Pub Date : 2021-05-29DOI: 10.30737/JATIMAS.V1I1.1668
Nina Lisanty, J. Junaidi
Sampah selalu menjadi masalah utama di seluruh dunia. Pengelolaan sampah masih menjadi hal yang sulit dilakukan. Padahal sampah dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti misalnya sampah organik yang diolah sedemikian rupa menjadi pupuk organik cair untuk menyuburkan lahan pertanian dan tanaman. Pelatihan produksi pupuk organik cair dilakukan di Desa Jegreg Kecamatan Lengkong Kabupaten Nganjuk dengan memanfaatkan mikroorganisme lokal yang tersedia secara bebas di lokasi tersebut. Tim Pengabdian kepada Masyarakat memberikan ceramah, pelatihan, dan bimbingan produksi pupuk organik cair bagi masyarakat mitra dengan hasil bertambahnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat mitra dalam produksi pupuk organik cair dan pemanfaatan produk untuk lahan pertanian mereka. Beberapa bahan dan peralatan sudah Tim persiapkan terlebih dahulu beberapa hari sebelum hari pelaksanaan mengingat kegiatan ini membutuhkan waktu persiapan yang cukup lama. Tim sengaja memilih untuk menggunakan nasi sebagai media penangkapan mikroorganisme lokal dan bahan serta alat-alat sederhana agar masyarakat mitra lebih mudah untuk mengaplikasikan hasil pelatihan di kemudian hari.
{"title":"Produksi Pupuk Organik Cair (POC) dengan memanfaatkan Mikro Organisme Lokal (MOL) di Desa Jegreg Kabupaten Nganjuk","authors":"Nina Lisanty, J. Junaidi","doi":"10.30737/JATIMAS.V1I1.1668","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/JATIMAS.V1I1.1668","url":null,"abstract":"Sampah selalu menjadi masalah utama di seluruh dunia. Pengelolaan sampah masih menjadi hal yang sulit dilakukan. Padahal sampah dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti misalnya sampah organik yang diolah sedemikian rupa menjadi pupuk organik cair untuk menyuburkan lahan pertanian dan tanaman. Pelatihan produksi pupuk organik cair dilakukan di Desa Jegreg Kecamatan Lengkong Kabupaten Nganjuk dengan memanfaatkan mikroorganisme lokal yang tersedia secara bebas di lokasi tersebut. Tim Pengabdian kepada Masyarakat memberikan ceramah, pelatihan, dan bimbingan produksi pupuk organik cair bagi masyarakat mitra dengan hasil bertambahnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat mitra dalam produksi pupuk organik cair dan pemanfaatan produk untuk lahan pertanian mereka. Beberapa bahan dan peralatan sudah Tim persiapkan terlebih dahulu beberapa hari sebelum hari pelaksanaan mengingat kegiatan ini membutuhkan waktu persiapan yang cukup lama. Tim sengaja memilih untuk menggunakan nasi sebagai media penangkapan mikroorganisme lokal dan bahan serta alat-alat sederhana agar masyarakat mitra lebih mudah untuk mengaplikasikan hasil pelatihan di kemudian hari.","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127380659","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-29DOI: 10.30737/JATIMAS.V1I1.1694
Ratna Zulfarosda
Kelompok KRPL di Kota Pasuruan biasa ditemui di lokasi pekarangan warga atau di lingkungan kantor kelurahan, salah satunya terdapat di Kelurahan Krapyakrejo. Anggota KRPL telah membudidayakan berbagai jenis tanaman sayuran dan toga. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan wawasan pengelolaan KRPL dan berbagi pengalaman praktek terkait budidaya tanaman. Kegiatan dilakukan dengan meninjau kondisi mitra KRPL, pemaparan materi dan dilanjutkan dengan diskusi. Tanaman yang dibudidayakan antara lain: cabe rawit, cabe merah, brokoli, tomat, terong, sawi, kangkung, jahe, lengkuas, dan sere. Selain wawasan tentang budidaya tanaman, anggota KRPL diberikan informasi terkait dana bantuan pemerintah yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan KRPL. Diskusi yang dilakukan antara lain kendala serangan hama penyakit, efek naungan terhadap pertumbuhan tanaman, pemilihan varietas yang cocok dibudidayakan di dataran rendah, penggunaan pestisida organik, serta pembuatan kompos.
