Pub Date : 2021-01-30DOI: 10.21776/UB.JPA.2021.009.01.2
Benediktus Hendra Perkasa, Joni Kusnadi, E. S. Murtini
Cabai adalah produk hortikultura yang cepat rusak. Produk tersebut dapat rusak akibat dari pengaruh fisik, kimiawi, mikrobiologi, dan fisiologis. Kerusakan tidak bisa dihentikan namun dapat dikurangi dengan cara pemberian kitosan sebagai pengawet. Kitosan merupakan pengawet alami yang tidak beracun dan berfungsi sebagai pelapis produk yang aman untuk kesehatan. Dalam penelitian berikut, optimasi konsentrasi kitosan, lama waktu perendaman kitosan dan lama waktu penyimpanan cabai merah keriting pada suhu ruang untuk menghasilkan warna, tekstur dan susut bobot dianalisis menggunakan metode RSM dan perangkat lunak Design Expert D.X 7.5.1 trial (Stat-Ease Inc., Minneapolis, MN, USA) serta analisis ANOVA dan uji lanjut Fisher dengan tingkat kepercayaan 95% menggunakan software MINITAB. Konsentrasi optimasi perlakuan terbaik yaitu konsentrasi kitosan 2.22%, lama perendaman 10.52 menit dan lama penyimpanan 13.65 hari menghasilkan susut bobot 5.80%, warna a+ 34.20 dan tekstur 17.06 N.
{"title":"OPTIMASI PENAMBAHAN KITOSAN DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP FISIKOKIMIA CABAI KERITING (Capsicum Annuum L.) MENGGUNAKAN RSM","authors":"Benediktus Hendra Perkasa, Joni Kusnadi, E. S. Murtini","doi":"10.21776/UB.JPA.2021.009.01.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JPA.2021.009.01.2","url":null,"abstract":"Cabai adalah produk hortikultura yang cepat rusak. Produk tersebut dapat rusak akibat dari pengaruh fisik, kimiawi, mikrobiologi, dan fisiologis. Kerusakan tidak bisa dihentikan namun dapat dikurangi dengan cara pemberian kitosan sebagai pengawet. Kitosan merupakan pengawet alami yang tidak beracun dan berfungsi sebagai pelapis produk yang aman untuk kesehatan. Dalam penelitian berikut, optimasi konsentrasi kitosan, lama waktu perendaman kitosan dan lama waktu penyimpanan cabai merah keriting pada suhu ruang untuk menghasilkan warna, tekstur dan susut bobot dianalisis menggunakan metode RSM dan perangkat lunak Design Expert D.X 7.5.1 trial (Stat-Ease Inc., Minneapolis, MN, USA) serta analisis ANOVA dan uji lanjut Fisher dengan tingkat kepercayaan 95% menggunakan software MINITAB. Konsentrasi optimasi perlakuan terbaik yaitu konsentrasi kitosan 2.22%, lama perendaman 10.52 menit dan lama penyimpanan 13.65 hari menghasilkan susut bobot 5.80%, warna a+ 34.20 dan tekstur 17.06 N.","PeriodicalId":16889,"journal":{"name":"Journal of Production Agriculture","volume":"24 1","pages":"13-24"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90809610","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Limbah tulang ikan dapat dimanfaatkan sebagai tepung tulang ikan untuk bahan tambahan dalam pembuatan cookies kaya kalsium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil rendemen, tingkat penerimaan konsumen, kadar kalsium, serta daya simpan cookies . Penambahan tepung tulang ikan patin P1 (8%); P2 (16%); P3 (24%) dan tuna T1 (8%); T2(16%); T3 (24%) dilakukan sebagai substitusi tepung terigu. Cookies tanpa penambahan tepung tulang ikan (K) juga dibuat pada penelitian ini. Dari hasil perhitungan, diketahui rendemen tepung tulang ikan patin dan tuna, masing-masing sebesar 38.6% dan 43.6%. Tingkat penerimaan konsumen dilihat dari uji hedonik dimana diketahui bahwa cookies tanpa penambahan tepung tulang ikan (K) adalah yang paling disukai konsumen, dengan rata-rata 7.5. Kandungan kalsium pada cookies tulang ikan patin (P1) dan tuna (T1) adalah 47.7 mg/100 g dan 120.2 mg/100 g. Setelah 14 minggu penyimpanan, diketahui bahwa seluruh parameter sensori cookies tulang ikan patin dan tulang ikan tuna tidak berubah secara signifikan.
