Pub Date : 2021-12-23DOI: 10.25047/animpro.2021.10
Niswatin Hasanah, Z. Isnaini, Suci Wulandari, Dyah Laksito Rukmi, N. Wahyono
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi pemasaran di PT Tunas Jaya Raya Abadi Nganjuk. Metode penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat bantu dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang dioperoleh dianalisis menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi lingkungan di PT Tunas Jaya Raya Abadi Nganjuk sangat baik. Hal ini berdasarkan pada matriks faktor strategi internal yang menunjukkan nilai positif (+), nilai kekuatan lebih besar daripada kelemahan (S=2,22 > W=0,68). Matriks faktor eksternal menunjukkan bahwa nilai positif di mana nilai peluang lebih besar daripada ancaman (O=2,78 > T=0,71). Kondisi lingkungan di PT Tunas Jaya Raya Abadi sangat baik untuk dilakukan usaha, dengan skor total faktor peluang (SO=5). Penentuan strategi yang sesuai yaitu dengan menerapkan selective strategy. Strategi SO yang dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen dengan cara bersikap santun, melayani secara intesif, dan sabar dalam melayani keinginan konsumen serta menjalin hubungan yang baik kepada konsumen dengan menjaga kualitas sapi yang dijual.
{"title":"Perbaikan strategi pemasaran sapi Brahman Cross, Peranakan Limousin, dan Peranakan Simental di PT. Tunas Jaya Raya Abadi Nganjuk","authors":"Niswatin Hasanah, Z. Isnaini, Suci Wulandari, Dyah Laksito Rukmi, N. Wahyono","doi":"10.25047/animpro.2021.10","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/animpro.2021.10","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi pemasaran di PT Tunas Jaya Raya Abadi Nganjuk. Metode penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat bantu dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang dioperoleh dianalisis menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi lingkungan di PT Tunas Jaya Raya Abadi Nganjuk sangat baik. Hal ini berdasarkan pada matriks faktor strategi internal yang menunjukkan nilai positif (+), nilai kekuatan lebih besar daripada kelemahan (S=2,22 > W=0,68). Matriks faktor eksternal menunjukkan bahwa nilai positif di mana nilai peluang lebih besar daripada ancaman (O=2,78 > T=0,71). Kondisi lingkungan di PT Tunas Jaya Raya Abadi sangat baik untuk dilakukan usaha, dengan skor total faktor peluang (SO=5). Penentuan strategi yang sesuai yaitu dengan menerapkan selective strategy. Strategi SO yang dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen dengan cara bersikap santun, melayani secara intesif, dan sabar dalam melayani keinginan konsumen serta menjalin hubungan yang baik kepada konsumen dengan menjaga kualitas sapi yang dijual.","PeriodicalId":212524,"journal":{"name":"Sinergitas Antara Pemerintah, Perguruan Tinggi dan DUDI dalam Pengembangan Ternak Lokal yang Berkelanjutan","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122526746","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-23DOI: 10.25047/animpro.2021.15
Agus Hadi Prayitno, Rusman, Soeparno
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembuatan dan pengeringan yang berbeda terhadap nilai gizi dendeng daging kelinci. Metode pembuatan dendeng yaitu iris dan giling. Metode pengering dendeng yaitu kering matahari dan kering oven. Nilai gizi dendeng dihitung berdasarkan angka kecukupan dendeng yang mengacu pada rata-rata kecukupan energi orang per hari yaitu 2.150 kkal, protein total 60 g, dan lemak total 67 g dengan takaran saji 50 g per sajian. Setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Data hasil perhitungan angka kecukupan gizi dendeng dianalisis dengan analisis variansi pola faktorial dan perbedaan rerata diuji dengan uji Duncan’s Multiple Range Test. Metode pembuatan dan pengeringan yang berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap energi dari lemak dan lemak total dendeng. Hasil penelitian menunjukkan ada interaksi yang nyata (P<0,05) antara metode pembuatan dan pengeringan yang berbeda terhadap total kalori dari lemak, lemak total, dan protein total dendeng. Dendeng giling kering matahari adalah dendeng paling baik dengan protein total tertinggi dan lemak total terendah.