{"title":"Penguatan Informasi tentang Pengelolaan KRPL di Kelurahan Krapyakrejo, Pasuruan","authors":"Ratna Zulfarosda","doi":"10.30737/JATIMAS.V1I1.1694","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/JATIMAS.V1I1.1694","url":null,"abstract":"Kelompok KRPL di Kota Pasuruan biasa ditemui di lokasi pekarangan warga atau di lingkungan kantor kelurahan, salah satunya terdapat di Kelurahan Krapyakrejo. Anggota KRPL telah membudidayakan berbagai jenis tanaman sayuran dan toga. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan wawasan pengelolaan KRPL dan berbagi pengalaman praktek terkait budidaya tanaman. Kegiatan dilakukan dengan meninjau kondisi mitra KRPL, pemaparan materi dan dilanjutkan dengan diskusi. Tanaman yang dibudidayakan antara lain: cabe rawit, cabe merah, brokoli, tomat, terong, sawi, kangkung, jahe, lengkuas, dan sere. Selain wawasan tentang budidaya tanaman, anggota KRPL diberikan informasi terkait dana bantuan pemerintah yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan KRPL. Diskusi yang dilakukan antara lain kendala serangan hama penyakit, efek naungan terhadap pertumbuhan tanaman, pemilihan varietas yang cocok dibudidayakan di dataran rendah, penggunaan pestisida organik, serta pembuatan kompos.","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132104206","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-29DOI: 10.30737/JATIMAS.V1I1.1714
Saptorini Saptorini, Tutut Dwi Sutiknjo
Secara keseluruhan sampah plastik akan sangat sulit terurai oleh alam. Pencemaran lingukungan bermula dari jumlah sampah yang semakin banyak, oleh karena itu perlu dilakukan pendekatan agar terhindar dari kerusakan lingkungan. Sampah non organik yang paling banyak ialah bekas wadah minuman kemasan. Tingkat kepedulian warga untuk mengurangi sampah, apalagi wadah minuman kemasan bisa dibilang jauh dari harapan. Berbagai macam cara dapat dilaksanakan seperti menambah pemahaman dan pendampingan kepada masyarakat berkenaan bagaimana metode mengolah sampah non organik khususnya wadah minuman kemasan atau wadah plastik lainnya. Alih fungsi wadah minuman kemasan bekas diperuntukan untuk penunjang hidroponik kemungkinan besar menjadi salah satu cara yang tepat meningkatkan minat dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengelola wadah minuman kemasan bekas. Pelatihan pembuatan hidroponik bisa dijadikan sarana kepada masyarakat tentang potensi usaha hidroponik dengan menggunakan wadah minuman kemasan bekas. Selepas dari hal ini bisa menjadi piliha kegiatan untuk masyarakat, terlebih pada masa pagebulk ini serta mendukung progam kawasan rumah pangan lestari (KRPL). Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Sidomulyo Kecamatan Semen Kabupaten Kediri, serta memerlukan waktu selama 30 hari.
{"title":"Budidaya tanaman sayur dengan metode hidroponik sederhana dalam memanfaatkan botol bekas untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dalam masa pandemi covid-19","authors":"Saptorini Saptorini, Tutut Dwi Sutiknjo","doi":"10.30737/JATIMAS.V1I1.1714","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/JATIMAS.V1I1.1714","url":null,"abstract":"Secara keseluruhan sampah plastik akan sangat sulit terurai oleh alam. Pencemaran lingukungan bermula dari jumlah sampah yang semakin banyak, oleh karena itu perlu dilakukan pendekatan agar terhindar dari kerusakan lingkungan. Sampah non organik yang paling banyak ialah bekas wadah minuman kemasan. Tingkat kepedulian warga untuk mengurangi sampah, apalagi wadah minuman kemasan bisa dibilang jauh dari harapan. Berbagai macam cara dapat dilaksanakan seperti menambah pemahaman dan pendampingan kepada masyarakat berkenaan bagaimana metode mengolah sampah non organik khususnya wadah minuman kemasan atau wadah plastik lainnya. Alih fungsi wadah minuman kemasan bekas diperuntukan untuk penunjang hidroponik kemungkinan besar menjadi salah satu cara yang tepat meningkatkan minat dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengelola wadah minuman kemasan bekas. Pelatihan pembuatan hidroponik bisa dijadikan sarana kepada masyarakat tentang potensi usaha hidroponik dengan menggunakan wadah minuman kemasan bekas. Selepas dari hal ini bisa menjadi piliha kegiatan untuk masyarakat, terlebih pada masa pagebulk ini serta mendukung progam kawasan rumah pangan lestari (KRPL). Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Sidomulyo Kecamatan Semen Kabupaten Kediri, serta memerlukan waktu selama 30 hari.","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134491522","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-29DOI: 10.30737/JATIMAS.V1I1.1715
Galuh Adi Wijaya, David Setiawan
Desa mempunyai otonomi desa dalam mengelola daerahnya. Semua aset desa wajib di manfaatkan sebesar-besarnya dan di nikmati oleh masyarakat bukan golongan. Tanah Bengkok sebagai aset desa wajib di manfaatkan sebesar-besarnya dan pemanfaatan tanah aset desa tersebut sudah tercantum dalam UU No. 6 tahun 2014 tentang desa yang wajib di ketahui oleh masyarakat Desa Suko. Peneliti dalam hal ini akan menjelaskan pengabdian ini dengan metode deskriptif kualitatif yang didukung data primer dan sekunder. Data primer akan diperoleh oleh pengabdi dengan melakukan wawancara dengan kepala desa, sekertaris desa, tokoh desa dan warga. Sedangkan data sekunder akan di dapatkan dengan mengambil beberapa referensi yang ada pada buku maupun jurnal dan penelitian yang ada. Teknik pengumpulan data akan mereduksi dari hasil observasi, wawancara di tempat kejadian dan dokumentasi. Keabsahan data yang di suguhkan pengabdi akan di lakukan triangulasi. Hasil penelitian ini adalah sosialisasi berjalan dengan baik dengan menemukan 3 masalah baru yang ditemukan di lapangan saat sosialisasi dan berdiskusi dengan tokoh masyarakat dan warga Desa Suko.
