{"title":"PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT, MANDIRI, PRODUKTIF DAN RAMAH LINGKUNGAN DI KOTA YOGYAKARTA","authors":"Nasirudin Nasirudin","doi":"10.37412/jrl.v11i2.63","DOIUrl":"https://doi.org/10.37412/jrl.v11i2.63","url":null,"abstract":"<jats:p>-</jats:p>","PeriodicalId":17979,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87447198","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Corporate Social Responsibility merupakan sebuah komitmen dari suatu perusahaan untuk memberikan konstribusi yang lebih pada masyarakat, baik melalui tindakan sosial maupun tanggung jawab lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan CSR yang ada di perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan yaitu Usaha Pertambangan Parno (UP. Parno). UP.Parno berlokasi di Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul. Dampak yang terjadi dari kegiatan pertambangan UP. Parno mempengaruhi lingkungan sosial di Dusun Klepu, Desa Karangasem. Tanggung jawab UP. Parno akibat dari dampak yang timbul seperti jalan rusak akibat kendaraan masuk – keluar dari area tambang. Metodologi Penelitian yang digunakan adalah menggunakan data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data menggunkan observasi lapangan, wawancara dan studi pustaka. Hasil dari peneltian kami menunjukan bahwa masyarakat mengganggap keberadaan Usaha Pertambangan Parno (UP. Parno) memberi manfaat bagi mereka. Usaha pertambangan parno telah melaksanakan berbagai program CSR yang dimana sangat membantu masyarakat Desa Karangasem, baik dalam aspek budaya, sosial, sarana prasarana, maupun ekonomi. Program pelaksanaan CSR yang telah dilakukan UP.Parno berpengaruh positif terhadap dampak lingkungan sosial yang ada di sekitar operasi penambangan yaitu di Dusun Klepu Desa Karangasem. Sebagai dampak dari CSR yang dilakukan oleh usaha pertambangan Parno (UP.Parno) kegiatan ini mendapat respon yang positif dari masyarakat sekitar.
企业社会责任是一家公司的承诺,它将通过社会行为和环境责任对社会做出更大的贡献。本研究旨在分析在帕尔诺矿业企业(UP)从事采矿业工作的公司中存在的CSR的应用。偏执)。起来。Parno位于Gunungkidul区Ponjong street的Karangasem村。采矿活动的影响。Parno影响了Klepu村的社会环境。承担责任。多疑的结果产生的影响就像a€”进出车辆受损的道路区域矿井。使用的研究方法是使用现场观察、采访和库研究技术的原始和次要数据收集技术。我们的调查结果表明,公众认为存在帕尔诺采矿业务。给予他们好处。parno矿业企业实施了在文化、社会、基础设施和经济方面对Karangasem村的社会有着巨大的帮助。CSR实施计划已经完成。在达卡姆村克莱普村(Klepu village Karangasem)的采矿作业周围的社会环境产生了积极的影响。由于Parno矿业公司(up.parno)的影响,这项活动得到了周围社区的积极响应。
{"title":"TANGGUNG JAWAB UP.PARNO KEPADA MASYARAKAT DI KARANG ASEM, PONJONG, GUNUNGKIDUL","authors":"Brigita Brigita, Dimas Dimas, Marina Marina, Ika Arsi Anafiati","doi":"10.37412/JRL.V20I2.49","DOIUrl":"https://doi.org/10.37412/JRL.V20I2.49","url":null,"abstract":"Corporate Social Responsibility merupakan sebuah komitmen dari suatu perusahaan untuk memberikan konstribusi yang lebih pada masyarakat, baik melalui tindakan sosial maupun tanggung jawab lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan CSR yang ada di perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan yaitu Usaha Pertambangan Parno (UP. Parno). UP.Parno berlokasi di Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul. Dampak yang terjadi dari kegiatan pertambangan UP. Parno mempengaruhi lingkungan sosial di Dusun Klepu, Desa Karangasem. Tanggung jawab UP. Parno akibat dari dampak yang timbul seperti jalan rusak akibat kendaraan masuk – keluar dari area tambang. Metodologi Penelitian yang digunakan adalah menggunakan data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data menggunkan observasi lapangan, wawancara dan studi pustaka. Hasil dari peneltian kami menunjukan bahwa masyarakat mengganggap keberadaan Usaha Pertambangan Parno (UP. Parno) memberi manfaat bagi mereka. Usaha pertambangan parno telah melaksanakan berbagai program CSR yang dimana sangat membantu masyarakat Desa Karangasem, baik dalam aspek budaya, sosial, sarana prasarana, maupun ekonomi. Program pelaksanaan CSR yang telah dilakukan UP.Parno berpengaruh positif terhadap dampak lingkungan sosial yang ada di sekitar operasi penambangan yaitu di Dusun Klepu Desa Karangasem. Sebagai dampak dari CSR yang dilakukan oleh usaha pertambangan Parno (UP.Parno) kegiatan ini mendapat respon yang positif dari masyarakat sekitar.","PeriodicalId":17979,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan","volume":" 46","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72382944","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pertambangan nikel di Pulau Obi, Provinsi Maluku Utara  telah menggunakan sumber air dari Danau Karo yang berlokasi  di dalam kawasan area pertambangan.  