Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran treffinger berpendekatan saintifik terhadap kemampuan berpikir kreatif ditinjau dari gaya kognitif siswa. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan faktorial 2 x 2. Populasi adalah seluruh kelas V SD yang ada di Gugus II Kecamatan Kintamani yang berjumlah 221 siswa. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas eksperimen dan dua kelas kontrol yang dipilih dengan teknik random sampling dengan jumlah 68 siswa. Data kemampuan berpikir kreatif dan gaya kognitif dikumpulkan menggunakan tes. Data dianalisis dengan menggunakan ANAVA dua jalan berbantuan SPSS 17.00 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran treffinger berpendekatan saintifik dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional. Kedua, terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gaya kognitif siswa terhadap kemampuan berpikir kreatif. Ketiga, pada siswa yang memiliki gaya kognitif Field Independent (FI), terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran treffinger berpendekatan saintifik dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional. Kempat, pada siswa yang memiliki gaya kognitif Field Dependent (FD), terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran treffinger berpendekatan saintifik dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.Kata kunci: gaya kognitif, kemampuan berpikir kreatif, model treffinger, pendekatan saintifik
{"title":"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER BERPENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA","authors":"Np Cipta Wardani, Sariyasa Sariyasa, A. Marhaeni","doi":"10.23887/jpdi.v1i1.2676","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpdi.v1i1.2676","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran treffinger berpendekatan saintifik terhadap kemampuan berpikir kreatif ditinjau dari gaya kognitif siswa. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan faktorial 2 x 2. Populasi adalah seluruh kelas V SD yang ada di Gugus II Kecamatan Kintamani yang berjumlah 221 siswa. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas eksperimen dan dua kelas kontrol yang dipilih dengan teknik random sampling dengan jumlah 68 siswa. Data kemampuan berpikir kreatif dan gaya kognitif dikumpulkan menggunakan tes. Data dianalisis dengan menggunakan ANAVA dua jalan berbantuan SPSS 17.00 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran treffinger berpendekatan saintifik dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional. Kedua, terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gaya kognitif siswa terhadap kemampuan berpikir kreatif. Ketiga, pada siswa yang memiliki gaya kognitif Field Independent (FI), terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran treffinger berpendekatan saintifik dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional. Kempat, pada siswa yang memiliki gaya kognitif Field Dependent (FD), terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran treffinger berpendekatan saintifik dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.Kata kunci: gaya kognitif, kemampuan berpikir kreatif, model treffinger, pendekatan saintifik","PeriodicalId":225597,"journal":{"name":"PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125306605","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV SD Di Gugus I Kecamatan Buleleng. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Dengan rancangan factorial design (rancangan faktorial) 2x2 dan desain penelitian post-test only control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas IV SD Di Gugus I Kecamatan Buleleng yang terdiri dari 210 orang yang terdiri dari 4 kelas. Sampel yang ditentukan dengan teknik group random sampling. Data kemampuan berpikir kritis dikumpulkan dengan tes kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar matematika ranah kognitif menggunakan tes pilihan ganda. Data dianalisis dengan menggunakan analisis Anava dua jalan berbantuan SPSS 17.00 for windows. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Kedua, terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran berbasis masalah dengan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar matematika. Ketiga, pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi, ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Kempat, pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah, ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Kata kunci:hasil belajar matematika, kemampuan berpikir kritis, pembelajaran berbasis masalah
