Pub Date : 2022-07-24DOI: 10.20473/brpkm.v2i1.36518
Gistha Nugraha, Rosatyani Puspita Adiati
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kecerdasan emosional memiliki hubungan dengan work-life balance pada karyawan startup. Startup memiliki jam kerja yang fleksibel dan fast paced, sehingga waktu karyawan banyak dihabiskan untuk bekerja. Maka dari itu dibutuhkan kecerdasan emosional untuk dapat menentukan peran sesuai dengan situasi yang dibutuhkan. Meskipun begitu, terdapat penelitian lain yang memiliki hasil berlawanan. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan teknik non-probability sampling dengan kriteria partisipan Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia, rentang usia 18 – 54 tahun serta bekerja di perusahaan startup. Alat ukur yang digunakan adalah The Assessing Emotions Scale (33 item) dan Work-life Balance Scale (17 item). Data dianalisis menggunakan Uji Korelasi Pearson product-moment. Hasil yang didapat adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan work-life balance pada karyawan startup.
{"title":"Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Work-life Balance pada Karyawan Startup","authors":"Gistha Nugraha, Rosatyani Puspita Adiati","doi":"10.20473/brpkm.v2i1.36518","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i1.36518","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kecerdasan emosional memiliki hubungan dengan work-life balance pada karyawan startup. Startup memiliki jam kerja yang fleksibel dan fast paced, sehingga waktu karyawan banyak dihabiskan untuk bekerja. Maka dari itu dibutuhkan kecerdasan emosional untuk dapat menentukan peran sesuai dengan situasi yang dibutuhkan. Meskipun begitu, terdapat penelitian lain yang memiliki hasil berlawanan. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan teknik non-probability sampling dengan kriteria partisipan Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia, rentang usia 18 – 54 tahun serta bekerja di perusahaan startup. Alat ukur yang digunakan adalah The Assessing Emotions Scale (33 item) dan Work-life Balance Scale (17 item). Data dianalisis menggunakan Uji Korelasi Pearson product-moment. Hasil yang didapat adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan work-life balance pada karyawan startup.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"80 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134436979","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-24DOI: 10.20473/brpkm.v2i1.36533
Rafika Salsabila Yusuf
Mengetahui peran dimensi social media exposure terhadap kecemasan mahasiswa tingkat akhir selama pandemi Covid-19 merupakan tujuan dari penelitian ini. Penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang kontradiktif antara pengaruh social media exposure terhadap kesehatan mental terutama kecemasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode cross-sectional survey yang dilakukan secara daring. Sebanyak 108 mahasiswa tingkat akhir berpartisipasi dalam mengisi skala social media exposure dan Zung’s self rating anxiety scale. Dalam melakukan analisis data, peneliti menggunakan teknik regresi berganda hierarki. Hasil penelitian menemukan bahwa hanya dimensi emotional disturbance yang secara signifikan dapat memberikan pengaruh positif terhadap kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir.
{"title":"Peran Social Media Exposure terhadap Kecemasan Mahasiswa Tingkat Akhir selama Pandemi Covid-19","authors":"Rafika Salsabila Yusuf","doi":"10.20473/brpkm.v2i1.36533","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i1.36533","url":null,"abstract":"Mengetahui peran dimensi social media exposure terhadap kecemasan mahasiswa tingkat akhir selama pandemi Covid-19 merupakan tujuan dari penelitian ini. Penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang kontradiktif antara pengaruh social media exposure terhadap kesehatan mental terutama kecemasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode cross-sectional survey yang dilakukan secara daring. Sebanyak 108 mahasiswa tingkat akhir berpartisipasi dalam mengisi skala social media exposure dan Zung’s self rating anxiety scale. Dalam melakukan analisis data, peneliti menggunakan teknik regresi berganda hierarki. Hasil penelitian menemukan bahwa hanya dimensi emotional disturbance yang secara signifikan dapat memberikan pengaruh positif terhadap kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132710688","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-24DOI: 10.20473/brpkm.v2i1.36354
Tsabita Hanifa, P. P. Paramita
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh self-compassion terhadap kecenderungan bulimia nervosa pada remaja wanita. Penelitian melibatkan 75 subyek, dengan rentang usia pada masa adolescence, yaitu 12-21 tahun, dengan menggunakan metode survei online. Alat ukur menggunakan self-compassion scale, yang memiliki koefisien reliabilitas Cronbach alpha (α=0.876), sedangkan alat ukur the bulimia test-revised memiliki koefisien reliabilitas Cronbach alpha (α=0.915). Hasil analisis data menunjukkan bahwa self-compassion memiliki pengaruh signifikan terhadap kecenderungan bulimia nervosa pada remaja wanita sebesar 10.6% (R=0.106, p=0.004, F(1,73)=8,655).