Air diperlukan untuk kegiatan perusahaan  pertambangan mencakup kebutuhan air bagi untuk tenaga kerja, proses pertambangan dan domestik. Jumlah pengambilan air terbesar berasal dari Danau Karo yang  telah dilakukan secara terus menerus sehingga   muka air danau tersebut mengalami penurunan. Kebutuhan air  pertambangan nikel diwaktu yang akan datang makin bertambah sesuai dengan pengembangan pertambangan nikel.  Potensi danau Karo sudah makin berkurang oleh karena itu perlu dilakukan pemanfaatan air  dari sumber air lainnya di pulau Obi. Sumber air yang sudah dimanfaatkan di pulau Obi adalah  mata air Kawasi, danau Loji, mata air Uluwatu, mata air Cermin dan yang belum dimanfaatkan adalah sungai Akelamo. Untuk mendukung kegiatan pertambangan nikel, maka perlu penambahan air dari sumber air tersebut. Metode untuk penentuan sumber air yang digunakan adalah SWOT (strength, weakness, opportunity, threats). Dalam melaksanakan metoda ini perlu dilakukan kesepakatan dari ahli dalam menentukan faktor internal dan eksternal serta skala nilainya. Hasil analisis SWOT akan memberikan solusi sumber air yang tepat, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. kata kunci: SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats)Â
位于马鲁库省北部的奥比岛的镍矿开采一直在使用卡罗湖的水源,卡罗湖位于一个矿区的底部。矿业公司活动所需的水包括劳动力、采矿和国内生产所需的水。最大的抽水量来自卡罗湖,卡罗湖是连续进行的,水位一直在下降。随着镍矿的发展,对未来水的需求正在增加。KaroA湖的潜力正在减弱,因此需要对airA A dariA岛上的其他水源进行充分利用。欧比岛的水源是川西之泉、罗吉湖、乌鲁瓦图之泉、镜子之泉,这些都是阿克拉莫河。为了支持镍矿的活动,必须增加水源的水分。确定所用水源的方法是SWOT。在执行这一方法时,需要专家在确定内部和外部因素以及其价值的规模方面达成一致。SWOT分析的结果将为水泉提供一个合适的解决方案,无论是数量还是质量。关键字:努力、诡计、机会和威胁
{"title":"IMPLEMENTASI ANALISIS SWOT DALAM PENENTUAN SUMBER AIR UNTUK PERTAMBANGAN NIKEL DI PULAU OBI, PROVINSI MALUKU UTARA","authors":"Taty Hernaningsih","doi":"10.29122/jrl.v13i1.4289","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/jrl.v13i1.4289","url":null,"abstract":"Pertambangan nikel di Pulau Obi, Provinsi Maluku Utara  telah menggunakan sumber air dari Danau Karo yang berlokasi  di dalam kawasan area pertambangan.  Air diperlukan untuk kegiatan perusahaan  pertambangan mencakup kebutuhan air bagi untuk tenaga kerja, proses pertambangan dan domestik. Jumlah pengambilan air terbesar berasal dari Danau Karo yang  telah dilakukan secara terus menerus sehingga   muka air danau tersebut mengalami penurunan. Kebutuhan air  pertambangan nikel diwaktu yang akan datang makin bertambah sesuai dengan pengembangan pertambangan nikel.  Potensi danau Karo sudah makin berkurang oleh karena itu perlu dilakukan pemanfaatan air  dari sumber air lainnya di pulau Obi. Sumber air yang sudah dimanfaatkan di pulau Obi adalah  mata air Kawasi, danau Loji, mata air Uluwatu, mata air Cermin dan yang belum dimanfaatkan adalah sungai Akelamo. Untuk mendukung kegiatan pertambangan nikel, maka perlu penambahan air dari sumber air tersebut. Metode untuk penentuan sumber air yang digunakan adalah SWOT (strength, weakness, opportunity, threats). Dalam melaksanakan metoda ini perlu dilakukan kesepakatan dari ahli dalam menentukan faktor internal dan eksternal serta skala nilainya. Hasil analisis SWOT akan memberikan solusi sumber air yang tepat, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. kata kunci: SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats) ","PeriodicalId":17979,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan","volume":"83 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82734915","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pertumbuhan industri laundry memiliki efek samping yang kurang baik, sebab industriindustri kecil tersebut sebagian besar langsung membuang limbahnya ke selokan atau badan air tanpa pengolahan terlebih dulu. