首页 > 最新文献

QONUN: Jurnal Hukum Islam dan Perundang-undangan最新文献

英文 中文
Pengenaan Pajak Berulang Pada Pengguna Jasa layanan Restoran Sebagai Celah Korupsi Hasil Pajak 对餐馆服务的用户反复征税是税务腐败的漏洞
Pub Date : 2022-06-30 DOI: 10.21093/qj.v6i1.4726
Gencar anjur Prayoga
Pemungutan pajak berulang adalah suatu prses pengenaan pajak yang pembayarannya dilakukan lebih dari satu kali oleh pihak yang sama dengan kapasitas waktu yang berbeda. Proses ini lebih sering terjadi pada instansi-insyansi jasa layanan, terlebih Restoran yang pada umumnya dalam pertanggung jawaban kegiatan yang dimasukkan dalam Dokumen Pelaksanaan. Dalam pelaksanaanya, proses ini ternyata terdapat indikasi menjadi pintu masuk bagi praktek korupsi hasil pakjak karena adanya salah sasaran pengenaan pajak. Isu hukum ini dikaji dengan metode Yuridis Normatif pendekatan dengan menggunakan perundang-undangan dan konseptual, serta menggandeng kajian pemungutan dan penagihan konsep pajak dan pajak Restoran.
反复征税是同一个人对不同时间容量进行了不止一次的税收减税。这一过程更多的是在服务发票上,特别是在执行文件中通常负责活动的餐厅。在整个过程中,有迹象表明,由于税收减免,该过程有可能导致腐败行为。该法律问题采用法例和概念法,以及对税收和餐厅税概念的调查和审查审查。
{"title":"Pengenaan Pajak Berulang Pada Pengguna Jasa layanan Restoran Sebagai Celah Korupsi Hasil Pajak","authors":"Gencar anjur Prayoga","doi":"10.21093/qj.v6i1.4726","DOIUrl":"https://doi.org/10.21093/qj.v6i1.4726","url":null,"abstract":"Pemungutan pajak berulang adalah suatu prses pengenaan pajak yang pembayarannya dilakukan lebih dari satu kali oleh pihak yang sama dengan kapasitas waktu yang berbeda. Proses ini lebih sering terjadi pada instansi-insyansi jasa layanan, terlebih Restoran yang pada umumnya dalam pertanggung jawaban kegiatan yang dimasukkan dalam Dokumen Pelaksanaan. Dalam pelaksanaanya, proses ini ternyata terdapat indikasi menjadi pintu masuk bagi praktek korupsi hasil pakjak karena adanya salah sasaran pengenaan pajak. Isu hukum ini dikaji dengan metode Yuridis Normatif pendekatan dengan menggunakan perundang-undangan dan konseptual, serta menggandeng kajian pemungutan dan penagihan konsep pajak dan pajak Restoran.","PeriodicalId":150635,"journal":{"name":"QONUN: Jurnal Hukum Islam dan Perundang-undangan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125280564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Warung Makan Tanpa Label Harga Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Studi Kasus Kelurahan Sungai Keledang) 1999年《消费者保护个案研究》
Pub Date : 2022-06-29 DOI: 10.21093/qj.v6i1.4188
Nurviranti Dewi Idris, Akhmad Haries, M. Ahyar
Penelitian ini membahas tentang warung makan tanpa label harga dalam perspektif undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen (studi kasus kelurahan sungai keledang). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesadaran pemilik warung makan terhadap pencantuman label harga dalam menjalankan usaha milik penjual. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif, dengan menggunakan pendekatan empiris. Subjek dalam penelitian ini adalah pemilik warung makan di kelurahan sungai keledang dan konsumen. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan, memaparkan dan menganalisa hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Hasil dari penelitian warung makan tanpa label harga dalam perspektif undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen (studi kasus kelurahan sungai keledang) terdapat 6 pemilik warung makan dan 6 konsumen yang diperoleh bahwa di Kelurahan Sungai Keledang masih ada yang tidak mencantumkan label harga pada warung makan yang sebagai penyampai informasi seputar makanan yang disajikan oleh pemilik warung makan agar konsumen tidak dirugikan. Dikarenakan ada beberapa faktor yang menyebabkan pemilik warung makan tidak mencantumkan label harga, diantaranya : harga dan bahan baku yang tidak sama; jumlah dan timbangan yang berbeda; menu yang tidak banyak; dan sudah menjadi kebiasaan. Tidak mencantumkan label harga bertentangan dengan Pasal 4 huruf c dan Pasal 7 huruf b karena merupakan kewajiban bagi pemilik warung makan untuk mencantumkan label harga sebagai informasi pada warung makan agar tidak ada konsumen yang dirugikan.
