In this modern era, digital marketing has become a mainstay or prima donna in the world of marketing. However, not all MSMEs have the ability to change their marketing patterns to digital marketing. Low educational background and lack of knowledge about the internet, development, and technology are the factors that caused the use of digital marketing in MSMEs to be not optimal. Based on the previous statement, It is the researcher's goal in determining activity plan in the form of a training program to help MSMEs exploit digitalization, a program that is being mutual concern from the academic sector, the business sector, and support from the government. According to these problems, digital marketing training programs for business doers are very suitable. Therefore, it requires planning and the steps that must be passed. It contains 1) planning, 2) organizing, and 3) actuating. The training explained clearly the concept or definition, as well as the forms of digital marketing. In addition, it also explained about the forms of digital marketing. The advantages of digital marketing include the Internet being one of the centres of online digital marketing, being able to easily disseminate content via the internet, business organizations being able to see real-time marketing activities carried out, and the distribution process being fast. The weakness of digital marketing itself is that it is difficult to implement without knowledge and experience. Regarding marketing strategy, digital marketing goes through several stages which are, 1) understanding the target market, 2) analysing the competitors, 3) prioritising digital tactics and channels, 4) maximising channel potential, 5) measuring results and 6) analysing effectiveness. The digital marketing training conducted by the Wira Desa Team is very helpful for improving the capability of human resources, especially for business doers in scope of digital marketing.
{"title":"PELATIHAN DIGITAL MARKETING SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK UMKM BATIK DI KELURAHAN GEDOG KOTA BLITAR","authors":"Febrialdy Yogapratama Febri, Dian Permatasari, Isabella Intan Kurniafitra, Wulansari Islamiah","doi":"10.26740/jpm.v2n1.p60-72","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jpm.v2n1.p60-72","url":null,"abstract":"In this modern era, digital marketing has become a mainstay or prima donna in the world of marketing. However, not all MSMEs have the ability to change their marketing patterns to digital marketing. Low educational background and lack of knowledge about the internet, development, and technology are the factors that caused the use of digital marketing in MSMEs to be not optimal. Based on the previous statement, It is the researcher's goal in determining activity plan in the form of a training program to help MSMEs exploit digitalization, a program that is being mutual concern from the academic sector, the business sector, and support from the government. According to these problems, digital marketing training programs for business doers are very suitable. Therefore, it requires planning and the steps that must be passed. It contains 1) planning, 2) organizing, and 3) actuating. The training explained clearly the concept or definition, as well as the forms of digital marketing. In addition, it also explained about the forms of digital marketing. The advantages of digital marketing include the Internet being one of the centres of online digital marketing, being able to easily disseminate content via the internet, business organizations being able to see real-time marketing activities carried out, and the distribution process being fast. The weakness of digital marketing itself is that it is difficult to implement without knowledge and experience. Regarding marketing strategy, digital marketing goes through several stages which are, 1) understanding the target market, 2) analysing the competitors, 3) prioritising digital tactics and channels, 4) maximising channel potential, 5) measuring results and 6) analysing effectiveness. The digital marketing training conducted by the Wira Desa Team is very helpful for improving the capability of human resources, especially for business doers in scope of digital marketing.","PeriodicalId":164886,"journal":{"name":"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132394123","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-18DOI: 10.26740/jpm.v2n1.p43-52
Resi Rosalianisa, Nurhenti Dorlina, Dewi Komalasari, Kartika Rinakit
Banyak di Indonesia saat ini pendidik yang belum mempunyai kualifikasi sesuai dengan bidang yang di ajarkan oleh anak didik. Tak bisa dipungkiri, masih banyaknya guru yang lulusan SMP/SMA mengajar sebagai guru paud namun tidak memahami karakteristik dan aspek perkembangan anak usia dini sehingga ketika proses pembelajaran kurang optimal dan kegiatan kurang bervariasi. Data pokok pendidikan Kementerian Pendidikan Republik Indonesia khususnya Pendidik Satuan Paud Sejenis di Kota Surabaya ada 4054 pendidik yang terdiri dari 31 kecamatan yang terbesar kecamatan Sawahan 258 orang dan Kec Semampir 257 orang, sedangkan yang paling minim adalah Kec Gayungan 42 orang, secara prosentasi data tersebut dapat dipetakan 70% lulusan SLTA, 25% S-1, dan 5% SMP. Pelatihan bernyanyi bagi pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini sangat diperlukan karena dengan kegiatan bernyanyi merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan dan sesuai diterapkan dalam pembelajaran pada pendidikan anak usia dini sebagaimana prinsip bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Kurangnya kemampuan pendidik pos paud terpadu kota Surabaya mengenai kemampuan dalam bernyanyi terutama ide kreatif dalam membuat lirik lagu untuk diajarkan pada anak usia dini. Tujuan dari pelatihan ini akan membantu guru atau pendidik dalam bernyanyi agar lebih maksimal dalam menerapkannya pada anak didiknya di Pos Paud Terpadu (PPT). Serta meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru atau pendidik pos paud terpadu untuk membuat lirik lagu yang menarik bagi anak sehingga membuat anak semangat mengikuti pembelajaran. Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan ini yaitu (1) diskusi atau ceramah; (2) pembimbingan langsung; dan (3) praktek membuat lagu secara langsung. Hasil pelatihan ini menunjukkan adanya peningkatkan pemahaman dan kemampuan guru atau pendidik pos paud terpadu untuk membuat lirik lagu yang menarik bagi anak.