{"title":"Pengaruh Self-Compassion terhadap Kecenderungan Bulimia Nervosa pada Remaja Wanita","authors":"Tsabita Hanifa, P. P. Paramita","doi":"10.20473/brpkm.v2i1.36354","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i1.36354","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh self-compassion terhadap kecenderungan bulimia nervosa pada remaja wanita. Penelitian melibatkan 75 subyek, dengan rentang usia pada masa adolescence, yaitu 12-21 tahun, dengan menggunakan metode survei online. Alat ukur menggunakan self-compassion scale, yang memiliki koefisien reliabilitas Cronbach alpha (α=0.876), sedangkan alat ukur the bulimia test-revised memiliki koefisien reliabilitas Cronbach alpha (α=0.915). Hasil analisis data menunjukkan bahwa self-compassion memiliki pengaruh signifikan terhadap kecenderungan bulimia nervosa pada remaja wanita sebesar 10.6% (R=0.106, p=0.004, F(1,73)=8,655).","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130426915","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-13DOI: 10.20473/brpkm.v2i1.36495
Hanifah Nur Dzakiyya, W. Hendriani
Tujuan dari penelitian adalah untuk meneliti pengaruh self-regulated learning terhadap grit pada lulusan SMA yang menjalani jeda waktu setelah mengalami kegagalan dalam seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Penelitian ini melibatkan 200 partisipan yang merupakan lulusan SMA pada tahun 2021 dan menjalani jeda waktu karena tidak lolos seleksi masuk PTN di tahun kelulusannya dan akan mengikuti seleksi yang sama di tahun berikutnya. Self-regulated learning diukur dengan skala self-regulated learning, sedangkan grit diukur dengan skala Grit-S yang telah diadaptasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa self-regulated learning memiliki pengaruh terhadap grit pada lulusan SMA yang menjalani jeda tahun setelah mengalami kegagalan dalam seleksi masuk PTN.
{"title":"Pengaruh Self-Regulated Learning terhadap Grit pada Lulusan SMA yang Menjalani Jeda Waktu","authors":"Hanifah Nur Dzakiyya, W. Hendriani","doi":"10.20473/brpkm.v2i1.36495","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i1.36495","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian adalah untuk meneliti pengaruh self-regulated learning terhadap grit pada lulusan SMA yang menjalani jeda waktu setelah mengalami kegagalan dalam seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Penelitian ini melibatkan 200 partisipan yang merupakan lulusan SMA pada tahun 2021 dan menjalani jeda waktu karena tidak lolos seleksi masuk PTN di tahun kelulusannya dan akan mengikuti seleksi yang sama di tahun berikutnya. Self-regulated learning diukur dengan skala self-regulated learning, sedangkan grit diukur dengan skala Grit-S yang telah diadaptasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa self-regulated learning memiliki pengaruh terhadap grit pada lulusan SMA yang menjalani jeda tahun setelah mengalami kegagalan dalam seleksi masuk PTN.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114546079","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara career adaptability dengan subjective well-being pada emerging adult. Penelitian dilakukan pada 141 partisipan, yang terdiri atas 33 laki-laki dan 108 perempuan dari usia 18-25 tahun. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian survei dengan jenis cross-sectional study. Alat ukur kuesioner yang digunakan untuk career adaptability adalah CAAS-Indonesia dan untuk subjective well-being menggunakan SWLS dan PANAS. Peneliti menggunakan teknik analisis data dengan uji korelasi Pearson’s Product Moment. Hasil temuan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara career adaptability dengan subjective well-being, yang artinya semakin tinggi tingkat kemampuan career adaptability yang dimiliki pada diri individu, maka semakin tinggi tingkat subjective well-being individu.