该研究从1999年第8号消费者保护(案例分析)的角度来看,是关于无价格食品店的。本研究的目的是了解食品摊主对经营卖方企业的价格标签的意识。本研究采用实证方法进行定性研究。本研究的受试者是粪便河和消费者区的餐馆老板。数据收集技术包括观察、采访和记录。数据分析技术是通过描述、描述和分析所做研究的结果来进行的。小吃摊研究的结果中标价8号法案1999年关于保护消费者的视角(kelurahan keledang河)的案例有6餐馆店主和消费者获得的,区河keledang仍然存在的小吃摊会省略了标价作为信息传播的饭菜由各地餐馆老板,以免消费者受到伤害。因为有几个因素导致食品摊主忽略了价格标签,其中包括:价格和原料不平等;不同数量和度量;菜单不多;这已经成为一种习惯。将价格标签与第4条c和第7条b分开,因为食品摊主有责任将价格标签列为信息,以免对消费者造成伤害。
{"title":"Warung Makan Tanpa Label Harga Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Studi Kasus Kelurahan Sungai Keledang)","authors":"Nurviranti Dewi Idris, Akhmad Haries, M. Ahyar","doi":"10.21093/qj.v6i1.4188","DOIUrl":"https://doi.org/10.21093/qj.v6i1.4188","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas tentang warung makan tanpa label harga dalam perspektif undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen (studi kasus kelurahan sungai keledang). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesadaran pemilik warung makan terhadap pencantuman label harga dalam menjalankan usaha milik penjual. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif, dengan menggunakan pendekatan empiris. Subjek dalam penelitian ini adalah pemilik warung makan di kelurahan sungai keledang dan konsumen. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan, memaparkan dan menganalisa hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Hasil dari penelitian warung makan tanpa label harga dalam perspektif undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen (studi kasus kelurahan sungai keledang) \u0000terdapat 6 pemilik warung makan dan 6 konsumen yang diperoleh bahwa di Kelurahan Sungai Keledang masih ada yang tidak mencantumkan label harga pada warung makan yang sebagai penyampai informasi seputar makanan yang disajikan oleh pemilik warung makan agar konsumen tidak dirugikan. Dikarenakan ada beberapa faktor yang menyebabkan pemilik warung makan tidak mencantumkan label harga, diantaranya : harga dan bahan baku yang tidak sama; jumlah dan timbangan yang berbeda; menu yang tidak banyak; dan sudah menjadi kebiasaan. Tidak mencantumkan label harga bertentangan dengan Pasal 4 huruf c dan Pasal 7 huruf b karena merupakan kewajiban bagi pemilik warung makan untuk mencantumkan label harga sebagai informasi pada warung makan agar tidak ada konsumen yang dirugikan.","PeriodicalId":150635,"journal":{"name":"QONUN: Jurnal Hukum Islam dan Perundang-undangan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131361304","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Maqashid Sharia Concerning Sexual Violence Against Wife In Law Number 23 Year 2004 Maqashid Sharia关于2004年第23号法律对妻子的性暴力
Pub Date : 2022-06-29 DOI: 10.21093/qj.v6i1.4390
Sayidah Khoirun Nisa, R. Ruslandi
This paper departs from the internal concept, namely the contract in marriage to form a man and a woman into a new family based on consensual relationships so that the purpose of marriage is to make them both Sakinah, mawaddah, warahmah. There are rights and obligations after the contract process including rights and obligations in fulfilling sexual needs between husband and wife, but in fact in the name of religion becomes the only basis if there is coercion from one of the parties who commits sexual coercion of a husband against his wife, which should be in a husband and wife relationship in a good way (ma'ruf) and cause mutual affection between the two. Based on the facts (reality) of the incident, the author discusses how Maqashid Syar'iah from acts of sexual violence against wives in Law Number 23 of 2004 concerning the Elimination of Domestic Violence. By using normative juridical methods, in this case researching about sexual violence against wives according to Fiqh Munakahat and its relationship with Law Number 23 of 2004 concerning the Elimination of Domestic Violence (PKDRT). The results of the study explain that to achieve and maintain 5 (five) main principles in Islam, namely maintaining religion (hifdz al-din), soul (hifdz al-nafs), reason (hifdz al-'qal), offspring (hifdz al-Nasl), and property (hifdz al-mal wa al-'irdh) then the victim must be protected and given justice, so that sexual violence does not happen again to a wife. Keywords: Maqashid Syari’ah; Violence; Sexual Violence.
本文脱离了内在概念,即婚姻中的契约,即在双方同意的基础上,将一男一女组成一个新的家庭,使婚姻的目的是使他们都是Sakinah, mawaddah, warahmah。在契约程序之后,夫妻之间存在权利和义务,包括满足夫妻之间的性需求的权利和义务,但实际上,如果一方对妻子实施性胁迫,以宗教的名义进行胁迫,就成为唯一的依据,这应该是夫妻关系中良好的方式(ma'ruf),并引起双方之间的相互感情。根据事件的事实(现实),作者讨论了Maqashid Syar'iah如何在2004年关于消除家庭暴力的第23号法律中对妻子实施性暴力行为。通过使用规范的司法方法,在本案例中根据Fiqh Munakahat及其与2004年关于消除家庭暴力的第23号法律(PKDRT)研究对妻子的性暴力行为。研究结果解释说,为了实现和维护伊斯兰教的5(5)个主要原则,即维护宗教(hifdz al-din)、灵魂(hifdz al-nafs)、理性(hifdz al-'qal)、后代(hifdz al- nasl)和财产(hifdz al-mal wa al-'irdh),那么受害者必须得到保护并给予正义,这样妻子的性暴力就不会再次发生。关键词:麦加希德;暴力;性暴力。
