Pub Date : 2022-11-28DOI: 10.26740/jpm.v2n2.p128-135
Cahyo Febri, Lutfi Bayu Indarto, Kharisma Zuliatin Nisak, Fenty Regita Indah Sari, Sekar Nur Hasanah, Akhya Samsa Mardika, Anik Kurnia Ningsih, Sofia Nur Fazira, Marwa Rabitha Rahmaniyah, Maurent Maulidina Masitha, Indana Zulfa, Ellena Ihza Katerina, M. Haq
Adapun artikel ini memiliki empat tujuan, yaitu: (1) mendeskripsikan cara budidaya dan pemanfaatan maggot BSF sebagai pakan mandiri; (2) mendeskripsikan cara mengoptimalkan potensi bandeng sebagai produk lokal; (3) mendeskripsikan pengaruh program terhadap pendapatan masyarakat; dan (4) mendeskripsikan cara membentuk dan mengembangkan kualitas lembaga lokal untuk mendukung S-SMV. Metode pelaksanaan PPK Ormawa ini terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, lokakarya dan audiensi, serta keberlanjutan program. Sosialisasi dan pelatihan budidaya maggot BSF dilaksanakan bersama Dra. Winarsih, M.Kes. (pakar ekologi) serta dilanjutkan dengan praktik pembuatan kandang maggot, penetasan telur, dan perawatan. Selanjutnya, Sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan mengenai cara mengolah dan memasarkan produk olahan bandeng dilaksanakan bersama Saudari Inaya (praktisi tata boga). Program memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan masyarakat, di mana masyarakat sasaran yang semula tidak bekerja menjadi memiliki pendapatan atau dapat dikatakan kenaikan pendapatannya sebesar 100%. Untuk menjaga konsistensi pelaksanaan program, dibentuk lembaga perikanan yang terdiri dari pemuda desa. Kata Kunci: Pesisir, Maggot, Perikanan, Pakan.
{"title":"SAWOHAN-SMART MARITIME VILLAGE (S-SMV): PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DESA SAWOHAN SIDOARJO UNTUK MENGOPTIMALKAN POTENSI BANDENG DENGAN PAKAN MANDIRI HASIL BUDIDAYA MAGGOT BSF","authors":"Cahyo Febri, Lutfi Bayu Indarto, Kharisma Zuliatin Nisak, Fenty Regita Indah Sari, Sekar Nur Hasanah, Akhya Samsa Mardika, Anik Kurnia Ningsih, Sofia Nur Fazira, Marwa Rabitha Rahmaniyah, Maurent Maulidina Masitha, Indana Zulfa, Ellena Ihza Katerina, M. Haq","doi":"10.26740/jpm.v2n2.p128-135","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jpm.v2n2.p128-135","url":null,"abstract":"Adapun artikel ini memiliki empat tujuan, yaitu: (1) mendeskripsikan cara budidaya dan pemanfaatan maggot BSF sebagai pakan mandiri; (2) mendeskripsikan cara mengoptimalkan potensi bandeng sebagai produk lokal; (3) mendeskripsikan pengaruh program terhadap pendapatan masyarakat; dan (4) mendeskripsikan cara membentuk dan mengembangkan kualitas lembaga lokal untuk mendukung S-SMV. Metode pelaksanaan PPK Ormawa ini terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, lokakarya dan audiensi, serta keberlanjutan program. Sosialisasi dan pelatihan budidaya maggot BSF dilaksanakan bersama Dra. Winarsih, M.Kes. (pakar ekologi) serta dilanjutkan dengan praktik pembuatan kandang maggot, penetasan telur, dan perawatan. Selanjutnya, Sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan mengenai cara mengolah dan memasarkan produk olahan bandeng dilaksanakan bersama Saudari Inaya (praktisi tata boga). Program memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan masyarakat, di mana masyarakat sasaran yang semula tidak bekerja menjadi memiliki pendapatan atau dapat dikatakan kenaikan pendapatannya sebesar 100%. Untuk menjaga konsistensi pelaksanaan program, dibentuk lembaga perikanan yang terdiri dari pemuda desa. \u0000Kata Kunci: Pesisir, Maggot, Perikanan, Pakan.","PeriodicalId":164886,"journal":{"name":"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"91 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115171067","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-28DOI: 10.26740/jpm.v2n2.p87-92
Rachman Hasibuan, Ruqoyyah Fitri, I. Y. Maureen, A. Pratiwi
Curriculum is dynamic and it needed to change to adjust to the context and goals of the society, however it is also not always easy for teachers who implement the curriculum. This community service activity aims to help PAUD teachers, especially Kindergarten (TK) levels in understanding the existence of curriculum changes, namely the Kurikulum Merdeka so that teachers can understand, plan, and implement learning at the kindergarten level. The target of this community service (PKM) activity is 25 kindergarten teachers in Mojokerto City. The PKM design carried out were: socialization of the independent curriculum and training in preparing activity plans in learning in kindergarten. This community service uses the lecture, discussion, assignment, and simulation methods, this PKM is carried out both online and offline to provide experience in compiling and implementing learning in kindergarten. The results of this PKM can be seen from the results of the pre-test and post-test. Kindergarten teachers in the City of Mojokerto already have knowledge of the Independent Curriculum but not in its entirety. Based on the results of a questionnaire filled out by 25 kindergarten teachers in Mojokerto City, it was found that only 8.7% of institutions had used the Kurikulum Merdeka. 52.2% use a mixed curriculum (50% PAUD 2013 Curriculum and 50% Kurikulum Merdeka). As many as 39.1% still use the 2013 PAUD Curriculum, so it can be concluded from this PKM is the creation of the ability of kindergarten teachers in preparing, planning and implementing Kurikulum merdeka appropriately.
