Pub Date : 2023-02-03DOI: 10.51771/jukeshum.v3i1.487
Derma Wani Damanik, Julwansa Saragih, Evi Ramayanti Purba
Masa remaja adalah periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual. Masa remaja adalah fase yang juga diwarnai dengan kenakalan terutama terkait dengan seksualitas. Seks yang masih dianggap tabu membuat minimnya pengetahuan dan persepsi yang rendah serta kontrol perilaku pada remaja sehingga remaja cenderung lebih banyak melakukan hubungan seksual sebelum pernikahan, sehingga dapat membuat dampak negatif pada remaja serta dapat berdampak pada kesehatan yaitu penularan penyakit/infeksi menular seksual dan kehamilan remaja yang dapat mengakibatkan putus sekolah, sanksi sosial lainnya atau komplikasi selama kehamilan dan persalinan Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi pada remaja. Kegiatan dilakukan pada remaja yang tinggal di Dusun I Manik Hataran Simalungun. Hasil Pengabdian masyarakat diperoleh bahwa sebelum diberikan edukasi mayoritas pengetahuan responden adalah kurang sebanyak 11 orang (52,4%), diikuti pengetahuan cukup sebanyak 9 orang (42,8%), dan pengetahuan baik 1 orang (4,8%), sedangkan setelah diberikan edukasi mayoritas pengetahuan responden adalah baik sebanyak 17 orang (80,9%) dan pengetahuan cukup sebanyak 4 orang (19,1%). Kesimpulan menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan remaja terkait kesehatan reproduksi setelah diberikan edukasi dibandingkan sebelum dilakukan edukasi.
{"title":"Edukasi Kesehatan Tentang Kesehatan Reproduksi pada Remaja di Dusun I Manik Hataran Simalungun","authors":"Derma Wani Damanik, Julwansa Saragih, Evi Ramayanti Purba","doi":"10.51771/jukeshum.v3i1.487","DOIUrl":"https://doi.org/10.51771/jukeshum.v3i1.487","url":null,"abstract":"Masa remaja adalah periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual. Masa remaja adalah fase yang juga diwarnai dengan kenakalan terutama terkait dengan seksualitas. Seks yang masih dianggap tabu membuat minimnya pengetahuan dan persepsi yang rendah serta kontrol perilaku pada remaja sehingga remaja cenderung lebih banyak melakukan hubungan seksual sebelum pernikahan, sehingga dapat membuat dampak negatif pada remaja serta dapat berdampak pada kesehatan yaitu penularan penyakit/infeksi menular seksual dan kehamilan remaja yang dapat mengakibatkan putus sekolah, sanksi sosial lainnya atau komplikasi selama kehamilan dan persalinan Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi pada remaja. Kegiatan dilakukan pada remaja yang tinggal di Dusun I Manik Hataran Simalungun. Hasil Pengabdian masyarakat diperoleh bahwa sebelum diberikan edukasi mayoritas pengetahuan responden adalah kurang sebanyak 11 orang (52,4%), diikuti pengetahuan cukup sebanyak 9 orang (42,8%), dan pengetahuan baik 1 orang (4,8%), sedangkan setelah diberikan edukasi mayoritas pengetahuan responden adalah baik sebanyak 17 orang (80,9%) dan pengetahuan cukup sebanyak 4 orang (19,1%). Kesimpulan menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan remaja terkait kesehatan reproduksi setelah diberikan edukasi dibandingkan sebelum dilakukan edukasi.","PeriodicalId":249441,"journal":{"name":"JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"90 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122379618","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah lebih dari nilai normal atau sebagai tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih, atau tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih. Komplikasi hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, di mana dapat menyebabkan serangan jantung atau desease arteri koroner, gagal jantung, stroke, desease ginjal dan retinopati. Metode yang digunakan adalah menggunakan cara memberi penyuluhan kepada 10 orang lansia yang mengalami hipertensi dan waktu pelaksanaan selama 3 hari pada tanggak 21-23 November 2022. Adapun tempat pelaksanaan dilaksanakan di Kelurahan Sei Mencirim, Deli Serdang. Selama penyuluhan berjalan peserta penyuluhan antusias dan beberapa memberikan pertanyaan sehingga ada ruang diskusi. Kesimpulan resiko kejadian hipertensi terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana pencegahan terjadinya kekambuhan hipertensi khususnya pada lansia.
