Ashilla Sita Fadhila, Rita Dewi Triastianti, Warsiyah Warsiyah
Pengembangan pariwisata di DIY telah mengalami kemajuan yang sangat pesat baik dari kualitas maupun kuantitas. Besarnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pariwisata di Yogyakarta salahsatunya yaitu Puncak Sosok tentunya harus diimbangi juga dengan adanya perhatian yang besar kepada aspek-aspek kesehatan lingkungan, salah satunya adalah aspek sanitasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sarana sanitasi dan sistem pengelolaan sanitasi serta indeks kenyamanan pengunjung dalam menggunakan sarana sanitasi di obyek wisata Puncak Sosok (toilet, air bersih, tempat sampah). Penelitian ini menggunakan metode kuantiatif deskripsi dengan populasi seluruh wisatawan di obyek wisata Puncak Sosok sejumlah 265 orang/minggu. Teknik penentuan sampel mengggunakan rumus Slovin diperoleh sampel 73 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan indeks kenyamanan pengunjung obyek wisata Puncak Sosok berdasarkan suhu dan kelembaban didapatkan hasil keseluruhannya adalah tidak nyaman. Nilai tertinggi untuk keadaan tidak nyaman adalah berada pada angka 82,54 yaitu pada pukul 08.00 WIB berdasarkan Oliver (1981), dikatakan tidak nyaman apabila indeks kenyamanan berada di antara 81 – 90. Hasil kuesioner terhadap 73 responden untuk tingkat kenyamanan pengunjung obyek wisata Puncak Sosok terhadap sanitasi dasar adalah tinggi yaitu dengan rata-rata nilai sebesar 77,5% untuk jamban/toilet 80%, kebisingan 83%, aroma/bau-bauan 75%, serta penglolaan tempat sampah 72%.
{"title":"ANALISIS SARANA SANITASI TERHADAP INDEKS KENYAMANAN PENGUNJUNG DI OBYEK WISATA PUNCAK SOSOK KECAMATAN PLERET KABUPATEN BANTUL","authors":"Ashilla Sita Fadhila, Rita Dewi Triastianti, Warsiyah Warsiyah","doi":"10.37412/JRL.V21I2.118","DOIUrl":"https://doi.org/10.37412/JRL.V21I2.118","url":null,"abstract":"Pengembangan pariwisata di DIY telah mengalami kemajuan yang sangat pesat baik dari kualitas maupun kuantitas. Besarnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pariwisata di Yogyakarta salahsatunya yaitu Puncak Sosok tentunya harus diimbangi juga dengan adanya perhatian yang besar kepada aspek-aspek kesehatan lingkungan, salah satunya adalah aspek sanitasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sarana sanitasi dan sistem pengelolaan sanitasi serta indeks kenyamanan pengunjung dalam menggunakan sarana sanitasi di obyek wisata Puncak Sosok (toilet, air bersih, tempat sampah). Penelitian ini menggunakan metode kuantiatif deskripsi dengan populasi seluruh wisatawan di obyek wisata Puncak Sosok sejumlah 265 orang/minggu. Teknik penentuan sampel mengggunakan rumus Slovin diperoleh sampel 73 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan indeks kenyamanan pengunjung obyek wisata Puncak Sosok berdasarkan suhu dan kelembaban didapatkan hasil keseluruhannya adalah tidak nyaman. Nilai tertinggi untuk keadaan tidak nyaman adalah berada pada angka 82,54 yaitu pada pukul 08.00 WIB berdasarkan Oliver (1981), dikatakan tidak nyaman apabila indeks kenyamanan berada di antara 81 – 90. Hasil kuesioner terhadap 73 responden untuk tingkat kenyamanan pengunjung obyek wisata Puncak Sosok terhadap sanitasi dasar adalah tinggi yaitu dengan rata-rata nilai sebesar 77,5% untuk jamban/toilet 80%, kebisingan 83%, aroma/bau-bauan 75%, serta penglolaan tempat sampah 72%.","PeriodicalId":17979,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan","volume":"135 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86826141","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan Usaha Pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya. Setiap Izin Usaha Pertambangan wajib melakukan kegiatan reklamasi dan pascatambang. Penelitian reklamasi dilakukan di IUP UP.Parno kelurahan Karangasem, kepanewon Ponjong Kabupaten Gunungkidul provinsi D.I. Yogyakarta. Tujuan dari penelitian yaitu mengetahui realisasi reklamasi tahap operasi produksi di UP.Parno sampai tahun 2020.Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data primer yang diperlukan antara lain luas bukaan tambang, tanah pucuk (top soil) dan tanaman penutup (cover crop). Data sekunder yang diperlukan antara lain dokumen lingkungan, peta tambang dan peta adminitrasi.Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan kegiatan reklamasi pada lokasi penelitian menggunakan penggabungan dua metode yaitu pekerjaan teknik sipil dan pekerjaan teknik vegetasi (revegetasi). Pekerjaan teknik sipil meliputi penataan lahan, saluran pembuangan air (SPA), bangunan pengendalian lereng, chek dam, penangkapan oli bekas (oil chatcher) dan lain sebagainya menyesuiakan kondisi masing-masing lokasi. Pekerjaan teknik vegetasi meliputi pola tanam, sistem penanaman (monokultur, multiple cropping), jenis tanaman yang disesuaikan kondisi setempat, tanaman penutup (cover crop). Jenis tanaman yang digunakan dalam revegetasi pohon manga (Mangifera spp), pohon kelapa (Palmae) dan pohon sengon (Paraserianthes falcataria). Luas area yang telah direklamasi sampai tahun 2020 yaitu 1810 m2. Kegiatan pengendalian erosi dan sedimentasi belum dilaksanakan, kegiatan tersebut akan dilakukan saat pascatambang. Begitu juga untuk kegiatan pembokaran fasilitas penunjang, kegiatan tersebuat akan dilaksanakan pada saat pascatambang.