{"title":"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR DI GUGUS I KECAMATAN BULELENG","authors":"Ketut Seni Lestari, N. Dantes, Sariyasa","doi":"10.23887/jpdi.v2i1.2686","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpdi.v2i1.2686","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV SD Di Gugus I Kecamatan Buleleng. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Dengan rancangan factorial design (rancangan faktorial) 2x2 dan desain penelitian post-test only control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas IV SD Di Gugus I Kecamatan Buleleng yang terdiri dari 210 orang yang terdiri dari 4 kelas. Sampel yang ditentukan dengan teknik group random sampling. Data kemampuan berpikir kritis dikumpulkan dengan tes kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar matematika ranah kognitif menggunakan tes pilihan ganda. Data dianalisis dengan menggunakan analisis Anava dua jalan berbantuan SPSS 17.00 for windows. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Kedua, terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran berbasis masalah dengan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar matematika. Ketiga, pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi, ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Kempat, pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah, ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Kata kunci:hasil belajar matematika, kemampuan berpikir kritis, pembelajaran berbasis masalah ","PeriodicalId":225597,"journal":{"name":"PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130180843","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran STM terhadap hasil belajar IPA ditinjau dari literasi digital siswa kelas V sekolah dasar Gugus VI Kecamatan Mengwi. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode tes. Data yang dikumpulkan adalah hasil belajar dan literasi digital. Data dianalisis menggunakan anava dua jalur. Sampel penelitian sebanyak 100 siswa SD di Gugus VI Kecamatan Mengwi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan model pembelajaran STM dengan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar IPA (Fhitung = 5,724; p < 0,05); (2) terdapat terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan literasi digital dalam pengaruhnya terhadap hasil belajar IPA (FAB hitung = 4,430; p < 0,05); (3) terdapat perbedaan hasil belajar pada kelompok siswa dengan literasi digital tinggi yang mengikuti model pembelajaran STM dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional (Qhitung = 19,171; p < 0,05); (4) terdapat perbedaan hasil belajar pada kelompok siswa dengan literasi digital rendah yang mengikuti model pembelajaran STM dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional (Qhitung = 5,703; p < 0,05). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran model pembelajaran STM dapat berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan hasil belajar pada siswa kelas V di Gugus VI Kecamatan Mengwi ditinjau dari literasi digital. Kata kunci: hasil belajar, literasi digital, model pembelajaran STM
{"title":"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DITINJAU DARI LITERASI DIGITAL SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR GUGUS VI KECAMATAN MENGWI","authors":"Eva Dwi Jayanti, I. Aryana, I. M. Gunamantha","doi":"10.23887/jpdi.v1i2.2681","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpdi.v1i2.2681","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran STM terhadap hasil belajar IPA ditinjau dari literasi digital siswa kelas V sekolah dasar Gugus VI Kecamatan Mengwi. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode tes. Data yang dikumpulkan adalah hasil belajar dan literasi digital. Data dianalisis menggunakan anava dua jalur. Sampel penelitian sebanyak 100 siswa SD di Gugus VI Kecamatan Mengwi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan model pembelajaran STM dengan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar IPA (Fhitung = 5,724; p < 0,05); (2) terdapat terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan literasi digital dalam pengaruhnya terhadap hasil belajar IPA (FAB hitung = 4,430; p < 0,05); (3) terdapat perbedaan hasil belajar pada kelompok siswa dengan literasi digital tinggi yang mengikuti model pembelajaran STM dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional (Qhitung = 19,171; p < 0,05); (4) terdapat perbedaan hasil belajar pada kelompok siswa dengan literasi digital rendah yang mengikuti model pembelajaran STM dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional (Qhitung = 5,703; p < 0,05). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran model pembelajaran STM dapat berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan hasil belajar pada siswa kelas V di Gugus VI Kecamatan Mengwi ditinjau dari literasi digital. Kata kunci: hasil belajar, literasi digital, model pembelajaran STM","PeriodicalId":225597,"journal":{"name":"PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133699840","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pembelajaran berpendekatan saintifik berorientasi Science Environment Technology Society terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar IPA. Penelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan rancangan Single Factor Independent Group Design. Populasi penelitian ini adalah kelas V SD yang tersebar pada gugus II yang berjumlah 204 siswa. Penetapan sampel menggunakan teknik random sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 61 siswa. Pengumpulan data kemampuan berpikir kritis menggunakan tes bentuk uraian dan data hasil belajar IPA menggunakan tes objektif. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji MANOVA. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran berpendekatan saintifik berorientasi Science Environment Technology Society dengan siswa yang mengikuti pembelajaran saintifik. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa yang mengikuti pembelajaran berpendekatan saintifik berorientasi Science Environment Technology Society dengan siswa yang mengikuti pembelajaran saintifik. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukan secara simultan terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti pembelajaran berpendekatan saintifik berorientasi Science Environment Technology Society dengan siswa yang mengikuti pembelajaran saintifik. Kata kunci: kemampuan berpikir kritis, hasil belajar IPA, pembelajaran saintifik berorientasi science environment technology society
{"title":"PENGARUH PEMBELAJARAN BERPENDEKATAN SAINTIFIK BERORIENTASI SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V","authors":"Indi Syifa Maulidati, N. Dantes, Nyoman Tika","doi":"10.23887/jpdi.v2i2.2693","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpdi.v2i2.2693","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pembelajaran berpendekatan saintifik berorientasi Science Environment Technology Society terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar IPA. Penelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan rancangan Single Factor Independent Group Design. Populasi penelitian ini adalah kelas V SD yang tersebar pada gugus II yang berjumlah 204 siswa. Penetapan sampel menggunakan teknik random sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 61 siswa. Pengumpulan data kemampuan berpikir kritis menggunakan tes bentuk uraian dan data hasil belajar IPA menggunakan tes objektif. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji MANOVA. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran berpendekatan saintifik berorientasi Science Environment Technology Society dengan siswa yang mengikuti pembelajaran saintifik. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa yang mengikuti pembelajaran berpendekatan saintifik berorientasi Science Environment Technology Society dengan siswa yang mengikuti pembelajaran saintifik. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukan secara simultan terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti pembelajaran berpendekatan saintifik berorientasi Science Environment Technology Society dengan siswa yang mengikuti pembelajaran saintifik. Kata kunci: kemampuan berpikir kritis, hasil belajar IPA, pembelajaran saintifik berorientasi science environment technology society","PeriodicalId":225597,"journal":{"name":"PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia","volume":"39 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120916682","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ketut Eli Mariadeni, N. K. Suarni, I. B. Putrayasa
AbstrakPenelitian ini bertujuan, 1) untuk mengetahui perbedaan kemampuan membaca antara siswa yang mengikuti model pembelajaran CIRC berbantuan media cerita bergambar dengan model pembelajaran konvesional, 2) untuk mengetahui perbedaan hasil membaca pemahaman antara siswa yang mengikuti model pembelajaran CIRC berbantuan media cerita bergambar dengan model pembelajaran konvesional, 3) untuk mengetahui secara simultan perbedaan kemampuan membaca dan hasil membaca pemahaman antara siswa yang mengikuti model pembelajaran CIRC berbantuan media cerita bergambar dan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvesional. Penelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan rancangan Single Factor Independent Group Design. Populasi penelitian seluruh kelas IV SD, sampel berjumlah 65 siswa. Penetapan sampel dengan teknik random sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan tes bentuk objektif. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji MANOVA. Hasil penelitian menghasilkan, 1) terdapat perbedaan kemampuan membaca siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran CIRC berbantuan cerita bergambar dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, 2) terdapat perbedaan hasil membaca pemahaman siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran CIRC berbantuan cerita bergambar dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, 3) secara simultan terdapat perbedaan kemampuan membaca dan hasil membaca pemahaman antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran CIRC berbantuan cerita bergambar dengan pembelajaran konvensional. Kata kunci: Kemampuan Membaca, Membaca Pemahaman, CIRC