{"title":"Pendidikan Kesehatan “Bahaya Hipertensi” di Sei Mencirim Deli Serdang","authors":"Arif Rahman Aceh, Jesmo Aldoran Purba, Chairul Munir, Elsa Rizky Safitri","doi":"10.51771/jukeshum.v3i1.481","DOIUrl":"https://doi.org/10.51771/jukeshum.v3i1.481","url":null,"abstract":"Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah lebih dari nilai normal atau sebagai tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih, atau tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih. Komplikasi hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, di mana dapat menyebabkan serangan jantung atau desease arteri koroner, gagal jantung, stroke, desease ginjal dan retinopati. Metode yang digunakan adalah menggunakan cara memberi penyuluhan kepada 10 orang lansia yang mengalami hipertensi dan waktu pelaksanaan selama 3 hari pada tanggak 21-23 November 2022. Adapun tempat pelaksanaan dilaksanakan di Kelurahan Sei Mencirim, Deli Serdang. Selama penyuluhan berjalan peserta penyuluhan antusias dan beberapa memberikan pertanyaan sehingga ada ruang diskusi. Kesimpulan resiko kejadian hipertensi terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana pencegahan terjadinya kekambuhan hipertensi khususnya pada lansia.","PeriodicalId":249441,"journal":{"name":"JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129410869","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-02DOI: 10.51771/jukeshum.v3i1.422
Salmi Yuniar Bahri, Widya Hartati
Tujuan dan sasaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai pemberdayaan terhadap wanita agar bisa melakukan pergerakan berwirausaha di era serba digital dalam mewujudkan kemandirian ekonomi diri pribadi, keluarga serta dapat memberikan kontribusi bagi lingkungan sekitar berupa menciptakan lapangan pekerjaan. Kegiatan ini melibatkan sekelompok organisasi wanita yang bergabung dalam Gabungan Organisasi Wanita (GOW). Terselenggaranya pelatihan ini diharapkan peserta mampu dengan mudah berkiprah dalam dunia usaha dengan adanya motivasi dan pengetahuan mengenai arti penting peran seorang wanita yang tidak hanya sebagai ibu rumah tangga melepas harapan dan menggantungkan hidup hanya kepada suami tetapi dapat menjadi patner dalam mewujudkan cita-cita bersama. Target luaran yang diharapkan berupa adanya keyakinan, pengetahuan dan motivasi agar terciptanya pergerakan dalam berwirausaha dengan memanfaatkan teknologi.
{"title":"Membangun Kiprah Wanita Wirausaha dalam Mewujudkan Ekonomi Mandiri Era Digital Di kabupaten Lombok Timur","authors":"Salmi Yuniar Bahri, Widya Hartati","doi":"10.51771/jukeshum.v3i1.422","DOIUrl":"https://doi.org/10.51771/jukeshum.v3i1.422","url":null,"abstract":"Tujuan dan sasaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai pemberdayaan terhadap wanita agar bisa melakukan pergerakan berwirausaha di era serba digital dalam mewujudkan kemandirian ekonomi diri pribadi, keluarga serta dapat memberikan kontribusi bagi lingkungan sekitar berupa menciptakan lapangan pekerjaan. Kegiatan ini melibatkan sekelompok organisasi wanita yang bergabung dalam Gabungan Organisasi Wanita (GOW). Terselenggaranya pelatihan ini diharapkan peserta mampu dengan mudah berkiprah dalam dunia usaha dengan adanya motivasi dan pengetahuan mengenai arti penting peran seorang wanita yang tidak hanya sebagai ibu rumah tangga melepas harapan dan menggantungkan hidup hanya kepada suami tetapi dapat menjadi patner dalam mewujudkan cita-cita bersama. Target luaran yang diharapkan berupa adanya keyakinan, pengetahuan dan motivasi agar terciptanya pergerakan dalam berwirausaha dengan memanfaatkan teknologi.","PeriodicalId":249441,"journal":{"name":"JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126387385","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-02DOI: 10.51771/jukeshum.v3i1.431
Rika Oktapianti, Dempi Triyanti
Air susu ibu merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. Komposisi ASI itu sendiri tidak sama dari waktu ke waktu komposisi tersebut terbagi atas tiga macam yaitu kolostrum, ASI masa transisi dan ASI matur. colostrum adalah susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah kelahiran bayi. Kolostrum ini adalah cairan kental kekuning-kuningan yang keluar pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemberian kolostrum pada bayi setelah lahir. Setelah diberikan edukasi kesehatan pentingnya pemberian kolostrum pada bayi ibu-ibu menjadi paham dan mengerti apa itu kolostrum dan manfaat dari kolostrum itu sendiri untuk bayi. Saat diberikan pertanyaan, Hasil edukasi (penyuluhan) didapatkan sebanyak 65,7% pengetahuan ibu baik karena ibu menyimak saat dilakukan edukasi kesehatan (pendidikan kesehatan) dan adanya rasa ingin tahu dari ibu sendiri tentang pentingya pemberian kolostrum. Ini membuktikan sebagai petugas kesehatan perlunya melakukan edukasi kepada masyarakat terutama pada ibu hamil yang akan memiliki anak dan memberikan kolostrum beserta pemberian ASI ekslusif pada bayi. Bagi ibu hamil lebih aktif lagi dalam pelayanan kesehatan sehingga ibu hamil bisa memberikan kolostrum dan ASI dengan baik.
