Abstrak : Preeklampsia dan eklampsia merupakan penyebab kematian ibu hamil dan neonatal yang tinggi terutamadi negara berkembang Sampai saat ini preeklampsia dan eklampsia masih merupakan “the disease of theories”karena angka kejadian preeklampsia dan eklampsia tetap tinggi dan mengakibatkan angka morbiditas dan mortalitasyang tinggi. Tujuan penelitian menganalisis keluaran maternal dan neonatal pada kasus preeclampsia.. Desainpenelitian deskriptif. Populasi ibu bersalin yang mengalami preeclampsia dan bayinya di RSIA Pura Raharja. Besarsampel 38 orang dengan total sampling. Instrument penelitian menggunakan rekam medis pasien sejak Desember2016 sampai dengan Februari 2017. Hasil penelitian dari 38 responden hampir seluruhnya (78,9%) maternal bersalinperabdominal. Seluruhnya keadaan umum normal tanpa komplikasi dan 100% melahirkan pada usia kehamilan >37minggu. Dan seluruh neonatal (100%) lahir tanpa asfiksia dan berat badan lahir normal. Keluaran maternalneonatal pada kasus preeclampsia kondisi baik. Tenaga kesehatan diharapkan terus meningkatkan pelayanan ANCterutama dalam deteksi dini komplikasi dan ibu hamil dapat menyadari pentingnya perawatan kehamilan yang rutin,sehingga tidak ada keterlambatan deteksi dan pertolongan.Kata kunci : preeklampsia, maternal, neonatal
{"title":"ANALISIS KELUARAN MATERNAL NEONATAL PADA KASUS PREEKLAMPSIA DI RSIA PURA RAHARJA SURABAYA","authors":"Hinda Novianti, Fauziyatun Nisa","doi":"10.33023/JIKEB.V5I1.242","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/JIKEB.V5I1.242","url":null,"abstract":"Abstrak : Preeklampsia dan eklampsia merupakan penyebab kematian ibu hamil dan neonatal yang tinggi terutamadi negara berkembang Sampai saat ini preeklampsia dan eklampsia masih merupakan “the disease of theories”karena angka kejadian preeklampsia dan eklampsia tetap tinggi dan mengakibatkan angka morbiditas dan mortalitasyang tinggi. Tujuan penelitian menganalisis keluaran maternal dan neonatal pada kasus preeclampsia.. Desainpenelitian deskriptif. Populasi ibu bersalin yang mengalami preeclampsia dan bayinya di RSIA Pura Raharja. Besarsampel 38 orang dengan total sampling. Instrument penelitian menggunakan rekam medis pasien sejak Desember2016 sampai dengan Februari 2017. Hasil penelitian dari 38 responden hampir seluruhnya (78,9%) maternal bersalinperabdominal. Seluruhnya keadaan umum normal tanpa komplikasi dan 100% melahirkan pada usia kehamilan >37minggu. Dan seluruh neonatal (100%) lahir tanpa asfiksia dan berat badan lahir normal. Keluaran maternalneonatal pada kasus preeclampsia kondisi baik. Tenaga kesehatan diharapkan terus meningkatkan pelayanan ANCterutama dalam deteksi dini komplikasi dan ibu hamil dapat menyadari pentingnya perawatan kehamilan yang rutin,sehingga tidak ada keterlambatan deteksi dan pertolongan.Kata kunci : preeklampsia, maternal, neonatal","PeriodicalId":212031,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121427312","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract : Perineal rupture may occur spontaneously (ruptured) or deliberately (episiotomy). An attempt to Flex the perineum perineum massage among others who haven't performed in clinics jagir. The objective of this research was to find out the effect of perineal massage during the third trimester of pregnancy on the prevention of primigravida perineal rupture in Community Health Center in Jagir -Surabaya. The research design was Quasi-experimental with post-test only group model. The population was all pregnant mothers - of primigravida physiologic category of the third trimester - who delivered at Community Health Center in Jagir Surabaya with its sample of 20 respondents, that is, 10 respondents of the treatment group and 10 respondents of the control group. The independent variable was perineal massage, and the dependent variable was perineal rupture. The data collection was carried out using SOP and partographic sheet / medical record. The data were analyzed by Mann Whintney test with α = 0.05. The Result of the research showed that almost all respondents (80.0%) did not experience perineal rupture in treatmen group and most (60.0%) of those respondents experiencing torn perineum were suffering from perineal tear in control group. The result of the statistic test using Mann Whitney showed p = 0.001 <α = 0.05, then Ho was refused, meaning there was effect of perineal massage during the third trimester pregnancy on the prevention of primigravida perineal rupture at Community Health Center in Jagir surabaya. Respondents who do the massage the perineum almost everything does happen rips therefore massage the perineum can Flex the perineum so as not happening rips the perineum. Therefore it was suggested that the health workers encourage the pregnant mothers to have perineal massage treatment during theperiod of maternity preparation.