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran lingkungan karena dalam limbah tersebut mengandung bahan pencemar antara lain yaitu fosfat yang tinggi. PO4 yang berlebih dalam badan air akan mengakibatkan terjadinya eutrofikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tanaman eceng gondok (Eichornia Crassipes) dapat menurunkan konsentrasi fosfat dari limbah cair laundry dengan variasi waktu kontak 2 hari, 4 hari dam 6 hari. Serta mengetahui seberapa besar efisiensi pemanfaatan floating plant dalam horizontal sand filter dalam menurunkan kadar fosfat limbah cair laundry. Pemanfaatan floating plant dalam horizontal sand filter adalah salah satu alternatif penyisihan fosfat yang mudah dan murah yang mana dalam unit reaktor ini akan mengkombinasikan dua proses yaitu proses filtrasi dengan menggunakan media pasir dan fitoremediasi menggunakan tumbuhan eceng gondok. Percobaan dilakukan dengan menggunakan perlakuan variasi jumlah tanaman eceng gondok (5 tanaman, 10 tanaman, 15 tanaman, dan 0 tanaman sebagai kontrol) dan detensi waktu fitoremediasi (hari ke-2, hari ke-4, dan hari ke-6). Berdasarkan hasil pengujian (sampel diambil tiap dua hari sekali selama 6 hari) diketahui waktu efektif fitoremediasi penyerapan fosfat pada limbah cair laundry yang optimal (efisien) adalah pada hari ke-2 dengan konsentrasi rata-rata 0,024 mg/L untuk jumlah 5 tanaman, 0,014 mg/L untuk jumlah 10 tanaman dan 0,011 mg/L untuk jumlah 15 tanaman. Konsentrasi fosfat pada efluen horizontal sand filter sebesar 1,797 mg/L.
{"title":"PEMANFAATAN “FLOATING PLANT” DALAM HORIZONTAL SAND FILTER TERHADAP PENURUNAN KADAR PO4 3- PADA LIMBAH CAIR LAUNDRY","authors":"Zainal Mukhlis Amarullah, Rita Dewi Triastianti","doi":"10.37412/jrl.v2i2.7","DOIUrl":"https://doi.org/10.37412/jrl.v2i2.7","url":null,"abstract":" Pertumbuhan industri laundry memiliki efek samping yang kurang baik, sebab industriindustri kecil tersebut sebagian besar langsung membuang limbahnya ke selokan atau badan air tanpa pengolahan terlebih dulu. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran lingkungan karena dalam limbah tersebut mengandung bahan pencemar antara lain yaitu fosfat yang tinggi. PO4 yang berlebih dalam badan air akan mengakibatkan terjadinya eutrofikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tanaman eceng gondok (Eichornia Crassipes) dapat menurunkan konsentrasi fosfat dari limbah cair laundry dengan variasi waktu kontak 2 hari, 4 hari dam 6 hari. Serta mengetahui seberapa besar efisiensi pemanfaatan floating plant dalam horizontal sand filter dalam menurunkan kadar fosfat limbah cair laundry. Pemanfaatan floating plant dalam horizontal sand filter adalah salah satu alternatif penyisihan fosfat yang mudah dan murah yang mana dalam unit reaktor ini akan mengkombinasikan dua proses yaitu proses filtrasi dengan menggunakan media pasir dan fitoremediasi menggunakan tumbuhan eceng gondok. Percobaan dilakukan dengan menggunakan perlakuan variasi jumlah tanaman eceng gondok (5 tanaman, 10 tanaman, 15 tanaman, dan 0 tanaman sebagai kontrol) dan detensi waktu fitoremediasi (hari ke-2, hari ke-4, dan hari ke-6). Berdasarkan hasil pengujian (sampel diambil tiap dua hari sekali selama 6 hari) diketahui waktu efektif fitoremediasi penyerapan fosfat pada limbah cair laundry yang optimal (efisien) adalah pada hari ke-2 dengan konsentrasi rata-rata 0,024 mg/L untuk jumlah 5 tanaman, 0,014 mg/L untuk jumlah 10 tanaman dan 0,011 mg/L untuk jumlah 15 tanaman. Konsentrasi fosfat pada efluen horizontal sand filter sebesar 1,797 mg/L.","PeriodicalId":17979,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87527267","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pemeliharaan (maintenance) merupakan aktivitas menjaga sistem peralatan dan mesin selalu tetap konsisten dalam proses produksi. Secara umum, masalah pemeliharaan sering terabaikan sehingga kegiatan pemeliharaan tidak teratur, yang pada akhirnya apabila mesin dan peralatan mengalami kerusakan dapat mempengaruhi kapasitas produksi. Diperlukan perencanaan perawatan mesin yang terjadwal (preventive maintenance) dalam hal ini penggantian pencegahan (preventive replacement) komponen mesin untuk mengurangi kerusakan mesin secara mendadak (failure maintenance). PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industry perminyakan. PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field memiliki dua komponen yang sering mengalami kerusakan sehingga mengakibatkan proses terganggu. Dua komponen tersebut terdapat merupakan komponen pada Gas Compressor, yaitu komponen Connecting Rods dan Crankcase. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui komponen kritis dari Gas Compressor pada PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field, menentukan interval preventive maintenance untuk komponen kritis dengan menggunakan metode Age replacement.
