Low back pain miogenik merupakan nyeri yang berhubungan dengan stress atau strain otot-otot punggung, tendon dan ligamen yang biasanya ada bila melakukan aktivitas sehari-hari secara berlebihan. Nyeri punggung bawah perlu mendapatkan perhatian karena dapat menjadi suatu permasalahan seperti waktu kerja yang hilang, menurunkan produktivitas kerja, Pencegahan terjadinya nyeri myogenic punggung bawah dapat berupa peODIdikan kesehatan kepada pegrajin batik dengan media lembar kontrol latihan. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan rancangan one group pre-test post-test design. Sampel pada penelitian ini berjumlah 20 pengrajin batik, sampel dibagi 2 kelompok yang terdiri dari 10 pengrajin batik perkelompok. Alat ukur yang digunakan adalah ODI untuk mengukur fungsional pengrajin batik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh core stability dan William flexion exercise terhadap penurunan nyeri dan peningkatan fungsional pada LBP miogenik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada core stability lebih efektif dari pada William flexion terhadap peningkatan funsgional terhadap LBP Miogenik pada pengrajin batik.
{"title":"PERBEDAAN PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE TERHADAP LOW BACK PAIN MYOGENIK","authors":"Wanti Hasmar, Faridah Faridah, Putra Hadi","doi":"10.36082/qjk.v17i1.908","DOIUrl":"https://doi.org/10.36082/qjk.v17i1.908","url":null,"abstract":"Low back pain miogenik merupakan nyeri yang berhubungan dengan stress atau strain otot-otot punggung, tendon dan ligamen yang biasanya ada bila melakukan aktivitas sehari-hari secara berlebihan. Nyeri punggung bawah perlu mendapatkan perhatian karena dapat menjadi suatu permasalahan seperti waktu kerja yang hilang, menurunkan produktivitas kerja, Pencegahan terjadinya nyeri myogenic punggung bawah dapat berupa peODIdikan kesehatan kepada pegrajin batik dengan media lembar kontrol latihan. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan rancangan one group pre-test post-test design. Sampel pada penelitian ini berjumlah 20 pengrajin batik, sampel dibagi 2 kelompok yang terdiri dari 10 pengrajin batik perkelompok. Alat ukur yang digunakan adalah ODI untuk mengukur fungsional pengrajin batik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh core stability dan William flexion exercise terhadap penurunan nyeri dan peningkatan fungsional pada LBP miogenik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada core stability lebih efektif dari pada William flexion terhadap peningkatan funsgional terhadap LBP Miogenik pada pengrajin batik.","PeriodicalId":142778,"journal":{"name":"Quality : Jurnal Kesehatan","volume":"131 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124550800","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nyeri leher merupakan MSDs kedua tertinggi pada pekerja. yakni keluhan pada bagian-bagian otot skeletal, nyeri leher yaitu nyeri yang muncul pada daerah yang dibatasi oleh garis nuchae pada bagian atas dan pada bagian bawah oleh garis imajijiner transversal melalui ujung prosessus spinosus thorakal satu dan bagian samping oleh margo lateralis leher. Mc. kenzie cervical exercise adalah suatu teknik latihan dengan menggunakan gerakan badan kebelakang, latihan ini digunakan untuk penguatan dan peregangan otot-otot ekstensor dan flexor lumbosacralis yang dapat mengurangi nyeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mc.kenzie cervical exercise terhadap nyeri leher pada pembatik Seberang Kota Jambi. Jenis penelitian ini menggunakan pre-exprimental design dengan one-grup pre-post test design. Teknik pengambilan sampel dengan metode purpose sampling. Teknik Analisa data dengan menggunakan wilcoxon test. Alat ukur yang digunakan penelitian berupa numeric rating scale. Hasil penelitian ? 0,05 nilai p= 0,024 artinya ada pengaruh Mc.Kenzie cervical exercise terhadap nyeri leher pada pembatik. Kesimpulan: Mc.Kenzie cervical exercise efektif terhadap pengurangan nyeri pada pembatik.
