ABSTRAK Medical tourism adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu individu untuk mendapatkan suatu pelayanan kesehatan atau perawatan medis ke luar negri. Dalam upaya perkembangan sistem kesehatan dan persaingan serta adanya dampak dari globalisasi kesehatan, tidak menutup kemungkinan bahwa terjadinya medical tourism menimbulkan persaingan yang ketat antar rumah sakit dalam memberikan pelayanan yang berkualitas dan produk pelayanan yang unggul yang diberikan oleh rumah sakit dalam menarik minat pasien asing untuk datang berobat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang diperlukan agar sebuah rumah sakit bisa menjadi tujuan untuk medical tourism. Metode yang digunakan adalah tinjauan literatur yang didapatkan dari jurnal internasional dan dari beberapa negara baik benua Asia, Amerika, Eropa dan Australia. Hasilnya adalah rumah sakit harus mempersiapkan tenaga, fasilitas, akses, dan promosi yang kuat apabila ingin menjadi tujuan medical tourism. Sehingga medical tourism merupakan fenomena baru bagi rumah sakit di Indonesia untuk menyiapkan tenaga kesehatan yang professional dan unggul serta teknologi kesehatan yang canggih sebagai suatu kebutuhan pengembangan terhadap medical tourism . ABSTRACT Medical tourism is an activity carried out by an individual to get a health service or medical care abroad. In the effort to develop the health system and competition and the impact of health globalization, it does not rule out the possibility that medical tourism raises intense competition among hospitals in providing quality services and superior service products provided by hospitals in attracting foreign patients to come get treatment. Objective of this research is to determined factors that affect hospital to be medical tourism’s aim. Methods in this research is literature review from international journals. The results is hospital needs to improve their physician’s skill, facilities, accessibility, and promotions. So that medical tourism is a new phenomenon for hospitals in Indonesia to prepare professional and superior health personnel and sophisticated health technology as a developmental need for medical tourism. Need to study or identify factors that influence medical tourism in hospitals in Indonesia.
抽象医疗旅游是一项个人从事的向海外医疗或医疗服务的活动。在卫生系统和竞争的发展努力以及健康全球化的影响中,这并不能排除医学旅游导致医院之间存在激烈竞争的可能性,即为吸引外国患者提供高质量的服务和高质量的服务产品。这项研究的目的是确定一个因素——医院成为医疗旅游的目标所需要的任何因素。使用的方法是对国际期刊以及几个亚洲、美洲、欧洲和澳大利亚大陆的文献进行审查。其结果是,如果医院想成为一项医学旅游目标,就必须为人力、设施、准入和晋升做好充分准备。因此,医疗旅游对于印尼医院来说是一种新的现象,为医疗旅游的发展提供专业和先进的医疗保健技术。缺席医疗旅游是一种活动,个人为了得到健康服务或医疗照顾而考虑。在《卫生系统比赛和努力去冲洗health殉道全球化之冲击,它确实不是统治了可能性的医疗旅游增加紧张比赛》hospitals在提供优质服务和优越的服务产品provided by hospitals In attracting外国病人要来得到治疗。这项研究的目标是确定影响医学参观设施的因素。这项研究的方法是国际记者的文献评论。再生机构需要改进他们的生理技能、技能、辅助和提升。因此,在印度尼西亚,医学旅游是一种新的现象,旨在作为一种发展的医疗旅游所需的专业和优越的健康技术。需要研究或确定在印尼医院影响医学旅游的事实。
{"title":"Identifikasi Faktor–Faktor yang Berpengaruh Terhadap Medical Tourism pada Rumah Sakit di Indonesia","authors":"A. Kusumawati","doi":"10.7454/ARSI.V5I1.2866","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/ARSI.V5I1.2866","url":null,"abstract":"ABSTRAK Medical tourism adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu individu untuk mendapatkan suatu pelayanan kesehatan atau perawatan medis ke luar negri. Dalam upaya perkembangan sistem kesehatan dan persaingan serta adanya dampak dari globalisasi kesehatan, tidak menutup kemungkinan bahwa terjadinya medical tourism menimbulkan persaingan yang ketat antar rumah sakit dalam memberikan pelayanan yang berkualitas dan produk pelayanan yang unggul yang diberikan oleh rumah sakit dalam menarik minat pasien asing untuk datang berobat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang diperlukan agar sebuah rumah sakit bisa menjadi tujuan untuk medical tourism. Metode yang digunakan adalah tinjauan literatur yang didapatkan dari jurnal internasional dan dari beberapa negara baik benua Asia, Amerika, Eropa dan Australia. Hasilnya adalah rumah sakit harus mempersiapkan tenaga, fasilitas, akses, dan promosi yang kuat apabila ingin menjadi tujuan medical tourism. Sehingga medical tourism merupakan fenomena baru bagi rumah sakit di Indonesia untuk menyiapkan tenaga kesehatan yang professional dan unggul serta teknologi kesehatan yang canggih sebagai suatu kebutuhan pengembangan terhadap medical tourism . ABSTRACT Medical tourism is an activity carried out by an individual to get a health service or medical care abroad. In the effort to develop the health system and competition and the impact of health globalization, it does not rule out the possibility that medical tourism raises intense competition among hospitals in providing quality services and superior service products provided by hospitals in attracting foreign patients to come get treatment. Objective of this research is to determined factors that affect hospital to be medical tourism’s aim. Methods in this research is literature review from international journals. The results is hospital needs to improve their physician’s skill, facilities, accessibility, and promotions. So that medical tourism is a new phenomenon for hospitals in Indonesia to prepare professional and superior health personnel and sophisticated health technology as a developmental need for medical tourism. Need to study or identify factors that influence medical tourism in hospitals in Indonesia.","PeriodicalId":139168,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132020153","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Rumah sakit sebagai institusi jasa yang besar, dituntut untuk mampu memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat dengan baik, hal ini dikarenakan banyak persaingan dan jika tidak memperhatikan tuntutan tersebut maka akan sulit mempertahankan kelangsungan hidupnya. Beberapa terobosan dalam pelayanan kesehatan merupakan suatu keharusan terutama untuk menjembatani jenjang perbedaan sosial dalam pelayanan kesehatan di satu pihak untuk mencari bentuk efisiensi pendanaan yang tepat bagi masyarakat dipihak lain. Untuk itu rumah sakit harus mampu menyusun strategi pemasaran melalui bauran pemasaran yang efektif dan efisien untuk perkembangan rumah sakit itu sendiri. Dalam konteks itu bauran pemasaran menjadi sesuatu perlu menjadi perhatian agar eksistensi rumah sakit baik secara bisnis ataupun non bisnis. ABSTRACT Hospitals as large service institutions, are required to be able to fulfill public health services well, this is due to a lot of competition and if they do not pay attention to these demands, it will be difficult to maintain their survival. Some breakthroughs in health services are a necessity especially to bridge the level of social differences in health services on the one hand to find the right form of funding efficiency for the community on the other hand. For this reason, the hospital must be able to develop a marketing strategy through an effective and efficient marketing mix for the development of the hospital itself. In that context, the marketing mix becomes something that needs to be a concern so that the existence of hospitals is either business or non-business.
