Pub Date : 2023-07-01DOI: 10.22441/jte.2023.v14i2.009
Muhammad Iqbal Fariz, A. Y. Basuki
Abstrak— Sistem monitoring adahlah sistem yang digunakan untuk memantau dan melaporkan hasil dari suatu sistem mesin produksi, apabila sistem monitoring dilakukan dengan cara manual seperti mencatat hasil dari produksi yang kemudian akan dilaporkan ke atasan atau penanggung jawab di produksi yang kemudian baru akan diteruskan kepada pihak kantor yang akan merubahnya ke dalam komputer, proses ini tentu nya akan memakan waktu yang lama, oleh karena itu digunakannya sistem monitoring otomatis untuk dapat memudahkan monitoring dan melaporkan hasil dari suatu sistem mesin produksi. Untuk dapat membuat sistem tersebut digunakan PLC dan HMI, PLC digunakan untuk menarik informasi dari suatu mesin melalui sensor atau tombol perintah untuk membaca atau menarik informasi kemudian PLC akan mengirim hasil data kepada HMI untuk dapat disimpan dan ditampilkan melalui laptop dan handphone android. Setelah perancangan sistem monitoring didapatkan hasil pengujian penelitian sistem monitoring dapat memonitoring hasil dari mesin produksi melalui laptop dan handphone android, waktu rata rata yang dibutuhkan untuk dapat mendapat data hasil produksi hingga termonitoring ke pengguna adalah 11,6 milisecond dan 13,8 milisecond yang di ukur menggunakan stopwatch milisecond, akurasi dari hasil monitoring pun akurat 100% dengan pengambilan sampel 10 data tanpa terdapat kesalahan satu pun.
{"title":"Rancang Bangun Sistem Monitoring Pada Line Produksi Menggunakan Weintek CMT FHDX","authors":"Muhammad Iqbal Fariz, A. Y. Basuki","doi":"10.22441/jte.2023.v14i2.009","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/jte.2023.v14i2.009","url":null,"abstract":"Abstrak— Sistem monitoring adahlah sistem yang digunakan untuk memantau dan melaporkan hasil dari suatu sistem mesin produksi, apabila sistem monitoring dilakukan dengan cara manual seperti mencatat hasil dari produksi yang kemudian akan dilaporkan ke atasan atau penanggung jawab di produksi yang kemudian baru akan diteruskan kepada pihak kantor yang akan merubahnya ke dalam komputer, proses ini tentu nya akan memakan waktu yang lama, oleh karena itu digunakannya sistem monitoring otomatis untuk dapat memudahkan monitoring dan melaporkan hasil dari suatu sistem mesin produksi. Untuk dapat membuat sistem tersebut digunakan PLC dan HMI, PLC digunakan untuk menarik informasi dari suatu mesin melalui sensor atau tombol perintah untuk membaca atau menarik informasi kemudian PLC akan mengirim hasil data kepada HMI untuk dapat disimpan dan ditampilkan melalui laptop dan handphone android. Setelah perancangan sistem monitoring didapatkan hasil pengujian penelitian sistem monitoring dapat memonitoring hasil dari mesin produksi melalui laptop dan handphone android, waktu rata rata yang dibutuhkan untuk dapat mendapat data hasil produksi hingga termonitoring ke pengguna adalah 11,6 milisecond dan 13,8 milisecond yang di ukur menggunakan stopwatch milisecond, akurasi dari hasil monitoring pun akurat 100% dengan pengambilan sampel 10 data tanpa terdapat kesalahan satu pun. ","PeriodicalId":17789,"journal":{"name":"Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76334258","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-01DOI: 10.22441/jte.2023.v14i2.010
Dwi Haryo Wicaksono, Djuniadi Djuniadi, Esa Apriaskar
Terjadinya perubahan iklim yang ekstrem di Indonesia saat ini berdampak pada kenaikan suhu udara secara mendadak, hal ini dapat disebabkan karena tingkat polusi udara yang tinggi. Tingkat polusi udara yang tinggi disebabkan oleh penggunaan energi fosil secara terus menerus sebagai sumber energi utama, mulai dari pembangkit listrik bertenaga fosil hingga banyaknya kendaraan konvensional yang masih digunakan. Pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) mampu menjadi solusi permasalahan penggunaan energi fosil. Angin dapat memutar generator turbin untuk menghasilkan energi listrik. Kecepatan angin yang melewati turbin sangat berdampak terhadap besarnya energi yang dihasilkan. Kecepatan angin yang tidak stabil akan mempengaruhi proses pembacaan data output karena proses pengukuran output turbin angin masih menggunakan pengukuran manual (analog). Sehingga dalam proses pembacaan data output menjadi terganggu dan hasil yang didapat belum akurat. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisa monitoring terhadap energi yang dihasilkan dari suatu pembangkit listrik tenaga angin berbasis Internet of Things (IoT) menggunakan prototype yang telah dibuat. Prototype yang telah dibuat menggunakan Sensor INA 219 sebagai pengukur energi dari turbin dan NodeMCU sebagai pengontrol serta pengirim data yang dihasilkan sensor ke software Blynk. Dari hasil pengujian alat monitoring PLTB, diperoleh nilai tegangan yang dihasilkan turbin cukup stabil yaitu antara 0.86 V hingga 0.87 V dengan daya terbesar yang dihasilkan selama pengujian adalah 6370,93 mW. Perbedaan jarak turbin dengan kipas angin memberikan pengaruh yang signifikan terhadap besarnya nilai arus yang dihasilkan. Nilai arus yang dihasilkan selama pengujian yaitu 0,1 mA hingga 7,3 mA. Perubahan nilai tegangan tidak mempengaruhi kondisi LED.