{"title":"PENGARUH PIJAT PERINEUM PADA KEHAMILAN TRIMESTER III TERHADAP ROBEKAN PERINEUM PRIMIGRAVIDA DI PUSKESMAS JAGIR SURABAYA","authors":"Fritria Dwi Anggraini, Yasi Anggasari","doi":"10.33023/JIKEB.V5I1.243","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/JIKEB.V5I1.243","url":null,"abstract":"Abstract : Perineal rupture may occur spontaneously (ruptured) or deliberately (episiotomy). An attempt to Flex the perineum perineum massage among others who haven't performed in clinics jagir. The objective of this research was to find out the effect of perineal massage during the third trimester of pregnancy on the prevention of primigravida perineal rupture in Community Health Center in Jagir -Surabaya. The research design was Quasi-experimental with post-test only group model. The population was all pregnant mothers - of primigravida physiologic category of the third trimester - who delivered at Community Health Center in Jagir Surabaya with its sample of 20 respondents, that is, 10 respondents of the treatment group and 10 respondents of the control group. The independent variable was perineal massage, and the dependent variable was perineal rupture. The data collection was carried out using SOP and partographic sheet / medical record. The data were analyzed by Mann Whintney test with α = 0.05. The Result of the research showed that almost all respondents (80.0%) did not experience perineal rupture in treatmen group and most (60.0%) of those respondents experiencing torn perineum were suffering from perineal tear in control group. The result of the statistic test using Mann Whitney showed p = 0.001 <α = 0.05, then Ho was refused, meaning there was effect of perineal massage during the third trimester pregnancy on the prevention of primigravida perineal rupture at Community Health Center in Jagir surabaya. Respondents who do the massage the perineum almost everything does happen rips therefore massage the perineum can Flex the perineum so as not happening rips the perineum. Therefore it was suggested that the health workers encourage the pregnant mothers to have perineal massage treatment during theperiod of maternity preparation.","PeriodicalId":212031,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121610038","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan : Pada akseptor kontrasepsi suntik DMPA terdapat gangguan menstruasi seperti amenore yaitu tidak datang menstruasi pada setiap bulan selama menjadi akseptor KB suntik tiga bulan. Tujuan : ibu memakai kontasepsi suntik untuk menjarangkan anak dan ada sebagian ibu tidak mau hamil lagi . World Health Organization (WHO), kontrasepsi hormonal sebagai salah satu kontrasepsi yang meningkat tajam. Cakupan pasangan usia subur hampir 380 juta pasangan menjalankan keuarga berencana 65-75 juta orang. Metode : Penelitian bersifat survei analitik, yang menggunakan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini ibu pengguna KB suntik 3 bulan yang mengalami perubahan siklus menstruasi dan tidak mengalami perubahan siklus menstruasi di Klinik Hj. Dermawati Nasution Tembung yaitu berjumlah 35 responden, dan pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunkan Accidental sampling. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan sikap dan tindakan ibu dengan perubahan siklus menstruasi sebanyak 35 orang, berdasarkan sikap positif sebanyak 20 responden (57,1%), dan sikap negatif sebanyak 15 responden (42,9%), yang mengalami perubahan siklus menstruasi sebanyak tindakan ibu baik sebanyak 23 responden (65,6%), dan tindakan ibu kurang sebanyak 11 responden (34,4%), yang mengalami perubahan siklus menstruasi sebanyak 20 responden (57,1%), dan tidak ada perubahan siklus menstruasi sebanyak 15 responden (42,9%). Penelitian ini menunjukkan banyak yang mengalami perubahan siklus menstruasi. Berdasarkan analisis statistik dengan metode Chi-square dengan tingkat kemaknaan p< 0,05 diperoleh nilai (p=0,020). Kesimpulan : Maka uji Chi-square diatas diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan sikap dan tindakan ibu pengguna KB suntik 3 bulan dengan perubahan siklus menstruasi. Diharapkan kepada setiap tenaga kesehatan untuk selalu memberikan informasi dan konseling kepada ibu pengguna KB sehingga tinggkat pengetahuan mereka tinggi.