{"title":"Edukasi Pentingnya Pemberian Kolostrum pada Bayi di Praktik Mandiri Bidan Choirul Mala Palembang","authors":"Rika Oktapianti, Dempi Triyanti","doi":"10.51771/jukeshum.v3i1.431","DOIUrl":"https://doi.org/10.51771/jukeshum.v3i1.431","url":null,"abstract":"Air susu ibu merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. Komposisi ASI itu sendiri tidak sama dari waktu ke waktu komposisi tersebut terbagi atas tiga macam yaitu kolostrum, ASI masa transisi dan ASI matur. colostrum adalah susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah kelahiran bayi. Kolostrum ini adalah cairan kental kekuning-kuningan yang keluar pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemberian kolostrum pada bayi setelah lahir. Setelah diberikan edukasi kesehatan pentingnya pemberian kolostrum pada bayi ibu-ibu menjadi paham dan mengerti apa itu kolostrum dan manfaat dari kolostrum itu sendiri untuk bayi. Saat diberikan pertanyaan, Hasil edukasi (penyuluhan) didapatkan sebanyak 65,7% pengetahuan ibu baik karena ibu menyimak saat dilakukan edukasi kesehatan (pendidikan kesehatan) dan adanya rasa ingin tahu dari ibu sendiri tentang pentingya pemberian kolostrum. Ini membuktikan sebagai petugas kesehatan perlunya melakukan edukasi kepada masyarakat terutama pada ibu hamil yang akan memiliki anak dan memberikan kolostrum beserta pemberian ASI ekslusif pada bayi. Bagi ibu hamil lebih aktif lagi dalam pelayanan kesehatan sehingga ibu hamil bisa memberikan kolostrum dan ASI dengan baik.","PeriodicalId":249441,"journal":{"name":"JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127770608","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-02DOI: 10.51771/jukeshum.v3i1.445
Hanik Khairun Nisa
Kebutuhan zat-zat gizi pada ibu hamil harus tercukupi karena gizi pada ibu hamil sangat penting. Dampak akibat ibu hamil yang kekurangan zat gizi akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin hal ini karena ibu hamil menutrisi janin yang ada di dalam kandungannya. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang gizi seimbang di masa kehamilan. Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah sekaligus tanya jawab dan membagikan leaflet kepada ibu hamil tentang gizi seimbang selama masa kehamilan dengan memberikan pre test sebelum penyuluhan dan post test setelah penyuluhan. Penyuluhan ini dilaksanakan di Puskesmas Kampus Palembang yang di hadirri sebanyak 20 ibu hamil. Adapun hasil dari terlaksananya kegiatan ini yaitu peserta sangat antusias terhadap materi yang disampaikan pada saat penyuluhan berlangsung, hasil evaluasi yang didapatkan dari post test adanya peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang pada ibu hamil sebesar 78 % dari total peserta yang hadir dapat menjawab pertanyaan dari penyuluh tentang materi yang telah disampaikan. Kesimpulan yang didapatkan yaitu pemberian edukasi tentang pentingnya gizi pada ibu hamil ini memberikan dampak positif sehingga ibu hamil dapat paham dan mampu mengimplementasikan pentingnya pemenuhan zat gizi seimbang pada ibu hamil.
