Pub Date : 2022-01-14DOI: 10.30595/civeng.v3i1.12812
M. Wibowo
Campuran agregat dengan void minimal dalam perkerasan flexible memberikan distribusi beban yang baik kelapisan dibawahnya. Sehingga beban berat dapat di distribusikan dengan baik kelapisan bawahnya yang berkualitas lebih rendah. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh agregat dengan void minimal pada propertis beton. Untuk komparasi propertis antara beton yang menggunakan agregat dengan void minimal terhadap beton tanpa memperhatikan void, dan beton yang menggunakan agregat dengan void maksimal digunakan acuan mix design Department of Environment. Pengaruh agregat dengan void minimal memberikan void beton lebihkecil, meningkatkan kuat tekan beton, dan meningkatkan kuat tarik belah betonnya dengan perbedaan yang tidak signifikan.
{"title":"KAJIAN EXPERIMENTAL PENGARUH VOID AGREGAT TERHADAP PROPERTIES BETON","authors":"M. Wibowo","doi":"10.30595/civeng.v3i1.12812","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/civeng.v3i1.12812","url":null,"abstract":"Campuran agregat dengan void minimal dalam perkerasan flexible memberikan distribusi beban yang baik kelapisan dibawahnya. Sehingga beban berat dapat di distribusikan dengan baik kelapisan bawahnya yang berkualitas lebih rendah. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh agregat dengan void minimal pada propertis beton. Untuk komparasi propertis antara beton yang menggunakan agregat dengan void minimal terhadap beton tanpa memperhatikan void, dan beton yang menggunakan agregat dengan void maksimal digunakan acuan mix design Department of Environment. Pengaruh agregat dengan void minimal memberikan void beton lebihkecil, meningkatkan kuat tekan beton, dan meningkatkan kuat tarik belah betonnya dengan perbedaan yang tidak signifikan. ","PeriodicalId":148093,"journal":{"name":"CIVeng: Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan","volume":"7 5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131782717","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-22DOI: 10.30595/civeng.v2i2.11056
Teguh Marhendi, Imtinan Khoirunissa
Daerah Irigasi Serayu berada di bawah pengelolaan Perwakilan Balai Wilayah Tajum, Balai PSDA Serayu Citanduy Dinas PSDA Propinsi Jawa Tengah. Daerah Irigasi Serayu terletak di Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Daerah irigasi ini memiliki total daerah cakupan pengairan lebih kurang 210 km2 yang terbentang di 3 Kabupaten, yaitu Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap dan sebagian wilayah Kabupaten Kebumen. Pada tahun 2019 lalu, kebutuhan air irigasi serayu direncanakan sudah cukup memenuhi kebutuhan. Namun pada hasilnya masih terdapat kekurangan yang disebabkan karena adanya perbaikan-perbaikan saluran yang membuat faktor kehilangan air menjadi tinggi. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kebutuhan air irigasi di daerah irigasi Serayu di Kecamatan Sumpiuh dengan acuan Pola Tanam tahun 2020. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kebutuhan air irigasi saluran sekunder sumpiuh hasil perhitungan, angka terbesarnya ada pada MT I bulan November periode II yaitu 423,14 lt/dt sedangkan angka terkecilnya di MT III bulan Juni periode 1 yaitu 146,82 lt/dt. Lalu kebutuhan air irigasi saluran sekunder sumpiuh di lapangan, angka terbesarnya ada pada MT I bulan Oktober periode II dan MT III bulan September periode II yaitu 267,00 lt/dt sedangkan angka terkecilnya di MT II bulan April periode 1 yaitu 136,00 lt/dt. Pada kebutuhan air irigasi saluran sekunder selandaka hasil perhitungan, angka terbesarnya ada pada MT I bulan November periode II yaitu 13,66 lt/dt sedangkan angka terkecilnya di MT III bulan Juni periode 1 yaitu 39,36 lt/dt. Lalu kebutuhan air irigasi saluran sekunder sumpiuh di lapangan, angka terbesarnya ada pada MT I bulan Oktober periode II dan MT III bulan September periode II yaitu 25,00 lt/dt sedangkan angka terkecilnya di MT II bulan Maret periode 1 yaitu 8,00 lt/dt.