{"title":"PENYUSUNAN KURIKULUM OPERASIONAL PADA SATUAN PAUD BERBASIS KURIKULUM MERDEKA","authors":"Rachman Hasibuan, Ruqoyyah Fitri, I. Y. Maureen, A. Pratiwi","doi":"10.26740/jpm.v2n2.p87-92","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jpm.v2n2.p87-92","url":null,"abstract":"Curriculum is dynamic and it needed to change to adjust to the context and goals of the society, however it is also not always easy for teachers who implement the curriculum. This community service activity aims to help PAUD teachers, especially Kindergarten (TK) levels in understanding the existence of curriculum changes, namely the Kurikulum Merdeka so that teachers can understand, plan, and implement learning at the kindergarten level. The target of this community service (PKM) activity is 25 kindergarten teachers in Mojokerto City. The PKM design carried out were: socialization of the independent curriculum and training in preparing activity plans in learning in kindergarten. This community service uses the lecture, discussion, assignment, and simulation methods, this PKM is carried out both online and offline to provide experience in compiling and implementing learning in kindergarten. The results of this PKM can be seen from the results of the pre-test and post-test. Kindergarten teachers in the City of Mojokerto already have knowledge of the Independent Curriculum but not in its entirety. Based on the results of a questionnaire filled out by 25 kindergarten teachers in Mojokerto City, it was found that only 8.7% of institutions had used the Kurikulum Merdeka. 52.2% use a mixed curriculum (50% PAUD 2013 Curriculum and 50% Kurikulum Merdeka). As many as 39.1% still use the 2013 PAUD Curriculum, so it can be concluded from this PKM is the creation of the ability of kindergarten teachers in preparing, planning and implementing Kurikulum merdeka appropriately.","PeriodicalId":164886,"journal":{"name":"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131102387","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-28DOI: 10.26740/jpm.v2n2.p105-110
Arum Wulan Sari, Tanziyhan Li Ismillah, S. Mufidah, Sri Wiji Indriana, Ayun Multiana, S. Mahmudah
Mendapat kesempatan yang sama dalam hal pendidikan dan pekerjaan yang layak patut dimiliki oleh penyandang disabilitas. Kemampuan berbeda yang dimiliki penyandang disabilitas seringkali menimbulkan anggapan negatif dari masyarakat. Hal ini menjadikan mereka kurang mendapat kesempatan utamanya dalam mendapat pekerjaan yang layak. Maka dari itu dibutuhkan pelatihan yang mampu memberikan keterampilan agar penyandang disabilitas mendapat kesetaraan kesempatan dalam mendapat pekerjaan yang layak, serta dapat mengembangkan kemandirian penyandang disabilitas yang seringkali dianggap rendah. Kegiatan ini memberikan pelatihan pembuatan batik ecoprint pada siswa tunarungu sebagai bekal keterampilan. Pelatihan ini difokuskan untuk mengembangkan aspek kemandirian siswa. Kegiatan dilakukan dengan metode daring dan luring yang tetap mematuhi protokol kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam membuat karya batik ecoprint. Hal ini ditunjukkan dengan keberhasilan siswa menciptakan karya batik ecoprint. Selain itu juga ditujukan untuk mengembangkan kemandirian siswa tunarungu. Peningkatan kemandirian siswa ditunjukkan dengan angket pre-test dan post-test yang diisi oleh orang tua siswa. Pada hasil pre-test siswa terpecah dalam 3 kategori yaitu kurang mandiri, cukup mandiri, dan mandiri. Sedangkan dalam post-test siswa masuk dalam kategori cukup mandiri dan mandiri. Dengan demikian pelatihan batik ecoprint dapat menjadi alternatif kegiatan yang mampu memberikan dampak positif pada peningkatan kemandirian siswa.
