(SARS-COV2). Dimulai dari daerah Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok yang melaporkan pertama kali mengenai kasus Pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya. Tingkat mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%, angka ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Adapun di Banjarmasin, berdasarkan data Dinas Kesehatan Banjarmasin 12 Juni 2020, kasus positif covid-19 terkonfirmasi 812 kasus, dengan penambahan 37 kasus baru dan 89 kasus kumulatif kematian. Tujuan : Untuk mengetahuai Hubungan Kejadiaan Kasus Covid 19 terhadap pelayanan Maternal di Puskesmas Kota Banjarmasin Tahun 2020 Metode : Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey analitik. Hasil : Hubungan Kejadian Kasus Covid 19 terhadap Pelayanan Maternal menunjukan kejadian kasus covid 19 dari 8 kasus covid 19 yang tidak terpapar yang pelayanan maternal baik sebanyak 8 kasus .dari 15 kasus yang Reaktif sebanyak 13 kasus yang pelayanan maternal baik dan 3 kasus pelayanan yang kurang baik sedangkan kasus yang terpapar 1 kasus yang kurang baik dan 2 kasus yang mendapat pelayanan yang baik. Hasil Uji chisquare dengan tarif signifikan α 0,005, didapat nilai p (value) 0,023, artinya p (value) < 0,005 ,maka hasilnya dapat di simpulkan ada hubungan kejadian Covid 19 terhadap pelayanan Maternal Kata Kunci : Kasus Covid 19 dan pelayanan maternal
{"title":"Hubungan Kejadian Kasus Covid 19 Terhadap Pelayanan Maternal Di Puskesmas Kota Banjarmasin Tahun 2020","authors":"Isnaniah Isnaniah, Erni Setiawati, M. Mukhtar","doi":"10.31964/jsk.v12i2.322","DOIUrl":"https://doi.org/10.31964/jsk.v12i2.322","url":null,"abstract":"(SARS-COV2). Dimulai dari daerah Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok yang melaporkan pertama kali mengenai kasus Pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya. Tingkat mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%, angka ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Adapun di Banjarmasin, berdasarkan data Dinas Kesehatan Banjarmasin 12 Juni 2020, kasus positif covid-19 terkonfirmasi 812 kasus, dengan penambahan 37 kasus baru dan 89 kasus kumulatif kematian. \u0000Tujuan : Untuk mengetahuai Hubungan Kejadiaan Kasus Covid 19 terhadap pelayanan Maternal di Puskesmas Kota Banjarmasin Tahun 2020 \u0000Metode : Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey analitik. \u0000Hasil : Hubungan Kejadian Kasus Covid 19 terhadap Pelayanan Maternal menunjukan kejadian kasus covid 19 dari 8 kasus covid 19 yang tidak terpapar yang pelayanan maternal baik sebanyak 8 kasus .dari 15 kasus yang Reaktif sebanyak 13 kasus yang pelayanan maternal baik dan 3 kasus pelayanan yang kurang baik sedangkan kasus yang terpapar 1 kasus yang kurang baik dan 2 kasus yang mendapat pelayanan yang baik. Hasil Uji chisquare dengan tarif signifikan α 0,005, didapat nilai p (value) 0,023, artinya p (value) < 0,005 ,maka hasilnya dapat di simpulkan ada hubungan kejadian Covid 19 terhadap pelayanan Maternal \u0000 \u0000Kata Kunci : Kasus Covid 19 dan pelayanan maternal","PeriodicalId":157505,"journal":{"name":"Jurnal Skala Kesehatan","volume":"7 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133077435","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi pada usia lanjut sebagian besar merupakan hipertensi sistolik terisolasi (HST), meningkatnya tekanan sistolik menyebabkan besar kemungkinan timbulnya kejadian stroke walaupun tekanan diastoliknya dalam batas normal. Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar membuat rekapitulasi mengenai lansia usia 45 sampai 59 tahun pada bulan Januari sampai Agustus 2018 di Puskesmas Astambul sebanyak 1676 orang dengan kejadian hipertensi sebanyak 605 orang (36,09%). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh asupan (natrium, lemak, sayur dan buah) dan tingkat pengetahuan terhadap kejadian hipertensi lansia di Puskesmas Astambul Martapura tahun 2019. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan Rancangan cross sectional, data yang dikumpulkan adalah asupan (natrium, lemak, sayur dan buah), tingkat pengetahuan, kejadian hipertensi. Populasi adalah seluruh lansia dengan usia 45 - 59 tahun di wilayah kerja puskesmas Astambul Martapura dan sampel sebanyak 98 orang diambil secara accidental non random sampling, analisis menggunakan uji Regresi sederhana dan berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia sama-sama mengalami hipertensi dan normal, tingkat pengetahuan kurang, tidak obesitas, cukup asupan natrium , rendah asupan lemak , dan rendah asupan sayur dan buah. Tidak ada pengaruh tingkat pengetahuan, status gizi, asupan natrium, dan lemak terhadap kejadian hipertensi. Ada pengaruh asupan sayur dan buah terhadap kejadian hipertensi Kata kunci : Hipertensi, asupan (natrium, lemak, sayur dan buah), pengetahuan, dan status gizi
{"title":"Pengaruh Asupan (Natrium, Lemak, Sayur Dan Buah), Dan Tingkat Pengetahuan Terhadap Kejadian Hipertensi Lansia Di Puskesmas Astambul Martapura","authors":"Yasir Farhat, Rusmini Yanti","doi":"10.31964/jsk.v12i2.325","DOIUrl":"https://doi.org/10.31964/jsk.v12i2.325","url":null,"abstract":"Hipertensi pada usia lanjut sebagian besar merupakan hipertensi sistolik terisolasi (HST), meningkatnya tekanan sistolik menyebabkan besar kemungkinan timbulnya kejadian stroke walaupun tekanan diastoliknya dalam batas normal. Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar membuat rekapitulasi mengenai lansia usia 45 sampai 59 tahun pada bulan Januari sampai Agustus 2018 di Puskesmas Astambul sebanyak 1676 orang dengan kejadian hipertensi sebanyak 605 orang (36,09%). \u0000Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh asupan (natrium, lemak, sayur dan buah) dan tingkat pengetahuan terhadap kejadian hipertensi lansia di Puskesmas Astambul Martapura tahun 2019. \u0000Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan Rancangan cross sectional, data yang dikumpulkan adalah asupan (natrium, lemak, sayur dan buah), tingkat pengetahuan, kejadian hipertensi. Populasi adalah seluruh lansia dengan usia 45 - 59 tahun di wilayah kerja puskesmas Astambul Martapura dan sampel sebanyak 98 orang diambil secara accidental non random sampling, analisis menggunakan uji Regresi sederhana dan berganda. \u0000Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia sama-sama mengalami hipertensi dan normal, tingkat pengetahuan kurang, tidak obesitas, cukup asupan natrium , rendah asupan lemak , dan rendah asupan sayur dan buah. Tidak ada pengaruh tingkat pengetahuan, status gizi, asupan natrium, dan lemak terhadap kejadian hipertensi. Ada pengaruh asupan sayur dan buah terhadap kejadian hipertensi \u0000 \u0000Kata kunci : Hipertensi, asupan (natrium, lemak, sayur dan buah), pengetahuan, dan status gizi","PeriodicalId":157505,"journal":{"name":"Jurnal Skala Kesehatan","volume":"47 6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123451993","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dewi Ratih Apriyanti, Dinna Rakhmina, Wahdah Norsiah
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B, yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Untuk mengidentifikasi infeksi awal oleh virus hepatitis B dilakukan pemeriksaan HBsAg yang merupakan antigen permukaan yang ditemukan pada virus hepatitis B. Salah satu kelompok berisiko terinfeksi hepatitis B adalah narapidana. Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Martapura mempunyai risiko tinggi terhadap penyakit menular seperti hepatitis B dikarenakan kondisi Lapas yang melebihi kapasitas tampung serta tinggal dengan narapidana yang menderita hepatitis B pada Blok Anyelir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran HBsAg dan persentase narapidana yang terinfeksi hepatitis B di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Martapura. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif. Populasi adalah narapidana yang tinggal di Blok Anyelir dengan teknik sampel berupa Accidental sampling sebanyak 26 orang. Sampel berupa serum yang diperiksa dengan metode Immunochromatographic Assay (ICA). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan persentase HBsAg non reaktif (-) sebanyak 100% dan HBsAg positif 0%. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian dengan populasi sampel yang lebih banyak dan diharapkan dapat melanjutkan dengan mendeteksi anti-HBsAg. Keyword : Narapidana; Hepatitis B; Immunochromatographic assay