{"title":"PENGARUH MC. KENZIE CERVICAL EXERCISE TERHADAP NYERI LEHER PADA PEMBATIK","authors":"Indah Pertama Sari, F. Faridah","doi":"10.36082/qjk.v17i1.862","DOIUrl":"https://doi.org/10.36082/qjk.v17i1.862","url":null,"abstract":"Nyeri leher merupakan MSDs kedua tertinggi pada pekerja. yakni keluhan pada bagian-bagian otot skeletal, nyeri leher yaitu nyeri yang muncul pada daerah yang dibatasi oleh garis nuchae pada bagian atas dan pada bagian bawah oleh garis imajijiner transversal melalui ujung prosessus spinosus thorakal satu dan bagian samping oleh margo lateralis leher. Mc. kenzie cervical exercise adalah suatu teknik latihan dengan menggunakan gerakan badan kebelakang, latihan ini digunakan untuk penguatan dan peregangan otot-otot ekstensor dan flexor lumbosacralis yang dapat mengurangi nyeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mc.kenzie cervical exercise terhadap nyeri leher pada pembatik Seberang Kota Jambi. Jenis penelitian ini menggunakan pre-exprimental design dengan one-grup pre-post test design. Teknik pengambilan sampel dengan metode purpose sampling. Teknik Analisa data dengan menggunakan wilcoxon test. Alat ukur yang digunakan penelitian berupa numeric rating scale. Hasil penelitian ? 0,05 nilai p= 0,024 artinya ada pengaruh Mc.Kenzie cervical exercise terhadap nyeri leher pada pembatik. Kesimpulan: Mc.Kenzie cervical exercise efektif terhadap pengurangan nyeri pada pembatik.","PeriodicalId":142778,"journal":{"name":"Quality : Jurnal Kesehatan","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124982297","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perawatan keluarga pada lansia disabilitas memerlukan waktu yang lama dan panjang, hal ini dapat menyebabkan keluarga merasakan kewalahan dan kelelahan bahkan tidak jarang dapat menimbulkan stress akibat beban tuntutan dan tekanan merawat lansia disabilitas. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh terapi psikoedukasi terhadap manajemen stress keluarga dalam merawat lansia disabilitas di kabupaten Rejang Lebong. Metode penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen pre dan post test dua kelompok. Jumlah sampel 30 orang perkelompok, total 60 orang. Kriteria inklusi sampel adalah keluarga yang merawat lansia disabilitas. Kelompok intervensi diberikan terapi psikoedukasi yang dibekali buku ajar dan buku kerja kegiatan, sedangkan kelompok kontrol tanpa diberikan terapi psikoedukasi hanya dibekali buku ajar dan buku kerja kegiatan. Hasil penelitian di dapatkan sebagian besar berjenis kelamin perempuan, sebagian besar dan berpendidikan rendah. Pengaruh terapi psikoedukasi terhadap manajemen stress keluarga dalam merawat lansia disabilitas didapatkan nilai mean 8.00, standar deviasi 5.33, dengan CI 95% (0.51-8.19), p value 0.015 yang menunjukkan ada pengaruh yang significan terapi psikoedukasi terhadap manajemen stress keluarga dalam merawat lansia disabilitas. Saran, manajemen stress dapat digunakan untuk menanggulangi beban kerja dalam merawat lansia disabilitas, keluarga dapat diberikan psikoedukasi oleh petugas yang sudah dilatih.