维护是一种保持设备和机器系统在生产过程中始终保持一致的活动。一般来说,维护问题往往被忽视,导致不定期的维护活动,这最终会影响机器和设备的生产能力。需要计划机器定期维修的维修,以实现机器零件的预防替代,以减少机械故障的突然中断。PT. Pertamina EP 3位taset是石油行业最活跃的公司之一。PT. Pertamina EP 3的资产组有两个组成部分,它们经常受到损害,从而干扰进程。这两种成分都是压缩气体的成分,即连接Rods和Crankcase的成分。这项研究的目的是确定PT. Pertamina EP 3的资产场中压缩气体的关键成分,利用时代更新方法确定关键成分的预防性维修间隔。
{"title":"PENJADWALAN PENGGANTIAN KOMPONEN GAS COMPRESORUNIT C WAUKESHA L7042 GSI DENGAN METODE AGE REPLACEMENT (PT. PERTAMINA EP ASSET TAMBUN FIELD)","authors":"Murwan Widyantoro, Rifda Ilahy Rosihan, Warniningsih Warniningsih","doi":"10.37412/jrl.v2i2.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.37412/jrl.v2i2.4","url":null,"abstract":"Pemeliharaan (maintenance) merupakan aktivitas menjaga sistem peralatan dan mesin selalu tetap konsisten dalam proses produksi. Secara umum, masalah pemeliharaan sering terabaikan sehingga kegiatan pemeliharaan tidak teratur, yang pada akhirnya apabila mesin dan peralatan mengalami kerusakan dapat mempengaruhi kapasitas produksi. Diperlukan perencanaan perawatan mesin yang terjadwal (preventive maintenance) dalam hal ini penggantian pencegahan (preventive replacement) komponen mesin untuk mengurangi kerusakan mesin secara mendadak (failure maintenance). PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industry perminyakan. PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field memiliki dua komponen yang sering mengalami kerusakan sehingga mengakibatkan proses terganggu. Dua komponen tersebut terdapat merupakan komponen pada Gas Compressor, yaitu komponen Connecting Rods dan Crankcase. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui komponen kritis dari Gas Compressor pada PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field, menentukan interval preventive maintenance untuk komponen kritis dengan menggunakan metode Age replacement.","PeriodicalId":17979,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79203941","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Formalin merupakan bahan pengawet makanan yang tidak diijinkan pemerintah sebagai bahan tambahan pangan. Namun bahan pengawet tersebut masih digunakan pada berbagai produk makanan sehingga dapat mengancam kesehatan. Salah satu makanan yang sering menggunakan formalin adalah bakso.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan formalin pada makanan bakso di beberapa kios bakso pada salah satu kawasan pariwisata di Yogyakarta.. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random) dipilih beberapa kios bakso. Sampel diambil satu kali pada setiap kios bakso yang terpilih. Variabel yang digunakan untuk identifikasi adalah umur responden, pendidikan terakhir, dan pendapatan per hari. Metode penelitian yang digunakan adalah Survey Deskriptif berbasis laboratorium pengujian kandungan formalin.Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yang menggambarkan adanya kandungan formalin makanan bakso pada salah satu kawasan pariwisata di Kota Yogyakarta. Data yang telah diperoleh, kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi disertai dengan narasi.Dari penelitian yang sudah dilakukan didapatkan hasil terdapat 25% kios bakso positif menggunakan formalin dan 75% kios bakso tidak menggunakan formalin. Pengguna formalin sebanyak 43% adalah responden yang berumur 49–54 tahun dan tingkat pendidikan paling banyak adalah SMP (43%) dengan pendapatan per hari Rp.300.000 sampai Rp.500.000 sebanyak 57%. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan pemerintah daerah setempat meningkatkan perhatian dan pengawasan terhadap pedagang bakso terutama di kawasan wisata serta melakukan pembinaan/pelatihan.