{"title":"Maqashid Sharia Concerning Sexual Violence Against Wife In Law Number 23 Year 2004","authors":"Sayidah Khoirun Nisa, R. Ruslandi","doi":"10.21093/qj.v6i1.4390","DOIUrl":"https://doi.org/10.21093/qj.v6i1.4390","url":null,"abstract":"This paper departs from the internal concept, namely the contract in marriage to form a man and a woman into a new family based on consensual relationships so that the purpose of marriage is to make them both Sakinah, mawaddah, warahmah. There are rights and obligations after the contract process including rights and obligations in fulfilling sexual needs between husband and wife, but in fact in the name of religion becomes the only basis if there is coercion from one of the parties who commits sexual coercion of a husband against his wife, which should be in a husband and wife relationship in a good way (ma'ruf) and cause mutual affection between the two. Based on the facts (reality) of the incident, the author discusses how Maqashid Syar'iah from acts of sexual violence against wives in Law Number 23 of 2004 concerning the Elimination of Domestic Violence. By using normative juridical methods, in this case researching about sexual violence against wives according to Fiqh Munakahat and its relationship with Law Number 23 of 2004 concerning the Elimination of Domestic Violence (PKDRT). The results of the study explain that to achieve and maintain 5 (five) main principles in Islam, namely maintaining religion (hifdz al-din), soul (hifdz al-nafs), reason (hifdz al-'qal), offspring (hifdz al-Nasl), and property (hifdz al-mal wa al-'irdh) then the victim must be protected and given justice, so that sexual violence does not happen again to a wife. \u0000Keywords: Maqashid Syari’ah; Violence; Sexual Violence.","PeriodicalId":150635,"journal":{"name":"QONUN: Jurnal Hukum Islam dan Perundang-undangan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134033269","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Persepsi Pemilik Toko Jamu Terhadap Kewajiban Sertifikat Halal Pada Jamu Yang Belum Bersertifikat halal di Kecamatan Samarinda Seberang 在萨玛林达街对面,草药店主对合法证书义务的看法
Pub Date : 2022-06-29 DOI: 10.21093/qj.v6i1.4192
Muhammad Anshar, Akhmad Haries, Sulthon Fathoni
Penelitian ini membahas tentang persepsi pemilik toko jamu terhadap kewajiban sertifikat halal pada jamu yang belum bersertifikat halal di kecamatan . Dan teknik analisis data dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan, memaparkan dan menganalisis hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Hasil dari penelitian Persepsi pemilik toko jamu terhadap kewajiban sertifikat halal pada jamu yang belum bersertifikat halal di Kecamatan Samarinda Seberang adalah 7 pemilik toko jamu dan dapat dilihat dari 2 persepsi sebagai berikut: 1. Persepsi positif, terdapat 3 pemilik toko jamu di kecamatan Samarinda Seberang setuju, karena peraturan sertifikat halal untuk kebaikan masyarakat dan jamu yang sudah bersertifikat halal sudah dipastikan sebagai bentuk perantara untuk menyembuhkan sehingga umat Islam merasa aman ketika mengonsumsi jamu yang sudah halal. 2. Persepsi negatif, terdapat 4 pemilik toko jamu di kecamatan Samarinda Seberang tidak setuju dikarenakan kewajiban sertifikat halal pada jamu yang belum bersertifikat halal di Kecamatan Samarinda Seberang menyebabkan tidak tersedianya produk jamu yang dibutuhkan oleh konsumen yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan konsumen,, kemudian banyak pemilik toko jamu tidak mengetahui terkait Peraturan No. 39 Tahun 2021 Pasal 141. Pandangan Islam terkait sesuatu yang haram akan berubah menjadi halal ketika dalam keadaan mendesak termasuk jamu yang harus bersertifikat halal. Sedangkan saran pemilik toko jamu diharapkan untuk melaksakan kewajiabannya terkait dengan sertifikat halal pada jamu sebagimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal sebagi bentuk upaya untuk memenuhi hak konsumen atas informasi secara benar, jelas dan jujur, sedangkan untuk konsumen dapat lebih berperan aktif dalam meningkatkan minat baca atau dalam memperoleh informasi terhadap sertifikat halal. Kata Kunci : Persepsi, Pemilik Toko Jamu, Kewajiban Sertifikat Halal, Jamu.
这项研究讨论了草药店主对未经认证的草药的清真证书义务的看法。数据分析技术是通过描述、描述和分析所做研究的结果来进行的。萨马林达街对面的草药店主对清真食品证书义务的看法研究的结果是7位草药店主,可以从2种看法看出:1。从积极的角度来看,萨马林达街对面的三家草药店老板都同意,因为清真证书的规定对公众有利,经过认证的清真草药已经成为一种治疗媒介,穆斯林在食用清真草药时感到安全。2. 消极的看法,街道上有4店主草药萨马林达对面不同意是因为义务未清真认证的清真认证的草药在街道对面萨导致不供应所需的草药产品的消费者可以威胁我国消费者的健康和安全,然后很多店主草药不知道相关规则39 2021年第141号。伊斯兰教对任何不洁的看法,当涉及到必须证明其合法的草药时,就会变成清真。建议店主草药则有望melaksakan kewajiabannya与证书清真草药好的安排在2021年第39号政府条例关于保证清真产品领域安排的形式是为了满足消费者的权利信息正确地解释说,老实说,至于消费者可以更积极参与提高阅读或中获得对清真认证的信息。关键词:感知,草药店老板,清真证书义务,草药。