{"title":"Monitoring Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin Berbasis Internet of Things","authors":"Dwi Haryo Wicaksono, Djuniadi Djuniadi, Esa Apriaskar","doi":"10.22441/jte.2023.v14i2.010","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/jte.2023.v14i2.010","url":null,"abstract":"Terjadinya perubahan iklim yang ekstrem di Indonesia saat ini berdampak pada kenaikan suhu udara secara mendadak, hal ini dapat disebabkan karena tingkat polusi udara yang tinggi. Tingkat polusi udara yang tinggi disebabkan oleh penggunaan energi fosil secara terus menerus sebagai sumber energi utama, mulai dari pembangkit listrik bertenaga fosil hingga banyaknya kendaraan konvensional yang masih digunakan. Pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) mampu menjadi solusi permasalahan penggunaan energi fosil. Angin dapat memutar generator turbin untuk menghasilkan energi listrik. Kecepatan angin yang melewati turbin sangat berdampak terhadap besarnya energi yang dihasilkan. Kecepatan angin yang tidak stabil akan mempengaruhi proses pembacaan data output karena proses pengukuran output turbin angin masih menggunakan pengukuran manual (analog). Sehingga dalam proses pembacaan data output menjadi terganggu dan hasil yang didapat belum akurat. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisa monitoring terhadap energi yang dihasilkan dari suatu pembangkit listrik tenaga angin berbasis Internet of Things (IoT) menggunakan prototype yang telah dibuat. Prototype yang telah dibuat menggunakan Sensor INA 219 sebagai pengukur energi dari turbin dan NodeMCU sebagai pengontrol serta pengirim data yang dihasilkan sensor ke software Blynk. Dari hasil pengujian alat monitoring PLTB, diperoleh nilai tegangan yang dihasilkan turbin cukup stabil yaitu antara 0.86 V hingga 0.87 V dengan daya terbesar yang dihasilkan selama pengujian adalah 6370,93 mW. Perbedaan jarak turbin dengan kipas angin memberikan pengaruh yang signifikan terhadap besarnya nilai arus yang dihasilkan. Nilai arus yang dihasilkan selama pengujian yaitu 0,1 mA hingga 7,3 mA. Perubahan nilai tegangan tidak mempengaruhi kondisi LED.","PeriodicalId":17789,"journal":{"name":"Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135712319","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-30DOI: 10.22441/jte.2023.v14i2.007
Ari Dwiki Baringbing, B. Y. Husodo
Three-phase induction motor is an alternating current motor that is most widely used in industry or offices. In principle, the induction motor is operated at a constant speed, if the induction motor is given a load that is not balanced with its constant speed, the speed of the induction motor will change. For this reason, one of the common methods used to adjust the rotational speed of an induction motor as desired is to use a Variable Frequency Drive (VFD). The VFD can be controlled by pulse generator PWM (pulse width modulation) and SVPWM (space-vector pulse width modulation) which are part of the value of the frequency and modulation index. In this final project, what is investigated and compared for more optimal results is the PWM and SVPWM output values with the variables of Rotor Speed, Slip, Fslip, Stator Current, and THD (Total Harmonic Distortion). In this thesis, a comparison of simulation with MATLAB between PWM and SVPWM is carried out using design and experimental methods. The final result obtained is for Rotor Speed, SVPWM control is more optimal with an average percentage of 2.2%. For more optimal SVPWM control slip reaches 1.53%. for Fslip control SVPWM is more optimal reaching 0.76%, SVPWM control produces a smaller current consumption at a frequency of 50 - 40 Hz. for THD Current, PWM control is more optimal with a percentage of 1.07%
{"title":"Performance Analysis of Three Phase Induction Motor With Variable Frequency Drives Using Pulse Generator Pwm and Svpwm","authors":"Ari Dwiki Baringbing, B. Y. Husodo","doi":"10.22441/jte.2023.v14i2.007","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/jte.2023.v14i2.007","url":null,"abstract":"Three-phase induction motor is an alternating current motor that is most widely used in industry or offices. In principle, the induction motor is operated at a constant speed, if the induction motor is given a load that is not balanced with its constant speed, the speed of the induction motor will change. For this reason, one of the common methods used to adjust the rotational speed of an induction motor as desired is to use a Variable Frequency Drive (VFD). The VFD can be controlled by pulse generator PWM (pulse width modulation) and SVPWM (space-vector pulse width modulation) which are part of the value of the frequency and modulation index. In this final project, what is investigated and compared for more optimal results is the PWM and SVPWM output values with the variables of Rotor Speed, Slip, Fslip, Stator Current, and THD (Total Harmonic Distortion). In