{"title":"PEMANFAATAN TEPUNG TULANG IKAN PATIN DAN TEPUNG TULANG IKAN TUNA UNTUK PEMBUATAN COOKIES","authors":"Widya Pangestika, Fitria Widyasari Putri, Kusuma Arumsari","doi":"10.21776/UB.JPA.2021.009.01.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JPA.2021.009.01.5","url":null,"abstract":"Limbah tulang ikan dapat dimanfaatkan sebagai tepung tulang ikan untuk bahan tambahan dalam pembuatan cookies kaya kalsium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil rendemen, tingkat penerimaan konsumen, kadar kalsium, serta daya simpan cookies . Penambahan tepung tulang ikan patin P1 (8%); P2 (16%); P3 (24%) dan tuna T1 (8%); T2(16%); T3 (24%) dilakukan sebagai substitusi tepung terigu. Cookies tanpa penambahan tepung tulang ikan (K) juga dibuat pada penelitian ini. Dari hasil perhitungan, diketahui rendemen tepung tulang ikan patin dan tuna, masing-masing sebesar 38.6% dan 43.6%. Tingkat penerimaan konsumen dilihat dari uji hedonik dimana diketahui bahwa cookies tanpa penambahan tepung tulang ikan (K) adalah yang paling disukai konsumen, dengan rata-rata 7.5. Kandungan kalsium pada cookies tulang ikan patin (P1) dan tuna (T1) adalah 47.7 mg/100 g dan 120.2 mg/100 g. Setelah 14 minggu penyimpanan, diketahui bahwa seluruh parameter sensori cookies tulang ikan patin dan tulang ikan tuna tidak berubah secara signifikan.","PeriodicalId":16889,"journal":{"name":"Journal of Production Agriculture","volume":"112 1","pages":"44-55"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76980573","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The present community service highlights life skill program for women empowerment. Particularly, the current community empowerment program involves members of PKK of RT 03 RW 02 Sumbersekar, Dau Malang. There are currently 32 members in the organization that comes from different socio-economic background. In terms of entrepreneurial skills, the women in the particular organization have limited knowledge and skill in entrepreneurship. Based on the observation and confirmed with the result of interview, most of the women who are the member of PKK RT 03 RW 02 are low-middle class family who rely on the husbands’ income from farming. Given that most of the members relies on agricultural sector as their income, most of them do not have a sufficient educational background. Although the community has issue with limited fund to support their program, they have a good creativity. In addition, given that the Gender Empowerment Index in East Java is still low, the present community empowerment program intends to offer solution to empower the women at PKK RT 03 RW 02 Sumbersekar with the expectation that it will not only provide more space for their creativity but also their financial support. In accordance to that, the present community service program is not only aims to empower the women, but also improve their economics. The results indicated that the program ran successfully although it was conducted in the COVID 19 pandemic. Some adjustments have been made, but it did not change the fact the target communities obtained the positive effect from the empowerment program. Keyword: women empowerment, life skills, entrepreneurship Website : http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jpa | E-mail : jpa@umm.ac.id Jurnal Perempuan dan Anak (JPA), Vol 3 No.2, Agustus 2020, pp. 65-73 ISSN: 2442-2614 print | 2716-3253 online Universitas Muhammadiyah Malang 66
