Pub Date : 2023-12-15DOI: 10.20473/brpkm.v3i2.49961
Adhita Putri Ariani, Ike Herdiana
Sekstorsi adalah istilah yang belakangan ini muncul dan berasal dari kata “sex” dan “extortion”. Sekstorsi dapat berupa penyebaran gambar seksual para korban sebagai ancaman untuk mendapatkan uang maupun barang berharga lainnya. Para korban sekstorsi mengalami pengalaman yang buruk sehingga mendatangkan trauma yang memerlukan proses penerimaan diri yang cukup panjang mengenai keadaan yang mereka alami. Tinjauan literatur ini diperoleh dari artikel yang berkaitan dengan permasalahan tersebut dan bertujuan untuk menganalisis proses penerimaan diri para korban sekstorsi pasca kejadian serta menganalisis faktor-faktor yang terlibat dalam proses penerimaan diri para korban. Hasil review dari beberapa literatur menunjukkan bahwa proses penerimaan diri para korban sekstorsi pasca kejadian memiliki beberapa tahapan dimulai dari fase penyangkalan, evaluasi diri, mawas diri dan penerimaan diri. Faktor-faktor yang memengaruhi proses penerimaan diri dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal berupa pemahaman diri, kesadaran diri dan kemauan diri untuk mengubah keadaan; serta faktor eksternal, yaitu lingkungan sekitar korban.
{"title":"Penerimaan Diri Perempuan Korban Sekstorsi: Sebuah Tinjauan Literatur Naratif","authors":"Adhita Putri Ariani, Ike Herdiana","doi":"10.20473/brpkm.v3i2.49961","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v3i2.49961","url":null,"abstract":"Sekstorsi adalah istilah yang belakangan ini muncul dan berasal dari kata “sex” dan “extortion”. Sekstorsi dapat berupa penyebaran gambar seksual para korban sebagai ancaman untuk mendapatkan uang maupun barang berharga lainnya. Para korban sekstorsi mengalami pengalaman yang buruk sehingga mendatangkan trauma yang memerlukan proses penerimaan diri yang cukup panjang mengenai keadaan yang mereka alami. Tinjauan literatur ini diperoleh dari artikel yang berkaitan dengan permasalahan tersebut dan bertujuan untuk menganalisis proses penerimaan diri para korban sekstorsi pasca kejadian serta menganalisis faktor-faktor yang terlibat dalam proses penerimaan diri para korban. Hasil review dari beberapa literatur menunjukkan bahwa proses penerimaan diri para korban sekstorsi pasca kejadian memiliki beberapa tahapan dimulai dari fase penyangkalan, evaluasi diri, mawas diri dan penerimaan diri. Faktor-faktor yang memengaruhi proses penerimaan diri dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal berupa pemahaman diri, kesadaran diri dan kemauan diri untuk mengubah keadaan; serta faktor eksternal, yaitu lingkungan sekitar korban.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"8 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138996401","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-15DOI: 10.20473/brpkm.v3i2.50123
M. Prayogo, Atika Dian Ariana
Compassion fatigue adalah kelelahan yang terjadi pada perawat sebagai respon stress yang diakibatkan dari paparan terhadap sakit dan trauma pasien. Karakteristik pekerjaan perawat hemodialisis menempatkan mereka di posisi yang berisiko terhadap compassion fatigue. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah self-compassion berpengaruh terhadap compassion fatigue pada perawat hemodialisis. Penelitian ini dilakuakan pada 73 perawat hemodialisis. Alat ukur yang digunakan adalah Self-Compassion Scale oleh Neff dan Professional Quality of Life Scale versi 5 oleh Stamm. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linear sederhana terhadap dua aspek compassion fatigue: burnout dan secondary traumatic stress. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-compassion memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap burnout dan secondary traumatic stress. Artinya, self-compassion yang tinggi dapat memprediksi burnout dan secondary traumatic stress yang rendah pada perawat hemodialisis.