{"title":"Kajian nilai gizi dendeng daging kelinci dengan metode pembuatan dan pengeringan yang berbeda","authors":"Agus Hadi Prayitno, Rusman, Soeparno","doi":"10.25047/animpro.2021.15","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/animpro.2021.15","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembuatan dan pengeringan yang berbeda terhadap nilai gizi dendeng daging kelinci. Metode pembuatan dendeng yaitu iris dan giling. Metode pengering dendeng yaitu kering matahari dan kering oven. Nilai gizi dendeng dihitung berdasarkan angka kecukupan dendeng yang mengacu pada rata-rata kecukupan energi orang per hari yaitu 2.150 kkal, protein total 60 g, dan lemak total 67 g dengan takaran saji 50 g per sajian. Setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Data hasil perhitungan angka kecukupan gizi dendeng dianalisis dengan analisis variansi pola faktorial dan perbedaan rerata diuji dengan uji Duncan’s Multiple Range Test. Metode pembuatan dan pengeringan yang berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap energi dari lemak dan lemak total dendeng. Hasil penelitian menunjukkan ada interaksi yang nyata (P<0,05) antara metode pembuatan dan pengeringan yang berbeda terhadap total kalori dari lemak, lemak total, dan protein total dendeng. Dendeng giling kering matahari adalah dendeng paling baik dengan protein total tertinggi dan lemak total terendah.","PeriodicalId":212524,"journal":{"name":"Sinergitas Antara Pemerintah, Perguruan Tinggi dan DUDI dalam Pengembangan Ternak Lokal yang Berkelanjutan","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127724560","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mohamad Haqiqi, Rosa Tri Hertamawati, Reikha Rahmasari
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penerpan biosekuriti serta pengaruhnya terhadap produktivitas ayam ras petelur di Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan korelasi dengan pengamatan langsung terhadap tingkat penerapan biosekuriti dan wawancara dengan para peternak. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling pada 10 peternak dengan populasi di atas 1000 ekor. Prosedur pengumpulan data menggunakan metode survey dan kuisioner untuk memberikan gambaran dari jawaban yang diberikan responden. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif berdasarkan persentase untuk mengetahui tingkat penerapan biosekuriti, regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruhnya dan korelasi untuk mengetahui hubungan tingkat penerapan biosekuriti dengan produktivitas ayam petelur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan biosekuriti di Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember masih rendah (di bawah 60%). Hal ini dapat diketahui dari hasil survey hanya sebesar 55,7% peternak yang menerapkannya. Hasil produktivitas ayam yang meliputi mortalitas, hen day dan FCR tidak sesuai dengan standart pemeliharaan yang dianjurkan. Hal ini menandakan bahwa ayam yang dipelihara kurang produktif. Penerapan biosekuriti berdasarkan biosekuriti konseptual, structural dan operasional di Kecamatan Sumberjambe sebesar 55.7%Pengaruh tingkat penerapan biosekuriti yang rendah menyebabkan produktivitas ayam ras petelur juga rendah.