{"title":"Persepsi Pemilik Toko Jamu Terhadap Kewajiban Sertifikat Halal Pada Jamu Yang Belum Bersertifikat halal di Kecamatan Samarinda Seberang","authors":"Muhammad Anshar, Akhmad Haries, Sulthon Fathoni","doi":"10.21093/qj.v6i1.4192","DOIUrl":"https://doi.org/10.21093/qj.v6i1.4192","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas tentang persepsi pemilik toko jamu terhadap kewajiban sertifikat halal pada jamu yang belum bersertifikat halal di kecamatan . Dan teknik analisis data dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan, memaparkan dan menganalisis hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Hasil dari penelitian Persepsi pemilik toko jamu terhadap kewajiban sertifikat halal pada jamu yang belum bersertifikat halal di Kecamatan Samarinda Seberang adalah 7 pemilik toko jamu dan dapat dilihat dari 2 persepsi sebagai berikut: 1. Persepsi positif, terdapat 3 pemilik toko jamu di kecamatan Samarinda Seberang setuju, karena peraturan sertifikat halal untuk kebaikan masyarakat dan jamu yang sudah bersertifikat halal sudah dipastikan sebagai bentuk perantara untuk menyembuhkan sehingga umat Islam merasa aman ketika mengonsumsi jamu yang sudah halal. 2. Persepsi negatif, terdapat 4 pemilik toko jamu di kecamatan Samarinda Seberang tidak setuju dikarenakan kewajiban sertifikat halal pada jamu yang belum bersertifikat halal di Kecamatan Samarinda Seberang menyebabkan tidak tersedianya produk jamu yang dibutuhkan oleh konsumen yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan konsumen,, kemudian banyak pemilik toko jamu tidak mengetahui terkait Peraturan No. 39 Tahun 2021 Pasal 141. Pandangan Islam terkait sesuatu yang haram akan berubah menjadi halal ketika dalam keadaan mendesak termasuk jamu yang harus bersertifikat halal. Sedangkan saran pemilik toko jamu diharapkan untuk melaksakan kewajiabannya terkait dengan sertifikat halal pada jamu sebagimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal sebagi bentuk upaya untuk memenuhi hak konsumen atas informasi secara benar, jelas dan jujur, sedangkan untuk konsumen dapat lebih berperan aktif dalam meningkatkan minat baca atau dalam memperoleh informasi terhadap sertifikat halal. \u0000Kata Kunci : Persepsi, Pemilik Toko Jamu, Kewajiban Sertifikat Halal, Jamu.","PeriodicalId":150635,"journal":{"name":"QONUN: Jurnal Hukum Islam dan Perundang-undangan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121883842","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Konsep Maqasid Syariah menurut Muhammad Thahir Ibnu 'Asyur
Pub Date : 2021-12-31 DOI: 10.21093/qj.v5i2.4095
Muhammad Idzhar
Teori Maqasid Syari’ah dalam wacana hukum Islam dan ushul fiqh memiliki sejarah yang sangat berliku-liku. Di setiap fase sejarah teori ini memiliki ciri dan watak yang berbeda-beda ditangan para penggagasnya masing-masing. Hal ini membuktikan bahwa teori maqasid syari’ah ini mengalami semacam evolusi dan selalu berkembang menurut semangat zaman dan kebutuhan sosial yang melingkupinya. Saat ini, era globalisasi yang berbasis pada Negara global (global governance) dan Negara bangsa telah lahir tantangan-tantangan dan masalah yang sangat kompleks. Karenanya dibutuhkan rekonstruksi dan kontekstualisasi terhadap maqasid syari’ah agar dapat menjawab tantangan ruang dan waktu. Muhammad Thahir Ibnu ‘Asyur menawarkan pendekatan baru dalam mempelajari maqasid syari’ah sebagai ilmu independen dalam menetapkan hukum yang disesuaikan dengan konteks kekinian dan modern. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) melalui kajian pustaka yang mendalam. Dari hasil penelitian, dalam penetapan pokok-pokok maqasid syariah, Ibnu ‘Asyur dalam kreasi inovatifnya membagi menjadi tiga kategori, yaitu legalitas hukum Maqasid dan urgensi penerapannya dalam merumuskan hukum, maqasid ‘ammah, dan maqasid khassah. Selain itu konsep maqasid syari’ah yang digagas oleh Ibnu ‘Asyur memiliki relevansi dalam aktualisasi fiqih, sehingga konsep ini relevan dalam menyelesaikan masalah kekinian.
Maqasid Syari理论在伊斯兰法律和ushul fiqh的话语中有复杂的历史。在这一理论历史的每一个阶段,理论的参与者都有不同的特点和性格。这证明了maqasid syari理论经历了某种进化今天,以全球治理和民族国家为基础的全球化时代诞生了高度复杂的挑战和问题。因此,需要对maqasid syari进行重建和语境化,以应对空间和时间上的挑战。穆罕默德·塔希尔·伊本·阿什尔(Muhammad Thahir ibn ' Asyur)为研究maqasid syari ah提供了一种新的方法。该研究是对深入研究的图书馆研究。为了确定伊斯兰教法的基本观点,伊本·阿舒尔(ibn ' as舒尔)在他的创新创造中将其应用分成三个类别,即maqasid法律的合法性和用于制定法律、maqasid ammah和maqasid khassah的重要性。此外,伊本·阿舒尔提出的maqasid syari概念与fiqih的合理性有关,因此在解决物理问题方面也有相关的概念。
{"title":"Konsep Maqasid Syariah menurut Muhammad Thahir Ibnu 'Asyur","authors":"Muhammad Idzhar","doi":"10.21093/qj.v5i2.4095","DOIUrl":"https://doi.org/10.21093/qj.v5i2.4095","url":null,"abstract":"Teori Maqasid Syari’ah dalam wacana hukum Islam dan ushul fiqh memiliki sejarah yang sangat berliku-liku. Di setiap fase sejarah teori ini memiliki ciri dan watak yang berbeda-beda ditangan para penggagasnya masing-masing. Hal ini membuktikan bahwa teori maqasid syari’ah ini mengalami semacam evolusi dan selalu berkembang menurut semangat zaman dan kebutuhan sosial yang melingkupinya. Saat ini, era globalisasi yang berbasis pada Negara global (global governance) dan Negara bangsa telah lahir tantangan-tantangan dan masalah yang sangat kompleks. Karenanya dibutuhkan rekonstruksi dan kontekstualisasi terhadap maqasid syari’ah agar dapat menjawab tantangan ruang dan waktu. Muhammad Thahir Ibnu ‘Asyur menawarkan pendekatan baru dalam mempelajari maqasid syari’ah sebagai ilmu independen dalam menetapkan hukum yang disesuaikan dengan konteks kekinian dan modern. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) melalui kajian pustaka yang mendalam. Dari hasil penelitian, dalam penetapan pokok-pokok maqasid syariah, Ibnu ‘Asyur dalam kreasi inovatifnya membagi menjadi tiga kategori, yaitu legalitas hukum Maqasid dan urgensi penerapannya dalam merumuskan hukum, maqasid ‘ammah, dan maqasid khassah. Selain itu konsep maqasid syari’ah yang digagas oleh Ibnu ‘Asyur memiliki relevansi dalam aktualisasi fiqih, sehingga konsep ini relevan dalam menyelesaikan masalah kekinian.","PeriodicalId":150635,"journal":{"name":"QONUN: Jurnal Hukum Islam dan Perundang-undangan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121386292","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Praktek Takaran Jual Beli Binur Udang Dalam Perspektif Hukum Islam dan Perlindungan Konsumen Di Sungei Meriyam 从伊斯兰法律和马苏里亚对消费者的保护的角度来看,捕虾措施的做法