{"title":"TERAPI PSIKOEDUKASI KELUARGA MEMPENGARUHI MANAJEMEN STRESS KELUARGA DALAM MERAWAT LANSIA DISABILITAS","authors":"Yanti Sutriyanti, Meigo Anugra Jaya, Yossy Utario, Ratnah Ningsih","doi":"10.36082/qjk.v17i1.990","DOIUrl":"https://doi.org/10.36082/qjk.v17i1.990","url":null,"abstract":"Perawatan keluarga pada lansia disabilitas memerlukan waktu yang lama dan panjang, hal ini dapat menyebabkan keluarga merasakan kewalahan dan kelelahan bahkan tidak jarang dapat menimbulkan stress akibat beban tuntutan dan tekanan merawat lansia disabilitas. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh terapi psikoedukasi terhadap manajemen stress keluarga dalam merawat lansia disabilitas di kabupaten Rejang Lebong. Metode penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen pre dan post test dua kelompok. Jumlah sampel 30 orang perkelompok, total 60 orang. Kriteria inklusi sampel adalah keluarga yang merawat lansia disabilitas. Kelompok intervensi diberikan terapi psikoedukasi yang dibekali buku ajar dan buku kerja kegiatan, sedangkan kelompok kontrol tanpa diberikan terapi psikoedukasi hanya dibekali buku ajar dan buku kerja kegiatan. Hasil penelitian di dapatkan sebagian besar berjenis kelamin perempuan, sebagian besar dan berpendidikan rendah. Pengaruh terapi psikoedukasi terhadap manajemen stress keluarga dalam merawat lansia disabilitas didapatkan nilai mean 8.00, standar deviasi 5.33, dengan CI 95% (0.51-8.19), p value 0.015 yang menunjukkan ada pengaruh yang significan terapi psikoedukasi terhadap manajemen stress keluarga dalam merawat lansia disabilitas. Saran, manajemen stress dapat digunakan untuk menanggulangi beban kerja dalam merawat lansia disabilitas, keluarga dapat diberikan psikoedukasi oleh petugas yang sudah dilatih.","PeriodicalId":142778,"journal":{"name":"Quality : Jurnal Kesehatan","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131219855","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Diabetes melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolik ditandai dengan hiperglikemia, yang disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, kelainan kerja insulin, atau dari keduanya. Metformin adalah obat lini pertama yang diberikan sebagai monoterapi apabila pasien tidak memiliki kontraindikasi dengan metformin. Sayangnya, pemberian obat metformin seringkali menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan dan berbahaya dari obat yang diberikan dalam dosis standar (ROM), seperti efek samping gastrointestinal sebesar 25% dan sekitar 5% penderita yang tidak dapat mentolerir metformin sama sekali. Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi terjadinya efek samping gastrointestinal, seperti usia, jenis kelamin, BMI, dan dosis obat metformin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi efek samping gejala gastrointestinal pada pasien DM Tipe 2 dalam terapi metformin dan faktor-faktor yang mempengaruhi di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional retrospektif dengan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan April 2021. Sampel penelitian menggunakan data rekam medis sebanyak 79 rekam medis pasien di poli DM Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2020. Dari 79 responden, sebanyak 46 orang (58,2%) mengalami efek samping gastrointestinal. Faktor usia (p value= 0,0006), BMI (p value= 0,002), dan dosis obat (p value= 0,001) berkorelasi terhadap terjadinya efek samping gejala gastrointestinal, sedangkan faktor jenis kelamin tidak berkorelasi (p value= 0,372). Usia, BMI, serta dosis obat berpengaruh pada kejadian efek samping gejala gastrointestinal pada pasien DM Tipe 2 yang diberikan terapi metformin di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tahun 2020
{"title":"PREVALENSI EFEK SAMPING GANGGUAN GASTROINTESTINAL TERAPI METFORMIN PADA PASIEN DM TYPE 2 DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI PUSKESMAS KECAMATAN PASAR REBO TAHUN 2020","authors":"Laily Afika Ayu, Hany Yusmaini, Ryan Herardi","doi":"10.36082/qjk.v17i1.327","DOIUrl":"https://doi.org/10.36082/qjk.v17i1.327","url":null,"abstract":"Diabetes melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolik ditandai dengan hiperglikemia, yang disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, kelainan kerja insulin, atau dari keduanya. Metformin adalah obat lini pertama yang diberikan sebagai monoterapi apabila pasien tidak memiliki kontraindikasi dengan metformin. Sayangnya, pemberian obat metformin seringkali menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan dan berbahaya dari obat yang diberikan dalam dosis standar (ROM), seperti efek samping gastrointestinal sebesar 25% dan sekitar 5% penderita yang tidak dapat mentolerir metformin sama sekali. Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi terjadinya efek samping gastrointestinal, seperti usia, jenis kelamin, BMI, dan dosis obat metformin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi efek samping gejala gastrointestinal pada pasien DM Tipe 2 dalam terapi metformin dan faktor-faktor yang mempengaruhi di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional retrospektif dengan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan April 2021. Sampel penelitian menggunakan data rekam medis sebanyak 79 rekam medis pasien di poli DM Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2020. Dari 79 responden, sebanyak 46 orang (58,2%) mengalami efek samping gastrointestinal. Faktor usia (p value= 0,0006), BMI (p value= 0,002), dan dosis obat (p value= 0,001) berkorelasi terhadap terjadinya efek samping gejala gastrointestinal, sedangkan faktor jenis kelamin tidak berkorelasi (p value= 0,372). Usia, BMI, serta dosis obat berpengaruh pada kejadian efek samping gejala gastrointestinal pada pasien DM Tipe 2 yang diberikan terapi metformin di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tahun 2020","PeriodicalId":142778,"journal":{"name":"Quality : Jurnal Kesehatan","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121694772","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ikhwan Ikhwan, N. Susanti, Salamuddin Salamuddin, N. Darmayanti, Dewi Agustina
Semakin berkembangnya pengobatan medis tidak membuat eksistensi bekam menurun. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi bekam dan efek sampingya pada pasien yang berbekam. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara yang dilakukan pada bulan April 2022 hingga juni 2022 di Klinik PBR Kota Medan. Informan pada penelitian yaitu pasien yang bekam, kepala klinik dan terapis bekam. Berdasarkan hasil penelitian alasan pasien melakukan bekam karena merasakan manfaat saat pertama bekam, tidak mengalami perubahan signifikan selama menggunakan obat konvensional, biaya bekam murah dan karena sunnah Nabi. Efek samping berat jarang terjadi hanya efek samping ringan seperti rasa perih, meriang dan gatal diarea bekam. Higienitas klinik baik karena menggunakan satu jarum untuk satu orang, kop dibersihkan menggunakan klorin dan alkohol serta tersedia prasaranan untuk pencegahan COVID-19 hanya mesin sterilisator yang rusak dan sedang diperbaiki. Klinik perlu segera memperbaiki mesin sterilisator dan Dinas Kesehatan Kota Medan dapat mengembangan bekam dan pengobatan medis secara bersamaan dengan melibatkan tenaga kesehatan agar didapatkan pengobatan yang aman, murah, efektif dan diterima oleh semua orang.
{"title":"EKSISTENSI PENGGUNAAN BEKAM DAN EFEK SAMPINGNYA: ANALISIS KUALITATIF DI KLINIK PBR KOTA MEDAN","authors":"Ikhwan Ikhwan, N. Susanti, Salamuddin Salamuddin, N. Darmayanti, Dewi Agustina","doi":"10.36082/qjk.v17i1.778","DOIUrl":"https://doi.org/10.36082/qjk.v17i1.778","url":null,"abstract":"Semakin berkembangnya pengobatan medis tidak membuat eksistensi bekam menurun. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi bekam dan efek sampingya pada pasien yang berbekam. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara yang dilakukan pada bulan April 2022 hingga juni 2022 di Klinik PBR Kota Medan. Informan pada penelitian yaitu pasien yang bekam, kepala klinik dan terapis bekam. Berdasarkan hasil penelitian alasan pasien melakukan bekam karena merasakan manfaat saat pertama bekam, tidak mengalami perubahan signifikan selama menggunakan obat konvensional, biaya bekam murah dan karena sunnah Nabi. Efek samping berat jarang terjadi hanya efek samping ringan seperti rasa perih, meriang dan gatal diarea bekam. Higienitas klinik baik karena menggunakan satu jarum untuk satu orang, kop dibersihkan menggunakan klorin dan alkohol serta tersedia prasaranan untuk pencegahan COVID-19 hanya mesin sterilisator yang rusak dan sedang diperbaiki. Klinik perlu segera memperbaiki mesin sterilisator dan Dinas Kesehatan Kota Medan dapat mengembangan bekam dan pengobatan medis secara bersamaan dengan melibatkan tenaga kesehatan agar didapatkan pengobatan yang aman, murah, efektif dan diterima oleh semua orang.","PeriodicalId":142778,"journal":{"name":"Quality : Jurnal Kesehatan","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134426505","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia adalah industri rumah makan. Rumah makan berskala menengah dan besar di Indonesia pada tahun 2011 tercatat sebanyak 2.977 perusahaan. Saat ini limbah minyak dan lemak rumah makan dibuang saja ke selokan dengan mengalir ke perairan umum bersama dengan limbah rumah makan lainnnya. Dimana limbah minyak dan lemak rumah makan sangat merusak lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh faktor pengetahuan terhadap pengelolaan limbah minyak dan lemak pada rumah makan. Penelitian ini menggunakan metode survei. Data yang dikumpulkan dan dianalisis adalah data kuantitatif. Populasi penelitian berjumlah 67 rumah makan. Sampel penelitian adalah 50% dari jumlah populasi yaitu berjumlah 35 pelaku usaha rumah makan dengan menggunakan metode simple random sampling. Analsisi data menggunakan metode Analisis Regresi Linier Berganda. Dari hasil analisis data diketahui bahwa koefisien regresi variabel pengetahuan mempunyai nilai koefisien positif dan besarnya adalah 0,504, nilai t hitung untuk variabel pengetahuan adalah 3,297 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003. Maka faktor pengetahuan berpengaruh terhadap pengelolaan limbah minyak dan limbah.rumah makan di Kota Padang. Bagi pemilik rumah makan di harapkan agar melakukan pengelolaan limbah sebelum limbah minyak dan lemak di buang ke tempat pembuangan akhir dan melengkapi sarana dan prasarana hygiene sanitasi di rumah makan.