{"title":"Tingkat penerapan biosekuriti pada usaha peternakan ayam ras petelur di Kabupaten Jember","authors":"Mohamad Haqiqi, Rosa Tri Hertamawati, Reikha Rahmasari","doi":"10.25047/animpro.2021.7","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/animpro.2021.7","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penerpan biosekuriti serta pengaruhnya terhadap produktivitas ayam ras petelur di Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan korelasi dengan pengamatan langsung terhadap tingkat penerapan biosekuriti dan wawancara dengan para peternak. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling pada 10 peternak dengan populasi di atas 1000 ekor. Prosedur pengumpulan data menggunakan metode survey dan kuisioner untuk memberikan gambaran dari jawaban yang diberikan responden. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif berdasarkan persentase untuk mengetahui tingkat penerapan biosekuriti, regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruhnya dan korelasi untuk mengetahui hubungan tingkat penerapan biosekuriti dengan produktivitas ayam petelur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan biosekuriti di Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember masih rendah (di bawah 60%). Hal ini dapat diketahui dari hasil survey hanya sebesar 55,7% peternak yang menerapkannya. Hasil produktivitas ayam yang meliputi mortalitas, hen day dan FCR tidak sesuai dengan standart pemeliharaan yang dianjurkan. Hal ini menandakan bahwa ayam yang dipelihara kurang produktif. Penerapan biosekuriti berdasarkan biosekuriti konseptual, structural dan operasional di Kecamatan Sumberjambe sebesar 55.7%Pengaruh tingkat penerapan biosekuriti yang rendah menyebabkan produktivitas ayam ras petelur juga rendah.","PeriodicalId":212524,"journal":{"name":"Sinergitas Antara Pemerintah, Perguruan Tinggi dan DUDI dalam Pengembangan Ternak Lokal yang Berkelanjutan","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116177456","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. Jannah, Budi Prasetyo, Dharwin Siswanto, Dadik Pantaya
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Bio-emulsifierdari Pseudomonas fluorescenspada pakan terhadap performabroiler dan mengetahui level terbaik penambahan Bio-emulsifierdari Pseudomonas fluorescenspada pakan broiler. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Level Bio-emulsifieryang diberikan yaitu P0 = pakan kontrol tanpa Bio-emulsifier, P1 = 0,5 g/kg pakan, P2 = 1 g/kg pakan, P3 = 1,5 g/kg pakan. Parameter penelitian ini yaitu konsumsi pakan (g/ekor), pertambahan bobot badan (g/ekor) dan konversi pakan. Data dianalisis statistik dengan menggunakan uji Annova. Hasil penelitian ini menunjukan perbedaan nyata (P<0,05) terhadap konsumsi pakan broiler. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan Bio-emulsifierdari Pseudomonas fluorescenspada pakan berpengaruh terhadap konsumsi pakan, pada level 0,5 g/kg pakan diperoleh konsumsi pakan rendah yaitu 2026,36 g/ekor dengan nilai konversi pakan sebesar 1,75.
{"title":"Pengaruh penambahan bio-emulsifier dari Pseudomonas fluorescens pada pakan terhadap performa broiler","authors":"M. Jannah, Budi Prasetyo, Dharwin Siswanto, Dadik Pantaya","doi":"10.25047/animpro.2021.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/animpro.2021.4","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Bio-emulsifierdari Pseudomonas fluorescenspada pakan terhadap performabroiler dan mengetahui level terbaik penambahan Bio-emulsifierdari Pseudomonas fluorescenspada pakan broiler. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Level Bio-emulsifieryang diberikan yaitu P0 = pakan kontrol tanpa Bio-emulsifier, P1 = 0,5 g/kg pakan, P2 = 1 g/kg pakan, P3 = 1,5 g/kg pakan. Parameter penelitian ini yaitu konsumsi pakan (g/ekor), pertambahan bobot badan (g/ekor) dan konversi pakan. Data dianalisis statistik dengan menggunakan uji Annova. Hasil penelitian ini menunjukan perbedaan nyata (P<0,05) terhadap konsumsi pakan broiler. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan Bio-emulsifierdari Pseudomonas fluorescenspada pakan berpengaruh terhadap konsumsi pakan, pada level 0,5 g/kg pakan diperoleh konsumsi pakan rendah yaitu 2026,36 g/ekor dengan nilai konversi pakan sebesar 1,75.","PeriodicalId":212524,"journal":{"name":"Sinergitas Antara Pemerintah, Perguruan Tinggi dan DUDI dalam Pengembangan Ternak Lokal yang Berkelanjutan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131065424","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tren perkembangan populasi dan produksi berbagai komoditas ternak di Indonesia sehingga dapat menggambarkan peluang dan tantangan serta strategi efisiensi produksi nasional. Metode penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan peramalan menggunakan time series expert modeler data tahun 2010-2020. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produtivitas selama 10 tahun terakhir masih tergolong rendah dan belum dapat memenuhi kebutuhan nasional. Prediksi populasi ternak cenderung meningkat kecuali sapi perah dan kerbau. Produksi daging total (ruminansia dan unggas) dan telur selama 10 tahun kedepan diperkirakan meningkat, namun produksi susu cenderung stagnan. Sistem usaha peternakan secara umum masih perlu ditingkatkan. Strategi peningkatan melalui optimalisasi integrasi pakan lokal, penyediaan bibit unggul, aplikasi teknologi adaptif, implementasi pola kemitraan dan optimalisasi wilayah strategis sesuai komoditas ternak. Perbaikan tersebut diharapkan dapat menyumbang peningkatan populasi ternak ruminansia dan ungags serta produksi nasional.
