Vegetables are an essential commodity as a source of vitamins and minerals for the community, so they must be available in sufficient quantities, at low prices, and are organic products. The vegetables produced are healthy. Utilizing the yard to meet the family's vegetable needs can be done by vertical cultivation using PVC drainpipes, "U" gutters, and used drinking water bottles. Fertilization uses solid and liquid organic fertilizers so that the production is genuinely organic vegetable products. This training was held in Ringinpitu Village, Kedungwaru District, Tulungagung Regency, from August 23 to September 26, 2021. This community service aims to develop agriculture in residential areas that have narrow yards to produce vegetable crops. The community service team provides tutorials, training to make fermenters, organic fertilizers, and vegetable cultivation. The materials needed in training are vegetable seeds (kale, mustard greens, pakchoi, lettuce, and spinach), liquid organic fertilizer, and solid organic fertilizer. The equipment includes PVC drainpipes, used bottles, "U" gutters, and planting equipment. The activities carried out include coordination with village officials, preparation (seeds, vertical pots, equipment for making liquid organic fertilizer), counseling to the community, training on making solid organic fertilizer, and verticulture vegetable cultivation. Making liquid organic fertilizer and planting vegetables was done simply so that people, especially housewives, could carry it out quickly. From this community service activity, it can be concluded that the community, especially housewives: (1) can make liquid organic fertilizer and solid organic fertilizer in a simple way (2) cultivate vegetables by verticulture (3) harvest healthy vegetables.Sayuran merupakan komoditas penting sebagai sumber vitamin dan mineral bagi masyarakan, sehingga harus tersedia dengan jumlah yang cukup, harganya murah dan merupakan organik produk sehingga sayuran yang diproduksi adalah sayuran sehat. Memanfaatkan pekarangan untuk memenuhi kebutuhan sayuran keluarga dapat dilakukan dengan budidaya secara vertikultur dengan menggunakan pipa paralon, talang “U” dan botol bekas kemasan air minum. Pemupukan dengan menggunakan pupuk organik padat dan pupuk organik cair sehingga produksinya benar-benar sayuran yang organik produk. Pelatihan ini dilaksanakan di Desa Ringinpitu, Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung mulai tanggal 23 Agustus sampai dengan 26 September 2021. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengembangkan pertanian di tempat hunian yang mempunyai pekarangan sempit untuk menghasilkan tanaman sayuran. Tim pengabdian masyarakat memberikan tutorial, pelatihan untuk membuat fermentator, pupuk organik dan budidaya sayuran. Bahan yang diperlukan dalam pelatihan adalah benih sayuran (kangkung, sawi, pakcoi, selada dan bayam cabut), pupuk organik cair, pupuk organik padat. Peralatan diantaranya paralon, botol bekas, talang “U”
蔬菜是社会必需的维生素和矿物质的来源,所以它们必须数量充足,价格低廉,而且是有机产品。生产的蔬菜是健康的。利用院子来满足家庭对蔬菜的需求,可以通过使用PVC排水管、“U”型排水沟和使用过的饮用水瓶进行垂直种植。施肥采用固体和液体有机肥,生产出真正的有机蔬菜产品。本次培训于2021年8月23日至9月26日在土伦加贡县Kedungwaru区Ringinpitu村举行。这项社区服务旨在发展居民区的农业,这些居民区有狭窄的院子来种植蔬菜作物。社区服务队提供教程,培训制作发酵剂,有机肥料和蔬菜种植。培训所需材料为蔬菜种子(羽衣甘蓝、芥菜、小白菜、生菜和菠菜)、液体有机肥和固体有机肥。设备包括PVC排水管、废旧塑料瓶、U型排水沟和种植设备。开展的活动包括与村官协调、准备(种子、竖罐、制作液体有机肥的设备)、社区咨询、制作固体有机肥的培训、垂直栽培蔬菜种植。制作液态有机肥和种植蔬菜都很简单,人们,尤其是家庭主妇,可以很快地完成。从这次社区服务活动中可以得出结论,社区特别是家庭主妇:(1)可以用简单的方法制作液体有机肥和固体有机肥(2)通过垂直栽培种植蔬菜(3)收获健康蔬菜。冬虫夏草,冬虫夏草,冬虫夏草,冬虫夏草,冬虫夏草,冬虫夏草,冬虫夏草,冬虫夏草,冬虫夏草,冬虫夏草mamanfaatkan pekarangan untuk memenuhi kebutuhan sayuran keluarga dapat dilakukan dengan budidaya secara verticultur dengan menggunakan pipa paron, talang“U”dan botol bekas kemasan空气最小值。帕穆普坎登干,蒙古纳坎,普普克有机椅子,普普克有机椅子,普普克有机椅子,普普克有机椅子,普普克有机椅子,普普克有机椅子,普普克有机椅子2021年9月26日,阿古斯都sampai dengan。图juan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengembangkan pertanian di tempat huunian yang menpunyai pekarangan sempit untuk menghasilkan tanaman sayuran。Tim pengabdian masyarakat会员教程,pelatihan untuk会员发酵器,pupuk organik dan buddidaya sayuran。Bahan yang diperlukan dalam pelatihan adalah benih sayuran (kangkung, sawi, pakcoi, selada dan bayam cabut), pupuk organik椅子,pupuk organik padat。Peralatan diantaranya paron, botol bekas, talang " U " dan Peralatan menanam。peraksanaan kegiatan yang dilakukanantara lain koordinasi dengan perangkat desa, perapapan(下,pot verticultur, peralatan membubuk perpuk organik cair), penyuluhan kepada masyarakat, peratihan membubuk padat POC serta melakukan buddidaya sayuran secara verticultur。他说:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”(1) . (1) . (2) . (3) . (3) . (3) . (1) . (1) . (1) . (1) . (2) . (2) . (3) . (3) . (3) . (3) . (3) . (1) . (1) . (1) . (1) . (2) . (1) . (2) . (3) . (3) . (3) .)