{"title":"PELATIHAN BERNYANYI BAGI PENDIDIK POS PAUD TERPADU SE-KOTA SURABAYA","authors":"Resi Rosalianisa, Nurhenti Dorlina, Dewi Komalasari, Kartika Rinakit","doi":"10.26740/jpm.v2n1.p43-52","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jpm.v2n1.p43-52","url":null,"abstract":"Banyak di Indonesia saat ini pendidik yang belum mempunyai kualifikasi sesuai dengan bidang yang di ajarkan oleh anak didik. Tak bisa dipungkiri, masih banyaknya guru yang lulusan SMP/SMA mengajar sebagai guru paud namun tidak memahami karakteristik dan aspek perkembangan anak usia dini sehingga ketika proses pembelajaran kurang optimal dan kegiatan kurang bervariasi. Data pokok pendidikan Kementerian Pendidikan Republik Indonesia khususnya Pendidik Satuan Paud Sejenis di Kota Surabaya ada 4054 pendidik yang terdiri dari 31 kecamatan yang terbesar kecamatan Sawahan 258 orang dan Kec Semampir 257 orang, sedangkan yang paling minim adalah Kec Gayungan 42 orang, secara prosentasi data tersebut dapat dipetakan 70% lulusan SLTA, 25% S-1, dan 5% SMP. Pelatihan bernyanyi bagi pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini sangat diperlukan karena dengan kegiatan bernyanyi merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan dan sesuai diterapkan dalam pembelajaran pada pendidikan anak usia dini sebagaimana prinsip bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Kurangnya kemampuan pendidik pos paud terpadu kota Surabaya mengenai kemampuan dalam bernyanyi terutama ide kreatif dalam membuat lirik lagu untuk diajarkan pada anak usia dini. Tujuan dari pelatihan ini akan membantu guru atau pendidik dalam bernyanyi agar lebih maksimal dalam menerapkannya pada anak didiknya di Pos Paud Terpadu (PPT). Serta meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru atau pendidik pos paud terpadu untuk membuat lirik lagu yang menarik bagi anak sehingga membuat anak semangat mengikuti pembelajaran. Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan ini yaitu (1) diskusi atau ceramah; (2) pembimbingan langsung; dan (3) praktek membuat lagu secara langsung. Hasil pelatihan ini menunjukkan adanya peningkatkan pemahaman dan kemampuan guru atau pendidik pos paud terpadu untuk membuat lirik lagu yang menarik bagi anak.","PeriodicalId":164886,"journal":{"name":"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125086531","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ainur Rifqi, Nunuk Hariyati, Muhamad Sholeh, S. Supriyanto
Dalam Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 dan Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 dijelaskan bahwa salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh pengawas dan kepala sekolah adalah kompetensi manajerial, dimana salah satunya adalah fungsi evaluasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo dengan subjek pelatihan kepala sekolah SDN se-Kecamatan Paiton. Pengawas dan kepala sekolah di Koordinator Wilayah Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo secara rutin setiap tahun melaksanakan kegiatan evaluasi namun belum melalui prosedur ilmiah yang baku. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan yang mendorong kepala sekolah dan pengawas melaksanakan evaluasi sesuai dengan prosedur ilmiah. Agar kompetensi kepala sekolah semakin baik, maka perlu dilaksanakan kegiatan pelatihan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan yaitu perencanaan, survei kebutuhan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil yang diperoleh adalah pelaksanaan evaluasi yang dilakukan oleh sekolah telah dilakukan sesuai prinsip ilmiah dan kepala sekolah dapat menyusun artikel penelitian berdasarkan laporan evaluasi kepala sekolah.