{"title":"Tren perkembangan, kondisi, permasalahan, strategi, dan prediksi komoditas peternakan Indonesia (2010-2030)","authors":"Desy Cahya Widianingrum, Himmatul Khasanah","doi":"10.25047/animpro.2021.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/animpro.2021.1","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tren perkembangan populasi dan produksi berbagai komoditas ternak di Indonesia sehingga dapat menggambarkan peluang dan tantangan serta strategi efisiensi produksi nasional. Metode penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan peramalan menggunakan time series expert modeler data tahun 2010-2020. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produtivitas selama 10 tahun terakhir masih tergolong rendah dan belum dapat memenuhi kebutuhan nasional. Prediksi populasi ternak cenderung meningkat kecuali sapi perah dan kerbau. Produksi daging total (ruminansia dan unggas) dan telur selama 10 tahun kedepan diperkirakan meningkat, namun produksi susu cenderung stagnan. Sistem usaha peternakan secara umum masih perlu ditingkatkan. Strategi peningkatan melalui optimalisasi integrasi pakan lokal, penyediaan bibit unggul, aplikasi teknologi adaptif, implementasi pola kemitraan dan optimalisasi wilayah strategis sesuai komoditas ternak. Perbaikan tersebut diharapkan dapat menyumbang peningkatan populasi ternak ruminansia dan ungags serta produksi nasional.","PeriodicalId":212524,"journal":{"name":"Sinergitas Antara Pemerintah, Perguruan Tinggi dan DUDI dalam Pengembangan Ternak Lokal yang Berkelanjutan","volume":"1018 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134037799","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-23DOI: 10.25047/animpro.2021.17
Aan Awaludin, A. Mariyanto, Nurkholis, Suci Wulandari, Suluh Nusantoro, Nurdin Muhamad, M. Adhyatma, Rizki Amalia Nurfitriani, Theo Mahiseta Syahniar, G. Syaikhullah, Mira Andriani, Yudhi Ratna Nugraheni
Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi parasit gastrointestinal yang menginfeksi saluran pencernaan pada Domba Ekor Gemuk di kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan sampel feses segar dari 50 ekor Domba Ekor Gemuk di kabupaten Jember. Pengambilan sampel secara acak dengan tidak membedakan jenis kelamin dan umur Domba Ekor Gemuk. Identifikasi parasit gastrointestinal dengan menggunakan uji apung (flotation methods) kemudian dilakukan pengamatan morfologi telur cacing dan oosista yang ditemukan pada sampel feses Domba Ekor Gemuk. Hasil identifikasi adalah ditemukannya parasit gastrointestinal pada Domba Ekor Gemuk di kabupaten Jember dari kelas nematoda dan protozoa. Parasit cacing kelas nematoda yang teridentifikasi adalah Strongyloides sp., Cooperia sp., Moniezia sp., Capillaria sp., dan Ostertagia sp., sedangkan protozoa yang teridentifikasi adalah Eimeria sp. Prevalensi parasit gastrointestinal didominasi oleh Strongyloides sp. (20%), Eimeria sp. (8%), Moniezia sp. (8%), Capillaria sp. (4%), Cooperia sp. (2%), dan Ostertagia sp. (2%). Kejadian infeksi murni atau infeksi tunggal (single infections) sebanyak 95% dan infeksi campuran (co-infections) sebanyak 5%.