{"title":"Peningkatan Kemandirian Siswa Tunarungu SMALB B Karya Mulia Melalui Pelatihan Pembuatan Batik Ecoprint","authors":"Arum Wulan Sari, Tanziyhan Li Ismillah, S. Mufidah, Sri Wiji Indriana, Ayun Multiana, S. Mahmudah","doi":"10.26740/jpm.v2n2.p105-110","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jpm.v2n2.p105-110","url":null,"abstract":"Mendapat kesempatan yang sama dalam hal pendidikan dan pekerjaan yang layak patut dimiliki oleh penyandang disabilitas. Kemampuan berbeda yang dimiliki penyandang disabilitas seringkali menimbulkan anggapan negatif dari masyarakat. Hal ini menjadikan mereka kurang mendapat kesempatan utamanya dalam mendapat pekerjaan yang layak. Maka dari itu dibutuhkan pelatihan yang mampu memberikan keterampilan agar penyandang disabilitas mendapat kesetaraan kesempatan dalam mendapat pekerjaan yang layak, serta dapat mengembangkan kemandirian penyandang disabilitas yang seringkali dianggap rendah. Kegiatan ini memberikan pelatihan pembuatan batik ecoprint pada siswa tunarungu sebagai bekal keterampilan. Pelatihan ini difokuskan untuk mengembangkan aspek kemandirian siswa. Kegiatan dilakukan dengan metode daring dan luring yang tetap mematuhi protokol kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam membuat karya batik ecoprint. Hal ini ditunjukkan dengan keberhasilan siswa menciptakan karya batik ecoprint. Selain itu juga ditujukan untuk mengembangkan kemandirian siswa tunarungu. Peningkatan kemandirian siswa ditunjukkan dengan angket pre-test dan post-test yang diisi oleh orang tua siswa. Pada hasil pre-test siswa terpecah dalam 3 kategori yaitu kurang mandiri, cukup mandiri, dan mandiri. Sedangkan dalam post-test siswa masuk dalam kategori cukup mandiri dan mandiri. Dengan demikian pelatihan batik ecoprint dapat menjadi alternatif kegiatan yang mampu memberikan dampak positif pada peningkatan kemandirian siswa.","PeriodicalId":164886,"journal":{"name":"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128176301","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-28DOI: 10.26740/jpm.v2n2.p93-97
Denok Setiawati Warsongko, Eko Darminto, Najlatun Naqiyah, Evi Winingsih
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi konselor dalam mencegah adiksi game pada siswa dengan bimbingan kolaboratif. Solusi ini diambil dikarenakan fenomena meningkatkan Pelatihan ini menggunakan metode kecanduan adiksi game terutama seiring berkembangnya teknologi serta masa pandemi covid 19. Tahapan pelatihan dimulai dengan pemaparan materi, demontrasi model, praktik supervisi dan evaluasi. Subyek pelatihan adalah 47 guru BK se kota Batu. Metode pengumpul datanya adalah self report. Self report berisi tentang pengalaman mempraktikkan bimbingan kolaboratif, bentuk bimbingan yang dipilih, tahapan bimbingan serta evaluasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil pelathan menunjukkan adanya peningkatan kompetensi dalam menguasai kompetensi akademik dan professional dalam mencegah adiksi game dengan bimbingan kolaboratif. Hasil Evaluasi menunjukkan bahwa pelatihan dipandang sangat bermanfaat 54,2%, bermanfaat 45,8%. Pandangan peserta terhadap kemampuan tim dalam memberikan pelatihan dan melatih adala sangat menguasai 37,5%, Menguasai 62,5%. Selanjutnya kegiatan bisa dilaksanakan pelatihan berkelanjutan seperti konseling keluarga untuk pencegahan adiksi game.