{"title":"PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN PENGELOLA RUMAH MAKAN TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH MINYAK DAN LIMBAH RUMAH MAKAN DI KOTA PADANG","authors":"Zurmayeni Zurmayeni, Fadjar Goembira, Afrizal Afrizal","doi":"10.36082/qjk.v17i1.931","DOIUrl":"https://doi.org/10.36082/qjk.v17i1.931","url":null,"abstract":"Salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia adalah industri rumah makan. Rumah makan berskala menengah dan besar di Indonesia pada tahun 2011 tercatat sebanyak 2.977 perusahaan. Saat ini limbah minyak dan lemak rumah makan dibuang saja ke selokan dengan mengalir ke perairan umum bersama dengan limbah rumah makan lainnnya. Dimana limbah minyak dan lemak rumah makan sangat merusak lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh faktor pengetahuan terhadap pengelolaan limbah minyak dan lemak pada rumah makan. Penelitian ini menggunakan metode survei. Data yang dikumpulkan dan dianalisis adalah data kuantitatif. Populasi penelitian berjumlah 67 rumah makan. Sampel penelitian adalah 50% dari jumlah populasi yaitu berjumlah 35 pelaku usaha rumah makan dengan menggunakan metode simple random sampling. Analsisi data menggunakan metode Analisis Regresi Linier Berganda. Dari hasil analisis data diketahui bahwa koefisien regresi variabel pengetahuan mempunyai nilai koefisien positif dan besarnya adalah 0,504, nilai t hitung untuk variabel pengetahuan adalah 3,297 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003. Maka faktor pengetahuan berpengaruh terhadap pengelolaan limbah minyak dan limbah.rumah makan di Kota Padang. Bagi pemilik rumah makan di harapkan agar melakukan pengelolaan limbah sebelum limbah minyak dan lemak di buang ke tempat pembuangan akhir dan melengkapi sarana dan prasarana hygiene sanitasi di rumah makan.","PeriodicalId":142778,"journal":{"name":"Quality : Jurnal Kesehatan","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130578030","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
C. Susilo, Abdul Ghofur, Harmilah Harmilah, Yusniarita Yusniarita
Operasi bedah saraf dengan neuro anestesi merupakan tindakan operasi yang tergolong operasi besar dan serius. Operasi ini memerlukan kesiapan dan dukungan keluarga yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara kesiapan dengan dukungan keluarga menghadapi operasi bedah saraf dengan neuro anestesi. Studi ini menggunakan pendekatan cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 89 keluarga pasien bedah saraf di 7 RSUD Propinsi Jawa Tengah. Tehnik samping menggunakan stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dukungan keluarga, dan analisis data menggunakan chi-square test. Hasil studi menunjukkan sebagian besar keluarga telah siap menghadapi operasi (82%), sedangkan hanya sebagian kecil keluarga yang memberikan dukungan pada pasien menghadapi operasi (42,7%). Sementara itu, terdapat hubungan signifikan antara kesiapan dengan dukungan keluarga menghadapi bedah saraf dengan neuro anestesi dengan nilai p value < p 0,005. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan keluarga yang mampu menyiapkan pasien neuro anestesi dengan baik akan meningkatkan dukungan keluarga. Studi ini memberikan implikasi secara klinis, bagi perawat mempersiapkan keluarga dengan baik, akan berimplikasi pada dukungan keluarga yang baik.
