Pub Date : 2022-05-31DOI: 10.22441/jte.2022.v13i2.004
Paulus Setiawan, Putri Aryani, Bambang Sudibya
Penelitian tentang pengendalian motor induksi telah banyak dilakukan dalam perkembangan dunia industri, tujuannya adalah untuk mendapatkan efisiensi dalam penggunaan energi listrik. Penelitian ini diawali dengan pemodelan motor induksi kedalam sumbu direct dan quadrature (dq) dan kemudian memodelkan sistem persamaan state space. Sistem persamaan state space yang digunakan bertujuan untuk menyederhanakan pemodelan motor induksi sehingga mudah untuk dianalisis. Selanjutnya melakukan perancangan pada sistem kendali motor induksi dengan penambahan kompensator mendahului (lead compensator) yang bertujuan untuk memperbaiki nilai response pada sistem. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah menganalisis nilai-nilai response pada torsi elektromagnetik, kecepatan putaran rotor, dan arus stator yang kesemuanya ini dibandingkan terhadap perubahan waktu. Pada saat pengasutan awal motor induksi dengan lead compensator yang didesain dengan penurunan overshoot sebesar 15%, torsi elektromagnetik yang dihasilkan menjadi lebih tinggi dengan nilai maksimum sebesar 25,6%. Kemudian pada saat motor induksi melayani beban sebesar 50 Nm kecepatan steady state putaran rotor menjadi lebih tinggi 1,57%, tetapi arus stator menjadi 12,95% lebih rendah jika dibandingkan dengan sistem yang didesain pada penurunan overshoot sebesar 10%.
{"title":"Analisis Phase Lead Compensator Pada Pemodelan State Space Motor Induksi Tiga Fasa","authors":"Paulus Setiawan, Putri Aryani, Bambang Sudibya","doi":"10.22441/jte.2022.v13i2.004","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/jte.2022.v13i2.004","url":null,"abstract":"Penelitian tentang pengendalian motor induksi telah banyak dilakukan dalam perkembangan dunia industri, tujuannya adalah untuk mendapatkan efisiensi dalam penggunaan energi listrik. Penelitian ini diawali dengan pemodelan motor induksi kedalam sumbu direct dan quadrature (dq) dan kemudian memodelkan sistem persamaan state space. Sistem persamaan state space yang digunakan bertujuan untuk menyederhanakan pemodelan motor induksi sehingga mudah untuk dianalisis. Selanjutnya melakukan perancangan pada sistem kendali motor induksi dengan penambahan kompensator mendahului (lead compensator) yang bertujuan untuk memperbaiki nilai response pada sistem. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah menganalisis nilai-nilai response pada torsi elektromagnetik, kecepatan putaran rotor, dan arus stator yang kesemuanya ini dibandingkan terhadap perubahan waktu. Pada saat pengasutan awal motor induksi dengan lead compensator yang didesain dengan penurunan overshoot sebesar 15%, torsi elektromagnetik yang dihasilkan menjadi lebih tinggi dengan nilai maksimum sebesar 25,6%. Kemudian pada saat motor induksi melayani beban sebesar 50 Nm kecepatan steady state putaran rotor menjadi lebih tinggi 1,57%, tetapi arus stator menjadi 12,95% lebih rendah jika dibandingkan dengan sistem yang didesain pada penurunan overshoot sebesar 10%.","PeriodicalId":17789,"journal":{"name":"Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72801594","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-08DOI: 10.22441/jte.2022.v13i1.010
Dessy Iztamia Shema
Robot pemadam api merupakan robot yang mempunyai misi untuk melakukan salah satu tugas manusia yang berbahaya, yaitu tugas pemadam kebakaran. Ia memiliki tujuan untuk mencari dan memadamkan api secara otomatis di dalam sebuah arena sebagai simulasi dari sebuah bangunan. Dengan menggunakan robot ini, diharapkan pekerjaan tersebut dapat dilakukan tanpa mengancam nyawa petugas pemadam kebakaran. Untuk membangun prototipe robot pemadam api otomatis, diperlukan sistem navigasi yang handal agar robot dapat mencari dan mencapai titik api dengan cepat dan tepat. Pada jurnal ini dibahas sebuah prototipe robot pemadam api dengan algoritma pengikut dinding menggunakan pengendali logika fuzzy. Metode logika fuzzy digunakan sebagai pengendali kecepatan motor untuk navigasi robot saat menelusuri dinding sebelah kiri arena, mencapai target api, serta kembali ke home dengan masukan berupa jarak robot terhadap objek di sekitarnya. Jarak ini didapat dari penginderaan dua sensor ultrasonik yang dipasang di sebelah kiri dan serong kiri robot. Sistem diuji coba dengan menjalankan robot pada sebuah arena dimana terdapat dua buah lilin sebagai target api dan satu buah home. Setelah sistem dievaluasi, robot berhasil dibangun dan memenuhi tujuan yang ingin dicapai, yaitu robot dapat melakukan navigasi tanpa menabrak dinding, mendeteksi api, dan berhenti di home dengan persentase keberhasilan 100%, serta mampu memadamkan api dengan tingkat keberhasilan 65%.