{"title":"HUBUNGAN SIKAP DAN TINDAKAN IBU PENGGUNA KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN PERUBAHAN SIKLUS MENSTRUASI DI KLINIK Hj. DERMAWATI NASUTION TEMBUNG TAHUN 2017","authors":"dalimawaty dalima","doi":"10.33023/JIKEB.V5I1.220","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/JIKEB.V5I1.220","url":null,"abstract":"Pendahuluan : Pada akseptor kontrasepsi suntik DMPA terdapat gangguan menstruasi seperti amenore yaitu tidak datang menstruasi pada setiap bulan selama menjadi akseptor KB suntik tiga bulan. Tujuan : ibu memakai kontasepsi suntik untuk menjarangkan anak dan ada sebagian ibu tidak mau hamil lagi . World Health Organization (WHO), kontrasepsi hormonal sebagai salah satu kontrasepsi yang meningkat tajam. Cakupan pasangan usia subur hampir 380 juta pasangan menjalankan keuarga berencana 65-75 juta orang. Metode : Penelitian bersifat survei analitik, yang menggunakan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini ibu pengguna KB suntik 3 bulan yang mengalami perubahan siklus menstruasi dan tidak mengalami perubahan siklus menstruasi di Klinik Hj. Dermawati Nasution Tembung yaitu berjumlah 35 responden, dan pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunkan Accidental sampling. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan sikap dan tindakan ibu dengan perubahan siklus menstruasi sebanyak 35 orang, berdasarkan sikap positif sebanyak 20 responden (57,1%), dan sikap negatif sebanyak 15 responden (42,9%), yang mengalami perubahan siklus menstruasi sebanyak tindakan ibu baik sebanyak 23 responden (65,6%), dan tindakan ibu kurang sebanyak 11 responden (34,4%), yang mengalami perubahan siklus menstruasi sebanyak 20 responden (57,1%), dan tidak ada perubahan siklus menstruasi sebanyak 15 responden (42,9%). Penelitian ini menunjukkan banyak yang mengalami perubahan siklus menstruasi. Berdasarkan analisis statistik dengan metode Chi-square dengan tingkat kemaknaan p< 0,05 diperoleh nilai (p=0,020). Kesimpulan : Maka uji Chi-square diatas diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan sikap dan tindakan ibu pengguna KB suntik 3 bulan dengan perubahan siklus menstruasi. Diharapkan kepada setiap tenaga kesehatan untuk selalu memberikan informasi dan konseling kepada ibu pengguna KB sehingga tinggkat pengetahuan mereka tinggi. \u0000 ","PeriodicalId":212031,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121462989","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract Dysmenorrhea is a pain occurred before or during menstruation which is usually in the lower abdomen forcing the sufferers to rest. The research problem was the high incidence of dysmenorrhea that disrupts activity. The aim of the study was to determine the effect of cutaneous stimulation on decreasing dysmenorrhea in young women. Pre-experimental study with an approach (One Group Pre-Post Test Design) was used with population of all young women who live in the complex of SMK Al-Futuh Tikung, Lamongan who experienced dysmenorrhea in 2017/2018 and the sample were 30 young women. The independent variable was giving cutaneous stimulation and the dependent variable was the decreasing in dysminorrhoea. Concecutive sampling technique was used using VAS scale measurement tool. It was analyzed using Paired Sample T-Test with a significant level of p <0.05. The results showed that the majority of young women experienced dysmenorrhea before the application of cutaneous stimulation and the a lot of them did not experience dysmenorrhea after cutaneous stimulation was given. There were differences in the level of dysmenorrhea before and after applying cutaneous stimulation, with t = 45,639 and p = 0,000. Looking at the results of this study, cutaneous stimulation can be effectively used to reduce dysmenorrhea. Kata Kunci : Dysmenorrhea, stimulation, cutaneous
痛经是发生在月经前或月经期间的疼痛,通常发生在下腹,迫使患者休息。研究的问题是痛经的高发病率会扰乱活动。该研究的目的是确定皮肤刺激对减少年轻女性痛经的影响。实验前研究采用一组前后测试设计方法(一组前后测试设计)对居住在SMK Al-Futuh Tikung, Lamongan的所有年轻女性进行了实验前研究,这些女性在2017/2018年经历了痛经,样本为30名年轻女性。自变量是给予皮肤刺激,因变量是痛经的减少。采用连续抽样技术,采用VAS量表测量工具。采用配对样本t检验,p <0.05为显著水平。结果显示,大多数年轻女性在皮肤刺激前出现痛经,许多女性在皮肤刺激后没有痛经。经皮刺激前后痛经程度有差异,t = 45639, p = 0000。从这项研究的结果来看,皮肤刺激可以有效地减少痛经。卡塔昆慈:痛经、刺激、皮肤
{"title":"penurunan dismenorea dengan pemberian stimulus kutaneus","authors":"Sulistiyowati Sulistiyowati","doi":"10.33023/JIKEB.V5I1.229","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/JIKEB.V5I1.229","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Dysmenorrhea is a pain occurred before or during menstruation which is usually in the lower abdomen forcing the sufferers to rest. The research problem was the high incidence of dysmenorrhea that disrupts activity. The aim of the study was to determine the effect of cutaneous stimulation on decreasing dysmenorrhea in young women. Pre-experimental study with an approach (One Group Pre-Post Test Design) was used with population of all young women who live in the complex of SMK Al-Futuh Tikung, Lamongan who experienced dysmenorrhea in 2017/2018 and the sample were 30 young women. The independent variable was giving cutaneous stimulation and the dependent variable was the decreasing in dysminorrhoea. Concecutive sampling technique was used using VAS scale measurement tool. It was analyzed using Paired Sample T-Test with a significant level of p <0.05. The results showed that the majority of young women experienced dysmenorrhea before the application of cutaneous stimulation and the a lot of them did not experience dysmenorrhea after cutaneous stimulation was given. There were differences in the level of dysmenorrhea before and after applying cutaneous stimulation, with t = 45,639 and p = 0,000. Looking at the