神经外科麻醉是一种大而严重的手术行为。这项行动需要适当的家庭准备和支持。本研究旨在分析准备与家庭支持与神经外科手术和神经麻醉之间的关系。这项研究采用了分段法,在爪哇岛中部7个县,共有89个神经外科家庭的样本。外部技术使用未经认证的随机抽样。使用家庭支持问卷进行数据收集,使用chi-square测试进行数据分析。研究表明,大多数家庭已经为手术做好了准备(82%),而只有一小部分家庭支持患者进行手术(42.7%)。与此同时,准备与家庭支持应对神经外科手术和神经麻醉的价值p值< p . 005之间存在显著的联系。这项研究的结论是,能够为神经病人提供适当的麻醉的家庭将增加家庭支持。这项研究对护士为家庭做好准备的临床影响将涉及良好的家庭支持。
{"title":"KESIAPAN DAN DUKUNGAN KELUARGA SEBELUM TINDAKAN NEURO ANESTESI PADA PASIEN OPERASI BEDAH SARAF DI RSUD JAWA TENGAH","authors":"C. Susilo, Abdul Ghofur, Harmilah Harmilah, Yusniarita Yusniarita","doi":"10.36082/qjk.v16i2.468","DOIUrl":"https://doi.org/10.36082/qjk.v16i2.468","url":null,"abstract":"Operasi bedah saraf dengan neuro anestesi merupakan tindakan operasi yang tergolong operasi besar dan serius. Operasi ini memerlukan kesiapan dan dukungan keluarga yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara kesiapan dengan dukungan keluarga menghadapi operasi bedah saraf dengan neuro anestesi. Studi ini menggunakan pendekatan cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 89 keluarga pasien bedah saraf di 7 RSUD Propinsi Jawa Tengah. Tehnik samping menggunakan stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dukungan keluarga, dan analisis data menggunakan chi-square test. Hasil studi menunjukkan sebagian besar keluarga telah siap menghadapi operasi (82%), sedangkan hanya sebagian kecil keluarga yang memberikan dukungan pada pasien menghadapi operasi (42,7%). Sementara itu, terdapat hubungan signifikan antara kesiapan dengan dukungan keluarga menghadapi bedah saraf dengan neuro anestesi dengan nilai p value < p 0,005. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan keluarga yang mampu menyiapkan pasien neuro anestesi dengan baik akan meningkatkan dukungan keluarga. Studi ini memberikan implikasi secara klinis, bagi perawat mempersiapkan keluarga dengan baik, akan berimplikasi pada dukungan keluarga yang baik.","PeriodicalId":142778,"journal":{"name":"Quality : Jurnal Kesehatan","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130322196","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
HIV dan AIDS, Infeksi Menular Seksual (IMS) dan Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) adalah dampak dari kurangnya pendidikan kesehatan reproduksi. Remaja merupakan kelompok yang paling rentan mengalami ketiga permasalahan diatas, sehingga diperlukan informasi terkait kesehatan reproduksi yang komprehensif dengan metode edukasi yang lebih variatif. Dalam penelitian ini dibentuk suatu program yaitu KADEK SUSI (Kader Remaja Sadar Kesehatan Reproduksi) yang menggabungkan metode peer educator dengan materi GenRe (Generasi Berencana) dalam meningkatkan pengetahuan responden. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian one-group pretest-postest design. Responden diukur tingkat pengetahuannya dengan menggunakan kuesioner, kemudian diberikan intervensi dan diukur kembali tingkat pengetahuannya setelah diberikan intervensi. Intervensi diberikan satu minggu sekali selama empat kali pertemuan dengan waktu 45 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KADEK SUSI meningkatkan pengetahuan responden di PIK-R SMPN 2 Mengwi dengan nilai Pvalue=0,000 yang diperoleh melalui uji Wilcoxon. KADEK SUSI dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam meningkatkan pengetahuan remaja terkait dengan kesehatan reproduksi serta dijadikan sebagai tambahan literatur.