{"title":"Implementasi Metode Logika Fuzzy Sugeno Pada Prototipe Robot Pemadam Api Dengan Kemampuan Navigasi","authors":"Dessy Iztamia Shema","doi":"10.22441/jte.2022.v13i1.010","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/jte.2022.v13i1.010","url":null,"abstract":"Robot pemadam api merupakan robot yang mempunyai misi untuk melakukan salah satu tugas manusia yang berbahaya, yaitu tugas pemadam kebakaran. Ia memiliki tujuan untuk mencari dan memadamkan api secara otomatis di dalam sebuah arena sebagai simulasi dari sebuah bangunan. Dengan menggunakan robot ini, diharapkan pekerjaan tersebut dapat dilakukan tanpa mengancam nyawa petugas pemadam kebakaran. Untuk membangun prototipe robot pemadam api otomatis, diperlukan sistem navigasi yang handal agar robot dapat mencari dan mencapai titik api dengan cepat dan tepat. Pada jurnal ini dibahas sebuah prototipe robot pemadam api dengan algoritma pengikut dinding menggunakan pengendali logika fuzzy. Metode logika fuzzy digunakan sebagai pengendali kecepatan motor untuk navigasi robot saat menelusuri dinding sebelah kiri arena, mencapai target api, serta kembali ke home dengan masukan berupa jarak robot terhadap objek di sekitarnya. Jarak ini didapat dari penginderaan dua sensor ultrasonik yang dipasang di sebelah kiri dan serong kiri robot. Sistem diuji coba dengan menjalankan robot pada sebuah arena dimana terdapat dua buah lilin sebagai target api dan satu buah home. Setelah sistem dievaluasi, robot berhasil dibangun dan memenuhi tujuan yang ingin dicapai, yaitu robot dapat melakukan navigasi tanpa menabrak dinding, mendeteksi api, dan berhenti di home dengan persentase keberhasilan 100%, serta mampu memadamkan api dengan tingkat keberhasilan 65%.","PeriodicalId":17789,"journal":{"name":"Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79496461","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-08DOI: 10.22441/jte.2022.v13i1.008
Phisca Aditya Rosyady, Barru Indriyanto
Perkembangan teknologi semakin hari semakin meningkat kemajuannya, dengan kemajuan teknologi membuat banyak orang berfikir untuk membuat suatu hal yang baru yang dapat dikendalikan secara otomatis. Maka dari itu di buat nya system pengisian pada alat pembuat kopi otomatis yang menggunakan PLC (Programmable Logic Controller). PLC yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu PLC Omron CP1E NA20DR-A yang diprogram menggunakan Cx-Programmer yang berbentuk leader diagram programnya. sistem pengisian gelas pada alat pembuat kopi otomatis ini terdapat beberapa proses yang nantinya saling berhubungan untuk membentuk suatu sistem pengisian pada alat pembuat kopi otomatis, yang pertama terdapat input procces, dan yang kedua terdapat output procces. Pada pemrosesan Input terdapat beberapa komponen pembantu seperti sensor float switch dan Push Button (PB). Push Button disini digunakan sebagai tombol start, reset, dan stop dan untuk outputnya terdiri dari pompa 5V, Motor Dc, Water Pump 12V, Relay. Sistem ini menggunakan sistem Time Base yang berarti yaitu pada setiap pemroses pengisiannya yang akan diuji sampai pas dengan ketentuan gelas 220 ml. sebegaimana penelitian ini dilakukan dapat diketahui suatu proses pengisian yang menggunakan waktu 60 detik disetiap prosesnya, seperti pada proses pengisian dari tabung pemanas menuju tabung pengaduk, dan tabung pengaduk menuju gelas. Waktu 60 detik digunakan karena waktu 60 detik sudah dapat menghasilkan cairan yang diinginkan yaitu 220ml.