{"title":"Sosialisasi tata kelola tanah aset desa berdasarkan UndangUndang no. 6 tahun 2014 tentang desa di Desa Suko Kecamatan Sukomoro Kabupaten Probolinggo","authors":"Galuh Adi Wijaya, David Setiawan","doi":"10.30737/JATIMAS.V1I1.1715","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/JATIMAS.V1I1.1715","url":null,"abstract":"Desa mempunyai otonomi desa dalam mengelola daerahnya. Semua aset desa wajib di manfaatkan sebesar-besarnya dan di nikmati oleh masyarakat bukan golongan. Tanah Bengkok sebagai aset desa wajib di manfaatkan sebesar-besarnya dan pemanfaatan tanah aset desa tersebut sudah tercantum dalam UU No. 6 tahun 2014 tentang desa yang wajib di ketahui oleh masyarakat Desa Suko. Peneliti dalam hal ini akan menjelaskan pengabdian ini dengan metode deskriptif kualitatif yang didukung data primer dan sekunder. Data primer akan diperoleh oleh pengabdi dengan melakukan wawancara dengan kepala desa, sekertaris desa, tokoh desa dan warga. Sedangkan data sekunder akan di dapatkan dengan mengambil beberapa referensi yang ada pada buku maupun jurnal dan penelitian yang ada. Teknik pengumpulan data akan mereduksi dari hasil observasi, wawancara di tempat kejadian dan dokumentasi. Keabsahan data yang di suguhkan pengabdi akan di lakukan triangulasi. Hasil penelitian ini adalah sosialisasi berjalan dengan baik dengan menemukan 3 masalah baru yang ditemukan di lapangan saat sosialisasi dan berdiskusi dengan tokoh masyarakat dan warga Desa Suko.","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127623567","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-29DOI: 10.30737/JATIMAS.V1I1.1676
Agustia Dwi Pamujiati, Nugraheni Hadiyanti
Kegiatan penyuluhan pertanian di Desa Klepek Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri bertujuan untuk memberikan solusi untuk kendala beberapa petani penanam benih kacang panjang. Salah satu kendala yang dihadapi petani di sana yaitu banyaknya benih yang ditolak (rejected) oleh mitra perusahaan benih dikarenakan benih mengalami kerusakan terserang oleh hama kutu-kutuan. Kegiatan penyuluhan ini merupakan kerjasama Fakultas Pertanian Universitas Kadiri dengan PT. East West Seeds Indonesia. Pemaparan materi dilakukan secara lengkap oleh kedua pemateri dan dilanjutkan dengan diskusi. Diskusi berjalan dengan lancar dan baik. Audients antusias dengan apa yang telah dipaparkan oleh pemateri. Hasil kegiatan penyuluhan ini yaitu peserta penyuluhan mendapatkan pengetahuan dan wawasan tentang teknik penyimpanan benih kacang panjang yang benar serta mengetahui jenis-jenis hama pasca panen yang umumnya menyerang hasil biji-bijian pasca panen khususnya kacang panjang. Dengan begitu, para petani kemitraan benih kacang panjang dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan dalam prakteknya dilapang. Penyuluhan ini bermanfaat sekali bagi petani kemitraan benih kacang panjang karena dapat menjawab dan memberi solusi terhadap permasalahan yang selama ini dihadapi oleh petani kemitraan benih kacang panjang.