艾滋病毒和艾滋病、性传播感染(IMS)和意外怀孕是缺乏生殖健康教育的结果。青少年是最容易受到这三个问题影响的群体,因此需要与更多样化的教育方法有关的全面的生殖健康信息。这项研究建立了一个名为KADEK SUSI的项目,该项目将教育者的方法与体位材料结合起来,提高受访者的知识。这类研究是一组实验设计的定量研究。受访者用问卷来测量他的知识水平,然后进行干预,并在进行干预后重新测量他的知识水平。在45分钟的四次会议中,每周进行一次干预。研究表明,KADEK SUSI提高了PIK-R SMPN 2上的受访者的知识,他们的成绩是通过Wilcoxon测试获得的价值价值p - r - r - n。KADEK SUSI可以作为一种参考或指导方针来增加青少年关于生殖健康的知识,并将其作为一种文学补充。
{"title":"PENGARUH KADEK SUSI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DI PIK-R SMPN 2 MENGWI, BALI","authors":"N. Astuti, Made Ririn Sri Wulandari, N. Sumawati","doi":"10.36082/qjk.v16i2.312","DOIUrl":"https://doi.org/10.36082/qjk.v16i2.312","url":null,"abstract":"HIV dan AIDS, Infeksi Menular Seksual (IMS) dan Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) adalah dampak dari kurangnya pendidikan kesehatan reproduksi. Remaja merupakan kelompok yang paling rentan mengalami ketiga permasalahan diatas, sehingga diperlukan informasi terkait kesehatan reproduksi yang komprehensif dengan metode edukasi yang lebih variatif. Dalam penelitian ini dibentuk suatu program yaitu KADEK SUSI (Kader Remaja Sadar Kesehatan Reproduksi) yang menggabungkan metode peer educator dengan materi GenRe (Generasi Berencana) dalam meningkatkan pengetahuan responden. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian one-group pretest-postest design. Responden diukur tingkat pengetahuannya dengan menggunakan kuesioner, kemudian diberikan intervensi dan diukur kembali tingkat pengetahuannya setelah diberikan intervensi. Intervensi diberikan satu minggu sekali selama empat kali pertemuan dengan waktu 45 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KADEK SUSI meningkatkan pengetahuan responden di PIK-R SMPN 2 Mengwi dengan nilai Pvalue=0,000 yang diperoleh melalui uji Wilcoxon. KADEK SUSI dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam meningkatkan pengetahuan remaja terkait dengan kesehatan reproduksi serta dijadikan sebagai tambahan literatur.","PeriodicalId":142778,"journal":{"name":"Quality : Jurnal Kesehatan","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130553244","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yusuf Hanafi Lubis, Betty Maretta, Raihan Melisa Lubis, F. Gurning
BPJS Kesehatan diharapkan dapat menyelenggarakan program jaminan sosial kesehatan yang berkualitas dan berkesinam-bungan. Namun, faktanya setiap tahun, defisit BPJS Kesehatan selalu mengalami kenaikan. Tujuan penelitian yaitu agar mengetahui resiko apa yang akan terjadi jika adanya perbedaan iuran dan strata sosial bagi pengguna BPJS kesehatan. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional yang dilakukan pada bulan juni 2022 di Kota Medan. Jumlah responden sebanyak 53 orang dari perwakilan populasi yaitu pengguna BPJS kesehatan dengan rentang umur 15-25 tahun diambil dengan cara non random sampling. Analisis dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat dengan nilai parameter dan ROC. Hasil studi menunjukkan bahwa ada resiko dan hubungan yang signifikan antara variabel dependen dan independen (p<0,05). Analisis lanjutan dilakukan melalui parameter, residu matrix dan lack of fit (RM; 38,993, LAF; 50,000, Parameter; 4,66-11,46, P-Value; 0,000 (<0,05), 95% CI; 0,95-2,38). Hasil AUC didapatkan sebesar 0,316 (p-value; 0,144, 95% CI; 0,083-0,548). Sensitifitas dan spesifisitas didapat sebesar 0,298 dan 0,667 melalui titik potong >1,5. Kesimpulan pada studi ini ialah adanya hubungan antara resiko perbedaan iuran dan strata sosial dengan pengguna BPJS kesehatan. Saran bagi kepala BPJS kesehatan sebaiknya ditiadakan kelas pelayanan kesehatan agar tidak terjadi perbedaan iuran dan strata sosial di masyarakat.