Pub Date : 2021-12-31 DOI: 10.21093/qj.v5i2.4098
Dewi Maryah
Penelitina ini menggangkat masalah jual beli binur udang sebagai objek penelitian, khususnya para pelaku usaha penjualan binur udang yang menggunakan alat takaran tidak sesuia alat ukur sebagaimana ketentuan undang – undang, selain itu system akad jual beli yang dilakukan tidak sama dengan kenyataan yang diteriam oleh pembeli (konsumen). Tidak ada pilihan lain yang harus diterima oleh para konsumen karena semua pelaku usaha bibit udang tersebut melakukan hal yang sama. Dengan menggunakan pendekatan sosiologis-yuridis, penelitian ini berusaha menangkap fenomena fakta lapangan dengan menggunakan analisis teroi – teori perlindungan konsumen, jual beli dalam hukum islam, konsep dasar hokum takaran dan timbangan. Temuan dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwasanya kesalahan dalam praktek jual beli binur udang ini tidak hanya dari sisi akadnya (hukum Islam  ) akan tetapi alat yang digunakan sebagai tolak ukur (berat volume) yang tidak sesuai kebijakan peraturan. Dalam  kaitanya dengan perdagangan baik secara hokum positif maupun dari sisi bermuamalah perlu adanya tindak lanjut dari penegakan hukum sebagaimana mestinya
这项研究将购买虾的问题视为研究对象,特别是销售用量器来衡量衡量标准的捕虾者,此外,阿卡德语系统所做的与消费者所面临的实际情况并不一致。消费者没有其他选择,因为所有的初出户都在做同样的事情。通过社会学-法学的方法,这项研究试图通过通过对消费者保护理论、伊斯兰法律中的买卖理论、度量衡的基本概念来捕捉现场的事实现象。这项研究的发现还表明,这种对虾的买卖做法不仅在akad(伊斯兰法律)的范围内,而且在执行法规时使用的测量工具中存在错误。在这些问题上,积极和积极的交易需要执法的后续行动
{"title":"Praktek Takaran Jual Beli Binur Udang Dalam Perspektif Hukum Islam dan Perlindungan Konsumen Di Sungei Meriyam","authors":"Dewi Maryah","doi":"10.21093/qj.v5i2.4098","DOIUrl":"https://doi.org/10.21093/qj.v5i2.4098","url":null,"abstract":"Penelitina ini menggangkat masalah jual beli binur udang sebagai objek penelitian, khususnya para pelaku usaha penjualan binur udang yang menggunakan alat takaran tidak sesuia alat ukur sebagaimana ketentuan undang – undang, selain itu system akad jual beli yang dilakukan tidak sama dengan kenyataan yang diteriam oleh pembeli (konsumen). Tidak ada pilihan lain yang harus diterima oleh para konsumen karena semua pelaku usaha bibit udang tersebut melakukan hal yang sama. Dengan menggunakan pendekatan sosiologis-yuridis, penelitian ini berusaha menangkap fenomena fakta lapangan dengan menggunakan analisis teroi – teori perlindungan konsumen, jual beli dalam hukum islam, konsep dasar hokum takaran dan timbangan. Temuan dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwasanya kesalahan dalam praktek jual beli binur udang ini tidak hanya dari sisi akadnya (hukum Islam  ) akan tetapi alat yang digunakan sebagai tolak ukur (berat volume) yang tidak sesuai kebijakan peraturan. Dalam  kaitanya dengan perdagangan baik secara hokum positif maupun dari sisi bermuamalah perlu adanya tindak lanjut dari penegakan hukum sebagaimana mestinya","PeriodicalId":150635,"journal":{"name":"QONUN: Jurnal Hukum Islam dan Perundang-undangan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115289140","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PRAKTIK PERNIKAHAN ADAT JAWA KEMBAR MAYANG DAN PECAH TELOR (Studi Kasus Desa Kayulompa Kecamatan Basidondo) 爪哇双胞胎马扬和破TELOR的传统婚姻习俗(Kayulompa巴西东多地区案例研究)
Pub Date : 2021-12-29 DOI: 10.21093/qj.v5i2.3951
Imam Faishol
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya temuan di desa Kayulompa Kecamatan Basidondo yaitu adanya praktik pernikahan yang memakai adat kembar mayang dan pecah telor. Tujuan menggunakan adat kembar  mayang dan pecah telor tersebut sebagai bentuk ketaatan suami terhadap istri. Praktik adat Jawa kembar mayang dan pecah telor ialah salah satu adat istiadat jawa yang mana setiap pengantin harus melaksanakannya, agar menghindari hal-hal yang tidak terduga seperti merusak harga diri. Termasuk dalam melaksanakan praktik pernikahan adat Jawa, keyakinan yang diturunankan dari nenek moyang tanpa mereka sadari telah menjadi suatu keyakinan, yang mana mereka juga mewarisi dan mempertahankan adat mereka. Peneliti mengkategorikan kembar mayang dan pecah telor termasuk ‘urf  fasidah karena para ulama sepakat, bahwa ‘urf fasidah tidak menjadi landasan hukum, dan kebiasaan tersebut batal demi hukum. Praktik kembar mayang juga adalah adat Jawa yang di dalamnya termasuk ‘urf fasidah (tidak benar), yaitu suatu adat kebiasaan yang sampai menghalalkan yang diharamkan Allah kebalikan dari ‘urf shahihah.