{"title":"ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI DI DAERAH IRIGASI SERAYU KECAMATAN SUMPIUH KABUPATEN BANYUMAS","authors":"Teguh Marhendi, Imtinan Khoirunissa","doi":"10.30595/civeng.v2i2.11056","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/civeng.v2i2.11056","url":null,"abstract":"Daerah Irigasi Serayu berada di bawah pengelolaan Perwakilan Balai Wilayah Tajum, Balai PSDA Serayu Citanduy Dinas PSDA Propinsi Jawa Tengah. Daerah Irigasi Serayu terletak di Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Daerah irigasi ini memiliki total daerah cakupan pengairan lebih kurang 210 km2 yang terbentang di 3 Kabupaten, yaitu Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap dan sebagian wilayah Kabupaten Kebumen. Pada tahun 2019 lalu, kebutuhan air irigasi serayu direncanakan sudah cukup memenuhi kebutuhan. Namun pada hasilnya masih terdapat kekurangan yang disebabkan karena adanya perbaikan-perbaikan saluran yang membuat faktor kehilangan air menjadi tinggi. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kebutuhan air irigasi di daerah irigasi Serayu di Kecamatan Sumpiuh dengan acuan Pola Tanam tahun 2020. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kebutuhan air irigasi saluran sekunder sumpiuh hasil perhitungan, angka terbesarnya ada pada MT I bulan November periode II yaitu 423,14 lt/dt sedangkan angka terkecilnya di MT III bulan Juni periode 1 yaitu 146,82 lt/dt. Lalu kebutuhan air irigasi saluran sekunder sumpiuh di lapangan, angka terbesarnya ada pada MT I bulan Oktober periode II dan MT III bulan September periode II yaitu 267,00 lt/dt sedangkan angka terkecilnya di MT II bulan April periode 1 yaitu 136,00 lt/dt. Pada kebutuhan air irigasi saluran sekunder selandaka hasil perhitungan, angka terbesarnya ada pada MT I bulan November periode II yaitu 13,66 lt/dt sedangkan angka terkecilnya di MT III bulan Juni periode 1 yaitu 39,36 lt/dt. Lalu kebutuhan air irigasi saluran sekunder sumpiuh di lapangan, angka terbesarnya ada pada MT I bulan Oktober periode II dan MT III bulan September periode II yaitu 25,00 lt/dt sedangkan angka terkecilnya di MT II bulan Maret periode 1 yaitu 8,00 lt/dt.","PeriodicalId":148093,"journal":{"name":"CIVeng: Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126948520","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-22DOI: 10.30595/civeng.v2i2.11058
Amris Azizi, M. A. S. A. Fathoni
Kajian struktur ruang zona berpotensi longsor merupakan kajian terhadap struktur ruang pada wilayah dengan kondisi terrain dan geologi yang sangat peka terhadap gangguan luar, baik bersifat alami maupun karena aktivitas manusia sebagai faktor pemicu gerakan tanah, sehingga berpotensi longsor. Pentingnya kajian struktur ruang adalah sebagai upaya antisipasi kemungkinan terjadinya longsor, dapat mencegah atau memperkecil kemungkinan terjadinya longsor, dan meminimalkan kerugian yang terjadi akibat bencana longsor, baik korban jiwa maupun materi, melalui penataan ruang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan struktur ruang kawasan atau zona berpotensi longsor di Desa Binangun Kecamatan Banyumas. Struktur ruang yang sudah terbentuk apakah ada kesesuaian dengan peraturan tata ruang atau kebijakan tata ruang yang ada. Analisis dilakukan dengan membandingkan kesesuaian data primer dan sekunder dengan peraturan atau kebijakan yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur ruang Desa Binangun terbentuk secara alami. Masyarakat membangun permukiman tanpa mempertimbangkan fungsi lahan. Permukiman dibangun secara sporadis dengan memotong lereng dengan kemiringan yang cukup curam. Kondisi ini menambah tingkat kerawanan terhadap bahaya longsor. Pemanfaatan lahan di Desa Binangun untuk permukiman belum diatur secara tegas dalam RTRW Kabupaten Banyumas. Sistem prasarana yang lain sudah tersedia namun perlu pengembangan, terutama sistem prasarana dan sarana transportasi, sumberdaya air, dan prasarana lainnya.