孕妇的营养需求必须满足,因为它们非常重要。孕妇营养不良对胎儿的生长和发育会有很大的影响,因为孕妇对胎儿胎儿的发育有很大的影响。这种社区奉献的目的是增加准妈妈在怀孕期间获得平衡营养的知识。这些活动是通过咨询和咨询方法来完成的,并与孕妇分享怀孕期间平衡营养的叶。这项咨询是在参加了多达20名孕妇的帕伦邦大学普斯基马斯(Puskesmas school of Palembang)进行的。至于这项活动的结果就是对所传达的物质的参与者非常热情的post)的咨询过程中,评估测试增加营养平衡的知识在孕妇高达78 %的完全参与者出席可以回答的关于这个主题的推广已经交付。这项研究得出的结论是,对孕妇营养重要性的教育产生了积极的影响,从而使孕妇能够理解并能够实现对孕妇均衡营养物质的重要性。
{"title":"Pemberian Edukasi Tentang Pentingnya Gizi pada Ibu Hamil di Puskesmas Kampus Palembang","authors":"Hanik Khairun Nisa","doi":"10.51771/jukeshum.v3i1.445","DOIUrl":"https://doi.org/10.51771/jukeshum.v3i1.445","url":null,"abstract":"Kebutuhan zat-zat gizi pada ibu hamil harus tercukupi karena gizi pada ibu hamil sangat penting. Dampak akibat ibu hamil yang kekurangan zat gizi akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin hal ini karena ibu hamil menutrisi janin yang ada di dalam kandungannya. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang gizi seimbang di masa kehamilan. Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah sekaligus tanya jawab dan membagikan leaflet kepada ibu hamil tentang gizi seimbang selama masa kehamilan dengan memberikan pre test sebelum penyuluhan dan post test setelah penyuluhan. Penyuluhan ini dilaksanakan di Puskesmas Kampus Palembang yang di hadirri sebanyak 20 ibu hamil. Adapun hasil dari terlaksananya kegiatan ini yaitu peserta sangat antusias terhadap materi yang disampaikan pada saat penyuluhan berlangsung, hasil evaluasi yang didapatkan dari post test adanya peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang pada ibu hamil sebesar 78 % dari total peserta yang hadir dapat menjawab pertanyaan dari penyuluh tentang materi yang telah disampaikan. Kesimpulan yang didapatkan yaitu pemberian edukasi tentang pentingnya gizi pada ibu hamil ini memberikan dampak positif sehingga ibu hamil dapat paham dan mampu mengimplementasikan pentingnya pemenuhan zat gizi seimbang pada ibu hamil. ","PeriodicalId":249441,"journal":{"name":"JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123575199","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-02DOI: 10.51771/jukeshum.v3i1.444
Deby Meitia Sandy
Perawatan payudara pada masa kehamilan merupakan bagian penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya. Perawatan payudara pada masa kehamilan bertujuan untuk memelihara kebersihan payudara, melenturkan dan menguatkan puting susu yang tertarik kedalam serta mempersiapkan produksi ASI. Perawatan payudara sebaiknya dilakukan selama masa kehamilan yaitu usia kehamilan setelah delapan bulan (Trimester III) dan bukan sesudah persalinan. Tujuan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya melakukan perawatan payudara pada masa kehamilan. Setelah diberikan edukasi kesehatan pentingnya perawatan payudara pada masa kehamilan diharapkan agar ibu hamil bisa mempersiapkan diri untuk menyusui setelah persalinan nanti dengan baik tanpa ada masalah dalam proses menyusuinya. Program penyuluhan dilakukan di Praktik Mandiri Bidan Choirul Mala Palembang pada tanggal 09 Agustus 2022 sebanyak 16 peserta ibu hamil. Hasil penyuluhan didapatkan sebanyak 82% pengetahuan ibu baik karena ibu sangat antusias mendengarkan dan bertanya dari materi penyuluhan tentang pentingnya perawatan payudara pada masa kehamilan. Sebagai petugas kesehatan perlunya melakukan edukasi kepada masyarakat terutama pada ibu hamil yang akan memberikan ASI eksklusif untuk perawatan payudara secara dini pada masa kehamilan.