{"title":"Parasit gastrointestinal pada Domba Ekor Gemuk di Kabupaten Jember","authors":"Aan Awaludin, A. Mariyanto, Nurkholis, Suci Wulandari, Suluh Nusantoro, Nurdin Muhamad, M. Adhyatma, Rizki Amalia Nurfitriani, Theo Mahiseta Syahniar, G. Syaikhullah, Mira Andriani, Yudhi Ratna Nugraheni","doi":"10.25047/animpro.2021.17","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/animpro.2021.17","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi parasit gastrointestinal yang menginfeksi saluran pencernaan pada Domba Ekor Gemuk di kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan sampel feses segar dari 50 ekor Domba Ekor Gemuk di kabupaten Jember. Pengambilan sampel secara acak dengan tidak membedakan jenis kelamin dan umur Domba Ekor Gemuk. Identifikasi parasit gastrointestinal dengan menggunakan uji apung (flotation methods) kemudian dilakukan pengamatan morfologi telur cacing dan oosista yang ditemukan pada sampel feses Domba Ekor Gemuk. Hasil identifikasi adalah ditemukannya parasit gastrointestinal pada Domba Ekor Gemuk di kabupaten Jember dari kelas nematoda dan protozoa. Parasit cacing kelas nematoda yang teridentifikasi adalah Strongyloides sp., Cooperia sp., Moniezia sp., Capillaria sp., dan Ostertagia sp., sedangkan protozoa yang teridentifikasi adalah Eimeria sp. Prevalensi parasit gastrointestinal didominasi oleh Strongyloides sp. (20%), Eimeria sp. (8%), Moniezia sp. (8%), Capillaria sp. (4%), Cooperia sp. (2%), dan Ostertagia sp. (2%). Kejadian infeksi murni atau infeksi tunggal (single infections) sebanyak 95% dan infeksi campuran (co-infections) sebanyak 5%.","PeriodicalId":212524,"journal":{"name":"Sinergitas Antara Pemerintah, Perguruan Tinggi dan DUDI dalam Pengembangan Ternak Lokal yang Berkelanjutan","volume":"119 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132890671","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Studi kasus ini dilakukan di CV Makmur Jaya Lumajang. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha pada CV Makmur Jaya Lumajang ditinjau dari segi analisis finansial. Studi ini dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus sampai dengan 13 September 2020 di peternakan ayam ras petelur CV Makmur Jaya Lumajang. Pada studi kasus menggunakan bahan yaitu ayam ras petelur strain Hysex Brown sebanyak 30.000 ekor. Parameter pengamatan menggunakan analisis penerimaan atas biaya, dan analisis titik impas. Hasil pengamatan ini menunjukkan bahwa hasil penerimaan sebesar Rp9.223.780.000,00 dan angka pendapatan sebesar Rp1.603.955.000,00. Sehingga dengan hasil tersebut dapat menentukan analisis penerimaan atas biaya 1,210. Hasil pada analisis BEP harga memperoleh hasil Rp14.615,845 dan pada BEP produksi 448.225 kg. Dengan demikian peternakan ayam ras petelur CV Makmur Jaya Lumajang usahanya memperoleh keuntungan dan layak untuk dijalankan.
{"title":"Analisis finansial usaha peternakan ayam petelur CV Makmur Jaya Lumajang Jawa Timur","authors":"Niswatin Hasanah, Ferrinda Melynia, Suluh Nusantoro, Suci Wulandari","doi":"10.25047/animpro.2021.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/animpro.2021.9","url":null,"abstract":"Studi kasus ini dilakukan di CV Makmur Jaya Lumajang. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha pada CV Makmur Jaya Lumajang ditinjau dari segi analisis finansial. Studi ini dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus sampai dengan 13 September 2020 di peternakan ayam ras petelur CV Makmur Jaya Lumajang. Pada studi kasus menggunakan bahan yaitu ayam ras petelur strain Hysex Brown sebanyak 30.000 ekor. Parameter pengamatan menggunakan analisis penerimaan atas biaya, dan analisis titik impas. Hasil pengamatan ini menunjukkan bahwa hasil penerimaan sebesar Rp9.223.780.000,00 dan angka pendapatan sebesar Rp1.603.955.000,00. Sehingga dengan hasil tersebut dapat menentukan analisis penerimaan atas biaya 1,210. Hasil pada analisis BEP harga memperoleh hasil Rp14.615,845 dan pada BEP produksi 448.225 kg. Dengan demikian peternakan ayam ras petelur CV Makmur Jaya Lumajang usahanya memperoleh keuntungan dan layak untuk dijalankan.","PeriodicalId":212524,"journal":{"name":"Sinergitas Antara Pemerintah, Perguruan Tinggi dan DUDI dalam Pengembangan Ternak Lokal yang Berkelanjutan","volume":"500 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114474109","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-23DOI: 10.25047/animpro.2021.19