{"title":"Perancangan Sistem Pengisian pada Alat Pembuat Kopi Otomatis Menggunakan PLC OMRON CP1E","authors":"Phisca Aditya Rosyady, Barru Indriyanto","doi":"10.22441/jte.2022.v13i1.008","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/jte.2022.v13i1.008","url":null,"abstract":"Perkembangan teknologi semakin hari semakin meningkat kemajuannya, dengan kemajuan teknologi membuat banyak orang berfikir untuk membuat suatu hal yang baru yang dapat dikendalikan secara otomatis. Maka dari itu di buat nya system pengisian pada alat pembuat kopi otomatis yang menggunakan PLC (Programmable Logic Controller). PLC yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu PLC Omron CP1E NA20DR-A yang diprogram menggunakan Cx-Programmer yang berbentuk leader diagram programnya. sistem pengisian gelas pada alat pembuat kopi otomatis ini terdapat beberapa proses yang nantinya saling berhubungan untuk membentuk suatu sistem pengisian pada alat pembuat kopi otomatis, yang pertama terdapat input procces, dan yang kedua terdapat output procces. Pada pemrosesan Input terdapat beberapa komponen pembantu seperti sensor float switch dan Push Button (PB). Push Button disini digunakan sebagai tombol start, reset, dan stop dan untuk outputnya terdiri dari pompa 5V, Motor Dc, Water Pump 12V, Relay. Sistem ini menggunakan sistem Time Base yang berarti yaitu pada setiap pemroses pengisiannya yang akan diuji sampai pas dengan ketentuan gelas 220 ml. sebegaimana penelitian ini dilakukan dapat diketahui suatu proses pengisian yang menggunakan waktu 60 detik disetiap prosesnya, seperti pada proses pengisian dari tabung pemanas menuju tabung pengaduk, dan tabung pengaduk menuju gelas. Waktu 60 detik digunakan karena waktu 60 detik sudah dapat menghasilkan cairan yang diinginkan yaitu 220ml.","PeriodicalId":17789,"journal":{"name":"Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro","volume":"127 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89557058","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-08DOI: 10.22441/jte.2022.v13i1.009
Inggis Kurnia Trisiawan, Yuliza Yuliza
Dalam industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) seperti air minum kemasan, quality control berperan penting untuk menjaga produk yang baik, oleh karena itu diperlukan metode yang cepat dan andal untuk menganalisis data lapangan dan memberikan informasi yang dapat membantu dalam menentukan kualitas produk. Selama proses produksi di pabrik, botol air minum sering kali memiliki beberapa cacat misalnya, tutup dan label yang tidak ada atau tidak terpasang dengan benar, serta air yang kurang terisi pada botol. Semua masalah tersebut dapat menurunkan kualitas produk yang dikirim ke konsumen. Untuk mengatasinya, inspeksi visual menjadi teknik wajib di lini produksi. Metode inspeksi visual tradisional sering kali memerlukan beberapa kamera dan perangkat untuk mendeteksi beberapa cacat pada produk, masing-masing digunakan untuk mendeteksi jenis masalah yang berbeda. Dalam penelitian ini, digunakan metode Multi-Label Image Classification dengan Convolutional Neural Network (CNN) sebagai algoritma untuk mendeteksi beberapa cacat pada botol air sekaligus. Terdapat enam class label yaitu isi kurang, isi kosong, tutup rusak, tutup tidak ada, label rusak, dan label tida ada. Masing-masing class label tersebut mewakili kemungkinan adanya cacat yang ada pada botol. Beberapa kombinasi feature learning layer dan fully connected layer digunakan untuk mengekstrak pola dan mengklasifikasikan gambar masukan. Untuk memfasilitasi penelitian ini, dikumpulan dataset gambar botol air dengan skala besar, dimana didalam datset tersebut merepresentasikan enam class label yang telah ditentukan. Saat diuji dengan dataset baru, model CNN mendapatkan hasil akurasi prediksi 98,526%, dan mendapat rata-rata akurasi sebesar 97,71% ketika diuji dengan 10-fold cross validation.