目前的社区服务突出了妇女赋权的生活技能项目。特别是,目前的社区赋权项目涉及到道玛朗苏姆塞卡尔工人党03 RW 02分部成员。该组织目前有32名成员,他们来自不同的社会经济背景。在创业技能方面,特定组织中的妇女在创业方面的知识和技能有限。根据观察和访谈结果证实,库尔德工人党RT 03 RW 02成员中的大多数女性来自中下层家庭,她们依靠丈夫的农业收入。鉴于大多数成员依靠农业部门作为他们的收入,他们中的大多数人没有足够的教育背景。虽然社区存在资金有限的问题来支持他们的项目,但他们有很好的创造力。此外,鉴于东爪哇的性别赋权指数仍然很低,目前的社区赋权计划旨在提供解决方案,赋予PKK RT 03 RW 02 Sumbersekar的妇女权力,期望它不仅能为她们的创造力提供更多空间,还能为她们提供经济支持。据此,目前的社区服务项目不仅旨在赋予妇女权力,而且还旨在改善她们的经济状况。结果表明,该项目虽然是在新冠肺炎大流行期间进行的,但运行成功。虽然做了一些调整,但并没有改变目标社区从赋权项目中获得积极效果的事实。关键词:女性赋权、生活技能、创业网站:http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jpa | E-mail: jpa@umm.ac.id journal Perempuan dan Anak (JPA), Vol . 3 No.2, Agustus 2020, pp. 65-73 ISSN: 2442-2614 print | 2716-3253 online Universitas Muhammadiyah Malang 66
{"title":"Life Skill For Women Empowerment: Patchwork For Creativity And Entrepreneurship","authors":"Laela Hikmah Nurbatra, H. Hartono","doi":"10.22219/JPA.V3I2.16150","DOIUrl":"https://doi.org/10.22219/JPA.V3I2.16150","url":null,"abstract":"The present community service highlights life skill program for women empowerment. Particularly, the current community empowerment program involves members of PKK of RT 03 RW 02 Sumbersekar, Dau Malang. There are currently 32 members in the organization that comes from different socio-economic background. In terms of entrepreneurial skills, the women in the particular organization have limited knowledge and skill in entrepreneurship. Based on the observation and confirmed with the result of interview, most of the women who are the member of PKK RT 03 RW 02 are low-middle class family who rely on the husbands’ income from farming. Given that most of the members relies on agricultural sector as their income, most of them do not have a sufficient educational background. Although the community has issue with limited fund to support their program, they have a good creativity. In addition, given that the Gender Empowerment Index in East Java is still low, the present community empowerment program intends to offer solution to empower the women at PKK RT 03 RW 02 Sumbersekar with the expectation that it will not only provide more space for their creativity but also their financial support. In accordance to that, the present community service program is not only aims to empower the women, but also improve their economics. The results indicated that the program ran successfully although it was conducted in the COVID 19 pandemic. Some adjustments have been made, but it did not change the fact the target communities obtained the positive effect from the empowerment program. Keyword: women empowerment, life skills, entrepreneurship Website : http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jpa | E-mail : jpa@umm.ac.id Jurnal Perempuan dan Anak (JPA), Vol 3 No.2, Agustus 2020, pp. 65-73 ISSN: 2442-2614 print | 2716-3253 online Universitas Muhammadiyah Malang 66","PeriodicalId":16889,"journal":{"name":"Journal of Production Agriculture","volume":"37 1","pages":"65-73"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88914204","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
One of the main capitals in the era of industry 4.0 is creative Human Resources. Creativity here means the ability to always innovate and be able to provide intelligent solutions of problems that arise in the community. Youth as the nation's greatest asset must continue to be encouraged to hone its creativity. Developing game apps is one way to hone this creativity. Because when creating a game app, one is required to imagine, but it remains logical. Hisbul Wathan, as one of the scouting organizations in Indonesia, which fosters the younger generation, is expected to play an active role in the development of Industry 4.0. Therefore, in this Community Service activity, will be given training on the creation of game applications to hone the logical thinking skills of hisbul wathan scouting movement cadres, especially for Kwarda Kota Batu.