{"title":"Gambaran Pemeriksaan Hbsag Pada Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Martapura","authors":"Dewi Ratih Apriyanti, Dinna Rakhmina, Wahdah Norsiah","doi":"10.31964/jsk.v12i2.327","DOIUrl":"https://doi.org/10.31964/jsk.v12i2.327","url":null,"abstract":"Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B, yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Untuk mengidentifikasi infeksi awal oleh virus hepatitis B dilakukan pemeriksaan HBsAg yang merupakan antigen permukaan yang ditemukan pada virus hepatitis B. Salah satu kelompok berisiko terinfeksi hepatitis B adalah narapidana. Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Martapura mempunyai risiko tinggi terhadap penyakit menular seperti hepatitis B dikarenakan kondisi Lapas yang melebihi kapasitas tampung serta tinggal dengan narapidana yang menderita hepatitis B pada Blok Anyelir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran HBsAg dan persentase narapidana yang terinfeksi hepatitis B di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Martapura. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif. Populasi adalah narapidana yang tinggal di Blok Anyelir dengan teknik sampel berupa Accidental sampling sebanyak 26 orang. Sampel berupa serum yang diperiksa dengan metode Immunochromatographic Assay (ICA). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan persentase HBsAg non reaktif (-) sebanyak 100% dan HBsAg positif 0%. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian dengan populasi sampel yang lebih banyak dan diharapkan dapat melanjutkan dengan mendeteksi anti-HBsAg. \u0000Keyword : Narapidana; Hepatitis B; Immunochromatographic assay","PeriodicalId":157505,"journal":{"name":"Jurnal Skala Kesehatan","volume":"103 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121136551","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
pemeriksaan IVA di wilayah kerja Puskesmas Mataraman terjadi penurunan dari tahun 2018 terdapat 400 orang (9%) dari sasaran 4.416 menjadi 285 (6%) orang dari sasaran 4.416 pada tahun 2019. Faktor penyebab rendahnya pemeriksaan IVA dipengaruhi oleh factor sikap, dukungan keluarga (suami), dukungan tenaga kesehatan dan jarak ke fasilitas kesehatan. Tujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) pada PUS (PUS) di wilayah kerja Mataraman tahun 2020. Rancangan penelitian ini adalah menggunakan metode Survey Analitik dan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian seluruh PUS usia 30-50 tahun yang sudah melakukan hubungan seksual di wilayah kerja Puskesmas Mataraman. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Accidental Sampling. Jumlah sampel pada penelitian 237 PUS. Intrumen penelitian adalah kuesioner. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji statistic Chi Square (a= 0,05). Hasil uji statistic menunjukkan ada hubungan sikap (p=0,03), dukungan keluarga (suami) (p=0,03), dukungan tenaga kesehatan (p=0,001), jarak (p=0,119) dengan pemeriksaan IVA. Kata Kunci: Sikap, Dukungan Keluarga (Suami), Dukungan Tenaga Kesehatan Jarak dengan Pemeriksaan IVA
{"title":"Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Iva (Inspeksi Visual Asam Asetat) Pada Pus (Pasangan Usia Subur) Di Wilayah Kerja Puskesmas Mataraman Tahun 2020","authors":"A. Rizani","doi":"10.31964/jsk.v12i2.326","DOIUrl":"https://doi.org/10.31964/jsk.v12i2.326","url":null,"abstract":"pemeriksaan IVA di wilayah kerja Puskesmas Mataraman terjadi penurunan dari tahun 2018 terdapat 400 orang (9%) dari sasaran 4.416 menjadi 285 (6%) orang dari sasaran 4.416 pada tahun 2019. Faktor penyebab rendahnya pemeriksaan IVA dipengaruhi oleh factor sikap, dukungan keluarga (suami), dukungan tenaga kesehatan dan jarak ke fasilitas kesehatan. Tujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) pada PUS (PUS) di wilayah kerja Mataraman tahun 2020. Rancangan penelitian ini adalah menggunakan metode Survey Analitik dan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian seluruh PUS usia 30-50 tahun yang sudah melakukan hubungan seksual di wilayah kerja Puskesmas Mataraman. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Accidental Sampling. Jumlah sampel pada penelitian 237 PUS. Intrumen penelitian adalah kuesioner. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji statistic Chi Square (a= 0,05). Hasil uji statistic menunjukkan ada hubungan sikap (p=0,03), dukungan keluarga (suami) (p=0,03), dukungan tenaga kesehatan (p=0,001), jarak (p=0,119) dengan pemeriksaan IVA. \u0000 \u0000Kata Kunci: Sikap, Dukungan Keluarga (Suami), Dukungan Tenaga Kesehatan Jarak dengan Pemeriksaan IVA","PeriodicalId":157505,"journal":{"name":"Jurnal Skala Kesehatan","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122619401","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kecemasan merupakan penilaian dan respon emosional terhadap sesuatu yang berbahaya. Kehamilan dapat menjadi sumber stressor kecemasan pada ibu hamil trimester III berkaitan dengan perasaan takut akan rasa sakit dalam persalinan. Beberapa faktor penyebab kecemasan salah satunya adalah usia, paritas, pendidikan dan dukungan keluarga. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, paritas, pendidikan dan dukungan keluarga dengan kecemasan pada ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura Barat Tahun 2020. Metode Penelitian menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura Barat Tahun 2020 berjumlah 68 orang . Pengambilan sampel secara sampel jenuh, jumlah sampel 68 orang. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Analisa data menggunakan uji Chi-Square. Penelitian didapatkan dari 68 responden sebanyak 21 orang (30,9%) mengalami kecemasan dalam kehamilan, responden dengan usia berisiko sebanyak 11 orang (16,2%), paritas tidak aman sebanyak 29 orang (42,6%), pendidikan dasar sebanyak 38 orang (55,9%). Hasil uji statistik terdapat hubungan antara usia dengan kecemasan (p=0,002), paritas dengan kecemasan (p=0,001), pendidikan dengan kecemasan (p=0,020), dukungan keluarga dengan keemasan (p=0,001). Karakteristik ibu (usia, paritas, pendidikan) dan dukungan keluarga dengan kecemasan menghadapi persalinan di wilayah Kerja Puskesmas Martapura Barat Tahun 2020. Kata Kunci : Kecemasan, Usia, Paritas, Pendidikan, Dukungan Keluarga
{"title":"Karakteristik Ibu Dan Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Menghadapi Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura Barat Kabupaten Banjar Tahun 2020","authors":"Rafidah Rafidah, A. Safitri","doi":"10.31964/jsk.v12i2.321","DOIUrl":"https://doi.org/10.31964/jsk.v12i2.321","url":null,"abstract":"Kecemasan merupakan penilaian dan respon emosional terhadap sesuatu yang berbahaya. Kehamilan dapat menjadi sumber stressor kecemasan pada ibu hamil trimester III berkaitan dengan perasaan takut akan rasa sakit dalam persalinan. Beberapa faktor penyebab kecemasan salah satunya adalah usia, paritas, pendidikan dan dukungan keluarga. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, paritas, pendidikan dan dukungan keluarga dengan kecemasan pada ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura Barat Tahun 2020. Metode Penelitian menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura Barat Tahun 2020 berjumlah 68 orang . Pengambilan sampel secara sampel jenuh, jumlah sampel 68 orang. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Analisa data menggunakan uji Chi-Square. Penelitian didapatkan dari 68 responden sebanyak 21 orang (30,9%) mengalami kecemasan dalam kehamilan, responden dengan usia berisiko sebanyak 11 orang (16,2%), paritas tidak aman sebanyak 29 orang (42,6%), pendidikan dasar sebanyak 38 orang (55,9%). Hasil uji statistik terdapat hubungan antara usia dengan kecemasan (p=0,002), paritas dengan kecemasan (p=0,001), pendidikan dengan kecemasan (p=0,020), dukungan keluarga dengan keemasan (p=0,001). Karakteristik ibu (usia, paritas, pendidikan) dan dukungan keluarga dengan kecemasan menghadapi persalinan di wilayah Kerja Puskesmas Martapura Barat Tahun 2020. \u0000 \u0000 \u0000Kata Kunci : Kecemasan, Usia, Paritas, Pendidikan, Dukungan Keluarga","PeriodicalId":157505,"journal":{"name":"Jurnal Skala Kesehatan","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114352126","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Karies