{"title":"KAJIAN STRUKTUR RUANG PADA ZONA BERPOTENSI LONGSOR DI DESA BINANGUN KECAMATAN BANYUMAS","authors":"Amris Azizi, M. A. S. A. Fathoni","doi":"10.30595/civeng.v2i2.11058","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/civeng.v2i2.11058","url":null,"abstract":"Kajian struktur ruang zona berpotensi longsor merupakan kajian terhadap struktur ruang pada wilayah dengan kondisi terrain dan geologi yang sangat peka terhadap gangguan luar, baik bersifat alami maupun karena aktivitas manusia sebagai faktor pemicu gerakan tanah, sehingga berpotensi longsor. Pentingnya kajian struktur ruang adalah sebagai upaya antisipasi kemungkinan terjadinya longsor, dapat mencegah atau memperkecil kemungkinan terjadinya longsor, dan meminimalkan kerugian yang terjadi akibat bencana longsor, baik korban jiwa maupun materi, melalui penataan ruang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan struktur ruang kawasan atau zona berpotensi longsor di Desa Binangun Kecamatan Banyumas. Struktur ruang yang sudah terbentuk apakah ada kesesuaian dengan peraturan tata ruang atau kebijakan tata ruang yang ada. Analisis dilakukan dengan membandingkan kesesuaian data primer dan sekunder dengan peraturan atau kebijakan yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur ruang Desa Binangun terbentuk secara alami. Masyarakat membangun permukiman tanpa mempertimbangkan fungsi lahan. Permukiman dibangun secara sporadis dengan memotong lereng dengan kemiringan yang cukup curam. Kondisi ini menambah tingkat kerawanan terhadap bahaya longsor. Pemanfaatan lahan di Desa Binangun untuk permukiman belum diatur secara tegas dalam RTRW Kabupaten Banyumas. Sistem prasarana yang lain sudah tersedia namun perlu pengembangan, terutama sistem prasarana dan sarana transportasi, sumberdaya air, dan prasarana lainnya.","PeriodicalId":148093,"journal":{"name":"CIVeng: Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123375519","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-22DOI: 10.30595/civeng.v2i2.11060
Dewi laras Sulastri Ningsih
Dalam mencapai keberhasilan proyek diperlukan manajemen yang baik dari penjadwalan proyek, penyusunan kegiatan dan hubungan antar kerja yang terperinci dan detail. Dengan tujuan untuk membantu evaluasi proyek dan mengetahui percepatan waktu dengan biaya semaksimal mungkin dalam pelaksanaan proyek pembangunan Breakwater Pangandaran. Metode yang dilakukan untuk analisis ini menggunakan metode crashing dengan bantuan program Primavera Planner, untuk mengetahui waktu pekerjaan yang efektif dan biaya yang efisiensi dengan melakukan percepatan. Dari hasil analisis didapatkan waktu normal 118 hari menajdi 106 hari dengan penambahan waktu lembur 4 jam perhari dan biaya awal proyek sebesar Rp. 16.519915.006,00 menjadi Rp. 16.311.347.006,00.Sehingga mengalami penurunan waktu yang efektif sebesar 10,17% dengan efisiensi biaya sebesar Rp. 183.676.000,00 untuk proyek pembangunan breakwater Pangandaran.
{"title":"ANALISIS PERCEPATAN WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE CRASHING PADA PROYEK PEMBANGUNAN BREAKWATER PANGANDARAN","authors":"Dewi laras Sulastri Ningsih","doi":"10.30595/civeng.v2i2.11060","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/civeng.v2i2.11060","url":null,"abstract":"Dalam mencapai keberhasilan proyek diperlukan manajemen yang baik dari penjadwalan proyek, penyusunan kegiatan dan hubungan antar kerja yang terperinci dan detail. Dengan tujuan untuk membantu evaluasi proyek dan mengetahui percepatan waktu dengan biaya semaksimal mungkin dalam pelaksanaan proyek pembangunan Breakwater Pangandaran. Metode yang dilakukan untuk analisis ini menggunakan metode crashing dengan bantuan program Primavera Planner, untuk mengetahui waktu pekerjaan yang efektif dan biaya yang efisiensi dengan melakukan percepatan. Dari hasil analisis didapatkan waktu normal 118 hari menajdi 106 hari dengan penambahan waktu lembur 4 jam perhari dan biaya awal proyek sebesar Rp. 16.519915.006,00 menjadi Rp. 16.311.347.006,00.Sehingga mengalami penurunan waktu yang efektif sebesar 10,17% dengan efisiensi biaya sebesar Rp. 183.676.000,00 untuk proyek pembangunan breakwater