{"title":"REKLAMASI TAHAP OPERASI PADA TAMBANG BATUGAMPING UP. PARNO DI KARANGASEM, PONJONG, GUNUNGKIDUL, D.I. YOGYAKARTA","authors":"Ika Arsi Anafiati","doi":"10.37412/JRL.V21I2.116","DOIUrl":"https://doi.org/10.37412/JRL.V21I2.116","url":null,"abstract":"Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan Usaha Pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya. Setiap Izin Usaha Pertambangan wajib melakukan kegiatan reklamasi dan pascatambang. Penelitian reklamasi dilakukan di IUP UP.Parno kelurahan Karangasem, kepanewon Ponjong Kabupaten Gunungkidul provinsi D.I. Yogyakarta. Tujuan dari penelitian yaitu mengetahui realisasi reklamasi tahap operasi produksi di UP.Parno sampai tahun 2020.Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data primer yang diperlukan antara lain luas bukaan tambang, tanah pucuk (top soil) dan tanaman penutup (cover crop). Data sekunder yang diperlukan antara lain dokumen lingkungan, peta tambang dan peta adminitrasi.Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan kegiatan reklamasi pada lokasi penelitian menggunakan penggabungan dua metode yaitu pekerjaan teknik sipil dan pekerjaan teknik vegetasi (revegetasi). Pekerjaan teknik sipil meliputi penataan lahan, saluran pembuangan air (SPA), bangunan pengendalian lereng, chek dam, penangkapan oli bekas (oil chatcher) dan lain sebagainya menyesuiakan kondisi masing-masing lokasi. Pekerjaan teknik vegetasi meliputi pola tanam, sistem penanaman (monokultur, multiple cropping), jenis tanaman yang disesuaikan kondisi setempat, tanaman penutup (cover crop). Jenis tanaman yang digunakan dalam revegetasi pohon manga (Mangifera spp), pohon kelapa (Palmae) dan pohon sengon (Paraserianthes falcataria). Luas area yang telah direklamasi sampai tahun 2020 yaitu 1810 m2. Kegiatan pengendalian erosi dan sedimentasi belum dilaksanakan, kegiatan tersebut akan dilakukan saat pascatambang. Begitu juga untuk kegiatan pembokaran fasilitas penunjang, kegiatan tersebuat akan dilaksanakan pada saat pascatambang.","PeriodicalId":17979,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90334895","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam rangka mewujudkan pengembangan wilayah khususnya pembangunan jalan Penghubung Antar wilayah, Pemerintah Kabupaten Bantul merencanakan untuk membuka akses Perekonomian dan daerah pariwisata di wilayah Kecamatan Dlingo dan Pleret dengan melebarkan jalan Cinomati sebagai jalan alternatif. Kegiatan pelebaran Jalan Cinomati Ruas Terong – Wonolelo ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan transportasi jalan yang melewati Desa Terong Kecamatan Dlingo dan Desa Wonolelo Kecamatan Pleret sebagai jalur alternatif masyarakat menuju ke wilayah agro bisnis dan agro wisata.Salah satu dampak yang ditimbulkan pada kegiatan pengembangan Jalan Cinomati Ruas Terong – Wonolelo antara kerusakan jalan, gangguan kelancaran lalu lintas, dan kecelakan lalu lintas Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi langsung ke lapangan dan survey penacacahan lalu lintas. Survey dilaksanakan pada hari biasa dan hari libur dari pukul 06.00-18.00. Hasil survey dan observasi lapangan kemudian dianalisis untuk mendapatkan gambaran rona lingkungan dari sisi kajian lalau lintas berdasarkan ketentuan MKJI tahun 1997. Dari hasil observasi lapangan diketaui kondisi eksisiting Ruas Terong-Wonolelo sebagai berikut: perkerasan jalan cukup baik, adanya potensi kerusakan berupa retak di beberapa segmen jalan, dimensi Iebar jalan kurang lebih 5 m dan Iebar rata-rata rumija 12 m. Titik awal di Perempatan Cinomati dan titik akhir di Perempatan terong, Terdapat fasilitas-fasilitas road safety antara lain: rarnbu jalan; marka jalan; lampu peringatan dan rumblestrip (rambu penggaduh). Lokasi jalan berada di perbukitan dengan lereng-lereng dengan ketinggian yang curam dan terdapat lereng yang tidak stabil di beberapa segmen jalan, terlihat bekas longsoran baik longsor tanah maupun batuan, Volume Lalu lintas cukup padat terutama pada jam-jam puncak pagi dan sore hari dengan masih didominasi oleh kendaraan sepeda motor, beberapa alinyemen sangat tajam. Saluran drainase sebagaian sudah pasangan batu atau beton. Terdapat beberapa lokasi " blakspot' yaitu lokasi dan/atau kawasan yang secara teknis berpotensi rawan bencana (rawan kecelakaan dan/atau rawan bcncana. Hasil survey dan analisis lalu lintas menunjukan hasil sebagai berikut: Klasifikasi Kendaraan yang melewat Jalan Cinomati Ruas Terong-Wonolelo terdiri dari kendaraan ringan (LV=Light Vehicle), kendaraan berat (HV=Heavy Vehicle), sepeda motor (MC=Motor Cycle) dan kendaraan tak bermotor (UM=Unmotorized) . Volume Lalu Lintas pada hari libur yang masuk Ruas Jalan Terong Wonolelo sebesar 924,6 smp dan yang keluar Ruas Jalan Terong Wonolelo sebesar 794,9 smp. Jam tersibuk kendaraan yang masuk Ruas Jalan Terong Wonolelo terjadi pada hari libur pada pukul 16.45-16.30 dan jam tersibuk kendaraan yang keluar Ruas Jalan Terong Wonolelo pada pukul 16.45-17.00, sedangkan volume lalu lintas pada hari biasa yang masuk Ruas Jalan Terong Wonolelo sebesar 1389 smp dan yang keluar Ruas Jalan Terong Wonolelo sebesar 794,9 smp. Jam ters
{"title":"IDENTIFIKASI RONA LINGKUNGAN DARI SISI KAJIAN LALU LINTAS DALAM DOKUMEN UKL-UPL RENCANA PELEBARAN JALAN CINOMATI RUAS TERONG-WONOLELO DESA WONOLELO,KECAMATAN PLERET,KABUPATEN BANTUL","authors":"Sri Haryanti Prasetiyowati, J. Jumiati","doi":"10.37412/jrl.v21i2.113","DOIUrl":"https://doi.org/10.37412/jrl.v21i2.113","url":null,"abstract":"Dalam rangka mewujudkan pengembangan wilayah khususnya pembangunan jalan Penghubung Antar wilayah, Pemerintah Kabupaten Bantul merencanakan untuk membuka akses Perekonomian dan daerah pariwisata di wilayah Kecamatan Dlingo dan Pleret dengan melebarkan jalan Cinomati sebagai jalan alternatif. Kegiatan pelebaran Jalan Cinomati Ruas Terong – Wonolelo ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan transportasi jalan yang melewati Desa Terong Kecamatan Dlingo dan Desa Wonolelo Kecamatan Pleret sebagai jalur alternatif masyarakat menuju ke wilayah agro bisnis dan agro wisata.Salah satu dampak yang ditimbulkan pada kegiatan pengembangan Jalan Cinomati Ruas Terong – Wonolelo antara kerusakan jalan, gangguan kelancaran lalu lintas, dan kecelakan lalu lintas Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi langsung ke lapangan dan survey penacacahan lalu lintas. Survey dilaksanakan pada hari biasa dan hari libur dari pukul 06.00-18.00. Hasil survey dan observasi lapangan kemudian dianalisis untuk mendapatkan gambaran rona lingkungan dari sisi kajian lalau lintas berdasarkan ketentuan MKJI tahun 1997. Dari hasil observasi lapangan diketaui kondisi eksisiting Ruas Terong-Wonolelo sebagai berikut: perkerasan jalan cukup baik, adanya