{"title":"MODEL PREDIKSI: PERBEDAAN IURAN DAN STRATA SOSIAL YANG BERISIKO BAGI PENGGUNA BPJS KESEHATAN","authors":"Yusuf Hanafi Lubis, Betty Maretta, Raihan Melisa Lubis, F. Gurning","doi":"10.36082/qjk.v16i2.620","DOIUrl":"https://doi.org/10.36082/qjk.v16i2.620","url":null,"abstract":"BPJS Kesehatan diharapkan dapat menyelenggarakan program jaminan sosial kesehatan yang berkualitas dan berkesinam-bungan. Namun, faktanya setiap tahun, defisit BPJS Kesehatan selalu mengalami kenaikan. Tujuan penelitian yaitu agar mengetahui resiko apa yang akan terjadi jika adanya perbedaan iuran dan strata sosial bagi pengguna BPJS kesehatan. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional yang dilakukan pada bulan juni 2022 di Kota Medan. Jumlah responden sebanyak 53 orang dari perwakilan populasi yaitu pengguna BPJS kesehatan dengan rentang umur 15-25 tahun diambil dengan cara non random sampling. Analisis dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat dengan nilai parameter dan ROC. Hasil studi menunjukkan bahwa ada resiko dan hubungan yang signifikan antara variabel dependen dan independen (p<0,05). Analisis lanjutan dilakukan melalui parameter, residu matrix dan lack of fit (RM; 38,993, LAF; 50,000, Parameter; 4,66-11,46, P-Value; 0,000 (<0,05), 95% CI; 0,95-2,38). Hasil AUC didapatkan sebesar 0,316 (p-value; 0,144, 95% CI; 0,083-0,548). Sensitifitas dan spesifisitas didapat sebesar 0,298 dan 0,667 melalui titik potong >1,5. Kesimpulan pada studi ini ialah adanya hubungan antara resiko perbedaan iuran dan strata sosial dengan pengguna BPJS kesehatan. Saran bagi kepala BPJS kesehatan sebaiknya ditiadakan kelas pelayanan kesehatan agar tidak terjadi perbedaan iuran dan strata sosial di masyarakat.","PeriodicalId":142778,"journal":{"name":"Quality : Jurnal Kesehatan","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130798753","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kekerasan Aktivitas fisik pada lansia dapat meningkatkan kesehatan, mengurangi risiko beberapa penyakit, serta meningkatkan kualitas hidup seseorang. Aktivitas fisik secara teratur dapat mencegah dan mengobati penyakit tidak menular seperti hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis determinan aktivitas fisik pada lansia dengan hipertensi di Aceh Utara. Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini sebanyak 221 lansia dengan hipertensi di Aceh Utara, yang dipilih dengan tehnik simple random sampling. Formulir data demografi, International Physical Activity Questionare (IPAQ) dan kuesioner Stopping Elderly Accidents, Deaths and Injuries (STEADI) digunakan sebagai alat pengumpulan data. Analisa data menggunakan dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan pada variabel jenis kelamin (p =0.04), jumlah keluarga (p = 0,02) risiko jatuh (p = 0,00). Diharapkan Puskesmas dan pihak terkait dapat mempertimbangkan determinan tersebut, dalam merencanakan dan mengimplementasikan intervensi untuk meningkatkan aktivitas fisik, pada lansia dengan hipertensi di Aceh Utara.
{"title":"FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN AKTIVITAS FISIK LANSIA DENGAN HIPERTENSI","authors":"Roslaini Roslaini, Asniar Asniar, Suryane Sulistiana Susanti","doi":"10.36082/qjk.v16i2.612","DOIUrl":"https://doi.org/10.36082/qjk.v16i2.612","url":null,"abstract":"Kekerasan Aktivitas fisik pada lansia dapat meningkatkan kesehatan, mengurangi risiko beberapa penyakit, serta meningkatkan kualitas hidup seseorang. Aktivitas fisik secara teratur dapat mencegah dan mengobati penyakit tidak menular seperti hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis determinan aktivitas fisik pada lansia dengan hipertensi di Aceh Utara. Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini sebanyak 221 lansia dengan hipertensi di Aceh Utara, yang dipilih dengan tehnik simple random sampling. Formulir data demografi, International Physical Activity Questionare (IPAQ) dan kuesioner Stopping Elderly Accidents, Deaths and Injuries (STEADI) digunakan sebagai alat pengumpulan data. Analisa data menggunakan dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan pada variabel jenis kelamin (p =0.04), jumlah keluarga (p = 0,02) risiko jatuh (p = 0,00). Diharapkan Puskesmas dan pihak terkait dapat mempertimbangkan determinan tersebut, dalam merencanakan dan mengimplementasikan intervensi untuk meningkatkan aktivitas fisik, pada lansia dengan hipertensi di Aceh Utara.","PeriodicalId":142778,"journal":{"name":"Quality : Jurnal Kesehatan","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114308738","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}