{"title":"Sharpening Logical Thinking Ability Through Game Application Development Activities in Adolescents","authors":"Yufis Azhar, D. Rahayu, Wildan Suharso","doi":"10.22219/JPA.V3I2.14583","DOIUrl":"https://doi.org/10.22219/JPA.V3I2.14583","url":null,"abstract":"One of the main capitals in the era of industry 4.0 is creative Human Resources. Creativity here means the ability to always innovate and be able to provide intelligent solutions of problems that arise in the community. Youth as the nation's greatest asset must continue to be encouraged to hone its creativity. Developing game apps is one way to hone this creativity. Because when creating a game app, one is required to imagine, but it remains logical. Hisbul Wathan, as one of the scouting organizations in Indonesia, which fosters the younger generation, is expected to play an active role in the development of Industry 4.0. Therefore, in this Community Service activity, will be given training on the creation of game applications to hone the logical thinking skills of hisbul wathan scouting movement cadres, especially for Kwarda Kota Batu.","PeriodicalId":16889,"journal":{"name":"Journal of Production Agriculture","volume":"32 1","pages":"45-50"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91004632","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masalah yang dihadapi anak tidak sama dengan masalah yang dihadapi orang dewasa, tetapi anak harus memiliki kemampuan problem solving yang bisa membantu mereka mengatasi masalah tersebut dengan baik, sehingga kemampuan tersebut akan terus berkembang, salah satunya dalam kemampuan kognitif. Anak usia dini perlu memiliki kemampuan problem solving yang bertujuan untuk membantu mereka mengatasi persoalan dengan baik dalam mengatasi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari seperti masalah berebut mainan dengan teman sebaya, kesulitan memahami aturan bermain dan lain-lain. Problem solving tidak hanya berguna untuk menyelesaikan masalah mereka sehari-hari, tetapi keterampilan problem solving juga bermanfaat saat anak harus mengeksplorasi dunianya atau saat anak mengerjakan tugas-tugas di sekolah. Keterampilan problem solving akan berbeda pada setiap anak sesuai tahapan usianya dan tahap perkembangannya. Keterampilan memecahkan masalah berkaitan dengan bagaimana anak berpikir, memahami, dan mendapatkan pemahaman akan dunianya, termasuk juga kemampuan mengingat, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Metode penelitian dalam artikel ini menggunakan metode studi literatur atau penelitian kepustakaan dengan mengumpulkan berbagai sumber yang berkaitan dengan Metode pembelajaran problem solving merupakan salah satu metode pembelajaran yang mencerminkan atau dilandasi oleh filsafat konstrukstivisme dalam pendidikan anak usia dini, metode problem solving bisa dilakukan dengan cara bermain seperti bermain puzzle, maze, bongkar pasang dan tangram.
{"title":"Pentingnya mendidik problem solving pada anak melalui bermain","authors":"L. Lestari","doi":"10.21831/jpa.v9i2.32034","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/jpa.v9i2.32034","url":null,"abstract":"Masalah yang dihadapi anak tidak sama dengan masalah yang dihadapi orang dewasa, tetapi anak harus memiliki kemampuan problem solving yang bisa membantu mereka mengatasi masalah tersebut dengan baik, sehingga kemampuan tersebut akan terus berkembang, salah satunya dalam kemampuan kognitif. Anak usia dini perlu memiliki kemampuan problem solving yang bertujuan untuk membantu mereka mengatasi persoalan dengan baik dalam mengatasi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari seperti masalah berebut mainan dengan teman sebaya, kesulitan memahami aturan bermain dan lain-lain. Problem solving tidak hanya berguna untuk menyelesaikan masalah mereka sehari-hari, tetapi keterampilan problem solving juga bermanfaat saat anak harus mengeksplorasi dunianya atau saat anak mengerjakan tugas-tugas di sekolah. Keterampilan problem solving akan berbeda pada setiap anak sesuai tahapan usianya dan tahap perkembangannya. Keterampilan memecahkan masalah berkaitan dengan bagaimana anak berpikir, memahami, dan mendapatkan pemahaman akan dunianya, termasuk juga kemampuan mengingat, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Metode penelitian dalam artikel ini menggunakan metode studi literatur atau penelitian kepustakaan dengan mengumpulkan berbagai sumber yang berkaitan dengan Metode pembelajaran problem solving merupakan salah satu metode pembelajaran yang mencerminkan atau dilandasi oleh filsafat konstrukstivisme dalam pendidikan anak usia dini, metode problem solving bisa dilakukan dengan cara bermain seperti bermain puzzle, maze, bongkar pasang dan tangram.","PeriodicalId":16889,"journal":{"name":"Journal of Production Agriculture","volume":"85 1","pages":"100-108"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84067367","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sudaryanti Sudaryanti, J. Pamungkas, H. Harun, Amir Syamsudin
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses pembelajaran dan mengelompokkan capaian perkembangan anak tentangtata nilai moral & social-emosional anak usia dini di Taman Kanak-kanak wilayah Kabupaten Bantul. Rancangan evaluasi terdiri dari deskripsi proses pembelajaran tata nilai kemasyarakatan dan tata nilai moral di Taman Kanak-kanak, penilaian capaian perkembangan anak, dan pengelompokkan capaian perkembangan tata nilai moral & social-emosional anak. Temuan penelitian adalah 53% guru TK sudah melakukan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi anak, dan 43.2% capaian perkembangan anak sudah melampaui standar capaian perkembangan tata nilai moral & social-emosional anak. Kata Kunci: nilai moral, social-emosional, pembelajaran, anak usia dini.