{"title":"PELATIHAN PENELITIAN EVALUASI DALAM MENGEMBANGKAN INOVASI PENGELOLAAN LEMBAGA PENDIDIKAN","authors":"Ainur Rifqi, Nunuk Hariyati, Muhamad Sholeh, S. Supriyanto","doi":"10.26740/jpm.v2n1.p1-5","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jpm.v2n1.p1-5","url":null,"abstract":"Dalam Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 dan Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 dijelaskan bahwa salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh pengawas dan kepala sekolah adalah kompetensi manajerial, dimana salah satunya adalah fungsi evaluasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo dengan subjek pelatihan kepala sekolah SDN se-Kecamatan Paiton. Pengawas dan kepala sekolah di Koordinator Wilayah Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo secara rutin setiap tahun melaksanakan kegiatan evaluasi namun belum melalui prosedur ilmiah yang baku. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan yang mendorong kepala sekolah dan pengawas melaksanakan evaluasi sesuai dengan prosedur ilmiah. Agar kompetensi kepala sekolah semakin baik, maka perlu dilaksanakan kegiatan pelatihan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan yaitu perencanaan, survei kebutuhan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil yang diperoleh adalah pelaksanaan evaluasi yang dilakukan oleh sekolah telah dilakukan sesuai prinsip ilmiah dan kepala sekolah dapat menyusun artikel penelitian berdasarkan laporan evaluasi kepala sekolah.","PeriodicalId":164886,"journal":{"name":"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"112 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130121053","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anak difabel usia dini yang dimaksudkan yaitu difabel netra, rungu, hambatan intelektual, daksa, autis, hiperaktif usia pra sekolah 5-6 tahun belajar di taman kanak-kanak. Secara psikologis karakteristik khas anak difabel usia dini untuk tingkat keantusiasan belum dimengerti maksudnya, terhadap yang dilihat, didengar, dan dirasakan dengan tidak mempunyai kemampuan adaptif yang memadai pada lingkungan. Tujuan ini adalah mendeskripsikan keterampilan tutorial program intervensi belajar berinteraksi anak difabel usia dini bagi pendidik TK. Metode yang digunakan pendekatan deskriptif melalui penilaian video hasil performance tutorial program intervensi belajar berinteraksi pendidik pada anak difabel usia dini di masing-masing Taman Kanak-Kanak. Hasil perolehan uji performance 20 pendidik TK yang memilih membelajarkan dalam aspek perkembangan seni 8 pendidik berpredikat sangat baik, 8 pendidik memilih membelajarkan untuk fisik motorik halus berpredikat sangat baik, dan 4 pendidik membelajarkan sosial emosional berpredikat baik. Artinya bahwa pemahaman keterampilan pendidik dengan memberikan cara tutorial program intervensi belajar berinteraksi berpotensi untuk menangani anak difabel usia dini yang belajar bersama anak regular di Taman Kanak-Kanak
{"title":"TUTORIAL PROGRAM INTERVENSI BELAJAR BERINTERAKSI ANAK DIFABEL USIA DINI BAGI PENDIDIK TAMAN KANAK-KANAK","authors":"Sri Joeda Andajani, Budiyanto Budiyanto, Endang Purbaningrum, Asri Wijiastuti, Yuliyati Yuliyati","doi":"10.26740/jpm.v2n1.p21-35","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jpm.v2n1.p21-35","url":null,"abstract":"Anak difabel usia dini yang dimaksudkan yaitu difabel netra, rungu, hambatan intelektual, daksa, autis, hiperaktif usia pra sekolah 5-6 tahun belajar di taman kanak-kanak. Secara psikologis karakteristik khas anak difabel usia dini untuk tingkat keantusiasan belum dimengerti maksudnya, terhadap yang dilihat, didengar, dan dirasakan dengan tidak mempunyai kemampuan adaptif yang memadai pada lingkungan. Tujuan ini adalah mendeskripsikan keterampilan tutorial program intervensi belajar berinteraksi anak difabel usia dini bagi pendidik TK. Metode yang digunakan pendekatan deskriptif melalui penilaian video hasil performance tutorial program intervensi belajar berinteraksi pendidik pada anak difabel usia dini di masing-masing Taman Kanak-Kanak. Hasil perolehan uji performance 20 pendidik TK yang memilih membelajarkan dalam aspek perkembangan seni 8 pendidik berpredikat sangat baik, 8 pendidik memilih membelajarkan untuk fisik motorik halus berpredikat sangat baik, dan 4 pendidik membelajarkan sosial emosional berpredikat baik. Artinya bahwa pemahaman keterampilan pendidik dengan memberikan cara tutorial program intervensi belajar berinteraksi berpotensi untuk menangani anak difabel usia dini yang belajar bersama anak regular di Taman Kanak-Kanak ","PeriodicalId":164886,"journal":{"name":"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114621065","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-05DOI: 10.26740/jpm.v1n2.p94-101
Ferdian Adi Wisesa, M. Rifqi, Ulin Fauziah, K. Sulistyawati
Pemberdayaan Masyarakat berbasis budidaya ikan lele bioflok bertujuan mewujudkan peran perguruan tinggi pada bidang pengabdian masyarakat melalui program PHP2D yang diadakan oleh Kemendikbud Ristek dengan cara memberdayakan masyarakat setempat agar tetap produktif saat pandemi covid 19 dan tidak tertinggal akan perkembangan zaman. Pada budidaya lele ini kita menggunakan metode Bioflok, menggunakan kerangka dan terpal siap pakai berbentuk lingkaran. Hasil yang diharapkan oleh kami dari progran pengabdian masyarakat PHP2D adalah terciptanya pemberdayaan masyarakat melalui fasilitas yang sudah didanai oleh Kemendikbud Ristek dan dikelola oleh tim mulai dari pelatihan budidaya, pelatihan pemasaran lele, dan lokasi guna implementasi teori yang sudah dipelajari serta besar harapan juga dari adanya program awal ini yakni masyarakat dapat melanjutkan kegiatan/program ini sebagai salah satu cara ketahanan pangan, mata pencaharian, dan diteruskan oleh masyarakat. Target luaran yang diharapkan adalah masyarakat memperoleh pengetahuan berupa informasi dan lahan praktikum dari institusi Perguruan Tinggi, yang dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya alam di lingkungannya dan meningkatkan nilai ekonomis dari lele. Metode pengabdian masyarakat dilakukan dengan ceramah dan dilanjutkan dengan diskusi (tanya jawab) serta implementasi teori pembuatan kolam dan perawatan lele hingga pada pendistribusian maupun pemasaran pasca panen. ABSTRACT Community Empowerment based on bioflok catfish cultivation aims to realize the role of universities in the field of community service through the PHP2D program held by the Ministry of Education and Technology by empowering local communities to remain productive during the covid 19 pandemic and not be left behind by the times. The result expected by us from PHP2D community service program is the creation of community empowerment through facilities that have been funded by the Ministry of Education and managed by the team ranging from cultivation training, catfish marketing training, and location for the implementation of theories that have been studied. and the great hope also from the existence of this initial program is that the community can continue this activity / program as one way of food security, livelihoods, and continued by the community. The expected external target is for the community to acquire knowledge in the form of information and practicum land from higher education institutions, which can increase creativity and community skills in the utilization of natural resources in their environment and increase the economic value of catfish. The method of community service is carried out by lectures and continued with discussions (Q&A) and implementation of the theory of pool making and catfish treatment to distribution and post-harvest marketing.