this thesis, a comparison of simulation with MATLAB between PWM and SVPWM is carried out using design and experimental methods. The final result obtained is for Rotor Speed, SVPWM control is more optimal with an average percentage of 2.2%. For more optimal SVPWM control slip reaches 1.53%. for Fslip control SVPWM is more optimal reaching 0.76%, SVPWM control produces a smaller current consumption at a frequency of 50 - 40 Hz. for THD Current, PWM control is more optimal with a percentage of 1.07% ","PeriodicalId":17789,"journal":{"name":"Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89086762","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perangkat Internet of Things (IoT) merupakan perangkat yang terkoneksi pada jaringan internet. Salah satu media transmisi yang low power berbasis IoT adalah LoRaWAN. LoRaWAN mampu menerima data dari banyak user pada jarak jauh dan terkoneksi langsung dengan database server melalui internet. Pada artikel ini, membahas mengenai monitoring posisi multi node pada jaringan LoRaWAN. Terdapat tiga node, direpresentasikan sebagai end node. LoRaWAN sebagai satu node server atau disebut LoRa Gateway. Pada node server terpasang aplikasi berbasis Graphic User Interface (GUI) yang dapat memantau posisi end node secara real time. Pengujian pada artikel ini, meliputi pengujian transmisi packet loss dari end node ke node server, dan pengujian aplikasi untuk memenuhi Human Computer Interaction (HCI). Hasil transmisi tiga node end ke LoRa Gateway berturut-turut adalah 6,04%, 1,13%, dan 1,9%. Pengujian kelayakan aplikasi dari segi sudut pandang pengguna telah memenuhi standart HCI dengan nilai sangat setuju 61% dan setuju 50%.
{"title":"Pemantauan Posisi Multi-Node Menggunakan Aplikasi GUI pada LoRaWAN","authors":"Adam Fiqih Ristanto, Pauladie Susanto, Yosefine Triwidyastuti, Musayyanah Musayyanah, Charisma Dimas Affandi, Fifin Ernawati","doi":"10.22441/jte.2023.v14i2.002","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/jte.2023.v14i2.002","url":null,"abstract":"Perangkat Internet of Things (IoT) merupakan perangkat yang terkoneksi pada jaringan internet. Salah satu media transmisi yang low power berbasis IoT adalah LoRaWAN. LoRaWAN mampu menerima data dari banyak user pada jarak jauh dan terkoneksi langsung dengan database server melalui internet. Pada artikel ini, membahas mengenai monitoring posisi multi node pada jaringan LoRaWAN. Terdapat tiga node, direpresentasikan sebagai end node. LoRaWAN sebagai satu node server atau disebut LoRa Gateway. Pada node server terpasang aplikasi berbasis Graphic User Interface (GUI) yang dapat memantau posisi end node secara real time. Pengujian pada artikel ini, meliputi pengujian transmisi packet loss dari end node ke node server, dan pengujian aplikasi untuk memenuhi Human Computer Interaction (HCI). Hasil transmisi tiga node end ke LoRa Gateway berturut-turut adalah 6,04%, 1,13%, dan 1,9%. Pengujian kelayakan aplikasi dari segi sudut pandang pengguna telah memenuhi standart HCI dengan nilai sangat setuju 61% dan setuju 50%.","PeriodicalId":17789,"journal":{"name":"Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro","volume":"193 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82796753","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-30DOI: 10.22441/jte.2023.v14i2.005
Muhammad Nur Azikin Akib, Eko Ihsanto
Pengoperasian transmisi listrik tak luput dari berbagai gangguan yang dapat merusak keandalan sistem dari penyaluran listrik. Anomali hotspot merupakan anomali yang sering terjadi serta memiliki dampak yang besar jika sudah menjadi gangguan jika tidak ditangani secara cepat. Anomali hotspot merupakan kelainan temperatur yang terjadi pada peralatan yang dialiri arus listrik umumnya terjadi pada titik sambungan. Hotspot dapat menyebabkan kerugian karena energi listrik diubah menjadi energi panas pada titik terjadinya hospot. Hotspot juga dapat menyebabkan rusaknya bagian peralatan transmisi. Anomali hotspot dapat diketahui dengan cara inspeksi titik sambungan menggunakan alat thermovisi. Seperti yang terjadi pada klem jumper konduktor fasa S pada SUTT 150kV jalur penghantar Ujung Berung – New Rancakasumba T.13 penghantar I. Perbaikan hotspot dapat dilakukan dengan 2 pilihan metode kerja yakni dengan pemadaman listrik atau tanpa pemadaman listrik (PDKB). Dari perkembangan kebutuhan energi listrik maka bertambah besar pula keinginan masyarakat terhadap semakin baiknya pelayanan dan kontinuitas penyaluran energi listrik. Dari data perhitungan perbandingan suhu antara objek sambungan dengan konduktor terdapat 2 objek pada fasa S yakni terminal jumper string luar dan dalam yang mengalami anomali hotspot nilai string dalam sebesar 79,2 oC dan string luar 90,0 oC maka di rekomendasikan perbaikan <3 hari. Dari hasil perbaikan hotspot ini menggunakan metode PDKB ∆T turun menjadi 33 oC sesuai SKDIR 520 direkomendasikan penegcekan rutin.