{"title":"Pengaruh Self-Compassion terhadap Compassion Fatigue pada Perawat Hemodialisis","authors":"M. Prayogo, Atika Dian Ariana","doi":"10.20473/brpkm.v3i2.50123","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v3i2.50123","url":null,"abstract":"Compassion fatigue adalah kelelahan yang terjadi pada perawat sebagai respon stress yang diakibatkan dari paparan terhadap sakit dan trauma pasien. Karakteristik pekerjaan perawat hemodialisis menempatkan mereka di posisi yang berisiko terhadap compassion fatigue. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah self-compassion berpengaruh terhadap compassion fatigue pada perawat hemodialisis. Penelitian ini dilakuakan pada 73 perawat hemodialisis. Alat ukur yang digunakan adalah Self-Compassion Scale oleh Neff dan Professional Quality of Life Scale versi 5 oleh Stamm. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linear sederhana terhadap dua aspek compassion fatigue: burnout dan secondary traumatic stress. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-compassion memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap burnout dan secondary traumatic stress. Artinya, self-compassion yang tinggi dapat memprediksi burnout dan secondary traumatic stress yang rendah pada perawat hemodialisis.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"17 18","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138970694","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-15DOI: 10.20473/brpkm.v3i2.45823
Aisha Fauzi, Dewi Retno Suminar
Permasalahan kesehatan mental yang muncul pada mahasiswa bidang non-kesehatan terutama bidang teknik menjadi sebuah hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut. Hal tersebut juga diiringi dengan tingkat literasi kesehatan mental mahasiswa teknik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara literasi kesehatan mental dengan distres psikologis pada mahasiswa teknik yaitu mahasiswa S1 Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur literasi kesehatan mental adalah skala Mental Health Literacy dan alat ukur yang digunakan untuk mengukur distres psikologis adalah skala Kessler Psychological Distress (K10). Hasil analisis data penelitian diperoleh nilai korelasi antara literasi kesehatan mental dan distres psikologis sebesar 0,838 (p > 0,05). Literasi kesehatan mental tidak memiliki hubungan dengan distres psikologis sehingga terdapat kemungkinan adanya variabel lain yang terlibat.
{"title":"Hubungan Literasi Kesehatan Mental dengan Distres Psikologis pada Mahasiswa Non-Kesehatan","authors":"Aisha Fauzi, Dewi Retno Suminar","doi":"10.20473/brpkm.v3i2.45823","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v3i2.45823","url":null,"abstract":"Permasalahan kesehatan mental yang muncul pada mahasiswa bidang non-kesehatan terutama bidang teknik menjadi sebuah hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut. Hal tersebut juga diiringi dengan tingkat literasi kesehatan mental mahasiswa teknik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara literasi kesehatan mental dengan distres psikologis pada mahasiswa teknik yaitu mahasiswa S1 Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur literasi kesehatan mental adalah skala Mental Health Literacy dan alat ukur yang digunakan untuk mengukur distres psikologis adalah skala Kessler Psychological Distress (K10). Hasil analisis data penelitian diperoleh nilai korelasi antara literasi kesehatan mental dan distres psikologis sebesar 0,838 (p > 0,05). Literasi kesehatan mental tidak memiliki hubungan dengan distres psikologis sehingga terdapat kemungkinan adanya variabel lain yang terlibat.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"224 21","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138996919","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-15DOI: 10.20473/brpkm.v3i2.50356
Irvanti Sufa Meidina R, Rudi Cahyono
Penelitian ini merupakan studi pendahuluan yang bertujuan untuk melihat pengaruh konsumsi survival show terhadap third language vocabulary acquisition dalam bahasa Korea. Penelitian ini menggunakan desain penelitian one-way pre-test post-test dengan jumlah partisipan sebanyak 10 orang (N=10) dengan rentang usia 18-24 tahun yang belajar bahasa Korea sebagai bahasa ketiga secara otodidak. Episode 5 dari “Produce 101 Season 2” merupakan program survival show yang dipergunakan dalam penelitian ini dan tes perbendaharaan kata dalam bahasa Korea dipergunakan untuk mengukur tingkat third language vocabulary acquisition. Kemudian, data di analisis dengan menggunakan teknik Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program survival show dapat meningkatkan third language vocabulary acquisition bahasa Korea partisipan penelitian (memiliki pengaruh yang signifikan (Z=-4,089; p=0,001). Hasil tersebut menunjukkan bahwa acara dalam format survival show ini dapat menjadi media untuk meningkatkan third language vocabulary acquisition bahasa Korea secara otodidak yang efektif.