merupakan masalah gigi yang sering terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Penyebab karies yang terjadi pada populasi dunia adalah plak yaitu 75% hingga 90%. Pasta gigi yang digunakan pada saat menyikat gigi berfungsi untuk mengurangi pembentukan plak. Pasta gigi tersedia dalam berbagai jenis kandungan yang membedakannya salah satunya yaitu sodium laury sulfat (SLS) (deterjen) dan enzim (tanpa deterjen) sebagai zat aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan pasta gigi deterjen dengann tanpa deterjen terhadap penurunan plak skor pada siswa SMPN 1 Martapura Timur. Metode yang digunakan adalah eksperimen semu dengan melakukan pretest dan posttest. Populasi berjumlah 178 orang, pengambilan sampel dengan cara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi sebanyak 60 orang, dengan uji independent T-test. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan rata-rata plak skor dengan responden sebelum menggosok gigi dengan pasta gigi detrejen sebesar 2,47 sesudah 2,00 dengan selisih sebesar 0,47 dan rata-rata plak skor responden sebelum menggosok gigi dengan pasta gigi tanpa deterjen sebesar 2,64 sesudah 1,96 dengan selisih sebesar 0,71. Hasil uji statistik ρ = 0,039 < 0,05. Disimpulkan bahwa ada perbedaan menggosok gigi dengan pasta gigi deterjen dengan pasta gigi tanpa deterjen. Disarankan pada siswa SMPN 1 Martapura Timur untuk lebih baik menggunakan pasta gigi tanpa deterjen karena lebih baik dalam menurunkan plak. Kata Kunci : Pasta Gigi Deterjen, Pasta Gigi Tanpa Deterjen, Plak Skor
{"title":"Perbedaan Pasta Gigi Deterjen Dengan Tanpa Deterjen Terhadap Penurunan Plak Skor Pada Siswa SMPN 1 Martapura Timur","authors":"Rolia Miftahul Nurilma Asura, Danan Danan","doi":"10.31964/jsk.v12i2.323","DOIUrl":"https://doi.org/10.31964/jsk.v12i2.323","url":null,"abstract":"Karies merupakan masalah gigi yang sering terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Penyebab karies yang terjadi pada populasi dunia adalah plak yaitu 75% hingga 90%. Pasta gigi yang digunakan pada saat menyikat gigi berfungsi untuk mengurangi pembentukan plak. Pasta gigi tersedia dalam berbagai jenis kandungan yang membedakannya salah satunya yaitu sodium laury sulfat (SLS) (deterjen) dan enzim (tanpa deterjen) sebagai zat aktif. \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan pasta gigi deterjen dengann tanpa deterjen terhadap penurunan plak skor pada siswa SMPN 1 Martapura Timur. Metode yang digunakan adalah eksperimen semu dengan melakukan pretest dan posttest. Populasi berjumlah 178 orang, pengambilan sampel dengan cara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi sebanyak 60 orang, dengan uji independent T-test. \u0000Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan rata-rata plak skor dengan responden sebelum menggosok gigi dengan pasta gigi detrejen sebesar 2,47 sesudah 2,00 dengan selisih sebesar 0,47 dan rata-rata plak skor responden sebelum menggosok gigi dengan pasta gigi tanpa deterjen sebesar 2,64 sesudah 1,96 dengan selisih sebesar 0,71. Hasil uji statistik ρ = 0,039 < 0,05. \u0000Disimpulkan bahwa ada perbedaan menggosok gigi dengan pasta gigi deterjen dengan pasta gigi tanpa deterjen. Disarankan pada siswa SMPN 1 Martapura Timur untuk lebih baik menggunakan pasta gigi tanpa deterjen karena lebih baik dalam menurunkan plak. \u0000 Kata Kunci : Pasta Gigi Deterjen, Pasta Gigi Tanpa Deterjen, Plak Skor","PeriodicalId":157505,"journal":{"name":"Jurnal Skala Kesehatan","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129791886","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Infeksi yang didapat di rumah sakit atau nosocomial adalah ancaman utama bagi pasien. Kebersihan tangan mencegah infeksi silang di rumah sakit, tetapi penerapan Hand Hygiene sesuai dengan pedoman yang direkomendasikan sering kali buruk oleh petugas kesehatan. Tujuan penelitian untuk factor-faktor yang berhubungan dengan penerapan hand hygiene di RSUD Lanto Dg Pasewang. Jenis rancangan penelitian koreasional dengan pendekatan penelitian cross sectional. Populasi penelitian sebanya 180 orang , tehnik sampel menggunakan purposive sampling dan sampel pada penelitian ini terdapat 36 responden di RSUD Lanto dg Pasewang. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dan lembar observasi. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji Chi-square test didapatkan nilai pengetahuan: p=0,631 > α=0,05, umur: p=0,729 > nilai α=0,05, sikap: p=0,715 > nilai α=0,05, pendidikan: p=1,000 > α=0,05, masa kerja: p=0,376 > α=0,05. tidak ada hubungan antara pengetahuan, umur, sikap,pendidikan dan masa kerja terhadap perilaku penerapan hand hygiene di RSUD Lanto dg Pasewang. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, umur, sikap,pendidikan dan masa kerja terhadap perilaku penerapan hand hygiene di RSUD Lanto dg Pasewang. Perawat disarankan meningkatkan pengetahuan dan melaksanakan higiene tangan melalui program pelatihan pengurangan infeksi untuk mengurangi kejadian infeksi rumah sakit. Kata kunci : Perilaku, Umur, Pengetahuan, Pendidikan, Sikap, Masa Kerja, Hand Hygiene
{"title":"Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Penerapan Hand Hygiene Di RSUD LANTO Dg PASEWANG","authors":"H. Hamdana, Nadia Alfira, Irfanita Nurhidayah","doi":"10.31964/jsk.v12i2.324","DOIUrl":"https://doi.org/10.31964/jsk.v12i2.324","url":null,"abstract":"Infeksi yang didapat di rumah sakit atau nosocomial adalah ancaman utama bagi pasien. Kebersihan tangan mencegah infeksi silang di rumah sakit, tetapi penerapan Hand Hygiene sesuai dengan pedoman yang direkomendasikan sering kali buruk oleh petugas kesehatan. Tujuan penelitian untuk factor-faktor yang berhubungan dengan penerapan hand hygiene di RSUD Lanto Dg Pasewang. Jenis rancangan penelitian koreasional dengan pendekatan penelitian cross sectional. Populasi penelitian sebanya 180 orang , tehnik sampel menggunakan purposive sampling dan sampel pada penelitian ini terdapat 36 responden di RSUD Lanto dg Pasewang. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dan lembar observasi. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji Chi-square test didapatkan nilai pengetahuan: p=0,631 > α=0,05, umur: p=0,729 > nilai α=0,05, sikap: p=0,715 > nilai α=0,05, pendidikan: p=1,000 > α=0,05, masa kerja: p=0,376 > α=0,05. tidak ada hubungan antara pengetahuan, umur, sikap,pendidikan dan masa kerja terhadap perilaku penerapan hand hygiene di RSUD Lanto dg Pasewang. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, umur, sikap,pendidikan dan masa kerja terhadap perilaku penerapan hand hygiene di RSUD Lanto dg Pasewang. Perawat disarankan meningkatkan pengetahuan dan melaksanakan higiene tangan melalui program pelatihan pengurangan infeksi untuk mengurangi kejadian infeksi rumah sakit. \u0000 Kata kunci : Perilaku, Umur, Pengetahuan, Pendidikan, Sikap, Masa Kerja, Hand Hygiene","PeriodicalId":157505,"journal":{"name":"Jurnal Skala Kesehatan","volume":"111 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132386556","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Prevalensi Diabetes Mellitus di Provinsi Kalimantan Selatan cenderung meningkat yaitu dari 1.0% pada tahun 2007 menjadi 1.4% pada tahun 2013. Makanan Indeks Glikemik (IG) rendah mampu memperbaiki sensitivitas insulin serta menurunkan laju penyerapan glukosa, sehingga bermanfaat dalam pengendalian glukosa darah penderita DM. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari perbedaan Indeks Glikemik dan Beban Glikemik pada beras lokal hanyar dan usang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen. Data yang diharapkan didapat adalah yaitu nilai Indeks Glikemik dan Beban Glikemik. Desain pada penelitian ini adalah Post Test-only Control Group Design menggunakan control tanpa penugasan random. Hasil uji indeks glikemik didapatkan nilai IG tertinggi pada nasi dari beras karang dukuh usang yaitu sebesar 120.31%, dan terendah pada nasi dari beras unus hanyar yaitu sebesar 87.15%. Hasil beban glikemik didapatkan nilai BG tertinggi pada nasi dari beras karang dukuh usang yaitu sebesar 25.75%, dan terendah pada nasi dari beras karang dukuh hanyar yaitu sebesar 19.26. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada beda kandungan indeks glikemik dan beban glikemik pada nasi dari beras lokal hanyar dan usang Kata Kunci: Indeks Glikemik; Beban Glikemik; Beras Lokal Usang; Beras Lokal Hanyar