{"title":"Analisis Perbaikan Hotspot Pada SUTT 150kV NewRancakasumba-UjungBerung T.13 Penghantar I Fasa S Metode PDKB","authors":"Muhammad Nur Azikin Akib, Eko Ihsanto","doi":"10.22441/jte.2023.v14i2.005","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/jte.2023.v14i2.005","url":null,"abstract":"Pengoperasian transmisi listrik tak luput dari berbagai gangguan yang dapat merusak keandalan sistem dari penyaluran listrik. Anomali hotspot merupakan anomali yang sering terjadi serta memiliki dampak yang besar jika sudah menjadi gangguan jika tidak ditangani secara cepat. Anomali hotspot merupakan kelainan temperatur yang terjadi pada peralatan yang dialiri arus listrik umumnya terjadi pada titik sambungan. Hotspot dapat menyebabkan kerugian karena energi listrik diubah menjadi energi panas pada titik terjadinya hospot. Hotspot juga dapat menyebabkan rusaknya bagian peralatan transmisi. Anomali hotspot dapat diketahui dengan cara inspeksi titik sambungan menggunakan alat thermovisi. Seperti yang terjadi pada klem jumper konduktor fasa S pada SUTT 150kV jalur penghantar Ujung Berung – New Rancakasumba T.13 penghantar I. Perbaikan hotspot dapat dilakukan dengan 2 pilihan metode kerja yakni dengan pemadaman listrik atau tanpa pemadaman listrik (PDKB). Dari perkembangan kebutuhan energi listrik maka bertambah besar pula keinginan masyarakat terhadap semakin baiknya pelayanan dan kontinuitas penyaluran energi listrik. Dari data perhitungan perbandingan suhu antara objek sambungan dengan konduktor terdapat 2 objek pada fasa S yakni terminal jumper string luar dan dalam yang mengalami anomali hotspot nilai string dalam sebesar 79,2 oC dan string luar 90,0 oC maka di rekomendasikan perbaikan <3 hari. Dari hasil perbaikan hotspot ini menggunakan metode PDKB ∆T turun menjadi 33 oC sesuai SKDIR 520 direkomendasikan penegcekan rutin.","PeriodicalId":17789,"journal":{"name":"Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86443881","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-30DOI: 10.22441/jte.2023.v14i2.003
M. F. Zambak, K. Lubis, Ade Faisal
Untuk memasang sebuah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) tentunya kita harus terlebih dahulu menentukan kapasitas PLTS yang ingin kita gunakan. Hal ini dibutuhkan agar PLTS yang kita pasang sanggup atau memiliki daya yang cukup untuk mensuplai beban yang kita inginkan. Hal ini seringkali tidak diperhatikan sehingga menyebabkan PLTS yang dipasang tidak sanggup mensuplai beban secara maksimal ataupun PLTS yang ada jauh lebih besar dibanding beban yang digunakan, hal ini menyebabkan kerugian karena mengingat harga dari PLTS juga relatif mahal. Untuk mempermudah kita juga dapat menggunakan software PVSyst untuk menentukan kapasitas solar cell yang dibutuhkan beban. Tingkat intensitas cahaya matahari pada lokasi penelitian menurut aplikasi PVSyst adalah sebesar 4.5 kWh/m2/hari. Beban total pada laboratorium fakultas teknik setiap harinya adalah sebesar 36 kWh/m2. Untuk membebani total beban yang ada pada laboratorium fakultas teknik UMSU maka diperlukan PLTS dengan kapasitas 13,44 kWp yang terdiri dari 40 Unit panel surya berkapasitas 280 wp dengan bateri 100 ah sebanyak 40 unit. Untuk merealisasikan PLTS yang telah direncanakan, dapat dipasang pada roof top laboratorium fakultas teknik. Menurut software HelioScope rooftop lokasi penelitian dapat menampung PLTS hingga 99 kWp dengan luas area 1000m2