{"title":"Analisis Produk Layanan Rumah Sakit dalam Lingkup Bauran Pemasaran","authors":"R. Rahmawati","doi":"10.7454/ARSI.V5I1.2876","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/ARSI.V5I1.2876","url":null,"abstract":"ABSTRAK Rumah sakit sebagai institusi jasa yang besar, dituntut untuk mampu memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat dengan baik, hal ini dikarenakan banyak persaingan dan jika tidak memperhatikan tuntutan tersebut maka akan sulit mempertahankan kelangsungan hidupnya. Beberapa terobosan dalam pelayanan kesehatan merupakan suatu keharusan terutama untuk menjembatani jenjang perbedaan sosial dalam pelayanan kesehatan di satu pihak untuk mencari bentuk efisiensi pendanaan yang tepat bagi masyarakat dipihak lain. Untuk itu rumah sakit harus mampu menyusun strategi pemasaran melalui bauran pemasaran yang efektif dan efisien untuk perkembangan rumah sakit itu sendiri. Dalam konteks itu bauran pemasaran menjadi sesuatu perlu menjadi perhatian agar eksistensi rumah sakit baik secara bisnis ataupun non bisnis. ABSTRACT Hospitals as large service institutions, are required to be able to fulfill public health services well, this is due to a lot of competition and if they do not pay attention to these demands, it will be difficult to maintain their survival. Some breakthroughs in health services are a necessity especially to bridge the level of social differences in health services on the one hand to find the right form of funding efficiency for the community on the other hand. For this reason, the hospital must be able to develop a marketing strategy through an effective and efficient marketing mix for the development of the hospital itself. In that context, the marketing mix becomes something that needs to be a concern so that the existence of hospitals is either business or non-business.","PeriodicalId":139168,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia","volume":"320 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126943610","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Kegiatan pemasaran di era bisnis sekarang merupakan faktor yang penting untuk mempertahankan dan mengembangkan usaha. Semakin tinggi tingkat persaingan dalam bisnis, mengharuskan pihak manejemen untuk melakukan inovasi dalam mempertahankan pelanggan-pelanggannya. Kegiatan ini untuk menciptakan pelanggan yang loyal. Loyalitas pelanggan sangatlah penting bagi kelangsungan suatu bisnis. Mengetahui hubungan bauran pemasaran ( Marketing Mix ) dengan loyalitas pelanggan. Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta Analyses (PRISMA) adalah metode berbasis bukti untuk melakukan tinjauan sistematis. Berdasarkan hasil penelitian Di Poliklinik Paru Rumah Sakit Paru Batu dapat diperoleh beberapa kesimpulan bahwa seluruh elemen bauran pemasaran (produk, harga, tempat, promosi, petugas, proses, dan bukti fisik) tidak semua elemen berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien. Variabel produk dan tempat tidak mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pasien, sedangkan variabel lain yaitu harga, promosi, petugas, proses dan bukti fisik mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pasien. Elemen bukti fisik dan harga mempunyai pengaruh paling dominan terhadap loyalitas pasien diantara elemen yang lain dalam bauran pemasaran. Di Rumah Sakit Siloam Manado tidak terdapat hubungan yang signifikan antara produk layanan dengan loyalitas pasien rawat jalan dan terdapat hubungan yang signifikan antara harga layanan, tempat layanan, promosi layanan, petugas layanan, proses layanan, bukti fisik layanan, dan fasilitas layanan dengan loyalitas pasien rawat jalan. Variabel petugas pelayanan merupakan variabel yang paling dominan terhadap loyalitas pasien rawat jalan. Dari hasil penelitian di Laboratorium Klinik Prodia Palu didapatkan adanya hubungan bauran produk ( Product ), promosi ( Promotion ), proses ( Process ) dan bukti fisik ( Physical Evidence ) dengan loyalitas pelanggan. Dan tidak adanya hubungan bauran harga ( Price ), lokasi/ tempat ( Place ) dan orang/ SDM ( People ), dengan loyalitas pelanggan. Pada Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru masih terdapat kekurangan yang mempengaruhi konsumen untuk berobat rawat jalan, yaitu masalah biaya berobat yang mahal. Adanya prosedur yang berbelit-belit ketika konsumen ingin berobat rawat jalan. Indikator bukti fisik merupakan indikator yang memiliki nilai paling tinggi. Penelitian tentang bauran pemasaran dapat dilakukan dan peneliti dapat melakukan perbaikan dari bauran pemasaran yang menjadi variable bebas yang akan diteliti atau melanjutkan penelitian ini agar dapat menggunakan variabel bebas lain yang dapat mengukur keputusan pasien dalam melakukan pengobatan. Dengan demikian dapat dilakukan perbaikan untuk merancang strategi pemasaran bagi RS. ABSTRACT Marketing activities in the business era are now an important factor for maintaining and developing a business. The higher the level of competition in the business, requires management to innovate in maintaining its customers. This activity is to create loyal custom
{"title":"Hubungan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Dengan Loyalitas Pelanggan: Systematic Review","authors":"L. Debora, Wahyu Sulistiadi","doi":"10.7454/ARSI.V5I1.2867","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/ARSI.V5I1.2867","url":null,"abstract":"ABSTRAK Kegiatan pemasaran di era bisnis sekarang merupakan faktor yang penting untuk mempertahankan dan mengembangkan usaha. Semakin tinggi tingkat persaingan dalam bisnis, mengharuskan pihak manejemen untuk melakukan inovasi dalam mempertahankan pelanggan-pelanggannya. Kegiatan ini untuk menciptakan pelanggan yang loyal. Loyalitas pelanggan sangatlah penting bagi kelangsungan suatu bisnis. Mengetahui hubungan bauran pemasaran ( Marketing Mix ) dengan loyalitas pelanggan. Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta Analyses (PRISMA) adalah metode berbasis bukti untuk melakukan tinjauan sistematis. Berdasarkan hasil penelitian Di Poliklinik Paru Rumah Sakit Paru Batu dapat diperoleh beberapa kesimpulan bahwa seluruh elemen bauran pemasaran (produk, harga, tempat, promosi, petugas, proses, dan bukti fisik) tidak semua elemen berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien. Variabel produk dan tempat tidak mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pasien, sedangkan variabel lain yaitu harga, promosi, petugas, proses dan bukti fisik mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pasien. Elemen bukti fisik dan harga mempunyai pengaruh paling dominan terhadap loyalitas pasien diantara elemen yang lain dalam bauran pemasaran. Di Rumah Sakit Siloam Manado tidak terdapat hubungan yang signifikan antara produk layanan dengan loyalitas pasien rawat jalan dan terdapat hubungan yang signifikan antara harga layanan, tempat layanan, promosi layanan, petugas layanan, proses layanan, bukti fisik layanan, dan fasilitas layanan dengan loyalitas pasien rawat jalan. Variabel petugas pelayanan merupakan variabel yang paling dominan terhadap loyalitas pasien rawat jalan. Dari hasil penelitian di Laboratorium Klinik Prodia Palu didapatkan adanya hubungan bauran produk ( Product ), promosi ( Promotion ), proses ( Process ) dan bukti fisik ( Physical Evidence ) dengan loyalitas pelanggan. Dan tidak adanya hubungan bauran harga ( Price ), lokasi/ tempat ( Place ) dan orang/ SDM ( People ), dengan loyalitas pelanggan. Pada Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru masih terdapat kekurangan yang mempengaruhi konsumen untuk berobat rawat jalan, yaitu masalah biaya berobat yang mahal. Adanya prosedur yang berbelit-belit ketika konsumen ingin berobat rawat jalan. Indikator bukti fisik merupakan indikator yang memiliki nilai paling tinggi. Penelitian tentang bauran pemasaran dapat dilakukan dan peneliti dapat melakukan perbaikan dari bauran pemasaran yang menjadi variable bebas yang akan diteliti atau melanjutkan penelitian ini agar dapat menggunakan variabel bebas lain yang dapat mengukur keputusan pasien dalam melakukan pengobatan. Dengan demikian dapat dilakukan perbaikan untuk merancang strategi pemasaran bagi RS. ABSTRACT Marketing activities in the business era are now an important factor for maintaining and developing a business. The higher the level of competition in the business, requires management to innovate in maintaining its customers. This activity is to create loyal custom","PeriodicalId":139168,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116115196","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACT The relationship between the health industry and tourism has produced what is called medical tourism which is one of the largest and fastest growing service industries in the world and is a profitable business for the destination country. To capture the many medical tourists it is necessary to recognize the vital factors that influence the decision of medical tourists to choose the destination country by implementing marketing strategies and good health services. Using Systematic Review with PRISMA method retrieved from online database such as PubMed, and Google Scholar using a keyword “Medical tourism” AND “hospital services” AND “marketing”. The end of this search got 7 journals. India, Singapore and Thailand are the three main medical tourist destinations worldwide with the advantages of each offered. Medical tourism is strongly influenced by patient satisfaction with the quality of health and quality of services. A good marketing strategy plays a very important role in introducing medical tourism to medical tourists. With interesting websites and social media, you can capture patients without considering other factors. Not to forget also patient satisfaction is very influential on the return or absence of patients to do medical tours to the country.
{"title":"The Impact of Medical Tourism Industry for the Hospital Services and Marketing Activities: A Systematic Review","authors":"Nadya Aviliyani Taufik, W. Sulistiadi","doi":"10.7454/ARSI.V5I1.2873","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/ARSI.V5I1.2873","url":null,"abstract":"ABSTRACT The relationship between the health industry and tourism has produced what is called medical tourism which is one of the largest and fastest growing service industries in the world and is a profitable business for the destination country. To capture the many medical tourists it is necessary to recognize the vital factors that influence the decision of medical tourists to choose the destination country by implementing marketing strategies and good health services. Using Systematic Review with PRISMA method retrieved from online database such as PubMed, and Google Scholar using a keyword “Medical tourism” AND “hospital services” AND “marketing”. The end of this search got 7 journals. India, Singapore and Thailand are the three main medical tourist destinations worldwide with the advantages of each offered. Medical tourism is strongly influenced by patient satisfaction with the quality of health and quality of services. A good marketing strategy plays a very important role in introducing medical tourism to medical tourists. With interesting websites and social media, you can capture patients without considering other factors. Not to forget also patient satisfaction is very influential on the return or absence of patients to do medical tours to the country.","PeriodicalId":139168,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128271094","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Penulisan diagnosis pada resume medis merupakan tanggung jawab dokter penanggung jawab pasien (DPJP), untuk kepentingan klaim BPJS. Hal ini berkaitan dengan kepatuhan dokter dalam penulisan diagnosis pada resume medis. Pengetahuan, sikap, dan motivasi berpengaruh terhadap kepetuhan dokter dalam penulisan diagnosis pada resume medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap, dan motivasi baik secara parsial maupun simultan terhadap kepatuhan dokter dalam penulisan diagnosis pada resume medis di RS Zahirah pada tahun 2018. Penelitian ini bersifat kuantitatif analitik, dengan pendekatan cross sectional dan prospektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan penulisan diagnosis pada resume medis pasien (p value 0,091; R 2 0,113). Namun, sikap dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan penulisan diagnosis pada resume medis pasien (p value 0,000 dan 0,000; R 2 0,562 dan 0,574). Pengetahuan, sikap dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepatuhan (p value 0,000; R 2 0,679).RS Zahirah sebaiknya terus mendukung lingkungan kerja di rumah sakit tersebut sehingga kepatuhan dokter dalam menulis diagnosis penyakit pada resume medis pasien meningkat. Dokter di RS Zahirah sebaiknya dapat menulis diagnosis penyakit pada resume medis dengan tepat waktu.
