Pub Date : 2019-02-07DOI: 10.29244/JURNAL_MPD.V6I1.24652
Yusman Syaukat, Ma’mun Sarma, A. F. Falatehan, Rizal Bahtiar
Congestion that occurs in the Sudirman area of economic impact on society. Congestion can lead to a reduction in income and decrease the economic benefits for workers who work in the Sudirman. The decline in the perceived economic benefits of the workers can be called with a loss. Losses felt by workers is the value of wasted fuel loss due to increased purchases of fuel oil (BBM), a decrease in productivity in the form of wasted time akbitat jammed seen from income and working time. In addition, there is a loss of value where there is a decline in the health of the costs incurred for treatment due to declining health and psychological pressure value losses due to traffic. Total economic losses due to the impact of congestion on Jl. Sudirman Rp 19,716,239,573,128 / year. The loss is derived from the value of inefficiency fuel oil (BBM) Rp 15,008,423,787,414 / year, the value of reductions in labor productivity Rp 2,871,644,285,714 / year, the value of psychological distress as a result of congestion Rp 525.800.000.000/tahun, and health value of USD 1,310,371,500,000 / year.Key word : Congestion, Economic Losses, Inefficiency, Jakarta ABSTRAK Kemacetan yang terjadi di Jakarta, khususnya di daerah Jalan Sudirman berpengaruh pada ekonomi masyarakat. Kemacetan ini telah berdampak pada pengurangan penghasilan dan penurunan manfaat ekonomi bagi pekerja yang bekerja di daerah Sudirman. Kerugian yang sangat dirasakan para pekerja adalah nilai kerugian dari pemborosan bahan bakar akibat peningkatan pembelian bahan bakar minyak (BBM), penurunan produktivitas berupa waktu yang terbuang akibat kemacetan. Selain itu, kemacetan lalu-lintas juga menimbulkan kerugian nilai ekonomi akibat penurunan kondisi kesehatan, sehingga menimbulkan biaya dalam bentuk biaya pengobatan, serta kerugian nilai tekanan psikologis karena kemacetan. Kerugian total ekonomi akibat dampak kemacetan di Jl. Jenderal Sudirman tersebut mencapai Rp 19.72 trilyun per tahun atau sekitar 1,6 persen dari nilai PDRB DKI Jakarta. Kerugian tersebut sebagian besar berasal dari kerugian akibat: inefisiensi Bahan Bakar Motor (BBM) (76 persen), penurunan produktivitas pekerja (15 persen), peningkatan biaya kesehatan (7 persen), serta kerugian akibat tekanan psikologis (3 persen).Kata Kunci: Kerugian ekonomi, metoda valuasi, inefisiensi
苏迪曼地区发生的交通拥堵对社会经济产生了影响。拥堵会导致收入减少,降低在苏迪曼工作的工人的经济效益。工人感知到的经济利益的下降可以说是损失。工人感受到的损失是由于燃料油(BBM)购买增加而造成的燃油浪费损失的价值,以及从收入和工作时间来看,以浪费时间的形式出现的生产力下降。此外,由于健康状况下降而导致的治疗费用下降和交通状况造成的心理压力价值损失也会造成价值损失。由于交通挤塞而造成的经济损失总额。苏迪曼卢比19,716,239,573,128 /年。这一损失来自于低效率燃料油(BBM)的价值每年15,008,423,787,414卢比、劳动生产率降低的价值每年2,871,644,285,714卢比、因拥堵造成的心理困扰的价值每tahun 525.800.000.000卢比和健康价值每年1,310,371,500,000美元。关键词:交通拥堵,经济损失,效率低下,雅加达我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,苏迪曼。Kerugian yang sangat dirasakan para pekerja adalah nilai Kerugian dari pemborosan bahan bakar akibat peningkatan pembelian bahan bakar minyak (BBM), penuunan producktivitas berupa waktu yang terbuang akibat kemacetan。Selain itu, kemacetan lalu-lintas juga menimbulkan kerukan nilai经济,akibat penurunan kondisi kesehatan, sehinga menimbulkan biaya dalam bentuk biaya pengobatan, serta kerugian nilai tekanan心理学karena kemacetan。肯尼亚总经济akibat dampak kemacetan di Jl。苏迪曼(Sudirman)将军说,他在印尼首都雅加达(PDRB DKI)每小时支付19.72万亿印尼盾。Kerugian tersebut sebagian besar berasal dari Kerugian akibat: inefisiensi Bahan Bakar Motor (BBM) 76人,penuunan producktivitas pekerja(15人),peningkatan biaya kesehatan(7人),serta Kerugian akibat tekanan心理学(3人)。Kata Kunci:乌克兰经济学,元数据价值,不确定性
{"title":"VALUASI EKONOMI DAMPAK KEMACETAN LALU-LINTAS DI DKI JAKARTA","authors":"Yusman Syaukat, Ma’mun Sarma, A. F. Falatehan, Rizal Bahtiar","doi":"10.29244/JURNAL_MPD.V6I1.24652","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/JURNAL_MPD.V6I1.24652","url":null,"abstract":"Congestion that occurs in the Sudirman area of economic impact on society. Congestion can lead to a reduction in income and decrease the economic benefits for workers who work in the Sudirman. The decline in the perceived economic benefits of the workers can be called with a loss. Losses felt by workers is the value of wasted fuel loss due to increased purchases of fuel oil (BBM), a decrease in productivity in the form of wasted time akbitat jammed seen from income and working time. In addition, there is a loss of value where there is a decline in the health of the costs incurred for treatment due to declining health and psychological pressure value losses due to traffic. Total economic losses due to the impact of congestion on Jl. Sudirman Rp 19,716,239,573,128 / year. The loss is derived from the value of inefficiency fuel oil (BBM) Rp 15,008,423,787,414 / year, the value of reductions in labor productivity Rp 2,871,644,285,714 / year, the value of psychological distress as a result of congestion Rp 525.800.000.000/tahun, and health value of USD 1,310,371,500,000 / year.Key word : Congestion, Economic Losses, Inefficiency, Jakarta ABSTRAK Kemacetan yang terjadi di Jakarta, khususnya di daerah Jalan Sudirman berpengaruh pada ekonomi masyarakat. Kemacetan ini telah berdampak pada pengurangan penghasilan dan penurunan manfaat ekonomi bagi pekerja yang bekerja di daerah Sudirman. Kerugian yang sangat dirasakan para pekerja adalah nilai kerugian dari pemborosan bahan bakar akibat peningkatan pembelian bahan bakar minyak (BBM), penurunan produktivitas berupa waktu yang terbuang akibat kemacetan. Selain itu, kemacetan lalu-lintas juga menimbulkan kerugian nilai ekonomi akibat penurunan kondisi kesehatan, sehingga menimbulkan biaya dalam bentuk biaya pengobatan, serta kerugian nilai tekanan psikologis karena kemacetan. Kerugian total ekonomi akibat dampak kemacetan di Jl. Jenderal Sudirman tersebut mencapai Rp 19.72 trilyun per tahun atau sekitar 1,6 persen dari nilai PDRB DKI Jakarta. Kerugian tersebut sebagian besar berasal dari kerugian akibat: inefisiensi Bahan Bakar Motor (BBM) (76 persen), penurunan produktivitas pekerja (15 persen), peningkatan biaya kesehatan (7 persen), serta kerugian akibat tekanan psikologis (3 persen).Kata Kunci: Kerugian ekonomi, metoda valuasi, inefisiensi","PeriodicalId":217976,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115145364","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-07DOI: 10.29244/JURNAL_MPD.V5I2.24642
Koswara, D. Hakim, Sutara Hendrakusumaatmadja
Bekasi City is a region which its growth rate of economic and population increase quite rapidly. Thus, supporting facilities and infrastructure development is necessary as it was in one of RPJMD mission 2008-2013. Methods were applied in this research are: 1) Analysis of quality targets of RPJMD program; 2) Analysis of the relevance, efficiency and effectiveness of programs and activities in APBD; 3) Identifing factors influencing the unconformity; 4) Formulating criteria and strategy alternatives through AHP; and 5) Final formulation of the alignment strategy. Result of this research showed some disharmonies both in program and activities planning of APBD and RPJMD caused by factors including: 1) Technology and system in the implementation of planning projects; 2) Endorsement for regional planning officers; 3) Leadership in accelerating the target achievement; 4) Human resources in SKPD; 5) Organization structure and SKPD planning team; also 6) Budget planning and preparation. Above all, strategy of alignment APBD planning with RPJMD has been formulated as follows: 1) Performance improvement of TAPD; 2) Performance improvement through ISO planning; 3) Participation increase in Musrenbang; 4) Communication and commitment of target achievement; 5) Apparatus training and application of functional planner position; 6) Incentive regulation and disincentives implementation; and 7) Draft program completion.Keywords: APBD, Bekasi City, RPJMD, Facilities and Infrastructure Development StrategyABSTRAK Kota Bekasi merupakan kawasan dengan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dan populasi yang cukup tinggi. Oleh karena itu dukungan terkait pengembangan sarana dan prasarana di dalam kota menjadi penting seperti tertuang dalam salah satu misi RPJMD 2008-2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1) Analisis kualitas sasaran program RPJMD; 2) Analisis relevansi, efesiensi dan perkiraan efektifitas program dan kegiatan dalam APBD; 3) Identifikasi faktor yang mempengaruhi ketidakselarasan; 4) Perumusan kriteria dan alternatif strategi serta penilaian bobot strategi melalui metode AHP serta 5) Perumusan akhir strategi penyelarasan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa terdapat beberapa ketidakselarasan dalam perencanaan kegiatan dan program APBD dengan RPJMD yang disebabkan oleh beberapa faktor, meliputi: 1) Teknologi dan sistem dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan; 2) Dukungan kepada aparatur perencana daerah; 3) Pimpinan dalam mendorong percepatan pencapaian sasaran; 4) Sumberdaya manusia di SKPD; 5) Struktur organisasi dan tim perencanaan SKPD serta 6) Perencanaan dan penyusunan anggaran. Dari hasil tersebut diperoleh rumusan strategi sebagai berikut: 1) Peningkatan kinerja TAPD; 2) Peningkatan kinerja dengan ISO perencanaan; 3) Peningkatan partisipasi dalam Musrenbang; 4) Komunikasi dan komitmen pencapaian sasaran; 5) Diklat aparatur dan penerapan jabatan fungsional perencana; 6) Penerapan regulasi insentif dan disinsent