怀孕期间的乳房护理是为以后的护理做准备的重要组成部分。产前乳房护理的目的是保持乳房清洁、弹性和加强有吸引力的乳头,并准备母乳生产。乳房护理应在妊娠期(怀孕期3),而不是分娩后进行。这种社区服务的目的是让孕妇了解产前乳腺保健的重要性。在怀孕期间进行重要的乳房护理教育后,希望孕妇在分娩后能够为母乳喂养做好准备,而不会出现哺乳问题。这项推广计划于2022年8月09日在自己的助产士Choirul Mala Palembang举行,共有16名孕妇参与其中。接受辅导的人对接受教育的人有百分之82%的知识,因为她们对接受教育的人很感兴趣,并询问有关产前乳腺保健重要性的咨询资料。作为一名卫生工作者,有必要对公众进行教育,特别是对孕妇进行特殊教育,因为孕妇在怀孕初期会对乳腺进行完全母乳治疗。
{"title":"Edukasi Pentingnya Perawatan Payudara pada Masa Kehamilan di Praktik Mandiri Bidan Choirul Mala Palembang","authors":"Deby Meitia Sandy","doi":"10.51771/jukeshum.v3i1.444","DOIUrl":"https://doi.org/10.51771/jukeshum.v3i1.444","url":null,"abstract":"Perawatan payudara pada masa kehamilan merupakan bagian penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya. Perawatan payudara pada masa kehamilan bertujuan untuk memelihara kebersihan payudara, melenturkan dan menguatkan puting susu yang tertarik kedalam serta mempersiapkan produksi ASI. Perawatan payudara sebaiknya dilakukan selama masa kehamilan yaitu usia kehamilan setelah delapan bulan (Trimester III) dan bukan sesudah persalinan. Tujuan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya melakukan perawatan payudara pada masa kehamilan. Setelah diberikan edukasi kesehatan pentingnya perawatan payudara pada masa kehamilan diharapkan agar ibu hamil bisa mempersiapkan diri untuk menyusui setelah persalinan nanti dengan baik tanpa ada masalah dalam proses menyusuinya. Program penyuluhan dilakukan di Praktik Mandiri Bidan Choirul Mala Palembang pada tanggal 09 Agustus 2022 sebanyak 16 peserta ibu hamil. Hasil penyuluhan didapatkan sebanyak 82% pengetahuan ibu baik karena ibu sangat antusias mendengarkan dan bertanya dari materi penyuluhan tentang pentingnya perawatan payudara pada masa kehamilan. Sebagai petugas kesehatan perlunya melakukan edukasi kepada masyarakat terutama pada ibu hamil yang akan memberikan ASI eksklusif untuk perawatan payudara secara dini pada masa kehamilan.","PeriodicalId":249441,"journal":{"name":"JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"38 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123280176","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-02DOI: 10.51771/jukeshum.v3i1.461
Diah Pujiastuti, Mei Rianita Elfrida Sinaga, Erik Adik Putra Bambang K, Nurlia Ikaningtyas, Noviyanti Riendrasiwi, Twista Ramasasi, Niken Ria Kusuma, Yohana Andriani
Gawat darurat adalah kondisi yang mengancam nyawa yang harus dilakukan tindakan dengan cepat dan tepat untuk mencegah kecacatan bahkan kematian. Kondisi gawat darurat tidak hanya terjadi di rumah sakit tetapi juga dalam lingkungan pemukiman warga. Hasil survey awal menunjukkan bahwa di Kampung Surokarsan terdapat banyak balita kurang lebih 60 balita, terbanyak di RW 04. Rata-rata orangtua bekerja dan anak diasuh oleh nenek dan kakek sementara orangtuanya bekerja. Di RW 07 tidak ada posyandu balita dan lansia sehingga kegiatan untuk memonitor tumbuh kembang balita serta monitor lansia dilakukan ke rumah-rumah. Hasil wawancara dengan beberapa kader kesehatan tentang penanganan kegawatdaruratan menyampaikan belum memahami metode-metode penatalaksanaan kegawatdaruratan pada anak secara detail selain itu juga belum pernah ada pelatihan dan pendampingan tentang penanganan kegawatdaruratan pada anak sehingga dirasa perlu dilakukan pelatihan dalam upaya meningkatnya kemandirian ibu dalam penanganan kondisi kegawatdaruratan pada anak di rumah di Kampung Surokarsan Kelurahan Wirogunan Yogyakarta. Tujuan kegiatan ini adalah untu meningkatan literasi melalui pendampingan kader kesehatan dalam penanganan kondisi kegawatdaruratan pada anak di Kampung Surokarsan Yogyakarta. Metode pengabdian dilakukan dengan pelatihan dan pendampingan kepada kader kesehatan. Hasil dari kegiatan ini adalah Hasil pre-test didapatkan nilai rerata 4,7 dan hasil post-test dari kegiatan pelatihan didapatkan nilai rerata 8,6 dari skor total 10. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah perlunya meningkatkan pemahaman literasi kader kesehatan dan ibu-ibu di Kampung Surokarsan tentang pentingnya pemahaman dan perilaku yang tepat dalam mengatasi kasus-kasus atau masalah kegawatdaruratan pada anak dirumah dengan segera.