{"title":"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION BERBANTUAN MEDIA CERITA BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA DAN HASIL MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV","authors":"Ketut Eli Mariadeni, N. K. Suarni, I. B. Putrayasa","doi":"10.23887/jpdi.v2i1.2692","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpdi.v2i1.2692","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan, 1) untuk mengetahui perbedaan kemampuan membaca antara siswa yang mengikuti model pembelajaran CIRC berbantuan media cerita bergambar dengan model pembelajaran konvesional, 2) untuk mengetahui perbedaan hasil membaca pemahaman antara siswa yang mengikuti model pembelajaran CIRC berbantuan media cerita bergambar dengan model pembelajaran konvesional, 3) untuk mengetahui secara simultan perbedaan kemampuan membaca dan hasil membaca pemahaman antara siswa yang mengikuti model pembelajaran CIRC berbantuan media cerita bergambar dan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvesional. Penelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan rancangan Single Factor Independent Group Design. Populasi penelitian seluruh kelas IV SD, sampel berjumlah 65 siswa. Penetapan sampel dengan teknik random sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan tes bentuk objektif. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji MANOVA. Hasil penelitian menghasilkan, 1) terdapat perbedaan kemampuan membaca siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran CIRC berbantuan cerita bergambar dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, 2) terdapat perbedaan hasil membaca pemahaman siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran CIRC berbantuan cerita bergambar dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, 3) secara simultan terdapat perbedaan kemampuan membaca dan hasil membaca pemahaman antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran CIRC berbantuan cerita bergambar dengan pembelajaran konvensional. Kata kunci: Kemampuan Membaca, Membaca Pemahaman, CIRC","PeriodicalId":225597,"journal":{"name":"PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122073044","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kebutuhan terhadap instrumen asesmen keterampilan belajar dan berinovasi pada mata pelajaran IPA SD. (2) mengetahui design instrumen asesmen keterampilan belajar dan berinovasi pada mata pelajaran IPA SD. (3) mengetahui kualitas instrumen asesmen keterampilan belajar dan berinovasi pada mata pelajaran IPA SD hasil pengembangan dari aspek validitas, reliabilitas dan kepraktisan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang diadaptasi dari model 4-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974). Pengembangannya terdiri dari empat tahap yaitu define, design, develop dan disseminate. Penelitian ini dilaksanakan di seluruh sekolah dasar gugus 6 Kecamatan Banjar Buleleng Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) instrumen keterampilan belajar dan berinovasi sangat dibutuhkan oleh siswa SD. Hal ini dikarenakan kegiatan asesmen sangat penting dalam pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana keterampilan belajar dan berinovasi peserta didik, (2) design instrumen asesmen keterampilan belajar dan berinovasi pada mata pelajaran IPA SD mengacu pada kriteria secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Ketrampilan berpikir kritis, pemecahan msalah dan kreativitas siswa berupa tes uraian, sedangkan keterampilan berkomunikasi dan keterampilan berkolaborasi berupa lembar observasi, (3) kualitas Instrumen asesmen keterampilan belajar dan berinovasi pada mata pelajaran IPA SD hasil pengembangan sudah memenuhi dari aspek validitas, reliabilitas dan kepraktisan.Kata-kata kunci: pengembangan instrumen asesmen, keterampilan belajar dan berinovasi
{"title":"PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KETERAMPILAN BELAJAR DAN BERINOVASI PADA MATA PELAJARAN IPA SD","authors":"Pe Sastrika Ayu, A. Marhaeni, Putu Budiadnyana","doi":"10.23887/jpdi.v2i2.2696","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpdi.v2i2.2696","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kebutuhan terhadap instrumen asesmen keterampilan belajar dan berinovasi pada mata pelajaran IPA SD. (2) mengetahui design instrumen asesmen keterampilan belajar dan berinovasi pada mata pelajaran IPA SD. (3) mengetahui kualitas instrumen asesmen keterampilan belajar dan berinovasi pada mata pelajaran IPA SD hasil pengembangan dari aspek validitas, reliabilitas dan kepraktisan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang diadaptasi dari model 4-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974). Pengembangannya terdiri dari empat tahap yaitu define, design, develop dan disseminate. Penelitian ini dilaksanakan di seluruh sekolah dasar gugus 6 Kecamatan Banjar Buleleng Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) instrumen keterampilan belajar dan