Sari Yanti Hayanti, Y. Widyaningrum, Hastuti Handayani S Purba
Hipofungsi ovaria merupakan salah satu gangguan reproduksi yang ditemukan pada induk sapi potong di Provinsi Jambi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tingkat kejadian dan gejala klinis hipofungsi ovaria pada induk sapi potong Provinsi Jambi. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2021. Penelitian dilakukan di 11 Kabupaten dan Kota di Provinsi Jambi. Penelitian dilakukan dengan metode survei pada laman website iSIKHNAS dengan mengumpulkan data sekunder dari tahun 2017-2020. Variabel data yang dikumpulkan adalah jumlah induk sapi potong gangguan reproduksi di Provinsi Jambi, jumlah induk hipofungsi ovaria Provinsi Jambi dan gejala klinis yang dilaporkan pada hipofungsi ovaria. Data yang diperoleh ditabulasi menggunakan Microsoft Excel tahun 2016, kemudian dianalisis dengan metode deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh dari seluruh induk sapi yang mengalami gangguan reproduksi di Provinsi Jambi pada tahun 2017-2020, induk yang didiagnosa hipofungsi ovaria sebanyak 22.0% pada tahun 2017, 21.3% pada tahun 2018, 18.0% pada tahun 2019 dan 13.0% pada tahun 2020. Gejala klinis hipofungsi ovaria yang tampak paling banyak setiap tahunnya adalah anestrus, 60.9% pada tahun 2017, 50.4%, tahun 2018, 62.9% tahun 2019, 37.9% tahun 2020. Kesimpulan penelitian ini adalah tingkat kejadian hipofungsi ovaria mengalami penurunan dari tahun 2017-2020, yang umumnya ditandai dengan gelaja klinis anestrus.
{"title":"Interpretasi tingkat kejadian dan gejala klinis Hipofungsi ovaria pada induk sapi potong di Provinsi Jambi","authors":"Sari Yanti Hayanti, Y. Widyaningrum, Hastuti Handayani S Purba","doi":"10.25047/animpro.2021.19","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/animpro.2021.19","url":null,"abstract":"Hipofungsi ovaria merupakan salah satu gangguan reproduksi yang ditemukan pada induk sapi potong di Provinsi Jambi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tingkat kejadian dan gejala klinis hipofungsi ovaria pada induk sapi potong Provinsi Jambi. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2021. Penelitian dilakukan di 11 Kabupaten dan Kota di Provinsi Jambi. Penelitian dilakukan dengan metode survei pada laman website iSIKHNAS dengan mengumpulkan data sekunder dari tahun 2017-2020. Variabel data yang dikumpulkan adalah jumlah induk sapi potong gangguan reproduksi di Provinsi Jambi, jumlah induk hipofungsi ovaria Provinsi Jambi dan gejala klinis yang dilaporkan pada hipofungsi ovaria. Data yang diperoleh ditabulasi menggunakan Microsoft Excel tahun 2016, kemudian dianalisis dengan metode deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh dari seluruh induk sapi yang mengalami gangguan reproduksi di Provinsi Jambi pada tahun 2017-2020, induk yang didiagnosa hipofungsi ovaria sebanyak 22.0% pada tahun 2017, 21.3% pada tahun 2018, 18.0% pada tahun 2019 dan 13.0% pada tahun 2020. Gejala klinis hipofungsi ovaria yang tampak paling banyak setiap tahunnya adalah anestrus, 60.9% pada tahun 2017, 50.4%, tahun 2018, 62.9% tahun 2019, 37.9% tahun 2020. Kesimpulan penelitian ini adalah tingkat kejadian hipofungsi ovaria mengalami penurunan dari tahun 2017-2020, yang umumnya ditandai dengan gelaja klinis anestrus.","PeriodicalId":212524,"journal":{"name":"Sinergitas Antara Pemerintah, Perguruan Tinggi dan DUDI dalam Pengembangan Ternak Lokal yang Berkelanjutan","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116090776","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ana Fitriyah, Chrisdina Aglistinova, Nadya Arsa Difa Rera, Feby Agung Pangestu, Habibilah, Rizki Amalia Nurfitriani, Sadarman
