Aan Dwi Sentana, Lale Wisnu Andrayani, M. Arip, M. Hasbi, Mardiatun Mardiatun
Tuberculosis Paru (TB Paru) adalah penyakit infeksi pada paru yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis yaitu suatu bakteri tahan). Berdasarkan data tahun 2019 jumlah kasus penderita TB di Provinsi NTB mencapai 6390 orang dari target penemuan 22.245 orang atau 28,73 %, Untuk mendukung tercapainya angka deteksi dini kasus TB Paru sesuai target pencapaian yang sudah ditetapkan yaitu dengan menggunakan kelompok atau organisasi yang sudah ada di Desa yaitu Karang Taruna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian modul terhadap pengetahuan dan sikap anggota karang taruna dalam deteksi dini kasus TB Paru. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pra eksperimental dengan pendekatan One Grup Pretest-Posttest. Sampel dalam penelitian ini anggota karang taruna desa Bonjeruk sebanyak 30 orang, tehnik sampel menggunakan total sampel. Hasil Uji Statistic menunjukan peningkatan signifikan pada pengetahuan dan sikap tentang deteksi dini TB Paru dengan hasil uji p pengetahuan 0,000, sikap 0,007 < ɑ = 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti ada pengaruh pemberian Modul Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Anggota Karang Taruna Dalam Deteksi Dini Kasus TB Paru.
{"title":"Pengaruh Modul Terhadap Pengetahuan, Sikap Karang Taruna Dalam Deteksi Dini TB Paru Di Bonjeruk","authors":"Aan Dwi Sentana, Lale Wisnu Andrayani, M. Arip, M. Hasbi, Mardiatun Mardiatun","doi":"10.32807/jkt.v3i2.195","DOIUrl":"https://doi.org/10.32807/jkt.v3i2.195","url":null,"abstract":"Tuberculosis Paru (TB Paru) adalah penyakit infeksi pada paru yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis yaitu suatu bakteri tahan). Berdasarkan data tahun 2019 jumlah kasus penderita TB di Provinsi NTB mencapai 6390 orang dari target penemuan 22.245 orang atau 28,73 %, Untuk mendukung tercapainya angka deteksi dini kasus TB Paru sesuai target pencapaian yang sudah ditetapkan yaitu dengan menggunakan kelompok atau organisasi yang sudah ada di Desa yaitu Karang Taruna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian modul terhadap pengetahuan dan sikap anggota karang taruna dalam deteksi dini kasus TB Paru. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pra eksperimental dengan pendekatan One Grup Pretest-Posttest. Sampel dalam penelitian ini anggota karang taruna desa Bonjeruk sebanyak 30 orang, tehnik sampel menggunakan total sampel. Hasil Uji Statistic menunjukan peningkatan signifikan pada pengetahuan dan sikap tentang deteksi dini TB Paru dengan hasil uji p pengetahuan 0,000, sikap 0,007 < ɑ = 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti ada pengaruh pemberian Modul Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Anggota Karang Taruna Dalam Deteksi Dini Kasus TB Paru.","PeriodicalId":155049,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal)","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133263315","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penyakit jantung dan pembuluh darah (Kardiovaskular) merupakan masalah kesehatan utama di Negara maju maupun Negara berkembang dan menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya. Hipertensi merupakan salah satu penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) yang banyak disandang masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuipengaruh Brisk Walking Exercise terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre eksperimental (tidak ada variabel control dan sampel tidak dipilih secara random) dengan rancangan One Group Pretest-Posttest. Populasi dalam penelitian ini adalahJumlah pederita hipertensi yang berusia ≥18 – 45 tahun. Jumlah sampel sebanyak 32 sampel dengan purposive Sampling. Hasil uji statistic menggunakan Uji Wilcoxone Match Test diperoleh nilai ρ-value = 0,000 < α = 0,05. Ada pengaruhBrisk Walking Exercise terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian Ini disarankan agar dapat dikembangkan lagi untuk memperkaya ilmu pengetahuan keperawatan mandiri dan menjadi inspirasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar.