Pangandaran.","PeriodicalId":148093,"journal":{"name":"CIVeng: Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125007163","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jalan Jenderal Soedirman Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah mmerupakan jalur utama yang menghubungkan beberapa provinsi, kota dan kabupaten. Jalan tersebut banyak dilalui kendaraan berat maupun kendaraan ringan hal ini dapat menyebabkan kerusakan jalan salah satunya adalah berkurang kemampuan struktur perkerasan jalan dalam menjalankan fungsinya sebanding dengan bertambahnya umur perkerasan dan bertambahnya beban lalu lintas yang di pikul dari kondisi awal apalagi dengan adanya kendaraan dengan beban berlebih terhadap lapisan perkerasan. Hal ini menjadi alasan untuk menganalisis Pengaruh Beban Berlebih Terhadap Umur Rencana Perkerasan Jalan (Studi Kasus Ruas Jalan Jenderal Soedirman Sokaraja). Pada analisis ini akan dilihat sejauh mana pengaruh dari kelebihan beban kendaraan terhadap umur perkerasan jalan dengan menggunakan metode Bina Marga. Angka ekivalen kendaraaan dihitung dan (ESAL) dihitung dalam keadaan normal dan beban berlebih. Persenn umur perkerasan dihitung sehingga dapat ditarik kesimpulan seberapa pengaruh kelebihan muatan kendaraan terhadap umur pererasan jalan. Dalam penelitian ini dapat dilihat dengan asumsi penambahan beban lalu lintas sebesar 5%, 10%, 15% dan dari hasil dapat disimpulkan bahwa terjadi penguranagn umur rencana dengan persentase 0% terjadi diantara tahun ke-9 dan tahun ke-10 dari umur rencana normal 10 tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelebihan beban kendaraan terhadap perkerasan jalan sangat berpengaruh terhadap pengurangan umur perkerasan jalan.
{"title":"PENGARUH BEBAN BERLEBIH TERHADAP UMUR RENCANA PERKERASAN JALAN (STUDI KASUS RUAS JALAN JENDERAL SOEDIRMAN SOKARAJA)","authors":"Iskahar Iskahar, S.SiT. Anjarwati, Livia Oktafiani Rejeki","doi":"10.30595/civeng.v2i2.11059","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/civeng.v2i2.11059","url":null,"abstract":"Jalan Jenderal Soedirman Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah mmerupakan jalur utama yang menghubungkan beberapa provinsi, kota dan kabupaten. Jalan tersebut banyak dilalui kendaraan berat maupun kendaraan ringan hal ini dapat menyebabkan kerusakan jalan salah satunya adalah berkurang kemampuan struktur perkerasan jalan dalam menjalankan fungsinya sebanding dengan bertambahnya umur perkerasan dan bertambahnya beban lalu lintas yang di pikul dari kondisi awal apalagi dengan adanya kendaraan dengan beban berlebih terhadap lapisan perkerasan. Hal ini menjadi alasan untuk menganalisis Pengaruh Beban Berlebih Terhadap Umur Rencana Perkerasan Jalan (Studi Kasus Ruas Jalan Jenderal Soedirman Sokaraja). Pada analisis ini akan dilihat sejauh mana pengaruh dari kelebihan beban kendaraan terhadap umur perkerasan jalan dengan menggunakan metode Bina Marga. Angka ekivalen kendaraaan dihitung dan (ESAL) dihitung dalam keadaan normal dan beban berlebih. Persenn umur perkerasan dihitung sehingga dapat ditarik kesimpulan seberapa pengaruh kelebihan muatan kendaraan terhadap umur pererasan jalan. Dalam penelitian ini dapat dilihat dengan asumsi penambahan beban lalu lintas sebesar 5%, 10%, 15% dan dari hasil dapat disimpulkan bahwa terjadi penguranagn umur rencana dengan persentase 0% terjadi diantara tahun ke-9 dan tahun ke-10 dari umur rencana normal 10 tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelebihan beban kendaraan terhadap perkerasan jalan sangat berpengaruh terhadap pengurangan umur perkerasan jalan.","PeriodicalId":148093,"journal":{"name":"CIVeng: Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126747431","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-22DOI: 10.30595/civeng.v2i2.11057
Rizqa Zain, Amris Azizi, M. A. S. A. Fathoni