以鲶鱼生物flok为基础的社区赋权旨在通过科迪巴德·里斯特克发起的PHP2D计划,通过在科维德大流行(covid)第19大流行期间保持当地生产力的方式,以实现社区在社区奉献方面的作用。在这种鲶鱼养殖中,我们使用生物浮石,使用框架和现成的圆形防水布。我们所预期的结果从progran PHP2D是有利于社会赋权社会奉献的设施已经资助Kemendikbud Ristek和管理的团队开始养殖,乐乐,营销培训和现场培训,以实现的理论研究和早期项目的希望也有了这就是社会可以继续活动/项目作为粮食安全、生计的方法之一并由社会传承下来。人们希望实现的目标是获得学院机构的信息知识和实地实践,这可以提高社会在环境中利用自然资源的创造力和技能,增加鲶鱼的经济价值。社区奉献的方法是演讲,然后进行讨论,并在收获后的分配和市场上实施游泳池建设和鲶鱼疗法理论。ABSTRACTCommunity Empowerment改编自bioflok鲶鱼aims to耕耘之《陆军大学的角色意识到社区服务项目穿过PHP2D牵着月报》由当地教育科技由empowering communities期间保持productive迎covid 19流行而不是被英国《泰晤士报》留下。一点的论点从PHP2D社区服务项目是由美国创造》社区empowerment无论是facilities顺便说一下那个有被funded of Education and managed by The team ranging from部门培训,鲶鱼营销培训,耕耘和位置for The implementation of理论那已被studied。这个最初的项目也带来了巨大的希望,那就是社区可以把这个活动作为食物安全、活力和社区延续下去的一种方式。预期的外部目标是将民族从更高的教育机构获得信息和实践的土地,这可以增加其自然资源和增加鲶鱼的经济价值。社区服务的方法被解雇和持续不断的分歧所困扰,并实施游泳池制造和鲶鱼治疗销售后市场营销的理论。
{"title":"PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TERDAMPAK PANDEMI COVID 19 BERBASIS BUDIDAYA IKAN LELE BIOFLOK DI KELURAHAN GUNDIH","authors":"Ferdian Adi Wisesa, M. Rifqi, Ulin Fauziah, K. Sulistyawati","doi":"10.26740/jpm.v1n2.p94-101","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jpm.v1n2.p94-101","url":null,"abstract":"Pemberdayaan Masyarakat berbasis budidaya ikan lele bioflok bertujuan mewujudkan peran perguruan tinggi pada bidang pengabdian masyarakat melalui program PHP2D yang diadakan oleh Kemendikbud Ristek dengan cara memberdayakan masyarakat setempat agar tetap produktif saat pandemi covid 19 dan tidak tertinggal akan perkembangan zaman. Pada budidaya lele ini kita menggunakan metode Bioflok, menggunakan kerangka dan terpal siap pakai berbentuk lingkaran. Hasil yang diharapkan oleh kami dari progran pengabdian masyarakat PHP2D adalah terciptanya pemberdayaan masyarakat melalui fasilitas yang sudah didanai oleh Kemendikbud Ristek dan dikelola oleh tim mulai dari pelatihan budidaya, pelatihan pemasaran lele, dan lokasi guna implementasi teori yang sudah dipelajari serta besar harapan juga dari adanya program awal ini yakni masyarakat dapat melanjutkan kegiatan/program ini sebagai salah satu cara ketahanan pangan, mata pencaharian, dan diteruskan oleh masyarakat. Target luaran yang diharapkan adalah masyarakat memperoleh pengetahuan berupa informasi dan lahan praktikum dari institusi Perguruan Tinggi, yang dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya alam di lingkungannya dan meningkatkan nilai ekonomis dari lele. Metode pengabdian masyarakat dilakukan dengan ceramah dan dilanjutkan dengan diskusi (tanya jawab) serta implementasi teori pembuatan kolam dan perawatan lele hingga pada pendistribusian maupun pemasaran pasca panen.\u0000ABSTRACT\u0000Community Empowerment based on bioflok catfish cultivation aims to realize the role of universities in the field of community service through the PHP2D program held by the Ministry of Education and Technology by empowering local communities to remain productive during the covid 19 pandemic and not be left behind by the times. The result expected by us from PHP2D community service program is the creation of community empowerment through facilities that have been funded by the Ministry of Education and managed by the team ranging from cultivation training, catfish marketing training, and location for the implementation of theories that have been studied. and the great hope also from the existence of this initial program is that the community can continue this activity / program as one way of food security, livelihoods, and continued by the community. The expected external target is for the community to acquire knowledge in the form of information and practicum land from higher education institutions, which can increase creativity and community skills in the utilization of natural resources in their environment and increase the economic value of catfish. The method of community service is carried out by lectures and continued with discussions (Q&A) and implementation of the theory of pool making and catfish treatment to distribution and post-harvest marketing.","PeriodicalId":164886,"journal":{"name":"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121484780","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-05DOI: 10.26740/jpm.v1n2.p102-107
Nabila Hamzati, Najlatun Naqiyah, Neni Mariana, Ari Khusumadewi