勿加西市是一个经济和人口增长速度较快的地区。因此,配套设施和基础设施的发展是必要的,因为它是2008-2013年RPJMD任务之一。本研究采用的方法有:1)RPJMD项目质量指标分析;2)分析APBD项目和活动的相关性、效率和有效性;3)识别影响不合格的因素;4)通过层次分析法制定准则和战略方案;5)最终制定结盟战略。研究结果表明,APBD和RPJMD在项目和活动规划方面存在一些不协调,主要原因包括:1)规划项目实施中的技术和制度;2)区域规划官员背书;3)领导加快实现目标;4) SKPD人力资源;5)组织架构及SKPD策划团队;6)预算计划和准备。综上所述,制定了APBD规划与RPJMD对接的策略:1)TAPD绩效提升;2)通过ISO计划进行绩效改进;3)提高舞人班的参与率;4)目标达成的沟通与承诺;5)功能策划师岗位器械培训及应用;6)激励规制与抑制实施;7)方案完成稿。【关键词】亚太区,别加西市,RPJMD,设施和基础设施发展战略【摘要】哥打别加西merupakan kawasan dengan peningkatan laju pertumbuhan经济和人口,yang cuup tinggi。2008-2013年,中国日报网报道,中国日报网报道,中国日报网报道方法:1)kualitas sasaran程序RPJMD分析;2)分析relevansi, efesiensi丹perkiraan efektifitas程序丹kegiatan dalam APBD;3)确定了杨门鹏加鲁、克提达克塞拉拉桑的主要影响因素;4) Perumusan标准和替代策略,即基于层次分析法(AHP)的机器人策略和基于层次分析法(AHP)的策略。(1)技术分析系统(系统);(系统);(系统);(系统);2) Dukungan kepada aparatur perencana daerah;3) Pimpinan dalam mendorong percepatan penapaian sasaran;4)山东农业大学学报;5)罢工组织(罢工组织)和SKPD组织(罢工组织)。1) Peningkatan kinerja TAPD;2) Peningkatan kinerja dengan ISO perencanan;3) Peningkatan partisipasi dalam Musrenbang;Komunikasi dan komitmen pencapaian sasaran;5)外交关系和外交关系;6)日本常规的无知觉和无知觉;7) Penyempurnaan rancangan程序。Kata kunci: APBD, Kota Bekasi, RPJMD, Strategi Pengembangan Sarana dan Prasarana
{"title":"STRATEGI PENYELARASAN PENYUSUNAN APBD DENGAN RPJMD UNTUK MENINGKATKAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA DI KOTA BEKASI","authors":"Koswara, D. Hakim, Sutara Hendrakusumaatmadja","doi":"10.29244/JURNAL_MPD.V5I2.24642","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/JURNAL_MPD.V5I2.24642","url":null,"abstract":"Bekasi City is a region which its growth rate of economic and population increase quite rapidly. Thus, supporting facilities and infrastructure development is necessary as it was in one of RPJMD mission 2008-2013. Methods were applied in this research are: 1) Analysis of quality targets of RPJMD program; 2) Analysis of the relevance, efficiency and effectiveness of programs and activities in APBD; 3) Identifing factors influencing the unconformity; 4) Formulating criteria and strategy alternatives through AHP; and 5) Final formulation of the alignment strategy. Result of this research showed some disharmonies both in program and activities planning of APBD and RPJMD caused by factors including: 1) Technology and system in the implementation of planning projects; 2) Endorsement for regional planning officers; 3) Leadership in accelerating the target achievement; 4) Human resources in SKPD; 5) Organization structure and SKPD planning team; also 6) Budget planning and preparation. Above all, strategy of alignment APBD planning with RPJMD has been formulated as follows: 1) Performance improvement of TAPD; 2) Performance improvement through ISO planning; 3) Participation increase in Musrenbang; 4) Communication and commitment of target achievement; 5) Apparatus training and application of functional planner position; 6) Incentive regulation and disincentives implementation; and 7) Draft program completion.Keywords: APBD, Bekasi City, RPJMD, Facilities and Infrastructure Development StrategyABSTRAK Kota Bekasi merupakan kawasan dengan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dan populasi yang cukup tinggi. Oleh karena itu dukungan terkait pengembangan sarana dan prasarana di dalam kota menjadi penting seperti tertuang dalam salah satu misi RPJMD 2008-2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1) Analisis kualitas sasaran program RPJMD; 2) Analisis relevansi, efesiensi dan perkiraan efektifitas program dan kegiatan dalam APBD; 3) Identifikasi faktor yang mempengaruhi ketidakselarasan; 4) Perumusan kriteria dan alternatif strategi serta penilaian bobot strategi melalui metode AHP serta 5) Perumusan akhir strategi penyelarasan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa terdapat beberapa ketidakselarasan dalam perencanaan kegiatan dan program APBD dengan RPJMD yang disebabkan oleh beberapa faktor, meliputi: 1) Teknologi dan sistem dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan; 2) Dukungan kepada aparatur perencana daerah; 3) Pimpinan dalam mendorong percepatan pencapaian sasaran; 4) Sumberdaya manusia di SKPD; 5) Struktur organisasi dan tim perencanaan SKPD serta 6) Perencanaan dan penyusunan anggaran. Dari hasil tersebut diperoleh rumusan strategi sebagai berikut: 1) Peningkatan kinerja TAPD; 2) Peningkatan kinerja dengan ISO perencanaan; 3) Peningkatan partisipasi dalam Musrenbang; 4) Komunikasi dan komitmen pencapaian sasaran; 5) Diklat aparatur dan penerapan jabatan fungsional perencana; 6) Penerapan regulasi insentif dan disinsent","PeriodicalId":217976,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah","volume":"355 8","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132340167","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-07DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v6i1.24646
Ivana Butolo
Kebun Bibit Rakyat (KBR) is one of government’s efforts to empower the society in order to combat degraded land through reforestation. This research aimed: 1) to identify the role of stakeholder in capacity building of the community within KBR program at Pohuwato regency. 2) to evaluate the capacity level of the community within KBR program at Pohuwato regency, 3) to formulate the collaborative strategy to the succeed of KBR program at Pohuwato regency. The datas were collected through interview, observation and questioners. The datas then were analyzed by using stakeholder analysis, gap, and SWOT. The results showed that 1) the stakeholder involved in KBR program was mostly dominated by primary stakeholder, meanwhile secondary stakeholder was not involved in KBR program even though from the identification, secondary stakeholder was concerned and influential enough towards the community capacity building within KBR program; 2) the evaluation of community capacity showed that there was gap occurred even though it was relatively small, both at the policy level, organizations and individuals; 3) based on SWOT analysis, there were some strategies that could be formulated into the programs, and they were mapped into strategic architecture portrait. Within this condition, collaboration is very important because every stakeholder would give contribution to the community capacity building.Keywords: Collaboration, stakeholders, community capacity building, Kebun Bibit Rakyat (KBR) program.ABSTRAK Program Kebun Bibit Rakyat (KBR) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk lebih memberdayakan masyarakat dalam upaya untuk mengurangi laju kerusakan hutan dan lahan kritis. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengidentifikasi peran stakeholder untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam program KBR di Kabupaten Pohuwato, 2) Mengevaluasi tingkat kapasitas masyarakat dalam program KBR di Kabupaten Pohuwato, 3) Merumuskan strategi kolaborasi untuk keberhasilan program KBR di Kabupaten Pohuwato. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi dilapangan dan kuesioner, kemudian data dianalisis dengan menggunakan analisis stakeholder, gap, dan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Stakeholder yang terlibat dalam program KBR lebih didominasi oleh stakeholder primer, sementara stakeholder sekunder tidak dilibatkan dalam proses KBR padahal dari hasil identifikasi berkepentingan mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kapasitas masyarakat dalam program KBR; 2) Evaluasi kapasitas masyarakat menunjukkan adanya gap yang terjadi walaupun relatif kecil, baik pada tingkat kebijakan, organisasi maupun individual; 3) berdasarkan hasil analisis SWOT diperoleh beberapa strategi yang kemudian dirumuskan kedalam beberapa program dan selanjutnya dipetakan kedalam gambar arsitekturstrategik. Dalam kondisi inilah maka kolaborasi menjadi penting karena setiap stakeholder dapat memberikan kontribusinya bagi upaya peningkatan kapasitas masyarakat.Kata Kunci: Kolaborasi, stak