{"title":"Penerapan Multi-Label Image Classification Menggunakan Metode Convolutional Neural Network (CNN) Untuk Sortir Botol Minuman","authors":"Inggis Kurnia Trisiawan, Yuliza Yuliza","doi":"10.22441/jte.2022.v13i1.009","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/jte.2022.v13i1.009","url":null,"abstract":"Dalam industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) seperti air minum kemasan, quality control berperan penting untuk menjaga produk yang baik, oleh karena itu diperlukan metode yang cepat dan andal untuk menganalisis data lapangan dan memberikan informasi yang dapat membantu dalam menentukan kualitas produk. Selama proses produksi di pabrik, botol air minum sering kali memiliki beberapa cacat misalnya, tutup dan label yang tidak ada atau tidak terpasang dengan benar, serta air yang kurang terisi pada botol. Semua masalah tersebut dapat menurunkan kualitas produk yang dikirim ke konsumen. Untuk mengatasinya, inspeksi visual menjadi teknik wajib di lini produksi. Metode inspeksi visual tradisional sering kali memerlukan beberapa kamera dan perangkat untuk mendeteksi beberapa cacat pada produk, masing-masing digunakan untuk mendeteksi jenis masalah yang berbeda. Dalam penelitian ini, digunakan metode Multi-Label Image Classification dengan Convolutional Neural Network (CNN) sebagai algoritma untuk mendeteksi beberapa cacat pada botol air sekaligus. Terdapat enam class label yaitu isi kurang, isi kosong, tutup rusak, tutup tidak ada, label rusak, dan label tida ada. Masing-masing class label tersebut mewakili kemungkinan adanya cacat yang ada pada botol. Beberapa kombinasi feature learning layer dan fully connected layer digunakan untuk mengekstrak pola dan mengklasifikasikan gambar masukan. Untuk memfasilitasi penelitian ini, dikumpulan dataset gambar botol air dengan skala besar, dimana didalam datset tersebut merepresentasikan enam class label yang telah ditentukan. Saat diuji dengan dataset baru, model CNN mendapatkan hasil akurasi prediksi 98,526%, dan mendapat rata-rata akurasi sebesar 97,71% ketika diuji dengan 10-fold cross validation.","PeriodicalId":17789,"journal":{"name":"Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro","volume":"33 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86579123","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-08DOI: 10.22441/jte.2022.v13i1.001
Hasbi Hakiki
Wabah coronavirus disease 19 atau covid-19 menyerang diberbagai belahan dunia. Yang mana pencegahannya adalah dengan mencuci tangan dan memakai masker. Memakai masker adalah salah satu halangan ketika seseorang akan membuka kunci layar smartphone atau bahkan fitur absensi karyawan, yang mana ini menggunakan teknologi face recognition. Sehingga, sistem absensi atau kunci layar kesulitan untuk mengenali wajah manusia tersebut ketika memakai masker. Dua dari metode yang dipakai ialah Principal Component Analysis (PCA) dan Linear Discriminant Analysis (LDA). Berdasarkan hasil percobaan pada sistem yang telah dibuat, informasi berupa hasil pengenalan gambar wajah yang diproses dari metode Principal Component Analysis mempunyai persentase rata-rata sebesar 91,3% untuk mengenali wajah manusia dengan menggunakan masker, sedangkan metode Linear discriminant Analysis mempunyai persentase rata-rata sebesar 20,67% untuk mengenali wajah manusia dengan menggunakan masker. Kemudian dengan metode pre-processing Gaussian Smoothing Filter dan metode PCA mempunyai persentase rata-rata sebesar 92,67% dan dengan metode LDA mempunyai persentase rata-rata sebesar 25,33%. Dari hasil persentase matematis, dapat disimpulkan bahwa metode Principal Component Analysis lebih unggul dalam mengenali wajah dengan memakai masker dibandingkan metode Linear discriminant Analysis baik dengan menggunakan metode pra-processing ataupun tidak menggunakan metode pra-processing
{"title":"Analisis Metode Ekstraksi Fitur Dalam Sistem Pengenalan Wajah Menggunakan Masker","authors":"Hasbi Hakiki","doi":"10.22441/jte.2022.v13i1.001","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/jte.2022.v13i1.001","url":null,"abstract":"Wabah coronavirus disease 19 atau covid-19 menyerang diberbagai belahan dunia. Yang mana pencegahannya adalah dengan mencuci tangan dan memakai masker. Memakai masker adalah salah satu halangan ketika seseorang akan membuka kunci layar smartphone atau bahkan fitur absensi karyawan, yang mana ini menggunakan teknologi face recognition. Sehingga, sistem absensi atau kunci layar kesulitan untuk mengenali wajah manusia tersebut ketika memakai masker. Dua dari metode yang dipakai ialah Principal Component Analysis (PCA) dan Linear Discriminant Analysis (LDA). Berdasarkan hasil percobaan pada sistem yang telah dibuat, informasi berupa hasil pengenalan gambar wajah yang diproses dari metode Principal Component Analysis mempunyai persentase rata-rata sebesar 91,3% untuk mengenali wajah manusia dengan menggunakan masker, sedangkan metode