results of this study, cutaneous stimulation can be effectively used to reduce dysmenorrhea. \u0000Kata Kunci : Dysmenorrhea, stimulation, cutaneous \u0000 ","PeriodicalId":212031,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131049174","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tingkat kematian, terutama kematian bayi dan anak, erat kaitannya dengan masalah kualitas penduduk. Untuk meningkatkan kualitas penduduk usaha yang dapat menaikkan tingkat kesehatan, pengetahuan dan sikap serta prilaku masyarakat untuk hidup sehat terus ditingkatkan. Upaya langsung untuk menurunkan kelahiran dilaksanakan melalui program keluarga berencana, yaitu dengan mengajak pasangan usia subur (PUS) agar memakai kontrasepsi. Sedangkan jenis alat kontrasepsi yang dipakai ditingkatkan kepada yang lebih efektif, Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi implant pada ibu pasangan usia subur (PUS) di Puskesmas Aek Nauli Kec.Siantar Selatan Kota Pematang Siantar Tahun 2017.Jenis penelitian ini adalah survey analitik yang bersifat cross sectional dengan pengolahan data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat, sampel sebanyak 30 orang.Hasil penelitian diperoleh faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi implant pada ibu pasangan usia subur (PUS) di Puskesmas Aek Nauli Kec.Siantar Selatan Kota Pematang Siantar yaitu ditinjau dari pendidikan dasar 6 orang (20.0%), Menengah 11 (36.7%), tinggi 13 (43.3%), Faktor pengetahuan baik 3 orang (10.0%), cukup 1 orang (36.7%), kurang 16 orang (53.3%), dari faktor dukungan suami yang mendukung 9 orang (30.0%), tidak mendukung 21 orang (70.0%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang bermakna antara pendidikan, pengetahuan, dan dukungan suami dengan pemakaian kontrasepsi implant, bagi ibu pasangan usia subur (PUS)
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI IMPLANT PADA IBU PASANGAN USIA SUBUR (PUS) D PUSKESMAS AEK NAULI KEC.SIANTAR SELATAN KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN 2017.","authors":"R. Syafitri","doi":"10.33023/JIKEB.V5I1.227","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/JIKEB.V5I1.227","url":null,"abstract":"Tingkat kematian, terutama kematian bayi dan anak, erat kaitannya dengan masalah kualitas penduduk. Untuk meningkatkan kualitas penduduk usaha yang dapat menaikkan tingkat kesehatan, pengetahuan dan sikap serta prilaku masyarakat untuk hidup sehat terus ditingkatkan. Upaya langsung untuk menurunkan kelahiran dilaksanakan melalui program keluarga berencana, yaitu dengan mengajak pasangan usia subur (PUS) agar memakai kontrasepsi. Sedangkan jenis alat kontrasepsi yang dipakai ditingkatkan kepada yang lebih efektif, Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi implant pada ibu pasangan usia subur (PUS) di Puskesmas Aek Nauli Kec.Siantar Selatan Kota Pematang Siantar Tahun 2017.Jenis penelitian ini adalah survey analitik yang bersifat cross sectional dengan pengolahan data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat, sampel sebanyak 30 orang.Hasil penelitian diperoleh faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi implant pada ibu pasangan usia subur (PUS) di Puskesmas Aek Nauli Kec.Siantar Selatan Kota Pematang Siantar yaitu ditinjau dari pendidikan dasar 6 orang (20.0%), Menengah 11 (36.7%), tinggi 13 (43.3%), Faktor pengetahuan baik 3 orang (10.0%), cukup 1 orang (36.7%), kurang 16 orang (53.3%), dari faktor dukungan suami yang mendukung 9 orang (30.0%), tidak mendukung 21 orang (70.0%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang bermakna antara pendidikan, pengetahuan, dan dukungan suami dengan pemakaian kontrasepsi implant, bagi ibu pasangan usia subur (PUS)","PeriodicalId":212031,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132579093","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Syarifah, Mamik Ratnawati, Amanda Dewi Kharisma
Pendahuluan: Nyeri yang dirasakan ibu post SC berasal dari luka yang terdapat di perut. Nyeri merupakan sensasi yang sangat personal yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Rasa nyeri yang masih terasa 2-3 hari setelah SC umumnya membuat ibu enggan menggerakkan badannya, hal inilah yang menyebabkan mobilisasi dini ibu kurang baik.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat nyeri luka operasi dengan mobilisasi dini pada ibu post SC. Metode: Desain pada penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional, dilakukan pada tanggal 17 s.d 27 April 2018, bertempat di Pavilyun Melati RSUD Jombang. Populasi adalah semua ibu post SC di Pavilyun Melati RSUD Jombang rata-rata setiap bulan sebanyak 68 responden, besar sampel adalah 34 responden. Teknik sampling menggunakan Purposive Sampling. Variabel independen adalah tingkat nyeri luka operasi, sedangkan variabel dependen adalah mobilisasi dini. Data analisis menggunakan uji statistik Spearman Rank. Hasil: Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden dengan nyeri sedang mempunyai mobilisasi dini cukup yaitu sebanyak 13 orang (72,2%). Hasil uji statistik didapatkan ρ=0,002 < α=0,05 dan koefisien korelasi=0,515. Artinya, ada hubungan “sedang” antara variabel independen dengan variabel dependen sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Kesimpulan: Tindakan yang perlu dilakukan untuk ibu post SC untuk mengurangi nyeri yaitu dengan memberikan analgesik dan mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi. Selain itu ibu juga harus diberi informasi dan arahan untuk melakukan mobilisasi dinI. Dengan adanya informasi yang memadai tentang pentingnya mobilisasi dini dan pengawasan dari petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan motivasi ibu untuk melakukan mobilisasi dini.
