Pub Date : 2022-07-26DOI: 10.20473/brpkm.v2i1.36764
Bintang Eka Putri, Dimas Aryo Wicaksono
Penelitian ini bertujuan menguji perbedaan mahasiswa yang mengikuti program Magang Merdeka dan magang reguler pada aspek-aspek employability berdasarkan kerangka teori Dacre Pool, Qualter, & Sewell. Analisis uji beda (t-test) dilakukan terhadap kedua kelompok partisipan. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan skor employability di antara kedua kelompok partisipan hanya ditemui pada aspek work & life experience (t(240)=2,29; p=0,018; Cohen’s d=0,3; 95% CI [0,128; 1,376]). Sementara, pada keempat aspek lainnya tidak ditemukan bukti perbedaan yang signifikan di antara kedua kelompok. Temuan ini penting untuk ditindaklanjuti dalam perumusan kurikulum program magang berikutnya.
该研究旨在测试基于Dacre Pool、Qualter和Sewell理论框架的独立实习和正规实习专业学生之间的差异。对两个参与者群体进行了不同的测试分析。研究结果表明,这两组参与者之间的就业得分差异只在工作与生活体验方面(t(240)= 2.29;p = 0.018;科恩的d = 0.3米;95% CI [0.128;1,376])。与此同时,在另外四个方面,没有证据表明这两个群体之间存在显著差异。这一发现对进一步制定实习生计划的课程至关重要。
{"title":"Perbedaan Employability Mahasiswa Magang Merdeka dengan Program Magang Lainnya","authors":"Bintang Eka Putri, Dimas Aryo Wicaksono","doi":"10.20473/brpkm.v2i1.36764","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i1.36764","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan menguji perbedaan mahasiswa yang mengikuti program Magang Merdeka dan magang reguler pada aspek-aspek employability berdasarkan kerangka teori Dacre Pool, Qualter, & Sewell. Analisis uji beda (t-test) dilakukan terhadap kedua kelompok partisipan. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan skor employability di antara kedua kelompok partisipan hanya ditemui pada aspek work & life experience (t(240)=2,29; p=0,018; Cohen’s d=0,3; 95% CI [0,128; 1,376]). Sementara, pada keempat aspek lainnya tidak ditemukan bukti perbedaan yang signifikan di antara kedua kelompok. Temuan ini penting untuk ditindaklanjuti dalam perumusan kurikulum program magang berikutnya.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126127843","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-26DOI: 10.20473/brpkm.v2i1.36556
Farah Shabrina Putri, Dewi Syarifah
Frontliner bank dituntut untuk selalu memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah, namun tak jarang mereka juga mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari nasabah atau dapat disebut sebagai customer incivility. Hal tersebut apabila berlangsung secara terus menerus dapat menyebabkan munculnya kelelahan emosional yang dirasakan oleh frontliner. Untuk meminimalisir kelelahan emosional yang dirasakan, diperlukan adanya regulasi emosi yang baik yang dimiliki oleh frontliner. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh customer incivility terhadap kelelahan emosional, serta bagaimana regulasi emosi mampu memoderasi pengaruh dari kedua variabel tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Dari penelitian ini diperoleh hasil, terdapat pengaruh customer incivility terhadap kelelahan emosional, serta adanya variabel regulasi emosi tidak signifikan memoderasi pengaruh customer incivility terhadap kelelahan emosional.
{"title":"Peran Regulasi Emosi dalam Memoderasi Pengaruh Customer Incivility terhadap Kelelahan Emosinal Pada Frontliner Bank","authors":"Farah Shabrina Putri, Dewi Syarifah","doi":"10.20473/brpkm.v2i1.36556","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i1.36556","url":null,"abstract":"Frontliner bank dituntut untuk selalu memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah, namun tak jarang mereka juga mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari nasabah atau dapat disebut sebagai customer incivility. Hal tersebut apabila berlangsung secara terus menerus dapat menyebabkan munculnya kelelahan emosional yang dirasakan oleh frontliner. Untuk meminimalisir kelelahan emosional yang dirasakan, diperlukan adanya regulasi emosi yang baik yang dimiliki oleh frontliner. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh customer incivility terhadap kelelahan emosional, serta bagaimana regulasi emosi mampu memoderasi pengaruh dari kedua variabel tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Dari penelitian ini diperoleh hasil, terdapat pengaruh customer incivility terhadap kelelahan emosional, serta adanya variabel regulasi emosi tidak signifikan memoderasi pengaruh customer incivility terhadap kelelahan emosional.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126656146","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-26DOI: 10.20473/brpkm.v2i1.36192
N. Solikhah, Dewi Retno Suminar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara harapan (hope) dan resiliensi akademik siswa SMA/SMK di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif terhadap 223 siswa SMA/SMK dan pengambilan dilakukan dengan metode survei. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah State Hope Scale (SHS) yang berjumlah 6 item (α=0,739) untuk mengukur harapan (hope) dan skala resiliensi akademik yang berjumlah 41 item (α =0,913) untuk mengukur resiliensi akademik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara harapan (hope) dan resiliensi akademik dengan kekuatan korelasi yang tinggi (R=0,530, p<0,05). Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi harapan (hope) yang dimiliki siswa, maka semakin tinggi pula resiliensi akademiknya, demikian juga sebaliknya.