{"title":"Konsumsi Program Survival Show dan Pengaruhnya dalam Third Language Vocabulary Acquisition Bahasa Korea","authors":"Irvanti Sufa Meidina R, Rudi Cahyono","doi":"10.20473/brpkm.v3i2.50356","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v3i2.50356","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan studi pendahuluan yang bertujuan untuk melihat pengaruh konsumsi survival show terhadap third language vocabulary acquisition dalam bahasa Korea. Penelitian ini menggunakan desain penelitian one-way pre-test post-test dengan jumlah partisipan sebanyak 10 orang (N=10) dengan rentang usia 18-24 tahun yang belajar bahasa Korea sebagai bahasa ketiga secara otodidak. Episode 5 dari “Produce 101 Season 2” merupakan program survival show yang dipergunakan dalam penelitian ini dan tes perbendaharaan kata dalam bahasa Korea dipergunakan untuk mengukur tingkat third language vocabulary acquisition. Kemudian, data di analisis dengan menggunakan teknik Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program survival show dapat meningkatkan third language vocabulary acquisition bahasa Korea partisipan penelitian (memiliki pengaruh yang signifikan (Z=-4,089; p=0,001). Hasil tersebut menunjukkan bahwa acara dalam format survival show ini dapat menjadi media untuk meningkatkan third language vocabulary acquisition bahasa Korea secara otodidak yang efektif.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"73 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138998828","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-15DOI: 10.20473/brpkm.v3i2.49394
Elizabeth M S Tobing, Nur Ainy Fardana Nawangsari
Tinjauan literatur ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara ekspresi emosi orang tua dengan kecenderungan perilaku disruptif pada remaja. Proses pencarian artikel penelitian dilakukan menggunakan kata kunci tertentu sesuai pedoman PRISMA. Terdapat 6 artikel penelitian yang dianalisis dalam tinjauan literatur ini yang diperoleh melalui basis data PubMed, ScienceDirect, dan Google Scholar, yang kemudian dianalisis tujuan, metode, sampel, dan temuan penelitiannya. Hasil tinjauan literatur ini sejalan dengan penelitian sebelumnya tentang ekspresi emosi orang tua dan perilaku disruptif remaja, yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara ekspresi emosi orang tua dengan perilaku disruptif pada remaja. Semakin tinggi tingkat ekspresi emosi orang tua yang positif maka kecenderungan perilaku disruptif yang terjadi pada remaja akan semakin rendah. Dan semakin tinggi tingkat ekspresi emosi orang tua yang negatif maka akan semakin tinggi kecenderungan perilaku disruptif yang dimiliki remaja.