{"title":"Pendampingan Kader Kesehatan dalam Penanganan Kondisi Kegawatdaruratan Anak di Rumah di Kampung Surokarsan Yogyakarta","authors":"Diah Pujiastuti, Mei Rianita Elfrida Sinaga, Erik Adik Putra Bambang K, Nurlia Ikaningtyas, Noviyanti Riendrasiwi, Twista Ramasasi, Niken Ria Kusuma, Yohana Andriani","doi":"10.51771/jukeshum.v3i1.461","DOIUrl":"https://doi.org/10.51771/jukeshum.v3i1.461","url":null,"abstract":"Gawat darurat adalah kondisi yang mengancam nyawa yang harus dilakukan tindakan dengan cepat dan tepat untuk mencegah kecacatan bahkan kematian. Kondisi gawat darurat tidak hanya terjadi di rumah sakit tetapi juga dalam lingkungan pemukiman warga. Hasil survey awal menunjukkan bahwa di Kampung Surokarsan terdapat banyak balita kurang lebih 60 balita, terbanyak di RW 04. Rata-rata orangtua bekerja dan anak diasuh oleh nenek dan kakek sementara orangtuanya bekerja. Di RW 07 tidak ada posyandu balita dan lansia sehingga kegiatan untuk memonitor tumbuh kembang balita serta monitor lansia dilakukan ke rumah-rumah. Hasil wawancara dengan beberapa kader kesehatan tentang penanganan kegawatdaruratan menyampaikan belum memahami metode-metode penatalaksanaan kegawatdaruratan pada anak secara detail selain itu juga belum pernah ada pelatihan dan pendampingan tentang penanganan kegawatdaruratan pada anak sehingga dirasa perlu dilakukan pelatihan dalam upaya meningkatnya kemandirian ibu dalam penanganan kondisi kegawatdaruratan pada anak di rumah di Kampung Surokarsan Kelurahan Wirogunan Yogyakarta. Tujuan kegiatan ini adalah untu meningkatan literasi melalui pendampingan kader kesehatan dalam penanganan kondisi kegawatdaruratan pada anak di Kampung Surokarsan Yogyakarta. Metode pengabdian dilakukan dengan pelatihan dan pendampingan kepada kader kesehatan. Hasil dari kegiatan ini adalah Hasil pre-test didapatkan nilai rerata 4,7 dan hasil post-test dari kegiatan pelatihan didapatkan nilai rerata 8,6 dari skor total 10. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah perlunya meningkatkan pemahaman literasi kader kesehatan dan ibu-ibu di Kampung Surokarsan tentang pentingnya pemahaman dan perilaku yang tepat dalam mengatasi kasus-kasus atau masalah kegawatdaruratan pada anak dirumah dengan segera.","PeriodicalId":249441,"journal":{"name":"JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"184 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124653274","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-02DOI: 10.51771/jukeshum.v3i1.480
Devi Susanti
Kesadaran akan kesehatan mata menjadi upaya preventif dalam menghindari kerusakan mata yang saat ini sudah banyak dialami anak usia dini. Angka kerusakan mata di Indonesia terus mengalami peningkatan yakni sebesar 1,5% dan tertinggi jika dibandingkan dengan negara di Asia. Gangguan kesehatan mata yang disebabkan oleh glucoma sebanyak (13,4%), kelainan refraksi (9, 5%), gangguan retina (8, 5%) dan penyakit mata lainnya. Kelainan refraksi mata seperti miopia mulai muncul pada anak usia 6-11 tahun dan masih terus berkembang. Pada anak usia di bawah 15 tahun sebanyak 19% juta mengalami gangguan penglihatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMA Sejahtera tentang kesehatan mata sehingga mencegah kerusakan mata. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan memanfaatkan media seperti LCD, leaflet. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan tentang kesehatan mata siswa SMA Sejahtera Palembang sebesar 70%. Diharapkan kepada semua pihak terkair agar dapat mengembangkan program pengabdian masyarakat lebih optimal dengan integrasi program kesehatan mata yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan pihak yang berwenang.