{"title":"Identifikasi Penggunaan Formalin pada Bakso di Kawasan Wisata Yogyakarta","authors":"Desi Erlita, Erna Maria","doi":"10.37412/jrl.v2i2.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.37412/jrl.v2i2.5","url":null,"abstract":"Formalin merupakan bahan pengawet makanan yang tidak diijinkan pemerintah sebagai bahan tambahan pangan. Namun bahan pengawet tersebut masih digunakan pada berbagai produk makanan sehingga dapat mengancam kesehatan. Salah satu makanan yang sering menggunakan formalin adalah bakso.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan formalin pada makanan bakso di beberapa kios bakso pada salah satu kawasan pariwisata di Yogyakarta.. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random) dipilih beberapa kios bakso. Sampel diambil satu kali pada setiap kios bakso yang terpilih. Variabel yang digunakan untuk identifikasi adalah umur responden, pendidikan terakhir, dan pendapatan per hari. Metode penelitian yang digunakan adalah Survey Deskriptif berbasis laboratorium pengujian kandungan formalin.Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yang menggambarkan adanya kandungan formalin makanan bakso pada salah satu kawasan pariwisata di Kota Yogyakarta. Data yang telah diperoleh, kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi disertai dengan narasi.Dari penelitian yang sudah dilakukan didapatkan hasil terdapat 25% kios bakso positif menggunakan formalin dan 75% kios bakso tidak menggunakan formalin. Pengguna formalin sebanyak 43% adalah responden yang berumur 49–54 tahun dan tingkat pendidikan paling banyak adalah SMP (43%) dengan pendapatan per hari Rp.300.000 sampai Rp.500.000 sebanyak 57%. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan pemerintah daerah setempat meningkatkan perhatian dan pengawasan terhadap pedagang bakso terutama di kawasan wisata serta melakukan pembinaan/pelatihan.","PeriodicalId":17979,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84451464","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh hasil analisis dampak lingkungan dalam audit tata ruang di sebagian Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Kecepatan pertumbuhan alih fungsi lahan dan perkembangan sebaran bangunan fisik seperti permukiman, industri, jasa dan niaga yang tidak terkendali dan tidak sesuai dengan peruntukan pemanfaatan ruang, menjadi suatu permasalahan yang dihadapi di sebagian wilayah penelitian. Kasus yang sering dijumpai terutama pada kawasan bantaran sungai, yang seharusnya dilindungi, dimanfaatkan sebagai permukiman, bangunan wisata, industri, perkantoran dan niaga. Demikian pula pada kawasan konservasi atau ruang terbuka hijau sebagai sumber air dan penyimpan sumber air permukaan dapat berubah menjadi kawasan hunian.Desakan-desakan terhadap alam, juga dapat menyebabkan maraknya bencana alam. Sehingga audit tata ruang diperlukan untuk mengetahui kesesuaian pemanfaatan ruang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis spasial dan analisis dampak lingkungan. Analisis spasial digunakan untuk mengetahui ketidaksesuaian pemanfaatan ruang, sedangkan analisis dampak lingkungan digunakan untuk mengetahui dampak lingkungan atas adanya ketidaksesuaian pemanfaatan ruang yang dihasilkan dari analisis spasial tersebut. Hasil yang diperoleh yaitu terdapat ketidaksesuaian pemanfaatan ruang dengan potensi dampak yang ditimbulkan yakni berupa: peningkatan jumlah timbulan air limbah, peningkatan timbulan sampah, perubahan debit banjir.