{"title":"Pengaruh Brisk Walking Exercise Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi","authors":"Masadah Masadah, Dinda Ayu Wiantari, Ridawati Sulaeman","doi":"10.32807/jkt.v3i2.225","DOIUrl":"https://doi.org/10.32807/jkt.v3i2.225","url":null,"abstract":"Penyakit jantung dan pembuluh darah (Kardiovaskular) merupakan masalah kesehatan utama di Negara maju maupun Negara berkembang dan menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya. Hipertensi merupakan salah satu penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) yang banyak disandang masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuipengaruh Brisk Walking Exercise terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre eksperimental (tidak ada variabel control dan sampel tidak dipilih secara random) dengan rancangan One Group Pretest-Posttest. Populasi dalam penelitian ini adalahJumlah pederita hipertensi yang berusia ≥18 – 45 tahun. Jumlah sampel sebanyak 32 sampel dengan purposive Sampling. Hasil uji statistic menggunakan Uji Wilcoxone Match Test diperoleh nilai ρ-value = 0,000 < α = 0,05. Ada pengaruhBrisk Walking Exercise terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian Ini disarankan agar dapat dikembangkan lagi untuk memperkaya ilmu pengetahuan keperawatan mandiri dan menjadi inspirasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar.","PeriodicalId":155049,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal)","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131839591","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menyusui merupakan salah satu cara yang dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi. Salah satu faktor rendahnya cakupan ASI ekslusif adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam menyusui. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek edukasi dan supervisi menyusui terhadap pembengkakan payudara ibu paska seksio sesarea. Desain penelitian ini adalah pre-experiment with kontrol group. Jumlah sampel adalah 48 orang diambil dengan teknik concecutive sampling. Sampel adalah ibu postpartum seksio sesarea. Edukasi diberikan secara langsung dan dilakukan pendampingan/supervisi selama 3 hari berturut-turut. Pengumpulan data pembengkakan payudara dilakukan dengan observasi menggunakan lembar observasi dari six point scale breast engorgement. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh edukasi dan supervisi terhadap pembengkakan payudara. Ibu yang tidak diberikan edukasi dan supervisi berisiko 2,7 kali mengalami pembengkakan payudara (p value 0.007≤ α 0.05, OR 0.7). Edukasi dan supervisi bermanfaat untuk mencegah pembengkakan payudara pada ibu post seksio sesarea.
母乳喂养是降低婴儿痛苦和死亡人数的一种方法。独家报道的一个低因素是缺乏母乳喂养的知识和技能。本研究的目的是确定母乳喂养对sesarea secesio乳房肿胀的教育和监督作用。本研究设计是一种集体控制实验。样本数量是用concecutive抽样技术拍摄48人。样本是sesarea产后sesarea。连续三天提供指导和监督。乳房肿胀通过观察数据收集使用六分的观察表规模胸脯engorgement。测试进行了数据分析使用广场气。研究表明,对乳房肿胀有教育和监督作用。监督和风险教育的母亲不给2.7次经历乳房肿胀(p value 0.007≤α0。05,或者0。7)。教育和监督有助于防止sesarea sesesio乳房肿胀。
{"title":"Edukasi dan Supervisi Menyusui Dapat Mencegah Pembengkakan Payudara Ibu Paska Seksio Sesarea","authors":"Elda Damayanti, A. Asmawati, Dahrizal Dahrizal","doi":"10.32807/jkt.v3i2.203","DOIUrl":"https://doi.org/10.32807/jkt.v3i2.203","url":null,"abstract":"Menyusui merupakan salah satu cara yang dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi. Salah satu faktor rendahnya cakupan ASI ekslusif adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam menyusui. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek edukasi dan supervisi menyusui terhadap pembengkakan payudara ibu paska seksio sesarea. Desain penelitian ini adalah pre-experiment with kontrol group. Jumlah sampel adalah 48 orang diambil dengan teknik concecutive sampling. Sampel adalah ibu postpartum seksio sesarea. Edukasi diberikan secara langsung dan dilakukan pendampingan/supervisi selama 3 hari berturut-turut. Pengumpulan data pembengkakan payudara dilakukan dengan observasi menggunakan lembar observasi dari six point scale breast engorgement. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh edukasi dan supervisi terhadap pembengkakan payudara. Ibu yang tidak diberikan edukasi dan supervisi berisiko 2,7 kali mengalami pembengkakan payudara (p value 0.007≤ α 0.05, OR 0.7). Edukasi dan supervisi bermanfaat untuk mencegah pembengkakan payudara pada ibu post seksio sesarea.","PeriodicalId":155049,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal)","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129603487","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Program Keluarga Berencana (KB) mempunyai kontribusi penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang berdampak pada peningkatan kualitas penduduk. Pasangan Usia Subur (PUS) dapat mengikuti program KB untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, penurunan angka kepadatan penduduk, dan penanggulangan kesehatan reproduksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan dan kemampuan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam memilih jenis Keluarga Berencana (KB) berdasarkan usia dan pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Purposive Sampling, dengan jumlah sampling 50 PUS. Hasil penelitian menunjukan bahwa PUS dapat mengidentifikasi dan memiliki kemampuan yang baik dalam memilih kontrasepsi yang sesuai. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa kemampuan PUS dalam mengidentifikasi jenis KB berpengaruh dalam pemilihan jenis kontrasepsi yang dipakai.
{"title":"Identifikasi Pengetahuan dan Kemampuan Pasangan Usia Subur (PUS) Dalam Memilih Jenis Keluarga Berencana (KB) Berdasarkan Usia dan Pendidikan","authors":"Erien Luthfia, Kirana Candra Sari, Rita Sopiatun, Fitra Arsy Nur Cory’ah","doi":"10.32807/jkt.v3i2.197","DOIUrl":"https://doi.org/10.32807/jkt.v3i2.197","url":null,"abstract":"Program Keluarga Berencana (KB) mempunyai kontribusi penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang berdampak pada peningkatan kualitas penduduk. Pasangan Usia Subur (PUS) dapat mengikuti program KB untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, penurunan angka kepadatan penduduk, dan penanggulangan kesehatan reproduksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan dan kemampuan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam memilih jenis Keluarga Berencana (KB) berdasarkan usia dan pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Purposive Sampling, dengan jumlah sampling 50 PUS. Hasil penelitian menunjukan bahwa PUS dapat mengidentifikasi dan memiliki kemampuan yang baik dalam memilih kontrasepsi yang sesuai. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa kemampuan PUS dalam mengidentifikasi jenis KB berpengaruh dalam pemilihan jenis kontrasepsi yang dipakai.","PeriodicalId":155049,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal)","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134182598","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bronkopneumonia merupakan penyakit peradangan pada organ pernapasan yang mengenai beberapa lobus di paru-paru. Data WHO menunjukkan bahwa penyakit bronkopneumonia sebagian besar menyerang pada anak usia di bawah 5 tahun dan menjadi penyebab terbesar kematian pada anak. Bronkopneumonia umumnya akan mengalami gejala yang khas seperti sesak napas dan batuk. Anak usia balita tidak dapat mengeluarkan sekret secara mandiri sehingga anak akan mengalami masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas dan anak beresiko tinggi mengalami sesak napas. Upaya untuk mengatasi sesak napas pada anak bronkopneumonia dapat diatasi dengan menggunakan terapi komplementer salah satunya terapi uap minyak kayu putih. Minyak kayu putih di produksi dari daun tumbuhan melaleuca dengan kandungan terbesarnya yaitu eucalyptol (cineole). Khasiat cineole menghasilkan efek mukolitik untuk mengencerkan dahak, melegakan napas, dan anti inflamasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh terapi uap dengan minyak kayu putih terhadap frekuensi pernapasan pada pasien bronkopneumonia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian adalah 2 anak dengan bronkopneumonia yang mengalami sesak napas. Penelitian dilakukan dengan memberikan terapi uap menggunakan air hangat yang dicampurkan 2 tetes minyak kayu putih dalam wadah kemudian uapnya di hirup selama 10 menit sebanyak 4 kali dalam sehari. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan penurunan frekuensi pernapasan pada kedua subjek dan pada hari ketiga tidak terjadi lagi peningkatan frekuensi pernapasan. Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh terapi uap dengan minyak kayu putih terhadap penurunan frekuensi nafas pasien anak dengan Bronkopneumonia.