{"title":"Evaluasi pembelajaran tata nilai budaya Yogyakarta di taman kanak-kanak se-kabupaten bantul Yogyakarta","authors":"Sudaryanti Sudaryanti, J. Pamungkas, H. Harun, Amir Syamsudin","doi":"10.21831/jpa.v9i2.27041","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/jpa.v9i2.27041","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses pembelajaran dan mengelompokkan capaian perkembangan anak tentangtata nilai moral & social-emosional anak usia dini di Taman Kanak-kanak wilayah Kabupaten Bantul. Rancangan evaluasi terdiri dari deskripsi proses pembelajaran tata nilai kemasyarakatan dan tata nilai moral di Taman Kanak-kanak, penilaian capaian perkembangan anak, dan pengelompokkan capaian perkembangan tata nilai moral & social-emosional anak. Temuan penelitian adalah 53% guru TK sudah melakukan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi anak, dan 43.2% capaian perkembangan anak sudah melampaui standar capaian perkembangan tata nilai moral & social-emosional anak. Kata Kunci: nilai moral, social-emosional, pembelajaran, anak usia dini.","PeriodicalId":16889,"journal":{"name":"Journal of Production Agriculture","volume":"136 1","pages":"79-85"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86832030","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kemampuan membaca permulaan perlu dikenalkan pada anak sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B4 di TK Pembina Negeri Tembi Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Adapun subjek penelitian adalah 17 anak yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 8 anak prerempuan. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, dengan instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila 75 % anak sudah mencapai BSH (Berkembang Sesuai Harapan) ataupun BSB (Berkembang Sangat Baik). Adapun teknik analisis data menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan anak dalam membaca permulaan yang berada pada kriteria BSH yang semula 4 anak (25 %) pada Siklus I menjadi 8 anak (47 %) pada Siklus II, artinya mengalami peningkatan sejumlah 22 %. Selanjutnya kemampuan anak yang berada pada kriteria BSB yang semula 4 anak (25 %) pada Siklus I menjadi 5 anak (30 %) pada Siklus II, artinya mengalami peningkatan sejumlah 5 %.
{"title":"Peningkatan kemampuan membaca permulaan melalui permainan kartu kata bergambar pada anak kelompok B4 di TK Negeri Pembina Bantul","authors":"Mediyawati Mediyawati","doi":"10.21831/jpa.v9i2.31351","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/jpa.v9i2.31351","url":null,"abstract":"Kemampuan membaca permulaan perlu dikenalkan pada anak sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B4 di TK Pembina Negeri Tembi Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Adapun subjek penelitian adalah 17 anak yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 8 anak prerempuan. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, dengan instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila 75 % anak sudah mencapai BSH (Berkembang Sesuai Harapan) ataupun BSB (Berkembang Sangat Baik). Adapun teknik analisis data menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan anak dalam membaca permulaan yang berada pada kriteria BSH yang semula 4 anak (25 %) pada Siklus I menjadi 8 anak (47 %) pada Siklus II, artinya mengalami peningkatan sejumlah 22 %. Selanjutnya kemampuan anak yang berada pada kriteria BSB yang semula 4 anak (25 %) pada Siklus I menjadi 5 anak (30 %) pada Siklus II, artinya mengalami peningkatan sejumlah 5 %.","PeriodicalId":16889,"journal":{"name":"Journal of Production Agriculture","volume":"30 1","pages":"109-117"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77644138","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jan Ligthart merupakan salah satu tokoh yang berjasa dalam dunia pendidikan. Konsep yang ia gunakan dalam pendidikan ialah pendidikan alam sekitar atau pendidikan yang berbasis alam. Adanya studi ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran lingkungan pada anak usia dini melalui ekopedagogik yang berdasarkan kepada teori Jan Ligthart agar anak usia dini mempunyai pondasi yang kokoh untuk kehidupannya kelak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang mengumpulkan data beserta fakta-fakta yang ada dari berbagai sumber. Hasilnya dari penelitian ini yaitu ternyata adanya kesadaran lingkungan pada anak usia dini sangat penting. Namun, masih ada pula hambatan yang terjadi yaitu kurangnya kesadaran pendidik dalam memahami ekopedagogik. Hal ini dilakukan untuk membahas masalah pentingnya anak usia dini mengenal serta mencintai lingkungannya tetapi bukan hanya melalui transfer of knowledge melainkan adanya implementasi langsung ke lapangan.