这项研究的背景是Kayulompa Basidondo街道的发现,这是一种以双胞胎习俗为特色、打破打破的婚姻习俗。目的是利用一对双胞胎的习俗和打破鸟蛋作为丈夫对妻子的服从。爪哇的传统习俗是马扬双胞胎和破蛋是爪哇的习俗之一,每个新娘都必须遵守这些习俗,以避免不可预知的事情,如伤害自尊。包括实施爪哇传统婚姻的习俗,这种信仰在他们不知情的情况下从祖先那里遗传出来,并成为一种信仰,他们也继承并保留了自己的传统。研究人员将双星和破蛋归为“urf的邪恶”,因为学者们一致认为,“urf的邪恶不是法律的基础,这种做法是无效的。”mayang双胞胎的习俗也是java的一种习俗,其中包括“urf evil dah(不正确的)”,也就是“urf shahiha”的相反之处。
{"title":"PRAKTIK PERNIKAHAN ADAT JAWA KEMBAR MAYANG DAN PECAH TELOR (Studi Kasus Desa Kayulompa Kecamatan Basidondo)","authors":"Imam Faishol","doi":"10.21093/qj.v5i2.3951","DOIUrl":"https://doi.org/10.21093/qj.v5i2.3951","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya temuan di desa Kayulompa Kecamatan Basidondo yaitu adanya praktik pernikahan yang memakai adat kembar mayang dan pecah telor. Tujuan menggunakan adat kembar  mayang dan pecah telor tersebut sebagai bentuk ketaatan suami terhadap istri. Praktik adat Jawa kembar mayang dan pecah telor ialah salah satu adat istiadat jawa yang mana setiap pengantin harus melaksanakannya, agar menghindari hal-hal yang tidak terduga seperti merusak harga diri. Termasuk dalam melaksanakan praktik pernikahan adat Jawa, keyakinan yang diturunankan dari nenek moyang tanpa mereka sadari telah menjadi suatu keyakinan, yang mana mereka juga mewarisi dan mempertahankan adat mereka. Peneliti mengkategorikan kembar mayang dan pecah telor termasuk ‘urf  fasidah karena para ulama sepakat, bahwa ‘urf fasidah tidak menjadi landasan hukum, dan kebiasaan tersebut batal demi hukum. Praktik kembar mayang juga adalah adat Jawa yang di dalamnya termasuk ‘urf fasidah (tidak benar), yaitu suatu adat kebiasaan yang sampai menghalalkan yang diharamkan Allah kebalikan dari ‘urf shahihah.","PeriodicalId":150635,"journal":{"name":"QONUN: Jurnal Hukum Islam dan Perundang-undangan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126430201","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Tinjauan Maqasyid Syariah Terhadap Praktik Pramuniaga Muslim Di Pasar Pagi Samarinda Dalam Melakukan Sholat Jumat 伊斯兰马奇·伊斯兰教审查了周五早上萨马林达在市场上的穆斯林劳雷尔实践
Pub Date : 2021-12-29 DOI: 10.21093/qj.v5i2.3748
Kasri Ana Muh Idris, Materan Materan
latar belakang penelitian ini adalah shalat Jum'at adalah fardu'ain atau wajib atas individu, dalam arti tidak bisa diwakilkan. Ia wajib bagi muslim laki-laki yang baligh (dewasa), sehat jasmani dan rohani, tidak sedang berpergian dan merupakan penduduk tetap suatu daerah tempat dirinya melakukan shalat Jum'at. Penelitian ini menggunakan penelitian hukum empiris normatif dengan menggunakan metode penelitian Kualitatif yaitu penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme atau interpretif, digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Hasil dari penelitian di simpulkan bahwa praktek pramuniaga muslim dalam melaksanakan sholat Jumat di pasar pagi Samarinda di lakukan secara bergilir setiap dua Minggu sekali. Maksud dari sholat Jumat bergilir yaitu di dalam toko memiliki karyawan yang harus di bagi dua, dalam 1 bulan berselang dua Minggu untuk bergantian melaksanakan sholat Jumat.