Kebun Bibit Rakyat (KBR)是政府的一项努力,旨在通过重新造林来赋予社会权力,以对抗土地退化。本研究旨在:1)确定利益相关者在Pohuwato县KBR项目中社区能力建设中的作用。2)评估Pohuwato县KBR项目中社区的能力水平;3)为Pohuwato县KBR项目的成功制定合作策略。通过访谈、观察和询问等方式收集数据。然后通过使用利益相关者分析,差距和SWOT分析数据。结果表明:1)参与KBR项目的利益相关者主要以一级利益相关者为主,二级利益相关者虽然从识别上看,二级利益相关者对KBR项目内的社区能力建设具有一定的关注度和影响力,但并没有参与到KBR项目中;②社区能力评价结果表明,政策层面、组织层面和个人层面均存在相对较小的差距;3)通过SWOT分析,得出一些可以制定为方案的策略,并将其映射为战略架构画像。在这种情况下,协作是非常重要的,因为每个利益相关者都会为社区能力建设做出贡献。关键词:协作,利益相关者,社区能力建设,Kebun Bibit Rakyat (KBR)计划【摘要】节目组(KBR): KBR是一名优秀的学生,他是一名优秀的学生,他是一名优秀的学生,他是一名优秀的学生。Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengidentifikasi peran stakeholder untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam program KBR di Kabupaten Pohuwato, 2) Mengevaluasi tingkat kapasitas masyarakat dalam program KBR di Kabupaten Pohuwato, 3) Merumuskan strategi kolaborasi untuk keberhasilan program KBR di Kabupaten Pohuwato。彭甘比兰数据分析,彭甘比兰数据分析,彭甘比兰数据分析,彭甘比兰数据分析,彭甘比兰数据分析,彭甘比兰数据分析,彭甘比兰数据分析,彭甘比兰数据分析1) Stakeholder yang terlibat dalam program KBR lebih didominasi oleh Stakeholder primer, sementara Stakeholder sekunder tidak dilibatkan dalam propros KBR padahal dari Hasil identifikasi berkepentingand mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kapasitas masyarakat dalam program KBR;2)评价kapasitas masyarakat menunjukkan adanya gap yang terjadi walaupun relatifkecil, baik padingkat kebijakan,组织和个人;3)分析SWOT分析法,分析SWOT分析法,分析SWOT分析法,分析SWOT分析法,分析SWOT分析法,分析SWOT分析法。Dalam kondisi inilah maka kolaborasi menjadi peningkarena setap利害关系人dapat成员kontribusiness ya bagi upaya peningkatan kapasitas masyarakat。型Kunci: Kolaborasi,利益相关者,peningkatan kapasitas步伐,计划Kebun Bibit Rakyat (KBR)
{"title":"MEKANISME KOLABORASI UNTUK PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT DALAM PROGRAM KEBUN BIBIT RAKYAT DI KABUPATEN POHUWATO","authors":"Ivana Butolo","doi":"10.29244/jurnal_mpd.v6i1.24646","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/jurnal_mpd.v6i1.24646","url":null,"abstract":"Kebun Bibit Rakyat (KBR) is one of government’s efforts to empower the society in order to combat degraded land through reforestation. This research aimed: 1) to identify the role of stakeholder in capacity building of the community within KBR program at Pohuwato regency. 2) to evaluate the capacity level of the community within KBR program at Pohuwato regency, 3) to formulate the collaborative strategy to the succeed of KBR program at Pohuwato regency. The datas were collected through interview, observation and questioners. The datas then were analyzed by using stakeholder analysis, gap, and SWOT. The results showed that 1) the stakeholder involved in KBR program was mostly dominated by primary stakeholder, meanwhile secondary stakeholder was not involved in KBR program even though from the identification, secondary stakeholder was concerned and influential enough towards the community capacity building within KBR program; 2) the evaluation of community capacity showed that there was gap occurred even though it was relatively small, both at the policy level, organizations and individuals; 3) based on SWOT analysis, there were some strategies that could be formulated into the programs, and they were mapped into strategic architecture portrait. Within this condition, collaboration is very important because every stakeholder would give contribution to the community capacity building.Keywords: Collaboration, stakeholders, community capacity building, Kebun Bibit Rakyat (KBR) program.ABSTRAK Program Kebun Bibit Rakyat (KBR) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk lebih memberdayakan masyarakat dalam upaya untuk mengurangi laju kerusakan hutan dan lahan kritis. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengidentifikasi peran stakeholder untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam program KBR di Kabupaten Pohuwato, 2) Mengevaluasi tingkat kapasitas masyarakat dalam program KBR di Kabupaten Pohuwato, 3) Merumuskan strategi kolaborasi untuk keberhasilan program KBR di Kabupaten Pohuwato. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi dilapangan dan kuesioner, kemudian data dianalisis dengan menggunakan analisis stakeholder, gap, dan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Stakeholder yang terlibat dalam program KBR lebih didominasi oleh stakeholder primer, sementara stakeholder sekunder tidak dilibatkan dalam proses KBR padahal dari hasil identifikasi berkepentingan mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kapasitas masyarakat dalam program KBR; 2) Evaluasi kapasitas masyarakat menunjukkan adanya gap yang terjadi walaupun relatif kecil, baik pada tingkat kebijakan, organisasi maupun individual; 3) berdasarkan hasil analisis SWOT diperoleh beberapa strategi yang kemudian dirumuskan kedalam beberapa program dan selanjutnya dipetakan kedalam gambar arsitekturstrategik. Dalam kondisi inilah maka kolaborasi menjadi penting karena setiap stakeholder dapat memberikan kontribusinya bagi upaya peningkatan kapasitas masyarakat.Kata Kunci: Kolaborasi, stak","PeriodicalId":217976,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah","volume":"55 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130479848","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-07DOI: 10.29244/JURNAL_MPD.V6I1.24645
A. Asmara, Stannia Cahaya Suci
Fiscal decentralization aims to improve regional finance independency and reduce the fiscal dependency of central goverment. However, in practice, there are many areas that still rely on the assistance central finance for their regional development.This research aims to discuss the development of regional finance independency and analyze the influence of regional finance independency on poverty in Banten Province. This research uses descriptive method and panel data on 6 (six) regencies and cities in Banten Province at 2001-2011. The poverty model showed negative effect of regional finance independency on percentage of the poor and positive effect of balance fund’s ratio on percentage of the poor. Income inequality index and unemployment rate have positive effect on the percentage of the poor. Evalution for the allocation of the fund balance and development policy are needed to reduce inequality of income distribution.Keywords: local revenue, economic growth, povertyABSTRAK Desentralisasi fiskal bertujuan untuk meningkatkan kemandirian keuangan daerah dan mengurangi ketergantungan fiskal terhadap pemerintah pusat, namun pada pelaksanaannya masih banyak daerah yang bergantung pada bantuan dana pusat untuk pembangunan daerah. Penelitian membahas perkembangan kemandirian keuangan daerah dan pengaruhnya terhadap kemiskinan di Provinsi Banten. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan data panel pada 6 (enam) kabupaten dan kota di Provinsi Banten tahun 2001-2011. Hasil penelitian menunjukkan kemandirian keuangan daerah berpengaruh positif terhadap peningkatan persentase penduduk miskin, sedangkan rasio Dana Perimbangan berpengaruh negatif terhadap persentase penduduk miskin, indeks ketimpangan pendapatan dan tingkat pengangguran terbuka berpengaruh positif terhadap persentase penduduk miskin.Implikasi kebijakan yang dirumuskan adalah perlunya dilakukan evaluasi kebijakan alokasi penggunaan Dana Perimbangan dan kebijakan pembangunan untuk mengurangi ketimpangan distribusi pendapatan.Kata Kunci: Pendapatan Asli Daerah, pertumbuhan ekonomi, kemiskinan
财政分权的目的是提高地方财政独立性,减少对中央财政的依赖。然而,在实践中,许多地区的区域发展仍然依赖中央财政的援助。本研究旨在探讨区域财政独立的发展,分析区域财政独立对万丹省贫困的影响。本研究采用描述性方法和面板数据对2001-2011年万丹省6个县和城市进行了调查。贫困模型显示,区域财政独立性对贫困率的影响为负,余额基金比例对贫困率的影响为正。收入不平等指数和失业率对贫困人口比例有正向影响。要减少收入分配的不平等,需要对资金平衡分配和发展政策进行评估。【关键词】地方财政,经济增长,贫困;地方财政,经济增长;地方财政;Penelitian成员perkembangan kmandirian keuangan daerah dan pengaruhnya terhadap kemiskinan di Banten省。2001-2011年,中国万丹省监测数据面板6 (enam)。Hasil penelitian menunjukkan kmandirian keuangan daerah berpengaruh positive - terhadap peningkatan表示penduduk miskin, sedangkan rasio Dana Perimbangan berpengaruh negative - terhadap表示penduduk miskin, indeks ketimpanan pendapatan dantingkat pengangguran terbuka berpengaruh positive - terhadap表示penduduk miskin。在此基础上,研究人员对研究对象进行了评估,并对研究对象进行了分析,研究对象为研究对象,研究对象为研究对象。Kata Kunci: Pendapatan Asli Daerah,马来西亚经济,马来西亚