本文献综述旨在研究父母的情感表达与青少年破坏行为倾向之间的关系。根据PRISMA指南,我们使用特定关键词对研究文章进行了搜索。本次文献综述共分析了 6 篇通过 PubMed、ScienceDirect 和 Google Scholar 数据库获得的研究文章,然后对这些文章的目标、方法、样本和研究结果进行了分析。本次文献综述的结果与以往关于父母情绪表达和青少年破坏行为的研究结果一致,即父母情绪表达与青少年破坏行为之间存在显著关系。父母的积极情绪表达水平越高,青少年的破坏行为倾向就越低。而父母的消极情绪表达水平越高,青少年的破坏行为倾向就越高。
{"title":"Hubungan Ekspresi Emosi Orang Tua dan Kecenderungan Perilaku Disruptif pada Remaja","authors":"Elizabeth M S Tobing, Nur Ainy Fardana Nawangsari","doi":"10.20473/brpkm.v3i2.49394","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v3i2.49394","url":null,"abstract":"Tinjauan literatur ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara ekspresi emosi orang tua dengan kecenderungan perilaku disruptif pada remaja. Proses pencarian artikel penelitian dilakukan menggunakan kata kunci tertentu sesuai pedoman PRISMA. Terdapat 6 artikel penelitian yang dianalisis dalam tinjauan literatur ini yang diperoleh melalui basis data PubMed, ScienceDirect, dan Google Scholar, yang kemudian dianalisis tujuan, metode, sampel, dan temuan penelitiannya. Hasil tinjauan literatur ini sejalan dengan penelitian sebelumnya tentang ekspresi emosi orang tua dan perilaku disruptif remaja, yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara ekspresi emosi orang tua dengan perilaku disruptif pada remaja. Semakin tinggi tingkat ekspresi emosi orang tua yang positif maka kecenderungan perilaku disruptif yang terjadi pada remaja akan semakin rendah. Dan semakin tinggi tingkat ekspresi emosi orang tua yang negatif maka akan semakin tinggi kecenderungan perilaku disruptif yang dimiliki remaja.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"28 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138996014","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-15DOI: 10.20473/brpkm.v3i2.51229
Qorinatu Mailaffayza, Dian Kartika Amelia Arbi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara peer influence dengan munculnya perilaku non-suicidal self-injury pada remaja. Pengaruh teman sebaya mengacu pada pengaruh yang dimiliki oleh teman sebaya terhadap perilaku, sikap, dan keputusan seorang individu. NSSI mencakup lima kriteria, yaitu perilaku tersebut melibatkan cedera yang disengaja pada jaringan tubuh sendiri (misalnya memotong, membakar, mencakar, memukul diri sendiri), dimana perilaku tersebut tidak dilakukan dengan niat bunuh diri. Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan metode survei. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik uji korelasi. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan (r=0,276; p=0,005<0,05) sehingga apabila terjadi peningkatan pada resistensi pengaruh teman sebaya maka perilaku NSSI juga meningkat.
{"title":"Hubungan Peer Influence terhadap Munculnya Perilaku Non-Suicidal Self-Injury pada Remaja","authors":"Qorinatu Mailaffayza, Dian Kartika Amelia Arbi","doi":"10.20473/brpkm.v3i2.51229","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v3i2.51229","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara peer influence dengan munculnya perilaku non-suicidal self-injury pada remaja. Pengaruh teman sebaya mengacu pada pengaruh yang dimiliki oleh teman sebaya terhadap perilaku, sikap, dan keputusan seorang individu. NSSI mencakup lima kriteria, yaitu perilaku tersebut melibatkan cedera yang disengaja pada jaringan tubuh sendiri (misalnya memotong, membakar, mencakar, memukul diri sendiri), dimana perilaku tersebut tidak dilakukan dengan niat bunuh diri. Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan metode survei. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik uji korelasi. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan (r=0,276; p=0,005<0,05) sehingga apabila terjadi peningkatan pada resistensi pengaruh teman sebaya maka perilaku NSSI juga meningkat.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"1 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138996133","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-15DOI: 10.20473/brpkm.v3i2.43926
Zalfa Qanita, Ika Yuniar Cahyanti
Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang signifikan pada sektor kesehatan, terutama bagi para tenaga kesehatan, seperti perawat. Banyak perawat yang mengalami distres psikologi selama pandemi. Distres psikologi itu sendiri erat kaitannya dengan bagaimana seseorang melakukan usaha koping. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara strategi koping (problem-focused, emotion-focused, dan dysfunctional coping) dengan distres psikologi pada perawat di masa pandemi COVID-19. Partisipan dalam penelitian kuantitatif ini merupakan 48 perawat yang sedang atau pernah bekerja dalam menangani kasus pasien COVID-19. Alat ukur yang digunakan yaitu Brief-COPE untuk mengukur strategi koping dan General Health Questionnaire-12 untuk mengukur distres psikologi. Hasil analisis uji korelasi menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara strategi koping dan distres psikologi pada perawat di masa pandemi COVID-19.