{"title":"Budidaya Sayuran Organik Secara Vertikultur di Pekarangan","authors":"Edy Kustiani, Eko Yuliarsha Sidhi, Virgian Galuh Agusty","doi":"10.30737/jatimas.v1i2.2099","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jatimas.v1i2.2099","url":null,"abstract":"Vegetables are an essential commodity as a source of vitamins and minerals for the community, so they must be available in sufficient quantities, at low prices, and are organic products. The vegetables produced are healthy. Utilizing the yard to meet the family's vegetable needs can be done by vertical cultivation using PVC drainpipes, \"U\" gutters, and used drinking water bottles. Fertilization uses solid and liquid organic fertilizers so that the production is genuinely organic vegetable products. This training was held in Ringinpitu Village, Kedungwaru District, Tulungagung Regency, from August 23 to September 26, 2021. This community service aims to develop agriculture in residential areas that have narrow yards to produce vegetable crops. The community service team provides tutorials, training to make fermenters, organic fertilizers, and vegetable cultivation. The materials needed in training are vegetable seeds (kale, mustard greens, pakchoi, lettuce, and spinach), liquid organic fertilizer, and solid organic fertilizer. The equipment includes PVC drainpipes, used bottles, \"U\" gutters, and planting equipment. The activities carried out include coordination with village officials, preparation (seeds, vertical pots, equipment for making liquid organic fertilizer), counseling to the community, training on making solid organic fertilizer, and verticulture vegetable cultivation. Making liquid organic fertilizer and planting vegetables was done simply so that people, especially housewives, could carry it out quickly. From this community service activity, it can be concluded that the community, especially housewives: (1) can make liquid organic fertilizer and solid organic fertilizer in a simple way (2) cultivate vegetables by verticulture (3) harvest healthy vegetables.Sayuran merupakan komoditas penting sebagai sumber vitamin dan mineral bagi masyarakan, sehingga harus tersedia dengan jumlah yang cukup, harganya murah dan merupakan organik produk sehingga sayuran yang diproduksi adalah sayuran sehat. Memanfaatkan pekarangan untuk memenuhi kebutuhan sayuran keluarga dapat dilakukan dengan budidaya secara vertikultur dengan menggunakan pipa paralon, talang “U” dan botol bekas kemasan air minum. Pemupukan dengan menggunakan pupuk organik padat dan pupuk organik cair sehingga produksinya benar-benar sayuran yang organik produk. Pelatihan ini dilaksanakan di Desa Ringinpitu, Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung mulai tanggal 23 Agustus sampai dengan 26 September 2021. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengembangkan pertanian di tempat hunian yang mempunyai pekarangan sempit untuk menghasilkan tanaman sayuran. Tim pengabdian masyarakat memberikan tutorial, pelatihan untuk membuat fermentator, pupuk organik dan budidaya sayuran. Bahan yang diperlukan dalam pelatihan adalah benih sayuran (kangkung, sawi, pakcoi, selada dan bayam cabut), pupuk organik cair, pupuk organik padat. Peralatan diantaranya paralon, botol bekas, talang “U” ","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134465275","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-29DOI: 10.30737/jatimas.v1i2.2096
Nugraheni Hadiyanti, Rasyadan Taufiq Probojati, Ryan Edy Saputra
Vegetable pesticides are one of the agricultural inputs that are supportive of organic farming systems. Plants that have characteristics such as taste, smell, secondary metabolites can use as vegetable pesticides. Plants commonly used for vegetable pesticides include papaya, soursop, tobacco. The advantages of vegetable pesticides are cheap materials, simple processing, chemical-free, and environmentally friendly. The mortality rate of pests, diseases, and weeds by spraying botanical pesticides varies depending on the type of plant material, the life phase of the pest/disease/weed, and environmental conditions. This counseling and training activity, spearheaded by the Community Service Team of the Faculty of Agriculture, Kadiri University, collaborates with the local village government. This activity aims to socialize vegetable pesticides to control shallot pests in Ngumpul Village, Nganjuk Regency. The applications of organic farming systems using vegetable pesticides in the cultivation of shallots will increase yields and healthy products. Fulfilling the need for organic fertilizers and vegetable pesticides does not depend on the outside because the farmers are independent in producing them. In the future, vegetable pesticide products, in particular, can be a new opportunity to support the economy of farmers and society in general.Pestisida nabati merupakan salah satu input pertanian yang sangat mendukung dalam sistem pertanian organik. Tumbuhan yang mempunyai ciri khas baik rasa, bau, senyawa metabolit sekunder dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pestisida nabati. Tumbuh-tumbuhan yang biasa digunakan untuk bahan pembuatan pestisida nabati, antara lain pepaya, sirsak, tembakau. Kelebihan pestisida nabati adalah bahan murah, sederhana pengolahannya, bebas bahan kimia dan ramah lingkungan. Tingkat kematian hama, penyakit maupun gulma dengan penyemprotan pestisida nabati bervariasi tergantung dari jenis bahan tumbuhan, fase hidup hama/penyakit/gulma maupun kondisi lingkungan. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pestisida nabati ini diinisiasi oleh Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Kadiri bekerjasama dengan Pemerintah Desa setempat. Kegiatan ini bertujuan mensosialisasikan pestisida nabati dari daun papaya untuk mengendalikan hama pada tanaman bawang merah di Desa Ngumpul, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk. Penerapan sistem pertanian organik menggunakan pestisida nabati dalam budidaya tanaman bawang merah dapat meningkatkan hasil dan produk yang sehat. Pemenuhan kebutuhan pupuk organik maupun pestisida nabati tidak bergantung dari luar karena kemandirian petani dalam memproduksinya. Kedepannya produk pestisida nabati dapat menjadi peluang baru dalam menunjang perekonomian petani maupun masyarakat pada umumnya.
蔬菜农药是支持有机农业系统的农业投入品之一。具有味道、气味、次生代谢物等特征的植物可以用作蔬菜农药。通常用于蔬菜农药的植物包括木瓜、番荔枝、烟草。蔬菜农药的优点是材料便宜,加工简单,不含化学物质,对环境友好。喷洒植物杀虫剂对病虫害和杂草的死亡率取决于植物材料的类型、病虫害/杂草的生命阶段和环境条件。这项咨询和培训活动由卡迪里大学农学院社区服务队牵头,与当地村政府合作。这项活动的目的是社会化蔬菜农药,以控制Nganjuk摄政王Ngumpul村的葱害虫。在大葱种植中应用蔬菜农药有机耕作系统将提高产量和健康产品。满足对有机肥料和蔬菜农药的需求并不依赖于外界,因为农民是独立生产的。在未来,特别是蔬菜农药产品,可以成为支持农民经济和整个社会的新机遇。鼠疫nabati merupakan salah satu input pertanian yang sangat mendukung dalam system pertanian organik。Tumbuhan yang mempunyai ciri khas baik rasa, bau, senyawa metabolit sekunder dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pestisida nabati。Tumbuh-tumbuhan yang biasa digunakan untuk bahan pembuatan pestisida nabati, antara lain pepaya, sirsak, tembakau。Kelebihan pestisida nabati adalah bahan murah, sederhana pengolahannya, bebas bahan kimia dan ramah lingkungan。Tingkat kematian hama, penyakit maupun gulma dengan penyemprotan pestisida nabati bervariasi tergantung dari jenis bahan tumbuhan, fase hidup hama/penyakit/gulma maupun kondisi lingkungan。Kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pestisida nabati ini diinisiasi oleh Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Kadiri bekerjasama dengan Pemerintah Desa setempat。Kegiatan ini bertujuan mensosialisasikan pestisida nabati dari daum papaya untuk mengendalkan hama padtanaman bawang merah di Desa Ngumpul, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk。Penerapan系统pertanian organik menggunakan pestisida nabati dalam budidaya tanaman baawang merah dapat meningkatkan hasil dan produck yang sehat。Pemenuhan kebutuhan pupuk organik maupun pestisida nabati tidak bergantung dari karena kmandirian petani dalam memproducksinya。Kedepannya产品杀虫剂nabati dapat menjadi peluang baru dalam menunjang perekonomian petani maupun masyarakat pada umumnya。