{"title":"Harapan (Hope) dan Resiliensi Akademik Siswa SMA/SMK di Masa Pandemi COVID-19","authors":"N. Solikhah, Dewi Retno Suminar","doi":"10.20473/brpkm.v2i1.36192","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i1.36192","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara harapan (hope) dan resiliensi akademik siswa SMA/SMK di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif terhadap 223 siswa SMA/SMK dan pengambilan dilakukan dengan metode survei. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah State Hope Scale (SHS) yang berjumlah 6 item (α=0,739) untuk mengukur harapan (hope) dan skala resiliensi akademik yang berjumlah 41 item (α =0,913) untuk mengukur resiliensi akademik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara harapan (hope) dan resiliensi akademik dengan kekuatan korelasi yang tinggi (R=0,530, p<0,05). Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi harapan (hope) yang dimiliki siswa, maka semakin tinggi pula resiliensi akademiknya, demikian juga sebaliknya.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"149 9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123202877","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-26DOI: 10.20473/brpkm.v2i1.37489
Rania Putri Rahmandawati, Ike Herdiana
Masa remaja identik dengan hubungan yang semakin intim dengan sekitarnya, tak jarang hubungan itu menjadi hubungan romantis. Sebuah hubungan romantis biasanya mengandung perilaku seksual pranikah. Perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab dapat memunculkan masalah di kemudian hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara parental bonding terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei yang disebarkan secara daring. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 146 orang yang dengan rentang usia pada masa remaja akhir, yaitu 18-21 tahun yang terdiri dari laki-laki 42 orang (28,1%) dan perempuan 105 orang (71,9%). Hasil analisis data menunjukan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara parental bonding dengan perilaku seksual pranikah hal tersebut terbukti dengan (r=-0.655; p=0.002). Adapun koefisien korelasi yang didapatkan menunjukkan arah negatif yang artinya apabila semakin positif parental bonding yang terjalin maka semakin rendah perilaku seksual pranikah yang dilakukan, begitu juga sebaliknya.
{"title":"Pengaruh Parental Bonding terhadap Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja Akhir","authors":"Rania Putri Rahmandawati, Ike Herdiana","doi":"10.20473/brpkm.v2i1.37489","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i1.37489","url":null,"abstract":"Masa remaja identik dengan hubungan yang semakin intim dengan sekitarnya, tak jarang hubungan itu menjadi hubungan romantis. Sebuah hubungan romantis biasanya mengandung perilaku seksual pranikah. Perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab dapat memunculkan masalah di kemudian hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara parental bonding terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei yang disebarkan secara daring. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 146 orang yang dengan rentang usia pada masa remaja akhir, yaitu 18-21 tahun yang terdiri dari laki-laki 42 orang (28,1%) dan perempuan 105 orang (71,9%). Hasil analisis data menunjukan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara parental bonding dengan perilaku seksual pranikah hal tersebut terbukti dengan (r=-0.655; p=0.002). Adapun koefisien korelasi yang didapatkan menunjukkan arah negatif yang artinya apabila semakin positif parental bonding yang terjalin maka semakin rendah perilaku seksual pranikah yang dilakukan, begitu juga sebaliknya.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132636049","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-25DOI: 10.20473/brpkm.v2i1.36545
I. Ramadhani, Endah Mastuti
Penelitian ini berangkat dari fenomena perilaku makan beresiko yang ada di kalangan mahasiswa di Indonesia. Perilaku makan beresiko yang tidak sesuai denga0n kebutuhan tubuh salah satunya adalah emotional eating, yang dipicu oleh emosi negatif seperti stres. Pada mahasiswa, stress akademik sering menjadi penyebab. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara stres akademik dan emotional eating pada mahasiswa. Terdapat 146 mahasiswa berusia 18-22 tahun yang menjadi partisipan pada penelitian ini. Stres akademik diukur menggunakan skala Perceived Sources of Academic Stress sedangkan emotional eating diukur menggunakan sub-skala emotional eating dari Dutch Eating Behavior Questionnaire. Analisis data dilakukan menggunakan metode Spearman’s rho dengan bantuan software Jamovi 2.2.5. Hasil analisis menemukan korelasi yang signifikan antara stres akademik dan emotional eating (r = 0,276; p < 0.001). Korelasi bersifat positif yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat stres akademik, semakin tinggi pula tingkat emotional eating.