potensi kerusakan berupa retak di beberapa segmen jalan, dimensi Iebar jalan kurang lebih 5 m dan Iebar rata-rata rumija 12 m. Titik awal di Perempatan Cinomati dan titik akhir di Perempatan terong, Terdapat fasilitas-fasilitas road safety antara lain: rarnbu jalan; marka jalan; lampu peringatan dan rumblestrip (rambu penggaduh). Lokasi jalan berada di perbukitan dengan lereng-lereng dengan ketinggian yang curam dan terdapat lereng yang tidak stabil di beberapa segmen jalan, terlihat bekas longsoran baik longsor tanah maupun batuan, Volume Lalu lintas cukup padat terutama pada jam-jam puncak pagi dan sore hari dengan masih didominasi oleh kendaraan sepeda motor, beberapa alinyemen sangat tajam. Saluran drainase sebagaian sudah pasangan batu atau beton. Terdapat beberapa lokasi \" blakspot' yaitu lokasi dan/atau kawasan yang secara teknis berpotensi rawan bencana (rawan kecelakaan dan/atau rawan bcncana. Hasil survey dan analisis lalu lintas menunjukan hasil sebagai berikut: Klasifikasi Kendaraan yang melewat Jalan Cinomati Ruas Terong-Wonolelo terdiri dari kendaraan ringan (LV=Light Vehicle), kendaraan berat (HV=Heavy Vehicle), sepeda motor (MC=Motor Cycle) dan kendaraan tak bermotor (UM=Unmotorized) . Volume Lalu Lintas pada hari libur yang masuk Ruas Jalan Terong Wonolelo sebesar 924,6 smp dan yang keluar Ruas Jalan Terong Wonolelo sebesar 794,9 smp. Jam tersibuk kendaraan yang masuk Ruas Jalan Terong Wonolelo terjadi pada hari libur pada pukul 16.45-16.30 dan jam tersibuk kendaraan yang keluar Ruas Jalan Terong Wonolelo pada pukul 16.45-17.00, sedangkan volume lalu lintas pada hari biasa yang masuk Ruas Jalan Terong Wonolelo sebesar 1389 smp dan yang keluar Ruas Jalan Terong Wonolelo sebesar 794,9 smp. Jam ters","PeriodicalId":17979,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82045045","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Amirul Mu'minin, R. Indrawati, Ucik Ika Fenti Styana
Kebutuhan dan konsumsi energi semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya populasi manusia dan meningkatnya perekonomian masyarakat, serta perkembangan industri di seluruh dunia. Oleh karena itu kita dituntut untuk memikirkan sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui. Salah satu sumber energi alternatif yang dapat digunakan yaitu energi biomassa berupa biobriket dengan memanfaatkan kulit kacang tanah. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi ukuran butir bahan terhadap kadar air, lama pembakaran, laju pembakaran, dan kekuatan tekan biobriket arang kulit kacang tanah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperiment dengan obyek penelitian adalah biobriket arang kulit kacang tanah dengan menganalisis kadar air, lama pembakaran, laju pembakaran, dan kekuatan tekan. Analisis data menggunakan metode deskripif. Pada pembuatan biobriket ini dilakukan variasi ukuran butir bahan dengan ukuran 10 mesh, 18 mesh, 30 mesh, dan 40 mesh, dengan menggunakan perekat getah karet dan dilakukan 2 kali pengulangan. Dari analisis yang dilakukan terhadap hasil penelitian diperoleh kadar air terendah pada ukuran butir bahan 10 mesh yaitu sebesar 19,5641 %, lama pembakaran tertinggi pada ukuran butir bahan 40 mesh yaitu selama 44,5 menit, laju pembakaran terendah pada ukuran butir bahan 40 mesh yaitu selama 0,898 gr/menit, kekuatan tekan biobriket sangat baik pada ukuran 30 mesh dan 40 mesh.