{"title":"Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Motivasi Terhadap Kepatuhan Dokter dalam Penulisan Diagnosis pada Resume Medis di RS Zahirah 2018","authors":"Muhammad Husni Ahmad","doi":"10.7454/ARSI.V4I3.2623","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/ARSI.V4I3.2623","url":null,"abstract":"ABSTRAK Penulisan diagnosis pada resume medis merupakan tanggung jawab dokter penanggung jawab pasien (DPJP), untuk kepentingan klaim BPJS. Hal ini berkaitan dengan kepatuhan dokter dalam penulisan diagnosis pada resume medis. Pengetahuan, sikap, dan motivasi berpengaruh terhadap kepetuhan dokter dalam penulisan diagnosis pada resume medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap, dan motivasi baik secara parsial maupun simultan terhadap kepatuhan dokter dalam penulisan diagnosis pada resume medis di RS Zahirah pada tahun 2018. Penelitian ini bersifat kuantitatif analitik, dengan pendekatan cross sectional dan prospektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan penulisan diagnosis pada resume medis pasien (p value 0,091; R 2 0,113). Namun, sikap dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan penulisan diagnosis pada resume medis pasien (p value 0,000 dan 0,000; R 2 0,562 dan 0,574). Pengetahuan, sikap dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepatuhan (p value 0,000; R 2 0,679).RS Zahirah sebaiknya terus mendukung lingkungan kerja di rumah sakit tersebut sehingga kepatuhan dokter dalam menulis diagnosis penyakit pada resume medis pasien meningkat. Dokter di RS Zahirah sebaiknya dapat menulis diagnosis penyakit pada resume medis dengan tepat waktu.","PeriodicalId":139168,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia","volume":"241 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120881855","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Lama waktu tunggu pelayanan di Unit Rawat Jalan menggambarkan kinerja dan mutu pelayanan Rumah Sakit terhadap para pelanggannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui rata-rata lama waktu tunggu rawat jalan serta faktor-faktor yang terkait dengan hal itu, ditinjau melalui pendekatan kriteria Malcolm Baldrige di bidang kesehatan yang meliputi: profil organisasi, kepemimpinan, rencana strategis, fokus pada pelanggan, pengukuran, analisa dan manajemen pengetahuan, fokus pada sumber daya manusia, fokus pada proses dan hasil-hasil. Metode penelitian yang dipergunakan adalah eksplanatori sekuensial, yaitu suatu metode campuran antara penelitian kuantitatif yang diperkuat oleh penelitian kualitatif. Pengumpulan data kuantitatif dengan cara pengamatan, penghitungan dan pencatatan waktu tunggu pasien. Data-data kualitatif diperoleh melalui proses wawancara mendalam secara terstruktur dan melakukan telaah dokumen yang terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata lama waktu tunggu rawat jalan sebesar 66,58 menit per pasien yang berarti melebihi standard waktu pelayanan minimal yaitu ≤ 60 menit sebagaimana yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil analisa terhdap faktor-faktor yang terkait dengan lama waktu tunggu rawat jalan menunjukkan bahwa ketujuh kriteria Malcolm Baldrige tersebut sangat berhubungan dengan nilai rata-rata lama waktu tunggu rawat jalan tersebut di atas. ABSTRACT Long waiting time of service in the Outpatient Unit describes the performance and quality of hospital’s service against its customers. The purpose of this research is to know the average length of outpatient waiting time as well as the factors associated with it, are reviewed through the approach of Malcolm Baldrige in health which includes: organization profile; leadership; strategic plan; focus on customers; measurement, analysis and management of knowledge; focusing on human resources; focus on process and outcomes. The research method used was the sequential explanatory, a mix methods between quantitative research that reinforced by qualitative research. Quantitative data collection by way of observation, calculation and recording patient waiting time. Qualitative data obtained through in-depth interviews are structured and do study related documents. The results showed that the average value of long outpatient waiting time is 66.58 minutes per patient means exceeding the standard minimum of service time, ≤ 60 minutes as defined by the Health Ministry of the Republic of Indonesia. The analysis results of the factors related to long waiting time outpatient showed that seven criteria of Malcolm Baldrige is so related to the average value of the long outpatient waiting time.