Jan Ligthart是教育界的杰出人物之一。他在教育中使用的概念是环境教育或以自然为基础的教育。这项研究预计,通过詹·利格塔特(Jan Ligthart)的理论,将提高幼儿对环境的认识。它是一种描述性质的研究,即从不同来源收集数据和事实的研究。这项研究的结果是,幼儿的环境意识是至关重要的。然而,教育工作者缺乏理解经济能力的意识也存在障碍。这是为了讨论幼儿了解和热爱环境的重要性,但不仅仅是通过知识的转移,而是直接实现环境。
{"title":"Membangun kesadaran lingkungan melalui ekopedagogik pada anak usia dini berlandaskan konsep Jan Ligthart","authors":"Rd Roro Windy Amelya Kusumawardani, Kuswanto Kuswanto","doi":"10.21831/jpa.v9i2.31997","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/jpa.v9i2.31997","url":null,"abstract":"Jan Ligthart merupakan salah satu tokoh yang berjasa dalam dunia pendidikan. Konsep yang ia gunakan dalam pendidikan ialah pendidikan alam sekitar atau pendidikan yang berbasis alam. Adanya studi ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran lingkungan pada anak usia dini melalui ekopedagogik yang berdasarkan kepada teori Jan Ligthart agar anak usia dini mempunyai pondasi yang kokoh untuk kehidupannya kelak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang mengumpulkan data beserta fakta-fakta yang ada dari berbagai sumber. Hasilnya dari penelitian ini yaitu ternyata adanya kesadaran lingkungan pada anak usia dini sangat penting. Namun, masih ada pula hambatan yang terjadi yaitu kurangnya kesadaran pendidik dalam memahami ekopedagogik. Hal ini dilakukan untuk membahas masalah pentingnya anak usia dini mengenal serta mencintai lingkungannya tetapi bukan hanya melalui transfer of knowledge melainkan adanya implementasi langsung ke lapangan.","PeriodicalId":16889,"journal":{"name":"Journal of Production Agriculture","volume":"15 1","pages":"94-99"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83739084","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mengenal keaksaraan awal menjadi kemampuan dasar yang perlu distimulasi sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keaksaraan awal melalui permainan kartu angka pada anak kelompok A di TK Negeri Pembina Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Adapun subjek penelitian sejumlah 20 anak, yang terdiri dari 5 anak laki-laki dan 15 anak perempuan. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, dengan instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila minimal 76 % anak sudah mencapai BSH (Berkembang Sesuai Harapan) ataupun BSB (Berkembang Sangat Baik). Adapun teknik analisis data menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mengenal keaksaraan awal dapat ditingkatkan melalui permainan kartu angka. Hal ini ditunjukkan pada jumlah anak yang berada pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dan Berkembang Sangat Baik (BSB) mengalami peningkatan 57,89 %. Adapun langkah-langkahnya yaitu: guru menyiapkan kartu angka dan lembar kegiatan anak, anak mengambil lembar kegiatan dan kartu angka, anak bermain kartu angka dengan memilih dan menghubungkan gambar yang ada dalam lembar kegiatan dengan lambang bilangannya, dan anak mengkomunikasikan hasil menghubungkan gambar dengan kartu angka pada guru.