{"title":"POTENSI DAMPAK LINGKUNGAN DALAM AUDIT KETIDAKSESUAIAN PEMANFAATAN RUANG (KASUS KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL)","authors":"Lina Wahyuni","doi":"10.37412/jrl.v2i2.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.37412/jrl.v2i2.8","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk memperoleh hasil analisis dampak lingkungan dalam audit tata ruang di sebagian Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Kecepatan pertumbuhan alih fungsi lahan dan perkembangan sebaran bangunan fisik seperti permukiman, industri, jasa dan niaga yang tidak terkendali dan tidak sesuai dengan peruntukan pemanfaatan ruang, menjadi suatu permasalahan yang dihadapi di sebagian wilayah penelitian. Kasus yang sering dijumpai terutama pada kawasan bantaran sungai, yang seharusnya dilindungi, dimanfaatkan sebagai permukiman, bangunan wisata, industri, perkantoran dan niaga. Demikian pula pada kawasan konservasi atau ruang terbuka hijau sebagai sumber air dan penyimpan sumber air permukaan dapat berubah menjadi kawasan hunian.Desakan-desakan terhadap alam, juga dapat menyebabkan maraknya bencana alam. Sehingga audit tata ruang diperlukan untuk mengetahui kesesuaian pemanfaatan ruang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis spasial dan analisis dampak lingkungan. Analisis spasial digunakan untuk mengetahui ketidaksesuaian pemanfaatan ruang, sedangkan analisis dampak lingkungan digunakan untuk mengetahui dampak lingkungan atas adanya ketidaksesuaian pemanfaatan ruang yang dihasilkan dari analisis spasial tersebut. Hasil yang diperoleh yaitu terdapat ketidaksesuaian pemanfaatan ruang dengan potensi dampak yang ditimbulkan yakni berupa: peningkatan jumlah timbulan air limbah, peningkatan timbulan sampah, perubahan debit banjir.","PeriodicalId":17979,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan","volume":"57 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91312320","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-01DOI: 10.23955/RKL.V14I2.14704
Karina Octaria Putri, Dhani Nur Miftahudin, Z. Helwani, S. Bahri
Calcium oxide (CaO) is a heterogeneous solid base which is generally used as a catalyst in making biodiesel. It is mainly obtained from cement clinker and activated through calcination method. The purpose of this study was to determine the effect of using cement clinker catalyst on the yield of the biodiesel. A batch reactor with a condenser was used in making the biodiesel under favorable conditions such as calcination temperatures of 700 °C, 750 °C and 800 °C, time of 5, 6 and 7 hours, and catalyst concentration of 1%-w, 2%-w, and 3%-w oil. The analysis involved X-Ray Diffraction (XRD) and Brunauer-Emmett-Teller (BET) for catalysts and Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). The catalyst calcination temperature determined the optimum conditions. From this study, the conditions necessary for transesterification reaction include the mole ratio of methanol/oil of 6 to 1, the temperature of 70 °C for 2 hours and 700 °C for 5 hours, and catalyst dosage of 2% by weight. Under these conditions, the yield of the biodiesel was 84.26%. Additionally, at the calcination temperature of 800 °C for 7 hours and catalyst dosage of 3% by weight, the yield of the biodiesel was 76.84%. CaO, SiO2, 2CaO.SiO2 and 3CaO.SiO2 were found in the catalyst through XRD analysis. The specific surface areas of the catalyst were 25,497 m2/g (700 °C/5 hours) and 35,879 m2/g (800 °C/7 hours) through BET analysis. According to the GC-MS analysis, the main components of the biodiesel include methyl palmitate, methyl oleate, and methyl stearate.