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertujuan meningkatkan kesadaran dan kompetensi multibudaya untuk Guru Sekolah Dasar. Tempat PKM di SD Namira Kraksaan Probolinggo. Bimbingan dan Konseling Multibudaya (BKM) dapat meningkatkan rasa empati guru terhadap pengalaman siswa yang berbeda. Jika kompetensi guru meningkat maka kualitas sekolah akan lebih baik. Target pelatihan adalah pemahaman multibudaya guru di SD Namira sehingga dapat membantu siswa dengan ragam masalah berbeda. Dapat memahami penyebab masalah yang berasal dari pengalaman maupun latar belakang siswa yang unik. Metode PKM dengan diskusi, pelatihan dan penugasan. Pelatihan Bimbingan dan Konseling Multibudaya secara daring dengan diskusi mendalam oleh guru. Guru menyampaikan pengalaman mengajar dan melakukan refleksi. Guru belajar memahami materi yang disampaikan narasumber dalam pelatihan serta melakukan diskusi langsung dengan narasumber dan peserta lain. Metode pelatihan penugasan digunakan agar selain mendapatkan materi dari narasumber dalam pelatihan, guru dapat mengasah dan mempraktikkan hasil pelatihan secara langsung melalui pengalaman langsung. Setelah melaksanakan pelatihan, guru atau peserta mengisi instrumen berupa angket mengenai kebermanfaatan materi pelatihan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pelatihan dan mengevaluasi pelaksanaan pelatihan.Kata Kunci: Pelatihan, Bimbingan dan Konseling, Multibudaya
{"title":"BIMBINGAN DAN KONSELING MULTIBUDAYA DENGAN LATIHAN EMPATI GURU DI SD NAMIRA KRAKSAAN PROBOLINGGO PASCA PANDEMI COVID-19","authors":"Nabila Hamzati, Najlatun Naqiyah, Neni Mariana, Ari Khusumadewi","doi":"10.26740/jpm.v1n2.p102-107","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jpm.v1n2.p102-107","url":null,"abstract":"Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertujuan meningkatkan kesadaran dan kompetensi multibudaya untuk Guru Sekolah Dasar. Tempat PKM di SD Namira Kraksaan Probolinggo. Bimbingan dan Konseling Multibudaya (BKM) dapat meningkatkan rasa empati guru terhadap pengalaman siswa yang berbeda. Jika kompetensi guru meningkat maka kualitas sekolah akan lebih baik. Target pelatihan adalah pemahaman multibudaya guru di SD Namira sehingga dapat membantu siswa dengan ragam masalah berbeda. Dapat memahami penyebab masalah yang berasal dari pengalaman maupun latar belakang siswa yang unik. Metode PKM dengan diskusi, pelatihan dan penugasan. Pelatihan Bimbingan dan Konseling Multibudaya secara daring dengan diskusi mendalam oleh guru. Guru menyampaikan pengalaman mengajar dan melakukan refleksi. Guru belajar memahami materi yang disampaikan narasumber dalam pelatihan serta melakukan diskusi langsung dengan narasumber dan peserta lain. Metode pelatihan penugasan digunakan agar selain mendapatkan materi dari narasumber dalam pelatihan, guru dapat mengasah dan mempraktikkan hasil pelatihan secara langsung melalui pengalaman langsung. Setelah melaksanakan pelatihan, guru atau peserta mengisi instrumen berupa angket mengenai kebermanfaatan materi pelatihan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pelatihan dan mengevaluasi pelaksanaan pelatihan.Kata Kunci: Pelatihan, Bimbingan dan Konseling, Multibudaya","PeriodicalId":164886,"journal":{"name":"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130806630","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pandemi Covid-19 merupakan bentuk bahaya (hazard) yang memiliki potensi mengancam segala aspek kehidupan masyarakat, seperti sosial, ekonomi, kesehatan, dan psikologis. Oleh karena itu perlu dilakukan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar dalam menjaga sosial ekonomi masyarakat agar tetap sehat, terjamin dan minimal terbantu untuk bisa bertahan hidup dalam menghadapi pandemic covid-19 yang melanda sampai ke pelosok desa. Kebutuhan dasar yang diperlukan oleh masyarakat tersebut dikemas dalam bentuk sembako yang akan di distribusikan terhadap masyarakat yang terdampak di desa binaan KKN kabupaten Nganjuk. Oleh karena itu dalam program ini dilakukan melalui pendekatan sosial ekonomi masyarakat. Melalui kegiatan ini dapat memberikan kontribusi dalam membantu permasalahan ekonomi yang dialami oleh warga sekaligus juga dapat membantu warga memenuhi kebutuhan akan makanan bergizi dan vitamin di masa pandemi covid-19.