{"title":"Terapi Uap dengan Minyak Kayu Putih dapat Menurunkan Frekuensi Pernapasan Pada Anak Bronkopneumonia","authors":"Anisa Oktiawati, Ariani Fitriana Nisa","doi":"10.32807/jkt.v3i2.199","DOIUrl":"https://doi.org/10.32807/jkt.v3i2.199","url":null,"abstract":"Bronkopneumonia merupakan penyakit peradangan pada organ pernapasan yang mengenai beberapa lobus di paru-paru. Data WHO menunjukkan bahwa penyakit bronkopneumonia sebagian besar menyerang pada anak usia di bawah 5 tahun dan menjadi penyebab terbesar kematian pada anak. Bronkopneumonia umumnya akan mengalami gejala yang khas seperti sesak napas dan batuk. Anak usia balita tidak dapat mengeluarkan sekret secara mandiri sehingga anak akan mengalami masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas dan anak beresiko tinggi mengalami sesak napas. Upaya untuk mengatasi sesak napas pada anak bronkopneumonia dapat diatasi dengan menggunakan terapi komplementer salah satunya terapi uap minyak kayu putih. Minyak kayu putih di produksi dari daun tumbuhan melaleuca dengan kandungan terbesarnya yaitu eucalyptol (cineole). Khasiat cineole menghasilkan efek mukolitik untuk mengencerkan dahak, melegakan napas, dan anti inflamasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh terapi uap dengan minyak kayu putih terhadap frekuensi pernapasan pada pasien bronkopneumonia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian adalah 2 anak dengan bronkopneumonia yang mengalami sesak napas. Penelitian dilakukan dengan memberikan terapi uap menggunakan air hangat yang dicampurkan 2 tetes minyak kayu putih dalam wadah kemudian uapnya di hirup selama 10 menit sebanyak 4 kali dalam sehari. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan penurunan frekuensi pernapasan pada kedua subjek dan pada hari ketiga tidak terjadi lagi peningkatan frekuensi pernapasan. Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh terapi uap dengan minyak kayu putih terhadap penurunan frekuensi nafas pasien anak dengan Bronkopneumonia.","PeriodicalId":155049,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal)","volume":"269 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115596750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perkembangan anak dibawah lima tahun (balita) merupakan bagian yang sangat penting karena berkaitan antara proses biologis, proses sosial-emosional dan proses kognitif. Salah satu faktor dalam perkembangan anak yaitu lingkungan pengasuhan. Dalam pengasuhan, peran orang tua sangat penting untuk memantau agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikai hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan motorik halus anak balita di wilayah kerja Puskesmas Tampaksiring II Kabupaten Gianyar. Penelitian ini menggunakan metode deskritif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 314 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Data dianalisis menggunakan uji korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pola asuh orang tua tergolong baik yaitu sebanyak 160 responden (51,0%). Sebagian besar balita yang menjadi responden telah lulus pada tahap perkembangan motorik halusnya, yaitu sebanyak 291 orang (92,7%). Hasil uji Spearman Rank, didapatkan hasil nilai ρ=0,000, yang menunjukkan ada hubungan signifikan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan motorik halus pada anak balita.