这项研究的背景是周五的祈祷活动,是指任何不能表示表示的个人义务。对于健康的身体和精神健康的穆斯林来说,他有义务不去旅行,是周五祈祷的地方的永久居民。本研究采用规范性经验法研究,采用基于积极或解释哲学的定性研究方法,用来研究研究人员用作关键工具的自然物体状况。这项研究的结果是,穆斯林月桂在萨马林达市执行周五早上祈祷的做法是每两周轮流进行一次。轮流祈祷的意思是,在商店里,员工应该在一个月内分成两部分,然后在两周内轮流执行星期五的祈祷。
{"title":"Tinjauan Maqasyid Syariah Terhadap Praktik Pramuniaga Muslim Di Pasar Pagi Samarinda Dalam Melakukan Sholat Jumat","authors":"Kasri Ana Muh Idris, Materan Materan","doi":"10.21093/qj.v5i2.3748","DOIUrl":"https://doi.org/10.21093/qj.v5i2.3748","url":null,"abstract":"latar belakang penelitian ini adalah shalat Jum'at adalah fardu'ain atau wajib atas individu, dalam arti tidak bisa diwakilkan. Ia wajib bagi muslim laki-laki yang baligh (dewasa), sehat jasmani dan rohani, tidak sedang berpergian dan merupakan penduduk tetap suatu daerah tempat dirinya melakukan shalat Jum'at. Penelitian ini menggunakan penelitian hukum empiris normatif dengan menggunakan metode penelitian Kualitatif yaitu penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme atau interpretif, digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Hasil dari penelitian di simpulkan bahwa praktek pramuniaga muslim dalam melaksanakan sholat Jumat di pasar pagi Samarinda di lakukan secara bergilir setiap dua Minggu sekali. Maksud dari sholat Jumat bergilir yaitu di dalam toko memiliki karyawan yang harus di bagi dua, dalam 1 bulan berselang dua Minggu untuk bergantian melaksanakan sholat Jumat.","PeriodicalId":150635,"journal":{"name":"QONUN: Jurnal Hukum Islam dan Perundang-undangan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127088812","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP PENENTUAN BATAS USIA MINIMAL DAN MAKSIMAL PERNIKAHAN PADA PEREMPUAN DI KELURAHAN LOK BAHU 父母对婚姻的最低和最大年龄限制的看法
Pub Date : 2021-12-29 DOI: 10.21093/qj.v5i2.4040
Rahma Dini, A. Sofyan
Differences in parents' views on determining the minimum and maximum age limits for marriage for women in Lok Bahu Village.Parents have different views on determining the minimum age limit for marriage for women in terms of the level of education they have. The minimum age limit set by parents is 17-19 years and the maximum age is 28-30 years. The minimum age limit for marriage is regulated in Law Number 16 of 2019 concerning Marriage, which is to be 19 years old for both men and women. Based on this, the researchers formulated the problem of how the views of parents with low and high education on determining the minimum and maximum age limits for marriage for women in Lok Bahu Village and what factors influence parents in determining the minimum and maximum age limits for marriage for women in Lok Bahu. This study uses empirical legal research, namely research obtained from experience, discoveries, and observations made to obtain field data. The qualitative data analysis technique used in this study uses data analysis techniques according to Miles and Huberman including, collecting data, reducing data, presenting data and drawing conclusions from the data obtained. Thus, it is hoped that the community will prioritize the level of education first before marrying off their daughters.
在洛克巴胡村,父母对确定妇女最低和最高结婚年龄的不同看法。父母在决定女性结婚的最低年龄限制方面,根据她们的受教育程度有不同的看法。家长规定的最低年龄为17-19岁,最高年龄为28-30岁。关于婚姻的2019年第16号法律规定了结婚的最低年龄限制,男女均为19岁。在此基础上,研究人员提出了受教育程度低和受教育程度高的父母对确定Lok Bahu村妇女最低和最高结婚年龄限制的看法,以及哪些因素影响父母确定Lok Bahu村妇女最低和最高结婚年龄限制的问题。本研究采用实证法律研究,即从经验、发现和观察中获得的研究,以获得实地数据。本研究中使用的定性数据分析技术使用了Miles和Huberman的数据分析技术,包括收集数据、减少数据、呈现数据和从所获得的数据中得出结论。因此,希望社区在嫁给女儿之前优先考虑教育水平。
{"title":"PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP PENENTUAN BATAS USIA MINIMAL DAN MAKSIMAL PERNIKAHAN PADA PEREMPUAN DI KELURAHAN LOK BAHU","authors":"Rahma Dini, A. Sofyan","doi":"10.21093/qj.v5i2.4040","DOIUrl":"https://doi.org/10.21093/qj.v5i2.4040","url":null,"abstract":"Differences in parents' views on determining the minimum and maximum age limits for marriage for women in Lok Bahu Village.Parents have different views on determining the minimum age limit for marriage for women in terms of the level of education they have. The minimum age limit set by parents is 17-19 years and the maximum age is 28-30 years. The minimum age limit for marriage is regulated in Law Number 16 of 2019 concerning Marriage, which is to be 19 years old for both men and women. Based on this, the researchers formulated the problem of how the views of parents with low and high education on determining the minimum and maximum age limits for marriage for women in Lok Bahu Village and what factors influence parents in determining the minimum and maximum age limits for marriage for women in Lok Bahu. This study uses empirical legal research, namely research obtained from experience, discoveries, and observations made to obtain field data. The qualitative data analysis technique used in this study uses data analysis techniques according to Miles and Huberman including, collecting data, reducing data, presenting data and drawing conclusions from the data obtained. Thus, it is hoped that the community will prioritize the level of education first before marrying off their daughters.","PeriodicalId":150635,"journal":{"name":"QONUN: Jurnal Hukum Islam dan Perundang-undangan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124758529","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGARUH HUKUM ADAT TERHADAP KETENTUAN WARIS PASAL 183, 185, DAN 209 KOMPILASI HUKUM ISLAM PERSPEKTIF TEORI RECEPTIO A CONTRARIO
Pub Date : 2021-12-29 DOI: 10.21093/qj.v5i2.3955
Devi Kasumawati
The presence of Kompilasi Hukum Islam (KHI) which in the beginning was anticipated as a source of Islamic civil law after releasing in Indonesia having such a pro and contra. That’s because there are some provisions that don’t fit with the classical fiqh books. Though it is said that KHI in the formulation is based on a study of the books of fiqh, especially Shafi’i. According to several parties, like Habiburrahman in his research, there are elements of customary law comes in, especially in the chapters concerning about inheritance. Based on the statement that KHI was influenced by customary law, this research aims (1) to study KHI subsection 183 about the division of inheritance peacefully, subsection 185 about representation of heirs, and subsection 209 about obligatory bequests for adopted children; (2) how is the influence of customary law against those three articles of KHI on perspective of Receptio a Contrario Theory. This research was classified into normative research. Used data is secondary data. The process of gathering data using documentation methode according to the conceptual approach. Data was analyzed by descriptive qualitative methode. As for verifying the validity of the data using triangulation techniques. The result of research showing that subsection of 183 about division of inheritance peacefully has something in common with the tradition of Indonesian society that share their inheritance deliberately. While subsection 185 about representation of heirs was reflected family system which adopted by the majority of Indonesian society, with the name bilateral system. It can be seen from the possibly of replacement the heirs for orphaned grandchildren from deceased mother, which is not accommodated in the classical Islamic inheritance system. Subsection 209 about obligatory bequests for adopted children is an alternative solution for adopted children who didn’t get a share when his/her adoptive parents died. This policy is enforced due to the practice of adoption is something usual in Indonesia. According to the Receptio a Contrario theory, the customary law can be accepted if only it’s not contradictory with Islamic law. Based on the study which researchers did, although all three subsection are influenced by customary law, but the values that contained in there already accordance with the Islamic law.