{"title":"Penyuluhan teknologi penyimpanan benih kacang panjang sebagai upaya menanggulangi hama pasca panen di Desa Klepek Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri","authors":"Agustia Dwi Pamujiati, Nugraheni Hadiyanti","doi":"10.30737/JATIMAS.V1I1.1676","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/JATIMAS.V1I1.1676","url":null,"abstract":"Kegiatan penyuluhan pertanian di Desa Klepek Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri bertujuan untuk memberikan solusi untuk kendala beberapa petani penanam benih kacang panjang. Salah satu kendala yang dihadapi petani di sana yaitu banyaknya benih yang ditolak (rejected) oleh mitra perusahaan benih dikarenakan benih mengalami kerusakan terserang oleh hama kutu-kutuan. Kegiatan penyuluhan ini merupakan kerjasama Fakultas Pertanian Universitas Kadiri dengan PT. East West Seeds Indonesia. Pemaparan materi dilakukan secara lengkap oleh kedua pemateri dan dilanjutkan dengan diskusi. Diskusi berjalan dengan lancar dan baik. Audients antusias dengan apa yang telah dipaparkan oleh pemateri. Hasil kegiatan penyuluhan ini yaitu peserta penyuluhan mendapatkan pengetahuan dan wawasan tentang teknik penyimpanan benih kacang panjang yang benar serta mengetahui jenis-jenis hama pasca panen yang umumnya menyerang hasil biji-bijian pasca panen khususnya kacang panjang. Dengan begitu, para petani kemitraan benih kacang panjang dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan dalam prakteknya dilapang. Penyuluhan ini bermanfaat sekali bagi petani kemitraan benih kacang panjang karena dapat menjawab dan memberi solusi terhadap permasalahan yang selama ini dihadapi oleh petani kemitraan benih kacang panjang.","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"100 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116511429","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-29DOI: 10.30737/JATIMAS.V1I1.1673
Supandji Supandji, M. Muharram
Kehadiran pandemi COVID-19, membuat sistem disektor pangan dari proses produksi, distribusi hingga konsumsi (hulu hingga hilir) telah mengalami banyak perubahan besar. Salah satu komoditas tanaman pangan yakni jagung perlu perhatian khusus pada saat pandemi ini.Karena tidak boleh terjadi kegagalan panen, agar kebutuhan pangan pada saat pandemi tetap terpenuhi. Banyak penyebab terjadinya kegagalan panen jagung, yang terutama disebabkan oleh serangan bulai (Peronosclerospora maydis). Pencegahan serangan bulai dapat dilakuan dengan cara seed treatment dengan fungisida. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim pelaksana melakukan diskusi dengan tujuan untuk: 1) menjelaskan perihal tentang maksud dan tujuan rencana pengabdian kepada masyarakat; 2) mendata masalah-masalah yang dihadapi masyarakat; 3) melakukan diskusi tentang pencegahan dan penanggulangan penyakit bulai jagung melalui metode pengolahan benih dengan menggunakan fungisida; 4) menentukan jadwal dan lokasi pelaksanaan rencana pengabdian masyarakat. Pengamatan dilapang dilaksanakan ketika tanaman berumur 13 HST, hasil menunjukkan bahwa serangan penyakit bulai pada jagung terjadi mulai 24 hari setelah tanam. Perlakuan seed treatment pada benih jagung menunjukkan hasil yang lebih baik jika di bandingkan kontrol.
{"title":"Seed treatment pada benih jagung manis dalam menekan penyakit bulai (downy mildew) untuk meningkatkan hasil produksi di masa pandemi","authors":"Supandji Supandji, M. Muharram","doi":"10.30737/JATIMAS.V1I1.1673","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/JATIMAS.V1I1.1673","url":null,"abstract":"Kehadiran pandemi COVID-19, membuat sistem disektor pangan dari proses produksi, distribusi hingga konsumsi (hulu hingga hilir) telah mengalami banyak perubahan besar. Salah satu komoditas tanaman pangan yakni jagung perlu perhatian khusus pada saat pandemi ini.Karena tidak boleh terjadi kegagalan panen, agar kebutuhan pangan pada saat pandemi tetap terpenuhi. Banyak penyebab terjadinya kegagalan panen jagung, yang terutama disebabkan oleh serangan bulai (Peronosclerospora maydis). Pencegahan serangan bulai dapat dilakuan dengan cara seed treatment dengan fungisida. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim pelaksana melakukan diskusi dengan tujuan untuk: 1) menjelaskan perihal tentang maksud dan tujuan rencana pengabdian kepada masyarakat; 2) mendata masalah-masalah yang dihadapi masyarakat; 3) melakukan diskusi tentang pencegahan dan penanggulangan penyakit bulai jagung melalui metode pengolahan benih dengan menggunakan fungisida; 4) menentukan jadwal dan lokasi pelaksanaan rencana pengabdian masyarakat. Pengamatan dilapang dilaksanakan ketika tanaman berumur 13 HST, hasil menunjukkan bahwa serangan penyakit bulai pada jagung terjadi mulai 24 hari setelah tanam. Perlakuan seed treatment pada benih jagung menunjukkan hasil yang lebih baik jika di bandingkan kontrol.","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"68 14","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120870391","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}