{"title":"Hubungan antara Stres Akademik dengan Emotional Eating pada Mahasiswa","authors":"I. Ramadhani, Endah Mastuti","doi":"10.20473/brpkm.v2i1.36545","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i1.36545","url":null,"abstract":"Penelitian ini berangkat dari fenomena perilaku makan beresiko yang ada di kalangan mahasiswa di Indonesia. Perilaku makan beresiko yang tidak sesuai denga0n kebutuhan tubuh salah satunya adalah emotional eating, yang dipicu oleh emosi negatif seperti stres. Pada mahasiswa, stress akademik sering menjadi penyebab. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara stres akademik dan emotional eating pada mahasiswa. Terdapat 146 mahasiswa berusia 18-22 tahun yang menjadi partisipan pada penelitian ini. Stres akademik diukur menggunakan skala Perceived Sources of Academic Stress sedangkan emotional eating diukur menggunakan sub-skala emotional eating dari Dutch Eating Behavior Questionnaire. Analisis data dilakukan menggunakan metode Spearman’s rho dengan bantuan software Jamovi 2.2.5. Hasil analisis menemukan korelasi yang signifikan antara stres akademik dan emotional eating (r = 0,276; p < 0.001). Korelasi bersifat positif yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat stres akademik, semakin tinggi pula tingkat emotional eating.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"371 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134159520","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-25DOI: 10.20473/brpkm.v2i1.36579
Erlin Puspita Ningrum, Rudi Cahyono
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self-control dengan intensitas bermain game online pada remaja akhir. Intensitas bermain game online adalah besarnya durasi dan frekuensi yang digunakan untuk bermain game online. Tingginya realitas penggunaan game online yang berlebihan pada remaja akhir selayaknya diimbangi dengan self-control pada diri untuk dapat menahan, mengatur dorongan, dan perilaku agar terhindar dari konsekuensi negatif akibat intensitas bermain game online yang berlebihan. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif, partisipan pada penelitian ini adalah 149 remaja akhir dengan rentang usia 18-21 tahun yang bermain game online. Uji hipotesis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dan bersifat negatif pada variabel self-control dengan variabel intensitas bermain game online. Artinya, semakin tinggi self-control maka semakin rendah intensitas bermain game online. Sebaliknya, semakin rendah self-control maka semakin tinggi intensitas bermain game online.
{"title":"Hubungan Self-Control dengan Intensitas Bermain Game Online pada Remaja Akhir","authors":"Erlin Puspita Ningrum, Rudi Cahyono","doi":"10.20473/brpkm.v2i1.36579","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i1.36579","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self-control dengan intensitas bermain game online pada remaja akhir. Intensitas bermain game online adalah besarnya durasi dan frekuensi yang digunakan untuk bermain game online. Tingginya realitas penggunaan game online yang berlebihan pada remaja akhir selayaknya diimbangi dengan self-control pada diri untuk dapat menahan, mengatur dorongan, dan perilaku agar terhindar dari konsekuensi negatif akibat intensitas bermain game online yang berlebihan. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif, partisipan pada penelitian ini adalah 149 remaja akhir dengan rentang usia 18-21 tahun yang bermain game online. Uji hipotesis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dan bersifat negatif pada variabel self-control dengan variabel intensitas bermain game online. Artinya, semakin tinggi self-control maka semakin rendah intensitas bermain game online. Sebaliknya, semakin rendah self-control maka semakin tinggi intensitas bermain game online.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"115 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132810164","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-25DOI: 10.20473/brpkm.v2i1.36549
Isnadya Athayana Putri, Nurul Hartini
Kesejahteraan psikologis merupakan kemampuan berfungsi positif individu dengan diri sendiri maupun orang lain. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis adalah status hubungan romantis. Singlehood merupakan individu yang sedang tidak atau belum pernah berhubungan romantis dalam jangka waktu yang lama. Terdapat dua tipe singlehood, yaitu voluntary dan involuntary singlehood. Berdasarkan perbedaan tipe tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kesejahteraan psikologis antara voluntary dan involuntary singlehood. Penelitian dilakukan pada perempuan dewasa awal usia 20-25 tahun dengan jumlah 74 partisipan, dengan rincian 52 partisipan voluntary singlehood dan 22 partisipan involuntary singlehood. Hasil penelitian menunjukkan tidak ditemukan perbedaan kesejahteraan psikologis yang signifikan antara voluntary dan involuntary singlehood pada perempuan dewasa awal. Dimensi yang menunjukkan perbedaan signifikan hanya ditemukan pada dimensi otonomi.