Linear discriminant Analysis mempunyai persentase rata-rata sebesar 20,67% untuk mengenali wajah manusia dengan menggunakan masker. Kemudian dengan metode pre-processing Gaussian Smoothing Filter dan metode PCA mempunyai persentase rata-rata sebesar 92,67% dan dengan metode LDA mempunyai persentase rata-rata sebesar 25,33%. Dari hasil persentase matematis, dapat disimpulkan bahwa metode Principal Component Analysis lebih unggul dalam mengenali wajah dengan memakai masker dibandingkan metode Linear discriminant Analysis baik dengan menggunakan metode pra-processing ataupun tidak menggunakan metode pra-processing","PeriodicalId":17789,"journal":{"name":"Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro","volume":"64 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89858382","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-08DOI: 10.22441/jte.2022.v13i1.006
Cak Fangky Poernomo, Andi Adriansyah
Pasien pasca stroke rentan untuk terjatuh karena kehilangan keseimbangan dalam tubuh. Upaya mengurangi kejadian pasien jatuh banyak rumah sakit telah melakukan pencegahan jatuh seperti, pendidikan pada pasien, pemberian tanda beresiko pada bed pasien dan pelatihan pada para staf merupakan intervensi yang paling efektif untuk mengurangi kejadian pasien jatuh. Oleh karena itu penelitian ini akan membahas pengembangan sistem pendeteksi pasien jatuh dengan sensor MPU 6050 menggunakan komunikasi nirkabel Wi-Fi dan mengirimkan notifikasi melalui aplikasi telegram yang dapat diakses orang terdekat atau anggota keluarganya lebih dari 1 pengguna untuk segera dilakukan penanganan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pendeteksi jatuh dengan kontroler NodeMCU ESP82666 selanjutkan akan dikirim notifikasi melalui Telegram. Hasil penelitian ini perangkat dapat mendeteksi Pasien pasca Stroke yang rentang jatuh ketika tidur, berjalan dan duduk, muncul notifikasi pada Bot Telegram yang sudah dibuat yang dibuat dapat diakses oleh siapapun sehingga tidak membatasi pengawas atau kerabat dekat pasien
{"title":"Rancang Bangun Fall Detector System Untuk Pasien Stroke Dengan Metode Wsn (Wireless Sensor Network)","authors":"Cak Fangky Poernomo, Andi Adriansyah","doi":"10.22441/jte.2022.v13i1.006","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/jte.2022.v13i1.006","url":null,"abstract":"Pasien pasca stroke rentan untuk terjatuh karena kehilangan keseimbangan dalam tubuh. Upaya mengurangi kejadian pasien jatuh banyak rumah sakit telah melakukan pencegahan jatuh seperti, pendidikan pada pasien, pemberian tanda beresiko pada bed pasien dan pelatihan pada para staf merupakan intervensi yang paling efektif untuk mengurangi kejadian pasien jatuh. Oleh karena itu penelitian ini akan membahas pengembangan sistem pendeteksi pasien jatuh dengan sensor MPU 6050 menggunakan komunikasi nirkabel Wi-Fi dan mengirimkan notifikasi melalui aplikasi telegram yang dapat diakses orang terdekat atau anggota keluarganya lebih dari 1 pengguna untuk segera dilakukan penanganan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pendeteksi jatuh dengan kontroler NodeMCU ESP82666 selanjutkan akan dikirim notifikasi melalui Telegram. Hasil penelitian ini perangkat dapat mendeteksi Pasien pasca Stroke yang rentang jatuh ketika tidur, berjalan dan duduk, muncul notifikasi pada Bot Telegram yang sudah dibuat yang dibuat dapat diakses oleh siapapun sehingga tidak membatasi pengawas atau kerabat dekat pasien","PeriodicalId":17789,"journal":{"name":"Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro","volume":"102 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90360237","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-08DOI: 10.22441/jte.2022.v13i1.007
Riza Alfita, Achmad Fiqhi Ibadillah, Rosida Vivin Nahari, K. Wibisono, Hendra Wahyu Aprilyanto
Tangan adalah salah satu bagian tubuh manusia yang sering digunakan. Aktivitas berlebihan bisa menjadikan otot pada tubuh manusia mengalami kelelahan sehingga mengakibatkan nyeri. Penyembuhan nyeri otot bisa dilakukan menggunakan salah satu alat medis yaitu therapy infrared. Terapi infrared adalah penyinaran lampu pijar inframerah ke bagian tubuh yang menembus bagian kulit sehingga dapat melancarkan peredaran darah. Penggunaan metode VAS sebagai nilai indikator tingkat nyeri. Metode ini dilakukan dengan uji coba ke pasien di RSUD Jombang. Penelitian ini dilakukan dengan 3 percobaan yaitu pasien diminta untuk melakukan handgrip 10, 20 dan 30 kali, dan masing-masing akan diukur tegangan sensor ototnya baik sesudah disinari infrared maupun sebelum disinari, sehingga dihasilkan data sebagai berikut : jika memakai 10 handgrip terjadi penurunan tegangan otot dari 250,784 mV menjadi 240,833 mV, jika pasien memakai 20 handgrip dihasilkan penurunan tegangan otot dari 255,375 mV menjadi 246,94 mV dan percobaan memakai 30 handgrip dihasilkan penurunan tegangan dari 278,026 mV menjadi 264,566 mV, sehingga terdapat hasil yang signifikan antara sebelum dan sesudah penyinaran inframerah