{"title":"Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Pada Laboratorium Teknik UMSU Menggunakan Simulasi PVSyst","authors":"M. F. Zambak, K. Lubis, Ade Faisal","doi":"10.22441/jte.2023.v14i2.003","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/jte.2023.v14i2.003","url":null,"abstract":"Untuk memasang sebuah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) tentunya kita harus terlebih dahulu menentukan kapasitas PLTS yang ingin kita gunakan. Hal ini dibutuhkan agar PLTS yang kita pasang sanggup atau memiliki daya yang cukup untuk mensuplai beban yang kita inginkan. Hal ini seringkali tidak diperhatikan sehingga menyebabkan PLTS yang dipasang tidak sanggup mensuplai beban secara maksimal ataupun PLTS yang ada jauh lebih besar dibanding beban yang digunakan, hal ini menyebabkan kerugian karena mengingat harga dari PLTS juga relatif mahal. Untuk mempermudah kita juga dapat menggunakan software PVSyst untuk menentukan kapasitas solar cell yang dibutuhkan beban. Tingkat intensitas cahaya matahari pada lokasi penelitian menurut aplikasi PVSyst adalah sebesar 4.5 kWh/m2/hari. Beban total pada laboratorium fakultas teknik setiap harinya adalah sebesar 36 kWh/m2. Untuk membebani total beban yang ada pada laboratorium fakultas teknik UMSU maka diperlukan PLTS dengan kapasitas 13,44 kWp yang terdiri dari 40 Unit panel surya berkapasitas 280 wp dengan bateri 100 ah sebanyak 40 unit. Untuk merealisasikan PLTS yang telah direncanakan, dapat dipasang pada roof top laboratorium fakultas teknik. Menurut software HelioScope rooftop lokasi penelitian dapat menampung PLTS hingga 99 kWp dengan luas area 1000m2","PeriodicalId":17789,"journal":{"name":"Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81328603","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-30DOI: 10.22441/jte.2023.v14i2.004
Muhammad Maulana, S. Sulistyono, Fadhli Farsa
Arc Flash adalah pelepasan energi yang disebabkan oleh arus gangguan atau arching fault ataupun bolted fault yang dapat dipicu oleh kelembaban, kegagalan isolasi, human error, serta kegagalan mekanik. PT. Krakatau Daya Listrik (PT KDL) bergerak di bidang pembangkitan dan pendistribusian listrik di Kawasan Industri Krakatau. Salah satu gangguan yang sering terjadi pada jaringan distribusi di PT KDL adalah gangguan yang diakibatkan oleh busur api (arc flash). Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh Setting OCR terhadap arc flash saat terjadi short circuit di Panel AK19 Substation Diesel PT KDL pada tegangan 20kV. Analisis data penelitian ini mengacu pada standard IEEE 1584 - 2002 dan Metode Ralph Lee kemudian disimulasikan dengan software ETAP Power Station menggunakan data aktual lapangan. Hasil analisis menunjukkan Fault Clearing Time (FCT) memberikan perubahan yang cukup signifikan terhadap besarnya arc flash yang ditimbulkan ketika terjadi gangguan hubung singkat 3 fasa. Insiden energi (E) arc flash pada penelitian ini yaitu 58,35 Cal/cm2 dengan FCT sebesar 0,3 s pada panel 20 kV, dan insiden energi yang dihasilkan analisa paling kecil yaitu 5,8 Cal/cm2 dengan FCT sebesar 0,03 s. Hal ini membuktikan bahwa semakin cepat FCT maka besar insiden energi arc flash yang terjadi semakin kecil, sebaliknya semakin besar atau semakin lama FCT maka semakin besar insiden arc flash yang terjadi. Gangguan hubung singkat ini sangat dipengaruhi oleh perhitungan besar energi arc flash dan jarak batas perlindungan. Berdasarkan tabel Hazard Risk Category (HRC) diketahui bahwa semakin cepat FCT maka semakin kecil kategori Personal Protective Equipment (PPE) sesuai standard NFPA 70E 2018.