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT NYERI LUKA OPERASI DENGAN MOBILISASI DINI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DI PAVILYUN MELATI RSUD JOMBANG","authors":"A. Syarifah, Mamik Ratnawati, Amanda Dewi Kharisma","doi":"10.33023/JIKEB.V5I1.238","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/JIKEB.V5I1.238","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Nyeri yang dirasakan ibu post SC berasal dari luka yang terdapat di perut. Nyeri merupakan sensasi yang sangat personal yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Rasa nyeri yang masih terasa 2-3 hari setelah SC umumnya membuat ibu enggan menggerakkan badannya, hal inilah yang menyebabkan mobilisasi dini ibu kurang baik.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat nyeri luka operasi dengan mobilisasi dini pada ibu post SC. Metode: Desain pada penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional, dilakukan pada tanggal 17 s.d 27 April 2018, bertempat di Pavilyun Melati RSUD Jombang. Populasi adalah semua ibu post SC di Pavilyun Melati RSUD Jombang rata-rata setiap bulan sebanyak 68 responden, besar sampel adalah 34 responden. Teknik sampling menggunakan Purposive Sampling. Variabel independen adalah tingkat nyeri luka operasi, sedangkan variabel dependen adalah mobilisasi dini. Data analisis menggunakan uji statistik Spearman Rank. Hasil: Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden dengan nyeri sedang mempunyai mobilisasi dini cukup yaitu sebanyak 13 orang (72,2%). Hasil uji statistik didapatkan ρ=0,002 < α=0,05 dan koefisien korelasi=0,515. Artinya, ada hubungan “sedang” antara variabel independen dengan variabel dependen sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Kesimpulan: Tindakan yang perlu dilakukan untuk ibu post SC untuk mengurangi nyeri yaitu dengan memberikan analgesik dan mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi. Selain itu ibu juga harus diberi informasi dan arahan untuk melakukan mobilisasi dinI. Dengan adanya informasi yang memadai tentang pentingnya mobilisasi dini dan pengawasan dari petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan motivasi ibu untuk melakukan mobilisasi dini.","PeriodicalId":212031,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132297974","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hypnobirthing merupakan kombinasi antara proses kelahiran alami dengan hypnosis untuk membangun persepsi positif dan rasa percaya diri serta menurunkan ketakutan, kecemasan, tenang dan panik sebelum dan setelah persalinan.Hypnobirthingbertujuanagar ibu dapat melahirkan dengan nyaman, cepat dan lancar dan menghilangkan rasa sakit melahirkan tanpa bantuan obat bius apapun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan persepsi ibu tentang hypnobirthing dengan pengurangan rasa nyeri pada ibu bersalin. Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah ibu bersalin di Klinik Diana Tahun 2018, jumlah sampel sebanyak 30 responden diambil dengan persepsi ibu tentang total sampling. Hasil penelitian yang di dapatkan dari ibu yang melakukan persepsi ibu tentang Hypnobirthing dari 30 responden dapat di ketahui bahwa ada17 responden (56,7%) dengan pelaksanaan metode hypnobirthing dan mengalami nyeri sedang dan 18 responden (60,0%) dan minoritas ibu mengalami persepsi ibu tentang hypnobirthing sebanyak 13 responden (43,3%) dan yang mengalami nyeri hebat sebanyak 12 responden (40,0%). Setelah dilakukan uji Chi-Square terdapat hubungan persepsi ibu tentang Hypnobeirthing dengan pengurangan rasa nyeri pada ibu bersalin p value e 0,013 sig α < 0,005. Dari hasil penelitian, ada hubungan metode hypnobirthing dengan pengurangan rasa nyeri pada ibu bersalin di Klinik Diana Tahun 2018. Maka disarankan kepada tenaga kesehatan agar kiranya dapat mempromosikan persalinan dengan persepsi ibu tentang Hypnoberthing dan senantiasa turut serta dalam memberikan informasi kepada ibu-ibu tentang persiapan selama kehamilan dan persalinan dengan menggunakan persepsi ibu tentang hypnoberthing.