{"title":"Aplikasi Pestisida Nabati untuk Pengendalian Hama pada Tanaman Bawang Merah dalam Sistem Pertanian Organik","authors":"Nugraheni Hadiyanti, Rasyadan Taufiq Probojati, Ryan Edy Saputra","doi":"10.30737/jatimas.v1i2.2096","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jatimas.v1i2.2096","url":null,"abstract":"Vegetable pesticides are one of the agricultural inputs that are supportive of organic farming systems. Plants that have characteristics such as taste, smell, secondary metabolites can use as vegetable pesticides. Plants commonly used for vegetable pesticides include papaya, soursop, tobacco. The advantages of vegetable pesticides are cheap materials, simple processing, chemical-free, and environmentally friendly. The mortality rate of pests, diseases, and weeds by spraying botanical pesticides varies depending on the type of plant material, the life phase of the pest/disease/weed, and environmental conditions. This counseling and training activity, spearheaded by the Community Service Team of the Faculty of Agriculture, Kadiri University, collaborates with the local village government. This activity aims to socialize vegetable pesticides to control shallot pests in Ngumpul Village, Nganjuk Regency. The applications of organic farming systems using vegetable pesticides in the cultivation of shallots will increase yields and healthy products. Fulfilling the need for organic fertilizers and vegetable pesticides does not depend on the outside because the farmers are independent in producing them. In the future, vegetable pesticide products, in particular, can be a new opportunity to support the economy of farmers and society in general.Pestisida nabati merupakan salah satu input pertanian yang sangat mendukung dalam sistem pertanian organik. Tumbuhan yang mempunyai ciri khas baik rasa, bau, senyawa metabolit sekunder dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pestisida nabati. Tumbuh-tumbuhan yang biasa digunakan untuk bahan pembuatan pestisida nabati, antara lain pepaya, sirsak, tembakau. Kelebihan pestisida nabati adalah bahan murah, sederhana pengolahannya, bebas bahan kimia dan ramah lingkungan. Tingkat kematian hama, penyakit maupun gulma dengan penyemprotan pestisida nabati bervariasi tergantung dari jenis bahan tumbuhan, fase hidup hama/penyakit/gulma maupun kondisi lingkungan. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pestisida nabati ini diinisiasi oleh Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Kadiri bekerjasama dengan Pemerintah Desa setempat. Kegiatan ini bertujuan mensosialisasikan pestisida nabati dari daun papaya untuk mengendalikan hama pada tanaman bawang merah di Desa Ngumpul, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk. Penerapan sistem pertanian organik menggunakan pestisida nabati dalam budidaya tanaman bawang merah dapat meningkatkan hasil dan produk yang sehat. Pemenuhan kebutuhan pupuk organik maupun pestisida nabati tidak bergantung dari luar karena kemandirian petani dalam memproduksinya. Kedepannya produk pestisida nabati dapat menjadi peluang baru dalam menunjang perekonomian petani maupun masyarakat pada umumnya.","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125530522","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-29DOI: 10.30737/jatimas.v1i2.2092
J. Junaidi, D. Rahardjo, Nur Ulfa Turohmah, Kana Yuliviana
Organic waste that is utilized by utilizing the black soldier flies can produce liquid organic fertilizer that is useful for plants. This activity was carried out to empower the community of RT 20 RW 6, Mojoroto Village, Kediri City, to reduce the amount of household waste, especially kitchen waste, which is then used as liquid organic fertilizer (LOF). In this activity, several methods were applied, namely 1. Training and demonstration of tool design making, 2. Socialization and also community accompaniment when carrying out activity procedures. From this activity, the output obtained was an increase in citizens' awareness and participation regarding activities to manage organic waste (especially kitchen waste) then be used as organic fertilizer that has economic value to help run the household economy personally and during a pandemic.Dari pemanfaatan sampah Organik dengan black soldier dihasilkan Pupuk Organik Cair yang memiliki banyak kegunaan bagi tanaman. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan dan sasaran untuk memberdayakan masyarakat RT 20 RW 6 Kelurahan Mojoroto Kota Kediri dalam hal penurunan jumlah sampah rumah tangga terutama sampah dapur yang kemudian dijadikan pupuk organik cair (POC). Pada kegiatan ini diterapkan beberapa metode, yaitu 1. Pelatihan dan demo pembuatan design alat, 2. Sosialisasi dan juga pengiring masyarakat pada saat melaksanakan prosedur kegiatan. Dari kegiatan ini luaran yang diperoleh yaitu adanya peningkatan kesadaran juga partisipasi wargamengenai kegiatan mengelola sampah organik (terutama sampah dapur) kemudian dijadikan pupuk organik yang memiliki nilai ekonomi agar dapat membantu jalannya ekonomi rumah tangga secara pribadi maupun di saat kondisi tengah pandemi.
利用黑兵蝇利用的有机废物可以生产对植物有用的液态有机肥。开展这一活动的目的是使Kediri市Mojoroto村RT 20 RW 6社区能够减少家庭垃圾,特别是厨余垃圾的数量,然后将其用作液体有机肥料(LOF)。在这个活动中,我们使用了几种方法,分别是1。2.工具设计制作的培训和演示;进行活动程序时的社会化和社区陪伴。从这项活动中获得的成果是提高了公民对管理有机废物(特别是厨房废物)的活动的认识和参与,然后将其用作具有经济价值的有机肥料,以帮助个人和在大流行期间经营家庭经济。Dari pemanfaatan sampah Organik dengan black soldier dihasilkan Pupuk Organik Cair yang memiliki banyak kegunaan bagi tanaman。Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan dan sasaran untuk memberdayakan masyarakat RT 20 RW 6 Kelurahan Mojoroto Kota Kediri dalam hal penurunan jumlah sampaah rumah tangga terutama sampaah dapur yang kemudian dijadikan pupuk (POC)。Pada kegiatan ini diiterapkan beberapa方法,yitu 1。2.弹丸设计试验;社会学家丹·朱加·马西拉·帕达·马西拉·马西拉·马西拉·马西拉·马西拉·马西拉·马西拉·马西拉·马西拉·马西拉·马西拉·马西拉·马西拉·马西拉·马西拉。中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:
{"title":"Pemberdayaan Warga RT 20 RW 6 Desa Mojoroto dalam Menangani Sampah Dapur Untuk Menghasilkan POC dengan Memanfaatkan Lalat Hitam di Masa Pandemi Covid-19","authors":"J. Junaidi, D. Rahardjo, Nur Ulfa Turohmah, Kana Yuliviana","doi":"10.30737/jatimas.v1i2.2092","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jatimas.v1i2.2092","url":null,"abstract":"Organic waste that is utilized by utilizing the black soldier flies can produce liquid organic fertilizer that is useful for plants. This activity was carried out to empower the community of RT 20 RW 6, Mojoroto Village, Kediri City, to reduce the amount of household waste, especially kitchen waste, which is then used as liquid organic fertilizer (LOF). In this activity, several methods were applied, namely 1. Training and demonstration of tool design making, 2. Socialization and also community accompaniment when carrying out activity procedures. From this activity, the output obtained was an increase in citizens' awareness and participation regarding activities to manage organic waste (especially kitchen waste) then be used as organic fertilizer that has economic value to help run the household economy personally and during a pandemic.Dari pemanfaatan sampah Organik dengan black soldier dihasilkan Pupuk Organik Cair yang memiliki banyak kegunaan bagi tanaman. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan dan sasaran untuk memberdayakan masyarakat RT 20 RW 6 Kelurahan Mojoroto Kota Kediri dalam hal penurunan jumlah sampah rumah tangga terutama sampah dapur yang kemudian dijadikan pupuk organik cair (POC). Pada kegiatan ini diterapkan beberapa metode, yaitu 1. Pelatihan dan demo pembuatan design alat, 2. Sosialisasi dan juga pengiring masyarakat pada saat melaksanakan prosedur kegiatan. Dari kegiatan ini luaran yang diperoleh yaitu adanya peningkatan kesadaran juga partisipasi wargamengenai kegiatan mengelola sampah organik (terutama sampah dapur) kemudian dijadikan pupuk organik yang memiliki nilai ekonomi agar dapat membantu jalannya ekonomi rumah tangga secara pribadi maupun di saat kondisi tengah pandemi.","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"79 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116094515","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-29DOI: 10.30737/jatimas.v1i2.2093