{"title":"PENGARUH KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN","authors":"A. Asmara, Stannia Cahaya Suci","doi":"10.29244/JURNAL_MPD.V6I1.24645","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/JURNAL_MPD.V6I1.24645","url":null,"abstract":"Fiscal decentralization aims to improve regional finance independency and reduce the fiscal dependency of central goverment. However, in practice, there are many areas that still rely on the assistance central finance for their regional development.This research aims to discuss the development of regional finance independency and analyze the influence of regional finance independency on poverty in Banten Province. This research uses descriptive method and panel data on 6 (six) regencies and cities in Banten Province at 2001-2011. The poverty model showed negative effect of regional finance independency on percentage of the poor and positive effect of balance fund’s ratio on percentage of the poor. Income inequality index and unemployment rate have positive effect on the percentage of the poor. Evalution for the allocation of the fund balance and development policy are needed to reduce inequality of income distribution.Keywords: local revenue, economic growth, povertyABSTRAK Desentralisasi fiskal bertujuan untuk meningkatkan kemandirian keuangan daerah dan mengurangi ketergantungan fiskal terhadap pemerintah pusat, namun pada pelaksanaannya masih banyak daerah yang bergantung pada bantuan dana pusat untuk pembangunan daerah. Penelitian membahas perkembangan kemandirian keuangan daerah dan pengaruhnya terhadap kemiskinan di Provinsi Banten. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan data panel pada 6 (enam) kabupaten dan kota di Provinsi Banten tahun 2001-2011. Hasil penelitian menunjukkan kemandirian keuangan daerah berpengaruh positif terhadap peningkatan persentase penduduk miskin, sedangkan rasio Dana Perimbangan berpengaruh negatif terhadap persentase penduduk miskin, indeks ketimpangan pendapatan dan tingkat pengangguran terbuka berpengaruh positif terhadap persentase penduduk miskin.Implikasi kebijakan yang dirumuskan adalah perlunya dilakukan evaluasi kebijakan alokasi penggunaan Dana Perimbangan dan kebijakan pembangunan untuk mengurangi ketimpangan distribusi pendapatan.Kata Kunci: Pendapatan Asli Daerah, pertumbuhan ekonomi, kemiskinan","PeriodicalId":217976,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130662117","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-07DOI: 10.29244/JURNAL_MPD.V6I1.24654
A. F. Falatehan, A. D. Siswanto
Palm oil has become the flagship product in the plantation business in Indonesia. Currently, Indonesia has become the country with the largest palm oil production capacity in the world. With the production capability, the opportunities to diversify energy made from palm oil to be possible.This study analyzes using secondary data to determine the extent of the potential of palm oil as the main source of raw material for biodiesel in Indonesia. The results of the analysis states that the production capacity and expansion of palm oil a very massive, energy diversification is a relevant step and is feasible. The role of government through export levy tariff policy in determining the oil consumption in the interest of the domestic market.Key word : Palm oli, Biodiesel, CPO, flagship productABSTRAK Kelapa sawit telah menjadi produk unggulan dalam bisnis perkebunan di Indonesia. Saat ini Indonesia telah menjadi negara dengan kemampuan produksi kelapa sawit terbesar di dunia. Dengan kemampuan produksi tersebut maka peluang untuk melakukan diversifikasi energi berbahan baku kelapa sawit menjadi sangat mungkin. Analisis kajian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder untuk mengetahui sejauhmana potensi kelapa sawit sebagai sumber utama bahan baku biodiesel di Indonesia. Hasil analisis menyatakan bahwa dengan kemampuan produksi dan perluasan lahan kelapa sawit yang sangat massif, diversifikasi energi merupakan langkah yang relevan dan sangat mungkin dilakukan.Peran pemerintah melalui kebijakan tariff pungutan ekspor ikut menentukan konsumsi sawit bagi kepentingan pasar domestik.Kata kunci : Kelapa Sawit, Biodiesel, CPO, produk unggulan
棕榈油已成为印尼种植业的旗舰产品。目前,印尼已成为世界上棕榈油产能最大的国家。有了生产能力,棕榈油能源多样化的机会成为可能。本研究使用二手数据进行分析,以确定棕榈油作为印度尼西亚生物柴油原料的主要来源的潜力程度。分析结果表明,棕榈油的生产能力和扩张是非常巨大的,能源多样化是一个相关的步骤,是可行的。政府通过出口征收关税政策的作用决定了石油消费对国内市场的利益。关键词:棕榈,生物柴油,CPO,旗舰产品Saat ini印度尼西亚telah menjadi negara dengan kemampuan产品kduksi kelapa看到了terbesar di dunii。登干kemampuan产品是很简单的,但是maka peluang untuk melakukan多样化,kasi energi berbahan baku kelapa sawit menjadi sangat mungkin。分析kajian ini dilakukan dengan menggunakan数据sekunder untuk menggetahui sejauhmana potential kelapa sawit sebagai sumber utama bahan baku biodiesel di Indonesia。Hasil分析menyatakan bahwa dengan kemampuan produksi dan perluasan lahan kelapa sawit yang sangat mass, disfifikasi energi merupakan langkah yang relevan dan sangat mungkin dilakukan。Peran peremerintah melalui kebijakan tariff pungutan ekspor menentukan konsumi看到了bagi在国内的持续增长和增长。Kata kunci:克拉帕锯,生物柴油,CPO,产品
{"title":"PENGEMBANGAN BIODIESEL KELAPA SAWIT DI INDONESIA","authors":"A. F. Falatehan, A. D. Siswanto","doi":"10.29244/JURNAL_MPD.V6I1.24654","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/JURNAL_MPD.V6I1.24654","url":null,"abstract":"Palm oil has become the flagship product in the plantation business in Indonesia. Currently, Indonesia has become the country with the largest palm oil production capacity in the world. With the production capability, the opportunities to diversify energy made from palm oil to be possible.This study analyzes using secondary data to determine the extent of the potential of palm oil as the main source of raw material for biodiesel in Indonesia. The results of the analysis states that the production capacity and expansion of palm oil a very massive, energy diversification is a relevant step and is feasible. The role of government through export levy tariff policy in determining the oil consumption in the interest of the domestic market.Key word : Palm oli, Biodiesel, CPO, flagship productABSTRAK Kelapa sawit telah menjadi produk unggulan dalam bisnis perkebunan di Indonesia. Saat ini Indonesia telah menjadi negara dengan kemampuan produksi kelapa sawit terbesar di dunia. Dengan kemampuan produksi tersebut maka peluang untuk melakukan diversifikasi energi berbahan baku kelapa sawit menjadi sangat mungkin. Analisis kajian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder untuk mengetahui sejauhmana potensi kelapa sawit sebagai sumber utama bahan baku biodiesel di Indonesia. Hasil analisis menyatakan bahwa dengan kemampuan produksi dan perluasan lahan kelapa sawit yang sangat massif, diversifikasi energi merupakan langkah yang relevan dan sangat mungkin dilakukan.Peran pemerintah melalui kebijakan tariff pungutan ekspor ikut menentukan konsumsi sawit bagi kepentingan pasar domestik.Kata kunci : Kelapa Sawit, Biodiesel, CPO, produk unggulan","PeriodicalId":217976,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114240935","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-07DOI: 10.29244/JURNAL_MPD.V6I1.24644
Yusuf Dardiri, S. Hartoyo, Ma’mun Sarma
The issue of poverty is a major problem in Indonesia, including in the city of Bogor. The number of poor household in the city of Bogor is fluctuating, from 2004 to 2010 has increased from 21.914 poor household in 2004 become 43.749 poor households in 2007. Sub sequently stable in the period 2008 to 2009 and a slight decrease in 2010 becoming 40.876 households. The year 2012 has increased to 42 328 households. City Government always increase direct spending as a way to reduce poverty. Based on the results of the regression analysis, it turns out increasing direct spending City Government, however, the number of poor households is increasing, it is likely caused by the presence of one target in a program conducted by the City Government.Key Word: Poverty, City of Bogor, direct spending ABSTRAKPersoalan kemiskinan merupakan persoalan utama di Indonesia termasuk di Kota Bogor. Jumlah Kepala Keluarga (KK) miskin di Kota Bogor mengalami fluktuasi,maka sejak tahun 2004 hingga tahun 2010 mengalami peningkatan dari angka 21.914 KK pada tahun 2004 menjadi 43.749 KK miskin pada tahun 2007. Selanjutnya stagnan pada periode 2008 sampai 2009 dan sedikit mengalami penurunan pada tahun 2010 menjadi 40.876 KK. Tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 42.328KK. Pemerintah Kota Bogor selalu meningkatkan belanja langsung sebagai salah satu cara untuk mengurangi kemiskinan. Berdasarkan hasil analisis regresi, ternyata semakin meningkatnya belanja langsung Pemerintah Kota Bogor, ternyata jumlah KK miskin selalu meningkat, hal ini kemungkinan disebabkan oleh adanya salah sasaran dalam program yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bogor.Kata Kunci: Kemiskinan, Kota Bogor, Belanja Langsung
贫困问题是印度尼西亚的一个主要问题,包括在茂物市。从2004年到2010年,茂物市的贫困户数量在波动,从2004年的21.914户增加到2007年的43.749户。随后在2008年至2009年期间稳定,2010年略有下降,达到40876户。2012年增加到43228户。市政府总是通过增加直接支出来减少贫困。根据回归分析的结果,发现市政府的直接支出增加,然而,贫困家庭的数量却在增加,这很可能是由于市政府在一个项目中实施了一个目标。关键词:贫困;茂物市;直接支出(KK)米斯金,哥打茂物,门加拉米,卡克图斯,maka sejak tahun 2004年兴噶塔hun 2010年门加拉米,peningkatan dari angka 21.914 KK帕达塔hun 2004年门加迪43.749 KK米斯金帕达塔hun 2007年。Selanjutnya stagnan pada时期2008 sampai 2009 dan sedikit mengalami penurunan pada tahun 2010 menjadi 40.876 KK。Tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 42.328KK。在哥打茂物,我的名字是selalu meningkatkan belanja langsung sebagai salah,我的名字是mengurangi kemikinan。Berdasarkan hasil analysis regresi, ternyata semakin meningkatnya belanja langsung Pemerintah Kota Bogor, ternyata jumlah KK miskin selalu mengkat, halini kemungkinan disebabkan oleh adanya salah sasaran dalam program yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bogor。Kata Kunci: Kemiskinan, Kota茂物,Belanja Langsung