电弧闪光是由水分、隔离、人为错误和机械故障引起的能量释放。喀拉喀托工业的发电和发电领域。在PT KDL的分销网络中最常见的障碍之一是电弧闪光造成的混乱。该研究的目的是分析OCR设置对电弧闪电的影响,当时AK19 PT KDL柴油站面板上的短电路电压为20kV。这项研究的数据分析参考了标准IEEE 1584 - 2002和Ralph Lee的方法,然后使用现场实际数据进行模拟ETAP Power Station软件。分析结果显示,断层衰减时间(FCT)对电弧闪光的大小产生了相当大的变化,这是在3阶段短暂连系中断时产生的。这项研究能量(E)圆弧闪光事件即58.35卡尔/ cm2和FCT 0.3 s的面板上20大,最小的和事件分析产生的能量即5.8卡尔和FCT为0.03 s / cm2。这证明FCT越早发生大事件的闪光电弧能量就越小,相反或FCT呆的时间越长越大就越大事闪光电弧发生一起突发事件的发生。短路了,这个大深受计算障碍闪光电弧能量和保护边界的距离。根据哈泽风险类别表(HRC)众所周知FCT越快就越小,个人保护设备类别()根据个人防护用品标准NFPA 2018 70E。
{"title":"Pengaruh Setting OCR Terhadap Arc Flash Saat Short Circuit Penyulang AK19 Substation Diesel PT KDL","authors":"Muhammad Maulana, S. Sulistyono, Fadhli Farsa","doi":"10.22441/jte.2023.v14i2.004","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/jte.2023.v14i2.004","url":null,"abstract":"Arc Flash adalah pelepasan energi yang disebabkan oleh arus gangguan atau arching fault ataupun bolted fault yang dapat dipicu oleh kelembaban, kegagalan isolasi, human error, serta kegagalan mekanik. PT. Krakatau Daya Listrik (PT KDL) bergerak di bidang pembangkitan dan pendistribusian listrik di Kawasan Industri Krakatau. Salah satu gangguan yang sering terjadi pada jaringan distribusi di PT KDL adalah gangguan yang diakibatkan oleh busur api (arc flash). Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh Setting OCR terhadap arc flash saat terjadi short circuit di Panel AK19 Substation Diesel PT KDL pada tegangan 20kV. Analisis data penelitian ini mengacu pada standard IEEE 1584 - 2002 dan Metode Ralph Lee kemudian disimulasikan dengan software ETAP Power Station menggunakan data aktual lapangan. Hasil analisis menunjukkan Fault Clearing Time (FCT) memberikan perubahan yang cukup signifikan terhadap besarnya arc flash yang ditimbulkan ketika terjadi gangguan hubung singkat 3 fasa. Insiden energi (E) arc flash pada penelitian ini yaitu 58,35 Cal/cm2 dengan FCT sebesar 0,3 s pada panel 20 kV, dan insiden energi yang dihasilkan analisa paling kecil yaitu 5,8 Cal/cm2 dengan FCT sebesar 0,03 s. Hal ini membuktikan bahwa semakin cepat FCT maka besar insiden energi arc flash yang terjadi semakin kecil, sebaliknya semakin besar atau semakin lama FCT maka semakin besar insiden arc flash yang terjadi. Gangguan hubung singkat ini sangat dipengaruhi oleh perhitungan besar energi arc flash dan jarak batas perlindungan. Berdasarkan tabel Hazard Risk Category (HRC) diketahui bahwa semakin cepat FCT maka semakin kecil kategori Personal Protective Equipment (PPE) sesuai standard NFPA 70E 2018.","PeriodicalId":17789,"journal":{"name":"Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89155971","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-30DOI: 10.22441/jte.2023.v14i2.006
Ahmad Rosyiddin, Baddarudin Baddarudin
Transformator merupakan salah satu peralatan yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik. Fungsi utama transformator adalah sebagai penyalur daya atau tegangan, serta mengubah level tegangan dari satu level tegangan ke level tegangan yang lain. Transformator yang dilakukan penelitian merupakan transformator daya BAT GT 2.1 PLTGU Priok yang digunakan untuk step up tegangan dari keluaran generator menuju jaringan transmisi. Penelitian kondisi kesehatan dan predikasi umur transformator penting untuk dilakukan supaya diketahui bagaimana kondisi dan tindakan yang diperlukan pada transformator. Salah satu metode yang digunakan untuk analisa kondisi transformator adalah metode health index. Metode health index sendiri menggunakan 4 parameter pengujian transformator seperti parameter Dissolved Gas Analysis (DGA), kualitas minyak, furan dan kondisi tap changer. Dari hasil perhitungan total health index transformator BAT GT 2.1 PLTGU Priok nilai yang didapatkan adalah 82%. Berdasarkan nilai health index tersebut maka transformator BAT GT 2.1 PLTGU Priok berada dalam kondisi baik dan normal serta diperkirakan mampu beroperasi lebih dari 10 tahun.