Wiwiek Andajani, Agustia Dwi Pamujiati, Yesy Nur Gunariyati
Garbage is a social problem that requires appropriate solutions because waste is generated all the time and occurs anywhere, whether in the village or the city. Both the situation at the source (at the temporary waste disposal site (TPS), as well as the problem at the final waste disposal site (TPA)) and the problem of not segregating the waste cause unpleasant smells. Based on this situation, community service was carried out in the RW 06 Rejomulyo Village, Kota Subdistrict, Kediri City, with the aim of (1) providing education about sorting organic waste and inorganic waste from the source, (2) providing waste management training with the 4 R principles, namely Reduce, Reuse, Recycle and Replant, and (3) to get social and economic benefits from the existence of a waste bank. An example is the Al-Ikhlas waste bank in the RW 06 Rejomulyo Village, Kota Subdistrict, Kediri City. Using the Community Development method is an effort to develop community empowerment by making the community as subjects and objects directly, to increase their participation in development for their interests. The implementation method uses emancipatory participation so that there is interaction, communication, and dialogue with residents through training or counseling activities with four stages: (1) preparation stage, (2) preliminary socialization, (3) implementation of training and practice, and (4) evaluation. The Al-Ikhlas waste bank, in early 2015, consisted of 16 women. However, with increasing awareness of the benefits of waste bank activities, from waste sorting and the implementation of 4Rs that have economic value, in 2021, its members increased dramatically to 55 women.Sampah merupakan masalah sosial yang membutuhkan solusi yang tepat, karena sampah dihasilkan setiap waktu, dan terjadi di mana saja, baik di desa atau di kota. Baik masalah di sumbernya, di tempat pembuangan sampah sementara (TPS), maupun masalah di tempat pembuangan sampah akhir (TPA), juga masalah belum terpilahnya sampah yang pada waktu musim hujan akan tercium aroma yang tidak sedap dan tidak nyaman akibat sampah yang tidak terurai dengan baik. Dari pemikiran tersebut pengabdian masyarakat dilakukan di rukun warga 06 Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kota, Kota Kediri, dengan tujuan : (1) memberikan edukasi tentang pemilahan sampah organik dan sampah an-organik dari sumbernya, (2) memberikan pelatihan pengelolaan sampah dengan prinsip 4 R, yaitu Reduce, Reuse, Recycle dan Replant, dan (3) untuk mendapatkan manfaat secara social, ekonomi dengan adanya bank sampah. Dalam hal ini sebagai percontohannya adalah bank sampah Al-Ikhlas di rukun warga 06 Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kota, Kota Kediri. Menggunakan metode Community Development, merupakan upaya pengembangan pemberdayaan masyarakat dengan menjadikan masyarakat sebagai subyeks sekaligus obyek secara langsung, dalam upaya meningkatkan peran serta mereka dalam pembangunan demi kepentingan mereka sendiri. Untuk metode pelaksanannya memakai part
垃圾是一个社会问题,需要适当的解决方案,因为垃圾是产生的任何时间和发生在任何地方,无论是在农村还是在城市。在源头(临时废物处理场)的情况,以及在最终废物处理场(TPA)的问题,以及没有将废物分类的问题,都会产生难闻的气味。基于这种情况,在Kediri市Kota街道rw06 reomulyo村开展了社区服务,目的是(1)提供有关从源头分类有机废物和无机废物的教育,(2)提供废物管理4r原则的培训,即减少,再利用,回收和重新种植,以及(3)从废物银行的存在中获得社会和经济效益。一个例子是位于Kediri市Kota街道rw06 Rejomulyo村的Al-Ikhlas废物银行。运用社区发展方法,就是把社区作为直接的主体和客体,增加社区对发展的参与,为社区的利益而努力。实施方法采用解放式参与,通过培训或咨询活动与居民进行互动、沟通和对话,分为四个阶段:(1)准备阶段,(2)初步社会化阶段,(3)培训和实践实施阶段,(4)评估阶段。2015年初,Al-Ikhlas废物银行由16名妇女组成。然而,随着人们越来越意识到废物银行活动的好处,从废物分类和实施具有经济价值的4r,到2021年,其成员大幅增加到55名女性。Sampah merupakan masalah social yang membutuhkan solusi yang tepat, karena Sampah dihasilkan setiap waktu, dan terjadi di mana saja, baik di desa atau di kota。在这里,我要介绍的是:在这里,我要介绍的是:在这里,我要介绍的是:在这里,我要介绍的是:在这里,我要介绍的是:在这里,我要介绍的是:在这里,我要介绍的是:在这里,我要介绍的是:在这里,我要介绍的是:(1) memberikan edukasi tentang pemilahan sampah organik dan sampah and organik Dari sumberya; (2) memberikan penelolaan sampah dengan prinsip . (4) yitu减少,再利用,再循环,再种植,dan (3) untuk mendapatkan manfaat secara社会,经济dengan adanya bank sampah。Kecamatan Kota, Kota Kediri, Kecamatan Kota。孟古纳坎社区发展,孟古纳坎社区发展,孟古纳坎社区发展,孟古纳坎社区发展,孟古纳坎社区发展,孟古纳坎社区发展,孟古纳坎社区发展,孟古纳坎社区发展。Untuk metuk方法pelaksanannya memakai partisipasi emansipatoris, sehinga terjadi interaksi, komunikasi, dan dialog dengan warga melalui kegiatan pelatihan atau penyuluhan dengan 4 tahapan:(1) tahap perapan, (2) sosialisasi pendahulan, (3) pelaksanaan pelatihan dan praktek, dan (4) evaluasi。Bank sampah Al-Ikhlas, awal tahun 2015 beranggotakan 16 ibu, tetapi dengan meningkatnya kesadaran akan manfaat kegiatan Bank sampah, dari pemilahan sampah dan pelaksanaan 4R yang mempunyai nilai ekonomi, maka tahun 2021 anggotanya meningkat drastis menjadi 55 ibu。
{"title":"Pengelolaan Sampah Terpadu Dan Bank Sampah Al-Ikhlas, di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kota, Kota Kediri","authors":"Wiwiek Andajani, Agustia Dwi Pamujiati, Yesy Nur Gunariyati","doi":"10.30737/jatimas.v1i2.2093","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jatimas.v1i2.2093","url":null,"abstract":"Garbage is a social problem that requires appropriate solutions because waste is generated all the time and occurs anywhere, whether in the village or the city. Both the situation at the source (at the temporary waste disposal site (TPS), as well as the problem at the final waste disposal site (TPA)) and the problem of not segregating the waste cause unpleasant smells. Based on this situation, community service was carried out in the RW 06 Rejomulyo Village, Kota Subdistrict, Kediri City, with the aim of (1) providing education about sorting organic waste and inorganic waste from the source, (2) providing waste management training with the 4 R principles, namely Reduce, Reuse, Recycle and Replant, and (3) to get social and economic benefits from the existence of a waste bank. An example is the Al-Ikhlas waste bank in the RW 06 Rejomulyo Village, Kota Subdistrict, Kediri City. Using the Community Development method is an effort to develop community empowerment by making the community as subjects and objects directly, to increase their participation in development for their interests. The implementation method uses emancipatory participation so that there is interaction, communication, and dialogue with residents through training or counseling activities with four stages: (1) preparation stage, (2) preliminary socialization, (3) implementation of training and practice, and (4) evaluation. The Al-Ikhlas waste bank, in early 2015, consisted of 16 women. However, with increasing awareness of the benefits of waste bank activities, from waste sorting and the implementation of 4Rs that have economic value, in 2021, its members increased dramatically to 55 women.Sampah merupakan masalah sosial yang membutuhkan solusi yang tepat, karena sampah dihasilkan setiap waktu, dan terjadi di mana saja, baik di desa atau di kota. Baik masalah di sumbernya, di tempat pembuangan sampah sementara (TPS), maupun masalah di tempat pembuangan sampah akhir (TPA), juga masalah belum terpilahnya sampah yang pada waktu musim hujan akan tercium aroma yang tidak sedap dan tidak nyaman akibat sampah yang tidak terurai dengan baik. Dari pemikiran tersebut pengabdian masyarakat dilakukan di rukun warga 06 Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kota, Kota Kediri, dengan tujuan : (1) memberikan edukasi tentang pemilahan sampah organik dan sampah an-organik dari sumbernya, (2) memberikan pelatihan pengelolaan sampah dengan prinsip 4 R, yaitu Reduce, Reuse, Recycle dan Replant, dan (3) untuk mendapatkan manfaat secara social, ekonomi dengan adanya bank sampah. Dalam hal ini sebagai percontohannya adalah bank sampah Al-Ikhlas di rukun warga 06 Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kota, Kota Kediri. Menggunakan metode Community Development, merupakan upaya pengembangan pemberdayaan masyarakat dengan menjadikan masyarakat sebagai subyeks sekaligus obyek secara langsung, dalam upaya meningkatkan peran serta mereka dalam pembangunan demi kepentingan mereka sendiri. Untuk metode pelaksanannya memakai part","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"232 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116324023","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-29DOI: 10.30737/jatimas.v1i2.2100