随着人口的增长、社会经济的增长以及全球工业的发展,能源需求和消费的增长也在增加。因此,我们需要考虑可再生替代能源。可使用的替代能源之一是利用花生壳的生物燃料。本研究的目的是确定不同颗粒大小的物质对水水平、燃烧时间、燃烧速度和花生燃料压力的影响。这项研究是一项以研究对象为对象的生物木炭研究,通过分析水份、燃烧时间、燃烧速度和挤压力。使用descripif方法分析数据。在仿生学中,使用橡胶胶和双重复使用10粒、18粒、30粒和40粒的材料颗粒大小变化。做的分析对研究结果说水位最低的粒度大小的材料10网即19.5641 %,旧的最高燃烧在粒度40材料网即44.5分钟,燃烧速度最低的粒度40材料网即0.898 gr -分钟,力量按biobriket很好大小30年网和40网。
{"title":"PENGARUH VARIASI UKURAN BUTIR BAHAN TERHADAP KUALITAS BIOBRIKET ARANG KULIT KACANG TANAH","authors":"Amirul Mu'minin, R. Indrawati, Ucik Ika Fenti Styana","doi":"10.37412/JRL.V21I2.112","DOIUrl":"https://doi.org/10.37412/JRL.V21I2.112","url":null,"abstract":"Kebutuhan dan konsumsi energi semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya populasi manusia dan meningkatnya perekonomian masyarakat, serta perkembangan industri di seluruh dunia. Oleh karena itu kita dituntut untuk memikirkan sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui. Salah satu sumber energi alternatif yang dapat digunakan yaitu energi biomassa berupa biobriket dengan memanfaatkan kulit kacang tanah. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi ukuran butir bahan terhadap kadar air, lama pembakaran, laju pembakaran, dan kekuatan tekan biobriket arang kulit kacang tanah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperiment dengan obyek penelitian adalah biobriket arang kulit kacang tanah dengan menganalisis kadar air, lama pembakaran, laju pembakaran, dan kekuatan tekan. Analisis data menggunakan metode deskripif. Pada pembuatan biobriket ini dilakukan variasi ukuran butir bahan dengan ukuran 10 mesh, 18 mesh, 30 mesh, dan 40 mesh, dengan menggunakan perekat getah karet dan dilakukan 2 kali pengulangan. Dari analisis yang dilakukan terhadap hasil penelitian diperoleh kadar air terendah pada ukuran butir bahan 10 mesh yaitu sebesar 19,5641 %, lama pembakaran tertinggi pada ukuran butir bahan 40 mesh yaitu selama 44,5 menit, laju pembakaran terendah pada ukuran butir bahan 40 mesh yaitu selama 0,898 gr/menit, kekuatan tekan biobriket sangat baik pada ukuran 30 mesh dan 40 mesh.","PeriodicalId":17979,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76315307","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam analisis dampak lingkungan (ANDAL) memperkirakan perubahan kualitas lingkungan dapat dilakukan dengan sejumlah pendekatan, salah satunya adalah melalui pemodelan matematik. Guna pendugaan perubahan kualitas udara yang disebabkan oleh sumber emisi tetap berupa cerobong maka dapat digunakan persamaan sebaran Gauss (Gaussian dispersion). Persamaan dispersi Gauss diterapkan dengan memperlakukan cerobong sebagai sumber emisi berupa titik. Parameter persamaan dispersi Gauss menimbang faktor laju emisi cemaran dari cerobong, keadaan cuaca serta ketinggian efektif dari cerobong. Dengan persamaan tersebut pendugaan besar paparan cemaran udara di suatu tempat sebagai fungsi dari jarak terhadap cerobong dapat dilakukan. Dengan teknik perhitungan matematik menggunakan persamaan dispersi Gauss maka dapat dilakukan evaluasi perubahan indeks mutu lingkungan (environmental quality index) sehingga analisis risiko lingkungan emisi cemaran udara terkait perubahan kualitas udara memunginkan untuk dilakukan.
{"title":"PENGGUNAAN MODEL MATEMATIK GAUSSIAN DISPERSION UNTUK PENDUGAAN PERUBAHAN KUALITAS UDARA DALAM ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN","authors":"Dwindrabata Basuki Aviantara, Fuzi Suciati","doi":"10.29122/jrl.v14i1.4914","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/jrl.v14i1.4914","url":null,"abstract":"Dalam analisis dampak lingkungan (ANDAL) memperkirakan perubahan kualitas lingkungan dapat dilakukan dengan sejumlah pendekatan, salah satunya adalah melalui pemodelan matematik. Guna pendugaan perubahan kualitas udara yang disebabkan oleh sumber emisi tetap berupa cerobong maka dapat digunakan persamaan sebaran Gauss (Gaussian dispersion). Persamaan dispersi Gauss diterapkan dengan memperlakukan cerobong sebagai sumber emisi berupa titik. Parameter persamaan dispersi Gauss menimbang faktor laju emisi cemaran dari cerobong, keadaan cuaca serta ketinggian efektif dari cerobong. Dengan persamaan tersebut pendugaan besar paparan cemaran udara di suatu tempat sebagai fungsi dari jarak terhadap cerobong dapat dilakukan. Dengan teknik perhitungan matematik menggunakan persamaan dispersi Gauss maka dapat dilakukan evaluasi perubahan indeks mutu lingkungan (environmental quality index) sehingga analisis risiko lingkungan emisi cemaran udara terkait perubahan kualitas udara memunginkan untuk dilakukan.","PeriodicalId":17979,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79016227","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pulau