{"title":"Activation of Cement Clinker as Catalysts for Transesterification Reaction of Palm Oil Off Grade to Biodiesel","authors":"Karina Octaria Putri, Dhani Nur Miftahudin, Z. Helwani, S. Bahri","doi":"10.23955/RKL.V14I2.14704","DOIUrl":"https://doi.org/10.23955/RKL.V14I2.14704","url":null,"abstract":"Calcium oxide (CaO) is a heterogeneous solid base which is generally used as a catalyst in making biodiesel. It is mainly obtained from cement clinker and activated through calcination method. The purpose of this study was to determine the effect of using cement clinker catalyst on the yield of the biodiesel. A batch reactor with a condenser was used in making the biodiesel under favorable conditions such as calcination temperatures of 700 °C, 750 °C and 800 °C, time of 5, 6 and 7 hours, and catalyst concentration of 1%-w, 2%-w, and 3%-w oil. The analysis involved X-Ray Diffraction (XRD) and Brunauer-Emmett-Teller (BET) for catalysts and Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). The catalyst calcination temperature determined the optimum conditions. From this study, the conditions necessary for transesterification reaction include the mole ratio of methanol/oil of 6 to 1, the temperature of 70 °C for 2 hours and 700 °C for 5 hours, and catalyst dosage of 2% by weight. Under these conditions, the yield of the biodiesel was 84.26%. Additionally, at the calcination temperature of 800 °C for 7 hours and catalyst dosage of 3% by weight, the yield of the biodiesel was 76.84%. CaO, SiO2, 2CaO.SiO2 and 3CaO.SiO2 were found in the catalyst through XRD analysis. The specific surface areas of the catalyst were 25,497 m2/g (700 °C/5 hours) and 35,879 m2/g (800 °C/7 hours) through BET analysis. According to the GC-MS analysis, the main components of the biodiesel include methyl palmitate, methyl oleate, and methyl stearate.","PeriodicalId":17979,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41960899","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-08DOI: 10.23955/RKL.V14I1.11954
S. Salamah, Maryudi Maryudi
Limbah/ Sampah plastik di dunia semakin meningkat setiap tahunnya, bahkan hingga menyentuh angka yang sangat mengkhawatirkan. Sampah yang paling banyak ditemukan adalah jenis PET. Selain itu ketahanan energi saat ini perlu diperhatikan juga, sehingga teknologi dalam mengkonversi sampah menjadi energi dengan proses pirolisis penting dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bahan baku sampah PET berupa botol bekas yang berasal dari sekitar dengan katalis berupa katalis SiO2/Al2O3 berbentuk butiran. Penelitian dilakukan dengan reaktor fixed bed berbahan stainlees steel yang dilengkapi dengan condensor. Penelitian dilakukan dengan pengecilan ukuran plastik PET (1-2 cm) dan proses pirolisis dilakukan pada suhu 450 oC pada waktu 2 jam dengan variabel berat katalis tetap yaitu 4,8,12 dan 16 gram. Produk pirolisis dianalisis dengan FTIR (F… tranfor Infra Red) dan Gas Kromatografi MS-Pac. Dari penelitian ini dihasilkan produk pirolisis berujud gas dan cairan yang dalam yang temperatur ruangan berujud padatan berwarna kuning, dengan titik lebur 90 0 C. Pirolisis optimal terdapat pada suhu 450 OC dengan katalis 1 % berat umpan 400 gr diperoleh yield 14 %. Hasil analaisi FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy) menunjukkan dalam produk mengandung gugus benzene, gugus karbonil, gugus ester, gugus hidroksil. Kandungan senyawa yang paling dominan pada hasil analisis GC-MS adalah asam benzoate 71 %, yang merupakan monomer dari PET dan senyawa turunan asam benzoate ( toluene dan isomernya ) 15 %,Biphenil 4 % dan triphenil 7 %
{"title":"Recycle Limbah Plastik Jenis PET (Polyethylene Terepthalate) dengan Proses Pirolisis dengan katalis Silika-Alumina","authors":"S. Salamah, Maryudi Maryudi","doi":"10.23955/RKL.V14I1.11954","DOIUrl":"https://doi.org/10.23955/RKL.V14I1.11954","url":null,"abstract":"Limbah/ Sampah plastik di dunia semakin meningkat setiap tahunnya, bahkan hingga menyentuh angka yang sangat mengkhawatirkan. Sampah yang paling banyak ditemukan adalah jenis PET. Selain itu ketahanan energi saat ini perlu diperhatikan juga, sehingga teknologi dalam mengkonversi sampah menjadi energi dengan proses pirolisis penting dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bahan baku sampah PET berupa botol bekas yang berasal dari sekitar dengan katalis berupa katalis SiO2/Al2O3 berbentuk butiran. Penelitian dilakukan dengan reaktor fixed bed berbahan stainlees steel yang dilengkapi dengan condensor. Penelitian dilakukan dengan pengecilan ukuran plastik PET (1-2 cm) dan