{"title":"STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA BOGOR MELALUI PENDEKATAN ANGGARAN DAN REGULASI","authors":"Yusuf Dardiri, S. Hartoyo, Ma’mun Sarma","doi":"10.29244/JURNAL_MPD.V6I1.24644","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/JURNAL_MPD.V6I1.24644","url":null,"abstract":"The issue of poverty is a major problem in Indonesia, including in the city of Bogor. The number of poor household in the city of Bogor is fluctuating, from 2004 to 2010 has increased from 21.914 poor household in 2004 become 43.749 poor households in 2007. Sub sequently stable in the period 2008 to 2009 and a slight decrease in 2010 becoming 40.876 households. The year 2012 has increased to 42 328 households. City Government always increase direct spending as a way to reduce poverty. Based on the results of the regression analysis, it turns out increasing direct spending City Government, however, the number of poor households is increasing, it is likely caused by the presence of one target in a program conducted by the City Government.Key Word: Poverty, City of Bogor, direct spending ABSTRAKPersoalan kemiskinan merupakan persoalan utama di Indonesia termasuk di Kota Bogor. Jumlah Kepala Keluarga (KK) miskin di Kota Bogor mengalami fluktuasi,maka sejak tahun 2004 hingga tahun 2010 mengalami peningkatan dari angka 21.914 KK pada tahun 2004 menjadi 43.749 KK miskin pada tahun 2007. Selanjutnya stagnan pada periode 2008 sampai 2009 dan sedikit mengalami penurunan pada tahun 2010 menjadi 40.876 KK. Tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 42.328KK. Pemerintah Kota Bogor selalu meningkatkan belanja langsung sebagai salah satu cara untuk mengurangi kemiskinan. Berdasarkan hasil analisis regresi, ternyata semakin meningkatnya belanja langsung Pemerintah Kota Bogor, ternyata jumlah KK miskin selalu meningkat, hal ini kemungkinan disebabkan oleh adanya salah sasaran dalam program yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bogor.Kata Kunci: Kemiskinan, Kota Bogor, Belanja Langsung","PeriodicalId":217976,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130768697","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-07DOI: 10.29244/JURNAL_MPD.V6I1.25112
Syamsul Hilal, Ma’mun Sarma, L. M. Baga
ABSTRACTGabungan Kelompok Tani (Gapoktan) is institutional economics in rural area in which the combined number of farmers' group. Based on the Regulation of the Minister of Agriculture, Gapoktan can perform economic functions. To more effectively manage the funds of PUAP, Gapoktan directed to develop Agribusiness Microfinance Institutions (AMFI). Growth and expansion in Gapoktan PUAP AMFIis strategic step to resolve the question of the financing of small farmers and agricultural laborers during this difficult to get financial services through formal financial institutions and banking. Therefore, the formation AMFI purpose is to; (1) provide assurance services and farmers easier access to financing facilities, (2) a simple and fast procedure, (3) the proximity of the location of the service with the efforts of farmers, (4) operator of AMFI very understanding of the character of farmers as customers. Central government and local government continued to encourage the formation of AMFI on Gapoktan PUAP. The existence AMFI certainly to be hoped by poor farmers in Pandeglang District.The Sum ofGapoktan that has been gained PUAP program until 2012 is 257 Gapoktan. This amount is equivalent to 76.72 percent of the total village in Pandeglang District. However, the number of successful AMFIuntil 2012 only 16 AMFI (6.23%). Total AMFI is certainly not expected. Therefore, this study discusses the performance Gapoktan PUAP, evaluate the process of the formation of the AMFI on Gapoktan PUAP, and analyze the performance of AMFI. The study and analysis of the material to formulate a development strategy AMFI in Pandeglang District.Keywords: Gapoktan, PUAP, LKMAABSTRAKGapoktan adalah kelembagaan ekonomi di pedesaan yang di dalamnya bergabung beberapa kelompok tani. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian, Gapoktan dapat melakukan fungsi-fungsi ekonomi. Untuk lebih mengefektifkan pegelolaan dana PUAP, Gapoktan membentuk Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA). Penumbuhan dan pengembangan LKMA di dalam Gapoktan PUAP merupakan langkah strategis untuk menyelesaikan persoalan pembiayaan petani kecil dan buruh tani yang selama ini sulit mendapatkan pelayanan keuangan melalui lembaga keuangan formal dan perbankan. Oleh karena itu, tujuan pembentukan LKMA adalah untuk; (1) memberikan kepastian pelayanan serta kemudahan akses petani terhadap fasilitas pembiayaan; (2) prosedur yang sederhana dan cepat; (3) kedekatan lokasi pelayanan dengan tempat usaha petani; (4) pengelola LKMA sangat memahami karakter petani sebagai nasabah. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terus mendorong terbentuknya LKMA pada Gapoktan PUAP. Keberadaan LKMA tentu sangat diharapkan oleh petani miskin di Kabupaten Pandeglang. Jumlah Gapoktan yang telah mendapatkan program PUAP hingga tahun 2012 sebanyak 257 Gapoktan. Jumlah ini setara dengan 76,72 persen dari jumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Pandeglang. Namun demikian, jumlah LKMA yang berhasil dibentuk hingga tahun 2012 sebanyak 16 LKMA
摘要:Gapoktan是农村地区的制度经济学,其中农民群体的总数。根据农林部长官的规定,甲土滩可以履行经济职能。为了更有效地管理PUAP的资金,Gapoktan指示发展农业企业小额信贷机构(AMFI)。Gapoktan PUAP amfii的增长和扩张是解决小农和农业劳动者在难以通过正规金融机构和银行获得金融服务期间融资问题的战略步骤。因此,成立AMFI的目的是;(1)提供担保服务和农民更容易获得融资设施;(2)程序简单快捷;(3)服务地点与农民的努力接近;(4)AMFI运营商非常了解农民作为客户的特点。中央政府和地方政府继续鼓励在加波丹PUAP上成立AMFI。pangdeglang地区的贫困农民当然希望AMFI的存在。截止到2012年,获得PUAP项目的总金额为257万韩元。这相当于攀德郎区村总数的76.72%。然而,截至2012年,成功AMFI的数量仅为16例(6.23%)。总AMFI肯定不会出现。因此,本研究探讨了Gapoktan PUAP的性能,评价了Gapoktan PUAP上AMFI的形成过程,并分析了AMFI的性能。通过对材料的研究和分析,制定了攀德郎区AMFI的发展战略。关键词:加波丹,PUAP, lkma1,摘要:加波丹,adalah kelembagaan经济,pedesaan, yang, dalamnya, berberung, beberapa kelompoktani。马来西亚政府,马来西亚经济,马来西亚经济。Untuk lebih mengefektifkan pegelolaan dana PUAP, Gapoktan membentuk Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA)。Penumbuhan丹pengembangan LKMA di dalam Gapoktan PUAP merupakan langkah对策为她menyelesaikan persoalan pembiayaan petani kecil丹buruh塔杨selama ini sulit mendapatkan pelayanan keuangan melalui lembaga keuangan正式丹perbankan。Oleh karena itu, tujuan pembentukan LKMA adalah untuk;(1)党员、农民、农民、农民、农民、农民、农民、农民、农民;(二)杨检察官;(3) kedekatan lokasi pelayanan dengan tempat usaha petani;(4) pengelola LKMA sangat memahami karakter petani sebagai nasabah。Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, pemerintadaerah, pemerintadaerah, pemerintadaerah, pemerintadaerah, pemerintadaerah。Keberadaan LKMA tenu sangat diharapkan oleh petani miskin di Kabupaten Pandeglang。Jumlah Gapoktan yang telah mendapatkan节目PUAP hinga tahun 2012 sebanyak 257 Gapoktan。Jumlah ini setara dengan 76,72人dari Jumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Pandeglang。Namun demikian, jumlah LKMA yang berhasil dibentuk hinga tahun 2012 sebanyak 16 LKMA(6,23%)。Jumlah LKMA说:“我很高兴能在日本见到你。”Oleh karena itu, kajian ini membahas tentang kinerja Gapoktan PUAP, mengevaluasi proses pembentukan LKMA pada Gapoktan PUAP, dan menganalisis kinerja LKMA。Hasil kajian dan的分析结论是,menjadi bahan untuk merumuskan的策略是pengembangan LKMA di Kabupaten Pandeglang。Kata kunci: Gapoktan, PUAP, LKMA