Pondasi merupakan bagian penting dari suatu bangunan sipil, pondasi sebagai dasar penahan beban terdasar dari suatu konstruksi. Pondasi bertugas meletakkan bangunan dan meneruskan beban bangunan atas ke dasar tanah yang cukup kuat mendukungnya. Tujuan dari penelitian ini untuk menghitung daya dukung dan penurunan tiang bor, dimana kapasitas daya dukung pondasi dihitung berdasarkan data SPT dengan menggunakan 2 Metode yaitu Metode Meyerhoff dan Metode Reese & Wright. Dari hasil Analisa dan perhitungan daya dukung tiang kedalaman 18 m, diameter d1 = 0,4m dan diameter d2 = 0,6m. Berdasarkan Metode Meyerhoff, daya dukung tiang tunggal (Qull) sebesar Qu1 = 902,674 ton dan Qu2 = 466,6 ton, sedangkan menggunakan Metode Reese & Wright daya dukung tiang tunggal (Qull) sebesar Qu1 = 474,884 ton dan Qu2 = 296,107 ton. Dari analisa data Shop Drawing dan As Built Drawing dan perhitungan ulang beban aksial menggunakan Etabs 19, cek aman beban aksial yang di pikul oleh bore pile dengan Metode Meyerhoff maupun Metode Reese & Wright setelah dilakukan perbandingan dengan daya dukung izin tiap kelompok, seluruh pondasi tiang bor mampu menahan beban yang bekerja diatasnya, sehingga pondasi dikategorikan aman (Qall > Pp). Perbandingan daya dukung ijin tiang sebesar 1:0,639. Penurunan pondasi yang terjadi pada setiap tiang dikatagorikan aman karena penurunan tidak lebih besar dari penurunan maksimum yang diizinkan.
{"title":"ANALISIS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG K UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO","authors":"Rizqa Zain, Amris Azizi, M. A. S. A. Fathoni","doi":"10.30595/civeng.v2i2.11057","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/civeng.v2i2.11057","url":null,"abstract":"Pondasi merupakan bagian penting dari suatu bangunan sipil, pondasi sebagai dasar penahan beban terdasar dari suatu konstruksi. Pondasi bertugas meletakkan bangunan dan meneruskan beban bangunan atas ke dasar tanah yang cukup kuat mendukungnya. Tujuan dari penelitian ini untuk menghitung daya dukung dan penurunan tiang bor, dimana kapasitas daya dukung pondasi dihitung berdasarkan data SPT dengan menggunakan 2 Metode yaitu Metode Meyerhoff dan Metode Reese & Wright. Dari hasil Analisa dan perhitungan daya dukung tiang kedalaman 18 m, diameter d1 = 0,4m dan diameter d2 = 0,6m. Berdasarkan Metode Meyerhoff, daya dukung tiang tunggal (Qull) sebesar Qu1 = 902,674 ton dan Qu2 = 466,6 ton, sedangkan menggunakan Metode Reese & Wright daya dukung tiang tunggal (Qull) sebesar Qu1 = 474,884 ton dan Qu2 = 296,107 ton. Dari analisa data Shop Drawing dan As Built Drawing dan perhitungan ulang beban aksial menggunakan Etabs 19, cek aman beban aksial yang di pikul oleh bore pile dengan Metode Meyerhoff maupun Metode Reese & Wright setelah dilakukan perbandingan dengan daya dukung izin tiap kelompok, seluruh pondasi tiang bor mampu menahan beban yang bekerja diatasnya, sehingga pondasi dikategorikan aman (Qall > Pp). Perbandingan daya dukung ijin tiang sebesar 1:0,639. Penurunan pondasi yang terjadi pada setiap tiang dikatagorikan aman karena penurunan tidak lebih besar dari penurunan maksimum yang diizinkan.","PeriodicalId":148093,"journal":{"name":"CIVeng: Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131837170","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini di latar belakangi oleh adanya permasalahan apakah pelaksanaan K3 pada proyek Pembangunan Gedung K Universitas Muhammadiyah Purokerto sudah terlaksana sesuai dengan SOP perusahaan. PT Krakatau Indah selaku pelaksana proyek berkomitmen melindungi pekerjanya dari kecelakaan kerja dengan berpedoman pada SOP K3 perusahaan, tujuannya untuk mengetahui apakah pelaksanaan K3 sudah terlaksana sesuai dengan SOP perusahaan. Pelaksanaan K3 wajib dipatuhi dan dilaksanakan oleh pekerja demi mencegah kecelakaan kerja. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan alat ukur kuesioner dengan jumlah responden 48 pekerja finishing (pemasangan kusen ACP, pengecatan, dan curtain wall). Pengolahan data hasil kuisioner menggunakan program IBM SPSS Statistics 26 dan Microsoft Excel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan K3 pada proyek Pembangunan Gedung K Universitas Muhammadiyah Purwokerto sudah dilaksanakan sesuai dengan SOP perusahaan (86,28%). Hasil tersebut didukung oleh beberapa faktor yaitu top management (85%), peraturan dan prosedur K3 (83,19%), komunikasi pekerja (87,81%), kopetensi pekerja (86,81%), lingkungan kerja (87,08%), kesehatan kerja (88,54%), dan kinerja pekerja (85,52%).