催眠师是自然分娩和催眠师的结合,以建立积极的感觉和自信,并在分娩前和分娩后消除恐惧、焦虑、平静和恐慌。生母催眠师认为母亲可以在没有任何药物帮助的情况下方便、迅速、顺利地分娩,减轻分娩的痛苦。本研究的目的是了解你对催眠的感知与产妇疼痛的缓解之间的联系。本研究采用跨部门方法进行分析调查。这项研究的人口是戴安娜诊所的孕妇,在2018年,30名被选中的样本数量以母亲对整个抽样情况的看法进行了取样。研究的结果催眠分娩的妈妈做的感知来自30个受访者可以在知道ada17受访者(56,7%)实施催眠分娩方法和经历疼痛在18名受访者(60,0%)和少数体验感知妈妈的催眠分娩多达13名受访者(43,3%)和多达12受访者(40,0%)而受到严重的疼痛。测试完毕后Chi-Square有关系妈妈Hypnobeirthing和减少疼痛的感知价值e sig 0.013αp < 0.005分娩。根据这项研究,2018年在戴安娜的诊所里,有一种催眠方法可以缓解分娩时的疼痛。因此,建议卫生工作者通过使用母亲对催眠的看法来促进分娩,并不断地通过使用催眠母亲的看法来为母亲提供关于怀孕和分娩准备的信息。
{"title":"HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG HYPNOBIRTHING DENGAN PENGURANGAN RASA NYERI PADA IBU BERSALIN NORMAL DI KLINIK DIANA MEDAN TAHUN 2018","authors":"Yulida Effendi Nasution","doi":"10.33023/JIKEB.V5I1.224","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/JIKEB.V5I1.224","url":null,"abstract":"Hypnobirthing merupakan kombinasi antara proses kelahiran alami dengan hypnosis untuk membangun persepsi positif dan rasa percaya diri serta menurunkan ketakutan, kecemasan, tenang dan panik sebelum dan setelah persalinan.Hypnobirthingbertujuanagar ibu dapat melahirkan dengan nyaman, cepat dan lancar dan menghilangkan rasa sakit melahirkan tanpa bantuan obat bius apapun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan persepsi ibu tentang hypnobirthing dengan pengurangan rasa nyeri pada ibu bersalin. Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah ibu bersalin di Klinik Diana Tahun 2018, jumlah sampel sebanyak 30 responden diambil dengan persepsi ibu tentang total sampling. Hasil penelitian yang di dapatkan dari ibu yang melakukan persepsi ibu tentang Hypnobirthing dari 30 responden dapat di ketahui bahwa ada17 responden (56,7%) dengan pelaksanaan metode hypnobirthing dan mengalami nyeri sedang dan 18 responden (60,0%) dan minoritas ibu mengalami persepsi ibu tentang hypnobirthing sebanyak 13 responden (43,3%) dan yang mengalami nyeri hebat sebanyak 12 responden (40,0%). Setelah dilakukan uji Chi-Square terdapat hubungan persepsi ibu tentang Hypnobeirthing dengan pengurangan rasa nyeri pada ibu bersalin p value e 0,013 sig α < 0,005. Dari hasil penelitian, ada hubungan metode hypnobirthing dengan pengurangan rasa nyeri pada ibu bersalin di Klinik Diana Tahun 2018. Maka disarankan kepada tenaga kesehatan agar kiranya dapat mempromosikan persalinan dengan persepsi ibu tentang Hypnoberthing dan senantiasa turut serta dalam memberikan informasi kepada ibu-ibu tentang persiapan selama kehamilan dan persalinan dengan menggunakan persepsi ibu tentang hypnoberthing.","PeriodicalId":212031,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132300717","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sebagian remaja mengalami menstruasi tanpa keluhan, namun tidak sedikit yang disertai keluhan (dismenore). Data tahun 2014 di Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat 55% remaja berusia 15-18 tahun yang mengalami dismenore. Menurut Bernardi, M. (2017) dismenore dapat mengakibatkan aktivitas terganggu, prestasi akademik lebih rendah, mengganggu kinerja dan kualitas tidur, berdampak negatif pada mood, serta menyebabkan kegelisahan dan depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia menarche dan tingkat stres dengan kejadian dismenore primer pada remaja putri. Metode penelitian yaitu analitik-korelational dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi semester II program studi D4 TLM Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta tahun akademik 2017/2018 dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling didapatkan jumlah sampel sebanyak 34 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner, untuk data dismenore menggunakan face pain score, sedangkan data tingkat stres menggunakan kuesioner DASS (Depression Anxiety and Stress Scale). Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara usia menarche dengan kejadian dismenore pada remaja putri, dengan nilai asymp sig adalah 0.625 (α > 0,05). Serta ada hubungan antara tingkat stres dengan kejadian dismenore pada remaja putri, besarnya nilai asymp sig adalah 0.024 (α < 0,05). Remaja putri diharapkan dapat menghindari stres dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat dan bersifat positif misalnya mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang ada di kampus. Sebab stres menjadi salah satu faktor pemicu dismenore.