Satriya Bayu Aji, Agustia Dwi Pamujiati, Yesy Nur Gunariyati
Farming activities at this time can be used as a good activity to fill time in the midst of the covid-19 pandemic. These activities can be done around the yard around their respective homes. However, these activities are hindered by costs, such as buying containers for planting media and fertilizers. To reduce the cost of purchasing plastic containers and fertilizers, which are relatively expensive. Plastic containers for planting media can be replaced with used plastic packaging, such as packaged cooking oil containers and so on. Besides being able to save on farming costs, the use of used plastic containers can also reduce plastic waste. The fertilizer that will be used can also be replaced with compost from organic waste. It can also reduce or manage organic waste management. Such conditions can be used as community service activities as a form of the Tri Dharma of Higher Education. This activity aims to introduce, train, and assist in the manufacture of compost and the use of used plastic containers as planting media. This activity is considered relevant and suitable to be given to the community. As an effort to reduce plastic waste and manage organic waste around the community. The benchmark for service activities uses a satisfaction questionnaire assessment given to the target community of service. Based on the results of the questionnaire, the target community for community service activities who live in Jati Hamlet, Jati Village, Tarokan District, Kediri Regency. Proven to have additional insight, to utilize used plastic packaging as a plant medium and to manage solid and liquid compost from organic waste.Aktifitas bercocok tanam pada saat ini bisa dijadikan kegiatan yang bagus untuk mengisi waktu di tengah pandemi covid-19. Aktifitas tersebut bisa dilakukan di sekitar lahan pekarangan yang ada di sekitar rumah masing - masing. Akan tetapi, aktifitas tersebut terhalang dengan biaya, seperti membeli wadah untuk media tanam dan pupuk. Untuk mengurangi biaya pembelian wadah plastik dan pupuk yang relatif cukup mahal. Wadah plastik untuk media tanam bisa diganti dengan kemasan bekas plastik, seperti wadah minyak goreng kemasan dan sebagainya. Selain bisa menghemat biaya bercocok tanam, penggunaan wadah bekas plastik, juga bisa mengurangi sampah plastik. Pupuk yang akan digunakan juga bisa diganti dengan pupuk kompos dari sampah organik. Hal ini juga bisa mengurangi atau manajemen pengelolaan sampah organik. Kondisi seperti bisa dijadikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan yang bertujuan untuk pengenalan, pelatihan, dan pendampingan dalam pembuatan pupuk kompos dan pemanfaatan wadah plastik bekas sebagai media tanamnya Kegiatan ini dinilai relevan dan cocok diberikan kepada masyarakat. Sebagai upaya pengurangan sampah plastik dan pengeloaan sampah organik di sekitar masyarakat. Tolak ukur kegiatan pengabdian menggunakan penilaian kuisioner kepuasan yang diberikan kepada masyarakat sasaran
在covid-19大流行期间,此时的农业活动可以作为一项很好的活动来填补时间。这些活动可以在各自家周围的院子里进行。但是,这些活动受到费用的阻碍,例如购买用于种植介质和肥料的容器。减少购买相对昂贵的塑料容器和肥料的成本。种植介质的塑料容器可以用用过的塑料包装代替,如包装过的食用油容器等。除了能够节省农业成本外,使用废旧塑料容器还可以减少塑料废物。使用的肥料也可以用有机废物中的堆肥代替。它还可以减少或管理有机废物管理。这些条件可以作为社区服务活动,作为高等教育三法的一种形式。这项活动旨在介绍、培训和协助制造堆肥和使用废旧塑料容器作为种植介质。这项活动被认为是相关的,适合给社区。作为减少塑料废物和管理社区周围有机废物的努力。服务活动的基准使用对服务目标社区的满意度问卷评估。根据问卷调查结果,社区服务活动的目标社区是居住在Kediri县Tarokan区Jati村Jati村的Jati哈姆雷特。被证明有额外的洞察力,利用废旧塑料包装作为植物介质,并从有机废物中管理固体和液体堆肥。Aktifitas bercocoas tanam pada saat ini bisa dijadikan kegiatan yang bagus untuk mengisi waktu di tengah covid-19大流行。Aktifitas tersebut bisa dilakukan di sekitar lahan pekarangan yang ada di sekitar rumah masing - masing。Akan tetapi, aktifitas terseas,但terhalang dengan biaya,独立成员wadah untuk媒体tanam dan pupuk。Untuk mengurangi biaya penbelian wadah plastik danpupuk yang相对于cuup mahal。达喀尔塑料制品有限公司(以下称达喀尔塑料制品有限公司),达喀尔塑料制品有限公司(以下称达喀尔塑料制品有限公司)。Selain bisa menghemat biaya bercocoke tanam, penggunaan wadah bekas塑料,juga bisa mengurangi sampah塑料。Pupuk yang akan digunakan juga bisa diganti dengan Pupuk kompos dari sampah organik。哈尔尼。朱加比。蒙古兰吉。阿图。管理。康迪斯seperti bisa dijadikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud三法perguran Tinggi。Kegiatan yang bertujuan untuk pengenalan, pelatihan, dan pendampingan and dalam pembuatan pupuk kompos dan pmanfaatan wadah plastik bekas sebagai媒体tanamya Kegiatan ini dinilai相关的dan diberikan kepada masyarakat。这是一种新型的塑料制品,是一种新型的有机制品。托拉克库尔克加丹彭加甸,孟古纳坎,彭加甸,彭加甸,彭加甸,彭加甸,彭加甸。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。
{"title":"Pemanfaatan Plastik Kemasan Bekas sebagai Wadah dan Pembuatan Media Tanam, Pupuk Kompos, dan Pupuk Cair","authors":"Satriya Bayu Aji, Agustia Dwi Pamujiati, Yesy Nur Gunariyati","doi":"10.30737/jatimas.v1i2.2100","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jatimas.v1i2.2100","url":null,"abstract":"Farming activities at this time can be used as a good activity to fill time in the midst of the covid-19 pandemic. These activities can be done around the yard around their respective homes. However, these activities are hindered by costs, such as buying containers for planting media and fertilizers. To reduce the cost of purchasing plastic containers and fertilizers, which are relatively expensive. Plastic containers for planting media can be replaced with used plastic packaging, such as packaged cooking oil containers and so on. Besides being able to save on farming costs, the use of used plastic containers can also reduce plastic waste. The fertilizer that will be used can also be replaced with compost from organic waste. It can also reduce or manage organic waste management. Such conditions can be used as community service activities as a form of the Tri Dharma of Higher Education. This activity aims to introduce, train, and assist in the manufacture of compost and the use of used plastic containers as planting media. This activity is considered relevant and suitable to be given to the community. As an effort to reduce plastic waste and manage organic waste around the community. The benchmark for service activities uses a satisfaction questionnaire assessment given to the target community of service. Based on the results of the questionnaire, the target community for community service activities who live in Jati Hamlet, Jati Village, Tarokan District, Kediri Regency. Proven to have additional insight, to utilize used plastic packaging as a plant medium and to manage solid and liquid compost from organic waste.Aktifitas bercocok tanam pada saat ini bisa dijadikan kegiatan yang bagus untuk mengisi waktu di tengah pandemi covid-19. Aktifitas tersebut bisa dilakukan di sekitar lahan pekarangan yang ada di sekitar rumah masing - masing. Akan tetapi, aktifitas tersebut terhalang dengan biaya, seperti membeli wadah untuk media tanam dan pupuk. Untuk mengurangi biaya pembelian wadah plastik dan pupuk yang relatif cukup mahal. Wadah plastik untuk media tanam bisa diganti dengan kemasan bekas plastik, seperti wadah minyak goreng kemasan dan sebagainya. Selain bisa menghemat biaya bercocok tanam, penggunaan wadah bekas plastik, juga bisa mengurangi sampah plastik. Pupuk yang akan digunakan juga bisa diganti dengan pupuk kompos dari sampah organik. Hal ini juga bisa mengurangi atau manajemen pengelolaan sampah organik. Kondisi seperti bisa dijadikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan yang bertujuan untuk pengenalan, pelatihan, dan pendampingan dalam pembuatan pupuk kompos dan pemanfaatan wadah plastik bekas sebagai media tanamnya Kegiatan ini dinilai relevan dan cocok diberikan kepada masyarakat. Sebagai upaya pengurangan sampah plastik dan pengeloaan sampah organik di sekitar masyarakat. Tolak ukur kegiatan pengabdian menggunakan penilaian kuisioner kepuasan yang diberikan kepada masyarakat sasaran ","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123335495","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-29DOI: 10.30737/jatimas.v1i2.2094