{"title":"ANALISIS PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG K UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO","authors":"Reszzah Maretnowati, Amris Azizi, S.SiT. Anjarwati","doi":"10.30595/CIVENG.V1I2.9298","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/CIVENG.V1I2.9298","url":null,"abstract":"Penelitian ini di latar belakangi oleh adanya permasalahan apakah pelaksanaan K3 pada proyek Pembangunan Gedung K Universitas Muhammadiyah Purokerto sudah terlaksana sesuai dengan SOP perusahaan. PT Krakatau Indah selaku pelaksana proyek berkomitmen melindungi pekerjanya dari kecelakaan kerja dengan berpedoman pada SOP K3 perusahaan, tujuannya untuk mengetahui apakah pelaksanaan K3 sudah terlaksana sesuai dengan SOP perusahaan. Pelaksanaan K3 wajib dipatuhi dan dilaksanakan oleh pekerja demi mencegah kecelakaan kerja. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan alat ukur kuesioner dengan jumlah responden 48 pekerja finishing (pemasangan kusen ACP, pengecatan, dan curtain wall). Pengolahan data hasil kuisioner menggunakan program IBM SPSS Statistics 26 dan Microsoft Excel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan K3 pada proyek Pembangunan Gedung K Universitas Muhammadiyah Purwokerto sudah dilaksanakan sesuai dengan SOP perusahaan (86,28%). Hasil tersebut didukung oleh beberapa faktor yaitu top management (85%), peraturan dan prosedur K3 (83,19%), komunikasi pekerja (87,81%), kopetensi pekerja (86,81%), lingkungan kerja (87,08%), kesehatan kerja (88,54%), dan kinerja pekerja (85,52%).","PeriodicalId":148093,"journal":{"name":"CIVeng: Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan","volume":"115 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117185518","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-23DOI: 10.30595/CIVENG.V1I2.9297
Teguh Marhendi, Dani Suryana
Waduk Mrica merupakan salah satu waduk di Indonesia yang terus mengalami problematik terkait peningkatan sedimentasi. Sampai dengan tahun 2017, total sedimen yang masuk ke waduk telah mencapai 114 juta m3. Angka ini di satu sisi sudah mencapai kapasitas dead storage dari waduk tersebut dan dianggap telah mengganggu kinerja operasional waduk. Berbagai upaya terus dilakukan oleh manajemen waduk utnuk mengurangi peningkatan sedimentasi. Upaya yang sering dilakukan adalah dengan melakukan flushing untuk membuang sedimen yang masuk dan mengurangi rsiko terhadap operasional PLTMH di waduk tersebut. Paper ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh upaya flushing di waduk Mrica terhadap resiko pengurangan volume air terbuang dibandingkan dengan volume sedimen yang terbuang. Metode yang diterapkan dalam analisis ini menggunakan analisis statistika untu melihat hubungan dalam upaya pengurangan sedimen dan volume air yang terbuang dalam kurun waktu tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah volume air yang terbuang jauh lebih besar dibandingkan volume sedimen yang ikut terbuang pada saat pelaksanaan flushing. Total volume sedimen yang terbuang kurun waktu 2009-2018 dan prediksi tahun 2018-2028 hanya mencapai 29,986 juta m3, sedangkan volume air yang ikut terbuang di kurun waktu tersebut mencapai 971,817 juta m3
{"title":"PENGARUH PELAKSANAAN FLUSHING TERHADAP PENGURANGAN VOLUME AIR DAN SEDIMEN DI WADUK MRICA","authors":"Teguh Marhendi, Dani Suryana","doi":"10.30595/CIVENG.V1I2.9297","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/CIVENG.V1I2.9297","url":null,"abstract":"Waduk Mrica merupakan salah satu waduk di Indonesia yang terus mengalami problematik terkait peningkatan sedimentasi. Sampai dengan tahun 2017, total sedimen yang masuk ke waduk telah mencapai 114 juta m3. Angka ini di satu sisi sudah mencapai kapasitas dead storage dari waduk tersebut dan dianggap telah mengganggu kinerja operasional waduk. Berbagai upaya terus dilakukan oleh manajemen waduk utnuk mengurangi peningkatan sedimentasi. Upaya yang sering