{"title":"Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Lama Waktu Tunggu Rawat Jalan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Batam Tahun 2016","authors":"T. Silitonga","doi":"10.7454/ARSI.V4I2.2568","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/ARSI.V4I2.2568","url":null,"abstract":"ABSTRAK Lama waktu tunggu pelayanan di Unit Rawat Jalan menggambarkan kinerja dan mutu pelayanan Rumah Sakit terhadap para pelanggannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui rata-rata lama waktu tunggu rawat jalan serta faktor-faktor yang terkait dengan hal itu, ditinjau melalui pendekatan kriteria Malcolm Baldrige di bidang kesehatan yang meliputi: profil organisasi, kepemimpinan, rencana strategis, fokus pada pelanggan, pengukuran, analisa dan manajemen pengetahuan, fokus pada sumber daya manusia, fokus pada proses dan hasil-hasil. Metode penelitian yang dipergunakan adalah eksplanatori sekuensial, yaitu suatu metode campuran antara penelitian kuantitatif yang diperkuat oleh penelitian kualitatif. Pengumpulan data kuantitatif dengan cara pengamatan, penghitungan dan pencatatan waktu tunggu pasien. Data-data kualitatif diperoleh melalui proses wawancara mendalam secara terstruktur dan melakukan telaah dokumen yang terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata lama waktu tunggu rawat jalan sebesar 66,58 menit per pasien yang berarti melebihi standard waktu pelayanan minimal yaitu ≤ 60 menit sebagaimana yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil analisa terhdap faktor-faktor yang terkait dengan lama waktu tunggu rawat jalan menunjukkan bahwa ketujuh kriteria Malcolm Baldrige tersebut sangat berhubungan dengan nilai rata-rata lama waktu tunggu rawat jalan tersebut di atas. ABSTRACT Long waiting time of service in the Outpatient Unit describes the performance and quality of hospital’s service against its customers. The purpose of this research is to know the average length of outpatient waiting time as well as the factors associated with it, are reviewed through the approach of Malcolm Baldrige in health which includes: organization profile; leadership; strategic plan; focus on customers; measurement, analysis and management of knowledge; focusing on human resources; focus on process and outcomes. The research method used was the sequential explanatory, a mix methods between quantitative research that reinforced by qualitative research. Quantitative data collection by way of observation, calculation and recording patient waiting time. Qualitative data obtained through in-depth interviews are structured and do study related documents. The results showed that the average value of long outpatient waiting time is 66.58 minutes per patient means exceeding the standard minimum of service time, ≤ 60 minutes as defined by the Health Ministry of the Republic of Indonesia. The analysis results of the factors related to long waiting time outpatient showed that seven criteria of Malcolm Baldrige is so related to the average value of the long outpatient waiting time.","PeriodicalId":139168,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126751139","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Salah satu cara untuk melakukan efisiensi, meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan keselamatan pasien di Amerika dengan menggunakan konsep Lean Thinking yang diterapkan di rumah sakit menjadi Lean Hospital. Di Rumah Sakit Atma Jaya yang merupakan Rumah Sakit Swata Kelas B Pendidikan, penelitian ini menganalisis alur pelayanan resep di Instalasi Farmasi Rawat Jalan sebagai data untuk perbaikan. Dengan menggunakan Root Cause Analysis (RCA), metodologi penelitian operational research, dilakukan observasi dan wawancara mendalam memperlihatkan bahwa kegiatan non value added bisa sampai 85% dan kegiatan value added hanya 15% pada penyiapan obat non racikan. Sedangkan untuk obat racikan kegiatan non value added sekitar 68% dan value added sebesar 32% nilainya. Data tersebut menunjukan bahwa telah terjadi pemborosan ( waste ). Usulan perbaikan untuk mengurangi pemborosan antara lain penggantian SIM RS yang baru dan menggiatkan fungsi Tim Kendali Mutu di Instalasi Farmasi. Bila perbaikan ini telah di implementasi, diharapakan terjadi peningkatan efisiensi di Instalasi Farmasi Rawat Jalan dan meningkatkan kepuasan pasien. ABSTRACT One option to increase efficiency, service quality and patient safety in the United States of America is by using the Lean Thinking concept, which are implemented in Hospitals to become a Lean Hospital. In Atma Jaya Hospital, a class B study private hospital, the research analyses the workflow of prescription sevice in outpatient pharmacy departement to act as data for improvement analysis. Also, by utilizing Root Cause Analysis (RCA), operational research methology, in-depth observation and interviews are conducted at compounding and non-compounding medicine storage of Outpatient Patient Departement, the result shows non-value added activities reaches 85%, while value added activities are only 15% on non-compounding medicine storage. While, on compounding medicine storage, non-value added and value added activities are at 68% and 32% respectively. These data clearly shows that great inefficiencies has occurred. Solution is suggested to increase the efficiency in the department, changing Hospital Information System and activate the Quality Control Team function. If these steps are implemented, we can expect the overall efficiency in the Outpatient Pharmacy Departement to improve significantly and resulted in higher patient satisfaction. concepts lean, lean thinking, lean hospital, prescription, drug waiting time, outpatient, waste, Root Cause Analysis.