{"title":"STRATEGI PENGEMBANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS (LKMA) DI KABUPATEN PANDEGLANG","authors":"Syamsul Hilal, Ma’mun Sarma, L. M. Baga","doi":"10.29244/JURNAL_MPD.V6I1.25112","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/JURNAL_MPD.V6I1.25112","url":null,"abstract":"ABSTRACTGabungan Kelompok Tani (Gapoktan) is institutional economics in rural area in which the combined number of farmers' group. Based on the Regulation of the Minister of Agriculture, Gapoktan can perform economic functions. To more effectively manage the funds of PUAP, Gapoktan directed to develop Agribusiness Microfinance Institutions (AMFI). Growth and expansion in Gapoktan PUAP AMFIis strategic step to resolve the question of the financing of small farmers and agricultural laborers during this difficult to get financial services through formal financial institutions and banking. Therefore, the formation AMFI purpose is to; (1) provide assurance services and farmers easier access to financing facilities, (2) a simple and fast procedure, (3) the proximity of the location of the service with the efforts of farmers, (4) operator of AMFI very understanding of the character of farmers as customers. Central government and local government continued to encourage the formation of AMFI on Gapoktan PUAP. The existence AMFI certainly to be hoped by poor farmers in Pandeglang District.The Sum ofGapoktan that has been gained PUAP program until 2012 is 257 Gapoktan. This amount is equivalent to 76.72 percent of the total village in Pandeglang District. However, the number of successful AMFIuntil 2012 only 16 AMFI (6.23%). Total AMFI is certainly not expected. Therefore, this study discusses the performance Gapoktan PUAP, evaluate the process of the formation of the AMFI on Gapoktan PUAP, and analyze the performance of AMFI. The study and analysis of the material to formulate a development strategy AMFI in Pandeglang District.Keywords: Gapoktan, PUAP, LKMAABSTRAKGapoktan adalah kelembagaan ekonomi di pedesaan yang di dalamnya bergabung beberapa kelompok tani. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian, Gapoktan dapat melakukan fungsi-fungsi ekonomi. Untuk lebih mengefektifkan pegelolaan dana PUAP, Gapoktan membentuk Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA). Penumbuhan dan pengembangan LKMA di dalam Gapoktan PUAP merupakan langkah strategis untuk menyelesaikan persoalan pembiayaan petani kecil dan buruh tani yang selama ini sulit mendapatkan pelayanan keuangan melalui lembaga keuangan formal dan perbankan. Oleh karena itu, tujuan pembentukan LKMA adalah untuk; (1) memberikan kepastian pelayanan serta kemudahan akses petani terhadap fasilitas pembiayaan; (2) prosedur yang sederhana dan cepat; (3) kedekatan lokasi pelayanan dengan tempat usaha petani; (4) pengelola LKMA sangat memahami karakter petani sebagai nasabah. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terus mendorong terbentuknya LKMA pada Gapoktan PUAP. Keberadaan LKMA tentu sangat diharapkan oleh petani miskin di Kabupaten Pandeglang. Jumlah Gapoktan yang telah mendapatkan program PUAP hingga tahun 2012 sebanyak 257 Gapoktan. Jumlah ini setara dengan 76,72 persen dari jumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Pandeglang. Namun demikian, jumlah LKMA yang berhasil dibentuk hingga tahun 2012 sebanyak 16 LKMA","PeriodicalId":217976,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124165694","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-07DOI: 10.29244/JURNAL_MPD.V5I2.24640
Olivia Ch Latuconsina, Yusman Syaukat, H. Siregar
Community-based tourism could increase local income and at the same time maintain the culture, arts and way of life of surrounding communities. The purpose of this research is to study the financing of community based tourism development in Ambon City. Methods used in this reseach are descriptive quantitative analysis, SWOT analysis, and QSPM analysis. Findings of the analysis are: 1) The role of government shoud be increased through friendly investment policy and sufficient government budget; 2) Increase in private financing done through the public private partnerships; 3) Communication, coordination and cooperation among local government and tourism entepreneurs are need to be improved; 4) Communities around the tourist objects can not yet utilize the potential of tourism as a source of their income so capacity building for them is a must; 5) Community can take advantage of the national program of tourism self empowerment (PNPM Mandiri Pariwisata) and “Kredit Usaha Rakyat” program to increase their welfare, and 6) There are six financing strategies for community-based tourism development in Ambon City that can be implemented in 2011-2016.Keywords: Ambon, Community-based tourism, Financing, Policy, Public Private PartnershipsABSTRAK Pariwisata berbasis kominitas dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan sekitarnya sekaligus memelihara budaya, kesenian dan cara hidup masyarakat di sekitarnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pembiayaan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Kota Ambon. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif, analisis SWOT, dan analisis QSPM. Hasil analisis yang ditemukan antara lain: 1) Perlu peningkatan peran pemerintah melalui kebijakan investasi dan anggaran yang cukup; 2) Peningkatan pembiayaan swasta melalui kemitraan sektor publik-swasta perlu dilakukan; 3) Komunikasi, koordinasi serta kerjasama antara pemerintah dan wirausaha pariwisata perlu ditingkatkan; 4) Komunitas di sekitar obyek wisata belum bisa memanfaatkan potensi pariwisata sebagai sumber pendapatan sehingga kapasitas pembangunan bagi komunitas perlu dilakukan; 5) Komunitas dapat mengambil keuntungan dari program nasional pemberdayaan masyarakat pariwisata (PNPM Mandiri Pariwisata) dan program “Kredit Usaha Rakyat” untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat; dan 6) Terdapat 6 strategi pembiayaan terkait pengembangan pariwisata berbasis komunitas di Kota Ambon yang dapat diterapkan pada 2011-2016.Kata kunci: Ambon, Pariwisata Berbasis Komunitas, Pembiayaan, Kebijakan, Kemitraan Sektor Publik-Swasta
以社区为基础的旅游可以增加当地的收入,同时保持周围社区的文化、艺术和生活方式。本研究的目的是研究安汶市社区旅游发展的融资问题。本研究采用描述性定量分析、SWOT分析和QSPM分析。分析结果表明:1)应通过友好的投资政策和充足的政府预算来增强政府的作用;2)通过公私伙伴关系增加民间融资;3)地方政府与旅游企业家之间的沟通、协调与合作有待加强;(4)旅游对象周边社区还不能充分利用旅游业的潜力作为其收入来源,因此必须进行能力建设;5)社区可以利用国家旅游自我赋权计划(PNPM Mandiri Pariwisata)和“人民信贷”计划来增加他们的福利;6)在2011-2016年,安汶市社区旅游发展有六项融资策略可以实施。【关键词】安邦,社区旅游,融资,政策,公私伙伴关系【摘要】Pariwisata berbasis kominitas dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus memelihara budaya, kesenian dan cara hidup masyarakat di sekitarya。Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pembiayaan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Kota Ambon。方法杨迪纳纳克分析桌面量化,分析SWOT,分析QSPM。Hasil分析yang ditemukan antara的原因:1)Perlu peningkatan peran peremerintah melalui kebijakan investasi dananggaran yang cuup;2) Peningkatan pembiayaan swasta melalui kemitraan sector public -swasta perlu dilakukan;3) Komunikasi, koordinasi serta kerjasama antara permerintah and wiirusaha pariwisata perlu ditingkatkan;4) Komunitas di sekitar obyek wisata belum bisa memanfaatkan potentisi pariwisata sebagai sumber pendapatan sehingga kapasitas pembangunan bagi Komunitas perlu dilakukan;5) komunas dapat mengbill keuntungan dari方案(PNPM Mandiri pariwisata)和“credit Usaha Rakyat”方案(untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat);[6] Terdapat 6 strategy i pembiayaan terkait pengembangan pariwisata berbasis komunitas di Kota Ambon yang dapat diterapkan pada 2011-2016。Kata kunci: Ambon, Pariwisata Berbasis Komunitas, Pembiayaan, Kebijakan, Kemitraan sector public - swasta
{"title":"STRATEGI PEMBIAYAAN TERHADAP PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI KOTA AMBON","authors":"Olivia Ch Latuconsina, Yusman Syaukat, H. Siregar","doi":"10.29244/JURNAL_MPD.V5I2.24640","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/JURNAL_MPD.V5I2.24640","url":null,"abstract":"Community-based tourism could increase local income and at the same time maintain the culture, arts and way of life of surrounding communities. The purpose of this research is to study the financing of community based tourism development in Ambon City. Methods used in this reseach are descriptive quantitative analysis, SWOT analysis, and QSPM analysis. Findings of the analysis are: 1) The role of government shoud be increased through friendly investment policy and sufficient government budget; 2) Increase in private financing done through the public private partnerships; 3) Communication, coordination and cooperation among local government and tourism entepreneurs are need to be improved; 4) Communities around the tourist objects can not yet utilize the potential of tourism as a source of their income so capacity building for them is a must; 5) Community can take advantage of the national program of tourism self empowerment (PNPM Mandiri Pariwisata) and “Kredit Usaha Rakyat” program to increase their welfare, and 6) There are six financing strategies for community-based tourism development in Ambon City that can be implemented in 2011-2016.Keywords: Ambon, Community-based tourism, Financing, Policy, Public Private PartnershipsABSTRAK Pariwisata berbasis kominitas dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan sekitarnya sekaligus memelihara budaya, kesenian dan cara hidup masyarakat di sekitarnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pembiayaan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Kota Ambon. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif, analisis SWOT, dan analisis QSPM. Hasil analisis yang ditemukan antara lain: 1) Perlu peningkatan peran pemerintah melalui kebijakan investasi dan anggaran yang cukup; 2) Peningkatan pembiayaan swasta melalui kemitraan sektor publik-swasta perlu dilakukan; 3) Komunikasi, koordinasi serta kerjasama antara pemerintah dan wirausaha pariwisata perlu ditingkatkan; 4) Komunitas di sekitar obyek wisata belum bisa memanfaatkan potensi pariwisata sebagai sumber pendapatan sehingga kapasitas pembangunan bagi komunitas perlu dilakukan; 5) Komunitas dapat mengambil keuntungan dari program nasional pemberdayaan masyarakat pariwisata (PNPM Mandiri Pariwisata) dan program “Kredit Usaha Rakyat” untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat; dan 6) Terdapat 6 strategi pembiayaan terkait pengembangan pariwisata berbasis komunitas di Kota Ambon yang dapat diterapkan pada 2011-2016.Kata kunci: Ambon, Pariwisata Berbasis Komunitas, Pembiayaan, Kebijakan, Kemitraan Sektor Publik-Swasta","PeriodicalId":217976,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127974429","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-07DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v6i1.24643