Widi Artini, Rasyadan Taufiq Probojati, David Fajar Setyawan, Mufiana Alfatin
Ecoprint is one of the arts of cloth used as clothing material, by making patterns or motifs on the material by transferring tannins and dyes to the material. This eco print technique can preserve the environment because it utilizes natural materials obtained from plants and has a relatively high economic value. This community service activity aimed to increase knowledge about operating flora in the industry to preserve the environment. The implementation of this activity collaborated with the Kediri City TIM Penggerak PKK (TP PKK). The performance of this service was by holding workshops and training on Ecoprint batik techniques. This activity resulted in an understanding that eco print techniques will be safe and can preserve the environment. The trainees were highly enthusiastic about practicing better with the experience and knowledge gained from the training.Ecoprint merupakan salah satu seni olah kain yang digunakan sebagai bahan sandang, dengan membuat pola atau motif pada bahan dengan cara memindahkan tanin dan zat warna ke bahan. Teknik ecoprint ini dapat menjaga kelestarian lingkungan karena memanfaatkan bahan alami yang didapat dari tumbuhan dan mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang memanfaatkan flora dalam industri untuk menjaga kelestarian lingkungan. Pelaksanaan kegiatan ini bekerjasama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) kota Kediri. Pelaksanaan pengabdian ini dengan mengadakan workshop dan pelatihan teknik membatik Ecoprint. Hasil dalam kegiatan ini adalah adanya pemahaman tentang penggunaan teknik ecoprint akan aman dilakukan dan dapat menjaga kelestarian lingkungan. Peserta pelatihan sangat antusias untuk mempraktekkan lebih baik lagi dengan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan
生态印花是一种将布料用作服装材料的工艺,通过将单宁和染料转移到布料上,在布料上制作图案或图案。这种生态印花技术可以保护环境,因为它利用了从植物中获得的天然材料,具有较高的经济价值。这项社区服务活动旨在提高业界对植物群操作的认识,以保护环境。该活动的执行与Kediri市TIM Penggerak PKK (TP PKK)合作。这项服务是通过举办讲习班和培训生态印染技术来实现的。这一活动使人们认识到生态打印技术是安全的,可以保护环境。学员们怀着极大的热情,希望利用培训中获得的经验和知识更好地实践。生态印刷公司merupakan salah satu seni olah kain yang digunakan sebagai bahan sanang,登高登高,登高登高,登高登高,登高登高,登高登高,登高登高,登高登高,登高登高,登高登高。科技生态印刷,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国经济,中国,中国,中国。图juan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang manfaatkan flora dalam industry untuk menjaga kelestarian lingkungan。Pelaksanaan kegiatan ini bekerjasama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) kota Kediri。Pelaksanaan pengabdian ini dengan mengadakan车间丹pelatihan teknik membatik Ecoprint。哈西尔·达兰,吉吉安·达兰,吉吉安·达兰,吉吉安,吉吉安,吉吉安,吉吉安,吉吉安,吉吉安,吉吉安,吉吉安。中国人民对中国人民的尊敬,中国人民对中国人民的尊敬,中国人民对中国人民的尊敬和对中国人民的尊敬
{"title":"Menjaga Kelestarian Lingkungan melalui Peningkatan Keterampilan Membatik Eco-Print","authors":"Widi Artini, Rasyadan Taufiq Probojati, David Fajar Setyawan, Mufiana Alfatin","doi":"10.30737/jatimas.v1i2.2094","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jatimas.v1i2.2094","url":null,"abstract":"Ecoprint is one of the arts of cloth used as clothing material, by making patterns or motifs on the material by transferring tannins and dyes to the material. This eco print technique can preserve the environment because it utilizes natural materials obtained from plants and has a relatively high economic value. This community service activity aimed to increase knowledge about operating flora in the industry to preserve the environment. The implementation of this activity collaborated with the Kediri City TIM Penggerak PKK (TP PKK). The performance of this service was by holding workshops and training on Ecoprint batik techniques. This activity resulted in an understanding that eco print techniques will be safe and can preserve the environment. The trainees were highly enthusiastic about practicing better with the experience and knowledge gained from the training.Ecoprint merupakan salah satu seni olah kain yang digunakan sebagai bahan sandang, dengan membuat pola atau motif pada bahan dengan cara memindahkan tanin dan zat warna ke bahan. Teknik ecoprint ini dapat menjaga kelestarian lingkungan karena memanfaatkan bahan alami yang didapat dari tumbuhan dan mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang memanfaatkan flora dalam industri untuk menjaga kelestarian lingkungan. Pelaksanaan kegiatan ini bekerjasama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) kota Kediri. Pelaksanaan pengabdian ini dengan mengadakan workshop dan pelatihan teknik membatik Ecoprint. Hasil dalam kegiatan ini adalah adanya pemahaman tentang penggunaan teknik ecoprint akan aman dilakukan dan dapat menjaga kelestarian lingkungan. Peserta pelatihan sangat antusias untuk mempraktekkan lebih baik lagi dengan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"129 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123249455","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-29DOI: 10.30737/jatimas.v1i2.2098
Agustia Dwi Pamujiati, M. Mariyono, Natasya Puspa Rosaning Trisna
The residue of tofu is a solid waste from tofu processing. During this time, the residue of tofu only used as fodder in Desa Nglebeng, Kecamatan panggul, Kabupaten Trenggalek. Nevertheless, the rubble has good nutrition, and hence it can be utilized in food products. One of the food products that can be produced from the residue of tofu is a nugget. The training aimed to empower the communities to create nugget products from the deposition of tofu as a food alternative to fulfill the healthy food. Four steps separated the methods of the training: preparation, socialization, practice, and evaluation. The course was divided into three stages: preparing tools and materials, nugget processing, and selling. The training results showed that nuggets processing from the tofu residue could be run well and have a positive impact. The village government supported this training, and the enthusiastic participants asked questions and discussed with the team. Nugget from the residue of tofu can be used to profitable idea business. The nugget products can increase the selling value of tofu residue and improve the community's economic level.Ampas tahu yaitu suatu limbah padat hasil pengolahan tahu. Sampai saat ini ampas tahu hanya digunakan untuk pakan ternak di Desa Nglebeng Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek. Padahal ampas mengandung berbagai gizi baik yang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan produk pangan. Salah satu produk pangan yang dapat diproduksi dari ampas tahu yaitu nuget. Tujuan pengabdian ini untuk memberdayakan masyarakat dalam pengolahan ampas tahu menjadi nugget sebagai pangan alternatif selama pandemi Covid-19 dengan harga yang murah dan memenuhi kebutuhan pangan sehat bagi masyarakat. Metode dalam pelatihan ini terdiri atas empat tahap yaitu persiapan, ceramah/sosialisasi, praktek lapang, dan evaluasi kegiatan. Kegiatan praktek lapang dibagi menjadi 3 tahapan yaitu mempersiapkan alat dan bahan, melakukan pembuatan nuget, dan penjualan. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan pembuatan nuget ampas tahu dapat berjalan dengan lancar serta memberikan manfaat yang positif. Hal ini terlihat bahwa aparat Desa Nglebeng mendukung kegiatan ini dan peserta antusias mengikuti kegiatan pelatihan. Peserta banyak mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan tim pengabdian. Nuget ampas tahu dapat dijadikan ide bisnis yang menjanjikan karena dapat meningkatkan nilai jual ampas tahu serta memiliki kandungan gizi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat.