Obi memiliki potensi sumberdaya alam sektor pertambangan yang cukup banyak. Aktivitas penambangan nikel di Pulau Obi dilakukan dengan cara pengupasan tanah menimbulkan berbagai dampak terhadap kualitas lingkungan. Salah satu dampaknya yang dikhawatirkan adalah perubahan kualitas airtanah yang berada di sekitar lokasi pertambangan. Air mengalir yang berasal dari lokasi pertambangan nikel membawa mineral-mineral berat yang akan masuk ke aliran sungai dan terinfiltrasi ke dalam tanah, sehingga akan mempengaruhi kualitas airtanah di sekitar lokasi penambangan. Desa Kawasi adalah salah satu pemukiman penduduk yang terletak di sekitar lokasi penambangan. Kebutuhan air untuk minum dan lainnya diambil dari mata air Kawasi yang juga berada di sekitar pertambangan. Dalam kegiatan ini akan diulas kondisi kualitas air dan jumlah kebutuhan air serta kondisi sanitasi penduduk di Desa Kawasi. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan survei pengambilan sampel air, pengukuran debit air dan menghitung kebutuhan air bersih di mata air Kawasi serta wawancara kepada penduduk setempat. Secara umum hasil survei menunjukkan bahwa kualitas air masih di bawah baku mutu yang dipersyaratkan sebagai air bersih serta debit air yang banyak di mata air Kawasi. Kata kunci : Kualitas air, kebutuhan air bersih, pertambangan nikel
{"title":"KONDISI KUALITAS DAN KEBUTUHAN AIR DESA KAWASI DI KAWASAN PERTAMBANGAN NIKEL PULAU OBI","authors":"Satmoko Yudo, Taty Hernaningsih","doi":"10.29122/jrl.v14i1.4913","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/jrl.v14i1.4913","url":null,"abstract":"Pulau Obi memiliki potensi sumberdaya alam sektor pertambangan yang cukup banyak. Aktivitas penambangan nikel di Pulau Obi dilakukan dengan cara pengupasan tanah menimbulkan berbagai dampak terhadap kualitas lingkungan. Salah satu dampaknya yang dikhawatirkan adalah perubahan kualitas airtanah yang berada di sekitar lokasi pertambangan. Air mengalir yang berasal dari lokasi pertambangan nikel membawa mineral-mineral berat yang akan masuk ke aliran sungai dan terinfiltrasi ke dalam tanah, sehingga akan mempengaruhi kualitas airtanah di sekitar lokasi penambangan. Desa Kawasi adalah salah satu pemukiman penduduk yang terletak di sekitar lokasi penambangan. Kebutuhan air untuk minum dan lainnya diambil dari mata air Kawasi yang juga berada di sekitar pertambangan. Dalam kegiatan ini akan diulas kondisi kualitas air dan jumlah kebutuhan air serta kondisi sanitasi penduduk di Desa Kawasi. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan survei pengambilan sampel air, pengukuran debit air dan menghitung kebutuhan air bersih di mata air Kawasi serta wawancara kepada penduduk setempat. Secara umum hasil survei menunjukkan bahwa kualitas air masih di bawah baku mutu yang dipersyaratkan sebagai air bersih serta debit air yang banyak di mata air Kawasi. \u0000 \u0000Kata kunci : Kualitas air, kebutuhan air bersih, pertambangan nikel","PeriodicalId":17979,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan","volume":"78 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84739510","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kebutuhan air minum serta akses untuk mendapatkan air minum yang sehat menjadi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi terutama di daerah-daerah yang rawan air. Terutama daerah-daerah yang sulit dijangkau atau tidak mendapat pelayanan air bersih yang disediakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum dan lokasi yang secara geografis juga sulit untuk mendapatkan sumber air yang baik. Adanya sarana penyediaan air bersih dengan sistem ultrafiltrasi dan reverse osmosis yang dikembangkan oleh Pusat Teknologi Lingkungan BPPT memungkinkan untuk diterapkan dilokasi-lokasi sulit mendapatkan air, sehingga masalah kesulitan air dapat teratasi. Hanya saja perlu pengelolaan yang baik, serta operator yang cakap, sehingga alat tersebut dapat beroperasi secara berkesinambungan. Kemudahan dalam mengoperasikan, serta otomatisasi menjadi pertimbangan tersendiri terhadap kemudahan dalam pengoperasian alat tersebut. Jenis pompa dan peralatan pengontrol tangki-tangki dipilih agar masyarakat tidak sulit mencari suku cadangnya. Untuk mengontrol tangki-tangki air pada sarana penyedia air bersih sistim ultrafiltrasi dan reverse osmosis digunakan teknologi yang sederhana, yaitu radar untuk mengatur tinggi muka air, pressure switch sebagai penunjuk tekanan air, serta PLC Schneider Zelio Smart Relay sebagai pusat kontrolnya. Sistem kontrol radar, pressure switch dan PLC schneider zelio smart relay berharga murah, mudah dalam penerapanya dan dijamin ketersediaan suku cadangnya.