{"title":"Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Balita di Puskesmas Tampaksiring II","authors":"Anace Iwo, N. Sukmandari, C. Prihandini","doi":"10.32807/jkt.v3i1.92","DOIUrl":"https://doi.org/10.32807/jkt.v3i1.92","url":null,"abstract":"Perkembangan anak dibawah lima tahun (balita) merupakan bagian yang sangat penting karena berkaitan antara proses biologis, proses sosial-emosional dan proses kognitif. Salah satu faktor dalam perkembangan anak yaitu lingkungan pengasuhan. Dalam pengasuhan, peran orang tua sangat penting untuk memantau agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikai hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan motorik halus anak balita di wilayah kerja Puskesmas Tampaksiring II Kabupaten Gianyar. Penelitian ini menggunakan metode deskritif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 314 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Data dianalisis menggunakan uji korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pola asuh orang tua tergolong baik yaitu sebanyak 160 responden (51,0%). Sebagian besar balita yang menjadi responden telah lulus pada tahap perkembangan motorik halusnya, yaitu sebanyak 291 orang (92,7%). Hasil uji Spearman Rank, didapatkan hasil nilai ρ=0,000, yang menunjukkan ada hubungan signifikan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan motorik halus pada anak balita.","PeriodicalId":155049,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal)","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130837659","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ridawati Sulaeman, Irwansyah Irwansyah, S. Sukmawati, Masadah Masadah
Kanker payudara merupakan salah satu pembunuh utama wanita. Hormon estrogen dapat meningkatkan proses proliferasi dan pertumbuhan sel–sel spesifik pada tubuh serta bertanggung jawab terhadap sebagian besar sifat seksual sekunder wanita. Pada payudara estrogen dapat menyebabkan pengendapan lemak dalam kelenjar payudara. Survei World Health Organization (WHO) menyatakan 8–9% wanita mengalami kanker payudara. Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki prevalensi untuk penyakit kanker, yaitu sebesar 0,6%. Data rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2018 ditemukan 897 jiwa penderita kanker payudara yang sedang rawat jalan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal pada penderita kanker payudara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif. Populasi penelitian adalah semua pasien kanker payudara yang sedang rawat jalan di RSUD Provinsi NTB pada tahun 2018, yaitu sebanyak 897 jiwa. Sampel diambil dengan menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 47 responden. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berusia ≥50 tahun yaitu sebanyak,= 25 orang (53 %). Sebagian besar tidak memiliki riwayat keluarga menderita kanker payudara yaitu sebanyak 36 orang (77 %). Riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal didapatkan dari hampir semua responden yaitu sebanyak 40 orang (85 %). Riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal yang didapatkan pada sebagian besar responden dapat mempengaruhi keseimbangan hormone estrogen dan progesterone yang merupakan faktor risiko penyebab terjadinya kanker payudara. Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal (pil, suntik dan implant) perlu memperhatikan jangka waktu penggunaannya dan perlu melakukan pemeriksaan payudara sendiri sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan
{"title":"Riwayat Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Pada Penderita Kanker Payudara","authors":"Ridawati Sulaeman, Irwansyah Irwansyah, S. Sukmawati, Masadah Masadah","doi":"10.32807/jkt.v3i1.96","DOIUrl":"https://doi.org/10.32807/jkt.v3i1.96","url":null,"abstract":"Kanker payudara merupakan salah satu pembunuh utama wanita. Hormon estrogen dapat meningkatkan proses proliferasi dan pertumbuhan sel–sel spesifik pada tubuh serta bertanggung jawab terhadap sebagian besar sifat seksual sekunder wanita. Pada payudara estrogen dapat menyebabkan pengendapan lemak dalam kelenjar payudara. Survei World Health Organization (WHO) menyatakan 8–9% wanita mengalami kanker payudara. Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki prevalensi untuk penyakit kanker, yaitu sebesar 0,6%. Data rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2018 ditemukan 897 jiwa penderita kanker payudara yang sedang rawat jalan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal pada penderita kanker payudara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif. Populasi penelitian adalah semua pasien kanker payudara yang sedang rawat jalan di RSUD Provinsi NTB pada tahun 2018, yaitu sebanyak 897 jiwa. Sampel diambil dengan menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 47 responden. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berusia ≥50 tahun yaitu sebanyak,= 25 orang (53 %). Sebagian besar tidak memiliki riwayat keluarga menderita kanker payudara yaitu sebanyak 36 orang (77 %). Riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal didapatkan dari hampir semua responden yaitu sebanyak 40 orang (85 %). Riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal yang didapatkan pada sebagian besar responden dapat mempengaruhi keseimbangan hormone estrogen dan progesterone yang merupakan faktor risiko penyebab terjadinya kanker payudara. Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal (pil, suntik dan implant) perlu memperhatikan jangka waktu penggunaannya dan perlu melakukan pemeriksaan payudara sendiri sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan","PeriodicalId":155049,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal)","volume":"94 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130356269","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menurut data hasil Riskesdas tahun 2018 presentasi ibu hamil anemia banyak pada usia 15-24 tahun sebesar 84,6%,usia 25-34 tahun sebesar 33,7%, usia 35-44 tahun sebesar 33,6%, dan usia 45-54 tahun sebesar 24%. Dari data tersebut umur tertinggi ibu hamil yang menderita anemia adalah ibu hamil yang berusia remaja yaitu 15-24 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian tablet Fe dan jus jambu biji terhadap kadar hemoglobin mahasiswi Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperiment dengan menggunakan Pre Post Test control Grup Design. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan total sampel 30 mahasiwi. Sampel dibagi menjadi 15 orang pada kelompok kontrol diberikan tablet Fe dan 15 orang pada kelompok intervensi diberikan tablet Fe dan jus jambu biji. Data hemoglobin responden dikumpulkan sebelum dan sesudah pemberian intervensi menggunakan Easy Touch Blood Hemoglobin. Analisa data menggunakan uji paired t-test dan independent t-test. Hasil menunjukkan rata-rata kadar hemoglobin mahasiswi yang hanya mendapatkan tablet Fe sebesar 0,20 gr/dL. Rata-rata kadar hemoglobin mahasiswi yang mendapatkan tablet Fe dan jus jambu biji sebesar 0,76 gr/dL. Hasil uji statistik menggunakan independent t test diperoleh p value yaitu 0,000. Dapat disimpulkan bahwa pemberian Fe kombinasi jambu biji lebih efektif untuk meningkatkan kadar hemoglobin daripada pemberian Fe saja.
{"title":"Pengaruh Kombinasi Pemberian Tablet Fe dan Jus Jambu Biji terhadap Kenaikan Kadar Hemoglobin Mahasiswi Jurusan Kebidanan","authors":"Baiq eka Putri Saudia, Winda Astria Putri","doi":"10.32807/jkt.v3i1.100","DOIUrl":"https://doi.org/10.32807/jkt.v3i1.100","url":null,"abstract":"Menurut data hasil Riskesdas tahun 2018 presentasi ibu hamil anemia banyak pada usia 15-24 tahun sebesar 84,6%,usia 25-34 tahun sebesar 33,7%, usia 35-44 tahun sebesar 33,6%, dan usia 45-54 tahun sebesar 24%. Dari data tersebut umur tertinggi ibu hamil yang menderita anemia adalah ibu hamil yang berusia remaja yaitu 15-24 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian tablet Fe dan jus jambu biji terhadap kadar hemoglobin mahasiswi Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperiment dengan menggunakan Pre Post Test control Grup Design. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan total sampel 30 mahasiwi. Sampel dibagi menjadi 15 orang pada kelompok kontrol diberikan tablet Fe dan 15 orang pada kelompok intervensi diberikan tablet Fe dan jus jambu biji. Data hemoglobin responden dikumpulkan sebelum dan sesudah pemberian intervensi menggunakan Easy Touch Blood Hemoglobin. Analisa data menggunakan uji paired t-test dan independent t-test. Hasil menunjukkan rata-rata kadar hemoglobin mahasiswi yang hanya mendapatkan tablet Fe sebesar 0,20 gr/dL. Rata-rata kadar hemoglobin mahasiswi yang mendapatkan tablet Fe dan jus jambu biji sebesar 0,76 gr/dL. Hasil uji statistik menggunakan independent t test diperoleh p value yaitu 0,000. Dapat disimpulkan bahwa pemberian Fe kombinasi jambu biji lebih efektif untuk meningkatkan kadar hemoglobin daripada pemberian Fe saja.","PeriodicalId":155049,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal)","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126724840","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Peningkatan jumlah tenaga dan fasilitas kesehatan tersebut bukan menjadi jaminan kasus penularan TB paru dapat diturunkan secara signifikan. Selain pengobatan yang dilakukan secara total kepedulian keluarga terhadap anggota keluarga yang menderita TB paru menjadi salah satu cara menekan penularan TB paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran karakteristik keluarga klien dengan kasus TB paru. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisitik dengan pendekatan survei. Populasi adalah keluarga pasien TB Paru di wilayah kerja Puskesmas dalam Kota Kabupaten Ende. Jumlah sampel sebanyak 34 responden diambil dengan teknik total sampling. Data karakteristik yang dikumpulkan meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan dan keyakinan responden. Analisa data dengan analisa univariat disajikan dalam persentase. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berusia >40 tahun yaitu 13 orang (38.2%). Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 24 orang (70.6%) dan berpendidikan SMA yaitu sejumlah 15 orang (44.1%). Mayoritas responden sudah menikah (73.5%) dengan pekerjaan sebagai petani yakni 17 orang (50.0%). 50% responden beragama katolik dan 50% lainnya beragama Islam. Karakteristik keluarga secara langsung maupun tidak langsung dapat berhubungan dengan tugas keluarga dalam merawat anggota keluarganya yang menderita TB Paru.
{"title":"Karakterisitik Keluarga Pasien Tuberculosis Paru Di 5 Puskesmas Kabupaten Ende, Indonesia","authors":"I. Budiana, Y. P. Paschalia, Yoseph Woge","doi":"10.32807/jkt.v3i1.98","DOIUrl":"https://doi.org/10.32807/jkt.v3i1.98","url":null,"abstract":"Peningkatan jumlah tenaga dan fasilitas kesehatan tersebut bukan menjadi jaminan kasus penularan TB paru dapat diturunkan secara signifikan. Selain pengobatan yang dilakukan secara total kepedulian keluarga terhadap anggota keluarga yang menderita TB paru menjadi salah satu cara menekan penularan TB paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran karakteristik keluarga klien dengan kasus TB paru. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisitik dengan pendekatan survei. Populasi adalah keluarga pasien TB Paru di wilayah kerja Puskesmas dalam Kota Kabupaten Ende. Jumlah sampel sebanyak 34 responden diambil dengan teknik total sampling. Data karakteristik yang dikumpulkan meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan dan keyakinan responden. Analisa data dengan analisa univariat disajikan dalam persentase. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berusia >40 tahun yaitu 13 orang (38.2%). Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 24 orang (70.6%) dan berpendidikan SMA yaitu sejumlah 15 orang (44.1%). Mayoritas responden sudah menikah (73.5%) dengan pekerjaan sebagai petani yakni 17 orang (50.0%). 