{"title":"PELATIHAN PENCEGAHAN ADIKSI GAME PADA GURU BK SMP SE KOTA BATU","authors":"Denok Setiawati Warsongko, Eko Darminto, Najlatun Naqiyah, Evi Winingsih","doi":"10.26740/jpm.v2n2.p93-97","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jpm.v2n2.p93-97","url":null,"abstract":"Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi konselor dalam mencegah adiksi game pada siswa dengan bimbingan kolaboratif. Solusi ini diambil dikarenakan fenomena meningkatkan Pelatihan ini menggunakan metode kecanduan adiksi game terutama seiring berkembangnya teknologi serta masa pandemi covid 19. Tahapan pelatihan dimulai dengan pemaparan materi, demontrasi model, praktik supervisi dan evaluasi. Subyek pelatihan adalah 47 guru BK se kota Batu. Metode pengumpul datanya adalah self report. Self report berisi tentang pengalaman mempraktikkan bimbingan kolaboratif, bentuk bimbingan yang dipilih, tahapan bimbingan serta evaluasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil pelathan menunjukkan adanya peningkatan kompetensi dalam menguasai kompetensi akademik dan professional dalam mencegah adiksi game dengan bimbingan kolaboratif. Hasil Evaluasi menunjukkan bahwa pelatihan dipandang sangat bermanfaat 54,2%, bermanfaat 45,8%. Pandangan peserta terhadap kemampuan tim dalam memberikan pelatihan dan melatih adala sangat menguasai 37,5%, Menguasai 62,5%. Selanjutnya kegiatan bisa dilaksanakan pelatihan berkelanjutan seperti konseling keluarga untuk pencegahan adiksi game.","PeriodicalId":164886,"journal":{"name":"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115214782","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Literasi digital merupakan salah satu sarana pendukung dari pelaksanaan pembelajaran dalam penerapan kurikulum merdeka belajar. Hal ini sebagai upaya recovery atau pemulihan dari ketertinggalan pembelajaran (learning loss) sebagai dampak pandemi Covid-19. Meningkatkan literasi digital pada guru diharapkan mampu mengoptimalisasi proses pembelajaran pada anak. Adapun diperlukan pelatihan dalam pemanfaatan teknologi saat ini. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menggambarkan dan menjelaskan penggunaan aplikasi PAUDPEDIA untuk guru. Serta meningkatkan literasi digital guru melalui penggunaan dan pemanfaatan PAUDPEDIA. Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan ini yaitu (1) diskusi atau ceramah; (2) bimbingan/demonstrasi langsung; dan (3) penugasan. Hasil pelatihan ini menunjukkan antusiasme peserta dalam mengikuti serangkaian acara dalam penelitian yang dilaksanakan, hal ini dilihat dari mayoritas peserta yang aktif dan mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Kata Kunci: PAUDPEDIA, Literasi Digital, Guru
{"title":"PELATIHAN PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN PAUDPEDIA UNTUK PENGEMBANGAN LITERASI DIGITAL GURU DI KABUPATEN PASURUAN","authors":"Kartika Rinakit Adhe, Nurhenti Dorlina Simantupang, Sri Widayati, Nenny Chanidatus Shofiyah","doi":"10.26740/jpm.v2n2.p80-86","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jpm.v2n2.p80-86","url":null,"abstract":"Literasi digital merupakan salah satu sarana pendukung dari pelaksanaan pembelajaran dalam penerapan kurikulum merdeka belajar. Hal ini sebagai upaya recovery atau pemulihan dari ketertinggalan pembelajaran (learning loss) sebagai dampak pandemi Covid-19. Meningkatkan literasi digital pada guru diharapkan mampu mengoptimalisasi proses pembelajaran pada anak. Adapun diperlukan pelatihan dalam pemanfaatan teknologi saat ini. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menggambarkan dan menjelaskan penggunaan aplikasi PAUDPEDIA untuk guru. Serta meningkatkan literasi digital guru melalui penggunaan dan pemanfaatan PAUDPEDIA. Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan ini yaitu (1) diskusi atau ceramah; (2) bimbingan/demonstrasi langsung; dan (3) penugasan. Hasil pelatihan ini menunjukkan antusiasme peserta dalam mengikuti serangkaian acara dalam penelitian yang dilaksanakan, hal ini dilihat dari mayoritas peserta yang aktif dan mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. \u0000Kata Kunci: PAUDPEDIA, Literasi Digital, Guru","PeriodicalId":164886,"journal":{"name":"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":" 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113950103","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-18DOI: 10.26740/jpm.v2n1.p73-69
Leny Noviani, Adam Wahida, Endang Sri Handayani