{"title":"Hubungan antara Career Adaptability dengan Subjective Well-Being pada Emerging Adult","authors":"Dyah Ratri Adyatma Mudijatmoko, Rosatyani Puspita Adiati","doi":"10.20473/brpkm.v2i1.34627","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i1.34627","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara career adaptability dengan subjective well-being pada emerging adult. Penelitian dilakukan pada 141 partisipan, yang terdiri atas 33 laki-laki dan 108 perempuan dari usia 18-25 tahun. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian survei dengan jenis cross-sectional study. Alat ukur kuesioner yang digunakan untuk career adaptability adalah CAAS-Indonesia dan untuk subjective well-being menggunakan SWLS dan PANAS. Peneliti menggunakan teknik analisis data dengan uji korelasi Pearson’s Product Moment. Hasil temuan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara career adaptability dengan subjective well-being, yang artinya semakin tinggi tingkat kemampuan career adaptability yang dimiliki pada diri individu, maka semakin tinggi tingkat subjective well-being individu.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"118 2-3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133158968","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-21DOI: 10.20473/brpkm.v2i1.35892
Nidya Almira Xavier Herda Putri, Elva Chusniyatuzzamrodah, Muhammad Fauzan Prawira Arya, Herdina Indrijati
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas penggunaan prototipe aplikasi SEJATI sebagai
本研究的目的是评估实际应用原型的使用的有效性
{"title":"SEJATI: Aplikasi Self-care berbasis Kecerdasan Buatan sebagai Upaya Menurunkan Risiko Depresi bagi Remaja","authors":"Nidya Almira Xavier Herda Putri, Elva Chusniyatuzzamrodah, Muhammad Fauzan Prawira Arya, Herdina Indrijati","doi":"10.20473/brpkm.v2i1.35892","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i1.35892","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas penggunaan prototipe aplikasi SEJATI sebagai","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133683531","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-14DOI: 10.20473/brpkm.v2i1.32310
Adelia Putri Marseal, Alisa Dzihni Al Fatihah, Istiana Lestari, Sarah Christina, Talitha Sahda Zuriah Gendro Wardono, Rudi Cahyono
Fear of missing out merupakan ketakutan akan kehilangan momen berharga dengan individu maupun kelompok lain yang kerap kali muncul dalam pengguna media sosial. Hal ini juga berlaku pada penggemar K-Pop yang aktif di media sosial. Peneliti ingin menggali bagaimana pengalaman dan pemaknaan fear of missing out bagi penggemar K-Pop dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan fenomena fear of missing out pada ketiga partisipan yang merupakan penggemar K-Pop terbentuk ke dalam 4 kelompok tema, (1) informasi yang sering dicari; (2) pengalaman dan pemaknaan FoMO; (3) faktor yang memengaruhi FoMO; (4) dampak FoMO.
{"title":"Fenomena Fear of Missing Out pada Penggemar K-Pop","authors":"Adelia Putri Marseal, Alisa Dzihni Al Fatihah, Istiana Lestari, Sarah Christina, Talitha Sahda Zuriah Gendro Wardono, Rudi Cahyono","doi":"10.20473/brpkm.v2i1.32310","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i1.32310","url":null,"abstract":"Fear of missing out merupakan ketakutan akan kehilangan momen berharga dengan individu maupun kelompok lain yang kerap kali muncul dalam pengguna media sosial. Hal ini juga berlaku pada penggemar K-Pop yang aktif di media sosial. Peneliti ingin menggali bagaimana pengalaman dan pemaknaan fear of missing out bagi penggemar K-Pop dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan fenomena fear of missing out pada ketiga partisipan yang merupakan penggemar K-Pop terbentuk ke dalam 4 kelompok tema, (1) informasi yang sering dicari; (2) pengalaman dan pemaknaan FoMO; (3) faktor yang memengaruhi FoMO; (4) dampak FoMO.\u0000 ","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114982571","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-06DOI: 10.20473/brpkm.v2i1.34583
Devia Putri Ramadhani, Ike Herdiana
Masa perkembangan pada dewasa awal sering kali menjalin hubungan berpacaran. Namun banyaknya kasus kekerasan dalam pacaran yang dapat memberikan dampak perasaan tidak berdaya menghadapi kekerasan dari pasangannya, merasa tidak berarti, dan memiliki self-esteem yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekerasan dalam pacaran dengan self-esteem pada korban wanita dewasa awal. Sampel penelitian ini merupakan wanita dewasa awal korban kekerasan dalam pacaran (18-25 tahun). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang melibatkan 106 responden. Data dikumpulkan menggunakan metode survei daring yang disebarkan melalui media sosial. Instrumen yang digunakan adalah CTS2 dan RSES. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang negatif dan kuat antara kekerasan dalam pacaran dengan self-esteem pada korban wanita dewasa awal.