豆腐渣是豆腐加工过程中产生的固体废弃物。在此期间,豆腐渣仅在德萨恩格勒班、卡玛坦邦古尔、卡巴吞丁加勒克用作饲料。然而,碎石具有良好的营养,因此可以用于食品。豆腐渣可以制成的一种食品是鸡块。培训的目的是使社区能够从豆腐的沉积中创造出块状产品,作为一种替代食品,以实现健康食品。培训方法分为准备、社会化、实践、评价四个步骤。课程分为三个阶段:准备工具和材料、金块加工和销售。培训结果表明,以豆腐渣为原料加工鸡块,运行良好,具有积极的效果。这次培训得到了村政府的大力支持,参与者踊跃提问、讨论。豆腐渣中的鸡块可以用来做有利可图的创意生意。块状产品可以增加豆腐渣的销售价值,提高社区经济水平。Ampas tahu yitu suatu limbah padat hasil pengolahan tahu。Sampai saat ini ampas tahu hanya digunakan untuk pakan ternak di Desa nglebeni Kecamatan Panggul kabupten tenggalek。Padahal ampas mengandung berbagai gizi baik yang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan产品pangan。Salah satu产品panan yang dapat diproduksi dari ampas tahu yitu nuget。图juan pengabdian ini untuk成员dalam pengolahan ampas tahu menjadi nuget sebagai pangan替代selama大流行Covid-19 dengan harga yang murah dan memenuhi kebutuhan pangan sehat bagi masyarakat。Metode dalam pelatihan ini terdiri ata是指日本、日本、日本、日本、日本和日本。Kegiatan praktek lapang dibagi menjadi 3 tahapan yaitu成员persiapkan alat dan bahan, melakukan pembuatan nuget, dan penjualan。Hasil pelatihan menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan penbuatan nuget ampas tahu dapat berjalan dengan lancar serta成员kan manfaat yang阳性。Hal ini terlihat bahwa aparat Desa englebeng mendukung kegiatan ini和peserta antusias mengikuti kegiatan pelatian。Peserta banyak mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan tim pengabdian。
{"title":"Pelatihan Pengolahan Ampas Tahu menjadi Bahan Pangan di Desa Nglebeng Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek","authors":"Agustia Dwi Pamujiati, M. Mariyono, Natasya Puspa Rosaning Trisna","doi":"10.30737/jatimas.v1i2.2098","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jatimas.v1i2.2098","url":null,"abstract":"The residue of tofu is a solid waste from tofu processing. During this time, the residue of tofu only used as fodder in Desa Nglebeng, Kecamatan panggul, Kabupaten Trenggalek. Nevertheless, the rubble has good nutrition, and hence it can be utilized in food products. One of the food products that can be produced from the residue of tofu is a nugget. The training aimed to empower the communities to create nugget products from the deposition of tofu as a food alternative to fulfill the healthy food. Four steps separated the methods of the training: preparation, socialization, practice, and evaluation. The course was divided into three stages: preparing tools and materials, nugget processing, and selling. The training results showed that nuggets processing from the tofu residue could be run well and have a positive impact. The village government supported this training, and the enthusiastic participants asked questions and discussed with the team. Nugget from the residue of tofu can be used to profitable idea business. The nugget products can increase the selling value of tofu residue and improve the community's economic level.Ampas tahu yaitu suatu limbah padat hasil pengolahan tahu. Sampai saat ini ampas tahu hanya digunakan untuk pakan ternak di Desa Nglebeng Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek. Padahal ampas mengandung berbagai gizi baik yang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan produk pangan. Salah satu produk pangan yang dapat diproduksi dari ampas tahu yaitu nuget. Tujuan pengabdian ini untuk memberdayakan masyarakat dalam pengolahan ampas tahu menjadi nugget sebagai pangan alternatif selama pandemi Covid-19 dengan harga yang murah dan memenuhi kebutuhan pangan sehat bagi masyarakat. Metode dalam pelatihan ini terdiri atas empat tahap yaitu persiapan, ceramah/sosialisasi, praktek lapang, dan evaluasi kegiatan. Kegiatan praktek lapang dibagi menjadi 3 tahapan yaitu mempersiapkan alat dan bahan, melakukan pembuatan nuget, dan penjualan. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan pembuatan nuget ampas tahu dapat berjalan dengan lancar serta memberikan manfaat yang positif. Hal ini terlihat bahwa aparat Desa Nglebeng mendukung kegiatan ini dan peserta antusias mengikuti kegiatan pelatihan. Peserta banyak mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan tim pengabdian. Nuget ampas tahu dapat dijadikan ide bisnis yang menjanjikan karena dapat meningkatkan nilai jual ampas tahu serta memiliki kandungan gizi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat.","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"101 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113992890","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan pengabdian masyarakat adalah membangun persepsi yang baik terhadap pertanian dan menumbuhkan budaya bertani pada anak remaja agar kegiatan bertani menjadi kesenangan dan kebiasaan. Dengan menerapkan teknik vertikultur di lahan pekarangan rumah diharapkan akan dapat mengubah pandangan. Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2019 di desa Nglaban, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari penyuluhan, pelatihan, pendampingan praktik serta monitoring dan evaluasi. Dengan metode penyuluhan dan pelatihan teknologi vertikultur ini berhasil menimbulkan persepsi yang positif serta minat para remaja untuk melanjutkan kegiatan pertanian. Para remaja dapat mempraktikkan budidaya dengan teknik vertikultur dan menyatakan menyukai kegiatan ini setelah melihat hasil dari pekerjaan yang dilaksanakan bersama dengan tim pendamping. Para remaja rajin melanjutkan pemeliharaan terhadap tanaman yang dibudidayakan hingga panen dan ingin mempraktikannya secara mandiri di rumah masing-masing dengan berbagai jenis tanaman pangan semusim yang diinginkan. Dengan dimulai dari membangun persepsi dan rasa senang akan timbul keinginan untuk melaksanakan yang kemudian akan menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan. Dengan terbentuknya kebiasaan pada sesoreng, maka jika ada ruang dan waktu dan kesempatan akan timbul keinginan untuk mempraktikan, karena menurut teori Habitus , kabiasaan adalah penggerak pikiran.
{"title":"Membangun budaya bertani pada remaja untuk mendukung ketahanan pangan keluarga di Desa Nglaban Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk","authors":"Widi Artini, Eko Yuliarsha Sidhi, Gina Septi Ghofiliani","doi":"10.30737/JATIMAS.V1I1.1712.G1523","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/JATIMAS.V1I1.1712.G1523","url":null,"abstract":"Tujuan pengabdian masyarakat adalah membangun persepsi yang baik terhadap pertanian dan menumbuhkan budaya bertani pada anak remaja agar kegiatan bertani menjadi kesenangan dan kebiasaan. Dengan menerapkan teknik vertikultur di lahan pekarangan rumah diharapkan akan dapat mengubah pandangan. Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2019 di desa Nglaban, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari penyuluhan, pelatihan, pendampingan praktik serta monitoring dan evaluasi. Dengan metode penyuluhan dan pelatihan teknologi vertikultur ini berhasil menimbulkan persepsi yang positif serta minat para remaja untuk melanjutkan kegiatan pertanian. Para remaja dapat mempraktikkan budidaya dengan teknik vertikultur dan menyatakan menyukai kegiatan ini setelah melihat hasil dari pekerjaan yang dilaksanakan bersama dengan tim pendamping. Para remaja rajin melanjutkan pemeliharaan terhadap tanaman yang dibudidayakan hingga panen dan ingin mempraktikannya secara mandiri di rumah masing-masing dengan berbagai jenis tanaman pangan semusim yang diinginkan. Dengan dimulai dari membangun persepsi dan rasa senang akan timbul keinginan untuk melaksanakan yang kemudian akan menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan. Dengan terbentuknya kebiasaan pada sesoreng, maka jika ada ruang dan waktu dan kesempatan akan timbul keinginan untuk mempraktikan, karena menurut teori Habitus , kabiasaan adalah penggerak pikiran.","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126927354","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-29DOI: 10.30737/JATIMAS.V1I1.1669
Ratna Zulfarosda, Vita Fibriyani
Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) terhadap masyarakat yang tergabung dalam anggota Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Setia Abadi Kelurahan Krapyakrejo, Kecamatan Gadingrejo, Pasuruan dilakukan dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam melakukan praktek tanam hidroponik di lingkungan sekitar. Mitra sasaran sangat antusias untuk melakukan penanaman sistem hidroponik, namun belum mengetahui teknik tanam hidroponik secara detil. Kegiatan PKM ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terutama dalam segi ekonomi. Metode yang diterapkan yakni melakukan identifikasi kebutuhan mitra, perancangan sistem dan instalasi hidroponik, pembuatan instalasi hidroponik, instalasi hidroponik di uji, dan pendampingan operasional. Hasil identifikasi kebutuhan mitra yang diperoleh dari pengisian kuisioner menunjukkan bahwa masyarakat Kelurahan Krapyakrejo belum mengetahui sistem budidaya hidroponik. Sebagian besar masyarakat menanam tanaman hias seperti aglonema, sirih gading, calathea dan janda bolong. Sebagian kecil masyarakat menanam tanaman pangan seperti cabai dan sawi. Rata-rata masyarakat menanam dengan media tanah baik secara langsung maupun pada pot. Perancangan dan pembuatan instalasi hidroponik dilakukan dengan pertimbangan kemampuan mitra yakni instalasi minimalis ukuran 24 lubang tanam. Tahap uji coba penggunaan instalasi dilakukan dengan pengarahan cara perawatan instalasi. Pendampingan operasional tidak hanya dengan pemaparan materi (teoritis), tetapi juga praktek/demonstrasi semai hingga pindah tanam.