{"title":"Perbedaan Kesejahteraan Psikologis antara Voluntary dan Involuntary Singlehood pada Perempuan Dewasa Awal","authors":"Isnadya Athayana Putri, Nurul Hartini","doi":"10.20473/brpkm.v2i1.36549","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i1.36549","url":null,"abstract":"Kesejahteraan psikologis merupakan kemampuan berfungsi positif individu dengan diri sendiri maupun orang lain. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis adalah status hubungan romantis. Singlehood merupakan individu yang sedang tidak atau belum pernah berhubungan romantis dalam jangka waktu yang lama. Terdapat dua tipe singlehood, yaitu voluntary dan involuntary singlehood. Berdasarkan perbedaan tipe tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kesejahteraan psikologis antara voluntary dan involuntary singlehood. Penelitian dilakukan pada perempuan dewasa awal usia 20-25 tahun dengan jumlah 74 partisipan, dengan rincian 52 partisipan voluntary singlehood dan 22 partisipan involuntary singlehood. Hasil penelitian menunjukkan tidak ditemukan perbedaan kesejahteraan psikologis yang signifikan antara voluntary dan involuntary singlehood pada perempuan dewasa awal. Dimensi yang menunjukkan perbedaan signifikan hanya ditemukan pada dimensi otonomi.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133372662","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-25DOI: 10.20473/brpkm.v2i1.36567
Catharina Ratriayu Axelsia, Cholichul Hadi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh job satisfaction dan job embeddedness terhadap turnover intention pada pekerja bidang food & beverage selama pandemi COVID-19. Sebanyak 71 pekerja bidang food & beverage dengan usia minimal 18 tahun hingga >40 tahun berpartisipasi dalam penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan metode survei dengan alat ukur yang digunakan, antara lain skala Job Satisfaction milik Tsai & Huang, skala Job Embeddedness milik Crossley dkk., dan skala Turnover Intention milik Saeed dkk. Data dianalisis menggunakan regresi linear berganda dengan bantuan Jamovi 1.2.27 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan nilai p<0,001 dan nilai R Square menunjukkan skor sebesar 0,202 yang berarti job satisfaction dan job embeddedness menyumbang 20,2% terhadap turnover intention. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara job satisfaction dan job embeddedness terhadap turnover intention pada pekerja bidang food & beverage selama pandemi COVID-19.
{"title":"Pengaruh Job Satisfaction dan Job Embeddedness terhadap Turnover Intention pada Pekerja Bidang Food & Beverage selama Pandemi COVID-19","authors":"Catharina Ratriayu Axelsia, Cholichul Hadi","doi":"10.20473/brpkm.v2i1.36567","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i1.36567","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh job satisfaction dan job embeddedness terhadap turnover intention pada pekerja bidang food & beverage selama pandemi COVID-19. Sebanyak 71 pekerja bidang food & beverage dengan usia minimal 18 tahun hingga >40 tahun berpartisipasi dalam penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan metode survei dengan alat ukur yang digunakan, antara lain skala Job Satisfaction milik Tsai & Huang, skala Job Embeddedness milik Crossley dkk., dan skala Turnover Intention milik Saeed dkk. Data dianalisis menggunakan regresi linear berganda dengan bantuan Jamovi 1.2.27 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan nilai p<0,001 dan nilai R Square menunjukkan skor sebesar 0,202 yang berarti job satisfaction dan job embeddedness menyumbang 20,2% terhadap turnover intention. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara job satisfaction dan job embeddedness terhadap turnover intention pada pekerja bidang food & beverage selama pandemi COVID-19.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133193578","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya hubungan antara gratitude dengan kesejahteraan psikologis remaja yang tinggal di panti asuhan. Partisipan pada penelitian ini terdiri dari 100 remaja yang menghuni panti asuhan di Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Surabaya. Penelitian menggunakan metode survei. Alat ukur yang digunakan adalah Gratitude Resentment and Apprecitation Test (GRAT) versi short form dan Ryff’s Psychological Well-being Scale yang telah diadaptasi dalam bahasa Indonesia. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson’s product moment dan Spearman’s rank. Hasil analisis menunjukkan bahwa gratitude berkorelasi signifikan dan positif dengan pertumbuhan pribadi (r(100)=0.246, p=0.014), hubungan positif dengan orang lain (r(100)=0.259, p=0.009), tujuan hidup (r(100)=0.205, p=0.041), dan penerimaan diri (r(100)=0.218, p=0.029). Gratitude ditemukan tidak berkorelasi dengan dimensi otonomi dan penguasaan lingkungan dari kesejahteraan psikologis.