{"title":"Analisis Prediksi Dan Kondisi Umur Transformator pada BAT GT 2.1 PLTGU Priok Menggunakan Metode Health Index","authors":"Ahmad Rosyiddin, Baddarudin Baddarudin","doi":"10.22441/jte.2023.v14i2.006","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/jte.2023.v14i2.006","url":null,"abstract":"Transformator merupakan salah satu peralatan yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik. Fungsi utama transformator adalah sebagai penyalur daya atau tegangan, serta mengubah level tegangan dari satu level tegangan ke level tegangan yang lain. Transformator yang dilakukan penelitian merupakan transformator daya BAT GT 2.1 PLTGU Priok yang digunakan untuk step up tegangan dari keluaran generator menuju jaringan transmisi. Penelitian kondisi kesehatan dan predikasi umur transformator penting untuk dilakukan supaya diketahui bagaimana kondisi dan tindakan yang diperlukan pada transformator. Salah satu metode yang digunakan untuk analisa kondisi transformator adalah metode health index. Metode health index sendiri menggunakan 4 parameter pengujian transformator seperti parameter Dissolved Gas Analysis (DGA), kualitas minyak, furan dan kondisi tap changer. Dari hasil perhitungan total health index transformator BAT GT 2.1 PLTGU Priok nilai yang didapatkan adalah 82%. Berdasarkan nilai health index tersebut maka transformator BAT GT 2.1 PLTGU Priok berada dalam kondisi baik dan normal serta diperkirakan mampu beroperasi lebih dari 10 tahun.","PeriodicalId":17789,"journal":{"name":"Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro","volume":"21 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72647064","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-30DOI: 10.22441/jte.2023.v14i2.008
Muflih Riyadi
Smart Garden merupakan sebuah rancangan sistem kebun pintar. Teknologi Smart Garden berfungsi untuk menyiram tanaman, mengukur kelembapan kadar air dan suhu dalam tanah. Tanaman cabai membutuhkan perhatian khusus untuk membudidayakannya sampai berbuah. Dari dasar itulah penulis mendapatkan sebuat konsep Rancang Bangun Smart Garden Sistem Menggunakan Sensor Soil Moisture yang dapat mengukur kelembapan tanah dan suhu pada tanah Dengan Kontrol Berbasis IoT yang dapat di kontrol jarak jauh menggunakan aplikasi telegram. Perancangan alat Smart Garden menggunakan esp 8266 12E, Sensor DHT 11 dan Sensor Soil Moisture. Hasil pengujian sensor soil moister sebanyak 5 kali percobaan dengan hari yang berbeda beda. Yaitu dengan cara perbandingan sensor soil moisture dengan soil meter yang mendapatkan hasil nilai kelembapan yang sesuai dari range nilai soil meter terhadap Soil Moisture. Pengujian sensor DHT11 dengan cara membandingkan hasil sensor dan thermometer smartphone serta membandingkan dengan soil meter, yang mendapatkan hasil percobaan berselisih 1.6°C dengan smartphone dimana hasil sensor DHT 11 29.6°C dan hasil pada smatphone 28°C, dan untuk hasil perbandingan sensor DHT11 dengan Soil Meter mendapatkan hasil yang sama yaitu 31°C. Pengujian waktu sensor DHT11 hasil rata rata delay sensor DHT11 sebesar 3.38 detik. Dan Pengujian delay aplikasi telegram dengan cara menghitung waktu delay command “Status” dan notifikasi “Status Soil Kering, penyiraman otomatis Aktif” maka mendapatkan hasil rata rata delay untuk command “Status” yaitu 10.60 detik dan untuk notifikasi “Status Soil Kering, penyiraman otomatis Aktif” yaitu 7.92. maka dapat disimpulkan bahwa delay notifikasi “Status Soil Kering, penyiraman otomatis Aktif” lebih cepat dari pada command “Status”.
{"title":"Sistem Cerdas Untuk Monitoring Pengukuran Suhu Dan Kelembapan Tanah Pada Tanaman Cabai Berbasis Internet Of Things (IOT) Menggunakan Aplikasi Telegram","authors":"Muflih Riyadi","doi":"10.22441/jte.2023.v14i2.008","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/jte.2023.v14i2.008","url":null,"abstract":"Smart Garden merupakan sebuah rancangan sistem kebun pintar. Teknologi Smart Garden berfungsi untuk menyiram tanaman, mengukur kelembapan kadar air dan suhu dalam tanah. Tanaman cabai membutuhkan perhatian khusus untuk membudidayakannya sampai berbuah. Dari dasar itulah penulis mendapatkan sebuat konsep Rancang Bangun Smart Garden Sistem Menggunakan Sensor Soil Moisture yang dapat mengukur kelembapan tanah dan suhu pada tanah Dengan Kontrol Berbasis IoT yang dapat di kontrol jarak jauh menggunakan aplikasi telegram. Perancangan alat Smart Garden menggunakan esp 8266 12E, Sensor DHT 11 dan Sensor Soil Moisture. Hasil pengujian sensor soil moister sebanyak 5 kali percobaan dengan hari yang berbeda beda. Yaitu dengan cara perbandingan sensor soil moisture dengan soil meter yang mendapatkan hasil nilai kelembapan yang sesuai dari range nilai soil meter terhadap Soil Moisture. Pengujian sensor DHT11 dengan cara membandingkan hasil sensor dan thermometer smartphone serta membandingkan dengan soil meter, yang mendapatkan hasil percobaan berselisih 1.6°C dengan smartphone dimana hasil sensor DHT 11 29.6°C dan hasil pada smatphone 28°C, dan untuk hasil perbandingan sensor DHT11 dengan Soil Meter