dilakukan adalah dengan melakukan flushing untuk membuang sedimen yang masuk dan mengurangi rsiko terhadap operasional PLTMH di waduk tersebut. Paper ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh upaya flushing di waduk Mrica terhadap resiko pengurangan volume air terbuang dibandingkan dengan volume sedimen yang terbuang. Metode yang diterapkan dalam analisis ini menggunakan analisis statistika untu melihat hubungan dalam upaya pengurangan sedimen dan volume air yang terbuang dalam kurun waktu tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah volume air yang terbuang jauh lebih besar dibandingkan volume sedimen yang ikut terbuang pada saat pelaksanaan flushing. Total volume sedimen yang terbuang kurun waktu 2009-2018 dan prediksi tahun 2018-2028 hanya mencapai 29,986 juta m3, sedangkan volume air yang ikut terbuang di kurun waktu tersebut mencapai 971,817 juta m3","PeriodicalId":148093,"journal":{"name":"CIVeng: Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131471078","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-23DOI: 10.30595/CIVENG.V1I2.9300
Iskahar Iskahar, S.SiT. Anjarwati, Khalifah Noor Aziz
Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalulintas. Volume lalulintas yang dapat ditampung oleh jaringan jalan ditentukan dengan kapasitas simpang pada jaringan jalan tersebut. Simpang yang dianalisa pada penelitian ini adalah simpang tak bersinyal tiga lengan JL. Raya PasarPtikraja. Padapersimpangan tersebut sering terjadi kemacetan dan kecelakaanlalulintas.Data yang peneliti peroleh didapat dari data skripsi dari tahun sebelumnya. Data tersebut peneliti analisis dengan menggunakan MKJI 1997, didapatkanhasil volume kendaraan pada tahun 2019 sebesar 5400 Kend/jam dan DS = 1,49 ≥ 0,75 (Jenuh). Sehingga membuat beberapa penanganan berupa skenario I, II, III. Dari beberapa skenario yang dilakukan, terpilih skenario III yaitu dengan perubahan teknis simpang tak bersinyal menjadi simpang bersinyal menggunakan 3 fase diperoleh nilai DS = 0,52 ≤ 0,75 (tidak jenuh), yaitu kondisi dimana suatu simpang tidak mengalami kemacetan/keramian
{"title":"ANALISIS DERAJAT KEJENUHAN SIMPANG TIGA LENGAN JALAN RAYA PASAR PATIKRAJA","authors":"Iskahar Iskahar, S.SiT. Anjarwati, Khalifah Noor Aziz","doi":"10.30595/CIVENG.V1I2.9300","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/CIVENG.V1I2.9300","url":null,"abstract":"Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalulintas. Volume lalulintas yang dapat ditampung oleh jaringan jalan ditentukan dengan kapasitas simpang pada jaringan jalan tersebut. Simpang yang dianalisa pada penelitian ini adalah simpang tak bersinyal tiga lengan JL. Raya PasarPtikraja. Padapersimpangan tersebut sering terjadi kemacetan dan kecelakaanlalulintas.Data yang peneliti peroleh didapat dari data skripsi dari tahun sebelumnya. Data tersebut peneliti analisis dengan menggunakan MKJI 1997, didapatkanhasil volume kendaraan pada tahun 2019 sebesar 5400 Kend/jam dan DS = 1,49 ≥ 0,75 (Jenuh). Sehingga membuat beberapa penanganan berupa skenario I, II, III. Dari beberapa skenario yang dilakukan, terpilih skenario III yaitu dengan perubahan teknis simpang tak bersinyal menjadi simpang bersinyal menggunakan 3 fase diperoleh nilai DS = 0,52 ≤ 0,75 (tidak jenuh), yaitu kondisi dimana suatu simpang tidak mengalami kemacetan/keramian","PeriodicalId":148093,"journal":{"name":"CIVeng: Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124776634","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-23DOI: 10.30595/CIVENG.V1I2.9299
Damasya Haptakirana Sukmaningtyas, Amris Azizi, M. A. S. A. Fathoni