{"title":"Hubungan Kekerasan dalam Pacaran dengan Self-esteem pada Korban Wanita Dewasa Awal","authors":"Devia Putri Ramadhani, Ike Herdiana","doi":"10.20473/brpkm.v2i1.34583","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i1.34583","url":null,"abstract":"Masa perkembangan pada dewasa awal sering kali menjalin hubungan berpacaran. Namun banyaknya kasus kekerasan dalam pacaran yang dapat memberikan dampak perasaan tidak berdaya menghadapi kekerasan dari pasangannya, merasa tidak berarti, dan memiliki self-esteem yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekerasan dalam pacaran dengan self-esteem pada korban wanita dewasa awal. Sampel penelitian ini merupakan wanita dewasa awal korban kekerasan dalam pacaran (18-25 tahun). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang melibatkan 106 responden. Data dikumpulkan menggunakan metode survei daring yang disebarkan melalui media sosial. Instrumen yang digunakan adalah CTS2 dan RSES. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang negatif dan kuat antara kekerasan dalam pacaran dengan self-esteem pada korban wanita dewasa awal.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127825631","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-25DOI: 10.20473/brpkm.v2i1.34644
Grace Supionijah Malau, H. P. Purba
Perkembangan industri memberikan dampak persaingan usaha yang semakin ketat. Fenomena ini menuntut setiap perusahaan untuk memiliki pengelolaan yang baik di segala aspek termasuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Namun proses peningkatan kualitas sumber daya manusia ini tidak lepas dari permasalahan, salah satunya adalah masalah turnover. Hal ini terjadi di PT X, setelah melihat literatur dan kondisi lapangan ada banyak faktor yang memengaruhi karyawan untuk melakukan turnover salah satunya, yaitu faktor kepribadian dan faktor tuntutan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik hardiness dan job demands pada karyawan PT X. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan didapatkan 251 partisipan. Penulis menggunakan alat ukur Turnover Intention Scale (, Dispositional Resilience Scale (DRS-15) (, Job Demands-Resources Questionnaire (. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hardiness dan job demands berpengaruh secara signifikan terhadap intensi turnover.
{"title":"Pengaruh Hardiness dan Job Demands terhadap Intensi Turnover pada Karyawan PT X Jawa Timur","authors":"Grace Supionijah Malau, H. P. Purba","doi":"10.20473/brpkm.v2i1.34644","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i1.34644","url":null,"abstract":"Perkembangan industri memberikan dampak persaingan usaha yang semakin ketat. Fenomena ini menuntut setiap perusahaan untuk memiliki pengelolaan yang baik di segala aspek termasuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Namun proses peningkatan kualitas sumber daya manusia ini tidak lepas dari permasalahan, salah satunya adalah masalah turnover. Hal ini terjadi di PT X, setelah melihat literatur dan kondisi lapangan ada banyak faktor yang memengaruhi karyawan untuk melakukan turnover salah satunya, yaitu faktor kepribadian dan faktor tuntutan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik hardiness dan job demands pada karyawan PT X. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan didapatkan 251 partisipan. Penulis menggunakan alat ukur Turnover Intention Scale (, Dispositional Resilience Scale (DRS-15) (, Job Demands-Resources Questionnaire (. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hardiness dan job demands berpengaruh secara signifikan terhadap intensi turnover.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115003173","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-25DOI: 10.20473/brpkm.v2i1.34579
Hanindha Syasti Pratita, Ike Herdiana
Penelitian ini dilakukan untuk menguji secara signifikan hubungan antara asertivitas dengan kekerasan dalam pacaran pada wanita dewasa awal. Kekerasan dalam pacaran pada penelitian ini mengacu pada korban, baik kekerasan fisik, seksual, dan emosional atau verbal. Terdapat 104 responden dengan kriteria wanita, usia 18–25 tahun, pernah mengalami kekerasan dalam pacaran yang berpartisipasi dalam kuesioner online. Metode survei yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Skala Asertivitas untuk mengukur asertivitas dan Skala The Revised Conflict Tactics Scale (CTS2) yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia untuk mengukur kekerasan dalam pacaran. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara asertivitas dengan kekerasan dalam pacaran pada wanita dewasa awal. Hubungan antara kedua variabel menunjukkan nilai yang negatif, sehingga semakin tinggi asertivitas maka semakin menurunnya kekerasan dalam pacaran, dan semakin rendah asertivitas maka semakin meningkatnya kekerasan dalam pacaran.
{"title":"Hubungan antara Asertivitas dengan Kekerasan dalam Pacaran pada Wanita Dewasa Awal","authors":"Hanindha Syasti Pratita, Ike Herdiana","doi":"10.20473/brpkm.v2i1.34579","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i1.34579","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk menguji secara signifikan hubungan antara asertivitas dengan kekerasan dalam pacaran pada wanita dewasa awal. Kekerasan dalam pacaran pada penelitian ini mengacu pada korban, baik kekerasan fisik, seksual, dan emosional atau verbal. Terdapat 104 responden dengan kriteria wanita, usia 18–25 tahun, pernah mengalami kekerasan dalam pacaran yang berpartisipasi dalam kuesioner online. Metode survei yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Skala Asertivitas untuk mengukur asertivitas dan Skala The Revised Conflict Tactics Scale (CTS2) yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia untuk mengukur kekerasan dalam pacaran. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara asertivitas dengan kekerasan dalam pacaran pada wanita dewasa awal. Hubungan antara kedua variabel menunjukkan nilai yang negatif, sehingga semakin tinggi asertivitas maka semakin menurunnya kekerasan dalam pacaran, dan semakin rendah asertivitas maka semakin meningkatnya kekerasan dalam pacaran.","PeriodicalId":245227,"journal":{"name":"Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM)","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127578383","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}