mendapatkan hasil yang sama yaitu 31°C. Pengujian waktu sensor DHT11 hasil rata rata delay sensor DHT11 sebesar 3.38 detik. Dan Pengujian delay aplikasi telegram dengan cara menghitung waktu delay command “Status” dan notifikasi “Status Soil Kering, penyiraman otomatis Aktif” maka mendapatkan hasil rata rata delay untuk command “Status” yaitu 10.60 detik dan untuk notifikasi “Status Soil Kering, penyiraman otomatis Aktif” yaitu 7.92. maka dapat disimpulkan bahwa delay notifikasi “Status Soil Kering, penyiraman otomatis Aktif” lebih cepat dari pada command “Status”.","PeriodicalId":17789,"journal":{"name":"Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro","volume":"83 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89850231","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-30DOI: 10.22441/jte.2023.v14i2.001
Phisca Aditya Rosyady, Putra Agung Anugerah
Perkembangan teknologi membawa kita ke era yang lebih maju. Segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem selalu berkaitan dengan perkembangan teknologi. Salah satu dampak dari perkembangan teknologi adalah digitalisasi. Digitalisasi merupakan suatu bentuk perubahan teknologi yang semula teknologi analog menjadi teknologi digital. Saat ini pemantauan konsumsi air rumah tangga masih menggunakan sistem analog dimana proses pemantauan dilakukan dengan menggunakan meteran air analog yang pembacaannya menggunakan jarum numerik sehingga perlu pemahaman lebih lanjut. Pada meter air analog informasi yang terkandung masih minim, informasi tersebut hanya berupa kubikasi pemakaian air, jarum untuk menghitung air per liter dan setiap sepuluh liter. Pada meter air analog tidak ada informasi detail yang menjelaskan debit dan perkiraan biaya konsumsi air. Dengan berkembangnya teknologi, kita dapat berinovasi dalam mengembangkan sistem pemantauan konsumsi air rumah tangga yang awalnya menggunakan sistem analog menjadi sistem digital. Penelitian ini merancang sistem pemantauan konsumsi air rumah tangga berbasis website. Sistem ini menggunakan mikrokontroler Arduino Uno R3 sebagai prosesor utama, kemudian terdapat juga sensor waterflow YF-S201 untuk menghitung debit dan jumlah konsumsi air. Pembacaan dari waterflow sensor akan ditampilkan pada LCD dan webserver. Terdapat mikrokontroler ESP32 yang berfungsi untuk menerima data pembacaan sensor aliran air dari Arduino, kemudian data tersebut akan dikirim ke database pada webserver. Hasil penelitian dari sistem yang telah dirancang dapat berjalan dengan baik. Pembacaan volume air memiliki nilai error rata-rata sebesar 4,61%. Transmisi data oleh ESP32 berjalan dengan baik sehingga pada web server data yang dikirimkan dapat ditampilkan oleh web server. Sistem ini dapat beroperasi seperti yang diharapkan.
{"title":"Sistem Monitoring Konsumsi Air Rumah Tangga Berbasis Website","authors":"Phisca Aditya Rosyady, Putra Agung Anugerah","doi":"10.22441/jte.2023.v14i2.001","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/jte.2023.v14i2.001","url":null,"abstract":"Perkembangan teknologi membawa kita ke era yang lebih maju. Segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem selalu berkaitan dengan perkembangan teknologi. Salah satu dampak dari perkembangan teknologi adalah digitalisasi. Digitalisasi merupakan suatu bentuk perubahan teknologi yang semula teknologi analog menjadi teknologi digital. Saat ini pemantauan konsumsi air rumah tangga masih menggunakan sistem analog dimana proses pemantauan dilakukan dengan menggunakan meteran air analog yang pembacaannya menggunakan jarum numerik sehingga perlu pemahaman lebih lanjut. Pada meter air analog informasi yang terkandung masih minim, informasi tersebut hanya berupa kubikasi pemakaian air, jarum untuk menghitung air per liter dan setiap sepuluh liter. Pada meter air analog tidak ada informasi detail yang menjelaskan debit dan perkiraan biaya konsumsi air. Dengan berkembangnya teknologi, kita dapat berinovasi dalam mengembangkan sistem pemantauan konsumsi air rumah tangga yang awalnya menggunakan sistem analog menjadi sistem digital. Penelitian ini merancang sistem pemantauan konsumsi air rumah tangga berbasis website. Sistem ini menggunakan mikrokontroler Arduino Uno R3 sebagai prosesor utama, kemudian terdapat juga sensor waterflow YF-S201 untuk menghitung debit dan jumlah konsumsi air. Pembacaan dari waterflow sensor akan ditampilkan pada LCD dan webserver. Terdapat mikrokontroler ESP32 yang berfungsi untuk menerima data pembacaan sensor aliran air dari Arduino, kemudian data tersebut akan dikirim ke database pada webserver. Hasil penelitian dari sistem yang telah dirancang dapat berjalan dengan baik. Pembacaan volume air memiliki nilai error rata-rata sebesar 4,61%. Transmisi data oleh ESP32 berjalan dengan baik sehingga pada web server data yang dikirimkan dapat ditampilkan oleh web server. Sistem ini dapat beroperasi seperti yang diharapkan.","PeriodicalId":17789,"journal":{"name":"Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87453583","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}