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan daun jati (Tectona grandis) sebagai pakan ternak. Pakan memiliki peranan penting bagi ternak yakni untuk pertumbuhan dan produksi ternak. Indonesia memiliki banyak potensi alam yang dapat dijadikan sebagai pakan. Daun jati merupakan bagian dari pohon jati yang memiliki kandungan nutrient cukup baik dan berpotensi sebagai pakan ternak. Daun jati dapat mengantikan limbah pertanian dan hijauan terutama saat musim kemarau serta sebagai feed additive. Akan tetapi, pemberian daun jati tidak bisa diberikan secara langsung karena memiliki zat anti nutrisi tanin, tidak semua ternak dapat tahan terhadap zat anti nutrisi sehingga pemberian daun jati perlu pengolahan terlebih dahulu. Pengolahan daun jati selama ini dapat dilakukan melalui tiga acara yaitu dengan metode ekstraksi, penepungan, dan fermentasi. Hasil dari ketiga metode tersebut berbeda-beda sesuai tujuan pengolahannya. Penggunaan daun jati baik difermentasi, dimanfaatkan sebagai ekstrak dan tepung berpengaruh nyata terhadap produktivitas tenak. Hasil yang diperoleh yakni tepung daun jati pada level 1,2% efektif untuk menggantikan antibiotik sintetis. Fermentasi daun jati dengan dosis 10% efisien mengunakan bakteri Actinobacillus sp. dapat menurunkan kandungan serat kasar dan meningkatkan kandungan protein kasar. Suplementasi fitobiotik ekstrak daun jati dengan pemberian 1,6% mampu meningkatkan profil darah, khususnya trombosit, ayam petelur. Saran yang dapat diberikan untuk keberlanjutan pemanfaatan daun jati yaitu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk pemanfaatan daun jati pada ternak ruminansia.
{"title":"Pemanfaatan daun jati (Tectona grandis) sebagai pakan ternak: Review","authors":"Ana Fitriyah, Chrisdina Aglistinova, Nadya Arsa Difa Rera, Feby Agung Pangestu, Habibilah, Rizki Amalia Nurfitriani, Sadarman","doi":"10.25047/animpro.2021.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/animpro.2021.2","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan daun jati (Tectona grandis) sebagai pakan ternak. Pakan memiliki peranan penting bagi ternak yakni untuk pertumbuhan dan produksi ternak. Indonesia memiliki banyak potensi alam yang dapat dijadikan sebagai pakan. Daun jati merupakan bagian dari pohon jati yang memiliki kandungan nutrient cukup baik dan berpotensi sebagai pakan ternak. Daun jati dapat mengantikan limbah pertanian dan hijauan terutama saat musim kemarau serta sebagai feed additive. Akan tetapi, pemberian daun jati tidak bisa diberikan secara langsung karena memiliki zat anti nutrisi tanin, tidak semua ternak dapat tahan terhadap zat anti nutrisi sehingga pemberian daun jati perlu pengolahan terlebih dahulu. Pengolahan daun jati selama ini dapat dilakukan melalui tiga acara yaitu dengan metode ekstraksi, penepungan, dan fermentasi. Hasil dari ketiga metode tersebut berbeda-beda sesuai tujuan pengolahannya. Penggunaan daun jati baik difermentasi, dimanfaatkan sebagai ekstrak dan tepung berpengaruh nyata terhadap produktivitas tenak. Hasil yang diperoleh yakni tepung daun jati pada level 1,2% efektif untuk menggantikan antibiotik sintetis. Fermentasi daun jati dengan dosis 10% efisien mengunakan bakteri Actinobacillus sp. dapat menurunkan kandungan serat kasar dan meningkatkan kandungan protein kasar. Suplementasi fitobiotik ekstrak daun jati dengan pemberian 1,6% mampu meningkatkan profil darah, khususnya trombosit, ayam petelur. Saran yang dapat diberikan untuk keberlanjutan pemanfaatan daun jati yaitu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk pemanfaatan daun jati pada ternak ruminansia.","PeriodicalId":212524,"journal":{"name":"Sinergitas Antara Pemerintah, Perguruan Tinggi dan DUDI dalam Pengembangan Ternak Lokal yang Berkelanjutan","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133956893","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}