{"title":"Upaya Menurunkan Waktu Tunggu Obat Pasien Rawat Jalan dengan Analisis Lean Hospital di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RS Atma Jaya","authors":"Danyel Suryana","doi":"10.7454/ARSI.V4I2.2553","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/ARSI.V4I2.2553","url":null,"abstract":"ABSTRAK Salah satu cara untuk melakukan efisiensi, meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan keselamatan pasien di Amerika dengan menggunakan konsep Lean Thinking yang diterapkan di rumah sakit menjadi Lean Hospital. Di Rumah Sakit Atma Jaya yang merupakan Rumah Sakit Swata Kelas B Pendidikan, penelitian ini menganalisis alur pelayanan resep di Instalasi Farmasi Rawat Jalan sebagai data untuk perbaikan. Dengan menggunakan Root Cause Analysis (RCA), metodologi penelitian operational research, dilakukan observasi dan wawancara mendalam memperlihatkan bahwa kegiatan non value added bisa sampai 85% dan kegiatan value added hanya 15% pada penyiapan obat non racikan. Sedangkan untuk obat racikan kegiatan non value added sekitar 68% dan value added sebesar 32% nilainya. Data tersebut menunjukan bahwa telah terjadi pemborosan ( waste ). Usulan perbaikan untuk mengurangi pemborosan antara lain penggantian SIM RS yang baru dan menggiatkan fungsi Tim Kendali Mutu di Instalasi Farmasi. Bila perbaikan ini telah di implementasi, diharapakan terjadi peningkatan efisiensi di Instalasi Farmasi Rawat Jalan dan meningkatkan kepuasan pasien. ABSTRACT One option to increase efficiency, service quality and patient safety in the United States of America is by using the Lean Thinking concept, which are implemented in Hospitals to become a Lean Hospital. In Atma Jaya Hospital, a class B study private hospital, the research analyses the workflow of prescription sevice in outpatient pharmacy departement to act as data for improvement analysis. Also, by utilizing Root Cause Analysis (RCA), operational research methology, in-depth observation and interviews are conducted at compounding and non-compounding medicine storage of Outpatient Patient Departement, the result shows non-value added activities reaches 85%, while value added activities are only 15% on non-compounding medicine storage. While, on compounding medicine storage, non-value added and value added activities are at 68% and 32% respectively. These data clearly shows that great inefficiencies has occurred. Solution is suggested to increase the efficiency in the department, changing Hospital Information System and activate the Quality Control Team function. If these steps are implemented, we can expect the overall efficiency in the Outpatient Pharmacy Departement to improve significantly and resulted in higher patient satisfaction. concepts lean, lean thinking, lean hospital, prescription, drug waiting time, outpatient, waste, Root Cause Analysis.","PeriodicalId":139168,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114903924","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study aimed to evaluate the role of Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) in improving the quality of cochlear implant services using Strength, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT) analysis. The study identified the internal factors of the cochlear implant center in Cipto Mangunkusumo Hospital as a consideration for developing hospital policies and the external factors to determine strategies for future development. The role of JKN was highlighted on the SWOT analysis, showing that the cochlear implant center was strategically located, thus increased the quality and the competitive factor compared to other hospitals. Strength-Opportunity strategy was recommended in improving service quality and identifying the possibility of JKN and other grants to cover the cost and improve the services, research, and education. The SWOT of the Cochlear Implant Center was identified as: 1. Good internal condition (average score of the strengths is superior to the weaknesses), 2. Good external condition (average score of the opportunities is higher than the threats), 3. Using strengths to maximize the opportunities and alternative strategy to be an aggressive strategy. 4. The role of JKN presented in the SWOT quadrants would give JKN a potency and important role in improving the treatment of severe hearing impairment
本研究旨在运用优势、劣势、机会和威胁(SWOT)分析,评估Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)在提高人工耳蜗服务质量中的作用。本研究确定了Cipto Mangunkusumo医院人工耳蜗中心的内部因素作为制定医院政策的考虑因素,以及确定未来发展战略的外部因素。在SWOT分析中突出了JKN的作用,表明该人工耳蜗中心具有战略位置,从而提高了质量和相对于其他医院的竞争因素。在提高服务质量和确定JKN和其他赠款支付费用和改善服务、研究和教育的可能性方面,建议采用优势-机会战略。人工耳蜗中心的SWOT为:1。2.内部条件好(优点平均分优于缺点);2 .外部条件好(机会平均得分高于威胁);利用优势最大化机会和替代策略是一种积极的策略。4. SWOT象限中所呈现的JKN的作用将使JKN在改善重度听力障碍的治疗中具有潜在的重要作用
{"title":"The Potential Role of Indonesia’s Universal Health Coverage in Management of Severe-To-Profound Hearing Loss through Cochlear Implantation","authors":"Trimartani, A. Wibowo","doi":"10.7454/arsi.v4i3.2510","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/arsi.v4i3.2510","url":null,"abstract":"This study aimed to evaluate the role of Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) in improving the quality of cochlear implant services using Strength, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT) analysis. The study identified the internal factors of the cochlear implant center in Cipto Mangunkusumo Hospital as a consideration for developing hospital policies and the external factors to determine strategies for future development. The role of JKN was highlighted on the SWOT analysis, showing that the cochlear implant center was strategically located, thus increased the quality and the competitive factor compared to other hospitals. Strength-Opportunity strategy was recommended in improving service quality and identifying the possibility of JKN and other grants to cover the cost and improve the services, research, and education. The SWOT of the Cochlear Implant Center was identified as: 1. Good internal condition (average score of the strengths is superior to the weaknesses), 2. Good external condition (average score of the opportunities is higher than the threats), 3. Using strengths to maximize the opportunities and alternative strategy to be an aggressive strategy. 