{"title":"Hubungan antara Strategi Koping dengan Distres Psikologi pada Perawat di Masa Pandemi COVID-19","authors":"Zalfa Qanita, Ika Yuniar Cahyanti","doi":"10.20473/brpkm.v3i2.43926","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v3i2.43926","url":null,"abstract":"Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang signifikan pada sektor kesehatan, terutama bagi para tenaga kesehatan, seperti perawat. Banyak perawat yang mengalami distres psikologi selama pandemi. Distres psikologi itu sendiri erat kaitannya dengan bagaimana seseorang melakukan usaha koping. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara strategi koping (problem-focused, emotion-focused, dan dysfunctional coping) dengan distres psikologi pada perawat di masa pandemi COVID-19. Partisipan dalam penelitian kuantitatif ini merupakan 48 perawat yang sedang atau pernah bekerja dalam menangani kasus pasien COVID-19. Alat ukur yang digunakan yaitu Brief-COPE untuk mengukur strategi koping dan General Health Questionnaire-12 untuk mengukur distres psikologi. Hasil analisis uji korelasi menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara strategi koping dan distres psikologi pada perawat di masa pandemi COVID-19. ","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"51 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139000319","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-14DOI: 10.20473/brpkm.v2i2.40752
Anakin Tristan Wilson Perdana, Rahkman Ardi
Hasil penelitian tentang pengaruh intensitas bermain video game masih berkontradiksi. Dilakukan kembali penelitian pengaruh intensitas bermain dalam konteks Indonesia menggunakan regersi linear hierarkis. Hasil penelitian melihatkan bahwa intensitas bermain bukan prediktor kuat sementara Social Dominance Orientation (SDO) menjadi prediktor kuat. Penelitian ini dapat menunjukkan bahwa intensitas bermain memang tidak berpengaruh dan SDO menjadi prediktor lebih baik. Pengaruh gender individu dibahas pula dalam penelitian ini.
{"title":"Pengaruh Intensitas Bermain Video Game dan Social Dominance Orientation Terhadap Hostile Sexism","authors":"Anakin Tristan Wilson Perdana, Rahkman Ardi","doi":"10.20473/brpkm.v2i2.40752","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i2.40752","url":null,"abstract":"Hasil penelitian tentang pengaruh intensitas bermain video game masih berkontradiksi. Dilakukan kembali penelitian pengaruh intensitas bermain dalam konteks Indonesia menggunakan regersi linear hierarkis. Hasil penelitian melihatkan bahwa intensitas bermain bukan prediktor kuat sementara Social Dominance Orientation (SDO) menjadi prediktor kuat. Penelitian ini dapat menunjukkan bahwa intensitas bermain memang tidak berpengaruh dan SDO menjadi prediktor lebih baik. Pengaruh gender individu dibahas pula dalam penelitian ini.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130699264","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-14DOI: 10.20473/brpkm.v2i2.40747
Kavindhi Pradana Firmansyah, Afif Kurniawan
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh strategi koping terhadap adaptational outcomes remaja, Metode penelitian yang digunakan merupakan kuantitatif eksplanatori dan menggunakan purposive sampling dalam menentukan target penelitian, yaitu remaja akhir pada usia 17-21 tahun yang telah mengalami putus cinta, peneliti mengumpulkan data menggunakan google form yang disebarkan melalui survei online dan mendapatkan 117 responden yang sesuai dengan kriteria penelitian. Uji yang digunakan adalah uji hipotesis menggunakan regresi berganda untuk menghitung pengaruh secara bersamaan dan regresi parsial untuk menguji satu per satu pengaruh antar variabel. Hasil dalam penelitian ini mendapatkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi koping terhadap adaptational outcomes, terutama problem focused coping yang mempunyai pengaruh lebih besar, yaitu 12,3% terhadap adaptational outcomes sedangkan emotional focused coping memiliki pengaruh yang signifikan namun lebih kecil, yaitu 3%, pengaruhnya dibandingkan problem focused coping dalam penelitian ini.