Data BPS tahun 2021, menunjukkan bahwa lulusan SMA menjadi penyumbang pengangguran terbuka terbanyak. Tingginya pengangguran akan menyebabkan rendahnya pendapatan perkapita, tingginya beban tanggungan keluarga, dan menurunkan tingkat kesejahteraan. Hal ini juga diperparah adanya Pandemi Covid-19 yang berdampak ekonomi dan sosial. Upaya memutus permasalahan tersebut adalah dengan meningkatkan jumlah wirausaha dengan mengajarkan dan mendorong perilaku wirausaha pada siswa SMA. Dengan adanya kebijakan Belajar dari Rumah (BdR) selama Pandemi Covid-19, pembelajaran dilakukan secara daring untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa tanpa harus menuntaskan seluruh capaian kompetensi. Kenyataannya, pembelajaran di sekolah cenderung sangat teoritik dan tidak terkait dengan lingkungan siswa. Hal ini juga terjadi di SMA N 3 Sragen. Terdapat beberapa kendala dalam merancang dan melaksanakan pendidikan kewirausahaan selama pembelajaran daring. Solusi untuk mengatasinya adalah pelatihan tentang implementasi pendidikan kewirausahaan berbasis proyek. Metode pengabdian ini dengan pendekatan partisipatif. Kegiatan pelatihan diikuti oleh 64 (87%) orang dari 74 guru. Berdasarkan umpan balik dari peserta menunjukkan bahwa 95% peserta memberikan reaksi yang baik. Pada pelatihan desain proyek hanya satu guru kewirausahaan yang memahami secara holistik bagaimana merancang sebuah proyek kewirausahaan, 2 orang guru lainnya masih belum memahami model proyek. Tindak lanjut dilakukan dengan melakukan coaching antara guru kewirausahaan sebagai koordinator proyek.
{"title":"IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN PADA SITUASI PANDEMI COVID-19","authors":"Leny Noviani, Adam Wahida, Endang Sri Handayani","doi":"10.26740/jpm.v2n1.p73-69","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jpm.v2n1.p73-69","url":null,"abstract":"Data BPS tahun 2021, menunjukkan bahwa lulusan SMA menjadi penyumbang pengangguran terbuka terbanyak. Tingginya pengangguran akan menyebabkan rendahnya pendapatan perkapita, tingginya beban tanggungan keluarga, dan menurunkan tingkat kesejahteraan. Hal ini juga diperparah adanya Pandemi Covid-19 yang berdampak ekonomi dan sosial. Upaya memutus permasalahan tersebut adalah dengan meningkatkan jumlah wirausaha dengan mengajarkan dan mendorong perilaku wirausaha pada siswa SMA. Dengan adanya kebijakan Belajar dari Rumah (BdR) selama Pandemi Covid-19, pembelajaran dilakukan secara daring untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa tanpa harus menuntaskan seluruh capaian kompetensi. Kenyataannya, pembelajaran di sekolah cenderung sangat teoritik dan tidak terkait dengan lingkungan siswa. Hal ini juga terjadi di SMA N 3 Sragen. Terdapat beberapa kendala dalam merancang dan melaksanakan pendidikan kewirausahaan selama pembelajaran daring. Solusi untuk mengatasinya adalah pelatihan tentang implementasi pendidikan kewirausahaan berbasis proyek. Metode pengabdian ini dengan pendekatan partisipatif. Kegiatan pelatihan diikuti oleh 64 (87%) orang dari 74 guru. Berdasarkan umpan balik dari peserta menunjukkan bahwa 95% peserta memberikan reaksi yang baik. Pada pelatihan desain proyek hanya satu guru kewirausahaan yang memahami secara holistik bagaimana merancang sebuah proyek kewirausahaan, 2 orang guru lainnya masih belum memahami model proyek. Tindak lanjut dilakukan dengan melakukan coaching antara guru kewirausahaan sebagai koordinator proyek.","PeriodicalId":164886,"journal":{"name":"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115136700","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman secara teoritis maupun praktis tentang tindakan preventif dalam menghadapi adanya Virus Covid 19. Melalui kegiatan ini diharapkan warga semakin termotivasi untuk menjaga Kesehatan baik diri sendiri, maupun keluarga serta masyarakat. Peserta sosialisasi adalah keseluruhan warga RT 48 RW 13 Desa Jumputrejo Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo. Metode pelaksanaan meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Tahap persiapan meliputi observasi awal dan koordinasi dengan Ketua RT untuk mengidentifikasi warga yang perlu mendapat penanganan. Tahap pelaksanaan kegiatan penanganan Covid-19 ini melalui program Family Self Checking. Tahap ini dilakukan dengan mendisitribusikan Termometer dan buku saku penggunaan selfchecking di lingkunan keluarga. Tahap evaluasi meliputi pemberian angket pada masing- masing keluarga sebagai bentuk Tindakan evaluasi dari mitra. Hasil dari kegiatan ini berupa terciptanya warga yang sadar akan pentingnya menjaaga eksehatan dengan dibantu alat thermometer dan buku saku untuk selalu rutin menjaga Kesehatan lingkungan keluarga. Selain melakukan evaluasi kegiatan PKM kepada warga, kegiatan ini juga menghasilkan output yakni publikasi ilmiah dan publikasi di media massa. Kata Kunci: covid-19, keluarga, family self checking program