4. The role of JKN presented in the SWOT quadrants would give JKN a potency and important role in improving the treatment of severe hearing impairment","PeriodicalId":139168,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124364207","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Rencana strategis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari organisasi bisnis. Gaya kepemimpinan dan variabel dalam profil organisasi memiliki peranan penting dalam pencapaian target rencana strategis. Penelitian ini menganalisis hubungan gaya kepemimpinan dan profil organisasi dalam pencapaian target rencana strategis RS katolik di Palembang periode 2015-2016, dengan menggunakan desain cross sectional melalui pendekatan kuantitatif dilanjutkan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan di dua RS dengan tipe B dan tipe C. Hasil penelitian menunjukkan gaya kepemimpinan yang dominan adalah supporting dengan fleksibilitas fleksibel.Tiga variabel dari profil organisasi (lingkungan organisasi, hubungan organisasi dan situasi organisasi) separuhnya tidak baik. Sedangkan pencapaian target rencana strategis dengan berdasarkan balance scorecard sebagian besar menunjukkan tidak baik. Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan yang bermakna antara tipe RS dan situasi organisasi terhadap pencapaian target rencana strategis. Hal ini didukung oleh pernyataan para informan yang merupakan anggota direksi dari RS katolik di Palembang. Saran untuk RS dan pemilik: perbaikan sistem manajemen SDM, monitoring, evaluasi dan tindak lanjut rencana strategis dan pembentukan jaringan pelayanan kesehatan dari mulai dari fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk bertahan di era JKN. ABSTRACT Strategic plan is an integral part of the business organization. Leadership styles and variable in organization’s profile have an important role to attainment the target of strategic plan. This study was analyzing the relationship of leadership style and organization's profile to attain the target of 2015-2016 Catholic Hospitals’ Strategic Plan in Palembang, using cross sectional design with quantitative approach followed by qualitative approach. The study was conducted in two hospitals with B type and C type. The results showed that the dominant leadership style is supporting with the flexibility. Three variable of organizational profile (organization environ, organizational relation and organizational situation) half was not good. While target attainment of the strategic plan based on a balanced scorecard mostly show in not good results. The results of the bivariate analysis shown a significant association among hospital type and organizational situation towards target attainment of the strategic plan. This is supported by the statements of the informant who is a member of the board of directors of the Catholic Hospital in Palembang. Suggestion for hospital and owner: improvement of human resource management system, monitoring, evaluation and follow-up of the strategic plan and the establishment of a health care network from the first-level health facilities to survive in the era of Universal Health Coverage. Normal 0 false false false EN-US JA X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle
抽象的战略规划是一种商业组织的不可分割的部分。资料中的变量和组织领导风格有成就目标战略计划中扮演着重要的角色。这项研究分析了组织关系和资料领导风格在战略计划目标成就Palembang 2015-2016时期的天主教医院,通过使用横截面设计方法进行定量定性的方法。研究在两个医院进行B型和C型。研究结果显示其主导的领导风格就是用灵活的supporting灵活。环境组织的资料(组织的三个变量,组织和组织情况)一半的关系不太好。而成就目标和战略计划根据平衡记分卡,大多数表现不好。二元分析表明医院类型之间有意义的结果和对战略计划目标成就的组织情况。这由告密者的陈述,Palembang天主教医院的董事会的成员。医院和老板:建议改进人力资源管理系统,监测、评价和后续行动的战略计划和医疗服务网络形成从一级医疗设施在JKN时代生存。抽象的战略计划是一个商业组织之不可分割的一部分。领导风格与可变》组织的目标》有一个重要角色要attainment剖析战略计划。这研究是analyzing领导风格和组织之关系的低调到达到2015-2016天主教Hospitals’的战略目标计划》Palembang用横截面设计和quantitative接近的地方,跟着由qqe进近。《二hospitals study was conducted B型和C型。《dominant leadership results那里那是和《flexibility supporting风格。三个可变of organizational低调(组织environ, organizational关系和organizational战况)半不是很好。当目标attainment战略计划》改编自a balanced记分卡基本上秀在祝results音符。results》bivariate分析展示a型浓厚,医院协会》和organizational战况向attainment战略计划》的目标。statements》这是supported by告密者是谁board of directors of a会员》《Palembang天主教医院。暗示为医院和owner: improvement of人力资源管理系统,监测,调查员)》和《战略计划》和《体制follow-up a health care网络从first-level health facilities to生存》和《全民健康覆盖的时代。正常0虚假错误虚假EN-US JA X-NONE Style Definitions * /桌。设计好的mso-tstyle-rowband-size: 0;mso-tstyle-colband-size: 0;mso-style-noshow:赛;mso-style-priority: 99;mso-style-parent:”;迈克尔·斯坦丁:0in 5.4pt 0in 5.4pt;mso-para-margin-top: 0in;mso-para-margin-right: 0in;8 . 0pt mso-para-margin-bottom:;mso-para-margin-left: 0in;line-height: 107%;mso-pagination: widow-orphan;font-size: 11 . 0pt;font-family: Calibri;mso-ascii-font-family: Calibri;mso-ascii-theme-font: minor-latin;mso-hansi-font-family: Calibri;mso-hansi-theme-font: minor-latin;}《商业组织战略计划是一个不可分割的部分。领导风格与可变》组织的目标》有一个重要角色要attainment剖析战略计划。这研究是analyzing领导风格和组织之关系的低调到达到2015-2016天主教Hospitals’的战略目标计划》Palembang用横截面设计和quantitative接近的地方,跟着由qqe进近。《二hospitals study was conducted B型和C型。《dominant leadership results那里那是和《flexibility supporting风格。三个可变of organizational低调(组织environ, organizational关系和organizational战况)半不是很好。当目标attainment战略计划》改编自a balanced记分卡基本上秀在祝results音符。results》bivariate分析展示a型浓厚,医院协会》和organizational战况向attainment战略计划》的目标。statements》这是supported by告密者是谁board of directors of a会员》《Palembang天主教医院。暗示为医院和owner: improvement of人力资源管理系统,监测,调查员)》和《战略计划》和《体制follow-up a health care网络从first-level health facilities to生存》和《全民健康覆盖的时代。
{"title":"Kajian Gaya Kepemimpinan dan Profil Organisasi Terhadap Pencapaian Target Rencana Strategis RS Katolik di Palembang Periode 2015-2016","authors":"Martina Ovinda Suandi","doi":"10.7454/ARSI.V4I2.2565","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/ARSI.V4I2.2565","url":null,"abstract":"ABSTRAK Rencana strategis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari organisasi bisnis. Gaya kepemimpinan dan variabel dalam profil organisasi memiliki peranan penting dalam pencapaian target rencana strategis. Penelitian ini menganalisis hubungan gaya kepemimpinan dan profil organisasi dalam pencapaian target rencana strategis RS katolik di Palembang periode 2015-2016, dengan menggunakan desain cross sectional melalui pendekatan kuantitatif dilanjutkan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan di dua RS dengan tipe B dan tipe C. Hasil penelitian menunjukkan gaya kepemimpinan yang dominan adalah supporting dengan fleksibilitas fleksibel.Tiga variabel dari profil organisasi (lingkungan organisasi, hubungan organisasi dan situasi organisasi) separuhnya tidak baik. Sedangkan pencapaian target rencana strategis dengan berdasarkan balance scorecard sebagian besar menunjukkan tidak baik. Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan yang bermakna antara tipe RS dan situasi organisasi terhadap pencapaian target rencana strategis. Hal ini didukung oleh pernyataan para informan yang merupakan anggota direksi dari RS katolik di Palembang. Saran untuk RS dan pemilik: perbaikan sistem manajemen SDM, monitoring, evaluasi dan tindak lanjut rencana strategis dan pembentukan jaringan pelayanan kesehatan dari mulai dari fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk bertahan di era JKN. ABSTRACT Strategic plan is an integral part of the business organization. Leadership styles and variable in organization’s profile have an important role to attainment the target of strategic plan. This study was analyzing the relationship of leadership style and organization's profile to attain the target of 2015-2016 Catholic Hospitals’ Strategic Plan in Palembang, using cross sectional design with quantitative approach followed by qualitative approach. The study was conducted in two hospitals with B type and C type. The results showed that the dominant leadership style is supporting with the flexibility. Three variable of organizational profile (organization environ, organizational relation and organizational situation) half was not good. While target attainment of the strategic plan based on a balanced scorecard mostly show in not good results. The results of the bivariate analysis shown a significant association among hospital type and organizational situation towards target attainment of the strategic plan. This is supported by the statements of the informant who is a member of the board of directors of the Catholic Hospital in Palembang. Suggestion for hospital and owner: improvement of human resource management system, monitoring, evaluation and follow-up of the strategic plan and the establishment of a health care network from the first-level health facilities to survive in the era of Universal Health Coverage. Normal 0 false false false EN-US JA X-NONE /* Style Definitions */ \u0000table.MsoNormalTable \u0000 {mso-style-name:\"Table Normal\"; \u0000 mso-tstyle-rowband-size:0; \u0000 mso-tstyle","PeriodicalId":139168,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115859637","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Terdapat sekitar 10-15% klaim yang tertunda pembayarannya di Rumah Sakit Umum Daerah dr Kanujoso Djatiwibowo. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada tertundanya klaim Badan Penyelenggara Kesehatan Sosial Kesehatan sesuai panduan klaim dan perjanjian kerjasama. Sumber data yang diambil berasal dari jumlah klaim yang tertunda di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Kanujoso Djatiwibowo periode Januari - Maret 2016 dan menggali penyebab terjadinya permasalahan tersebut melalui informan. Penelitian bersifat kuantitatif dan kualitatif dengan metode deskriptif analitik menggunakan studi retrospektif dari data sekunder resume medis yang tidak lengkap dan wawancara serta diskusi. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang mempengaruhi klaim tertunda adalah ketidaklengkapan resume medis yang didominasi ketiadaan tanda tangan Dokter Penganggungjawab Pasien (DPJP) disebabkan didapatkan adanya tugas ganda pada case manager sehingga terjadinya keterlambatan dalam penyelesaian resume medis elektronik. Saran yang diajukan adalah penggunaan rekam medis elektronik, pemisahan tugas antara case manager dengan dokter ruangan, peningkatan kepatuhan case manager untuk menulis sejak awal data resume medis pasien antara lain dengan penilaian kinerja dan remunerasi terintegrasi. ABSTRACT There was 10-15% pending of claim because uncomplete medic in dr. Kanujoso Djatiwiwo Hospital. The purpose of this study is to find factors affecting pending of claims of Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan as claims guidance and contract paper. Data sources has taken from pending of claims of dr Kanujoso Djatiwibowo hospital periode January – March 2016 and see the deeper problem behind this problems through informans. This study is quantitative qualitative research with analitic describtion method with retrospective study from pending of claims, interview and discussion. The result from this study shows factor affecting pending of claims is the absence of specialist doctor who responsible for the patien because there is double function from case manager that effect delaying completing electronic medical resume. Suggest to use immediately electronic medical record, splitting job for case manager and doctor on ward, increasing obedience to write patien data from beginning such as performance evaluation and integrated remuneration.
{"title":"Faktor-Faktor Penyebab Klaim Tertunda BPJS Kesehatan RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Periode Januari – Maret 2016","authors":"Antonius Artanto Ep","doi":"10.7454/ARSI.V4I2.2564","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/ARSI.V4I2.2564","url":null,"abstract":"ABSTRAK Terdapat sekitar 10-15% klaim yang tertunda pembayarannya di Rumah Sakit Umum Daerah dr Kanujoso Djatiwibowo. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada tertundanya klaim Badan Penyelenggara Kesehatan Sosial Kesehatan sesuai panduan klaim dan perjanjian kerjasama. Sumber data yang diambil berasal dari jumlah klaim yang tertunda di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Kanujoso Djatiwibowo periode Januari - Maret 2016 dan menggali penyebab terjadinya permasalahan tersebut melalui informan. Penelitian bersifat kuantitatif dan kualitatif dengan metode deskriptif analitik menggunakan studi retrospektif dari data sekunder resume medis yang tidak lengkap dan wawancara serta diskusi. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang mempengaruhi klaim tertunda adalah ketidaklengkapan resume medis yang didominasi ketiadaan tanda tangan Dokter Penganggungjawab Pasien (DPJP) disebabkan didapatkan adanya tugas ganda pada case manager sehingga terjadinya keterlambatan dalam penyelesaian resume medis elektronik. Saran yang diajukan adalah penggunaan rekam medis elektronik, pemisahan tugas antara case manager dengan dokter ruangan, peningkatan kepatuhan case manager untuk menulis sejak awal data resume medis pasien antara lain dengan penilaian kinerja dan remunerasi terintegrasi. ABSTRACT There was 10-15% pending of claim because uncomplete medic in dr. Kanujoso Djatiwiwo Hospital. The purpose of this study is to find factors affecting pending of claims of Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan as claims guidance and contract paper. Data sources has taken from pending of claims of dr Kanujoso Djatiwibowo hospital periode January – March 2016 and see the deeper problem behind this problems through informans. This study is quantitative qualitative research with analitic describtion method with retrospective study from pending of claims, interview and discussion. The result from this study shows factor affecting pending of claims is the absence of specialist doctor who responsible for the patien because there is double function from case manager that effect delaying completing electronic medical resume. Suggest to use immediately electronic medical record, splitting job for case manager and doctor on ward, increasing obedience to write patien data from beginning such as performance evaluation and integrated remuneration.","PeriodicalId":139168,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127569556","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}