Indah Ayu Sulviane, H. Harianto, D. Hakim
Implementation for fiscal decentralitation, local government that required excavation and development of the area and potential revenue sources to increase regional revenue.The objective of this research is to analyze the factors that influence the potential of advertisement tax revenue, reviewing management organization of advertisement tax is implemented, analyzed the taxpayer perceptions of the advertisement tax and revenue enhancement strategy billboard tax in Bogor regency.The data used are secondary and primary data was analyzed by descriptive quantitative and qualitative. The analytical method used is a regression method, the calculation of Efficiency and Effectiveness taxes. As for the design of this research program using Analysis IFE, EFE and IE, SWOT Analysis and Analysis QSPM.Results of the discussion, in the realization of the tax revenue target advertisements Bogor regency government always exceed the achievement of the targets, with the exception of 2006, when the realization is not achieved then the effective rate also decreased and the percentage of tax efficiency at the Bogor Regency advertisement in 2000 - 2012 looks good and the smaller the ratio efficiency means that the performance of the Bogor regency government for the better collection of advertisement tax.Based on the partial test table, budget, number of employees, regulatory and tax payers have a significant impact on tax revenue billboard on the real level of 10%. Constraints faced in collecting data on the potential of the advertisement tax is the lack of accurate data due to the limited ability of local government officials, the need for legal certainty in the billboard tax management.The draft strategy are as follows 1) conduct outreach and education on an ongoing basis to increase public awareness, 2) build a system of valid and accurate data; 3) give reward and punishment.Keywords: Strategy, Regional Revenue, Advertising Tax ABSTRAK Wujud otonomi dan desentralisasi fiscal, pemerintah daerah berusaha melakukan penggalian dan pengembangan sumber pendapatan potensial untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.Tujuan penelitian menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak reklame, mengkaji manajemen penyelengaraan pajak reklame, menganalisis persepsi masyarakat terhadap pajak reklame dan menyusun strategi peningkatan pendapatan pajak reklame di Kabupaten Bogor.Data yang digunakan data sekunder dan primer, dianalisis secara deskriftif kuantitatif, kualitatif. Metode analisis yang digunakan Regresi, Efisiensi dan Efektivitas pajak. Perancangan program menggunakan Analisis IFE, EFE dan IE, Analisis SWOT dan Analisis QSPM.Hasil pembahasan, dalam merealisasikan target pendapatan pajak reklame selalu melebihi target yang ditetapkan, dengan pengecualian tahun 2006, ketika realisasi tidak tercapai maka efektivitas mengalami penurunan dan persentase efisiensi pajak reklame di Kabupaten Bogor tahun 2000-2012 terlihat baik dan semakin kecil rasio efisiensi menga
实行财政分权,地方政府认为需要挖掘和开发地区和潜在的财政收入来源,增加地区财政收入。本研究的目的是分析影响广告税收入潜力的因素,回顾广告税的管理组织实施情况,分析纳税人对广告税的认知以及广告牌税在茂物摄政地区的收入提升策略。采用二级资料和一手资料进行描述性、定量和定性分析。本文采用的分析方法是回归法,计算效率税和效益税。在本研究方案的设计中,运用了分析法IFE、EFE和IE, SWOT分析法和QSPM分析法。讨论结果表明,在实现广告税收目标方面,茂物县政府始终超额完成目标,2006年除外。当没有实现时,有效税率也会下降,2000 - 2012年茂物广告的税收效率百分比看起来不错,比率效率越小意味着茂物政府对广告税的征收效果越好。根据部分测试表,预算、雇员人数、监管和纳税人对广告牌税收收入的影响在10%的实际水平上显著。广告税潜力数据收集面临的制约因素是,由于地方政府官员的能力有限,缺乏准确的数据,广告牌税管理需要法律确定性。战略草案如下:1)不断开展宣传和教育,以提高公众认识;2)建立有效和准确的数据系统;3)给予奖惩。【关键词】战略,区域税收,广告税【摘要】地方税收,地方税收,地方税收,地方税收,地方税收,地方税收,地方税收,地方税收,地方税收,地方税收,地方税收,地方税收,地方税收,地方税收,地方税收,地方税收,地方税收,地方税收,地方税收。Tujuan penelitian menganalis factor - factor for yang mempengaruhi penerimaan pajak reklame, mengkaji managemen penyelengaraan pajak reklame, menganalis persesi masyarakat terhadap pajak reklame, menyusun strategy i peningkatan pendapatan pajak reklame di Kabupaten茂物。数据阳狄纳坎是数据挖掘的基础,是数据分析的基础,是定量、定性的基础。方法分析[j]。perancancan项目menggunakan analysis IFE, EFE dan IE, SWOT分析dan QSPM。Hasil pembahasan, dalam meralisasikan目标pendapatan pajak reklame selalu melebihi目标yang ditetapkan, dengan pengpealian tahun 2006, ketika realisaski - tercapai maka efektivitas mengalami penurunan an表示,ketika realisaski pajak reklame di kabupten Bogor tahun 2000-2012 terliha baik dan semakin kechiki rasio efisiensi mengandung arkierja penpenten Bogor untuk pemungutan pajak reklame semakin baik。Berdasarkan tabel uji parsial, anggaran, pegawai, peraturan dan wajib pajak memoriliki pengaruh yang signfikan terhadap penerimaan pajak reklame pada taraf nyata 10%。Kendala yang dihadapi yitu kurangnya数据yang akurat, keterbatasan kemampuan aparat, masih kurangnya kesadaran masyarakat dan perlunya ada kepastian hukum。ranancan strategy adalah 1) melakukan social social social social social social social social social social social social social social social social social social social social social social social social social social social social social social social social social social social social social socialKata Kunci: Strategi, Pendapatan Asli Daerah, Pajak Reklame
{"title":"STRATEGI PENINGKATAN PENERIMAAN PENDAPATAN PAJAK REKLAME DIKABUPATEN BOGOR","authors":"Indah Ayu Sulviane, H. Harianto, D. Hakim","doi":"10.29244/jurnal_mpd.v6i1.24643","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/jurnal_mpd.v6i1.24643","url":null,"abstract":"Implementation for fiscal decentralitation, local government that required excavation and development of the area and potential revenue sources to increase regional revenue.The objective of this research is to analyze the factors that influence the potential of advertisement tax revenue, reviewing management organization of advertisement tax is implemented, analyzed the taxpayer perceptions of the advertisement tax and revenue enhancement strategy billboard tax in Bogor regency.The data used are secondary and primary data was analyzed by descriptive quantitative and qualitative. The analytical method used is a regression method, the calculation of Efficiency and Effectiveness taxes. As for the design of this research program using Analysis IFE, EFE and IE, SWOT Analysis and Analysis QSPM.Results of the discussion, in the realization of the tax revenue target advertisements Bogor regency government always exceed the achievement of the targets, with the exception of 2006, when the realization is not achieved then the effective rate also decreased and the percentage of tax efficiency at the Bogor Regency advertisement in 2000 - 2012 looks good and the smaller the ratio efficiency means that the performance of the Bogor regency government for the better collection of advertisement tax.Based on the partial test table, budget, number of employees, regulatory and tax payers have a significant impact on tax revenue billboard on the real level of 10%. Constraints faced in collecting data on the potential of the advertisement tax is the lack of accurate data due to the limited ability of local government officials, the need for legal certainty in the billboard tax management.The draft strategy are as follows 1) conduct outreach and education on an ongoing basis to increase public awareness, 2) build a system of valid and accurate data; 3) give reward and punishment.Keywords: Strategy, Regional Revenue, Advertising Tax ABSTRAK Wujud otonomi dan desentralisasi fiscal, pemerintah daerah berusaha melakukan penggalian dan pengembangan sumber pendapatan potensial untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.Tujuan penelitian menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak reklame, mengkaji manajemen penyelengaraan pajak reklame, menganalisis persepsi masyarakat terhadap pajak reklame dan menyusun strategi peningkatan pendapatan pajak reklame di Kabupaten Bogor.Data yang digunakan data sekunder dan primer, dianalisis secara deskriftif kuantitatif, kualitatif. Metode analisis yang digunakan Regresi, Efisiensi dan Efektivitas pajak. Perancangan program menggunakan Analisis IFE, EFE dan IE, Analisis SWOT dan Analisis QSPM.Hasil pembahasan, dalam merealisasikan target pendapatan pajak reklame selalu melebihi target yang ditetapkan, dengan pengecualian tahun 2006, ketika realisasi tidak tercapai maka efektivitas mengalami penurunan dan persentase efisiensi pajak reklame di Kabupaten Bogor tahun 2000-2012 terlihat baik dan semakin kecil rasio efisiensi menga","PeriodicalId":217976,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132859015","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-07DOI: 10.29244/JURNAL_MPD.V5I2.24637