{"title":"Pengaruh Strategi Koping terhadap Adaptational Outcomes pada Remaja setelah Putus Cinta","authors":"Kavindhi Pradana Firmansyah, Afif Kurniawan","doi":"10.20473/brpkm.v2i2.40747","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i2.40747","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh strategi koping terhadap adaptational outcomes remaja, Metode penelitian yang digunakan merupakan kuantitatif eksplanatori dan menggunakan purposive sampling dalam menentukan target penelitian, yaitu remaja akhir pada usia 17-21 tahun yang telah mengalami putus cinta, peneliti mengumpulkan data menggunakan google form yang disebarkan melalui survei online dan mendapatkan 117 responden yang sesuai dengan kriteria penelitian. Uji yang digunakan adalah uji hipotesis menggunakan regresi berganda untuk menghitung pengaruh secara bersamaan dan regresi parsial untuk menguji satu per satu pengaruh antar variabel. Hasil dalam penelitian ini mendapatkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi koping terhadap adaptational outcomes, terutama problem focused coping yang mempunyai pengaruh lebih besar, yaitu 12,3% terhadap adaptational outcomes sedangkan emotional focused coping memiliki pengaruh yang signifikan namun lebih kecil, yaitu 3%, pengaruhnya dibandingkan problem focused coping dalam penelitian ini.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130329916","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-28DOI: 10.20473/brpkm.v2i2.36573
Fathimah Assayyidah, Nono Hery Yoenanto
Penelitian ini memiliki tujuan dalam mencari tahu mengenai apakah ada hubungan antara secure attachment orang tua dengan penyesuaian diri. Secure attachment orang tua adalah ikatan afeksi antara dua individu, yaitu orang tua dan anak mempunyai pengaruh yang cukup besar disebabkan terjalinnya hubungan yang erat. Sementara itu, penyesuaian diri yaitu kemampuan seseorang untuk sukses dalam menyelesaikan keadaan, masalah, serta tekanan batin dalam seseorang agar mendapatkan keselarasan antara dirinya sendiri dan tuntutan yang diinginkan oleh lingkungannya. Terdapat sebanyak 126 partisipan dalam penelitian pada siswa SMP islamic boarding school. Alat ukur yang digunakan adalah the inventory of parent attachment scale oleh Armsden dan Greenberg dan self-adjustment scale milik Schneiders. Analisis data yang digunakan yaitu teknik korelasi Spearman's Rho. Hasil dari penelitian ditemukan adanya hubungan secure attachment orang tua dengan penyesuaian diri pada siswa SMP islamic boarding school (r(126)=.589; p=.000).
{"title":"Hubungan Secure Attachment Orang Tua dengan Penyesuaian Diri pada Siswa SMP Islamic Boarding School","authors":"Fathimah Assayyidah, Nono Hery Yoenanto","doi":"10.20473/brpkm.v2i2.36573","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i2.36573","url":null,"abstract":"Penelitian ini memiliki tujuan dalam mencari tahu mengenai apakah ada hubungan antara secure attachment orang tua dengan penyesuaian diri. Secure attachment orang tua adalah ikatan afeksi antara dua individu, yaitu orang tua dan anak mempunyai pengaruh yang cukup besar disebabkan terjalinnya hubungan yang erat. Sementara itu, penyesuaian diri yaitu kemampuan seseorang untuk sukses dalam menyelesaikan keadaan, masalah, serta tekanan batin dalam seseorang agar mendapatkan keselarasan antara dirinya sendiri dan tuntutan yang diinginkan oleh lingkungannya. Terdapat sebanyak 126 partisipan dalam penelitian pada siswa SMP islamic boarding school. Alat ukur yang digunakan adalah the inventory of parent attachment scale oleh Armsden dan Greenberg dan self-adjustment scale milik Schneiders. Analisis data yang digunakan yaitu teknik korelasi Spearman's Rho. Hasil dari penelitian ditemukan adanya hubungan secure attachment orang tua dengan penyesuaian diri pada siswa SMP islamic boarding school (r(126)=.589; p=.000).","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114654967","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}