function of the arboretum as a collection of treesPenelitian tentang Struktur Dan Dominansi Tegakan di Arboretum Fakultas Kehutanan bertujuan untuk menganalisis struktur tegakan dan dominansi yang berada di area arboretum Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sampling dengan model plot berbentuk jalur berpetak. Analisis struktur tegakan adalah metode tabulasi dan analisis dominansi menggunakan indeks nilai penting. Berdasarkan hasil analisis di arboretum Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat yaitu ditemukan secara samping ditemukan 32 jenis, 17 jenis tingkat semai, 15 jenis tingkat pancang, 18 jenis tingkat tiang dan 5 jenis tingkat pohon. Tingkat semai didominansi oleh jenis Bridelia tomentosa 32,31%, tingkat pancang didominansi oleh Aporasa spp. 69,19%, tingkat tiang didominansi oleh Aquilaria malaccensis 66,62% dan tingkat pohon didominansi oleh pohon Acacia mangium 208,15%. Analisis struktur tegakan di area arboretum Fakultas Kehutanan baik yang di dalam dan di luar sampling ditemukan 46 jenis dengan jumlah 460 individu dari tingkat semai 214 individu, tingkat pancang 92 individu, tingkat tiang 70 individu dan tingkat pohon 84 individ. Struktur tegakan menurut tingkat pertumbuhan menunukkan arboretum Fakultas Kehutanan merupakan tipe hutan alam sekunder dengan sebaran seperti konsep “J” terbalik. Disarankan bahwa di area arboretum Fakultas Kehutanan perlu dilakukan pengaturan komposisi jenis, jarak tanam dan jumlahnya m","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132390907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lahan gambut di Kecamatan Tebing Tinggi Timur mengalami kritis akibat bencana kebakaran hutan dan lahan. Akibat kebakaran hebat yang terjadi secara sporadis pada awal hingga pertengahan tahun 2014, Kecamatan Tebing Tinggi Timur memiliki arti tersendiri bagi terbentuknya Badan Restorasi Gambut. Kasus kebakaran lahan mendorong adanya keberdayaan petani dalam upaya penanggulangan kebakaran lahan gambut. Keberdayaan petani dalam menanggulangi kebakaran lahan gambut ditentukan oleh peran individu anggota masyarakat dalam memanfaatkan potensi sosial lokal untuk mengatasi permasalahan yang ada. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis keberdayaan petani sagu dalam menanggulangi kebakaran lahan gambut, dan (2) menganalisis hubungan antara karakteristik petani sagu terhadap keberdayaan petani. Metode penelitian ini adalah metode survey dengan pengambilan sampel menggunakan metode snowball sampling dan analisis data secara deskriptif kualitatif dengan skala likert dan analisis kuantitatif menggunakan analisis korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) keberdayaan petani sagu dalam menanggulangi kebakaran lahan gambut pada indikator sumber daya manusia berkategori berdaya, ekonomi produktif berkategori berdaya, dan kelembagaan berkategori kurang berdaya. (2) Hasil analisis rank spearman menunjukkan bahwa karakteristik petani yang memiliki hubungan dengan keberdayaan petani dalam penanggulangan kebakaran lahan adalah pendidikan, luas lahan, kosmopolitan, interaksi dengan instruktur pelatih atau penyuluh, dukungan tokoh masyarakat, media informasi dan komunikasi dan dukungan pemerintah.
{"title":"KEBERDAYAAN PETANI SAGU DALAM MENANGGULANGI KEBAKARAN LAHAN GAMBUT DI KECAMATAN TEBING TINGGI TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU","authors":"Putri Endang Lestari","doi":"10.20527/jss.v6i2.8076","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i2.8076","url":null,"abstract":"Lahan gambut di Kecamatan Tebing Tinggi Timur mengalami kritis akibat bencana kebakaran hutan dan lahan. Akibat kebakaran hebat yang terjadi secara sporadis pada awal hingga pertengahan tahun 2014, Kecamatan Tebing Tinggi Timur memiliki arti tersendiri bagi terbentuknya Badan Restorasi Gambut. Kasus kebakaran lahan mendorong adanya keberdayaan petani dalam upaya penanggulangan kebakaran lahan gambut. Keberdayaan petani dalam menanggulangi kebakaran lahan gambut ditentukan oleh peran individu anggota masyarakat dalam memanfaatkan potensi sosial lokal untuk mengatasi permasalahan yang ada. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis keberdayaan petani sagu dalam menanggulangi kebakaran lahan gambut, dan (2) menganalisis hubungan antara karakteristik petani sagu terhadap keberdayaan petani. Metode penelitian ini adalah metode survey dengan pengambilan sampel menggunakan metode snowball sampling dan analisis data secara deskriptif kualitatif dengan skala likert dan analisis kuantitatif menggunakan analisis korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) keberdayaan petani sagu dalam menanggulangi kebakaran lahan gambut pada indikator sumber daya manusia berkategori berdaya, ekonomi produktif berkategori berdaya, dan kelembagaan berkategori kurang berdaya. (2) Hasil analisis rank spearman menunjukkan bahwa karakteristik petani yang memiliki hubungan dengan keberdayaan petani dalam penanggulangan kebakaran lahan adalah pendidikan, luas lahan, kosmopolitan, interaksi dengan instruktur pelatih atau penyuluh, dukungan tokoh masyarakat, media informasi dan komunikasi dan dukungan pemerintah.","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130469855","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}