加里曼丹南部加里曼丹省的糖尿病发病率往往从2007年的1.0%上升到2013年的1.4%。血糖指数(IG)低,有助于提高胰岛素的灵敏度,降低葡萄糖吸收率,从而在DM患者的血糖控制方面发挥作用这项研究是一种实验研究。期望获得的数据是糖酵母菌值和糖酵母菌负荷。这项研究的设计是Post -only Control Group设计使用控制而没有随机分配任务。糖甘油果指数的测试结果显示,大米中生长着120.31%的大米中IG值最高,而unus hanyar大米中最低的大米为87.15%。glikemik负载的果实是由陈年的dukuh hanyar大米中获得的最高价值为25.75%,而dukuh hanyar大米中最低的价值为19.26美元。这项研究的结论是,在哈里亚地区大米中,糖甘油松指数和糖甘质指数是不同的。Glikemik负担;当地大米陈旧;哈纳亚尔当地大米
{"title":"Kandungan Indeks Glikemik Dan Beban Glikemik Beras Lokal Hanyar Dan Usang","authors":"Zulfiana Dewi, Sajiman Sajiman","doi":"10.31964/jsk.v12i2.318","DOIUrl":"https://doi.org/10.31964/jsk.v12i2.318","url":null,"abstract":"Prevalensi Diabetes Mellitus di Provinsi Kalimantan Selatan cenderung meningkat yaitu dari 1.0% pada tahun 2007 menjadi 1.4% pada tahun 2013. Makanan Indeks Glikemik (IG) rendah mampu memperbaiki sensitivitas insulin serta menurunkan laju penyerapan glukosa, sehingga bermanfaat dalam pengendalian glukosa darah penderita DM. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari perbedaan Indeks Glikemik dan Beban Glikemik pada beras lokal hanyar dan usang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen. Data yang diharapkan didapat adalah yaitu nilai Indeks Glikemik dan Beban Glikemik. Desain pada penelitian ini adalah Post Test-only Control Group Design menggunakan control tanpa penugasan random. \u0000Hasil uji indeks glikemik didapatkan nilai IG tertinggi pada nasi dari beras karang dukuh usang yaitu sebesar 120.31%, dan terendah pada nasi dari beras unus hanyar yaitu sebesar 87.15%. Hasil beban glikemik didapatkan nilai BG tertinggi pada nasi dari beras karang dukuh usang yaitu sebesar 25.75%, dan terendah pada nasi dari beras karang dukuh hanyar yaitu sebesar 19.26. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada beda kandungan indeks glikemik dan beban glikemik pada nasi dari beras lokal hanyar dan usang \u0000Kata Kunci: Indeks Glikemik; Beban Glikemik; Beras Lokal Usang; Beras Lokal Hanyar","PeriodicalId":157505,"journal":{"name":"Jurnal Skala Kesehatan","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122746104","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bayi berat lahir rendah adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. Jumlah bayi berat lahir rendah di Kalimantan Selatan tahun 2018 sebanyak 3.728 bayi. Bayi berat lahir rendah beresiko mengalami hipotermi. Hipotermi jika tidak diatasi akan menyebabkan kematian. Metode pencegahan hipotermi yang bisa dilakukan yakni perawatan metode kanguru dan terapi sentuhan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas terapi sentuhan dan perawatan metode kanguru terhadap peningkatan suhu tubuh bayi berat lahir rendah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan quasi experiment. Desain penelitian yang digunakan adalah pre test and post test designs with two comparisn treatments terhadap 30 responden, 15 responden untuk terapi sentuhan dan 15 responden untuk perawatan metode kanguru. Uji statitik yang digunakan adalah uji t dependent dan independent. Hasil penelitian menunjukan ada beda efektifitas antara terapi sentuhan dan perawatan metode kanguru dalam meningkatkan suhu tubuh berat bayi lahir rendah, yaitu didapatkan P value = 0,007 dengan alpha <0,05. Nilai rata-rata kenaikan suhu responden perlakukan terapi sentuhan sebesar 0,17 °C, sedangkan perawatan metode kanguru 0,32 °C. Jadi perawatan metode kanguru terbukti lebih efektif meningkatkan suhu tubuh bayi berat lahir rendah. Dari hasil penelitian diharapkan perawatan metode kanguru bisa digunakan sebagai metode pencegahan hipotermi di pelayanan kesehatan dan dirumah. Kata Kunci : bayi berat lahir rendah, suhu tubuh, terapi sentuhan, perawatan metode kanguru
出生体重低的婴儿是出生体重不足的婴儿。2018年,加里曼丹南部出生的婴儿数量较低,共有3728名婴儿。低出生体重的婴儿有流产风险。如果不治疗就会导致死亡。低血症的治疗方法包括袋鼠方法治疗和触摸疗法。本研究的目的是了解不同治疗触摸和治疗方法的有效性,袋鼠对低出生体重婴儿的体温升高。这项研究是定量研究和准实验设计。使用的研究设计是前测后设计,对30名受访者进行两项测试,15名受访者进行触觉治疗,15名受访者进行袋鼠法治疗。使用的stastations测试是t dependent和独立报。研究结果显示之间存在着不同的有效治疗方法和治疗触摸袋鼠中增加婴儿出生体重低的体温,即得到的P value = 0.007阿尔法< 0。05。受访者对治疗触摸气温平均价值0,17°C,而袋鼠的方法护理0.32°C。所以袋鼠护理方法更有效提高低出生体重婴儿的体温。预期研究结果袋鼠的方法护理可以用作家里hipotermi在医疗保健和预防方法。关键词:低出生体重、体温、触觉治疗、袋鼠方法治疗