{"title":"EDUKASI PENANGANAN COVID-19 DI LINGKUNGAN KELUARGA MELALUI PROGRAM FAMILY SELF CHECKING","authors":"Vicky Dwi Wicaksono, Hendrik Pandu Paksi, Putri Rachmadyanti, Delia Indrawati, Ika Rahmawati, Farida Istianah","doi":"10.26740/jpm.v2n1.p53-59","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jpm.v2n1.p53-59","url":null,"abstract":"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman secara teoritis maupun praktis tentang tindakan preventif dalam menghadapi adanya Virus Covid 19. Melalui kegiatan ini diharapkan warga semakin termotivasi untuk menjaga Kesehatan baik diri sendiri, maupun keluarga serta masyarakat. Peserta sosialisasi adalah keseluruhan warga RT 48 RW 13 Desa Jumputrejo Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo. Metode pelaksanaan meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Tahap persiapan meliputi observasi awal dan koordinasi dengan Ketua RT untuk mengidentifikasi warga yang perlu mendapat penanganan. Tahap pelaksanaan kegiatan penanganan Covid-19 ini melalui program Family Self Checking. Tahap ini dilakukan dengan mendisitribusikan Termometer dan buku saku penggunaan selfchecking di lingkunan keluarga. Tahap evaluasi meliputi pemberian angket pada masing- masing keluarga sebagai bentuk Tindakan evaluasi dari mitra. Hasil dari kegiatan ini berupa terciptanya warga yang sadar akan pentingnya menjaaga eksehatan dengan dibantu alat thermometer dan buku saku untuk selalu rutin menjaga Kesehatan lingkungan keluarga. Selain melakukan evaluasi kegiatan PKM kepada warga, kegiatan ini juga menghasilkan output yakni publikasi ilmiah dan publikasi di media massa. Kata Kunci: covid-19, keluarga, family self checking program","PeriodicalId":164886,"journal":{"name":"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114830965","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-18DOI: 10.26740/jpm.v2n1.p36-42
Windasari Windasari, M. Haq, Syunu Trihantoyo, Supriyanto Supriyanto
Guru adalah agen pembaharuan (agent of change) yang memiliki peran sangat penting dalam mewujudkan sistem pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi para siswanya. Pandemi Covid 19 ini telah membawa banyak sekali dampak, baik dibidang ekonomi, pendidikan, serta bidang-bidang lainnya. Pada bidang pendidikan misalnya, aktifitas pembelajaran yang mulanya dilakukan secara luring (tatap muka), kini dilakukan secara daring (online), menggunakan internet melalui media e-learning. Edmodo sangat komprehensif sebagai sebuah course management system seperti layaknya Moodle, dengan antar muka (interface) yang menyerupai facebook yang merupakan media sosial popular saat ini,penguna tidak akan merasa asing bahkan akan merasa mudah untuk menggunakannya. Fakta yang ada dilapangan menunjukkan bahwa kemampuan penggunaan TIK pada bidang pendidikan di negara berkembang, seperti Indonesia, belum sebaik kemampuan TIK tenaga pendidik di negara maju. Kondisi yang ada dilapangan menunjukkan data bahwa tidak semua guru memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam memanfaatkan TIK saat proses pembelajaran seperti menggunakan e-learning di SD Darul Ilmi Surabaya. Lemahnya kemampuan TIK dan kurangnya pengetahuan guru tentang jenis-jenis media pembelajaran berbasis E-Learning menjadi suatu permasalahan tersendiri. Berdasarkan analisis permasalahan diatas maka dirasa penting untuk memberikan pelatihan penggunaan E-Learning berbasis Edmodo ini bagi guru di SD Darul Ilmi Surabaya. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan ini meliputi metode ceramah, tanya-jawab, diskusi, dan latihan mandiri. Metode ceramah, tanya-jawab dan diskusi, digunakan pada saat pertemuan awal dan penyampaian materi pelatihan yang diberikan kepada peserta pelatihan. Metode latihan mandiri digunakan pada saat melatih peserta pelatihan mengisi bagian-bagian dari aplikasi Edmodo sekaligus untuk mengukur sejauh mana kemampuan telah dimiliki peserta pada saat pelatihan. Akhir dari kegiatan pelatihan akan dilanjutkan dengan rencana tindak lanjut (RTL). Dalam mengimplementasikan RTL ini, pengusul melakukan pendampingan secara online pelaksanaan pembelajaran E-leraning berbasis Edmodo pada lembaga mitra sampai pada saat evaluasi dan monitoring selama pelaksanaan 6 minggu.