{"title":"PRODUK KESEHATAN DAN VITAMIN DALAM RANGKA PENCEGAHAN COVID-19 DI DESA BINAAN KKN DI KABUPATEN NGANJUK","authors":"Heryanto Susilo, Widya Nusantara, Bambang Wiryono, Windasari Windasari, Syafi’ul Anam, Abdul Hafidz","doi":"10.26740/jpm.v1n2.p77-81","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jpm.v1n2.p77-81","url":null,"abstract":"Pandemi Covid-19 merupakan bentuk bahaya (hazard) yang memiliki potensi mengancam segala aspek kehidupan masyarakat, seperti sosial, ekonomi, kesehatan, dan psikologis. Oleh karena itu perlu dilakukan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar dalam menjaga sosial ekonomi masyarakat agar tetap sehat, terjamin dan minimal terbantu untuk bisa bertahan hidup dalam menghadapi pandemic covid-19 yang melanda sampai ke pelosok desa. Kebutuhan dasar yang diperlukan oleh masyarakat tersebut dikemas dalam bentuk sembako yang akan di distribusikan terhadap masyarakat yang terdampak di desa binaan KKN kabupaten Nganjuk. Oleh karena itu dalam program ini dilakukan melalui pendekatan sosial ekonomi masyarakat. Melalui kegiatan ini dapat memberikan kontribusi dalam membantu permasalahan ekonomi yang dialami oleh warga sekaligus juga dapat membantu warga memenuhi kebutuhan akan makanan bergizi dan vitamin di masa pandemi covid-19.","PeriodicalId":164886,"journal":{"name":"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117319747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-05DOI: 10.26740/jpm.v1n2.p67-77
Sophia Tri Satyawati, Yari Dwikurnaningsih, Bambang Ismanto, Ade Iriani, Wasitohadi Wasitohadi, Marinu Waruwu
Salah satu cara yang strategis bagi pendidik untuk meningkatkan dan atau memperbaiki layanan pendidikan dalam konteks pembelajaran di kelas adalah dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK), namun fakta di lapangan menunjukkan belum banyak guru melaksanakan PTK. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan bertujuan untuk: 1) membekali pemahaman dan wawasan guru-guru tentang penelitian tindakan kelas, 2) meningkatkan kemampuan guru-guru dalam menyusun proposal penelitian tindakan kelas. Kegiatan dilaksanakan di Yayasan Pendidikan Eben Haezer, Kota Salatiga dengan jumlah peserta sebanyak 20 guru. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan melalui model in-on service training secara online. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman dan kemampuan menyusun proposal penelitian tindakan kelas pada semua aspek dengan kriteria baik, sedangkan hasil penyusunan proposal PTK sampai dengan siap untuk diimplementasikan masih kurang. Kegiatan pengabdian akan ditindaklanjuti pada tahap kedua yaitu pendampingan intensif penyelesaian penyusunan proposal, pelaksanaan, dan pelaporan hasil PTK.Kata Kunci: pelatihan dan pendampingan, proposal penelitian tindakan kelas, , guru
{"title":"PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS SECARA DARING BAGI GURU YAYASAN PENDIDIKAN EBEN HAEZER SALATIGA","authors":"Sophia Tri Satyawati, Yari Dwikurnaningsih, Bambang Ismanto, Ade Iriani, Wasitohadi Wasitohadi, Marinu Waruwu","doi":"10.26740/jpm.v1n2.p67-77","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jpm.v1n2.p67-77","url":null,"abstract":"Salah satu cara yang strategis bagi pendidik untuk meningkatkan dan atau memperbaiki layanan pendidikan dalam konteks pembelajaran di kelas adalah dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK), namun fakta di lapangan menunjukkan belum banyak guru melaksanakan PTK. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan bertujuan untuk: 1) membekali pemahaman dan wawasan guru-guru tentang penelitian tindakan kelas, 2) meningkatkan kemampuan guru-guru dalam menyusun proposal penelitian tindakan kelas. Kegiatan dilaksanakan di Yayasan Pendidikan Eben Haezer, Kota Salatiga dengan jumlah peserta sebanyak 20 guru. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan melalui model in-on service training secara online. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman dan kemampuan menyusun proposal penelitian tindakan kelas pada semua aspek dengan kriteria baik, sedangkan hasil penyusunan proposal PTK sampai dengan siap untuk diimplementasikan masih kurang. Kegiatan pengabdian akan ditindaklanjuti pada tahap kedua yaitu pendampingan intensif penyelesaian penyusunan proposal, pelaksanaan, dan pelaporan hasil PTK.Kata Kunci: pelatihan dan pendampingan, proposal penelitian tindakan kelas, , guru","PeriodicalId":164886,"journal":{"name":"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130205789","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-05DOI: 10.26740/jpm.v1n2.p56-60
Windasari Windasari, Erny Roesminingsih, S. Setyowati, Mohammad Sholeh