{"title":"Perbedaan Efektifitas Terapi Sentuhan Dan Perawatan Metode Kanguru Terhadap Peningkatan Suhu Tubuh Bayi Berat Lahir Rendah Di RSD Idaman Kota Banjarbaru","authors":"I. Nurhayati, D. K. Wulandari, Suroto Suroto","doi":"10.31964/JSK.V11I2.280","DOIUrl":"https://doi.org/10.31964/JSK.V11I2.280","url":null,"abstract":"Bayi berat lahir rendah adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. Jumlah bayi berat lahir rendah di Kalimantan Selatan tahun 2018 sebanyak 3.728 bayi. Bayi berat lahir rendah beresiko mengalami hipotermi. Hipotermi jika tidak diatasi akan menyebabkan kematian. Metode pencegahan hipotermi yang bisa dilakukan yakni perawatan metode kanguru dan terapi sentuhan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas terapi sentuhan dan perawatan metode kanguru terhadap peningkatan suhu tubuh bayi berat lahir rendah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan quasi experiment. Desain penelitian yang digunakan adalah pre test and post test designs with two comparisn treatments terhadap 30 responden, 15 responden untuk terapi sentuhan dan 15 responden untuk perawatan metode kanguru. Uji statitik yang digunakan adalah uji t dependent dan independent. Hasil penelitian menunjukan ada beda efektifitas antara terapi sentuhan dan perawatan metode kanguru dalam meningkatkan suhu tubuh berat bayi lahir rendah, yaitu didapatkan P value = 0,007 dengan alpha <0,05. Nilai rata-rata kenaikan suhu responden perlakukan terapi sentuhan sebesar 0,17 °C, sedangkan perawatan metode kanguru 0,32 °C. Jadi perawatan metode kanguru terbukti lebih efektif meningkatkan suhu tubuh bayi berat lahir rendah. Dari hasil penelitian diharapkan perawatan metode kanguru bisa digunakan sebagai metode pencegahan hipotermi di pelayanan kesehatan dan dirumah. \u0000Kata Kunci : bayi berat lahir rendah, suhu tubuh, terapi sentuhan, perawatan metode kanguru","PeriodicalId":157505,"journal":{"name":"Jurnal Skala Kesehatan","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126341131","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Intan Maulia Zahra, S. Hidayati, Ida Chairanna Mahirawatie
Abstract: The problem in this case study is the high index of DMF-T in Piton 1 Elementary School. The purpose of this study was to find the correlation of nutritional status with DMF-T among students in Piton 1 Elementary School. This type of research is analytic observational research with cross sectional approach. The population in this case study was Piton 1 Elementary Schools's students with a large sample of 60 students. The method used for data collection is the inspection method. The analysis technique used is the chi-square data analysis tehnique. The results showed that there was no relationship between nutritional status and DMF-T among students in Piton 1 Elementary School, Punung District, Pacitan Regency. Keyword : Nutritional Status, DMF-T, Body Mass Indez
{"title":"Hubungan Status Gizi dengan DMF-T pada Murid SD Negeri 1 Piton Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan","authors":"Intan Maulia Zahra, S. Hidayati, Ida Chairanna Mahirawatie","doi":"10.31964/jsk.v11i2.239","DOIUrl":"https://doi.org/10.31964/jsk.v11i2.239","url":null,"abstract":"Abstract: The problem in this case study is the high index of DMF-T in Piton 1 Elementary School. The purpose of this study was to find the correlation of nutritional status with DMF-T among students in Piton 1 Elementary School. This type of research is analytic observational research with cross sectional approach. The population in this case study was Piton 1 Elementary Schools's students with a large sample of 60 students. The method used for data collection is the inspection method. The analysis technique used is the chi-square data analysis tehnique. The results showed that there was no relationship between nutritional status and DMF-T among students in Piton 1 Elementary School, Punung District, Pacitan Regency. \u0000Keyword : Nutritional Status, DMF-T, Body Mass Indez","PeriodicalId":157505,"journal":{"name":"Jurnal Skala Kesehatan","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115620864","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}