{"title":"OTOMATISASI KONTROL POMPA ULTRAFILTRASI DAN POMPA TEKANAN TINGGI REVERSE OSMOSIS PADA UNIT AIR SIAP MINUM MENGGUNAKAN SCHNEIDER ZELIO SMART RELAY","authors":"I. Setiadi, Irwan Kustianto","doi":"10.29122/jrl.v14i1.4916","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/jrl.v14i1.4916","url":null,"abstract":"Kebutuhan air minum serta akses untuk mendapatkan air minum yang sehat menjadi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi terutama di daerah-daerah yang rawan air. Terutama daerah-daerah yang sulit dijangkau atau tidak mendapat pelayanan air bersih yang disediakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum dan lokasi yang secara geografis juga sulit untuk mendapatkan sumber air yang baik. Adanya sarana penyediaan air bersih dengan sistem ultrafiltrasi dan reverse osmosis yang dikembangkan oleh Pusat Teknologi Lingkungan BPPT memungkinkan untuk diterapkan dilokasi-lokasi sulit mendapatkan air, sehingga masalah kesulitan air dapat teratasi. Hanya saja perlu pengelolaan yang baik, serta operator yang cakap, sehingga alat tersebut dapat beroperasi secara berkesinambungan. Kemudahan dalam mengoperasikan, serta otomatisasi menjadi pertimbangan tersendiri terhadap kemudahan dalam pengoperasian alat tersebut. Jenis pompa dan peralatan pengontrol tangki-tangki dipilih agar masyarakat tidak sulit mencari suku cadangnya. Untuk mengontrol tangki-tangki air pada sarana penyedia air bersih sistim ultrafiltrasi dan reverse osmosis digunakan teknologi yang sederhana, yaitu radar untuk mengatur tinggi muka air, pressure switch sebagai penunjuk tekanan air, serta PLC Schneider Zelio Smart Relay sebagai pusat kontrolnya. Sistem kontrol radar, pressure switch dan PLC schneider zelio smart relay berharga murah, mudah dalam penerapanya dan dijamin ketersediaan suku cadangnya. \u0000 ","PeriodicalId":17979,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan","volume":"57 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91120327","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Bantargebang sudah memiliki unit pre-treatment sampah, namun kinerjanya masih belum sesuai harapan. Penelitian ini akan mengevaluasi dan memperbaiki metode pre-treatment yang ada agar dapat bekerja lebih optimal sebagai acuan proses pre-treatment sampah umpan PLTSa. Pemilihan teknologi pada pre-treatment sampah dilakukan berdasarkan karakteristik sampah yang ada serta kebutuhan proses dan peralatan untuk mendapatkan sampah terpilah sebagai umpan PLTSa. Hasil evaluasi pemilihan proses dan peralatan pre-treatment eksisting perlu dilakukan penambahan proses dan peralatan, terutama untuk sampah berukuran besar, pembukaan kantong sampah, pemilahan sampah organik, pemilahan sampah lainnya yang dapat dijual dan sampah yang tidak layak bakar, pemilahan logam besi, pemilahan logam non- besi. dan proses sizing
{"title":"Evaluasi Proses Pre-Treatment Sampah In PLTSa Bantargebang (Studi Kasus Pre-Treatment di PLTSa Bantargebang)","authors":"Prasetiyadi","doi":"10.29122/jrl.v14i1.4915","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/jrl.v14i1.4915","url":null,"abstract":"Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Bantargebang sudah memiliki unit pre-treatment sampah, namun kinerjanya masih belum sesuai harapan. Penelitian ini akan mengevaluasi dan memperbaiki metode pre-treatment yang ada agar dapat bekerja lebih optimal sebagai acuan proses pre-treatment sampah umpan PLTSa. Pemilihan teknologi pada pre-treatment sampah dilakukan berdasarkan karakteristik sampah yang ada serta kebutuhan proses dan peralatan untuk mendapatkan sampah terpilah sebagai umpan PLTSa. Hasil evaluasi pemilihan proses dan peralatan pre-treatment eksisting perlu dilakukan penambahan proses dan peralatan, terutama untuk sampah berukuran besar, pembukaan kantong sampah, pemilahan sampah organik, pemilahan sampah lainnya yang dapat dijual dan sampah yang tidak layak bakar, pemilahan logam besi, pemilahan logam non- besi. dan proses sizing","PeriodicalId":17979,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82216296","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perubahan penggunaan lahan di DAS Cisadane mengakibatkan berkurangnya daerah resapan air. Daerah resapan memiliki fungsi untuk menangkap, menyimpan dan mengalirkan air melalui badan sungai menuju laut. Sehingga dengan menurunnya fungsi daerah resapan akibat dari perubahan penggunaan lahan menjadi daerah kedap menyebabkan pengaruh terhadap siklus hidrologi. Hal ini berkaitan dengan keseimbangan air daerah tersebut yaitu dengan menurunnya laju infiltrasi ke dalam tanah akibat meningkatnya daerah pemukiman atau lahan terbangun yang menyebabkan peningkatan laju aliran permukaan dan pengurangan penyimpanan air tanah. Perubahan penggunaan lahan mengakibatkan debit aliran sungai menjadi melimpah pada musim hujan dan mengalami kekeringan pada musim kemarau. Oleh karena itu untuk mengetahui debit aliran sungai menjadi besar dan mengecil pada suatu waktu dan daerah tertentu dibutuhkan analisis neraca air yang meliputi dua unsur utama yaitu ketersediaan dan kebutuhan air dalam suatu Daerah Aliran Sungai (DAS).