Kurangnya pemahaman serta pengetahuan kepala sekolah tentang teknik penyusunan proposal Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) di kabupaten nganjuk menjadi salah satu permasalahan yang krusial. Permasalahan tersebut membutuhkan sebuah solusi berupa pelatihan secara berkesinambungan agar kepala sekolah dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan PTS serta bagaimana cara menyususn proposal PTS yang nantinya bisa di terapkan sekolah. Hal ini sangat perlu dilakukan agar para kepala sekolah dapat meningkatkan kompetensinya sebagai kepala sekolah yang profesional. Melihat kondisi tersebut maka perlu diselenggarakan kegiatan pelatihan menyusun Proposal PTS bagi kepala sekolah SD di Kabupaten Nganjuk. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan ini meliputi metode ceramah, tanya-jawab, diskusi, pemberian tugas dan latihan mandiri, coaching dalam menyusun proyek proposal. Metode ceramah, tanya-jawab dan diskusi, digunakan pada saat pertemuan awal dan penyampaian materi pelatihan yang diberikan kepada peserta pelatihan. Metode pemberian tugas dan latihan mandiri penyusunan proposal digunakan pada saat melatih peserta pelatihan menyusun bagian-bagian dari komponen proposal. Produk PKM ini adalah: proposal PTS yang dibuat oleh kepala sekolah dan PTS digunakan untuk membuat rencana perubahan sekolah yang mengacu pada standart mutu.
{"title":"PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH BAGI KEPALA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN NGANJUK","authors":"Windasari Windasari, Erny Roesminingsih, S. Setyowati, Mohammad Sholeh","doi":"10.26740/jpm.v1n2.p56-60","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jpm.v1n2.p56-60","url":null,"abstract":"Kurangnya pemahaman serta pengetahuan kepala sekolah tentang teknik penyusunan proposal Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) di kabupaten nganjuk menjadi salah satu permasalahan yang krusial. Permasalahan tersebut membutuhkan sebuah solusi berupa pelatihan secara berkesinambungan agar kepala sekolah dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan PTS serta bagaimana cara menyususn proposal PTS yang nantinya bisa di terapkan sekolah. Hal ini sangat perlu dilakukan agar para kepala sekolah dapat meningkatkan kompetensinya sebagai kepala sekolah yang profesional. Melihat kondisi tersebut maka perlu diselenggarakan kegiatan pelatihan menyusun Proposal PTS bagi kepala sekolah SD di Kabupaten Nganjuk. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan ini meliputi metode ceramah, tanya-jawab, diskusi, pemberian tugas dan latihan mandiri, coaching dalam menyusun proyek proposal. Metode ceramah, tanya-jawab dan diskusi, digunakan pada saat pertemuan awal dan penyampaian materi pelatihan yang diberikan kepada peserta pelatihan. Metode pemberian tugas dan latihan mandiri penyusunan proposal digunakan pada saat melatih peserta pelatihan menyusun bagian-bagian dari komponen proposal. Produk PKM ini adalah: proposal PTS yang dibuat oleh kepala sekolah dan PTS digunakan untuk membuat rencana perubahan sekolah yang mengacu pada standart mutu.","PeriodicalId":164886,"journal":{"name":"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133341566","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk pengoptimalan fungsi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di sekolahan dasar sebagai bentuk kepedulian budaya sehat warga sekolah. Perlu sebuah tindakan di masa pandemi covid-19 saat ini yang menjadi bentuk keprihatinan dalam kesehatan pada semua warga sekolah khususnya para siswa-siswi dalam menjaga kesehatan pasca covid-19. Tentunya hal ini merupakan sebuah langkah awal yang kedepannya bisa menjadi sebuah budaya yang terus dilakukan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam pengoptimalan fungsi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dapat dijelaskan sebagai berikut; (1) Sosialisasi peran usaha kesehatan sekolah tingkat dasar; (2) Pembentukan kader tenaga medis tingkat sekolah dasar; (3) Pelatihan kader tenaga medis tingkat sekolah dasar; (4) Penyuluhan program kerja UKS di sekolah; (5) Pelatihan pembuatan administrasi sederhana. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat menunjukan bahwa. Pertama, masalah-masalah yang dihadapi guru terkait optimalisasi fungsi usaha kesehatan sekolah (UKS) dalam meningkatkan budaya hidup sehat warga sekolah di SD Negeri 1 Slempit Kedamean Gresik adalah menyangkut perubahan paradigma terkait pentingnya fungsi UKS. Kedua, dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman guru-guru terkait dengan pentingnya UKS diperlukan peningkatan SDM melalui kegiatan diklat dan non-diklat. Ketiga,perlu adanya pemahaman yang mendalam tentang pentingnya tanaman-tanaman yang dapat dijadikan obat herbal di era pandemi covid-19.Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk pengoptimalan fungsi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di sekolahan dasar sebagai bentuk kepedulian budaya sehat warga sekolah. Perlu sebuah tindakan di masa pandemi covid-19 saat ini yang menjadi bentuk keprihatinan dalam kesehatan pada semua warga sekolah khususnya para siswa-siswi dalam menjaga kesehatan pasca covid-19. Tentunya hal ini merupakan sebuah langkah awal yang kedepannya bisa menjadi sebuah budaya yang terus dilakukan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam pengoptimalan fungsi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dapat dijelaskan sebagai berikut; (1) Sosialisasi peran usaha kesehatan sekolah tingkat dasar; (2) Pembentukan kader tenaga medis tingkat sekolah dasar; (3) Pelatihan kader tenaga medis tingkat sekolah dasar; (4) Penyuluhan program kerja UKS di sekolah; (5) Pelatihan pembuatan administrasi sederhana. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat menunjukan bahwa. Pertama, masalah-masalah yang dihadapi guru terkait optimalisasi fungsi usaha kesehatan sekolah (UKS) dalam meningkatkan budaya hidup sehat warga sekolah di SD Negeri 1 Slempit Kedamean Gresik adalah menyangkut perubahan paradigma terkait pentingnya fungsi UKS. Kedua, dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman guru-guru terkait dengan pentingnya UKS diperlukan peningkatan SDM melalui kegiatan diklat dan non-diklat. Ketiga, perlu adanya pemahaman yang mendalam tentang pentingnya tanaman-tanaman yang dapat dijadikan obat herbal di
{"title":"PELATIHAN OPTIMALISASI FUNGSI USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DALAM MENINGKATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT WARGA SEKOLAH","authors":"Karwanto Karwanto, Nunuk Hariyati, Mudjito Mudjito, Amrozi Khamidi, Afakhrul masub Bachtiar","doi":"10.26740/jpm.v1n2.p82-88","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jpm.v1n2.p82-88","url":null,"abstract":"Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk pengoptimalan fungsi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di sekolahan dasar sebagai bentuk kepedulian budaya sehat warga sekolah. Perlu sebuah tindakan di masa pandemi covid-19 saat ini yang menjadi bentuk keprihatinan dalam kesehatan pada semua warga sekolah khususnya para siswa-siswi dalam menjaga kesehatan pasca covid-19. Tentunya hal ini merupakan sebuah langkah awal yang kedepannya bisa menjadi sebuah budaya yang terus dilakukan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam pengoptimalan fungsi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dapat dijelaskan sebagai berikut; (1) Sosialisasi peran usaha kesehatan sekolah tingkat dasar; (2) Pembentukan kader tenaga medis tingkat sekolah dasar; (3) Pelatihan kader tenaga medis tingkat sekolah dasar; (4) Penyuluhan program kerja UKS di sekolah; (5) Pelatihan pembuatan administrasi sederhana. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat menunjukan bahwa. Pertama, masalah-masalah yang dihadapi guru terkait optimalisasi fungsi usaha kesehatan sekolah (UKS) dalam meningkatkan budaya hidup sehat warga sekolah di SD Negeri 1 Slempit Kedamean Gresik adalah menyangkut perubahan paradigma terkait pentingnya fungsi UKS. Kedua, dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman guru-guru terkait dengan pentingnya UKS diperlukan peningkatan SDM melalui kegiatan diklat dan non-diklat. Ketiga,perlu adanya pemahaman yang mendalam tentang pentingnya tanaman-tanaman yang dapat dijadikan obat herbal di era pandemi covid-19.Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk pengoptimalan fungsi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di sekolahan dasar sebagai bentuk kepedulian budaya sehat warga sekolah. Perlu sebuah tindakan di masa pandemi covid-19 saat ini yang menjadi bentuk keprihatinan dalam kesehatan pada semua warga sekolah khususnya para siswa-siswi dalam menjaga kesehatan pasca covid-19. Tentunya hal ini merupakan sebuah langkah awal yang kedepannya bisa menjadi sebuah budaya yang terus dilakukan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam pengoptimalan fungsi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dapat dijelaskan sebagai berikut; (1) Sosialisasi peran usaha kesehatan sekolah tingkat dasar; (2) Pembentukan kader tenaga medis tingkat sekolah dasar; (3) Pelatihan kader tenaga medis tingkat sekolah dasar; (4) Penyuluhan program kerja UKS di sekolah; (5) Pelatihan pembuatan administrasi sederhana. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat menunjukan bahwa. Pertama, masalah-masalah yang dihadapi guru terkait optimalisasi fungsi usaha kesehatan sekolah (UKS) dalam meningkatkan budaya hidup sehat warga sekolah di SD Negeri 1 Slempit Kedamean Gresik adalah menyangkut perubahan paradigma terkait pentingnya fungsi UKS. Kedua, dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman guru-guru terkait dengan pentingnya UKS diperlukan peningkatan SDM melalui kegiatan diklat dan non-diklat. Ketiga, perlu adanya pemahaman yang mendalam tentang pentingnya tanaman-tanaman yang dapat dijadikan obat herbal di ","PeriodicalId":164886,"journal":{"name":"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116542750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}