{"title":"Rancang Bangun Alat Theraphy Infrared Berbasis STM 32 Untuk Deteksi Nyeri Otot","authors":"Riza Alfita, Achmad Fiqhi Ibadillah, Rosida Vivin Nahari, K. Wibisono, Hendra Wahyu Aprilyanto","doi":"10.22441/jte.2022.v13i1.007","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/jte.2022.v13i1.007","url":null,"abstract":"Tangan adalah salah satu bagian tubuh manusia yang sering digunakan. Aktivitas berlebihan bisa menjadikan otot pada tubuh manusia mengalami kelelahan sehingga mengakibatkan nyeri. Penyembuhan nyeri otot bisa dilakukan menggunakan salah satu alat medis yaitu therapy infrared. Terapi infrared adalah penyinaran lampu pijar inframerah ke bagian tubuh yang menembus bagian kulit sehingga dapat melancarkan peredaran darah. Penggunaan metode VAS sebagai nilai indikator tingkat nyeri. Metode ini dilakukan dengan uji coba ke pasien di RSUD Jombang. Penelitian ini dilakukan dengan 3 percobaan yaitu pasien diminta untuk melakukan handgrip 10, 20 dan 30 kali, dan masing-masing akan diukur tegangan sensor ototnya baik sesudah disinari infrared maupun sebelum disinari, sehingga dihasilkan data sebagai berikut : jika memakai 10 handgrip terjadi penurunan tegangan otot dari 250,784 mV menjadi 240,833 mV, jika pasien memakai 20 handgrip dihasilkan penurunan tegangan otot dari 255,375 mV menjadi 246,94 mV dan percobaan memakai 30 handgrip dihasilkan penurunan tegangan dari 278,026 mV menjadi 264,566 mV, sehingga terdapat hasil yang signifikan antara sebelum dan sesudah penyinaran inframerah","PeriodicalId":17789,"journal":{"name":"Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro","volume":"157 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91552610","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perkembangan teknologi yang sudah semakin maju memberi dampak pada perkembangan sistem kendali lengan robot. Sistem kendali lengan robot yang digunakan bermacam-macam. Beberapa teknik yang umum digunakan adalah metode forward kinematics dan inverse kinematics. Namun, metode inverse kinematics memiliki kompleksitas yang tinggi karena diperlukan perhitungan fungsi turunan dari forward kinematics. Metode terbaru yang saat ini dapat digunakan yaitu metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS). Pada umumnya ANFIS dilakukan untuk memprediksi data keluaran berdasarkan pelatihan hubungan data masukan dan data keluaran yang dimuat dalam dataset. Penerapan metode ANFIS yang dilakukan pada penelitian ini sebagai solusi inverse kinematics untuk mengurangi kompleksitas dari metode tersebut. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan bahwa RMSE pada inverse kinematics bernilai 25.36137736 sedangkan RMSE pada metode ANFIS bernilai 42.18690271. Meskipun nilai error yang dihasilkan dari metode ANFIS cukup besar akibat beberapa faktor error yang mempengaruhinya, metode ANFIS ini terbukti dapat digunakan untuk kontrol lengan robot 3-DOF.
先进的技术发展对机器人手臂控制系统的发展产生了影响。机械臂控制系统使用多样化。一些常见的技术是前进动力学和内星际动力学。然而,内星际动力学方法有很高的复杂性,因为它需要计算前进动力学的衍生物功能。目前可用的一种新方法是采用一种实验性的神经富生系统。通常情况下,ANFIS是根据输入关系培训和在数据集中加载的输出数据来预测输出数据。将研究中的ANFIS方法应用为in4.2解决方案,以减少方法的复杂性。根据测试结果,RMSE in in kinematics值25.36137736,而ANFIS方法值42.18690271。虽然ANFIS方法产生的误差值是由几个不利因素造成的,但它被证明可以用于3-DOF机械手臂的控制。
{"title":"Analisa Inverse Kinematics Pada Prototype 3-DoF Arm Robot Dengan Metode Anfis","authors":"Indra Sulaeman, Akhmad Wahyu Dani, Triyanto Pangaribowo","doi":"10.22441/jte.2022.v13i1.003","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/jte.2022.v13i1.003","url":null,"abstract":"Perkembangan teknologi yang sudah semakin maju memberi dampak pada perkembangan sistem kendali lengan robot. Sistem kendali lengan robot yang digunakan bermacam-macam. Beberapa teknik yang umum digunakan adalah metode forward kinematics dan inverse kinematics. Namun, metode inverse kinematics memiliki kompleksitas yang tinggi karena diperlukan perhitungan fungsi turunan dari forward kinematics. Metode terbaru yang saat ini dapat digunakan yaitu metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS). Pada umumnya ANFIS dilakukan untuk memprediksi data keluaran berdasarkan pelatihan hubungan data masukan dan data keluaran yang dimuat dalam dataset. Penerapan metode ANFIS yang dilakukan pada penelitian ini sebagai solusi inverse kinematics untuk mengurangi kompleksitas dari metode tersebut. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan bahwa RMSE pada inverse kinematics bernilai 25.36137736 sedangkan RMSE pada metode ANFIS bernilai 42.18690271. Meskipun nilai error yang dihasilkan dari metode ANFIS cukup besar akibat beberapa faktor error yang mempengaruhinya, metode ANFIS ini terbukti dapat digunakan untuk kontrol lengan robot 3-DOF.","PeriodicalId":17789,"journal":{"name":"Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro","volume":"150 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77427604","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-08DOI: 10.22441/jte.2022.v13i1.002