{"title":"Peningkatan kemampuan keaksaraan awal melalui permainan kartu angka pada anak kelompok A di TK Negeri Pembina Bantul","authors":"S. Sumarsih","doi":"10.21831/jpa.v9i2.31343","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/jpa.v9i2.31343","url":null,"abstract":"Mengenal keaksaraan awal menjadi kemampuan dasar yang perlu distimulasi sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keaksaraan awal melalui permainan kartu angka pada anak kelompok A di TK Negeri Pembina Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Adapun subjek penelitian sejumlah 20 anak, yang terdiri dari 5 anak laki-laki dan 15 anak perempuan. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, dengan instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila minimal 76 % anak sudah mencapai BSH (Berkembang Sesuai Harapan) ataupun BSB (Berkembang Sangat Baik). Adapun teknik analisis data menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mengenal keaksaraan awal dapat ditingkatkan melalui permainan kartu angka. Hal ini ditunjukkan pada jumlah anak yang berada pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dan Berkembang Sangat Baik (BSB) mengalami peningkatan 57,89 %. Adapun langkah-langkahnya yaitu: guru menyiapkan kartu angka dan lembar kegiatan anak, anak mengambil lembar kegiatan dan kartu angka, anak bermain kartu angka dengan memilih dan menghubungkan gambar yang ada dalam lembar kegiatan dengan lambang bilangannya, dan anak mengkomunikasikan hasil menghubungkan gambar dengan kartu angka pada guru.","PeriodicalId":16889,"journal":{"name":"Journal of Production Agriculture","volume":"45 1","pages":"124-133"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89433896","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keterampilan sosial anak TK Kelompok B di Gugus II Kecamatan Berbah, Sleman. Penelitian ini fokus pada keterampilan sosial meliputi keterampilan berkomunikasi, menjadi bagian kelompok, kerja sama, kontrol diri, empati dan tanggung jawab. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun di TK Gugus II Kecataman Berbah berjumlah 93 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Instrumen dalam penelitian ini berupa pedoman observasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan sosial anak usia 5-6 tahun di TK Gugus II Kecataman Berbah, Sleman masuk dalam tingkat yang sangat tinggi karena mencakup 49 anak dengan persentasenya 53%; kemudian pada tingkat yang tinggi berjumlah 30 anak dengan persentasenya 32%; tingkat sedang berjumlah 13 anak dengan persentasenya 14%; tingkat rendah berjumlah 1 anak dengan persentasenya 1%; dan tingkat yang sangat rendah berjumlah 0 anak dengan persentasenya 0%. Keluarga, lingkungan, dan sekolah memiliki peran penting dalam perolehan keterampilan sosial anak yang sangat tinggi.
这项研究的目的是确定斯莱曼第二街道B区的学童的社会技能。这项研究的重点是社会技能,包括沟通技巧,成为团队的一部分,合作,自我控制,同理心和责任。这是一种定量描述性研究。该研究的对象是kcataman II学区5-6岁的儿童,共有93名儿童。所采用的数据收集技术是观察。本研究的工具以观察指南为基础。使用定量描述性分析技术进行数据分析。研究表明,6 -6岁的儿童社交技能在Kecataman II TK, Sleman拥有49个53%的孩子,进入了一个非常高的水平;然后在高水平上有30个孩子,比例是32%;13个孩子的中级水平为14%;低利率是1个孩子,百分比是1%;很低的水平是0个孩子,百分比是0%。家庭、环境和学校在儿童高技能的社会获得中发挥着重要作用。
{"title":"Tingkat keterampilan sosial anak tk kelompok b di gugus II kecamatan berbah sleman Yogyakarta","authors":"Yuana Resmasari","doi":"10.21831/jpa.v9i2.31403","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/jpa.v9i2.31403","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keterampilan sosial anak TK Kelompok B di Gugus II Kecamatan Berbah, Sleman. Penelitian ini fokus pada keterampilan sosial meliputi keterampilan berkomunikasi, menjadi bagian kelompok, kerja sama, kontrol diri, empati dan tanggung jawab. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun di TK Gugus II Kecataman Berbah berjumlah 93 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Instrumen dalam penelitian ini berupa pedoman observasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan sosial anak usia 5-6 tahun di TK Gugus II Kecataman Berbah, Sleman masuk dalam tingkat yang sangat tinggi karena mencakup 49 anak dengan persentasenya 53%; kemudian pada tingkat yang tinggi berjumlah 30 anak dengan persentasenya 32%; tingkat sedang berjumlah 13 anak dengan persentasenya 14%; tingkat rendah berjumlah 1 anak dengan persentasenya 1%; dan tingkat yang sangat rendah berjumlah 0 anak dengan persentasenya 0%. Keluarga, lingkungan, dan sekolah memiliki peran penting dalam perolehan keterampilan sosial anak yang sangat tinggi.","PeriodicalId":16889,"journal":{"name":"Journal of Production Agriculture","volume":"32 1","pages":"150-157"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83821482","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}