50% responden beragama katolik dan 50% lainnya beragama Islam. Karakteristik keluarga secara langsung maupun tidak langsung dapat berhubungan dengan tugas keluarga dalam merawat anggota keluarganya yang menderita TB Paru.","PeriodicalId":155049,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal)","volume":"349 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115565681","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kasus stroke yang menyebabkan ketergantungan total akan mempengaruhi kondisi pasien pasca stroke. Peran family caregiver sangat penting untuk membantu pasien. Didapatkan hasil bahwa family caregiver masih mengalami banyak kelemahan, khususnya masalah yang berkaitan dengan kurangnya tingkat pengetahuan, untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukannya pendidikan kesehatan pada family caregiver .Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Pendekatan Metode Focus Group Discussion (FGD) Terhadap Tindakan Family Caregiver Pada Anggota Keluarga Pasca Perawatan Stroke di Ruang Stroke Center RSUD Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre experimental menggunakan rancangan one group pretest – posttest dengan teknik purposive sampling. Jumlah responden sebanyak 30 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan Kuesioner yang dilakukan sebanyak 1 kali pada hari yang sama dalam waktu 12 hari, kemudian dianalisa dengan menggunakan uji Wilcoxon dengan taraf signifikasi = 0,000. Sebelum dilakukan intervensi sebagian besar responden berada pada katagori kurang dengan jumlah 21 responden (70%). Setelah dilakukan intervensi berada pada katagori cukup dengan jumlah 29 responden (83,3%). Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan pendekatan metode focus group discussion (FGD) terhadap tindakan family caregiver pada anggota keluarga pasca perawatan stroke di ruang stroke center RSUD Kota Mataram
导致完全依赖的中风病例会影响中风患者的病情。家庭护理角色对帮助病人至关重要。得到结果家庭caregiver仍然有很多缺点,尤其是缺乏相关知识水平的问题,解决这些问题需要做健康教育在家庭caregiver。本研究旨在探讨焦点小组方法的健康教育方法受到质疑的影响(FGD)家庭成员对家庭caregiver行为治疗中风后空间中风中心马塔兰城县。本研究采用一组预试验的研究设计——前期采样技术。受访者中有30人。数据收集是在同一天进行的一份为期12天的调查问卷进行的,该问卷对您的威尔科森测试进行了分析,其重要性为您服务。大多数受访者在接受之前,他们的人数不到21人(70%)。干预后,只有29名受访者(83.3%)。关于健康教育的方法,《焦点小组讨论》(FGD)对马塔兰市(RSUD city RSUD)中诊中风家庭成员的家庭护理行为产生了影响
{"title":"Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Focus Group Discussion (FGD) Terhadap Tindakan Family Caregiver Pada Anggota Keluarga Pasca Perawatan Stroke Di Ruang Stroke Center RSUD Kota Mataram","authors":"Eka Rudy Purwana, Z. Zulkifli, Dewi Purnamawati","doi":"10.32807/jkt.v3i1.191","DOIUrl":"https://doi.org/10.32807/jkt.v3i1.191","url":null,"abstract":"Kasus stroke yang menyebabkan ketergantungan total akan mempengaruhi kondisi pasien pasca stroke. Peran family caregiver sangat penting untuk membantu pasien. Didapatkan hasil bahwa family caregiver masih mengalami banyak kelemahan, khususnya masalah yang berkaitan dengan kurangnya tingkat pengetahuan, untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukannya pendidikan kesehatan pada family caregiver .Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Pendekatan Metode Focus Group Discussion (FGD) Terhadap Tindakan Family Caregiver Pada Anggota Keluarga Pasca Perawatan Stroke di Ruang Stroke Center RSUD Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre experimental menggunakan rancangan one group pretest – posttest dengan teknik purposive sampling. Jumlah responden sebanyak 30 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan Kuesioner yang dilakukan sebanyak 1 kali pada hari yang sama dalam waktu 12 hari, kemudian dianalisa dengan menggunakan uji Wilcoxon dengan taraf signifikasi = 0,000. Sebelum dilakukan intervensi sebagian besar responden berada pada katagori kurang dengan jumlah 21 responden (70%). Setelah dilakukan intervensi berada pada katagori cukup dengan jumlah 29 responden (83,3%). Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan pendekatan metode focus group discussion (FGD) terhadap tindakan family caregiver pada anggota keluarga pasca perawatan stroke di ruang stroke center RSUD Kota Mataram","PeriodicalId":155049,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal)","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117168173","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}