Annisa Ayu Wardani, Z. Iklima
Automated Guided Vehicle (AGV) merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk mendistribusikan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Penghubung antar station menggunakan jalur garis berwarna hitam. Robot AGV terdiri atas sensor infra merah sebagai umpan balik PID, mikrokontroler sebagai pengolah data serta menjalankan alogaritma PID dan motor DC sebagai aktuator. Robot ini bisa diaktifkan menggunakan smartphone yang memanfaatkan sinyal bluetooth. Untuk dapat membuat AGV bergerak stabil, dengan cara penerapan kontrol PID salah satunnya dengan mengimplementasikan metode Ziegler Nichols pada pencarian parameter PID robot AGV. Proses tuning diawali dengan pemberian parameter Kp = 0, kemudian ditingkatkan secara bertahap hinga didapat grafik respon PID yang berkesinambungan. Dari grafik respon yang diberikan, dapat menentukan besar nilai critical gain Kcr dan critical periode Pcr. Nilai Kcr dan Pcr digunakan untuk mendapatkan nilai parameter Kp, Ki dan Kd sesuai dengan aturan yang terdapat dalam metode Ziegler Nhicols. Hasil pengujian tuning parameter PID menggunakan metode Ziegler-Nichols didapatkan nilai Kp= 7, Ki=1,5 dan Kd= 1. Dengan menggunakan parameter tersebut respon robot menjadi lebih baik dan mendekati set point.
{"title":"Rancang Bangun Automated Guided Vehicle Menggunakan Metode PID Zeigler Nichols","authors":"Annisa Ayu Wardani, Z. Iklima","doi":"10.22441/jte.2022.v13i1.002","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/jte.2022.v13i1.002","url":null,"abstract":"Automated Guided Vehicle (AGV) merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk mendistribusikan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Penghubung antar station menggunakan jalur garis berwarna hitam. Robot AGV terdiri atas sensor infra merah sebagai umpan balik PID, mikrokontroler sebagai pengolah data serta menjalankan alogaritma PID dan motor DC sebagai aktuator. Robot ini bisa diaktifkan menggunakan smartphone yang memanfaatkan sinyal bluetooth. Untuk dapat membuat AGV bergerak stabil, dengan cara penerapan kontrol PID salah satunnya dengan mengimplementasikan metode Ziegler Nichols pada pencarian parameter PID robot AGV. Proses tuning diawali dengan pemberian parameter Kp = 0, kemudian ditingkatkan secara bertahap hinga didapat grafik respon PID yang berkesinambungan. Dari grafik respon yang diberikan, dapat menentukan besar nilai critical gain Kcr dan critical periode Pcr. Nilai Kcr dan Pcr digunakan untuk mendapatkan nilai parameter Kp, Ki dan Kd sesuai dengan aturan yang terdapat dalam metode Ziegler Nhicols. Hasil pengujian tuning parameter PID menggunakan metode Ziegler-Nichols didapatkan nilai Kp= 7, Ki=1,5 dan Kd= 1. Dengan menggunakan parameter tersebut respon robot menjadi lebih baik dan mendekati set point.","PeriodicalId":17789,"journal":{"name":"Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86197919","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-08DOI: 10.22441/jte.2022.v13i1.004
Febryyanti Nawang Wulan, Setiyo Budiyanto
Wilayah Rancaekek merupakan salah satu wilayah potential market di Kabupaten Bandung karena letaknya yang strategis sehingga diperlukan kapasitas jaringan yang sanggup memberikan layanan data pada setiap pengguna sebaik mungkin. Namun, berdasarkan hasil identifikasi data Operating Support System yang berawal dari custumer complain di wilayah Rancaekek dari salah satu operator, terdapat lima site dengan nilai rata-rata trafik yang tinggi yang ditunjukkan dari persentase penggunaan resource block melebihi 90% yang artinya melebihi batas toleransi operator tersebut yang mengakibatkan performansi jaringan LTE di wilayah tersebut tidak optimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pada penelitian ini dilakukan penerapan metode inter-band carrier aggregation pada jaringan LTE-Advanced di wilayah Rancaekek dengan menggabungkan band 1 (2100 MHz) sebesar 10 MHz dan band 3 (1800 MHz) sebesar 10 MHz. Salah satu keuntungan dari penerapan metode ini adalah dapat menjadi solusi dalam meningkatkan kapasitas jaringan di wilayah yang memiliki trafik tinggi dengan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki oleh operator. Simulasi penerapan metode ini dilakukan dengan dua skenario. Skenario pertama dengan band 3 (1800 MHz) sebagai primary component carrier. Sedangkan skenario kedua dengan band 1 (2100 MHz) sebagai primary component carrier. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan software Atoll 3.3, diketahui dengan adanya carrier aggregation dapat meningkatkan rata-rata Reference Signal Received Power (RSRP) menjadi -88,15 dBm dengan persentase kenaikan sebesar 3,72 %, rata-rata Signal to Interference Noise Ratio (SINR) menjadi 13,65 dB dengan persentase kenaikan sebesar 53,89 %, dan throughput menjadi 4.192 kbps dengan persentase kenaikan sebesar 181,5 %.