{"title":"PELATIHAN PENGGUNAAN E-LEARNING BERBASIS EDMODO BAGI GURU DI SEKOLAH DASAR DARUL ILMI SURABAYA","authors":"Windasari Windasari, M. Haq, Syunu Trihantoyo, Supriyanto Supriyanto","doi":"10.26740/jpm.v2n1.p36-42","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jpm.v2n1.p36-42","url":null,"abstract":"Guru adalah agen pembaharuan (agent of change) yang memiliki peran sangat penting dalam mewujudkan sistem pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi para siswanya. Pandemi Covid 19 ini telah membawa banyak sekali dampak, baik dibidang ekonomi, pendidikan, serta bidang-bidang lainnya. Pada bidang pendidikan misalnya, aktifitas pembelajaran yang mulanya dilakukan secara luring (tatap muka), kini dilakukan secara daring (online), menggunakan internet melalui media e-learning. Edmodo sangat komprehensif sebagai sebuah course management system seperti layaknya Moodle, dengan antar muka (interface) yang menyerupai facebook yang merupakan media sosial popular saat ini,penguna tidak akan merasa asing bahkan akan merasa mudah untuk menggunakannya. Fakta yang ada dilapangan menunjukkan bahwa kemampuan penggunaan TIK pada bidang pendidikan di negara berkembang, seperti Indonesia, belum sebaik kemampuan TIK tenaga pendidik di negara maju. Kondisi yang ada dilapangan menunjukkan data bahwa tidak semua guru memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam memanfaatkan TIK saat proses pembelajaran seperti menggunakan e-learning di SD Darul Ilmi Surabaya. Lemahnya kemampuan TIK dan kurangnya pengetahuan guru tentang jenis-jenis media pembelajaran berbasis E-Learning menjadi suatu permasalahan tersendiri. Berdasarkan analisis permasalahan diatas maka dirasa penting untuk memberikan pelatihan penggunaan E-Learning berbasis Edmodo ini bagi guru di SD Darul Ilmi Surabaya. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan ini meliputi metode ceramah, tanya-jawab, diskusi, dan latihan mandiri. Metode ceramah, tanya-jawab dan diskusi, digunakan pada saat pertemuan awal dan penyampaian materi pelatihan yang diberikan kepada peserta pelatihan. Metode latihan mandiri digunakan pada saat melatih peserta pelatihan mengisi bagian-bagian dari aplikasi Edmodo sekaligus untuk mengukur sejauh mana kemampuan telah dimiliki peserta pada saat pelatihan. Akhir dari kegiatan pelatihan akan dilanjutkan dengan rencana tindak lanjut (RTL). Dalam mengimplementasikan RTL ini, pengusul melakukan pendampingan secara online pelaksanaan pembelajaran E-leraning berbasis Edmodo pada lembaga mitra sampai pada saat evaluasi dan monitoring selama pelaksanaan 6 minggu.","PeriodicalId":164886,"journal":{"name":"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116741524","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-18DOI: 10.26740/jpm.v2n1.p15-20
Rukminingsih Rukminingsih, Hartia Novianti, Nala Sita Rukmi
Di Indonesia, fenomena guru yang tidak mampu naik pangkat secara periodik dan rutin sungguh meresahkan. Hal itu disebabkan oleh ketidaksiapan mereka dalam memenuhi persyaratan karya ilmiah, terutama, Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Guru yang termotivasi menjadi Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, dan Guru teladan, mereka diwajibkan memiliki karya ilmiah yang sangat pretisius yang disebut dengan Best Practice (praktik terbaik di bidang pendidikan). Namun, permasalahan yang terjadi saat ini adalah minimnya pengetahuan guru tentang bagaimana menulis best practice dengan benar. Fokus pengabdian ini adalah yang kedua, yakni pelatihan penulisan Best Practice. Di SDN Tanjunggunng terdapat 12 tenaga pendidik yang terdiri dari 12 guru dan 1 kepala sekolah dari total 13 orang hanya terdapat 3 orang yang berhasil menyelesaikan karya ilmiahnya berupa best practice. Berdasarkan permasalahan diatas program pengabdian masyarakat STKIP PGRI Jombang bertujuan memberikan pelatihan penulisan best practice. Peatihan ini bertujuan membantu mengatasi salah satu persoalan yang dihadapi mitra. Sehingga melalui kegiatan pengabdian ini, kompetensi guru dalam menulis best practice meningkat. Hal ini dibuktikan dengan dihasilkan draft best practice yang sesuai dengan buku panduan dari kemendikbud oleh guru-guru SDN Tanjunggunung Peterongaan kabupaten Jombang