proses pirolisis dilakukan pada suhu 450 oC pada waktu 2 jam dengan variabel berat katalis tetap yaitu 4,8,12 dan 16 gram. Produk pirolisis dianalisis dengan FTIR (F… tranfor Infra Red) dan Gas Kromatografi MS-Pac. Dari penelitian ini dihasilkan produk pirolisis berujud gas dan cairan yang dalam yang temperatur ruangan berujud padatan berwarna kuning, dengan titik lebur 90 0 C. Pirolisis optimal terdapat pada suhu 450 OC dengan katalis 1 % berat umpan 400 gr diperoleh yield 14 %. Hasil analaisi FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy) menunjukkan dalam produk mengandung gugus benzene, gugus karbonil, gugus ester, gugus hidroksil. Kandungan senyawa yang paling dominan pada hasil analisis GC-MS adalah asam benzoate 71 %, yang merupakan monomer dari PET dan senyawa turunan asam benzoate ( toluene dan isomernya ) 15 %,Biphenil 4 % dan triphenil 7 %","PeriodicalId":17979,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42574252","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-02DOI: 10.23955/RKL.V14I1.13159
Ni Made Intan Putri Suari, D. Ratnasari, Sahara Tulaini, Widiyastuti Widiyastuti, Heru Setyawan
Penelitian ini mempelajari pengaruh anodisasi terhadap karakteristik perlindungan korosi lapisan silika pada permukaan stainless steel. Anodisasi dilakukan menggunakan larutan asam oksalat dengan memvariasikan waktu anodisasi dan beda tegangan. Elektroforesis dilakukan menggunakan campuran sol silika, isopropanol dan asam asetat dengan perbandingan mol 0,0028 : 0,5048 : 0,1938 selama 10 menit dengan amplitudo 0,5 V, frekuensi 80 Hz dan duty cycle 60%. Dilakukan uji Particle Size Analyzer (PSA) terhadap sol silika. Diperoleh distribusi ukuran partikel sebesar 3,19 nm dan zeta potensial -31,68 mV. Dilakukan analisa polarisasi linear dan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) dengan larutan NaCl 3,5% serta Scanning Electron Microscopy (SEM) terhadap lapisan yang terbentuk pada permukaan stainless steel. Dari hasil analisa diperoleh logam yang telah dianodisasi dan elektroforesis memiliki kemampuan perlindungan korosi lebih baik dibanding logam tanpa perlakuan. Waktu dan beda tegangan saat anodisasi berpengaruh terhadap karakteristik perlindungan korosi lapisan pada logam. Diperoleh waktu anodisasi optimum selama 20 menit dan voltase 10 volt dengan laju korosi sebesar 0,000659 mm/tahun. Untuk uji EIS, nilai admitan dan nilai tahanan pori masing-masing sebesar 1.824,7 ohm dan 0,0010226 Mho. Hasil SEM menunjukkan bahwa setelah dilakukan anodisasi terbentuk lapisan yang berpori yang nantinya menjadi tempat menempelnya silika pada proses elektroforesis.
{"title":"Pelapisan Silika pada Stainless Steel secara Elektroforesis Disertai Anodisasi untuk Perlindungan Korosi","authors":"Ni Made Intan Putri Suari, D. Ratnasari, Sahara Tulaini, Widiyastuti Widiyastuti, Heru Setyawan","doi":"10.23955/RKL.V14I1.13159","DOIUrl":"https://doi.org/10.23955/RKL.V14I1.13159","url":null,"abstract":"Penelitian ini mempelajari pengaruh anodisasi terhadap karakteristik perlindungan korosi lapisan silika pada permukaan stainless steel. Anodisasi dilakukan menggunakan larutan asam oksalat dengan memvariasikan waktu anodisasi dan beda tegangan. Elektroforesis dilakukan menggunakan campuran sol silika, isopropanol dan asam asetat dengan perbandingan mol 0,0028 : 0,5048 : 0,1938 selama 10 menit dengan amplitudo 0,5 V, frekuensi 80 Hz dan duty cycle 60%. Dilakukan uji Particle Size Analyzer (PSA) terhadap sol silika. Diperoleh distribusi ukuran partikel sebesar 3,19 nm dan zeta potensial -31,68 mV. Dilakukan analisa polarisasi linear dan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) dengan larutan NaCl 3,5% serta Scanning Electron Microscopy (SEM) terhadap lapisan yang terbentuk pada permukaan stainless steel. Dari hasil analisa diperoleh logam yang telah dianodisasi dan elektroforesis memiliki kemampuan perlindungan korosi lebih baik dibanding logam tanpa perlakuan. Waktu dan beda tegangan saat anodisasi berpengaruh terhadap karakteristik perlindungan korosi lapisan pada logam. Diperoleh waktu anodisasi optimum selama 20 menit dan voltase 10 volt dengan laju korosi sebesar 0,000659 mm/tahun. Untuk uji EIS, nilai admitan dan nilai tahanan pori masing-masing sebesar 1.824,7 ohm dan 0,0010226 Mho. Hasil SEM menunjukkan bahwa setelah dilakukan anodisasi terbentuk lapisan yang berpori yang nantinya menjadi tempat menempelnya silika pada proses elektroforesis.","PeriodicalId":17979,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48422476","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}