{"title":"Peningkatan Pengetahuan Remaja dengan Pemberian Edukasi Tentang Kesehatan Mata di SMA Sejahtera Palembang","authors":"Devi Susanti","doi":"10.51771/jukeshum.v3i1.480","DOIUrl":"https://doi.org/10.51771/jukeshum.v3i1.480","url":null,"abstract":"Kesadaran akan kesehatan mata menjadi upaya preventif dalam menghindari kerusakan mata yang saat ini sudah banyak dialami anak usia dini. Angka kerusakan mata di Indonesia terus mengalami peningkatan yakni sebesar 1,5% dan tertinggi jika dibandingkan dengan negara di Asia. Gangguan kesehatan mata yang disebabkan oleh glucoma sebanyak (13,4%), kelainan refraksi (9, 5%), gangguan retina (8, 5%) dan penyakit mata lainnya. Kelainan refraksi mata seperti miopia mulai muncul pada anak usia 6-11 tahun dan masih terus berkembang. Pada anak usia di bawah 15 tahun sebanyak 19% juta mengalami gangguan penglihatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMA Sejahtera tentang kesehatan mata sehingga mencegah kerusakan mata. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan memanfaatkan media seperti LCD, leaflet. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan tentang kesehatan mata siswa SMA Sejahtera Palembang sebesar 70%. Diharapkan kepada semua pihak terkair agar dapat mengembangkan program pengabdian masyarakat lebih optimal dengan integrasi program kesehatan mata yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan pihak yang berwenang.","PeriodicalId":249441,"journal":{"name":"JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131144854","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-02DOI: 10.51771/jukeshum.v3i1.435
Nurul Fatwati Fitriana, Reni Purwo Aniarti, Suci Ratna Estria, Sri Suparti, Meida Laily Ramdani, Abdul Hakim Nitiprojo, Dina Ratna Juwita, C. Andodo, Hikmi Muharromah Pratiwi
Usia prasekolah merupakan kelompok rentan terserang penyakit menular karena kebiasaannya memegang sesuatu benda, mengusap ingus dengan tangan. Salah satu penyakit yang menular adalah COVID-19 yang telah menjadi pandemic pada tahun 2020-2022. Salah satu tindakan pencegahan penularan penyakit tersebut adalah melalui cuci tangan. Pada usia prasekolah mempunyai tugas perkembangan meningkatkan keterampilan motorik halus dan motorik kasar. Keterampilan ini bisa dilatih menggunakan cara menyusun puzzle dan mewarnai. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak-anak dalam melakukan cuci tangan yang benar. Metode yang digunakan adalah ceramah, menyusun puzzle, mewarnai, praktik cuci tangan bersama dan diskusi dengan cara bercerita pengalaman kegiatan yang dilakukan. Hasil dari kegiatan ini adalah anak-anak mampu mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir walaupun ada beberapa anak ketika menyusun puzzle masih melihat teman disampingnya. Anak-anak bisa mewarnai, praktik cuci tangan bersama dengan baik dan aktif dalam bercerita ketika menemukan kesulitan-kesulitan pada proses kegiatan. Kesimpulan dalam kegiatan ini adalah sebagian anak-anak usia prasekolah mampu melakukan cuci tangan dengan baik dengan panduan gambar yang diwarnainya. Saran untuk kegiatan selanjutnya adalah kegiatan ini dikemas dengan bentuk perlombaan sehingga mereka mempunyai kemauan untuk bersaing tanpa mencontek dalam pekerjaan mereka.