{"title":"PELATIHAN PENULISAN BEST PRACTICE UNTUK MERAIH PREDIKAT GURU BERPRESTASI BAGI GURU SDN TANJUNGGUNUNG PETERONGAN, KABUPATEN","authors":"Rukminingsih Rukminingsih, Hartia Novianti, Nala Sita Rukmi","doi":"10.26740/jpm.v2n1.p15-20","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jpm.v2n1.p15-20","url":null,"abstract":"Di Indonesia, fenomena guru yang tidak mampu naik pangkat secara periodik dan rutin sungguh meresahkan. Hal itu disebabkan oleh ketidaksiapan mereka dalam memenuhi persyaratan karya ilmiah, terutama, Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Guru yang termotivasi menjadi Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, dan Guru teladan, mereka diwajibkan memiliki karya ilmiah yang sangat pretisius yang disebut dengan Best Practice (praktik terbaik di bidang pendidikan). Namun, permasalahan yang terjadi saat ini adalah minimnya pengetahuan guru tentang bagaimana menulis best practice dengan benar. Fokus pengabdian ini adalah yang kedua, yakni pelatihan penulisan Best Practice. Di SDN Tanjunggunng terdapat 12 tenaga pendidik yang terdiri dari 12 guru dan 1 kepala sekolah dari total 13 orang hanya terdapat 3 orang yang berhasil menyelesaikan karya ilmiahnya berupa best practice. Berdasarkan permasalahan diatas program pengabdian masyarakat STKIP PGRI Jombang bertujuan memberikan pelatihan penulisan best practice. Peatihan ini bertujuan membantu mengatasi salah satu persoalan yang dihadapi mitra. Sehingga melalui kegiatan pengabdian ini, kompetensi guru dalam menulis best practice meningkat. Hal ini dibuktikan dengan dihasilkan draft best practice yang sesuai dengan buku panduan dari kemendikbud oleh guru-guru SDN Tanjunggunung Peterongaan kabupaten Jombang ","PeriodicalId":164886,"journal":{"name":"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114618699","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan pemahaman pengelola pendidikan terhadap penyusunan program rencana pengembangan sekolah berdasarkan hasil riset. Metode yang digunakan yaitu pelatihan (in job) dan pendampingan (on job) sejumlah 32 jam untuk Kepala Sekolah dan Tim Pengembangan Sekolah. Hasil yang diperoleh yaitu kegiatan pelatihan berjalan lancar dan kondusif serta memberikan manfaat bagi mitra, khususnya dalam pemanfaatan hasil riset dalam penyusunan program rencana pengembangan sekolah. Kata Kunci: Pelatihan, Riset, Rencana Pengembangan Sekolah, Inovatif
{"title":"PEMANFAATAN HASIL RISET DALAM PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH YANG INOVATIF","authors":"Aditya Chandra Setiawan, Karwanto Karwanto, Amrozi Khamidi, M. Haq, Murtadlo Murtadlo","doi":"10.26740/jpm.v2n1.p6-14","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jpm.v2n1.p6-14","url":null,"abstract":"Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan pemahaman pengelola pendidikan terhadap penyusunan program rencana pengembangan sekolah berdasarkan hasil riset. Metode yang digunakan yaitu pelatihan (in job) dan pendampingan (on job) sejumlah 32 jam untuk Kepala Sekolah dan Tim Pengembangan Sekolah. Hasil yang diperoleh yaitu kegiatan pelatihan berjalan lancar dan kondusif serta memberikan manfaat bagi mitra, khususnya dalam pemanfaatan hasil riset dalam penyusunan program rencana pengembangan sekolah. \u0000Kata Kunci: Pelatihan, Riset, Rencana Pengembangan Sekolah, Inovatif","PeriodicalId":164886,"journal":{"name":"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129844043","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}