rankekkke地区是万隆区一个潜在的市场区域,因为它的位置具有战略意义,因此需要一个能够为每个用户提供尽可能多数据服务的网络能力。然而,根据识别操作系统支持的数据是从顾客抱怨看从运营商之一,有五个地区网站显示的平均流量的高分布洛克研究资源的使用比例超过90%,也就是说超过宽容的导致操作员确认地区LTE网络的不理想了。为了解决这个问题,这项研究将在rankekkke地区的l- comgregation网络上应用一种内部带攻击性方法,将10兆赫的乐队1(2100兆赫)和10兆赫的乐队3(1800兆赫)结合起来。采用这种方法的好处之一是,通过最大限度地利用操作员所拥有的资源,可以提高高流量地区的网络能力。该方法的应用模拟使用了两个场景。第一个场景是乐队3(1800兆赫)作为主导机。而第二种情况,乐队1(2100)是主要的component carrier。根据使用软件模拟的结果夸贾林环礁。3,已知有载体的聚合可以参考信号的平均接到电源(RSRP)增加到-88,15 dBm和百分比3.72 %,平均大信号上升到Interference Ratio (SINR)成为13.65分贝的噪声增加的百分比53,89 %,throughput成为4.192 kbps的增长率高达181.5 %。
{"title":"Analisis Kinerja Jaringan LTE-Advanced Menggunakan Metode Inter-Band Carrier Aggregation di Wilayah Rancaekek","authors":"Febryyanti Nawang Wulan, Setiyo Budiyanto","doi":"10.22441/jte.2022.v13i1.004","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/jte.2022.v13i1.004","url":null,"abstract":"Wilayah Rancaekek merupakan salah satu wilayah potential market di Kabupaten Bandung karena letaknya yang strategis sehingga diperlukan kapasitas jaringan yang sanggup memberikan layanan data pada setiap pengguna sebaik mungkin. Namun, berdasarkan hasil identifikasi data Operating Support System yang berawal dari custumer complain di wilayah Rancaekek dari salah satu operator, terdapat lima site dengan nilai rata-rata trafik yang tinggi yang ditunjukkan dari persentase penggunaan resource block melebihi 90% yang artinya melebihi batas toleransi operator tersebut yang mengakibatkan performansi jaringan LTE di wilayah tersebut tidak optimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pada penelitian ini dilakukan penerapan metode inter-band carrier aggregation pada jaringan LTE-Advanced di wilayah Rancaekek dengan menggabungkan band 1 (2100 MHz) sebesar 10 MHz dan band 3 (1800 MHz) sebesar 10 MHz. Salah satu keuntungan dari penerapan metode ini adalah dapat menjadi solusi dalam meningkatkan kapasitas jaringan di wilayah yang memiliki trafik tinggi dengan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki oleh operator. Simulasi penerapan metode ini dilakukan dengan dua skenario. Skenario pertama dengan band 3 (1800 MHz) sebagai primary component carrier. Sedangkan skenario kedua dengan band 1 (2100 MHz) sebagai primary component carrier. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan software Atoll 3.3, diketahui dengan adanya carrier aggregation dapat meningkatkan rata-rata Reference Signal Received Power (RSRP) menjadi -88,15 dBm dengan persentase kenaikan sebesar 3,72 %, rata-rata Signal to Interference Noise Ratio (SINR) menjadi 13,65 dB dengan persentase kenaikan sebesar 53,89 %, dan throughput menjadi 4.192 kbps dengan persentase kenaikan sebesar 181,5 %.","PeriodicalId":17789,"journal":{"name":"Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89265872","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}