berinovasi sangat dibutuhkan oleh siswa SD. Hal ini dikarenakan kegiatan asesmen sangat penting dalam pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana keterampilan belajar dan berinovasi peserta didik, (2) design instrumen asesmen keterampilan belajar dan berinovasi pada mata pelajaran IPA SD mengacu pada kriteria secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Ketrampilan berpikir kritis, pemecahan msalah dan kreativitas siswa berupa tes uraian, sedangkan keterampilan berkomunikasi dan keterampilan berkolaborasi berupa lembar observasi, (3) kualitas Instrumen asesmen keterampilan belajar dan berinovasi pada mata pelajaran IPA SD hasil pengembangan sudah memenuhi dari aspek validitas, reliabilitas dan kepraktisan.Kata-kata kunci: pengembangan instrumen asesmen, keterampilan belajar dan berinovasi","PeriodicalId":225597,"journal":{"name":"PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129436036","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran problem based learning (PBL) berbantuan media konkrit terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari disposisi matematika siswa kelas III di Gugus VI Sukawati Tahun Pelajaran 2018/2019. penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah design dengan rancangan faktorial 2 x 2. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD yang ada di Gugus VI Kecamatan Sukawati yang terdiri dari 278 siswa. Sebanyak 40 siswa dipilih sebagai sampel yang ditentukan dengan teknik group random sampling. Data disposisi Matematika dikumpulkan dengan kuesioner dan hasil belajar Matematika menggunakan tes pilihan ganda. Data dianalisis dengan menggunakan analisis Anava dua jalan berbantuan SPSS 17.00 for windows. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasis masalah berpendekatan saintifik dengan bantuan media konkrit dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional berpendekatan saintifik. Kedua, terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan disposisi matematika terhadap hasil belajar matematika. Ketiga, pada siswa yang memiliki disposisi matematika tinggi, terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran Berbasis Masalah berpendekatan saintifik berbantuan media konkrit dan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional berpendakatan saintifik. Kempat, pada siswa yang memiliki disposisi matematika rendah, terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran Berbasis Masalah berpendekatan saintifik berbantuan media konkrit dan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional berpendekatan saintifik. Kata Kunci: Disposisi Matematika, Hasil Belajar Matematika, Media Konkrit, Pembelajaran Berbasis Masalah
{"title":"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MEDIA KONKRIT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI DISPOSISI MATEMATIKA","authors":"Ni Wayan Yuni Sudiasih, N. Dantes, Sariyasa","doi":"10.23887/jpdi.v2i2.2694","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpdi.v2i2.2694","url":null,"abstract":" AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran problem based learning (PBL) berbantuan media konkrit terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari disposisi matematika siswa kelas III di Gugus VI Sukawati Tahun Pelajaran 2018/2019. penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah design dengan rancangan faktorial 2 x 2. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD yang ada di Gugus VI Kecamatan Sukawati yang terdiri dari 278 siswa. Sebanyak 40 siswa dipilih sebagai sampel yang ditentukan dengan teknik group random sampling. Data disposisi Matematika dikumpulkan dengan kuesioner dan hasil belajar Matematika menggunakan tes pilihan ganda. Data dianalisis dengan menggunakan analisis Anava dua jalan berbantuan SPSS 17.00 for windows. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasis masalah berpendekatan saintifik dengan bantuan media konkrit dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional berpendekatan saintifik. Kedua, terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan disposisi matematika terhadap hasil belajar matematika. Ketiga, pada siswa yang memiliki disposisi matematika tinggi, terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran Berbasis Masalah berpendekatan saintifik berbantuan media konkrit dan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional berpendakatan saintifik. Kempat, pada siswa yang memiliki disposisi matematika rendah, terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran Berbasis Masalah berpendekatan saintifik berbantuan media konkrit dan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional berpendekatan saintifik. Kata Kunci: Disposisi Matematika, Hasil Belajar Matematika, Media Konkrit, Pembelajaran Berbasis Masalah","PeriodicalId":225597,"journal":{"name":"PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114802523","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}