{"title":"ANALISIS NERACA AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI CISADANE","authors":"Teddy W Sudinda","doi":"10.29122/jrl.v14i1.4917","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/jrl.v14i1.4917","url":null,"abstract":"Perubahan penggunaan lahan di DAS Cisadane mengakibatkan berkurangnya daerah resapan air. Daerah resapan memiliki fungsi untuk menangkap, menyimpan dan mengalirkan air melalui badan sungai menuju laut. Sehingga dengan menurunnya fungsi daerah resapan akibat dari perubahan penggunaan lahan menjadi daerah kedap menyebabkan pengaruh terhadap siklus hidrologi. Hal ini berkaitan dengan keseimbangan air daerah tersebut yaitu dengan menurunnya laju infiltrasi ke dalam tanah akibat meningkatnya daerah pemukiman atau lahan terbangun yang menyebabkan peningkatan laju aliran permukaan dan pengurangan penyimpanan air tanah. Perubahan penggunaan lahan mengakibatkan debit aliran sungai menjadi melimpah pada musim hujan dan mengalami kekeringan pada musim kemarau. Oleh karena itu untuk mengetahui debit aliran sungai menjadi besar dan mengecil pada suatu waktu dan daerah tertentu dibutuhkan analisis neraca air yang meliputi dua unsur utama yaitu ketersediaan dan kebutuhan air dalam suatu Daerah Aliran Sungai (DAS).","PeriodicalId":17979,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan","volume":"43 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86889273","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-10DOI: 10.23955/rkl.v16i2.19215
C. Irawan, Ayu Ratma Sari, Aproditha Yulianingtias, Riza Melinda, A. Mirwan
The Mn-Fe layered double hydroxide using chloride in the interlayer anion was successfully synthesized using chemical co-precipitation methods. The Mn-Fe LDH was then applied as adsorbent for arsenic removal from synthetic acid mine drainage. The adsorbent characterizations of SEM and XRD analysis showed that the Mn-Fe LDH had many different functional groups and a high specific surface area for the adsorption processes. The morphological structure of Mn-Fe LDH by the SEM-EDS analysis method shows a round shape structure with a particle size of about 1 μm, and the XRF analysis method shows that the Mn and Fe elements dominate more than other components. Batch adsorption experimental conducted using the Mn-Fe LDH with the interlayer anion of chloride as an adsorbent to study the effect of contact time, equilibrium pH, and temperature on the arsenic removal. The Mn-Fe LDH showed high adsorption uptake capacity and selectivity for the arsenic in the synthetic acid mine drainage. The adsorption and ion exchange between interlayer chloride anions in Mn-Fe LDH and As (V) solution was the main adsorption mechanism. Therefore, the Mn-Fe LDH can be used as an adsorbent in water and wastewater treatment. In contrast, this research has the potential to be processed and developed into advanced materials.
{"title":"Application of Mn-Fe Layered Double Hydroxide as an Adsorbent for the Removal of Arsenic from Synthetic Acid Mine Drainage","authors":"C. Irawan, Ayu Ratma Sari, Aproditha Yulianingtias, Riza Melinda, A. Mirwan","doi":"10.23955/rkl.v16i2.19215","DOIUrl":"https://doi.org/10.23955/rkl.v16i2.19215","url":null,"abstract":"The Mn-Fe layered double hydroxide using chloride in the interlayer anion was successfully synthesized using chemical co-precipitation methods. The Mn-Fe LDH was then applied as adsorbent for arsenic removal from synthetic acid mine drainage. The adsorbent characterizations of SEM and XRD analysis showed that the Mn-Fe LDH had many different functional groups and a high specific surface area for the adsorption processes. The morphological structure of Mn-Fe LDH by the SEM-EDS analysis method shows a round shape structure with a particle size of about 1 μm, and the XRF analysis method shows that the Mn and Fe elements dominate more than other components. Batch adsorption experimental conducted using the Mn-Fe LDH with the interlayer anion of chloride as an adsorbent to study the effect of contact time, equilibrium pH, and temperature on the arsenic removal. The Mn-Fe LDH showed high adsorption uptake capacity and selectivity for the arsenic in the synthetic acid mine drainage. The adsorption and ion exchange between interlayer chloride anions in Mn-Fe LDH and As (V) solution was the main adsorption mechanism. Therefore, the Mn-Fe LDH can be used as an adsorbent in water and wastewater treatment. In contrast, this research has the potential to be processed and developed into advanced materials.","PeriodicalId":17979,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48111551","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}