{"title":"Kegiatan Menyusun Gambar dan Mewarnai Sebagai Sarana Edukasi Hand Hygiene Pada Anak Usia Prasekolah di Desa Karang Rau Banyumas","authors":"Nurul Fatwati Fitriana, Reni Purwo Aniarti, Suci Ratna Estria, Sri Suparti, Meida Laily Ramdani, Abdul Hakim Nitiprojo, Dina Ratna Juwita, C. Andodo, Hikmi Muharromah Pratiwi","doi":"10.51771/jukeshum.v3i1.435","DOIUrl":"https://doi.org/10.51771/jukeshum.v3i1.435","url":null,"abstract":"Usia prasekolah merupakan kelompok rentan terserang penyakit menular karena kebiasaannya memegang sesuatu benda, mengusap ingus dengan tangan. Salah satu penyakit yang menular adalah COVID-19 yang telah menjadi pandemic pada tahun 2020-2022. Salah satu tindakan pencegahan penularan penyakit tersebut adalah melalui cuci tangan. Pada usia prasekolah mempunyai tugas perkembangan meningkatkan keterampilan motorik halus dan motorik kasar. Keterampilan ini bisa dilatih menggunakan cara menyusun puzzle dan mewarnai. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak-anak dalam melakukan cuci tangan yang benar. Metode yang digunakan adalah ceramah, menyusun puzzle, mewarnai, praktik cuci tangan bersama dan diskusi dengan cara bercerita pengalaman kegiatan yang dilakukan. Hasil dari kegiatan ini adalah anak-anak mampu mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir walaupun ada beberapa anak ketika menyusun puzzle masih melihat teman disampingnya. Anak-anak bisa mewarnai, praktik cuci tangan bersama dengan baik dan aktif dalam bercerita ketika menemukan kesulitan-kesulitan pada proses kegiatan. Kesimpulan dalam kegiatan ini adalah sebagian anak-anak usia prasekolah mampu melakukan cuci tangan dengan baik dengan panduan gambar yang diwarnainya. Saran untuk kegiatan selanjutnya adalah kegiatan ini dikemas dengan bentuk perlombaan sehingga mereka mempunyai kemauan untuk bersaing tanpa mencontek dalam pekerjaan mereka.","PeriodicalId":249441,"journal":{"name":"JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"385 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124777527","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-02DOI: 10.51771/jukeshum.v3i1.432
I. Illustri
Depresi postpartum adalah suatu depresi yang ditemukan pada perempuan setelah melahirkan, yang terjadi dalam kurun waktu 4 (empat) minggu, beberapa bulan bahkan beberapa tahun bila tidak diatasi dengan baik. Secara umum ada tiga gangguan psikologis utama pasca persalinan, dari yang ringan sampai berat, yaitu postpartum blues, depresi post partum dan post partum psikosis. Ibu postpartum yang tidak dapat beradaptasi dengan peran barunya dapat terjadi depresi postpartum. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan peningkatan pengetahuan ibu postpartum dalam mengatasi bahaya depresi postpartum. Metode yang dilakukan dengan cara memberikan penjelasan sejelas-jelasnya dengan memberikan kesempatan bertanya bagi para peserta penyuluhan yang belum paham. Menambah pengetahuan peserta terhadap hal-hal apa saja yang dapat mengatasi dampak bahaya depresi postpartum. Salah satu upaya untuk mengurangi dampak depresi postpartum dengan cara datang ke BPM terdekat dengan mendapatkan pelayanan asuhan nifas dengan konseling dan melakukan skrining depresi postpartum sehingga kita dapat mengetahui lebih awal dampak depresi postpartum dan dapat melakukan tindakan pencegahan sedini mungkin Saran diharapkan untuk melakukan skrining EPDS di pusat layanan kesehatan terdekat.
{"title":"Peningkatan Pengetahuan Ibu Nifas Akan Bahaya Depresi Postpartum pada BPM Fauzia Hatta","authors":"I. Illustri","doi":"10.51771/jukeshum.v3i1.432","DOIUrl":"https://doi.org/10.51771/jukeshum.v3i1.432","url":null,"abstract":"Depresi postpartum adalah suatu depresi yang ditemukan pada perempuan setelah melahirkan, yang terjadi dalam kurun waktu 4 (empat) minggu, beberapa bulan bahkan beberapa tahun bila tidak diatasi dengan baik. Secara umum ada tiga gangguan psikologis utama pasca persalinan, dari yang ringan sampai berat, yaitu postpartum blues, depresi post partum dan post partum psikosis. Ibu postpartum yang tidak dapat beradaptasi dengan peran barunya dapat terjadi depresi postpartum. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan peningkatan pengetahuan ibu postpartum dalam mengatasi bahaya depresi postpartum. Metode yang dilakukan dengan cara memberikan penjelasan sejelas-jelasnya dengan memberikan kesempatan bertanya bagi para peserta penyuluhan yang belum paham. Menambah pengetahuan peserta terhadap hal-hal apa saja yang dapat mengatasi dampak bahaya depresi postpartum. Salah satu upaya untuk mengurangi dampak depresi postpartum dengan cara datang ke BPM terdekat dengan mendapatkan pelayanan asuhan nifas dengan konseling dan melakukan skrining depresi postpartum sehingga kita dapat mengetahui lebih awal dampak depresi postpartum dan dapat melakukan tindakan pencegahan sedini mungkin Saran diharapkan untuk melakukan skrining EPDS di pusat layanan kesehatan terdekat.","PeriodicalId":249441,"journal":{"name":"JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129911051","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}