{"title":"HUBUNGAN USIA MENARCHE DAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI","authors":"Luluk Khusnul Dwihestie","doi":"10.33023/JIKEB.V4I2.161","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/JIKEB.V4I2.161","url":null,"abstract":"Sebagian remaja mengalami menstruasi tanpa keluhan, namun tidak sedikit yang disertai keluhan (dismenore). Data tahun 2014 di Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat 55% remaja berusia 15-18 tahun yang mengalami dismenore. Menurut Bernardi, M. (2017) dismenore dapat mengakibatkan aktivitas terganggu, prestasi akademik lebih rendah, mengganggu kinerja dan kualitas tidur, berdampak negatif pada mood, serta menyebabkan kegelisahan dan depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia menarche dan tingkat stres dengan kejadian dismenore primer pada remaja putri. Metode penelitian yaitu analitik-korelational dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi semester II program studi D4 TLM Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta tahun akademik 2017/2018 dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling didapatkan jumlah sampel sebanyak 34 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner, untuk data dismenore menggunakan face pain score, sedangkan data tingkat stres menggunakan kuesioner DASS (Depression Anxiety and Stress Scale). Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara usia menarche dengan kejadian dismenore pada remaja putri, dengan nilai asymp sig adalah 0.625 (α > 0,05). Serta ada hubungan antara tingkat stres dengan kejadian dismenore pada remaja putri, besarnya nilai asymp sig adalah 0.024 (α < 0,05). Remaja putri diharapkan dapat menghindari stres dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat dan bersifat positif misalnya mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang ada di kampus. Sebab stres menjadi salah satu faktor pemicu dismenore.","PeriodicalId":212031,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130959380","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kinerja seseorang terkait erat dengan proses kerja dan faktor yang mempengaruhinya. Faktor yang mempengaruhi kinerja meliputi faktor individu dan factor organisasi. Untuk kinerja bidan maka faktor yang paling berpengaruh dan merupakan faktor kunci untuk mencapai hasil kerja yang baik harus memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik, adanya kepuasaan kerja yang memadai, adanya motivasi yang kuat yang merupakan pendorong adanya imbalan/kompensasi yang memadai bagi bidan itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan kemampuan, pengalaman, imbalan dengan kinerja bidan di Kabupaten Gowa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Study Cross Sectional dengan pendekatan kuantitatif.Jenis data meliputi data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data tentang kemampuan, pengalaman,danimbalan dalam memberikan pelayanan KIA sedangkan data sekunder adalah data yang terkait dengan informasi perihal Bidan baik itu internal maupun eksternal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan dengan kinerja bidan desa di Kabupaten Gowa.Ada hubungan yang signifikan antara pengalaman dengan kinerja bidan desa di Kabupaten Gowa.Ada hubungan antara Imbalan dengan kinerja bidan desa di Kabupaten Gowa. Pengalaman yang paling berhubungan dengan kinerja bidan desa di Kabupaten Gowa. Kata Kunci : Kemampuan, Pengalaman, Imbalan, kinerja
{"title":"ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DESA DALAM PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL DI KABUPATEN GOWA","authors":"M. Megawati","doi":"10.33023/JIKEB.V4I2.186","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/JIKEB.V4I2.186","url":null,"abstract":"Kinerja seseorang terkait erat dengan proses kerja dan faktor yang mempengaruhinya. Faktor yang mempengaruhi kinerja meliputi faktor individu dan factor organisasi. Untuk kinerja bidan maka faktor yang paling berpengaruh dan merupakan faktor kunci untuk mencapai hasil kerja yang baik harus memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik, adanya kepuasaan kerja yang memadai, adanya motivasi yang kuat yang merupakan pendorong adanya imbalan/kompensasi yang memadai bagi bidan itu sendiri. \u0000Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan kemampuan, pengalaman, imbalan dengan kinerja bidan di Kabupaten Gowa. \u0000Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Study Cross Sectional dengan pendekatan kuantitatif.Jenis data meliputi data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data tentang kemampuan, pengalaman,danimbalan dalam memberikan pelayanan KIA sedangkan data sekunder adalah data yang terkait dengan informasi perihal Bidan baik itu internal maupun eksternal. \u0000Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan dengan kinerja bidan desa di Kabupaten