Eva Kurniasari, Ernan Rustiadi, Fredian Tonny
Since Depok relatively has limited natural resources, creativities and innovation are needed to develop local potential, such as tourism. Several potential tourism objects are located along Ciliwung Riverside. Moreover, this area was also included in the nature area development plan (Rencana Rinci Tata Ruang Bagian Wilayah Kota VIII Sukmajaya for plan development of 2013. The purpose of this research is to determine the level of community participation and potential development of social and economic activities, and also to analyze existing policies related to tourism development in Depok City. Methods used were interviews, observation and questionnaire. Stratified random sampling was applied to 30 respondents grouped by the education level and the work type. Data obtained were tabulated and analyzed descriptively by chi square. Formulation of strategies and policies for the development of ecotourism programs in this study were analyzed using the Analytical Hierarchy Process (AHP). Results showed that the level of community participation in research location was on the first ladder of Non-Participation and the second ladder of Tokenism on Arnstein's theory. Formulations of tourism development strategy are focused in enhancing the society capacity, regional arrangements, financing, infrastructure development, institutional development and also marketing.Keywords: Ecotourism, Community Participation, Depok CityABSTRAK Sumberdaya alam di Kota Depok relatif terbatas sehingga diperlukan kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan potensi lokal, misalnya pariwisata. Beberapa obyek wisata yang berpeluang untuk dikembangkan menjadi sarana rekreasi berada di daerah sempadan Sungai Ciliwung, yang berdasarkan Rencana Rinci Tata Ruang Bagian Wilayah Kota VIII Sukmajaya pada rencana pemanfaatan Tahun 2013 merupakan salah satu wilayah rencana pengembangan nature area. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat, jenis kegiatan sosial dan ekonomi yang dapat mendukung ekowisata, serta menganalisis proses kebijakan yang sudah ada terkait dengan pengembangan ekowisata di Kota Depok. Metode penelitian dilakukan dengan wawancara, observasi dan kuesioner. Sampling dilakukan secara purposive pada 30 responden yang dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan. Data kemudian ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif serta diuji dengan chi square. Perumusan strategi dan kebijakan guna pengembangan program dilakukan menggunakan analisis Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat di lokasi penelitian berada pada tangga pertama Non Participation dan tangga kedua Tokenism berdasarkan Teori Arnstein. Rumusan strategi pengembangan kawasan ekowisata diprioritaskan pada peningkatan kapasitas masyarakat, penataan kawasan, pembiayaan, pengembangan sarana prasarana, pengembangan kelembagaan serta pemasaran.Kata kunci: Ekowisata, Partisipasi Masyarakat, Kota Depok
由于Depok的自然资源相对有限,因此需要创造性和创新来开发当地的潜力,例如旅游业。数个潜在的旅游景点位于奇里翁河畔。此外,该地区还被列入自然地区发展计划(Rencana Rinci Tata Ruang Bagian Wilayah Kota VIII Sukmajaya),用于2013年的计划开发。本研究的目的是确定社区参与社会和经济活动的水平和潜在发展,并分析与德柏市旅游发展有关的现有政策。采用访谈法、观察法和问卷调查法。采用分层随机抽样的方法,按受教育程度和工作类型分组30人。获得的数据被制成表格,并用卡方进行描述性分析。本研究采用层次分析法(AHP)对生态旅游发展策略和政策的制定进行分析。研究结果表明,研究区位的社区参与水平处于非参与的第一级阶梯和托肯主义的第二级阶梯。旅游发展战略的制定侧重于提高社会能力、区域安排、融资、基础设施建设、制度建设和市场营销。【关键词】生态旅游,社区参与,德泊城【摘要】德泊城的相对terteras、sehinga、diperlukan、kreativitas、inovasi、mengembangkan、potennlocal、misalnya pariwisata。Beberapa obyek wisata yang berpeluang untuk dikembangkan menjadi sarana rekreasi berada di daerah sempadan Sungai Ciliwung, yang berdasarkan Rencana Rinci Tata Ruang Bagian Wilayah Kota VIII Sukmajaya padrencana permanfaatan Tahun 2013 merupakan salah satu Wilayah Rencana pengembangan自然区域。Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat, jenis kegiatan社会和经济经济学yang dapat mendukung ekowisata, serta menganalysis proses kebijakan yang sudah ada terkait dengan pengembangan ekowisata di Kota Depok。方法penelitian dilakukan dengan wawancara,观测者dan kuesioner。抽样调查结果显示,30名调查对象分别为:杨德昌、杨德昌、杨德昌、杨德昌、杨德昌、杨德昌和杨德昌。数据的位数是双平方,数据的位数是双平方,数据的位数是双平方。分析层次分析法(AHP)。Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat di lokasi penelitian berada paada tangga pertama不参与dantangga kedua象征性的berdasarkan Teori Arnstein。Rumusan strategi pengembangan kawasan ekowisata diprioritaskan padpeningkatan kapasitas masyarakat, penataan kawasan, pembiayaan, pengembangan sarana prasarana, pengembangan kelembagaan serta pemasaran。Kata kunci: Ekowisata, Partisipasi Masyarakat, Kota Depok
{"title":"STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA MELALUI PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT, STUDI KASUS KOMUNITAS KELURAHAN KALIMULYA KOTA DEPOK","authors":"Eva Kurniasari, Ernan Rustiadi, Fredian Tonny","doi":"10.29244/JURNAL_MPD.V5I2.24637","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/JURNAL_MPD.V5I2.24637","url":null,"abstract":"Since Depok relatively has limited natural resources, creativities and innovation are needed to develop local potential, such as tourism. Several potential tourism objects are located along Ciliwung Riverside. Moreover, this area was also included in the nature area development plan (Rencana Rinci Tata Ruang Bagian Wilayah Kota VIII Sukmajaya for plan development of 2013. The purpose of this research is to determine the level of community participation and potential development of social and economic activities, and also to analyze existing policies related to tourism development in Depok City. Methods used were interviews, observation and questionnaire. Stratified random sampling was applied to 30 respondents grouped by the education level and the work type. Data obtained were tabulated and analyzed descriptively by chi square. Formulation of strategies and policies for the development of ecotourism programs in this study were analyzed using the Analytical Hierarchy Process (AHP). Results showed that the level of community participation in research location was on the first ladder of Non-Participation and the second ladder of Tokenism on Arnstein's theory. Formulations of tourism development strategy are focused in enhancing the society capacity, regional arrangements, financing, infrastructure development, institutional development and also marketing.Keywords: Ecotourism, Community Participation, Depok CityABSTRAK Sumberdaya alam di Kota Depok relatif terbatas sehingga diperlukan kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan potensi lokal, misalnya pariwisata. Beberapa obyek wisata yang berpeluang untuk dikembangkan menjadi sarana rekreasi berada di daerah sempadan Sungai Ciliwung, yang berdasarkan Rencana Rinci Tata Ruang Bagian Wilayah Kota VIII Sukmajaya pada rencana pemanfaatan Tahun 2013 merupakan salah satu wilayah rencana pengembangan nature area. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat, jenis kegiatan sosial dan ekonomi yang dapat mendukung ekowisata, serta menganalisis proses kebijakan yang sudah ada terkait dengan pengembangan ekowisata di Kota Depok. Metode penelitian dilakukan dengan wawancara, observasi dan kuesioner. Sampling dilakukan secara purposive pada 30 responden yang dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan. Data kemudian ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif serta diuji dengan chi square. Perumusan strategi dan kebijakan guna pengembangan program dilakukan menggunakan analisis Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat di lokasi penelitian berada pada tangga pertama Non Participation dan tangga kedua Tokenism berdasarkan Teori Arnstein. Rumusan strategi pengembangan kawasan ekowisata diprioritaskan pada peningkatan kapasitas masyarakat, penataan kawasan, pembiayaan, pengembangan sarana prasarana, pengembangan kelembagaan serta pemasaran.Kata kunci: Ekowisata, Partisipasi Masyarakat, Kota Depok","PeriodicalId":217976,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134134095","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}