{"title":"Hubungan antara Gratitude dengan Kesejahteraan Psikologis Remaja yang Tinggal di Panti Asuhan","authors":"Ersa Pawitrasari Hayuningputri, Dian Kartika Amelia Arbi","doi":"10.20473/brpkm.v2i1.36587","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i1.36587","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya hubungan antara gratitude dengan kesejahteraan psikologis remaja yang tinggal di panti asuhan. Partisipan pada penelitian ini terdiri dari 100 remaja yang menghuni panti asuhan di Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Surabaya. Penelitian menggunakan metode survei. Alat ukur yang digunakan adalah Gratitude Resentment and Apprecitation Test (GRAT) versi short form dan Ryff’s Psychological Well-being Scale yang telah diadaptasi dalam bahasa Indonesia. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson’s product moment dan Spearman’s rank. Hasil analisis menunjukkan bahwa gratitude berkorelasi signifikan dan positif dengan pertumbuhan pribadi (r(100)=0.246, p=0.014), hubungan positif dengan orang lain (r(100)=0.259, p=0.009), tujuan hidup (r(100)=0.205, p=0.041), dan penerimaan diri (r(100)=0.218, p=0.029). Gratitude ditemukan tidak berkorelasi dengan dimensi otonomi dan penguasaan lingkungan dari kesejahteraan psikologis.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122154870","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-24DOI: 10.20473/brpkm.v2i1.36578
Melia Rizke Azedarach, Atika Dian Ariana
Literasi kesehatan mental masyarakat yang rendah menyebabkan kondisi kesehatan mental kurang dilaporkan dan tidak terdiagnosis. Hal ini meningkatkan gangguan yang tidak tertangani, morbiditas, mortalitas, peningkatan stres serta kasus bunuh diri. Ketidakmampuan seseorang dalam mengenali gangguan mental diduga berkaitan dengan berkurangnya kemungkinan mencari bantuan. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa mahasiswa merupakan kelompok terendah dalam mencari bantuan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara literasi kesehatan mental dengan intensi mencari bantuan pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Sampel dalam penelitian ini meliputi 111 partisipan yang merupakan mahasiswa berusia antara 18-25 tahun di Indonesia. Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala Mental Health Literacy (MHL) dan skala General Help-Seeking Questionnaire (GHSQ). Analisis dilakukan dengan uji korelasi Spearman's rho pada JAMOVI 2.3.0.0 for macOS. Hasil analisis pada penelitian ini adalah tidak ditemukannya bukti yang dapat mengonfirmasi keberadaan hubungan antara literasi kesehatan mental dengan intensi mencari bantuan (r=0,034; p=0,727).
{"title":"Hubungan Literasi Kesehatan Mental dengan Intensi Mencari Bantuan pada Mahasiswa","authors":"Melia Rizke Azedarach, Atika Dian Ariana","doi":"10.20473/brpkm.v2i1.36578","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i1.36578","url":null,"abstract":"Literasi kesehatan mental masyarakat yang rendah menyebabkan kondisi kesehatan mental kurang dilaporkan dan tidak terdiagnosis. Hal ini meningkatkan gangguan yang tidak tertangani, morbiditas, mortalitas, peningkatan stres serta kasus bunuh diri. Ketidakmampuan seseorang dalam mengenali gangguan mental diduga berkaitan dengan berkurangnya kemungkinan mencari bantuan. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa mahasiswa merupakan kelompok terendah dalam mencari bantuan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara literasi kesehatan mental dengan intensi mencari bantuan pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Sampel dalam penelitian ini meliputi 111 partisipan yang merupakan mahasiswa berusia antara 18-25 tahun di Indonesia. Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala Mental Health Literacy (MHL) dan skala General Help-Seeking Questionnaire (GHSQ). Analisis dilakukan dengan uji korelasi Spearman's rho pada JAMOVI 2.3.0.0 for macOS. Hasil analisis pada penelitian ini adalah tidak ditemukannya bukti yang dapat mengonfirmasi keberadaan hubungan antara literasi kesehatan mental dengan intensi mencari bantuan (r=0,034; p=0,727).","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126324660","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}