Berbagai penelitian dan percobaan dibidang beton dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas beton, teknologi bahan dan teknik-teknik pelaksanaan yang diperoleh dari hasil penelitian dan percobaan tersebut dimaksudkan untuk menjawab tuntutan yang semakin tinggi terhadap pemakaian beton serta mengatasi kendala-kendala yang sering terjadi pada pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Salah satu cara untuk meningkatkan kekuatan beton adalah meningkatkan pemadatannya, yaitu meminimumkan pori atau rongga yang terbentuk di dalam beton. Penggunaan bahan tambah (admixture) dapat membantu memecahkan permasalahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kuat tekan beton dengan variasi penambahan Master Glenium Ace 8111 dan mengetahui jumlah optimum bahan tambah Master Glenium 8111 agar mencapai kuat tekan maksimum beton pada umur 7 hari. Komposisi campuran superplasticizer yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0%, 0.1%, 0.2%, 0.3% dari berat semen untuk semua variasi Benda uji yang digunakan adalah berbentuk silinder, mutu beton yang direncanakan 45 MPa yang diuji pada umur 28 hari dengan terlebih dahulu dilakukan perawatan sebelum pengujian. Penelitian ini menguji beton dengan benda uji selinder untuk uji tekan ( diameter 150 mm dan tinggi 300 mm ) sebanyak 36 sampel dan terdiri dari 4 variasi dan masing-masing variasi sebanyak 3 sampel. Dari penelitian diperoleh bahwa kuat tekan beton yang tertinggi terdapat pada campuran beton zat additive 0,3% yaitu sebesar 29,09 MPa dan kuat tekan beton yang terendah terdapat pada campuran beton 0% yaitu sebesar 20,13 MPa. Bahwa penambahan zat additive mempunyai kuat tekan lebih tinggi dibandingkan dengan beton variasi campuran zat additive lainnya. Adukan dengan tingkat kelecakan tinggi mempunyai resiko yang besar terhadap terjadinya bleeding, hal ini terjadi pada semua sampel beton
{"title":"ANALISIS KUAT TEKAN BETON FAST TRACK DENGAN BAHAN TAMBAH MASTER GLENIUM ACE 8111","authors":"Damasya Haptakirana Sukmaningtyas, Amris Azizi, M. A. S. A. Fathoni","doi":"10.30595/CIVENG.V1I2.9299","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/CIVENG.V1I2.9299","url":null,"abstract":"Berbagai penelitian dan percobaan dibidang beton dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas beton, teknologi bahan dan teknik-teknik pelaksanaan yang diperoleh dari hasil penelitian dan percobaan tersebut dimaksudkan untuk menjawab tuntutan yang semakin tinggi terhadap pemakaian beton serta mengatasi kendala-kendala yang sering terjadi pada pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Salah satu cara untuk meningkatkan kekuatan beton adalah meningkatkan pemadatannya, yaitu meminimumkan pori atau rongga yang terbentuk di dalam beton. Penggunaan bahan tambah (admixture) dapat membantu memecahkan permasalahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kuat tekan beton dengan variasi penambahan Master Glenium Ace 8111 dan mengetahui jumlah optimum bahan tambah Master Glenium 8111 agar mencapai kuat tekan maksimum beton pada umur 7 hari. Komposisi campuran superplasticizer yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0%, 0.1%, 0.2%, 0.3% dari berat semen untuk semua variasi Benda uji yang digunakan adalah berbentuk silinder, mutu beton yang direncanakan 45 MPa yang diuji pada umur 28 hari dengan terlebih dahulu dilakukan perawatan sebelum pengujian. Penelitian ini menguji beton dengan benda uji selinder untuk uji tekan ( diameter 150 mm dan tinggi 300 mm ) sebanyak 36 sampel dan terdiri dari 4 variasi dan masing-masing variasi sebanyak 3 sampel. Dari penelitian diperoleh bahwa kuat tekan beton yang tertinggi terdapat pada campuran beton zat additive 0,3% yaitu sebesar 29,09 MPa dan kuat tekan beton yang terendah terdapat pada campuran beton 0% yaitu sebesar 20,13 MPa. Bahwa penambahan zat additive mempunyai kuat tekan lebih tinggi dibandingkan dengan beton variasi campuran zat additive lainnya. Adukan dengan tingkat kelecakan tinggi mempunyai resiko yang besar terhadap terjadinya bleeding, hal ini terjadi pada semua sampel beton","PeriodicalId":148093,"journal":{"name":"CIVeng: Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126785936","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}