Kompilasi Hukum Islam (KHI)的存在,在印度尼西亚发布后,最初被预期为伊斯兰民法的来源,具有这样的支持和反对。那是因为有一些条款不符合经典的伊斯兰教规。虽然据说配方中的KHI是基于对菲格莱书籍的研究,尤其是沙菲莱。根据一些人的观点,比如Habiburrahman在他的研究中,有一些习惯法的元素,特别是在关于继承的章节中。基于KHI受习惯法影响的说法,本研究旨在(1)研究KHI第183条关于遗产的和平分割,第185条关于继承人的代表,第209条关于收养子女的义务遗赠;(2)从接受与对立理论的角度看,习惯法对《国民法》这三篇文章的影响是怎样的?这一研究被归类为规范研究。使用的数据是辅助数据。根据概念方法使用文档方法收集数据的过程。采用描述性定性方法对资料进行分析。至于使用三角测量技术验证数据的有效性。研究结果表明,第183条关于和平分配遗产的分段与印度尼西亚社会有意分享遗产的传统有一些共同之处。关于继承人代表权的第185款反映了印度尼西亚社会大多数人采用的家庭制度,称为双边制度。这可以从可能取代已故母亲的孤儿孙辈的继承人看出,这在古典伊斯兰继承制度中是不允许的。第209条关于收养子女的义务遗赠是收养子女在养父母去世后没有获得份额的另一种解决办法。这项政策之所以得以实施,是因为在印度尼西亚,收养是一件很平常的事情。根据“接受与对立”理论,只要习惯法与伊斯兰教法不矛盾,习惯法就可以被接受。根据研究人员所做的研究,虽然这三个部分都受到习惯法的影响,但其中所包含的价值观已经符合伊斯兰教法。
{"title":"PENGARUH HUKUM ADAT TERHADAP KETENTUAN WARIS PASAL 183, 185, DAN 209 KOMPILASI HUKUM ISLAM PERSPEKTIF TEORI RECEPTIO A CONTRARIO","authors":"Devi Kasumawati","doi":"10.21093/qj.v5i2.3955","DOIUrl":"https://doi.org/10.21093/qj.v5i2.3955","url":null,"abstract":"The presence of Kompilasi Hukum Islam (KHI) which in the beginning was anticipated as a source of Islamic civil law after releasing in Indonesia having such a pro and contra. That’s because there are some provisions that don’t fit with the classical fiqh books. Though it is said that KHI in the formulation is based on a study of the books of fiqh, especially Shafi’i. According to several parties, like Habiburrahman in his research, there are elements of customary law comes in, especially in the chapters concerning about inheritance. \u0000Based on the statement that KHI was influenced by customary law, this research aims (1) to study KHI subsection 183 about the division of inheritance peacefully, subsection 185 about representation of heirs, and subsection 209 about obligatory bequests for adopted children; (2) how is the influence of customary law against those three articles of KHI on perspective of Receptio a Contrario Theory. \u0000This research was classified into normative research. Used data is secondary data. The process of gathering data using documentation methode according to the conceptual approach. Data was analyzed by descriptive qualitative methode. As for verifying the validity of the data using triangulation techniques. \u0000The result of research showing that subsection of 183 about division of inheritance peacefully has something in common with the tradition of Indonesian society that share their inheritance deliberately. While subsection 185 about representation of heirs was reflected family system which adopted by the majority of Indonesian society, with the name bilateral system. It can be seen from the possibly of replacement the heirs for orphaned grandchildren from deceased mother, which is not accommodated in the classical Islamic inheritance system. Subsection 209 about obligatory bequests for adopted children is an alternative solution for adopted children who didn’t get a share when his/her adoptive parents died. This policy is enforced due to the practice of adoption is something usual in Indonesia. According to the Receptio a Contrario theory, the customary law can be accepted if only it’s not contradictory with Islamic law. Based on the study which researchers did, although all three subsection are influenced by customary law, but the values that contained in there already accordance with the Islamic law.","PeriodicalId":150635,"journal":{"name":"QONUN: Jurnal Hukum Islam dan Perundang-undangan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126790887","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
QONUN: Jurnal Hukum Islam dan Perundang-undangan
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1