Gowa.Ada hubungan yang signifikan antara pengalaman dengan kinerja bidan desa di Kabupaten Gowa.Ada hubungan antara Imbalan dengan kinerja bidan desa di Kabupaten Gowa. Pengalaman yang paling berhubungan dengan kinerja bidan desa di Kabupaten Gowa. \u0000Kata Kunci : Kemampuan, Pengalaman, Imbalan, kinerja","PeriodicalId":212031,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121492802","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Akseptor KB Suntik DMPA Di Indonesia Sangat Banyak. Hal ini dibuktikan dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa timur tahun 2015 bahwa akseptor KB Sejumlah 57,19%. Tingginya jumlah Akseptor ini dilatarbelakangi berbagai alasan diantaranya harga yang ekonomis. Jika ditinjau dari dampak yang ditimbulkan, maka kontrasepsi suntik memberikan berbagai dampak yang mengganggu kesehatan reproduksi, terutama jika digunakan dalam jangka waktu yang lama. Salah satu efek yang dapat ditimbulkan yaitu penurunan tingkat kepadatan tulang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penggunaan KB Suntik DMPA terhadap tingkap Kepadatan Tulang di Kecamatan Pare. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel independen dalam penelitian ini adalah efek pemakaian kontrasepsi suntik DMPA jangka Panjang, Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat kepadatan tulang. Populasi target yaitu semua akseptor KB Suntik sedangkan populasi terjangkau penelitian ini yaitu di semua akseptor KB Suntik di Puskesmas Kecamatan Pare tahun 2017. Sampel yang digunakan sebagian akseptor KB suntik di Puskesmas Kecamatan Pare tahun 2017 sejumlah 164. Tehnik probability samplingyaitu menggunakan tehnik pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling). Analisa data dengan chi Square. Hasil penelitian menunjukkan adanya efek penggunaan kontrasepsi suntik DMPA terhadap kepadatan tulang sebesar72,1% responden mengalami osteopenia. Uji chi square pada efek dari lama penggunaan kontrasepsi suntik DMPA < 3 tahun dan ≥ 3 tahun terhadap kepadatan tulang dengan confidence interval 95% menunjukkan nilai chi square 0,222 sebesar dan ρ value sebesar 0,637 yang berarti tidak adanya hubungan antara lama penggunaan kontrasepsi DMPA terhadap kepadatan tulang. Hal ini menunjukkan tidak adanya perbedaan antara lama penggunaan kontrasepsi suntik DMPA < 3 tahun dan ≥ 3 tahun dengan kejadian osteopenia. Kata Kunci: KB Suntik DMPA, Tingkat Kepadatan Tulang
{"title":"EFEK PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA JANGKA PANJANG TERHADAP TINGKAT KEPADATAN TULANG","authors":"Anis Setyowati, Wahyu Nuraisya, E. Purwandari","doi":"10.33023/jikeb.v4i2.194","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikeb.v4i2.194","url":null,"abstract":"Akseptor KB Suntik DMPA Di Indonesia Sangat Banyak. Hal ini dibuktikan dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa timur tahun 2015 bahwa akseptor KB Sejumlah 57,19%. Tingginya jumlah Akseptor ini dilatarbelakangi berbagai alasan diantaranya harga yang ekonomis. Jika ditinjau dari dampak yang ditimbulkan, maka kontrasepsi suntik memberikan berbagai dampak yang mengganggu kesehatan reproduksi, terutama jika digunakan dalam jangka waktu yang lama. Salah satu efek yang dapat ditimbulkan yaitu penurunan tingkat kepadatan tulang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penggunaan KB Suntik DMPA terhadap tingkap Kepadatan Tulang di Kecamatan Pare. \u0000Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel independen dalam penelitian ini adalah efek pemakaian kontrasepsi suntik DMPA jangka Panjang, Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat kepadatan tulang. Populasi target yaitu semua akseptor KB Suntik sedangkan populasi terjangkau penelitian ini yaitu di semua akseptor KB Suntik di Puskesmas Kecamatan Pare tahun 2017. Sampel yang digunakan sebagian akseptor KB suntik di Puskesmas Kecamatan Pare tahun 2017 sejumlah 164. Tehnik probability samplingyaitu menggunakan tehnik pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling). Analisa data dengan chi Square. \u0000Hasil penelitian menunjukkan adanya efek penggunaan kontrasepsi suntik DMPA terhadap kepadatan tulang sebesar72,1% responden mengalami osteopenia. Uji chi square pada efek dari lama penggunaan kontrasepsi suntik DMPA < 3 tahun dan ≥ 3 tahun terhadap kepadatan tulang dengan confidence interval 95% menunjukkan nilai chi square 0,222 sebesar dan ρ value sebesar 0,637 yang berarti tidak adanya hubungan antara lama penggunaan kontrasepsi DMPA terhadap kepadatan tulang. Hal ini menunjukkan tidak adanya perbedaan antara lama penggunaan kontrasepsi suntik DMPA < 3 tahun dan ≥ 3 tahun dengan kejadian osteopenia. \u0000Kata Kunci: KB Suntik DMPA, Tingkat Kepadatan Tulang ","PeriodicalId":212031,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130959083","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}