{"title":"Pemberdayaan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Melelui Pendampingan Hidroponik","authors":"Ratna Zulfarosda, Vita Fibriyani","doi":"10.30737/JATIMAS.V1I1.1669","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/JATIMAS.V1I1.1669","url":null,"abstract":"Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) terhadap masyarakat yang tergabung dalam anggota Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Setia Abadi Kelurahan Krapyakrejo, Kecamatan Gadingrejo, Pasuruan dilakukan dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam melakukan praktek tanam hidroponik di lingkungan sekitar. Mitra sasaran sangat antusias untuk melakukan penanaman sistem hidroponik, namun belum mengetahui teknik tanam hidroponik secara detil. Kegiatan PKM ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terutama dalam segi ekonomi. Metode yang diterapkan yakni melakukan identifikasi kebutuhan mitra, perancangan sistem dan instalasi hidroponik, pembuatan instalasi hidroponik, instalasi hidroponik di uji, dan pendampingan operasional. Hasil identifikasi kebutuhan mitra yang diperoleh dari pengisian kuisioner menunjukkan bahwa masyarakat Kelurahan Krapyakrejo belum mengetahui sistem budidaya hidroponik. Sebagian besar masyarakat menanam tanaman hias seperti aglonema, sirih gading, calathea dan janda bolong. Sebagian kecil masyarakat menanam tanaman pangan seperti cabai dan sawi. Rata-rata masyarakat menanam dengan media tanah baik secara langsung maupun pada pot. Perancangan dan pembuatan instalasi hidroponik dilakukan dengan pertimbangan kemampuan mitra yakni instalasi minimalis ukuran 24 lubang tanam. Tahap uji coba penggunaan instalasi dilakukan dengan pengarahan cara perawatan instalasi. Pendampingan operasional tidak hanya dengan pemaparan materi (teoritis), tetapi juga praktek/demonstrasi semai hingga pindah tanam.","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"37 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132899784","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-29DOI: 10.30737/JATIMAS.V1I1.1691
U. Barokah, Rahmat Joko Nugroho, Nur Fatmawati
Ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan pertanian yang harus ditangani secara bersama. Tidak hanya mengandalkan pemerintah, masyarakat dimulai dari lini terkecil yaitu keluarga yang diwadahi oleh organisasi Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) harus aktif berperan dalam kegiatan meningkatkan ketahanan pangan keluarga. Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) memiliki tujuan agar Ibu-Ibu PKK mampu memanfaatkan pekarangan yang ada dengan menanami tanaman kebutuhan sehari-hari guna mencukupi kebutuhan pangan keluarganya. Namun demikian, dalam pelaksanaannya Ibu-Ibu PKK mengalami kendala dalam pemeliharaan tanaman ketika tanaman ada serangan hama dan penyakit. Oleh karena itu perlu sekali dilakukan pelatihan pembuatan pestisida nabati kepada Ibu-Ibu PKK agar Ibu-Ibu tersebut dapat mengerti dan memahami serta mampu membuat pestisida nabati sendiri dan mampu mengaplikasikan ke tanaman yang ada di pekarangan masing-masing. Kegiatan dilakukan dengan pemberian materi tentang pestisida nabati mulai dari pengertian, bahan yang dapat digunakan, manfaat dan kelemahan serta cara mengaplikasikannya dan setelah itu dilanjutkan dengan praktek membuat pestisida nabati dengan bahan dasar daun sirsak dan tembakau bersama Ibu-Ibu PKK Desa Kebagoran, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen. Hasil kegiatan sangat bermanfaat bagi Ibu-Ibu PKK Desa Kebagoran, ini dapat terlihat dari pengetahuan dan pemahaman Ibu-Ibu PKK setelah diadakan kegiatan pengabdian meningkat drastis yaitu lebih dari 81.8% pengetahuan dan pemahaman tentang pestisida nabati meningkat. Ini dapat diketahui dari kuisioner yang diberikan ke peserta kegiatan. Kegiatan pemberdayaan Ibu-Ibu PKK melalui pelatihan pembuatan pestisida nabati sangat bermanfaat bagi Ibu-Ibu PKK Desa Kebagoran karena dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam memelihara tanaman dengan membuat pestisida nabati sehingga harapannya tanaman yang ada di pekarangan peserta kegiatan dapat tumbuh dengan baik dan dapat berproduksi dengan optimal.
{"title":"Pemberdayaan ibu-ibu PKK Desa Kebagoran, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen melalui pelatihan pembuatan pestisida nabati","authors":"U. Barokah, Rahmat Joko Nugroho, Nur Fatmawati","doi":"10.30737/JATIMAS.V1I1.1691","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/JATIMAS.V1I1.1691","url":null,"abstract":"Ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan pertanian yang harus ditangani secara bersama. Tidak hanya mengandalkan pemerintah, masyarakat dimulai dari lini terkecil yaitu keluarga yang diwadahi oleh organisasi Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) harus aktif berperan dalam kegiatan meningkatkan ketahanan pangan keluarga. Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) memiliki tujuan agar Ibu-Ibu PKK mampu memanfaatkan pekarangan yang ada dengan menanami tanaman kebutuhan sehari-hari guna mencukupi kebutuhan pangan keluarganya. Namun demikian, dalam pelaksanaannya Ibu-Ibu PKK mengalami kendala dalam pemeliharaan tanaman ketika tanaman ada serangan hama dan penyakit. Oleh karena itu perlu sekali dilakukan pelatihan pembuatan pestisida nabati kepada Ibu-Ibu PKK agar Ibu-Ibu tersebut dapat mengerti dan memahami serta mampu membuat pestisida nabati sendiri dan mampu mengaplikasikan ke tanaman yang ada di pekarangan masing-masing. Kegiatan dilakukan dengan pemberian materi tentang pestisida nabati mulai dari pengertian, bahan yang dapat digunakan, manfaat dan kelemahan serta cara mengaplikasikannya dan setelah itu dilanjutkan dengan praktek membuat pestisida nabati dengan bahan dasar daun sirsak dan tembakau bersama Ibu-Ibu PKK Desa Kebagoran, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen. Hasil kegiatan sangat bermanfaat bagi Ibu-Ibu PKK Desa Kebagoran, ini dapat terlihat dari pengetahuan dan pemahaman Ibu-Ibu PKK setelah diadakan kegiatan pengabdian meningkat drastis yaitu lebih dari 81.8% pengetahuan dan pemahaman tentang pestisida nabati meningkat. Ini dapat diketahui dari kuisioner yang diberikan ke peserta kegiatan. Kegiatan pemberdayaan Ibu-Ibu PKK melalui pelatihan pembuatan pestisida nabati sangat bermanfaat bagi Ibu-Ibu PKK Desa Kebagoran karena dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam memelihara tanaman dengan membuat pestisida nabati sehingga harapannya tanaman yang ada di pekarangan peserta kegiatan dapat tumbuh dengan baik dan dapat berproduksi dengan optimal.","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132314468","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}